Upload
fannyzafiramukti
View
116
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan survey digital
Citation preview
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
1/33
LAPORAN PRAKTIKUM
SURVEI DIGITAL
Pembuatan Peta Situasi Skala 1: 200 Secara Digital Menggunakan Alat TotalStation
(Lokasi : Kntor Pusat Fakultas Teknik)
KELOMPOK 4
1. DWI HARIANTO SAPUTRA 12/330063/TK/39254
2. FANNY ZAFIRA MUKTI 12/333490/TK/39843
3. MENTARI DIANTIFANI PUTRI 12/329837/TK/39079
4. RIDHO FURQAN BAKAS ABDULLAH 12/333502/TK/39854
5.
TEGUH PRIHANTO 12/333793/TK/40135
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
2/33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan yang telah
dilimpahkan kepada kami hingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan.
Praktikum dan laporan ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Survey Digital
yang wajib ditempuh pada semester 3. Laporan praktikum ini disusun sebagai pelengkap
pembelajaran mata kuliah Survey Digital.
Dengan selesainya laporan praktikum ini pastinya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah membantu dalam proses pemahaman, pengukuran, maupun penyusunan laporan akhir
ini, baik berupa moral maupun berupa materi. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Dedi Atunggal S,P., ST, M.Sc., selaku dosen pengampu mata kuliah Survey Digital.
2. Staff karyawan Laboratorium Ukur Tanah.
3. Asisten dosen Praktikum Survey Digital.
4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami.
5. Teman-teman satu kelompok yang senantiasa membantu dalam praktikum ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam
hal teknik penulisan, tata bahasa maupun isi laporan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca laporan ini pada
umumnya.
Yogyakarta, Januari 2014
(Kelompok 4)
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
3/33
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul......................................................................................................................... 3
1.2 Latar Belakang......................................................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemetaan Digital.................................................................................... 5
2.2 Poligon..................................................................................................................... 6
2.3 Pengukuran jarak...................................................................................................... 8
2.4
Pengukuran sudut..................................................................................................... 82.5 Pengukuran tinggi.................................................................................................... 9
2.6 Penggunaan total station.......................................................................................... 9
2.7 Kontur...................................................................................................................... 9
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................................. 12
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................................... 12
3.3 Langkah Kerja.......................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sketsa Poligon.......................................................................................................... 28
4.2
Hitungan Bowdith Poligon Utama........................................................................... 294.3 Tabel Data Detil....................................................................................................... 30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................................... 35
5.2 Saran......................................................................................................................... 35
5.3 Penutup..................................................................................................................... 36DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 37
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
4/33
A. PENDAHULUAN
1. Tujuan : Mahasiswa mampu membuat peta situasi dengan cara digital
menggunakan Total Station dan menggambarkan menggunakan software autocad dengan
skala 1:200
2. Landasan Teori
Kerangka Kontrol Horizontal, Poligon.
Pengukuran awal dari pekerjaan pemetaan adalah pengadaan titik-titik kerangka dasar
pemetaan (TKDP) yang cukup merata di daerah yang akan dipetakan. TKDP ini akan
dijadikan ikatan dari detil-detil yang merupakan obyek dari unsur-unsur yang ada di
permukaan bumi yang akan digambarkan dalam peta. Apabila kerangka peta ini baik
dalam arti bentuk, distribusi dan ketelitiannya sesuai dengan yang diharapkan, maka bisa
diartikan peta yang akan dihasilkan juga baik. Namun sebaliknya, apabila kerangka dasar
pemetaannya tidak baik, peta yang dihasilkan juga di ragukan kualitasnya. (kerangka
dasar pemetaan, slamet basuki, 2006) Untuk Pemetaan diperlukan adanya kerangka peta,
yaitu terdiri dari titik-titik pasti di permukaan bumi yang tertentu didalam hubungan
horizontal koordinat-koordinatnya (X,Y) dan hubungan vertikal yang menunjukkanketinggian (Z). Peta yang digunakan sebagai perencanaan harus baik dan benar yang
berarti pemberian informasi dari peta harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari
permukaan bumi. Peta yang disajikan dalam bidang datar, sehingga posisi titik-titik yang
dimuat di dalam peta dinyatakan dengan kordinat-koordinat pada bidang datar pula.
Penentuan koordinatnya dilakukan dengan mengadakan pengukuran jarak dan arah
jurusan, yaitu secara triangulasi, trilaterasi, poligon dan triangulaterasi. Titik-titik
dinyatakan dalam sistem koordinat ( X,Y ) dan ( Z ) untuk ketinggian dari permukaan
laut rata-rata. (kerangak dasar pemetaan, http://mazprie82geodesi.blogspot.com,2010)
Polygon ada bermacam-macam. Polygon di bedakan berdasarkan pada kriteria
tertentu, antara lain:
a. Atas dasar titik ikat: terikat sempurna, terikat tidak sempurna, terikat sepihak, bebas
(tanpa ikatan)
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
5/33
b. Atas dasar bentuk : tebuka, tertutup, bercabang.
c. Atas dasar alat yang digunakan untuk pengukuran : polygon theodolite (polygon
sudut) dan polygon kompas.
d. Atas dasar penyelesaian : polygon hitungan (numerik) dan polygon grafis.
e. Atas dasar tingkat ketelitian: tingkat I, tingkat II, tingkat III, tingkat IV (rendah).
f. Atas dasar hirarkhi dalam pemetaan: polygon utama (INDUK) dan polygon cabang
(anakan / ray)
Pengukuran sudut horizontal.
