Upload
primamagdalenadmanurung
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
et
Citation preview
Cetirizin
Sebelum minum obat Sesudah minum obat
Kelompok Gejala Red Spot (s)
Ø Flare (cm)
Ø Edema (cm)
Tmax Rx Alergi
Gejala Red Spot (s)
Ø Flare (cm)
Ø Edema (cm)
Tmax Rx Alergi
VII A gatal 10 3,5 0,7 7.57 mnt gatal 2 2,5 0,6 6 mnt
VIII B( - ) ( - ) 4,5 1,5 5 mnt perih,
gatal30 3 0,6 5 mnt
CETIRIZINE
10 mg Tablet Salut Selaput
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk
(sedative) yang rendah, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-
antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek
anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari
reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang
berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
FARMAKOKINETIK :
- Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah pemberian
Cetirizine 10 mg.
- Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
- Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal 30 ml/menit dan
waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam.
- Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.
INDIKASI :
- Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria.
POSOLOGI :
- Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari.
- Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan Cetirizine pada
anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun.
- Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia.
Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari.
OVER DOSIS :
Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis
tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabila terjadi overdosis, pengobatan
diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat
pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak
efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat
yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu
menyusui karena diekskresikan melalui ASI Cetirizine jangan digunakan untuk bayi dan
anak-anak berumur kurang dari 2 tahun.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek cetirizine pada fungsi
kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap
system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati
bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila
benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
EFEK SAMPING :
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala,
pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada
beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi
angiodema.
INTERAKSI :
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak
memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi alkohol.
LORATADIN
Loratadin adalah suatu derivat azatadin, struktur kimia. Penambahan atom C1
meninggikan potensi dan lama kerja obat loratadin. Absorbsinya cepat dan kadar puncak
dicapai setelah 1 jam pemberian. Waktu paruh 8-11 jam, mula kerja sangat cepat dan lama
kerja adalah panjang. Waktu paruh descarboethoxy-loratadin 18-24 jam. Pada pemberian 40
mg satu kali sehari selama 10 hari ternyata mendapatkan kadar puncak dan waktu yang
diperlukan tidak banyak berbeda setiap harinya hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
kumulasi, obat ini di distribusi luas ke berbagai jaringan tubuh. Matabolitnya yaitu
descarboetboxy-loratadin (DCL) bersifat aktif secara farmakologi clan juga tidak ada
kumulasi. Loratadin dibiotransformasi dengan cepat di dalam hati dan di ekskresi 40% di
dalam urine dan 40% melalui empedu. Pada waktu ada gangguan fiungsi hati waktu paruh
memanjang. Dosis yang dianjurkan adalah 10 mg 1 X sehari.
Pembahasan
Berdasarkan hasil dari percobaan tersebut, dapat terlihat bahwa cetirizin merupakan obat
antihistamin yang bekerja secara lambat. Obat-obat inipun tidak menghalang-halangi
pembentukan histamin pada reaksi antigen-antibody, melainkan masuknya histamin kedalam
unsur-unsur penerima didalam sel (reseptor-reseptor) dirintangi dengan menduduki sendiri
tempatnya itu. Dengan kata lain karena antihistamin mengikat diri dengan reseptor-reseptor
yang sebelumnya harus menerima histamin, maka zat ini dicegah untuk melaksanakan
kegiatannya yang spesifik terhadap jaringan-jaringan.