Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    1/28

    LAPORAN HASIL PENGAMATAN

    UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS DAYEUHKOLOT

    Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas

    Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)

    Fakultas KedokteranUniversitas Islam Bandung

    Disusun oleh :

    Nikkita 12100112052

    Devi Naviandari 12100112019Regi Fauzan 12100112029

    Ike Ernawati 12100112010

    Irvan Herdian 12100112001

    Agung Fifo P. 12100111066

    Tito M. Taufik 12100111022

    Preceptor:Titiek Respati, drg., M.Sc., PH

    Purwitasari, dr.

    Program Pendidikan Profesi Dokter

    Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

    2013

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    2/28

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt.karena atas rahmat dan

    hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalahtepat pada waktunya. Makalah ini disusun

    untuk memenuhi salah satu tugas bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Program Pendidikan

    Profesi Dokter (P3D) Fakultas Kedokteran Univesitas Islam Bandung.

    Makalah dengan judul Laporan Hasil Pengamatan Upaya Kesehatan Puskesmas

    Dayeuhkolot merupakan hasil pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Dayeuhkolot,

    Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

    Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan

    kelemahan yang disebakan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.Oleh sebab

    itu, demi bertambahnya wawasan dan pengetahuan penulis dalam penyusunan karya ilmiah

    dikemudian hari, penulis dengan lapang dada menerima segala kritik dan saran yang membangun

    dari semua pihak.

    Keberhasilan dalam penyusuna makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

    pengarahan baik moral maupun material yang tidak ternilai besarnya dari berbagai pihak.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj.

    Ieva B. Akbar, dr., MS. AIF selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam

    Bandung.Budiman, dr., selaku koordinator Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pendidikan

    Profesi Dokter Universitas Islam Bandung.Titiek Respati, drg., M.Sc., PH selaku preseptor

    utama Kelompok III Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter Universitas

    Islam Bandung.Purwitasari, dr., selaku preseptor lapangan Kelompok III Ilmu Kesehatan

    Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter Universitas Islam Bandung sekaligus selaku

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    3/28

    Kepala Puskesmas Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.Seluruh staf

    Puskesmas Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dan semua pihak yang

    tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

    Selain ucapan terima kasih, penulis juga inginmenyampaikan permohonan maaf kepada

    semua pihak apabila selama pembuatan makalah ini, penulis banyak melakukan sesuatu yang

    tidak berkenan.

    Semoga amal ibadah kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan

    pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis

    berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.

    Dayeuhkolot, September 2013

    Penulis

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    4/28

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBARBAB I KEADAAN WILAYAH KERJA DAN PROFIL PUSKESMAS

    1.1. Keadaan Wilayah Kerja1.1.1 Keadaan Geografi1.1.2 Keadaan Demografi

    1.2. Profil Puskesmas

    1.2.1 Sumber Daya Manusia

    1.2.2 Sumber Pembiayaan Kegiatan

    1.2.3Sarana dan Prasarana Puskesmas

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    5/28

    BAB I

    KEADAAN WILAYAH KERJA DAN PROFIL PUSKESMAS

    1.1 Keadaan Wilayah Kerja1.1.1 Keadaan Geografi

    Puskesmas Dayeuhkolot terletak di Jalan Raya Dayeuhkolot, kurang lebih 10km dari Dinas

    Kesehatan Kabupaten Bandung, dengan luas wilayah 462 Ha, dan terdiri dari 3 Desa dari 6 Desa

    yang ada di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yaitu Desa Citereup, Desa

    Dayeuhkolot, dan Desa Sukapura. Adapun batas wilayah adalah :

    -Utara : Desa Pasawahan

    - Selatan : Bale Endah

    - Barat: Cangkuang

    - Timur : Bojong Soang

    Topografi wilayah kerja puskesmas Dayeuhkolot adalah dataran rendah, sebagian besar

    dilalui oleh aliran sungai Citarum dengan ketinggian dari permukaan laut 600 M sampai 732

    M dan curah hujan : 2400 mm/thn .sehingga wilayah kerja merupakan daerah rawan banjir

    dimana dari 37 RW terdapat 15 RW merupakan daerah rawan banjir yaitu 6 RW di desa

    Citeureup dan 9 RW di desa Dayeuhkolot.