Sudut horizontal adalah selisih dari dua arah. Sudut horizontal pada suatu titik di
lapangan dapat dibagi dalam sudut tunggal dan sudut yang lebih dari satu sehingga teknik
pengukurannya juga berbeda. (pengukuaran sudut horizontal, slamet basuki, 2006)
Pengukuran sudut sendiri terbagi dua, yaitu:
1. Pengukuran sudut tunggal
2. Pengukuran sudut banyak
Pada masing-masing sudut tunggal dan sudut banyak juga terbagi menjadi beberapa
metode, yaitu :
1. Pengukuran sudut tunggal.
a.
Cara pengukuran tunggalb. Cara pengukuran seri rangkap
c. Cara pengukuran repetisi
d. Cara pengukuran reiterasi
2. Pengukuran sudut banayak
a. Metode arah
b. Metode sudut atau kombinasi
c. Sentering terpaksa
Pengukuran azimuth
Suatu sudut yang di mulai dari salah satu ujung jarum magnet yang akhiri pada salah
satu ujung jarum magnet dan di akhiri pada ujung obyektif garis bidik yang besarnya
sama dengan angka pembacaan. Dan azimuth suatu garis adalah sudut antara garis
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
6/33
meridian dan garis tersebut, di ukur searah jarum jam, biasanya dari titik
-3(azimuth,
http://file.upi.edu,)
Apabila jarak antara titik A dan titik B di ukur (dAB) dan demikian pula sudut jurusan
koordinat A di ketahui (XA,YA), maka posisititik B
dapat di tentukan dengan rumus:
Demikian pula sebaliknya, apabila dua buah titik A dan B masing-masingdi
ketahui koordinatnya (XA,YA) dan (XB,YB) maka dari padanya dapat di tentukan sudut
jursan dan jaraknya:
Hitungan polygon (polygon tertutup)
Pembuatan kerangka peta dengan menggunakan metode polygon tertutup.
Polygon tertutup adalah polygon yang di mulai dari titik awal dan menjadi titik akhirnya
menjadi satu. (polygon tertutup,slamet basuki,2006)
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
7/33
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
8/33
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
9/33
Kerangka Kontrol Vertikal
Kerangka dasar vertikal merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau
ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian
tertentu. Bidang ketinggian rujukan ini bisa berupa ketinggian muka air laut rata-rata (mean
sea level-MSL) atau ditentukan lokal. Umumnya titik kerangka dasar vertikal dibuat menyatu
pada satu pilar dengan titik kerangka dasar horizontal.
Pengadaan jaring kerangka dasar vertikal dimulai oleh Belanda dengan menetapkan MSL
dibeberapa tempat dan diteruskan dengan pengukuran sipat datar teliti. Bakosurtanal, mulai
akhir tahun 1970an memulai upaya penyatuan sistem tinggi nasional dengan melakukan
pengukuran sipat datar teliti yang melewati titik - titik kerangka dasar yang telah ada maupun
pembuatan titik - titik baru pada kerapatan tertentu. Jejaring titik kerangka dasar vertikal ini
disebut sebagai Titik Tinggi Geodesi (TTG).
Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi sipat datar masih merupakan cara pengukuran beda
tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal (K) dinyatakan sebagai
batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar pergi dan pulang. Pada
tabel 2 ditunjukkan contoh ketentuan ketelitian sipat teliti untuk pengadaan kerangka dasar
vertikal. Untuk keperluan pengikatan ketinggian, bila pada suatu wilayah tidak ditemukan
TTG, maka bisa menggunakan ketinggian titik triangulasi sebagai ikatan yang mendekati
harga ketinggian teliti terhadap MSL.Pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi antara 2
titik dapat ditentukan dengan :
1. Metode pengukuran penyipat datar
2. Metode trigonometris
3. Metode barometri
Pengukuran Trigonometris
Metode trigonometris prinsipnya adalah mengukur jarak langsung (jarak miring), tinggi
alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal (zenith atau inklinasi) yang kemudian
direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite. Seperti telah dibahas
sebelumnya, beda tinggi antara dua titik dihitung dari besaran sudut tegak dan jarak. Sudut
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
10/33
tegak diperoleh dari pengukuran dengan alat theodolite sedangkan jarak diperoleh atau
terkadang diambil jarak dari peta.
