Upload
vannhan
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
“ HUBUNGAN FAKTOR EKSPOSI DAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN BAGIAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
HUBUNGAN FAKTOR EKSPOSI DAN DOSIS SERAP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN BAGIAN
INSTALASI RADIOLOGI
Periode 23 Mei – 1 Juli 2016
Oleh :
Nursyifa Oktavia Wardani
(NIM : 1105130067)
Dosen Pembimbing Akademik
Junartho Halomoan,ST.,MT
(NIP.10820588-1)
PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
2016
i
SERAP”
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN BAGIAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
“HUBUNGAN FAKTOR EKSPOSI DAN DOSIS SERAP”
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN BAGIAN
INSTALASI RADIOLOGI
Periode 23 Mei – 1 Juli 2016
Oleh :
Nursyifa Oktavia Wardani
(NIM:1105130067)
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan
Junartho Halomoan,ST.,MT Muhammad Ayatullah, ST
NIP.10820588-1 NIP. 198103202003121007
iii
ABSTRAK
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah di Universitas Telkom
yang dirancang untuk mahasiswa dari semua program studi yang telah
menyelesaikan perkuliahan tahun kedua atau sudah melaksanakan Geladi.
Laporan Kerja Praktek ini berjudul "Hubungan Faktor Eksposi dan Dosis Serap".
Kerja Praktik dilaksanakan dengan tujuan, antara lain: memberikan praktik
kerja dan penyelesaian masalah pekerjaan yang timbul di lapangan, meningkatkan
keterampilan dan wawasan baik dalam hal kompetensi hardskill maupun softskill,
memberikan gambaran nyata mengenai serba-serbi lingkungan kerja, serta
mengenal, mengetahui, dan mempelajari alat-alat yang terdapat di rumah sakit..
Dengan melaksanakan Kerja Praktik, mahasiswa dilatih untuk mengenal
dan menghayati ruang lingkup pekerjaan lapangan, guna mengadaptasi diri
dengan lingkungan. Melalui kegiatan Kerja Praktik, mahasiswa diharapkan dapat
mempraktikkan pengetahuannya di lapangan, menimba pengalaman kerja dari
para pegawai dan perusahaan tempat Kerja Praktik. Metode yang digunakan Studi
Pustaka/Literatur ataupun situs website serta melaksanakan observasi langsung
saat pembimbing/karyawan mengoperasikan alat.
Dalam kegiatan Kerja Praktik kali ini, penulis melakukan Kerja Praktik di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Instalasi
Radiologi mempunyai cakupan tugas yang antara lain mempelajari dan
memahami proses dan prinsip kerja alat yang terdapat di Instalasi Radiologi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktik yang berjudul Hubungan Faktor Eksposi dan Dosis Serap.
Kerja Praktik ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
di Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom. Laporan Kerja Praktik ini disusun
sebagai pelengkap kerja praktik yang telah dilaksanakan lebih kurang 1,5 bulan
atau 6 minggu di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin
Banjarmasin.
Dengan selesainya Laporan Kerja Praktik ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
− Ibu Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Elektro
− Bapak Junartho Halomoan,ST.,MT selaku Dosen Wali dan Pembimbing
Akademik
− Bapak Muhammad Ayatullah selaku Kepala Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dan Pembimbing Lapangan.
− Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu sehingga Laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Laporan Kerja
Praktik ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan. Terimakasih.