    Tabel 1.1

    Situasi Geografis Di Wilayah Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    No. Desa

    Jumlah

    RT/RW JarakTerjauh Ke

    Fasilitas Kesehatan

    Rata-Rata Waktu

    Tempuh Ke

    Puskesmas

    Kondisi

    Keterjangkauan

    Desa

    1 Citeureup 87/17 3 Km 30 Menit Mudah

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    6/28

    2 Dayeuhkolot 72/14 2 Km 30 Menit Mudah

    3 Sukapura 32/6 1 Km 30 Menit Mudah

    Gambar 1.1

    Peta Wilayah Kerja Puskemas Dayeuhkolot

    1.1.2 Keadaan Demografi

    Penduduk wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot tergolong muda menuju transisi.Ada

    kecenderungan komposisi penduduk di dominasi oleh penduduk usaha produktif, dengan terus

    menurunnya tingkat fertilitas dan cukup baiknya derajat kesehatan. Dari data di atas terlihat

    perubahan komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia dimana terdapat peningkatan

    kelompok usia muda menjadi usia produktif.

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    7/28

    Tabel 1.2

    Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk

    No. DESA LUAS

    WILAYAH

    (Ha)

    JUMLAH JUMLAH

    PENDUDUK

    JML

    KK

    RATA-

    RATA

    JIWA/KKRT RW

    1 Dayeuhkolot 73 14 12065 3199 32 Citeureup 84 17 15260 4982 33 Sukapura 34 6 5727 1731 4

    JUMLAH 462 191 37 33053 1091

    2

    3

    Sumber : pendataan filariasis tahun2012

    Tabel 1.3

    Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok UmurTahun 2012

    NO. DESA

    JUMLAH PENDUDUK (TH)

    65 JUMLAH1 DAYEUHKOLOT 474 800 2103 8338 350 12065

    2 CITEUREUP 809 949 2522 9766 1214 15260

    3 SUKAPURA 109 431 1108 3948 131 5727JUMLAH 1392 2180 7913 21752 1695 33052

    Sumber : Hasil pendataan filariasis 2012

    Tabel 1.4

    Jumlah Penduduk Miskin

    NO DESA

    JUMLAH

    PENDUDUK

    JUMLAH

    PENDUDUKMISKIN

    PROPORSI( % )

    1 Dayeuhkolot 12065 6659 55

    2 Citeureup 15260 8912 583 Sukapura 5727 3179 55

    Jumlah 33053 18750 56,7

    Sumber : data base Gakin Kabupaten Bandung

    Penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot proporsinya 56,7 %

    dibandingkan dengan jumlah penduduk. Hal ini menunjukan adanya permasalahan kesehatan di

    wilayah yang banyak penduduk miskin karena penduduk miskin sangat rentan terhadap penyakit

    sehingga perlu perhatian yang lebih serius. Adapun upaya-upaya kesehatan untuk mengantisipasi

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    8/28

    kondisi tersebut adalah dengan pendekatan melalui program pelayanan kesehatan masyarakat

    miskin yaitu program Jamkesmas dan Gakinda.

    Tabel 1.5Jumlah Penduduk Kelompok khususPuskesmas Dayeuh Kolot

    No DESA JUMLAH PENDUDUK

    BUMIL BULIN BAYI BALITA NEONATUS

    1 DAYEUHKOLOT 552 528 503 1977 510

    2 CITEUREUP 584 557 530 2092 540

    3 SUKAPURA 207 197 188 737 191JUMLAH 1144 1282 1026 4806 1026

    Sumber : data estimasi penduduk

    Jumlah penduduk kelompok khusus di wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot cukup

    banyak, hal ini memerlukan pehatian yang serius karena kesehatan kelompok ini dapat dijadikan

    tolak ukur keadaan kesehatan masyarakat secara umum.

    Tabel 1.6

    Jumlah Kepala Keluarga berdasarkan tingkat pendidikan

    NO DESA JUMLAH KEPALA KELUARGA MENURUT STATUS

    PENDIDIKAN

    TDKTMT

    SD

    TMT SD-SLTP

    TMT SLTA TAMATAK/PT

    JUMLAH

    1 DAYEUHKOLOT 233 1841 1935 196 4205

    2 CITEUREUP 217 2549 2112 298 5176

    3 SUKAPURA 74 953 542 202 1771JUMLAH 524 5343 696 696 9381

    Sumber : Hasil Pendataan Keluarga kec. Dayeuh kolot

    Wilayah kerja puskesmas Dayeuhkolot termasuk wilayah di mana penduduknya sering

    berpindah-pindah karena wilayah kerja puskesmas Dayeuhkolot berada di daerah industri,lokasi

    perumahan ABRI, adanya sebuah perguruan tinggi dan berbatasan langsung dengan kota

    Bandung, sehingga banyak penduduk musiman yang datang dan pergi apabila terjadi penerimaan

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    9/28

    maupan pemutusan kerja pada sektor industri ataupun pergantian tahun ajaran. Demikian pula

    dengan penduduk yang bekerja untuk sementara misalnya berdagang , yang sering berpindah-

    pindah lokasi untuk berdagang.Pola kehidupan demikian sangat berpengaruh terhadap

    pengumpulan data sasaran yang akhirnya berimbas pada pencapaian cakupan program.

