Upload
subeno-arif-wibowo
View
322
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
EKSPERIMEN
HUBUNGAN INTENSITAS RADIASI DENGAN JARAK
A. TUJUAN EKSPERIMEN
1. Memahami intensitas radiasi pada berbagai jarak
2. Menentukan hubungan antara intensitas radiasi terhadap jarak
3. memahami absorbsi radiasi oleh bahan
4. Memahami hubungan tebal absorber terhadap intensitas radiasi
5. Menentukan /memperkirakan tebal aman absorber terhadap radiasi
B. ALAT DAN BAHAN EKSPERIMEN
1. Komputer
2. Vernier interfac komputer ( Lab Pro )
3. Sumber Cs-137
4. Monitor Radiasi ( Digital Radiasi Monitor )
5. Logger Pro
6. Mistar
C. DASAR TEORI
Para ilmuwan dan pekerja kesehatan yang menggunakan sumber
radiasi sering diberitahu bahwa perlindungan yang terbaik adalah jarak, cara
terbaik untuk meminimalkan paparan radiasi adalah tetap jauh dari sumber
radiasi. Kenapa demikian? Sebuah sumber radiasi yang secara fisik kecil,
memancarkan sama kesemua arah,dikenal sebagai titik sumber. Dengan
mempertimbangkan cara radiasi meninggalkan sumbernya, anda akan
mengembangkan model intensitas radiasi sebagai fungsi jarak dari sumber.
Dengan model ini mungkin dapat membantu anda untuk menjelaskan
mengapa pengguna sumber radiasi memanfaatkan sumber kecil sumber
gamma. Sinar gamma merupakan foton energi tinggi . Jika sumber merupakan
sumber titik, dan jika udara hanya menyerap sedikit atau menyerap radiasi,
gamma, maka intensitas radiasi dapat dijelaskan dengan baik dengan model
ini. Ikutilah prosedur lokal untuk menangani bahan radioaktif.
PENYERAPAN SINAR GAMMA
Tiga cara utam sinar-x dan sinar gamma dapat kehilangan energinya ketika
melewati materi, yaitu dengan :
1. Efek fotolistrik. Foton datang mentransfer seluruh energinya pada elektron
atomik material penyerap.
2. Hamburan Compton. Foton datang memberikan sebagian energinya pada
elektron atomik;foton baru muncul memiliki frekuensi lebih rendah.
3 Produksi pasangan. Foton datang yang sekurang-kurangnya 1,02 Mev dapat
melakukan materialisasi menjadai pasangan elektron-positron ketika melewati
detik inti ;kehadiran inti diperlukan supaya kekekalan momentum terpenuhi.
Dalam semua kasus ini semua energi foton ditransfer pada elektron yang
diikuti dengan kehilangan energi terutama disebabkan oleh proses eksitasi atau
ionisasi ato dalam penyerap .
Pada energi foton yang rendah efek fotolistrik merupakan mekanisme
utama dari kehilangan energi. Pentingnya efek fotolistrik berkurang dengan
bertambahnya energi, diganti oleh hamburan Compton .
Lebih besar nomor atomik penyerapnya, lebih tinggi pula energi ketika
efek fotolistrik memegang peranan penting. Dalam unsur ringan, hamburan
Compton utamanya baru terlihat pada energi hampir 1 MeV. Produksi pasangan
peluangnya lebih meningkat lebih besar energinya dari energi ambang 1,02 MeV.
Lebih besar nomor atomik penyerapnya, lebih rendah energi ketika produksi
pasangan mengambil alih mekanisme utama dari kehilangan energi dari sinar
gamma. Dalam unsur terberat energi persilangan ini ialah sekitar 4 MeV, tetepi
untuk unsur yang lebih ringan energi itu melebihi 10 MeV. Jadi sinar gamma
dalam daerah energi yang biasa terjadi dalam peluruhan radioaktif berinteraksi
dengan materi terutama melalui hamburan Compton.
