Lapisan Film

Embed Size (px)

Citation preview

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor

DESAIN DAN ANALISA PERFORMA ABSORBER PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORBSI UNTUK KAPAL PERIKANANC.Ari Haris1) , Baheramsyah Alam2) Mahasiwa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS 2) Dosen Pembimbing : Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS1)

ABSTRACTIn the fishing field, cold storaging is necessary in order to avoid the bacteria multiply inside the fish. Cooling process is most often used is to use ice cubes. Where the cooling process with the ice cubes are less effective because of the ice blocks that were brought to the trip is still large. So in need of alternatives to reduce the amount of which ice cubes was brought, one of the solutions with absorption refrigeration system. Absorption refrigeration is a cooling system that utilizes waste heat from engine exhaust gases. Absorption refrigeration system consists of a generator, condenser, evaporator, and absorber. Absorption refrigeration system aims to reduce the amount of ice cubes by 25% from 200 ice cubes were brought. Where in the absorption refrigeration system has a section called absorber. Absorber is one part of the absorption refrigeration that serves to absorb the refrigerant vapor from the evaporator with a solvent so that the refrigerant is mixed with a solvent to be brought to the generator. With a capacity of 5.2791 kW , absorber has dimension; tube diameter of 11 mm and 12.7 mm outer diameter tube with a length of 1000 mm which amounts to nine tubes, while for the shell is 160 mm outside diameter, inside diameter of 158 mm while for the length 1000 mm.

yang memiliki kosentrasi rendah. Refrigerant yang berkosentrasi rendah tersebut kemudian di salurkan ke generator sedangkan refrigerant yang masih berupa cair yang ada di generator di bypass ke absorber yang nantinya disalurkan lagi ke generator. Supaya berubah fase menjadi uap. Desain dari absorber berpengaruh besar terhadap berapa besar absorber itu dapat menyerap uap refrigerant. Perumusan Masalah Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik perumusan masalah yaitu: apakah sistem refrigerasi absorber dapatmengurangi jumlah es balok tertentu; bagaimana desain absorber yang efektif untuk sisterm tersebut. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Objek kapal yang digunakan adalah KM. London 4; Hanya fokus terhadap absorber bagian dari refrigerasi absorbsi; Tanpa melakuakan perhitungan biaya yang diperlukan; Perhitungan desain absorber hanya untuk refrigerant air dengan pelarutnya Lithium Bromide (LiBr); Sistem refrigerasi absorbsi tidak melakukan pengujian; Performa absorber dihitung dengan analisa matematis. . Tujuan Penelitian

KEY WORDS: Absorbtion refrigeration, ice cube, absorber, shelland tube

PENDAHULUANRefrigerasi absorbsi adalah suatu sistem pendingin yang memanfaatkan panas limbah misalnya panas dari gas buang engine dan lain lain untuk mengubah temperature pada refrigerant menjadi tinggi sehingga berubah fase menjadi uap. Sesitem refrigerasi absorbsi ini terdiri dari generator, kondensor, evaporator, dan absorber. Sistem kerja refrigerasi absorbsi adalah refrigerant dari generator dipanaskan kemudian refrigerant yang memiliki tempertur tinggi diharapkan berubah fase menjadi uap sehingga mengalir menuju ke kondesor refrigerant pada kondensor dikondesasikan sehingga temperaturnya turun dan berubah fase menjadi cair. Dari kondesor refrigerant menuju keevaporator tetapi sebelum masuk ke evaporator refrigerant masuk ke katup ekspansi dimana fungsi dari katub ekspansi adalah untuk menurunkan tekanan dan dapat mengubah fase cair menjadi fase uap dengan temperature yang tetap. Dari katup ekspansi refrigerant masuk ke evaporator di evaporator refrigerant diturunkan temperaturnya tetapi tidak mengubah fase dari refrigerant tersebut supaya mempermudah untuk refrigerant berubah suhunya. Dari evapprator refrigerant masuk keabsorber untuk uap yang dari evaporator diserap oleh pelarut dengan temperature yang lebih tinggai sehingga uap tersebut bercampur denan pelarut dan dibawa ke generator untuk dipanaskan kembali. Salah satu komponen yang bernama absorber memiliki fungsi sebagai penyerap refrigerant yang keluar dari system evaporator

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi esbalok sebanyak 25% dari 200; menghitung dan mendesain absorber dengan kapasitas 5.2791 kW; membuat absorber dengan sekala sebenarnya. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapakan dari penelitian ini adalah artikel yang berisi desain dan pembuatan absorber pada sistem refrigerasi absorbsi untuk kapal perikanan. Sebuah sistem refrigerasi absorbsi dengan skala sebesanya tanpa melakukan pengujian. TINJAUAN PUSTAKA