    Tabel 1.7

    Mata Pencaharian Penduduk

    Jenis PekerjaanDesa Citeureup

    Desa

    DayeuhkolotDesa Sukapura

    L P L P L P

    Petani 16 - 10 50 9 33

    Buruh Tani 41 18 100 100 39 14

    Buruh migran - - - - 6 119

    PNS - 107 - - - 161

    1. Pengrajin industri RT190 - 100 150 34 31

    Pedagang keliling 15 9 22 15 6 7

    Peternak 18 - - - 37 48

    Montir 4 - - - 5 2

    Dokter Swasta - - 10 - 12 6

    Bidan Swasta - 3 - 4 - -

    Perawat Swasta - - - - - 1

    Pembantu RT - 15 - - - 7

    TNI 176 - 550 2 2 1

    POLRI 86 1 100 - 39 4

    Pensiunan 173 92 800 50 2 53

    UKM - - 25 53

    Pengacara - - - - 90 1

    Notaris - 1 1 1 1 -

    Paraji - 1 - 1 - 1

    Jasa pengobatan Alt 1 - - - - -

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    10/28

    Pengusaha Besar - - - - 3 2

    Arsitektur - - - - 2 2

    Seniman/artis - - - 23 10

    KaryPerusahaan swasta 848 1577 4000 4676 11 148

    Jumlah 3385 11240 7256

    Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Dayeuhkolot

    Dari data tersebut terlihat bahwa mata pencaharian penduduk lebih banyak di bidang

    industri terutama penduduk yang berada di Desa Citeureup dan dan Dayeuhkolot.Hal ini di

    sebabkan karena banyak industri pabrik di kedua desa tersebut.

    1.2 Profil Puskesmas1.2.1 Sumber Daya Manusia

    Dalam melaksanakan pembangunan Kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolot diperlakukan

    berbagai jenis tenaga kesehatan yang bergerak bersama untuk mencapai tujuan. Tenaga

    kesehatan tersebut harus dapat memahami prinsip paradigma sehat, yang mengutamakan upaya

    peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pengadaan tenaga dilakukan

    melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan, serta pelatihan tenaga yang

    diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

    Tabel 1.8

    Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah

    I MEDIS

    1 DOKTER SPESIALIS -

    2 DOKTER UMUM 33 DOKTER GIGI 1

    4 DOKTER KELUARGA -

    II KEPERAWATAN1 S1 KEPERAWATAN -

    2 D3 KEPERAWATAN 1

    3 SPK 3

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    11/28

    4 BIDAN -

    5 D3BIDAN 4

    6 BIDAN 3III KEFARMASIAN

    1 APOTEKER -

    2 S1 FARMASI -3 D3 FARMASI -4 ASISTEN APOTEKER 1

    IV GIZI

    1 D4 / S1 GIZI -2 D3 GIZI -

    2 D1 GIZI 1

    3 TEKNISI MEDIS -

    4 ANALIS LAB 15 PENATA RONTGEN -

    6 FISIOTERAPIS -

    7 ANASTESI -V SANITASI -

    1 D3 SANITASI -

    2 D1 SANITASI 1

    VI KESMAS -1 S1 KESMAS -

    2 D3 KESMAS -

    VII TENAGA NON KESEHATAN -1 SD 2

    2 SMP -

    3 SMA 7

    4 D1 -5 D3 -

    6 S1 -

    JUMLAH 29JUMLAH TENAGA KESEHATAN 20

    JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN 9

    1.2.2 Sumber Pembiayaan Kegiatan

    Dalam setiap kegiatan diperlukan penunjang, diantaranya anggaran yang disediakan.

    Sumber dana anggaran kegiatan didapat oleh puskesmas dari berbagai sumber, yaitu :

    2. Anggaran rutin Puskesmas berupa RKA yang diajukan oleh UPTD pelayanan KesehatanKecamatan

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    12/28

    3. Dana Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)4. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)5. Dana operasional Program

    Tabel 1.9

    Realisasi Anggaran Program Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    NO PROGRAM/

    KEGIATAN

    ALOKASI BIAYA

    ANGGARAN REALISASI % SUMBER

    1 OPERASIONAL 93.790.500 90.958.600 96,98 APBD

    2 BOK 63.011.000 63.011.000 100 PUSAT/APBN3 PROGRAM POMP

    FILLARIASIS

    17.710.000 17.710.000 100 DAU

    4 KIA 2.444.500 2.409.500 98,56 DAU

    5 GIZI 8.695.000 8.695.000 100 DAU

    6 PMT-Pemulihan 9.000.000 9.000.000 100 Bangub 20117 PMT-Pemulihan 5.000.000 5.000.000 100 PKP 3

    Sumber : Data Puskesmas Dayeuhkolot tahun 2012

    Melihat dana yang dialokasikan dan dana yang terserap, diharapkan kegiatan kerja di

    puskesmas dapat berjalan dengan maksimal, hal ini dapat terlihat dari cakupan kegiatan

    puskesmas tahun 2012.

