Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA KOTA YOGYAKARTA
Telp. (0274) 371173 Fax (0274) 384196
dalduk-kb.jogjakota.go.id
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN
2019
ii
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Perangkat Daerah (LkjIP) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Yogyakarta Tahun 2019 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019. LKjIP
Dinas Dalduk dan KB Tahun 2019 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan
fungsi dan penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan ini
sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur. Capaian kinerja disajikan melalui
pengukuran dan evaluasi kinerja serta pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis
pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian
instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis
berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan
evaluasi untuk perbaikan kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan
berkelanjutandi masa mendatang.
Yogyakarta, 30 Januari 2019
KEPALA DINAS DALDUK DAN KB
Drg. EMMA RAHMI ARYANI, MM NIP 196606091993032004
iii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Dalduk dan KB Tahun 2019 ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Dalduk dan KB yang memuat rencana,
capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat
dalam Renstra Dinas Dalduk dan KB Tahun 2017-2022. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh
dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam
rencana strategis.
Ringkasan prestasi kinerja Dinas Dalduk dan KB yang dihasilkan di tahun 2019, dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran strategis : Jumlah penduduk terkendali
dengan indikatornya : Rata-rata jumlah anak dalam keluarga
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2019 adalah 1,22 rerata atau memiliki
tingkat capaian 138,92%
Di luar indikator sasaran strategis, pencapaian kinerja Dinas Dalduk dan KB juga ditunjukkan
oleh pencapaian target terkait dengan Program Pengendalian Penduduk dan Program Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap sasaran
menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Dalduk dan KB ke depan,
sebagai berikut:
1. Pembinaan dan pelestarian kelompok bina keluarga yang telah terbentuk maupun yang akan
dibentuk dengan meningkatkan pertemuan bina keluarga melalui pertemuan-pertemuan di
wilayah dan revitalisasi metode pembinaan kelompok bina keluarga.
2. Penambahan frekuensi refreshment pelatihan tatalaksana KB dan kontrasepsi melalui
pertemuan KIE Medis dengan bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN DIY dan Dinas Kesehatan.
3. Pelaksanaan edukasi program KKBPK berbasis pendekatan keluarga.
4. Penambahan frekuensi dan ruang lingkup pelatihan bagi kader IMP dan Petugas KB berbasis
teknologi informasi.
5. Prioritas pelaksanaan pelayanan KB bersama/pelayanan KB gratis kepada PUS Pra Sejahtera dan
KS I serta peserta KB baru yang beralih cara dari kontrasepsi tradisional ke kontrasepsi modern.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting
dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Dalduk dan KB dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan
datang.
iv
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 Struktur Organisasi ……………………………………………………….. 1
1.2 Fungsi dan Tugas ……………………………………………………….. 2
1.3 Isu-Isu Strategis ……………………………………………………….. 3
1.4 Keadaan Pegawai ……………………………………………………….. 3
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana ……………………………………………………….. 4
1.6 Keuangan ……………………………………………………….. 6
1.7 Sistematika LKjIP ……………………………………………………….. 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA ………………………………………………….. 8
2.1 Perencanaan Strategis ……………………………………………………….. 8
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah ……………………………………………………….. 9
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah ……………………………………………………….. 10
2.1.3 Strategis, Program dan Kebijakan ……………………………………………………….. 10
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ……………………………………………………….. 11
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2019 ……………………………………………………….. 12
2.3.1 Target Belanja Dinas Dalduk dan KB ……………………………………………………….. 12
2.3.2 Alokasi Anggaran per Sasaran Strategis ……………………………………………………….. 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………….. 13
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019 ……………………………………………………….. 13
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Sasaran Strategis ……………………………………………………….. 14
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Lainnya ……………………………………………………….. 29
3.4 Realisasi Anggaran ……………………………………………………….. 35
3.5 Inovasi ……………………………………………………….. 38
BAB IV PENUTUP ………………………………………………….. 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
Daftar Tabel
Tabel 1.1. ASN Dinas Dalduk dan KB Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Tabel 1.2. ASN Dinas Dalduk dan KB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan
Tabel 1.3. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Dinas Dalduk dan KB
Tabel 2.1. Sasaran Strategis Dinas Dalduk dan KB
Tabel 2.2. Strategi, Program dan Kegiatan
Tabel 2.3. PerjanjianKinerja Tahun 2019
Tabel 2.4. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Tabel 2.5. Target Belanja Dinas Dalduk dan KB APBD PerubahanTahun 2019
Tabel 2.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Tabel3.2 Capaian Kinerja Tahun 2019
Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
Tabel 3.5 Realisasi Indikator SDGs Tahun 2019
Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per SasaranTahun 2019
Tabel 3.7 Analisis efisiensi
vi
Daftar GAMBAR
Gambar 3.1. Media KIE
Gambar 3.2. UPPKS dalam aplikasi e-Nglarisi
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dalduk
dan KB Tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah,Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 61 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dalduk dan KB Tahun 2019
diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan
seharusnya dicapai oleh Dinas Dalduk dan KB.
2. Mendorong Dinas Dalduk dan KB didalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan
benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Dalduk dan KB untuk meningkatkan
kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakatterhadap Dinas Dalduk dan KB di dalam
pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.1 Struktur Organisasi
Dinas Dalduk dan KB dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta dan Peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 65 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta.
Bab 1 Berisi :
1. Struktur
Organisasi
2. Fungsi dan Tugas
3. Isu Strategis
4. Keadaan Pegawai
5. Keadaan Sarana
dan Prasarana
6. Keuangan
7. Sistematika LKj IP
2
KEPALA DINAS
UPT
SEKSI DATA, ADVOKASI
DAN KIE
SEKSI PEMBANGUNAN
KELUARGA
SUB BAGIAN UMUM &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN,
PERENCANAAN, EVALUASI,
& PELAPORAN
BIDANG PENGENDALIAN
PENDUDUK, DATA,
ADVOKASI DAN KIE
BIDANG KELUARGA
BERENCANA &
PEMBANGUNAN KELUARGA
SEKRETARIAT
SEKSI PENGENDALIAN
PENDUDUK
SEKSI KELUARGA
BERENCANA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Dinas Dalduk dan KB merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan susunan organisasi sebagai berikut:
1.2 Fungsi dan Tugas
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 65 Tahun 2016 menetapkan bahwa Dinas Dalduk dan
KB mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Dalduk dan KB mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.
c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana.
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana.
e. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi
dan pelaporan.
f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan di bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.
3
1.3 Isu-isu Strategis
Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu menemukenali
dan merespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan yang tepat. Secara umum isu
strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang
melingkupi Dinas Dalduk dan KB, antara lain sebagai berikut:
1. Penguatan ketahanan keluarga dan ketahanan ekonomi keluarga.
2. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja untuk menekan angka pernikahan usia
anak/remaja (dibawah 21 tahun) yang disebebkan kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Peningkatan PUS (Pasangan Usia Subur) yang menggunakan metode kontrasepsi modern.
1.4 Keadaan Pegawai
Jumlah personil yang ada per Desember 2019 sebanyak 38 (tiga puluh delapan) orang yang
terdiri dari 18 orang ASN, 2 orang naban dan 18 orang tenaga teknis perorangan. Untuk rincian
personil ASN dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1. ASN Dinas Dalduk dan KB Berdasarkan Jabatan dan Golongan
No Kategori Golongan/Ruang
II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b
1. Eselon IIb - - - - - - - 1
2. Eselon III a - - - - - - - 1
3. Eselon IIIb - - - - - - 1 1
4. Esselon IV a - - - - 2 3 - -
5. Fungsional Umum
1 2 - 3 1 1 - -
Jumlah 1 2 - 3 3 4 1 3
Tabel 1.2. ASN Dinas Dalduk dan KB Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan
No Kategori Jenis Kelamin Pendidikan
P L SMP SMA D3
/D.IV S1
S2
1. Eselon IIb 1 - - - - 1
2. Eselon III a 1 - - - - 1
3. Eselon IIIb 1 1 - - - 1 1
4. Esselon IV a 5 1 - - - 5 1
5. Fungsional Umum
4 4 - 5 - 3 -
Jumlah 12 6 - 5 - 9 4
Dibandingkan dengan Formasi Hasil Analisis Jabatan kebutuhan ASN dan Formasi Eksisting
ASN di Dinas Dalduk dan KB, masih mengalami kekurangan ASN sejumlah 22 personil. Gap antara
jumlah personil Dinas Dalduk dan KB berdasarkan Hasil Analisis Jabatan dengan Eksisting tergambar
pada tabel dibawah ini:
4
Untuk mengimbangi gap kebutuhan personil ASN di Dinas Dalduk dan KB, dibantu oleh 2
(dua) orang tenaga bantuan dan 18 (delapan belas) orang tenaga teknis perorangan.
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta menempati gedung
milik Pemerintah Kota Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Depokan KG II/ 242 Kota Yogyakarta
dengan luas bangunan 600 m2 dan dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang ada :
Tabel 1.3. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Dinas Dalduk dan KB
No. JENIS PERALATAN JUMLAH KETERANGAN
/ KONDISI
1 PERALATAN DAN MESIN
a Alat - alat Besar 1 Baik
b Alat - alat Angkutan 45 Baik
e Alat - alat Kantor dan Rumah Tangga 600 Baik
f Alat - alat Studio dan Komunikasi 11 Baik
g Alat - alat Kedokteran 2 Baik
2 GEDUNG DAN BANGUNAN
a Bangunan Gedung 4 Baik
b Bangunan Monumen 14 Baik
3 ASET TETAP LAINNYA
a Buku Perpustakaan 18 Baik
Dengan bertambahnya kegiatan dan personil Dinas Dalduk dan KB akibat perubahan struktur
organisasi Dinas Dalduk dan KB yang semula adalah Kantor menjaadi Dinas, kebutuhan akan ruang
kerja dan bangunan kantor. Selain kebutuhan ruang kerja dan bangunan kantor, beberapa sarana
dan prasarana kantor juga diajukan dalam RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah) Dinas
Dalduk dan KB pada tahun 2020, yakni :
10
30
108
0
5
10
15
20
25
30
35
Struktural Fungsional Umum
Hasil AnalisisJabatan
Eksisting
5
No. Nama Barang
Kebutuhan Riil BMD Keterangan
Jumlah Satuan
1 Komputer 4 unit 2 Sekretariat, 2 PPDAKIE
2 Printer 1 unit Sekretariat
3 Printer scaner 5 unit PPDAKIE
4 Laptop 1 unit sarana kerja Pendataan
5 LCD Proyektor 2 unit sarana kerja Pendataan dan mupen
6 wireless Microphone 1 unit sarana kerja Pendataan
7 Microphone wireless single clip on
1 unit sarana kerja Pendataan
8 TV Flat 36 inc 1 unit Pojok Data Kependudukan
9 Buket TV 36 inc 1 unit Pojok Data Kependudukan
10 UPS 10 unit 2 U.K, 4 PPDAK, 2 KBPK, 2 KPEP
11 Sofa Tamu Kepala 1 set
12 Sofa Laktasi 1 set
13 meja Laktasi 1 set
14 Kulkas kecil 1 unit
15 Meja Rapat 1 unit
16 Dispenser 5 bh
17 Genset Kantor 22000 watt
1 unit
18 Genset Mupen 1 unit
19 Kaca Meja 1/2 biro 7 unit Ruang KBPK
20 Kursi Kerja 8 unit Ruang KBPK
21 Rak Tempel 3 unit Ruang KBPK
22 Stiker kaca ruang KBPK 1 unit Ruang Kabid KBPK
23 Meja struktural 2 unit
24 AC 2 PK 2 unit
25 AC 1,5 PK 3 unit
26 Mobil operasional 1 unit
27 mobil operasional Pick Up
1 unit
28 Sepeda Motor Roda 2 9 unit pejabat struktural
Untuk menjaga kualitas dan performa sarana dan prasarana yang dimiliki, setiap tahun perlu
dilakukan pemeliharaan dan penambahan atau perbaikan (rehabilitasi) guna menggantikan sarana
dan prasarana yang telah mengalami penurunan kualitas atau tidak lagi berfungsi secara optimal.