RefrigerantAmonia Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam. Walaupun ammonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, ammonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselematan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkosentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas ammonia berkosentrasi tinggi

dapat menyebabkan kerusakan paru paru dan bahkan kematian. Sekalipun ammonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, ammonia masih di golongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan ammonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin. Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baum. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baum (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia. Lithium Bromida Litium bromida adalah Kristal garam padat. Dengan adanya uap air menyebabkan LiBr mengabsorbsi uap (menyerap uap) tersebut dan menjadi larutan cair. Larutan cair menimbulkan tekanan uap-air yang merupakan fungsi suhu dan kosentrasi larutan. Misalnya : jika ada dua bejana yang dihubungkan yang satu berisi larutan LiBr-air dan yang lain berisi air murni, maka tiap cairan akan menimbulakn uapair. Pada keadaan seimbang, tekanan tekanan uap-air yang ditimbulkan oleh kedua cairn tersebut sama. Contoh dari suatu keadaan seimbang jika suhu air murni 40 0C, tekanan uapnya 7,38 kPa. Tekanan uap yang sama besarnya akan ditimbulkan pula oleh larutan LiBr-air pada suhu 80 0C dan kosentrasi x = 59% dari massa LiBr. Banyak kombinasi lain antara suhu dan kosentrasi larutan yang juga memberikan tekanan uap 7,38 kPa. Litium bromide adalah garam dan dalam keadaan padat yang memiliki struktur Kristal. Ketika LiBr dilarutkan dalam air, ada solusi temperature minimum spesifik untuk setiap kosentrasi garam yang diberikan. Garam mulai meninggalkan solusi dan mengkristal dibawah suhu minimum. Dalam mesin penyerapan, jika kosentrasi larutan yang terlalu tinggi atau suhu solusi berkurang terlalu rendah, Kristalisai dapat terjaid. Hal ini terjadi dalam solusi penukar panas. Dalam kasus ini suhu larutan pekat harus dinaikkan diatas titik jenuh sehingga Kristal Kristal garam akan kembali ke solusi. Penyebab paling sering dari kristalisasi adalah terjadi kebocoran dalam mesin, yang menghasikan peningkatan tekanan di evaporator. Sehingga menghasilkan suhu evaporator tinggi dan kapasitas yang rendah. Pada kondisi beban tinggi, sistem control meningkatkan ke masukan generator sehingga kosentrasi larutan meningkat ketitik dimana kristalisasi dapat terjadi. Absorber Untuk menjaga penguapan, uap refrigerant harus dibuang dari evaporator dan refrigerant harus dipasok. Uap refrigerant diserap larutan litium bromide, yang sesuai untuk menyerap uap refrigerant dalam absorber. Panas yang dihasilkan dalam proses absorpsi secara terus menerus dikeluarkan dari system oleh air pendingin. Absorpsi juga mencapai vacuum dibagian dalam evaporator.

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor packing yang terbuat dari logam, keramik, kaca atau plastic bersama dengan plate untuk packing material dan mendistribusikan cairan. Packing ini dapat dibuang secara acak dalam column atau mereka dapat diatur secara structural. Cairan dari distributor mengalir turun melalui packing dan gas mengalir sampai mengakibatkan kontak antara cairan dan fase gas. Kolom ini banyak digunakan untuk absorbsi meskipun mereka juga dapat digunakan untuk perbaikan, memodifikasi dan mengidentifikasi kerja. Kolom tunggal dapat memiliki beberapa tempat di packing. Packing in packed column meningkatkan kontak atau daerah permukaan antara cairan dan uap. Hal ini menyebabkan peningkatan difusi uap ke dalam cairan dan tingkat penyerapan selanjutnya yang lebih tinggi. Tapi kolom di packing tidak memiliki pengaturan untuk memasukkan gulungan cooling dan karena pengambilan panas penyerapan sulit. AM Selim dan Elsayed MM menyelidiki kinerja penyerapan pecked bed pada berbagai kondisi operasi. Studi mereka menunjukkan bahwa perubuhan tekanan operasi bed tidak mempengaruhi kinerja dari bed sambil meningkatkan ketinggian bed menghasilkan efisiensi penyerap ditingkatkan. Telah dicatat bahwa diluar ketinggian tertentu dari bed, perubahan efisiensi itu diabaikan. Ketinggian ini didefinisikan sebagai tinggi bed efektif. Mereka menemukan bahwa peningkatan tinggi lebih jauh dari ketinggian yang efektif hanya menghasilkan pressure drop yang lebih tinggi diatas bed dan biaya operasi yang lebih tinggi. Mereka juga melaporkan bahwa ketika sadel berl keramik digunakan sebagai pengganti cincin rashing cincin keramik, tingkat penyerapan massa meningkatkan dari 5% sampai 8% dari nilai yang diberikan oleh rasching cincin keramik tap ini tergantung pada laju aliran dari solusi uap. AM Selim dan Elsayed49 MM juga mengusulkan dan diselidiki kinerja tahap dua bed untuk dikemas penyerap amonia / sistem penyerapan air. Hasilnya menunjukkan bahwa multi-tahap penyerapan sementara solusi pendinginan yang lemah di antara tahap meningkatkan tingkat penyerapan. Tapi pengaturan ini lebih lanjut akan meningkatkan biaya, ukuran dan kompleksitas penyerap.

