38
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JUDUL PELATIHAN PEMBUATAN ANEKA SOKASI DARI DAUN LONTAR DI DESA TIANYAR BARAT OLEH Gede Wira Bayu, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIP. 19840327 2015041 001 Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum (Anggota) NIP. 195202011976022001 Drs. Made Sumantri, M.Pd (Anggota) NIP. 195702041986031002 Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIP. 198507052010121007 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

  • Upload
    dangdat

  • View
    243

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

JUDUL

PELATIHAN

PEMBUATAN ANEKA SOKASI DARI DAUN LONTAR DI

DESA TIANYAR BARAT

OLEH

Gede Wira Bayu, S.Pd., M.Pd. (Ketua)

NIP. 19840327 2015041 001

Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum (Anggota)

NIP. 195202011976022001

Drs. Made Sumantri, M.Pd (Anggota)

NIP. 195702041986031002

Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd. (Anggota)

NIP. 198507052010121007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2016

Page 2: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat: Pelatihan Pembuatan Aneka Sokasi Di Desa Tianyar

Barat

Ketua Pengabdian :

a. Nama Lengkap : Gede Wira Bayu, S.Pd., M.Pd.

b. NIP : 198403272015041001

c. Jabatan Fungsional : Staff Pengajar

d. Program Studi : PGSD

e. Nomor Telepon : Hp.081936678066

f. Alamat surel (E-mail) : [email protected]

Anggota Pengandian (1) :

a. Nama Lengkap : Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum

b. NIP : 195202011976022001

c. Perguruan Tinggi : Undiksha

Anggota Pengabdian (2)

a. Nama Lengkap : Drs. Made Sumantri, M.Pd

b. NIP : 195702041986031002

c. Perguruan Tinggi : Undiksha

Anggota Pengabdian (3)

a. Nama Lengkap : Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.

b. NIP : 198507052010121007

c. Perguruan Tinggi : Undiksha

Lama Pengabdian Keseluruhan : 6 (enam ) bulan

Biaya pengabdian keseluruhan : Rp. 11.500.000.000, (Sebelas juta lima ratus ribu

rupiah)

Lokasi Kegiatan : Desa Tianyar Barat

Singaraja, 30 November 2016

Ketua Pengusul

Page 3: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

PEMBUATAN ANEKA SOKASI DARI DAUN LONTAR

DI DESA TIANYAR BARAT

Oleh

Gede Wira Bayu,

Ni Nyoman Garminah,

Made Sumantri,

I Wayan Widiana

Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Undiksha

EXECUTIVE RESUME

Tianyar Barat Village has a great palm leaves potential. Until now the palm

leaves is not yet used maximally although palm leaves can be used as handicraft such as

sokasi and offering tools. Based on that reason, Tianyar Barat Village is chosen as the

location to conduct people’s services. The activities that conducted during people’s

services are: (1) planning step, (2) implementation process step, and (3) independent step.

The people’s services is done starting from July until August 2016 that is handicraft

education and training about sokasi based by palm leaves. Some of benefit are getting by

the villagers, such as: (1) they got complete information about people’s inventive

especially in knowledge and skill to create new innovative work field based on palm

leaves, (2) the peoples who becoming training participant will getting clear image to

create new bisnis which is based on locally handicraft, (3) the peoples who becoming

training participant will getting a clear image to develop local commodity and if it’s

manage by our self will give as good financial effect.

Kew Word: training, palm leaves handicraft.

RINGKASAN EKSEKUTIF

Desa Tianyar Barat memiliki potensi alam lontar yang melimpah. Sampai saat

ini daun lontar belum dimanfaatkan secara maksimal padahal daun lontar dapat dijadikan

bahan kerajinan seperi sokasi/sarana persembahyangan. Berdasarkan hal tersebut maka

dipilihlah Desa Tianyar Barat sebagai lokasi untuk melaksanakan Pengabdian Kepada

Masyarakat (P2M). Kegiatan P2M yang dilaksanakan berupa pelatihan, dengan tahapan

sebagai berikut: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan proses dan (3) tahap

pemandirian. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada

bulan Juli-Agustus 2016 yaitu berupa kegiatan: pendidikan dan pelatihan kerajinan sokasi

berbahan lontar. Beberapa manfaat praktis yang diperoleh oleh masyarakat, yaitu: (1)

mereka mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan

masyarakat dari segi pengetahuan dan keterampilan, bermakna untuk penciptaan

lapangan pekerjaan baru yang sifatnya inovatif dari kerajinan sokasi lontar; (2)

masyarakat yang menjadi peserta pelatihan memperoleh gambaran yang jelas mengenai

langkah pengembangan iklim usaha dengan memanfaatkan komoditas lokal; (3) peserta

pelatihan juga mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh tentang manfaat hasil komoditi

lokal apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai finansial.

Kata Kunci: Pelatihan, kerajinan Lontar

Page 4: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Salah satu usaha dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

adalah melalu pendidikan. Dengan pendidikan dapat diharapkan meningkatnya

kualitas SDM dalam kehidupan warga negaranya. Peningkatan kualitas kehidupan

ini maksudnya dari segi, kemamapuan menyerap informasi, kemampuan

menerapkan pengetahuan yang berguna, dan kemampuan untuk belajar hal-hal

baru. Namun sayang sekali tidak semua warga negara memiliki akses ke jalur

pendidikan formal, entah karena keterpencilan geografis, ataupun karena alasan

ekonomi yang memaksa mereka untuk berhenti bersekolah saat pendidikan

mereka belum tamat.

Kondisi ketidak merataan pendidikan ini berimplikasi pula pada ketidak

merataan kesejahteraan. Karena, sedikit banyak, tingkat pendidikan berpengaruh

terhadap kemampuan untuk meraih pekerjaan yang layak dengan penghasilan

yang layak pula. Kondisi inilah yang mendorong perlunya penyelenggaraan

pendidikan luar sekolah bagi warga negara yang membutuhkan. Namun

konsumen yang disasar oleh program pendidikan luar sekolah ini, ada yang

bersifat khusus, seperti dewasa secara usia, telah menikah, memiliki tanggungan

keluarga, dan memeliki kebutuhan ekonomi yang mendesak. Kekhususan ini

menyebabkan diperlukan program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada

pendidikan keterampilan, yang diharapkan dapat berdaya guna bagi mereka yang

mempelajarinya. Singkatnya dengan menempuh pendidikan luar sekolah jenis ini,

peserta didik bukan hanya belajar baca tulis saja, namun juga belajar keterampilan

yang berguna bagi peningkatan kualiatas sosial mereka.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan

membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan meningkatkan

kemampuan anggota masyarakatnya agar dapat mengarahkan, mengendalikan,

membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan masyarakat juga akan

meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara

mandiri sebagai indikator pemberdayaan meliputi kemampuan: i) Memahami

Page 5: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

masalah, ii) Menilai tujuan hidupnya,iii) Membentuk strategi, iii) Mengelola

sumber daya, iv) Bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan masyarakat

merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau

menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kemudian menerapkan

pemberdayaan yang berpengaruh, melibatkan, dan mendidik; menjamin

keseimbangan lingkungan; memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan

menggunakan kemitraan untuk membuka akses untuk sumber daya dan dana.