6
1.6 Keuangan
Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas
Dalduk dan KB pada tahun 2019 berasal dari APBD Kota Yogyakarta. Pada tahun anggaran 2019 Dinas
Dalduk dan KB mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 8.818.020.989,- dengan rincian belanja
tidak langsung sebesar Rp 1.253.781.329,- dan belanja langsung sebesar Rp 7.564.239.660,- yang
diperuntukkan baik untuk mendukung pelaksanaan program yang berkaitan langsung dengan
indikator sasaran startegis maupun program-program pendukung. Belanja langsung yang berasal dari
APBD sebesar Rp 6.300.151.400,- yang didukung oleh 2 (dua) program dan 4 (empat) kegiatan. Dari
total belanja langsung Rp 7.564.239.660,- ada yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebesar Rp 2.178.240.000,- sedangkan Rp 5.385.999.660,- adalah bersumber dari APBD.
1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Dalduk dan KB Kota
Yogyakarta tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta
sejauh mana instansi pemerintah mencapaitujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-
kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan
langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun
mendatang.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur Organisasi, Tugas
dan Fungsi Dinas Dalduk dan KB, Potensi yang menjadi ruang lingkup Dinas Dalduk dan KB dan
Sistematika penulisan LKjIP.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan dan perjanjian
kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih
instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi
Kepada Daerah.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas
kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara
memadai, keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah
antisipatif yang akan diambil.
7
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran
bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran
organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan
efisiensi.
Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi dimaknai sebagai
penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu yang sudah ada maupun yang
sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu meningkatkan nilai tambah output kegiatan
yang berkualitas
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan
serta strategi pemecahan masalah.
LAMPIRAN
8
BAB 2
Perencanaan Kinerja
2.1 Perencanaan Strategis
Memasuki Tahun 2017, Dinas Dalduk dan KB menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Dalduk dan KB Tahun 2017-2022.
Renstra Dinas Dalduk dan KB merupakan manifestasi komitmen Dinas
Dalduk dan KB dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kota
Yogyakarta yang tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun
2017-2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan
Renstra Dinas Dalduk dan KB Tahun 2017-2022 tidak terlepas dari
kesuksesan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam dokumen
perencanaan periode sebelumnya (2012-2017).
RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan dokumen landasan atau acuan pokok
penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Kota YogyakartaNo. 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022.
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen Perencanaan Perangkat Daerah periode lima
tahun.Renstramemuat tujuan, sasaran dan strategi bagi penyelenggaraan program dan kegiatan di
Dinas Dalduk dan KB yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan
berkesinambungan. Renstra Dinas Dalduk dan KB Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan
Walikota Yogyakarta nomor 44 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota
Yogyakarta nomor 105 tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2017-2022.
Bab 2 Berisi :
1. Perencanaan
Strategis
2. Perjanjian
Kinerja Tahun
2019
3. Rencana
Anggaran Tahun
2019
9
2.1.1. Visi dan Misi Kepala Daerah
Visi misi dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah yang selengkapnya
dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022 sebagai berikut,
Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
(Sumber: RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022)
Berangkat dari Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah tersebut dan sesuai tugas dan
pokok fungsinya, Dinas Dalduk dan KB mendukung pencapaian Sasaran Pemerintah Daerah untuk :
a. Sasaran Daerah utama berupa “Harapan Hidup Masyarakat Meningkat” dengan indikator
sasarannya adalah “Angka Harapan Hidup”
b. Sasaran Daerah pendukung berupa “Keberdayaan Masyarakat Meningkat, Ketimpangan
Pendapatan Antar Penduduk Menurun, Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Menurun, dan Kapasitas tata kelola pemerintahan meningkat”.
Visi Misi Sasaran Daerah
Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan
1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat
1. Kemiskinan Masyarakat Menurun
2. Keberdayaan Masyarakat Meningkat
3. Ketahanan Pangan Masyarakat Meningkat
2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta
1. Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk Menurun
2. Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
3. Memperkuat moral, etika, dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta
1. Gangguan ketentraman dan ketertiban masyakarat menurun
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya
1. Kualitas pendidikan meningkat
2. Harapan hidup masyarakat meningkat
3. Peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya meningkat
5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan
1. Kesesuaian pemanfaatan ruang meningkat
2. Kualitas lingkungan hidup meningkat
6. Membangun sarana dan prasarana publik dan permukiman
1. Infrastruktur wilayah meningkat
7. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih
1. Kapasitas tata kelola pemerintahan meningkat
10
2.1.2. Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
Tujuan
Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka
menengah Dinas Dalduk dan KB salama 5 tahun anggaran adalah “Mengendalikan angka
kelahiran melalui edukasi dini pengendalian penduduk, peningkatan kualitas pelayanan
keluarga berencana dan kualitas keluarga”.
Sasaran Strategis
Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Sasaran Strategis Dinas Dalduk dan KB
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
Target tahunan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Jumlah
penduduk
terkendali
Rata-rata jumlah
anak dalam
keluarga
rerata 2 2 2 2 2 2
2.1.3. Strategi, Program dan Kegiatan
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, makalangkah selanjutnya perlu ditentukan
bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi
organisasi.
Tabel 2.2. Strategi, Program dan Kegiatan
NO SASARAN STRATEGIS
PROGRAM
KEGIATAN
1 2 3 4
1 Jumlah penduduk
terkendali
Program
Pengendalian
Penduduk
1. Kegiatan Pengendalian Penduduk
2. Kegiatan Pengelolaan Data, Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Program Keluarga
Berencana dan
Pembangunan
Keluarga
1. Kegiatan Pelayanan Keluarga
Berencana
2. Kegiatan Pembinaan Pembangunan
Keluarga
11
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja,
beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan
anggaran atau DPA, Perjanjian Kinerja Dinas Dalduk dan KB Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. PerjanjianKinerja Tahun 2019
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1 Kelahiran penduduk
terkendali
Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
rerata 2
Selain memuat Perjanjian Kinerja Sasaran Strategis, Perjanjian Kinerja Dinas Dalduk dan
KB Tahun 2019 juga memuat Perjanjian Kinerja Sasaran Program, sebagai berikut:
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1 Penduduk terkendali CBR (Crude Birth Rate) CBR 10-11
2 Keluarga Berencana dan
pembangunan keluarga dapat
terlaksana
CPR (Contraceptive Prevalence
Rate)
% 70,39
Persentase pasangan usia
subur yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmetneed)
% 12,75
Persentase kelompok kegiatan
bina keluarga
% 28,77
Pada tahun 2019, Dinas Dalduk dan KB melaksanakan Perubahan Perjanjian Kinerja
Tahun 2019. Perubahan Perjanjian Kinerja dilakukan karena mengikuti perubahan Rencana Kerja
dan review Renstra 2019. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1 Jumlah penduduk terkendali Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
rerata 2
12
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1 Kelahiran Penduduk
terkendali
CBR (Crude Birth Rate) CBR 10-11
2 Peserta Keluarga Berencana
(KB) meningkat
CPR (Contraceptive Prevalence
Rate)
% 73,77
Persentase pasangan usia
subur yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmetneed)
% 11,28
Keluarga sejahtera meningkat Persentase kelompok kegiatan
bina keluarga
% 29,70
2.3. Rencana AnggaranTahun 2019
Pada Tahun Anggaran 2019 Dinas Dalduk dan KB melaksanakan kegiatan dengan
anggaran murni sebesar Rp 8.722.223.994,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp
1.189.872.284,- dan Belanja Langsung Rp 7.532.351.710,-. Melalui mekanisme perubahan APBD
2019 menjadi Rp 8.818.020.989,- dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp
1.253.781.329,- dan belanja langsung sebesar Rp 7.564.239.660,-.
2.3.1. Target Belanja Dinas Dalduk dan KB
Tabel 2.5. Target Belanja Dinas Dalduk dan KB APBD PerubahanTahun 2019
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 1.253.781.329,- 14,22%
Belanja Langsung Rp. 7.564.239.660,- 85,78%
Jumlah Rp. 8.818.020.989,- 100%
2.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsungTahun 2019 Dinas Dalduk dan KB yang dialokasikan untuk
pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
Jumlah
penduduk
terkendali
Rp 5.385.999.660,- 61,08% 1. Program Pengendalian
Penduduk Rp 2.458.124.400
2. Program Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga Rp
3.842.027.000
13
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019
Dinas Dalduk dan KB telah melaksanakan penilaian kinerja
dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas Dalduk dan KB tahun
2019 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola
kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi
kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja
yaitu:
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Dalduk dan
KB dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja
sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB beserta target
dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
Tabel3.2 Capaian Kinerja Tahun 2019
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah penduduk
terkendali
Rata-rata jumlah anak
dalam keluarga
rerata 2 1,22 138,92%
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5. ≤ 50 Sangat Rendah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja
Tahun 2019
2. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Sasaran
Strategis
3. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Lainnya
4. Realisasi
Anggaran
5. Inovasi
14
NO SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Kelahiran Penduduk
terkendali
CBR (Crude Birth Rate) CBR 10-11 8,12 118,80%
2 Peserta Keluarga
Berencana (KB)
meningkat
CPR (Contraceptive
Prevalence Rate)
% 73,77 77,91 105,61%
Persentase pasangan usia
subur yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmetneed)
% 11,28 9,38 116,83%
Keluarga sejahtera
meningkat
Persentase kelompok
kegiatan bina keluarga
% 29,70 27,27 91,83%
Pada tahun 2019, indikator sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB telah tercapai 138,92% atau
telah melebihi target yang ditetapkan. Sementara itu, sebanyak 3 (tiga) indikator sasaran program
juga telah melebihi target yang ditetapkan, namun 1 (satu) indikator belum memenuhi target yang
ditetapkan. indikator program yang telah memenuhi target adalah CBR tercapai 118,80%, CPR
tercapai 105,61% dan unmet need tercapai 116,83%. Sedangkan yang belum memenuhi target
adalah persentase kelompok kegiatan bina keluarga tercapai 91,83%.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB yang
dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci untuk
setiap indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
3.2.1 Sasaran Strategis: Jumlah Penduduk Terkendali
Tolok ukur capaian sasaran Jumlah Penduduk Terkendali diukur dengan 1 (satu)
indikator, yaitu indikator : Rata-rata jumlah anak dalam keluarga.
Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Formula
Indikator
1 2 3 4
1 Jumlah Penduduk
Terkendali
Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
Jumlah anak
dibagi jumlah
keluarga
15
Kinerja sasaran Jumlah Penduduk Terkendali dengan indikator Rata-rata jumlah anak
dalam keluarga pada tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
No Indikator Sasaran Realisasi 2018
2019 Target
Akhir
Renstra
(2022)
Capaian s/d
2019 terhadap
target 2022 (%) Target Realisasi % Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rata-rata jumlah
anak dalam keluarga
1,24 2 1,22 138,92 2 138,92
Pada tahun 2019, capaian target indikator sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB telah
mencapai >100% atau mencapai 138,92%. Capaian ini digambarkan dalam grafik berikut:
2 1.22
138.92
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Target Realisasi % Realisasi*
Rata-rata jumlahanak dalam keluarga
16
Sedangkan jika dibandingkan dengan capaian kinerja dari tahun 2017 – 2019 dapat
digambarkan sebagai berikut:
Capaian realisasi kinerja sasaran tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam RENSTRA adalah sebagai berikut:
Penetapan indikator sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB berupa rata-rata jumlah anak
dalam keluarga merupakan gambaran core bisnis Dinas Dalduk dan KB sebagai instansi yang
memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi
dan tugas pembantuan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dimana
dalam Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Pasal 20 menyebutkan bahwa untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan keluarga berkualitas, Pemerintah menetapkan kebijakan keluarga berencana
melalui penyelenggaraan program keluarga berencana. Selanjutnya dalam Peraturan Presiden
2017 2018 2019
1.25 1.24 1.22
1 2 3
Rata-rata jumlah anak dalam keluarga Tahun -
2
138.92
Target Akhir Renstra(2022)
Capaian s/d 2019terhadap target 2022
(%)
Rata-rata jumlahanak dalamkeluarga
17
Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan disebutkan
bahwa strategi pelaksanaan grand design pembangunan kependudukan dilakukan melalui:
✓ pengendalian kuantitas penduduk;
✓ peningkatan kualitas penduduk;
✓ pembangunan keluarga;
✓ penataan persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk; dan
✓ penataan administrasi kependudukan.
Dan strategi Pengendalian Kuantitas Penduduk ini dilaksanakan oleh SKPD KB
Kabupaten/Kota melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK). Maka Dinas Dalduk dan KB dalam RENSTRA Tahun 2017 – 2021 menetapkan
indikator sasaran strategis berupa rata-rata jumlah anak dalam keluarga dengan target
indikator 2 (dua), senada dengan slogan program KB nasional “2 Anak Cukup”.
Salah satu indikator utama yang dapat menggambarkan pengendalian kuantitas
penduduk untuk penduduk tumbuh seimbang, adalah angka fertilitas yang menyebabkan
perubahan angka ketergantungan penduduk. Sementara itu, pembahasan mengenai keluarga
berencana perlu meliputi beberapa pencapaian utama dan isu strategis dalam pembangunan
bidang ini, yakni akseptor KB dan unmet need.
Untuk mengetahui angka fertilitas, antara lain ditunjukkan melalui angka TFR (Total
Fertility Rate) yang menunjukkan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan
selama masa reproduksinya, dan angka CBR (Crude Birth rate) yang menunjukkan banyaknya
kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk.
Angka TFR merupakan angka yang dijadikan sebagai 17indikator tujuan Dinas Dalduk
dan KB, sedangkan angka CBR merupakan 17ndicator salah satu program Dinas Dalduk dan KB.
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), setelah mengalami
penurunan secara terus menerus sejak tahun 1987 hingga tahun 1994, Total Fertility Rate
(TFR) DIY kembali mengalami kenaikan perlahan mulai tahun 1997 hingga tahun 2017.
Peningkatan inilah yang disinyalir menjadi penyebab utama terjadinya peningkatan
pertumbuhan penduduk di DIY. Angka TFR 2,2 dipandang oleh ahli kependudukan masih dalam
kategori on track dalam menuju penduduk tumbuh seimbang, tetapi perlu intervensi agar
angka TFR tidak terus meningkat dan menyebabkan deviasi terhadap target RPJMD DIY untuk
mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dengan TFR 2,1. Secara umum, kondisi itu juga
termanifestasikan di tingkat kabupaten/kota, termasuk Kota Yogyakarta. Angka kelahiran
yang diukur melalui Crude Birth Rate/CBR terus menurun 8,77 di tahun 2017 menjadi 8,12 di
tahun 2019. Angka TFR dan CBR berdasarkan Kelurahan di Kota Yogyakarta disajikan dalam
tabel dibawah ini:
18
Kelurahan Angka kelahiran
kasar (CBR) TFR
Kricak 9,67 1,23
Karangwaru 9,1 1,15
Tegalrejo 8,69 1,09
Bener 12,15 1,57
Kecamatan Tegalrejo 9,61 1,22
Bumijo 10,18 1,3
Cokrodiningratan 7,89 0,98
Gowongan 9,2 1,16
Kecamatan Jetis 9,15 1,15
Demangan 8,46 1,06
Kotabaru 10,94 1,4
Klitren 9,48 1,2
Banciro 9,03 1,14
Terban 8,21 1,03
Kecamatan Gondokusuman 8,96 1,13
Suryatmajan 7,95 0,99
Tegalpanggung 9,21 1,16
Bausasran 9,47 1,2
Kecamatan Danurejan 7,71 1,14
Sosromenduran 8,95 1,13
Pringgokusuman 7,91 0,98
Kecamatan Gedongtengen 8,3 1,04
Ngampilan 8,58 1,08
Notoprajan 11,57 1,49
Kecamatan Ngampilan 9,9 1,26
Pakuncen 8,01 1
Wirobrajan 9,93 1,26
Patangpuluhan 8,56 1,07
Kecamatan Wirobrajan 8,81 1,11
Gedongkiwo 9,34 1,18
Suryodiningratan 8,57 1,08
Matrijeron 9,95 1,27
Kecamatan Mantrijeron 9,27 1,17
Patehan 9,99 1,27
Panembahan 7,92 0,99
Kadipaten 8,21 1,03
Kecamatan Kraton 8,57 1,08
Ngupasan 8,64 1,09
Pawirodirjan 9,82 1,25
Kecamatan Gondomanan 9,37 1,19
Purwokinanti 8,18 1,02
Gunungketur 7,48 0,93
Kecamatan Pakualaman 7,89 0,98
19
Kelurahan Angka kelahiran
kasar (CBR) TFR
Keparakan 8,69 1,09
Wirogunan 10,87 1,39
Brontokusuman 8,73 1,1
Kecamatan Mergangsan 9,47 1,2
Semaki 9,01 1,14
Muja Muju 9,61 1,22
Tahunan 11,15 1,43
Warungboto 11,17 1,43
Pandeyan 8,72 1,1
Sorosutan 9,97 1,27
Giwangan 12,68 1,64
Kecamatan Umbulharjo 10,24 1,31
Rejowinangun 10,21 1,3
Prenggan 12,06 1,56
Purbayan 10,13 1,29
Kecamatan Kotagede 10,8 1,38
Jika dibandingkan dengan angka TFR DIY, angka TFR Kota Yogyakarta, berada dibawah
angka TFR DIY, yang berarti capaian pengendalian penduduk Kota Yogyakarta dari segi TFR
lebih baik dibandingkan DIY, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini :
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
TFR
20
Tercapainya target indikator sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB juga tidak terlepas
dari indikator sasaran program yang menjadi faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor
pendorong dan faktor penghambat tersebut adalah:
Faktor Pendorong:
1. Angka CBR dan persentase unmetneed di Kota Yogykarta rendah.
Sebagaimana disebutkan diatas CBR (Crude Birth rate) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. Sedangkan Unmet need didefinisikan
sebagai persentase wanita menikah berusia 15-49 tahun yang tidak menggunakan
kontrasepsi tetapi tidak ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan (menjarangkan) dan
tidak ingin memiliki anak lagi (membatasi).
Pada tahun 2019, CBR Kota Yogykarta berada pada angka 8,12 yang artinya pada setiap
1.000 penduduk terjadi 8,12 kelahiran. Dan persentase unmet need Kota Yogyakarta pada
tahun 2019 adalah 9,38% yang artinya terdapat 9,38% wanita menikah berusia 15-49
tahun yang tidak menggunakan kontrasepsi tetapi tidak ingin hamil dalam waktu 2 tahun
ke depan (menjarangkan), tidak ingin memiliki anak lagi (membatasi). Persentase unmet
need ini berdasarkan angka absolut per Kecamatan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
KECAMATAN JUMLAH
PUS
INGIN ANAK
DITUNDA
TIDAK INGIN
ANAK LAGI
ABSOLUT UNMETNEED
% UNMET
NEED
Tegalrejo 3.052 73 7 80 2,62
Jetis 2.660 42 121 163 6,13
Gondokusuman 3.400 11 150 161 4,74
Danurejan 2.330 6 0 6 0,26
Gedongtengen 1.890 55 40 95 5,03
Ngampilan 1.462 93 92 185 12,65
Wirobrajan 2.600 81 189 270 10,38
Mantrijeron 3.345 134 188 322 9,63
Kraton 1.731 62 163 225 13,00
Gondomanan 1.214 57 107 164 13,51
Pakualaman 1.052 36 43 79 7,51
Mergangsan 2.893 186 270 456 15,76
Umbulharjo 7.158 294 649 943 13,17
Kotagede 4.164 201 304 505 12,13
TOTAL 38.951 1.333 2.321 3.654 9,38
21
2. Persentase CPR Kota Yogyakarta yang tinggi.
CPR (Contraceptive Prevalence Rate) adalah persentase PUS (Pasangan Usia Subur), bisa
istri maupun suami, yang menggunakan suatu metode kontrasepsi pada suatu waktu
tertentu.