Gambar 2.2 Packed bed absorber

Gambar 2.1 absorber pada system refrigerasi absorpsi. Bagian Film Absorber Packed column absorber terdiri dari sebuah tower filled dengan

Gambar 2.3 Two-stage packed bed absorber Kemasan dapat dibuat dari bahan tahan keramik atau lainnya. Oleh karena itu bahan korosif asam dan dapat ditangani dalam packing columns. Robert H. Perry dan Cecil H. Chilton menyatakan bahwa agitasi cair yang rendah dalam kolom dikemas dan karenanya cairan busa cenderung dapat lebih mudah ditangani dalam kolom. Tapi cair tingkat rendah mengakibatkan membasahi lengkap dari kemasan, sehingga daerah kontak antara uap dan cairan menurun kekolom. Oleh karena itu packing tidak disukai ketika tingkat aliran cair rendah. Beban cairan minimum untuk kemasan dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan.

Jika kemasan terdiri dari permukaan diperpanjang, maka ada penurunan di daerah mulut melalui mana cairan dapat mengalir. Akibatnya akan ada penumpukan kolom cair terus menerus. Hal ini mengakibatkan banjir yang mengurangi efisiensi penyerap. Dalam operasi transfer massa ditulis oleh Robert E. Treybal 61, disebutkan bahwa jika kolom dikemas digunakan untuk diameter yang lebih besar (> 2 kaki) maka redistribusi cairan adalah masalah. Namun jika kemasan terstruktur digunakan, kolom kemudian dikemas dapat digunakan untuk diameter sangat besar. Falling Film/Wetted Wall Column Absorber Konsep packing column dapat sedikit dimodifikasi dengan mengganti kemasan dengan permukaan perpindahan panas seperti tabung vertikal atau horizontal. Susunan ini dikenal sebagai penyerap falling film. Penyerap mengalir cair bawah sebagai falling film di tabung karena gravitasi sementara uap mengalir dalam berlawanan arah aliran cair dan diserap ke dalam film cairan yang mengalir di atas tabung. Panas penyerapan ditolak dengan pendingin mengalir melalui tabung. Namun falling film memiliki masalah keterbasahan dan mereka memerlukan distributor cair untuk mendistribusikan liquid. Proses perpindahan massa dalam falling film kontrol penyerapan rate. Banjir permukaan yang berdekatan merupakan perhatian utama dalam film jatuh absorbers. Meskipun kesulitankesulitan ini, falling film secara luas digunakan karena tetes tekanan rendah di uap dan fase cair. Dalam rangka meningkatkan kinerja konfigurasi falling film, desain konvensional dengan tabung silinder telah direvisi, struktur permukaan yang berbeda telah ditambahkan ke dalam tabung dimana arus penyerap turun sebagai film dan sifat-sifat penyerap telah dimodifikasi. Variasi falling film absorber : Properti dari penyerap dapat dimodifikasi dengan penambahan bahan kimia aktif permukaan. Agen kimia ini membantu dalam generasi turbulensi pada permukaan falling film, yang pada gilirannya akan meningkatkan laju difusi antara uap dan absorber. Tingkat peningkatan hasil difusi dalam absorber ratenya tinggi. Selain penambahan surfaktan terhadap hasil solusi dalam penurunan tegangan permukaan dan sebagai akibat keterbasahan adalah increased. Moller dan Knoche menyelidiki pengaruh surfaktan seperti anionik, non -tensides ionik dan l-oktanol pada sistem pendingin amonia-air. Ditemukan bahwa 1-octonol memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penyerapan sementara tensides anionik dan non-ionik tidak berpengaruh pada proses transfer massa. Tapi sulit untuk menemukan surfaktan yang secara kimiawi stabil pada suhu yang lebih tinggi. Keterbasahan juga dapat ditingkatkan dengan perlakuan permukaan, yang dapat membentuk pemisahan atau kekasaran treatment. Bentuk pemisahan dikategorikan sebagai pemisahan macroscale dimana perlakuan kekasaran diklasifikasikan sebagai perlakuan mikro. Permukaan lengkung konstan (CCS) merupakan salah satu perawatan skala makro. CCS telah dipelajari oleh Isshiki et al. (seperti dikutip dalam Goel19) dan mereka melaporkan pembentukan sebuah falling film seragam tebal di sekitar permukaan. Hasil penelitian juga

