89
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED … Quarter Financial...pt. global mediacom tbk dan anak perusahaan/and its subsidiaries

Embed Size (px)

Citation preview

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada

tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended

Neraca Konsolidasi 3 Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 9 Notes to Consolidated Financial Statements

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Catatan/2009 Notes 2008

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 1.276.332 2g,4 1.390.696 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 1.025.429 2e,2h,5,43 1.327.253 Short-term investmentsPiutang usaha - setelah Trade accounts receivable -

dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu net of allowance for doubtful accounts of Rp 41.900 juta tahun 2009 dan Rp 41,900 million in 2009 and Rp 35.019 juta tahun 2008 2i,6 Rp 35,019 million in 2008Pihak hubungan istimewa 63.408 2e,43 108.595 Related partiesPihak ketiga 1.694.910 1.586.997 Third parties

Piutang lain-lain - setelah Other accounts receivable - net of dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu allowance for doubtful accounts of Rp 5.444 juta tahun 2009 dan 2008 317.952 2i,7 321.696 Rp 5,444 million in 2009 and 2008

Persediaan 1.131.998 2j,8 1.064.289 InventoriesUang muka dan biaya dibayar dimuka 396.057 2k,9 246.877 Advances and prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 79.440 10 65.606 Prepaid taxesJumlah Aset Lancar 5.985.526 6.112.009 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSPiutang pihak hubungan istimewa 4.767 2e,2i,43 7.459 Receivables from related partiesAset pajak tangguhan - bersih 115.732 2v,36 148.039 Deferred tax assets - netInvestasi pada perusahaan asosiasi 6.129 2h,11 5.701 Investments in associatesInvestasi lain 3.229.357 2h,12 3.314.172 Other investmentsAset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan accumulated depreciation ofRp 2.621.699 juta tahun 2009 dan Rp 2,621,699 million in 2009 and Rp 2.306.460 juta tahun 2008 1.769.444 2l,2n,13 1.658.073 Rp 2,306,460 million in 2008

Properti investasi - setelah dikurangi Investment property - net ofakumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 74.558 juta tahun 2009 dan Rp 74,558 million in 2009 and Rp 38.693 juta tahun 2008 186.672 2m,13 130.588 Rp 38,693 million in 2008

Goodwill - setelah dikurangi akumulasi Goodwill - net of accumulated amortisasi sebesar Rp 256.159 juta amortization of Rp 256,159 million tahun 2009 dan Rp 159.165 juta in 2009 and Rp 159,165 million tahun 2008 1.708.168 2b,2c,14,40 1.902.604 in 2008

Aset lain-lain 475.394 2o,15 441.721 Other assetsJumlah Aset Tidak Lancar 7.495.663 7.608.357 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 13.481.189 13.720.366 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables stated in millions of Rupiah) - Continued

Catatan/2009 Notes 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka pendek 344.631 16 279.013 Short-term loansHutang usaha 17 Trade accounts payable

Pihak hubungan istimewa 14.130 2e,43 65.603 Related partiesPihak ketiga 679.002 654.589 Third parties

Hutang lain-lain 89.186 18 77.355 Other accounts payablePendapatan diterima dimuka 120.525 2s 137.026 Unearned revenuesHutang pajak 303.893 2v,19 225.031 Taxes payableBiaya masih harus dibayar 332.892 2s,20 352.746 Accrued expensesHutang jangka panjang jatuh Current maturities of long-term

tempo dalam satu tahun liabilities Pinjaman jangka panjang 61.287 21 59.575 Long-term loansKewajiban sewa pembiayaan 6.491 2n,22 7.481 Finance lease obligation

Jumlah Kewajiban Lancar 1.952.037 1.858.419 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESKewajiban pajak tangguhan - bersih 76.801 2v,36 31.491 Deferred tax liabilities - netHutang pihak hubungan istimewa 1.633 2e 671 Payables to related parties Hutang jangka panjang-setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - netdalam satu tahun of current maturitiesPinjaman jangka panjang 763.189 21 941.375 Long-term loansKewajiban sewa pembiayaan 5.732 2n,22 9.982 Finance lease obligation

Hutang obligasi 1.311.368 23 1.511.551 Bonds payableKewajiban tidak lancar lain-lain 134.465 2t,24 112.064 Other noncurrent liabilitiesJumlah Kewajiban Tidak Lancar 2.293.188 2.607.134 Total Noncurrent Liabilities

HAK MINORITAS 2.185.341 2b,25 2.217.149 MINORITY INTERESTS

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 100 par value

Rp 100 per saham per shareModal dasar - 15 miliar saham Authorized - 15 billion shares Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up

13.762.899.550 saham tahun 2009 13,762,899,550 shares in 2009dan 13.757.104.550 saham tahun 2008 1.376.290 26 1.375.710 and 13,757,104,550 shares in 2008

Agio saham 869.549 27 866.722 Additional paid-in capitalModal sumbangan 410 28 410 Donated capitalModal lain-lain - opsi saham karyawan 2.545 2u,42 12.491 Other capital - employee stock option Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to change

anak perusahaan 1.406.031 2h,29 1.617.403 in equity of subsidiariesKerugian yang belum direalisasi Unrealized loss on

efek tersedia untuk dijual - 2h,12 (128.257) available for sale securitiesSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 1.000 1.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 3.401.240 3.292.185 Unappropriated

Jumlah 7.057.065 7.037.664 Total

Dikurangi harga perolehan saham diperoleh Less cost of treasury stocks - 25,933,500kembali - 25.933.500 saham tahun 2009 (6.442) 2r,26 - shares in 2009

Jumlah Ekuitas 7.050.623 7.037.664 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 13.481.189 13.720.366 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Catatan/2009 Notes 2008

PENDAPATAN 2s,30 REVENUESMedia berbasis konten dan iklan 3.857.351 3.780.098 Content and advertising based mediaMedia berbasis pelanggan 1.054.887 776.061 Subscribers based mediaInfrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure

dan teknologi informasi 121.370 218.645 and information technologyTelekomunikasi - 608.889 Telecommunications Lainnya 1.297 947 Others

Pendapatan Bersih 5.034.905 5.384.640 Net Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban langsung 2.612.963 2s,31 2.846.923 Direct costsUmum dan administrasi 1.291.835 2s,32 1.403.817 General and administrationPenyusutan dan amortisasi 420.202 2l,2m,33 561.160 Depreciation and amortization

Jumlah Beban Usaha 4.325.000 4.811.900 Total Operating Expenses

LABA USAHA 709.905 572.740 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Keuntungan (kerugian) kurs mata

uang asing - bersih 374.447 2d,48 (292.407) Gain (loss) on foreign exchange - netPenghasilan bunga 36.834 2g,2h 90.361 Interest incomeAmortisasi goodwill (96.994) 2b,14 (120.780) GoodwillKeuntungan (kerugian) pelepasan investasi (109.085) 2b,12,41 544.344 Gain (loss) on disposal of investmentsBeban bunga dan keuangan (341.843) 34 (559.601) Interest expenses and financial chargesLain-lain - bersih 17.192 35 70.454 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (119.449) (267.629) Other Charges - Net

BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH EQUITY IN NET INCOME (LOSS) OF PERUSAHAAN ASOSIASI 428 2h,11 (540) ASSOCIATES

LABA SEBELUM PAJAK 590.884 304.571 INCOME BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK (259.422) 2v,36 40.312 TAX BENEFIT (EXPENSE)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 331.462 344.883 INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS

HAK MINORITAS (174.254) 2b,25 80.866 MINORITY INTERESTS

LABA BERSIH 157.208 425.749 NET INCOME

LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE(Rupiah penuh) 2w,38 (Full Rupiah amount)Saham dasar 11 31 BasicSaham dilusian 11 31 Diluted

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Kerugian belumSelisih direalisasi efek

transaksi tersedia Modal lain-lain - perubahan untuk dijual/

Agio opsi saham ekuitas Unrealizedsaham/ Modal karyawan/ anak perusahaan/ loss on Modal saham Jumlah

Modal Additional sumbangan/ Other capital - Difference due to available Ditentukan Tidak ditentukan diperoleh kembali/ ekuitas/Catatan/ disetor/ paid-in Donated employee stock change in equity for sale penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury TotalNotes Capital stock capital capital option of subsidiary securities Appropriated Unappropriated stock equity

Saldo per 1 Januari 2008 1.374.885 862.693 410 22.853 1.872.094 - 1.000 2.866.436 - 7.000.371 Balance at January 1, 2008Pelaksanaan opsi saham karyawan 2u,42 825 4.029 - (10.362) - - - - - (5.508) Employees stock optionPerubahan ekuitas anak perusahaan 2h,29 - - - - (254.691) - - - - (254.691) Change in equity of subsidiariesKerugian belum direalisasi efek Unrealized loss on

tersedia untuk dijual 2h,12 - - - - - (128.257) - - - (128.257) available for sale securitiesLaba bersih tahun berjalan - - - - - - - 425.749 - 425.749 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2008 1.375.710 866.722 410 12.491 1.617.403 (128.257) 1.000 3.292.185 - 7.037.664 Balance at December 31, 2008

Saham diperoleh kembali 2r,26 - - - - - - - - (6.442) (6.442) Treasury stocksPelaksanaan opsi saham karyawan 2u,42 580 2.827 - (9.946) - - - - - (6.539) Employees stock optionPerubahan ekuitas anak perusahaan 2h,29 - - - - (211.372) - - - - (211.372) Change in equity of subsidiariesKerugian efek tersedia untuk dijual Realized loss on available

yang direalisasi 2h,12 - - - - - 128.257 - - - 128.257 for sale securitiesDividen tunai 37 - - - - - - - (48.153) - (48.153) Cash dividendsLaba bersih tahun berjalan - - - - - - - 157.208 - 157.208 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2009 1.376.290 869.549 410 2.545 1.406.031 - 1.000 3.401.240 (6.442) 7.050.623 Balance at December 31, 2009

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Saldo laba/Retained earnings

- 6 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 5.004.143 4.703.063 Cash receipts from customersPembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, employees

karyawan dan lainnya (4.405.661) (3.911.901) an othersKas dihasilkan dari operasi 598.482 791.162 Cash generated from operationsPembayaran pajak penghasilan (115.267) (175.139) Income tax paidPembayaran beban bunga dan keuangan (324.977) (643.041) Interest and financial charges paidHasil restitusi pajak penghasilan - 57.776 Proceeds from tax refund

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 158.238 30.758 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPencairan bank dibatasi penggunaannya - 20.806 Redemptions in restricted cash in bankPenerimaan bunga 36.834 102.362 Interest receivedPencairan (penempatan) investasi jangka Redemption (placements) in short-term

pendek - bersih 298.819 (696.970) investments - netPembayaran pajak pertambahan nilai barang modal - (29.126) Payment of value added tax on capital assetsPenambahan investasi pada anak perusahaan (11.942) (93.204) Additions to investment in subsidiariesPelepasan investasi pada anak perusahaan - 1.221.228 Disposal of investment in subsidiariesPenerimaan dari akuisisi anak perusahaan - 761.130 Proceeds from acquisition of subsidiaryPelepasan investasi pada saham tersedia Disposal of investments in available-for-sale

untuk dijual 159.811 - securitiesPenambahan investasi lain (174.479) (2.299.570) Additions to other investmentsPerolehan aset tetap (270.498) (670.862) Acquisitions of property and equipmentPerolehan properti investasi (91.950) (104.380) Acquisitions of investment property Hasil penjualan aset tetap 35.463 28.687 Proceeds from sale of property and equipmentPelunasan (penambahan) piutang pihak hubungan Settlement (additions) of receivables from related

istimewa 2.692 (6.342) partiesPenambahan aset lain dan uang muka (59.257) (3.720) Additions to other assets and advances

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (74.507) (1.769.961) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan pinjaman jangka pendek - bersih 65.619 236.541 Proceeds from short-term loans - netPenerimaan (pembayaran) hutang pihak hubungan

istimewa 962 (17.168) Proceeds (settlement) of payable to related partiesPenerimaan (pembayaran) pinjaman

jangka panjang - bersih (176.475) 9.699 Proceeds (payment) of long-term loans - netPenerbitan wesel bayar - 1.000 Issuance of notes payablePembayaran hutang sewa (9.609) (26.276) Payments of lease liabilitiesSaham anak perusahaan diperoleh kembali (21.256) (8.895) Purchase of subsidiaries treasury stock Pelunasan hutang obligasi (3.525) (220.000) Settlement of bonds payablePembelian kembali saham (6.442) - Treasury stockSetoran modal dari pelaksanaan Capital contribution from exercise of

opsi saham karyawan 784 1.099 employee stock option Pembayaran dividen (48.153) (19.605) Dividend payments

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (198.095) (43.605) Net Cash Used in Financing Activities

NET DECREASE IN CASH AND CASHPENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (114.364) (1.782.808) EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.390.696 3.173.504 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.276.332 1.390.696 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 7 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued

2009 2008

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESAktivitas yang tidak mempengaruhi kas : Noncash activities :

Penambahan aset tetap melalui: Additions of property and equipment through:Sewa guna usaha 4.368 364.960 Lease liabilitiesPerpindahan persediaan ke aset tetap 227.923 261.842 Transfer from inventory to property and equipmentKapitalisasi beban bunga dan keuangan - 44.005 Capitalization of interest and financial chargesUang muka pembelian aset tetap 1.702 5.931 Advance for property and equipmentHutang lain-lain - 4.821 Other iabilities

Penambahan wesel tagih dari saham Additions of promissory notes from available tersedia untuk dijual 51.601 - for sale securities

Perolehan anak perusahaan melalui Acquisition of a subsidiary konversi investasi lain - proyek through conversion of other pengembangan bisnis - 765.000 investments - business development project

Penambahan investasi lain dari Additions of other investmentinvestasi jangka pendek - 160.286 through short-term investment

Penambahan investasi pada dana Additions of investment units in funds kelolaan dari piutang usaha - 98.742 management from account receivable

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 8 -

- 9 -

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Notaris Lukman Kirana, SH. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.

a. Establishment and General Information PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 dated June 30, 1981 as amended by deed No. 81 dated January 29, 1982, both of Notary Lukman Kirana, SH. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/84/22 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette No. 54 dated July 5, 1985.

Berdasarkan akta No. 32 tanggal 27 Maret 2007 dari Notaris Imas Fatimah, SH, nama PT. Bimantara Citra Tbk berubah menjadi PT. Global Mediacom Tbk.

Based on deed No. 32 dated March 27, 2007 of Notary Imas Fatimah, SH, the name of PT. Bimantara Citra Tbk was changed to PT. Global Mediacom Tbk.

Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 58 tanggal 21 Mei 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 46924.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17797 Tambahan No. 54 tanggal 17 Juli 2009.

The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by deed No. 58 dated May 21, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH, notary in Jakarta concerning amendment of the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-46924.AH.01.02 Year 2008 dated August 1, 2008 and was published in the State Gazette No. 17797 Supplement No. 54 dated July 17, 2009.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media dan penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan otomotif, industri kimia, hotel dan properti serta jasa keuangan dan investasi.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to invest in companies engaged in media and broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation and automotive, chemical industry, hotel and property, as well as financial services and investment.

Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih) Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sebanyak 53 karyawan dan 66 karyawan.

The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. On December 31, 2009 and 2008, the Company had total employees of 53 and 66, respectively.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 17 Juli 1995.

On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of the Capital Market Institution Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on July 17, 1995.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 10 -

Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.

On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.

Pemecahan nilai nominal saham dari

Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007.

Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to Rp 100 per share were listed on the Indonesia Stock Exchange on April 27, 2007.

c. Susunan Pengurus dan Informasi Lain c. Management and Other Information

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

On December 31, 2009, the Company’s management consisted of the following:

Komisaris CommissionersKomisaris Utama : Rosano Barack : President CommissionerWakil Komisaris Utama : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Vice President CommissionerKomisaris : Mohamad Tachril Sapi'ie : Commissioners

Bambang TrihatmodjoLucas Chow

Komisaris Independen : John A. Prasetio : Independent CommissionersMohamed Idwan GanieKardinal Alamsyah Karim

Direktur DirectorsDirektur Utama : Hary Tanoesoedibjo : President DirectorDirektur : Muhamad Budi Rustanto : Directors

Indra Pudjiastuti PrastomiyonoHandhianto Suryo Kentjono

Komite Audit Audit CommitteeKetua Komite Audit : Kardinal Alamsyah Karim : Chairman of Audit CommitteeAnggota Komite Audit : Djoko Leksono Sugiarto : Members of Audit Committee

Irman Gusman

Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebelum pajak sebesar Rp 16.229 juta tahun 2009 dan Rp 12.762 juta tahun 2008.

The Company provided salaries, allowances and bonuses gross of tax to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 16,229 million and Rp 12,762 million in 2009 and 2008, respectively.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 11 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Consolidated Financial Statement

Presentation The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah, yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip Konsolidasi

b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 12 -

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.

On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.

Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

c. Penggabungan usaha

c. Business Combinations

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over 20 years.

Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi.

Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies.

Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.

The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 13 -

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pembukuan perusahaan diluar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral kegiatan anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.

d. Foreign Currency Transactions and Translation The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries and associates, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statements of income. The books of accounts of foreign companies owned by the subsidiaries which are an integral part of the subsidiaries’ operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures.

Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.

For consolidation purposes, assets and liabilities of the subsidiary and foreign companies owned by the subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”.

e. Transaksi Hubungan Istimewa

e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

Related parties consist of the following:

1) perusahaan baik langsung maupun

melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

1) companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies;

3) perorangan yang memiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 14 -

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

5) perusahaan di mana suatu kepentingan

substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.

Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the financial statements.

f. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

g. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

g. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

h. Investasi

Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

h. Investments Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less which are pledged as loan collateral and time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at their nominal values.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 15 -

Investasi dalam Fund dan Reksa Dana Investasi dalam fund dan reksa dana dinyatakan sebesar nilai wajarnya berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Investments in Funds and Mutual Funds Investments in funds and mutual funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income.

Investasi Efek Ekuitas yang Nilai Wajarnya Tersedia Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Investments in Equity Securities that have Readily Determinable Fair Values Investments in trading securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are reflected in the current operations.

Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.

Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.

Investasi pada Perusahaan Asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Investments in Associates An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.

Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui.

The results of operations, assets and liabilities of associate are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associate in excess of the Company’s interest in associates are not recognized.

Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2b dan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi.

Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of the investment and is measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Notes 2b and 2c). The amortization of goodwill are included in the Company’s share in the net income (loss) of the associate.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 16 -

Investasi Lainnya Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Other Investments Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments. Any such write down is charged directly to current operations.

Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi.

Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount.

Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

Changes in Equity of Subsidiaries Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as “Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries Companies”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed of.

i. Penyisihan Piutang Ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan pada penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

i. Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

j. Persediaan

Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut: 1) Metode first-in first-out untuk persediaan

komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi.

j. Inventories All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method: 1) First-in, first-out method for electronic

components and other inventories, and the weighted average method for telecommunication inventories.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 17 -

2) Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan.

2) Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations.

k. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap – Pemilikan Langsung

l. Property and Equipment – Direct Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Bangunan 10 - 30 BuildingsPeralatan kantor, instalasi Office equipment, installation

dan komunikasi 2 - 8 and communicationKendaraan bermotor 4 - 8 Motor vehiclesPeralatan operasional Operations equipment

Transportasi 10 - 18 TransportationPenyiaran 5 - 10 BroadcastingTelekomunikasi 5 - 20 Telecommunication

Tahun/Years

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki selama jangka waktu periode masa sewa.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 18 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.

Beberapa aset tetap merupakan aset tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan (RCTI) dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aset tetap yang dimiliki RCTI disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset tetap sejenis di atas.

Certain property and equipment represent joint venture property and equipment owned by (RCTI) a subsidiary, with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by RCTI is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

m. Properti Investasi m. Investment Property

Properti investasi terdiri dari peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran. Properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun.

Investment property consists of broadcasting equipment which are rented to broadcasting company. Investment property is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years.

n. Sewa

n. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 19 -

Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated balance sheet as a finance lease obligation.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contigent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

o. Beban Tangguhan o. Deferred Charges Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi 36 bulan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan.

Direct costs incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding thirty six months. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations.

Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

Costs related to the acquisition of property right and legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 20 -

p. Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

p. Impairment of Assets When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

q. Biaya Emisi Hutang

Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi/hutang dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi/hutang.

q. Debt Issuance Costs

Debt issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds/debt to determine the net proceeds. The difference between the net proceeds and nominal value is amortized and charged to consolidated statements of income using the straight-line method over the term of the bonds/debt.

r. Saham Diperoleh Kembali

Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri (treasury stock) dicatat berdasarkan metode biaya perolehan (cost method). Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba.

r. Treasury Stock

Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui sebagai berikut: 1) Pendapatan dari jasa diakui pada saat

jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.

s. Revenues and Expenses Recognition Revenues are recognized as follows: 1) Revenue from service is recognized when

the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer.

2) Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter diakui sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.

2) Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from advertisement with barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 21 -

Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan.

Program expense is recognized when the movie or program is aired. Film expense or program not yet aired is recorded as inventory.

3) Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa

penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.

3) Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.

4) Pendapatan dari jasa infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi diakui sebagai berikut:

4) Revenues from telecommunication infrastructure and information technology are recognized as follows:

Pendapatan jasa prabayar terdiri dari

penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa.

Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers and the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired.

Pendapatan dari jasa pasca bayar

diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi hubungan telepon melalui jaringan selular anak perusahaan.

Revenue from postpaid services is recognized when the services are rendered to customers based on prevailing tariffs and duration of successful phone calls and other usage made through the subsidiaries cellular network.

Pendapatan dan beban interkoneksi

yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.

Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as incurred.

Pendapatan jasa lainnya diakui pada

saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.

Revenues from other services are recognized when the services are rendered.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 22 -

Pendapatan proyek telekomunikasi diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai.

Revenue from telecommunication projects is recognized based on percentage of completion method.

5) Pendapatan bunga diakui atas dasar

waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.

5) Interest income is recognized on a time proportion basis that takes into account the effective yield on the assets.

Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).

Expenses are recognized when incurred or according to the beneficial period (accrual method).

t. Imbalan Pasca Kerja

t. Post-employment Benefits

Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).

The Company and certain subsidiaries have a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).

Perusahaan dan beberapa anak perusahaan juga menyediakan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokal, dan anak perusahaan mengakui kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenaga-kerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.

The Company and certain subsidiaries also provide unfunded defined post-employment benefit plans covering their local permanent employees’ and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on labor law, in accordance with their policies.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.

Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of plan assets.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 23 -

u. Program Opsi Saham Karyawan Program opsi saham karyawan diberikan untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting.

u. Employee Stock Option Plan Employee stock option plan is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of option granted and charged to operations during the vesting period.

v. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

v. Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

w. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.

w. Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 24 -

x. Instrumen Keuangan Derivatif x. Derivative Financial Instruments Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.

The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.

Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.

Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.

Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.

The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.

Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.

Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.

y. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segment sekunder adalah segmen geografis.

y. Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment is based on business segments, while the secondary segment information is based on geographical segments.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environment.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 25 -

3. ANAK PERUSAHAAN

3. SUBSIDIARIES

Tahunoperasi 31 Desember/

komersial/ Total assets Percentage Start of before elimination

Domisili/ of ownership commercial as of December 31,Domicile 2009 2008 operations 2009 2008

Media berbasis konten dan iklan/Content and advertising based mediaPT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan anak

perusahaan/and its subsidiaries Jakarta 71,56 71,14 1997 7.641.364 8.015.122PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) Jakarta 100,00 100,00 1989 1.789.949 2.051.329PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) Jakarta 100,00 100,00 2002 817.899 700.126PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) *) Jakarta 75,00 75,00 1990 903.950 907.665PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/

and its subsidiaries *) Jakarta 95,00 95,00 2005 83.251 81.060PT. Radio Tridjaja Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Jakarta 95,00 95,00 1971 28.448 28.236 PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) Medan 91,60 91,60 1978 2.964 2.143 PT. Radio Mancasuara (RM) *) Bandung 100,00 100,00 1971 794 859 PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) *) Semarang 100,00 100,00 1971 574 492 PT. Radio Efkindo (RE) *) Yogyakarta 70,00 70,00 1999 896 709 PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) *) Banjarmasin 100,00 100,00 2007 - - PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) *) Banjarmasin 100,00 100,00 2007 - -PT. Radio Cakra Awigra (RCA) *) Surabaya 65,30 65,30 1971 4.563 3.076PT. Radio Swara Monalisa (RSM) *) Jakarta 80,00 80,00 1971 7.077 7.062PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) *) Bandung 100,00 100,00 2007 - -

PT. Media Nusantara Informasi (MNI) *) Jakarta 100,00 100,00 2005 177.910 290.526PT. MNI Global (MNIG) *) Jakarta 100,00 100,00 2005 13.925 13.614Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) *) Belanda/

Netherlands 100,00 100,00 2006 1.381.250 1.592.332PT. Cross Media Internasional (CMI) dan

anak perusahaan/and its subsidiaries *) Jakarta 99,99 99,99 2001 206.176 206.275PT. Mediate Indonesia (MI) *) Jakarta 99,97 99,97 2001 153.504 139.604PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Jakarta 51,20 51,20 1996 10.499 9.772 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) *) Jakarta 80,00 80,00 2004 6.849 6.299

MNC International Middle East Limited (MIMEL)dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Dubai 100,00 100,00 2007 2.174.102 2.726.550MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Cayman Islands 100,00 100,00 2007 1.374.923 2.526.818

Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Cayman Islands 57,06 57,06 2002 1.320.188 1.570.260MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai 100,00 100,00 2007 559 652

PT. Star Media Nusantara (SMN) *) Jakarta 70,00 70,00 2008 5.968 3.358PT. MNC Picture (MNCP) *) Jakarta 70,00 100,00 2009 21.800 52

Media berbasis pelanggan/Subscribers based mediaPT. MNC Sky Vision (MNCSV) Jakarta 51,00 51,00 1988 2.188.031 2.022.069PT. Sky Vision Networks (SVN) Jakarta 100,00 100,00 2007 174.764 49.762

Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/

Telecommunication infrastructure and information technology

PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/and its subsidiaries Bekasi 100,00 100,00 1998 577.488 530.182PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) Jakarta 99,99 99,99 1999 3.725 3.144PT. Sena Telenusa Utama (STU) *) Jakarta 99,99 99,99 2003 16.112 12.393PT. Flash Mobile (FM) *) Jakarta 84,99 84,99 2004 14.787 12.067

Infrastruktur/InfrastructurePT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Jakarta 80,00 80,00 - 1.055 1.055Global Mediacom International Ltd. (GMI) Dubai 100,00 100,00 - 31 37

*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership

Jumlah asetsebelum eliminasi

Persentasekepemilikan/

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 26 -

Pengembangan usaha media berbasis konten dan iklan

Development of content and advertising based media business

Pada bulan Desember 2009, Perusahaan membeli tambahan saham 57.258.500 lembar atau 0,42% saham MNC.

In December 2009, the Company acquired additional 57,258,500 shares or 0.42% of the issued capital stock of MNC.

Pada bulan Maret 2008, Perusahaan membeli tambahan 156 juta lembar atau 1,14% saham MNC.

In March 2008, the Company acquired additional 156 million shares or 1.14% of the issued capital stock of MNC.

Pada bulan Maret 2008, MNC mendirikan dan memiliki 175 saham atau 70% saham SMN, yang bergerak dalam bidang manajemen artis.

In March 2008, MNC established and owned 175 shares or 70% of the issued capital stock of SMN, which is engaged in talent management.

Pada bulan April 2008, MNC melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masing-masing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd.) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd. yang bergerak dalam bidang penyedia jasa hiburan interaktif tanpa kabel, jasa periklanan dan penyedia konten kepada perusahaan di China.

In April 2008, MNC through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd.) or 57.06% ownership in Linktone Ltd. which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China.

Pada bulan September 2008, MNC mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB. Pada tahun 2009, MNCP meningkatkan modal disetor dan kepemilikan MNC menjadi 70%.

In September 2008, MNC established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly owned through GIB. In 2009, MNCP has increased its paid in capital, thus changing MNC ownership to 70%.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 27 -

4. KAS DAN SETARA KAS

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2009 2008

Kas 9.159 6.921 Cash on handBank 856.525 638.066 Cash in banksDeposito berjangka Time deposits

Rupiah RupiahBank Rakyat Indonesia 187.150 141.577 Bank Rakyat IndonesiaBank Danamon 24.000 5.000 Bank DanamonBank Bukopin 24.000 - Bank BukopinBank Internasional Indonesia 11.000 58.000 Bank Internasional IndonesiaBank Permata 6.000 - Bank PermataBank Mandiri 4.000 36.500 Bank Mandiri Bank CIMB Niaga 1.850 26.550 Bank CIMB NiagaBank Central Asia 504 61.884 Bank Central AsiaUnited Overseas Bank - 13.000 United Overseas BankBank Negara Indonesia - 12.150 Bank Negara IndonesiaBank Mega - 75 Bank Mega

US Dollar US DollarUBS 87.564 385.928 UBSMaybank Nusa 28.251 - Maybank NusaUnited Overseas Bank 28.239 - United Overseas BankBank Central Asia 7.050 876 Bank Central AsiaBank Internasional Indonesia 1.040 3.096 Bank Internasional IndonesiaBank CIMB Niaga - 1.073 Bank CIMB Niaga

Jumlah 1.276.332 1.390.696 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 5% - 14% 2% - 14% RupiahUS Dollar 1% - 7% 3% - 13% US Dollar

Seluruh bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.

All cash in banks and time deposits are placed in third party banks.

5. INVESTASI JANGKA PENDEK

5. SHORT-TERM INVESTMENTS

2009 2008

Dana kelolaan 435.473 558.549 Managed fundsReksadana 233.159 249.851 Mutual fundDeposito berjangka 204.446 140.634 Time deposits Eagle Capital Advisory Eagle Capital Advisory

Limited Opportunity Fund 143.193 315.846 Limited Opportunity FundObligasi 5.400 53.500 BondsSaham diperdagangkan 1.408 1.208 Trading equity securitiesMerlin Investment Fund - 7.665 Merlin Investment FundLainnya 2.350 - Others

Jumlah 1.025.429 1.327.253 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 28 -

Dana Kelolaan

Managed Funds

PT. Bhakti Asset Management (BAM) PT. Bhakti Asset Management (BAM) Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing sebesar Rp 424.757 juta dan Rp 518.358 juta. Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 233.596 juta.

The Company and its subsidiaries appointed BAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 424,757 million and Rp 518,358 million, respectively. In 2009, the Company and its subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 233,596 million.

Herst Investments Ltd (Herst) Herst Investments Ltd (Herst) Perusahaan menunjuk Herst sebagai manager investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Perusahaan dan Herst akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 16 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 10.716 juta.

The Company appointed Herst as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the Company and Herst shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the fund. The fund management contract has term of 1 year and will mature on April 16, 2010. As of December 31, 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 10,716 million.

PT. Danareksa Investment Management (DIM) PT. Danareksa Investment Management (DIM) MNC menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 40.191 juta.

MNC appointed DIM as fund manager to invest funds into DIM’s managed securities. This fund management contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the funds amounted to Rp 40,191 million.

Pada tahun 2009, MNC telah mencairkan seluruh investasi ini.

In 2009, MNC has redeemed all of the investment.

