Upload
doanhuong
View
230
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
2017
Tim SAKIP
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau
Jepara
LAPORAN KINERJA
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
1 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkah rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan ridho-Nya, Laporan Kinerja
(LKj) Tahun 2017 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat diselesaikan.
Laporan kinerja ini merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja BBPBAP Jepara atas
penggunaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah dilaksanakan kepada
instansi yang lebih tinggi dan kepada masyarakat.
Laporan Kinerja ini telah di susun dengan cermat, tepat dan terukur melibatkan semua unit
kerja di lingkungan BBPBAP Jepara serta selalu berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya. Melalui laporan ini, BBPBAP Jepara melaporkan kinerjanya yang
diukur dari pencapaian kinerja untuk mencapai sasaran strategis pada tahun 2017, berdasarkan
Penetapan Kinerja.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan dan permasalahan
yang di hadapi BBPBAP Jepara dalam melaksanakan ttugas pokok dan fungsinya pada tahun
2017. Semoga laporan ini bermanfaat dalam upaya menunjang program Kementerian Kelautan
dan Perikanan dimasa mendatang.
Jepara, Januari 2018
Kepala Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Payau Jepara
Sugeng Raharjo, A.Pi
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
2 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) BBPBAP Jepara Tahun 2017 merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BBPBAP Jepara sebagai pengguna
anggaran. LKj ini menyajikan capaian kinerja yang ditunjukkan oleh BBPBAP Jepara pada
Tahun Anggaran 2017. Capaian kinerja tersebut tercermin dalam capaian indikator kinerja.
Hasil pengukuran capaian kinerja di dapatkan bahwa sebagian besar indikator kinerja tercapai
dengan status sangat baik dan baik. Pencapaian target indikator kinerja ini ditentukan oleh
komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP Jepara, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat pembudidaya perikanan serta stakeholder terkait. Capaian kinerja
BBPBAP Jepara tahun 2017 adalah pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017.
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA Capaian
(%) Status
1
Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Perikanan
Pembudidaya
1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 97 Baik
2 Pertumbuhan PDB Perikanan
89 Baik
3 Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)
108 Sangat Baik
2
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya
yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
4 Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu
terjamin (ekor) 116 Sangat Baik
5 Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor) 130 Baik
6 Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg) 205 Sangat Baik
7 Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp) 118 Sangat Baik
8 Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan
pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)
100 Baik
9 Jumlah produksi pakan mandiri (ton) 225 Sangat Baik
10 Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg) 104 Sangat Baik
3
Terselenggaranya pengendalian dan
pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang
Profesional dan Partisipatif
11 Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB
(unit) 67 Cukup
12 Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB
(Unit) 100 Baik
13 Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor) 124 Sangat Baik
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
3 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
14 Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan
(ton) 163 Sangat Baik
15 Jumlah bantuan pakan mandiri (ton) 100 Baik
16 Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang
perikanan budidaya (paket teknologi) 100 Baik
17 Jumlah tenaga teknis binaan (orang) 126 Sangat Baik
18 Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi) 125 Sangat Baik
19 Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif
kawasan budidaya air payau (kawasan) 100 Baik
20 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan
laboratorium ikan dan lingkungan (sampel) 167 Sangat Baik
21 Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan
pengujian laboratorium (kawasan) 100 Baik
4
Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang
kompeten, professional dan
berintegritas
22 Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara 93,5 Baik
5
Tersedianya Manajemen
pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan
mudah diakses.
23 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandart (Persen) 100 Baik
6
Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang
efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima
24 Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB 100 Baik
25 Tingkat maturitas SPIP (level) 100 Baik
26 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen) 100 Baik
27 Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara 100 Baik
7 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
28 Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen) 111 Sangat Baik
29 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP
Jepara (%) 100 Baik
BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)
dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4 %), status baik dengan 16 IK (55,2 %), sedangkan
1 IK dicapai dengan status cukup (3,4 %). Capaian kinerja yang baik tersebut, tidak terlepas
dari dukungan anggaran. Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017,
BBPBAP Jepara menerima anggaran belanja sebesar Rp. 44.768.902.000,- (Empat puluh
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
4 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
empat milyar tujuh ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus dua ribu rupiah) yang
seluruhnya dibiayai dari APBN. Seluruh anggaran tersebut digunakan untuk membiayai
program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya unit kerja Balai Besar Perikanan Budidaya
Air Payau Jepara (Kode 239192). Sampai dengan bulan Desember tahun 2017 di Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Payau Jepara mengelola anggaran sebesar Rp 44,768,902,000,-.
Prosentase realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember 2017 sebesar 94,72 %. Secara
rinci serapan dari belanja pegawai sebesar 92,65 % dan belanja barang 95,51 % dan belanja
modal sebesar 97,62 % (Om span Kementerian Keuangan R.I satker BBPBAP Jepara 2017).
BBPBAP Jepara pada tahun 2017 telah berhasil didalam pelaksanaan tugas teknis pada
kegiatan (1) Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) Pengelolaan
perbenihan ikan, (3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan, (4) Pengelolaan produksi dan
usaha pembudidayaan ikan, (5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta (6) Pengelolaan pakan dan obat ikan.
Pada kegiatan teknis capaian dalam indicator produksi induk/calon induk telah
ditunjukkan dengan keberhasilan BBPBAP didalam memproduksi induk udang windu,
keberhasilan di dalam mewujudkan BBPBAP Jepara sebagai Nauplius Center bagi UPR dan
pembenih di sekitar Balai. Keberhasilan dalam pengambangan laboratorium rumput laut kultur
jaringan sebagai penyedia bibit rumput laut berkualitas. Keberhasilan di dalam pengendalian
penyakit ikan penting dikawasan budidaya melalui survelaince. Keberhasilan didalam
pengembangan pabrik pakan mandiri sehingga mendapat pengakuan pembudidaya atas
kualitas produk serta pengembangan budidaya artemia ditambak garam. Pada kegiatan
perekayasaan, ditunjukkan dengan keberhasilan BBPBAP Jepara didalam pengembangan
udang putih lokal (udang jerbung atau udang mergueiensis) sebagai komoditas unggulan
dengan keberhasilan didalam teknologi pembenihan dan pembesaran udang ini di tambak
budidaya. Melalui tahapan pengembangan kerekayasaan, akan dilakukan pengembangan
kerekayasaan didalam teknologi produksi induk udang putih lokal ini.
BBPBAP Jepara telah melakukan berbagai kegiatan kerekayasaan teknologi budidaya,
guna menghasilkan inovasi mengatasi berbagai masalah budidaya yang dihadapi. Paket
teknologi adaptif dari hasil inovasi yang telah dilakukan tersebut disebarluaskan ke masyarakat
pembudidaya melalui kegiatan diseminasi yaitu pengawalan maupun pendampingan proses
produksi di masyarakat. Tahun 2017 ini, telah dilakukan kegiatan pendampingan teknologi
pembenihan kepiting di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat yang dilakukan bekerjasama
dengan perusahaan Pertamina. Selain itu juga telah dilakukan kegiatan pengawalan budidaya
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
5 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
udang vaname di tambak di Kabupaten Pekalongan. Selain memberikan percontohan tersebut,
hasil perekayasaan untuk penerapan teknologi di publikasi melalui peran aktif dalam berbagai
seminar dan penerbitan Juknis/Juklak/SOP/Media Budidaya Air Payau serta publikasi lainnya
yang dilakukan secara on-line. Pelaksanaan kegiatan kerekayasaan yang dilakukan BBPBAP
Jepara telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik antara lain UPT DJPB, Perguruan Tinggi, Balitbang Perikanan, pihak swasta dan
masyarakat pengguna.
Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga
dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 dengan target PNBP
sebesar Rp 2.536.855.000,- . dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 2.997.344.625,- dengan
prosentase capaian sebesar 118,15%.
Dalam upaya pencapaian kinerja yang telah dilakukan ditahun 2017 ini, maka upaya-
upaya tersebut akan terus dilakukan di masa yang akan datang sehingga dapat menanggulangi
kendala-kendala yang terjadi selama proses produksi. Dengan demikian BBPBAP Jepara
berperan positif dalam mendukung keberhasilan Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Pada kegiatan peningkatan manajemen dan pelaksanaan tugas, khususnya administrasi,
berbagai pembenahan akan terus dilakukan seperti dalam penertiban administrasi pada Bagian
Tata Usaha (Persuratan, Kepegawaian, Anggaran dan BMN), Bidang Standardisasi/ Informasi,
serta Bidang Layanan Teknik (Layanan Publik dan Layanan Produksi). Selain tertib
administrasi juga dilakukan upaya penataan organisasi, penataan sistem manajemen aparatur,
sistem penganggaran dan pengelolaan BMN.
Meskipun capaian kinerja di tahun 2017 sudah baik, berbagai upaya peningkatan akan
tetap perlu dilakukan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan selalu
konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas SDM, kegiatan
kerekayasaan, sarana prasarana, dan lain-lain. Beberapa langkah kedepan yang akan
dilaksanakan oleh BBPBAP Jepara antara lain:
a) Meningkatkan kualitas SDM ASN sebagai aparatur yang profesional, bersih dan
kompeten.
b) Meningkatkan kualitas kerekayasaan yang dapat menghasilkan teknologi inovatif,
produktif dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
6 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
c) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sarana-prasarana yang dimiliki.
d) Meningkatkan kapasitas layanan laboratorium.
f) Peningkatan kualitas manajemen dan layanan perkantoran baik untuk internal maupun
eksternal.
g) Peningkatan layanan produk, seperti benih, pakan mandiri, rumput laut, pakan hidup, dan
lain-lain.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
7 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . ............................................................................................................... 1
Ringkasan Eksekutif . ....................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 7
Daftar Gambar ................................................................................................................. 8
Daftar Tabel ...................................................................................................................... 9
Daftar Lampiran ................................................................................................................ 10
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 11
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 11
1.2. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 12
1.3. Tugas dan Fungsi ....................................................................................................... 13
1.4. Sumber Daya Manusia ............................................................................................... 13
1.5. Potensi dan Permasalahan .......................................................................................... 14
1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ..................................................................... 17
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja .............................................................. 19
2.1. Acuan Dasar Perencanaan Kinerja Tahun 2015-2019 ............................................... 19
2.2. Rencana Strategis BBPBAP Jepara Tahun 2015 – 2019 ........................................... 23
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2017 .................................................................................. 27
Bab III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................................... 29
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................................... 29
3.2. Realisasi Anggaran .......................................................................... 66
Bab III Penutup .............................................................................................................. 72
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
8 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi BBPBAP Jepara 15
Gambar 2. Instalasi BBPBAP Jepara di Bandengan-Jepara 15
Gambar 3. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019 21
Gambar 4. Nilai rerata capaian IK (%) pada masing-masing SS 31
Gambar 5. Induk Udang Windu dan Udang Windu seleksi Tahap 2 34
Gambar 6. Target dan realisasi produksi benih bermutu/unggul tahun 2015-2017 35
Gambar 7 . Kegiatan panen benih udang di unit pembenihan Bandengan (kiri) Pengambilan benih udang untuk di hitung dengan alat sampling (kanan)
36
Gambar 8 . Kegiatan kultur jaringan rumput laut pada laboratorium 38
Gambar 9. Bibit Gracilaria siap tanam pada planlet (kiri) dan Bibit Gracilaria siap tanam di laut (kanan)
38
Gambar 10. Suasana Produksi Pakan Mandiri di Pabrik Pakan BBPBAP Jepara (Kiri); Pakan Hasil Produksi Pakan Mandiri (kanan).
42
Gambar 11 . Petak Evaporasi pada tambak budidaya artemia skala model BBPBAP Jepara (kiri) dan Biomasa Artemia beku/frozen (kanan).
43
Gambar 12. Sertifikat CBIB pada tambak udang BBPBAP Jepara 46
Gambar 13. Hibah Benih Udang vaname untuk pokdakan Fajar Mutiara Sejahtera Kabupaten Cirebon (kiri). Hibah benih kepiting untuk pokdakan BuUMDes Sinar Antan, Kab. Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung.
47
Gambar 14. Hibah Benih Nauplius udang Vaname N-1 untuk Pokdakan Backyard Mandiri Jepara (Kiri); Hibah Benih Udang Windu 2017 untuk pokdakan Kabupaten Demak (Kanan).
48
Gambar 15. Bantuan/Hibah Bibit Rumput laut Gracillaria untuk Pokdakan Kabupaten Demak
49
Gambar 16. Panen Ikan Nila Pada Pokdakan yang Menggunakan Pakan Mandiri 50
Gambar 17. Petunjuk Teknis Hasil Perekayasaan di BBPBAP Jepara 51
Gambar 18. Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan pada Sertfikasi Kompetensi Perikanan Budidaya.
52
Gambar 19. Restoking Benih Rajungan di perairan pulau Panjang, Kab.Jepara 2017 (Kiri); Restoking Benih Udang Windu di Perairan laut wilayah Kedung Kabupaten Jepara 2017
53
Gambar 20. Pengisian Kuesioner Uji Beban Kerja Jabfung Baru 57
Gambar 21. Penghargaan Kinerja Terbaik Pejabat Fungsional Tingkat Nasional atas nama Sri Murti Asuti, S.Pi dari BBPBAP Jepara
61
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
9 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Capaian Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017 2
Tabel 2. Status SDM BBPBAP Jepara berdasarkan jabatan di tahun 2017 14
Tabel 3. BUP BBPBAP Jepara 2016 – 2019 16
Tabel 4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPBAP Jepara 2015 – 2019 23
Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja BBPBAP Jepara pada Tahun
2017
29
Tabel 6. Rincian produksi calon induk tahun 2017. 34
Tabel 7. Data jumlah induk bandeng tahun 2017 35
Tabel 8. Produksi Benih Bermutu/Unggul Berdasarkan Jenis Komoditas 36
Tabel 9. Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 39
Tabel 10. Realisasi Produksi Biomas Artemia dan Distribusi 42
Tabel 11. Distribusi Bantuan Pakan Mandiri BBPBAP Jepara Tahun 2017. 50
Tabel 12. Jumlah Sampel Pengujian Tahun 2017 55
Tabel 13. Rekapitulasi Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara 58
Tabel 14. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakterisitiknya 62
Tabel 14. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik 68
Tabel 15. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2015 –
2017.
70
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
10 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 74
Lampiran 2 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 1
77
Lampiran 3 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 2
78
Lampiran 4 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 3
80
Lampiran 5 Tabel Penerima Bantuan Benih Ikan Dan Restocking 82
Lampiran 6 Rincian Kegiatan Restocking Benih Tahun 2017 84
Lampiran 7 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 4
85
Lampiran 8 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 5
86
Lampiran 9 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 6
87
Lampiran 10 Capaian Indikator Kinerja Dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran
Strategis 7
88
Lampiran 11 Data Sebaran Sampel Pada Laboratorium Penyakit Ikan 89
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
11 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 1/3
dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat mendukung
untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan tawar, payau maupun laut. Banyak
usaha-usaha agribisnis yang dapat dikembangkan mulai dari agroindustri pembesaran ikan,
pengolahan hasil perikanan maupun yang lain-lainnya, bahkan tidak sedikit lagi masyarakat
menggantungkan hidupnya dari hasil mata pencaharian dari hasil perikanan saja. Namun
dalam usaha tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang
dihasilkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraannya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang merupakan salah satu lembaga yang
dipercayakan dalam mengelola sumberdaya kelautan untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia terus berupaya keras untuk mewujudkan masyarakat perikanan yang mandiri,
berdaya saing dan berkelanjutan. Tugas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)
dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dalam hal ini fokus dalam mewujudkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan melalui pola budidaya ikan, terbagi atas
budidaya laut, air payau dan air tawar. DJPB yang terdiri dari beberapa Unit Pelaksana Teknis
(UPT) bertugas dalam memajukan perikanan budidaya, salah satunya adalah BBPBAP Jepara
yang mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, pengelolaan produksi,
pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan
teknis perikanan budidaya air payau.
Berdasarkan tugas tersebut, dalam pelaksanaan program peningkatan produksi
perikanan budidaya tahun 2015-2019, terdapat 10 sasaran strategis dengan 32 indikator kinerja
yang telah ditetapkan guna mencapai visi dan misi Ditjen Perikanan Budidaya
sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) DJPB. Salah satu sasaran strategis
yang ingin dicapai adalah terwujudnya reformasi birokrasi lingkup Ditjen Perikanan Budidaya
sebagai salah satu upaya untuk mendukung salah satu prioritas pembangunan dalam RPJMN
2015-2019 yaitu “Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Demokratis dan
Terpercaya”. Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi, maka Ditjen Perikanan
Budidaya melakukan fokus pembenahan manajemen kinerja pada birokrasi pemerintah
melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bertujuan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
12 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
untuk mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja, dan penerapan manajemen
berbasis kinerja. Penerapan SAKIP meliputi (i) rencana strategis; (ii) perjanjian kinerja; (iii)
pengukuran kinerja; (iv) pengelolaan data kinerja dan (v) pelaporan kinerja.