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor menunjukkan bahwa perpindahan panas meningkat dalam hal ini dibandingkan dengan persegi panjang dan sirip segitiga. Namun, tabung CCS tidak efektif karena manufaktur tinggi cost. Dalam rangka meningkatkan keterbasahan pada permukaan, perlakuan mikro seperti scratching, coating dan baking (oksidasi) diselidiki. Park et. al menguji tabung kosong dan dua-berbeda tabung menetas mikro dan menemukan bahwa kinerja absorber di saluran menetas mikro dengan kekasaran dalam kisaran 0,386-6,968 pM meningkat dua kali lipat lebih dari sebuah tabung kosong. Peningkatan kinerja penyerapan ini disebabkan oleh keterbasahan peningkatan yang mempromosikan perpindahan panas yang lebih tinggi antara solusi dan pendingin. Kang dan Christensen menggunakan silinder berputar dalam rangka meningkatkan mekanisme perpindahan panas dalam penyerap falling film dengan sistem penyerapan Li-Br. Gambar dibawah ini menunjukkan susunan silinder berputar - penyerap menggunakan dua silinder konsentris. Silinder luar diadakan stasioner sedangkan silinder dalam berputar pada porosnya. Solusi lemah Li-Br disuntikkan ke dalam silinder dalam berputar sedangkan pendingin mengalir secara aksial di wilayah annulus. Sebagai silinder berputar, gaya sentrifugal menyebabkan solusi lemah untuk membentuk lapisan tipis pada pinggiran silinder dalam yang dihasilkan di daerah meningkatkan kontak antara solusi yang lemah dan pendingin. Terlepas dari bidang kontak meningkat, rotasi mempromosikan turbulensi. Sebagai konsekuensi dari ini, mekanisme perpindahan panas ditingkatkan dan meningkatkan tingkat penyerapan. Namun pengaturan ini membutuhkan energi tambahan untuk menjalankan silinder dan maka aplikasinya dibatasi untuk sistem resapan kecil.

Gambar 2.4 Arrangement of rotating cylinders in falling film Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa akan ada perbaikan yang signifikan dalam mekanisme perpindahan panas ketika sebuah tabung aksial bergalur digunakan sebagai pengganti area tube. Silinder sederhana Permukaan untuk tabung bergalur secara signifikan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tabung silinder halus. ATConlisk menemukan bahwa perpindahan panas ditingkatkan hanya jika rasio dari total massa yang terserap untuk tabung bergalur dengan yang tabung halus lebih besar dari rasio area. Kemudian Conlisk analisis terhadap kinerja tabung-, tulang belakang absorber. Tetapi geometri dari sebuah tabung-tulang belakang rumit dan tidak ada perbaikan yang signifikan dalam transfer panas. Ditemukan bahwa sebagai lapangan antara duri meningkat, efek tegangan permukaan menjadi signifikan dan transfer panas menurun terasa.

Gambar 2.5 Spine Tube

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor Struktur permukaan seperti sirip dan tonjolan yang telah ditambahkan akan membantu dalam pembentukan sebuah film cairan stabil selama bagian yang lebih besar dari falling film. Siyoung Jeong et. al.29 menggambarkan kinerja perpindahan panas dari absorber tabung melingkar. Sebuah peredam tabung melingkar terdiri dari sebuah tabung digulung dan shell. Tabung digulung adalah luka kompak meminimalkan lapangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawa ini. Solusi lemah amonia / air mengalir ke bawah melalui sisi luar dan dalam tabung dan uap amonia diserap di dalamnya sedangkan uap mengalir ke atas.

Gambar 2.7 Spray Absorber Dalam spray absorber, sebuah pelat penukar panas dapat digunakan. Pelat penukar panas jauh lebih murah bila dibandingkan dengan shell dan tube penukar panas. Oleh karena itu penerapan sistem spray absorber untuk sistem kapasitas rendah akan berubah menjadi lebih murah dan kompak jika dibandingkan dengan absorber falling film. Namun hasil percobaan dilakukan dengan solusi Li-Br menunjukkan bahwa jika ruang semprotan harus besar (untuk mesin dengan kapasitas> 50 KW) maka tidak ada perbedaan yang signifikan dalam biaya spray absorber dan absorber falling film. Selain itu nosel harus dipilih dengan cermat untuk menghindari tetes tekanan tinggi. Tetes tekanan yang lebih tinggi menghasilkan daya pompa yang lebih tinggi. Tray/Plate Column Absorber Sebuah plat penyerap kolom terdiri dari beberapa tray / plat yang tertutup di sebuah menara silinder. Secara umum, modus aliran dalam kolom plat absorber adalah aliran lintas. Gas yang mengalir melalui perforasi tersebar ke dalam cairan yang memegang pada plat. Hal ini terus naik cair menghasilkan kontak yang lebih baik antara cairan dan uap. Pada downcomers membantu dalam cairan untuk mengalir dari tray atas ke tray bawah.

