Upload
eskandaru-sadewa
View
367
Download
44
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan praktik modulasi amplitudo
Citation preview
LAPORAN HASIL PERCOBAAN
JUDUL : MODULASI AMPLITUDO
NAMA PRAKTIKAN : ESKANDARU ERIN SADEWA
NIM : 4.31.12.0.10
KELAS : TE-1A
TGL.PERCOBAAN : 27 FEBRUARI 2013
PENYERAHAN LAPORAN : 6 MARET 2013
PENGAMPU : SUBUH PRAMONO, S.T.
NILAI : ......................................................................................
KETERANGAN : .......................................................................................
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (SARJANA SAINS TERAPAN)
KONSENTRASI JARINGAN RADIO DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012/2013
I. JUDUL
Modulasi Amplitudo
II. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk frekuensi sinyal informasi, sinyal carrier, dan bentuk
frekuensi hasil modulasi amplitudo.
2. Membandingkan bentuk frekuensi hasil modulasi amplitudo berdasarkan
variabel indeks modulasi dari 0.1 sampai dengan 1.0.
III. ALAT/ BAHAN
1. Komputer/ laptop.
2. Software MATLAB.
IV. DASAR TEORI
Sistem modulasi ialah peristiwa penumpangan sinyal informasi/
modulasi ke dalam frekuensi gelombang carrier (pembawa). Diperlukan
modulasi karena:
1. Mempermudah meradiasikan sinyal.
2. Pengiriman sinyal akan memiliki performance yang baik.
3. Mengurangi pengaruh noise dan interferensi.
Gelombang elektromagnetik : Xc (t) = A(t) cos (ωc t + θ(t))
Persamaan gelombang : Y = A sin (ω t + ψ) dimana ω = 2 π f t
Setelah penggabungan, maka sinyal hasil penggabungan dimuat ke
dalam carrier (truk) yang akan membawanya. Proses pemuatan ini disebut
modulasi. Carrier berbentuk sinusoida murni. Melalui proses modulasi
(modulation), maka carrier ini diganggu oleh sinyal pemodulasi sehingga
menjadi carrier yang terganggu (modulated carrier).
Setiap sinusioda mempunyai 3 parameter yaitu: Amplitudo,
Frekuensi, dan Phasa.
Berbeda dengan modulasi amplitudo, modulasi frekuensi
menghasilkan perubahan pada frekuensi gelombang pembawa. Jadi sinyal
informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa
menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan
perubahan tegangan (simpangan) sinyal. Jadi jika gelombang pembawa itu
dimodulasi oleh gelombang sinyal sedemikian rupa sehingga frekuensi
gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan)
gelombang sinyal, maka modulasi ini disebut modulasi frekuensi (Frequency
Modulation = FM ).
Pada modulasi amplitudo kita mengenal istilah faktor modulasi (m),
dan pada modulasi frekuensi pun kita mengenal istilah serupa yaitu indeks
modulasi (mf). Indeks modulasi ini didefinisikan sebagai berikut:
mf = fd/fs...(1)
Untuk contoh-contoh tersebut di atas dengan fs = 1 kHz, dan As
masing-masing sama dengan 0,5 volt, 1 volt, dan 2 volt sehingga fd masing-
masing bernilai 5 kHz, 10 kHz, dan 20 kHz, maka nilai-nilai mf masing-
masing adalah 5, 10, dan 20. Perhatikan bahwa mf tidak memiliki satuan,
karena satuan fd dan fs adalah sama, yaitu Hz.
Dari persamaan (1) kita lihat bahwa karena fd bergantung pada As,
maka mf ini secara tidak langsung menggabungkan fd, fs, dan As. Oleh
karena itu, ketiga varibel tadi dapat mf, fs, dan fo. Adapun frekuensi sesaat
gelombang FM adalah:
fFM = fo + fd cos 2pfst, sehingga persamaan gelombang FM sesaat
adalah :
eo = Ao cos 2p ( ∫ fFM (t) dt) = Ao cos 2p( fo t + mf sin 2pfst) ...(2)
Gambar 1. Bentuk gelombang FM. Perhatikan bahwa disini
frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah-ubah sesuai dengan
perubahan simpangan gelombang sinyal. Jadi hasil modulasi frekuensi (FM)
adalah timbul mampatan dan renggangan dari gelombang pembawa,
sedangkan tinggi amplitudonya selalu tetap.
Gambar 1 Modulasi FM
Persamaan (2) ini menyatakan tegangan keluaran sesaat hasil
modulasi frekuensi (FM). Jika bentuk gelombang sinyal dan gelombang
pembawa sama seperti ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3 di atas, maka bentuk
gelombang FM yang dinyatakan oleh persamaan (10) ini adalah sebagai
berikut: (lihat Gambar 5)
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menginstal software MATLAB.
2. Menjalankan software MATLAB.
3. Memasukkan beberapa variabel beserta nilai dan fungsi pada lembar
Command Window.
4. Melihat hasil operasi yang berupa grafik.
5. Mencatat dan membuat laporan.
VI. HASIL PERCOBAAN
NO KETERANGAN GAMBAR GELOMBANG1 Gelombang Informasi:
Sm = A sin (2π.fm.t)
>> A=4;>> fm=10;>> t=0:0.01:1;>> Sm=A*sin(2*pi*fm*t)
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
2 Gelombang carrier :Sc = B sin (2π.fc.t)
>> B=3;>> fc=20;>> t=0:0.01:1;>> Sc=B*sin(2*pi*fc*t)
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-3
-2
-1
0
1
2
3
3 Gelombang Termodulasi:Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
4 Gelombang Termodulasi:Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5 Gelombang Termodulasi:Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.3
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
6 Gelombang Termodulasi:Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.4
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
7 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
8 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.6
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
9 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.7
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-6
-4
-2
0
2
4
6
10 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.8
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-6
-4
-2
0
2
4
6
11 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-6
-4
-2
0
2
4
6
12 Gelombang Termodulasi:
Sam=(B+Mi*Sm). *sin(2*pi*fc*t)
Mi = 1.0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1-6
-4
-2
0
2
4
6
VII. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil percobaan, gelombang termodulasi memiliki
frekuensi yang sama dengan frekuensi gelombang pembawa (carrier) dan
memiliki nilai simpangan yang berubah-ubah. Semakin besar nilai indeks
modulasi (mendekati 1), semakin besar pula perbedaan amplitudo pada
gelombang termodulasi.
VIII. KESIMPULAN
1. Sinyal informasi berbentuk gelombang sinusoidal yang memiliki nilai
frekuensi dan amplitudo tertentu.
2. Sinyal Carrier berbentuk gelombang sinusoidal yang memiliki nilai frekuensi
yang lebih tinggi dari sinyal informasi.
3. Sinyal Termodulasi memiliki nilai frekuensi yang sama dengan gelombang
carrier, tetapi memiliki simpangan / amplitudo yang berubah ubah, oleh
karena inilah dinamakan Amplitude Modulation (memiliki frekuensi tetap,
dan memiliki nilai amplitudo / simpangan yang berubah-ubah)
4. Semakin besar nilai indeks modulasi (mendekati 1) maka semakin besar
perubahan nilai simpangan, yang menunjukan bahwa sinyal informasi telah
termodulasi dengan baik
5. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks modulasi (mendekati 0) maka
semakin kecil perubahan nilai simpangan, yang menunjukan bahwa sinyal
termodulasi mendekati bentuk sinyal carrier, yang menunjukkan pula bahwa
sinyal informasi tidak termodulasi dengan baik.