35
LAPORAN KASUS HERNIA NUCLEUS PULPOSUS BAGIAN NEUROLOGI KEPANITERAAN KLINIK UMJ RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Oleh : M. Rudi Santoso Pembimbing : dr. Samino, Sp.S (K)

laporan kasush

Embed Size (px)

DESCRIPTION

h

Citation preview

  • LAPORAN KASUSHERNIA NUCLEUS PULPOSUSBAGIAN NEUROLOGI KEPANITERAAN KLINIK UMJRUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIHOleh : M. Rudi Santoso

    Pembimbing : dr. Samino, Sp.S (K)

  • I D E N T I T A SNama : Tn. X Usia : 55 tahun Agama: Islam Pekerjaan: Kontraktor Alamat: Rawasari Suku : Jawa

  • ANAMNESIS Anamnesis dilakukan dengan autoanamnesis

    Keluhan utama : Nyeri pada bahu sebelah kiri sejak 2 bulan sebelum masuk RS

  • Riwayat Penyakit SekarangOS merasa nyeri pada bahu sebelah kiri sejak 2 bulan SMRS. Nyeri muncul dengan spontan dirasa tajam, seperti tertusuk, hilang timbul dan menjalar dari leher sampai ke tangan kiri. Nyeri terutama bila OS mengangkat bahu atau mencoba mengangkat benda dan membaik bila tidak digunakan. Punggung dan bahu terasa kaku. Riwayat baal, kelemahan atau kesemutan pada tangan, nyeri yang berpindah dan demam disangkal. Riwayat jatuh dengan bahu atau punggung, menarik benda berat sebelumnya disangkal.

  • Next...Riwayat penyakit Dahulu: Hipertensi(-), Diabetes mellitus(-), Penyakit Jantung (+)

    Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Hipertensi pada keluarga (-). Osteoarthritis (-), Arthritis rheumatoid (-)

    Riwayat Pengobatan : mendapat obat untuk jantung dan pasien minum teratur

  • Next...Riwayat Psikososial :Os tidak sering berolah raga, konsumsi makanan baik banyak sayur dan buah, jarang mengangkat benda-benda berat, sering duduk. Merokok (-).

  • Status GeneralisKeadaan : Sakit RinganKesadaran: Compos Mentis GCS: 15 (E4 V5 M6) Tanda-tanda Vital :: TD : 120/80 mmHg Pulse: 78 kali/menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)RR : 20 kali/ menit (reguler) S : 36,8 C

  • Next...Status GeneralisMata: konjungtiva anemis(-),sclera ikterik(-). Mulut: lembab, stomatitis (-) Leher: pembesaran KGB (-), JVP normal Thorax: bentuk dan pergerakan dada simetrisPulmo: vesikuler,wheezing -/-, rhonki -/- Cor: BJ I, II murni reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen: datar, rata, BU (+) Normal Ekstremitas :edema (-), akral hangat, sianosis (-).

  • Status Neurologis (saraf cranial)

    NervusPemeriksaanDextraSinistraI (olfaktorius)Daya pembauNormosmiaNormosmiaII (ophtalmikus)PenglihatanLapang pandangReflek CahayaEmetropBaik+EmetropBaik+III (Occulomotor) IV (trochlear)VI (abdusens)PtosisGerak bola mataPupildiplopia-BaikIsokor, ukuran 2mm--BaikIsokor, ukuran 2mm-V (Trigeminal)Kekuatan menggigitMembuka rahangChvostek signSensibilitasBaikBaik-BaikBaikBaik-Baik

  • VII (fascial)M.frontalisM. Orbikulari okuliM. BuccinatorM. Orbikularis orisM. PlatismaBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikBaikVIII (akustikus)Tes RinneTes WeberTes SchwabachTidak dinilaiTidak dinilaiTidak dinilaiTidak dinilaiTidak dinilaiTidak dinilaiNervus IX (Glossopharingeus), X (vagus)UvulaDaya kecap Refleks muntahSuaraMenggembungkan pipiRefleks menelanSimetris+++++XI (aksesorius)M.Sterno kleidomastoideusM.TrapeziusTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiXII (hipoglossus)Atrofi lidahLidah mencong----