Banjarmasin, Juli 2016
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. ii
ABSTRAK ...................................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vii
DAFTAR ISTILAH ...................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penugasan .................................................................................. 1
1.2 Lingkup Penugasan ............................................................................................. 1
1.3 Target Pemecahan Masalah ................................................................................. 2
1.4 Metoda Pelaksanaan Tugas/Pemecahan Masalah ............................................... 2
1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja ......................................................................... 2
1.6 Sistematika Laporan ............................................................................................ 3
BAB II PROFIL INSTITUSI ............................................................................................................4
2.1 Profil Institusi ...................................................................................................... 4
2.2 Struktur Organisasi.............................................................................................. 5
2.3 Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja ........................................................................... 5
BAB III KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS ..............................................................7
3.1 Skematik Umum Sistem yang Terkait Kerja Praktek ......................................... 7
3.2 Skematik dan Prinsip Kerja Sub-Sistem yang Dihasilkan ................................ 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 16
4.2 Saran.................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 18
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 19
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi
Gambar 2.3.1 Peta Lokasi KP
Gambar 2.3.2 Gedung Lokasi KP
Gambar 2.3.3 Lokasi KP
Gambar 3.1.1 Pesawat X-Ray Konvensional dengan Kontrol Panel Digital
Gambar 3.1.2 Pesawat X-Ray Konvensional dengan Kontrol Panel Digital
Gambar 3.1.3 Kontrol Panel Digital Pesawat X-Ray Konvensional
Gambar 3.1.4 Cassette Film X-Ray
Gambar 3.1.5 Kontrol Panel Analog Pesawat X-Ray Konvensional
Gambar 3.1.6 Pesawat X-Ray Konvensional dengan Kontrol Panel Analog
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1 salah satu gambar Faktor Eksposi dari data Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Bagian Instalasi Radiologi.
Tabel 3.2.2 dan 3.2.3 contoh data Tingkat Panduan Paparan dari Badan Pengawas
Tenaga Nuklir.
viii
DAFTAR ISTILAH
• Thermionic Emission :
peristiwa dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan
atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan-awan
electron.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penugasan Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah di Universitas Telkom yang
dirancang untuk mahasiswa dari semua program studi yang telah menyelesaikan
perkuliahan tahun kedua atau sudah melaksanakan Geladi. Pelaksanaan Kerja
Praktik diselenggarakan selama 1,5 bulan atau 6 minggu, dan bertempat di
berbagai perusahaan dan instansi pemerintah di seluruh Indonesia.
Kerja Praktik ini dilakukan agar dapat menghasilkan lulusan sebagaimana
yang diharapkan, yaitu untuk menghasilkan tenaga kerja atau seorang
wirausahawan yang professional. Keahlian professional seseorang tidak semata-
mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus
dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik. Ada dua pihak yaitu
lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan atau instansi
tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian.
Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab
mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian
dan penentuan kelulusan.
Dalam kegiatan Kerja Praktik kali ini, penulis melakukan Kerja Praktik di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Instalasi
Radiologi mempunyai cakupan tugas yang antara lain mempelajari dan
memahami proses dan prinsip kerja alat yang terdapat di Instalasi Radiologi.
1.2 Lingkup Penugasan Selama melaksanakan Kerja Praktik penulis ditempatkan di Instalasi
Radiologi. Lingkup penugasan yang dilakukan selama Kerja Praktik adalah
sebagai berikut :
• Mengamati alat Bone Mineral Density.
• Mengamati alat X-Ray.
• Mengamati alat MRI ( Magnetic Resonance Imaging ).
2
Karena keterbatasan waktu dan tempat, dalam laporan ini hanya akan
membahas tentang X-ray.
1.3 Target Pemecahan Masalah Permasalahan yang ada adalah mencari informasi mengenai X-Ray yang
masih terbatas dalam cakupan, bagaimana prinsip kerjanya, serta hubungan faktor
eksposi dan dosis serap.
1.4 Metoda Pelaksanaan Tugas/Pemecahan Masalah Studi Pustaka/Literatur ataupun situs website serta melaksanakan observasi
langsung saat pembimbing/karyawan mengoperasikan X-ray tersebut.
1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja Pelaksanaan Kerja Praktik diselenggarakan selama 6 minggu atau 1,5 bulan,
dimulai pada tanggal 23 Mei 2016 dan berakhir pada tanggal 1 Juli 2016. Dalam
kegiatan Kerja Praktik kali ini, penulis ditempatkan di Instalasi Radiologi
tugasnya adalah :
• Mengamati beragam alat yang terdapat di Instalasi Radiologi.
