Upload
elisa-fauzia
View
1.035
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan
sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam
pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal. Bagian terpenting dari Riset
Operasi adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model
matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila
ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan
yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi
tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan
adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.
Dua macam fungsi dalam Program Linear:
Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah.
Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas
sumber daya tersebut.
Penentuan tingkat keuntungan pada model Program Linear menggunakan variable
costing (bukan full costing). Model biaya terbagi menjadi dua, yaitu full costing dan variable
costing. Full costing adalah penentuan harga produksi yang membebankan seluruh biaya
produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Sedangkan variable
costing merupakan suatu metode penentuan harga pOKOK produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi variabel saja.
Masalah dalam Program Linear terbagi menajdi 2, yaitu:
1. Masalah Maksimisasi
Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.
2. Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi.
2
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat, yang terdiri dari:
1.1. Biaya Siklus Hidup
Biaya siklus hidup adalah semua pengeluaran yang berkaitan dengan suatu
item sejak dirancang sampai tidak dipakai lagi. Terdiri dari: biaya awal, biaya
operasional dan perawatan serta biaya disposisi.
1.2. Biaya Mendatang dan Biaya Kesempatan
Biaya mendatang diperoleh dari proses estimasi. Biaya kesempatan adalah
biaya akibat hilangnya kesempatan karena tidak memilh suatu kesempatan tertentu.
1.3. Biaya Langsung, Tak Langsung dan Overhead
Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu
operasi, produk atau proyek. Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak
mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi, produk atau proyek. Sedangkan
biaya overhead adalah biaya selain biaya langsung.
1.4. Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semivariabel
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat
kegiatan atau volume produksi. Biaya variabel adalah biaya yang secara proposional
dipengaruhi oleh tingkat kegiatan.
Metode Pemisahan Biaya Semivariabel
a. Metoda Tinggi-Rendah
High and low point method adalah metode yang memisahkan biaya variabel
dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada
titik tertinggi dengan titik terendah. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki
keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah dihitung
dan dipakai. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat, karena hanya
didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi dan terendah,
tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.
b. Metoda Pengepasan Grafis
Statistical scattergraph method) adalah metode pemisahan biaya tetap dan
biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan
3
menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Metode ini memiliki
keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan metode ini dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta
metode biaya bersiap, metode grafik statistik lebih teliti karena semua n atau bulan
telah diperhitungkan. Sedangkan kelemahan Metode grafik statistik adalah kurang
ilmiah karena penarikan garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan
orang lain, atau oleh orang tertentu tetapi waktunya berbeda, meskipun dengan
menggunakan data kapasitas dan biaya yang sarna, jadi sifatnya subyektif.
c. Metoda Regresi
Metode ini mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan secara ilmiah
yaitu dengan mencari angka terkecil penjumlahan kuadrat penyimpangan (galat) dari
garis estimasi. Meregresi: menghubungkan satu atau beberapa variabel independen
dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau
lebih menjelaskan variasi variabel dependen.
4
BAB II
DESKRIPSI KERJA
1. Studi Kasus
Menggunakan contoh kasus dibawah ini, buat model matematis dari fungsi tujuan
persoalan tersebut dengan langkah–langkah berikut serta jelaskan output
intreprestasinya !
i. Identifikasi biaya pada suatu produk
ii. Klasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan variabel menggunakan metode regresi (Dengan M.S.EXCEL &
WINQSB)
iii. Susun harga pokok produksi
iv. Buat fungsi tujuan
A. Deskripsi Perusahaan
CV Bagus Sejati merupakan sebuah perusahaan furniture dengan bahan baku
utama kayu jati yang berkedudukan di Jepara. Hasil produksi terdiri dari tiga
macam produk yang dikerjakan melalui proses permesinan dan manual.
