12
TUJUAN Mengetahui prinsip ekstraksi polifenol Dapat mengekstraksi polifenol dari tempe PERINCIAN KERJA Pemisahan lemak dari tempe Ekstraksi polifenol (plavonoid) dari tempe bebas lemak Analisa plavonoid PERALATAN 1. neraca analitik 2.spatula 3. pipet volumetric 4. Erlenmeyer asa 5.corong kaca 6. batang pengaduk 7.gelas ukur 8.pipet tetes 9.gelas kimia 10. botol semprot 11. evaporator 12. ekstraktor refluks 13. selang karet 14. labu dasar bulat leher 3 15. waterbath 16. labu ukur 50 mL

laporan flavonoid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

w4rtwr w3r 3w

Citation preview

Page 1: laporan flavonoid

TUJUAN

Mengetahui prinsip ekstraksi polifenol

Dapat mengekstraksi polifenol dari tempe

PERINCIAN KERJA

Pemisahan lemak dari tempe

Ekstraksi polifenol (plavonoid) dari tempe bebas lemak

Analisa plavonoid

PERALATAN

1. neraca analitik

2. spatula

3. pipet volumetric

4. Erlenmeyer asa

5. corong kaca

6. batang pengaduk

7. gelas ukur

8. pipet tetes

9. gelas kimia

10.botol semprot

11.evaporator

12.ekstraktor refluks

13.selang karet

14.labu dasar bulat leher 3

15.waterbath

16.labu ukur 50 mL

17.spektrofotometer visible

BAHAN

1. tempe

2. n-heksan

3. etanol 96 %

Page 2: laporan flavonoid

4. FeNH4(SO4)2

5. K3Fe(CN)6

6. aquades

DASAR TEORI

Polifenol merupakan salah satu bagian besar dari anti oksidan alami yang

penting dalam buah-buahan dan sayur-sayuran yang mempunyai efek melindungi

serta melawan penyakit kardiovaskular dan kanker. Selain itu, polifenol dapat

menangkal radikal bebas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Antioksidan

sangat penting bagi manusia karena berfungsi untuk memberikan perlindungan

serta menetralisasi dan melawan racun yang masuk ke dalam tubuh. Polifenol

dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaiut phenolic acid dan Flavonoids.

Polifenol telah dipelajari dan diteliti selama beberapa decade terakhir, khususnya

flavonoid seperti:

anthoshanyn dan anthochanydun yang sebagian besar terdapat pada buah

anggur dan arbey, sayur serta bunga,

chatecin ditemukan pada the

flavanol ditemukan pada bawang, apel, anggur merah, broccoli, the dan

gingko biloba,

isoflavonos-genistein, daidzein ditemukan pada kedelai,

proanthocyanidin terdapat pada anggur,

Page 3: laporan flavonoid

prhocyanidin dan theobromine terdapat pada cokelat, tannin ditemukan pada

anggur merah, the, kacang, dll.

Panggunaan potensial dari polifenol adalah sebagai anti-inflammatory,

sistem imunisasi, anti-tumor dan anti-oksidan.

Ekstraksi polifenol ini dapat dilakukan dengan sokletasi, pelarut akan berpenetrasi

ke dalam bahan dan melarutkan polifenol yang terkandung dalam bubuk cokelat.

Selain ekstraksi secara sokletasi juga dapat dilkukan dengan ekstraksi secara

maserasi. Ekstraksi maserasi adalah sistem penyarian yang paling aman, karena

tidak menggunkan suhu tinggi dan bebas dari cahaya sehingga memungkinkan

suatu senyawa untuk terurai dan terdegradasi secara kecil. Keuntungan penyarian

dalam maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sangat

sederhana dan mudah diusahakan, sedang kerugiannya adalah lama dan

penyaringan yang kurang sempurna.

Ekstraksi adalah prosedur laboratorium yang sangat umum digunakan pada

waktu pemisahan dan pembersihan suatu produk kimia organic menggunakan

ekstraksi padat-cair, cair-cair dan asam-basa. Cara ekstraksi yang tepat pada

dasarnya tergantung pada susunan dan kadar air sample (bahan tumbuhan) yang

diekstraksi dan tipe bahan dasar yang sedang dipisahkan. Pada umumnya, untuk

menghindari oksidasi enzim atau hidrolisis terjadi dan mencelupkan sampel segar

ke dalam etanol yang mendidih atau sampel secara alternatif dikeringkan sebelum

diekstraksi. Kemudian bahan itu dapat direndamkan ke dalam blender dan disaring.

Page 4: laporan flavonoid

Prosedur kimia secara klasik untuk memperoleh pemilih organik dari

tumbuhan mati ke dalam ekstraksi terus-menerus menjadi tepung dalam alat yang

mengatur pelarut, mulai berturut-turut dengan ester atau heksana, kloroform (untuk

memisahkan lipida, asam lemak dan terpenoid). Dan kemudian menggunakan

alkohol atau etil asetat (untuk senyawa polar yang lebih banyak). Ekstraksi yang

diperoleh diklarifikasi dengan penyaringan dan kemuidian dikonsentrasikan dalam

tempat kosong pada suhu antara 40-50 oC.

Ada prosedur ekstraksi yang singkat yang dipelajari orang dengan praktis.

