23
LAPORAN JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA TUGAS 3 DATA LINK LAYER Oleh : Angga Santoso (201110370311158) Yudha Surya Pradhana (201110370311166) Akhmad Aludi (201110370311197) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013/ 2014

Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jaringan

Citation preview

Page 1: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

LAPORAN JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA

TUGAS 3

DATA LINK LAYER

Oleh :

Angga Santoso (201110370311158)

Yudha Surya Pradhana (201110370311166)

Akhmad Aludi (201110370311197)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013/ 2014

Page 2: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

DATA LINK LAYER

Data Link Layer adalah salah satu layer dalam OSI Layer model. Layer ini termasuk ke dalam

kategori lower layer dan secara keseluruhan berada di urutan kedua model OSI. Layer ini berada

di bawah Network Layer dan di atas Physical layer.

Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik

layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:

Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan

bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.

Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.

Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke

Network layer.

Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan

melintasi Physical layer.

Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam

jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke

kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi

sinyal eror dalam media jaringan.

A. Error Detection and Correction

1. Error-Correcting Codes

Designer Jaringantelah mengembangkan dua strategi dasar untuk menangani error. Salah satu

caranya adalah dengan menyertakan suatu informasi yang lengkap bersama dengan setiap

blok data yang dikirim, untuk memungkinkan penerima menyimpulkan data yang dikirimkan

valid. Cara lain adalah dengan hanya menyertakan informasi yang cukup untuk

memungkinkan penerima untuk menyimpulkan bahwa terjadi kesalahan, tetapi tidak

mendeteksi bagian mana yang error, dan meminta pengiriman ulang. Strategi pertama

menggunakan error-correcting codesdan yang terakhir menggunakan error-detecting

codes.Penggunaan error-correcting kode sering disebut sebagai forward error correction.

Masing-masing teknik menempati relung ekologi yang berbeda. Pada saluran yang sangat

handal, seperti fiber, lebih murah untuk menggunakan error detecting codedan meminta

pengiriman ulang data jika sesekali terjadi error. Namun, pada saluran seperti link wireless

yang membuat banyak kesalahan, lebih baik untuk menambah redundansi yang cukup untuk

setiap blok penerima agar dapat mengetahui blok asli, daripada mengandalkan transmisi,

yang sering terjadi error.Untuk memahami bagaimana kesalahan dapat ditangani, maka perlu

melihat secara dekat apa error sebenarnya. Biasanya, sebuah frame terdiri dari m data (yaitu,

pesan) bits dan redundanr, atau cek, bits. Total panjang adalah n (yaitu, n = m + r). setiap

unit n-bit yang berisi data dan bit cek sering disebut sebagai n-bitcodeword.

Contoh:

Page 3: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Ada dua buah data 101110111 dan 100011111untuk mendeteksi errornya maka

sukup dengan meng-XOR-kan kedua data tersebut dan hitung jumlah angka 1

101110111

100011111

---------

001101000

Ada 3 angka 1 maka terjadi 3 kesalahan pada data yang diterima.

Jumlah posisi bit dimana dua codewords berbeda disebut Hamming Distance (Hamming,

1950). Maksudnya adalah bahwa jika dua codewords adalah Hammind Distance dan terpisah

sejauh d, maka akan dibutuhkand single-bit error untuk mengubah satu ke yang lain.

Di kebanyakan aplikasi trasmisi data, semua 2m pesan adalah legal, namun karena dari cara

perhitungan bits, tidak semua 2n codewords digunakan. Mengingat algoritma untuk

menghitung bit cek, dimungkinkan untuk merumuskan daftar codeword yang legal, dan dari

daftar ini dipilih dua codewords yang Hamming Distance nya minimum. Jarak ini adalah

jarak Hamming dari kode lengkap.

2. Error-Detecting Codes

Error-Detecting Codes banyak digunakan pada jaringan nirkabel, yang terkenal rawan

kesalahan bila dibandingkan dengan kawat tembaga atau serat optik. Tanpa Error-

Detecting Codes, hal itu akan sulit untuk mendapatkan sesuatu secara lengkap. Dalam

jaringan kawat tembaga atau serat, tingkat kesalahan jauh lebih rendah, sehingga deteksi

kesalahan dan transmisi biasanya lebih efisien.

