Upload
vuquynh
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI
KE PROVINSI BALI
RESES MASA PERSIDANGAN III
TAHUN SIDANG 2016-2017
KOMISI VII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA
2 0 1 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kondisi kelistrikan Bali saat ini memiliki beban puncak mencapai
860 MW dengan kondisi beban puncak siang mencapai 800 MW. Dengan
kondisi tersebut, Bali masih memiliki cadangan daya sebesar 24 % dari
total daya mampu mencapai 1300 MW. PT. PLN Bali memprediksi
pertumbuhan beban puncak pada tahun 2017 mendatang mampu
mencapai 972 MW atau setara dengan pertumbuhan 8,2 % dari target
beban puncak 2016.
Supplai kelistrikan di Bali terbantu dengan telah beroperasinya
PLTDG Pesanggaran 200 MW di Benoa. Namun, Provinsi Bali masih
memiliki permasalahan ketenagalistrikan yaitu permasalahan PLTP bedugul
yang belum bisa terselesaikan dengan baik. Dalam RDP dengan Wagub Bali,
tanggal 30 Agustus 2016 Komisi VII DPR RI menghimbau kepada Pemerintah
Provinsi Bali untuk dapat bersikap tegas dalam menetapkan solusi yang terbaik
bagi keberlangsungan PLTP Bedugul dengan memperhatikan berbagai aspek
dan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Perlu dilihat perkembangan terakit dengan Bali menjadi pilot project
energi terbarukan dari Kementerian ESDM maka di Bali akan dibangun
percontohan pusat energi terbarukan. Kementerian ESDM menunjuk Bali
karena Bali ditunjuk sebagai percontohan provinsi ramah lingkungan yang
sesuai dengan program green province. Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) telah mendapatkan opsi lokasi pembangunan center of
excellent untuk sarana edukasi serta pusat penelitian sumber energi bersih dan
terbarukan. Lokasi itu di Desa Candi Kesuma, Melaya, Kabupaten Jembrana.
Isu perubahan klim merupakan isu global yang memerlukan aksi local. Di
Provonsi Bali, tepatnya Desa Bukti di Kabupaten Buleleng meraih penghargaan
nasional Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) karena berhasil mengupayakan adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim. Program Kampung Iklim ini merupakan gerakan
nasional yang memberikan penguatan pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim serta kelembagaan untuk mendukung pelaksanaannya.
Permasalahan lain di Provinsi Bali yaitu tumpukan sampah kayu, plastik
membentang di sepanjang Pantai Biaung, Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali.
Sampah-sampah yang membuat kumuh pesisir pantai ini berasal dari aliran
sungai yang terhubung ke pantai Biaung. Serta di beberapa pantai lainnya yang
sering kotor oleh sampah-sampah yang terbawa arus dari daerah lainnya.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, Komisi VII DPR RI memandang perlu
untuk menjadikan Provinsi Bali sebagai obyek kunjungan pada reses Masa
Persidangan III Tahun Sidang 2016 – 2017. Kunjungan ini dalam rangka
melakukan fungsi pengawasan dan kegiatan untuk menyerap aspirasi
masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui kunjungan kerja ini diharapkan
dapat mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi serta membawa informasi dan data terkait bidang – bidang kerja
Komisi VII DPR RI untuk ditindak lanjuti dalam menjalankan fungsinya.
1.2. DASAR HUKUM
Dasar Hukum pelaksanaan kunjungan Komisi VII DPR RI adalah:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
b. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 tentang Tata Tertib.
c. Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tentang Agenda Kerja Masa
Persidangan III Tahun Sidang 2016-2017.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN KERJA
Maksud diadakannya Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Bali
adalah dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat secara langsung
perkembangan di daerah khususnya pengelolaan energi dan sumber daya
mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi.
Adapun tujuan kunjungan kerja ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi dan melihat secara langsung perkembangan
sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan
teknologi;
2. Mengetahui berbagai persoalan dan masalah yang dihadapi di Provinsi Bali
khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup
serta riset dan teknologi;
3. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi
oleh masyarakat di daerah.
4. Secara khusus, fokus perhatian kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada
kesempatan ini pada sektor penyediaan energi dan masalah kelistrikan,
terutama pembangunan Center of Excellence Energi Terbarukan di Provinsi
Bali.