Kecamatan Kubu kabupaten Karangasem memiliki masyarakat buta huruf

yang sangat besar. Berdasarkan data yang tercatat di kantor kecataman kubu 60%

dari penduduk produktif (umur 20 tahun ketas) buta aksara. Kehidupan ini sangat

mngganggu kehidupan sosial masyarakat secara menyeluruh. Secara umum

masyarakat desa sangat cerdas dan kaya keterampilan yang perlu dikembangkan.

Namun, sayang sekali, selama ini keaksaraan usaha mandiri hanya dipandang

sebelah mata oleh masyarakat desa. Kondisi ini menyebabkan tingkat

perkembangan masyarakat menjadi sangat rendah. Ini tentu saja menyebabkan

pendapatan yang juga rendah di kalangan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengabdian di

kecamatan kubu. Salah satu desa yang bisa dijadikan tempat pengabdian adalah

desa Tianyar Barat. Karena desa Tianyar Barat memiliki potensi alam lontar yang

melimpah. sampai saat ini daun lontar belum dimanfaatkan secara maksimal

padahal daun lontar dapat dijadikanbahan kerajinan seperi sokasi/sarana

persembahyangan.

1.2 Analisis Situasi

Desa Tianyar Barat sebenarnya memiliki potensi yang besar yang bisa

dikembangkan dalam bidang kerajinan karena desa Tianyar Barat memiliki bahan

baku lontar yang sangat melimpah. Desa Tianyar Barat, yang berjarak 30 km dari

kota Amlapuara-Kabupaten Karangasem-Bali, merupakan daerah yang sudah

tanah kering yang banyak ditumbuhi tanaman lontar yang sering digunakan

sebagai bahan baku kerajinan tangan di Bali. Sampai saat ini desa Tianyar Barat

hanya mampu bergerak aktif dalam penghasil bahan baku lontar bukan akif

sebagai pengolah bahan baku lontar. Bahan baku lontar biasanya dijual keluar

Page 6: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

kabupaten diantaranya kabupaten Gianyar, sehingga di Kabupaten Gianyar hampir

di setiap tempat ditemui anyaman dan kerajinan yang menggunakan bahan baku

lontar. Selama ini pelatihan kerajinan lontar hanya fokus pada desa di Tianyar,

Tianyar Tengah dan Tianyar Barat. Padahal di Desa Tianyar Barat jumlah

penduduk miskin dan dan Buta Aksara cukup tinggi. Data dari BPS tahun 2010

menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta aksara 845

orang dari 1717 penduduk yang tercatat.

Sebenarnya, di Desa Tianyar Barat ada beberapa keluarga dan kelompok

tani yang dibentuk dengan tujuan membentuk usaha tani, yakni kelompok Labda

Karya dan kelompok Sri Kencana. Kelompok ini sudah lama dibentuk oleh

masyarakat, namun dari sejak berdirinya tahun 1995 sampai sekarang (2014)

perkembangannya bisa dikatakan stagnan. Hal ini dapat dilihat dari produk pertani

(buah-buahan, kelapa, kacang-kacangan, dan lonatr) yang dihasilkan masih minim

nilai jual. Sampai saat ini hasil produksinya tidak mampu bersaing di pasaran,

bahkan di pasaran domestik saja masih belum berkategori layak jual. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kemampuan seni dan jiwa

wirausaha masyarakat masih rendah, sehingga hasil produksinya tidak memiliki

nilai jual yang tinggi. Dampaknya, pertanian, usaha anyaman dan usaha kerajinan

lontar ini belum mampu mendongkrak perekonomian komunitas masyarakat desa

Tianyar Barat secara signifikan. Sampai saat ini belum banyak upaya-upaya yang

dilakukan masyarakat Tianyar Barat untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas

produksi anyaman. Desa Tianyar Barat sebagai lumbung kerajinan lontar yang

menjadi penciri keunikan masyarakat melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

produk kerajinan seni, sehingga potensi desa tidak dapat berkebang dengan baik.

Gambar 1. Kelompok Labda Karya dan Kelompok Sri Kencana saat Mendapatkan

Pembelajaran Keaksaraan

Page 7: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Sokasi merupakan salah satu hasil kerajinan yang biasanya digunakan

untuk sarana/prasaran upacara Yadnya oleh masyarakat di Bali. Selama ini sokasi

terbuat dari bahan plastik dan bambu. Hal itu ditemukan di daerah pasar-pasar

tradisional dan seni di Bali. Sokasi dari plastik di datangkan dari luar Bali dan

sokasi dari bambu didatangkan dari Gianyar dan Bangli. Di sisi lain kebutuhan

sokasi sebagai sarana/tempat untuk bebantenan di Bali sangat tinggi dipasaran.

Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan ke beberapa dagang di

pasar tradisional Desa Tianyar, pasar tradisional Rubaya yang mengakatakan

bahwa penjualan sokasi rata-rata 5 buah per hari dan di pasar seni sukawati

mengatakan rata-rata 25 buah per hari.

Proses pembuatan sokasi dari lontar tidak begitu sulit, berdasarkan hasil

percobaan sementara, warga yang diberikan contoh untuk belajar membuat sokasi

han ya memebutuhkan waktu 4 hari yaitu belajar 1 hari tehnik dasar, 2 hari kreasi

dan 1 hari finishing. Hasilnya pun tidak mengecewakan seperti pada gambar di

bawah ini.

Gambar 2. Contoh hasil percobaan anyaman sokasi

Proses anyaman sokasi di atas masih bersifat tradisional dan manual,

sehingga kualitas kerajinan lontar yang dihasilkan tidak dapat terjaga dengan baik.

agar menghasilkan karya yang lebih baik diperlukan semacam perabotan dan

bahan yang digunakan untuk membuat dan mengawetkan serta mengemas barang

agar lebih menarik. Minimnya teknologi yang dimiliki dan diketahui oleh

Page 8: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

masyarakat (terutama kelopok Widya Sari dan Labda Karya) sering menghambat

ketercapaian target produksi dari kesepakatan waktu yang telah disepakati dengan

kostumer. Sehingga terbatasnya teknologi yang digunakan seperti berbagai

macam pemotong dan penghalus yang digunakan dalam membuat sokasi, akan

menimbulkan komplain dari costumer/suplier. Oleh sebab itu perlu diberikan

pelatihan untuk membuat teknologi pemotong dan penghalus dari bahan yang ada

disekitarnya.

Dari sisi desain dan pewarnaan, agar produk seni kerajinan lontar yang

dihasilkan tidak tampak monoton, perlu dilakukan pelatihan desain dan

pewarnaan seperti pemberian sentuhan warna lontar baik yang diberikan secara

manual-artifisial melalui lukisan tangan maupun melalui proses kimia dengan

peleburan dan pengawetan. Sehingga hasil anyamanan dan kerajinan mampu

menangkap selera konsumen untuk trend produk yang diminati costumer, nilai

jual produk kerajinan kerajinan lontar pun dapat ditingkatkan.

Agar pemasaran produksi kerajinan lontar tidak terbatas pada pemasaran

lokal. Daya jual produksi sebagai karya seni harus diminati oleh pasar berskala

regional, nasional maupun mancanegara. Dengan menjangkau pasar yang luas

masyarakata akan mendapat keuntungan lebih banyak dari hasil produksinya.

Dari hasil wawancara dan penelusuran dokumen terhadap catatan cash-flow

keuangan kedua kelompok ini dari hasil pertanian , menunjukkan bahwa rata-rata

omzet penjualan produksi pertanian kelompok sri kencana dan kelompok Labda

Karya sebesar Rp.350.000-1.600.000 /bulan. Biaya produksi yang diperlukan rata-

rata Rp.50-400 ribu/bulan, sehingga netto keuntungan kotor yang diperoleh hanya

Rp.300.000 – 1.200.000 /bulan. Jumlah anggota masing-masing kelompok yang

bekerja pada setiap usaha kelompok tersebut sebanyak 20 orang, maka

penghasilan buruh setiap bulan rata-rata 200 ribu /bulan. Penghasilan ini relatif

kecil bila dibandingkan dengan penghasilan yang diperoleh pengrajin bambu atau

kerajinan yang lain, yang bisa mencapai 1,5-3 juta/bulan. Untuk meningkat

generate revenue dan keuntungan dari kelompok tersebut tampaknya peningkatan

pelatihan tentang kualitas produksi dan pemasaran diperlukan untuksabagai salah

satu alternatif pemecahannya.

Page 9: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analasis situasi di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Kelompok tani yang ada masih mengandalkan usaha dari hasil pertanian,

padahal banyak potensi desa seprti lontar yang dapat dijadikan sebagai

bahan kerajinan.

2. Managemen usaha masih menggunakan managemenn keluarga dengan

sistem pembukuan (administrasi) yang kurang memperhatikan kaidah

usaha yang professional.

3. Masayarakat belum mengenal penerapan Iptek dalam sistem kerajinan

lontar, pengrajin rumah tangga yang ada masih menggunakan

pemotongan dan pewarnaan manual dan tradisional.

4. Masyarakat belum mengenal ilmu desain dan kreativitas produk kerajinan

lontar, baik dari segi desain bentuk, pewarnaan dan sentuhan artitistik

sehingga kurang memiliki nilai jual yang tinggi.

5. Saat ini target pemasaran produksi kerajinan lontar bersandar pada

segmen pasar lokal dan global, yang sangat bergantung pada pesanan

supplier. Mitra belum memiliki media pemasaran melalui jaringan

internet (e-commerce) dan atau panetrasi pasar melalui artshop/outlet

sendiri. Kurangnya panetrasi pasar yang mengglobal mengakibatkan

margin keuntungan yang diperoleh pengrajin lontar kedua kelompok

usaha ini sangat kecil dibandingkan dengan biaya produksi.

Masalah di atas dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa pelatihan

dan pembuatan sokasi dari daun lontar. Dengan demikian dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut.

1) Apakah kegiatan pelatihan pembuatan sokasi dari daun lontar dapat

memberikan peluang usaha baru bagi kelompok labda karya dan sri

kencana di desa Tianyar Barat?

2) Apakah kegiatan pelatihan pembuatan sokasi dari daun lontar dapat

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem pembukuan

(administrasi) yang profesional bagi kelompok labda karya dan sri kencana

di desa Tianyar Barat?

Page 10: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

3) Apakah kegiatan pelatihan pembuatan sokasi dari daun lontar dengan

penerapan Iptek dapat meningkatkan jumlah produksi bagi kelompok

labda karya dan sri kencana di desa Tianyar Barat?

4) Apakah kegiatan pelatihan pembuatan sokasi dari daun lontar dengan

penerapan ilmu desain dan kreativitas dapat meningkatkan desain dan

kreativitas hasil anyaman sokasi bagi kelompok labda karya dan sri

kencana di desa Tianyar Barat?

5) Apakah kegiatan pelatihan pembuatan sokasi dari daun lontar dengan

bersandar pada segmen pemasaran on line dapat meningkatkan jumlah

permintaan anyaman sokasi bagi kelompok labda karya dan sri kencana di

desa Tianyar Barat?

Page 11: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Daun Lontar

Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar (Borassus flabellifer)

adalah sejenis palma (pinang-pinangan) yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia

Selatan. Pohon Lontar (Borassus flabellifer) menjadi flora identitas provinsi

Sulawesi Selatan. Pohon ini banyak dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah

hingga bunganya yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen

(nira), difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan (sejenis

gula merah).

Pohon Siwalan (Lontar) merupakan pohon palma (Palmae dan

Arecaceae) yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai

15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul

dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya

serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm.

Tangkai daun mencapai panjang 100 cm.

Buah Lontar (Siwalan) bergerombol dalam

tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya

bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit

berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya

mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna

kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras. Pohon Siwalan atau

Lontar mulai berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup hingga

100 tahun lebih.

Daun Lontar (Borassus flabellifer) digunakan sebagai media penulisan

naskah lontar dan bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang,

tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor. Tangkai dan

pelepah pohon Siwalan (Lontar atau Tal) dapat menhasilkan sejenis serat yang

baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di

Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup

kepala setempat. Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras

Page 12: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan

bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan. Dari karangan

bunganya (terutama tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan

nira lontar (legen). Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen (nira) juga

dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman

beralkohol.

Penyadapan dan pemangkasan daun-daun dan tangkainya di-

lakukan pada bulan-bulan yang kering, yaitu bulan April sampai Nopember.

Penyadapan dilakukan selama masa tersebut, tetapi ada dua masa puncak, yang

pertama pada awal musim kemarau, bulan April dan Mei dan yang kedua

menjelang akhir musim yaitu bulan September dan Oktober.

2.2 Tinjauan Kreativitas dan desain Produk

Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-

hal yang luar biasa, yang tidak lazim memadukan informasi yang nampaknya

tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-ide yang

menunjukkan kelancaran, kelenturan dan orisinil dalam berpikir (Munandar,

1999). Selanjutnya dikatakan pada umumnya hampir setiap orang memiliki

kreativitas yang tinggi pada masa kanak-kanaknya, namun hanya sedikit yang

mampu terus mempertahankan sampai usia dewasa. Kreativitas adalah sintesa dari

empat fungsi, yaitu berpikir, merasa, mengindra dan intuisi. Bila salah satu saja

dari keempat fungsi di atas dihambat, maka kreativitas pun akan menurun

(Munandar, 1999). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang

luar biasa, upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai

aspek kehidupannya dan menghasilkan karya baru yang bisa diterima oleh

komunitas tertentu atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat.

Sedangkan Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang

terintegrasi dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa.

Memadukan unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah

yang dihadapi manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang

masing-masingnya dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Lingkup desain produk dapat dikatakan hampir tidak terbatas, melingkupi semua

aspek yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi/ kompetensi ini.

Namun demikian jika mengacu pada perkembangan internasional, terdapat

wilayah profesi yang tegas terdiri atas desain produk, desain grafis, dan desain

interior. Wilayah desain yang disebutkan ini wilayah desain yang diletakkan pada

bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian wilayah desain tersebut, desain produk

merupakan salah satu dari wilayah desain yang ada.

Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas beberapa

kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman), yaitu: (1) Desain produk peralatan, (2) Desain perkakas

lingkungan, (3) Desain alat transportasi, dan (4) Desain produk kerajinan (Kriya)

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk

menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk

berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir

mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan di-

aplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk

bertahan dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain

mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang terjadi

dalam pasar yang dimasuki produk tersebut, sehingga kemampuan tersebut

menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri dikemudian hari.

2.3 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Pemahaman pelaku usaha kecil

terhadap pentingnya administrasi sangat terbatas. Padahal apabila kegiatan

administrasi dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan manfaatnya sangat

besar. Administrasi yang dikelola secara tepa akan merupakan bank data dan

informasi untuk tujuan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian.

Lebih lagi administrasi keuangan yangmerupakan sumberdaya yang sangat

penting bukan hanya untuk kepentingan telksananya kegiatan operasional tetapi

juga untuk perencanaan pembiayaan investasi jangka panjang.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Untuk mengefektifkan berbagai fungsi dalam pengelolaan keuangan

maka tugas administrasi yang perlu dilaksanakan. Manajmen tidak dapat

menyiapkan perencanaan tanpa adanya data yang akurat . Kegiatan adaministarasi

yang perlu dilaksanakan perusahaana. (1) Administrasi piutang, (2) Administrasi

Hutang, (3) Administrasi persediaan, (4) Administrasi asset tetap, (5)

Administrasi Kas, (7) Administrasi penggajian, (8) Administrasi lainnya,

administrasi surat masuk, surat keluar, pencatatan tentang berbagai kebijakan

perusahaan, administrasi sewa-menyewa asset, kerjasama serta kegiatan langsung

yang dilakukan oleh perusahaan.

Laporan keuangan yang harus dibuat oleh pemilik usaha kecil antara

lain:

1. Laporan laba/Rugi atau income statement yaitu suatu bentuk laporan keuangan

yang berisi informasi mengenai pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang

dikeluarkan yang dicatat dalam suatu periode tertentu

2. Neraca (balance sheet) merupakan bentuk laporan keuangan yang berisi

informasi mengenai asset atau aktiva lancer, aktiva tetap serta kewajiban dan

ekuitas (harta) pemilik perusahaan yang dibuat dalam periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Modal merupakan bentuk laporan keuangan yang

meniformasikan keadaan modal awal perusaaan dengan laba/rugi yang

diperoleh serta adanya pengambilan (prive)

4. Laporan arus kas (cash-flow statement), merupakan laporan keuangan yang

isinya menggambarkan tentang perubahan posisi kas dalam satu periode

tertentu.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasarann merupakan suatu manajemen yang disusun untuk

mempercepat pemecahan persolalan pemasaran dan membuat keputusan-

keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan

kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang

berbeda.Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas

Page 15: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan

penting dalam pengembangan strategi.

Dalam dunia bisnis tentunya sangat dibutuhkan sebuah strategi dalam

proses produksi sampai proses pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat

berkembang seperti yang di inginkan. Selain itu teknik pemasaran bisa dikatakan

sebagai kunci keberhasilan dari penjualan produk. Teknik pemasaran yang baik

didukung oleh strategi pemasaran yang efektif. Dengan strategi tersebut, proses

marketing dapat dipertahankan, bahkan cara baru dalam memasarkan produk juga

bisa kita temukan dan membuat pelanggan semakin loyal. Berikut ini berikan

beberapa tips secara untuk memasarkan barang dengan lebih mudah Kotler,2004:

(1) Kenali pelanggan Anda, (2) Lakukanlah promosi, (3) pilih lokasi yang

strategis, (4) Coba gunakan internet marketing, (5) Jalin hubungan dengan

pelanggan, dan (6) The Power of Focus

Page 16: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB III

TUJUAN, MANFAAT DAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

3.1 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut

1) Untuk memberikan peluang usaha baru bagi kelompok labda karya dan sri

kencana di desa Tianyar Barat.

2) Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem

pembukuan (administrasi) yang profesional bagi kelompok labda karya

dan sri kencana di desa Tianyar Barat.

3) Untuk meningkatkan jumlah produksi bagi kelompok labda karya dan sri

kencana di desa Tianyar Barat.

4) Untuk meningkatkan desain dan kreativitas hasil anyaman sokasi bagi

kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar Barat.

5) Untuk meningkatkan jumlah permintaan anyaman sokasi bagi kelompok

labda karya dan sri kencana di desa Tianyar Barat.

3.2 Manfaat

Manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1) Masyarakat khususnya kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar

Barat memiliki peluang usaha baru yaitu usaha kerajinan sokasi dari daun

lontar yang harapannya berimbas bagi masyarakat disekitarnya.

2) Masyarakat khususnya kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar

Barat mengetahui dan memahami sistem pembukuan (administrasi) yang

profesional.

3) Masyarakat khususnya kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar

Barat mampu menerapkan IPTEKS dalam meningkatkan jumlah produksi

anyaman sokasi dari daun lontar.

4) Masyarakat khususnya kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar

Barat mengetahui dan memahami desain dan kreativitas hasil anyaman sokasi

dari dau lontar.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

5) Masyarakat khususnya kelompok labda karya dan sri kencana di desa Tianyar

Barat memiliki pengetahuan tentang tehnik pemasaran melalui sistem online.

3.3 Kerangka Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan yang dapat diusulkan adalah melakukan transfusi

IPTEK ke dalam kelompok Sri Kencana dan Labda Karya, sekaligus melakukan

pemberdayaan terhadap semua anggota pada kedua kelompok usaha tersebut

tersebut, sehingga dapat melakukan pengelolaan usaha kerajinan lontar secara

profesional. Produk teknologi sebagai bentuk solusi yang ditawarkan untuk

mengatasi permasalahan kelompok Sri Kencana dan Labda Karya adalah (1)

perancangan dan pembuatan teknologi pemotong lontar dengan berbagai macam

ukuran, penghalus lontar agar keajegan dan keindahan lontar terjaga dan teknologi

pewarna sehingga warna yang dihasilkan bisa bervariasi; (2) Pemberdayaan

pengelola kelompok usaha tersebut melalui pelatihan /pendampingan dalam

pembuatan kerajinan lontar inovatif dengan tampilan multiwarna yang dilabel

dengan aksesori lukisan unik gaya lukisan desa Tianyar Barat; dan 3) perancangan

dan pembuatan Web (e-commerce) pemasaran on line kerajinan lontar bagi kedua

kelompok usaha tersebut.

Proses transfusi IPTEK (IbM) secara sistemik dilakukan dengan model

pemberdayaan menggunakan pendekatan PALS (Participatory Action Learning

System). Prinsip dasar dari model PALS adalah pelibatan komunitas pengrajin

lontar dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program aksi proses

produksi dan pemasaran kerajinan lontar sehingga membentuk suatu sistem

interaksi pembelajaran masyarakat secara partisipatif, baik secara personal

maupun komunal dalam usaha kerajinan lontar. Secara schematik, metode

pelaksanaan IbM usaha pengrajin lontar di desa Tianyar Barat dapat ditunjukkan

pada gambar 3.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Gambar 3. Metode Participatory Action Learning Systems

Difusi teknologi dalam furnacing bahan baku lontar dilakukan dengan

memodifikasi pmotong, penghalus, dan pewarna yang sudah ada di kedua

kelompok usaha tersebut. Dengan demikian produk kerajinan lontar yang

dihasilkan kedua kelomopok tersebut dapat dilakukan proses artistik dengan efek

dekoratif pewarnaan melalui: (1) proses pelelehan zat pewarna (melting-coloring

process); dan (2) proses melukis lontar secara manual dengan zat pewarna. Cara

melting-coloring process merupakan cara sederhana untuk mendapatkan efek

color dari kerajinan lontar dengan mencampur bahan baku kaca dari warna yang

berbeda, kemudian dilakukan peleburan sedemikian rupa, sehingga terjadi

pencampuran warna secara artifisial. Efek warna yang muncul hanya kombinasi

dari warna dasar bahan baku dan intensitas dan kecerahannya dapat diatur secara

mekanik saat proses pelelehan. Proses pewarnaan ini relatif sulit untuk dapat

memunculkan gambar atau bentuk lukisan. Maka dari itu, untuk dapat

memunculkan tampilan gambar, maka produk kerajinan lontar yang sudah

terbentuk dilukis dengan zat kimia terntentu, sehingga warna lukisan dapat

menyatu dengan warna bahan dasar.

Potensi UKM Kerajinan Lontar

Pemberdayaan KU

Program Aksi: (1)Pembuatan konsep inovatif

(2)Pembuatan prototyep

(3)Pembuatan Web pemasaran produk

(e-commerce)

Terapan IPTEKS

(1) Pemotong (2) Penghalus (3) Pewarna (4) Teknologi Pemasaran berbasis Web (e-commerce)

UKM Kerajinan

Lontar

(1) Peningkatan kualitas produksi

(2) Peningkatan kualitas pemasaran

(3) Peningkatan omzet penjualan dan keuntungan

Page 19: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Di sisi yang lain, proses dekoratif untuk mengartistik produk kerajinan

lontar dapat dilakukan dengan melukis langsung kerajinan lontar dengan zat kimia

pewarna tanpa perlu proses lain.

Pemasaran berbasis e-comerce merupakan sistem informasi penjualan

yang pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan jual-beli dijelaskan melalui

prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari

pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman

barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas

penjualan yang berlaku melalui internet(Niswonger, 1999). E-Commerce adalah

konsep baru yang menggambarkan proses pembelian dan penjualan atau

pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk

internet (Turban, Efraim,2000). E-Commerce dapat diartikan secara dekat. Itu

dapat dikatakan mencakup hanya transaksi bisnis yang disetujui dengan pelanggan

dan pemasok dan sering digambarkan sebagai bagian dari internet, mengingat

tidak ada alternatif lain untuk komunikasi. Ada tiga pilar elektronik yang

menyokong proses e-commerce yaitu: informasi elektronik, hubungan elektronik,

dan transaksi elektronik (McLeod, Raymond,1998). Program aplikasi web untuk

mendukung pemasaran berbasis web(e-commerce) dapat dibuat dengnan

menggunakan PHP dan MySQL dengan menggunakan algoritma pemrograman

yang disesuikan dengan karakteristik tampilan dan bentuk interaksi yang akan

difasilitasi dalam transaksi.

3.4 Khalayak dan Sasaran

Program pelatihan ini akan dilaksanakan di desa Tianyar Barat dengan

menyasar kelompok Labda Karya dan Kelompok Sri Kencana. Tiap kelompok

akan diberikan pelatihan sebanyak 20 orang. Sehingga jumlah sassarannya

keseluruhan adalah 40 orang. Pelaksanaan P2M ini difokuskan pada pelatihan

kerajinan sokasi dari daun lontar dengan materi pelatihan dasar, pelatihan

teknologi, pelatihan desain, pelatihan manajemen, dan pelatihan pelamasaran.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

3.5 Keterkaitan

Program pelatihan ini hanya melibatkan 2 kelompok yang ada di Desa

Tianyar Barat, jadi secara organisasi pelatihan ini akan berkoordinasi dengan

kepala Desa Tianyar Barat saja. Namun dalam pelatihan ini akan mengundang

ahli desain dan ahli kreasi daun lontar dari Gianyar.

Page 21: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB IV

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan. Tahapan-

tahapan pelatihannya dapat diuraikan sebagai berikut.

(a) Persiapan

(1) Melakukan kordinasi dengan pihak desa, dan kelompok labda karya dan sri

kencana.

(2) Melakukan rekrutmen peserta. Rekrutmen peserta kami lakukan dengan

menjalin komunikasi yang baik dengan kedua kelompok. Rekrutmrn peserta

tidak memeperhatikan jenis kelamin, artinya kami tidak menentukan

proporsi yang pasti untuk jenis kelamin. Baik pria maupun wanita, asal

memenuhi kriteria, berpenghasilan rendah, dipandang mau dan mampu

mengikuti pelatihan, dan dipandang bersedia untuk menerapkan ilmu yang

diperoleh pada pelatihan, akan diikutkan pada pelatihan ini.

(3) Penyaringan awal dilakukan oleh kami bersama dengan perangkat desa.

Namun kami juga menerapkan syarat tambahan, tidak boleh ada peserta

yang suami istri. Ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan pada

keluarga yang lainnya. Anak-anak kami perkenankan untuk mengikuti

kegiatan ini bersama-sama, dengan pertimbangan anak-anak masih sangat

produktif mengembangkan dirinya.

(b) Pelaksanaan

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan dengan model pelatihan ketrampilan

berkelanjutan. Pelatihan keterampilan dilakukan sebagai motivasi masyarakat

untuk belajar membaca dan menulis. Lebih lengkapnya pelaksanan program ini

dilakukan sebagai berikut.

(1) Proses Pembelajaran

Pembelajaran akan dilakukan seminggu 2 kali. Waktu yang agak

senggang itu kami terapkan dengan maksud memberikan kesempatan kepada

peserta pelatihan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di rumah masing-

masing. Karena peserta pelatihan sebagain besar telah diberikan keterampilan

yang berguna untuk dirinya masing-masing.

Page 22: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

(2) Proses Evaluasi

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor selama proses

pelatihan dilakukan. Penilaian dilakukan dengan memberikan tes

keterampilan kepada warga belajar. Penilaian diberikan dalam bentuk angka

oleh masing-masing tutor, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan

praktek untuk masing-masing kompetensi. Nilai akhir adalah nilai rata-rata

dari semua tutor. Lembar nilai akhir, akan diletakkan di belakang STTP,

dengan format sebagai berikut. Sertifikat itu diberikan oleh pemerintah

provinsi Bali yang bekerja sama dengan pemerintah daerah kabuapten

karangasem.

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor selama proses

pelatihan dilakukan. Penilaian diberikan dalam bentuk angka oleh masing-

masing tutor, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan praktek untuk

masing-masing kompetensi. Nilai akhir adalah nilai rata-rata dari semua tutor.

Lembar nilai akhir, akan diletakkan di belakang STTP, dengan format

sebagaiberikut. Nilai diberikan dalam rentang 50 s/d 100. Peserta berstatus

lulus jika memperoleh nilai lebih dari 80.

Dari 50 peserta pelatihan yang mengikuti program ini, pelatihan

dianggap berhasil jika 95 % peserta dapat menyelesaikan seluruh program

pelatihan. Namun harapan penyelenggara, seluruh peserta pelatihan (100%)

agar dapat menyelesaikan program ini.

Evaluasi proses keberhasilan pembelajaran dinilai dari jumlah tagihan

dan penilaian yang diberikan tutor diserap oleh pembelajar. Pembelajar

dianggap berhasil bila sudah menyerap 80% materi dalam penyelesaian tugas-

tugas belajar dan mampu memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk

meningkatkan kualitas keterampilan sokasi yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan kehidupan perekonomian mereka. Pelatihan ini tidak

metargetkan jumlah lulusan yang disalurkan bekerja di perusahaan

keterampilan. Ini karena mengingat di sekitar lokasi tidak terdapat lokasi

perusahaan keterampilan keset tersebut. Selain itu menimbang para lulusan

Page 23: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

akan memiliki kemampuan permodalan, teknis, dan pemasaran yang memadai

untuk berusaha mandiri, maka lulusan pelatihan lebih diarahkan untuk

membuka usaha sendiri.

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor. Penilaian

diberikan dalam bentuk angka, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan

praktek untuk masing-masing kompetensi. Lembar nilai akhir, akan

diletakkan di belakang STTP, dengan format sebagai berikut.

Nama Peserta : ............................

No peserta : ………………..

Kompetensi Nilai

Praktek Teori Status

Peserta pelatihan mampu membuat

sokasi sendiri

Peserta pelatihan mampu mengkreasi

desain sendiri

Peserta pelatihan mampu membuat

pembukuan dengan profesional

Peserta pelatihan mampu

memasarkan sendiri

Peserta pelatihan mampu

menerapkan teknologi dengan baik

Nilai diberikan dalam rentang 50 s/d 100. Peserta berstatus lulus jika

memperoleh nilai lebih dari 75.

(3) Proses Pemandirian

Mengingat program ini terbatas waktu selama 114 jam pelajaran,

maka untuk meningkatkan kemampaun warga belajar tentang teknologi,

desain, manajemen, dan pemasaran maka proses kemandirian dan

pendampingan. Pendampingan akan dilakukan selama 1 bulan dengan

memberikan umpan balik-umpan balik.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB V

HASIL KEGIATAN

A. Hasil Yang Dicapai

1) Gambaran Umum

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan

pada bulan Juli-Oktober 2016 yang telah dilaksanakan dengan penggunaan dana

100% program yaitu: pendidikan dan pelatihan kerajinan sokasi berbahan lontar.

Pelatihan manajemen produksi dan kewirausahaan. Dan pendampingan kelompok

dalam pengurusan ijin usaha perdagangan (SIUP) dengan karakteristik usaha

bersama kelompok (UBK) serta pemasaran online.

Pada tahap pelaksanaan program dilaksanakan kegiatan berupa

perancangan, sosialisasi dan koordinasi dengan peserta. Perancangan disain dan

kegiatan diklat dilaksanakan bersama tim pengusul didasari oleh analisi situasi

yang dibuat berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok kelompok

Labda Karya dan kelompok Sri Kencana. Pelaksanaan kegiatan tersebut pada

akhir bulan Juli dan pertengahan September 2016 yang juga melibatkan peran

serta aktif peserta program pengabdian kepada masyarakat untuk membuat skala

prioritas program yang dilaksanakan. Perencanaan ini berjalan dengan sangat

baik berkat peranan aktif tim pelaksana dan peserta yang menjadi mitra program.

Persiapan tutor dan instruktur dilaksanakan pada awal kegiatan untuk

mematangkan kembali program – program yang akan dilaksanakan kepada mitra,

sehingga terjadi sinergi yang baik dalam kegiatan ini. Persiapan tutor dan

instruktur ini meliputi: sistem pembukuan (administrasi) yang profesional, desain

dan kreativitas hasil kerajinan sokasi lontar, dan pelatihan manajemen produksi

dan kewirausahaan, serta pengurusan SIUP untuk usaha baru. Persiapan yang

dilaksanakan berikutnya berupa persiapan alat dan bahan yang dilaksanakan

dengan pembelian: peralatan pelatihan alat penunjang usaha produksi, bahan

kelengkapan pelatihan kerajinan sokasi lontar, pelatihan manajemen produksi dan

kewirausahaan, dan bahan pelatihan SIUP yang dijadwalkan pada akhir program.

Dalam rangka penyamaan persepsi dan waktu pelaksanaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat di kelompok Labda Karya dan kelompok Sri

Kencana, maka dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan peserta.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan waktu dalam pelaksanaan

program, sangat disyukuri peserta kegiatan sangat antusias dalam menerima

sosialisasi program sehingga tidak ada halangan yang berarti dalam pelaksanaan

kegiatan ini.

2) Pendidikan dan Pelatihan Perancangan Alat Usaha

Pada dasarnya pendidikan dan perancangan alat penunjang usaha kerajinan

sokasi lontar dan penataan los diberikan oleh instruktur tamu yang berprofesi

sebagai undagi di Tianyar yakni I Made Suastawa kepada kelompok Labda Karya

dan kelompok Sri Kencana bersifat sharing informasi dan teknologi karena apa

yang sudah dilaksanakan beliau selama ini sudah sangat bagus tetapi terkadang

masih menggunakan peralatan manual. Semangat dan kreatifitas dari Bapak

Made membuahkan banyak ide-ide inovatif baru dalam pelatihan ini, sehingga

diharapkan di masa mendatang usaha kerajinan sokasi lontar yang akan dikelola

beliau oleh kelompok Labda Karya dan kelompok Sri Kencana semakin

berkembang.

Pendidikan dan pelatihan produksi peralatan usaha kerajinan sokasi yag

dilaksanakan pada saat ini masih menitik beratkan pada produksi bahan untuk

menunjang perkakas usaha kerajinan sokasi lontar yang akan dibuka, dalam artian

bahan-bahan kelengkapan peralatan diolah dan dikerjakan sendiri sebagai bentuk

kreatifitas pemberdayaan kelompok. Meskipun dalam perjalanan program dicoba

dilakukan pengolahan bahan peralatan perkakas usaha kerajinan sokasi lontar ke

depannya diharapkan dapat lebih efesien kalau anggota kelompok dapat

diberdayakan dalam pengerjaannya.