Gambar 2.6 Arrangement of coils in the coiled tube absorber Pendingin yang mengalir di dalam tabung melingkar menghilangkan penyerapan panas yang dihasilkan. Gaya sentrifugal yang disebabkan oleh aliran pendingin melalui tabung menimbulkan arus sekunder dalam bentuk pusaran ganda dan sebagai akibatnya turbulensi meningkat. Hal ini mengakibatkan perpindahan panas ditingkatkan antara pendingin dan dinding tabung. Percobaan mereka menunjukkan bahwa pengurangan jari-jari kelengkungan dan peningkatan jumlah belitan dalam kumparan menyebabkan perpindahan panas ditingkatkan. Adiabatic Spray Absorber Prinsip dasar dari sebuah peredam semprot adiabatik adalah untuk melakukan perpindahan panas dan massa terpisah satu sama lain dalam dua komponen yang berbeda. Panas ditolak dalam penukar panas sedangkan perpindahan massa terjadi di kapal sederhana. Hal ini menyebabkan penolakan panas yang efektif bersama dengan massa yang tinggi transfer. Summerer et al. menggambarkan kerja penyerap adiabatik semprot dengan cairan bekerja sebagai Li-Br. Dalam hal ini, solusi Li-Br adalah sub-didinginkan dalam penukar panas. Sebuah semprotan nozel solusi sub-didinginkan satu kamar ke kamar adiabatik dimana uap air ada. Pada menyerap uap, solusinya adalah panas sedikit dan diencerkan sampai kesetimbangan tercapai baik dalam suhu dan konsentrasi. Sebuah bagian dari solusi yang lemah adalah dipompa ke generator untuk dibuat ulang lagi sambil solusi yang tersisa kembali beredar. Spray absorber bisa bekerja dengan cairan seperti hidroksida, yang memiliki koefisien perpindahan panas rendah. Hidroksida memiliki penyerapan sedikit panas di absorber film dan ini sebagian disebabkan oleh viskositas tinggi. Penataan penyerap semprot adiabatik ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Gambar 2.8 Tray terminology Dalam Chemical Engineers Handbook, oleh Perry dan Chilton, dinyatakan bahwa "kapasitas maksimum yang diijinkan dari plat untuk penanganan aliran gas dan cairan merupakan prioritas utama karena perbaikan mungkin diameter minimum kolom dan kapasitas minimum yang diijinkan suatu kolom ditentukan oleh kebutuhan untuk dispersi efektif dan penghubung dari fase. Oleh karena itu sementara merancang tray column, merawat harus diambil tentang kapasitas aliran bawah dari cairan, memungkinkan entrainment cairan bersama dengan gas dan dispersi antara dua fase. Parameter ini mempengaruhi efisiensi transfer dan sebagai hasilnya efisiensi penyerap terpengaruh. Peredam tray column dapat diklasifikasikan sebagai:

1. Bubble cap absorber 2. Sieve plate absorber 3. Valve plate absorber Penyerap penutup bubble terdiri dari plat dengan bubble cap. Sebuah bubble cap terdiri dari riser pusat dan gas cap. Mengalir melalui riser pusat dan membalikkan arus bawah cap dan melewati ke bawah melalui anulus antara riser dan cap, dan kemudian mengalir ke dalam cairan pada tray melalui bukaan / slot di sisi bawah tutup. Didalam seal di tutup bubble mencegah drainase cair pada tingkat aliran gas rendah. Sebagai hasil dari bubble cap dapat beroperasi pada aliran gas yang sangat rendah rates. Ada banyak jenis bubble cap seperti bundar, bubble cap berbentuk lonceng yang paling umum digunakan cap, Bubble cap tray adalah salah satu tertua teknologi. Namun, mereka telah diganti oleh sieve tray / tray valve karena kemudahan operasi, pemeliharaan rendah, rentang operasi yang tinggi dan faktor biaya rendah dari saringan / pelat katup.

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor suka untuk tower diameter lebih dari 2 feet, tetapi untuk diameter tower kurang dari 2 feet, packed column lebih diutamakan oleh mereka ternyata lebih murah daripada penyerap tray column.