Sebagai contoh sederhana, mempertimbangkan saluran dengan kesalahan terisolasi dan

tingkat kesalahan 10-6 per bit. Tetapkan ukuran blok menjadi 1000 bit. Untuk

memberikan koreksi kesalahan untuk 1000-bit blok, diperlukan 10 cek bit, 1 megabit data

Page 4: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

akan membutuhkan 10.000 cek bit. Untuk sekadar mendeteksi blok dengan kesalahan 1-

bit tunggal, satu bit paritas per blok akan mencukupi. Sekali setiap 1000 blok, blok

tambahan (1001 bit) akan harus ditransmisikan. Total overhead untuk deteksi error +

metode transmisi ulang hanya 2001 bit per megabit data, dibanding 10.000 bit untuk kode

Hamming.

Page 5: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

B. Multiple Acces Protocols, LAN Addresses and ARP

1. Multiple Access Protocols

Pada model transmisi broadcast, semua node berkesempatan yang sama untuk mengirim dan

menerima frame.

Teknologi Link Wireless

pembangunan=> teknologi frekuensi radio (RF) dan infra merah

teknik akses teknologi RF=> Multiple Access FDMA, TDMA, dan CDMA

Klasifikasi Protokol Multiple Access

1. Contentionless

Cara pengaksesan dimana waktu pengiriman user telah dijadwalkan untuk menghindari

tabrakan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal secara bersamaan

2. Contention

Waktu pengiriman dipilih secara acak dan tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket

sehingga tiap user bebas mengirim paket data kapan saja

Layer Data Link berkaitan dengan pengiriman lokal frame antara perangkat pada LAN yang

sama. Data Link frame, sebagai unit-unit data protokol yang disebut, tidak melewati batas-

batas jaringan lokal. Antar-jaringan routing dan global menangani adalah fungsi lapisan yang

lebih tinggi, yang memungkinkan data protokol Link ke fokus pada pengiriman lokal,

pengalamatan, dan arbitrase media. Dengan cara ini, lapisan Data Link analog dengan

lingkungan polisi lalu lintas, ini berupaya untuk menengahi antara partai bersaing untuk

akses ke medium.

Bila perangkat mencoba untuk menggunakan media secara bersamaan, tabrakan bingkai

terjadi. Protokol Data Link menentukan bagaimana perangkat mendeteksi dan memulihkan

dari tabrakan tersebut, dan dapat menyediakan mekanisme untuk mengurangi atau mencegah

mereka.

2. LAN Addresses

Phisycal address :

Alamat yang tidak bisa diganti karena sudah bawaan dari vendor LAN card nya.

Setiap vendor memiliki code yang berbeda-beda yang terdiri dari hexadesimal.

Contohnya : MAC address

Logical address :

Alamat yang bisa diubah dan memerlukan setinggan untuk menggunakannya.

Logical address ada dua yaitu IPv4 yang merupakan bilangan desimal dan Ipv6 yang

merupakan bilangan hexadesimal.

Page 6: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Logical address dikelompokkan menjadi 5 kelas :

Kelas A : 0 – 127

Kelas B : 126 – 191

Kelas C : 192 – 223

Kelas D : 224– 239

Kelas E : 240 – 255

3. ARP

ARP merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada Lapisan

OSI ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan transfer dengan

Interface dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang lebih tinggi (Network

Layer).

Sistim Pengantar pada perangkat Ethernet (Lokal / Layer 2) biasanya tidak dapat mengenali

Alamat IP (Internet Protokol) dengan 32 bit. Sistem mengharuskan untuk mengirim data

paket pada bagian Ethernet melalui alamat Ethernet 48-bit (Atau yang dikenal sebagai MAC

/ Physical Address). Dalam kondisi ini transmisi untuk data paket IP pada LAN sangat

tergantung dari bagian MAC Address, bukan pada bagian IP address terutama untuk

menentukan bagian tujuan / target.

Untuk kondisi diatas dimana diperlukan sistem pengaturan dan penghubungan antara IP

Address dengan MAC Address diperlukan pengembangan yang dikenal sebagai Protokol

ARP.

Paket Informasi pada bagian ARP dapat dipisahkan menjadi 2 type tergantung pada Jenis

Reciever yang diberikan/diijinkan pada jaringan, yaitu:

1. Broadcast : Alamat MAC address yang dituju ditampilkan / dikirim ke semua penerima

dalam jaringan LAN saat Switch Jaringan menerima penghubungan/ konektivitas

perangkat.