Reksadana Mutual fund Perusahaan dan anak perusahaan memiliki unit penyertaan pada reksa dana Big Bhakti, Big Dana Likuid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah dan Danareksa. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana masing-masing sebesar Rp 18.107 juta pada tahun 2009 dan Rp 10.941 juta pada tahun 2008 diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The Company and subsidiaries have investment units in Big Bhakti, Big Dana Liquid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah and Danareksa mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of December 31, 2009 and 2008. As of December 31, 2009 and 2008, unrealized gain on mutual funds recognized in consolidated statements of income amounted to Rp 18,107 million and Rp 10,941 million, respectively.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 29 -

Deposito Berjangka Time Deposits Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan masing-masing sebesar US$ 15.840.370 dan Rp 55.546 juta pada tahun 2009 dan US$ 10.947.519 dan Rp 20.759 juta pada tahun 2008. Deposito berjangka sebesar Rp 43.180 juta pada tahun 2009 dan Rp 20.759 juta pada tahun 2008 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek anak perusahaan (Catatan 16).

Time deposits represent subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months totalling US$ 15,840,370 and Rp 55,546 million in 2009 and US$ 10,947,519 and Rp 20,759 million in 2008, respectively. Time deposits amounting to Rp 43,180 million in 2009 and Rp 20,759 million in 2008 were used as collaterals for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 16).

Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund

Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund

Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 165.375 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 143.193 juta dan Rp 315.846 juta.

The Company and its subsidiary placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2009, the Company and its subsidiary have redeemed the investment amounting to Rp 165,089 million. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounting to Rp 143,193 million and Rp 315,846 million, respectively.

Obligasi

Bonds

Pada tanggal 3 Desember 2007, Perusahaan membeli obligasi seharga Rp 3.500 juta yang diterbitkan oleh PT. Bhakti Finance, pihak hubungan istimewa. Obligasi ini jatuh tempo tanggal 3 Desember 2010, tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun dan dibayarkan setiap tiga bulan.

On December 3, 2007, the Company purchased bonds amounting to Rp 3,500 million, which was issued by PT. Bhakti Finance, a related party. The bonds will be due on December 3, 2010 with fixed interest rate at 12.75% per annum payable on a quarterly basis.

Pada tahun 2008, Perusahaan membeli tambahan obligasi seharga Rp 50.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Bhakti Securities, pihak hubungan istimewa. Obligasi ini jatuh tempo tanggal 30 Mei 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun dan dibayar setiap 3 bulan. Pada bulan Maret 2009, Perusahaan telah menjual obligasi tersebut sebesar Rp 48.100 juta sehingga sisa obligasi yang dimiliki sebesar Rp 1.900 juta.

In 2008, the Company purchased additional bonds amounting to Rp 50,000 million which was issued by PT. Bhakti Securities, a related party. The bonds will be due on May 30, 2011 with fixed interest rate at 14% per annum payable on a quarterly basis. In March 2009, the Company has sold this bond amounted to Rp 48,100 million. The remaining outstanding bond as of December 31, 2009 amounting to Rp 1,900 million.

Saham Diperdagangkan Trading Equity Securities Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on December 31, 2009 and 2008.

Merlin Investment Fund Merlin Investment Fund RCTI mengadakan perjanjian jual beli pada tanggal 5 Oktober 2007, dimana di dalam perjanjian RCTI akan melakukan pembelian investasi sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund dari Media Nusantara Citra International, Ltd., pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih adalah sebesar Rp 7.665 juta. Pada tahun 2009, RCTI mencairkan seluruh saham investasi ini.

Based on a Sale and Purchase Agreement, on October 5, 2007, RCTI agreed to purchase units in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000 from Media Nusantara Citra International, Ltd., a related party. As of December 31, 2008, the net asset value of this fund amounting to Rp 7,665 million. In 2009, RCTI has fully redeemed all the investment.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 30 -

Lainnya Others Perusahaan mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2009, Perusahaan telah melakukan investasi sebesar US$ 250.000 atau ekuivalen dengan Rp 2.350 juta.

The Company has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to December 31, 2009, the Company has invested US$ 250,000 or equivalent to Rp 2,350 million.

6. PIUTANG USAHA

6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2009 2008

a. Berdasarkan pelanggan a. By customerPihak hubungan istimewa Related parties

Media berbasis konten dan iklan 55.240 73.672 Content and advertising based mediaInfrastruktur telekomunikasi dan Telecommunications infrastructure teknologi informasi 8.168 34.923 and information technology

Jumlah 63.408 108.595 Total

Pihak ketiga Third partiesMedia berbasis konten dan iklan 1.535.999 1.375.165 Content and advertising based mediaMedia berbasis pelanggan 159.107 172.719 Subscribers based mediaInfrastruktur telekomunikasi dan Telecommunications infrastructure teknologi informasi 41.704 74.132 and information technologySub jumlah 1.736.810 1.622.016 SubtotalPenyisihan piutang ragu-ragu (41.900) (35.019) Allowance for doubtful accounts

Jumlah pihak ketiga 1.694.910 1.586.997 Total third parties

Jumlah 1.758.318 1.695.592 Total

b. Berdasarkan umur (hari) b. By age category (days)Belum jatuh tempo 543.335 629.030 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 481.768 505.144 1 - 30 days31 - 60 hari 256.304 216.200 31 - 60 days61 - 90 hari 160.433 104.940 61 - 90 days> 91 hari 358.378 275.297 > 91 days

Jumlah 1.800.218 1.730.611 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (41.900) (35.019) Allowance for doubtful accounts

Bersih 1.758.318 1.695.592 Net

c. Berdasarkan mata uang c. By currencyRupiah 1.487.853 1.385.642 RupiahUS Dollar 302.743 344.741 US DollarLainnya 9.622 228 OthersJumlah 1.800.218 1.730.611 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (41.900) (35.019) Allowance for doubtful accounts

Bersih 1.758.318 1.695.592 Net

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan pinjaman (Catatan 16 dan 21).

Trade accounts receivable are used as collateral for loans (Notes 16 and 21).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 31 -

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 35.019 17.905 Beginning of yearPenambahan 6.881 3.506 ProvisionsPenambahan karena akuisisi - 19.918 Additions due to acquisi tion of subsidiaryPenghapusan - (481) Write-offPengurangan karena divestasi - (5.829) Deduction due to divestment of subsidiary

Saldo akhir tahun 41.900 35.019 End of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.

7. PIUTANG LAIN-LAIN

7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

2009 2008

Pihak ketiga Third partiesMedia berbasis konten dan iklan 242.668 300.058 Content and advertising based mediaWesel tagih (Catatan 12) 51.601 - Notes receivable (Note 12)Infrastruktur telekomunikasi dan Telecommunications infrastructure teknologi informasi 7.905 278 and information technologyMedia berbasis pelanggan 7.361 21.686 Subscribers based mediaLain-lain 13.861 5.118 Others

Sub jumlah 323.396 327.140 SubtotalPenyisihan piutang ragu-ragu (5.444) (5.444) Allowance for doubtful accounts

Jumlah 317.952 321.696 Total

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 32 -

8. PERSEDIAAN

8. INVENTORIES

2009 2008

Program ProgramProgram dibeli 1.767.639 2.201.199 Purchased programProduksi sendiri 438.851 456.989 In-house productionProduksi dalam proses 12.202 50.539 Production in progressDikurangi yang dibebankan Less charged to current year

pada tahun berjalan (1.292.009) (1.807.081) expense

Bersih 926.683 901.646 Net

Non Program Non ProgramAntena, dekoder, dan Antenna, decoder, and

aksesorisnya 113.854 73.712 its accessoriesPersediaan infrastruktur Telecommunication infrastructure

telekomunikasi dan teknologi and information technologyinformasi 72.662 63.327 inventories

Kertas, tabloid dan kaset 12.719 21.020 Paper, tabloid and cassetteLainnya 6.080 4.584 Others

Jumlah 205.315 162.643 Total

Jumlah 1.131.998 1.064.289 Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya.

As of December 31, 2009 and 2008, inventories, except media and broadcasting programs, were insured. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the subsidiary can request copy of the film from distributor, as long as the inventories are not yet aired and expired.

Persediaan dari Infokom (persediaan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 16).

Inventories from Infokom (telecommunication infrastructure and information technology inventories) are used as collateral for short-term loan (Note 16).

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

2009 2008

Uang muka 280.984 151.416 Advances Biaya dibayar dimuka 115.073 95.461 Prepaid expenses

Jumlah 396.057 246.877 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 33 -

10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

10. PREPAID TAXES

2009 2008

Perusahaan The CompanyPajak pertambahan nilai - bersih 1.364 - Value added tax - netPajak penghasilan badan Overpayment of corporate

lebih bayar 166 - income taxAnak perusahaan Subsidiaries

Pajak penghasilan badan lebih bayar Overpayment of corporate income tax Tahun 2009 2.537 - Year 2009Tahun 2008 40.447 44.670 Year 2008Tahun 2007 717 717 Year 2007Tahun 2006 7.968 7.968 Year 2006

Pajak pertambahan nilai - bersih 11.827 3.939 Value added tax - netLainnya 14.414 8.312 Others

Jumlah 79.440 65.606 Total

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

Domisili/ Aktivitas utama/Perusahaan/ Companies Domicile 2009 2008 Percentage of ownership Principal activity

Metode ekuitas/ Equity methodPT. Freekom Indonesia Jakarta 4.912 4.624 49 Telekomunikasi/TelecommunicationPT. Optima Media Dinamika Jakarta 1.043 894 25 Agensi periklanan/Advertising agency PT. Radio Panji Artha Swara Palembang 46 55 30 Penyiaran/BroadcastingPT. Media Nusantara Press Jakarta 38 38 38 Media cetak/Printed mediaPT. Radio Tiara Gempita Buana Palembang 27 27 21 Penyiaran/BroadcastingPT. Radio Pesona Nanda Poespita Pekanbaru 25 25 25 Penyiaran/BroadcastingPT. Liiur Persada Tulungagung 21 21 21 Penyiaran/BroadcastingPT. Radio Duta Mashoor Cemerlang Manado 10 10 21 Penyiaran/BroadcastingPT. Swara Manusa Indah Pontianak 5 5 21 Penyiaran/BroadcastingPT. Radio Kalender Angkasa Dumai 2 2 21 Penyiaran/Broadcasting

Jumlah/Total 6.129 5.701

Nilai tercatat/Carrying amount Persentase pemilikan/

Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

The changes in investments under the equity method are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 5.701 6.241 Beginning of year Bagian laba (rugi) bersih 428 (540) Equity in net income (loss)

Saldo akhir tahun 6.129 5.701 End of year

Bagian laba (rugi) bersih telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill sebesar Rp 105 juta tahun 2009 dan Rp 632 juta tahun 2008.

Equity in net income (loss) was adjusted for amortization of goodwill amounting to Rp 105 million in 2009 and Rp 632 million in 2008.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 34 -

12. INVESTASI LAIN

12. OTHER INVESTMENTS

2009 2008

Obligasi wajib tukar 2.298.142 2.173.142 Mandatory exchangeable bondsObligasi konversi 525.400 64.810 Convertible bondsUang muka investasi 405.815 883.979 Investment advancesSaham tersedia untuk dijual - 192.241 Available for sale securities

Jumlah 3.229.357 3.314.172 Total

Obligasi Wajib Tukar Mandatory Exchangeable Bonds

2009 2008

PT. Djaja Abadi Konstruksi 1.432.445 1.432.445 PT. Djaja Abadi KonstruksiPT. Datakom Asia 721.286 721.286 PT. Datakom AsiaPT. Nusantara Vision 125.000 - PT. Nusantara VisionPT. Kencana Mulia Utama 19.411 19.411 PT. Kencana Mulia Utama

Jumlah 2.298.142 2.173.142 Total

Perusahaan membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 lembar atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.

In 2008, the Company purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% of ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK of the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan sebanyak 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA, dengan periode pertukaran MEB menjadi sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai dengan 60 bulan dari tanggal perjanjian MEB. Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 saham MCI milik DKA, dengan periode pertukaran MEB yang sama.

On December 31, 2007, MNCSV has mandatory exchangeable bonds of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA) which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA, with the exchange period from January 31, 2007 until 60 months after the date of the MEB agreements. In 2008, MNCSV has additional Mandatory Exchangeable bonds of Rp 160,286 million, issued by DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI owned by DKA, with the same exchange period.

Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar yang dapat ditukarkan dengan saham PT Nusantara Vision dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik SVN dan 25.000 lembar saham lama milik SVN dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012.

In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of SVN and 25,000 old shares of SVN, with the exchange period until June 30, 2012.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 35 -

MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, MNC mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI, dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 27 Nopember 2006 sampai dengan 27 Nopember 2011.

MNC has mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, MNC transferred the mandatory exchangeable bonds to MNI, with the exchange period from November 27, 2006 until November 27, 2011.

Obligasi Konversi Convertible Bonds Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta dan dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV.

On December 21, 2009, the Company purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV.

Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.

In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.

Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT Media Nusantara Press, jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.

On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT Media Nusantara Press, due in 3 years since the agreement was signed and can be extended.

Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang, yang dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga Rp 49.000 juta.

On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due on April 4, 2009 and can be extended, which are convertible into 49,000 MNP’s shares on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million.

Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello Pte., Ltd. (Yello), perusahaan berbadan hukum Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. Pada tahun 2009, CMI telah menjual seluruh pemilikan tersebut.

On May 30, 2007, CMI entered into a deed of undertaking with the shareholders of Yello Pte., Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million, which are convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. In 2009, CMI has sold all of the investment.

Uang Muka Investasi Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:

Investment Advances The Company and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:

2009 2008

Proyek pengembangan bisnis 400.290 793.203 Business development project PT. Media Nusantara Informasi PT. Media Nusantara Informasi

Publishing 5.525 5.675 PublishingPT. Media Nusantara Press - 85.101 PT. Media Nusantara Press

Jumlah 405.815 883.979 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 36 -

Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 53.000.000. Pada tahun 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 13 juta. Pada tanggal 19 Maret 2010, MIMEL mencairkan sebagian penempatan tersebut sebesar US$ 11.802.110.

Business development project represents funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2009 and 2008, this account includes fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manager amounting to US$ 40,000,000 and US$ 53,000,000, respectively. In 2009, MIMEL has redeemed the investment amounting to US$ 13 million. On March 19, 2010, MIMEL redeemed a portion of the fund amounting to US$ 11,802,110.

Pada tahun 2009, MNC dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT Media Nusantara Press.

In 2009, MNC and MNI received refund of advance payment on investment in PT Media Nusantara Press.

Saham tersedia untuk dijual Available for sale securities Merupakan saham M8T sebanyak 3.844.815.988 lembar dengan persentase kepemilikan 19%. Seperti dijelaskan pada Catatan 41, pada tahun 2008, Perusahaan melakukan divestasi saham M8T, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 19%. Jumlah tercatat pada tanggal divestasi sebesar Rp 320.498 juta dicatat sebagai biaya perolehan.

Represent 3,844,815,988 shares in M8T’s which is equivalent to 19% percentage of ownership. As stated in Note 41, in 2008, the Company divested its ownership of shares in M8T which resulted in a reduction of the percentage of ownership to 19%. The carrying amount on the date of the divestment amounting to Rp 320,498 million was recorded as cost.

Pada tanggal 31 Desember 2008, rugi yang belum direalisasi sebesar Rp 128.257 juta disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

As of December 31, 2008, unrealized loss from available for sale securities amounting to Rp 128,257 million which was presented as part of equity.

Pada tahun 2009, seluruh investasi ini telah dijual kepada Centurion Asset Management dengan harga jual sebesar Rp 211.413 juta yang diterima tunai sebesar Rp 159.812 juta dan wesel tagih sebesar Rp19.224 juta yang jatuh tempo 13 bulan setelah tanggal diterbitkan dan Rp 32.377 juta yang jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal diterbitkan. Wesel tagih dicatat sebagai piutang lain-lain (Catatan 7). Kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta dicatat sebagai kerugian pelepasan investasi.