5. Mengetahui kinerja dari mitra Komisi VII DPR RI dalam menjalankan
TUPOKSI.
1.4. WAKTU, LOKASI KUNJUNGAN DAN AGENDA KEGIATAN
Kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI direncanakan akan
dilaksanakan pada tanggal 6 Maret sd. 8 Maret 2016 dan mempunyai lokasi
tujuan kunjungan ke Provinsi Bali.
Sedangkan agenda kegiatan Kunjungan Kerja adalah melakukan
pertemuan dengan pihak yang terkait di daerah dan meninjau langsung ke
lokasi, dengan agenda sebagai berikut:
1. Pertemuan dengan Gubernur Bali, DPRD Provinsi Bali, Dirjen Migas, Dirjen
Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Kementerian Ristek Dikti RI,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT. Pertamina
(Persero), PT. PLN (Persero), BPH Migas, SKK Migas, LNG Pelindo, dan
instansi terkait lainnya.
2. Pertemuan dengan Dirjen Ketenagalistrikan, Direksi PT. PLN (Persero)
dan Pelindo LNG beserta jajarannya;
3. Kunjungan dan Pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI terkait dengan Reklamasi Teluk Benoa-Bali dan Desa
Adaptasi Perubahan Iklim,
4. Pertemuan dengan Kementerian Ristek Dikti, terkait dengan Center of
Excellence Energi terbarukan dan di provinsi Bali, dilanjutkan kunjungan
lapangan ke Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK BPPT),
Ngurah Rai.
5. Pertemuan dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Direksi PT.
Pertamina (Persero), GM MOR V, SKK Migas, BPH Migas, LNG Pelindo
beserta jajarannya.
1.5. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Bali
adalah melihat langsung untuk memperoleh informasi terkait dengan bidang
Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Lingkungan Hidup (LH), serta Riset
dan Teknologi (RISTEK) serta ketenagalistrikan.
Hasil kegiatan kunjungan Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi
rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI dengan
mitra terkait, khususnya dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan
anggaran.
1.6. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan Komisi VII DPR RI dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan (menghimpun data dan informasi awal sebagai informasi
sekunder, koordinasi dengan pihak terkait, dan persiapan administrasi
kegiatan)
2. Pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertemuan dengan berbagai instansi dan
melihat langsung objek kunjungan.
3. Pelaporan, berisi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan beserta
rekomendasinya.
4. Pembahasan dan tindaklanjut hasil-hasil kunjungan lapangan pada rapat-
rapat Komisi VII DPR RI.
1.7. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN LAPANGAN
Kunjungan kerja ini diikuti oleh Anggota Komisi VII DPR RI, yang
merupakan representasi dari tiap-tiap fraksi, sebagaimana daftar dalam
lampiran.
BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KUNJUNGAN KERJA
2.1. Provinsi Bali
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini
adalah Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di
awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil.
yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali,
wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya,
yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau
Serangan, dan Pulau Menjangan.
Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal
sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan
julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Pada tahun 2015, produksi listrik di Bali mencapai 4.862.219 kWh atau
meningkat sebesar 5,36 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai
4.614.800 kWh. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan yang
mencapai 8,49 persen, yaitu dari 1.089.236 menjadi 1.181.668 pelanggan.
Untuk bahan bakar, pemakaian meningkat naik 9,98 persen dari
5.525.974 liter di tahun 2014 menjadi 6.077.326 liter di tahun 2015. Sedangkan
pada pelumas, kondisi penggunaannya menurun 78,84 persen, yaitu 3.025 liter
di tahun 2014 menjadi 640 liter di tahun 2015.
2.2. TPA Suwung
TPA regional Sarbagita merupakan TPA yang dirancang untuk melayani 4
wilayah (kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten
Tabanan). Tahun 2012 UPT Pengelolaan Sampah dinas pekerjaan umum
dibentuk berdasarkan perda No. 4 tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja
perangkat daerah Provinsi Bali yang bertugas untuk mengelola regional, dan
Peraturan Gubernur Bali No. 100 Tahun 2011 tentang Organisasi dan rincian
tugas poko UPT di lingkungan dinas PU provinsi Bali.