2. Non-Broadcast : Hanya beberapa Host yang telah ditentukan dapat menerima paket

pengiriman.

Jenis dari paket ARP juga dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan fungsi :

1. ARP Request : digunakan untuk mengakses MAC address dan mengelolanya melalui IP

address yang terbaca/terdaftar didalam jaringan LAN.

2. ARP Reply : digunakan untuk menginformasikan ke suatu Host dalam jaringan mengenai

bagian localhost dari IP address dan MAC Address

Page 7: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

C. Ethernet

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan

komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto

Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Versi awal Xerox Ethernet dikeluarkan pada tahun 1975 dan di desain untuk

menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per detik melalui kabel

sepanjang satu kilometer.

Desain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital

Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang banyak

digunakan pada jaringan komputer saat ini. Selain itu, terdapat standar Ethernet dengan

kecepatan 100Mbps yang dikenal sebagai Fast Ethernet.

Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of Hawaii pada

akhir tahun 1960 yang dikenal dengan nama "ALOHA". Universitas tersebut memiliki

daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-

komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.

Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute

of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan

Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for

Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia

yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan

keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur

jaringan yang paling banyak digunakan.

Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai

berikut:

10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan:

10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)

100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan:

100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)

1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar

yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).

10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.

Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus,

topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa

kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel

STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis,

semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh

sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang

terhubung ke bus.

Page 8: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

D. CSMA/CD & CSMA/CA

1. Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)

Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) adalah modifikasi

dari CSMA (Carrier Sense Multiple Access) di mana terjadi peningkatan performa dengan

menghentikan transmisi jika terjadi tabrakan (collision) dan mengurangi terjadinya tabrakan

lagi pada percobaan transmisi signal berikutnya.

Protokol CSMA/CD dapat dianalogikan seperti komunikasi pesta malam hari pada

ruangan tanpa cahaya. Setiap orang di sekitar meja harus mendengarkan untuk suatu periode

waktu sebelum berbicara(carrier sense). Ketika keheningan terjadi setiap orang memiliki

peluang yang sama untuk mengatakan sesuatu (collision detection).

Ethernet adalah protokol klasik CSMA/CD. Setiap interface harus menunggu sampai

tidak ada sinyal pada channel, kemudian baru memulai transmisi. Jika beberapa interface

men-transmisikan maka akan ada sinyal pada channel (carrier). Semua interface yang lain

harus menunggu sampai carrier berhenti sebelum mencoba untuk men-transmisikan (carrier

sense).

Semua interface ethernet memiliki kemampuan dan hak yang sama untuk mengirim

frame ke jaringan (network), demokrasi berlaku di sini (multiple access). Karena sinyal

membutuhkan waktu terbatas untuk berjalan dari akhir suatu sistem ethernet ke yang lain,

bit-bit pertama dari frame yang ditransmisi tidak mencapai semua bagian dari network secara

simultan. Oleh karena itu ada kemungkinan bagi dua interface untuk mendeteksi bahwa

network sedang menganggur (idle).Ketika hal ini terjadi, sistem ethernet memiliki cara untuk

mendeteksi tabrakan sinyal dan menghentikan transmisi dan mengirim kembali sinyal

(collision detection).

CSMA/CD adalah protokol layer kedua pada OSI model. Protokol ini didesain untuk

menyediakan akses yang adil untuk sebuah channel yang digunakan bersama-sama sehingga

semua stasiun mendapat kesempatan untuk menggunakan network. Setelah setiap paket

transmisi pada semua station menggunakan CSMA/CD protokol untuk menentukan stasiun

mana yang berikutnya untuk mengunakan channel ethernet.

Cara kerja dari CSMA/CD adalah sebagai berikut:

Komputer akan mendeteksi apakah ada kabel di jaringan (Carrier Sense). Apabila

ada,maka komputer yang akan mengirimkan paket data, akan menunggu sampai tidak ada

computer lagi yang mengirimkan paket data (logika untuk menghindari terjadinyacollision

data). Setelah keadaan memungkinkan, maka komputer akan segera mengirimkan paket

datanya melalui kabel jaringan. Meskipun proses komunikasi datasudah di design sedemikian

rupa, untuk menghidari terjadinya collision, tetapi tetapsaja terkadang terdapat suatu

masalah. Maka saat collision terjadi (paket data yangdikirimkan menjadi tidak

berguna/hancur) dan komputer akan menunggu beberapasaat untuk mencoba mengirimkan

datanya lagi.

2. Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)

Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA) merupakan

modifikasi dari CSMA. Collision avoidance digunakan untuk meningkatkan performa dari

CSMA dengan mencoba menjadi sedikit lebih banyak dalam menggunakan channel. Jika

Page 9: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

channel dirasakan sibuk sebelum transmisi kemudian transmisi dihentikan untuk interval

random. Hal ini akan mengurangi probabilitas collision pada channel.

Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA) memiliki esensi

yang sama dengan CSMA/CD yaitu setiap stasiun perlu memastikan bahwa channel apakah

sedang idle sebelum men-transmisikan sinyal. Jika channel dirasa sedang sibuk makan

stasiun tersebut harus menghentikan transmisinya.

Akan tetapi CSMA/CA digunakan ketika CSMA/CD tidak dapat diimplementasikan

berhubung sifat dasar channel. CSMA/CA digunakan pada 802.11 berdasarkan wireless

LANs. Salah satu dari problem wireless LANs adalah tidak memungkinkannya untuk berada

dalam mode mendengar (listen) sementara mengirim (sending). Oleh karena itu collision

detection tidak mungkin dilakukan. Alasan lain adalah hidden terminal problem, di mana

node A, berada dalam range dari receiver R, tidak berada dalam range dari sender S, dan oleh

karena itu node A tidak tahu apakah S sedang mentransmisikan ke R.

CSMA/CA dapat secara optional disupplementasikan dengan pergantian sebuah Request

to Send (RTS) packet yang dikirim oleh sender S dan sebuah Clear to Send (CTS) packet

yang dikirim oleh receiver R yang dimaksud, dengan memberi alert ke semua node yang

berada dalam range dari sender, receiver, ataupun keduanya, untuk tetap diam selama durasi

transmisi paket utama. Ini dikenal sebagai IEEE 802.11 RTS/CTS exchange.

Cara Kerja dari CSMA/CA:

Komputer yang akan mengirimkan paket data,akan mengirimkan paket broadcastyang

berisi pengumuman jumlah waktu yang di butuhkan untuk mengirimkan paketdatanya.

Komputer yang lain akan menerima pesan, akan menahan paket datanya,sesuai waktu yang

di request oleh komputer lain tadi. Kemudian komputer yang sudahmengantri tadi, akan

mengecek kembali apakah paket data komputer yang me-requestpengiriman paket data tadi

telah mengirimkan paket datanya dengan sukses. Setelahterdeteksi ternyata telah sukses

terkirim, maka komputer yang telah mengantri tadiakan mengirimkan paket-paket datanya.

Page 10: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

E. Multiplexing

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara

bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing

disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi

penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing

– masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang

melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah

Demux.

Tujuan Muliplexing

Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara

berbagi akses bersama.

Jenis Teknik Multiplexing

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :

a. Time Division Multiplexing (TDM) :

Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran

transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai

saluran (user).

Synchronous TDM

Asynchronous TDM

b. Frequency Division Multiplexing (FDM)

Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal

(dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal

dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang

polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global

System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi

GSM adalah sbb:

First-generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)

o Frequency shift keying for signaling

o FDMA for spectrum sharing

o NMT (Europe), AMPS (US)

Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)

o TDMA/CDMA for spectrum sharing

o Circuit switching

o GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)

2.5G: Packet switching extensions

o Digital: GSM to GPRS

Page 11: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

o Analog: AMPS to CDPD

3G:

o High speed, data and Internet services

o IMT-2000

c. Code Division Multiplexing (CDM)

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan-

kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan

FDM.

d. Wavelength Division Multiplexing (WDM) Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical

fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang

diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang

gelombang (wavelength) sinar.

e. Optical code Division Multiplexing (ODM)

Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal ini yang

dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu. Sejumlah berkas

sinar dengan pola sinyal berbeda ditransmisikan melalui serat optik dengan

menggunakan prinsip TDM (berupa temporal-spectral signal structure). Di sisi

penerima setiap berkas sinar tersebut akan diinterpretasi untuk setiap pasangan

pengguna untuk memperoleh kembali data yang dikode tersebut dengan cara

mengenali terlebih dahulu pola sinyal yang digunakan.