Intensitas I dari berkas sinar-x atau gamma sama dengan laju transport
energi per satuan luas penampang dari berkas itu. Energi fraksional – dI / I yang
hilang dari berkas ketika melalui penyerap setebal dx ternyata berbanding lurus
dengan dx :
−dII
=μdx
Konstan pembanding u disebut koefisien atenuasi linear dan harganya
bergantung dari energi foton dan sfat material. Intergrasi persamaan diatas
didapatkan,
I=I 0 e−μx
Intensitas radiasi menurun secara eksponential terhadap tebal penyerap x.
Kelakuan ini berbeda dengan berkas partikel bermuatan yang memiliki jangkauan
yang kira-kira sama untuk energi awal tertentu.
Perbedaan ini timbul karena energi partikel bermuatan hilang secara
gradual dalam banyak interaksi, sedangkan sebuah foton kehilangan energinya
dalam kejadian yang jumlahnya sedikit, sering terjadi dalam kejadian tunggal saja
yang kejadiannya mempunyai peluang tertentu per satuan jarak dalam penyerap.
Untuk mencari hubungan antara tebal penyerap x yang diperlukan untuk
mereduksi intensitas berkas sinar-x atau gamma menjadi harga tertentu dinyatakan
dalam koefisian atenuitas u. Rasio antara intensitas akhir dan awal ialah I / Io.
II 0
= e−μx (Intensitas relative)
I 0
I = eμx
lnI0
I=μx
x=ln (
I 0
I)
μ(Tebal Penyerap)
Seperti pada partikel bermuatan, kadang-kadang tebal penyerap x untuk
sinar gamma dinyatakan secara tak langsung dalam massa per satuan luas
penampang (garam per sentimeter persegi, misalnya ) alih-alih dalam panjang.
Jika hal tersebut dilakukan, u diganti dengan u / p menyatakan kerapatan
penyerap.
E. PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Hubungkan monitor radiasi ke DIG / SONIC 1 pada interface komputer.
2. Bila sumber anda jauh dari monitor radiasi, monitor masih mendeteksi radiasi
latar dari sinar kosmik dan sumber lainnya. Anda harus benar dalam
menentukan cacah latar ini dengan menentukan rata-rata cacah radiasi tanpa
sumber dekat monitor. Siapkan komputer untuk pengumpulan data dengan
membuka file “ 02 A Distance’’ dari folder komputer Nuclear Radiation w
Computer. Tampilkan cacah vs waktu. Skala sumbu vertikal dari 0 sampai 15
cacah / interval. Sumbu horisontal adalah jarak dengan skala 0 – 300 detik.
Logger Pro akan menghitung selama sepuluh kali per 30 interval detik.
Tunggu lima menit untuk menyelesaikan pengumpulan data.
3. Setelah Logger Pro selesai mengumpulkan data, klik sekali pada grafik untuk
membuatnya aktif. Perhatikan bahwa sejumlah cacah dalam setiap interval
bervariasi. Ini memang diharapkan karena radioaktivitas adalah proses
acak .Klik tombaol statistik pada toolbar untuk menentukan cacah rata-rata
dalam interval . Catat nilai rata-rata dalam data.
4. Siapkan komputer untuk pengumpulan data dengan membuka file “02b
Distance’’ dari folder Nuclear Radiation w Vernier Logger Pro. Tampilkan
grafik radiasi terkoreksi (jumlah / int ) vs jarak (m). Sumbu vertikal adalah
skala 0-300 jumlah / interval. Sumbu horisontal adalah jarak skala 0-0,50 m.
5. Masukkan koreksi untuk laju pencacahan dengan memodifikasi kolom pada
tabel data Logger Pro. Untuk melakukan, pilih Coulumn Options Corrected
Radiation dari menu data. Persamaan akan membaca “Radiasi ‘’ – 0. Ubah nol
dengan cacah latar rata-rata .Misalnya, jika rata-rata cacah latar adalah 7,3 .
Klik “done”untuk menyempurnakan modifikasi.
6. Jika anada menggunakan Digital Radiasi Monitor (kotak plastik hitam dengan
meter digital) atau Monitor Radiasi (kotak plastik coklat dengan meter)
ukurlah jarak dari pusat layar logam, tegak lurus ke layar. Jika anda
menggunakan monitor radiasi untuk siswa (kotak plastik hitam, meter tidak
ada), tegakkan kotak pada bagian tepi, dengan jendela tabung Geiger dekat
meja. Ukur jarak dari tengah jendela ini, tegak tegak lurus ke jendela.