Total luas lahan TPA regional Sarbagita + 32,46 Ha, yaitu 10 Ha dikelola
oleh PT. NOEI (Navigat Organic Energy Indonesia) bekerjasama dengan BPKS
(Badan Pengelola Kebersihan Sarbagita) untuk mengoperasikan IPST (Instalasi
Pengolahan Sampah Terpadu) yang merupakan kerjasama antara Sarbagita
(Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan). Sedangkan lahan seluas 32,46 Ha
dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan perjanjian kerjasama kolaborasi
antara dinas kehutanan Bali tentang integrasi dan kolaborasi pengelolaan TPA
regional Sarbagita dengan ekowisata di Tahura Ngurah Rai.
2.3. PT. Pelindo Energi Logistik (PEL)
PT. pelindo Energi Logistik dibentuk oleh PT. Pelindo III. Kapasitas
terpasang pembangkit listrik milik PLN dan IPP yang tersebar di Tengah &
Timur Indonesia hingga 2015 adalah sekitar 4.150 MW, dengan sebagian besar
tanaman Diesel Mulai dari tahun 2016, PLN akan mengganti PLTD dengan
berdasarkan Gas Pembangkit Listrik
Gambar 1. LNG Benoa
2.4. BTIKK-BPPT
Sejarah terbentuknya Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK)
BPPT berawal dari semakin sulitnya diperoleh bahan baku untuk media seni,
maka dicari bahan baku alternative lainnya yaitu dari tanah liat. Sebagai usaha
pemerintah dalam upaya pelestarian seni budaya dan peningkatan mutu
kualitas keramik, maka didirikan proyek P3SKP pada tahun 1982 yang
kemudian pada tahun 1995 statusnya menjadi UPT PSTKP kemudian pada
tahun 2016 menjadi BTIKK BPPT.
Tugas pokok melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi dalam
rangka mengembangkan sen lukis dan ukir/patung Bali pada media keramik.
Dalam rangka pengembangan keramik, BTIKK telah melakukan berbagai
pengkajian di bidang massa raga dan glasir. BTIKK BPPT didukung dengan
peralatan yang memadai memberikan pelayanan jasa di bidang penyediaan
bahan siap bentuk, pelayanan pembakaran, pelayanan disain dan dekorasi,
diklat keramik serta konsultasi.
BAB III
KEGIATAN PERTEMUAN DAN KUNJUNGAN KERJA
3.1. Pertemuan dengan Direksi PT. PLN (Persero) beserta jajarannya
Dalam pertemuan ini, antara lain dihadiri oleh: PT. PLN (Pak Amin),
anggota Komite BPH Migas (Fansrullah Asa, Sumihar Panjaitan), perwakilan
kementerian LHK dan perwakilan dari Ditjen Ketenagalistrikan (Hendra)
Gambar 2. Pertemuan dengan PT. PLN, BPH Migas di Indonesia Power
Pesanggaran
Dalam pertemuan tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:
- Kondisi kelistrikan di provinsi bali sebagaimana terlihat dalam gambar
di bawah ini
Gambar 3. Sistem kelistrikan di Provinsi Bali
- Kondisi kelistrika di bali relative aman, karena memiliki kemampuan
produksi listrik sebesar 1200 MW, beban puncak 810 MW, ada cadangan
sekitar 400 MW.
- Operasi cekulan bawang 350 MW, terdapat proyek tambahan yaitu
tambahan under sea cable.
- Conversi MFO menjadi gas yang akan diselesaikan dalam 2 tahun ke
depan.
- Geothermal masih dalam rencana 300 MW potensialnya, kontraknya ada
di IPP.
- Meminta bantuan dari Pemerintah daerah dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang ada.
- Sedangkan rasio elektrifikasi di Provinsi bali dapat dilihat sebagai dalam
gambar seperti di bawah ini.
Gambar 4. Rasio Elektrifikasi di Provinsi Bali
- Karangasem dan bangli, sebesar 1 MW milik kementerian ESDM pengelola
adalah koperasi dari Pemda. Status hibah belum diselesaikan.
- PLTS sampah, terjadi masalah pengelolaan karena sudah 1 tahun berhenti.