In 2009, all investment was sold to Centurion Asset Management with a net selling price of Rp 211,413 million, which was received through Rp 159,812 million cash and promissory notes of Rp 19,224 million, which will mature thirteen months after the issuance date and Rp 32,377 million which will mature six months after the issuance date. The promissory notes are recorded under other accounts receivable (Note 7). The realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million is recorded under loss on disposal of investment.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 37 -

13. ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI 13. PROPERTY AND EQUIPMENT AND INVESTMENT PROPERTY

Aset Tetap Property and Equipment

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2009 Additions Deductions Reclassifications 2009

Biaya perolehan Acquisition costs Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 215.688 1.618 - - 217.306 LandBangunan 251.795 6.870 11.755 550 247.460 BuildingsPeralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation andkomunikasi 588.846 57.445 26.099 4.606 624.798 communication

Kendaraan bermotor 116.265 3.744 10.755 (756) 108.498 Motor vehiclesPeralatan operasional Operations equipment

Penyiaran 2.678.511 377.329 29.272 105.649 3.132.217 Broadcasting

Subjumlah 3.851.105 447.006 77.881 110.049 4.330.279 Subtotal

Aset dalam Property and equipment rangka kerjasama 23.552 166 - - 23.718 under joint venture

Aset sewa pembiayaan Leased assets Kendaraan bermotor 7.752 9.226 - 1.285 18.263 Motor vehiclesPeralatan kantor 3.144 - - (2.184) 960 Office equipment Perabotan penyiaran 1.448 - - - 1.448 Broadcasting equipment

Subjumlah 12.344 9.226 - (899) 20.671 Subtotal

Aset dalam Construction inpenyelesaian progressBangunan dan prasarana 59.594 - - (56.153) 3.441 Building and infrastructurePeralatan penyiaran 17.938 48.093 - (52.997) 13.034 Broadcasting equipment

Subjumlah 77.532 48.093 - (109.150) 16.475 Subtotal

Jumlah 3.964.533 504.491 77.881 - 4.391.143 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation dan penurunan nilai and impairment

Pemilikan langsung Direct acquisitionsBangunan 143.175 6.292 - - 149.467 BuildingsPeralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation andkomunikasi 434.517 60.333 17.790 2.294 479.354 communication

Kendaraan bermotor 68.761 14.414 11.512 (270) 71.393 Motor vehiclesPeralatan operasional Operations equipment

Penyiaran 1.633.876 269.756 14.211 221 1.889.642 Broadcasting

Sub jumlah 2.280.329 350.795 43.513 2.245 2.589.856 Subtotal

Aset dalam Property and equipment rangka kerjasama 19.958 667 - - 20.625 under joint venture

Aset sewa pembiayaan Leased assets Kendaraan bermotor 3.681 6.272 - 270 10.223 Motor vehiclesPeralatan kantor 1.981 1.006 - (2.294) 693 Office equipment Peralatan penyiaran 511 12 - (221) 302 Broadcasting equipment

Subjumlah 6.173 7.290 - (2.245) 11.218 Subtotal

Jumlah 2.306.460 358.752 43.513 - 2.621.699 Total

Jumlah Tercatat 1.658.073 1.769.444 Net Book Value

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 38 -

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2008 Additions Deductions Reclassifications 2008

Biaya perolehan Acquisition costs Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 248.771 3.161 32.797 (3.447) 215.688 LandBangunan 257.409 10.746 16.549 189 251.795 BuildingsPeralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation andkomunikasi 683.470 254.699 349.763 440 588.846 communication

Kendaraan bermotor 110.469 15.862 17.636 7.570 116.265 Motor vehiclesPeralatan operasional Operations equipment

Penyiaran 2.186.634 504.327 13.803 1.353 2.678.511 BroadcastingTelekomunikasi 2.602.128 15.011 2.617.140 - - TelecommunicationSubjumlah 6.088.881 803.806 3.047.688 6.105 3.851.105 Subtotal

Aset dalam Property and equipment rangka kerjasama 23.455 97 - - 23.552 under joint venture

Aset sewa pembiayaan Leased assets Infrastruktur Telecommunication

telekomunikasi 812.599 415.199 1.227.798 - - infrastructureKendaraan bermotor 8.359 3.277 258 (3.626) 7.752 Motor vehiclesPeralatan kantor 2.754 - - (1.306) 1.448 Office equipment Perabotan penyiaran 3.275 - - (131) 3.144 Broadcasting equipmentSubjumlah 826.987 418.476 1.228.056 (5.063) 12.344 Subtotal

Aset dalam Construction inpenyelesaian progressBangunan dan prasarana 141.627 161.856 243.889 - 59.594 Building and infrastructurePeralatan penyiaran 19.027 4.838 357 (5.570) 17.938 Broadcasting equipmentPeralatan Telecommunication

telekomunikasi 263.456 12.524 275.980 - - equipmentSubjumlah 424.110 179.218 520.226 (5.570) 77.532 Subtotal

Jumlah 7.363.433 1.401.597 4.795.970 (4.528) 3.964.533 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation dan penurunan nilai and impairment

Pemilikan langsung Direct acquisitionsBangunan 150.677 9.679 17.109 (72) 143.175 BuildingsPeralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation andkomunikasi 475.220 130.689 171.399 7 434.517 communication

Kendaraan bermotor 63.887 16.938 15.108 3.044 68.761 Motor vehiclesPeralatan operasional Operations equipment

Penyiaran 1.452.899 192.517 12.187 647 1.633.876 BroadcastingTelekomunikasi 1.239.734 90.716 1.330.449 - - TelecommunicationSub jumlah 3.382.417 440.539 1.546.252 3.626 2.280.329 Subtotal

Aset dalam Property and equipment rangka kerjasama 18.938 1.020 - - 19.958 under joint venture

Aset sewa pembiayaan Leased assets Infrastruktur Telecommunication

telekomunikasi 16.711 47.441 64.152 - - infrastructureKendaraan bermotor 3.607 3.264 146 (3.044) 3.681 Motor vehiclesPeralatan kantor 920 1.068 - (7) 1.981 Office equipment Peralatan penyiaran 1.013 145 - (647) 511 Broadcasting equipmentSubjumlah 22.251 51.918 64.298 (3.698) 6.173 Subtotal

Jumlah 3.423.606 493.477 1.610.550 (72) 2.306.460 Total

Jumlah Tercatat 3.939.827 1.658.073 Net Book Value

Beban penyusutan tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 358.752 juta dan Rp 455.232 juta.

Depreciation charged to operations amounted to Rp 358,752 million and Rp 455,232 million in 2009 and 2008, respectively.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 39 -

Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebagai berikut:

Borrowing costs capitalized to construction in progress were as follows:

2008

Beban bunga dan keuangan 44.005 Interest expense and financial chargesKerugian kurs mata uang asing 1.398 Loss on foreign exchange

Jumlah 45.403 Total

Penambahan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 40) terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 50.711 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.245 juta.

Additions to property and equipment in 2008 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 40) consisting of acquisition cost of Rp 50,711 million and accumulated depreciation of Rp 38,245 million.

Pengurangan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang didivestasi (Catatan 41) terdiri dari biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 4.743.173 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.580.169 juta.

Property and equipment deductions in 2008 ncluded property and equipment of disposed subsidiaries (Note 41) consisting of acquisition cost of Rp 4,743,173 million, and accumulated depreciation of Rp 1,580,169 million.

Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama.

Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations.

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana dan peralatan penyiaran yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010.

Property and equipment under construction represents building and infrastructure and broadcasting equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2010.

Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 47.344.199, Euro 421.000 dan Rp 920.848 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2009, property and equipment, except land, were insured against fire, theft and other possible risks for US$ 47,344,199, Euro 421,000 and Rp 920,848 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 16 dan 21), kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 22) dan hutang obligasi (Catatan 23).

Property and equipment are used as collateral for short-term loan and long-term loan (Notes 16 and 21), finance lease obligations (Note 22) and bonds payable (Note 23).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 40 -

Properti Investasi Investment Property

Merupakan peralatan penyiaran yang disewakan kepada beberapa perusahaan penyiaran dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 261.230 juta dan Rp 74.558 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 169.281 juta dan Rp 38.693 juta pada tanggal 31 Desember 2008.

Represents broadcasting equipment, which are rented to several broadcasting company, with acquisition cost and accumulated depreciation amounted to Rp 261,230 million and Rp 74,558 million, respectively, as of December 31, 2009 and Rp 169,281 million and Rp 38,693 million, respectively, as of December 31, 2008.

Beban penyusutan sebesar Rp 35.865 juta dan Rp 25.837 juta masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.

Depreciation expenses amounted to Rp 35,865 million and Rp 25,837 million in 2009 and 2008, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh properti investasi telah diasuransikan bersama-sama dengan aset tetap.

As of December 31, 2009 and 2008, all investment property are insured together with property and equipment.

14. GOODWILL

14. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan (Catatan 40).

This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries (Note 40).

2009 2008

Perusahaan The CompanyPT. MNC Sky Vision 1.152.816 1.152.816 PT. MNC Sky VisionPT. Media Nusantara Citra Tbk 47.994 47.994 PT. Media Nusantara Citra TbkPT. Infokom Elektrindo 7.013 7.013 PT. Infokom Elektrindo

Jumlah 1.207.823 1.207.823 Total

Anak perusahaan SubsidiariesMNC International dan anak

perusahaan 385.719 385.719 MNC International and its subsidiariesCipta TPI 242.718 242.718 Cipta TPIMNCN dan anak perusahaan 39.598 39.598 MNCN and its subsidiariesCross Media Internasional dan Cross Media Internasional and

anak perusahaan 18.636 18.636 its subsidiariesMNIG 3.677 3.677 MNIGPT. Telesindo Media Utama 3.159 3.159 PT. Telesindo Media Utama

Jumlah 693.507 693.507 Total

Jumlah 1.901.330 1.901.330 Total

Pengaruh selisih kurs penjabaran 62.997 160.439 Translation adjustment

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationAwal tahun (159.165) (191.507) Beginning of yearAmortisasi tahun berjalan (96.994) (120.780) Amortization during the yearEliminasi karena divestasi - 153.122 Elimination due to divestment

Akhir tahun (256.159) (159.165) End of year

Jumlah tercatat 1.708.168 1.902.604 Net carrying amount

Amortisasi goodwill sebesar Rp 96.994 juta tahun 2009 dan Rp 120.780 juta tahun 2008.

Amortization of goodwill amounted to Rp 96,994 million in 2009 and Rp 120,780 million in 2008.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 41 -

Goodwill pada MNC International tahun 2008, termasuk goodwill dari akuisisi tambahan MNC sebesar Rp 327.837 juta (Catatan 40) dan biaya historis hak minoritas atas goodwill yang telah ada di Linktone Ltd. sebesar Rp 57.882 juta.

Goodwill of MNC International in 2008 includes goodwill of additional acquisition of MNC amounting to Rp 327,837 million (Note 40) and minority interest at historical cost of the pre-existing goodwill in Linktone Ltd. amounting to Rp 57,862 million.

Pengurangan goodwill termasuk goodwill milik M8T dengan nilai tercatat Rp 212.250 juta yang didivestasi pada tahun 2008 (Catatan 41).

Deduction in goodwill includes M8T’s goodwill with carrying amount of Rp 212,250 million which was divested in 2008 (Note 41).

15. ASET LAIN-LAIN

15. OTHER ASSETS

2009 2008

Uang muka sewa transisi, menara Advances for transmission dan ruangan kantor 171.548 101.004 tower and office rental

Aset restrukturisasi Cipta TPI 103.500 103.500 Restructuring asset of Cipta TPIBeban tangguhan - bersih 87.108 76.455 Deferred charges - netUang jaminan 35.428 35.481 Guarantee depositsUang muka pengembangan usaha 32.404 32.343 Advances for business developmentPiutang hubungan istimewa dari Receivable from related party

anak perusahaan 13.550 53.389 of subsidiaryUang muka pembelian Advance for purchase of

peralatan studio 2.583 4.002 studio equipment Lain-lain 29.273 35.547 Others

Jumlah 475.394 441.721 Total

MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.

MNC has restructuring assets of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in media and broadcasting businesses.

Amortisasi beban tangguhan program perolehan pelanggan sebesar Rp 16.512 juta tahun 2009 dan Rp 79.620 juta tahun 2008. Beban tangguhan lainnya terdiri dari biaya program promosi, hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Beban amortisasi beban tangguhan lainnya sebesar Rp 9.073 juta tahun 2009 dan Rp 471 juta tahun 2008.

Amortization of deferred subscribers’ acquisition costs amounted to Rp 16,512 million and Rp 79,620 million in 2009 and 2008, respectively. Other deferred charges consist of cost of promotion program, landrights, property rights and other deferred charges. Amortization of other deferred charges amounted to Rp 9,073 million and Rp 471 million in 2009 and 2008, respectively.

Perusahaan dan anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.

The Company and its subsidiaries paid guarantee deposits especially for purchases of program, paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.

MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2009 and 2008, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 42 -

16. PINJAMAN JANGKA PENDEK

16. SHORT-TERM LOANS

2009 2008

Standard Chartered Bank 278.283 220.000 Standard Chartered BankBank Rakyat Indonesia 40.033 18.000 Bank Rakyat IndonesiaBank Central Asia (Catatan 21) 15.416 36.438 Bank Central Asia (Note 21)Bank CIMB Niaga 4.000 1.500 Bank CIMB NiagaBank Panin 3.899 3.075 Bank Panin Bank Mandiri 3.000 - Bank Mandiri

Jumlah 344.631 279.013 Total

Standard Chartered Bank Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan fasilitas Revolving Credit sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 meter persegi di Jakarta Barat milik RCTI. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 220.000 juta.

Standard Chartered Bank

On September 12, 2009, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum, and was due on September 12, 2009 and has been extended up to September 30, 2010. The loan is secured by land with total area of 96,826 square meters located in West Jakarta owned by RCTI. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 220,000 million.

Pada tahun 2009, MNCSV memperoleh fasilitas Letter of Credit berjangka dan atas unjuk dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28 juta dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo fasilitas LC sebesar US$ 6.200.304 atau setara dengan Rp 58.283 juta

In 2009, MNCSV obtained usance and/or sight Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$ 28 million, and bears interest rate of 1% - 6% per annum. The facility will mature on August 3, 2010. As of December 31, 2009, outstanding LC facility amounting to US$ 6,200,304 or equivalent to Rp 58,283 million.

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 18.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar Rp 20.033 juta dan Rp 18.000 juta.

On December 26, 2008, MNI obtained an overdraft loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 and interest at 9% per annum. On September 3, 2009, MNI obtained an additional new loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum, which will be due on September 3, 2010. The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 18,750 million (Note 5). As of December 31, 2009 and 2008, total facility used amounting to Rp 20,033 million and Rp 18,000 million, respectively.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 43 -

GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2010 dan 3 Juli 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga 11,5% dan 12% per tahun dan dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 20.430 juta (Catatan 5). Deposito berjangka ini hanya dapat dicairkan setelah kredit dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 20.000 juta.

GIB obtained short-term loan facilities from Bank Rakyat Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2010 and July 3, 2010, respectively. The loan facilities bear interest of 11.5% and 12% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 20,430 million (Note 5). This deposit can be redeemed only after the loan is settled. As of December 31, 2009, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 20,000 million.

Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga CMI memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga, jatuh tempo tanggal 4 Mei 2010 dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2009 dan dengan deposito berjangka atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2008 (Catatan 5).

CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga, which will mature on May 4, 2010 and is extendable. Interest rate per annum is 14.25%. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2009 and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2008 (Note 5).

Bank Panin

Bank Panin

Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum pinjaman Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 15% per tahun, jangka waktu pinjaman satu tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 m2 di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

On November 4, 2008, CMI obtained loan from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million which bears interest of 15% per annum and term of the facility is one year and can be extended. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.

Bank Mandiri Bank Mandiri Pada tahun 2009, Infokom memperoleh pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2010.

In 2009, Infokom obtained loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 5,000 million, bears interest of 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and equipment. The loan will be due on April 22, 2010.

