Upload
lekhanh
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2018
LAPORANCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. JAWA BARATTAHUN 2018
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARATJl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Capaian Kinerja Triwulan I
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 ini dapat
diselesaikan.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas
kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sampai dengan
triwulan I tahun 2018 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagai
upaya pencapaian visi dan misi Kementerian Agama. Penyusunan laporan ini juga
merupakan bentuk kegiatan pemantauan perkembangan kinerja secara periodik yang
bermanfaat dalam memberikan informasi tentang kesesuaian antara pelaksanaan
program dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan laporan ini, semoga Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 ini dapat memberikan
gambaran/informasi kepada seluruh pihak yang terkait, sehingga dapat memberikan
umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, serta menjadi pemicu
peningkatan kinerja organisasi dengan melakukan langkah-langkah perbaikan melalui
pelayanan yang lebih profesional dan transparan yang berguna bagi masyarakat.
Bandung, April 2018Kepala,
A. BUCHORINIP. 19620612 199003 1 002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
BAB I PERJANJIAN KINERJA 1
BAB II AKUNTABILITAS KINERJA 10
A. CAPAIAN KINERJA 10
B. CAPAIAN ANGGARAN 28
C. HAMBATAN/KENDALA 28
C.1. HAMBATAN UMUM
C.2. HAMBATAN DALAM PENCAPAIAN TARGET PER INDIKATOR
28
29
D. UPAYA TINDAK LANJUT 32
BAB III PENUTUP 34
LAMPIRAN
1. Rekapitulasi Capaian Kinerja Triwulan I Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
2. Surat Undangan Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan I Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
3. Dokumentasi Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan I Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, Kementerian Agama
mengemban misi dalam mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan
memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum,
memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi
antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya
bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual,
moral dan etika pembangunan bangsa.
Arah kebijakan dalam mewujudkan misi tersebut sesuai dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (yang disahkan
melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019), yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengemban nilai-
nilai keagamaan, sehingga agama berfungsi dan berperan sebagai landasan
moral dan etika dalam pembangunan, melalui:
a. Peningkatan kapasitas dan kualitas penyuluh agama, peran tokoh
agama, lembaga sosial keagamaan dan media massa dalam melakukan
bimbingan keagamaan masyarakat;
b. Peningkatan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan umat beragama.
2. Meningkatkan kerukunan umat beragama, melalui:
a. Penyelenggaraan dialog antarumat beragama untuk memperoleh
pemahaman agama berwawasan multikultur;
b. Pembentukan dan pemberdayaan FKUB di provinsi dan kabupaten/kota;
c. Peningkatan kerjasama dan kemitraan antara pemerintah, pemerintah
daerah, tokoh agama, lembaga sosial keagamaan, dan masyarakat
dalam pencegahan dan penanganan konflik;
d. Penguatan peraturan perundang-undangan mengenai kerukunan umat
beragama.
Berdasarkan arah dan kebijakan tersebut, maka pembangunan Bidang Agama dan
Bidang Pendidikan dalam kurun waktu lima tahun mengacu pada upaya pencapaian
tujuan Kementerian Agama, mencakup 7 (tujuh) hal, yaitu:
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama;
2. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama;
3. Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan;
iv
4. Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama;
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah;
6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan; serta
7. Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.
(Lampiran Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Agama Tahun 2015-2019).
Pencapaian tujuan Kementerian Agama akan lebih mudah dicapai jika terjalin
kerjasama dari semua pihak termasuk stakeholder. Selain itu sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa
keterbukaan informasi publik dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan
merupakan perwujudan tata pemerintahan yang baik (Good Governance), dan jaminan
kepastian hukum terhadap hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan serta untuk turut serta dalam mengontrol penyelenggaraan negara dan
pemerintahan. Pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana, sumber daya
manusia yang mempunyai kemampuan dan kemauan serta komitmen dari seluruh
penyelenggara pemerintahan untuk melaksanakannya, sehingga apa yang diharapkan
dapat terwujud dengan baik.
Perwujudan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) memiliki 10 prinsip,
yaitu: Akuntabilitas, Pengawasan, Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi dan
Efektivitas, Transparansi, Kesetaraan, Wawasan ke Depan, Partisipasi dan Penegakan
Hukum. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Kementerian Agama dalam hal ini Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagai penyelenggara pelayanan
publik dituntut untuk membuat suatu pertanggungjawaban secara periodik agar
pelaksanaan kegiatannya lebih transparan, efektif dan akuntabel. Sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan
wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi.
Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan evaluasi kinerja menjadi suatu
issue strategis yang harus diperhatikan dan dilaporkan oleh pimpinan instansi sebagai
manajer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi
dan pencapaian visi organisasi. Evaluasi kinerja juga merupakan tahap penting dalam
mengevaluasi pelaksanakan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh
komponen organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan, dengan didasarkan pada
perencanaan kinerja yang baik, maka pelaksanaan kinerja juga dapat diukur tingkat
pencapaiannya secara operasional, serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan
alternatif untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
v
secara lebih cepat dan tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berusaha membangun dan menata
akuntabilitas publik yaitu dengan membuat Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.
Secara umum, penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berjalan dengan baik dan dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Didasarkan pada hasil pengukuran kinerja melalui aplikasi
Sistem Informasi Performa Kementerian Agama (SIPKA), nilai rata-rata capaian kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Triwulan I Tahun 2018 sebesar
14,05% dari target 25%, sehingga persentase capaian kinerjanya sebesar 56,19%.
Berdasarkan hasil analisis, minimnya capaian beberapa indikator diantaranya
karena:
1. Adanya kekeliruan pendataan dalam penginputan target awal;
2. Masih belum adanya program sertifikasi untuk guru dari pusat;
3. Belum adanya pendataan ulang terkait jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan.
Selanjutnya bila dilihat dari sisi anggaran, pada triwulan I tahun 2018 ini realisasi
anggaran telah mencapai 15,79% dari target realisasi anggaran sebesar 25% (target
senilai Rp. 7.417.129.554.000,- dengan realisasi senilai Rp. 1.171.496.199.075,-),
sehingga nilai capaian anggaran pada triwulan I tahun 2018 ini sebesar 63,18%.