B. Hasil Produksi dan Pemasaran
Hasil produksi CV Bagus Sejati meliputi produk furniture dengan kode berikut
: M007(Meja), K008 (Kursi) dan A212 (Almari). Daerah pemasaran produk
terbatas di pulau Jawa. Harga jual/unit M007 Rp 1.300.000,-; K008 Rp 3.250.000,-
dan A212 Rp 5.200.000,-. Volume penjualan 12 bulan terakhir ditunjukkan oleh
tabel berikut :
Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013
No Bulan Volume Penjualan (unit)
Total M007 K008 A212
1 Januari 1200 3000 800 5000
2 Pebruari 800 2000 850 3650
3 Maret 1500 2800 700 5000
4 April 1600 3200 925 5725
5 Mei 1450 2750 900 5100
5
6 Juni 1400 2900 1000 5300
7 Juli 1550 2300 1100 4950
8 Agustus 1300 2600 1025 4925
9 September 1050 2520 990 4560
10 OKtober 1280 3150 950 5380
11 Nopember 1270 2960 1060 5290
12 Desember 950 3125 925 5000
Total 15.350 33.305 11.225 59.880
Tabel Gaji Tenaga Kerja Tahun 2013
No Bagian/Operator Jumlah
(orang)
Total
Gaji/bagian
1 Sortir bahan baku 6 4.500.000
2 Perakitan 67 53.600.000
3 Pengecatan 84 67.200.000
4 Pernis 67 53.600.000
5 Finishing 36 28.800.000
6 Rip saw 3 2.700.000
7 Band saw 16 14.400.000
8 Cross cut 16 14.400.000
9 Shapper 10 9.000.000
10 Planner 2 1.800.000
11 Thicknesser 9 8.100.000
12 Laminating 6 5.450.000
13 Mesin bubut 6 5.425.000
14 Moulding 6 Spindle 6 5.400.000
15 Kiln dryer 1 1.200.000
16 Roller conveyor 1 1.200.000
17 Forklift 1 1.200.000
18 Kebersihan/tukang angkut dll 15 9.000.000
19 Supervisor 3 4.500.000
20 Pemasaran 2 2.800.000
6
21 Keuangan 1 1.750.000
22 Manajer 3 13.500.000
23 Direktur 1 7.500.000
Total 362 317.025.000
Tabel Kebutuhan Bahan Baku
Bahan Baku
Satuan
Kebutuhan bahan baku/unit produk Harga
Rp/satuan M007 K008 A212
Kayu jati (2 m3)
m3 0,15 0,075 - 2.600.000
Kayu jati (>2 m3)
m3 - - 0,4 2.875.000
Pernis Kaleng 0,5 0,25 0,9 50.000
Cat Lt 0,3 0,25 0,8 455.000
Paku Kg 0,05 0,03 0,1 15.000
Pewarna kayu Set 1,5 0,8 1 75.500
Lem kayu Kaleng 0,125 0,073 0,43 25.000
Busa AA Buah - 0,12 - 270.000
Tabel Biaya Overhead Tahun 2013
Volume Produksi
(unit)
Biaya Overhead
(Rp)
4800 2.123.000.000
4650 2.061.500.000
5020 2.213.200.000
5625 2.461.250.000
5000 2.205.000.000
5300 2.328.000.000
4950 2.184.500.000
4925 2.174.250.000
4460 1.983.600.000
5380 2.360.800.000
5290 2.323.900.000
4950 2.184.500.000
7
Beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012 sebesar
Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap.
2. Langkah-langkah Penyelesaian pada WinQSB
a. Buka folder WinQSB pada local disk C; Pilih applikasi FC atau Forecasting.
b. Klik Icon New untuk membuat masalah baru.
c. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini !
(Untuk Problem Type pilih Regressional Forecasting. Untuk Problem Title isikan
judul permasalahannya (misal: el_LAP1). Untuk Number of Factors isikan jumlah
variabel yang digunakan. Untuk Number of Observation isikan jumlah
observasinya.) Setelah itu klik OK.
Tampilan Forecasting Problem Specification
d. Masukkan variabel X pada factor 1 dan variabel Y pada factor 2 (seperti pada
tampilan dibawah ini !