17. HUTANG USAHA

17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2009 2008

a. Berdasarkan pelanggan a. By customerPihak hubungan istimewa Related parties

Properti 9.307 - PropertyMedia berbasis konten dan iklan 4.823 65.511 Content and advertising based mediaInfrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure dan teknologi informasi - 92 and information technologyJumlah 14.130 65.603 Total

Pihak ketiga Third partiesMedia berbasis konten dan iklan 559.442 514.466 Content and advertising based mediaMedia berbasis pelanggan 109.529 109.917 Subscribers based mediaInfrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure dan teknologi informasi 10.031 30.206 and information technologyJumlah 679.002 654.589 Total

Jumlah 693.132 720.192 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 44 -

2009 2008

b. Berdasarkan mata uang b.By currencyRupiah 485.509 498.146 RupiahUS Dollar 205.501 199.753 US DollarEuro 1.602 9.520 EuroYen - 12.409 YenLainnya 520 364 Others

Jumlah 693.132 720.192 Total

18. HUTANG LAIN-LAIN 18. OTHER ACCOUNTS PAYABLE

2009 2008

Biaya operasional 18.881 5.719 Operational expensesPembelian aset tetap 12.413 94 Purchases of property and equipmentJasa profesional 5.923 33.085 Professional feeUang jaminan langganan 244 262 Customer depositsDeviden (Catatan 37) 257 216 Dividend (Note 37)Lain-lain 51.468 37.979 Others

Jumlah 89.186 77.355 Total

19. HUTANG PAJAK

19. TAXES PAYABLE

2009 2008

Perusahaan The CompanyPajak penghasilan Income tax

Pasal 21 463 818 Article 21Pasal 23 262 5 Article 23

Pajak pertambahan nilai - bersih - 23 Value added tax - netAnak perusahaan Subsidiaries

Pajak penghasilan badan Current income tax Tahun berjalan 79.195 3.063 Current year Tahun sebelumnya - 9.553 Prior year

Pajak penghasilan Income taxPasal 4 ayat (2) 343 235 Article 4 (2)Pasal 21 8.226 15.572 Article 21Pasal 23 15.719 11.607 Article 23Pasal 25 23.421 18.960 Article 25Pasal 26 37.470 33.763 Article 26Lainnya 12.797 18.676 Others

Pajak pertambahan nilai - bersih 125.997 112.756 Value added tax - net

Jumlah 303.893 225.031 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 45 -

20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

20. ACCRUED EXPENSES

2009 2008

Biaya operasional 176.487 151.874 Operational expensesBiaya bagi hasil 60.206 17.725 Profit sharing Bunga 44.334 51.995 InterestSewa 4.924 3.737 Rent Gaji 3.553 10.375 SalaryProgram pensiun (Catatan 39) 3.237 7.639 Pension plan (Note 39)Kompensasi Cipta TPI kepada YTVRI 3.111 2.992 Compensation by Cipta TPI to YTVRIKonsultan - 24.320 ConsultantLain-lain 37.040 82.089 Others

Jumlah 332.892 352.746 Total

Biaya operasional terutama terdiri dari pembuatan program, rumah produksi, program lokal dan biaya operasional lainnya.

Operational expenses were consist mainly of expenses from in-house programs production, production house - local programs and other operational expenses.

Biaya bagi hasil merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program.

Cost sharing represents estimates based on certain percentage of the shared revenue from program.

Pada tanggal 6 Agustus 1990, Cipta TPI menandatangani perjanjian dengan Yayasan TVRI (YTVRI) mengenai bagi hasil dari pendapatan iklan. Pada tanggal 27 Juni 1997 ditandatangani adendum perjanjian berkaitan dengan besarnya bagi hasil sebesar 12,5% dari pendapatan bersih dan masa berlaku perjanjian sampai dengan 30 Juni 2000. Setelah tanggal ini Cipta TPI dan YTVRI tidak menandatangani perjanjian perpanjangan, namun Cipta TPI mencatat kewajiban kepada YTVRI sampai dengan 31 Desember 2000 sebesar Rp 18.103 juta.

On August 6, 1990, Cipta TPI entered into an agreement with Yayasan TVRI (YTVRI) regarding the compensation to YTVRI on advertising revenues. The agreement was amended on June 27, 1997 with respect to the rate of compensation at 12.5% of net revenues and the change in the expiry date of agreement to June 30, 2000. After this date, Cipta TPI and YTVRI had not signed any extension agreement, however Cipta TPI recorded compensation liabilities to YTVRI until December 31, 2000 amounting to Rp 18,103 million.

Pada tanggal 5 September 2006, Cipta TPI digugat secara perdata oleh PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

On September 5, 2006, PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) represented by its lawyer filed a lawsuit against Cipta TPI in Central District Court.

Hasil keputusan di Pengadilan Negeri yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi bahwa Cipta TPI harus membayar Rp 1.981 juta dengan bunga 6% per tahun dari 1 Juli 2000 sampai dengan tanggal pembayaran.

The decision of District Court which was upheld by the High Court was for Cipta TPI to pay Rp 1,981 million with interest at 6% per annum from July 1, 2000 until the date of payment.

Pada tahun 2007 dan 2008, TVRI mengajukan kasasi dan kontra kasasi ke Pengadilan Tinggi kemudian ke Mahkamah Agung. Cipta TPI melalui Penasehat Hukumnya telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 25 Maret 2008, untuk memohon agar Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta.

In 2007 and 2008, appeals and contra appeals were brought to the High Court and then to the Supreme Court. The latest was Cipta TPI through its lawyer submitted a Contra Memorandum of Appeal on March 25, 2008, to request the Supreme Court to strengthen the decision by the Jakarta High Court.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 46 -

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 April 2007 dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 26 Januari 2010, maka Cipta TPI berkeyakinan akan memenangkan kasus hukum tersebut, sehingga Cipta TPI mengurangi hutang kepada TVRI menjadi sebesar sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.

Based on decision letter of Central Jakarta District Court on April 16, 2007 and decision of Supreme Court of Republic of Indonesia dated January 26, 2010, Cipta TPI’s management is confident of winning the case, therefore, Cipta TPI reduced the liability to TVRI to Rp 1,981 million plus interest at 6% per annum since July 1, 2000.

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG

21. LONG-TERM LOANS

Akun ini merupakan pinjaman anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:

This account represents loans of the subsidiaries obtained from third parties, with details as follows:

2009 2008

Lehman Brothers Commercial Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited 705.000 821.250 Corporation Asia Limited

Bank Central Asia 118.666 177.407 Bank Central AsiaLainnya 810 2.293 OthersJumlah 824.476 1.000.950 Total Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (61.287) (59.575) Current maturities

Bagian jangka panjang 763.189 941.375 Long-term portion

Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited

Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited

Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV’s memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan juga untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.

Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees.

Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:

a. MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah

Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu.

a. MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period.

b. MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain

dalam kelompoknya, tidak diperbolehkan: b. MNCSV and other members of the group shall

not: Menjual, memberikan, mengalihkan atau

melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup.

Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of the group.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 47 -

Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse.

Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms.

Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali dengan persetujuan tertulis dari kreditur.

Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction other than with the prior written consent of the Lender.

Mengubah lini bisnis secara substansial. Make substantial change to the general

nature of the business.

Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aset yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1 juta atau yang setara dalam mata uang lain.

Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1 million or its equivalent in other currency.

Membagikan dan mengumumkan

pembagian dividen.

Pay, make or declare any dividends.

Melakukan transaksi derivatif. Enter into any derivative transaction. Menerbitkan saham, kecuali penawaran

umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran.

Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement.

Memberikan opsi, waran atau hak lain

kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup.

Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of any member of the group.

c. MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain

dalam grup, harus: c. MNCSV and other members of the group

shall: Mengasuransikan hartanya kepada

perusahaan asuransi dengan reputasi baik.

Maintain insurance on assets under reputable insurance companies.

Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi.

Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed upon it or its assets within the time period allowed without incurring penalties.

Pinjaman ini dijamin dengan saham sebagai berikut:

The collaterals for this facility are as follows:

Saham MNCSV yang dimiliki Perusahaan

sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.724 juta.

MNCSV’s shares owned by the Company, with total number of shares of 2,277,237,777 representing an aggregate nominal value of Rp 227,724 million.

Saham PT. Mediacitra yang dimiliki PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000 juta.

PT. Mediacitra shares owned by PT. Datakom Asia, with total number of shares of 68,000 representing an aggregate nominal value of Rp 68,000 million.

Saham MNCSV yang dimiliki PT. Bhakti Investama Tbk sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303 juta.

MNCSV’s shares owned by PT. Bhakti Investama Tbk, with total number of shares of 893,034,423 representing an aggregate nominal value of Rp 89,303 million.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 48 -

Bank Central Asia Bank Central Asia Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang Infokom kepada BCA masing-masing sebesar Rp 34.299 juta dan Rp 47.607 juta.

In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of December 31, 2009 and 2008, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 34,299 million and Rp 47,607 million, respectively.

Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut :

In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows :

Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90.000

juta, jatuh tempo 1 Mei 2012.

Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 7 Juni 2011.

Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta, jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.

Fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000, sampai dengan tanggal 25 April 2009 (Catatan 16).

Investment Credit Facility I amounting to Rp 90,000 million, will be due on May 1, 2012.

Investment Credit Facility II amounting to Rp 90,000 million, will be due on June 7, 2011.

Overdraft facility with maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and.

Letter of credit facility (usance and sight L/C)

with maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2009 (Note 16).

Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun.

The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan penyiaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Perusahaan dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta.

The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of the Company with amount not exceeding Rp 250,000 million.

Tanpa persetujuan tertulis dari Bank, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.

Without written consent from the Bank, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 49 -

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 84.367 juta dan Rp 129.800 juta. Saldo hutang untuk fasilitas kredit III dan IV masing-masing sebesar Rp 15.416 juta dan Rp 36.438 juta (Catatan 16)

As of December 31, 2009 and 2008, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 84,367 million and Rp 129,800 milion, respectively. The outstanding credit facility III and IV amounting to Rp 15,416 million and Rp 36,438 million (Note 16), respectively.

Pinjaman Jangka Panjang Lainnya Other long-term loans Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut.

Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles.

22. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN

22. FINANCE LEASE OBLIGATIONS

Akun ini merupakan hutang sewa pembiayaan anak perusahaan, untuk pembiayaan menara pemancar, kendaraan bermotor dan peralatan penyiaran. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan karena secara substantial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset sewa tersebut beralih kepada anak perusahaan.

This account represents lease liabilities of subsidiaries in relation with the financing of tower transmitter, motor vehicles, and broadcasting equipment by other finance companies. The leases were classified as finance lease since substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets were transferred to the subsidiaries.

Jumlah pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa adalah sebagai berikut:

The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows:

2009 2008

Tidak lebih dari 1 tahun 8.208 251 Not later than 1 yearLebih dari 1 tahun sampai Later than 1 year but not

dengan 2 tahun 4.558 12.388 later than 2 yearsLebih dari 2 tahun 2.347 6.093 Later than 2 years

Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha 15.113 18.732 Total mimimum lease payments

Dikurangi beban keuangan Less finance charges di masa depan (2.890) (1.269) in the future

Nilai kini pembayaran Present value of minimumminimum sewa 12.223 17.463 lease payments

Dikurangi yang jatuh tempo dalamsatu tahun 6.491 7.481 Net of current maturities

Kewajiban tidak lancar 5.732 9.982 Non-current maturities

Hutang sewa dibayar setiap bulan dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan hutang sewa tersebut (Catatan 13).

Lease liabilities are repayable every month and secured by the related leased assets (Note 13).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 50 -

23. HUTANG OBLIGASI

23. BONDS PAYABLE

Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:

This account represents bonds issued by the subsidiaries to third parties, with details as follows:

2009 2008

Guaranteed Secured Notes, US$ 142,7 juta tahun 2009 dan US$ 143 juta Guaranteed Secured Notes, US$ 142.7tahun 2008, setelah dikurangi biaya million in 2009 and US$ 143 million diskonto dan emisi pinjaman belum in 2008, net of unamortized discount diamortisasi 1.311.368 1.511.551 and bonds issuance costs

Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.

On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The Notes are listed at the Singapore Stock Exchange.

Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligasi ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.

In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of face value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011, with purchase option up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007.

Notes ini dijamin oleh MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Sebagai tambahan masing-masing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.

The Notes are guaranteed by MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) Bank escrow of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 51 -

Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.

The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25 million; and also for working capital purposes and other expenditures.

Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 300.000. Saldo Notes pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta dan US$ 143 juta.

MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow was released as collateral. In February 2009, MNC reedemed the Notes of US$ 300,000. The outstanding Notes as of December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 142.7 million and US$ 143 million, respectively.

Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.

The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are recorded as deduction from the Notes face value.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.

As of December 31, 2009 and 2008, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.

24. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA

24. OTHER NONCURRENT LIABILITIES

2009 2008

Kewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligation (Catatan 39) 111.672 90.539 (Note 39)Uang jaminan langganan 21.221 20.659 Customers' guarantee depositsLain-lain 1.572 866 Others

Jumlah 134.465 112.064 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 52 -

25. HAK MINORITAS 25. MINORITY INTERESTS

2009 2008 2009 2008

PT. Media Nusantara Citra Tbk PT. Media Nusantara Citra Tbkdan anak perusahaan 1.819.408 1.903.199 (122.271) (47.093) and its subsidiaries

PT. MNC Sky Vision 365.586 313.513 (52.073) 15.954 PT. MNC Sky VisionPT. Infokom Elektrindo PT. Infokom Elektrindo

dan anak perusahaan 347 437 90 (41) and its subsidiaries PT. Mobile-8 Telecom Tbk PT. Mobile-8 Telecom Tbk

dan anak perusahaan and its subsidiaries (2008: dieliminasi karena (2008: eliminated due to divestasi) - - - 112.046 divestment)

Jumlah 2.185.341 2.217.149 (174.254) 80.866 Total

net assets in net (income) loss

Hak minoritas Hak minoritas atas aset bersih/ atas (laba) rugi bersih/

Minority interest in Minority interest

26. MODAL SAHAM

26. CAPITAL STOCK

Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/

Number of Percentage of Total paid-upNama pemegang saham shares ownership capital stock

PT. Bhakti Inves tama Tbk 7.058.875.000 51,29% 705.888 PT. Bhakti Investama TbkPT. Asriland 1.778.659.340 12,92% 177.866 PT. As rilandMediaCorp Investments Pte., Ltd 851.651.000 6,19% 85.165 MediaCorp Investments Pte., LtdAs troria Developments Limited 718.615.110 5,22% 71.862 Astroria Developments LimitedMasyarakat dan koperasi Public and cooperatives (di bawah 5%) 3.355.099.100 24,38% 335.509 (below 5% each)

Jumlah 13.762.899.550 100,00% 1.376.290 Total

2009

Name of stockholders

Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/

Number of Percentage of Total paid-upNama pemegang saham shares ownership capital stock

PT. Bhakti Inves tama Tbk 7.058.875.000 51,31% 705.888 PT. Bhakti Investama TbkPT. Asriland 1.778.659.340 12,94% 177.866 PT. AsrilandMediaCorp Investments Pte., Ltd 800.096.500 5,82% 80.010 MediaCorp Investments Pte., LtdDeutsche Bank AG, London 759.218.500 5,52% 75.921 Deutsche Bank AG, LondonAs troria Developments Limited 714.615.110 5,19% 71.461 Astroria Developments LimitedMasyarakat dan koperasi Public and cooperatives (di bawah 5%) 2.645.640.100 19,22% 264.564 (below 5% each)

Jumlah 13.757.104.550 100,00% 1.375.710 Total

2008

Name of stockholders

Perubahan modal saham Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 berasal dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan (Catatan 42).

Changes in the Company’s capital stock in 2009 and 2008 resulted from the exercise of the employee stock options (Note 42).

Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan sebanyak 25.933.500 saham atau 0,19% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 6.442 juta.

