95
 2012 Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan  Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat  Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 1 INISIAL BERMAKNA Inisial Bermakna, suatu pendahuluan. Berisikan bagaimana kegiatan ini dimulai (dibahas dalam Inisial Kegiatan), tentang Program Kreatifitas Mahasiswa (dalam Muda & Berkreasi), teori tentang kewirausahaan (Wira, Usaha), kewirausahaan dan kaitannya den gan pariwisata (Pariwisata sebaga i Industri), memilih daerah tujuan  wisata yang akan dipromosikan (Memilih Dari yang Terindah), gambaran tentang Raja  Ampat (Raja Ampat, Raja Rupawan). Di bagian pertama buku ini juga berbicara  tentang teori  branding images (Memoles Citra), suvenir yang unik (“Buah” Lain dari Buah Tangan), teori tentang marketing (Pemasaran yang Tidak Pasaran), dan gambaran tentang penyablonan kaos (Kaos Kreatif). 1. INISIAL KEGIATAN Berawal dari ketidaksengajaan membaca pengumumun yang ditempelkan di papan pengumuman, Praktikan akhirnya terlibat dalam kegiatan PKM. Praktikan awalnya tidak tertarik, saat itu sedang persiapan skripsi. Batas tanggal pengumpulan laporan usulan terlalu mepet. Sampai kemudian dosen Praktikan, ibu Nurul, mengajak Praktikan untuk ikut serta dalam kegiatan PKM. Anjuran beliau saat itu adalah Praktikan jadi lebih terpacu untuk mengerjakan skripsi. Proposal skripsi yang dikerjakan dapat dijadikan sebagai laporan Usulan PKM bidang Penelitian. Imingan sebesar sepuluh juta rupiah bagi setiap proposal yang disetujui membuat Praktikan

Laporan Kerja Praktek (dana hibah DIKTI)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kerja Praktek yang menguraikan tentang proses mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2012.

Citation preview

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032)

    1

    INISIAL BERMAKNA

    Inisial Bermakna, suatu pendahuluan. Berisikan bagaimana kegiatan ini dimulai (dibahas dalam Inisial Kegiatan), tentang Program Kreatifitas Mahasiswa (dalam Muda & Berkreasi), teori tentang kewirausahaan (Wira, Usaha), kewirausahaan dan kaitannya dengan pariwisata (Pariwisata sebagai Industri), memilih daerah tujuan wisata yang akan dipromosikan (Memilih Dari yang Terindah), gambaran tentang Raja Ampat (Raja Ampat, Raja Rupawan). Di bagian pertama buku ini juga berbicara tentang teori branding images (Memoles Citra), suvenir yang unik (Buah Lain dari Buah Tangan), teori tentang marketing (Pemasaran yang Tidak Pasaran), dan gambaran tentang penyablonan kaos (Kaos Kreatif).

    1. INISIAL KEGIATAN

    Berawal dari ketidaksengajaan membaca pengumumun yang

    ditempelkan di papan pengumuman, Praktikan akhirnya terlibat dalam

    kegiatan PKM. Praktikan awalnya tidak tertarik, saat itu sedang persiapan

    skripsi. Batas tanggal pengumpulan laporan usulan terlalu mepet. Sampai

    kemudian dosen Praktikan, ibu Nurul, mengajak Praktikan untuk ikut serta

    dalam kegiatan PKM. Anjuran beliau saat itu adalah Praktikan jadi lebih

    terpacu untuk mengerjakan skripsi. Proposal skripsi yang dikerjakan dapat

    dijadikan sebagai laporan Usulan PKM bidang Penelitian. Imingan sebesar

    sepuluh juta rupiah bagi setiap proposal yang disetujui membuat Praktikan

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 2

    kemudian mempertimbangkan untuk mengikutinya. Akhirnya, Praktikan

    mengambil keputusan untuk mengikuti PKM.

    Panitia PKM menyaratkan agar minimal ada tiga orang dalam tim dan

    minimal terdiri dari dua angkatan yang berbeda dengan maksud regenerasi.

    Praktikan kemudian mengajak Rossalita Amelia Avi (Ocha) bergabung dalam

    tim. Pertimbangan memilih Ocha karena kami seangkatan dan sudah saling

    mengerti kebiasaaan dan jalan pikir masing-masing. Ini akan memudahkan

    koordinasi. Masih kurang seorang lagi. Saat itu, sebagai mahasiswa tingkat

    (sangat) akhir, kami kurang mengenal teman-teman angkatan setelah kami.

    Khawatir kami, jika kami salah memilih rekan tim, maka kerja sama yang

    terjadi tidak begitu lebur dikarenakan ada keseganan antar anggota. Akhirnya

    munculah satu nama yang sangat brilian, Zeno Triyoga Amintharso. Kami

    sudah pernah beberapa kali berada dalam satu kelompok tugas mata kuliah.

    Bersyukur, panitia tidak membatasi umur dalam kegiatan ini.

    Pembentukan kelompok sudah. Tiga orang cukup bagi kami. Pada saat

    itu, Praktikan berpikiran bahwa PKM bidang Penelitian kurang begitu seksi

    bagi kami, Ocha dan Zeno ternyata berpikiran sama dengan Praktikan.

    Diputuskanlah bidang Kewirausahaan sebagai konsentrasi kami.

    Kewirausahaan kami ambil dikarenakan Ocha dan saya sedang bersemangat

    berwirausaha. Pertimbangan lainnya, dalam wirausaha kami merasa lebih

    bebas berkreasi dengan ide. Ide dapat segera diwujudkan tanpa harus melalui

    proses penulisan ilmiah umumnya seperti ada landasan teori dan metode

    penelitian.

    Meskipun begitu, bukan berarti mengambil PKM Kewirausahaan segala

    sesuatu menjadi mudah dan lancar. Penentuan produk yang akan dihasilkan

    menjadi salah satu keputusan terbesar dalam berusaha. Sempat berpikir untuk

    mengerjakan produk makanan, tetapi kemudian ide itu tergusur karena

    beberapa pertimbangan. Di antaranya, sudah banyak varian makanan entah

    berat maupun ringan yang tercipta entah untuk tujuan bisnis murni atau pun

    untuk ajang seperti PKM ini. Ide produk muncul ketika ada teman yang baru

    pulang dari daerah asalnya dan memberikan kami oleh-oleh kaos. Tanpa

    mengurangi nilai dari pemberian kaos tersebut, kami merasa bahwa kaos-kaos

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 3

    cinderamata dari daerah cenderung dikerjakan asal-asalan dengan kualitas

    bahan yang tidak bagus. Dari sinilah, terbersit pikiran untuk membuat produk

    cinderamata berupa kaos dengan kualitas yang lebih baik.

    Dari survei kecil-kecilan kami, bertanya ke beberapa teman, ternyata

    kaos cinderamata dengan kualitas asal-asalan kebanyakan berasal dari daerah

    Indonesia Timur. Sayang padahal, pariwisata di daerah Timur Indonesia sedang

    menggeliat dengan angka pertumbuhan kunjungan wisatawan yang besar tidak

    diimbangin dengan penyediaan sarana pendukung pariwisata yang memadai.

    Oleh-oleh misalnya. Di beberapa tempat pariwisata, oleh-oleh berupa pernak-

    pernik kebanyakan sama dengan yang ada di Jogja ataupun Bali. Tidak ada

    kekhasan lokal yang tertonjolkan. Berangkat dari sini, kami berinisiatif untuk

    menyediakan pilihan oleh-oleh, paling tidak satu jenis, yang khas daerah

    setempat dan dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Kaos, kami anggap

    sebagai cinderamata yang paling visible1 dan reliable2. Visible, dengan memiliki

    kaos cinderamata daerah setempat, pembeli mempunyai bukti pernah

    berkunjung ke tempat dimaksud. Reliable, lebih masuk akal untuk diwujudkan

    daripada pernak-pernik karena keterbatasan kami sebagai peserta PKM yang

    masih mahasiswa aktif tanpa ketrampilan.

    2. MUDA DAN KREATIF

    Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic

    knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill3.

    Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan/kemahiran tersebut

    dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin

    melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas

    persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya. Perilaku dan

    pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif

    (unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan. Kemampuan berpikir dan

    bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang

    1 [dapat dilihat]

    2 [diandalkan untuk dilakukan]

    3 [pengetahuan akademis, kemampuan berpikir, kemahiran tatalaksana, ketrampilan

    berkomunikasi]

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 4

    menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena, kreativitas merupakan jelmaan

    integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan dan

    keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, pesepsi dan nalar.

    Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Faktor

    keterampilan mengandung bakat, faal tubuh, dan pengalaman. Dengan

    demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor

    termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama

    Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)4.

    Praktikan pada tahun-tahun sebelumnya belum terlalu tahu dan

    mengenal ada kegiatan bermanfaat seperti ini. Bisa jadi karena keacuhan

    Praktikan atau mungkin memang pada tahun-tahun sebelumnya sosialisasi

    kegiatan ini kurang gencar oleh pihak kampus.

    PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian

    dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk

    meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak

    dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis

    dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

    meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta

    memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun

    2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan

    Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa,

    diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.

    PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf

    pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan

    teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri

    menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan

    arif, mahasiswa diberi peluang untuk meng- implementasikan kemampuan,

    keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun

    4 Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Jakarta. 2011

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 5

    mengembangkan kemandirian melalui kegiatan

    yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

    Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis

    kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu

    PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan

    Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan

    (PKM-K), dan PKM-Pengabdian kepada

    Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan

    Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009,

    DITLITABMAS mengelola 6 (enam) PKM.

    Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang

    semula menjadi tugas Direktorat Akademik

    dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada

    DITLITABMAS. Karena sifatnya yang identik

    dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola

    bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis

    (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT

    terkandung 2 (dua) program Penulisan, yaitu:

    PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-

    Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau

    selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan

    artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan

    dalam PIMNAS, namun dimuarakan pada e-

    journal. PKM-GT yang berpeluang didiskusikan

    dalam forum terbuka, diposisikan sebagai

    pengganti PKM-AI di PIMNAS.

    Namun sejak tahun 2011, jumlah bidang

    PKM bertambah menjadi 7 (tujuh) dengan

    terbitnya bidang PKM-KARSACIPTA. Program

    Kreativitas Mahasiswa dialokasikan di

    DITLITABMAS Ditjen Dikti bagi seluruh

    Manusia

    Kreatif

    Orang kreatif selalu

    membuka pintu dan

    mengeksplorasi pilihan

    Orang kreatif

    menghubungkan hal-hal

    yang tak terhubung. Semua

    yang terputus disambung,

    membuat rangkaian hidup,

    karena ia bekerja dengan

    banyak orang

    Orang kreatif membangunkan orang kreatif

    Orang kreatif menambah

    nilai pada apa yang dia

    ciptakan

    Orang kreatif tidak takut

    kegagalan. Baginya,

    kegagalan adalah ibu dari

    penemuan

    Orang kreatif menolong

    orang lain belajar lebih

    banyak

    Orang kreatif menantang

    status quo

    Orang kreatif memerlukan

    disiplin. Salah satu alat

    pembentuk disiplin adalah

    pasar, yaitu permintaan

    profesional yang

    mengaharuskan kita bekerja

    tepat waktu dengan kualitas

    yang telah disepakati

    ~Rhenald Khasali

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 6

    perguruan tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel

    dan transparan.

    Ke 7 (tujuh) jenis kegiatan PKM memiliki misi dan tuntutan teknis

    pelaksanaan yang berbeda. Perbedaan tersebut ditunjukkan melalui

    karakteristik masing-masing PKM sebagai berikut:

    PKM-P merupakan program penelitian yang bertujuan antara lain:

    untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan

    hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih faktor, menguji

    cobakan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode

    pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi

    produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman,

    menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran,

    survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali

    di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra

    kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul yang mewarnai

    perilaku masyarakat Jawa dan lain-lain kegiatan yang memiliki

    tujuan semacam itu

    PKM-T merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku,

    prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan

    limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau manajemen

    (pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya

    bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan,

    pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut

    kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon

    mitra program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah

    kelompok masyarakat yang dinilai produktif.

    PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih

    dahulu, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan

    prioritas mitra. Dengan demikian, di dalam usul program harus

    dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra

    pada kertas bermaterai Rp 6.000,- .

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 7

    PKM-K merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa

    dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas

    usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang se-

    lanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa ber-

    wirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha

    dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra

    lainnya.

    PKM-M merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

    dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan

    usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan ke-

    lembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara ra-sional,

    pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya

    penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal

    maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif.

    Disyaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen

    bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan

    dibantu/menjadi khalayak sasaran.

    PKM-KC merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan

    nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu

    sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya

    cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan

    langsung bagi pihak lain.

    PKM-A merupakan program Penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari

    suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau

    pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri

    (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-

    lain).

    PKM-GT merupakan program Penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari

    ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan

    meng-acu kepada isu aktual yang ada di masyarakat dan

    memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik.

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 8

    Catatan : Semua program ini menyaratkan ide kreatif mahasiswa sebagai salah

    satu unsur penilaian utamanya

    Dalam upaya mengefisiensikan proses penilaian dan penyediaan

    reviewer, maka seluruh usulan akan dikelompokkan ke dalam masing- masing

    bidang PKM yang dituju (-P, -T, -K, -M, -KC, -KT). Selanjutnya setiap usulan

    dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang

    ilmu, yaitu:

    1 . Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan,

    Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat,

    Psikologi.

    2. Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan,

    Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.

    3. Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia,

    Matematika.

    4. Bidang Teknologi dan Rekayasa: yang meliputi: Informatika, Teknik,

    Teknologi Pertanian.

    5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputii: Agribisnis (Pertanian),

    Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

    6. Bidang Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat,

    Hukum, Sastra, Seni.

    7. Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu

    Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.

    Bidang ilmu lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang

    ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat.

    Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada

    hubungannya dengan kuota jumlah proposal yang didanai tetapi akan

    digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang reviewer

    dengan usulan yang akan dievaluasi baik dalam seleksi proposal, pelaksanaan

    PKM maupun penjurian PIMNAS.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 9

    3. WIRA, USAHA

    Kata Entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis yang jika disadur

    dalam bahasa Inggris berarti between taker atau go between. Terdapat lima

    periode sejarah dari definisi Entrepreneurship yaitu5:

    Pada periode awal, periode go between. Zaman ketika Marco Polo

    berusaha membangun sebuah jalur perdagangan ke arah timur jauh. Marco

    Polo menandatangani sebuah kontrak dengan peminjam untuk menjual

    barangnya. Kontrak pada zaman ini umumnya menyediakan pinjaman pada

    peminjam pada tingkat bunga 22,5% termasuk asuransi. Saat penjual berhasil

    menjual barangnya, keuntungan akan dibagi antara penjual dengan pemberi

    modal. Pemberi modal sering mendapatkan lebih.

    Istilah Entrepreneur mengalami sedikit perubahan pada zaman tengah,

    yaitu sebagai seorang yang mengatur sebuah proyek produksi yang besar.

    Individu ini tidak mengambil resiko apapun, tapi hanya mengatur proyek

    dengan menggunakan sumber daya yang telah disediakan.

    Abad 17, Entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang menyetujui

    sebuah kontrak dengan pemerintah untuk melakukan sebuah jasa. Karena

    harga dari kontrak telah ditetapkan sejak pertama kali, maka segala hasil

    keuntungan atau kerugian semuanya ditanggung oleh Entrepreneur. Contoh

    dari zaman ini adalah John Law, warga negara Prancis yang diijinkan

    membangun sebuah bank yang megah.

    Pada abad 18, seseorang yang mempunyai modal dibedakan dengan

    seseorang yang memerlukan modal. Salah satu penyebab dari pembedaan ini

    adalah indutrialisasi yang terjadi di seluruh dunia. Orang yang memerlukan

    modal ini merupakan manajer uang yang profesional yang membuat sebuah

    resiko investasi dari kumpulan modal ekuitas untuk mendapatkan

    pengembalian yang tinggi dari investasinya.

    Akhir dari abad 19 dan awal abad 29, Entrepreneur tidak dibedakan dari

    manajer dan sering dipandang dari segi ekonomi. Dia mengorganisasikan dan

    mengoperasikan perusahaan untuk pendapatan pribadi, membayar material

    yang dikonsumsi untuk bisnis, tanah dan pekerja yang digunakan dan untuk

    5 Robert Hisrich. 2000. Marketing. Barron's Educational Series

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 10

    modal yang diperlukan. Dia juga memeberikan inisisatif, kemampuan,

    pikirannya pada perencanaan, organisasi, dan mengatur perusahaan.

    Enterpreneur sebagai inovator mulai dibangun pada pertengahan abad 20 yang

    berfungsi untuk membentuk ulang pola produksi dengan menggunakan sebuah

    penemuan, atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi sebuah

    komoditas baru atau memproduksi komoditi lama dengan cara baru. Termasuk

    juga membuka sebuah sumber penyediaan material baru atau sebuah outlet

    dari produk dengan mengorganisasiskan sebuah industri baru.

    Dalam bahasa Inggris, dikenal dua kata untuk menerjemahkan kata

    wirausaha; businessman dan Entrepreneur. Pengertian untuk business-

    man, orang yang bekerja dalam bisnis, jual-beli, atau yang menyediakan jasa.

    Entrepreneur, orang yang merintis sebuah bisnis, usaha. Perbedaan

    mendasar kedua kata ini terletak pada kata work in dan start. Seorang

    Entrepreneur pastilah seorang Businessman juga. Tapi tidak sebaliknya.