Tampilan Observation
8
e. Setelah data selesai di Input, pilih menu Solve and Analyze Perform Linear
Regression.
Tampilan Menu Solve and Analyze
f. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Pada variabel (y) pilih Factor 2 OK
Tampilan Linear Regression
g. Didapatkan hasilnya seperti pada tampilan di bawah ini !
Tampilan Hasil Regresi
9
3. Langkah-langkah Penyelesaian pada Ms. Excel
a. Buka Ms. Excel
b. Input data variabel x dan y
c. Kemudian kalikan variabel x dan y, masukkan ke dalam kolom XY
Setelah baris pertama didapatkan, posisikan kursor pada ujung kolom dan baris
sehinga membentuk tanda + , lalu tarik hingga XY terpenuhi.
Tampilan Perhitungan X * Y
d. Setelah XY didapatkan, maka selanjutnya menghitung X^2.
Jika baris pertama telah didapatkan, posisikan kursor pada ujung kolom dan baris
sehinga membentuk tanda + , lalu tarik hingga X^2 terpenuhi.
Tampilan Perhitungan X ^ 2
e. Kemudian cari jumlah keseluruh dari X , Y, X*Y dan X^2 dengan menggunakan
rumus =SUM(number1;number2) dan cari jumlah kuadrat dari X.
Tampilan Rumus Perhitungan Jumlah
f. Selanjutnya adalah menghitung Biaya Tetap Variabel dan Biaya Variabel.
10
Dengan rumus:
f.1. Biaya tetap variabel 𝑏 = ((𝑛 𝑥𝑦 )−( 𝑥 𝑦))
((𝑛 𝑋2)−( 𝑥)2
)
f.2. Biaya tetap 𝑎 = ( 𝑦 −(𝑏 𝑥))
𝑛
Tampilan Perhitungan Biaya
g. Kemudian didapatkan hasilnya:
Tampilan Hasil Perhitungan Biaya
4. Perhitungan untuk Studi Kasus iii (Susun Harga Produksi)
a. Copy tabel kebutuhan bahan baku ke dalam Ms. Excel, tampak seperti pada
gambar di bawah ini
Tampilan Tabel yang di Copy
b. Hitung biaya bahan baku per masing-masing variabel kemudian jumlahkan
keseluruhan agar mendapatkan biaya bahan baku total.
Dengan rumus:= (𝑀𝑖𝑍𝑖) Meja
M007 K008 A212 Tot
0,15 0,075 - 2.600.000
- - 0,4 2.875.000
0,5 0,25 0,9 50.000
0,3 0,25 0,8 455.000
0,05 0,03 0,1 15.000
1,5 0,8 1 75.500
0,125 0,073 0,43 25.000
- 0,12 - 270.000
11
= (𝐾𝑖𝑍𝑖) Kursi ∎dengan 𝑍 = 𝑇𝑜𝑡
= (𝐴𝑖𝑍𝑖) Almari
Gambar Tabel Biaya Bahan Baku
c. Menentukan full costing dan variabel costing.
Full Costing
Harga pokok produksi:
Biaya bahan baku :
Rp 2.731.700
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000
Biaya overhead tetap : Rp 155.000.000
Biaya overhead variabel :
Rp 410.000 +
Harga pokok produksi :
Rp 475.166.700
Variable Costing
Harga pokok produksi:
Biaya bahan baku :
Rp 2.731.700
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000
Biaya overhead variabel :
Rp 410.000 +
Harga pokok produksi
Rp 320.166.700
12
Gambar Tampilan Perhitungan Biaya menggunakan Ms. Excel
5. Perhitungan untuk Studi Kasus iv (Membuat Fungsi Tujuan)
a. Dengan menggunakan Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013
No Bulan Volume Penjualan (unit)
Total M007 K008 A212
1 Januari 1200 3000 800 5000
2 Pebruari 800 2000 850 3650
3 Maret 1500 2800 700 5000
4 April 1600 3200 925 5725
5 Mei 1450 2750 900 5100
6 Juni 1400 2900 1000 5300
7 Juli 1550 2300 1100 4950
8 Agustus 1300 2600 1025 4925
9 September 1050 2520 990 4560
10 Oktober 1280 3150 950 5380
11 Nopember 1270 2960 1060 5290
12 Desember 950 3125 925 5000
Total 15.350 33.305 11.225 59.880
Tabel Volume Penjualan
13
b. Menentukan perbandingan
Dengan asumsi perbandingan menurut harga jual, didapatkan perbandingan
Meja Kursi Almari
1 : 3 : 5 :
Rp 1.300.000 Rp3.250.000 Rp 5.200.000
c. Menetukan harga perbandingan
Harga perbandingan per unit produk:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)
𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Hasil dari Rumus Produk
d. Karena beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012
sebesar Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap,
maka:
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 – 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Beban = 2087,50835
e. Menghitung biaya administrasi variabel per unit produk.