Berdasarkan Renstra DJPB tersebut, maka BBPBAP Jepara mengimplementasikan
dalam suatu laporan pengukuran kinerja yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis DJPB. Pada tahun 2017 ini, BBPBAP Jepara
menetapkan 7 (tujuh) Sasaran Strategis dengan 29 (dua puluh sembilan) Indikator Kinerja
yang ingin dicapai. Selanjutnya, pengukuran kinerja menjadi hal yang penting sebagai upaya
untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok
organisasi yang akan dituangkan dalam laporan kinerja ini.
1.2. Maksud danTujuan
Maksud penyusunan laporan kinerja ini adalah sebagai bahan dalam melakukan pengukuran
kinerja di lingkup BBPBAP Jepara, dengan tujuan:
a. Penilaian
Yaitu untuk mengevaluasi sejauhmana keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan
dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
b. Pengendalian Kinerja
Yaitu untuk mengendalikan kinerja pada tahun berjalan dari hasil monitoring yang
dilakukan dengan membandingkan antara target dan capaian kinerja sehingga dapat
diantisipasi keburukan yang akan terjadi ataupun dicari solusi atas permasalahan yang
ada, sehingga dapat diputuskan apakah kegiatan masih dapat dilanjutkan, atau pun
dihentikan.
c. Peningkatan Kinerja
Yaitu untuk meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya dari hasil evaluasi yang
diperoleh dengan melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang berbeda berdasarkan
kinerja yang telah ada dan umpan balik untuk menilai kesesuaian rencana/target yang
telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Dengan demikian akan diketahui kegiatan
mana yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk diperbaiki dan dikembangkan.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
13 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
1.3. Tugas dan Fungsi
BBPBAP Jepara yang mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama,
pengelolaan produksi, pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan
lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam peraturan tersebut, BBPBAP Jepara menyelenggarakan
fungsi:
a. identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran, pemantauan dan
evaluasi serta laporan;
b. pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau;
c. pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau;
d. pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau;
e. pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya air payau;
f. pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya
air payau;
g. pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis
perikanan budidaya air payau;
h. pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan dan lingkungan
budidaya air payau;
i. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium pengujian;
j. pengelolaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan
budidaya air payau;
k. pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau; dan
l. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
I.4. Sumber Daya Manusia BBPBAP Jepara sebagai pelaksana teknis mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 129 orang dan 38 orang tenaga
pemerintah non PNS.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
14 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Tabel 2. Status SDM BBPBAP Jepara berdasarkan jabatan di tahun 2017
Sedangkan tenaga pemerintah Non PNS terbagi atas 4 orang sebagai pramubakti
kebersihan, 9 orang tenaga keamanan, 4 orang sebagai pengemudi, dan 11 orang sebagai
pramubakti teknis.
1.5. Potensi dan Permasalahan
a. Potensi
1. Fasilitas BBPBAP Jepara sebagai UPT yang mempunyai tugas dalam mengembangkan
perikanan budidaya air payau mempunyai potensi yang cukup besar, dimana dukungan
fasilitas yang cukup memadai dalam melakukan perbaikan teknologi dibidang perikanan
budidaya air payau (Gambar 1). Serta memiliki Instalasi/unit kerja yang khusus menangani
benih udang yaitu Instalasi naupli center yang berada di Desa Bandengan – Jepara (Gambar
2). Potensi komoditas yang dikembangkan saat ini meliputi kegiatan pembenihan udang
windu, udang vaname, udang mergueiensis, kepiting bakau, rajungan serta ikan bandeng dan
ikan nila, serta penyediaan bibit rumput laut. Selain itu, BBPBAP Jepara juga memiliki tambak
yang dipergunakan sebagai tambak percontohan teknologi pembesaran udang windu, udang
vaname, udang mergueiensis, pembesaran ikan bandeng dan nila.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
15 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BBPBAP Jepara juga memiliki Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang
telah terakreditasi dan diakui dalam melakukan proses pengujian kualitas/mutu lingkungan
(kualitas air), penyakit ikan (virus, bakteri, parasit) dan laboratorium pakan alami yang
memberikan dukungan terhadap kegiatan di unit pembenihan maupun pembesaran dalam hal
penyediaan bibit pakan alami serta pabrik pakan buatan yang masuk dalam kegiatan
laboratorium nutrisi.
Gambar 1. Lokasi BBPBAP Jepara
Gambar 2. Instalasi BBPBAP Jepara di Bandengan-Jepara
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
16 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
2. Teknologi
Banyak paket teknologi hasil inovasi dan perekayasaan di bidang perikanan budidaya
air payau yang dihasilkan oleh BBPBAP Jepara telah dimanfaatkan oleh
pembudidaya/stakeholder untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, dan produktivitas perikanan
budidaya air payau secara efisien. Dari paket teknologi hasil inovasi tersebut, berbagai spesies
ikan komersial air payau sudah berhasil dibudidayakan seperti udang penaeid, ikan bandeng,
ikan kerapu, ikan nila salin, kepiting bakau dan rajungan serta komoditas ekonomis lainnya.
Melalui Program National Shrimp Broodstock Center (NSBC udang windu), BBPBAP Jepara
juga telah mengembangkan induk unggul hasil domestikasi dan benih bermutu tinggi. Selain
itu, berhasil dikembangkan teknologi didalam memproduksi probiotik, vaksin, kit analisa
kualitas lingkungan, enzyme, powder mikroalga spirulina dan immunostimulan untuk
ikan/udang.
b. Permasalahan
BBPBAP Jepara dengan potensi yang dimiliki saat ini, juga memiliki berbagai
permasalahan yang harus dipecahkan guna kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya. Secara umum, permasalahan tersebut diantaranya:
- Kondisi SDM yang memerlukan regenerasi, dimana saat ini SDM yang ada sebagian
akan mencapai batas usia pensiun (BUP). Hal ini terlihat dari data BUP dari tahun 2016
– 2019 yaitu:
Tabel 3. BUP BBPBAP Jepara 2016 - 2019
URAIAN TAHUN 2016 2017 2018 2019
BUP 4 Orang 7 Orang 6 Orang 7 Orang
Melihat kenyataan saat ini, dengan tidak adanya penerimaan ASN yang baru, maka
akan terjadi permasalahan dalam organisasi yaitu piramida terbalik dimana ASN
yang berpangkat lebih tinggi akan lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan ASN
yang berpangkat rendah.
- Kondisi fasilitas yang cukup banyak sehingga membutuhkan biaya
perawatan/pemeliharaan yang cukup besar, sementara kondisi anggaran saat ini yang
dibatasi menyebabkan beberapa fasilitas belum dapat dilakukan pemeliharaan. Namun
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
17 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
kondisi ini berupaya untuk diatasi dengan melakukan pemeliharaan secara bertahap dan
mengutamakan fasilitas yang mendukung kegiatan perioritas.
- Keterbatasan anggaran juga menjadi permasalahan dimana wilayah kerja BBPBAP
Jepara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang berdampak pada pembebanan anggaran
yang cukup besar dalam pendampingan di masyarakat, dan juga pelayanan kepada
masyarakat diantaranya adalah keterbatasan dalam pengujian sampel untuk uji mutu
produk perikanan budidaya.
- Kondisi lingkungan perairan, dimana lokasi BBPBAP Jepara yang berada di Desa
Bulu terletak diantara 2 pelabuhan yang berpotensi adanya pencemaran, sehingga dapat
menimbulkan penurunan kualitas air yang memberikan dampak pada serangan penyakit
pada komoditas yang dipelihara.
1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja LKj ini secara umum memuat target dan capaian kinerja BBPBAP Jepara Tahun
2017. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja BBPBAP Jepara, LKj ini
menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results)
Tahun 2017 dengan target. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja
(Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang
akan datang.
Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :
a. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang
capaian kinerja.
b. Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang BBPBAP Jepara serta
uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi BBPBAP Jepara, termasuk latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan LKj.
c. Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran
singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program BBPBAP Jepara yang berdasarkan
pada program DJPB pada tahun 2015 – 2019, rencana kerja dan anggaran tahun 2017,
penetapan kinerja serta pengukuran/pengelolaan kinerja BBPBAP Jepara.
d. Akuntabilitas Kinerja pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja (IK) BBPBAP
Jepara serta evaluasi dan analisis kinerja tahun 2017. Dalam bab ini juga disampaikan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
18 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
realisasi keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula
penjelasan tentang kinerja anggaran.
e. Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan
serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan,
kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.
f. Lampiran, pada bab ini berisi data dukung yang diperlukan dalam
penjelasan/pembahasan bab sebelumnya.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
19 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
2.1. Acuan Dasar Perencanaan Kinerja 2015-2019 Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2015 – 2019 adalah mengembangkan
program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya. Arah kebijakan
pembangunan perikanan budidaya tahun 2015-2019 adalah : (i) Meningkatkan kemandirian
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan
potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Meningkatkan kelestarian dan
keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Di samping arah kebijakan
dan pelaksanaan strategi di atas, pada periode 2015-2019 Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya juga diberikan mandat untuk melaksanakan quickwins dan program lanjutan.
Quickwins merupakan langkah inisiatif yang mudah dan cepat dapat dijadikan contoh dan
acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang dijalankan, sekaligus untuk
meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat. Adapun rancangan program quickwins
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015-2019 difokuskan untuk Membangun Gerakan
Kemandirian Pembudidayaan Ikan melalui :
(i) Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk 20.000 pembudidaya
sampai tahun 2019;
(ii) Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan
lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019;
(iii) Pengembangan 100 Kebun Bibit Rumput Laut dengan kultur jaringan sampai tahun
2019; dan
(iv) Penerapan teknologi biofloc budidaya lele dan patin di 24 lokasi sampai tahun 2019.
Sedangkan rancangan program lanjutan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang
dimandatkan pada periode 2015-2019 adalah Pengembangan Budidaya Laut di Keramba
jaring Apung (KJA), pengembangan pakan mandiri, pengembangan sarana prasarana
perikanan budidaya. Oleh karena itu, guna mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan
yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat
menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan
program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi,
misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut:
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
20 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
A. VISI
Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015-2019 Kementerian Kelautan dan
Perikanan menetapkan visi “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang
mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”. Sebagai upaya mengintegrasikan
dengan pembangunan kelautan dan perikanan serta berlandaskan pemahaman dan penelaahan
terhadap peluang dan potensi, serta permasalahan pengembangan perikanan budidaya di masa
yang akan datang, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melakukan penyesuaian visi
yang ditetapkan sebagaimana berikut: “Mewujudkan Perikanan Budidaya yang Mandiri,
Berdaya saing dan Berkelanjutan Berbasiskan Kepentingan Nasional”. Dengan visi tersebut diharapkan dapat terwujud pengelolaan sumberdaya perikanan
budidaya yang dapat memberikan nilai tambah pada produk perikanan budidaya sehingga
memiliki daya saing tinggi dengan tetap melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara
berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
B. MISI
Misi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam
mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan kemandirian perikanan pembudidaya melalui pemanfaatan
sumberdaya berbasis pemberdayaan masyarakat.
b. Mewujudkan produk perikanan budidaya berdaya saing melalui peningkatan
teknologi inovatif.
c. Memanfaatkan sumberdaya perikanan budidaya secara berkelanjutan.
C. TUJUAN Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan
tujuan pembangunan perikanan budidaya yaitu:
a. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pembudidaya Ikan.
b. Mewujudkan Kelestarian Sumberdaya Perikanan Budidaya
D. SASARAN STRATEGIS Tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya akan dicapai melalui sejumlah
sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015 - 2019.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
21 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Sasaran strategis sebagaimana pada Peta Strategi DJPB Tahun 2015 – 2019 berdasarkan
adanya perubahan kebijakan dan struktur organisasi, seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 3. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019
Berdasarkan Revisi Peta Strategi tersebut, maka sasaran strategis pembangunan
perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam empat perspektif
yaitu Stakeholder perspective dengan sasaran strategis (1) terwujudnya kesejahteraan
masyarakat perikanan budidaya dan 4 indikator kinerja (IK). Customer perspective dengan
sasaran strategis (2) terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan dengan 1 IK serta sasaran strategis (3) terujudnya pengelolaan perikanan budidaya
yang artisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan 6 IK. Internal process
perspective dengan SS (4) tersedianya kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang
efektif dengan 4 IK, SS (5) terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan
dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan dengan 9 IK dan SS (6)
terselenggaranya pengendalian dan pengawan sumberdaya kelautan dan perikanan yang
professional dan partisipatif dengan 4 IK. Learning and Growth perspective dengan SS (7)
terrwujudnya ASN DJPB yang kompeten, professional dan berkepribadian dengan 1 IK, SS
(8) tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses dengan IK 1,
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
22 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
SS (9) terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
dengan 1 IK dan SS (10) terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan
akuntabel dengan 2 IK.
E. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2015 – 2019 adalah
mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan
budidaya. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 – 2019 adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya.
Kebijakannya adalah:
a) Memperkuat kemandirian kawasan dan pengelolaan sarana perikanan budidaya
b) Memperkuat kemandirian kelompok dan kelembagaan usaha perikanan budidaya
2) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya,
kebijakannya adalah:
a) Meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya b) Peningkatan
potensi ekonomi perikanan budidaya
3) Meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan
budidaya. Kebijakannya adalah:
a) Penerapan teknologi budidaya yang efiien dan ramah lingkungan dan sesuai
dengan daya dukung
b) Pengembangan Culture BasedFisheries (CBF) dengan pendekatan komoditas
multi-trophic level
c) Penerapan IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture);
d) Backyard Aquaculture (budidaya dipekarangan) dan pemanfaatan lahan
marginal;
e) Pengembangan komoditas ikan spesifik lokal unggulan dan species ikan tahan
perubahan lingkungan;
f) Pengembangan minapadi komoditas ekonomis (ugadi, ugamedi, ugaladi);
g) Pengendalian plasma nutfah induk dan benih;
h) Rehabilitasi lingkungan sentra produksi perikanan budidaya (waduk, danau,
lingkungan tambak/silvo fiheries);
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
23 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
2.2. Rencana Strategis BBPBAP Jepara Tahun 2015 – 2019
BBPBAP Jepara dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam
mendukung pencapaian sasaran strategis dan kinerja DJPB, menjalankan strategi, kebijakan
dan program selaras dengan DJPB yaitu mengembangkan program dan kegiatan untuk
tercapainya sasaran strategis, dengan menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
DJPB. Berdasarkan target produksi yang telah ditetapkan dalam Renstra DJPB, maka
BBPBAP Jepara telah menetapkan target kinerja 2015 - 2019 dalam mendukung hal
tersebut (Tabel 4).
Tabel 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BBPBAP Jepara 2015 - 2019
NO Indikator Kinerja
(IK)
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
SS 1. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan budidaya
1 NTPi 102.00 102.25 102.50 102.75 103.00
2 PDB 7.00 7,05 8.00 7.15 7.20
3 Rata-rata
pendapatan pembudidaya
3,050,000.00
SS 2. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
4
Jumlah produksi
induk/calon induk
dengan mutu terjamin (ekor)
10,000 13,100 13,100 13,900 13,100
5
Jumlah produksi
benih bermutu /
unggul (juta ekor)
30 40 59 68 74
6
Jumlah produksi
bibit rumput laut kultur
jaringan (kg)
- 10,000 10,000 10,000 10,000
7 Nilai PNBP BBPBAP
Jepara (Rp) 959,000,000 2,313,092,650 2,536,855,000 2,690,000,000 2,890,000,000
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
24 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
8
Jumlah kawasan budidaya
yang penyakit
ikan pentingnya
dapat dikendalikan
melalui survelaince (kawasan)
2 2 2 2 2
9
Jumlah produksi
pakan mandiri (ton)
10.0 40.0 40.0 60.0 80.0
10
Jumlah Produksi kista dan biomas
artemia (kg)
200.0 600.0 600.0 600.0 650.0
SS 3. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif
11
Jumlah unit pembenihan
yang siap disertifikasi CPIB (unit)
2.0 10.0 3.0 4.0 6.0
12
Jumlah unit pembudidaya
yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)
1.0 6.0 1.0 3.0 3.0
13
Jumlah bantuan
benih ikan (juta ekor)
- 34.00 40.75 50.50 60.20
14
Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur
jaringan (ton)
- - 5.00 6.00 10.00
15
Jumlah bantuan pakan
mandiri (ton)
- 10 25 35 50
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
25 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
16
Jumlah hasil perekayasan
teknologi terapan bidang
perikanan budidaya
(paket teknologi)
6 4 4 4 4
17
Jumlah tenaga teknis
binaan (orang)
100 100 100 100 100
18
Jumlah lokasi
bantuan restoking (lokasi)
2 2 4 3 4
19
Jumlah pembinaan
dan penerapan teknologi
adaptif kawasan
budidaya air payau
(kawasan)
2 1 2 2 2
20
Jumlah sampel yang diuji dalam
rangka pelayanan
laboratorium ikan dan
lingkungan (sampel)
4,000 5,500 6,000 6,500 7,000
21
Jumlah Kawasan budidaya
yang memperoleh
layanan pengujian
laboratorium (kawasan)
2 1 2 2 2
SS 4. Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas
22
Indeks Kompetensi
dan integritas BBPBAP
Jepara
80 80 80 80 80
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
26 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
SS 5. Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses
23
Persentase unit kerja
yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan
yang terstandart (Persen)
65 65 65
SS 6. Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima
24
Nilai Kinerja reformasi birokrasi
DJPB
A (80) A (80) A (80)
25 Tingkat
maturitas SPIP (level)
2 3 3
26
Persentase tindak lanjut
direktif pimpinan (persen)
100 100 100 100 100
27
Nilai AKIP lingkup
BBPBAP Jepara
85 85 85 85 85
SS 7. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
28
Nilai Kinerja anggaran BBPBAP
Jepara (persen)
85 85 85 85 85
29
Persentase kepatuhan terhadap
SAP lingkup BBPBAP
Jepara
100 100 100 100 100
Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015-2019 menjadi acuan di dalam penyusunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra BBPBAP Jepara Tahun 2015-2019 merupakan
dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan BBPBAP Jepara dalam rangka menjadikan BBPBAP Jepara sebagai “Pusat Perikanan
Budidaya Air Payau” pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Renstra BBPBAP Jepara merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
27 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi
untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian tugas dan fungsi
BBPBAP Jepara. Perumusan rencana strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan
tahapan-tahapan kegiatan mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling
teknis dan kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki saling
keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan sasaran strategis organisasi.