METODOLOGI

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan DataGambar 2.9 Single Pass Bubble Sebuah plat penyerap saringan menggunakan sebuah menara yang terdiri dari tray dengan orifice sederhana, yang bisa melingkar, persegi atau persegi panjang. Aliran gas mencegah cairan mengalir melalui perforations. Tetapi ketika aliran gas rendah, itu menghasilkan weeping dan demikian dengan efisiensi perpindahan massa berkurang sebagai daerah kontak antara gas dan cairan berkurang. Besar penurunan tekanan dikolom menunjukkan weeping. Penyerap yang membungkus tray dengan katup bergerak yang menyediakan lubang variabel bentuk non-lingkaran ini dikenal sebagai plat penyerap katup. Bila aliran gas rendah, katup cenderung untuk menutup dan karenanya masalah weeping, yang kita lihat di peredam plat saringan, diminimalkan dalam peredam pelat katup. Pembukaan dan penutupan katup membantu dalam menjaga keseimbangan tekanan dinamis di plat.

Studi Literatur Desain Alat

Percobaan

NO

Analisa Matematis YE S

Kesimpulan

SelesaiGambar 2.10 Single pass sieve tray Studi Literatur Pengumpulan bahan pustaka penunjang yang terkait dengan system refrigerasi absorpsi, absorber, refrigerant, dan berbagai materi lainnya yang menunjang tugas akhir ini. Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang diperlukan untuk menganalisa peforma ruang pendingin ikan seperti ukuran kapal, ukuran ruang muat ikan, banyaknya ikan hasil tangkapan, lama berlayar dan lainnya

Gambar 2.11 Sinlge pass valve tray Perry dan Chilton menyatakan bahwa tray column absorber lebih

3.1 Pembuatan Alat

Pembuatan sistem refrigerasi absorpsi ini terdiri dari beberapa bagian. Salah satunya yaitu absorber yang berfungsi untuk menyerap uap refrigerant yang dibawah ke generator. Perancangan absorber ini terbuat dari material yang mudah menerima suhu dari lingkungan luar yang digunakan untuk salah satu pendingin pada absorber tersebut. Absorber ini berbentung seperti tabung yang didalamnya berisikan refrigerant dan memiliki lubang untuk keluarnya refrigerant yang berbentuk uap atau cair.

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor 1 unit sebagai penggerak Generator Type : Panther Kebutuhan Es Balok Total : 200 Buah Per-Palkah : 20 Buah Lama berlayar : 7 hari Jenis ikan yan di tangkap : Layang, Dorang, Golok, dll Berat bahan Bakar : 20 Ton Perhitungan Desain Absorber Data perhitungan: Temperatur LiBr masuk 0 C Tempertaur LiBr Keluar 0 C Kosentrasi LiBr pada waktu masuk Kosentrasi LiBr pada waktu keluar Tekanan pada absorber kPa Temperatur pendingin air masuk 0 C Temperatur pendingin air keluar 0 C Diameter luar tube

b

c

aKeterangan : (a) input gas (b) Input Larutan (c) Output air (d) hasil absorbsi (e) Input air (f) Tube

=4 = 30 = 64 = 54.5 % % = 0.82 = 820 Pa = 27 = 29 = 12.7 = 11 m mm = 0.127 mm = 0.11 m

f

d e

Diameter dalam tube

Gambar 3.2 Desain absorberPelaksanaan Percobaan Pelaksanaan percobaan dilakukan dengan memvariasikan temperature gas buang engine dengan cara menaikan RPM. Dalam percobaan ini dicatat perubahan temperature pada absorber dan temperature refrigerasi absorpsi beserta waktu yang dihasilkan. Analisa Matematis Untuk mengetahui besar performa atau kapasitas yang dihasilkan pada absorber dilakukan perhitungan matematis dengan memvariasikan temperatur pendinginannya. Perhitungan Panjang Plat Absorber Dimana: L: panjang plate absorber a: -132(ln(100-Ap)/86.0) b: 1.33 : laju aliran masa tiap lebar pada plat (kg/m s) Ap: persentasi absorption Dimana:

PERHITUNGAN DAN DESAIN Data KapalPada perhitungan desain absorber untuk refrigerasi absorbsi di perlukan data data penunjang. Berikut ini adalah data data kapal : Nama Kapal : KM. London 4 Deminsi Kapal Panjang : 20 m Lebar : 6,5 m Tinggi :5m Dimensi Ruang Palkah Panjang : 1,8 m Labar :1m Tinggi : 2m Jumlah : 10 Buah Engine Total Engine : 4 buah 2 unit sebagai Main Engine Type : Mitsubishi 6D16-T Daya : 166 PK Temperature Exhaust Gas : 100 0C 1 unit sebagai penggerak capstan / mesin garden Type : Yanmar