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
= (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)
𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Hasil perhitungan Beban variabel per Produk
Beban
variabel
729,3307661 Meja
2187,992298 Kursi
3646,65383 Almari
14
f. Menghitung fungsi tujuan.
Z = (harga jual meja – biaya bahan baku meja – biaya perbandingan meja – beban
administrasi meja) x1 + (harga jual kursi – biaya bahan baku kursi – biaya
perbandingan kursi – beban administrasi kursi ) x2 + (harga jual almari – biaya
bahan baku almari – biaya perbandingan almari – beban administrasi almari) x3 +
(Total biaya tenaga kerja + biaya overhead tetap).
Z = (Rp 1.300.000 - Rp 668.625 - Rp 143.245 – Rp 729) 𝑋1 + (Rp 3.250.000 –
Rp 416.325 - Rp 429.736 - Rp 2.188 ) 𝑋2 + (Rp 5.200.000 - Rp 1.646.750 -
Rp 716.226 - Rp 3.647 ) 𝑋3 + (Rp 317.025.000 + Rp 155.000.000 )
Z = (Rp 487.400) 𝑋1 + (Rp 2.401.751) 𝑋2 + (Rp 2.833.377) 𝑋3 + (Rp
472.025.000)
Jadi fungsi tujuannya adalah:
Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000
Perhitungan menggunakan Ms. Excel
15
BAB III
PEMBAHASAN
i. Identifikasi biaya pada suatu produk
1. Biaya suatu produk terdiri dari:
1.1.Biaya tetap merupakan biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di
masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam
aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan
kapasitas yang tersedia. Contohnya biaya tenaga kerja dan gaji yang
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel Gaji Tenaga Kerja Tahun 2013
No Bagian/Operator Jumlah
(orang)
Total
Gaji/bagian
24 Sortir bahan baku 6 4.500.000
25 Perakitan 67 53.600.000
26 Pengecatan 84 67.200.000
27 Pernis 67 53.600.000
28 Finishing 36 28.800.000
29 Rip saw 3 2.700.000
30 Band saw 16 14.400.000
31 Cross cut 16 14.400.000
32 Shapper 10 9.000.000
33 Planner 2 1.800.000
34 Thicknesser 9 8.100.000
35 Laminating 6 5.450.000
36 Mesin bubut 6 5.425.000
37 Moulding 6 Spindle 6 5.400.000
38 Kiln dryer 1 1.200.000
39 Roller conveyor 1 1.200.000
40 Forklift 1 1.200.000
41 Kebersihan/tukang angkut dll 15 9.000.000
42 Supervisor 3 4.500.000
16
43 Pemasaran 2 2.800.000
44 Keuangan 1 1.750.000
45 Manajer 3 13.500.000
46 Direktur 1 7.500.000
Total 362 317.025.000
1.2.Biaya variabel Merupakan biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai
dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya
yang harus dikeluarkan. Contohnya biaya bahan baku. Besarnya kebutuhan
bahan baku per unit produk serta harga bahan baku ditunjukkan oleh tabel
berikut:
Tabel Kebutuhan Bahan Baku
Bahan Baku
Satuan
Kebutuhan bahan baku/unit produk Harga
Rp/satuan M007 K008 A212
Kayu jati (2 m3)
m3 0,15 0,075 - 2.600.000
Kayu jati (>2 m3)
m3 - - 0,4 2.875.000
Pernis Kaleng 0,5 0,25 0,9 50.000