Untuk pencapaian sasaran strategis yang telah di tetapkan, kemudian di terjemahkan ke
dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT). Dalam pembuatan RKT didasarkan atas identifikasi
resiko yang telah dilakukan. Permasalahan dengan resiko yang tinggi menjadi tolok ukur
didalam penentuan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017. Hasil identifikasi terhadap
resiko kegiatan BBPBAP Jepara pada tahun 2017 terbagi kedalam kegiatan:
(1) Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan,
(2) Pengelolaan perbenihan ikan,
(3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan,
(4) Pengelolaan produksi dan usaha pembudidayaan ikan,
(5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya
(6) Pengelolaan pakan dan obat ikan
2.3 Penetapan Kinerja Tahun Tahun 2017
Berdasarkan pada Peta Strategi maka BBPBAP Jepara telah menetapkan Indikator
Kinerja (IK) dengan menerapkan metoda adopsi langsung dari sasaran strategis pada eselon I
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Peta Strategi tersebut terbagi atas:
1. Stakeholder Perspective dengan Sasaran Strategis: Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Perikanan budidaya dengan 3 (tiga) indikator kinerja.
2. Customer Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif,
Bertanggung jawab dan Berkelanjutan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.
3. Internal Proses Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan
Perikanan yang Profesional dan Partisipatif dengan 11 (sebelas) indikator kinerja.
4. Learn and Growth Perspectif dengan Sasaran Strategis:
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
28 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan
berintegritas dengan 1 (satu) indikator kinerja.
Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah
diakses dengan 1 (satu) indikator kinerja utama.
Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi
pada pelayanan prima dengan 4 (empat) indikator kinerja utama.
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel dengan 1 (satu)
indikator kinerja utama.
Tujuh Sasaran Strategis tersebut, telah dijabarkan ke dalam 29 indikator kinerja sebagai
dasar penentuan capaian kinerja BBPBAP Jepara selama tahun 2017. Penetapan Sasaran
Strategis dan target capaian untuk Indikator Kinerja BBPBAP Jepara telah tercantum pada
Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara Tahun 2017 sebagai perjanjian kinerja BBPBAP Jepara
yang ditandatangani oleh Kepala BBPBAP Jepara sebagai pihak pertama yang berjanji kepada
Direktur Jenderal Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebagai atasan langsung dan pihak kedua. Penetapan Kinerja BBPBAP Jepara secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 1.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
29 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)
dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4%), status baik dengan 16 IK (55,2%), sedangkan
1 IK dicapai dengan status cukup (3,4%). Target dan realisasi capaian IK BBPBAP Jepara
pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja BBPBAP Jepara pada Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN
2017
REALISASI TAHUN
2017
Capaian (%)
Status
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya
1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
102,5 99.09 97 Baik
2 Pertumbuhan PDB Perikanan 8
7,08
89 Baik
3 Rata-rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)
3.050.000 3.300.000 108 Sangat Baik
CUSTOMER PERSPECTIVE
2
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
4 Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu terjamin (ekor)
13.100 15.136 116 Sangat Baik
5 Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor)
58,8 76,3 130 Sangat Baik
6 Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg)
10.000 20.545 205 Sangat Baik
7 Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp)
2.536.855.000 2.993.731.017 118 Sangat Baik
8
Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)
2 2 100 Baik
9 Jumlah produksi pakan mandiri (ton)
40 90 225 Sangat Baik
10 Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg)
600 626,5 104 Sangat Baik
INTERNAL PROSES PERSPECTIVE
3
Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya kelautan dan Perikanan yang
11 Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (unit)
3 2 67 Cukup
12 Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)
1 1 100 Baik
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
30 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Profesional dan Partisipatif 13
Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor)
40,75 50,71 124 Sangat Baik
14 Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (ton)
5,00 8,13 163 Sangat Baik
15 Jumlah bantuan pakan mandiri (ton)
25 25,03 100 Baik
16
Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket teknologi)
4 4 100 Baik
17 Jumlah tenaga teknis binaan (orang)
100 126 126 Sangat Baik
18 Jumlah lokasi bantuan restoking
(lokasi) 4 5 125 Sangat Baik
19
Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya air payau (kawasan)
2 2 100 Baik
20 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (sampel)
6.000 9.997 167 Sangat Baik
21 Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (kawasan)
2 2 100 Baik
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
4
Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas
22 Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara
80 74,8 93,5 Baik
5
Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses.
23
Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandart (Persen)
65 65 100 Baik
6
Terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima
24 Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB
A (85) (A) 85 100 Baik
25 Tingkat maturitas SPIP (level) 2 2 100 Baik
26 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)
100 100 100 Baik
27 Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara
85 85 100 Baik
7 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
28 Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen)
85 94,7 111 Sangat Baik
29 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara (%)
100 100 100 Baik
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
31 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Secara umum BBPBAP Jepara berhasil “sangat baik” di dalam mencapai sasaran strategis
untuk peningkatan pada customer perspective (SS 2 dengan IK 4 hingga IK 10), internal proses
perspective (SS 3 dengan IK 11 hingga IK 21) dan learning and growth perspective proses
(SS 4 hingga SS 7 dengan IK 20 hingga IK 29), sedangkan pada perspective stakeholder
tercapai dengan notifikasi “baik”. Rerata persentase capaian IK pada masing-masing SS
berkisar 96 % hingga 143 % (Gambar 4).
Gambar 4. Nilai rerata capaian IK (%) pada masing-masing SS
Sasaran Strategis 1 :
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya, merupakan turunan
langsung dari indikator kinerja di eselon 1 yang merupakan tanggung jawab bersama UPT
lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Nilai rerata capaian pada indikator kinerja
pada sasaran strategis ini dengan notifikasi baik (capaian 96%) memberikan gambaran bahwa
kegiatan yang dilakukan belum mampu meningkatkan nilai NTPi dan Pertumbuhan PDB
Perikanan. Walau rata-rata Pendapatan Pembudidaya telah meningkat dari target
Rp.3.050.000,- menjadi Rp.3.300.000,-. Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga
2017 pada Sasaran Strategis 1, secara lengkap di tampilkan pada Lampiran 2.
Kontribusi BBPBAP Jepara secara khusus terhadap visi Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat pembudidaya belum bisa memberikan
pengaruh yang nyata. Hal ini dikarenakan capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis
tersebut di hitung secara nasional. Sehingga peran BBPBAP di dalam peningkatan atas nilai
indikator NTPi dan PDB maupun Pendapatan Pembudidaya di Indonesia secara umum tidak
-
80
160
SS 1 SS 2 SS 3 SS 4 SS 5SS 6
SS 7
96
143
115
100 100 100 106
cap
aian
IK (
%)
Sasaran Strategis
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
32 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
berpengaruh besar. Untuk itu, kedepannya BBPBAP Jepara sebagai Unit Pelaksana Teknis
pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu melakukan peningkatan kegiatan
pendampingan dan pengawalan teknologi perikanan budidaya secara lebih luas dan masif di
masyarakat untuk membantu mewujudkan visi tersebut.
IK 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI)
NTPI merupakan rasio antara indeks harga yang diterima pembudidaya ikan (It) dengan
indeks harga yang dibayar pembudidaya ikan (Ib), yang dinyatakan dalam persentase. NTPI
lebih dari 100 artinya pembudidaya ikan memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan
pengeluarannya, atau mengalami surplus. NTPI kurang dari 100 berarti bahwa pengeluaran
pembudidaya ikan untuk konsumsi rumah tangga dan biaya produksi lebih tinggi daripada
pendapatan hasil usahanya. Sedangkan NTPI sama dengan 100 artinya bahwa pendapatan hasil
usaha sama dengan pengeluaran untuk biaya konsumsi rumah tangga dan kebutuhan produksi.
Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) digunakan untuk mempertimbangkan seluruh
penerimaan (revenue) dan seluruh pengeluaran (expenditure) keluarga pembudidaya ikan.
Selain itu, NTPI juga digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat
pembudidaya ikan secara relatif dan merupakan ukuran kemampuan keluarga pembudidaya
ikan untuk memenuhi kebutuhan subsistennya.
Dilihat dari nilai NTPI tahun 2017 adalah sebesar 99,09. Hal ini berarti bahwa pada
tahun 2017 secara rata-rata Pembudidaya Ikan mengalami defisit dari hasil usahanya
dibandingkan dengan pengeluarannya akibat dari kenaikan harga barang konsumsi dan biaya
produksinya (Ib) lebih besar dari kenaikan harga produksi (It) terhadap tahun dasar. Bila
dibandingkan pada tahun 2015 (NTPI : 99,49) dan 2016 (NTPI : 102,25), pembudidaya ikan
telah mengalami defisit yang lebih besar di tahun 2017 ini (Lampiran 2).
IK 2. Pertumbuhan PDB Perikanan
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang umum
dipakai untuk melihat baik buruknya perekonomian suatu Negara. PDB merupakan nilai
moneter dari seluruh produksi barang jadi yang diproduksi dalam sebuah negara pada periode
tertentu.
PDB perikanan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 ini, mulai mengalami perlambatan.
Yang ditandai dengan menurunnya PDB perikanan dari 8,35% pada tahun 2015, 8% di tahun
2016 dan 7,08% pada tahun 2017. Realisasi pada 2017 merupakan yang paling rendah
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
33 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
setidaknya dalam enam tahun terakhir. Menurut BPS, baik produksi perikanan tangkap
maupun perikanan budidaya melambat akibat curah hujan yang tinggi tahun lalu. Namun,
kinerja produksi rumput laut dan hasil perikanan budidaya yang kurang menggembirakan
mengerem laju PDB perikanan. BPS dalam acara Refleksi 2015-2016 dan Outlook 2017
yang digelar KKP dengan mengundang para pemimpin redaksi media massa, pertengahan
Desember 2017, memaparkan perlambatan laju PDB perikanan hingga kuartal III/2017
dilatarbelakangi dua faktor. Pertama, perlambatan produksi perikanan tangkap akibat tidak
beroperasinya kapal besar sebagai dampak kebijakan pembatasan ukuran kapal penangkap
ikan. Kedua, perlambatan produksi rumput laut karena pengaruh curah hujan yang tinggi.
Ik 3. Rata-Rata Pendapatan Pembudidaya (Rp)
Indikator kinerja rata-rata pendapatan pembudidaya merupakan indikator yang mulai
di hitung pada tahun 2017 secara nasional dan merupakan indikator yang mengacu pada kinerja
di eselon I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Tahun 2017 ini, rata-rata pendapatan
pembudidaya meningkat dari target Rp.3.050.000,- menjadi realisasi Rp.3.300.000,-. Atau
telah tercapai sebesar 108,2%.
Sasaran Strategis 2 :
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung
jawab dan Berkelanjutan
Ik 4. Jumlah Produksi Induk/Calon Induk Dengan Mutu Terjamin (Ekor)
Sama seperti pada tahun 2015 dan tahun 2016, jumlah induk/calon induk dengan mutu
terjamin pada tahun 2017 dapat melebihi target yang ditetapkan. Hasil produksi induk/calon
induk tahun 2017 adalah sebesar15.136 ekor, dengan capaian sebesar 116 % dari target sebesar
13.100 ekor (Lampiran 3). Hasil produksi induk unggul/calon Induk (calin) meliputi produksi
calon induk unggul udang windu 20.000 ekor dan induk bandeng 136 ekor, dimana kedua jenis
komoditas ini telah melampaui target permasing-masing komoditas dengan persentase 116 dan
136 % (Tabel 6).
Tabel 6. Rincian produksi calon induk tahun 2017.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
34 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
No Kegiatan Target (ekor)
Realisasi (ekor)
Capaian (%)
1. - Udang windu 13.000 15.000 116
2. - Ikan Bandeng 100 136 136
Induk udang windu diperoleh dari alam yang bersumber dari induk alam asal perairan
Pangandaran dan Aceh. Kemudian dilakukan pemijahan dengan prosentase 50 % : 50 %.
Benih hasil pemijahan tersebut selanjutnya ditebar untuk pembesaran di tambak, merupakan
benih yang sudah bebas virus melalui uji tes PCR dan metode double screening. Ukuran
benih yang ditebar adalah PL-12, dengan kepadatan 30 ekor/m² untuk tahap I (pemeliharaan
selama 4 bulan). Selanjutnya udang diseleksi dan dipindah ke petak pemeliharaan tahap II
(pemeliharaan selama 4 bulan), dengan padat tebar 10 ekor/ m². Seleksi udang dari tahap ke-
II dipelihara pada tahap ke III (pemeliharaan selama 4 bulan), dengan padat tebar 2-3 ekor/
m². Pemeliharaan ditambak dilakukan dengan metode modular dengan perbaikan nutrisi
melalui pemberian pakan tambahan selain pellet. Pemeliharan selama 6 bulan dengan melalui
pemindahan dua tahap, diperoleh calon induk udang windu sejumlah 15.000 ekor dengan abw
28-30 g/ekor. Kelangsungan hidup yang diperoleh pada pemeliharaan 4 bulan pertama 62%
dan FCR 1,4. Calon induk yang dihasilkan di tahun 2017, secara teknis belum bisa digunakan
untuk menjadi induk udang windu, sehingga perlu dipelihara lebih lanjut. Upaya lain, perlu
dilakukannya pencarian sumber induk genetik baru disertai dengan kajian rekayasa genetik
untuk mendapatkan induk yang unggul agar dihasilkan benih udang windu yang berkualitas.
Gambar 5. Induk Udang Windu dan Udang Windu seleksi Tahap 2
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
35 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Induk bandeng yang dipelihara berasal dari 3 sumber, induk bandeng asal Aceh, induk
bandeng asal Pantura Jawa, dan induk bandeng hibah dari Litbang KKP Gondol Bali. Induk
bandeng dipelihara pada bak beton silinder ukuran 200 m3. Jumlah induk beserta data panjang
berat sampai dengan bulan Desember 2017 lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 7. Data Jumlah Induk Bandeng Tahun 2017
No Uraian Jumlah (ekor)
Berat rata-rata (kg)
Panjang rata-rata (cm)
1 Induk bandeng Pantura Jawa 42 8 70 2 Induk bandeng Aceh 46 6 70 3 Induk bandeng Gondol 48 5 65
Jumlah 136
Ik 5. Jumlah Produksi Benih Bermutu / Unggul (Juta Ekor)
Tahun 2017 ini, BBPBAP Jepara dengan target produksi benih bermutu/unggul sebesar
58,8 juta ekor telah menghasilkan benih bermutu/unggul sebesar 76,32 juta ekor. Sehingga
indikator kinerja ini tercapai sebesar 130 % (Lampiran 3). Hasil produksi benih
bermutu/unggul terdiri dari benih udang windu, benih udang vaname, benih udang
mergueiensis, benih ikan bandeng, benih ikan nila salin, benih rajungan dan benih kepiting
bakau. Produksi benih bermutu/unggul kemudiannya terdistribusi untuk kegiatan bantuan
benih, kegiatan restocking, kegiatan pembesaran ditambak internal balai serta dijual kepada
pelanggan eksternal.