In 2009, the Company repurchased their 25,933,500 shares or 0.19% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 6,442 million.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 53 -

27. AGIO SAHAM

27. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari:

This account represents additional paid-in capital from:

2009 2008

Penerbitan saham baru tanpa Issuance of new shares without HMETD tahun 2007 760.334 760.334 pre-emptive rights in 2007

Penawaran umum terbatas saham Limited offering of shares Tahun 2004 533.956 533.956 In 2004Tahun 1995 150.000 150.000 In 1995

Konversi obligasi menjadi saham Conversion of bonds into shares pada tahun 1994 25.875 25.875 in 1994

Pelaksanaan opsi saham Exercise of the employee karyawan 48.891 46.064 stock options

Pembagian saham bonus tahun 2006 (649.507) (649.507) Distribution of bonus shares in 2006

Jumlah 869.549 866.722 Total

28. MODAL SUMBANGAN

28. DONATED CAPITAL

Akun ini merupakan modal sumbangan yang diterima dari Sankyu International Co. Ltd. pada tahun 1987 sebesar Rp 410 juta.

This account represents Rp 410 million donation received from Sankyu International Co. Ltd. in 1987.

29. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

29. DIFFERENCE DUE TO CHANGE IN EQUITY OF SUBSIDIARY

Merupakan selisih transaksi perubahan ekuitas MNC.

Represent difference due to change in equity of MNC.

30. PENDAPATAN USAHA - BERSIH

30. REVENUES - NET

2009 2008

Operasi dilanjutkan Continuing operationsMedia berbasis konten dan iklan 3.857.351 3.780.098 Content and advertising based mediaMedia berbasis pelanggan 1.054.887 776.061 Subscribers based mediaInfrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure

dan teknologi informasi 121.370 218.645 and information technologyLainnya 1.297 947 Others

Jumlah pendapatan bersih Total revenues from continued operasi dilanjutkan 5.034.905 4.775.751 operations

Operasi dihentikan (Catatan 41) Discontinued operations (Note 41)Telekomunikasi - 758.892 TelecommunicationsDikurangi beban interkoneksi dan Less telecommunication

potongan harga telekomunikasi - (150.003) interconnection charges and discountPendapatan bersih operasi Total revenues from discontinued

dihentikan - 608.889 operations

Pendapatan Bersih 5.034.905 5.384.640 Net Revenues

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 54 -

31. BEBAN LANGSUNG

31. DIRECT COSTS

2009 2008

Operasi dilanjutkan Continuing operationsMedia berbasis konten dan iklan 2.140.630 2.234.166 Content and advertising based mediaMedia berbasis pelanggan 425.519 323.876 Subscribers based mediaInfrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure

dan teknologi informasi 46.814 80.411 and information technologyLainnya - 228 OthersSubjumlah 2.612.963 2.638.681 Subtotal

Operasi dihentikan (Catatan 41) Discontinued operations (Note 41)Telekomunikasi - 208.242 Telecommunications

Jumlah 2.612.963 2.846.923 Total

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

32. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2009 2008

Operasi dilanjutkan Continuing operations Gaji dan tunjangan 512.755 512.611 Salaries and allowancesIklan dan pemasaran 220.282 163.069 Advertising and marketing Biaya teknis - vision I 74.477 55.210 Technical cost - vision ISewa 59.686 60.297 Rent Listrik, air dan telepon 53.002 42.635 Electricity, water and telephonePengangkutan dan perjalanan 52.349 44.163 Freight and transportationPerbaikan dan pemeliharaan 49.812 53.929 Repairs and maintenanceJasa profesional 44.277 34.228 Professional feesBeban kantor 37.197 29.196 Office expenseImbalan pasca kerja (Catatan 39) 34.447 26.496 Post-employment benefits (Note 39)Biaya dekoder dan antena 24.962 12.499 Cost of decoder and antenaPajak dan perijinan 17.780 13.681 Taxes and licensesAsuransi 8.150 9.494 InsuranceBeban piutang ragu-ragu 6.881 930 Provision for doubtful accounts Lain-lain 95.778 87.492 Others

Sub jumlah 1.291.835 1.145.930 Subtotal

Operasi dihentikan (Catatan 41) Discontinued operations (Note 41)Jasa telekomunikasi Telecommunications service

Gaji dan tunjangan - 92.645 Salaries and allowancesIklan dan pemasaran - 67.902 Advertising and marketingTenaga outsource - 16.839 Outsourcing of employeesPengangkutan dan perjalanan - 15.446 Freight and transportationKartu dan biaya voucher - 14.517 Card and voucher costSewa - 13.224 Rent Imbalan pasca kerja (Catatan 39) - 6.810 Post-employment benefits (Note 39)Lain-lain - 30.504 Others

Sub jumlah - 257.887 Subtotal

Jumlah 1.291.835 1.403.817 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 55 -

33. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

33. DEPRECIATION AND AMORTIZATION

2009 2008

Penyusutan (Catatan 13) 394.617 481.069 Depreciation (Note 13)Amortisasi (Catatan 15) 25.585 80.091 Amortization (Note 15)

Jumlah 420.202 561.160 Total

34. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

34. INTEREST EXPENSES AND FINANCIAL CHARGES

2009 2008

Beban bunga 295.028 523.982 Interest expensesArrangement fee dan premi swap 34.346 16.099 Arrangement fee and swap premium Amortisasi biaya pinjaman 12.469 12.527 Amortization of debt issuance costLain-lain - 6.993 Others

Jumlah 341.843 559.601 Total

35. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - LAINNYA

35. OTHER INCOME (CHARGES) – OTHERS

2009 2008

Keuntungan investasi 25.772 71.221 Gain on investmentsKeuntungan penjualan Gain on disposal of

aset tetap 1.095 959 property and equipmentLain-lain (9.675) (1.726) Others

Jumlah - Bersih 17.192 70.454 Total - Net

36. PAJAK PENGHASILAN

36. INCOME TAX

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consists of the following:

2009 2008

Pajak kini - Anak perusahaan (183.604) (100.831) Current tax - SubsidiariesPajak tangguhan Deferred tax

Perusahaan (6.705) (7.370) The CompanyAnak perusahaan (69.113) 148.513 Subsidiaries

Manfaat (beban) pajak - bersih (259.422) 40.312 Tax benefit (expense) - net

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 56 -

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:

2009 2008

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 590.884 304.571 statements of income

Rugi (Laba) anak perusahaan Loss (Income) before tax of sebelum pajak penghasilan (762.201) 184.421 subsidiaries

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak (171.317) 488.992 Income (loss) before tax of the CompanyPerbedaan yang tidak dapat Nondeductible expenses (nontaxable

diperhitungkan menurut fiskal income)Imbalan pasca kerja 1.871 (5.986) Post-employment benefits Sewa 271 2.589 RentalAset tetap 352 847 Property and equipmentSumbangan dan kontribusi 834 1.480 Donations and contributionsAmortisasi biaya emisi pinjaman 2.438 3.816 Amortization of debt issuance costAmortisasi goodwill 60.391 78.539 Goodwill amortizationKerugian (keuntungan) penjualan

investasi 114.650 (587.531) Loss (gain) on sale of investmentsLainnya (17.524) (16.035) Others

Rugi fiskal Perusahaan (8.034) (33.289) Fiscal loss of the Company Rugi fiskal tahun sebelumnya (207.708) (226.704) Prior year's fiscal loss carryforwardPenyesuaian atas rugi fiskal tahun Adjustment for prior year

sebelumnya - 19.866 fiscal loss

Akumulasi rugi fiskal Perusahaan (215.742) (240.127) Accumulated fiscal loss carryforward

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan hutang PPh badan anak perusahaan. Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan.

On December 31, 2009 and 2008, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable. The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.

Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dengan jumlah Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax for the year 2007 amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and income tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 57 -

Pada tahun 2008, RCTI menerima SKPKB yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2002, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 90.080 juta. Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan yang diterima RCTI, pajak terhutang menjadi Rp 23.971 juta. RCTI melakukan sebagian pembayaran pada tahun 2008, dan melunasi seluruhnya pada tahun 2009.

In 2008, RCTI received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax for 2002, Income Tax Article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on goods and services totalling Rp 90,080 million. Based on the Decision on Objection Letter received by RCTI, tax payable become Rp 23,971 million. RCTI made partial payment in 2008 and fully paid in 2009.

Pada tahun 2008, MNC menerima SKPKB yang meliputi PPh tahun 2005, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 10.160 juta. MNC telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

In 2008, MNC received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) covering fiscal year 2005 Corporate Income Tax, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on intangible goods and services totaling Rp 10,160 million. MNC filed an objection letter in connection with the tax assessment. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not yet received any decision from The Tax Service Office.

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Deferred tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries are as follows:

2009 2008

Pajak tangguhan Deferred taxPerusahaan (6.705) 4.027 The CompanyAnak perusahaan (69.113) 152.935 Subsidiaries

Penyesuaian atas perubahan Adjustment due to change in tarif pajak income tax ratesPerusahaan - (11.397) The CompanyAnak perusahaan - (4.422) Subsidiaries

Manfaat (beban) pajak tangguhan -bersih (75.818) 141.143 Deferred tax benefit (expense) - net

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 58 -

Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:

Deferred Tax Assets

This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:

2009 2008

Perusahaan The CompanyAkumulasi rugi fiskal 53.935 60.640 Accumulated fiscal losses

Anak perusahaan SubsidiariesAkumulasi rugi fiskal 30.082 48.617 Accumulated fiscal lossesAset tetap 6.998 9.635 Property and equipmentKewajiban imbalan Post-employment

pasca kerja 10.140 8.449 benefits obligationPiutang 2.211 2.174 Accounts receivablePersediaan 320 320 InventoryAmortisasi biaya pinjaman (1.010) (1.701) Amortization of borrowing costLainnya 13.056 19.905 Others

Aset pajak tangguhan - bersih 115.732 148.039 Deferred tax assets - net

Pada tahun 2008, mutasi aset pajak tangguhan bersih termasuk yang berasal dari akuisisi anak perusahaan sebesar Rp 11.616 juta dan divestasi anak perusahaan Rp 250.412 juta.

In 2008, movement in the net deferred tax assets include those arising from acquisition of subsidiary amounted to Rp 11,616 million and from divestment of a subsidiary amounted to Rp 250,412 million.

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:

2009 2008

Anak perusahaan SubsidiariesKewajiban imbalan Post-employment

pasca kerja 13.253 10.875 benefits obligationAset tetap (87.820) (52.259) Property and equipmentAmortisasi biaya pinjaman (4.224) (6.397) Amortization of borrowing costAkumulasi rugi fiskal - 13.790 Accumulated fiscal lossPersediaan 323 362 InventoryPiutang 4.249 3.101 ReceivableLainnya (2.582) (963) Others

Kewajiban pajak tangguhan - bersih (76.801) (31.491) Deferred tax liabilities - net

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 84.017 juta dan Rp 123.047 juta karena manajemen memperkirakan bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa datang.

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and subsidiaries recognized deferred tax asset on accumulated fiscal losses amounting to Rp 84,017 million and Rp 123,047 million, respectively, since the management expect that the deferred tax asset can be utilized against income tax in the future periods.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 59 -

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.

Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the net tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:

2009 2008

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 590.884 304.571 statements of income

Rugi (Laba) sebelum pajak Loss (Income) before tax of anak perusahaan (762.201) 184.421 subsidiaries

Laba (Rugi) Perusahaan sebelum Income (loss) before tax of pajak penghasilan (171.317) 488.992 the Company

Beban (manfaat) pajak sesuai tarif pajak Tax expense (benefit) at effective yang berlaku (49.622) 146.698 tax rate

Dampak pajak atas manfaat (beban) yang tidak dapat diperhitungkan Tax effect of nontaxable income menurut fiskal 47.616 (156.685) (nondeductible expenses)

Penyesuaian saldo pajak Adjustment on deferred tax tangguhan karena perubahan balance due to change in tarif pajak - 11.397 income tax rate

Penyesuaian saldo pajak tangguhan Adjustment on deferred tax sehubungan dengan pembetulan balance due to correction of rugi fiskal tahun sebelumnya 8.711 5.960 prior year fiscal loss

Jumlah beban (manfaat) Total tax expense (benefit) pajak Perusahaan 6.705 7.370 of the Company

Beban (manfaat) pajak anak perusahaan 252.717 (47.682) Tax expense (benefit) of subsidiaries

Jumlah beban (manfaat) pajak 259.422 (40.312) Total tax expense (benefit)

37. DIVIDEN TUNAI 37. CASH DIVIDENDS

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 153 tanggal 18 Juni 2009 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 3,5 per saham.

Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 153 dated June 18, 2009 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounting to Rp 3.5 per share.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 60 -

38. LABA PER SAHAM 38. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:

The calculations of the basic and diluted earnings per share are based on the following data:

Laba Earnings

2009 2008

Laba bersih tahun berjalan 157.208 425.749 Net income for the year

Lembar saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:

The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings per share were as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 13.757.104.550 13.748.844.550 Beginning balanceRata-rata tertimbang saham Weighted average number

yang diterbitkan melalui of shares issued through opsi saham karyawan 2.670.191 4.134.112 the employee stock option

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number ofdiperoleh kembali (3.634.422) - treasury stock

Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average number ofsaham untuk tujuan laba shares for the purpose of basicper saham dasar 13.756.140.319 13.752.978.662 earnings per share

Jumlah saham bersifat dilusi Number of dilutive potential share dari opsi saham karyawan 9.610.962 20.330.537 from employee stock options

Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average number ofsaham untuk tujuan laba shares outstanding for the purpose per saham dilusian 13.765.751.281 13.773.309.199 of diluted earnings per share

39. IMBALAN PASCA KERJA

39. POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Beban imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan dibebankan ke beban langsung dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits expense of the Company and its subsidiaries charged to direct cost and general and administration expenses are as follows:

2009 2008

Program pensiun imbalan pasti 8.511 9.376 Defined benefit pensionImbalan pasca kerja lain 27.801 19.404 Other post-employment benefits

Jumlah 36.312 28.780 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 61 -

Program Pensiun Imbalan Pasti

Defined Benefit Pension

Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Perusahaan, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.

The Company and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are the Company, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employees’s basic salary.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:

Amounts changed to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:

2009 2008

Biaya jasa kini 8.214 8.809 Current service costBiaya bunga 13.244 11.758 Interest costKerugian aktuarial bersih 8.300 28.987 Net actuarial losses Hasil yang diharapkan dari aset program (26.053) (21.937) Expected return on plan assetPenyesuaian atas aset yang dibatasi Adjustment for restriction on

penggunaannya 4.806 (18.241) plan assets

Jumlah 8.511 9.376 Total

Kewajiban dari program pensiun imbalan pasti di neraca adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:

2009 2008

Nilai kini kewajiban program Present value of pension pensiun 70.144 62.749 program obligation

Keuntungan aktuarial belum diakui (9.612) (9.612) Unrecognized actuarial gainAset yang tidak diakui 28.941 24.135 Unrecognized assetNilai wajar aset program (110.352) (98.251) Fair value on plan assets

Aset bersih program pensiun (20.879) (20.979) Net pension plan assets

Aset program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa.

The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 62 -

Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Movement in the net asset of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun (20.979) (20.832) Beginning of the yearIuran dibayar tahun berjalan (8.411) (9.523) Contribution paid in the current yearBeban pensiun tahun berjalan 8.511 9.376 Amount charged to income

Aset bersih (20.879) (20.979) Net asset

Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:

Umur pensiun normal 55 tahun/years Normal pension ageTabel mortali ta Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 Mortality tableTingkat kenaikan gaji Salary increment rate

dasar pensiun per tahun 7% - 8% tahun/in 2009 dan/and per annum9% - 12% tahun/in 2008

Tingkat diskonto per tahun 10% tahun/in 2009 dan/and Discount rate per annum7% - 12% tahun/in 2008

Imbalan Pasca Kerja Lain Other Post-Employment Benefits Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.

The Company and subsidiaries, except for RCTI also calculates and records estimated post-employment benefits for all of its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.

RCTI recognized the cost of providing other post-employment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Benefits RCTI dan MNCSV memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.

RCTI and MNCSV provide other long-term benefits which was determined based on years of service.