Pada pengukuran tinggi dengan cara trigonometris ini, beda tinggi didapatkan secara
tidak langsung, karena yang diukur di sini adalah sudut miringnya atau sudut zenith. Bila
jarak mendatar atau jarak miring diketahaui atau diukur, maka dengan memakai hubungan -
hubungan geometris dihitunglah beda tinggi yang hendak ditentukan itu.
Bila jarak antara kedua titik yang hendak ditentukan beda tingginya tidak jauh, maka kita
masih dapat menganggap bidang nivo sebagai bidang datar.
Akan tetapi bila jarak yang dimaksudkan itu jauh, maka kita tidak boleh lagi memisahkan
atau mengambil bidang nivo itu sebagai bidang datar, tetapi haruslah bidang nivo itu
dipandang sebagai bidang lengkung, Disamping itu kita harus pula menyadari bahwa jalan
sinarpun bukan merupakan garis lurus, tetapi merupakan garis lengkung. Jadi jika jarak
antara kedua titik yang akan ditentukan beda tingginya itu jauh, maka bidang nivo dan jalan
sinar tidak dapat dipandang sebagai bidang datar dan garis lurus, tetapi haruslah dipandang
sebagai bidang lengkung dan garis lengkung.
Titik A dan B akan ditentukan beda tingginya dengan cara trigonometris. Prosedur
pengukuran dan perhitungannya adalah sebagai berikut:
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
11/33
1. Tegakkan theodolite di A, ukur tingginya sumbu mendatar dari A. Misalkan t,
2. Tegakkan target di B, ukur tingginya target dari B, misalkan l,
3. Ukur sudut tegak m (sudut miring) atau z (sudut zenith),
4. Ukur jarak mendatar D atau Dm (dengan EDM), dan
Dari besaran-besaran yang diukur, maka:
Sudut tegak ukuran perlu mendapat koreksi sudut refraksi dan bidang-bidang nivo
melalui A dan B harus diperhitungkan sebagai Permukaan yang melengkung apabila beda
tinggi dan jarak AB besar dan beda tinggi akan ditentukan lebih teliti. Lapisan udara dari B
ke A akan berbeda kepadatannya karena sinar cahaya yang datang dari target B ke teropong
theodolite akan melalui garis melengkung. Makin dekat ke A makin padat. Dengan adanya
kesalahan karena faktor alam tersebut di atas hitungan beda tinggi perlu mendapat koreksi.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
12/33
Dimana:
k = koefisien refraksi udara = 0.14
R = jari-jari bumi 6370 km
Besarnya sudut refraksi udara r dapat dihitung dengan rumus:
R = rm . Cp . Ct
rm = sudut refraksi normal pada tekanan udara 760 mmHg, temperatur udara 100C dan
kelembaban nisbi 60%
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
13/33
Agar beda tinggi yang didaptkan lebih baik, maka pengukuran harus dilakukan
bolakbalik. Kemudian hasilnya dirata - ratakan, dapat pula beda tinggi dihitung secara
serentak dengan rumus:
Dimana:
1. HA dan HB tinggi pendekatan A dan B (dari peta topografi)
2. 1 2 sudut miring ukuran di A dan B
3. t dan 1 dibuat sama tinggi.
Penggambaran Detil dan Penarikan Garis Kontur secara Digital
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian
yang sama. Dengan adanya garis kontur ini, maka ketinggian dari suatu tempat dapat
diketahui. Penggambaran garis kontur ini dilakukan dengan cara interpolasi linier dengan
formasi segitiga dan dalam penggambaran garis kontur harus memperhatikan sifat-sifatnya,
yaitu:
a. Tidak saling berpotongan
b. Tidak bercabang
c. Tidak berhenti di dalam peta
d. Apabila garis kontur rapat, menunjukkan wilayah terjal
e. Apabila garis kontur jarang, menunjukkan wilayah datar
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
14/33
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Lokasi :
Kantor Pusat Fakultas Teknik
2. Waktu Pelaksanaan:
18November23 Desember 2013
3. Alat dan Bahan
Total Station Merk Sokkia set 550x
3 buah Statif
2 buah prisma standar
1 buah Prism pole dan pole
1 buah roll meter
Alat tulis
Personal Computeryang sudah terinstal softwarePro LinkdanAutocad
Rekam data hasil pengukuran
4.
Langkah Kerja:1. Melakukan survei lapangan di KPFT dan sekitarnya
2. Menentukan posisi titik-titik poligon utama yang bisa menjangkau banyak detil objek.
3. Menggambar sketsa rancangan poligon utama.
4. Melaksanakan pengecekan alat total station :
4.1 Melakukan pengecekan vertikal plumet
4.2 Melakukan pengecekan kolimasi dan indek vertikal
4.3 Melakukan pengecekan konstanta penambah
5.