    Seseorang yang sedang berada dalam bisnis, tidak berarti dia jugalah yang

    merintis usaha tersebut. Karena bisnis/usaha dapat diwariskan atau diturunkan

    dari orang tua.

    Menurut Lambing dan Kuehl, terdapat tiga kemungkinan aktivitas dari

    Entrepreneur, yaitu :

    1. Konsep baru/bisnis baru, yaitu entrepreneur menemukan produk baru

    atau ide baru yang kemudian membangun bisnis di seputar konsep yang

    baru itu. Di sini dibutuhkan kreativitas dan kemampuan yang tinggi

    untuk melihat pola dan mode/tren sebelum dijelaskan secara meluas ke

    masyarakat. Konsep dari bisnis ini mungkin sangat baru dan

    revolusioner yang dapat menciptakan industri baru. Contohnya adalah

    Steve Jobs, salah satu pendiri Apple computer dan NEXT, kemudian Bill

    Gates pendiri dari Microsoft. Kebanyakan orang akan setuju bahwa

    orang yang membuat inovasi bisnis disebut entrepreneur yang sejati.

    2. Konsep yang telah ada/bisnis baru, yaitu individu yang membuat bisnis

    baru tetapi memakai konsep lama. Contohnya jika seseorang membuka

    toko makanan, ide ini bukan bisnis yang baru, walaupun penemu ini bisa

    dikatakan tidak inovatif, tetapi bisnis ini masih terdapat resiko yang

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 11

    harus ditanggung oleh pemilik bisnis ini, kebanyakan orang akan

    mengatakan bahwa pemilik itu disebut entrepreneur, walaupun mungkin

    ada sebagian orang yang tidak menyetujuinya. Biasanya pemilik bisnis

    yang memakai konsep lama, memberikan sesuatu yang baru atau

    berbeda dibanding bisnis sejenis.

    3. Konsep yang sudah ada/bisnis yang sudah ada, yaitu seseorang yang

    menggunakan sangat sedikit inovasi membagun bisnis dengan cara

    membeli bisnis yang telah ada tanpa merubah kegiatan operasi

    perusahaan. Walau tidak terlihat kreativitas, tetapi pemilik bisnis ini

    masih menanggung resiko keuangan Oleh karena itu orang seperti itu

    masih bisa disebut entrepreneur.

    Menurut Lambing dan Kuehl juga, terdapat lebih dari satu faktor ketika

    ingin mempelajari enterpreneur. Masih terdapat banyak argumen, mengapa

    ada orang yang mau menjadi pekerja bagi orang lain dan ada juga orang yang

    memilih untuk bekerja pada diri sendiri. Terdapat empat faktor dari

    entrepreneurship, yaitu :

    1) Faktor Individual

    Banyak yang percaya bahwa entrepreneur mempunyai kepribadian yang

    khusus dan itu tidak dapat diajarkan. Seorang entrepreneur dapat

    menjadi manajer yang professional tetapi tidak setiap manajer dapat

    menjadi entrepreneur. Selain itu juga terdapat kalimat bahwa ide yang

    baik itu sudah umum, tetapi orang yang mampu melaksanakan ide yang

    baik itu masih sedikit. Beberapa sifat dari entrepreneur :

    a. Kesabaran dari berbisnis. Entrepreneur harus memiliki lebih dari

    sekedar keminatannya pada bisnis, karena akan terdapat banyak

    halangan yang susah. Jika tidak terdapat kesabaran maka bisnis tidak

    akan sukses. Menurut Steven Jobs, Apple Computer sukses bukan

    karena ide yang hebat, tetapi dibangun dari hati.

    b. Kegigihan dalam menghadapi kegagalan. Karena banyaknya

    halangan, banyak pengusaha yang sukses , hanya setelah mereka

    mengalami kegagalan yang berulang kali. Contohnya adalah Walt

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 12

    Disney, sebelum berhasil membuat film pertama kali yang sukses,

    Disney mengalami kebankrutan sebanyak tiga kali.

    c. Kepercayaan. Enterpreneur percaya akan kemampuan dan konsep

    bisnis mereka. Mereka percaya bahwa mereka memiliki kemapuan

    untuk menyelesaikan apapun yang mereka rencanakan untuk

    dikerjakan.

    d. Ketetapan hati/kebulatan tekad. Setiap entrepreneur mengetahui

    kepentingan dari motivasi diri serta kebulatan tekad agar dapat

    menjadi sukses, entrepreneur yakin bahwa kesuksesan ataupun

    kegagalan tergantung dari tindakannya. Kualitas seperti ini dikenal

    dengan internal locus of control.

    e. Manajemen risiko. Entrepreneur dikenal berani mengambil resiko

    yang besar, tetapi sebenarnya cara pandang mereka berbeda. Mereka

    tidak akan menaruh semua telur ke dalam satu keranjang. Dan

    biasanya mereka telah mengambil tindakan yang dapat memperkecil

    risiko yang akan dihadapi.

    f. Melihat perubahan sebagai suatu kesempatan. Bagi kebanyak orang

    perubahan adalah sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari.

    Tetapi bagi pengusaha itu adalah hal yang normal dan perlu. Mereka

    mencari dan merespon perubahan itu untuk dijadikan dasar dalam

    melakukan inovasi.

    g. Toleransi untuk ambigu. Kehidupan dari pengusaha sangat tidak

    terstruktur, tidak ada jadwal, sehingga tidak ada garansi akan

    kesuksesan. Faktor faktor yang tidak terkontrol membuat

    kehidupan pengusaha dapat menjadi ambigu. Pengusaha yang sukses

    merasa nyaman dengan ketidakpastian.

    h. Inisiatif dan keperluan akan pencapaian. Banyak orang akan setuju

    bahwa pengusaha yang sukses dapat membuat suatu inisiatif atas

    terjadinya suatu situasi dimana yang lain tidak dapat melakukannya.

    Banyak orang memiliki ide yang baik tetapi tidak dapat

    menjalankannya. Entrepreneur bereaksi atas ide mereka karena

    kebutuhan akan hasil yang tinggi.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 13

    i. Persepsi dari berlalunya waktu. Entrepreneur menyadari bahwa

    waktu berlalu dengan cepat, dan mereka sering terlihat untuk tidak

    sabar. Karena terlalu orientasi waktu, maka tidak ada sesuatu yang

    dilakukan terlalu cepat dan semuanya dalam keadaan krisis.

    2) Faktor Motivasi

    Walau banyak orang percaya bahwa motivasi dari seorang pengusaha

    adalah uang, tetapi terdapat juga faktor lain yang lebih penting, seperti

    Kebutuhan akan hasil dan keinginan untuk mandiri. Para pengusaha

    sering kali membangun bisnis sendiri hanya untuk menghindari

    memiliki atasan. Berdasarkan penelitian, kurang lebih sebanyak 3000

    enterpreneur mengidentifikasi faktorfaktor yang membuat mereka

    menjadi pekerja bagi diri mereka sendiri adalah:

    - Untuk menggunakan keahlian dan kemampuan diri sendiri

    - Untuk dapat mengontrol kehidupannya sendiri

    - Untuk membangun sesuatu untuk keluarga.

    - Karena mereka menyukai tantangan

    - Untuk dapat menjalani hidup sesuai pilihan mereka

    Di dalam studi lain, juga teridentifikasi faktor lain selain motivasi adalah

    kebutuhan untuk diakui, kebutuhan untuk tampil secara nyata dan

    penghargaan yang berarti, dan kebutuhan akan kepuasan dari

    pengharapan.

    3) Faktor Budaya

    Kebudayaan juga memiliki pengaruh seseorang menjadi pengusaha,

    tetapi bukan berarti setiap orang dari satu grup menjadi pengusaha

    dengan alasan yang sama. Selain itu cara dari setiap budaya menjadi

    entrepreneur tidaklah sama, seperti orang Jepang telah dikenal dapat

    membantu pengusaha itu tetap ada dan menjadi sukses, sedangkan

    orang Amerika dikenal memiliki internal locus of control.

    4) Faktor Kombinasi

    Dalam hal ini, seseorang menjadi entrepreneur karena gabungan dari

    dua atau lebih dari faktor yang telah dijelasakan sebelumnya. Seperti

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 14

    gabungan dari individu, dan kebudayaan dari keluarnya yang berjiwa

    entrepreneur.

    Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian menurut Lambing dan

    Kuehl, sebelum para pengusaha (entrepreneur) memulai suatu bisnis.

    1) Keuntungan

    - Otonomi. Keuntungan yang pertama adalah keperluan untuk

    kebebasan dan kemandirian dalam pengambilan keputusan.

    Kepuasan dalam merasakan menjadi pengatur dari diri sendiri adalah

    yang utama bagi kebanyakan pengusaha.