Capaian CPR di Kota Yogyakarta pada tahun 2019 adalah 77,91% yang jika dilihat per
Kecamatan adalah sebagai berikut:
KECAMATAN JUMLAH
PUS
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE KONTRASEPSI JUMLAH ABSOLUT
%CPR IUD MOW MOP IMPLAN SUNTIKAN PIL KONDOM TRADISIONAL
Tegalrejo 3.052 480 176 28 184 865 190 500 251 2.674 87,61
Jetis 2.660 1.033 113 12 63 283 84 334 228 2.150 80,83
Gondokusuman 3.400 931 310 16 80 493 127 610 294 2.861 84,15
Danurejan 2.330 413 99 11 90 644 147 276 103 1.783 76,52
Gedongtengen 1.890 228 102 12 49 525 169 379 81 1.545 81,75
Ngampilan 1.462 323 56 4 13 205 48 373 158 1.180 80,71
Wirobrajan 2.600 684 106 10 37 389 88 293 222 1.829 70,35
Mantrijeron 3.345 755 93 5 21 572 245 645 203 2.539 75,90
Kraton 1.731 389 87 7 29 262 63 265 147 1.249 72,15
Gondomanan 1.214 253 66 25 10 214 63 157 132 920 75,78
Pakualaman 1.052 268 61 5 17 193 92 173 83 892 84,79
Mergangsan 2.893 622 172 11 61 411 104 524 319 2.224 76,88
Umbulharjo 7.158 1.562 300 44 118 1.325 364 1.109 453 5.275 73,69
Kotagede 4.164 855 170 16 111 860 265 513 436 3.226 77,47
TOTAL 38.951 8.796 1.911 206 883 7.241 2.049 6.151 3.110 30.347 77,91
23
Grafik Peserta KB Menurut Metode Kontrasepsi
8,796
1,911
206 883
7,241
2,049
6,151
3,110
Faktor Penghambat:
1. PUS yang menggunakan metode kontrasepsi tradisional masih cukup tinggi, 10,25% dari
total PUS peserta KB
Berdasarkan rata-rata jumlah anak dalam keluarga, CBR dan TFR Kota Yogyakarta, dapat
disimpulkan bahwa PUS di Kota Yogyakarta telah mampu melaksanakan pengendalian
jumlah kelahiran. Namun dari sisi penggunaan kontrasepsi modern, Kota Yogyakarta,
melalui Dinas Dalduk dan KB masih harus meningkatkan pelaksanaan KIE kepada PUS. Hal
ini dikarenakan angka PUS yang menggunakan metode kontrasepsi tradisional di Kota
Yogyakarta masih cukup tinggi sementara penggunaan metode kontrasepsi tradisional
sendiri masih memiliki resiko yang dapat berdampak terhadap kesehatan ibu dan anak.
Perbandingan antara PUS pengguna kontrasepsi modern dan PUS pengguna kontrasepsi
tradisional disajikan pada tabel dibawah ini:
2. Berdasarkan kajian Dinas Dalduk dan KB bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan,
kejadian bias provider di Kota Yogyakarta cukup tinggi. Bias provider adalah apabila
interaksi antara provider dengan klien dimungkinkan ada unsur pemaksaan terhadap klien
untuk menentukan suatu metode tertentu atas kehendak provider.
3. Belum optimalnya peran kader KB sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program KB
di level RT maupun RW.
4. Belum tercapainya sasaran program berupa Keluarga Sejahtera Meningkat dengan
indikatornya adalah Persentase kelompok kegiatan bina keluarga.
Penentuan keberhasilan utama program KKBPK adalah keluarga, sementara itu
kompleksitas upaya ketahanan keluarga tidak terlepas dari tingkat pendidikan, kemiskinan,
norma sosial budaya dan peran seimbang orangtua (ayah dan ibu).
Analisis Keberhasilan Sasaran:
Berdasarkan data dan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa capaian indikator
sasaran strategis telah mencapai 138,92% (melebihi target), sedangkan capaian 3 (tiga) dari 4
(empat) indikator sasaran program melebihi target dan 1 (satu) indikator sasaran program
belum memenuhi target. Indikator sasaran program yang melebihi target adalah :
10.25%
89.75%
PUS Peserta KB tradisional PUS Peserta KB modern
25
➢ CBR (Crude Birth Rate) tercapai 118,80%
➢ CPR (Contraceptive Prevalence Rate) tercapai 105,61%
➢ Persentase pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed) tercapai
116,83%
Sedangkan indikator sasaran program yang tidak memenuhi target adalah Persentase
kelompok kegiatan bina keluarga tercapai 91,83% (dibawah target)
3.2.2 Analisa Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan
Dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Dalduk dan KB memiliki 2 (dua)
program dan 4 (empat) kegiatan, yaitu Program Pengendalian Penduduk dengan Kegiatan
Pengendalian Penduduk dan Kegiatan Pengelolaan Data, Advokasi dan KIE. Dan Program
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan Kegiatan Pelayanan Keluarga
Berencana dan Kegiatan Pembinaan Pebangunan Keluarga.
Pada Sasaran Program Pengendalian Penduduk dengan indikator kinerja CBR (Crude
Birth Rate) telah tercapai 118,80%, dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung capaian, antara
lain:
1. Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang program KB melalui peningkatan peran
FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan) dan
IMP (Institusi Masyarakat Perkotaan) dengan memberikan pelatihan/workshop kepada
kelompok FAPSEDU dan IMP terkait program KB dan memberikan operasional FAPSEDU dan
IMP untuk melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada anggota keagamaan dan anggota
masyarakat diwilayah masing-masing.
2. Peningkatan kerjasama lintas sektoral melalui Kampung KB, TNI Manunggal Bakti – KKBPK –
Kesehatan dan Kesatuan Gerak PKK – KKBPK – Kesehatan.
3. Penyampaikan informasi-informasi terkait program KKBPK (Kependudukan Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga) melalui media cetak (leaflet, banner, surat kabar),
televisi (talkshow program KKBPK dan Iklan Layanan Masyarakat KKBPK), media sosial
(website, Instagram dan Facebook), serta media luar ruang lainnya (pertemuan-pertemuan
diwilayah bersama masyarakat dan MUPEN/Mobil Unit Penerangan).
26
Gambar 3.1. Media KIE
Pada Sasaran Program Pengendalian Penduduk dengan indikator kinerja CPR
(Contraceptive Prevalence Rate) telah tercapai 105,61% dan Persentase pasangan usia subur
yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed) telah tercapai 116,83%, dengan kegiatan-
kegiatan yang mendukung capaian, antara lain:
1. Peningkatan kualitas pelayanan KB melalui distribusi alat dan obat kontrasepsi beserta
sarana pelayanan KB kepada fasilitas kesehatan KB pemerintah dan swasta bekerjasama
dengan Perwakilan BKKBN DIY.
2. Peningkatan akses pelayanan KB melalui baksos pelayanan KB bagi masyarakat bekerjasama
dengan fasilitas kesehatan KB pemerintah dan swasta.
Pada tahun 2019, Dinas Dalduk dan KB telah melaksanakan fasilitasi pelayanan KB gratis
untuk pemeriksaan papsmear, IVA, pelayanan KB gratis IUD, Implan, MOW dan MOP dengan
sasaran 880 PUS dan rincian realisasi adalah sebagai berikut:
- IUD = 104 PUS
- IMPLAN = 51 PUS
- MOP = 10 PUS
- MOW = 13 PUS
- PAPSMEAR = 601 WUS
- IVA = 96 WUS
TOTAL = 875
27
Penyusunan kajian terkait unmet need dan kependudukan untuk mengetahui faktor-
faktor unmet need dan kondisi kependudukan di Kota Yogyakarta.
Sedangkan faktor penghambat dari capaian indikator sasaran program yang tidak
memenuhi target, Persentase kelompok kegiatan bina keluarga tercapai 91,83%, terjadi antara
lain karena metode pertemuan sulit untuk dilakukan karena kesibukan dari orang tua dan
manfaat dari BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Kleuarga Remaja), dan BKL (Bina Keluarga
Lansia) tidak langsung terlihat, baru dapat terlihat beberapa tahun berikutnya. Meskipun
secara kuantitas, jumlah kelompok bina keluarga yang ada di Kota Yogyakarta belum
memenuhi target, Dinas Dalduk dan KB tetap berusaha melaksanakan pembinaan kualitas
keluarga melalui pembinaan kelompok bina keluarga yang dilakukan melalui pemberian
operasional bagi kelompok-kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, UPPKS dan PIK R), GO SAHAJA
(Gerakan Orangtua Sahabat Remaja) dengan basis kelompok BKR, pelatihan bagi anggota
kelompok kegiatan (BKB, BKR dan UPPKS), serta workshop dan orientasi pembinaan ketahanan
keluarga bagi masyarakat bekerjasama dengan PKH.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Dalduk dan KB, tidak terlepas dari
permasalahan-permasalahan yang ada, antara lain:
- Berdasarkan kajian Dinas Dalduk dan KB bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan,
kejadian bias provider di Kota Yogyakarta cukup tinggi. Bias provider adalah apabila
interaksi antara provider dengan klien dimungkinkan ada unsur pemaksaan terhadap klien
untuk menentukan suatu metode tertentu atas kehendak provider.
- Belum optimalnya peran kader KB sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program KB
di level RT maupun RW.
- Penentuan keberhasilan utama program KKBPK adalah keluarga, sementara itu
kompleksitas upaya ketahanan keluarga tidak terlepas dari tingkat pendidikan, kemiskinan,
norma sosial budaya dan peran seimbang orangtua (ayah dan ibu).
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, strategi/solusi yang dilakukan oleh
Dinas Dalduk dan KB adalah :
- Melakukan refreshment pelatihan tatalaksana KB dan kontrasepsi melalui pertemuan KIE
Medis dan kerjasama dengan Perwakilan BKKBN DIY dan Dinas Kesehatan
- Pelaksanaan edukasi program KKBPK berbasis pendekatan keluarga
- Pelatihan bagi kader IMP dan pemberian reward kepada kader KB
28
3.2.3 Perjanjian Kinerja Strategis
Selaian indikator kinerja yang termuat dalam Renstra, Dinas Dalduk dan KB juga memiliki
indikator Perjanjian Kinerja Strategis, yaitu:
a. Penurunan angka pernikahan dini
b. Penurunan angka kehamilan tidak diinginkan
c. Integrasi kelompok usaha yang dibentuk dengan Diskop UKM Nakertrans
d. Memunculkan inovasi baru
e. Berupaya meraih dan mempertahankan penghargaan nasional sesuai dengan bidang
tugasnya
f. Rekanan penunjukan langsung rekanan mempunyai NPWP Kota Yogyakarta
Selama tahun 2019, perjanjian kinerja strategis tersebut dilaksanakan melalui Program
Pengendalian Penduduk dan Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga melalui
kegiatan berikut ini:
1. Penurunan angka perikahan dini dan penurunan angka kehamilan tidak diinginkan
a. Workshop sekolah Siaga Kependudukan;
b. Penyiapan materi dan cetak buku panduan untuk remaja untuk didistribusikan ke 14
Kecamatan sebagai bagian dari program pemberian buku panduan bagi remaja yang
akan mengambil KTP pertama kali (17 tahun);
c. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi kepada komunitas-komunitas, yakni Karangtaruna
Tahunan, Persit Kartikacandra, Karangtaruna Giwangan, Karangtaruna Mantrijeron,
Forum Anak Sehat, Karangtaruna Gedongtengen, Remaja Kelurahan Sosromenduran,
Remaja Giwangan, Remaja Danurejan, Warga RW 11 Bausasran, Siswa SMA Pangudi
Luhur, Remaja Sayidan, Remaja Sudagran, Remaja Rejowinangun, Remaja Jogokaryan,
Penyuluh Agama Non PNS, Remaja Gondomanan, IMP Mantrijeron, Forum dan Duta,
Remaa Basen, IMP se Kota,;
d. Penguatan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) yang dilakukan melalui Pemilihan
Duta remaja GenRe, Pelatihan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya, Keterpaduan
Kelompok PIK R dan BKR, Pertemuan Forum PIK R di 14 Kecamatan, Pertemuan
Kelompok PIK R wilayah dan sekolah, FGD Pendewasaan Usia Perkawinan;
e. Sosialisasi kespro bagi FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga
Sejahtera dan Kependudukan);
f. Koordinasi lintas SKPD melalui kegiatan di Kampung KB;
g. Pelatihan GO SAHAJA;
h. Konseling bersama masalah remaja;
i. Menyusun dan cetak bahan buku monitoring kesehatan reproduksi remaja bagi
orangtua.