Pendidikan dan pelatihan perancangan alat perkakas usaha kerajinan

sokasi lontar ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai dengan 7 Oktober2016,

bertempat di kediaman koordinator kelompok Labda Karya dan kelompok Sri

Kencana, Banjar Dinas Tunassari, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten

Karangasem, Bali. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan melalui metode

praktek langsung pengolahan bahan baku lontar, dan sebagainya sehingga siap

menjadi bahan dasar produk kreatif yang selanjutnya digunakan pada usaha

kelompok.

Page 26: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Dalam pelaksanaan diklat ini tidak ditemukan kendala yang berarti karena

respon yang sangat bagus dari kelompok Labda Karya dan kelompok Sri Kencana

dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan ini.

B. Pembahasan

Setelah diberikan pelatihan oleh tim pelaksana dari Undiksha Singaraja,

masyarakat Desa Tianyar Kecamatan Kubu dapat memahami dengan jelas materi

pelatihan kerajinan sokasi lontar yang semula kurang terampil menjadi lebh

terampil dan dapat dipraktekannya menjadi beragam jenis kerajinan dengan desain

yang unik dan menarik. Sehingga tujuan dari pengabdian ini dapat tercapai

dengan dengan baik yaitu mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan

masyarakat tentang pengolahan lontar menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual

tinggi.

Keunggulan yang dapat dilihat dali pelaksanaan program, bahwa

berdasarkan hasil evaluasi tidak lanjut juga terekam, beberapa manfaat praktis

yang diperoleh oleh masyarakat, yaitu: (1) mereka mendapatkan informasi yang

jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan

dan keterampilan, bermakna untuk penciptaan lapangan pekerjaan baru yang

sifatnya inovatif dari kerajinan sokasi lontar; (2) masyarakat yang menjadi

peserta pelatihan memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah

pengembangan iklim usaha dengan memanfaatkan komoditas lokal;

C. Kendala Yang Dihadapi

Kendala pelaksanaan program adalah sulitnya mengatur waktu untuk

pencapaian kesepakatan pelaksanaan kegiatan, karena umumnya peserta latihan

terbentur dengan rutinitas pekerjaan harian yang menunjang perekonomian

keluarga, maupun pelaksanaan kegiatan ritual adat-istiadat yang lumayan padat di

Desa Tianyar Kecamatan Kubu dalam kaitannya dengan paruman desa adat untuk

penyelenggaraan ritual keagamaan sebagaimana layaknya masyarakat Hindu Bali

pada umumnya. Jadi, untuk bisa mengkoordinir warga perlu koordinasi intensif

dengan pihak msyarakat. Berkaitan dengan pengkondisian peserta program,

walaupun dijumpai kendala masalah waktu selama tim pelaksana program mampu

mengatasinya dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan Kepala Desa

Page 27: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Tianyar dan masyarakat yang ikut peatihan. Program ini masih berlangsung dan

masih banyak terdapat kekuarangan-kekurangan yang ada dalam pengabdian ini.

Pengurusan SIUP tidak dapat terlaksana karena minimnya biaya yang

dimiliki dan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Sehingga akan

diusulkan untuk dilakukan pada periode pengabdian kepada masyarakat

berikutnya atau oleh program pengabdian yang lainnya.

Page 28: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

BAB V

KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pendidikan dan perancangan alat penunjang usaha kerajinan sokasi lontar

dilaksanakan oleh tim pengadbian kepada masyarakat Undiksha kepada

kelompok Labda Karya dan kelompok Sri Kencana bersifat sharing informasi dan

teknologi karena apa yang sudah dilaksanakan beliau selama ini sudah sangat

bagus.

2. Masih terdapat penggunaan peralatan manual dalam melakukan produksi sokasi

sehingga belum bisa memproduksi dalam jumlah banyak dan cepat.

3. Dalam pelaksanaan pelatihan ini tidak ditemukan kendala yang berarti karena

respon yang sangat bagus dari kelompok Labda Karya dan kelompok Sri

Kencana dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan ini.

4. Diperlukan perencanaan yang lebih baik dalam pengurusan SIUP agar apa yang

dipelatihkan dan kelompok usaha yang sudah terbentuk memiliki wadah yang

resmi dan berijin sehingga mampu menunjang perekonomian anggota kelompok

Labda Karya dan Sri Kencana.

5.2. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN

Dampak dan manfaat dari kegiatan ini yaitu:

1. Mereka mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai hakekat

pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan dan keterampilan, bermakna

untuk penciptaan lapangan pekerjaan baru yang sifatnya inovatif dari kerajinan

sokasi lontar;

2. Masyarakat yang menjadi peserta pelatihan memperoleh gambaran yang jelas

mengenai langkah pengembangan iklim usaha dengan memanfaatkan komoditas

lokal;

3. Peserta pelatihan juga mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh tentang

manfaat hasil komoditi lokal apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan

nilai finansial.

Page 29: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

DAFTAR PUSTAKA

Burns, P. and J. Dewhurst. 1996. Small Business and Enterpreneurship

James Stoner. 1995. Management, 1995. Management. Prentice Hall Inc, New Jersey

Nurul Indarti. Entrepreneurship dan Usaha Kecil & Menengah di Indonesia

Peter Drucker. The Leadership of the Future. Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Deborah Tannen, 1996, Seni komunikasi Efektif: membangun relasi dengan membina gaya

percakapan, (alih bahasa dra. Amitya Komara), PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Joseph A. Devito,1997, Komunikasi antar manusia (edisi kelima), Profesional Books,

Jakarta.

Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta.

8. R. Wayne Pace, Don F. Faulos, 2002, Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan

kinerja perusahaan (editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.), PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana

Biodata Ketua Pelaksana

BIODATA

1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Gede Wira Bayu, S.Pd., M.Pd.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP 19840327 2015041 001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 27 Maret 1984

6 Alamat Rumah Jalan Bisma (bawah) No.78 Singaraja

7 Nomor Telepon/Fax (0362) 27424

8 Nomor HP 081 936 678 066

9 Alamat Kantor Kampus PGSD UNDIKSHA, (GKU)

10 Nomor Telepon/Fax (0362) 22389

11 Alamat E-mail [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

1. Program: S1 S2 S3

2. Nama PT Universitas

Pendidikan

Ganesha

Universitas

Pendidikan

Ganesha

3. Bidang Ilmu Pendidikan

Bahasa Inggris

Pendidikan

Dasar

Konsentrasi

Pendidikan Kelas

Awal

4. Tahun Masuk 2006 2009

5. Tahun Lulus 2008 2011

6. Judul

Skripsi/Tesis/Deser

tasi

Improving The

Students’ Ability

In Reading

Comprehension

Through Jigsaw

Technique: A

Classroom Based

Research

Conducted At

SMA Negeri 3

Singaraja In The

Academic Year

2008/2009

Penerapan

Metode Bercerita

Berbantuan

Media Gambar

Untuk

Meningkatkan

Minat dan Hasil

Belajar

Membaca

Menulis

Permulaan

Bahasa Inggris

7. Nama

Pembimbing/Promo

tor

Drs. I Wayan

Suarnajaya, M.A,

Ph.D.

Prof. Dr.

A.A.I.N.