Page 12: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

F. NIC, Bridges and Switches

1. NIC (NETWORK INTERFACE CARD)

Network interface card (NIC) atau network card adalah sebuah kartu yang berfungsi

sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.

Jenis NIC yang beredar antara lain :

a. NIC Fisik

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam

motheboard komputer,yang dapat berupa kartu dengan bus ISA,bus PCI,bus EISA,bus MCA

atau bus PCI Express.Selain dari kartu yang ditancapkan ke dalam mottherboard,NIC fisik

juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu demgan bus USB,PCMCIA,bus

serial,bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang

mobile).Contoh NIC yang bersifat adalah NIC Ethernet,Token Ring,dan lainnya.Tugas NIC

adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial

sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis:

Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media=specific NiC);yang

membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang

digunakan.Contohnya adalah NIC Ethernet yangdapat berupa Twisted-Pair (UTP

ATAU STP),Thinnet atau Thicknet atau bahkan tanpa kabel (wireless ethernet).

Krtu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC);yang

membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis sesuai dengan arsitektur jaringan

yang digunakan.Contohnya adalah Ethernet,Token Ring serta FDDI (Fiber

Distributed Data Interface).

b. NIC Logis

NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan

sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-

olah diirinya adalah sebuah NIC.Contoh NIC yang bersifat logis adalah lookback adapter dan

dial-up adapter.

2. BRIDGES

Bridge adalah alat yang menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain dengan tekhnologi

yang sama (misalnya pada dua buah LAN yang sama-sama menggunakan technologi Ethernet).

Page 13: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Bridge akan memisahkan data mana yang harus dikirimkan pada LAN-nya sendiri atau dengan

LAN lain yang terhubung dengannya.

Fungsi Bridge :

Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu

LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.

Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama

maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet).

Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan metode

transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan

broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya

bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.

Cara Kerja ;

Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-

masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan

melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan

sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket

paket diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak

agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.

Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga akan

mempengaruhi unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi sistem yang berada di

LAN yang berbeda yang terhubung oleh Bridge.

3. SWITCHES

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa

HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer

yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang

jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.

Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame

dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node

tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah

setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga

kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10

port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10-Mbps sehingga port

switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.

Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi

pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini

Page 14: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat

digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang

lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch

tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini

dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu

internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.

Page 15: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

G. Wan Technology : The Point-to-Point Protocol, ATM, X.25, dan Frame Relay

1. Wan Technology : The Point-to-Point Protocol PPP (point to point) protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN dalam

suatu jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di

kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti

yang menggunakan protocol suite. Protocol ini menjadi sangat terkenal dan begitu banyak

diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap

berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.

Fitur PPP

1. PPP beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment

(DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).

2. Dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan

ISDN.

3. Tidak ada batas transmission rate

4. Keseimbangan load melalui multi-link

5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.

6. Mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan

sbgnya.

7. Mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication

Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)

8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang

mengindikasikan protocol layer atas.

Korelasi PPP dengan OSI

Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol)

mengijinkan PPP mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll.

Fleksibilitas inilah yang membuat protocol ini menjadi begitu popular. NCP bertindak

sebagai interface antara Data Link layer dengan jaringan. PPP menggunakan NCP untuk

meng-encapsulate paket-2 layer Network. Sementara Paket mengandung Header yang

mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.

Link Control Protocol (LCP) merupakan satu set layanan-2 yang melaksanakan setup link

dan administrasi meliputi:

Testing dan negosiasi Link

Kompresi

Authentication

Deteksi error

Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang

terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan

tetapi dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous

termasuk:

Serial asynchronous seperti dial-up

ISDN

Page 16: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Serial synchronous

HIgh Speed Serial Interface (HSSI)

PPP membentuk komunikasi dalam tiga fase:

Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP

Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat

direkomendasikan.

Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)

2. Asynchronous Transfer Mode

Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah

nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat

digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana

halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap

perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana

multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam

fixed length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung

dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit.

ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.

Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan

ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang

terdiri dari :

48 oktet untuk field informasi, dan

5 oktet untuk header.

Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU,

sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga

dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link

menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi

yang terakselerasi dari Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa

banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.

ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti

Ethernet.[4] Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras

yang disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi,

dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak menggunakan paket dengan

panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.

Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis

sebagai "OC-xxx". Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai

dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih

umum untuk ATM.[4] ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth)

yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat

Page 17: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

dengan mudah memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan

dengan Ethernet.