• Mempelajari dan memahami proses dan prinsip kerja alat.
Selama melaksanakan Kerja Praktik di Instalasi Radiologi, penulis melakukan
beberapa kegiatan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :
1. Minggu ke-1
Mengamati dan memahami proses dan prinsip kerja alat Bone Mineral
Density.
2. Minggu ke-2 dan ke-3
Mengamati dan memahami proses dan prinsip kerja alat X-Ray Konvensional (
Kontrol Panel Analog ) dan MRI ( Magnetic Resonance Imaging ).
3
3. Minggu ke-4
Mengamati dan memahami proses dan prinsip kerja alat X-Ray Konvensional (
Kontrol Panel Digital Digital ).
4. Minggu ke-5 dan ke-6
Penyusunan laporan.
1.6 Sistematika Laporan Sistematika Laporan Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penugasan
1.2 Lingkup Penugasan
1.3 Target Pemecahan Masalah
1.4 Metode Pelaksanaan Tugas/Pemecahan Masalah
1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja
1.6 Sistematika Laporan
2. BAB II Profil Instansi
2.1 Profil Instansi
2.2 Struktur Organisasi Instansi
2.3 Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja
3. BAB III Kegiatan KP dan Pembahasan Kritis
3.1. Kegiatan KP
3.2. Pembahasan
3.3. Permasalahan
3.4. Hasil Permasalahan
4. BAB VI Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4
BAB II PROFIL INSTITUSI
2.1 Profil Institusi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas B
Pendidikan yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. RSUD
Ulin berdiri tahun 1943 di atas lahan seluas 0,3 ha dengan konstruksi
utama terdiri dari bahan kayu ULIN. Ulin adalah kayu yang kokoh, kuat
tidak lapuk oleh panas dan hujan yang mungkin hanya berada di pulau
Kalimantan. Renovasi rumah sakit ini pertama kali pada tahun 1985,
bangunan kayu ulin diganti dengan konstruksi beton. Tahun 1997
dibangun Ruang Paviliun Aster, kemudian direnovasi lagi dan dibangun
bersama Poliklinik Rawat Jalan dan Ruang Rawat Inap Aster tahun 2002.
Sejak itu RSUD Ulin terus mengalami berbagai kemajuan fisik secara
bertahap sampai pada kondisi seperti sekarang. Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin ini terletak di Jl. A.Yani no.43 Km 2,5 kota Banjarmasin.
Untuk meningkatkan kemampuan jangkauan dan mutu pelayanan,
maka berdasarkan SK Menkes No. 153/Menkes/SK/II/1988 tanggal 16
Februari 1988 tentang persetujuan RSUD Ulin menjadi Rumah Sakit Type
B Pendidikan, serta Kepmendagri No. 445.420-1279 tahun 1999 tentang
Penetapan RSUD Ulin Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Calon Dokter Umum dan Calon Dokter Spesialis. Dengan demikian tugas
dan fungsi RSUD Ulin selain mengemban fungsi pelayanan juga
melaksanakan fungsi pendidikan dan penelitian. Sejalan dengan upaya
desentralisasi maka berdasarkan Perda No. 9 tahun 2002 status RSUD Ulin
berubah menjadi Lembaga Teknis berbentuk Badan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja
Struktur Organisasi
Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi
Lokasi/Unit Pelaksanaan Kerja
Gambar 2.3.1 Peta Lokasi KP
5
6
Gambar 2.3.2 Gedung Lokasi KP
Gambar 2.3.3 Lokasi KP
7
BAB III KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS
3.1 Skematik Umum Sistem yang Terkait Kerja Praktek
Kegiatan KP
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah di Universitas
Telkom yang dirancang untuk mahasiswa dari semua program studi yang
telah menyelesaikan perkuliahan tahun kedua atau sudah melaksanakan
Geladi. Pelaksanaan Kerja Praktik diselenggarakan selama 1,5 bulan atau
6 minggu, dan bertempat di berbagai perusahaan dan instansi pemerintah
di seluruh Indonesia. Kerja Praktek dilaksanakan mulain tanggal 23 Mei –
1 Juli 2016.
Kerja Praktik ini dilakukan agar dapat menghasilkan lulusan
sebagaimana yang diharapkan, yaitu untuk menghasilkan tenaga kerja atau
seorang wirausahawan yang professional. Keahlian professional seseorang
tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik
bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik.
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja
(industri/perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program keahlian. Dengan demikian kedua belah
pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari tahap
perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan
penentuan kelulusan.
Dalam kegiatan Kerja Praktik kali ini, penulis melakukan Kerja
Praktik di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ulin
Mahasiswa ditempatkan di Instalasi Radiologi
Mahasiswa mengamati alat-alat dan bersosisalisasi terhadap sekitar
Mahasiswa diberi tugas oleh pembimbing lapangan
Mahasiswa konsultasi dan menyelesaikan tugas yang diberikan
8
Banjarmasin. Instalasi Radiologi mempunyai cakupan tugas yang antara
lain mempelajari dan memahami proses dan prinsip kerja alat yang
terdapat di Instalasi Radiologi.
Sejarah X-Ray
Pada tahun 1895, Wilhelm Roentgen, Profesor Fisika dari
Universitas Wuerzburg, Jerman, menemukan sebuah bentuk energi yang
mirip dengan cahaya, tetapi dapat menembus melalui benda – benda padat.
Lebih lanjut, sinar ini disebut sinar-X atau sinar Roentgent. Penelitian
lebih lanjut menunjukkan bahwa kemampuan dari energi sinar-X untuk
menembus suatu benda, tergantung dari ketebalan dan kepadatan dari
benda tersebut.
Sinar-X merupakan jenis lain dari radiasi elektromagnetik, seperti infra
merah dan ultra violet, tetapi mempunyai frekuensi atau energi yang jauh
lebih tinggi. Oleh sebab itu, maka sifat – sifatnya terhadap benda jauh
berbeda.
Teori Dasar
Pesawat X-Ray adalah alat/pesawat yang digunakan untuk
kebutuhan medis dengan menggunakan sinar X. Sedangkan, pesawat X-
Ray Konvensional adalah pesawat X-Ray yang tetap atau tidak dapat
berpindah keruangan yang lain. Pesawat X-Ray digunakan untuk
mengetahui kondisi organ-organ dalam tubuh. Komponen-komponen yang
terdapat pada pesawat X-Ray, yaitu : X-Ray Tube, Collimator, Bucky
Stand, Bucky Table, dan High Voltage Generator ( Panel Kontrol ).
Terdapat komponen tambahan, seperti : Cassette Film X-Ray, Bantal Pasir
( Sand Bags ), Bantal Spons, Ikat Pinggang Penekan dan Klem Kepala
pada Bucky Table. Fungsi dari masing-masing komponen antara lain :
a. X-Ray Tube ( Tabung X-Ray )
Adalah tempat dihasilkannya sinar X.
b. Collimator
9
Berfungsi untuk membatasi lapangan penyinaran agar bisa
disesuaikan dengan luas objek dan juga sebagai titik sentrasi
lapangan penyinaran.
c. Bucky Stand dan Table
Adalah alat yang berfungsi untuk menyaring sinar-X yang
dihasilkan.
d. Kontrol Panel
Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur faktor eksposi.
e. Cassette Film X-Ray
Adalah wadah berbentuk segi empat yang berfungsi memasukkan
hasil film roentgent.
Gambar 3.1.1 dan 3.1.2 Pesawat X-Ray Konvensional dengan
Kontrol Panel Digital
10
Gambar 3.1.3 Kontrol Panel Digital dari Pesawat X-Ray Konvensional.