29
2. Integrasi kelompok usaha yang dibentuk dengan Diskop UKM Nakertrans
Pada tahun 2019, Dinas Dalduk dan KB berusaha untuk menyelaraskan pelaksanaan
pameran promosi produk UPPKS dengan kegiatan pameran yang ada di Kota Yogykarta,
antara lain dalam rangkaian HUT Kota Jogja di Kecamatan Jetis.
3. Memunculkan inovasi baru
Inovasi GO SAHAJA
4. Berupaya meraih dan mempertahankan penghargaan nasional sesuai dengan bidang
tugasnya
Pada tahun 2019, Dinas Dalduk dan KB berhasil mengantarkan kejuaraan nasional untuk :
o Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Wira Karya untuk Walikota dan TP
PKK Yogyakarta
o Juara harapan 2 Nasional Lomba Kesatuan Gerak PKK – KB – Kesehatan untuk
Kampung KB RW 1 Jlagran Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen
5. Rekanan penunjukan langsung rekanan mempunyai NPWP Kota Yogyakarta dilaksanakan
sepanjang tahun untuk semua belanja di Dinas Dalduk dan KB.
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
3.3.1 Capaian SDGs
SDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang bertujuan untuk kesejahteraan
manusia secara global. Agenda tersebut merupakan program pembangunan berkelanjutan
dimana didalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dan telah disepakati
oleh 193 negara anggota termasuk Indonesia. Melalui menu ini dapat menjadi gambaran
bahwa perencanaan pembangunan DIY telah mendukung keberlangsungan rencana
pembangunan global sesuai yang diamanatkan dalam target SDGs. Dalam penjelasan berikut
ini akan disajikan data-data pembangunan dengan format internasional yang telah
distandarkan oleh PBB terkait dengan program KKBPK.
Dari 17 (tujuh belas) tujuan SDGs, yang terkait dengan indikator program KKBPK adalah
pada tujuan SDGs nomor 1, Menghapus Kemiskinan, dan tujuan SDGs nomor 3, Kesehatan
yang Baik dan Kesejahteraan. Indikator masing-masing tujuan yang terkait dengan program
KKBPK, lebih rinci dituangkan dalam tabel berikut ini:
(sumber data: http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs)
Kode
Indika
tor
IndikatorSumber
DataSatuan
1.4.1Peserta KB Aktif cara modern
Keluarga Pra Sejahtera dan KS IBKKBN peserta T 143.142,00 T 129.228,00 S 132.807,00 - - -
Target 1.4. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama
terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro
T : Tetap S : Sementara SS : Sangat Sementara n/a : Tidak Ada
Baseline (2017) 2018 2019 2020 2021 2022
Sustainable Development Goals
Tujuan 1
Menghapus Kemiskinan
31
(sumber data: http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs)
Kode
Indika
tor
IndikatorSumber
DataSatuan
3.7.1Meningkatnya jumlah peserta
KB aktifBKKBN PUS T 391.811,00 T 381.029,00 S 368.572,00 - - -
3.7.2
Meningkatnya cakupan CPR
cara modern (Contraceptive
Prevalence Rate)
BKKBN % T 75,51 T 74,96 S 73,56 - - -
3.7.3
Meningkatnya cakupan CPR
cara modern pada penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang
BKKBN % T 39,28 T 47,70 S 38,32 - - -
3.7.4Menurunnya jumlah kelahiran
pada remaja usia 15-19 tahunBKKBN
Per 1000
WUS 15-
19 Th
T 15,00 T 20,00 S 20,00 - - -
3.7.5
Menurunnya rata-rata jumlah
anak yang dimiliki oleh WUS
sepanjang masa reproduksinya
BKKBN Per WUS T 2,20 T 2,24 S 2,24 - - -
2022
Target 3.7. Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana,
informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
Tujuan 3
Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
T : Tetap S : Sementara SS : Sangat Sementara n/a : Tidak Ada
Baseline (2017) 2018 2019 2020 2021
Data diatas merupakan data realisasi indikator SDGs program KKBPK yang diperoleh dari
website Bappeda DIY yang masih bersifat sementara dan memerlukan update data dari BKKBN.
Data realisasi indikator SDGs sementara DIY jika disandingkan dengan data realisasi indikator
SDGs Kota Yogyakarta tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Realisasi Indikator SDGs Tahun 2019
No. Indikator Satuan Realisasi DIY (sementara)
Realisasi Kota Yogyakarta
1 Peserta KB Aktif cara modern Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
peserta 132.807 158
2 Meningkatnya jumlah peserta KB aktif
PUS 368.572 30.347
3 Meningkatnya cakupan CPR cara modern (Contraceptive Prevalence Rate)
% 73,56 69,93
4 Meningkatnya cakupan CPR cara modern pada penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
% 38,32 43,31
5 Menurunnya jumlah kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun
Per 1000 WUS 15-
19 Th
20 1,75
6 Menurunnya rata-rata jumlah anak yang dimiliki oleh WUS sepanjang masa reproduksinya
Per WUS 2,24 1,17
3.3.2 Analisa Keberhasilan/Kegagalan
Dari tabel diatas terlihat bahwa 3 (tiga) realisasi indikator SDGs Kota Yogyakarta
telah melampaui realisasi DIY, sebagaimana tertuang dalam gambar dibawah ini:
Meningkatnyacakupan CPR cara
modern padapenggunaan MetodeKontrasepsi Jangka
Panjang
Menurunnya jumlahkelahiran pada remaja
usia 15-19 tahun
Menurunnya rata-ratajumlah anak yangdimiliki oleh WUSsepanjang masareproduksinya
38.32
20
2.24
43.31
1.75 1.17
Realisasi DIY (sementara) Realisasi Kota Yogyakarta
33
Terlihat bahwa pada indikator meningkatnya cakupan CPR cara modern pada
penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, realisasi Kota Yogyakarta lebih tinggi
4,99% dibandingkan realisasi DIY. Sedangkan untuk indikator menurunnya jumlah
kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun dan indikator menurunnya rata-rata jumlah
anak yang dimiliki oleh WUS sepanjang masa reproduksinya, dimana semakin rendah
realisasi berarti semakin baik capaian, realisasi Kota Yogyakarta lebih baik 18,25 ASFR
dan 1,07 TFR dibandingkan DIY.
Sedangkan untuk perbandingan 3 (tiga) capaian indikator yang lain masih
memerlukan pengolahan data per indikator sebagai berikut:
1. Peserta KB Aktif cara modern Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
Indikator Satuan Realisasi DIY (sementara)
Realisasi Kota Yogyakarta
Jumlah PUS Pra S dan KS I DIY
Jumlah PUS Pra S dan KS I Kota Yogyakarta
Capaian DIY
Capaian Kota Yogyakarta
Peserta KB Aktif cara modern Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
peserta 132.807 158 175.819 6.977 75,54 2,26
2. Meningkatnya jumlah peserta KB aktif
Indikator Satuan Realisasi DIY (sementara)
Realisasi Kota Yogyakarta
Jumlah PUS DIY
Jumlah PUS Kota Yogyakarta
Capaian DIY
Capaian Kota Yogyakarta
Meningkatnya jumlah peserta KB aktif
PUS 368.572 30.347 500.930 38.951 73,58 77,91
3. Meningkatnya cakupan CPR cara modern (Contraceptive Prevalence Rate)
Indikator Satuan Realisasi DIY (sementara)
Realisasi Kota Yogyakarta
%Peserta KB Aktif
DIY
%Peserta KB Aktif Kota
Yogyakarta
Capaian DIY
Capaian Kota Yogyakarta
Meningkatnya cakupan CPR cara modern (Contraceptive Prevalence Rate)
% 73,56 69,93 73,58 77,91 99,98 89,75
Dari pengolahan data diatas, diketahui bahwa indikator Peserta KB Aktif cara
modern Keluarga Pra Sejahtera dan KS I dan indikator Meningkatnya cakupan CPR cara
modern (Contraceptive Prevalence Rate) untuk Kota Yogyakarta masih perlu
ditingkatkan lagi yang dapat dilakukan antara lain melalui prioritas pelaksanaan
pelayanan KB bersama/pelayanan KB gratis kepada PUS Pra Sejahtera dan KS I serta
peserta KB baru yang beralih cara dari kontrasepsi tradisional ke kontrasepsi modern.