    - Tantangan Untuk Memulai. Bagi para pengusaha, tantangan untuk

    memulai adalah sesuatu yang menggembirakan. Kesempatan untuk

    menemukan konsep kedalam keuntungan, sehingga dapat membuat

    perasaan untuk mencapainya Pengusaha mengetahui dengan jelas

    tanggung jawabnya atas kesuksesan dari ide mereka.

    - Pengendalian Keuangan. Karena setiap pengusaha memiliki

    keuangan yang independen, maka mereka harus dapat mengaturnya

    agar dapat menghadapi berbagai situasi yang dihadapi.

    2) Kerugian

    - Pengorbanan Diri Untuk awalnya, pengusaha harus bersiapsiap

    untuk kerja dalam jangka waktu yang lama per harinya, dibanding

    jika mereka bekerja di perusahaan orang lain. Mereka harus

    merelakan waktu pribadi untuk bersenangsenang bersama keluarga,

    teman , dll. Biasanya dapat mengakibatkan stress. Pengusaha harus

    mengetahui seberapa besar yang harus mereka korbankan agar bisnis

    ini berhasil.

    - Beban akan Tanggung Jawab. Pengusaha harus mengetahui bahwa

    dia berada pada puncak posisi jabatan, sehingga segala keputusan ada

    di tangannya. Masalah bisa terselesaikan atau tidak tergantung dari

    tindakannya.

    - Sedikit Kebebasan untuk Kesalahan. Pengusaha juga harus bisa untuk

    membuat suatu keputusan yang tidak menguntungkan. Contoh jika

    sebuah perusahaan menwarkan sebuah produk yang tidak diterima

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 15

    dengan baik dan ditempat yang tidak menguntungkan pula. Sebagai

    contoh nyatanya adalah ketika Euro Disney dibuka di Prancis, pada

    tahun tahun awal tidak mengalami keuntungan bahkan mengalami

    kerugian. Tetapi kerugian seperti ini hanya bisa dilakukan oleh

    perusahaan yang besar, karena mereka dapat menutupi kerugian dari

    tempat yang lain

    Menurut Zimmerer T. & Scarborough N, manfaat dari entrepreneurship,

    antara lain:

    a. Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki atau memimpin

    perusahaan memiliki kebebasan dan peluang bagi entrepreneur untuk

    mencapai tujuan penting baginya. Entrepreneur ingin mencoba

    menenangkan hidup mereka dan mereka menggunakan bisnis mereka

    untuk mewujudkan keinginan itu.

    b. Peluang melakukan perubahan. Semakin banyak entrepreneur yang

    memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk melakukan

    perubahan yang menurut mereka penting. Entrepreneur mempunyai

    cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian terhadap masalah-

    masalah sosial dan mempunyai keinginan untuk menjalani kehidupan

    yang lebih baik.

    c. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Bagi entrepreneur tidak

    banyak perbedaan antara bekerja dan bermain,keduanya sama saja.

    Mereka mengetahui bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka

    adalah segala hal yang ditentukan olehkreatifitas, antusias dan visi

    mereka sendiri.

    d. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Walaupun uang bukan

    daya dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis

    merupakan factor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.

    Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William Danko,

    kebanyakan dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan

    Amerika, sehingga entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur.

    e. Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas

    usaha. Pemilik bisnis menyukai kepercayaan dan pengakuan yang

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 16

    diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia. Peran penting

    yang dimainkan dalam lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja

    memiliki dampak nyata dalam melancrkan fungsi ekonomi merupakan

    sebuah imbalan.

    f. Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam

    mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang berhasil memilih

    dalam bisnis tertentu, sebab merekatertarik dan menyukai pekerjaan

    tersebut. Mereka membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan

    mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.

    Ada begitu banyak tujuan entrepreneurship yang bisa dimanfaatkan oleh

    para lulusan perguruan tinggi dalam mewujudkan impiannya.

    Entrepreneurship bukan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu

    sekejap. Namun tak bisa disangkal bahwa entrepreneurship memiliki peran

    yang sangat vital bagi kemajuan insan, daerah, dan bangsa kita.

    Tren belakangan di Indonesia adalah munculnya pengusaha-pengusaha

    muda. Rhenald Khasali6 sudah memulai menghidupkan gerakan kewirausahaan

    sejak reformasi bergulir di Indonesia. Ia

    membuat program televisi sejak tahun 1999

    yang merekontruksi wirausaha-wirausaha

    baru dan menyemangati jutaan orang yang

    kehilangan masa depan akibat gelombang

    PHK dan krisis moneter 1998.

    Gerakan ini kemudian dilanjutkan

    oleh Ir. Ciputra7. Meskipun sudah lanjut

    usia, Ciputra tetap aktif memberikan ceramah tentang semangat

    Entrepreneurship atau kewirausahaan dalam berbagai seminar di berbagai

    perguruan tinggi. Mengembangkan semangat Entrepreneurship pada semua

    6 Rhenald Kasali, Guru Besar Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

    Seorang akademisi sekaligus social Entrepreneur yang menggerakan perubahan riil dengan cara-cara kewirausahaan. Ia mengeluarkan modal sendiri dan menggerakkan perubahan bersama-sama masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan. 7 Ciputra. Pendiri PT Ciputra Grup, Presiden Komisaris Jaya Grup yang membangun Taman

    Impian Jaya Ancol, Presiden Komisaris Metropolitan Grup, Pendiri Universitas Ciputra yang menitikberatkan pendidikan kewirausahaan.

    Entrepreneurship adalah kemampuan seseorang mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. ~ Ciputra

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 17

    lapisan masayrakat memang sedang menjadi ambisi dan citacita besar Ciputra.

    Pada suatu kesempatan, Ciputra pernah berkata8, Bangsa ini sulit maju karena

    minimnya semangat kewirausahaan. Beliau kemudian memberikan contoh,

    pada tahun 2007 terdapat lebih dari 740.200 orang lulusan perguruan tinggi

    yang menganggur. Kondisi ini disebabkan lulusan perguruan tinggi umumnya

    hanya berorientasi mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan. Di sisi

    lain, kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah tapi tidak dikelola secara

    optimal. Ini juga karena minimnya semangat Entrepreneurship. Selain menjadi

    pembicara, Ciputra melakukan langkah kongkrit lainnya untuk menyebarkan

    semangat Entrepreneurship. Beliau mendirikan 12 sekolah dan tiga perguruan

    tinggi yang mengajarkan tentang Entrepreneurship. Siswa yang duduk di kelas

    dua sekolah dasar misalnya, diajak ke kawasan pertokoan. Lalu, mereka diberi

    tugas mencatat semua jenis usaha yang ada serta jenis usaha yang belum

    tersedia. Mereka kemudian diminta mengajukan usulan, jenis usaha apa lagi

    yang layak dibuka di kawasan pertokoan tersebut.

    Usulan yang muncul dari para siswa kemudian

    didiskusikan dengan teman lain dalam kelas. Dengan

    demikian, mereka sekaligus dapat belajar bagaimana

    mengambil keputusan bersama. Hal yang paling

    utama adalah mereka dilatih mencari peluang usaha,

    suatu tahapan penting dalam Entrepreneurship.

    Ciputra berambisi menciptakan Entrepreneur

    karena berkeyakinan bahwa kelompok kreatif inilah

    yang bisa membawa bangsa ini menuju kemajuan.

    Menurutnya, suatu bangsa akan maju jika jumlah

    Entrepreneur-nya paling sedikit dua persen dari jumlah penduduk. Singapura,

    jumlah Entrepreneur mencapai 7,2 persen dan Amerika Serikat 2,14 persen.

    Bandingkan dengan Indonesia berpenduduk 220 juta jiwa hanya memiliki

    400.000 pelaku usaha, hanya sekitar 0,18 persen dari jumlah penduduk.

    Bank Mandiri, salah satu bank negeri dengan aset terbesar di Indonesia,

    sebagai wujud pelaksanaan Tanggungjawab Perusahaan terhadap Masyarakat

    8 Surat Kabar Harian Kompas, Jumat, 22 Agustus 2008.

    CREATIVE MINDS:

    - Not just function but also. . . DESIGN

    - Not just argument, but also. . . STORY

    - Nut just focus, but also. . . SYMPHONY

    - Not just logic, but also. . . EMPHATY

    - Not just seriousness, but also. . . PLAY

    - Not just accumulation, but also. MEANING

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 18

    (CSR), membuat program Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Program WMM

    bertujuan mengajak generasi muda menjadi generasi mandiri dan mampu

    menjadi pencipta lapangan kerja. Terinspirasi dari keyakinan Ciputra yang

    menciptakan dua persen pengusaha di Indonesia, Bank Mandiri menciptakan

    sinergi antara Pemerintah-Pendidikan-Bisnis-Masyarakat. Sinergi ini

    diharapkan menjadikan Entrepreneurship sebagai gerakan nasional dengan

    tujuan agar program ini dengan cepat menyebar ke seluruh Indonesia.