Gambar 3.1.4 contoh Cassette Film X-Ray.
Gambar 3.1.5 Kontrol Panel Analog pada Pesawat X-Ray Konvensional.
11
Gambar 3.1.6 Pesawat X-Ray Konvensional dengan Kontrol Panel Analog.
3.2 Skematik dan Prinsip Kerja Sub-Sistem yang Dihasilkan
Prinsip Kerja
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2
elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgent dihubungkan
ke transformator filamen. Transformator filamen ini akan memberi suplai
sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgent,
sehingga terjadi Thermionic Emission, dimana elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan
terbentuklah awan-awan elektron.
Anoda dan katoda dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi 10
kV-150 kV. Primer HTT ( High Tension Transformer ) diberi tegangan AC
Mahasiswa mengamati alat x-ray
Mahasiswa mengetahui factor eksposi alat x-ray
Mahasiswa menghubungkan factor eksposi dengan hukum dasar fisika
Mahasiswa mendapatkan hasilnya
12
(bolak-balik) maka akan terjadi garis-garis gaya magnet (GGM) yang akan
berubah-ubah bergantung dari besarnya arus yang mengalir. Akibat dari
perubahan garig-garis gaya magnet ini akan menyebabkan timbulnya gaya gerak
listrik (GGL) pada kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari setiap
perubahan fluks pada setiap perubahan waktu. Dari proses ini didapatkanlah
tegangan tinggi yang akan disuplai ke elektroda tabung Roentgent.
Elektron-elektron bebas yang ada disekitar katoda akan ditarik menuju
anoda, akibatnya terjadilah suatu loop (rangkaian tertutup) maka akan terjadi arus
elektron yang berlawanan dengan arus listrik yang kemudian disebut arus tabung.
Pada saat yang bersamaan, elektron-elektron yang ditarik ke anoda tersebut akan
menabrak anoda dan ditahan. Jika tabrakan elektron tersebut tepat di inti atom
disebut peristiwa Breamstrahlung dan apabila menabraknya dielektron di kulit K,
disebut K karakteristik. Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole karena
elektron-elektron yang ditabrak tersebut terpental. Hole-hole ini akan diisi oleh
elektron-elektron lain. Perpindahan elektron ini akan menghasilkan suatu
gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda-beda.
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1 – 1 A, inilah yang
kemudian disebut sinar X atau sinar Roentgent.
Permasalahan
Permasalahan yang diberikan adalah apakah dari Faktor Eksposi dapat
diketahui Dosis Serap.
Faktor Eksposi
Faktor Eksposi ( faktor penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ), mA ( milli
Ampere ) dan s ( second ) . kV adalah satuan beda potensial yang diberikan antara
katoda dan anoda didalam tabung Roentgent. KV akan menentukan Kualitas sinar-
X. mA adalah suatu arus tabung, dan s adalah satuan waktu penyinaran. mAs akan
menentukan kuantitas sinar - X.
13
Tabel 3.2.1 salah satu contoh Faktor Eksposi dari data Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Bagian Instalasi Radiologi.
Dosis Serap
Dosis serap adalah energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa bahan tersebut. Satuan dosis serap adalah joule/kg atau gray (Gy) .
14
Keterangan : dE = energi yang diserap dm = massa bahan yang terkena radiasi
Satuan dosis serap:
- SI = joule/kg atau gray (Gy)
- Satuan lama : Radiation Absorbed Dose(rad)
1 gray (Gy) = 100 rad
Hasil Permasalahan
Dalam pembahasan ini, Energi adalah daya listrik yang dihasilkan pada
waktu tertentu, dengan rumus sebagai berikut : E = Pxt. Dan daya listrik adalah
energy listrik per satuan waktu, dengan rumus sebagai berikut : P = W/t.