Secara umum, hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penetapan dan
pencapaian target berkaitan dengan kesulitan dalam mencari data yang dibutuhkan serta
perbedaan asumsi antara data tahun anggaran berjalan dengan tahun sebelumnya.
Semoga laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan. Prestasi dalam kinerja yang telah berhasil dilaksanakan
merupakan hasil dari kerjasama dan semangat tim dalam memberikan pelayanan
terbaik, namun kekurangan dalam pencapaian target kinerja semoga menjadi kekuatan
dan motivasi untuk lebih baik dalam melakukan kinerja dan pelayanan.
1 | P a g e
BAB I
PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan strategis merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan mendasar
yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup sejumlah
langkah yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan perencanaan
strategis tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat diharapkan
mampu membangun strategi sebagai bagian penting organisasi yang berorientasi pada
hasil yang diharapkan dimasa mendatang. Selain itu, dengan penetapan visi, misi dan
strategi yang jelas dan tepat, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang serta kendala yang
akan dihadapi. Berikut ini adalah penjabaran visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat:
Visi:
“Terwujudnya Masyarakat Jawa Barat yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan
Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Misi:
1. Meningkatkan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama di
Wilayah Provinsi Jawa Barat;
2. Memantapkan Kualitas Kerukunan Intra dan Antarumat Beragama di Wilayah
Provinsi Jawa Barat;
3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas
di Wilayah Provinsi Jawa Barat ;
4. Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi
Keagamaan di Wilayah Provinsi Jawa Barat;
5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan
Akuntabel di Wilayah Provinsi Jawa Barat;
6. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama,
Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum, dan Pendidikan
Keagamaan di Wilayah Provinsi Jawa Barat;
7. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan
Terpercaya di Wilayah Provinsi Jawa Barat.
Tujuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengacu pada
pencapaian tujuan Kementerian Agama, yang meliputi:
2 | P a g e
1. Peningkatan kualitas pemahaaman dan pengamalan ajaran agama
masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama;
2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis
sebagai salah satu pilar kerukunan nasional;
3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang
berkualitas dan merata;
4. Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan;
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
transparan dan akuntabel untuk pelayanan ibadah haji yang prima;
6. Peningkatan akses pendidikan yang setara bagi masyarakat tidak mampu
terhadap pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun);
7. Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada
berbagai jenjang pendidikan;
8. Penurunan tingkat kegagalan masyarakat dalam menyelesaikan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar-menengah (wajib belajar 12 tahun);
9. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan;
10. Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan
proses mendidik yang profesional di seluruh satuan pendidikan;
11. Peningkatan akses masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan
agama pada satuan pendidikan umum yang berkualitas;
12. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan yang
berkualitas;
13. Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam
menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel;
Tujuan-tujuan tersebut dijelaskan kedalam beberapa sasaran dan indikator yang
tertuang dalam perjanjian kinerja. Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu
tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016
tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja pada Kementerian Agama, Perjanjian kinerja merupakan
lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan
3 | P a g e
yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen
dan kesepakatan antara Sekretaris Jenderal sebagai pemberi amanah dan Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagai penerima amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, termasuk kinerja outcome yang seharusnya terwujud akibat
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah sebagai wujud nyata komitmen
antara Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI dan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur. Selain itu juga menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi selain itu juga sebagai dasar bagi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama
untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan
kinerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Perjanjian Kinerja harus disusun oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat paling lambat 35 (tiga puluh lima) hari kalender setelah DIPA Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi diterima oleh masing-masing pimpinan Kanwil
Kementerian Agama Provinsi.
Di dalam Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang
menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa
mengesampingkan indikator lain yang relevan. Untuk unit Eselon II dan Eselon III
sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output pada bidangnya serta
menggunakan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja lain yang relevan.
Pada tahun 2018 ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
menyusun dokumen perjanjian kinerja yang telah ditandatangani pada tanggal 08
Februari 2018. Adapun perjanjian kinerja tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
4 | P a g e
TABELPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kualitasdan ketersediaanbimbingan dan fasilitasikeagamaan
1 Jumlah Penyuluh dan TenagaTeknis Keagamaan Islam yangdifasilitasi dalam Pembinaan danPengembangan
164 Orang
2 Jumlah Penyuluh dan TenagaTeknis Keagamaan Kristen yangDifasilitasi dalam Pembinaan danPengembangannya
100 Orang
3 Jumlah penyuluh dan tenagateknis keagamaan Katolik yangdifasilitasi dalam pembinaan danpengembangan
57 Orang
4 Jumlah penyuluh dan tenagateknis keagamaan Hindu yangdifasilitasi dalam pembinaan danpengembangan
25 Orang
5 Jumlah penyuluh dan tenagateknis keagamaan Buddha yangdifasilitasi dalam pembinaan danpengembangan
90 Orang