    Ada juga Surat Kabar Harian Jawa Pos. Koran yang berbasis di Surabaya

    ini, sejak Azrul Ananda9 masuk dalam jajaran direksi, gencar menyuarakan

    kewirausahaan. Setahun kemarin, Jawa Pos menyediakan satu halaman khusus

    yang memuat profil generasi pewaris bisnis/usaha yang masih bertahan.

    Halaman Better Generation ini muncul dikarenakan banyaknya cibiran orang

    terhadap pewaris yang menerima warisan bisnis dari orang tua. Bagi sebagian

    orang, para pewaris ini dianggap enak karena tinggal melanjutkan usaha orang

    tua. Azrul yang juga mewarisi usaha orang tuanya ingin membuktikan bahwa

    meskipun warisan, bisnis tetap memerlukan jerih payah, kejelian seorang

    wirausaha untuk tetap bertahan ataupun berkembang lebih besar. Sekarang,

    Jawa Pos menampilkan profil orang-orang yang bergerak dibidang

    Entrepreneurship yang menjadi inspirasi banyak orang. Mereka yang

    merintis usaha dari nol, The Inspiring Generation.

    Dalam sebuah blog10, disebutkan Entrepreneurship merupakan kemahir-

    an yang dimiliki seorang Entrepreneur. Selanjutnya, tidaklah seseorang itu

    disebut sebagai Entrepreneur kecuali bila ia memang sedang atau telah

    membidani lahirnya usaha baru. Jadi, sesungguhnya Entrepreneurship itu,

    tidak lain dan tidak bukan, adalah nama sebuah kemahiran dalam mewujudkan

    usaha baru. Tingkat kemahiran seorang Entrepreneur hanya dapat diketahui

    atau diukur orang lain melalui hasil nyata usaha yang sedang atau telah

    didirikannya. Gelar akademis, jumlah buku yang dibaca, ataupun buku yang

    ditulis seseorang, sama sekali tidak bisa dijadikan ukuran

    Entrepreneurshipnya. Kalau ingin mengetahui apakah seseorang itu seorang

    9 Putra dari Dahlan Iskhan, Menteri BUMNN, mantan Direktur Utama PLN, dan mantan

    Pemimpin Redaksi Jawa Pos. 10

    jufranhelmi.blogspot.com

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 19

    Entrepreneur atau bukan, cari tahu berapa banyak usaha yang sudah coba

    dibidaninya, usaha apa dan dalam bidang apa saja. Usaha yang dimaksud

    tentulah usaha ekonomi. Cari tahu di mana lokasinya dan ukurannya. Cari tahu

    siapa partnernya dan siapa insvestornya. Di antara yang pernah dibidani itu,

    berapa usaha yang gagal dan berapa yang masih bisa bertahan. Itu satu-satunya

    cara menentukannya. Kalau kebetulan membaca riwayat hidup seseorang yang

    berhasil mengelola satu usaha, menjadikannya besar, menghasilkan laba setiap

    tahun, memperkerjakan ratusan karyawan dan semuanya sejahtera, jangan-

    jangan kita telah membaca riwayat hidup seorang manager yang sukses. Yang

    merintis usaha itu mungkin bukan dia, tetapi ayah atau ibunya. Yang memiliki

    enterepreneurship justru adalah ayah atau ibunya itu, bukan dia. Kalau kita

    bertemu seseorang dan tertarik mendengarkan obrolannya tentang dunia usaha

    dan Entrepreneurship, jangan-jangan kita sedang menemui seorang wartawan

    yang menjadi karyawan dari sebuah majalah kewirausahaan, atau seorang

    dosen di fakultas ekonomi, atau seorang penulis buku-buku Entrepreneurship.

    Sering-sering, seorang wartawan, dosen, atau penulis yang notabene berprofesi

    sebagai buruh lebih fasih berbicara tentang Entrepreneurship dibanding

    Entrepreneur itu sendiri. Bukan berarti bicara dengan mereka tak perlu.

    Jangan keliru melihat mana yang Entrepreneur dan mana yang bukan.

    Seseorang tidak bisa mengakui dirinya sebagai Entrepreneur begitu saja tanpa

    dia bisa antarkan atau tunjukkan kepada kita, "Ini nih usaha yang saya bangun.

    Ini yang gagal dan ini yang masih bertahan." Dari sini baru kita bisa mengukur

    atau setidak-tidaknya mengamati kemahiran dan kreatifitasnya mendirikan

    usaha-usaha baru. Sebagai sebuah kemahiran, Entrepreneurship tidak berbeda

    dengan kemahiran yang lain, seperti kemahiran menulis, melukis, mematung,

    bersepeda, dan menyetir mobil. Entrepreneurship bukan pengetahuan yang

    harus dihafalkan. Ia bukan rumus-rumus akuntansi atau ekonomi mikro.

    Entrepreneurship bukan kumpulan peraturan perpajakan atau peraturan

    pemerintah lainnya tentang perusahaan. Entrepreneurship adalah sebuah

    keterampilan. Kalau kita lihat lebih jauh, Entrepreneurship adalah sebuah

    keterampilan dalam permainan berpikir dan merasa. Ia adalah sebuah

    kreatifitas, kearifan, yang beranjak dari sebuah cara pandang. Karena itu,

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 20

    Entrepreneurship akan berbeda-beda dari orang ke orang dan dari satu situasi

    ke situasi yang lain. Kalau kita berharap adanya sebuah Entrepreneurship yang

    baku, yang berlaku pada semua orang, kita keliru. Entrpreneurship hanya berisi

    latar belakang, motivasi, cara pandang, strategi, taktik, dan trik seorang

    Entrepreneur melahirkan usaha baru. Itu saja. Satu-satunya jalan untuk

    mengetahui itu adalah mendatangi seorang yang benar-benar Entrepreneur

    dan mewawancarainya sendiri. Kita bisa juga membaca hasil wawancara

    seseorang dengan Entrepreneur yang ditulis di majalah atau buku. Tapi cara ini

    kurang direkomendasi karena jalan berpikir yang tertuang di dalam hasil

    wawancara itu dipengaruhi juga oleh jalan berpikir si pewawancara. Untung

    kalau si pewawancara itu juga seorang Entrepreneur. Kalau hanya wartawan,

    kita mungkin akan terjebak menjadi wartawan daripada menjadi Entrepreneur.

    Cara lain yang juga bagus untuk mengetahui tentang Entrepreneurship adalah

    dengan membaca buku yang ditulis sendiri oleh seorang Entrepreneur yang

    kebetulan pandai menulis, yang berisi Entrepreneurshipnya. Tulisan itu kira-

    kira akan berisi latar belakang, cara pandang, strategi, taktik dan triknya

    mendirikan usaha baru atau memperbarui usaha yang sudah ada. Yang perlu

    kita catat baik-baik adalah bahwa Entrepreneurship yang ditulis oleh seorang

    Entrepreneur atau hasil wawancara dengannya hanya berlaku untuk dirinya

    sendiri. Kita tidak bisa mengeneralisasikan pengalaman itu sebagai

    Entrepreneurship semua Entrepreneur yang lain. Entrepreneurship tumbuh

    dari waktu ke waktu dalam diri seseorang melalui pengalaman. Ia tumbuh

    melalui proses try-error. Entrepreneurship adalah buah berbuat. Bila kita ingin

    menjadi Entrepreneur, kita dituntut berbuat, yaitu melahirkan usaha baru. Dari

    perbuatan itu akan tumbuh Entrepreneurship setahap demi setahap. Kecepatan

    tumbuhnya pun berbeda dari orang ke orang. Ada yang menyerap banyak

    pengalaman setelah membidani tiga usaha baru, namun ada pula yang baru

    melihat Entrepreneurship di dalam dirinya setelah membidani lebih dari 10

    usaha baru. Bila kita hanya duduk membaca ratusan buku tentang

    Entrepreneurship tanpa mencoba sendiri mendirikan usaha, kita akan sama

    dengan orang yang hanya membaca buku tentang bagaimana menyetir mobil

    tanpa pernah memegang stir mobil, atau sama dengan seseorang yang

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 21

    membaca buku tentang teknik menulis tapi tidak pernah mengetikkan jarinya

    menghasilkan tulisan. Orang seperti ini tidak akan pernah menjadi

    Entrepreneur. Paling-paling ia akan menjadi pengamat Entrepreneurship.