Misalnya pada waktu memisahkan komponen polar, fraksi non polar akan

berpindah pada tingkatan awal, sebelum konsentrasi dengan mencuci bahan

berulang-ulang dengan minyak tanah atau heksana. Kenyataannya, jika etanol

secara langsung dikonsentrasikan hampir klorofil dan lipida tersimpan pada sisi

botol. Pada waktu menyelidiki profil phytokimia yang diberikan spesies tumbuhan,

fraksi ekstraksi kasar adalah layak agar memisahkan kelas utama pemilih satu

sama lain, yang dahulu analisa khromatography.

PROSEDUR KERJA

I Penghilangan Lemak

1 Menimbang dengan tepat sebanyak 15 gram tempe yang telah

dihaluskan,

Page 5: laporan flavonoid

2 Menambahkan tampe dengan n-heksan. Penambahan ini dilakukan

sebanyak 4 x 50 mL, setiap penambahan 50 mL kocok selama 5 menit

lalu diamkan selama 10 menit dan ulang sampai 1 jam.

3 Menyaring camuran, filtrate ditampung dalam Erlenmeyer (mengandung

lemak)

4 Menambahkan dengan 50 mL n-hekasan ke dalam ampas, dan

melakukannya sebanyak 4 kali. Lakukan prosedur yang sama seperti no 2

– 3.

5 Mengeringkan ampas yang terkahir (dianginkan)

II Ekstraksi Polifenol dari tempe

1 Menambahkan dengan 100 mL etanol 96 % ke dalam ampas bebas

lemak, simpan selama 1 minggu,

2 Menyaring ampas,

3 Menambahkan ampas dengan 100 mL etanol 96 %, dan dikocok selama

15 menit kemudian saring. Filtrate ini digabung dengan filtrate di atas,

4 Mempekatkan filtrate dengan evaporator refluks pada suhu + 60oC,

5 Filtrat pekat ditampung untuk dianalisa.

IIIAnalisa

1 Memipet sebanyak 0,1 mL ekstrak pekat (filtrate) ke dalam labu takar 50

mL. menambahkan dengan 20 mL aquades diikuti dengan penambahan 3

mL ferriammoniumsulfat 0,1 M,

2 Menyimpan larutan selama 20 menit pada suhu kamar, lalu tambahkan

dengan 0,5 mL K3Fe(CN)6 0,008 M, dan impitkan sampai tanda tera,

3 Mengukur serapannya pada 720 nm setelah 20 menit pemanmbahan

K3Fe(CN)6 0,008 M dengan menggunakan spektrofotometer Visible.

Mencatat serapan atomnya dan tentukan kadar flavonoidnya dengan

menggunakan kurva standar.

Page 6: laporan flavonoid

DATA PENGAMATAN

Berat sampel tempe = 15 gram

Nilai serapan pada = 0,5250 nm

Warna larutan menjadi biru setelah penambahan K3Fe(CN)6.

PEMBAHASAN

Ekstarksi merupakan salah cara pemisahan suatu komponen dengan komponen

lainnya yang terdapat pada suatu bahan,yang secara garis besar terbagi menjadi dua

macam, yaitu ekstraksi panas dan ekstraksi dingin. Sub-sub ekstraksi ini masing-

masing masih terbagi lagi atas beberapa bagian, sehingga suatu proses ekstraksi

yang akan dilakukan harus didasarkan pada sifat bahan yang akan diekstraksi. Hal

ini dilakukan agar hasil yang diperoleh akan bisa mencapai angka 100%. Pada

praktikum yang telah dilakukan, digunakan bahan dasar tempe untuk proses

ekstraksi sehingga perlu diketahui zat flavonoid apa yang terkandung dalam tempe

tersebut. Berdasarkan hasil pencarian praktikan, flafonoid yang terdapat dalam

tempe merupakan flavonoid faktor II (6,4,7-trihidroksiisoflavon)yang mana

diketahui zat ini tidak tahan terhadap panas. Dari sifat dasar ini maka ekstraksi

yang dapat digunakan adalah ekstraksi dingin yang telah dilakukan.

Pada data pengam

atan terlihat warna larutan yang telah melalui proses ekstraksi menjadi warna biru

setelah penambahan K3Fe(CN)6, yang menandakan larutan tersebut mengandung

plavonoid. Dan setelah dianalisa dengan mengukur serpannya dengan

Page 7: laporan flavonoid

spektrofotometer visible di dapat besar serapannya adalah 0,525 abs. untuk

mendapatkan konsntrasi flavonoid yang dihasilkan maka dibuat kurva standar

antara absorbansi Vs konsnterasi. Kurava ini merupakan garis lurus, dan

konsentrasi flavonoid dapat diketahui dengan menarik garis dari sumbu y

(absorbansi) dari titik 0,525 yang sejajar sumbu x (konsentarasi) memotong garis

linier. Perpotongan antara garis linier dengan garis ini ditarik ke sumbu x sejajar

dengan sumbu y, maka didapat konsentrasi.

KESIMPULAN

Flavonoid yang terdapat pada tempe adalah 6,4,7-trihidroksiisoflavon

Ekstraksi yang digunakan adalah ekstarksi dingin dengan pendingin refluks

Konsentrasi plavonoid yang didapat sebesar 0,0057%

DAFTAR PUSTAKA

Anonem. Ekstraksi dan Pemisahan Senyawa Bioaktif (Flavonoid) dari Kacang

Kedelai dan Tempe.

Page 8: laporan flavonoid