Tempatkan pusat sumber 6 cm dari monitor.
7. Klik”collect” untuk mulai mengumpulkan data. Logger Pro akan mulai
menghitung jumlah foton gamma yang membentuk detektor sitiap interval 30
detik.
8. Setelah 30 detik telah berlalu, klik tombol”keep”. Dalam memasukan bidang
yang tampak, masukkan 0,06, yang merupakan jarak dalam meter dari
detektor ke pusat dari sumber. Lengkapi entri dengan mengklik”ok”. Sekarang
pengumpulan data akan berhenti dan anda bisa mengatur lagi alat.
9. Pindahkan sumber 0,02m lebih jauh dari sumber semula.Klik “continue”
untuk mengumpulkan data lagi dan tunggu 30 detik.
10. Klik “keep” dan masukkan jarakbaru 0,08 meter.
11. Dengan cara yang sama seperti sebelumnya, pindahkan sumber 0,02 m lebih
jauh kemudian klik “continue” , tunggu 30 detik dan klik “keep”. Masukkan
jarak dalam meter. Ulangi proses ini sampai jarak minimal 0,24 m atau jumlah
cacah 30 detik berkurang sepuluhnya.
12. Klik “Stop collection” bukan “continue” untuk mengakhiri pengumpulan data
F. ANALISIS
1. Periksagrafik anda. Apakahlajucacahtampakmengikuti model Anda?
2. Cocokkan (Fit) fungsisesuaidengan data anda. Untukmelakukanini,
kliksekalipadagrafikandauntukmemilihnya, kemudiankemudiankliktombol
Curve Vit. Pilihpersamaan yang memilikibentukmatematis yang
samasepertianda. Model daridaftarpersamaan, dankemudianklik. Kurva paling
cocokakan di tampilkanpadagrafik. Jika data andamengikuti model,
kurvaakansesuaidengan data. Jikalekukantidakcocokdenganbaik,
cobacocokkandenganpersamaan yang lain dankliklagi. Bilasudahsesuai, klik
“Ok”.
3. CetakgrafikAnda.
4. Dari bukti-bukti yang disajikan kedua grafik, apakah radiasi Gamma yang di
pancarkan oleh anda sumber mengikuti model anda?
Apakahhubunganitutampaknyagagalpadajarak yang lebihbesarataulebihkecil ?
1. Data Hasil Percobaan
Data Pengaruh jarak terhadap intensitas radiasi
No Jarak Cacah
1 2 3494
2 4 1885
3 6 1191
4 8 771
5 10 565
6 12 423
7 14 354
8 16 272
9 18 196
10 20 161
Data absorbsi aluminium
tebal (cm) Cacah
1 0,185 1003
2 0,17 1031
3 0,13 1046
4 0,125 1130
Data absorbsi Timbal
Tebal (cm) Cacah
1 0,75 489
2 0,745 548
3 0,39 785
4 0,325 825
2. Analisis Data Praktikum
Data ketebalan alumunium terhadap serapan radiasi
Ketebalan (cm)Cacah ln x
1 0,185 10036,91075
1
2 0,17 10316,93828
4
3 0,13 10466,95272
9
4 0,125 11307,02997
3
Data ketebalan timbal terhadap serapan radiasi
Tebal (cm) Cacah Ln x
1 0,75 4896,19236
2
2 0,745 5486,30627
5
3 0,39 7856,66568
4
4 0,325 8256,71538
3
G. Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, dapat diketahui, bahwa semakin jauh
sumber dari detektor, maka semakin lemah atau semakin kecil radiasi yang di
tangkap oleh sumber. Hal ini dapat dilihat dari data pada jarak 2 cm cacah
dari detektor menunjukkan 3494, dan terus menurun hingga pada jarak 20 cm
cacah menunjukkan 161.
Jika dibandingkan dengan penggunaan absorber pada sumber radiasi, akan
kita dapatkan bahwa semakin tebal absorber maka, semakin sedikit radiasi
yang di teruskan ke arah detektor. Hal ini dapat kita amati dari data yang
menunjukkan bahwa semakin tebal absorber, semakin kecil pula cacah yang
didapatkan oleh detektor.
H. Kesimpulan