    Kalau ia hanya sibuk mewawancarai Entrepreneur dan berdiskusi dengan

    mereka, tapi tidak mencoba mendirikan satupun usaha, orang ini lebih berbakat

    menjadi wartawan tentang Entrepreneurship. Entrepreneurship dibangun

    melalaui jam terbang berbuat, berbuat dan terus berbuat. Harus diakui pula

    bahwa memang ada sedikit teori dasar yang harus diketahui seorang calon

    Entrepreneur. Tapi, teori itu sedikit sekali. Teori itu dapat dipelajari hanya

    dalam beberapa hari saja. Bahkan teori itu dapat kita pelajari bersamaan

    dengan mendirikan usaha itu. Ini yang terbaik. Teori yang Anda perlukan,

    tinggal dikumpulkan dari berbagai diskusi atau konsultasi dengan orang-orang

    yang Anda temui selama proses mendirikan usaha. Karena selama proses

    mendirikan usaha, kita pasti akan menjumpai banyak orang. Kita mungkin akan

    menemui calon investor, calon manager, calon karyawan, calon pemasok, calon

    pembeli, pejabat pemerintah, notaris, polisi, satpam, preman, pejabat bank, dan

    lain-lain. Kita bisa kumpulkan teori-teori itu dari mereka. Teori-teori itu akan

    jauh lebih praktis dibanding teori yang kita peroleh dari membaca buku atau

    mendengarkan kuliah sebelum memulai usaha. Artinya teori itu, walaupun

    diperlukan, tidak mesti kita pelajari terlebih dulu. Sambil jalan saja. Bahkan,

    mungkin sebagian besar teori, malah sudah kita ketahui sewaktu mempelajari

    ilmu-ilmu yang lain. Tak seorangpun yang telah menghitung secara pasti berapa

    persen pengetahuan teori dan berapa persen hasil pengalaman praktis yang

    membangun Entrepreneurship seseorang. Ada yang mencoba membuat

    perkiran-perkiraan saja, namun akurasinya tidak bisa dijamin.

    Kreatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan memiliki

    kemampuan mencipta. Tidak sekedar mengekor, tetapi ada karya baru yang

    muncul. Ide awal dan media yang digunakan penciptanya bisa muncul dalam

    bentuk apa saja. Semakin istimewa bila tidak terpikirkan orang lain

    sebelumnya. Dewasa ini, generasi muda di Indonesia banyak yang

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 22

    berkecimpung di industri kreatif11. Departemen Perdagangan Indonesia

    mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan

    kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan

    serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan

    daya cipta individu tersebut12. Ciri industri ini, siklus hidup singkat, resiko

    tinggi, marjin keuntungan tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi,

    dan mudah ditiru. Di Indonesia, istilah ekonomi kreatif baru diperkenalkan

    pada tahun 2007, kendati beberapa subsektor ekonomi kreatif, seperti

    kerajinan, sebenarnya bukan hal baru. Ada 14 subsektor industri kreatif yaitu;

    fesyen, kerajinan, desain, musik, percetakan/penerbitan, permainan interaktif,

    pasar seni & barang antik, periklanan, film/video/fotografi, arsitektur, seni

    pertunjukan, layanan komputer & peranti lunak, televisi & radio, dan riset &

    pengembangan. Ekonomi kreatif terbentuk dari ke keunikan dan ketrampilan

    masyarakat. Karena itu tak heran subsektor ekonomi kreatif dapat menjadi

    pendukung atraksi suatu DTW atau bahkan menjadi atraksi utama dari

    pariwisata suatu tempat. Lekatnya subsektor ekonomi kreatif dengan pariwisata

    mendorong terbentuknya Kementrian Negara Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

    Daniel L. Pink (The Whole New Mind, 2005), mengungkapkan bahwa di

    era kreativitas, bila ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi

    kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat "high concept" dan "high

    touch". High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan

    emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah

    dan menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari orang lain. High touch

    adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan

    menemukan makna.

    4. PARIWISATA SEBAGAI INDUSTRI

    Sebagai suatu gejolak sosial, pemahaman akan pengertian dari makna

    pariwisata memiliki banyak definisi. Menurut Kodyat (1983) pariwisata adalah

    11

    Industri kreatif, kumpulan usaha ekonomi kreatif. Istilah yang dipakai pertama kali di Inggris pada tahun 1997. Merupakan industri yang unsur utamanya adalah krativitas dan talenta. Separuh konsumsi negara maju adalah produk industri ini 12

    E-book Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 23

    perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan

    perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau

    keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya,

    alam dan ilmu. Selanjutnya Burkart dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata

    sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam waktu jangka

    pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan

    bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan

    itu. Sedangkan Wahab (1985) menjelaskan pariwisata adalah salah satu jenis

    industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat

    dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup

    serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.

    Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri

    klasik seperti kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan, transportasi

    secara ekonomi juga dipandang sebagai industri. Selain itu pariwisata juga

    disebut sebagai industri yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1969,

    ketika disadari bahwa industri pariwisata merupakan usaha yang dapat

    memberikan keuntungan pada pengusahanya. Sehubungan dengan itu

    Pemerintah Republik Indonesia sejak dini mengeluarkan Instruksi Presiden

    Nomor 9 Tahun 1969 tanggal 6 Agustus 1969, menyatakan bahwa usaha

    pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri

    pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan

    serta kesejahteraan masyarakat dan negara (Yoet, 1983).

    Di dalam pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata ini dapat

    diklasifikasikan bentuknya ke dalam beberapa kategori berikut ini:

    1. Menurut asal wisatawan. Dilihat dari asal wisatawan, apakah asal wisata

    itu dari dalam atau luar negeri. Jika dalam negara berarti bahwa sang

    wisatawan ini hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan

    wilayah negerinya (pariwisata domestik), sedangkan jika datang dari luar

    negeri dinamakan pariwisata Internasional.

    2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran. Kedatangan wisatawan

    dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta

    asing itu berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 24

    negara suatu yang dikunjungi wisatawan ini disebut pariwisata aktif.

    Sedangkan kepergian seorang warga negara keluar negeri memberikan

    efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri negaranya ini

    dinamakan pariwisata aktif.

    3. Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat

    atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di

    tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-

    istilah pariwisata jangka pendek dan jangka panjang, yang tergantung

    kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku oleh suatu negara untuk

    mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksud.

    4. Menurut jumlah wisatawan. Perbedaan ini diperhitungkan atas

    jumlahnya wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang

    sendiri atau dalam suatu rombongan. Maka timbullah istilah-istilah

    pariwisata tunggal dan rombongan.

    5. Menurut alat angkut yang dipergunakan. Dilihat dari segi penggunaan

    alat pengangkutan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka

    katagori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut,

    pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang

    wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.

    Menurut Suwantoro (2004), Upaya pengembangan pariwisata yang

    dilihat dari kebijaksanaan dalam pengembangan wisata alam, dari segi ekonomi

    pariwista alam akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Memang

    pariwisata alam membutuhkan investasi yang relatif lebih besar untuk

    pembangunan sarana dan prasarananya. Untuk itu diperlukan evaluasi yang

    teliti terhadap kegiatan pariwisata alam tersebut. Banyak pendapat yang

    menyatakan bahwa pariwisata alam yang berbentuk ekoturisme belum berhasil

    berperan sebagai alat konservasi alam maupun untuk mengembangkan

    perekonomian. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya mendapatkan dana

    pengembangan kegiatannya. Pengelolaan kawasan wisata alam banyak

    menggunakan dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung sebagai

    mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian kegiatan

    pariwisata alam belum tercapai secara optimal.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 25

    Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang

    pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut

    perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5

    unsur:

    1. Objek dan daya tarik

    wisata,

    2. Prasarana wisata,

    3. Sarana wisata,

    4. Infrastruktur,

    5. Masyarakat/lingkungan.

    Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi

    yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.

    Pengusahaan objek dan daya tarik wisata di kelompokkan ke dalam:

    a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam,

    b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya,

    c. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.

    Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya tarik

    wisata harus dirancang dan dibangun/dikelola secara profesional sehingga

    dapat menarik wisatawan untuk datang untuk datang. Membangun suatu objek

    wisata harus dirancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria tertentu.

    Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:

    a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah,

    nyaman dan bersih.

    b. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

    c. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.

    d. Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan

    yang hadir.

    e. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan

    alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.

    f. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki

    nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacara-upacara adat,

    nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia

    pada masa lampau

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 26

    Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber

    pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada

    kriteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan.

    a. Kelayakan Finansial. Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara

    komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-

    rugi sudah harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang

    dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.

    b. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional. Studi kelayakan ini dilakukan untuk

    melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu

    objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional;

    dapat menciptakan lapangan kerja/berusaha, dapat meningkatkan

    penerimaan devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang

    lain seperti pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain.

    Dalam kaitannya dengan dengan hal ini pertimbangan tidak semata-

    mata komersial saja tetapi juga memperhatikan dampaknya secara lebih

    luas. Sebagai contoh, pembangunan kembali candi Borobudur tidak

    semata-mata mempertimbangkan soal pengembalian modal

    pembangunan candi melalui uang retribusi masuk candi, melainkan juga

    memperhatikan dampak yang ditimbulkannya, seperti jasa transportasi,

    jasa akomodasi, jasa restoran, industri kerajinan, pajak dan sebagainya.

    c. Kelayakan Teknis. Pembangunan objek wisata harus dapat

    dipertanggung jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang

    ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek

    wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik

    suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata

    tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.

    d. Kelayakan Lingkungan. Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan

    sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pemba-ngunan

    objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan

    pembangunannya. Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak

    lingkungan tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk

    kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 27

    sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan

    antar manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam dan

    manusia dengan Tuhannya.

    Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan

    manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di

    daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal,

    jembatan, dan lain sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan

    dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut

    perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi objek wisata

    yang bersangkutan. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan

    kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang

    pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Di

    samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan

    wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank,

    apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, barbier, dan

    sebagainya.

    Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan

    koordinasi yang mantap antara instansi terkait bersama dengan instansi

    pariwisata di berbagai tingkat. Dukungan instansi terkait dalam membangun

    prasarana wisata sangat diperlukan bagi pengembangan pariwisata di daerah.

    Koordinasi di tingkat pelaksanaan merupakan modal utama suksesnya

    pembangunan pariwisata. Pembangunan prasarana pariwisata pemerintah

    lebih dominan karena pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari

    pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu

    lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah, dan sebagainya, yang

    tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja masyarakat.

    Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang

    diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan

    wisatanya. Pembangunan sarana wisata disesuaikan dengan kebutuhan

    wisatawan baik kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun

    dapat menentukan tuntunan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 28

    yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan,

    alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya.

    Tak semua objek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap.

    Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan

    wisatawan. Sarana wisata kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata

    yang harus disediakan, dan secara kuantitatif yang menunjukkan pada mutu

    pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang

    memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan

    sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standart wisata yang

    baku, baik secara nasional dan secara internasional, sehingga penyedia sarana

    wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan

    disediakannya.

    Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik

    wisata akan mengundang kehadiran wisatawan. Masyarakat di sekitar objek

    wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut dan akan

    memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Untuk ini

    masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas

    layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Dalam hal ini pemerintah

    melalui instansi-instansi terkait telah menyelenggarakan berbagai penyuluhan

    kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk bina masyarakat sadar

    wisata. Dengan terbinanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak

    positif karena mereka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan yang

    membelanjakan uangnya. Para wisatawan pun akan untung karena mendapat

    pelayanan yang memadai dan juga mendapatkan berbagai kemudahan dalam

    memenuhi kebutuhannya.

    Di samping masyarakat di sekitar objek wisata, lingkungan alam di

    sekitar objek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan

    tercemar. Lalu lalang manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat

    mengakibatkan rusaknya ekosistem fauna dan flora di sekitar objek wisata. Oleh

    sebab itu perlu adanya upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui

    penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu objek

    wisata.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 29

    Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata

    merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan

    hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun

    kelestariannya tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus

    ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang

    mengesankan bagi tiap wisatawan yang berkunjung. Masyarakat yang

    memahami, menghayati, dan mengamalkan sapta pesona wisata di daerah

    tujuan wisata menjadi harapan semua pihak untuk mendorong pengembangan

    pariwisata yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan

    kesejahteraan masyarakat.

    Pemerintah telah menetapkan pengelompokan daerah tujuan wisata

    (DTW) ke dalam wilayah tujuan wisata (WTW) dengan maksud untuk

    menyebarkan kunjungan wisatawan dan pengembangan kepariwisataan di

    Indonesia. Adapun pengelompokan dan pembagiannya adalah sebagai berikut:

    1. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) A yang terdiri dari Daerah istimewa

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau.

    2. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) B yang terdiri dari Sumatera Selatan,

    Jambi, Bengkulu.

    3. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) C yang terdiri dari Lampung, DKI

    Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

    4. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) D yang terdiri dari Jawa Timur, Bali,

    Nusantara Tenggara Timur.

    5. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) E yang terdiri dari Kalimantan Barat,

    Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.

    6. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) F yang terdiri dari Sulawesi Selatan,

    Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

    7. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) G yang terdiri dari Propinsi Maluku dan

    Irian Jaya.

    Menurut Samsurijal (1997), Peran serta masyarakat dalam pembangunan

    kepariwisataan dapat terbina bila masyarakat memahami manfaat pariwisata

    untuk kepentingan nasional, terutama bagi perbaikan hidup mereka sendiri.

    Apabila pariwisata dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas, serta merata

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 30

    masyarakat akan mendukung pembangunan kepariwisataan. Menurut Fandeli

    (2001), Obyek wisata adalah faktor yang paling menarik perhatian para pelaku

    wisata, dalam hal ini pengunjung, baik itu obyek wisata alam maupun budaya.

    Obyek wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, seperti

    hutan, sungai, danau, pantai, laut, museum atau budaya tradisional lainnya.

    Di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,

    menyatakan bahwa:

    1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan

    tersebut dilakukan secara sukarela bersifat sementara untuk

    menikmati objek dan daya tarik wisata.

    2. Wisatawan adalah orang yang menikmati kegiatan wisata.

    3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

    termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha

    yang terkait di bidang tersebut.

    4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

    penyelenggaraan pariwisata.

    Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistem, memiliki

    ruang lingkup, komponen, dan proses tersendiri. Sistem pariwisata merupakan

    sistem perdagangan yang bersifat khusus, berobyek jasa, dan mendapat

    dukungan dari sistem lainnya, seperti sistem social, budaya, lingkungan hidup,

    sistem religi, dan sistem-sistem lainnya. Bisnis pariwisata adalah aspek kegiatan

    kepariwisataan yang berorientasi pada penyediaan jasa pariwisata.

    Gambar 1. Kewirausahaan dalam Sistem Pariwisata

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 31

    Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati

    batas negara yang meliputi: Perdagangan internasional dan pemanufakturan di

    luar negeri; Industri jasa: transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan,

    konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi masa.

    Bisnis internasional sebagai sebuah disiplin ilmu adalah relatif baru. namun

    sebagai suatu praktik bisnis bukanlah hal yang baru .

    Secara teoritis, bisnis (business) dapat diartikan sebagai:

    (1) Commercial activity engaged in for again or livelihood;

    (2) Activity or enterprise, for gain, benefit, advantage or livelihood;

    (3) Enterprise in which person engaged show willingness to invest time and

    capital on future outcome.

    Jadi kegiatan bisnis pariwisata adalah segala kegiatan usaha yang

    berorientasi pada keuntungan. Meliputi seluruh kegiatan penyediaan jasa

    (services) yang dibutuhkan wisatawan. yang meliputi:

    1. Jasa perjalanan (travel) dan transportasi (transportation),

    2. Penginapan (accommodation), jasa boga (restaurant),

    3. Rekreasi (recreation), dan

    4. Jasa jasa lain yang terkait, seperti jasa informasi, telekomunikasi,

    penukaran uang (money changer), dan jasa hiburan (entertainment).

    Perdagangan jasa pariwisata dapat bersifat domestic (domestic tourism)

    dan dapat juga bersifat internasional (international tourism). Bersifat domestic,

    apabila pelayanan jasa tersebut dilakukan di dalam wilayah suatu Negara, oleh

    pelaku bisnis domestic terhadap wisatawan domestic. Perdagangan jasa

    pariwisata internasional adalah perdagangan jasa yang mengandung unsur

    asing (foreign element). Unsur asing, dalam perdagangan jasa pariwisata dapat

    terjadi karena perbedaan kewarganegaraan pelaku, lokasi, orientasi pasar

    (market target), dan unsur-unsur lainnya, seperti perbedaan hukum, bahasa,

    mata uang transaksi, dan tradisi.

    Sifat khas perdagangan jasa pariwisata terletak pada sifat dan bentuk

    objeknya, yaitu jasa. Bentuk ini memiliki karakter yang sangat berbeda dengan

    barang. Sebagai contoh misalnya standard, lingkungan bisnis, peraturan

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 32

    perundangan, mekanisme dan prosedur, kebutuhan pasar, kemasan produk,

    kualitas produk, penyajian produk, dan sebagainya.

    Karakteristik lainnya, terletak pada posisi jasa pariwisata sebagai objek

    hukum. Bisnis pariwisata memiliki system pengaturan tersendiri, institusi

    institusi, tradisi, azas-azas, ketentuan, standar-standar, mekanisme dan

    prosedur yang berbeda dengan perdagangan barang. Karakteristik demikian

    menunjukkan bahwa bisnis pariwisata merupakan system tersendiri. Mencakup

    kesatuan konsumen, tata kerja, fungsi, dan proses tersendiri. Sistem demikian

    membutuhkan system hukum sui generis, yaitu sistem hukum khusus, sesuai

    dengan karakter obyeknya.

    Mencermati perkembangan neraca pembangunan indonesia dari tahun

    ke tahun, tidak diragukan lagi bahwa kontribusi pendanaan yang berasal dari

    usaha jasa pariwisata telah meningkat dengan cukup berarti. Peranan industri

    pariwisata dalam menopang dan menggalakkan roda perekonomian nasional

    menjadi semakin kokoh di urutan kedua setelah migas.