Sedangkan besarnya energi listrik yang diserap suatu alat adalah besarnya
sebanding dengan beda potensial dan kuat arus yang mengalir. Besarnya energi
listrik juga sebanding dengan lama pemakaian. Besar energi listrik tersebut
dirumuskan sebagai : W= VxIxt. Dari perhitungan rumus diatas, didapatkan rumus
E = Pxt dan P = W/t. Lalu dapat disubstitusi menjadi E = W/t x t dan akhirnya
menjadi E = W. Sedangkan rumus W = VxIxt. Maka dari rumus yang didapatkan,
dapat dihitung Dosis Serap menggunakan Faktor Eksposi yang diketahui dengan
rumus sebagai berikut :
D = (VxIxt)/m
Dengan catatan massa bahan yang terkena radiasi diketahui.
15
Tabel 3.2.2 dan 3.2.3 contoh data Tingkat Panduan Paparan dari Badan Pengawas
Tenaga Nuklir.
16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Pesawat X-Ray Konvensional adalah pesawat/alat yang digunakan
untuk mendeteksi organ dalam tubuh manusia. Komponen-
komponennya sebagai berikut : Collimator, Bucky Stand dan Table,
Kontrol Panel, dan Tabung X-Ray. Setiap komponennya memiliki
fungsi dan prinsip kerja masing-masing sehingga menghasilkan
hasil Roentgent. Prinsip kerjanya, antara lain :
• Di dalam tabung roentgent ada katoda dan anoda dan bila
katoda (filament) dipanaskan, maka akan mengantarkan
listrik dari transformator.
• Karena panas maka elektron-elektron dari katoda (filament)
terlepas. Dengan memberikan tegangan tinggi maka
elektron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda
(target).
• Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target)
sehingga terbentuk panas dan sinar – X. Sinar - X akan
keluar dan diarahkan dari tabung melalui jendela yang
disebut diafragma. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh
radiator pendingin.
Faktor Eksposi ( faktor penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ),
mA ( milli Ampere ) dan s ( second ). Dosis Serap adalah energi
rata-rata yang diserap bahan per satuan massa bahan tersebut. Dan
terdapat hubungan antara faktor eksposi dan dosis serap dengan
rumus sebagai berikut : D = (VxIxt)/m. Maka didapatkan dosis
serap dari data faktor eksposi yang sudah diketahui. Kegiatan yang
dilakukan pada saat Kerja Praktek adalah mengetahui, mengenal,
serta memahami fungsi dan cara kerja alat-alat tersebut.
4.2 Saran Instalasi Radiologi telah berupaya maksimal untuk terus
menyediakan pelayanan hampir bagi seluruh pasien yang datang.
Saran dari penulis adalah mengingatkan mengenai ketelitian dan
17
upaya peningkatan kemampuan tiap pegawai untuk terus dapat
memberikan layanan terbaik bagi pasien. Memberikan saran agar
performa selalu maksimal dalam pelayanan pasien.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Fajar Agus, “X-Ray Konvensional”. 9 November 2013. 15 Juni 2016
http://kutipanradiologi.blogspot.co.id/2013/11/x-ray-konvensional.html
2. Azisaah Aziraah, “Teknik Pesawat Radiologi”. Juni 2014. 15 Juni
2016
http://azisaah25.blogspot.co.id/2014/06/teknik-pesawat-
radiologi_4.html
3. Annisa Rachma, “Pesawat Sinar-X”. 8 Januari 2013. 15 Juni 2016
http://atro-xx.blogspot.co.id/2013/01/pesawat-sinar-x.html
4. Icky, “Dosimetri”. 8 Januari 2012. 15 Juni 2016
http://ilmuradiologi.blogspot.co.id/2012/01/dosimetri.html
19
LAMPIRAN
i. Copy Surat Lamaran ke Perusahaan/Instansi yang Bersangkutan
20
ii. Copy Balasan Surat Lamaran dari Perusahaan/Instansi