Melaksanakan pengukuran dilapangan :
5.1 Sentering Total Station
1. Dirikan statif pada titik poligon pertama, usahakan datar pada kepala statifnya.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
15/33
2. Lihat dari atas kepala statif apakah lubang pengunci untuk total station sudah
tegak lurus dengan titik yang akan di dirikan Total Station. Jika sudah merasa
tegak lurus, lalu taruh total station pada kepala statif.
3. Lakukan sentering pada titik poligon dengan melihat titik poligon dari teropong
pada total station.
4.
Lakukan sentering dengan menaik turunkan kaki statif hingga keadaan nivo kotak
dirasa cukup berada ditengah lingkaran.
5. Lalu lakukan sentering dengan menggunakan skrup ABC secara bersamaan. Pada
2 buah skrup secara bersamaan dan salah satu skrup secara sendiri hingga
gelembung berada tepat di tengah lingkaran nivo tabung.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
16/33
6. Lihat apakah alat Total Station sudah benar-benar tegak lurus dengan titik
menggunakan teropong yg tersedia untuk melihat titik yang berada tepat di
bawah.
7. Putar alat dengan sudut sembarang lalu cek kedudukan : nivo kotak, nivo tabung,
dan sentering optis. Jika kedudukan masih seimbang, maka alat sudah siap untuk
digunakan.
5.2
Melakukan setting alat
1. Menghidupkan alat Total Station dengan cara menekan Tombol Power Pada alat
Total Station
2. Setting mode penyimpanan data : distance and coordinate
3. Setting konstante prisma : -30 mm atau 0 mm
4. Setting koordinat : ENZ
5.3
Melakukan pengukuran poligon utama1. Dirikan alat Total Station di titik BM1, kemudian lakukan sentering.
2. Dirikan prisma di titik BM6 (sebagai backsigh) dan prisma kedua di titik BM2
(sebagai foresigh) kemudian lakukan sentering.
3. Setelah Total Station selesei di sentering, nyalakan display dengan menekan
tombol power.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
17/33
4. Membuat job baru, dengan menekan :
MEM => JOB => JOB Selection => pilih JOB selection (aka nada 10 JOB yang
dapat di rename) => Rename salah satu job yang datanya masih kosong
5. Mencari sudut azimuth pendekatan dengan kompas dengan cara pasang kompas
diatas alat
6. Putar teropong secara horizontal arahkan teropong pada bidikan kompas ,
kemudian kunci alat.
7. Atur bacaan horizontal menjadi 0-set
8. Putar teropong ke arah backsight (BM6), kemudian kunci alat
9. Tekan F2 untuk mengetahui bacaan horizontal , vertical, dan jarak , lalu catat
hasilnya untuk mengetahui Azimuth.
10.
Atur STN sebelum memulai pengukuran
11.Setelah memasukkan koordinat berdiri alat (BM1), tembak backsight
12.Putar teropong dan arahkan ke titik BM2 , bidik. Tekan tombol F2 dan kemudian
tekan RECT untuk merekam.
13.Setelah itu pindahkan alat di titik BM2, dengan BS di BM1 dan FS di BM3
14.Ulangi langkah-langkah pengukurannya
5.4
Melakukan pengukuran detil1. Membuat sketsa titik-titik detil yang akan diukur.
2. Menempatkan total station pada titik BM1.
3. Pasang prisma di titik backsight (BM6).
4. Atur STN untuk BM1
5. Arahkan teropong pada Prisma Poll, dan kemudian bidik
6. Ambil detil-detil sesuai sketsa seperti Jalan , bangunan, selokan , taman , dan
objek yang lain disekitar titik BM1.
7.
Setelah itu pindahkan alat di titik BM2, dengan BS di BM1.
8. Ulangi langkah 2-5 pada pengukuran di BM selanjutnya untuk pengukuran detil.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
18/33
6. Mendownload data hasil pengukuran :
Mendownload data dari Total Station Sokkia Set 550X dapat dilakukan secara
langsung karena memiliki port USB pada samping sisi badan dari Total Stationnya.
Masuk pada Media -> USB -> Enter -> Tekan F4 -> Beri nama -> Enter
7. Perhitungan bowdith
Melakukan checking toleransi pengukuran sudut dalam tabel bowditchdan harus
kurang dari toleransi sudut tersebut.
Toleransi tersebut didapat dari rumus dengan k adalah ketelitian sudut dari
alat Total Station dan n adalah banyaknya titik poligon yang digunakan. Karena Total
Station merek Sokkia memiliki ketelitian sudut 5" dan poligon yang kami gunakan
memiliki 6 titik poligon maka toleransi kesalahan penutup sudutnya sebesar 1.
Melakukan checking toleransi kesalahan penutup linier sehingga memenuhi
toleransi( TOR). Toleransi yang diperbolehkan adalah
.
Melakukan hitungan beda tinggi untuk Kerangka Kontrol Vertikal dengan
toleransi sebesar
, dengan D dalam km.