6 Persentase lembaga sosialkeagamaan Islam yang difasilitasiuntuk ditingkatkan kualitaspelayanannya
40 %
7 Persentase lembaga sosialkeagamaan Katolik yangdifasilitasi untuk ditingkatkankualitas pelayanannya
19,04 %
8 Persentase lembaga sosialkeagamaan Kristen yangdifasilitasi untuk ditingkatkankualitas pelayanannya
2,3 %
9 Persentase lembaga sosialkeagamaan Hindu yangdifasilitasi untuk ditingkatkankualitas pelayanannya
16,67 %
10 Persentase lembaga sosialkeagamaan Buddha yangdifasilitasi untuk ditingkatkankualitas pelayanannya
25 %
2 Meningkatnya harmonisosial dan kerukunanantar umat beragama
1 Persentase fasilitasi sarana danprasarana Sekber FKUB yangmemenuhi standar
21 %
5 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2 Jumlah FKUB pada tingkatkabupaten Kota
28 Lembaga
3 Jumlah Dialog Kerukunan UntukMeningkatkan Kerukunan InternUmat Beragama
25 Kegiatan
3 Meningkatnya kualitaspelayanan kehidupanberagama
1 Jumlah Kantor Urusan Agamayang memenuhi standarpelayanan dalam layananadministrasi keagamaan
626 Lembaga
2 Jumlah Rumah Ibadah AgamaIslam yang Difasilitasi untukDitingkatkan KualitasPelayanannya
27 Lembaga
4 Jumlah rumah ibadah AgamaKatolik yang difasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga
5 Jumlah rumah ibadah AgamaHindu yang difasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga
6 Jumlah rumah ibadah AgamaBuddha yang difasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga
4 Meningkatnya kualitasdan akuntabilitaspengelolaan potensiekonomi keagamaan
1 Dana Zakat yang terhimpun(Triliun Rupiah)
0,54 Triliun
2 Persentase tanah wakafbersertifikat
58,06 %
3 Jumlah lembaga zakat yangmemenuhi standar pelayananminimal
50 Lembaga
5 Meningkatnya kualitaspenyelenggaraanibadah haji dan umrahyang transparan,efisien, dan akuntabel
1 Jumlah jemaah haji yang dilayani. 38.852 Orang
2 Jumlah pembimbing hajibersertifikat
497 Orang
6 Terselenggaranyatatakelolapembangunan bidangagama yang efektif,efisien, transparan, danakuntabel
1 Persentase temuan BPK, BPKPdan Itjen yang ditindaklanjuti
85 %
2 Nilai Reformasi Birokrasi 76 Angka
7 Meningkatnya aksesmasyarakat tidakmampu terhadapProgram Indonesia
1 Jumlah siswa MI/Ula/SDTK 150.310 Siswa
2 Jumlah siswaMTs/Wustha/SMPTK
161.185 Siswa
6 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target
Pintar pada pendidikandasar-menengahmelalui manfaat KartuIndonesia Pintar (KIP)
3 Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK 59.244 Siswa
8 Meningkatnya AngkaPartisipasi PendudukUsia Pendidikan Dasar,Menengah, danPendidikan Tinggi
1 APK RA 10,75 %
2 APK MI/Ula 12,84 %
3 APM MI/Ula 11,75 %
4 APK MTs/Wustha 24,68 %
5 APM MTs/Wustha 19,98 %
6 APK MA/Ulya 7,94 %
7 APM MA/Ulya 6,59 %
9 Menurunnya jumlahsiswa yang tidakmelanjutkan pendidikan
1 Angka putus sekolah MI/ULA 0,14 %
2 Angka putus sekolah MTs /Wustha
1,9 %
3 Angka putus sekolahMA/Ulya/SMTK
2,53 %
10 Meningkatnya jaminankualitas pelayananpendidikan
1 Persentase Pendidikan RA yangterakreditasi minimal B
16,52 %
2 Persentase Pendidikan MI yangterakreditasi minimal B
80,19 %
3 Persentase MTs yangterakreditasi minimal B
83,3 %
4 Persentase MA yang terakreditasiminimal B
81,38 %
5 Rata-rata nilai ujian nasionalMI/SDTK
80,11 Angka
6 Rata-rata nilai ujian sekolahMTs/SMPTK
57,7 Angka
7 Rata-rata nilai ujian sekolahMA/SMATK
52,91 Angka
11 Meningkatnya proporsipendidik yangkompeten danprofesional padapendidikan umumberciri khas agama
1 Persentase guru RA-Madrasahberkualifikasi minimal S1/D4
77,16 %
2 Persentase guru RA-Madrasahbersertifikasi
40,84 %
12 Meningkatnyaketersediaan gurupendidikan agama yangtelah bersertifikat
1 Persentase guru pendidikanagama Islam bersertifikat
60 %
2 Meningkatnya persentase gurupendidikan agama Kristenbersertifikat
52,41 %
3 Meningkatnya persentase gurupendidikan agama Katolikbersertifikat
72,32 %
7 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target
4 Meningkatnya persentase gurupendidikan agama Hindubersertifikat
48,48 %
5 Meningkatnya persentase gurupendidikan agama Buddhabersertifikat
51 %
13 Meningkatnya aksespendidikan keagamaansesuai aspirasi umatberagama
1 Jumlah peserta didik padapendidikan keagamaan Islam
3.381.852 Siswa
2 Jumlah peserta didik padapendidikan keagamaan Kristen
96.146 Siswa
3 Jumlah peserta didik padapendidikan keagamaan Katolik
15.750 Siswa
4 Jumlah peserta didik padapendidikan keagamaan Hindu(Pasraman)
2.162 Siswa
5 Jumlah peserta didik padapendidikan keagamaan Buddha(SMB, Dhammasekha, PabbajjaSamanera, dan Widya Darma)
4.351 Siswa
Perjanjian kinerja tersebut direalisasikan kedalam beberapa program sebagai
berikut:
TABEL 3DAFTAR ANGGARAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
No Program Anggaran (Rp.)1 Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Kementerian Agama
130.403.428.000
2 Bimbingan Masyarakat Islam 677.393.041.0003 Pendidikan Islam 6.451.113.499.0004 Bimbingan Masyarakat Kristen 15.286.864.0005 Bimbingan Masyarakat Katolik 9.964.695.0006 Bimbingan Masyarakat Hindu 4.116.322.000
7 Bimbingan Masyarakat Budha 6.884.597.0008 Penyelenggaraan Haji dan
Umrah121.967.108.000
Total 7.417.129.554.000
8 | P a g e
BAB II
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi Instansi Pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai setiap pencapaian
indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilanjutkan pula analisis akuntabilitas
kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program
dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana
ditetapkan dalam rencana strategis.
Kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dapat dilihat dari berbagai faktor
berikut ini:
1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memanfaatkan
kesempatan pengembangan kompetensi yang tersedia;
2. Optimalisasi pemanfaatan anggaran untuk melaksanakan kebijakan
pemerintah terhadap percepatan pemberantasan korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN);
3. Terealisasinya program-program yang telah disusun dan dapat
dipertanggungjawabkan;
4. Terselenggaranya kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik,
efektif dan efisien sesuai dengan pedoman kerja yang tersedia didukung oleh
aparatur pemerintah yang profesional dan kompeten dibidangnya masing-
masing;
5. Terciptanya kerjasama dan sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat dan lembaga terkait lainnya;
6. Terwujudnya tim kerja yang solid untuk mendukung partisipasi masyarakat
terhadap fungsi agama dan pendidikan keagamaan dalam rangka
mewujudkan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
sebagai wilayah bebas korupsi.
Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari
guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Selain itu
evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik dari sisi
9 | P a g e
penyebab terjadinya maupun strategi pemecahan masalah untuk masa yang akan
datang.
Capaian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat triwulan
I tahun 2018 tidak terlepas dari dokumen perjanjian kinerja tahun 2018 yang telah
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Capaian kinerja Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat triwulan I tahun 2018 yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
TABELCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2018
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
1 Meningkatnyakualitas danketersediaanbimbingan danfasilitasikeagamaan
1 Jumlah Penyuluhdan Tenaga TeknisKeagamaan Islamyang difasilitasidalam Pembinaandan Pengembangan
164 Orang 0 0
2 Jumlah Penyuluhdan Tenaga TeknisKeagamaan Kristenyang Difasilitasidalam PembinaandanPengembangannya
100 Orang 100 20% PembayaranTunjanganPenyuluhNon PNSKristendibayarkanoleh Pusat(DitjenBimasKristen)
3 Jumlah penyuluhdan tenaga tekniskeagamaan Katolikyang difasilitasidalam pembinaandan pengembangan
57 Orang 46 20% Baruterbayarkan46 oranguntuk 2bulan (Jan-Feb)sedangkan11 orangmasih dalamtahapverifikasiulang
4 Jumlah penyuluhdan tenaga tekniskeagamaan Hinduyang difasilitasidalam pembinaandan pengembangan
25 Orang 0 15% ProsesVerifikasidanpenetapanSK sudahdilaksanakantetapi belumtahappencairan
10 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
5 Jumlah penyuluhdan tenaga tekniskeagamaan Buddhayang difasilitasidalam pembinaandan pengembangan
90 Orang 0 15% ProsesVerifikasidanpenetapanSK sudahdilaksanakantetapi belumtahappencairan
6 Persentase lembagasosial keagamaanIslam yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
40 % 0 0
7 Persentase lembagasosial keagamaanKatolik yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
19,04 % 0 0
8 Persentase lembagasosial keagamaanKristen yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2,3 % 0 0
9 Persentase lembagasosial keagamaanHindu yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
16,67 % 0 0
10 Persentase lembagasosial keagamaanBuddha yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
25 % 0 0
2 Meningkatnyaharmoni sosialdan kerukunanantar umatberagama
1 Persentase fasilitasisarana danprasarana SekberFKUB yangmemenuhi standar
21 % DeleteIndikatorkarena untuktahun initidak adaanggaranuntukfasilitasisarana danprasaranasekberFKUB
11 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
2 Jumlah FKUB padatingkat kabupatenKota
28 Lembaga 0 0 27 terdapatpada DIPAkab/Kotadan 1 FKUBProvinsi adapada DIPAKanwil(TerkaitdenganbantuanoperasionalFKUB)
3 Jumlah DialogKerukunan UntukMeningkatkanKerukunan InternUmat Beragama
25 Kegiatan 2 8,00% Telahterlaksana 2kegiatandialog lintasagama
3 Meningkatnyakualitaspelayanankehidupanberagama
1 Jumlah KantorUrusan Agama yangmemenuhi standarpelayanan dalamlayanan administrasikeagamaan
626 Lembaga 0 0
2 Jumlah RumahIbadah Agama Islamyang Difasilitasiuntuk DitingkatkanKualitasPelayanannya
27 Lembaga 0 0
4 Jumlah rumahibadah AgamaKatolik yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga 0 0
5 Jumlah rumahibadah AgamaHindu yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga 0 0
6 Jumlah rumahibadah AgamaBuddha yangdifasilitasi untukditingkatkan kualitaspelayanannya
2 Lembaga 0 0
4 Meningkatnyakualitas danakuntabilitaspengelolaan
1 Dana Zakat yangterhimpun (TriliunRupiah)
0,54 Triliun 0 0
12 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
potensi ekonomikeagamaan
2 Persentase tanahwakaf bersertifikat
58,06 % 57,38 98,83%
3 Jumlah lembagazakat yangmemenuhi standarpelayanan minimal
50 Lembaga 0 0 lembagazakat yangsudahmemiliki izinoperasional
5 Meningkatnyakualitaspenyelenggaraanibadah haji danumrah yangtransparan,efisien, danakuntabel
1 Jumlah jemaah hajiyang dilayani.
38.852 Orang 0 0
2 Jumlah pembimbinghaji bersertifikat
497 Orang 0 0
6 Terselenggaranyatatakelolapembangunanbidang agamayang efektif,efisien,transparan, danakuntabel
1 Persentase temuanBPK, BPKP danItjen yangditindaklanjuti
85 % 0 0
2 Nilai ReformasiBirokrasi
76 Angka 0 0
7 Meningkatnyaakses masyarakattidak mamputerhadap ProgramIndonesia Pintarpada pendidikandasar-menengahmelalui manfaatKartu IndonesiaPintar (KIP)
1 Jumlah siswaMI/Ula/SDTK
98.552 Siswa 0 25 Masih dalamprosespendataan
2 Jumlah siswaMTs/Wustha/SMPTK
107.747 Siswa 0 25 Masih dalamprosespendataan
3 Jumlah siswaMA/Ulya/SMTK
35.151 Siswa 0 25 Masih dalamprosespendataan
8 MeningkatnyaAngka PartisipasiPenduduk UsiaPendidikanDasar,Menengah, danPendidikan Tinggi
1 APK RA
10,75
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
2 APK MI/Ula
12,84
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
3 APM MI/Ula
11,75
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
4 APK MTs/Wustha
24,68
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
5 APM MTs/Wustha
19,98
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
6 APK MA/Ulya
7,94
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
13 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
7 APM MA/Ulya
6,59
% 0 25 Masih dalamprosespendataan
9 Menurunnyajumlah siswayang tidakmelanjutkanpendidikan
1 Angka putus sekolahMI/ULA
5,58 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
2 Angka putus sekolahMTs / Wustha
12,57 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
3 Angka putus sekolahMA/Ulya/SMTK
7,65 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
10 Meningkatnyajaminan kualitaspelayananpendidikan
1 PersentasePendidikan RA yangterakreditasi minimalB
21,04 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
2 PersentasePendidikan MI yangterakreditasi minimalB
80,63 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
3 Persentase MTsyang terakreditasiminimal B
85,99 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
4 Persentase MA yangterakreditasi minimalB
86,71 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
5 Rata-rata nilai ujiannasional MI/SDTK
80,11 Angka 0 25 Masih dalamprosespendataan
6 Rata-rata nilai ujiansekolahMTs/SMPTK
57,7 Angka 0 25 Masih dalamprosespendataan
7 Rata-rata nilai ujiansekolah MA/SMATK
52,91 Angka 0 25 Masih dalamprosespendataan
11 Meningkatnyaproporsi pendidikyang kompetendan profesionalpada pendidikanumum bercirikhas agama
1 Persentase guruRA-Madrasahberkualifikasiminimal S1/D4
77,16 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
2 Persentase guruRA-Madrasahbersertifikasi
40,84 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
12 Meningkatnyaketersediaan gurupendidikan
1 Persentase gurupendidikan agamaIslam bersertifikat
60 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
14 | P a g e
No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian TW I Keterangan
Jumlah %
agama yang telahbersertifikat
2 Meningkatnyapersentase gurupendidikan agamaKristen bersertifikat
52,41 % 51,86 98,95 Jumlah GuruPAK PNSdan NonPNS yg sdhsertifikasi seJabar = 201orang.PengajuanGuru yangakan disertifikasi =5 orang
3 Meningkatnyapersentase gurupendidikan agamaKatolik bersertifikat
72,32 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
4 Meningkatnyapersentase gurupendidikan agamaHindu bersertifikat
48,48 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
5 Meningkatnyapersentase gurupendidikan agamaBuddha bersertifikat
51 % 0 25 Masih dalamprosespendataan
13 Meningkatnyaakses pendidikankeagamaansesuai aspirasiumat beragama
1 Jumlah peserta didikpada pendidikankeagamaan Islam
3.381.852 Siswa 0 10 Masih dalamprosespendataan
2 Jumlah peserta didikpada pendidikankeagamaan Kristen
96.146 Siswa 0 10 Masih dalamprosespendataan
3 Jumlah peserta didikpada pendidikankeagamaan Katolik
15.750 Siswa 0 10 Masih dalamprosespendataan
4 Jumlah peserta didikpada pendidikankeagamaan Hindu(Pasraman)
2.162 Siswa 0 10 Masih dalamprosespendataan
5 Jumlah peserta didikpada pendidikankeagamaan Buddha(SMB,Dhammasekha,Pabbajja Samanera,dan Widya Darma)
4.351 Siswa 0 10 Masih dalamprosespendataan
Capaian Kinerja 14,05
15 | P a g e
Secara umum, penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berjalan dengan baik walaupun terdapat
beberapa indikator yang masih belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2018.
Didasarkan pada hasil pengukuran kinerja secara manual, nilai rata-rata capaian kinerja
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Triwulan I Tahun 2018 sebesar
14,05% dari target 25%, sehingga persentase capaian kinerjanya sebesar 56,19%.
Jumlah indikator pada perjanjian kinerja triwulan I tahun 2018 ini berjumlah 57
indikator. Adapun rincian penjelasan capaian kinerja masing-masing sasaran dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Bimbingan dan Fasilitasi
Keagamaan
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 10 (sepuluh)
indikator yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat
keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan
dengan peningkatan kualitas penyuluh serta ormas/institusi/lembaga sosial
keagamaan.
Dalam hal peningkatan kualitas penyuluh dan tenaga teknis keagamaan,
selama tahun 2017 terdapat 436 (empat ratus tiga puluh enam) orang penyuluh
dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan
pengembangan yang terdiri dari 164 orang untuk penyuluh dan tenaga teknis
keagamaan Islam,100 orang untuk penyuluh dan tenaga teknis keagamaan
Kristen, 57 orang untuk penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik, 25 orang
untuk penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu serta 90 orang untuk penyuluh
dan tenaga teknis keagamaan Buddha. Seluruh penyuluh dan tenaga teknis
keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan pada triwulan
ini masih dalam tahap Proses Verifikasi dan penetapan SK sudah dilaksanakan
tetapi belum tahap pencairan.
Berdasarkan perjanjian kinerja yang telah dibuat terdapat beberapa lembaga
sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya,
diantaranya lembaga sosial keagamaan Islam, Katolik, Hindu dan Buddha. Pada
triwulan I tahun 2018 ini, seluruh lembaga sosial belum dapat terealisasi.
2. Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 3 (tiga) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan Persentase
16 | P a g e
fasilitasi sarana dan prasarana sekber FKUB yang memenuhi standar, Jumlah
FKUB serta jumlah dialog kerukunan intern umat beragama.
Sehubungan dengan tidak adanya alokasi anggaran untuk pembangunan
Sekber FKUB, maka terkait dengan fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB
yang memenuhi standar untuk tahun 2018 ini, khusus indikator tersebut diusulkan
untuk di hapuskan dikarenakan untuk tahun ini tidak ada anggaran untuk fasilitasi
sarana dan prasarana sekber FKUB.
Indikator jumlah FKUB pada tingkat kabupaten kota merupakan jumlah
FKUB kab/kota yang mendapatkan bantuan operasional. Pada tahun 2018
ditargetkan 28 lembaga FKUB dengan rincian 27 terdapat pada DIPA kab/Kota dan
1 FKUB Provinsi ada pada DIPA Kanwil (Terkait dengan bantuan operasional
FKUB).
Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat
Beragama pada tahun 2017 ini ditargetkan berjumlah 25 (dua puluh lima) dan pada
triwulan I tahun 2018 ini telah terlaksana 2 kegiatan dialog lintas agama.
3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 6 (enam) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan bantuan
terhadap rumah-rumah ibadah yang difasilitasi dan Kantor Urusan Agama (KUA)
yang memenuhi standar pelayanan.
Pada tahun 2018 ini pemberian bantuan pada rumah ibadah diberikan pada
rumah ibadah Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Bantuan rumah
ibadah tersebut diberikan pada 27 (dua puluh tujuh) rumah ibadah Agama Islam, 2
(dua) rumah ibadah Agama Katolik, 2 (dua) rumah ibadah Agama Hindu serta 2
(dua) rumah ibadah Agama Buddha. Realisasi kinerja untuk fasilitasi rumah ibadah
pada triwulan ini masih 0%.
Terkait capaian indikator KUA, pada triwulan I tahun 2018 ini masih 0%.
Indikator tersebut sangat berkaitan dengan anggaran Kementerian Agama Pusat
hal ini disebabkan karena anggaran pelayanan KUA ini ditentukan dan dibatasi oleh
Kementerian Agama Pusat.
4. Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Potensi Ekonomi
Keagamaan
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 3 (tiga) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan dana zakat
17 | P a g e
yang terhimpun, persentase tanah wakaf yang bersertifikat dan jumlah lembaga
zakat yang memenuhi standar minimal.
Pada triwulan I tahun 2018, target dana zakat yang terkumpul sebesar Rp.
540.000.000.000,-, laporan pengumpulan dana zakat ini diperoleh melalui BAZNAS
Provinsi Jawa Barat, sehingga sampai dengan triwulan I tahun 2018 ini masih
belum terdapat capaian dan diperkirakan data akan masuk pada triwulan II Tahun
2018.
Terkait persentase tanah wakaf, pada triwulan I tahun 2018 ini tanah
bersertifikat mencapai 57,38 sehingga capaian dari target yang ditetapkan adalah
98,83%.
Pada tahun 2018 ini lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan
minimal ditargetkan sebanyak 50 lembaga zakat dengan asumsi adalah lembaga
zakat yang sudah memiliki izin operasional. Sampai dengan triwulan I tahun 2018
ini capaian kinerja terkait indicator tersebut masih 0%.
5. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang
Transparan, Efisien dan Akuntabel
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 2 (dua) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan jumlah jamaah
yang terlayani dan jumlah pembimbing haji yang bersertifikat.
Pada tahun 2018 ini jumlah jamaah haji ditargetkan sebanyak 38.852 orang,
namun data capaian terkait indicator tersebut akan diperoleh setelah pelaksanaan
ibadah haji, sehingga capaian kinerja triwulan ini masih 0%.
Tahun 2018 ini Jumlah pembimbing haji bersertifikat ditargetkan sebanyak
497 orang, sampai dengan triwulan I tahun 2018 masih belum terdapat sertifikasi
pembimbing haji sehingga capaian kinerja masih 0%.
6. Teselenggaranya Tatakelola Pembangunan Bidang Agama yang Efektif,
Efisien, Transparan dan Akuntabel
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 2 (dua) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan persentase
temuan BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal yang ditindaklanjuti serta nilai
reformasi birokrasi.
Persentase temuan BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama yang ditindaklanjuti sampai dengan triwulan I tahun 2018 masih 0%
dikarenakan berkas tindak lanjut masih dalam proses pengumpulan dan scanning
18 | P a g e
Kanwil dan belum diserahkan pada Inspektorat Jenderal, sehingga pihak Kanwil
belum mendapatkan bukti berita acara tindak lanjut dari Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama.
Target pencapaian nilai Reformasi Birokrasi di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat adalah 76, namun sampai dengan
triwulan I tahun 2018 nilai RB belum dapat diperoleh karena aplikasi e-
pokjarb.kemenag.go.id masih dalam tahap perbaikan, selain itu data lengkap nilai
RB didapatkan pada akhir tahun.
7. Meningkatnya Akses Masyarakat Tidak Mampu Terhadap Program Indonesia
Pintar pada Pendidikan Dasar-Menengah Melalui Manfaat Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 3 (tiga) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan jumlah siswa
MI/Ula/SDTK, MTs/Wustha/SMPTK serta MA/Ulya/SMATK.
Jumlah siswa dengan adanya program Indonesia pintar melalui manfaat
Kartu Indonesia Pintar (KIP) sampai dengan Triwulan IV adalah sebagai berikut:
a. MI/Ula/SDTK : 98.552 Siswa
b. MTs Wustha/SMPTK : 107.747 Siswa
c. MA/Ulya/SMATK : 35.151 Siswa
Sampai dengan triwulan I Tahun 2018 ini realisasi capaian kinerja untuk
indikator-indikator tersebut mencapai 25%, hal ini disebabkan karena masih dalam
proses pendataan.
8. Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar,
Menengah dan Pendidikan Tinggi
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 7 (tujuh) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk masing-masing
jenjang pendidikan.
Setelah dilakukan validasi data oleh Bidang Pendidikan Madrasah terkait
nilai APK dan APM, realisasi capaian kinerja masing-masing indikator telah
mencapai 25% karena masih dalam tahap pendataan.
19 | P a g e
9. Menurunnya Jumlah Siswa yang Tidak Melanjutkan Pendidikan
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 3 (tiga) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan angka putus
sekolah untuk masing-masing jenjang pendidikan. Sampai dengan triwulan I Tahun
2018, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat masih melakukan proses
pendataan sehingga capaian kinerja masih mencapai 25%.
10. Meningkatnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 7 (tujuh) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan persentase
penyelenggara pendidikan yang terakreditasi minimal B dan nilai rata-rata ujian
sekolah.
Capaian kinerja untuk masing-masing indicator tersebut baru mencapai 25%
dikarenakan masih dalam proses pendataan oleg Bidang Pendidikan Madrasah.
11. Meningkatnya Proporsi Pendidik yang Kompeten dan Profesional pada
Pendidikan Umum Berciri Khas Agama
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 2 (dua) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan kualifikasi guru
serta persentase guru yang bersertifikat.
Sampai dengan triwulan I tahun 2018 capaian kinerja untuk indicator-
indikator tersebut baru mencapai 25% dikarenakan masih dalam proses pendataan
oleh Bidang Pendidikan Madrasah.
12. Meningkatnya Ketersediaan Guru Pendidikan Agama yang Telah Bersertifikat
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 5 (lima) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan persentase guru
pendidikan agama yang bersertifikat.
Sampai dengan triwulan I tahun 2018 ini persentase guru bersertifikasi
masih mencapai 25% dikarenakan masih dalam tahap pendataan kecuali untuk
guru pendidikan agama Kristen yang bersertifikat telah mencapai 51,86% sehingga
capaian kinerjanya adalah 98,85%.
20 | P a g e
13. Meningkatnya Akses Pendidikan Keagamaan Sesuai Aspirasi Umat
Beragama
Dalam mengevaluasi pencapaian sasaran ini, ditetapkan 5 (lima) indikator
yang diharapkan mampu menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan
pencapaian sasaran. Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan jumlah peserta
didik pada pendidikan keagamaan.
Pada umumnya untuk indikator jumlah peserta didik pada pendidikan
keagamaan belum melaksanakan pendataan ulang, sehingga sampai dengan
triwulan I tahun 2018 ini capaian kinerja masih 10% dikarenakan masih dalam
proses pendataan.
B. CAPAIAN ANGGARAN
Pada bagian ini diuraikan realisasi anggaran sampai dengan triwulan I tahun 2017
yang telah ditetapkan berdasarkan 8 (delapan) DIPA yang dimiliki oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, dengan rincian:
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Agama;
2. Bimbingan Masyarakat Islam
3. Bimbingan Masyarakat Kristen
4. Bimbingan Masyarakat Katolik
5. Bimbingan Masyarakat Hindu
6. Bimbingan Masyarakat Buddha
7. Penyelenggaraan Haji dan Umran
8. Pendidikan Islam
Realisasi anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tahun
2017 mencapai 16% dari target 25% pada triwulan ini sehingga capaian anggarannya
adalah 63% . Realisasi anggaran sampai dengan triwulan I tahun 2018 Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, dapat diuraikan sebagai berikut:
TABELREALISASI ANGGARAN PER 31 MARET 2018
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
PROGRAM PAGU REALISASI SISA ANGGARAN
(01) SEKJEN Rp 130.403.428.000 Rp 20.230.919.532 Rp 110.172.508.468
(03) BIMAS ISLAM Rp 677.393.041.000 Rp 101.600.679.991 Rp 575.792.361.009
(04) PENDIS Rp 6.451.113.499.000 Rp 1.042.048.132.477 Rp 5.409.065.366.523
(05) BIMAS KRISTEN Rp 15.286.864.000 Rp 1.154.279.720 Rp 14.132.584.280
(06) BIMAS KATOLIK Rp 9.964.695.000 Rp 721.031.723 Rp 9.243.663.277
(07) BIMAS HINDU Rp 4.116.322.000 Rp 457.685.807 Rp 3.658.636.193
(08) BIMAS BUDDHA Rp 6.884.597.000 Rp 488.094.494 Rp 6.396.502.506
(09) PHU Rp 121.967.108.000 Rp 4.795.375.331 Rp 117.171.732.669
TOTAL Rp 7.417.129.554.000 Rp 1.171.496.199.075 Rp 6.245.633.354.925
21 | P a g e
C. HAMBATAN/KENDALA
C.1. HAMBATAN UMUM
Pada pelaksanaannya, Kantor Wilayah Kementerian Agama masih menghadapi
berbagai permasalahan/hambatan terkait pencapaian tujuan, permasalahan-
permasalahan tersebut diantaranya:
1. Masih terdapat kesenjangan antara nilai-nilai agama dengan perilaku sosial
masyarakat, seperti tingginya tingkat kriminalitas dan kasus-kasus asusila di
Provinsi Jawa Barat;
2. Rendahnya sumber daya manusia yang dapat mendukung program kerukunan
dan berkembangnya kelompok yang mengganggu ketertiban umum dan
kerukunan umat beragama;
3. Rendahnya penerapan SPM dan SOP dalam bidang pelayanan keagamaan;
4. Minimnya database lembaga sosial keagamaan;
5. Kurang seimbangnya jumlah petugas haji dengan beban kerja yang dihadapi serta
belum seluruhnya lembaga penyelenggara haji dan umrah terbina sehingga
menimbulkan penyelenggaraan ibadah yang kurang nyaman dan aman;
6. Keterbatasan tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan di madrasah;
7. Rendahnya profesionalitas aparatur;
8. Kurangnya kuantitas SDM pengelola data capaian kinerja.
C.2. HAMBATAN DALAM PENCAPAIAN TARGET PER INDIKATOR
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengalami berbagai
hambatan/kendala dalam pencapaian target indikator, hambatan/kendala tersebut
diantaranya:
1. Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Bimbingan dan Fasilitasi
Keagamaan
a. Lamanya proses verifikasi data yang diperlukan untuk pengisian aplikasi
PPNPN;
b. Adanya keterlambatan lembaga dalam mengajukan proposal bantuan;
c. Adanya proses yang panjang dalam pencairan bantuan lembaga sosial,
pertama harus melaksanakan penyusunan petunjuk pelaksanaan bantuan,
melaksanakan verifikasi proposal dan visitasi lapangan, pengusulan
konsep SK penerima bantuan, pemberitahuan tentang penerima bantuan
kepada masing - masing lembaga dan menunggu berkas - berkas syarat
pencairan bantuan yang biasanya memakan waktu lama sehingga menjadi
kendala bagi realisasi bantuan.
22 | P a g e
2. Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Kendala/hambatan dalam peningkatan harmonisasi sosial dan kerukunan antar
umat beragama diantaranya tidak adanya ketersediaan anggaran untuk
pembangunan sekber FKUB.
3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
Kendala/hambatan dalam peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama
diantaranya adalah panjangnya proses pencairan bantuan yang mengakibatkan
lamanya waktu pencapaian target.
4. Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Potensi Ekonomi
Keagamaan
a. Perbedaan yang jauh antara potensi zakat umat (yang dihitung dari jumlah
muzakky) dengan realisasi penghimpunan zakat dari tahun ke tahun,
sehingga sulitnya menentukan target indikator dalam penghimpunan zakat;
b. Persentase tanah wakaf yang selalu berubah-ubah pada aplikasi tanah
wakaf, sehingga sulit menentukan data yang valid.
5. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang
Transparan, Efisien dan Akuntabel
Kendala/hambatan dalam pelayanan haji dan umrah diantaranya adalah
pencapaian target jumlah jemaah dan jumlah pembimbing haji bersertifikat baru
dapat tercapai saat menjelang pelaksanaan haji.
6. Teselenggaranya Tatakelola Pembangunan Bidang Agama yang Efektif,
Efisien, Transparan dan Akuntabel
a. Adanya keterbatasan sumber daya manusia yang khusus menangani
tindak lanjut hasil pemeriksaan sedangkan jumlah temuan semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah satker di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat;
b. Lemahnya sistem arsip yang ada di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat karena kekurangan tempat dan
tenaga arsiparis;
c. Proses Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
sudah berjalan.
23 | P a g e
7. Meningkatnya Akses Masyarakat Tidak Mampu Terhadap Program
Indonesia Pintar pada Pendidikan Dasar-Menengah Melalui Manfaat Kartu
Indonesia Pintar (KIP)
a. Rekapitulasi data pemilik kartu KIP belum dimiliki oleh Bidang Pendidikan
Madrasah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan madrasah
yang terkait;
b. Program KIP tumpang tindih dengan pelaksanaan program BSM, sehingga
memungkinkan terjadinya double pembayaran bantuan;
c. Lamanya proses pembuatan rekening, sehingga berpengaruh pada
pencairan anggaran.
8. Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar,
Menengah dan Pendidikan Tinggi
a. Pengumpulan data dari RA dan madrasah ke Kankemenag
Kabupaten/Kota dan ke Kanwil belum berjalan secara optimal dikarenakan
belum adanya kesadaran dari para guru tentang pentingnya data;
b. Anggaran untuk melaksanakan validasi data tidak tersedia, sehingga tidak
adanya proses validasi data.
9. Menurunnya Jumlah Siswa yang Tidak Melanjutkan Pendidikan
Kendala/hambatan dalam mengidentifikasi tingkat menurunnya jumlah siswa
yang tidak melanjutkan pendidikan diantaranya adalah sulitnya mendapatkan data
yang valid terkait angka putus sekolah.
10. Meningkatnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan
a. Tim akreditasi RA dan madrasah di Jawa Barat terkendala dengan
terbatasnya jumlah asesor yang memiliki sertifikat dan ketersediaan
anggaran yang belum bisa memenuhi kebutuhan secara menyeluruh;
b. Pelaksanaan diklat calon asesor yang diselenggarakan oleh pihak terkait
belum dapat memenuhi kebutuhan calon asesor;
c. Sulitnya mendapatkan data yang valid terkait nilai rata-rata ujian
nasional/sekolah
11. Meningkatnya Proporsi Pendidik yang Kompeten dan Profesional pada
Pendidikan Umum Berciri Khas Agama
a. Masih banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi
pendidikannya;
24 | P a g e
b. Belum dilaksanakan pendistribusian/pemerataan guru sesuai dengan
kebutuhannya;
12. Meningkatnya Ketersediaan Guru Pendidikan Agama yang Telah
Bersertifikat
a. Banyaknya guru agama yang sudah bersertifikat memasuki masa pensiun;
b. Tidak adanya program sertifikasi guru pendidikan agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu dan Buddha.
13. Meningkatnya Akses Pendidikan Keagamaan Sesuai Aspirasi Umat
Beragama
Tidak tersedianya anggaran untuk menyusun data peningkatan akses pendidikan
keagamaan pada masing-masing pendidikan keagamaan
D. UPAYA TINDAK LANJUT
Dalam upaya mengatasi kendala-kendala tersebut, kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat melakukan beberapa kebijakan, tindakan dan rencana aksi sebagai
beikut:
Bidang Agama
1. Meningkatkan kompetensi dan pengawasan terhadap penyuluh agama, tenaga
teknis serta lembaga-lembaga sosial keagamaan untuk mengurangi tingkat
kriminalitas dan perilaku menyimpang pada masyarakat;
2. Meningkatkan peran pengukuh kerukunan umat beragama melalui forum atau
dialog kerukunan intern umat beragama;
3. Melakukan penyempurnaan SPM dan SOP pelayanan keagamaan;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendataan lembaga sosial keagamaan
melalui pemanfaatan sistem informasi;
5. Peningkatan pengawasan terhadap lembaga-lembaga penyelenggara haji,
petugas haji serta penyelesaian segera kasus-kasus atau permasalahan terkait
penyelenggaraan ibadah haji;
6. Peningkatan kinerja aparatur dengan berbagai pembinaan pegawai serta
penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi dan formasi melalui asesmen
kompetensi jabatan Aparatur Sipil Negara;
7. Target pencapaian kinerja sebaiknya didukung dengan ketersediaan anggaran,
maka diharapkan untuk penyusunan anggaran di tahun berikutnya dapat
disesuaikan dengan evaluasi pencapaian kinerja tahun ini.
25 | P a g e
Bidang Pendidikan
1. Peningkatan pengawasan tentang kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik serta
peningkatan sarana dan prasarana madrasah melalui bantuan RKB.
2. Penyelesaian dengan segera kasus-kasus atau penyimpangan pemberian dana
BOS dan BSM, pembinaan terkait penyaluran dana tersebut serta menindak tegas
pihak yang dengan sengaja melakukan penyimpangan pemberian dana BOS dna
BSM;
3. Monitoring dan pembinaan kepada tenaga pendidik terkait penilaian kinerja guru
serta peraturan-peraturan terkait kegiatan belajar mengajar;
4. Meningkatkan kualitas database terkait siswa dan tenaga pendidik agar sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan melalui pemanfaatan sistem informasi;
5. Menyempurnakan SOP terkait pendidikan yang telah diimplementasikan untuk
meningkatkan hasil capaian kinerja.
26 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian
kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Laporan ini disamping
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak terkait juga sebagai bahan
evaluasi internal bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sehingga
dapat diperoleh solusi yang konstruktif melalui berbagai kebijakan untuk
memprioritaskan program peningkatan pengelolaan keuangan negara dalam rangka
mendukung program Menteri Agama untuk meningkatkan opini hasil pemeriksaan BPK
menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan peningkatan indeks reformasi birokrasi
Kementerian Agama pada Tahun 2018.
Pada tahun 2018 ini Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
mencoba membuat program peningkatan akuntabilitas salah satu langkahnya dengan
melaksanakan rapat evaluasi capaian kinerja setiap triwulan, hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah koordinasi dalam pengisian aplikasi capaian kinerja serta penyusunan
laporan kinerja triwulanan dan tahunan.
Kiranya laporan capaian kinerja triwulan I tahun 2018 ini dapat memenuhi
kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan
keputusan guna peningkatan kinerja. Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan penting dalam penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja
(Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial
Plan) dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa mendatang.