Gambar 6. Target dan realisasi produksi benih bermutu/unggul tahun 2015-2017
Realisasi produksi benih bermutu pada tahun 2017 ini merupakan nilai produksi
tertinggi bila dibandingkan dengan produksi pada tahun 2015 sebesar 19 juta ekor dan 2016
-
40,0
80,0
2015 2016 2017
30,0
40,0
58,8
18,8
37,9
76,3
Pro
du
ksi b
enih
(ju
ta e
kor)
Tahun
Target Realisasi
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
36 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
sebesar 38 juta ekor. Pada tahun ini, realisasi produksi benih bermutu/unggul dapat melebihi
target yang ditetapkan (Grafik 2). Meningkatnya produksi benih bermutu/unggul ini, tidak
terlepas dari telah beroperasionalnya secara penuh unit pembenihan udang instalasi Bandengan
pada tahun 2017.
Gambar 7 . Kegiatan panen benih udang di unit pembenihan Bandengan (kiri)
Pengambilan benih udang untuk di hitung dengan alat sampling (kanan)
Benih udang windu memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian kinerja ini,
dimana produksi benih udang windu dilakukan pada unit pembenihan di instalasi Bulu dan unit
pembenihan di instalasi Bandengan. Rincian produksi benih bermutu/unggul dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Produksi Benih Bermutu/Unggul Berdasarkan Jenis Komoditas
Jenis Benih Produksi benih
(Juta ekor) Kontribusi
(%) Keterangan
Benih Udang Windu 32.65 43 Unit Bulu (17,04 juta ekor, unit bandengan 15,61 juta ekor)
Benih Udang Vaname 22.61 30 Unit Bandengan
Benih Udang Mergueiensis 13.68 18 Unit Bulu
Benih Ikan Bandeng 5.25 7 Unit Bulu
Benih Ikan Nila Salin 1.14 1 Unit Bulu
Benih Rajungan 0.61 1 Unit Bulu
Benih Kepiting 0.39 1 Unit Bulu
Jumlah : 76,32
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
37 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Peningkatan prosentase capaian dalam bidang produksi benih bermutu/unggul akan
tetap ditingkatkan pada tahun–tahun mendatang dengan melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap kendala-kendala teknis serta non teknis. Permasalahan dan kendala yang
akan dihadapi dalam peningkatan produksi benih secara nasional baik dalam kuantitas maupun
kualitas benih perlu dilakukan upaya antara lain :
1. Standarisasi fasilitas perbenihan secara nasional.
2. Pembinaan penerapan CPIB terutama untuk unit pembenihan skala kecil.
3. Penguatan jejaring informasi perbenihan antar produsen dan konsumen.
4. Efisiensi produksi benih melalui kegiatan kerekayasaan.
IK 6. Jumlah Produksi Bibit Rumput Laut Kultur Jaringan (Kg)
Kebutuhan bibit selama ini dipenuhi umumnya dari fragmentasi sebagian hasil panen.
Perkembangbiakan secara vegetatif seperti ini lebih memudahkan pembudidaya untuk
mendapatkan bibit. Penggunaan bibit hasil fragmentasi ini biasanya dilakukan terus menerus
setiap kali panen. Namun demikian, cara ini menimbulkan permasalahan. Pengulangan
perkembangbiakan vegetatif tersebut dapat menurunkan keragaman genetik, laju
pertumbuhan,kandungan karaginan, kekuatan gel dan daya tahan terhadap penyakit. Oleh
karena itu, upaya pengadaan bibit yang sistematis diperlukan. Teknik alternative yang dapat
dilakukan yaitu melalui teknik kultur jaringan yang kemudian diperbanyak melalui kebun bibit.
Untuk menghasilkan bibit rumput laut yang berkualitas, Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya melalui Unit Pelaksana Teknis-nya dalam hal ini BBPBAP Jepara melakukan
program pengembangan kawasan kebun bibit di sentra-sentra produksi rumput laut. Untuk
mendukung kegiatan pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut, BBPBAP Jepara
melakukan beberapa kegiatan pada tahun 2017 yaitu a). Kultur jaringan rumput laut; b).
pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut. Kegiatan perbanyakan bibit rumput laut
Eucheuma cottonii dan Gracilaria verrucosa dilakukan dengan kegiatan teknik kultur jaringan
di laboratorium, sedangkan kegiatan pengembangan kawasan kebun bibit dilakukan melalui
kegiatan percontohan produksi massal bibit rumput laut Eucheuma cottonii hasil kultur
jaringan dan kegiatan percontohan produksi massal bibit rumput laut Gracilaria sp ditambak
Pada Tahun 2017 ini, produksi bibit rumput laut jenis Gracilaria dilakukan di 2 (dua)
tempat yaitu di pokdakan penerima hibah dan di tambak BBPBAP Jepara. Jumlah bibit yang
dihasilkan di pokdakan penerima hibah yaitu sebanyak 1.800 kg sedangkan jumlah bibit yang
dihasilkan di tambak milik BBPBAP Jepara sebanyak 18.700 kg, sehingga total jumlah bibit
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
38 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
rumput laut adalah sebesar 20.500 kg. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan
sebanyak 10.000 kg untuk jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan atau tercapai 205%
(Lampiran 3).
Gambar 8 . Kegiatan Kultur Jaringan Rumput Laut Pada Laboratorium
Kegiatan perbanyakan bibit rumput laut E. cottonii dengan teknik kultur jaringan
dilaksanakan dengan metode kultur mikropropagul dan dilanjutkan aklimatisasi planlet di
akuarium atau bak fiber. Kegiatan aklimatisasi di akuarium menggunakan bibit dari pengadaan
planlet siap aklimatisasi di akuarium dan hasil dari kultur mikropropagul di laboratorium.
Untuk kegiatan aklimatisasi di bak fiber merupakan kegiatan lanjutan dari aklimatisasi di
akuarium dan kemudian dilanjutkan kegiatan aklimatisasi di pantai
Gambar 9. Bibit Gracilaria siap tanam pada planlet (kiri) dan Bibit Gracilaria siap
tanam di laut (kanan)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
39 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
IK 7. Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp)
Target PNBP pada Balai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara adalah
sebesar Rp 2.536.855.000,- . Adapun Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) TA. 2017 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp 2.997.344.625,- dengan prosentase 118,15 % (Lampiran 3). Realisasi PNBP di atas target
terdapat pada Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan, Pendapatan sewa tanah,
gedung dan bangunan, pendapatan Jasa lainnya, pendapatan denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan pemerintah serta penerimaan kembali belanja modal tahun anggaran yang lalu.
Secara keseluruhan target dan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017
terlihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Target dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
URAIAN TARGET
PENDAPATAN REALISASI
PENDAPATAN % RIIL
PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan hasil Peternakan & Perikanan
2.536.855.000 2.724.274.617 107,38
Pend. Jasa lainnya 0 156.885.000 >100,00
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah&TAYL
0 116.185.008 >100,00
JUMLAH PENDAPATAN 2.536.855.000 2.997.344.625 118,15
(Sumber : Laporan Keuangan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Negara 2017)
Bila dilihat dari nilai rupiah, target Penerimaan Negara Bukan Pajak di BBPBAP Jepara
mengalami kenaikan sebesar 5-10 % setiap tahunnya dari tahun 2015 hingga tahun 2017
(Lampiran 3). Demikian juga dengan realisasi pendapatan PNBP yang dihasilkan pada
rentang waktu tersebut. Penyumbang persentase realisasi PNBP terbesar di dapatkan dari
pendapatan penjualan hasil peternakan dan perikanan. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh
komponen kegiatan penyumbang pendapatan penjualan hasil peternakan dan perikanan
(kegiatan pembesaran, kegiatan pembenihan, dan yang lainnya) telah melakukan usaha yang
maksimal untuk dapat mewujudkan target PNBP tersebut.
Ik 8. Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat Dikendalikan
Melalui Survelaince (Kawasan)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
40 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Pengawasan yang terus menerus secara berkesinambungan harus selalu dilakukan
terhadap setiap usaha budidaya, agar sistem budidaya yaitu CBIB yang telah ditetapkan sebagai
SNI tetap dilakukan oleh para pembudidaya secara konsisten. Pengawasan sistem budidaya
yang dilakukan para pembudidaya telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 2 kawasan
sesuai target yang telah ditetapkan (Lampiran 3). Pengawasan terhadap kawasan budidaya
yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveillance dilakukan pada
kawasan budidaya di Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara. Pada kabupaten Jepara,
pengawasan terhadap penyakit ikan pentingnya dilakukan pada kawasan tambak internal
BBPBAP Jepara. Sedangkan pada Kabupaten Pati, dilaksanakan pada kawasan tambak udang,
bandeng dan nila mulai dari pesisir Pati bagian barat yang berbatasan dengan Jepara hingga
pesisir bagian timur perbatasan Pati dengan Rembang.
Pengawasan pada kawasan tambak internal Balai dilakukan setiap minggu sekali
dengan melakukan kolaborasi antara Laboratorium Fisika Kimia Lingkungan, Laboratorium
Kesehatan Ikan BBPBAP Jepara dan Laboratorium Pakan Alami sebagai tim teknis untuk
melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kualitas fisika kimia biologi lingkungan dan hama
penyakit ikan. Kolaborasi antara tiga laboratorium tersebut juga dilakukan untuk pengawasan
pada kawasan budidaya yang lainnya.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, target kawasan yang dilakukan
surveillance untuk pengendalian penyakit ikan penting menurun jumlahnya. Hal ini tidak
terlepas dari strategi yang telah dilakukan sebelumnya dengan kegiatan pendampingan dan
pengawalan teknologi di masyarakat yang dilakukan terus menerus dengan lebih baik dan lebih
luas melalui perbaikan-perbaikan strategi yang diajarkan kepada pembudidaya. Strategi
tersebut antara lain : (1) pengembangan teknologi sesuai dengan karakteristik lahan budidaya,
(2) meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif (klaster) untuk dapat menerapkan
prinsip biosekuriti secara maksimum pada kawasan dan (3) pengelolaan air secara maksimum
yang sesuai untuk kebutuhan udang. Sehingga dengan penerapan strategi tersebut, kawasan
budidaya yang menjadi tugas pengawasan BBPBAP Jepara untuk pengendalian penyakit ikan
pentingnya menjadi berkurang.
Berkaitan dengan terjadinya outbreak/wabah penyakit pada udang vanname, dengan
gejala klinis mirip dengan penyakit AHPND, di area tertentu tambak udang di Kabupaten
Mamuju (Sulawesi Barat), Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan), dan Ujung Batee (NAD) di
penghujung tahun 2017. Menindaklanjuti hasil tersebut dan berdasarkan instruksi Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya, maka BBPBAP Jepara mendapat penugasan untuk melakukan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
41 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
surveillance penyakit yang disebabkan oleh Tilapia Lake Virus (TiLV) dan Acute
Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) di 3 propinsi (Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jawa Tengah dan Kalimantan Utara) dan meliputi 15 kabupaten yang dipilih sebagai lokasi
sampling, yaitu kabupaten Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Klaten, Rembang,
Pati, Jepara, Demak, Kendal, Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Tarakan, dan Bulungan.
Surveilance dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kasus penyakit AHPND dan TiLV telah
menyebar di Indonesia dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam upaya pengendalian
penyakit tersebut. Berdasarkan data hasil deteksi TiLV dan AHPND terhadap sampel yang
diambil saat surveillan, maka didapatkan hasil bahwa sampel udang vannamei yang berasal
dari Brebes dan Tarakan, sampel udang merguiensis yang berasal dari Demak, dan sampel
udang windu yang berasal dari Tarakan dan Bulungan terdeteksi positif AHPND dan Sampel
ikan nila yang berasal dari Banyumas terdeteksi positif TiLV
IK 9. Jumlah Produksi Pakan Mandiri (Ton)
Persentase capaian kinerja dalam jumlah produksi pakan mandiri adalah sebesar 225%
dengan realisasi produksi pakan mandiri sebanyak 90 ton dari target produksi sebesar 40 ton
(Lampiran 3). Pakan yang diproduksi merupakan pakan untuk ikan bandeng, ikan nila serta
udang dengan kandungan protein untuk pakan ikan bandeng, ikan lele dan ikan nila sebesar
32%, sedangkan untuk pakan udang dengan kandungan protein sebesar 36%. Pakan yang
diproduksi merupakan pakan apung berbentuk silinder dengan diameter 1 mm; 2 mm dan 3
mm serta memiliki aroma ikan yang cukup kuat. Pakan buatan produksi pabrik pakan
BBPBAP Jepara masih didominasi pengguna dilingkup internal BBPBAP Jepara, walau sudah
ada juga pengguna eksternal. Pakan yang diproduksi masih terus dilakukan perbaikan kualitas
terutama dalam perbaikan terhadap formula pakan yang tepat sesuai kebutuhan nutrisi masing-
masing komoditas ikan.
Kendala yang dihadapi dalam proses produksi pakan mandiri adalah ketersediaan
bahan baku yang berkualitas terutama tepung ikan. Hal ini karena tepung ikan yang ada
dipasaran biasanya memiliki kualitas yang tidak stabil. Proses pembuatan juga mengalami
kendala pada saat penghalusan pakan karena pabrik pakan mandiri BBPBAP Jepara belum
memiliki mesin penepung yang mampu menghasilkan partikel pakan dengan ukuran 125-250
mikron secara seragam.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
42 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Gambar 10. Suasana Produksi Pakan Mandiri di Pabrik Pakan BBPBAP Jepara (Kiri); Pakan
Hasil Produksi Pakan Mandiri (Kanan).
IK 10. Jumlah Produksi Kista dan Biomas Artemia (Kg)
Dari target jumlah produksi kista dan biomas artemia sebesar 600 kg di dapatkan
realisasi produksi sebesar 626,5 kg dengan capaian kinerja sebesar 104,4% (Lampiran 3).
Target produksi tahun 2017 ini, terealisasi dari capaian produksi biomas artemia, sedangkan
produksi kista artemia tidak berhasil mendapatkan kista artemia.
Produksi biomas artemia terdistribusi pada kegiatan internal balai, penelitian, promo
dan pelanggan eksternal. Distribusi produksi biomas artemia dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Realisasi Produksi Biomas Artemia dan Distribusi
No Bulan
Realisasi Produksi (kg) Distribusi (kg)
Bak Tambak Internal,
Penelitian, Promo, tbr tbk
Penjualan/ (ekternal)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
24,3 40,2 30,5 37,2 31,3 44
53,55 85,7 54,5
48,75 49,5 25
- - - - - - - - -
34 38 30
5 8
23,5 5,4
31,3 22,5 4,35 10,5
- 30,75
1 -
14 6
15 5 8
58 53
69,7 50 64 66 55
Jumlah : 524,5 102 142,3 463,7
Produksi kista artemia yang dilakukan ditambak model belum berhasil mendapatkan
kista artemia, karena pada saat air media pemeliharaan mencapai salinitas 102 gram/liter, kista
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
43 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
atau telur dari indukan Artemia belum lepas, telah terjadi hujan (akhir September 2017) dan
kondisi ini berlanjut sampai saat musim hujan. Ketika salinitas rendah, Artemia menghasilkan
anakan/naupli yang menyebabkan kepadatan Artemia meningkat di tambak. Walau telah
dilakukan pengurangan kepadatan biomas artemia ditambak, namun karena (1) temperatur air
sangat tinggi hingga mencapai suhu air 46 0C (pada dasar tambak) dan suhu air 36 0C (pada
permukaan tambak) pada siang hari, (2) cuaca mendung serta sering terjadi kenaikan
temperatur air pada saat setelah hujan dan hari berikut cuaca mendung; (3) kecenderungan air
hujan tidak terurai ke seluruh media air (terperangkap) pada permukaaan tambak dan pada
dasar tambak, (4) tanah mengeluarkan panas. Hal tersebut menyebabkan biomasa Artemia
banyak yang mati. Kondisi tersebut diperparah dengan salinitas rendah karena musim hujan
menyebabkan lumut tumbuh merata pada tambak sehingga banyak biomasa Artemia
terperangkap lumut dan menyebabkan kematian.
Gambar 11 . Petak Evaporasi pada tambak budidaya artemia skala model BBPBAP Jepara
(kiri) dan Biomasa Artemia beku/frozen (kanan).
Sasaran Strategis 3 :
Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
yang Profesional dan Partisipatif
Sasaran Strategis Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya
kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif, terdiri dari 11 (sebelas) Indikator
Kinerja (IK), yaitu Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (IK 11), Jumlah unit
pembudidaya yang siap disertifikasi CBIB (IK 12), Jumlah bantuan benih ikan (IK 13),
Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (IK 14), Jumlah bantuan pakan mandiri
(IK 15), Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (IK 16),
Jumlah tenaga teknis binaan (IK 17), Jumlah lokasi bantuan restocking (IK 18), Jumlah
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
44 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
pembinaan dan penerapan teknologi adaptif di kawasan budidaya air payau (IK 19), Jumlah
sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (IK 20) dan
Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (IK 21).