8. Melaksanakan Penggambaran peta situasi
a. Membuka program AutoCAD Land Desktop 2009, lakukan pengaturan pada deretan
jendela berikut ini :
Gambar 8.1. Jendela Start Up
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
19/33
Gambar 8.2. Jendela New Drawing : Project Based
Gambar 8.3. Jendela Load Settings
Gambar 8.4. Jendela Units
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
20/33
Gambar 8.5. Jendela Scale
b. Melakukan setting point, dengan cara : pilih menu Points > Points Setting > atur
sesuai kebutuhan.
c. Mempersiapkan layer untuk plotting tiap detil.
Gambar 8.6. Pembuatan layer tiap detild. Mengimport data detil dengan terlebih dahulu mengaktifkan layer yang diinginkan,
dengan cara : pilih menu Points > Import / export points > Import points> pilih file
detil yang ingin diplotting > OK.
Gambar 8.7. Jendela Format Manager
e. Menghubungkan titik-titik detil yang terplot, gunakan fungsi polyline (kecuali detil
spot height).
f. Melakukan langkah 8.7 , lakukan hingga semua detil tergambarkan.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
21/33
g. Membuat kontur, dengan terlebih dahulu mengaktifkan layer kontur, dengan cara :
pilih menu Terrain -> Terrain model explorer -> klik kanan pada Terrain -> Create
new surface -> Point groups -> kk k > A o o- > pilih Points
-> pilih breaklines -> klik kanan -> define by polyline -> masukan nama layer yang
ingin dijadikan breaklines -> Enter -> klik kanan pada surface -> build -> OK
h. Kemudian menu Terrain > klik Create contours > inputkan minor interval 0.1 dan
mayor interval 0.5 -> OK.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
22/33
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Hasil Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal
2. Kerangka Kontrol Vertikal dalam bentuk Tabel Bowditch dan hitungan beda
tinggi.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
23/33
3. Data BM
4. Data Detil
POINT X Y Z KODE
1001 1071.511 965.492 99.364 BNDR
1002 1072.002 965.416 99.356 BNDR
1003 1071.461 966.855 99.371 BNDR
1004 1071.946 966.654 99.376 BNDR
1005 1072.532 967.926 99.38 BNDR
1006 1072.725 967.386 99.387 BNDR
1007 1084.912 967.765 99.364 BNDR
1008 1084.669 967.217 99.417 BNDR
1009 1085.955 966.539 99.363 BNDR
1010 1085.485 966.283 99.411 BNDR
1011 1085.872 961.617 99.388 BNDR
1012 1085.419 961.81 99.416 BNDR
1013 1084.804 960.505 99.356 BNDR
1014 1084.546 960.916 99.432 BNDR
1015 1072.484 960.432 99.355 BNDR
1016 1072.749 960.916 99.38 BNDR
1017 1071.369 961.93 99.346 BNDR
1018 1071.942 962.113 99.359 BNDR
1019 1071.359 963.26 99.363 BNDR
1020 1071.872 963.283 99.362 BNDR
1021 1075.713 963.243 99.355 BNDR
1022 1079.787 963.177 99.414 BNDR1023 1079.829 965.234 99.408 BNDR
1024 1075.774 965.323 99.339 BNDR
5070 1000.239 929.712 99.427 JLN
5071 992.728 937.068 99.434 JLN
5072 987.326 931.894 99.418 JLN
5073 975.637 940.844 99.395 JLN
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
24/33
5074 982.335 947.507 99.39 JLN
5075 982.804 977.263 99.389 JLN
5076 980.42 977.345 99.396 JLN
5077 987.958 983.685 99.369 JLN
5078 989.023 982.417 99.382 JLN
5079 997.177 990.301 99.349 JLN
40052 1006.913 1010.617 99.298 JLN
40053 1010.901 1001.116 99.316 JLN
40054 1027.283 1002.105 99.319 JLN
2001 1058.308 987.878 99.391 KPFT
2002 1059.942 986.29 99.401 KPFT
2003 1059.831 971.454 99.341 KPFT
2004 1058.137 969.863 99.323 KPFT
2005 1058.079 959.125 99.288 KPFT
2006 1056.082 959.21 99.323 KPFT
2007 1055.616 959.159 99.452 KPFT
2008 1055.148 959.148 99.573 KPFT
2009 1059.823 957.748 99.271 KPFT
2010 1059.348 942.966 99.366 KPFT
2011 1057.649 941.368 99.34 KPFT
2012 1056.955 941.353 99.335 KPFT
2013 1054.87 941.425 99.327 KPFT
2014 1054.892 941.852 99.478 KPFT
2015 1054.969 942.317 99.632 KPFT
2016 1054.9 942.799 99.785 KPFT