  • Status NeurologisMotorik

    Sensorik

    555555555555

    ++++

  • Next...Reflek Fisiologi

    Reflek patologi

    Refleks fisiologisDextraSinistraTriseps++Biseps++Patella++Achilles++

    Refleks patologisDextraSinistraBabinski--Chaddock--Oppenheim--Gordon--Kaku kuduk++Kernig sign--

  • Refleks meningesBrudzinsky I-Brudzinsky II-Lasegue sign-

    Keseimbangan dan koordinasiRomberg signTidak dilakukanFukudaTidak dilakukanJari ke jariBaik Jari ke hidungBaik

  • RESUME OS, wanita, 55 tahun datang ke RS karena nyeri spontan pada bahu sebelah kiri yang dirasa tajam, hilang timbul dan menjalar dari leher sampai ke tangan kiri sejak 2 bulan SMRS. Nyeri terutama bila mengangkat bahu atau benda dan membaik bila tidak digunakan. Punggung dan bahu terasa kaku. Riwayat jatuh dengan bahu atau punggung, menarik benda berat sebelumnya disangkal. Ada riwayat penyakit jantung Pemeriksaan fisik :Kesadaran compos mentis, GCS 15. TD : 120/80 mmHg , Pulse : 78 kali/menit (isi cukup, kuat angkat, reguler), RR : 20 kali/ menit (reguler), S : 36,8 C. Status Generalis dalam batas normal. Saraf cranialis dalam batas normal. Reflek fisiologis (+) tidak meningkat. Reflek patologis : kaku kuduk (+), refleks meningens (-)

  • DIAGNOSISDiagnosis Klinis: nyeri pada ekstrimitas superior sinistraDiagnosis Topis: Hernia Nucleus Pulposus setinggi C4-C5Diagnosis Etiologi: penekanan radiks sinistraDiagnosis Patologis: degeneratif

    Usulan pemeriksaan :Foto Polos Cervical, MRI tulang belakang

  • TINJAUAN PUSTAKAHernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis)

  • ANATOMIKolumna vertebralis terdiri dari 33 buah vertebrae, yaitu :7 Vertebrae servical12 Vertebrae torakal5 Vertebrae lumbal5 Vertebrae sakral4 Vertebrae koksigeus

    Diantara Kalumna vertebralis terdapat corpus vertebrae yang dihub satu dengan yang lain oleh Discus Intervertebralis yang diperkuat oleh lig. Longitudinal post dan lig. Longitudinalis anterior

    Fungsi discus invertebralis :Keleluasaan pengerasan vertebraeShock absorber pelindung dari trauma

    Disc intervert terdiri dari :Anulus fibrosus.Nukleus pulposus (gel)Lempeng kartilago hialin

  • DEFINISI HNPHNP (Hernia Nukleus Pulposus) terjebol atau menonjolnya nukleus pulposus dari tempatnya semula melalui bagian terlemah dari discus.

    Hernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus intervertebralis cervikalis sehingga isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) dan menekan radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit tersebut

  • EPIDEMIOLOGIKejadian HNP cervikalis merupakan kejadian HNP terbanyak kedua setelah HNP lumbalis, yaitu sekitar 5-10% dari populasi penderita HNP di Indonesia. Secara umum kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun pada HNP cervikalis sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun. Ratio perbadingan laki-laki dan perempuan yaitu sekitar 2:1.