Rerata capaian kinerja tahun 2017 pada sasaran strategis ini dinilai sangat baik, hal ini
dapat dilihat dari rerata realisasi kinerja yang melebihi target yang ditetapkan
(Gambar 4). Data Indikator kinerja pada sasaran strategis 3 (tiga) ini dapat dilihat pada
Lampiran 4.
IK 11. Jumlah Unit Pembenihan yang Siap Disertifikasi CPIB (Unit)
Target jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB pada tahun 2017 ini adalah
sebanyak 3 (tiga) unit yang terdiri dari pembenihan udang vaname, pembenihan ikan bandeng
dan pembenihan kepiting. Realisasi yang dapat dicapai adalah sebanyak 2 (dua) unit atau
tercapai 66,67 %, yang terdiri dari sertifikasi CPIB pembenihan ikan bandeng dan sertifikasi
CPIB pembenihan kepiting. Kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang ada di internal
BBPBAP Jepara. Pelaksanaan untuk sertifikasi CPIB di pembenihan udang vaname tidak
terlaksana karena dimasukkannya kegiatan pembenihan udang vaname sebagai penambahan
ruang lingkup pada surveillance II produksi benih udang berdasarkan sertifikasi standar
internasional ISO 9001 : 2015.
BBPBAP Jepara telah menerapkan standarisasi internasional dari tahun 2015 dengan
penerapan Standar Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 pada “Produksi Benih Udang”.
Penerapan SMM ISO 9001:2015 di BBPBAP Jepara bertujuan untuk meningkatkan jaminan
kualitas kepada pelanggan. Komoditas udang merupakan komoditas utama yang menjadi tugas
pokok dan fungsi BBPBAP Jepara sehingga pengembangan dan peningkatan kualitasnya menjadi
isu utama. Udang merupakan penopang ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Pengembangan teknologi budidaya udang ke depannya diarahkan kepada
kemandirian bangsa sehingga menjadi industri perikanan budidaya yang lebih maju. Seiring
dengan kemajuan industri perikanan budidaya udang, membutuhkan ketersediaan pemenuhan
benih udang secara kualitas dan kuantitas.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
45 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Gambar 12 Sertifikasi CPIB pada Kegiatan Pembenihan Ikan Bandeng dan Pembenihan Kepiting di BBPBAP Jepara
Sebagai bentuk dukungan terhadap rancangan program quickwins DJPB 2015-2019
yang difokuskan untuk Membangun Gerakan Kemandirian Pembudidayaan Ikan dengan
melakukan Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan
lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019. BBPBAP Jepara dari tahun 2015
hingga 2017, telah melakukan pembinaan CPIB kepada UPR di Kabupaten Jepara dan
Kabupaten Cilacap sebanyak 32 unit yang terdiri atas 23 unit pembenihan skala rumah tangga
dan 9 unit penbenihan skala besar. Unit pembenihan skala rumah tangga yang telah dibina,
sebagian telah berhasil mendapatkatkan sertifikat CPIB yaitu sebanyak 22 unit antara lain 13
unit di Kabupaten Jepara dan 9 unit di kabupaten Cilacap.
IK 12. Jumlah Unit Pembudidaya yang Siap Disertifikasi CBIB (Unit)
Bermula dari persyaratan yang dituntut oleh negara konsumen udang terutama dari
negara-negara Eropa dan Jepang antara lain bebas antibiotik tertentu, bahan kimia terlarang
dan organisme pathogen maka Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya (DJPB) melakukan pembenahan pada bidang budidaya baik budidaya udang dan ikan
yang lain. Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) terhadap usaha budidaya ikan
merupakan salah satu usaha agar produk yang dihasilkan dari perikanan budidaya mempunyai
jaminan mutu sesuai persyaratan yang diminta dari konsumen. BBPBAP Jepara sebagai UPT
dibawah Direktorat Jenderal perikanan Budidaya juga harus memberikan contoh kepada
stakeholder pembudidaya didalam penerapan CBIB pada tambak budidaya udang dan ikan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
46 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
yang beroperasi. Sehingga produk udang dan ikan yang dihasilkan oleh tambak BBPBAP
Jepara mempunyai jaminan sesuai persyaratan dalam sertifikasi CBIB.
Gambar 12. Sertifikat CBIB pada tambak udang BBPBAP Jepara
Tahun 2017 ini, sertifikasi CBIB dilaksanakan pada tambak pembesaran udang
BBPBAP Jepara, sehingga dari target jumlah unit pembudidaya yang siap disertifikasi pada
tahun 2017 ini sebanyak 1 (satu) unit, telah terlaksana dengan baik atau tercapai 100 %.
Sertifikat CBIB yang didapatkan tambak budidaya udang BBPBAP Jepara dengan nilai
‘Sangat Baik”.
Seperti juga pada kegiatan sertifikasi CPIB, BBPBAP Jepara juga telah melakukan
pembinaan CBIB dari tahun 2015 hingga tahun 2017 kepada unit pembudidayaan ikan
sebanyak 55 unit. Pembinaan antara lain dilakukan di daerah Sidoarjo (9 unit), Kalimantan
Barat (3 unit), Kalimantan Utara (10 unit), Pinrang (16 unit), Barru (12 unit), Brebes
(2 unit)), Pemalang (1 unit), Pekalongan (2 unit), Kendal (2 unit), Jepara (1 unit), Pati (2 unit),
Rembang (2 unit).
IK 13. Jumlah Bantuan Benih Ikan (Juta Ekor)
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) berupa hibah benih ikan dan restocking dari
BBPBAP Jepara tahun 2017 mencakup 8 jenis komoditas yaitu benih udang windu, udang
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
47 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
vaname, udang putih merguiensis, kepiting, rajungan, benih (nener) ikan bandeng, benih ikan
nila salin dan benih Nauplius udang vaname N-1.
Distribusi bantuan benih dan restoking terbagi dalam 12 kabupaten dengan sebaran 1
(satu) Kabupaten di luar jawa (Bangka Barat) dan 11(sebelas) Kabupaten di Jawa meliputi
Jawa Barat (Cirebon dan Subang ), Jawa Tengah (Brebes, Pekalongan, Batang, Purworejo,
Semarang, Demak, Jepara dan Rembang) dan Jawa Timur (Sidoarjo) dengan total bantuan
benih ikan sebanyak 53,66 juta ekor ekor (terdiri dari bantuan benih ikan 50,71 juta ekor dan
jumlah bantuan benih direstocking 2,95 juta ekor) (Lampiran 5). Adapun jumlah penerima
bantuan benih/bibit komoditas air payau yang berasal dari kelompok pembudidaya ikan
(pokdakan) mencapai 26 pokdakan dan beberapa pokdakan yang telah tergabung dalam sebuah
koperasi sebanyak 3 kelompok (Koperasi Garam Laut Kab. Demak, Koperasi Garam Rakyat
Sejahtera Kab. Demak dan Koperasi Serba Usaha Agromina Sejahtera Kab. Purworejo) yang
kesemuanya telah Berbadan Hukum.
Gambar 13. Hibah Benih Udang vaname untuk pokdakan Fajar Mutiara Sejahtera Kabupaten Cirebon (Kiri). Hibah benih kepiting untuk pokdakan BuUMDes Sinar Antan, Kab. Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung (Kanan).
Tercapainya target bantuan benih sebanyak 40,75 juta ekor dengan realisasi bantuan
benih yang telah diberikan kepada masyarakat adalah sebanyak 50,71 juta ekor (capaian kinerja
124,4%) tidak terlepas dari cukup banyaknya bantuan Nauplius udang vaname N-1 yang
diberikan ke masyarakat (Lampiran 4).
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
48 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Gambar 14. Hibah Benih Nauplius udang Vaname N-1 untuk Pokdakan Backyard Mandiri Jepara (Kiri); Hibah Benih Udang Windu 2017 untuk pokdakan Tani Jaya Kabupaten Demak (Kanan).
Dari 11 kabupaten penerima bantuan benih dari BBPBAP Jepara didaerah Jawa,
beberapa kabupaten melaporkan keberhasilan budidayanya seperti Kab. Demak; dari
7 pokdakan, 3 pokdakan berhasil panen udang windu SR 15-20% dan size 30-60 dan
4 pokdakan lainnya tidak berhasil panen, Kab.Cirebon kedua pokdakan penerima bantuan
berhasil panen udang windu total 400 kg dengan size 45, Kab.Purworejo ; 1 pokdakan penerima
bantuan tidak berhasil budidaya hingga panen, Kab.Brebes ; dari 7 pokdakan hanya 2 pokdakan
berhasil panen dengan total panen 200-400 kg size 200-300 dan 4 pokdakan lainnya tidak
berhasil dalam budidaya hingga panen, Kab Batang; dari 4 pokdakan penerima bantuan, 3
pokdakan berhasil panen vaname SR 50-60% dan size 90-100 dan 1 pokdakan tidak berhasil
budidaya hingga panen, Kab.Subang ; 3 pokdakan penerima bantuan mengalami panen dini
150 kg size 60 umur 2 bulan pemeliharaan.
Kegagalan budidaya pada pokdakan penerima bantuan benih seperti di Kab.Demak : 3
pokdakan mengalami permasalahan penyakit WSSV pada umur 2 bulan pemeliharaan dan 1
pokdakan tambak budidaya mengalami musibah banjir, Kab.Batang ; 1 pokdakan tambak
budidaya mengalami musibah banjir, Kab.Purworejo ; 1 pokdakan mengalami permasalahan
penyakit WSSV pada umur 2 bulan pemeliharaan, Kab.Brebes ; 4 pokdakan mengalami kasus
kematian karena salinitas tinggi dan rendahnya oksigen dipagi hari, Kab.Subang ; dilakukan
panen dini karena mengalami permasalahan penyakit WSSV.
Status produksi dari penerima bantuan benih memberikan gambaran, bahwa bantuan
benih yang diberikan kepada pokdakan harus diberikan pembinaan terlebih dulu dan dilakukan
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
49 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
pengawasan dalam prosesnya. Namun, BBPBAP kesulitan didalam memberikan pembinaan
dan pengawasan secara maksimal kepada pokdakan penerima bantuan dikarenakan minimnya
anggaran perjalanan untuk pengawasan dan pembinaan pada tahun 2017.
Ik 14. Jumlah Bantuan Bibit Rumput Laut Hasil Kultur Jaringan (Ton)
Bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan dengan realisasi kinerja sebanyak 8,13
ton telah melampaui target yang ditetapkan sebanyak 5 ton. Sehingga capaian kinerja untuk
indikator ini adalah 162,6%. Bantuan bibit rumput laut tahun 2017 ini diberikan kepada 3
(tiga) pokdakan yang tergabung di dalam Koperasi “Garam Laut” di desa Purworejo,
kecamatan Bonang, kabupaten Demak yaitu Pokdakan “Koperasi Garam Laut”.
Gambar 15. Bantuan/Hibah Bibit Rumput laut Gracillaria untuk Pokdakan Kabupaten Demak
Ik 15. Jumlah Bantuan Pakan Mandiri (Ton)
Bantuan pakan mandiri telah terealisasi sebanyak target yang telah ditetapkan yaitu 25
ton sehingga capaian kinerjanya adalah 100% (Lampiran 4) . Bantuan pakan mandiri
diberikan kepada kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Boyolali (Kecamatan Cepogo dan
Kecamatan Doplang), pembudidaya ikan nila di Kabupaten Banjarnegara dan ke BBI
Cangkringan untuk budidaya ikan nila. Distribusi bantuan pakan mandiri dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Distribusi Bantuan Pakan Mandiri BBPBAP Jepara Tahun 2017.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
50 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
No. Tanggal/Lokasi Kab.
Banjarnegara (ton)
Kab. Boyolali BBI Cangkringan
(ton) Kec.Doplang (ton)
Kec. Cepogo (ton)
1 3 Mei 2017i 1,03
2 6 Mei 2017
2,50 1,53
3 14 Juni 2017
4,00 4,00
4 9 Agustus 2017
1,20
5 21 September 2017
1,00 1,50
6 13 Oktober 2017
2,70
7 24 Oktober 2017
0,54 1,00
8 8 Nopember 2017
2,73
9 16 Nopember 2017
1,30 Jumlah 1,03 9,24 10,76 4,00
25,03
Berdasarkan hasil panen dari kelompok penerima bantuan pakan mandiri, diperoleh informasi
bahwa bantuan pakan mandiri telah memiliki kualitas yang setara dengan pakan pabrikan, hal
ini diketahui dari nilai rerata FCR yang diperoleh pada saat panen yang berkisar antara
0.9 - 1,1; baik untuk ikan lele maupun ikan nila.
Gambar 16 Panen Ikan Nila Pada Pokdakan yang Menggunakan Pakan Mandiri
IK 16. Jumlah Hasil Perekayasan Teknologi Terapan Bidang Perikanan Budidaya (Paket
Teknologi)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
51 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BBPBAP Jepara tahun anggaran 2017 telah melakukan sejumlah kerekayasaan, beberapa
masih dalam tahap pengujian. Target perekayasaan teknologi terapan yang telah berhasil
dilakukan adalah 4 (empat) paket dan telah berhasil dilakukan dengan capaian sesuai target.
Adapun 4 (empat) teknologi terapan tersebut adalah:
- Teknologi Pembenihan Udang Putih (Penaeus merguiensis)
- Identifikasi Bakteri
- Penyediaan Fitoplankton dalam Pembenihan Udang Putih Jerbung (Penaeus merguiensis)
- Teknik Pembenihan Kepiting Bakau (Scylla serata)
Keempat perekayasaan yang telah tuntas dilaksanakan tersebut dituangkan dalam bentuk
Petunjuk Teknis.
Teknologi pembenihan udang putih (P.mergueiensis) dilakukan kerekayasaannya karena
adanya dorongan untuk kembali mengangkat udang putih lokal sebagai kandidat spesies
budidaya di Indonesia.. Teknologinya tidak hanya dikembangkan di pembenihan saja, tetapi
juga masih tetap akan dilakukan perekayasaan hingga pembesaran ditambak.
Gambar 17 Petunjuk Teknis Hasil Perekayasaan di BBPBAP Jepara
Teknologi inovatif budidaya hasil perekayasaan merupakan salah satu produk
BBPBAP Jepara yang diandalkan dan dapat diterapkan di masyarakat sehingga mampu
meningkatkan produksi, efisiensi produksi, peningkatan nilai tambah, diversifikasi produk,
perbaikan lingkungan dan pengendalian penyakit. Inovasi teknologi yang dihasilkan berasal
dari kegiatan perekayasaan yang dilakukan oleh perekayasa secara terus menerus, dengan
melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap proses sehingga menghasilkan teknologi
yang dapat diterapkan di masyarakat pembudidaya. Banyak teknologi yang telah dihasilkan
oleh BBPBAP Jepara dari tahun 2015 hingga 2017, antara lain:
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
52 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
- Teknologi Produksi Udang Windu Intensif
- Teknik Pengendalian Penyakit Kotoran Berak Putih (White Feces Syndrome) pada
Budidaya Udang Vaname di Tambak
- Strategi Usaha Budidaya Tambak Skala Rakyat
- Budidaya Ikan Bandeng di Tambak Rakyat dengan menggunakan pakan rendah protein
sebagai alternatif pendapatan petani tambak
- Pengglondongan ikan nila salin di tambak dengan menggunakan pakan rendah protein
diperkaya enzim.
IK 17. Jumlah tenaga teknis binaan (orang)
Target jumlah tenaga teknis binaan yang harus dilakukan oleh BBPBAP adalah
sebanyak 100 orang. Realisasi capaian indikator tersebut sebesar 227 orang (227%).
Keberhasilan ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan
dan ketrampilan teknis di bidang perikanan budidaya di BBPBAP Jepara. Ini adalah dampak
dari keberhasilan BBPBAP Jepara dalam mengembangkan teknologi inovatif- produktif dari
hasil perekayasaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan teruji di lapangan sehingga
dapat diterapkan di masyarakat dan mampu meningkatkan produksi, produktifitas lahan,
perbaikan lingkungan, pengendalian penyakit yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Gambar 18 Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan pada Sertfikasi Kompetensi Perikanan
Budidaya.
IK 18. Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
53 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Adapun dalam hal kegiatan restoking benih air payau yang ditargetkan di 4 wilayah
perairan, tahun 2017 ini pencapaiannya mencapai 5 wilayah yaitu Perairan Laut Pulau Panjang
Kabupaten Jepara, Perairan sungai Kedung Kab. Jepara, Perairan Pantai Kartini Kabupaten
Jepara, Perairan pantai Mangunharjo Kota Semarang dan Perairan Pantai Kabupaten Rembang.