    1.2.3 Sarana dan Prasarana

    Tabel 1.10

    Jumlah Puskesmas Pembantu, Polindes dan Puskesmas Keliling

    NO DESA JML

    RUMAH

    SAKIT

    JUMLAH

    PUSTU

    POLINDES JUMLAH PUSKEL

    RODA 4 RODA 2

    1 DAYEUHKOLOT

    2 CITEUREUP 1 1

    3 SUKAPURA 1

    JUMLAH 1 1 1 1 3

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    13/28

    Tabel 1.11

    Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta

    Di Wilayah Kerja Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    No Jenis Sarana JumlahKeterangan

    (Berizin/Tdk Berizin)

    1 Rumah Sakit 1 Berizin2. Balai Pengobatan 1 Berizin

    3. Rumah Bersalin 1 Berizin

    4. Apotek 6 Berizin

    5. Praktek Dokter 23 Berizin

    6. Praktek Bidan 10 Berizin

    7 Praktek dokter gigi 3 Berizin

    8 Praktek dokter spesialis 4 Berizin

    9 Laboratorium swasta 1 Berizin

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    14/28

    BAB II

    ANALISIS SITUASI UPAYA PUSKESMAS

    Pada bab ini akan dibahas analisis situasi dari setiap upaya yang dilakukan oleh

    UPTDPuskesmas Dayeuhkolot.

    2.1.Analisis Situasi Upaya Promosi Kesehatan2.1.1. Definisi

    Promosi kesehatanadalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalammengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

    agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

    masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan

    kesehatan.

    2.1.2. Visi Dan Misi Upaya Promosi KesehatanVisi umum Promosi Kesehatan yakni meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara

    dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi

    maupun sosial.Promosi Kesehatan di semua program kesehatan bermuara pada kemampuan pemeliharaan

    dan peningkatan kesehatan, baik kesehatan individu, kelompok maupun masyarakat .

    Untuk mencapai visi tersebut perlu upaya yang harus dilakukan atau yang disebut misi. Misi

    promosi kesehatan secara umum dapat dirumuskan menjadi 3 butir, yaitu:

    a. Advokat (Advocate)

    Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program dan sektor

    yang terkait dengan kesehatan.Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat

    keputusan atau penentu kebijakan tersebut mempercayai dan meyakini bahwa promosi kesehatan yang

    http://informasi-budidaya.blogspot.com/search/label/Promosi%20Kesehatanhttp://informasi-budidaya.blogspot.com/search/label/Promosi%20Kesehatanhttp://informasi-budidaya.blogspot.com/search/label/Promosi%20Kesehatan
  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    15/28

    ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan atau keputusan publik.

    b. Menjembatani (Mediate)

    Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait

    dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program kesehatan perlu kerjasama dengan program

    lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait. Oleh karena itu, dalam mewujudkan

    kerjasama atau kemitraan ini, promosikesehatan diperlukan.

    c. Memampukan (Enable)

    Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara

    dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.Hal ini berarti kepada masyarakat diberikan

    kemampuan atau keterampilan agar mereka mandiri di bidang kesehatan, termasuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan mereka.Misalnya pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan

    keterampilan cara-cara bertani, bertanamobat-obatan tradisional, berternak dan sebagainya dalam rangka

    meningkatkan pendapatan keluarga.Selanjutnya dengan ekonomi keluarga yang meningkat, maka

    kemampuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga juga meningkat.

    Pelaksanaan program promosi kesehatan untuk mencapaivisi dan misi tersebut, tidak dapat terlepas

    dari media promosi kesehatan. Melalui media promosi, maka pesan-pesan kesehatan yang akan

    disampaikan dapat lebih menarik dan mudah dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan

    tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positifnya.

    2.1.3. Tujuan Dan Sasaran Promosi KesehatanTujuan dan sasaran bidang promosi kesehatan meliputi:

    a. Individu dan Keluarga- Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran, baik langsung maupun media

    massa

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    16/28

    - Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara, meningkatkandan melindungi kesehatannya.

    - Mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju keluarga atau rumahtangga sehat.

    - Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan bagi keluarga danberperan aktif dalam upaya/ kegiatan kesehatan.

    b. Tatanan sarana kesehatan, institusi kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempatumum.

    - Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan.- Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan sehat.

    c. Organisasi masyarakat/ organisasi profesi/ LSM dan media massa- Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat masyarakat- Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.- Menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung perubahan perilaku sehat.

    d. Program/ petugas kesehatan.- Melakukan integrasi Promosi Kesehatan dalam program dan kegiatan kesehatan.- Mendukung timbulnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, khususnya melalui

    individu, keluarga, atau kelompok

    - Meningkatkan mutu pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan yangmemberikan kepuasan kepada masyarakat.

    e. Lembaga pemerintah/politisi/ swasta.- Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan lingkungan

    dan perilaku sehat.

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    17/28

    - Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikandampaknya di bidang kesehatan.

    2.1.4. Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas DayeuhkolotNo PROGRAM PROMOSI KESEHATAN Sasaran Pencapaian Cakupan Target Kinerja

    1. PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG

    - Komunikasi interpersonal dankonseling (KIP/K)

    33,053 77 0,23 5,00 4,66

    - Penyuluhan kelompok oleh petugas didalam gedung Puskesmas

    96 21 21,88 100,00 21,88

    - Institusi Kesehatan Ber-PHBS 1 1 100,00 100,00 100,02. PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG

    - Pengkajian dan pembinaan PHBS diTatanan Rumah Tangga

    630 558 88,57 65,0 136,26

    - Pemberdayaan Masyarakat melaluipenyuluhan Kelompok

    25 25 100,00 100,00 100,00

    - Pembinaan UKBM dilihat melaluipersentase (%) Posyandu Purnama dan

    mandiri

    37 37 100,00 65,00 153,85

    - Pembinaan Pemberdayaan Masyarakatmelalu persentase desa siaga Aktif (

    kab )/RW Siaga Aktif (kota)

    3 1 33,33 60,00 55,56

    - Pemberdayaan Individu/Keluargamelalui kunjungan Rumah

    108 77 71,30 50,00 142,59

    89,35

    Perilaku hidup bersih dan sehat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

    masalah kesehatan yaitu terjadinya kesakitan maupun kematian. Banyak penyakit yang merupakan

    penyebab kematian di wilayah Puskesmas Dayeuhkolot yang diakibatkan oleh perilaku hidup tidak

    bersih dan sehat seperti penyakit berbasis lingkungan antara lain : diare, DBD, flu burung dan lainnya.

    1. Program kesehatan di dalam gedung Puskesmasa. Komunikasi Interpersonal dan Konseling KPI/K.

    b.

    Penyuluhan kelompok oleh petugas.

    c. Institusi Kesehatan ber-PHBS.

    2. Program kesehatan di luar gedung puskesmas

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    18/28

    a. Pengkajian dan Pembinaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan Rumah TanggaUntuk mengukur keberhasilan pembinaan PHBS di rumah tangga digunakan 10 perilaku yang

    merupakan indikator yaitu :

    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Memberi ASI ekslusif kepada bayi Menimbang berat badan bayi dan balita Menggunakan air bersih Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Menggunakan jamban sehat Memberantas jentik nyamuk di rumah Makanbuahdansayur setiap hari Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak merokok di dalam rumah

    Klasifikasi rumah tangga sehat adalah apabila rumah tangga tersebut memenuhi 7 indikator PHBS

    dan 3 indikator gerakan hidup sehat (GHS), atau memenuhi 4 indikator PHBS dan 3 indikator GHS.Bagi

    keluarga yang tidak mempunyai ibu melahirkan atau tidak ada balita.

    Puskesmas Dayeuhkolot telah melaksanakan pendataan PHBS di tiga desa yang merupakan wilayah

    kerja Puskesmas Dayeuhkolot, yaitu Desa Dayeuhkolot, Citeureup dan Sukapura. Dari tiga desa yang di

    data,terdapat 558 rumah tangga sehat dan jumlah seluruh rumah tangga 630,sehingga jumlah keseluruhan

    rumah tangga sehat ber PHBS adalah 88,57% yang menunjukan bahwa PHBS di tatanan rumah tangga di

    wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot sudah mencapai target rumah tangga sehat ber PHBS.