CIN : kosentrasi LiBr pada saat masuk COUT : kosentrasi LiBr pada saat keluar CEQ : kosentrasi LiBr Equilibrium Dimana untuk mengitung CEQ adalah A = - 2.00755 + 0.16976X 3.133362 x 0.001X2 + 1.97668 x 0.00001X3 = - 2.00755 + (0.16976 x 54.5) (3.133362 x (0.001 x 54.52)) + (1.97688 x (0.00001 x 54.53)) = -2.00755 + 9.25192 (3.133362 x 2.97025) + (1.97688 x 1.6187625) = -2.00755 + 9.25192 9.30763 + 3.21 A = 1.14674 B = 321.128 19.322X + 0.374382X2 2.0637 x 0.001X3 = 321.128 (19.322 x 54.5) + (0.374382 x 54.52) (2.0637 x (0.001 x 54.53) = 321.128 1053.049 + 1112.008 334.0689 B = 46.018 C = 6.21147 D = - 2886.373 E = - 337269.46 T= (-2E/[D + (D2 4E(C LOG (P/6894.8)))0.5) 459.72 = ((-2 x -337269.46) / (-2886.373 + (-2886.3732 (4 x-337269.46) x (6.21147 Log (820/ 6894.8))) 0.5) 459.72) = (674538.92 / (-2886.373 + ((8331149.095 + (1349077.84 x (6.21147 Log (0.11893))) 0.5) 459.72) = (674538.92 / (-2886.373 + ((8331149.095 + (1349077.46 x

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor (6.21147 + 0.9247)) 0.5) 459.72) = (674538.92 / (-2886.373 + (8331149.095 + (1349077.46 x 7.88477) 0.5) 459.72) = (674538.92 / (-2886.373 + (8331149.095 + 10637165.48) 0.5) 459.72) = (674538.92 / (-2886.373 + 18968314.580.5)) 459.72 = (674538.92 / (-2886.373 + 4355.26286)) 459.72 = (674538.92 / 1323.237748) 459.72 = (509.7639642 459.72) T= 39.434409 TW = (5/9) (AT + B 32) = (0.55 x ((1.14674 x .434409) + (46.09 32) = (0.55 x (45.221 + 14.09)) = (0.55 x 59.311) TW = 32.62 0C Dari data TW dan P (tekanan) maka dengan membaca grafik kosentrasi LiBr di dapat harga atau nilai CEQ sebesar 0.5444 atau 54.44% Sehingga, k = 0.614 W/m.0C Pr = 5.85 Res = 4x0.013479/0.00089 Res = 62.69209 Nu = 0.023 Re0.8Pr0.4 Nu = 0.023 x 62.692090.8 x 5.850.4 Nu = 1.277499 hi = Nuk/d hi = 1.277499x16/0.011 hi = 1858.18 W/m2.0C h0 = 1.277499x16/0.0127 h0 = 1609.447 W/m2.0C

Ap = 99.937238 Sehingga, a = -132(ln(100 99.937238)/86.0) a = -132 (Ln (0.062762/86.0) a = -132 (Ln (0.000729791)) a = 649.46317 Sehingga, Untuk panjang absorber atau tube kita asumsikan sebesar 1 m. Sehingga, 1 = 649.46317 x 1.33 = 1 /649.4317 = 0.0015398 = = 0.013479 kg/m.s Dikarenakan laju aliran masa pada absorber sebesar 0.0015 kg/s sehingga banyaknya tube yang digunakan adalah Jumlah Tube = = 8.985 (dipakai 8 tube) Chek untuk menentukan tube pendingin pada absorber = AUTm Dimana = total rata rata heat transfer (kW) A = Total luas area (m2) U = koefisien heat transfer keseluruhan (W/m2 0C) Dimana = Perbedaan temperatur panas dan dingin fluida pada waktu masuk = Perbedaan temperature panas dan dingin fluida pada waktu keluar = 23 0C = 25 0C

Dimana: D0 = diameter luar tube (m) Di = diameter dalam tube (m) Fi & F0 = faktor kesalahan (fouling factor) pada luar dan dalam permukaan tube = 9 x 105 m2 0C/kW k = konduktivitas thermal pada material (W/mK) (karena material yang digunakan stainless steel maka nilai konduktivitas thermalnya adalah 16 W/m-0C untuk suhu 25 0C ) Sehingga,

W/m-0C Dimana: Sehingga, = 5279.1 W U = 724.5379 W/m-0C 47.97221 0C

Sehingga untuk menghitung panjang tube adalah A = x D x t t = 0.38277/(3.14 x 0.0127) t = 8.4828 ( digunakan 9 tube ) Analisa peningkatan kapasitas Untuk meningkatkat kapasitas atau heat total transfer pada alat absorber tanpa melakukan perubahan demensi dan bentuk adalah sebagi berikut: Data yang sudah diketahui: 1. Nilai luas area (A) 2. Nilai total rata rata heat transfer coefficient (U) 3. Nilai rata rata perbedaan temperatur logaritma (Tln) Dari data diatas data yang mempengaruhi perubahan bentuk dan demensi adalah luas area dan rata rata heat transfer coefficient.