3. X.25

X.25 adalah sebuah protokol standar ITU-T untuk koneksi wide area network pada

jaringan packet switdhed. Saat ini, X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu

kredit dan mesin ATM.

Merupakan standar utama untuk jaringan data publik dan telekomunikasi internasional

yang disediakan oleh Perusahaan Telekomunikasi dan dijalankan dengan kecepatan hingga

56/64 Kbps. X.25 sejauh ini merupakan standar terbaik untuk WAN. Standar terbaru,

khususnya frame relay, mengembangkan X.25 untuk mengambil manfaat dari pengembangan

yang luar biasa dalam segi kecepatan dan keandalan transmisi. X.25 dikeluarkan pada tahun

1970an.

Standar ini bagus untuk transmisi pendek dan sibuk, seperti automated teller machines,

transaksi kartu kredit, terminal ke host, atau aplikasi lainnya yang serupa. X.25 juga bisa

digunakan sebagai penghubung protokol TCP/IP dengan protokol lainnya. Berdasarkan

pengoperasiannya, X.25 adalah lapisan ketiga dari connection oriented protocol.

Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:

• Data Terminal Equipment (DTE),

• Data Circuit-terminating Equipment (DCE) serta

• Packet Switching Exchange (PSE).

Device yang digolongkan DTE adalah end-system seperti terminal, PC, host jaringan

(user device). Sedang device DCE adalah device komunikasi seperti modem dan switch.

Device inilah yang menyediakan interface bagi komunikasi antara DTE dan PSE. Adapun

PSE ialah switch yang yang menyusun sebagian besar carrier network. Hubungan antar

ketiga kategori ini diilustrasikan pada gambar berikut:

Protokol Pada X.25

Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari

model referensi OSI. Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan pada implementasi X.25

yaitu:

• Packet-Layer Protocol (PLP),

• Link Access Procedure, Balanced (LAPB)

• Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232,

EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.

4. Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari

model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay

adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan

di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi

suara/voice.

Page 18: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang

membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat

yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch

dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.

Fitur Frame Relay

Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:

Kecepatan tinggi

Bandwidth Dinamik

Performansi yang baik/ Good Performance

Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat

akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat

jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi

menjadi dua kategori yang berbeda:

DTE: Data Terminating Equipment

DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE

ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang

memulai suatu pertukaran informasi.

DCE: Data Communication Equipment

DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini juga

mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon

pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

Page 19: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Kesimpulan Materi

A. Error Detection and Correction

Untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi ketika mengirimkan suatu data dalam sebuah

jaringan, ada 2 macam metode yang digunakan yaitu :

Error Detection yaitu teknik yang sering digunakan dalam jaringan ber-medium kabel

tembaga atau serat fiber, yang mana jika terjadi kesalahan maka penerima akan

meminta ulang dan data akan dikirim ulang. Hali ini dimungkinkan karena error jarang

terjadi dalam koneksi jenis ini.

Error Corection yaitu teknik memperbaiki data yang diterima jika terjadi error dalam

transmisi sebuah data, ini dimungkinkan dengan adanya Hamming Distance yang

menjadi acuan dalam sebuah data. Teknik ini diterapkan dalam jaringan nirkabel yang

mana sering sekali terjadi kesalahan sehingga jika meminta transmisi ulang belum

tentu data yang diterima tidak mengalami error lagi.

B. Multiple Acces Protocols, LAN Addresses and ARP

Multiple Acces Protoclos memiliki 2 klasifikasi, yaitu Contentionless dan Contention.

Contentionless merupakan Cara pengaksesan dimana waktu pengiriman user telah

dijadwalkan untuk menghindari tabrakan paket data apabila beberapa user mengakses

suatu kanal secara bersamaan. Sedangkan Contention yaitu Waktu pengiriman dipilih

secara acak dan tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket sehingga tiap user

bebas mengirim paket data kapan saja.

ARP merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada

Lapisan OSI ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan

transfer dengan Interface dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang lebih

tinggi (Network Layer).

Phisycal address :

Alamat yang tidak bisa diganti karena sudah bawaan dari vendor LAN card nya.

Setiap vendor memiliki code yang berbeda-beda yang terdiri dari hexadesimal.