Adapun jumlah benih yang telah dilakukan kegiatan restocking adalah sebanyak 2,95 juta ekor
yang terdiri dari benih kepiting bakau, benih rajungan, benih udang windu, juvenile udang
windu dan benih ikan bandeng. Rincian kegiatan restocking benih dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Gambar 19. Restoking Benih Rajungan di perairan pulau Panjang, Kab.Jepara 2017 (Kiri); Restoking Benih Udang Windu di Perairan laut wilayah Kedung Kabupaten Jepara 2017
IK 19. Jumlah Pembinaan dan Penerapan Teknologi Adaptif Kawasan Budidaya Air
Payau (Kawasan)
Target pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya tahun 2017
adalah 2 kawasan telah tercapai 100 %. Adapun kawasan pembinaan dan penerapan teknologi
adaptif kawasan budidaya air payau antara lain di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten
Tangerang. Pada kedua kawasan tersebut dengan pembinaan dan penerapan teknologi adaptif
dari BBPBAP Jepara telah dapat di produksi udang jenis vaname dengan produktivitas lahan
sebesar 10-20 ton/ha. Kelompok binaan BBPBAP Jepara pada kawasan Kabupaten
Pekalongan, pada tahun 2017 telah mendapatkan penghargaan dari Menteri Kelautan dan
Perikanan sebagai kelompok yang berprestasi dalam merubah lahan idle menjadi lahan
produktif.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
54 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Kegiatan pembinaan dan penerapan teknologi adaptif yang dilakukan di BBPBAP
Jepara bertujuan untuk mendukung program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)
dalam rangka meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu perikanan budidaya. Kegiatan
utamanya berupa percontohan langsung pada tambak rakyat/pembudidaya dengan menerapkan
teknologi hasil inovasi teknologi perekayasaan. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah
melakukan pembinaan teknis kepada pembudidaya melalui pertemuan teknis/temu lapang dan
pembinaan teknis secara langsung dan rutin kepada para pembudidaya disekitar kawasan
tambak percontohan.
IK 20. Jumlah Sampel Yang Diuji Dalam Rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Ikan dan Lingkungan (Sampel)
BBPBAP Jepara mempunyai tugas melakukan kegiatan pelayanan laboratorium
kesehatan ikan dan lingkungannya. Tahun 2017 ini, Laboratorium Kesehatan Ikan dan
Lingkungan (keskanling), telah melaksanakan pengujian sampel sebanyak 9.997 sampel.
Dengan target jumlah sampel yang diuji sebanyak 6.000 sampel, maka capaian kinerja adalah
sebesar 167% (Lampiran 4). Laboratorium kesehatan ikan telah melakukan pengujian
sebanyak 6.774 sampel dan laboratorium lingkungan sebanyak 3.223 sampel. Rincian
pengujian sampel yang dilakukan pada kedua laboratorium tersebut dapat dilihat pada
Tabel 12.
Laboratorium Lingkungan melayani analisa sampel untuk parameter-parameter fisika
dan kimia yang meliputi parameter: kandungan oksigen, suhu, salinitas, pH, nitrit, nitrat,
amoniak, bahan organik, alkalinitas dan TSS. Laboratorium kesehatan ikan, melayani analisa
sampel antara lain untuk analisa mikrobiologi, biologi molekuler, histopatologi dan
parasitologi. Pengamatan mikrobiologi meliputi penghitungan total bakteri dan total Vibrio
sp., baik yang ada di media pemeliharaan (air) maupun pada organisme target (udang/ikan).
Pengamatan populasi bakteri sangat penting dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri secara
keseluruhan yang ada di air pemeliharaan dan dominasi Vibrio sp. sehingga dapat diketahui
apakah populasi bakteri berada dibawah atau diatas batas ambang toleransi kemelimpahan
bakteri yang telah ditentukan dalam SOP pemeliharaan udang/ikan. Pada kegiatan analisa PCR
jenis sampel meliputi benih siap tebar, calon induk, ikan dan udang dari tambak maupun udang
beku. Kegiatan analisa histopatologi terutama bertujuan menganalisa penyakit udang maupun
ikan yang belum jelas diketahui patogennya. Dengan membuat irisan jaringan pada organ yang
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
55 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
terinfeksi pathogen maka akan dapat diketahui penyebabnya. Analisa histopatologi digunakan
sebagai metode konfirmasi.
Tabel 12. Jumlah Sampel Pengujian Tahun 2017
No Jenis Pengujian Jumlah (Sampel) 1.
2.
Lab. MKHA - Total bakteri - Total vibrio - Identifikasi - Analisa PCR/biomol - Analisa histopatologi - Analisa parasite - Analisa real time PCR - Analisa sequencing - Analisa microsatelit Lab. Fisika-Kimia Lingkungan - Analisa nutrisi pakan dan bahan baku
pakan - Analisa kualitas fisika-kimia lingkungan - Analisa residu, antibacterial & kontaminan - Analisa logam berat (Pb, Hg, Cd)
6.774 1.698 1.891
62 1.101 109 294
1.028 185 406
3.223
172
2.842 67 142
9.997
Sampel berasal dari kegiatan balai (internal, demfarm, dan kegiatan monev), swasta
(petambak skala kecil sampai menengah), perguruan tinggi/mahasiswa dan instansi pemerintah
(dinas kabupaten, dinas propinsi, balai dan DJPB) (Lampiran 11).
Beberapa kendala yang dihadapi pada pelayanan laboratorium antara lain penyediaan
bahan dan alat memerlukan waktu yang lama karena harus inden, dan ketidaksesuaian jumlah
sampel yang harus dianalisa dengan kapasitas maksimum alat dan bahan sehingga pengujian
cenderung menghabiskan bahan dan tidak ekonomis. Layanan jasa analisa laboratorium pada
tahun mendatang tetap penting untuk dilakukan dalam mendukung keberhasilan usaha
perikanan budidaya. Peningkatan kompetensi laboran juga penting dilakukan untuk lebih
menjamin akurasi hasil uji dan analisa.
IK 21. Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium
(kawasan)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
56 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium terealisasi
sebanyak 2 kawasan dengan target 2 kawasan, sehingga capaian atas indikator ini sebesar 100
%. Adapun kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium adalah di
Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati. Layanan pengujian laboratorium didominasi pengujian
dari kegiatan balai (internal, demfarm, dan kegiatan monev), swasta (petambak skala kecil
sampai menengah), perguruan tinggi/mahasiswa dan instansi pemerintah (dinas kabupaten,
dinas propinsi, balai dan DJPB)
Sasaran Strategis 4 :
Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang kompeten, professional dan berintegritas
Dalam rangka mewujudkan tercapainya peningkatan kinerja pada Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, salah satu faktor penentu adalah tersedianya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, kompeten serta memiliki daya saing tinggi sangat mendukung pelaksanaan
Reformasi Birokrasi. Untuk “Terwujudnya aparatur sipil negara BBPBAP Jepara yang
kompeten, profesional dan berintegritas” diidentifikasi melalui 1 (satu) indikator kinerja (IK)
yaitu “Indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara.”
IK 22. Indeks Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara
Indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara tercapai 100% dari target yang telah
ditetapkan sebesar 80. Penilaian indeks indikator kinerja ini dihitung secara kumulatif pada
akhir tahun kegiatan. Realisasi atas indeks kompetensi dan integritas BBPBAP adalah sebesar
74,8 dengan capaian kinerja sebesar 93,5%.
BBPBAP Jepara berupaya untuk meningkatkan kompetensi pegawai sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang
diharapkan dapat menghasilkan peningkatan produksi melalui inovasi teknologi kegiatan
kerekayasaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dilakukan peningkatan dan
pengembangan kompetensi SDM melalui pelaksanaan Tugas Belajar dan Ijin Belajar,
pelaksanaan diklat, bimtek serta in-house training. Selain peningkatan kompetensi pegawai
ASN BBPBAP Jepara juga telah dilakukan dengan mengukur capaian kinerja pada SKP
Pegawai.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
57 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Gambar 20. Pengisian Kuesioner Uji Beban Kerja Jabfung Baru
Dari peningkatan nilai integritas juga telah diupayakan untuk melaksanakan sistem
pelaporan dengan menggunakan e-Filing LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara
Negara) bagi Penyelenggara Negara di BBPBAP Jepara. Pelaksanaan Monitoring kehadiran
jam kerja pegawai pada setiap hari kerja, dari hasil monitoring kehadiran pegawai tersebut
dapat diketahui tingkat pelanggaran atau ketidak disiplinan pegawai ASN BBPBAP Jepara.
Nilai kompetensi dan integritas merupakan angka yang menunjukkan agregasi dari nilai
kompetensi dengan cara membandingkan kompetensi hasil rekomendasi peningkatan
kompetensi, persentase capaian SKP, persentase tingkat kehadiran dan tingkat pelanggaran
disiplin. Nilai rekapitulasi indeks kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara dapat dilihat pada
Tabel 13.
Tabel 13. Rekapitulasi Kompetensi dan Integritas BBPBAP Jepara
KOMPETENSI INTEGRITAS
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
58 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Nilai
Kompetensi
dan Integritas
Diklat, Tugas Belajar & Ijin
Belajar SKP Kehadiran LHKPN/LHKSN
58 80 90,5 100
58 92
58 92 92 92
74,8
Sasaran Strategis 5 :
Tersedianya Manajemen pengetahuan BBPBAP Jepara yang handal dan mudah diakses.
Aset perusahaan/instansi tidak lagi hanya berupa modal dan aset-aset dalam bentuk
fisik tetapi ada satu aset instansi yang juga sangat penting yang dapat menjadi keunggulan
kompetitif tersendiri bagi perusahaan yaitu pengetahuan. Sehingga pengetahuan yang ada di
dalam perusahaan ini harus mampu di kelola dengan baik. Pengelolaan pengetahuan itu dapat
menggunakan suatu sistem yaitu Knowledge Management System (KMS), dimana KMS ini
dapat membantu perusahaan / instasi untuk mengelola pengetahuan. Pengetahuan yang
dikelola disini adalah pengetahuan yang dimiliki oleh instansi yang berupa tacit knowledge
dan explicit knowledge. Tacit knowledge diperoleh dari pengalaman kinerja dari pengawainya
sedangkan explicit knowldege bersumber dari SOP yang sudah ada di instansi
Pada perancangan sistem manajemen pengetahuan diperlukan langkah-langkah
meliputi pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. Namun, manajemen pengetahuan tidak hanya seputar teknologi, proses
bisnis dan budaya yang ada di organisasi juga merupakan faktor penting dalam sistem
manajemen pengetahuan dan dibutuhkan dukungan dan komitmen dari segala pihak.
Knowledge management systems (KMS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengatur
pengetahuan organisasi. Dan memandang sebuah KMS sebagai sistem yang diciptakan untuk
memfasilitasi proses menangkap (capturing) pengetahuan, menyimpan, memanggil dan
menggunakan kembali pengetahuan tersebut. Keberhasilan dalam penerapan KMS ini tidak
hanya berdasarkan sistem yang di bangun/diciptakan dan teknologi yang ada namun perlu
dukungan dan kesadaran dari tiap-tiap individu yang terlibat didalamnya untuk dapat
memaksimalkan penggunaan KMS tersebut.
Sistem manajemen pengetahuan (KMS) amerupakan rangkaian yang memanfaatkan
teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
59 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
digunakan kembali, diketahui dan dipelajari dalam suatu organisasi. Manajemen pengetahuan
menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang
dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar
organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam
organisasi melakukan pertukaran informasi/pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen
yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak
hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan
organisasi.
Efek globalisasi serta pengembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif
mengakibatkan semakin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan. Perubahan yang
terjadi dapat disikapi melalui pengetahuan yang memadai, sehingga dibutuhkan kualitas dan
kapasitas SDM dalam meningkatkan pengetahuan. Peranan ilmu pengetahuan semakin
menonjol, karena hanya dengan pengetahuan lah semua perubahan yang terjadi disikapi dengan
tepat. Dengan kapasitas SDM yang berkualitas serta didukung pengetahuan yang luas, maka
organisasi/instansi akan semakin siap sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi yang
ditetapkan.
IK 23. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang
terstandart (Persen)
BBPBAP Jepara telah mentargetkan untuk penerapan system manajemen pengetahuan
yang terstandar pada tahun 2017 ini adalah sebesar 65 % (Lampiran 8). Realisasi dari capaian
ini sesuai dengan dengan target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja ini, mulai masuk
sebagai indikator kinerja pada tahun 2016. Hal ini karena pentingnya instansi seperti BBPBAP
Jepara untuk mulai menghitung asset yang dapat menjadi keunggulan kompetitif pengetahuan
bagi instansi. Penilaian atas indikator kinerja ini didasarkan atas kinerja pegawai atas
penerapan SOP yang telah ditetapkan, dengan menggunakan system yang terkomputerisasi.
BBPBAP Jepara, telah melaksanakan penilaian kinerja berbasiskan aplikasi (e-SKP) yang telah
diakses oleh masing-masing pegawai dan menjadi indikator kinerja masing-masing pegawai.
Untuk transfer pengetahuan antar pegawai dalam satu unit kerja dilakukan dengan penerbitan
SOP yang berisikan urutan pekerjaan secara sistematik sehingga akan memberikan hasil yang
sama pada tiap siklus/durasi waktu yang berbeda. Selain itu, untuk transfer pengetahuan baik
pengguna internal maupun eksternal. BBPBAP Jepara telah membuat satu system informasi
yang memudahkan dalam penyebarluasan SOP yang telah standar (teknologi terapan) yang
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
60 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
dihasilkan oleh pegawai. Penyebarluasan informasi teknologi melalui media sosial dapat
mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi.
Penyebarluasan teknologi dilakukan melalui media online dalam hal ini adalah website
bbpbapjepara.djpb.kkp.go.id, facebook Bbpbap Jepara & twitter @BBPBAP JEPARA, telah
diterapkan secara baik oleh BBPBAP Jepara.
Sasaran Strategis 6 :
Terwujudnya Birokrasi BBPBAP Jepara yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada
Pelayanan Prima
Sebagai lembaga pemerintahan, maka BBPBAP Jepara ikut di dalam menyukseskan
program Reformasi Birokrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Reformasi birokrasi
(administrasi negara) dan good governance merupakan dua konsep utama bagi perbaikan kondisi
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan
penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang tidak hanya efektif dan efisien tetapi juga
mampu menjadi tulang punggung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya,
keberhasilan pelaksanaan dari reformasi birokrasi akan sangat mendukung dalam penciptaan good
governance dan good government dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas KKN.
IK 24. Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB
Sasaran Strategis terwujudnya birokrasi BBPBAP Jepara yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima, didukung oleh Indikator Kinerja nilai kinerja reformasi
birokrasi DJPB dengan capaian kinerja 100 % dari target nilai A (85) (Lampiran 9).
Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka pembaharuan terhadap tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah
langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna
serta mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Tim Reformasi Birokrasi lingkup DJPB
melakukan pengukuran terhadap indeks pelaksanaan reformasi birokrasi dari indikator-
indikator komponen penilaian yang meliputi 8 (delapan) area perubahan yaitu :
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
61 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM
6. Penguatan Akuntabilitas
7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Gambar 21. Penghargaan Kinerja Terbaik Pejabat Fungsional Tingkat Nasional
atas nama Sri Murti Asuti, S.Pi dari BBPBAP Jepara
Tujuan reformasi birokrasi KKP adalah agar semua perangkat atau komponen yang ada
dapat dikelola dan berjalansecara baik guna mencapai satu tujuan yaitu peningkatan
kinerja(better performance) yang berkelanjutan, baik kinerja lembaga, unitkerja, maupun
kinerja pegawai (SDM).Perangkat atau komponentersebut terdiri dari: kelembagaan (struktur
organisasi);ketatalaksanaan(manajemen); sumber daya manusia (SDM);anggaran; sarana dan
prasarana; dan budaya organisasi.Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BBPBAP Jepara
mengikuti pedoman pelaksanaan Reformasi Birokrasi KKP yang berpedoman pada Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi.Program dan kegiatan RB dilakukan melalui
berbagai kegiatan yang diwadahi dalam 9 (sembilan) program, yakni :
(a) Manajemen Perubahan,
(b) Penataan Peraturan Perundang-undangan,
(c) Penataan dan Penguatan Organisasi,
(d) Penataan Tata Laksana,
(e) Penataan Sistem SDM Aparatur,
(f) Penguatan Pengawasan Intern,
(g) Penguatan Akuntabilitas Kinerja,
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
62 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
(h) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan
(i) Monitoring dan Evaluasi.
IK 25. Tingkat Maturitas SPIP (Level)
Tingkat maturitas implementasi Sistem Pengendalian Intern pada Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara adalah tingkat kematangan/kesempurnaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian
intern di BBPBAP Jepara. Target level Maturitas SPIP di lingkungan BBPBAP Jepara pada
tahun 2017 adalah pada level 2 dimana hasil penilaian dilakukan oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Penilaian atas tingkat maturitas implementasi SPI dan
karakteristiknya dapat dilihat pada berikut.