    Dalam kurun waktu terakhir, posisi kepariwisataan indonesia dalam peta

    persaingan pasar global telah menjadi semakin berat karena beberapa tekanan

    antara lain:

    Keamanan nasional yang cukup rentan;

    Pemulihan krisis ekonomi yang belum kunjung berhasil;

    Tingginya euphoria proses otonomi daerah;

    Tidak sinergisnya program program pemasaran pariwisata Indonesia.

    Beberapa isu pariwisata internasional yang diperkirakan cukup

    mempengaruhi industri kepariwisataan dunia antara lain:

    Keamanan dunia, Terorisme, dan Hak Asasi Manusia,

    Pergeseran kecenderungan dari Pariwisata Masal menuju Pariwisata

    Minat Khusus (Special Interest Tourism),

    Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Deve-

    lopment),

    Pembangunan yang memberdayakan dan melibatkan Masyarakat

    (Community Based Development),

    Revolusi Teknologi Informasi,

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 33

    Semakin terbukanya Pergerakan dan Perjalanan manusia Lintas Batas

    Negara dan Wilayah (Borderless Tourism),

    Perlindungan konsumen yang semakin ketat (Consumer Right),

    Era Perdagangan Bebas dan Liberalisasi Industri,

    Serangan Amerika Serikat terhadap Irak.

    Berdasarkan berbagai variabel dan data-data sepuluh tahun terakhir

    sepuluh besar sumber pasar pariwisata indonesia, adalah:

    1. Singapura 6. Korea

    2. Jepang 7. Inggris

    3. Malaysia 8. Amerika serikat

    4. Australia 9. Jerman

    5. Taiwan 10. Belanda

    Selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun ke tahun kesepuluh pasar

    tersebut secara konsisten telah menjadi pasar paling penting bagi pariwisata

    indonesia. Peramalan terhadap jumlah kunjungan dari pangsa pasar sepuluh

    besar utama (top ten market) sampai tahun 2008 menunjukkan bahwa,

    Singapura masih menjadi sumber pasar utama bagi indonesia dengan tingkat

    pertumbuhan kunjungan yang cukup signifikan.

    Sementara Jepang masih menjadi sumber pasar utama nomer 2 (dua),

    meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang mengalami penurunan signifikan

    dalam kurun waktu 2003 dan 2004. Malaysia masih memiliki posisi yang kuat

    di peringkat ketiga dengan pertumbuhan pangsa pasar yang lambat namun

    berkelanjutan. Australia diperkirakan mengalami penurunan pangsa pasar dan

    digantikan oleh Taiwan sebagai negara sumber pasar terbesar di peringkat

    keempat. Kondisi ini lebih disebabkan karena menurunnya jumlah kunjungan

    pasar australia dan bukan peningkatan jumlah kunjungan pasar taiwan yang

    signifikan. Pasar inggris dan Amerika serikat (longhaul) mengalami

    peningkatan pangsa pasar hingga tahun 2008, sementara pasar Jerman dan

    Belanda hanya mengalami sedikit perubahan.

    Bisnis pariwisata merupakan model bisnis yang complicated. Melibatkan

    ketentuan, prinsip, persyaratan, standar, mekanisme dan prosedur, etika dan

    tradisi, yang membutuhkan perhatian lebih serius dalam perencanaan (Tourism

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 34

    Business Plan). Demikian pula dalam pelaksanaan, dan penyusunan design-

    design penyelesaian masalah. Untuk dapat bersaing secara lebih adil dan

    jernih.Tourism Business Plan memerlukan design-design akurat, dan secara

    proporsional meletakkan pertimbangan-pertimbangan hukum.

    Suatu kegiatan bisnis, yang menyertakan mitra asing, atau unsur-unsur

    asing lainnya, baik manajemen maupun pasar, sebaiknya menempuh prosedur

    standar sebagaimana lazimnya prosedur kegiatan bisnis internasional. Prosedur

    tersebut mencakup pengenalan produk (penawaran), seleksi mitra, negosiasi

    (tawar-menawar), pembentukan MOU (Memorandum of Under-standing),

    kontrak, sampai pada pelaksanaan dan manajemen bisnis.

    5. MEMILIH DARI YANG TERINDAH

    Sejak dulu Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah.

    Inilah yang membuat bangsa Eropa dulu bergantian menduduki tanah air ini.

    Letaknya yang berada di antara dua benua & dua samudra membuat Indonesia

    terkenal. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari banyak pulau, sekitar

    17 ribuan pulau. Secara vulkanologis, Indonesia terletak pada lingkar api (Ring

    of Fire), yang berarti terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif.

    Indonesia terdiri dari berbagai macam suku. Menyebar dari Timur ke Barat.

    Masing-masing dengan bahasa, budaya, adat istiadat, dan kebiasaan masing-

    masing.

    Di Indonesia, Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang terkenal adalah Pulau

    Bali. Masyarakat dunia bahkan lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Bali

    memang unik. Alam dan masyarakatnya menyatu dan saling mendukung.

    Budaya Bali pun masih terjaga sampai sekarang. Kunjungan wisatawan ke Bali

    terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara di Indonesia masih banyak

    tempat wisata lainnya yang patut dikunjungi. Karena itu, pemerintah terus

    bergiat untuk memerkenalkan daerah wisata lainnya melalui Bali. Bali dijadikan

    etalase pariwisata Indonesia. Sehingga wisatawan yang datang dapat diarahkan

    ke DTW lain di Indonesia.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 35

    Kompas13 dalam sebuah forum pernah meringkas 10 daerah tujuan

    wisata di Indonesia yaitu:

    1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Rinjani memiliki panorama

    yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung di Indonesia. Setiap

    tahunnya banyak dikunjungi pecinta alam mulai dari penduduk lokal,

    mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata

    sekitar 20 Celcius terendah 12 Celcius. Angin kencang di puncak

    biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah

    dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan

    kapan saja.

    2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo

    merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan

    perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa

    komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang

    tersisa di bumi. Kondisi alamnya unuk, terdapat padang savana yang

    luas dengan pohon lontarnya (Borassu flabellifer).

    3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Kepulauan Raja Ampat

    merupakan kepulauan yang berada di barat Pulau Papua di Provinsi

    Papua Barat, tepatnya di bagian kepala Burung Papua. Kepulauan ini

    merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan

    pemandangan bawah lautnya.

    4. Kawah Ijen, Jawa Timur. Kawah Ijen merupakan salah satu gunung

    berapi atraksi wisata di Indonesia..

    5. Cartenz Pyramid, Papua. Indonesia patut berbangga dengan

    keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masyarakatnya. Cartenz

    Pyramid disebut juga dengan Puncak Jaya. Puncak Cartenz

    merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.

    6. Gunuk Anak Krakatau, Jawa Barat. Krakatatu adalah kepulauan

    vulkanik yang masih aktif dan berada di selat Sunda antara pulau

    Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak

    gunung berapi di sana yang karena letusan pada tanggal 26-27

    13

    Kompas dot com

  • Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan

    Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat

    2012

    Bachtiardo Johanno Mihaballo

    (0524032) 36

    Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan

    tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.

    7. Gunung Bromo, Jawa Timur. Gunung Bromo merupakan gunung

    berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagia objek wisata di

    Jawa Timur.

    8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur. Gunung Kelimutu adalah

    gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT. Gunung

    ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal

    dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang

    berbeda. Warna-warna ini akan terus berubah seiring perjalanan

    waktu.

    9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Taman Laut Bunaken memiliki

    20 titik penyelaman dengn kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter.

    Dari 20 titik selam itu, 12 diantaranya berada di sekitar Pulau

    Bunaken. Inilah titik penyelaman yang paling sering dikunjungi

    penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

    10. Danau Toba, Sumata Utara. Danau Toba adalah sebuah danau

    vulkanik dengan ukuran panjang 100 km dan lebarnya 30km. Me-

    rupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Di tengah danau ini

    terdapat sebuah pulau bernama, Pulau Samosir. Danau Toba sejak

    lama menjadi daerah tujuan penting di Sumatra Utara selain Bukit

    Lawan dan Pulau Nias.

    Dari sekian banyak DTW di Indonesia, kami kemudian memilih dua

    DTW yaitu, Taman Nasional Komodo dan Kepulauan Raja Ampat merupakan

    resor wisata yang lagi panas-panasnya dikembangkan. Keduanya sama-sama

    menyajikan objek serupa, alam laut dan faunanya. Bedanya di TNK, ada

    Komodo yang endemik, tak tertemukan di tempat lain. Di Raja Ampat, ada

    padang rumput versi bawah laut alias terumbu karang yang terhampar luas plus

    aneka ragam ikan di sana. Menurut penelitian, di kepulauan Raja Ampat ada

    pertemuan arus panas dan dingin. Akhirnya, kamipun memutuskan Raja Ampat

    sebagai latar usaha produk kaos kami.

  • 2012

    Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembu