14
LEMBAR KERJA MAHASISWA PRAKTIKUM BIOKIMIA Topik Praktikum : Analisis Albumin Serum Tanggal Praktikum : 25 Mei 2012 Pelaksana Praktikum : 1. Indita Lutfi Purnomo (1101300002) 2. Ana Syahroni Syai’in (1101300014) 3. Yosi Puspitasari (1101300015) 4. Yesi Devitasari (1101300043) Latar Belakang Albumin merupakan salah satu bentuk protein yang ada dalam darah. Unsur yang umum untuk albumin sama dengan unsur yanng membentuk protein yaitu adanya Nitrogen (N) disamping unsur Karbon, Hidrogen, dan Oksigen. Albumin mempunyai fungsi yang penting dalam metabolisme, diantaranya adalah untuk menjaga tekanan osmotik, dan mengangkut senyawa-senyawa yang diperlukan untuk metabolisme. Kekurangan albumin dalam darah akan berakibat pada gangguan metabolisme, diantaranya adalah gangguan transportasi zat gizi dan obat, serta terganggunya difusi-osmosis cairan tubuh yang ditandai dengan adanya sites. Pengujian kadar albumin diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya untuk mengetahui kenormalan metabolisme protein dalam tubuh, terutama sintesis protein oleh hepar. Penurunan kadar protein dapat menjadi satu tanda penurunan fungsi liver, dan atau kekurangan protein. Kadar normal albumin darah adalah........ Metode analisis Fotometer dengan dasar reaksi BCG (bromocresol green) Prinsip analisis

LAPORAN BIOKIM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN BIOKIM

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik Praktikum : Analisis Albumin Serum

Tanggal Praktikum : 25 Mei 2012

Pelaksana Praktikum :

1. Indita Lutfi Purnomo (1101300002)2. Ana Syahroni Syai’in (1101300014)3. Yosi Puspitasari (1101300015)4. Yesi Devitasari (1101300043)

Latar Belakang

Albumin merupakan salah satu bentuk protein yang ada dalam darah. Unsur yang umum untuk albumin sama dengan unsur yanng membentuk protein yaitu adanya Nitrogen (N) disamping unsur Karbon, Hidrogen, dan Oksigen. Albumin mempunyai fungsi yang penting dalam metabolisme, diantaranya adalah untuk menjaga tekanan osmotik, dan mengangkut senyawa-senyawa yang diperlukan untuk metabolisme. Kekurangan albumin dalam darah akan berakibat pada gangguan metabolisme, diantaranya adalah gangguan transportasi zat gizi dan obat, serta terganggunya difusi-osmosis cairan tubuh yang ditandai dengan adanya sites. Pengujian kadar albumin diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya untuk mengetahui kenormalan metabolisme protein dalam tubuh, terutama sintesis protein oleh hepar. Penurunan kadar protein dapat menjadi satu tanda penurunan fungsi liver, dan atau kekurangan protein. Kadar normal albumin darah adalah........

Metode analisis

Fotometer dengan dasar reaksi BCG (bromocresol green)

Prinsip analisis

Reaksi antara bromocresol green dengan albumin dalam suasana asam menghasilkan senyawa yang dapat merubah warna indikator dari kuning kehijauan menjadi hijau kebiruan.. intensitas warna dapat dikuantitatifkan dengan pengukuran menggunakan spektrototometer pada panjang gelombang 546 nm.

Page 2: LAPORAN BIOKIM

Bahan dan alat

1. Contoh serum2. Aquadestilat 3. Reagen analisis albumin dengan metode BCG4. Empat buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi5. Kuvet 6. Mikro pipet ukuran 10 µl dan 1000 µl7. Spektrototometer 8. Sarung tangan

Alur kerja

1. Menyiapkan serum contoh (harus menyiapkan serum yang akan dianalisis setidaknya 1 jam sebelum praktikum dimulai)

2. Melakukan persiapan alat-alat yang akan dipergunakan dalam praktikum (berkoordinasi dengan petugas laboratorium)

3. Menyiapkan 3 tabung reaksi, masing-masing diberi label contoh, standar, dan blanko. Kemudian melakukan pemipetan dengan urutan sebagai berikut:a. Memipet 20 µl aquades dan masukkan ke tabung reaksi berlabel blankob. Memipet 20 µl larutan standar dan masukkan ke tabung reaksi berlabel standarc. Memipet 20 µl serum contoh dan masukkan ke tabung reaksi contohd. Memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis albumin dan masukkan ke tabung reaksi

blankoe. Dengan jeda waktu 30 detik kemudian memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis

albumin dan masukkan ke tabung reaksi standarf. Dengan jeda waktu 30 detik kemudian memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis

albumin dan masukkan ke tabung reaksi contoh4. Menginkubasikan larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada panjang

gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standar, dan kemudian contoh.

Perhitungan dan pembahasan hasil analisis

Rumusan perhitungan kadar albumin serum adalah :

(Absorban contoh/absorban standar) X kadar albumin larutan standar g/dl

1. Kadar albumin standar adalah 5 g/dl.Maka kadar albumin dalam serum yang saudara analisis adalah ...Blanko : 0.356Standar : 0.352Contoh : 0.903

Page 3: LAPORAN BIOKIM

0.903Kadar albumin dalam serum = X 5

0.352

= 12.83 g/dl

2. Dengan mengacu pada analisis saudara di atas, maka:Jelaskan normalitas sistesis albumin dalam tubuh pemilik serum.........................................................................................

3. Penyakit apa yang terkait dengan gangguan metabolisme albumin ......................

Page 4: LAPORAN BIOKIM

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik Praktikum : Analisis Albumin dalam Urine

Tanggal Praktikum : 25 Mei 2012

Pelaksana Praktikum :

1. Indita Lutfi Purnomo (1101300002)2. Ana Syahroni Syai’in (1101300014)3. Yosi Puspitasari (1101300015)4. Yesi Devitasari (1101300043)

Latar Belakang

Albumin merupakan salah satu bentuk protein yang ada dalam darah. Unsur yang umum untuk albumin sama dengan unsur yanng membentuk protein yaitu adanya Nitrogen (N) disamping unsur Karbon, Hidrogen, dan Oksigen. Albumin mempunyai fungsi yang penting dalam metabolisme, diantaranya adalah untuk menjaga tekanan osmotik, dan mengangkut senyawa-senyawa yang diperlukan untuk metabolisme. Pengujian kadar albumin diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya untuk mengetahui kenormalan metabolisme protein dalam tubuh, terutama sintesis protein oleh hepar. Penurunan kadar protein dapat menjadi satu tanda penurunan fungsi liver, dan atau kekurangan protein. Keadaan dikatakan normal jika tidak terdapat gumpalan/kekeruhan dalam urine.

Metode analisis

Pemanasan urine dan penambahan asam asetat

Prinsip analisis

Jika terdapat gumpalan putih atau urine menjadi keruh dapat diartikan terdapat protein dalam urin. Karena pada prinsipnya protein akan memadat jika terkena suhu panas.

Page 5: LAPORAN BIOKIM

Bahan dan alat

1. Pipet ukur2. Kertas saring3. Tiga tabung reaksi dalam rak tabung reaksi4. Pembakar spirtus5. Penampung urine6. Korek api7. Pencepit tabung8. Corong9. Asam asetat atau asam cuka10. Sarung tangan

Alur kerja

1. Melakukan persiapan alat-alat yang akan dipergunakan dalam praktikum (berkoordinasi dengan petugas laboratorium)

2. Menyiapkan urine pada tempat penampung urine. Urine yang akan dianalisis terlebih dahulu di saring gengan cara:a. Lipat kertas saring menjadi empat.b. Buka salah satu sisi kertas dengan keadaan kertas tetap terlipat sehingga

membentuk sudut.c. Letakkan kertas saring pada corong kemudian tuangkan urine pada corong yang di

bawahnya telah terdapat satu tabung reaksi sebagai penampung urine.d. Apabila urine sukar turun angkat sedikit kertas saring agar terdapat udara dan

memudahkan urine turun atau menetes.3. Menyiapkan dua tabung reaksi lainnya, masing-masing diberi label contoh dan

blanko.a. Memipet 5 cc urine dan masukkan ke tabung blankob. Memipet 5 cc urine dan masukkan ke tabung contoh

4. Nyalakan api pada pembakar spirtus, jepit tabung reaksi contoh dengan penjepit kemudian panaskan hingga mendidih.

5. Setelah mendidih, menetesi tabung reaksi contoh yang telah dipanasi dengan 3 tetes asam asetat.

6. Memanaskankembali tabung reaksi contoh hingga mendidih kembali.7. Mengamatitabung serta bandingkan dengan tabung reaksi blanko.

Page 6: LAPORAN BIOKIM

Pembahasan hasil analisis

Mengamati perbandingan antara tabung reaksi blanko dan tabung reaksi contoh

1. Jika urine menjadi keruh : -Jika urine tetap jernih : +Adakah perbedaan antara tabung reaksi blanko dan tabung reaksi contoh? Apa artinya?

Tidak ada perbedaan antara kedua tabung tersebut. Keduanya sama-sama jernih. Dapat diartikan bahwa tidak terdapat protein dalam urine.

Page 7: LAPORAN BIOKIM

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik Praktikum : Analisis kolesterol

Tanggal Praktikum : 25 Mei 2012

Pelaksana Praktikum :

1. Indita Lutfi Purnomo (1101300002)2. Ana Syahroni Syai’in (1101300014)3. Yosi Puspitasari (1101300015)4. Yesi Devitasari (1101300043)

Latar Belakang

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Metode analisis

Prinsip analisis

Page 8: LAPORAN BIOKIM

Bahan dan alat

1. Contoh serum2. Aquadestilat 3. Reagen analisis kolesterol4. Tiga buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi5. Kuvet 6. Mikro pipet ukuran 10 µl dan 1000 µl7. Spektrototometer8. Sarung tangan

Alur kerja

1. Melakukan persiapan alat-alat yang akan dipergunakan dalam praktikum (berkoordinasi dengan petugas laboratorium)

2. Menyiapkan tabung reaksi yang akan digunakan, beri label masing-masing contoh, blanko, standar. Kemudian melakukan pemipetan dengan urutan sebagai berikut:a. Memipet 20 µl aquades dan masukkan ke tabung reaksi berlabel blankob. Memipet 20 µl larutan standar dan masukkan ke tabung reaksi berlabel standarc. Memipet 20 µl serum contoh dan masukkan ke tabung reaksi contohd. Memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis kolesterol dan masukkan ke tabung

reaksi blankoe. Dengan jeda waktu 30 detik kemudian memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis

kolesterol dan masukkan ke tabung reaksi standar.f. Dengan jeda waktu 30 detik kemudian memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis

kolesterol dan masukkan ke tabung reaksi contoh3. Menginkubasikan larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada panjang

gelombang ...... nm dengan urutan blanko kemudian standar, dan kemudian contoh.

Pembahasan hasil analisis

Rumusan perhitungan kadar kolesterol serum adalah :

(Absorban contoh/absorban standar) X kadar kolesterol larutan standar g/dl

1. Kadar kolesterol standar adalah ....... g/dl.Maka kadar kolesterol dalam serum yang saudara analisis adalah...........

Page 9: LAPORAN BIOKIM

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik Praktikum : Analisis Trigliserid

Tanggal Praktikum : 25 Mei 2012

Pelaksana Praktikum :

1. Indita Lutfi Purnomo (1101300002)2. Ana Syahroni Syai’in (1101300014)3. Yosi Puspitasari (1101300015)4. Yesi Devitasari (1101300043)

Latar Belakang

Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh.Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.. Kadar normalnya kurang dari 150 mg/dl. Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

Metode analisis

Metode tes TG dengan bahan serum, blangko dan larutan standar lalu dimasukkan ke dalam spektrofotometer

Prinsip analisis

Sebelum memasukkan tabung tes dan larutan standar, terlebih dahulu blangko “dizerokan”.

Saat memasukkan reagen, pipet tidak boleh menyentuh serum di dalam tabung, juga tidak boleh ada gelembung.

Bahan dan alat

1. Contoh serum2. Aquadestilat 3. Reagen analisis trigliserida4. Enam buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi (blangko, standar, T1, T2, T3,T4)5. Kuvet 6. Mikro pipet ukuran 10 µl dan 1000 µl

Page 10: LAPORAN BIOKIM

7. Spektrofotometer8. Sarung tangan

Alur kerja

1. Melakukan persiapan alat-alat yang akan dipergunakan dalam praktikum (berkoordinasi dengan petugas laboratorium).

2. Menyiapkan tabung reaksi yang akan digunakan, beri label masing-masing contoh, blanko, standar. Kemudian melakukan pemipetan dengan urutan sebagai berikut:a. Memipet 2000 µl reagen dan masukkan ke tabung reaksi berlabel blanko.b. Memipet 20 µl larutan standar dan 2000 µl lalu masukkan ke tabung reaksi

berlabel standar.c. Memipet 20 µl serum contoh yang berbeda ( dan masukkan ke tabung reaksi

contoh diberi label T1, T2, T3, dan T4).d. Memipet 2000 µl reagen pereaksi analisis trigliserida dan masukkan ke tabung

serum (T1, T2, T3, dan T4).e. Dengan jeda waktu 10 menit untuk masing-masing serum contoh, blangko, dan

larutan standar.3. Menginkubasikan larutan selama beberapa detik sampai muncul angka pada

spektrofotometer kemudian baca absorbannya pada panjang gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standar, dan kemudian serum contoh.

Pembahasan hasil analisis

Rumus perhitungan kadar trigliserida serum adalah :

= absorban tes X kadar standar

Absorban standar

Jadi,

Kadar trigliserida standar adalah 0,134 g/dl.Maka kadar trigliserida dalam serum yang saudara analisis adalah

Absorban tes Kadar standar Hasil Blangko 0,210 200 g/dL -Standar 0,134 200 g/dL -T1 0,040 200 g/dL 59,70T2 0,051 200 g/dL 76,11T3 0,065 200 g/dL 97,01T4 0,064 200 g/dL 95,52

Page 11: LAPORAN BIOKIM

Dengan mengacu pada analisis kami di atas, maka:

Dilihat dari absorban tes pada tiap-tiap serum berbeda dan dicampur dengan kadar standar teryata hasil yang muncul juga berbeda. Semakin besar nilai absorban maka semakin besar pula nilai hasilnya.

Penyakit yang terkait dengan gangguan trigliserid

Penyakit jantung diabetes