Tabel 1. Pelanggan di Provinsi Bali
Program smart grid:
Smart grid adalah konsep jaringan listrik cerdas untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi
komunikasi dua arah antara produsen listrik (sisi pembangkit tenaga listrik)
dan konsumen (sisi pelanggan). Manfaat teknologi smart grid adalah : efisiensi
energi, fleksibilitas pasokan listrik, kemampuan penormalan jaringan secara
mandiri, partisipasi pelanggan dan kualitas tenaga listrik.
Gambar 5. Konsep smart Grid yang akan diterapkan di Provinsi Bali
PLN menekankan Pengembangan Smart Grid di PLN meliputi 3 Tujuan Utama
sebagai berikut :
• Eficiency Energy Solutions
• Productivity Solutions
• Reliability of Power Supply Solutions
SEGMENJUMLAH
PELANGGAN%
DAYA
TERPASANG (VA)%
PENJUALAN
ENERGI (kWh)% PENDAPATAN (Rp.) %
SOSIAL 32.149 2,55% 104.925.600 3,39% 11.027.429 2,56% 9.215.213.282 1,75%
RUMAH TANGGA 1.024.538 81,25% 1.407.256.550 45,50% 176.854.118 40,98% 210.824.934.140 39,97%
BISNIS 151.844 12,04% 1.348.168.800 43,59% 210.363.460 48,75% 264.091.817.144 50,07%
INDUSTRI 989 0,08% 93.307.500 3,02% 14.482.590 3,36% 16.020.887.889 3,04%
PEMERINTAH 8.764 0,70% 92.106.873 2,98% 14.773.648 3,42% 20.773.431.701 3,94%
LAYANAN KHUSUS 42.658 3,38% 46.852.650 1,51% 4.014.902 0,93% 6.536.847.580 1,24%
TOTAL 1.260.942 100,00% 3.092.617.973 100,00% 431.516.147 100,00% 527.463.131.736 100,00%
Gambar 6. Tujuan Smart Grid
Sedangkan roadmap smart grid di Provinsi Bali sebagai berikut:
Gambar 7. RoadMap Bali Eco Smart Grid
- Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI Sangat meng endorse keputusan
tentang Bali Clean and Green.
- Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI meminta exercise untuk slogan
kelistrikan di Bali, untuk disampaikan secara tertulis ke Komisi VII DPR RI.
sebagai bagian dari kampanye.
- Perlu diketahui secara jelas terkait dengan PLTP bedugul, sudah puluhan
tahun belum ada penyelesaian
- PLT yang saat ini berupa fuel dan gas. Supplai energi primer dari pelindo
yang memperoleh gas dari Bontang.
- PLN merasa gas yang dibeli mahal. Disini sulit mencari tanah, yang
memiliki tanah adalah Pelindo, Gas beli dari Bontang, regasifikasi dari
Pelindo. Yang berjarak 3 km ke Indonesia Power.
- BPP nasional 1278 rupiah/Kwh, dijual dengan 998 rupiah/Kwh.
- PT. PLN mendapatkan MFO: 5321 rp/liter sampai di sangaran, solar 6503
rp/liter,
- BPP Komponen C: MFO 1223 rupiah, LNG 1100 rupiah, Solar: 1495 rupiah.
Base cost dari PLTU sebesar 600an rupiah.
- Perbaikan di Indonesi power memerlukan waktu sebagai berikut: Major
overhaul: 47 hari sedangkan Reparasi: 27 hari
- Bali karena pertumbuhan tingkat tinggi memerlukan perencanaan, dalam
RUPTL akan membangun bali crossing (2,68 km) yaitu di paiton hingga
banyuwangi, direncanakan sebesar 500 kV.
- Untuk proyek under sea cable, masih dibicarakan dengan pemuka adat,
karena terdapat pura di lokasi tersebut. Dari sistem tersebut akan dapat
disalurkan sebesar 1000 MW.
Sekilas info tentang PLTSa Benowo:
PLTSa Benowo:
1. Tahap satu
– Daya kontrak awal 1,65 MW
– Kapasitas Mesin 2 x 1 MW
– Harga beli Rp.1250/kWH
– COD tgl 30 Nopember 2015
2. Tahap 2 (Gasifikasi)
– Daya 8,3 MW
– Harga Beli Rp.1450 /kWh
– Target 2 tahun ke depan
Untuk Tahap 2 saat ini masih dalam pengembangan
Gambar 8. Foto bersama dengan segenap jajaran PLN di Bali
3.2. Kunjungan Lapangan ke Indonesia Power
Setelah dilakukan pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Komisi VII
DPR RI dengan Direksi PT. PLN (Persero) beserta jajarannya dilanjutkan dengan
kunjungan lapangan ke Indonesia Power:
Gambar 9. Kunjungan ke Unit pembangkit di Indonesia Power Pesanggaran
3.3. Kunjungan Lapangan TPA Suwung-Denpasar, Bali
Pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI melakukan
pertemuan dengan Kementerian LHK, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali,
Bidang Energi Provinsi Bali beserta jajarannya.
Gambar 10. Pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI
dengan KLHK, Dinas Lingkungan Hidup dan Bidang
Energi Pemerintah Daerah Provinsi Bali.
Setelah melakukan pertemuan dilanjutkan dengan kunjungan ke TPA
Suwung-Denpasar, Bali:
Gambar 11 . Kondisi TPA Suwung
3.4. Kunjungan Lapangan ke Pelindo Energi Logistik
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Deputi Perencanaan SKK Migas
(Gunawan), Direktur PT. Pelindo Energi Logistik (Gembong Primadjaja),
Presiden Energi Sengkang (Andy Riyanto).
Gambar 12. Pertemuan dengan Direktur PT. PEL, SKK Migas, Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Bali, dan Masyarakat
Hasil yang diperoleh antara lain:
Dari sisi sektor hulu untuk masa depan, akan disupplai dari beberapa
sumber gas seperti: wilayah kerja northeast Madura (psc/eksplorasi)
yang dikelola oleh techwin energy northeast Madura ltd, wilayah kerja
north kangen (psc/proses terminasi) Petrojava north kangean, lapangan
wasambo (walanga),
Proven reserved di Sengkang sebesar 128 BCF.
Tabel 2. Reserves masing-masing lapangan
NO LAPANGAN OGIP
(BSCF)
RESERVES RF
(%)
EUR
(BSCF)
CUM.
PRODUCTION
(BSCF)
REMAINING
RESERVES
(BSCF)
P1
(BSCF)
P2
(BSCF)
P3
(BSCF)
1 KAMPUNG
BARU
488.00
413.46 - -
85
413.46 201.453 212.01
2 SOUTH
WALANGA
138.90
87.50
22.90 -
86
127.37 - 110.40
3 SAMPI-
SAMPI
62.98
15.60
34.40 -
68
56.87 - 50.00
4 BONGE
10.06
8.00 - -
48
8.84 - 8.00
Kontrak gas untuk keperluan dari PEL benoa dari sengkang berlangsung
hingga 5 tahun, dapat diperpanjang lagi dengan catatan sebelum 5 tahun
ada sertifikasi.
Pemerintah hanya memberikan izin sepanjang 5 tahun, B to B.
Dinas komersial LNG gas, untuk sengkang umur PSC selama 5 tahun.
Pada tahun 2022 masih banyak supplai dari bontang, karena dari
tangguh tidak ada kapal kecil.
Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI mengharapkan kontrak dari
hulu ke LNG benoa untuk jangka waktu panjang (long term), hal ini untuk
menjaga kesinambungan logistic untuk menjaga supplai gas untuk PLN
bisa terjamin. Sebagaimana komitmen untuk mewujudkan green energy.
Perlu adanya pemikiran yang terintegrasi terkait dengan PSC sengkang
mestinya memperoleh perpanjangan (extention) dari Menteri ESDM RI
dengan pertimbangan dari SKK Migas. Dengan adanya kontrak yang
panjang, akan dapat menurunkan harga jual gas yang saat ini disupplai
ke PT. PLN (Persero). CAPEX akan mengalami penyesuaian dengan
jangka waktu panjanng (long term). Misal: perubahan dari kontrak 7
tahun menjadi 15 tahun.
Tabel 3. EES wilayah kerja blok Sengkang
PJBG Start
Date
Expired
Date
PRICE
[USD/MMBTU]
DCQ
[BBTUD]
Cummulative
[BBTU] Remarks
EEES-
PT.ENERGI
SENGKANG
29-
3-
1996
Oktober
2022
3.76 – 3% per
annum
39.1 308,445 ON
GOING
EEES-
PT.PLN
1-
12-
Oktober
2022
4.06 – 3% per
annum
15 51,945 ON
GOING
(Persero) 2012
EEES-
PERUSDA
SUL SEL
1-2-
2016
2019 4.5 – 3% per
annum
40 82,100 Pending
w/f on
steram
EEES-
PERTAMINA
(JARGAS
KOTA
SENGKANG)
21-
4-
2015
2020 4.72 0.2 406 ON
GOING
EEES-
PT.WAJO
ENERGY
JAYA
(PT.WEJ)
1-4-
2014
Oktober
2022
3.15 – 3% per
annum
4.0 11,968 Pending
PPA w/
PT.PLN
Untuk reklamasi hadir yaitu dari dinas kehutanan dan dinas lingkungan
hidup. Gubernur Bali menyetujui pelaksanaan reklamasi teluk benoa.
Namun perlu persertujuan dari AMDAL yang saat ini sedang mengalami
proses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI mendesak kepada Kementerian
LHK perlu melakukan konsultasi oleh Pemerintah Pusat kepada
masyarakat terhadap pihak yang menerima atau menolak terhadap
reklamasi teluk benoa.
Data Umum (Sengkang Block)
PSC HISTORY
KONTRAK AWAL 24 OKTOBER 1970
Berlaku s/d 24 Oktober 2000
PERTAMINA & INDONESIA GULF OIL
Luas Wilayah Kerja 29.260 km²
- Relinquishment - I (20%) Oktober 1973
- Relinquishment - II (20%) Oktober 1976
- Relinquishment - III (20%) Oktober 1978
- Relinquishment – IV (5%) Oktober 1980
Sisa Wilayah Kerja 10.250 km²
16 Juli 1994 Akuisisi Bagian Selatan Blok Sengkang
Luas Wilayah Kerja 5697 km²
ENERGY EQUITY CORPORATION LTD
(KKKS PSC) ENERGY EQUITY (SENGKANG) PTY.LTD (30 Januari 1995)
PERPANJANGAN KONTRAK 20 Th, s/d Th. 2020 (16 Juni 1995)
PERPANJANGAN KONTRAK 2 Th, s/d Th. 2022 (7 Februari 2002)
- Relinquishment - I (30%) 25 Desember 1995 = 1.665,20 km²
- Relinquishment - II (10%) 20 November 2001 = 561,59 km²
- Relinquishment - III (10%) 14 Januari 2004 = 569,72 km²
PENAMBAHAN WILAYAH KERJA 157 km²
WILAYAH KERJA SAAT INI 2,925.23 km²
AKHIR KONTRAK 22 OKTOBER 2022
Gambar 13. Wilayah Kerja Blok Sengkang
Gambar 14. Kunjungan ke FSU PT. PEL di Benoa
3.5. Pertemuan dengan Kepala BPPT beserta jajarannya di BTIKK.
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh deputi BPPT dan kepala BTIKK-BPPT
Gambar 15 . Pertemuan Tim Kunker Komisi VII DPR RI
dengan Kepala BTIKK-BPPT
Apabila BPPT bisa menjadikan sentra industry keramik di suatu daerah
atau kabupaten maka akan semakin baik. Produk-produk keramik bisa
dimodifikasi untuk menjadi lebih baik, agar meningkatkan daya kapasitas
sumber daya manusianya dan juga proteksi terhadap corak budaya yang
ada.
Perlu difikirkan penganggaran agar dapat bermanfaat dengan baik, saat ini
sudah mengarah ke sentra-sentra seperti desa perubahan iklim (climate
change).
Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI mengharapkan bahwa BTIKK-
BPPT untuk dapat meningkatkan daya saing bukan hanya memoles sedikit,
namun mengarahkan agar hak intelektual bisa muncul dari lembaga ini.
BTIKK-BPPT memerlukan dukungan untuk dapat menjalankan tupoksinya
lebih baik lagi, telah disusun roadmap hingga tahun …..
Ada potret gagasan besar bahwa ada misi luar biasa ke depan, namun
dukungan yang ada minim atau belum optimal. Oleh karena itu, perlu itu
dimulai dari yang bisa dilakukan. Konsep technopark yang saat ini sudah
muncul, perlu dikembangkan agar proses yang berjalan saat ini bisa
menyokong dari sisi ekonomi juga.
Kerajinan gerabah di banyu urip, NTB saat ini anjlok luar biasa. Perlu
perhatian yang besar Pemerintah, dalam hal ini BPPT untuk dapat
menyikapinya. Info yang diperoleh bahwa saat mulai turunnya sejak
terjadi peristiwa di Bali, sehingga pemesanan dari luar negeri (USA)
berhenti seketika.
Sentra industri keramik hampir berada di seluruh bali. Sentra utama
berada di Badung dan tabanan. Ekspor yang ada saat ini berasal dari 49
(empat puluh sembilan) negara.
Gambar 16. Rencana kerja BTIKK-BPPT
3.6. Kunjungan ke BTIKK-BPPT
Setelah melakukan pertemuan dengan deputi BPPT dan Kepala BTIKK
Bali, dilanjutkan dengan kunjungan ke unit usaha BTIKK.
Gambar 17. Kunjungan ke BTIKK-BPPT Bali
3.7. Pertemuan dengan PT. Pertamina (Persero), SKK MIGAS, BPH
Migas, Ditjen Migas
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pemasaran PT. Pertamina
(Persero) Bapak Iskandar, Deputi Perencanaan SKK Migas (Gunawan
Sutadiwiria), BPH Migas (Sumihar Panjaitan dan Fansrullah Asa), Ditjen Migas
Gambar 18. Pertemuan Tim Kunker Komisi VII DPR RI dengan PT.
Pertamina (Persero), SKK Migas, BPH Migas, Ditjen Migas.
Hasil yang diperoleh dalam pertemuan, antara lain sebagai berikut:
BBM satu harga itu terjadi pada titik penyalur, belum dapat direalisasikan
terjadi di tingkat konsumen.
Terminal BBM sanggaran terletak di kota Denpasar, yang beroperasi sejak
tahun 1978. Terminal ini menempati area 2,3 Ha dan memiliki 2 lokasi
yaitu sanggaran dan benoa.
TBBM sanggaran melayani sekitar 60 SPBU di wilayah kodya Denpasar,
Kabupaten Badung, sebagian Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Gianyar.
Terminal BBM manggis terletak di desa ulakan kecamatn manggis, kota
karangasem, provinsi Bali yang diresmikan tanggal 19 Maret 1996 dan
menempati area seluas 17,3 Ha. TBBM manggis merupakan supplai point
utama BBM untuk wilayah bali dan back up wilayah NTB dan NTT. TBBM
manggis melayani sekitar 130 SPBU di wilayah Karangasemn, Klungkung,
Bangli, Buleleng, Jembrana, sebagian Tabanan dan sebagian Gianyar, serat
melayani konsumen industry (termasuk PLN).
Persiapan satga hari raya sudah berkali-kali disiapkan, dan memang diakui
masih saja terdapat kekurangan, hal ini akan kami senantiasa untuk
ditingkatkan.
Untuk SPBG pada prinsipnya, PT. Pertamina (Persero) siap melaksanakan
penugasan untuk membangun SPBG apabila dilaksanakan. Bahkan saat ini,
belum ada konsumen namun sudah ditugaskan maka akan dilaksanakan.
Perpres 126 tahun 2007 belum mengalami perubahan, yaitu sektor rumah
tangga dan industri kecil.
Bali akan menjadi percontohan pendistribusian LPG 3 kg sistem tertutup.
Perkembangan di Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Dilakukan dengan
strategi yaitu pelabuhan padang bai: 1. Harga agen ke pangkalan Rp
13.300, 2. Transport SPPBE-Padang Bai Rp 343 per tabung, 3. Biaya
penyebrangan/tabung Rp 5.375 per tabung, 4. Biaya bongkar muat (2 kali
handling @Rp 1.000) sebesar Rp. 2.000.
Berdasarkan permen tentang pengaturan HET, bahwa untuk radius sejauh
60 km harga eceran tertinggi diatur oleh Pemerintah Daerah dengan harga
yang ditetapkan oleh Pemda. Namun, dalam permen tersebut tidak diatur
radius 60 km itu terjadi di darat ataukah di laut.
Gambar 19. Foto bersama setelah pertemuan dengan PT. Pertamina, SKK Migas,
BPH Migas dan Ditjen Migas
BAB V
KESIMPULAN
Dari kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Bali, tanggal 6-8 Maret
2017 dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pertemuan dengan Gubernur Bali yang sudah dijadualkan jauh-jauh hari
dengan melakukan koordinasi dengan penghubung Pemda Bali yang
direncanakan pada tanggal 6 Maret 2017 patut disayangkan tidak dapat
dilaksanakan dengan alasan Gubernur Bali sedang sibuk agendanya dan
wakil gubernur Bali bertugas ke Jakarta.
2. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI akan menindaklajuti perhitungan
Biaya Pokok Porduksi (BPP) setempat sebagaimana tertuang dalam
Permen ESDM RI No. 12 Tahun 2017.
3. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI mendukung atas slogan BALI
CLEAN and GREEN, hal ini berkaitan dengan komitmen Indonesia
terhadap Paris Agreement dalam rangka menjaga lingkungan hidup.
Oleh karena itu, Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI mendorong PT.
PLN (Persero) untuk lebih mengoptimalkan pengembangan pembangkit
yang bersumber dari energi terbarukan antara lain: Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),
dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Untuk disampaikan secara
tertulis kepada Komisi VII DPR RI.
4. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI mendukung terhadap konsep dari
pengembangan PLN Smart Grid. Hal ini sudah tertuang dalam roadmap
2016-2025 dimana pada tahap awal dikembangkan antara lain: meter 2
way (Long Term Evolution Technology, IP static), Pilot Project DAS
(Distribution Automation System), Pilot Project Demand Side Management
Smart Building, On Rooftop PV Grid throughout to accept EBT in
Customers, dan Solar Power (Solar Power Bangli dan kubu Karangasem)
5. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI meminta kepada PT. PLN
(Persero) untuk melakukan inovasi kebijakan agar harga listrik yang
diterima oleh masyarakat bisa terjangkau. Sebab masyarakat tidak
mengetahui secara pasti asal muasal perhitungan dari BPP.
6. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI mendukung pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang telah dikembangkan di
provinsi Bali. Dan mendorong untuk dapat dikembangkan pada daerah-
daerah lainnya. Perlu untuk dilakukan kunjungan lapangan ke PLTSa
Benowo-Surabaya, Jawa Timur yang telah berhasil mengembangkan
pengelolaan sampah yang menghasilkan energi sekitar 2 MW yang akan
dikembangkan menjadi 10 MW.
7. Tim kunjungan kerja Komisi VII DPR RI mendukung pengembangan LNG
skala kecil dengan mempertimbangkan keekonomiannya bisa tercapai,
ketersediaan pasokan dalam jangka yang cukup panjang, sehingga biaya
pokok produksi di PLN bisa cukup rendah.
8. Perlu adanya pemikiran yang terintegrasi terkait dengan PSC sengkang
mestinya memperoleh perpanjangan (extention) dari Menteri ESDM RI
dengan pertimbangan dari SKK Migas. Dengan adanya kontrak yang
panjang, akan dapat menurunkan harga jual gas yang saat ini disupplai ke
PT. PLN (Persero). CAPEX akan mengalami penyesuaian dengan jangka
waktu panjanng (long term). Misal: perubahan dari kontrak 7 tahun
menjadi 15 tahun.
9. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI mengharapkan kontrak dari hulu
ke LNG benoa untuk jangka waktu panjang (long term), hal ini untuk
menjaga kesinambungan logistic untuk menjaga supplai gas untuk PLN
bisa terjamin. Sebagaimana komitmen untuk mewujudkan green energy.
10. Pelaksanaan penyediaan nozzle khusus sebagai SPBG untuk tersedia di
SPBU-SPBU, PT. Pertamina (Persero) memerlukan penugasan dari
Pemerintah agar dapat segera dilaksanakan.
BAB V
PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Bali
yang dilaksanakan pada tanggal 6-8 Maret 2017. Semoga dapat diperoleh
manfaat sebagai bahan masukan dalam menjalankan tugas-tugas konstitusional
Komisi VII DPR RI.
Jakarta, Maret 2017
Komisi VII DPR RI
Ketua Tim,
Ir. H. SATYA W. YUDHA, MSc