3.4 Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 94,54% dari total
anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar
94,47% sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 94,79%. Jika dilihat
dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di
sasaran Keluarga sejahtera meningkat (95,43%), kemudian di sasaran Peserta Keluarga
Berencana (KB) meningkat (94,86%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di
sasaran Kelahiran Penduduk terkendali (93,51%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran,
pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari
100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan
tahun 2019 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada table berikut:
Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per SasaranTahun 2019
No Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Realisasi Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sasaran Strategis : Jumlah Penduduk Terkendali
Rata-rata jumlah anak dalam keluarga
2 1,22 138,92
2 Program Pengendalian Penduduk : Kelahiran Penduduk terkendali
CBR (Crude Birth Rate) 10-11 CBR 8,12 CBR 118,83 2.458.124.400 2.298.634.078 93,51
3
Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga : Peserta Keluarga Berencana (KB) meningkat
CPR (Contraceptive Prevalence Rate)
73,77% 77,91% 105,61 1.017.522.000 919.574.591 90,37
Persentase pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed)
11,28% 9,38% 116,83 1.322.640.000 1.300.317.400 98,31
4 Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga : Keluarga sejahtera meningkat
Persentase kelompok kegiatan bina keluarga
29,70% 27,27% 91,83 1.501.865.000 1.433.363.597 95,43
Jumlah
Total Belanja Langsung 6.300.151.400 5.951.889.666 94,47
37
Tabel 3.7 Analisis efisiensi
No Sasaran Indikator % Capaian Kinerja
(≥100%)
% Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6 = (100%-5)
1 Sasaran Strategis : Jumlah
penduduk terkendali
Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
138,92
2 Sasaran Program : Kelahiran
Penduduk terkendali
CBR (Crude Birth Rate) 118,80 93,51 6,49
3 Sasaran Program : Peserta
Keluarga Berencana (KB)
meningkat
CPR (Contraceptive Prevalence
Rate)
105,61 90,37 9,63
Persentase pasangan usia subur
yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
(unmetneed)
116,83 98,31 1,69
Analisis Efisiensi
Dari tabel 3.6. Analisi Efisiensi, diketahui bahwa capaian realisasi indikator sasaran
strategis telah mencapai 138,92% (melebihi target). Sedangkan capaian realisasi indikator
sasaran program yang telah mencapai/melebihi target kinerja adalah 3 (tiga) indikator dari 4
(empat) indikator, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut:
1. Sasaran CBR (Crude Birth Rate) Telah mencapai kinerja sebesar 118,80% dengan efisiensi
anggaran 6,49%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui evaluasi
terhadap pengelolaan data, pendidikan kependudukan dilingkungan sekolah menengah
dan dilingkungan wilayah melalui LPMK dan FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli
Keluarga Sejahtera dan Kependudukan).
2. Sasaran CPR (Contraceptive Prevalence Rate) Telah mencapai kinerja sebesar 105,61%
dengan efisiensi anggaran 9,63%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh
melalui monitoring pelayanan fasilitas kesehatan KB, baik dari tenaga medisnya maupun
kelengkapan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan KB, distribusi alat dan obat
kontrasepsi dan pelayanan KB bersama dengan jenis pelayanan bagi PUS berupa
pemeriksaan papsmear, pemeriksaan IVA, bongkar pasang IUD, bongkar pasang Implan,
pelayanan tubektomi/Metode Operasi Wanita, pelayanan vasektomi/Metode Operasi Pria.
3. Sasaran Persentase pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed)
Telah mencapai kinerja sebesar 116,83% dengan efisiensi anggaran 1,69%. Efisiensi
anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui komunikasi, informasi dan edukasi di
Kampung KB, dikelompok-kelompok agama melalui FAPSEDU dan dikomunitas-komunitas
tertentu.
3.3. Inovasi
Tantangan Global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur untuk bergerak
dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber daya harus dipandang sebagai
pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dari keseluruhan kegiatan yang ada di Dinas Dalduk dan KB, pada tahun 2019 ada
beberapa kegiatan yang menjadi kegiatan unggulan dan inovasi Dinas Dalduk dan KB, yaitu:
1. Kampung KB
A. Pembentukan Kampung KB
Kampung KB Tahun 2016 pertama kali dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota
Yogyakarta Nomor : 397 Tahun 2016 pada tanggal 30 Juni 2016 dandicanangkan
olehGubernur DIY, yaitu Kampung KB RW 12 Kel Prawirodirjan, Gondomanan.
39
Kampung KB Tahun 2017 ditetapkan berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta
Nomor : 412 Tahun 2017 pada tanggal 11 September 2017 yaitu:
1. RW 04 Kel Bener, Tegalrejo
2. RW 07 Kel Gowongan, Jetis
3. RW 07 Kel. Baciro, Gondokusuman
4. RW 14 Kel Tegalpanggung, Danurejan
5. RW 01 Kel Pringgokusuman, Gedongtengen
6. RW 04 Kel Notoprajan, Ngampilan
7. RW 11 Kel Pakuncen, Wirobrajan
8. RW 15 Kel Gedongkiwo, Mantrijeron
9. RW 08 Kel Kadipaten, Kraton
10. RW 02 Kel Gunungketur, Pakualaman
11. RW 19 Kel Brontokusuman, Mergangsan
12. RW 12 Kel Sorosutan, Umbulharjo
13. RW 08 Kel Rejowinangun, Kotagede
Kampung KB Tahun 2018 dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta
Nomor : 474 Tahun 2018 tertanggal 5 Oktober 2018, yaitu:
1. Kampung Sudagaran Kel Bener, Kec. Tegalrejo
2. Kampung Pajeksan, Kel. Sosromenduran, Kec. Gedongtengen
3. Kampung Pingit, Kel. Bumijo, Kec. Jetis
4. Kampung Iromejan, Kel Klitren, Kec. Gondokusuman
5. KampungTegal Lempuyangan, Kel. Bausasran, Kec. Danurejan
6. Kampung Ngampilan, Kel. Ngampilan, Kec. Ngampilan
7. Kampung Ketanggungan Kulon, Kel. Wirobrajan, Kec. Wirobrajan
8. Kampung Jogokariyan, Kel. Mantrijeron, Kec. Mantrijeron
9. Kampung Mangunnegaran, Kel. Panembahan, Kec. Kraton
10. Kampung Ratmakan, Kel. Ngupasan, Kec. Gondomanan
11. Kampung Kepatihan, Kel. Purwokinanti, Kec. Pakualaman
12. Kampung Bintaran, Kel. Wirogunan, Kec. Mergangsan
13. Kampung Sidobali, Kel. Muja-Muju, Kec. Umbulharjo
14. Kampung Darakan Barat, Kel Prenggan, Kec. Kotagede
Kampung KB Mandiri Tahun 2019 dibentuk inisiatif dan keinginan warga, yaitu:
1. Kampung KB RW 3 Kel. Gunungketur, Kec. Pakualaman.
2. Kampung KB Taman, Kel. Patehan, Kec. Kraton
3. Kampung KB Minggiran, Kel. Suryodiningratan, Kec. Mantrijeron
4. Kampung KB Cokrokusuman, Kel. Cokrodiningratan, Kec. Jetis
5. Kampung KB Basen, Kel. Purbayan, Kec. Kotagede
6. Kampung KB Ponggalan, Kel. Giwangan, Kec. Umbulharjo
40
B. Dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap Kampung KB
a. Dukungan Anggaran:
Operasional Kampung KB dianggarkan melalui dana BOKB (Bantuan
Operasional Keluarga Berencana) yang berasal dari Dana Alokasi Khusus Sub Bidang
KB).Setiap Kampung KB mendapatkan dana sekitar Rp. 47.500.000,-/kampung.
Sedangkan Dana yang berasal dari APBD berupa dana untuk keperluan monitoring
dan evaluasi Kampung KB, rapat koordinasi tingkat Kota, dan pembuatan Plang, serta
Prasasti.
b. Dukungan melalui program Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta
Program Gandeng Gendong merupakan implementasi dari gerakan yang
sebelumnya digulirkan oleh Pemerintah Kota, yaitu Gerakan Segoro Amarto yaitu
sebuah gerakan “Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta”. Adapun
program Gandeng Gendong sendiri mempunyai filosofi : menggandeng bagi mereka
yang masih bisa diberdayakan, dan menggendong bagi mereka yang sudahtidak bias
diberdayakan. Gandeng Gendong sendiri mempunyai 5 elemen, yang terdiridari 5 K :
Kota, Kampus, Kampung, Korporasi, dan Komunitas.
Implementasi Gandeng Gendong dalam bidang pemberdayaan terlihat dari
kebijakan adanya kewajiban OPD di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk
memesan hidangan rapat melalui Aplikasi e Nglarisi yang merupakan UKM penyedia
jasa makan minum rapat yang mewajibkan anggotanya termasuk KK miskin.
Kelompok UPPKS di Kampung KB yang sudah terbentuk dan eksis di Aplikasi e Nglarisi
diantaranya adalah:
1. UPPKS Sempulur dari Kampung KB RW 15 Gedongkiwo, Kec. Mantrijeron
2. UPPKS Sekar Flamboyan dari Kampung KB RW 2 Gunungketur, Kec. Pakualaman
3. UPPKS Mantul dari Kampung KB Tegallempuyangan, Kec. Danurejan
4. UPPKS Pare Ayam dari Kampung KB RW 14 Kel Tegalpanggung, Kec. Danurejan
5. UPPKS Kelapa XI dari Kampung KB Pajeksan, Kel. Sosromenduran, Kec.
Gedongtengen.
6. UPPKS BKR RW 9 Kel. Ngupasan, Kec. Gondomanan.
7. UPPKS Lumintu dari Kampung KB Bintaran, Kel. Wirogunan, Kec. Mergangsan
Selain hal tersebut diatas, UPPKS di Kampung KB juga mendapatkan dana
CSR dari Bank BPD DIY maupun Bank Jogja, yaitu:
Tahun 2018
1. UPPKS Sekar Flamboyan dari Kampung KB RW 2, Kel. Gunungketur, Kec.
Pakualaman sejumlah Rp. 15.000.000,- untuk Pelatihan Pembuatan BirPletok.
2. UPPKS Rewina 08 dari Kampung KB Rejowinangun Kec. Kotagede sejumlah Rp.
10.430.000,- untuk Pelatihan Pembuatan Jamu Instan.
3. UPPKS Kenanga Kuning dari Kampung KB RW 4 NotoprajanKec. Ngampilan
sejumlah Rp. 10.795.000,- berupa Pelatihan Pembuatan Kue Lasagna
4. UPPKS Kencana Boga dari Kampung KB RW 12 Kel. Prawirodirjan, Kec.
Gondomanan sejumlah Rp. 12.275.300,- untuk Pelatihan Pembuatan Zuppa Sup.
41
5. UPPKS Kenanga dari Kampung KB RW 11 Kel. Pakuncen, Kec. Wirobrajan,
sejumlah Rp. 6.800.000,- untuk Pelatihan pembuatan Kue Basah dan Tradisional
6. Kampung KB Bener RW 4 Bener, Kec. Tegalrejo sejumlah Rp. 9.880.000,- untuk
Pelatihan Batik Cap Kombinasi Tulis
7. UPPKS Rumbesapro dari Kampung KB RW 8 Kel. Kadipaten, Kec. Kraton sejumlah
Rp. 10.660.000,- untuk Pelatihan Membuat Kue Basah.
Tahun 2019
1. UPPKS Lestari 8 dari Kampung KB Mujamuju, Kec. Umbulharjo sejumlah Rp.
13980.000,- untuk Pembuatan Membuat Kue Kering
2. UPPKS Bangun Sejahtera dari Kampung KB RW 19 Brontokusuman Kec.
Mergangsan sejumlah Rp. 9.670.000,- untuk Pelatihan Membuat Aneka Sandal
3. UPPKS Sempulur dari Kampung KB RW 15 Kel. Gedongkiwo, Kec. Mantrijeron
sebanyak Rp. 20.000.000,- untuk Pelatihan Pembuatan Kripik Tahu.
4. UPPKS Tulip dari Kampung KB RW 1 Jlagran Kel. Pringgokusuman, Kec.
Gedongtengen sejumlah Rp. 20.000.000,- untuk Pembuatan Kue Kering.