    Tabel 2.1 Persentase Rumah Tangga berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Puskesmas

    Dayeuh kolot tahun 2012

    NO DESA RUMAH TANGGA

    JUMLAH DIPANTAU BER PHBS %

    1 Dayeuh kolot 210 168 80,18

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    19/28

    2 Citeureup 210 207 98,34

    3 Sukapura 210 183 87,13

    Jumlah 630 558 88,57Sumber : Data Puskesmas Dayeuh Kolot 2012

    Dari tabel di atas terlihat dari 630 rumah tangga yang dipantau, 88,57% merupakan rumah

    tangga yang melakukan PHBS. Masih ada rumah tangga yang tidak melakukan PHBS dikarenakan masih

    banyaknya rumah tangga yang anggota keluarganya merokok.

    Selainitu juga, tiap desa akan di klasifikasikan berdasarkan strata PHBS yang ada, yaitu :

    Strata I (Pratama) apabila rumah tangga sehat mencapai< 25% Strata II (Madya) apabila rumah tangga sehat mencapai 25% - 49% Strata III (Purnama) apabila rumah tangga sehat mencapai 50%-75% Strata IV (Mandiri) apabila rumah tangga sehat mencapai> 75%

    Programdalam Upaya Promosi Kesehatan di UPTDPuskesmas Dayeuhkolot, saat ini dipegang

    oleh Ibu Iin beliau bertugas untuk menyusun dan mengkoordinasikan rencana-rencana program dalam

    UpayaPromosi Kesehatan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot. Dalam pelaksanaan

    tugasnya, UpayaPromosi Kesehatan berusaha untuk bekerjasama dengan upaya kesehatan masyarakat lain

    seperti dalam kegiatan Posyandu. UpayaPromosi Kesehatan di Puskesmas Dayeuhkolotdilaksanakan di

    dalam dan diluar gedung Puskesmas.

    b. Kegiatan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung Puskesmas dengan Institusi kesehatanber-PHBS

    c. Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase Posyandu Purnama dan MandiriPosyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat di Puskesmas Dayeuhkolot.

    Tabel 2.2. Jumlah dan Persentase Posyandu menurut Strata Puskesmas Dayeuhkolot tahun 2012

    NO DESA JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %POSYAKTI

    F

    PRA

    TAMA

    M

    ADYA

    PUR

    NAMA

    MA

    NDIRI

    JM

    L

    PRA

    TAMA

    MA

    DYA

    PUR

    NAMA

    M

    ANDI

    JML

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    20/28

    RI

    1 Dayeuh kolot - - 14 - 14 - - 100 - 100 100

    2 Citeureup - - 17 - 17 - - 100 - 100 100

    3 Sukapura - - 6 - 6 - - 100 - 100 100

    JUMLAH - - 37 - 37 - - 100 - 100 100Sumber Data Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    Strata Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot adalah 100% purnama.Dari keseluruhan

    posyandu tersebut semua merupakan posyandu aktif dengan jumlah kader aktif rata-rata 7 orang setiap

    posyandu, hal ini memungkinkan posyandu untuk berjalan dengan aturan 5 meja.

    d. Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui persentase (%) Desa siaga aktif (untuk

    kabupaten) /RW Siaga aktif (untuk kota)

    e. Pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan Rumah

    IDENTIFIKASI FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATANKEGIATAN

    UPAYA KESEHATAN PROMKES

    NoVARIABEL

    PERALATANKEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

    SUMBER DAYA- Tenaga Jumlah petugaskesehatan tdk

    sesuai dengan

    yang dibutuhkan

    Masih kurangnyapengetahuan

    Adanya

    pelatihan-pelatihan untukmeningkatkan

    pengetahuankaryawan

    Kerjasama

    lintas sektoraldan program

    berjalan dengan

    baik

    1- Biaya

    Tersedianya danauntuk Promkes

    pada kegiatantertentu

    Tidak ada danakhusus untuk

    Promkes

    Ketersediaan

    dana

    - Alat PKM memilikialatalatpenyuluhan

    PKM belummemiliki infocus

    PKM sudah

    memilikikomputer

    Ketersediaan

    komputer dantenaga perawar

    2Lingkungan Pembuatan POA

    PadatnyapendudukBanyaknya RakyatMiskinPendidikan rendah

    - Adanya kel.