2017 1057.098 942.253 99.63 KPFT
2018 1057.003 941.751 99.49 KPFT
2019 1023.949 941.997 99.374 KPFT
2020 1021.82 942.005 99.367 KPFT
2021 1021.827 942.404 99.518 KPFT
2022 1021.837 942.909 99.638 KPFT
2023 1021.965 943.343 99.788 KPFT
2024 1023.921 943.391 99.78 KPFT
2025 1023.887 942.929 99.653 KPFT
2026 1023.934 942.47 99.52 KPFT2027 1021.119 941.974 99.393 KPFT
2028 1019.542 943.527 99.373 KPFT
2029 1019.429 956.318 99.663 KPFT
2030 1002.777 956.371 99.653 KPFT
2021 1002.71 957.37 99.727 KPFT
2032 1002.739 957.865 99.853 KPFT
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
25/33
2033 1000.578 957.35 99.751 KPFT
2034 1000.566 956.813 99.636 KPFT
2035 1000.502 956.411 99.654 KPFT
2036 999.712 956.333 99.586 KPFT
2037 998.206 958.009 99.406 KPFT
2038 998.187 972.803 99.122 KPFT
2039 999.894 974.345 99.117 KPFT
2040 1000.625 974.382 99.122 KPFT
2041 1000.684 973.889 99.273 KPFT
2042 1000.633 973.514 99.405 KPFT
2043 1000.573 972.996 99.534 KPFT
2044 1002.679 973.014 99.539 KPFT
2045 1002.644 973.936 99.384 KPFT
2046 1026.273 981.757 99.236 KPFT
2047 1019.731 973.751 99.631 KPFT
2048 1020.084 986.639 99.115 KPFT
2049 1021.81 988.158 99.158 KPFT
2050 1022.559 988.171 99.148 KPFT
2051 1022.531 987.742 99.282 KPFT
2052 1022.533 987.317 99.414 KPFT
2053 1022.434 986.813 99.528 KPFT
2054 1024.627 986.738 99.547 KPFT
2055 1024.581 987.213 99.406 KPFT
2056 1024.581 987.627 99.283 KPFT
2057 1024.576 988.096 99.119 KPFT
2058 1056.81 969.505 99.3 KPFT
2059 1056.259 969.558 99.44 KPFT
2060 1055.792 969.613 99.59 KPFT
2061 1055.776 969.652 99.725 KPFT
2062 1055.622 958.815 99.722 KPFT
2063 1037.149 958.705 99.673 KPFT
2064 1037.145 969.8 99.684 KPFT
5041 1079.713 943.097 99.364 SLK
5042 1083.86 939.892 99.364 SLK
5043 1078.807 933.478 99.359 SLK5044 1075.477 936.175 99.341 SLK
5045 1071.243 929.321 99.356 SLK
5046 1070.852 923.625 99.379 SLK
5047 1066.989 923.87 99.368 SLK
5048 1066.925 926.916 99.363 SLK
5049 1066.093 928.451 99.35 SLK
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
26/33
40001 1097.242 974.965 100.313 SLK
40002 1086.101 974.731 99.266 SLK
40003 1079.363 986.683 99.25 SLK
40004 1071.618 1000.503 99.275 SLK
40005 1050.098 1001.11 99.226 SLK
40006 1032.911 1001.66 99.249 SLK
40007 1032.929 1002.393 99.256 SLK
40008 1047.983 1001.925 99.225 SLK
40009 1071.335 1001.144 99.283 SLK
40010 1071.78 1001.451 99.286 SLK
40011 1072.255 1000.667 99.295 SLK
40012 1086.595 975.413 99.289 SLK
40013 1097.277 975.298 100.309 SLK
40014 1096.76 952.764 100.325 SLK
40015 1096.656 952.034 100.32 SLK
40016 1085.002 952.976 99.249 SLK
40017 1085.352 952.333 99.25 SLK
40018 1078.806 943.353 99.296 SLK
40019 1080.188 944.153 99.275 SLK
40032 999.938 928.808 99.324 SLK
40033 1000.071 929.349 99.337 SLK
40034 992.682 935.659 99.312 SLK
40035 992.666 936.683 99.321 SLK
40036 987.51 931.646 99.293 SLK
40037 987.799 931.24 99.292 SLK
40038 975.51 941.093 99.311 SLK
40039 975.09 941.585 99.463 SLK
40040 982.13 947.541 99.313 SLK
40041 981.437 947.785 99.467 SLK
40042 982.258 967.984 99.287 SLK
40043 981.731 968.113 99.108 SLK
40044 982.314 972.275 99.326 SLK
40045 981.819 972.36 99.291 SLK
40046 981.822 977.031 99.307 SLK
40047 982.223 976.988 99.323 SLK40048 989.073 982.939 99.299 SLK
40049 988.58 983.467 99.314 SLK
40050 997.075 990.538 99.308 SLK
40051 996.887 991.073 99.31 SLK
40020 1075.177 934.819 99.297 SLK
40021 1075.261 934.23 99.303 SLK
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
27/33
40022 1077.406 933.043 99.3 SLK
40023 1077.188 932.743 99.294 SLK
40024 1071.668 929.101 99.296 SLK
40025 1071.934 928.793 99.305 SLK
40026 1071.324 928.808 99.291 SLK
40027 1071.427 928.46 99.287 SLK
40028 1065.976 928.212 99.266 SLK
40029 1066.005 927.362 99.29 SLK
40030 1056.838 928.254 99.232 SLK