  • ETIOLOGI

  • FAKTOR RISIKO

  • PATOGENESAHNP dapat terjadi tiba-tiba ataupun perlahan-lahan. Degenerasi Discus: perubahan kimia yang terkait dengan usia menyebabkan discus menjadi lemah. Prolapse: bentuk ataupun posisi dari dskus dapat berubah yang ditunjukkan dengan adanya menonjolan ke spinal canal. Hal ini sering pula disebut dengan bulge atau protrusion. Extrusion: nucleus pulposus keluar melalui robekan dari annulus fibrosus. Sequestration atau Sequestered Disc: nucleus pulposus keluar dari annulus fibrosus dan menempati sisi luar dari discus yaitu pada spinal canal.

  • Robekan atau kerusakan pada lapisan discus intervertebralis akan menimbulkan nyeri lokal oleh karena adanya stress mekanik pada bagian yang peka terhadap nyeri tersebut. Isi dari discus, nucleus pulposus yang tersekuestrasi memiliki respon inflamasi dimana kedua hal tersebut meningkatkan kepekaan terhadap nyeri

  • MANIFESTASI KLINIKBeberapa gejala yang dapat muncul pada HNP cervikalis adalah sesuai dengan radix yang terkena, yaitu:

    C4-C5 (gangguan pada radix C5), terjadi kelemahan pada muskulus deltoideus dan nyeri pada bahuC5-C6 (gangguan pada radix C6), terjadi kelemahan pada muskulus biseps dan wrist ekstensor, nyeri yang disertai rasa tebal dan kesemutan pada ibu jari tanganC6-C7 (gangguan pada radix C7), terjadi kelemahan pada muskulus triceps dan ekstensor jari-jari tangan, nyeri menjalar yang disertai rasa tebal dan kesemutan dari muskulus triseps hingga jari tengah

  • DIAGNOSAAnamnesis

    Kapan mulai sakit, sebelumnya?Diawali oleh suatu kegiatan fisik tertentu? Apa pekerjaan sehari-hari? Trauma?Letak nyeri? Penjalaran? Sifat nyeri? Nyeri bertambah pada sikap tubuh tertentu? Apakah bertambah pada kegiatan tertentu?Apakah nyeri berkurang pada waktu istirahat?Adakah keluarga dengan riwayat penyakit serupa? Apakah pasien mengkonsumsi obat antinyeri, berapa banyak yang diminum untuk menghilangkan nyeri?Apakah ada riwayat keganasan ?

  • Pemeriksaan Fisik Inspeksi Cara berjalan, berdiri, dudukDaerah punggung. lurus tidaknya, lordosis, jalur spasme otot para vertebral? deformitas? kiphosis? gibus?

    Palpasi Palpasi sepanjang columna vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada salah satu procesus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba pada palpasi atau adanya spasme otot para vertebral)

  • Pemeriksaan Neurologik

    Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri pinggang bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena sebab yang lain.

    Pemeriksaan sensorikPemeriksaan motorikPemeriksaan reflek

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan RadiologiSpine MRI

  • PENATALAKSANAANNON SURGICAL TREATMENTNon-Farmakologis, antara lain:- Cervical collar/bracing- Rehabilitasi fisik (traksi dan exercise)- Bed Rest- Ice and Heat TherapyFarmakologis, antara lain:- Antiinflamasi (NSID, steroid injeksi)- Analgesik- Muscle Relaxan

    SURGICAL TREARTMENTDiscectomy (Anterior Cervical Discectomy and Fusion)/ACDFPosterior Cervical Laminoforaminotomy

  • KOMPLIKASIKomplikasi pada kasus HNP cervikalis dapat terjadi apabila tidak diterapi dengan baik dan tuntas. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain adalah gangguang saraf permanen, nyeri kronik, paralisis, dan gangguan postur tubuh yang permanen PROGNOSISPrognosis dari HNP cervikalis bergantung pada keadaan masing-masing penderita, stadium yang terjadi, terapi yang dilakukan, serta faktor penyebab. Semakin ringan stadium, dan dini serta tepat terapinya, prognosis semakin bagus dan angka kekambuhan menurun. Begitu juga sebaliknya.

  • *******************