Tabel 14. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakteristiknya
No. Level Tingkat Rentang Nilai Karakteristik
1 0 Bekum Ada 0 < skor 1,0 K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek pengendalian intern
2 1 Rintisan 1.0 Skor < 2.0 Ada praktek pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi
3 2 Berkembang 2.0 ≤ skor < 3.0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktek pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efetivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai
4 3 Terdefinisi 3.0 ≤ skor < 4.0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktek pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik, namun evaluasi atau pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai
5 4 Terkelola dan Terukur
4.0 ≤ skor < 4.5 K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personalpelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formasi dan terdokumentasi
6 5 Optimum 4.5 ≤ skor ≤ 5 K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer
IK 26. Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
63 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Arahan Pimpinan adalah arahan/direktif kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air
Payau (BBPBAP) Jepara dari hasil rapat dalam rangka peningkatan kinerja balai, yang harus
ditindak lanjuti Pejabat Administrator, Pengawas, Pejabat Fungsional dan Pelaksana.
Capaian indikator kinerja ini adalah “Persentase tindak lanjut direktif pimpinan” dan
harus ditindaklanjuti dengan target sebesar 100% telah tercapai sesuai target kinerjanya.
Arahan pimpinan dapat berupa Surat Keputusan, Nota Dinas dan Surat Tugas. Sepanjang tahun
2017, Kepala BBPBAP Jepara telah mengeluarkan Surat Keputusan sebanyak 49 buah, Nota
Dinas sebanyak 6 buah dan Surat Tugas sebanyak 695 buah. Kesemua Surat Keputusan, Nota
Dinas dan Surat Tugas telah dilakukan tindaklanjutnya. Sehingga capaian atas kinerja
persentase tindak lanjut direktif pimpinan sebesar 100 %.
IK 27. Nilai AKIP Lingkup BBPBAP Jepara
Penilaian AKIP di BBPBAP Jepara pada tahun 2017 tidak dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penilaian AKIP
di BBPBAP Jepara mengacu pada Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP pada
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan nilai sebesar 85,0 atau capaian kinerja
terhadap indikator ini tercapai 100 % dari target. Perolehan nilai tersebut menunjukkan kriteria
“baik”, dengan karakteristik akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja
yang andal.
Penilaian terhadap akuntabilitas keuangan dilakukan pada semester I (pertama) dengan
melampirkan Laporan Keuangan BBPBAP yang disajikan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan
Temuan BPK No: 03/Terinci_Jateng/BPK/03/2017 Tanggal 02 Maret 2017 Perihal
Penyampaian Temuan Pemeriksaan untuk produk enzim papain yang belum masuk didalam
PP Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan huruf F tentang tarif PNBP. Terdapat
kelebihan pembayaran atas 3 (tiga) pekerjaan pada BBPBAP Jepara senilai Rp. 84.230.302
(Delapan puluh empat juta dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus dua rupiah). Temuan tersebut
sudah ditindak lanjuti ke eselon 1 dan pada semester II sudah tuntas.
Pada semester ke II (dua) temuan BPK No: 03/TP/Terinci/Jateng/12/2017 tanggal 12
Desember 2017 perihal Penyampaian Konsep Temuan Pemeriksaan untuk “Nilai persediaan
pada Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara” tidak dapat diyakini kebenarannya.
Tindak lanjut :
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
64 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
1. Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang ditujukan ke
Pokja semua kegiatan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara perihal Perbaikan
Buku Persediaan dengan Nomor: 2912.1/BBPBAP/KU.240/XII/2017 tanggal 13
Desember 2017.
2. Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang ditujukan
kepada Dirjen Perikanan Budidaya di Jakarta No : 201/BBPBAP/KU.240/I/2018 tanggal
15 Januari 2018 perihal tindak lanjut pemeriksaan temuan BPK R.I.
3. Tembusan Surat dari Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara yang
ditujukan Inspektorat Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta No :
201/BBPBAP/KU.240/I/2018 tanggal 15 Januari 2018 perihal tindak lanjut pemeriksaan
temuan BPK R.I.
Sasaran Strategis 7 :
Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel
Terkelolanya anggaran secara optimal di BBPBAP Jepara dapat dinilai dari indikator
kinerja anggaran. Tingkat penyerapan anggaran di BBPBAP Jepara dari tahun 2015 hingga
2017 secara persentase telah tercapai > 100% (Lihat Lampiran 10). Hal ini menandakan
bahwa penyerapan anggaran telah dilakukan secara optimal dan tepat waktu pada kegiatan-
kegiatan yang dibiayai dari anggaran negara. Penyerapan anggaran secara optimal juga
menunjukkan tingkat kedisiplinan pelaksana dan pengelola anggaran di dalam pengelolaan
terhadap anggaran tersebut.
IK 28. Nilai Kinerja Anggaran BBPBAP Jepara (Persen)
Nilai Kinerja anggaran sesuai dengan Laporan Keuangan dengan Pagu anggaran
sebesar Rp.44.768.902.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 42.405.167.714,- atau realisasi
kinerja anggaran sebesar 94,72 % dengan catatan pengembalian belanja Rp. 8.223.898,-.
Capaian atas kinerja ini adalah 111 % atau tercapai sangat baik.
Realisasi anggaran tahun 2017 sebesar 94,72% atau terdapat sisa anggaran 5,28%, hal
ini terjadinya karena adanya selisih harga antara pagu dengan realisasi harga dan sisa belanja
pegawai.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
65 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
IK 29. Persentase Kepatuhan Terhadap SAP Lingkup BBPBAP Jepara
Sistem Akutansi Pemerintah (SAP) merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan
keuangan pemerintah, pengguna laporan keuangan termasuk legislatif dan juga BPK akan
menggunakan SAP untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Standar akuntansi memilki fungsi bagi penyusun laporan keuangan untuk menentukan
informasi-informasi yang harus disajikan kepada pihak eksternal. Peranan laporan keuangan
yang begitu penting, membuat penyusunan dan pengungkapan laporan keuangan harus
menyediakan informasi yang dapat dipahami oleh seluruh pengguna laporan keuangan.
Laporan keuangan juga harus disusun berdasarkan kesesuaian standar akuntansi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan dibuat sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat dan transparansi. Kepatuhan terhadap
SAP dalam penyusunan laporan keuangan oleh pemerintah daerah akan menggambarkan
tentang sifat perbedaan pada tingkat kepatuhan dan memberikan tentang kondisi instansi
pemerintah pada suatu masa pelaporan.
Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara dengan target 100% dapat
terealisasi sesuai dengan target. Laporan Keuangan disajikan dalam 2 (dua) semester dengan
akurasi sajian tepat waktu. Semester I (pertama) disajikan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan
Temuan BPK No: 03/Terinci_Jateng/BPK/03/2017 Tanggal 02 Maret 2017 Perihal
Penyampaian Temuan Pemeriksaan untuk produk enzim papain yang belum masuk didalam
PP Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan huruf F tentang tarif PNBP. Terdapat
kelebihan pembayaran atas 3 (tiga) pekerjaan pada BBPBAP Jepara senilai Rp. 84.230.302
(Delapan puluh empat juta dua ratus tiga puluh ribu tiga ratus dua rupiah) Adapun untuk
semester ke 2 (dua) pelaporan pertanggal 31 Desember 2017 dengan catatan penting temuan
BPK No: 03/TP/Terinci/Jateng/12/2017 tanggal 12 Desember 2017 perihal Penyampaian
Konsep Temuan Pemeriksaan untuk “Nilai persediaan pada Balai Besar Perikanan Budidaya
Air Payau Jepara” tidak dapat diyakini kebenarannya.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
66 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
3.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2017, BBPBAP Jepara
menerima anggaran belanja sebesar Rp. 44.768.902.000,-(Empat puluh empat milyar tujuh
ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus dua ribu rupiah) yang seluruhnya dibiayai dari
APBN. Seluruh anggaran tersebut digunakan untuk membiayai program Peningkatan
Produksi Perikanan Budidaya unit kerja Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
(Kode 239192). Sampai dengan bulan Desember tahun 2017 di Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Payau Jepara mengelola anggaran sebesar Rp 44,768,902,000,-. Perbedaan
pengeluaran Laporan Keadaan Kredit Anggaran BBPBAP Jepara sebesar Rp.
42.405.167.714 dengan om span sebesar Rp 42.396.943.816,- dengan selisih Rp. 8.223.898,-
merupakan pengembalian belanja pegawai. Prosentase realisasi anggaran sampai dengan
bulan Desember 2017 sebesar 94,72 %. Secara rinci serapan dari belanja pegawai sebesar
92,65% dan belanja barang 95,51 % dan belanja modal sebesar 97,62 % (Om span
Kementerian Keuangan R.I satker BBPBAP Jepara 2017).
Selama pengelolaan anggaran di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
dengan DIPA No : SP DIPA – 032.04.2.239192/2017 Tanggal 15 Desember 2016 dengan
pagu awal sebesar Rp 36.486.782.000,- sampai dengan bulan Desember 2017 mengalami 4
(empat) kali revisi dengan pagu DIPA sebesar Rp.44.768.902.000,- program tersebut
diimplementasikan dalam 5 (lima) kegiatan. Adapun histori revisi DIPA tahun 2017 sebagai
berikut :
a. Revisi Pertama tanggal 02 Mei 2017 dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 36.486.782.000,- Perubahan pada Program
Pengelolaan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan dan pengelolaan pakan
ikan.
b. Revisi Kedua tanggal 15 Agustus 2017 dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 43.501.732.000,- Perubahan pada kegiatan
Pengelolaan Produksi dan usaha pembudidayaan ikan, dan Pengelolaan pakan
ikan.
c. Revisi Ketiga tanggal 04 Desember 2017 dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dengan Pagu sebesar Rp 43.501.732.000,-. Dengan pagu blokir
sebesar Rp 4.215.148.000,- perubahan pada POK.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
67 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
d. Revisi Keempat tanggal 22 Desember 2017 dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia dengan Pagu sebesar Rp.44.768.902.000,- Perubahan pada
belanja pegawai untuk penambahan belanja TUNKIN.
Pada akhir tahun anggaran realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp.
42.405.167.714,- atau 94,72 %. Sedangkan pencapaian fisik secara total sebesar 99 %
(Tabel 15). Secara keseluruhan baik realisasi penyerapan anggaran maupun pencapaian
fisik dapat dilaksanakan sesuai rencana. Selisih realisasi anggaran dengan target hanya
dikarenakan adanya selisih harga pengadaan dengan pagu anggaran, efisiensi perjalanan
dinas, efisiensi pada sisa belanja modal dan sisa lelang.
Kegiatan Laboratorium penyakit ikan,kualitas air, pakan dan residu yang memenuhi
standar teknis (2343) total serapan anggaran sebesar 99,99% prosentaase tersebut sesuai
dengan kebutuhan teknis yang dilaksanakan. Pada kegiatan Pengelolaan Sistem Perbenihan
Ikan (2344) total serapan anggaran sebesar 98,05% dikarenakan pada belanja perjalanan
dinas terdapat efisiensi anggaran. Sedangkan realisasi penyerapan anggaran sebesar 78,14%
terjadi pada kegiatan (2345) Pengelolaan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan ikan
mempunyai sisa anggaran dikarenakan adanya dari sisa belanja perjalanan dinas dan
survilance yang tidak dilaksanakan terkait dengan kebutuhan laboratorium. Untuk kegiatan
Pengelolaan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan(2346) serapan anggaran sampai dengan
31 Desember 2017 sebesar 98,80%. Hal tersebut dikarenakan perbedaan harga pengadaan
dengan pagu anggaran. Sedangkan pada kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan
pelaksanan teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348) penyerapan anggaran sebesar
94,06% efisiensi terdapat pada perjalanan dinas dan sisa belanja pegawai. Kegiatan
Pengelolaan Pakan Ikan (5747) sebesar 95,30 % perbedaan tersebut dikarenakan selisih pagu
dengan harga pengadaan barang.
Perbandingan realisasi anggaran dan pencapaian fisik dengan tahun-tahun
sebelumnya 2015-206 terlihat pada Tabel 16. Apabila dibandingkan dengan realisasi
anggaran tahun sebelumnya realisasi penyerapan anggaran 2017 mengalami kenaikan
sebesar 3,23 % diakibatkan serapan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan teknis dan tidak
adanya pagu blokir pada tahun tersebut.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
68 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Tabel 15. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik
TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN KEUANGAN FISIK (%)
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % 032.04.07 POGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN
BUDIDAYA 44.768.902.000 42.405.167.714 94,72 100 99 99
2343 PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PEMBUDIDAYAAN IKAN
202.134.000 202.123.500 99,99 100 100 100
2343.003 SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABRATORIUM KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
202.134.000 202.123.500 99,99 100 100 100
2344 PENGELOAAN SISTEM PERBENIHAN IKAN 4.376.940.000 4.291.637.655 98,05 100 100 100
2344.002 INDUK UNGGUL YANG DIHASILKAN UPT/UPTD 1.130.700.000 1.123.466.035 99,36 100 100 100
2344.010 KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT 343.974.000 311.080.300 90,44 100 100 100
2344.011 PRODUKSI BENIH YANG DIHASILKAN DI UPT/ UPTD
2.902.266.000 2.857.091.320 98,44 100 100 100
2345 PENGELOLAAN KAWASAN DAN KESEHATAN IKAN
1.597.966.000 1.248.557.019 78,14 100 100 100
2345.004 TEKNOLOGI PEREKAYASAAN DI BIDANG SARPRAS DAN KESEHATAN IKAN YANG DIHASILKAN
250.000.000 179.576.444 71,83 100 100 100
2345.012 KAWASAN BUDIDAYA YANG MENDAPAT PENANGANAN MUTU LINGKUNGANNYA
330.000.000 122.740.000 38,71 100 100 100
2345.016 SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN
1.017.966.000 946.240.575 92,95 100 100 100
2346 PENGELOLAAN PRODUKSI DAN USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN
5.655.065.000 5.586.840.450 98,80 100 100 100
2346.003 PAKET TEKNOLOGI PEREKAYASAAN PEMBESARAN IKAN YANG DIHASILKAN
5.655.065.000 5.586.840.450 98,80 100 100 100
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
69 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN KEUANGAN FISIK
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
2348 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
25.279.306.000 23.778.466.090 94,06 100 99 99
2348.950 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON I 760.192.000 699.605.117 92,03 100 99 99
2348.994 LAYANAN PERKANTORAN 24.519.114.000 23.078.860.973 94,12 100 100 100
5747 PENGELOLAAN PAKAN DAN OBAT IKAN 7.657.491.000 7.297.543.000 95,30 100 100 100
5747.008 PAKET TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG BAHAN BAKU, PAKAN DAN OBAT IKAN YANG DIHASILKAN
1.331.787.000 1.296.088.800 97,32 100 100 100
5747.014 PEMBANGUNAN/REHABILITASI/OPERASIONAL PABRIK PAKAN
6.325.704.000 6.001.454.200 94,89 100 100 100
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
70 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Tabel 16. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Fisik Tahun 2015 – 2017.
TAHUN KEUANGAN FISIK
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
2015 2016 2017
48.579.383.000 47.373.192.000 44.768.902.000
43.897.583.721 42.540.309.826 42.405.167.714
90,36 89,90 94,72
100,00 100,00 100,00
98,23 95,77 99,00
98,23 95,77 99,00
(Sumber : Laporan Keadaan Kredit Anggaran 2017 atau Realisasi Anggaran BBPBAP Jepara)
Apabila dilihat dari pencapaian fisik kegiatan secara total tercapai 99,00 %. Dari
keenam kegiatan yang ada, pencapaian fisik 100 % terdapat pada lima kegiatan. Hanya ada
satu kegiatan yang secara fisik tidak berjalan sesuai rencana, yaitu pada kegiatan peningkatan
dukungan manajemen dan pelaksanan teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348).
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
71 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
BAB IV. PENUTUP
BBPBAP Jepara pada tahun 2017 berhasil mencapai target Indikator Kinerja (IK)
dengan status sangat baik pada 12 IK (41,4%), status baik dengan 16 IK (55,2%), sedangkan
1 IK dicapai dengan status cukup (3,4%). Banyaknya capaian kinerja BBPBAP Jepara yang
tercapai dengan kategori “sangat baik” dan “baik” adalah atas kerjasama seluruh komponen
pendukung yang ada di Balai. Keberhasilan dalam pencapaian target indikator kinerja ini
ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap karyawan BBPBAP
Jepara, Pemerintah Daerah, masyarakat pembudidaya perikanan dan stakeholder terkait.