5. Kampung KB Sudagaran Kel. Bener, Kec. Tegalrejo sejumlah Rp. 11.000.000,-
untuk Pelatihan Membuat Kue Kering.
C. Inovasi dan Pengembangan Kampung KB
Selain dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta, masyarakat beserta pengurus
Kampung KB telah melakukan beberapa inovasi dan pengembangan untuk peningkatan
dan kemajuan Kampung KB, yaitu
- Pembuatan profil kampung KB melalui “Open street map” bekerjasaman dengan
ATMAGO di Kampung KB RW 2 Gunungketur – Pakualaman
- Kampung KB RW 2 Kel. Gunungketur, Kec. Pakualaman, melalui produk andalan yaitu
lele cendol, yang saat ini per bulan produksi lele cendol telah mencapai 1,5 kwintal
per bulan. Sedangkan omset penjualan kelompok UPPKS sebanyak 35 juta perbulan.
Foto-foto produk UPPKS Sekar Flamboyan Pakualaman dalam aplikasi e-Nglarisi
Gambar 3.2. UPPKS dalam Aplikasi e-Nglarisi
42
- Pelaksanaan PEW (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat) dan pelaksanaan Tribina
seminggu 2 kali di Kampung KB RW 12 Prawirodirjan – Gondomanan. Selaian itu
Kampung KB RW 12 Prawirodirjan Kec. Gondomanan juga telah menghasilkan produk
camilan kemasan yang telah disetor di pusat oleh oleh di Kota Yogyakarta.
- Pemberian nama gang menggunakan nama alat kontrasepsi di Kampung KB RW 1
Jlagran – Gedongtengen
- Pelaksanaan KIE melalui kesenian Theater, Sekolah Bunda, di Kampung KB RW 7
Baciro – Gondokusuman
- Pengembangan lele cendol di Kampung KB RW 14 Juminahan – Danurejan
- Rintisan Kampung Wingko di Kampung KB RW 8 Kadipaten – Kraton
- WKBSM (Wahana Kesejahteraan Sosial berbasis Masyarakat) di Kampung KB RW 12
Sorosutan – Umbulharjo
- Pengembangan Lorong sayur, Budidaya Lele cendol, Budidaya Jahe Merah, Sere,
Lidah Buaya, Tanaman Toga, Kampung Herbal di Kampung KB RW 8 Rejowinangun –
Kotagede
- Pengembangan usaha Blangkon, Tas Vinil, Souvenir Batik, Kain Perca di Kampung KB
RW 19 Brontokusuman – Mergangsan
- Pembuatan mural di Kampung KB RW 11 Pakuncen – Wirobrajan
- GEMATI (gerakan edukasi melalui 3 intervensi) bekerjasama dengan penyuluh agama
dengan menyasar para remaja yang ada diwilayah Kampung KB RW 4 Sidomulyo –
Tegalrejo
- Kampung KB RW 15 Dukuh, Kel. Gedongkiwo, Kec. Mantrijeron melalui UPPKS
Sempulur, yang telah tergabung dalam aplikasi e Nglarisi, telah berkembang pesat,
dan saat ini telah mempunyai rata-rata omset sebesar 50 juta perbulan.
Foto produk UPPKS Sempulur dalam e-Nglarisi
43
- Kampung KB Pajeksan melalui UPPKS Kelapa XI, telah mempunyai omset 25 juta
perbulan.
Foto produk UPPKS Kelapa XI dalam e-Nglarisi
D. Rencana Pengembangan Kampung KB
Melihat perkembangan Kampung KB, ke depan, Dinas Dalduk dan KB akan
bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk membuat aplikasi yang menghubungkan
Kampung KB dengan JSS Kota Yogyakarta.
2. GO SAHAJA
GO SAHAJA merupakan salah satu inovasi yang ada di Dinas Dalduk dan KB. Dalam
Go SAHAJA atau Gerakan Orangtua Sahabat Remaja ini, orangtua dari beberapa wilayah yang
terpilih (bantaran sungai atau yang terjadi kasus kehamilan tidak diinginkan) di berikan
pelatihan untuk cara-cara melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan anak
remajanya. Jadi Go SAHAJA ini adalah gerakan preventif untuk mencegah permasalahan-
permasalahan remaja dengan melakukan penguatan pada keluarga, khususnya orangtua.
Pada tahun 2019, selain melaksanakan pelatihan dan pendampingan, juga disusun bahan
buku monitoring kesehatan reproduksi remaja bagi orangtua sebagai pedoman atau panduan
bagi orangtua untuk melakukan monitoring putra-putrinya dalam perkembanagan
reproduksinya.
Selain sebagai gerakan preventif untuk mencegah permasalahan-permasalahan
remaja, GO SAHAJA merupakan salah satu cara untuk menarik masyarakat, dalam hal ini
orangtua/keluarga yang memiliki remaja untuk tertarik mengikuti kegiatan kelompok Bina
Keluarga Remaja (BKR).
44
Pada tahun 2018 – 2019, ada 7 wilayah yang sudah dilaksanakan pelatihan GO
SAHAJA, yaitu :
a. Kelurahan Notoprajan Kecamatan Ngampilan,
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Tidak terjadi kasus KTD
- Kegiatan PIK Remaja Tedjo CERIA dilaksanakan 2 bulan sekali dengan menghadirkan
pemateri dari berbagai kalangan, antara lain mahasiswa UAD. Namun belum ada
kegiatan kolaborasi antara PIK R dan BKR
b. Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen,
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Tidak terjadi kasus KTD
- Pertemuan BKR kembali rutin terlaksana
- Melaksanakan outbond PIK R
c. Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis,
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Pertemuan BKR (Bina Keluarga Remaja) sudah mulai aktif kembali
- Tidak ada kasus KTD
- Terlaksana pelatihan batik dengan peserta anggota BKR dan PKK
d. Kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman,
e. Kelurahan Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron,
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Perubahan pola asuh pada keluarga yang tersasar GO SAHAJA
f. Kelurahan Karangwaru Kecamatan Tegalrejo,
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Tidak ada kasus KTD
g. Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo
Perubahan setelah GO SAHAJA :
- Sesudah terbentuk PIK R dan BKR dengan kegiatan/pertemuan diadakan sebulan
sekali secara mandiri
- Keterpaduan 2 (dua) kelompok BKR (BKR Go Sahaja RW . 08 dan BKR Go Sahaja RW.
09) yang pertemuannya dijadikan pada satu waktu.
45
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Dalduk dan KB pada Tahun
Anggaran 2019 merupakan tahun ke-3 dari Rencana Strategis Dinas
Dalduk dan KB Tahun 2017-2022. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja
sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan
serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum
tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Dalduk dan KB tahun 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Renstra, Dinas Dalduk dan KB memiliki 1 (satu) indikator sasaran strategis dan 4
(empat) indikator sasaran program. Pada tahun 2019, realisasi indikator sasaran strategis Dinas
Dalduk dan KB berupa jumlah rata-rata anak dalam keluarga telah mencapai 138,92% (melebihi
target) dengan 3 (tiga) dari 4 (empat) indikator sasaran program yang juga melebihi target, yaitu
indikator sasaran program berupa CBR (118,83%), CPR (105,61%) dan persentase unmetneed
(116,83%) . Sementara itu, sebanyak 1 (satu) indikator sasaran program, yaitu persentase
kelompok kegiatan bina keluarga, belum memenuhi target atau tercapai 91,83%. Tidak
tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala.
2. Dari indikator SDGs, realisasi 4 (empat) indikator Kota Yogyakarta telah melebihi realisasi DIY,
yakni Meningkatnya cakupan CPR cara modern pada penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang, Menurunnya jumlah kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun, Menurunnya rata-rata
jumlah anak yang dimiliki oleh WUS sepanjang masa reproduksinya dan Meningkatnya jumlah
peserta KB aktif. Sedangkan 2 (dua) indikator lainnya, yaitu Peserta KB Aktif cara modern
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I dan Meningkatnya cakupan CPR cara modern (Contraceptive
Prevalence Rate) masih perlu ditingkatkan lagi.
3. Penyebab belum terpenuhinya target indikator sasaran program berupa persentase kelompok
bina keluarga adalah metode pertemuan sulit untuk dilakukan karena kesibukan dari orang tua
dan manfaat dari BKB, BKR, dan BKL tidak langsung terlihat, baru dapat terlihat beberapa tahun
berikutnya.
4. Pengguna KB tradisional di KotaYogyakarta masih cukup tinggi yang perlu menjadi perhatian
karena dapat berpengaruh pada kesehatan ibu dan anak.
Bab 5 Berisi :
1. Kesimpulan
2. Rencana Tindak
Lanjut
46
Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dapat
dirumuskan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut:
1. Perlu pembinaan dan pelestarian kelompok bina keluarga yang sudah maupun akan dibentuk
dengan meningkatkan pertemuan bina keluarga melalui pertemuan-pertemuan di wilayah dan
revitalisasi metode pembinaan kelompok bina keluarga.
2. Pelaksanaan pelatihan-pelatihan pelayanan dan KIE bagi kader KB, PKB, maupun petugas medis
untuk mengurangi bias provider pelayanan KB.
3. Prioritas pelaksanaan pelayanan KB bersama/pelayanan KB gratis kepada PUS Pra Sejahtera dan
KS I serta peserta KB baru yang beralih cara dari kontrasepsi tradisional ke kontrasepsi modern.
4. Pengelolaan SDM pelaksana program KKBPK dengan menyesuaikan perkembangan teknologi
yang ada untuk menciptakan mekanisme kerja yang lebih efektif dan efisien.
5. Peningkatan keterlibatan OPD terkait dalam pengelolaan dan pelaksanaan program KKBPK
dengan pembentukan pokja-pokja.