    Pengajian- Adanya kel.Pemuda

    -.Adanya kel.Usia Pelajar

    Kurangnyakesadaranmasyarakat

    3 PerencanaanKaryawankonsisten dengan

    Tidak sesuaijadwal POA

    Cakupanrendah

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    21/28

    tupoksi-nya

    masing-masing

    4Pelaksaanaan

    Lokmin danLokbul

    Karyawanmemiliki tugas

    rangkap

    Koordinasi

    lintas programberjalan cukupbaik

    5Evaluasi

    Lokbul berjalandengan cukup

    baik

    Karyawanmemiliki tugas

    rangkap

    Kemungkinanadanya mutasi

    karyawan

    MATRIKS REGPIE

    KEGIATAN: PROMKES

    SUMBER DAYA KEGIATAN PENCAPAIAN

    PERENCANAAN

    1. Tenaga Promkes:1 orang dokter, 1orang perawat, 1

    orang bidan dan1 orangsanitarian

    2. Dana darioperasional dan

    Jamkesmas

    1. Penyuluhankelompok dalam dan

    luar gedungPuskesmas

    2. Penyuluhan 10 besarpenyakit

    3. Pembinaan PHBSrumah tangga

    100%

    PELAKSANAAN 2 kali dalam seminggu 8 kali dalam 1 bulan

    EVALUASI 1 kali dalam sebulan

    2.2. Pengamatan Upaya Kesehatan Lingkungan

    2.2.1. Tujuan Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan

    Tujuan Upaya kesehatan lingkungan adalah untuk terwujudnya kualitas lingkungan hidup

    yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan risiko kejadian

    yang dapat menimbulkan gangguan dan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan

    keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Adapun Tujuan khusus program kesehatan lingkungan

    ini meliputi:

    1. Melakukan Penyehatan Rumah Tangga2. Melakukan Penyehatan Lingkungan

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    22/28

    2.3. Upaya KIA-KB2.3.1. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah Upaya KIA-KBAngka Kematian Ibu

    Pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat taraf kesehatan ibu adalah dengan

    melihat jumlah kematian ibu hamil, bersalin, dan nifas di Dayeuh kolot. Jumlah Kematian Ibu

    menjadi Indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan, kualitas dan pemanfaatan

    pelayanan kesehatan. Disamping itu, jumlah Kematian Ibu dipengaruhi pula oleh pendapatan

    keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan gizi keluarga. Sehingga Jumlah

    Kematian Ibu juga dapat diapakai sebagai tolak ukur pembangunan sosial ekonomi

    masyarakat secara menyeluruh.

    Adapun jumlah kematian ibu tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel JUMLAH KEMATIAN IBU

    DI PUSKESMAS DAYEUHKOLOT TAHUN 2012

    Desa/KelurahanJumlah Kematian Ibu

    Kematian Ibu

    Hamil

    Kematian Ibu

    Bersalin

    Kematian Ibu

    NifasJumlah

    Dayeuhkolot 0 0 0 0

    Citeureup 0 0 2 2

    Sukapura 0 0 0 0

    JUMLAH 0 0 2 2

    Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat kematian ibu dalam nifas di wilayah kerja

    Puskesmas Dayeuh kolot, yaitu di desa citeureup. Penyebab kematian ibu dikarenakan

    perdarahan dan karena penyakit penyerta (TB Paru)

    Secara umum tingkat kematian berhungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya

    merupakan akumulasi akhir dari berbagai macam penyebab kematian. Peristiwa kematian yang

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    23/28

    terjadi dalam suatu wilayah dapat menggambarkan derajat kesehatan di wilayah tersebut,

    disamping itu dapat pula digali lebih dalam lagi hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa

    kematian.

    Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian maupun kesakitan antara lain

    adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi, kualitas lingkungan hidup

    dan upaya pelayanan kesehatan.Data kematian yang ada di Puskesmas Dayeuhkolot di

    klasifikasikan dalam kematian bayi dan kematian ibu.

    Angka Kematian Bayi

    Jumlah Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun yang

    menjadi Indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan, kualitas dan pemanfaaatan

    pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan perinatal. Disamping itu, jumlah

    kematian bayi dipengaruhi pula oleh pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan

    ibu dan gizi keluarga.

    Jumlah Kematian Bayi dan balita tahun 2012 per desa yang ada di Wilayah Puskesmas

    Dayeuhkolot dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel Jumlah Kematian Bayi Baru Lahir

    Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    Desa/KelurahanJumlah

    Bayi Mati Balita Mati

    Dayeuhkolot 0 0

    Citeureup 3 0

    Sukapura 6 1

    JUMLAH 9 1

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    24/28

    . Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas

    Dayeuh kolot. Penyebab kematian bayi dikarenakan lahir mati, prematur dan BBLR. Sedangkan

    kematian balita disebabkan karena penyakit penyerta. Untuk itu, antenatal care yang baik dan

    rutin perlu untuk diperhatikan kembali.

    Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah Upaya KIA-KB

    Upaya KIA-KB di UPF Puskesmas Dayeuhkolot terdiri dari tiga program yaitu: (1)

    program pembinaan kesehatan ibu; (2) program pembinaan kesehatan anak; dan (3) program

    keluarga berencana.