23.9861 0C Propertis pada air yang digunakan untuk mendinginkan T1 = 27 0C T2 = 29 0C Trata rata = 28 0C Propertis air dengan suhu 28 0C = 995.8 kg/m3 = 0.00086 kg/m.s

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor Sehingga untuk mengubah besar kapasitas yaitu dengan cara mengubah besar perbedaan suhu rata rata sebagi berikut:T1 (0C) 27 28 29 30 31 32 T2 (0C) 29 31 33 35 36 37 T0 (0C) 23 24 25 26 27 28 TL (0C) 25 27 29 31 32 33 Tm (0C) 25.88 25.47 26.95 28.43 29.43 30.43 0.304 724.5 Luas Area (A) m2

U (W/m.0C)

Kapasitas (Q) W 5696.9 5605.8 5931.5 6256.4 6477.1 6697.7

Dimana,

Tabel 4.1 perhitungan kapasitas absorber

6800.0 6600.0 6400.0 6200.0 6000.0 5800.0 5600.0 5400.0 24.00

Tm Vs Q

Gambar 4.2 Desain 2 Dimensi dan 3 Dimensi KESIMPULAN DAN SARAN

Q

26.00

28.00 Tm

30.00

32.00

Gambar 4.1 diagram hubungan kapasitas dengan perbedaan temperatur Dari rumus diatas dengan mengubah perbedaan panas dan dingin fluida masuk atau keluar dapat merubah nilai perbedaan suhu rata rata sehingga dapat mengubah nilai kapasitas tanpa mengubah dimensi dan bentuk. 4.3 Desain Absorber Data ukuran Absorber Tube: Panjang (L) = 1000 mm Diameter luar (D0)= 12.7 mm Diameter dalam (Di) = 11 mm Shell: Panjang (L) Diameter luar (D0) Diameter dalam (Di) = 1000 mm = 160 mm = 157.5 mm

Kesimpulan Berdasarkan dari hasil perhitungan, pembuatan dan perncanga alat absorber pada sistem refrigerasi absorbsi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk menghasilkan power 5.2791 kW pada absorber dibutuhkan tube sebanyak 9 buah dengan diameter inside 11 mm dan outside diameter 12.7 mm dengan diameter shell sebesar 160 mm. 2. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengasilkan kapasitas yang besar pada absorber diperlukan ukuran shell and tube lebih besar. 3. Ukuran dari absorber berpengaruh terhadap besarnya kapasitas refrigerant yang dibutuhkan. 4. Semakin besar perbedaan temperature logaritma maka semakin besar pula kapasitas yang akan dihasilkan Saran Dari perhitungan dan pembuatan alat yang dibuat masih memiliki kekurangan sehingga ada beberapa saran buat menyempurnakan alat tersebut yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa besar kapasitas yang dihasilkan pada sistem refrigerasi absorbsi maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat tersebut. 2. Untuk menghasilkan perpindahan panas yang bagus pada sistem penukar kalor ini hendaknya menggunakan material dari tembaga pada tubenya.

DAFTAR PUSTAKA[1] [2] Affrianto E, Liviawaty Evi, (1989) Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta. Baheramsyah, Alam, S.Sanuri dan P. Catur. 2006. Perancangan radiator dua kipas pada cold box

Jurnal Xyzh, Vol, No.diisi oleh editor [3] [4] [5] dengan media es kering jurnal teknologi permesinan bangunan laut : volume 3 : 23 32 Wang Shan K, Handbook Of Air Conditioning And Refrigeration. New York San Francisco Washington, D.C. Govindaraju Devi Sirisha, Analysis Of Absorber Operating For the 5 kW Ammonia/Water Combine Cycle. Florida. G.A. Florides, S.A Kalogirou, S.A Tassou, L.C Wrobel. 2002. Desaign and contruction of LiBr Absorpstion. Department of mechanical engineering, Brunel University Holman, J.P. 1994. Perpindahan Kalor. Souththern methodist univercity. F.Stoecker,Wilbert, W.Jones Jerold. Refrigerasi dan pengkondisian udara. Bandung

[6] [7]