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Tahun 2019
Lampiran 5. Rencana Aksi
Lampiran 6. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
Lampiran 7. Penghargaan yang pernah diterima
KEPALA DINAS
UPT
SEKSI DATA, ADVOKASI
DAN KIE
SEKSI PEMBANGUNAN
KELUARGA
SUB BAGIAN UMUM &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN,
PERENCANAAN, EVALUASI,
& PELAPORAN
BIDANG PENGENDALIAN
PENDUDUK, DATA,
ADVOKASI DAN KIE
BIDANG KELUARGA
BERENCANA &
PEMBANGUNAN KELUARGA
SEKRETARIAT
SEKSI PENGENDALIAN
PENDUDUK
SEKSI KELUARGA
BERENCANA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Tujuan PD Indikator Tujuan PD
Sasaran PD
Indikator Sasaran PD
Formula Indikator
Sasaran PD
2017 2018 2019 Target Sasaran PD
Target Sasaran
PD
Realisasi
Target Sasaran
PD
Realisasi
Target Sasaran
PD
Realisasi
Tingkat Capaian
2020 2021 2022
Tujuan Daerah 4.1 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan
Mengendalikan angka kelahiran melalui edukasi dini pengendalian penduduk, peningkatan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kualitas keluarga
Total Fertility Rate
Jumlah Penduduk Terkendali
rata-rata jumlah anak dalam keluarga
Jumlah anak dibagi jumlah keluarga
2 1,25 2 1,24 2 1,22 138,92% 2 2 2
Program PD Indikator
Program PD
2017 2018 2019 Target Program PD
Target Program
PD Realisasi
Target Program
PD Realisasi
Target Program
PD Realisasi
Tingkat Capaian
2020 2021 2022
Program pengendalian penduduk
CBR (Crude Birth Rate)
11-10 CBR
8,77 CBR 11-10 CBR
8,64 CBR 11-10 CBR
8,12 118,83% 11-10 CBR
11-10 CBR
11-10 CBR
Program keluarga berencana dan pembangunan keluarga
Persentase kelompok kegiatan bina keluarga
27,15% 26,91% 27,80% 25,93% 29,70% 27,27% 91,83% 31,12% 32,54% 33,96%
Persentase pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed)
11,40% 13,74% 13,00% 15,13% 11,28% 9,38% 116,83% 11,22% 11,16% 11,10%
CPR (Contraceptive Prevalence Rate)
73,66% 70,18% 70,18% 68,19% 73,77% 77,91% 105,61% 73,83% 73,94% 74,00%
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Tahun 2019
PENGUKURAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Cara Pengukuran
Indikator Sasaran
Triwulan IV Keterangan Program Pagu
Triwulan IV Keterangan
Realisasi % Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.
Jumlah
Penduduk
Terkendali
rata-rata jumlah
anak dalam
keluarga
2
rerata
Jumlah anak dibagi
jumlah keluarga
1,22
rerata 138,92 -
Program Pengendalian
Penduduk 2.458.124.400 2.298.634.078 93,51
Program Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga 3.842.027.000 3.653.255.588 95,09
Faktor Pendorong: Tingkat pendidikan PUS sudah tinggi, akses informasi dan pelayanan KB mudah dan terjangkau.
Uraian Permasalahan: 1. Kurangnya pelatihan untuk pelayanan prima bagi KIE medis dan petugas KB di wilayah
2. Kurang optimalnya peran kader di tingkat RT dan RW.
Rencana Tindak Lanjut:
Yogyakarta, 15 Januari 2020
Kepala
Drg. EMMA RAHMI ARYANI, MM
NIP. 196606091993032004
Lampiran 5. Rencana Aksi
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2019
No Sasaran Indikator Target 2019
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur
Program/Kegiatan
Target 2019 Anggaran
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
Jumlah
Penduduk
Terkendali
rata-rata jumlah anak
dalam keluarga
0,00
rerata
0,00
rerata
0,00
rerata
2,00
rerata Program Pengendalian Penduduk
CBR (Crude
Birth Rate)
10,75
CBR
10,50
CBR
10,25
CBR
10,00
CBR 2.458.124.400
Pengendalian Penduduk 6,93
%
33,00
%
71,86
%
95,94
% 295.354.400
Dokumen Penyusunan dan Penilaian Parameter Kependudukan;
1.00 dokumen; 0.00 % 6.60 % 100.00
% 100.00
% 33.000.000
Pembinaan FAPSEDU (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan
Kependudukan) tingkat Kota dan Kecamatan;
3.00 kegiatan; 12.00
%
36.82
%
58.31
%
100.00
% 242.308.620
Sosialisasi isu-isu strategis kependudukan bagi
PKK; 62.00 orang; 0.00 %
100.00
%
100.00
%
100.00
% 7.575.000
Sosialisasi Isu - Isu Strategis bagi LPMK; 60.00 orang; 0.00 % 100.00
%
100.00
%
100.00
% 7.525.000
Sosialisasi Pengendalian Penduduk bagi BKB; 70.00 orang; 0.00 % 100.00
% 100.00
% 100.00
% 8.325.000
Dokumen Kebijakan Pengendalian Kependudukan;
1.00 dokumen; 0.00 % 1.51 % 100.00
% 100.00
% 48.000.000
Dokumen Modul Fapsedu. 1.00 dokumen. 0.00 % 100.00
% 100.00
% 100.00
% 38.625.000
SMP yang terinformasi Sekolah Siaga Kependudukan
65.00 SMP 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0.00 % 0
Pengelolaan Data, Advokasi, dan
Komunikasi Informasi Edukasi
Kependudukan dan Keluarga Berencana
44,42
%
66,79
%
82,69
%
100,01
% 2.162.770.000
Dokumen pencatatan pelaporan; 2.00 dokumen; 37.93
% 55.17
% 72.41
% 100.00
% 1.000.522.620
Media advokasi,promosi, publikasi dan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) program
KKBPK (regulasi, media cetak, radio, televisi,
media luar ruang lainnya);
6.00 media; 28.00
%
72.00
%
88.00
%
100.00
% 748.474.000
Pembinaan Forum KKBPK (Kependudukan, 1.00 jenis; 20.00 60.00 100.00 100.00 33.210.000
1
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2019
No Sasaran Indikator Target 2019
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur
Program/Kegiatan
Target 2019 Anggaran
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga);
% % % %
Advokasi lembaga pemerintah/non
pemerintah; 1.00 lembaga; 0.00 % 0.00 % 0.00 %
100.00
% 3.590.000
Penguatan jejaring program KKBPK; 2.00 kegiatan; 0.00 % 0.00 % 100.00
%
100.00
% 43.290.000
Jenis sarana kerja pendataan. 2.00 jenis. 100.00
%
100.00
%
100.00
%
100.00
% 420.000.000
Program Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga
CPR
(Contraceptive
Prevalence Rate)
69,59
%
70,98
%
72,38
%
73,77
% 3.842.027.000
Persentase
kelompok
kegiatan bina
keluarga
26.87
%
27.82
%
28.76
%
29.70
%
Persentase
pasangan usia
subur yang ingin
ber-KB tidak
terpenuhi
(unmetneed)
14.17
%
13.21
%
12.24
%
11.28
%
Pelayanan Keluarga Berencana 21,85
%
48,70
%
78,74
%
100,00
% 2.340.162.000
Laporan monitoring pelayanan fasilitas
kesehatan KB; 14.00 laporan;
36.00
%
36.00
%
50.00
%
100.00
% 16.580.000
Jenis pelayanan KB; 3.00 jenis; 15.00
%
40.00
%
75.00
%
100.00
% 81.700.000
Pembinaan Kampung KB; 28.00 kampung; 25.00
%
44.00
%
72.00
%
100.00
% 910.680.000
Laporan pembinaan dan evaluasi program KB; 1.00 dokumen; 20.00
% 48.00
% 79.00
% 100.00
% 811.789.300
Laporan kesertaan KB Responsif Gender; 1.00 laporan; 6.00 % 45.00
% 72.00
% 100.00
% 102.780.000
Sosialisasi kespro (kesehatan reproduksi); 3.00 kegiatan; 19.00
% 47.00
% 83.00
% 100.00
% 128.160.000
Pembinaan remaja terkait TRIAD KRR (Tiga 7.00 jenis 25.00 60.00 98.00 100.00 292.820.000
2
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2019
No Sasaran Indikator Target 2019
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur
Program/Kegiatan
Target 2019 Anggaran
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kesehatan Reproduksi Remaja); % % % %
Jenis Pembinaan dan lomba bidang KB. 6.00 jenis. 22.00
% 100.00
% 100.00
% 100.00
% 90.160.000
Pembinaan Pembangunan Keluarga 15,70
%
51,48
%
86,46
%
100,00
% 1.501.865.000
Laporan monitoring Pembangunan Keluarga; 1.00 dokumen; 35.00
% 49.00
% 97.00
% 100.00
% 271.528.620
Pembinaan kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia
dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera;
4.00 jenis 0.93 % 80.65
%
94.84
%
100.00
% 316.550.000
Pelatihan Anggota Bina Keluarga Sejahtera
dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera;
1.00 kali; 0.00 % 100.00
% 100.00
% 100.00
% 29.980.000
Orientasi pembinaan ketahanan keluarga; 45.00 kali; 16.81
%
32.72
%
75.00
%
100.00
% 678.225.000
Penguatan PPKS; 2.00 kali; 0.00 % 52.47
%
100.00
%
100.00
% 6.575.000
Promosi hasil kelompok UPPKS; 5.00 kali; 0.00 % 45.31
%
95.60
%
100.00
% 110.272.000
Seleksi dan Pembinaan bidang Pembangunan
Keluarga; 5.00 jenis;
29.65
%
100.00
%
100.00
%
100.00
% 113.650.000
Yogyakarta, 2 Januari 2019
Kepala
ENY RETNOWATI, SH
NIP. 196103031988032004
Lampiran 6. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Depokan KG.II/242 Yogyakarta Kode Pos : 55171 Telp. (0274) 371173, 515865, 562682
Fax (0274) 384196 EMAIL : daldukkb@jogjakota go.id HOT LINE SMS : 08122780001 (0274) 9232543 HOT LINE EMAIL :
[email protected] WEB SITE : www.jogjakota.go.id
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJIP TAHUN SEBELUMNYA
DINAS DALDUK DAN KB
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1 Pelaksanaan monitoring target jangka
menengah dalam Renstra dilakukan secara
terjadual dan dilengkapi dengan SOP atau
mekanisme yang jelas
Disusun SOP terhadap target dan
dilaksanakan monev target jangka
menengah dalam Radalgram secara
terjadwal setiap minggu pertama setiap
bulan
2 Rencana Aksi atas kinerja belum
mencantumkan sub kegiatan/komponen rinci
setiap periode yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai kinerja
Perbaikan formulir Rencana Aksi
3 Evaluasi atas program menyimpulkan
keberhasilan atau kegagalan program,
memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan perencanaan kinerja yang dapat
dilaksanakan dan peningkatan kinerja yang
dapat dilaksanakan
Monitoring dan evaluasi keberhasilan atau
kegagalan program dituangkan dalam
Berita Acara yang memuat rekomendasi
perbaikan
4 Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam
rangka mengendalikan kinerja
Monitoring Rencana Aksi dilakukan
bersama PPTK secara terjadwal setiap
minggu pertama setiap bulan
Kepala
Drg. EMMA RAHMI ARYANI, MM NIP. 196606091993032004
Lampiran 7. Penghargaan yang pernah diterima
Pelaksanaan Urusan Keluarga Berencana ini mendapat apresiasi dengan diterimanya beberapa
penghargaan sebagai berikut :
1. Tingkat Nasional
- Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Wira Karya untuk Walikota dan TP PKK
Yogyakarta.
- Juara harapan 2 Nasional Lomba Kesatuan Gerak PKK – KB – Kesehatan untuk Kampung KB
RW 1 Jlagran Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen.
2. Tingkat Propinsi
- Juara 1 Tingkat DIY Lomba Kesatuan Gerak PKK – KB – Kesehatan untuk Kampung KB
Bintaran.