Beban imbalan pasca-kerja lain dan imbalan kerja panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:

Amounts recognized in the consolidated statements of income with charged respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows:

2009 2008

Biaya jasa kini 17.303 16.618 Current service costBiaya bunga 9.083 10.911 Interest costsBiaya jasa lalu 892 (1.005) Past service costBiaya pemutusan 941 2.766 Termination costKeuntungan aktuarial bersih (418) (9.886) Net actuarial gains

Jumlah 27.801 19.404 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 63 -

Kewajiban sehubungan dengan imbalan pasca kerja lain adalah sebagai berikut:

Obligations with respect to other post-employment benefits are as follows:

2009 2008

Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan 117.309 83.882 Present value of unfunded obligationsKerugian aktuarial belum diakui (10.939) (7.877) Unrecognized actuarial lossesBiaya jasa lalu belum diakui 5.302 14.534 Unrecognized past service cost

Kewajiban - Bersih 111.672 90.539 Net Liabilities

Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 90.539 117.029 Beginning of the yearKoreksi saldo awal yang dibukukan - 490 Correction beginning of the yearPengurangan karena divestasi Deduction due to divestment

anak perusahaan - (37.551) of subsidiaryPembayaran manfaat (6.668) (8.833) Benefits paymentBeban tahun berjalan 27.801 19.404 Amount charged to income

Saldo akhir tahun 111.672 90.539 End of year

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

Tingkat diskonto per tahun 9% - 12% tahun/in 2009 dan/and Discount rate per annum7% - 12% tahun/in 2008

Tingkat kenaikan Future salary increment gaji per tahun 5% - 10% tahun/in 2009 dan/and rate per annum

6% - 8% tahun/in 2008Tingkat mortalitas CSO - 1980 Mortality rateUmur pensiun normal 55 tahun/years Normal pension age

40. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN 40. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES Pada tahun 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 57,06% saham Linktone Ltd (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih Linktone Ltd. pada tanggal 30 April 2008.

In 2008 MNC, through its indirect subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 57.06% shares of Linktone Ltd (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone Ltd. as of April 30, 2008.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 64 -

Rp

Nilai wajar aset bersih diperoleh: Fair value of the net assets acquired:Aset lancar 1.123.917 Current assetsAset tetap bersih 12.466 Property and equipment - netAset lain-lain 69.466 Other assetsKewajiban (151.845) Liabilities

Nilai wajar aset bersih 1.054.004 Fair value of the net assets

Nilai wajar aset bersih diperoleh: 601.836 Fair value of the net assets acquired:Goodwill (Catatan 14) 327.837 Goodwill (Note 14)

Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost

Penyelesaian biaya perolehan melalui: Settlement of acquisition cost through:Pembayaran tunai di tahun 2008 163.773 Cash payment in 2008Investasi lain 765.900 Other investment

Jumlah biaya perolehan 929.673 Total acquisition cost

Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi Net cash inflow on the acquisitionPembayaran tunai biaya akuisisi di 2008 (163.773) Cash payment of acquisition cost in 2008Kas dan setara kas diperoleh 924.903 Cash and cash equivalents acquired

Arus kas masuk bersih 761.130 Net cash inflows

Pada bulan Maret 2008, Perusahaan mengakuisisi tambahan saham MNC dengan biaya perolehan sebesar Rp 93.204 juta (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC pada tanggal 31 Maret 2008 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 47.994 juta.

In March 2008, the Company acquired additional MNC’s share with acquisition cost amounting to Rp 93,204 million (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNC as of March 31, 2008 and resulting goodwill amounting to Rp 47,994 million.

41. PELEPASAN INVESTASI 41. DISPOSAL OF INVESTMENTS

Pada bulan Juli 2008, Perusahaan menjual 15,81% investasi atas M8T sebanyak 3.199.601.000 lembar saham, kemudian pada bulan September 2008, Perusahaan menjual 32% investasinya sebanyak 6.475.479.000 lembar saham dan keuntungan yang direalisasi sebesar Rp 544.344 juta. Sisa 19% investasi dicatat sebagai efek yang tersedia untuk dijual pada nilai wajarnya oleh manajemen pada tahun 2008. Pada tahun 2009, saham M8T tersebut telah dijual dengan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta (Catatan 12).

In July 2008, the Company disposed its 15.81% investment in M8T totalling of 3,199,601,000 shares. Again in September 2008, the Company disposed its 32% investment totalling of 6,475,479,000 shares and the realized gain provided amounting to Rp 544,344 million. The remaining investment of 19% is treated by the management as available for sale securities measured at its fair value in 2008. In 2009, the above mentioned M8T shares were sold with realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million (Note 12).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 65 -

Untuk tujuan akuntansi, penjualan atas investasi Perusahaan atas M8T berdasarkan aset M8T bersih sesuai tanggal penjualan dengan rincian sebagai berikut:

For accounting purposes, the disposal of the Company’s investment in M8T were based on the net assets of M8T as of the respective date of disposal, with details as follows:

31 Juli/ 30 September/July 31, September 30,

Aset bersih Net assetsKas dan setara kas 115.333 160.233 Cash and cash equivalentsPiutang 130.504 106.458 Receivables Aset tetap 3.156.823 3.205.263 Property and equipmentAset lainnya 1.390.973 1.334.502 Other assetsKewajiban (3.123.514) (3.267.052) Liabilities

Jumlah 1.670.119 1.539.404 Total

Bagian Perusahaan atas The Company's share inaset bersih 264.071 492.589 net assetsGoodwill 134.481 269.899 Goodwill Perubahan ekuitas Changes in equity

anak perusahaan (107.123) (216.800) of subsidiaryKeuntungan penjualan 165.428 378.916 Gain on disposal

Harga jual bersih 456.857 924.604 Net selling price

2008

Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 1.221.228 juta pada tahun 2008, terdiri dari kas diterima sebesar Rp 1.381.461 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas anak perusahaan tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 160.233 juta.

The disposals resulted in net cash inflow of Rp 1,221,228 million in 2008, consisting of net cash inflow of Rp 1,381,461 million and cash outflow of Rp 160,233 million, representing the balance of cash and cash equivalent of such subsidiary on the respective date of disposal.

Ringkasan laporan laba rugi M8T yang beroperasi pada segmen telekomunikasi dan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008 adalah sebagai berikut:

A summary of the statements of income of the M8T which operated in telecommunication segment and were included in the 2008 consolidated statements of income is as follows:

2008

(Sembilan bulan/Nine

months)

Pendapatan usaha - bersih 608.889 Revenues - netBeban usaha (706.475) Operating expensesRugi usaha (97.586) Loss from operationsBeban lain-lain - bersih (237.636) Other charges - netRugi sebelum pajak (335.222) Loss before taxManfaat pajak 115.342 Tax benefit

Rugi bersih (219.880) Net loss

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 66 -

42. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN 42. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 7 tanggal 7 Juni 2000 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP). ESOP diberikan kepada karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan dalam 3 fase. Jumlah hak opsi sebanyak 38.839.000 atau 3,82% dari jumlah saham beredar Perusahaan dan dialokasikan dalam tiga tahap yaitu: Tahap A sebanyak 11.651.700 hak opsi; Tahap B dan C masing-masing sebanyak 13.593.650 hak opsi. Setiap hak opsi memberikan hak untuk membeli 1 saham baru Perusahaan. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 28 tanggal 17 April 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui harga pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.330. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.

Based on the Company’s extraordinary general meeting of stockholders, as stated in Deed No. 7 dated June 7, 2000, of Notary Imas Fatimah, SH, the stockholders approved the Employee Stock Option Plan (ESOP). The ESOP is granted to the key employees of the Company and its subsidiaries in three phases. The total option amounts to 38,839,000 or 3.82% of the total outstanding shares of the Company and is allocated to three plans: Plan A with 11,651,700 options; Plans B and C with 13,593,650 options each. Each option entitles the holder to purchase 1 new share of the Company. Based on the Company’s extraordinary general meeting of the stockholders as stated in Deed No. 28 dated April 17, 2001, of Notary Imas Fatimah SH, the stockholders agreed on the exercise price of Rp 1,330. Such options are nontransferable and nontradable.

Berdasarkan Keputusan Direktur No. 001.Kep.Dir/ BC-CL/X/06 tanggal 6 Oktober 2006, para direktur Perusahaan menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 1.330 menjadi Rp 665 sehubungan dengan pelaksanaan pembagian saham bonus pada tahun 2006 (Catatan 27).

Based on Director’s Decision No. 001.Kep.Dir/BC-CL/X/06 dated October 6, 2006, the directors of the Company agreed to adjust the exercise price from Rp 1,330 to Rp 665 in relation to the distribution of stock bonus in 2006 (Note 27).

Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 tanggal 19 Juli 2007, Komite ESOP menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 665 menjadi Rp 133 dan melakukan penyesuaian atas jumlah hak ESOP sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nominal saham pada tahun 2007.

Based on ESOP’s Committee Decision No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 dated July 19, 2007, ESOP’s Committee agreed to adjust the exercise price from Rp 665 to Rp 133 and adjust the number of options in relation to stock spilt in 2007.

Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 tanggal 18 Desember 2008, Komite ESOP menyetujui untuk memperpanjang batas akhir pelaksanaan ESOP semula tanggal 31 Desember 2008 menjadi tanggal 1 Juli 2010.

Based on ESOP’s Committee Decision No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 dated December 18, 2008, ESOP’s committee agreed to extend the due date to exercise ESOP from December 31, 2008 to July 1, 2010.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 67 -

Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The fair value of the option is estimated on the grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:

2009 2008

Opsi gagal diperoleh 0,00% 0,00% Options forfeitureTingkat bunga bebas risiko 7,250% 11,548% Risk-free interest ratePeriode opsi 3 tahun/years 3 tahun/years Option periodKetidakstabilan harga saham 59,92% 53,71% Expected stock price volatilityDividen diharapkan 1,49% 0,00% Expected dividend Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut: Changes in outstanding options are as follows:

Jumlah opsi/Number of rights

Opsi beredar 1 Januari 2008 31.490.000 Outstanding options at January 1, 2008Opsi diberikan selama tahun 2008 4.235.000 Options granted in 2008Opsi dieksekusi selama tahun 2008 (8.260.000) Options exercised in 2008

Opsi beredar 31 Desember 2008 27.465.000 Outstanding options at December 31, 2008Opsi dieksekusi selama tahun 2009 (5.795.000) Options exercised in 2009

Opsi beredar 31 Desember 2009 21.670.000 Outstanding options at December 31, 2009

Penyesuaian atas perhitungan harga opsi tahun 2008 atas opsi yang belum dieksekusi sebesar Rp 6.605 juta dicatat sebagai pendapatan lain-lain di tahun 2008.

Adjustment due to revaluation of call option price in 2008 for unexercised options amounted to Rp 6,605 million which is recorded in other income in 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masing-masing sebesar Rp 2.545 juta dan Rp 12.491 juta.

As of December 31, 2009 and 2008, other capital in relation to options exercised amounted to Rp 2,545 million and Rp 12,491 million, respectively.

43. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN

ISTIMEWA

43. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa

Nature of Relationship

a. PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti)

merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.

a. PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the majority stockholder of the Company.

b. Mediacom merupakan pemegang saham

minoritas PT. Mobile-8 Telecom Tbk pada tahun 2008.

b. Mediacom is the minority stockholder of PT. Mobile-8 Telecom Tbk in 2008.

c. Perusahaan yang pemegang saham akhirnya atau saham mayoritas sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan adalah PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec) dan PT. Bhakti Finance (Bfin).

c. Companies which have the same ultimate stockholder or majority stockholder with the Company’s are PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec), and PT. Bhakti Finance (Bfin).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 68 -

d. PT. Usaha Gedung Bimantara merupakan perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan.

d. PT. Usaha Gedung Bimantara has the same members of management as the Company.

Transaksi hubungan istimewa a. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan

anak perusahan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, meliputi Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan penempatan dana investasi dan perolehan pinjaman dana dari pihak hubungan istimewa.

Transactions with Related Parties a. In the normal course of business, the

Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties. The Company and its subsidiaries also entered into placement of investments with and loans obtained from related parties.

Pada tanggal neraca, saldo aset dan kewajiban yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:

At balance sheet dates, assets and liabilities related to these transactions are as follows:

Catatan/2009 Notes 2008

Investasi jangka pendek 674.032 5 861.900 Short-term investments

Piutang usaha 6 Trade accounts receivablePT Optima Media Dinamika 34.397 73.672 PT Optima Media DinamikaPT Media Nusantara Press 20.844 - PT Media Nusantara PressLainnya 8.167 34.923 Others

Jumlah 63.408 108.595 Total

Hutang usaha 17 Trade accounts payableUsaha Gedung Bimantara 7.307 - Usaha Gedung BimantaraPT Optima Media Dinamika - 43.312 PT Optima Media DinamikaPT Media Nusantara Press - 17.971 PT Media Nusantara PressLainnya 6.823 4.320 Others

Jumlah 14.130 65.603 Total

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 69 -

b. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak hubungan istimewa yaitu:

b. The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties, as follows:

Pemberian/penerimaan pinjaman dana

tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.

Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of the Company and its subsidiaries by related parties or vice versa.

Transaksi dengan karyawan meliputi

pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.

Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.

Rincian piutang dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Details of receivables from related parties are as follows:

2009 2008

Piutang karyawan 2.782 3.524 Employee receivablesPT. Mobile-8 Telecom Tbk - 2.822 PT. Mobile-8 Telecom TbkLainnya (masing-masing Others (less than

kurang dari Rp 1 miliar) 1.985 1.113 Rp 1 billion each)

Jumlah 4.767 7.459 Total

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.

Management believes that receivables from related parties are fully collectible, therefore, no provision was recognized.

44. INFORMASI SEGMEN

44. SEGMENT INFORMATION

Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi, dan telekomunikasi.

Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services which are content and advertising based media, subscribers based media, telecommunication infrastructure and information technology, and telecommunications.

Pada tahun 2008, Perusahaan telah mendivestasi segmen telekomunikasi (Catatan 41).

In 2008, the Company divested telecommunication segment (Note 41).