40031 1056.846 927.489 99.247 SLK
40056 1027.274 1001.807 99.236 SLK
40057 1027.272 1001.206 99.284 SLK
40058 1018.783 1000.861 99.247 SLK
40059 1010.668 1000.22 99.254 SLK
40060 1006.844 1010.226 99.248 SLK
40061 1006.612 1009.502 99.25 SLK
40062 1006.802 1013.197 99.325 SLK
40063 1013.487 1014.047 99.347 SLK
101 1056.463 994.99 99.401 TM1
102 1056.488 998.67 99.409 TM1
103 1052.894 998.743 99.368 TM1
104 1052.812 995.15 99.37 TM1
10001 1002.15 981.487 99.117 TM10
10002 1001.944 978.018 99.117 TM10
10004 998.371 978.136 99.116 TM10
10005 998.519 981.572 99.123 TM10
1101 1005.734 981.297 99.105 TM11
1102 1009.131 977.768 99.11 TM11
1103 1005.577 977.893 99.108 TM11
1104 1009.22 981.267 99.108 TM11
1201 1084.861 934.837 99.388 TM12
1202 1081.631 935.521 99.386 TM12
1203 1082.486 936.703 99.379 TM12
1204 1083.998 933.612 99.385 TM12
201 1027.609 995.384 99.369 TM2202 1024.049 995.482 99.396 TM2
203 1024.12 999.014 99.383 TM2
204 1027.665 998.951 99.355 TM2
301 1044.754 934.529 99.381 TM3
302 1044.654 930.874 99.37 TM3
303 1041.106 934.646 99.393 TM3
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
28/33
304 1041.062 930.948 99.373 TM3
401 1037.486 934.74 99.393 TM4
402 1033.913 934.87 99.4 TM4
403 1033.792 931.096 99.401 TM4
404 1037.275 931.023 99.395 TM4
501 1030.341 931.167 99.38 TM5
502 1026.72 931.218 99.361 TM5
503 1026.638 934.788 99.39 TM5
504 1030.319 934.845 99.42 TM5
601 1012.48 942.016 99.398 TM6
602 1016.16 942.026 99.405 TM6
603 1016.137 945.694 99.442 TM6
604 1012.457 945.703 99.418 TM6
701 1005.239 942.062 99.397 TM7
702 1008.84 942.038 99.4 TM7
703 1008.858 945.68 99.43 TM7
704 1005.25 945.68 99.427 TM7
801 998.002 941.971 99.388 TM8
802 1001.719 942.028 99.39 TM8
803 1001.621 945.701 99.39 TM8
804 997.995 945.713 99.377 TM8
901 985.743 938.29 99.465 TM9
902 983.657 940.439 99.461 TM9
903 978.257 935.051 99.443 TM9
904 980.323 932.941 99.436 TM9
5. Data Kontur
5010 1088.48 987.682 102.244 KNT
5011 1091.634 981.723 102.316 KNT
5012 1086.387 987.146 101.734 KNT
5013 1085.006 986.299 100.799 KNT
5014 1081.347 984.752 99.33 KNT
5015 1085.043 990.665 102.235 KNT
5016 1082.584 988.712 100.819 KNT
5017 1080.062 987.179 99.341 KNT
5018 1083.726 992.889 102.268 KNT
5019 1082.663 992.909 101.43 KNT
5020 1080.383 992.492 101.016 KNT
5021 1077.861 990.867 99.307 KNT
5022 1083.074 998.039 101.622 KNT
5023 1078.776 994.38 101.046 KNT
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
29/33
5024 1076.833 992.653 99.264 KNT
5025 1082.8 1002.645 101.482 KNT
5026 1074.752 999.679 101.279 KNT
5027 1073.362 998.854 99.134 KNT
5028 1072.449 1002.456 101.022 KNT
5029 1070.301 1001.645 99.198 KNT
5030 1064.775 1003.126 101.032 KNT
5031 1064.444 1001.623 99.278 KNT
5032 1096.216 953.116 100.328 KNT
5033 1090.759 953.205 99.778 KNT
5034 1086.199 953.292 99.38 KNT
5035 1096.33 962.436 100.355 KNT
5036 1090.906 962.578 99.801 KNT
5037 1086.398 962.629 99.386 KNT
5038 1096.837 974.319 100.306 KNT
5039 1092.305 974.374 99.885 KNT
5040 1086.726 974.442 99.389 KNT
5051 1054.331 934.991 99.395 KNT
5052 1054.106 939.647 99.359 KNT
5053 1043.026 940.03 99.386 KNT
5054 1042.916 935.599 99.402 KNT
5055 1032.244 935.742 99.417 KNT
5056 1031.885 939.999 99.412 KNT
5057 1018.571 940.14 99.421 KNT
5058 1017.371 935.922 99.39 KNT
5059 1002.725 935.782 99.382 KNT
5060 1002.612 940.267 99.42 KNT
5061 995.343 941.42 99.381 KNT
5062 995.077 949.62 99.454 KNT
5063 995.324 957.99 99.416 KNT
5064 995.325 961.39 99.817 KNT
5065 995.273 969.444 99.813 KNT
5066 994.912 973.029 99.409 KNT
5067 995.118 980.793 99.411 KNT
5068 998.067 969.468 99.808 KNT5069 998.056 961.447 99.799 KNT
5080 988.956 941.397 99.414 KNT
5081 989.109 949.593 99.377 KNT
5082 987.531 961.511 99.371 KNT
5083 987.652 969.517 99.434 KNT