Keberhasilan didalam pelaksanaan tugas teknis di dapatkan pada kegiatan (1)
Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan, (2) Pengelolaan perbenihan
ikan, (3) Pengelolaan kawasan dan kesehatan ikan, (4) Pengelolaan produksi dan usaha
pembudidayaan ikan, (5) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta (6) Pengelolaan pakan dan obat ikan.
Keberhasilan dalam kepuasan pelanggan eksternal ditunjukan dengan keberhasilan
dengan indikator produksi induk/calon induk, produksi benih bermutu/unggul, Jumlah
produksi bibit rumput laut kultur jaringan, Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan
pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan), Jumlah produksi pakan mandiri,
dan Jumlah Produksi kista dan biomas artemia.
Keberhasilan dalam kepuasan pelanggan eksternal di dukung juga dengan keberhasilan
indikator internal ; Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB, Jumlah bantuan
benih ikan, Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan, Jumlah bantuan pakan
mandiri, Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya, Jumlah
tenaga teknis binaan, Jumlah lokasi bantuan restoking, Jumlah pembinaan dan penerapan
teknologi adaptif kawasan budidaya air payau, Jumlah sampel yang diuji dalam rangka
pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan dan Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh
layanan pengujian laboratorium.
Tercapainya pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh BBPBAP Jepara tercermin juga
dari capaian target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 dengan target PNBP
sebesar Rp 2.536.855.000,- . dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA. 2017
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 2.997.344.625,- dengan
prosentase capaian sebesar 118,15%.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
72 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Meskipun capaian kinerja di tahun 2017 sudah baik, namun upaya yang telah dilakukan
dan langkah perbaikan akan terus dilakukan sehingga dapat menanggulangi kendala dan
menjawab tantangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, BBPBAP Jepara akan tetap
konsisten untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas SDM,
peningkatan kualitas pada kegiatan kerekayasaan teknologi adaptif dan kerekayasaan pada
bidang sarana prasarana yang dapat menjadi teknologi terapan yang meningkatkan ekonomi
masyarakat perikanan. Selain itu, untuk peningkatan dan pengembangan kawasan budidaya di
wilayah binaan BBPBAP Jepara ke depannya akan dilakukan pengembangan teknologi sesuai
dengan karakteristik lahan budidaya, meningkatkan kemampuan manajemen budidaya kolektif
(klaster) untuk dapat menerapkan prinsip biosekuriti secara maksimal pada kawasan dan
pengelolaan air secara maksimal yang sesuai untuk kebutuhan udang.
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
73 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
76 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 2.
Capaian Indikator Kinerja dari Tahun 2015 Hingga 2017 Pada Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Pembudidaya
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 1 : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Target 102.00 102.25 102.50 102.75 103.00
Realisasi 99.49 102.25 99.09 - -
Prosentase (%) 97.54 100.00 96.67 - -
IK 2 : Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
Target 7.00 7.05 8.00 7.15 7.20
Realisasi (%) 8.64 8.00 6.75 - -
Prosentase (%) 123.43 113.48 84.38 - -
IK 3 : Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp) Target - - 3.050.000 - -
Realisasi (Rp) - - 3.300.000 - -
Prosentase (%) - - 108,2 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
77 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 3.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 2
Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif,
Bertanggung jawab dan Berkelanjutan
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 4 : Jumlah produksi induk/calon induk dengan mutu terjamin (ekor)
Target 10.000 13.100 13.100 13.900 13.100
Realisasi (ekor) 13.075 23.396 15.136 - -
Prosentase (%) 130,7 178,6 116 - -
IK 5 : Jumlah produksi benih bermutu / unggul (juta ekor)
Target 30.0 40.0 58.8 68,0 74,0
Realisasi (juta ekor)
18.8 37.9 76.3 - -
Prosentase (%) 62,8 94,8 129,8 - -
IK 6 : Jumlah produksi bibit rumput laut kultur jaringan (kg)
Target - 10.000 10.000 10.000 10.000
Realisasi (kg) - 2 20.500 - -
Prosentase (%) - 0,020 205 - -
IK 7 : Nilai PNBP BBPBAP Jepara (Rp) Target 959,000,000 2,313,092,650 2,536,855,000 2,690,000,000 2,890,000,000
Realisasi (Rp) 2,287,670,965 2,559,587,269 2,993,731,017 - -
Prosentase (%) 239 111 118 - -
IK 8 : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui survelaince (kawasan)
Target 2 2 2 2 2
Realisasi (kawasan)
5 10 2 - -
Prosentase (%) 250 500 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
78 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
IK 9 : Jumlah produksi pakan mandiri (ton)
Target 10.0 40.0 40.0 60.0 80.0
Realisasi (ton) - 28 110 - -
Prosentase (%) 0 70 275 - -
IK 10: Jumlah Produksi kista dan biomas artemia (kg)
Target 200.0 600.0 600.0 600.0 650.0
Realisasi (kg) - 195,7 626,5 - -
Prosentase (%) 0 32,6 104,4 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
79 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 4.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 3
Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Profesional Dan Partisipatif
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 11 : Jumlah unit pembenihan yang siap disertifikasi CPIB (unit)
Target 2 10 3 4 6
Realisasi (Unit) 32 40 2 - -
Prosentase (%) 1.600 400 67 - -
IK 12 : Jumlah unit pembudidaya yang siap disertiffikasi CBIB (Unit)
Target 1 6 1 3 3
Realisasi (Unit) 55 9 1 - -
Prosentase (%) 5.500 150 100 - -
IK 13 : Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor) Target - 34,00 40,75 50,50 60,20
Realisasi (Juta ekor)
- 13,00 50,71 - -
Prosentase (%) - 38,24 124,4 - -
IK 14 : Jumlah bantuan bibit rumput laut hasil kultur jaringan (ton) Target - - 5.00 6.00 10.00
Realisasi (Ton) - - 8,13 - -
Prosentase (%) - - 162,6 - -
IK 15 : Jumlah bantuan pakan mandiri (ton) Target - 10 25 35 50
Realisasi (ton) - - 25 - -
Prosentase (%) - 0 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
80 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
IK 16 : Jumlah hasil perekayasan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket teknologi) Target 6 4 4 4 4
Realisasi (paket teknologi)
6 7 4 - -
Prosentase (%) 100 175 100 - -
IK 17 : Jumlah tenaga teknis binaan (orang) Target 100 100 100 100 100
Realisasi (orang) 235 100 126 - -
Prosentase (%) 235 100 126 - -
IK 18 : Jumlah lokasi bantuan restoking (lokasi) Target 2 2 4 3 4
Realisasi (Lokasi) - - 5 - -
Prosentase (%) 0 0 125 - -
IK 19 : Jumlah pembinaan dan penerapan teknologi adaptif kawasan budidaya air payau (kawasan) Target 2 1 2 2 2
Realisasi (kawasan)
14 - 2 - -
Prosentase (%) 700 0 100 - -
IK 20 : Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium ikan dan lingkungan (sampel) Target 4.000 5.500 6.000 6.500 7.000
Realisasi (sampel) 7.854 7.962 9.997 - -
Prosentase (%) 196,5 144,8 166,6 - -
IK 21 : Jumlah Kawasan budidaya yang memperoleh layanan pengujian laboratorium (kawasan) Target 2 1 2 2 2
Realisasi (kawasan)
2 - 2 - -
Prosentase (%) 100 0 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
81 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 5.
Tabel Penerima Bantuan Benih Ikan dan Restocking
NO KABUPATEN KOMODITAS POKDAKAN JUMLAH
HIBAH SATUAN
HARGA SESUAI PP
(Rp.)
NOMINAL BANTUAN
(Rp.)
1 BANGKA BARAT
Benih Kepiting Bakau
BUMDes SINAR ANTAN
15.000 Ekor 500 7.500.000
2 DEMAK
Benih Udang Windu Koperasi Garam Laut 1.626.000 Ekor 10 16.260.000
Bibit Rumput Laut Gracillaria
Koperasi Garam Laut 8.130 Kg 7000 56.910.000
Benih Udang Windu KOPERASI GARAM RAKYAT SEJAHTERA
600.000 Ekor 10 6.000.000
Benih Udang Windu Tani Jaya 550.000 Ekor 10 5.500.000
Benih Udang Windu "Berkah Alam" 594.000 Ekor 10 5.940.000
Benih Udang Windu "SUMBER LUMUT " 740.000 Ekor 10 7.400.000
Benih Udang Merguiensis
"SUMBER LUMUT " 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Ikan Nila Salin "WINDU JAYA I " 55.000 Ekor 45 2.475.000
Benih Udang Merguiensis
"WINDU JAYA I " 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Udang Vaname "SUMBER BAROKAH 704.000 Ekor 8 5.632.000
Benih Udang Windu 315.000 Ekor 10 3.150.000
3 JEPARA
Nauplius Udang Vaname
HSRT Backyard Mandiri Jepara
25.300.000 Ekor 0,3 7.590.000
Nauplius Udang Vaname
HSRT Maju Lestari Bahari
11.500.000 Ekor 0,3 3.450.000
Benih Rajungan Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
200.000 Ekor 50 10.000.000
Benih Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
200.000 Ekor 10 2.000.000
Benih / nener Bandeng
Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
500.000 Ekor 15 7.500.000
Benih Kepiting Bakau
Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
200.000 Ekor 500 100.000.000
Juvenil Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
100.000 Ekor 600 60.000.000
Benih Udang Windu Dinas Perikanan Jepara (RESTOKING)
1.000.000 Ekor 10 10.000.000
Benih Bandeng TIRTA MILI 170.000 Ekor 15 2.550.000
4 CIREBON
Benih Udang Vaname Fajar Mutiara Sejahtera 800.000 Ekor 8 6.400.000
Benih Udang Windu Fajar Mutiara Sejahtera 200.000 Ekor 10 2.000.000
5 PURWOREJO
Benih Udang Windu KSU Agromina Sejahtera 1.000.000 Ekor 10 10.000.000
Benih Ikan Nila Salin
KSU Agromina Sejahtera 126.700 Ekor 45 5.701.500
Benih Udang Vaname KSU Agromina Sejahtera 500.000 Ekor 8 4.000.000
Benih Benih Bandeng KSU Agromina Sejahtera 10.000 Ekor 15 150.000
6 BREBES
Benih Bandeng "Mekar Sejahtera" 156.000 Ekor 15 2.340.000
Benih Udang Merguiensis
"SMKS Agribisnis" 50.000 Ekor 8 400.000
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
82 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
Benih Udang Vaname "MINA MUKTI " 300.000 Ekor 8 2.400.000
Benih Udang Vaname " BERSAMA LANCAR " 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Udang Vaname "MINA LESTARI ALAMI"
300.000 Ekor 8 2.400.000
Benih Udang Vaname "MINA SURO " 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Udang Windu "MINA SURO " 140.000 Ekor 10 1.400.000
7 BATANG
Benih Udang Vaname "MUARA REJO" 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Udang Vaname "MINA MANDIRI " 200.000 Ekor 8 1.600.000
Benih Udang Vaname "MUARA BUNTU " 300.000 Ekor 8 2.400.000
Benih Udang Merguiensis
"Mandiri " 525.000 Ekor 8 4.200.000
8 PEKALONGAN
Benih Bandeng Karya Mandiri 40.000 Ekor 15 600.000
Benih Bandeng Karya Makmur 40.000 Ekor 15 600.000
Benih / nener Bandeng
Karya Mandiri 151.800 Ekor 15 2.277.000
Benih Bandeng Karya Makmur 160.000 Ekor 15 2.400.000
9 SUBANG
Benih Udang Vaname "TANJUNG SENTOSA " 500.000 Ekor 8 4.000.000
Benih Udang Windu "MEDAL SAPUTRO " 1.084.000 Ekor 10 10.840.000
Benih Udang Windu " HEGAR LESTARI " 630.000 Ekor 10 6.300.000
10 SEMARANG
Benih Kepiting Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)
20.000 Ekor 500 10.000.000
Benih Rajungan Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)
20.000 Ekor 50 1.000.000
Benih bandeng Dinas Perikanan Semarang (RESTOKING)
10.000 Ekor 15 150.000
11 REMBANG
Benih Rajungan Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)
100.000 Ekor 50 5.000.000
Benih Kepiting Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)
20.000 Ekor 500 10.000.000
Benih Udang Windu Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)
500.000 Ekor 10 5.000.000
Benih bandeng Dinas Perikanan Rembang (RESTOKING)
80.000 Ekor 15 1.200.000
12 SIDOARJO Benih Udang Windu Mina Sentosa Segoro
Tambak 330.000 Ekor 10 3.300.000
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
83 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 6.
Rincian Kegiatan Restocking Benih Tahun 2017
No. Lokasi Komoditas Jumlah benih
(ekor) Keterangan
1 Kab. Jepara Benih Rajungan 200.000 Pulau Panjang
Benih udang Windu 200.000 Kedung Malang
Benih Ikan Bandeng 500.000 Pantai Kartini
Benih Kepiting Bakau 200.000 Pantai Kartini
Juvenil udang windu 100.000 Pantai Kartini
Benih Udang Windu 1.000.000 Pantai Kartini
2. Semarang Benih Kepiting Bakau 20.000 Perairan pantai
Mangunharjo
Kota Semarang
Benih rajungan 20.000
Benih ikan bandeng 10.000
3. Rembang Benih Rajungan 100.000 Perairan Pantai
Kabupaten
Rembang
Benih Kepiting Bakau 20.000
Benih Udang Windu 500.000
Benih Ikan Bandeng 80.000
Jumlah : 2.950.000
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
84 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 7.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 4
Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Professional dan Partisipatif
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 22 : Indeks Kompetensi dan integritas BBPBAP Jepara
Target - - 80 - -
Realisasi - - 74,8 - -
Prosentase (%) - - 93,5 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
85 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 8.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 5
Terwujudnya ASN BBPBAP Jepara yang Kompeten,
Professional dan Berintegritas
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 23 : Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (Persen) Target (%) - - 65 65 65
Realisasi (%) - - 65 - -
Prosentase (%) - - 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
86 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 9.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 6
Tersedianya Manajemen Pengetahuan BBPBAP Jepara
yang Handal dan Mudah Diakses
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 24 : Nilai Kinerja reformasi birokrasi DJPB
Target - - 85 85 85
Realisasi 86 829 85 - -
Prosentase (%) - - 100 - -
IK 25 : Tingkat maturitas SPIP (level)
Target - - 2 - -
Realisasi (level) - 3 2 - -
Prosentase (%) - 100 - -
IK 26 : Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (persen)
Target (%) 100 100 100 100 100
Realisasi (%) - - 100 - -
Prosentase (%) 0 0 100 - -
IK 27 : Nilai AKIP lingkup BBPBAP Jepara
Target (%) 85 85 85 85 85
Realisasi (%) 88 - 85 - -
Prosentase (%) 104 0 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
87 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 10.
Capaian indikator kinerja dari tahun 2015 hingga 2017 pada Sasaran Strategis 7
Terwujudnya Birokrasi BBPBAP Jepara yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Pelayanan Prima
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
IK 28 : Nilai Kinerja anggaran BBPBAP Jepara (persen)
Target (%) 85 85 85 85 85
Realisasi (%) 238 - 94,7 - -
Prosentase (%) 280 0 111 - -
IK 29 : Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BBPBAP Jepara
Target (%) 100 100 100 100 100
Realisasi (%) - 100 100 - -
Prosentase (%) - 100 100 - -
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara
88 LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017
LAMPIRAN 11.
Data Sebaran Sampel pada Laboratorium Penyakit Ikan
No Asal sampel Total
bakteri Total Vibrio
Identifikasi
bakteri
PCR konvensi
onal
Histopatologi
Parasit
Real Time PCR
Sekuensing
Mikrosatelit
Jumlah
1 Pembesaran udang
470 476 5 35 1 75 0 0 0 1062
2 NSBC 433 447 0 68 4 4 458 0 406 1820
3 Pembenihan udang
264 264 7 179 4 114 359 185 0 1376
4 MKHA 214 278 5 145 39 45 183 0 0 909
5 Lingkungan 76 86 0 18 0 17 0 0 0 197
6 Lab. Pakan 41 41 3 6 0 3 0 0 0 94
7 Budidaya Rajungan /kepiting
60 60 0 1 0 5 0 0 0 126
8 Monev 28 88 3 335 42 0 14 0 0 510
9 Swasta 16 48 37 202 14 8 0 0 0 325
10 UPT DJPB 0 0 0 15 5 0 14 0 0 34
11 Uji banding 9 6 2 86 0 1 0 0 0 104
12 Budidaya bandeng
85 95 0 7 0 18 0 0 0 205
13 Budidaya nila 1 1 0 0 0 3 0 0 0 5
14 Budidaya cacing
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
15 Budidaya kakap
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
16 Budidaya Artemia
1 1 0 0 0 0 0 0 0 2
17 Budidaya rumput laut
0 0 0 3 0 0 0 0 0 3
Jumlah 1698 1892 62 1101 109 294 1028 185 406 6774