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 70 -

Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:

Infrastrukturtelekomunikasi

Media berbasis Media dan teknologikonten dan Berbasis informasi/

iklan/ Pelanggan/ TelecommunicationContent and Subscribers infrastructureadvertising Based and information Eliminasi/ Jumlah/

based media Media technology Elimination Total

PENDAPATAN REVENUESPendapatan eksternal 3.857.351 1.054.887 121.370 - 5.033.608 External revenuesPendapatan antar segment 66.494 12 57.415 (123.921) - Intersegment revenuesPendapatan tidak dapat

dialokasi 1.297 Unallocated revenuesJumlah pendapatan 3.923.845 1.054.899 178.785 (123.921) 5.034.905 Total revenues

HASIL SEGMEN 628.016 131.535 4.687 - 764.238 SEGMENT RESULTBeban usaha tidak dapat Unallocated operating

dialokasi (54.333) expensesLaba usaha 709.905 Income from operationsKeuntungan kurs mata uang asing 374.447 Gain on foreign exchangePenghasilan bunga 36.834 Interest incomeBeban bunga dan Interest expense and

keuangan (341.843) financial chargesKerugian pelepasan investasi (109.085) Loss on disposal of investmentLain-lain - bersih 17.192 Others - netBagian laba bersih Equity in net income

perusahaan asosiasi 428 of associatesBeban pajak (259.422) Tax expenseAmortisasi goodwill (96.994) Goodwill

Income before minority Laba sebelum hak minoritas 331.462 interestsHak minoritas (174.254) Minority interestsLaba bersih 157.208 Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONASET ASSETSAset segmen 7.640.147 2.188.032 543.576 (220.185) 10.151.570 Segment assetsAset yang tidak dapat

dialokasi 3.329.619 Unallocated assets

Jumlah aset konsolidasi 13.481.189 Total consolidated assets

KEWAJIBAN LIABILITIESKewajiban segmen 1.175.597 624.304 202.843 (220.185) 1.782.559 Segment liabilitiesKewajiban yang tidak dapat

dialokasi 2.462.666 Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban konsolidasi 4.245.225 Total consolidated liabilities

Penyusutan dan amortisasi 166.343 203.700 47.851 - 417.894 Depreciation and amortizationPenyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation

yang tidak dapat dialokasi 2.308 and amortization

Jumlah 420.202 Total

2009

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 71 -

Infrastrukturtelekomunikasi

Media berbasis Media dan teknologikonten dan Berbasis informasi/

iklan/ Pelanggan/ TelecommunicationContent and Subscribers infrastructureadvertising Based and information Telekomunikasi/ Eliminasi/ Jumlah/

based media Media technology Telecommunications Elimination Total

PENDAPATAN REVENUESPendapatan eksternal 3.780.098 776.061 218.645 608.889 - 5.383.693 External revenuesPendapatan antar segment 141.842 21.092 48.719 1.877 (213.529) - Intersegment revenuesPendapatan tidak dapat

dialokasi - - - - - 947 Unallocated revenues

Jumlah pendapatan 3.921.940 797.153 267.364 610.766 (213.529) 5.384.640 Total revenues

HASIL SEGMEN 537.196 102.332 68.984 (98.598) - 609.914 SEGMENT RESULTBeban usaha tidak dapat Unallocated operating

dialokasi (37.174) expenses

Laba usaha 572.740 Income from operationsKerugian kurs mata Loss on foreign

uang asing (292.407) exchangePenghasilan bunga 90.361 Interest incomeBeban bunga dan Interest expense and

keuangan (559.601) financial chargesKeuntungan pelepasan Gain on disposal of

investasi 544.344 investmentsLain-lain - bersih 70.454 Others - netBagian rugi bersih Equity in net loss

perusahaan asosiasi (540) of associatesManfaat pajak 40.312 Tax benefit Amortisasi goodwill (120.780) Goodwill

Income before minority Laba sebelum hak minoritas 344.883 interestsHak minoritas 80.866 Minority interests

Laba bersih 425.749 Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONASET ASSETSAset segmen 8.014.045 2.022.069 525.058 - (341.902) 10.219.270 Segment assetsAset yang tidak dapat

dialokasi 3.501.096 Unallocated assets

Jumlah aset konsolidasi 13.720.366 Total consolidated assetsKEWAJIBAN LIABILITIESKewajiban segmen 1.323.120 394.758 265.425 - (341.902) 1.641.401 Segment liabilitiesKewajiban yang tidak dapat

dialokasi 2.824.152 Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban konsolidasi 4.465.553 Total consolidated liabilities

Penyusutan dan amortisasi 145.244 133.892 37.089 242.347 - 558.572 Depreciation and amortizationPenyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation

yang tidak dapat dialokasi 2.588 and amortization

Jumlah 561.160 Total

2008

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 72 -

45. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC

mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%.

a. On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sales licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively.

b. RCTI mengadakan perjanjian sebagai

berikut:

1) RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993.

b. RCTI entered into agreements with the following:

1) RCTI and SCTV agreed to each assume

50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume 50% of the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.

2) SCTV dan INDOSIAR untuk

pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata.

2) SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment.

3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSM-LGL/1204/XI/ 2008 tanggal 17 Nopember 2008. Jangka waktu sewa adalah 1 tahun, terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2008 dan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.

3) PT Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSM-LGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. The rental period is 1 year starting from August 4, 2008 and expired on August 3, 2009. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the extention of the agreement is still in process.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 73 -

4) PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.

4) PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement has been extended until June 30, 2010.

5) Indosat untuk sewa Transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian transponder dengan sistem pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 dengan lokasi orbit 1130 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.

5) Indosat for the rental of the Palapa Transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 (one/fourth) of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with orbit located at 1130 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-preemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum.

6) PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.

6) PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satelite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.

7) Electronic City Entertainment (ECE) sehubungan dengan kejuaraan FIFA World Cup 2010 yang diadakan di Afrika Selatan pada bulan Juni 2010.

7) Electronic City Entertainment (ECE) for the 2010 FIFA World Cup, which will be held in South Africa in June 2010.

c. GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: c. GIB entered into various agreements as follows:

1) Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB

bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masing-masing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.

1) On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 74 -

Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:

Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows :

Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.

For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.

Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biaya-biaya yang ditagih oleh MTVI.

For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.

Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.

On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting a (a) non-exclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.

Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.

Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 75 -

Pada tanggal 25 Februari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011.

On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for 3 years period commencing from January 1, 2009 to December 31, 2011.

Para Pihak didalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurang-kurangnya 6 jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar 25% dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 25% dari Viacom.

The Parties have agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of 6 hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate 25% of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive 25% revenue share from Viacom.

2) Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB

mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 24 Pebruari 2010, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung 15 Januari 2010.

2) On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years starting from January 15, 2010.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 76 -

3) Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

3) On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 lease out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its sorrounding area.

4) Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.

4) Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipment which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.

d. MNCSV mengadakan perjanjian sebagai

berikut: d. MNCSV entered into agreements as follows:

1) Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV

menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan.

1) On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (collectively referred to as “HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. Until the issuance date of these consolidated financial statements, the amendment of the agreement is still in process.

2) International Global Networks B.V., The

Netherlands (“IGN”) 2) International Global Networks B.V., The

Netherlands (“IGN”) Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian.

On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV non-exclusive rights’ to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 77 -

Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000.

The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellited master antenna televisision system (also knows as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay the security deposit of US$ 75,000.

3) Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Maret 2009 untuk perubahan biaya bulanan dan perjanjian diperpanjang hingga 1 Maret 2012.

3) On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”). AXN agreed to give non-exclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. The latest amendment was on March 1, 2009 for the change in new monthly subscribers fee, and the agreement was extended until March 1, 2012.

4) Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV

melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan. Perjanjian ini diperbaharui terakhir pada tanggal 15 Agustus 2008 dan diperpanjang hingga 14 Agustus 2011.

4) On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee. This agreement was amended the latest on August 15, 2008, and extended until August 14, 2011.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 78 -

5) ESPN Star Sports Singapore (ESPN) 5) ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”) Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN, dimana ESPN setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:

On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN, under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:

DTH Satellite Master Antenna Television

(SMATV) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.

DTH Satelite Master Antena Television

(SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers.

Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.

Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.

Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV.

Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV.

Pada tanggal 16 Agustus 2009, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Agustus 2011.

On August 16, 2009, the agreement has been amended to extend the period until August 31, 2011.

6) Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama.

6) On December 8, 2005, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions.

Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi.

Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd for the exclusive right to market and distribute the “Baby TV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 79 -

Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017.

Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017.

7) MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2009-2011.

7) MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) and PT Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 2009-2011.

8) Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan:

8) MNCSV entered into an agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with:

(i) Beberapa bank sehubungan dengan

perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank.

(i) Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. In return MNCSV agreed to pay administrative fees to the bank.

(ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV

setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan.

(ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 80 -

(iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV.

(iii) Several installation companies, whereby MNCSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV.

9) MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000.

9) MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000.

Pada bulan Agustus 2009, Prostar II Ltd., bangkrut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNCSV masih dalam proses penyelesaian atas pembayaran transaksi tersebut. Sampai tanggal 31 Desember 2009, MNCSV telah melakukan pembayaran uang muka sebesar US$ 7.910.224.

In August 2009, Prostar II Ltd., had filed for bankcruptcy. As of the issuance date of the consolidated financial statements, MNCSV is still in the process of settlement of the transaction. As of December 31, 2009, MNCSV had made advance payment amounted to US$ 7,910,224.

10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari Lehman pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 21) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, Lehman mendapatkan waran senilai US$ 1 juta yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran.

10) In relation with the letter of credit facility with Lehman dated December 18, 2007 (Note 21) which are an integral parts of the agreement, Lehman obtained US$ 1 million warrants which are convertible to shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined with warrants value (US$ million) converted in to IDR divided by the warrant exercise price.

e. Berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Pos

dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan pendapatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Infokom berkewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebesar 1% dari pendapatan operasinya.

e. Based on instruction from Director General of Post and Telecommunication No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning the increase of the cost of telecommunications services rights, Infokom has to pay for Broadcasting Rights of telecommunications services amounted to 1% from its operational revenue.

f. PT. Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) dan PT. Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”.

f. PT. Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, as follows PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) and PT. Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 81 -

46. KONTINJENSI 46. CONTINGENCIES

a. Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit Cipta TPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. Cipta TPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan Cipta TPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap Cipta TPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tanggal 15 Desember 2009, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009 (Putusan MA 834K).

a. In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for brankcruptcy againts Cipta TPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. Cipta TPI denied the claim which was nowhere to be found in the Cipta TPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Comercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL to Cipta TPI. Cipta TPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision to the Indonesian Supreme Court. On December 15, 2009, the Supreme Court overturned the Commercial Court's decision through decision No. 834K/Pdt/Sus/2009 ("Supreme Court Decision 834K").

Pada tanggal 14 Januari 2010, CCGL mengajukan peninjauan kembali (PK) atas Putusan MA 834K tersebut, menyatakan bahwa CCGL memiliki bukti baru (novum). Sehubungan dengan hal tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya mengajukan Kontra Memorandum Peninjauan Kembali ke MA yang pada dasarnya menyangkal dan menyatakan bahwa novum yang diajukan CCGL tidak relevan terhadap kasus ini.

On January 14, 2010, CCGL filed a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) against the Supreme Court Decision 834K, claiming that it has new evidences (novum). Consequently, Cipta TPI and several other creditors also filed a Counter Memorandum of Judicial Review to the Supreme Court which in principle denies and states that the new evidences introduced by CCGL are irrelevant to the case.

Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan MA pada tanggal 26 Maret 2010, dinyatakan bahwa Majelis Hakim MA Tingkat Peninjauan Kembali telah menyepakati untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan CCGL. Dengan demikian, gugatan pailit oleh CCGL terhadap Cipta TPI sudah berakhir (tuntas) dan Cipta TPI telah bebas dan dinyatakan tidak pailit.

Based on a press conference held by the Supreme Court on 26 March 2010, it was clearly stated that the Supreme Court has agreed to dismiss a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) filed by CCGL. Therefore, CCGL’s bankruptcy lawsuit against Cipta TPI has been finalized so that Cipta TPI is now free and declared not in bankruptcy.

b. RCTI, Kepolisian R.I., Dewan Pers dan beberapa perusahaan media lainnya bersama-sama mendapatkan gugatan perkara perdata No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sehubungan dengan pemberitaan. Sumber pemberitaan tersebut didapatkan RCTI dari pihak kepolisian. Proses persidangan telah memasuki tahap pembuktian.

b. RCTI, the Indonesian National Police, the Press Council, and several other media companies are the defendants in a civil lawsuit No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt in the West Jakarta District Court in relation to news reporting. The source of the news was obtained by RCTI from the police force. The court process on this civil lawsuit is still in the evidence verification phase.

Berdasarkan pendapat dari pengacara dan konsultan hukum RCTI, dengan bersandar pada penilaian terhadap konstruksi dan dalil-dalil gugatan berikut bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat, diperkirakan gugatan tersebut akan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

According to the legal opinion of RCTI’s lawyer and legal consultants, based on an assessment on the construction and argumentation of the complaint and on a review of the evidence submitted by the plaintiff, RCTI’s lawyer and legal consultants predict that the complaint will be rejected or at least will be declared unacceptable by the West Jakarta District Court.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 82 -

47. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 47. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.

On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.

48. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

48. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

Mata uang Mata uangasing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/(nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalentfull amount) Rupiah full amount) Rupiah

Aset Assets Kas dan setara kas US$ 83.605.608 785.893 84.001.374 919.815 Cash and cash equivalents

Euro 10.423 141 12.830 198Yen 578.100 59 577.008 70Lainnya/Others 63 101

Investasi jangka pendek US$ 49.096.575 461.508 83.704.791 916.567 Short-term investmentsPiutang usaha US$ 32.206.703 302.743 31.483.220 344.741 Trade accounts receivable

Sin $ 29.526 198 18.949 144Euro 697.549 9.424 1.100 17GBP - - 4.228 67

Piutang lain-lain US$ 13.929.128 130.934 14.747.144 161.481 Other accounts receivableUang muka dan biaya dibayar dimuka US$ 43.684.865 410.638 315.852 3.459 Advances and prepaid expensesAset lain-lain US$ 12.092.688 113.671 8.031.040 87.940 Other assets

Jumlah Aktiva Moneter 2.215.272 2.434.600 Total Monetary Assets

2009 2008

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 83 -

Mata uang Mata uangasing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/(nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalentfull amount) Rupiah full amount) Rupiah

Kewajiban Liabilities

Pinjaman jangka pendek US$ 7.840.304 73.699 2.549.902 27.921 Short-term loans Hutang usaha US$ 21.861.812 205.501 1.842.320 199.753 Trade accounts payable

Euro 118.610 1.602 616.856 9.520Yen - - 102.359.216 12.409Lainnya/Others 520 364

Hutang lain-lain US$ 850.842 7.998 1.768.499 19.365 Other accounts payable Euro 1.040 14 63.626 982Lainnya/Others 13 14

Biaya masih harus dibayar US$ 10.508.802 98.783 8.826.125 96.646 Accrued expenses Euro 97.647 1.319 149.630 2.309Lainnya/Others 504 226

Pinjaman jangka panjang US$ 75.000.000 705.000 75.000.000 821.250 Long-term loans Hutang pihak hubungan istimewa US$ - - 689 11 Payable to related parties Hutang obligasi US$ 139.507.195 1.311.368 138.041.151 1.511.551 Bonds payableKewajiban tidak lancar lain-lain US$ 369.604 3.474 327.497 3.586 Other noncurrent liabilities

Jumlah Kewajiban Moneter 2.409.795 2.705.907 Total Monetary Liabilities

Kewajiban Moneter Bersih (194.523) (271.307) Net Monetary Liabilities

2009 2008

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008Rp Rp

Euro 1 13.510 15.432 1 Euro USD 1 9.400 10.950 1 USD SGD 1 6.699 7.607 1 SGD JPY 100 10.170 12.123 100 JPY

31 Desember/December 31,

Perusahaan dan anak perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 374.447 juta pada tahun 2009 dan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 292.407 juta pada tahun 2008.

The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange of Rp 374,447 million in 2009 and loss on foreign exchange of Rp 292,407 million in 2008.

49. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

49. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES

Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 84 -

Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.

Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain its operation.

Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.

The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.

Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 50. SUBSEQUENT EVENTS

1. Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.

1. On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.

2. Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 70% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian.

2. On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date.

51. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)

51. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)

a. Standar revisi yang berlaku efektif pada

tahun berjalan

a. Revised standard effective in the current year

Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.

In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 85 -

Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.

The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.

Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan konsolidasi tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.

The initial adoption has no significant effect on the consolidated financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.

b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

b. Revised standards in issue not yet effective

i. Standar yang berlaku efektif untuk

laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

PSAK 26 (revisi 2008), Biaya

Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

i. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:

PSAK 26 (revised 2008), Borrowing

Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial

Instruments: Presentation and Disclosures

PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement

ii. Standar yang berlaku efektif untuk

laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian

Laporan Keuangan

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

ii. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:

PSAK 1 (revised 2009),

Presentation of Financial Statements

PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued

- 86 -

PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi

Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas

Aktivitas Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontibusi Nonmoneter oleh Venturer

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.

c. Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective

The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: ISAK 7 (revised 2009), Consolidation:

Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing

Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites

ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners

ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers

Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the consolidated financial statements.

52. REKLASIFIKASI AKUN 52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Aset tetap dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 130.588 juta telah direklasifikasi menjadi properti investasi agar lebih mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009.

Property and equipment in 2008 consolidated financial statements amounted to Rp 130,588 million was reclassified into investment property to conform the nature and transaction of such account with 2009 consolidated financial statement presentation.

53. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASI 53. APPROVAL OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2010.

The consolidated financial statements were approved by the directors and authorized for issue on March 31, 2010.

*******