5084 988.151 978.412 99.419 KNT
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
30/33
5085 990.761 972.909 99.429 KNT
5086 991.343 969.31 99.824 KNT
5087 991.306 962.123 99.82 KNT
5088 991.346 958.104 99.406 KNT
40064 1065.114 1005.337 101.032 KNT
40065 1064.817 1001.588 99.28 KNT
5089 997.91 957.944 99.418 KNT
5090 997.864 973.005 99.413 KNT
5091 1071.905 1001.462 99.2 KNT
5092 1089.499 979.917 100.81 KNT
5093 1085.115 978.306 99.323 KNT
5094 1088.856 978.495 100.789 KNT
5095 1086.651 975.688 99.298 KNT
5096 1091.296 978.24 100.121 KNT
5097 1091.21 975.396 99.788 KNT
5098 1088.853 975.592 99.344 KNT
5099 1073.793 1000.844 101.028 KNT
5100 1072.799 1000.062 99.151 KNT
6. Hasil Plotting Penggambaran Digital
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
31/33
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mahasiswa mampu menginterpresentasikan dunia nyata ke dalam bentuk peta
2. Mahasiswa mampu mengenal cara kerja dan fungsi bagian-bagian alat Total Station
3. Mahasiswa mampu melakukan pengecekan instrument pemusat, konstanta penambah,
indeks vertical dan kolimasi pada alat Total Station.
Dari pengukuran yang kami lakukan diperoleh Kerangka Kontrol Horizontal dan
Kerangka Kontrol Vertikal dengan spesifikasi sebagai berikut :
K
Kesalahan linier sebesar 0.0000576
Toleransi Kerangka Kontrol Vertikal sebesar 5.249
4. Mahasiswa dapat melakukan setting alat dan pembuatan job
5. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kerangka peta metode poligon dan detil
objek menggunakan alat Total Station
6. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan kerangka peta metode poligon
7. Mahasiswa dapat melakukan plotting dan layouting hasil pengukuran pemetaan
8.
Mahasiswa dapat menghasilkan peta situasi yang baik, jelas, dan komunikatif9. Mahasiswa mampu melaporkan hasil dan kesimpulan dari praktikumnya
2. Saran
1. Sebelum pengukuran dimulai, penting diadakannya briefing untuk kesiapan
dilapangan, baik briefing oleh Dosen maupun Asisten Dosen.
2. Kerja sama dan kekompakan kelompok sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok,
sehingga proses pengukuran tidak mengalami kendala dan dapat terselesaikan secara
cepat sesuai waktunya.
3. Pemasangan titik hendaknya harus memperhatikan faktor keamanan dan keterlihatan
banyak detil.
4. Dilapangan pada saat pengukuran harus diutamakan ketelitian dan konsentrasi pada
setiap anggota kelompok.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
32/33
5. Pencatatan dan penghitungan data juga harus dilakukan dengan kesabaran dan
ketelitian yang tinggi agar didapatkan hasil yang tepat.
6. Pembuatan sketsa di lapangan sangat dianjurkan dalam setiap pengukuran di
lapangan.
7. Selalu siap sedia peralatan-peralatan tambahan untuk mengantisipasi adanya kendala
dalam pengukuran, misalnya kendala karena faktor alam seperti hujan dan panas.
3. Penutup
Demikianlah Laporan akhir Praktikum Survey Digital Kelompok 4 dalam
pembuatan Peta Situasi Kantor Pusat Fakultas Teknik yang kami buat. Dalam pembuatan
laporan ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran dapat membantu
menyempurnakan laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran praktikum ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta semua pihak. Atas semua kesalahan dalam bahasa maupun
penulisan kami mohon maaf. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khalayak umum khususnya Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika.
5/20/2018 Laporan Akhir Kelompok 4
33/33
DAFTAR PUSTAKA
http://geomaticsandsurveying.blogspot.com/2012/12/kerangka-kontrol-horizontal.html. Diakses
tgl 18 Januari 2014 pukul 14.50 WIB.
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_3._PENGUKURAN_KERANGKA_DASAR_VERTIKA
L_(ISKANDAR). Diakses tgl 18 Januari pukul 15.56 WIB