Marhaeni, M.A.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

3. Pengalaman Penelitian

NO. Tahun Judul Tulisan/Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

(Rp)

1. 2012 Implementasi Enjoyable

Learning Melalui Metode

Bercerita Berbantuan

Media Gambar Untuk

Meningkatkan Aktivitas

Belajar Berbahasa Inggris

Permulaan Anak Usia Dini

di TK LAB UNDIKSHA

DIPA FIP 6.000.000

2 2013 Pola Asuh (Parenting)

Anak Berkebutuhan

Khusus (Studi Kasus di

Sekolah Yayasan

Sjakitarius Singaraja)

DIPA FIP 8.000.000

3. 2014 Implementasi Pendekatan

Music and Movement

(Gerak dan Lagu0 Unruk

Meningkatkan Keampuan

Berbahasa dan Aktivitas

Motorik kasar Anak Usia

Dini di Taman Kanak-

Kanak Trisula Singaraja.

DIPA FIP 7.000.000

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam

pengajuan proposal P2M tahun 2016.

Bersama ini pula saya menyatakan kesiapan untuk mengerjakan penelitian isi hingga selesai,

apabila usulan ini dinyatakan layak untuk dibiayai.

Singaraja, 1 April 2016

Ketua,

Gede Wira Bayu, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19840327 2015041 001

Page 32: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Biodata Anggota

Nama : Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum.

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/ tanggal lahir : Gesing- Buleleng, 1-2-1952

Pekerjaan : Dosen

Alamat / No. Telepon : Jalan Jalak Barat 2A Singaraja- Bali / (0362) 24377.

Hp. 081558759838

A. Riwayat Pendidikan

1. SDN. Gesing : 1958 – 1964

2. SMPN. 2 Singaraja : 1964 – 1967

3. SMKKN. Singaraja : 1967 – 1970

4. FIP UNUD Singaraja : 1971 – 1974 (BA)

5. FIP UNUD Singaraja : 1981 – 1984 ( S1)

6. FPBS IKIP MALANG : 1994 – 1996 (S1 kedua)

7. FS UNUD Denpasar : 1999 – 2002 (S2)

B. Riwayat Pekerjaan

1. Guru SPGN Singaraja : 1976 – 1991

2. Dosen FKIP UNUD Singaraja : 1991 – 1992

3. Dosen IKIPN Singaraja : 1992 – 2005

4. Dosen UNDIKSHA Singraja : 2005 – sekarang

C. Riwayat Pelatihan

1. PendidikanKependudukan : 1977 (Denpasar)

2. Penlok P3G : 1979 (Yogyakarta)

3. Penataran P4 : 1979 (Singaraja)

4. Penlok P3G : 1981 (Ujung Pandang)

5. Pelatihan Kepramukaan : 1981 (Singaraja)

6. Pelatihan Tutor Kejar Paket A : 1984 (Singaraja)

7. Pelatihan Pembelajaran Terpadu : 1996 (Yogyakarta)

8. Pelatihan Tutor PJJ Online : 2007 (Jakarta)

9. Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Video : 2008 ( Bandung)

D. Pengalaman Penelitian/Karya Ilmiah

1. Ketua Peneliti

Peranserta Wanita Bali dalam Pengembangan Desa- desa Wisata di Kawasan Bali Utara

(1999)

2. Ketua Peneliti

Makna, Fungsi, dan Nilai Simbolis Pencerminan Budaya Masyarakat dalam Penggunaan

Metafora Bahasa Bali berdasarkan Aspek Tri Hita Karana (2002)

3. Ketua Peneliti

Campur Kode dalam Pemakaian Bahasa Bali pada Etnik Jawa di Desa Tegallinggah,

Buleleng (2003)

4. Anggota Peneliti

Penerapan Model Kegiatan Bermain dalam Pembelajaran di Taman Kanak- kanak Santo

Paulus Singaraja (2004)

5. Ketua Peneliti

Pemanfaatan Koleksi Refernsi dalam Kegiatan Akademik Mahasiswa IKIPN Singaraja (

2005)

6. Ketua P2M

Pembaharuan Pembelajaran dengan menerapkan model problem possing dalam

Pembelajaran Matematika dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA di

sekolah dasar sekecamatan Banjar (2002)

Page 33: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

7. Tim Pelaksana P2M

Pelatihan Penggunaan Media Belajar yang Berwawasan Lingkungan Bagi Siswa Taman

Kanak- kanak sekabupaten Bangli (2004)

8. Ketua Tim

Penyusunan Buku Ajar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi (1997)

9. Anggota Tim

Penyusunan Buku Ajar Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah Beririentasi pada

Kurkulum 2004 (2005)

10. Ketua Tim

Penyusunan Buku Ajar Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis

Kompetensi (2006)

12. Anggota Tim

Penyusunan Buku Ajar Pendidikan Bahasa Indonesia 1 (2007)

13. Anggota Tim

Penyusunan Buku Ajar Pendidikan Bahasa Indonesia 2 (2008)

14. Ketua (mandiri)

Penyusunan Buku Ajar Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia (2010

15. Anggota Tim

Penyusunan Materi Sertifikatsi Pendidikan Bahasa dab Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar

untuk Guru Kelas seBali (2002)

16. Anggota Tim

Pengembang Mata Kuliah Dasar Kependidikan S1 PGSD (2003)

17. Ketua P2M

Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif Bagi Guru-guru SD Sekecamatan

Banjar (2003)

18. Ketua P2M

Pelatihan PTK Bagi Guru- guru SD sekecamatan Gerokgak (2007)

19. Ketua Peneliti

Pemakaina Bahasa Bali oleh etnik Jawa sebagai Cerminan Alkulturasi Budaya di Desa

Tegallinggah, Buleleng (2008)

20. Ketua Peneliti

Pemanfaatan Media Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar

No. 2 Kalibukbuk, Buleleng (2009)

21. Ketua Peneliti

Implementasi Metode Suku Kata Berbasis Pengalaman Siswa dalam pembelaja

Ran Membaca dan Menulis Siswa Kelas I SDN No.3 Belimbing, Tabanan.

Pengalaman Lain 1. Anggota DPRD Buleleng- Bali (1987- 1992)

2. Instruktur Sertifikasi Guru Kelas Sekolah Dasar Bali (2001- 2003)

3. Instruktur Diklat Peningkatan Mutu Guru Sekolah Dasar se Kabupaten

Jembrana (2003- 2006)

Singaraja, 1 April 2016

Anggota,

Dra. Ni Nyoman Garminah, M.Hum.

NIP. 195202011976022001

Page 34: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

Lampiran 3 Peta Lokasi Wilayah Mitra

PETA LOKASI P2M

Kampus Undiskha Desa Tianyar Barat

UNDIKSHA

Lokasi IbM

Ke Negara Ke Amplapura

Ke

Den

pasar

Lokasi Desa Tianyar Barat:

Kelompok Usaha Widya Sari dan Labda Karya

90 km

Page 35: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta
Page 36: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta
Page 37: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 38: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_198403272015041001... · menunjukkan bahwa desa Tianyar Barat memiliki penduduk yang buta

CONTOH SOKASI

HASIL PERCOBAAN PEMBUATAN SOKASI DARI DAUN LONTAR