    Program pembinaan kesehatan Ibu di UPF Puskesmas Dayeuhkolot terdiri dari 10

    kegiatan, diantaranya:

    1. Pemeriksaan ibu hamil antenatal care minimal 4 kali (K1dan K4)2. Imunisasi ibu hamil3. Menimbang berat badan ibu hamil4. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan ibu nifas5. Penyuluhan resti dan konseling terhadap ibu hamil6. Penjaringan ibu hamil dengan resiko tinggi dan mendeteksi dini resiko tinggi pada ibu

    hamil

    7. Melaksanakan rujukan resiko tinggi ke rumah sakit8. Penanganan Komplikasi Kebidanan9. Pertolongan persalinan (Linakes)10.Melaksanakan pelayanan nifas (KF Lengkap)

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    25/28

    Tabel Target KIA PuskesmasDayeuhkolot Tahun 2012

    Tabel 2.7 Analisis Situasi Program Kesehatan Ibu dan Anak di UPF Puskesmas

    Dayeuhkolot Periode 2012

    Penilaian secara kuantitatif terhadap kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan

    menilai hasil pencapaian target pada beberapa indikator, diantaranya K1, K4, Linakes,

    Penanganan komplikasi kebidanan, dan KF Lengkap. K1 (kunjungan antenatal pertama) adalah

    jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal sesuai standar oleh tenaga

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    26/28

    kesehatan. K4 (kunjungan antenatal 4 kali) adalah jumlah ibu hamil yang mendapatkan

    pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi waktu satu kali

    pada trimester kesatu, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Linakes

    adalah jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

    memiliki kompetensi kebidanan. Penanganan komplikasi kebidanan adalah jumlah kasus

    komplikasi/kegawatdaruratan obstetri (kebidanan) yang mendapatkan penanganan definitif

    sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes,

    Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). KF

    (pelayanan nifas) Lengkap adalah jumlah ibu nifas (ibu masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca

    bersalin) yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar paling sedikit 3 kali

    dengan distribusi waktu 6 jam sampai 3 hari, 4 hari sampai 28 hari dan 29 hari sampai 42 hari

    setelah bersalin.2.

    Penilaian program pembinaan kesehatan anak di UPF Puskesmas Dayeuh kolot

    dilakukan terhadap beberapa indikator, diantaranya KN1, KN Lengkap, penanganan komplikasi

    neonatus, kunjungan bayi, dan kunjungan balita. KN1 (kunjungan neonatal pertama) adalah

    jumlah bayi baru lahir/neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 sampai 48

    jam setelah lahir. KN Lengkap adalah jumlah bayi baru lahir/neonatus yang mendapatkan

    pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 sampai 48

    jam, 1 kali pada hari ke 3 sampai hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 sampai hari ke 28.

    Penanganan komplikasi neonatus adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan

    yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih

    di Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit

    Pemerintah/Swasta. Kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    27/28

    paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari sampai 2 bulan, 1 kali pada umur 3

    sampai 5 bulan, satu kali pada umur 6 sampai 8 bulan dan 1 kali pada umur 9 sampai 11 bulan

    sesuai standar. Kunjungan balita adalah jumlah anak balita (12 59 bulan) yang memperoleh

    pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,

    pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian vitamin A 2 kali setahun.2

    Berdasarkan jumlah sasaran yang berasal dari pemerintah dan target indikator tahun

    2012, keluaran seluruh indikator menunjukan cakupan yang telah mencapai target. Cakupan

    KN1, KN Lengkap, Penanganan Komplikasi Neonatus, dan Kunjungan Bayi memberikan

    kesenjangan positif dengan memberikan keluaran indikator yang melebihi sasaran di UPF

    Puskesmas Dayeuhkolot.

    Kegiatan program Keluarga Berencana yang dilaksanakan Puskesmas Dayeuhkolot

    adalah pelaksanaan konseling dan pemasangan alat atau kontrasepsi (alokon). Keberhasilan

    program keluarga berencana diwakili oleh indikator cakupan KB aktif. Cakupan KB aktif adalah

    jumlah peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat atau obat kontrasepsi

    (alokon). 2

    Tabel 5.1.13

    Jumlah Peserta KB Puskesmas Dayeuhkolot Tahun 2012

    NO DESA PUSPESERTA KB MKJP

    1 DAYEUHKOLOT 381 357

  • 7/25/2019 Laporan Hasil Pengamatan Ikm Kel.3 08

    28/28

    2 CITEUREUP 439 376

    3 SUKAPURA 179 119

    JUMLAH 999 852

    Sumber : Pemutakhiran data th 2012 UPTKB kec. Dayeuhkolot