Contohnya : MAC address

Logical address :

Alamat yang bisa diubah dan memerlukan setinggan untuk menggunakannya. Logical

address ada dua yaitu IPv4 yang merupakan bilangan desimal dan Ipv6 yang merupakan

bilangan hexadesimal.

Page 20: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

C. Ethernet

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan

komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto

Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai

berikut:

10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan:

10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)

100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan:

100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)

1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar

yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).

10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.

Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus,

topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa

kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel

STP), atau kabel serat optik).

D. CSMA/CD & CSMA/CA

CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection)

Jaringan ini akan memperhatikan/mengecek ke dalam kabel, apakah ada proses transmisi

atau tidak. Jika ada Jaringan ini akan mengirim data setelah transmisi sebelumnya selesai

dengan kata lain menunggu sehingga kabel kosong/tidak ada sebuah transmisi.

Transmisi bisa dilakukan dengan menggunakan kabel twisted pair, fiber optic, ataupun

koaksial dengan kecepatan 10 Mbps.

CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Coliision Avoidance)

Metode Jaringan ini hamper sama dengan CSMA/CD, bedannya dia menggunakan kabel

twisted pair khusus untuk menghubungkan beberapa computer melalui port serial.

Transfer rate pada metode ini lebih kecil dari CSMA/CD yaitu hanya 230 Kbps

E. Multiplexing

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara

bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing

disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux.

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :

a. Time Division Multiplexing (TDM) :

Page 21: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

- Synchronous TDM

- Asynchronous TDM

b. Frequency Division Multiplexing (FDM)

c. Code Division Multiplexing (CDM)

d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)

e. Optical code Division Multiplexing (ODM)

F. NIC, Bridges and Switches

Network interface card (NIC) atau network card adalah sebuah kartu yang berfungsi

sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.

Jenis NIC yang beredar antara lain :

a. NIC Fisik

b. NIC Logis

Bridge adalah alat yang menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain dengan

tekhnologi yang sama (misalnya pada dua buah LAN yang sama-sama menggunakan

technologi Ethernet). Bridge akan memisahkan data mana yang harus dikirimkan pada

LAN-nya sendiri atau dengan LAN lain yang terhubung dengannya.

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa

HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-

komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk

kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih

mahal.

G. Wan Technology : The Point-to-Point Protocol, ATM, X.25, dan Frame Relay

PPP (point to point) protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN dalam

suatu jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada awalnya

di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara

piranti yang menggunakan protocol suite. Protocol ini menjadi sangat terkenal dan begitu

banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan

dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak

lagi.

Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah

nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat

digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik

sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi,

sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

Page 22: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

X.25 adalah sebuah protokol standar ITU-T untuk koneksi wide area network pada

jaringan packet switdhed. Saat ini, X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu

kredit dan mesin ATM. Merupakan standar utama untuk jaringan data publik dan

telekomunikasi internasional yang disediakan oleh Perusahaan Telekomunikasi dan

dijalankan dengan kecepatan hingga 56/64 Kbps. X.25 sejauh ini merupakan standar

terbaik untuk WAN.

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari

model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame

relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan

jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan

aplikasi suara/voice.

Page 23: Laporan Jaringan Dan Komunikasi Data 3

Sumber :

Seri buku pintar, Menjadi Administrator Jaringan Komputer, Yogyakarta ANDI,

Semarang : Wahana Komputer 2005 halaman 86

Prentice Hall - Computer Networks Tanenbaum 4ed

http://www.sysneta.com/ppp-protocol

http://id.wikipedia.org/wiki/Asynchronous_Transfer_Mode

http://syahwadhivicky.blogspot.com/2009/11/materi-x25.html

http://mudji.net/press/?p=111

http://angga-sukses.blogspot.com/2012/02/pengertian-arp-address-resolution.html

http://rudini86.wordpress.com/2011/07/12/apa-itu-arp/

http://wadahqu.blogspot.com/2009/11/multiplexing.html

http://blog.unsri.ac.id/uchiha/baru/csmacd-dan-csmaca/mrdetail/25486/

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/computers/2340367-perbedaan-csma-cd-

dan-csma/

http://uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html

http://jaringandasar.blogspot.com/2012/11/pengertian-bridge.html

http://soviaintan068.blogspot.com/2013/01/komputernic-dan-perangkat-jaringan.html

http://satriaskyterror.wordpress.com/2012/03/11/data-link-layer-osi-layer-series/