Cat Lt 0,3 0,25 0,8 455.000
Paku Kg 0,05 0,03 0,1 15.000
Pewarna kayu Set 1,5 0,8 1 75.500
Lem kayu Kaleng 0,125 0,073 0,43 25.000
Busa AA Buah - 0,12 - 270.000
1.3. Biaya semivariabel : biaya overhead adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi
variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya
overhead (selain bahan baku dan tenaga kerja/termasuk tenaga kerja tidak
langsung) selama 12 bulan terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel Biaya Overhead Tahun 2013
Volume Produksi
(unit)
Biaya Overhead
(Rp)
4800 2.123.000.000
17
ii. Klasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan variabel menggunakan metode regresi (Dengan M.S.EXCEL &
WINQSB)
Tampilan observation
Dilihat dari gambar diatas bahwa factor 1 merupakan variabel X atau variabel yang
independent. Dimana variabel X mempengaruhi variabel Y (dependen). Jadi pada observasi
kali ini volume produksi sebagai X mempengaruhi biaya overhead sebagai Y.
Tampilan Menu Solve and Analyze
4650 2.061.500.000
5020 2.213.200.000
5625 2.461.250.000
5000 2.205.000.000
5300 2.328.000.000
4950 2.184.500.000
4925 2.174.250.000
4460 1.983.600.000
5380 2.360.800.000
5290 2.323.900.000
4950 2.184.500.000
18
Solve and Analyze : Pilihan ini mencakup setidaknya dua perintah, satu untuk
memecahkan masalah dan lain untuk menyelesaikannya dengan mengikuti langkah-
langkah dari algoritma.
Tampilan Hasil Regresi menggunakan WinQSB
Berdasarkan output WinQSB untuk melihat berapa biaya tetap dan biaya variabel
maka lihat tabel hasil dengan kolom Regression Coefficient dan baris Y-intercept untuk biaya
tetap serta 1 untuk biaya variabel.
Didapatkan hasilnya adalah: biaya tetap = 154809200 ≈ 155000000
biaya variabel = 409965,3 ≈ 410000
Tampilan Hasil Regresi menggunakan MS.Excel
19
Pada Ms. Excel biaya variabel atau yang disimbolkan dengan b dihitung menggunakan
rumus: 𝑏 = ((𝑛 𝑥𝑦 )−( 𝑥 𝑦))
((𝑛 𝑋2)−( 𝑥)2
) dengan n merupakan jumlah sampel yang di observasi. 𝑥𝑦
merupakan jumlah keseluruhan dari x dikalikan y. 𝑥 merupakan jumlah dari X. 𝑦
merupakan jumlah y. 𝑥2 merupakan jumlah keseluruhan dari x di kuadratkan atau x
dikalikan x. ( 𝑥)2 merupakan jumlah x yang dikuadratkan atau 𝑥 dikali 𝑥.
Pada Ms. Excel juga didapatkan nilai a (biaya tetap) sebesar 155.000.000 dan nilai b
(biaya variabel) sebesar 410.000. sehingaa dari kedua aplikasi yang digunakan mendapatkan
nilai a dan b sama. Kemudian didapatkan biaya overheadnya Y = a + bx Y = 155000000 +
410000x.
iii. Susun harga pokok produksi
Biaya Bahan Baku
Untuk Meja (M007) = 0,15 × 2.600.000 + 0,5 × 50.000 + 0,3 ×
455.000 + 0,05 × 15.000 + 1,5 × 75.000 + 0,125 × 25.000 = 𝑅𝑝 668.625
Untuk Kursi (K008) = 0,075 × 2.875.000 + 0,25 × 50.000 + 0,25 ×
455.000 + 0,03 × 15.000 + 0,8 × 75.000 + 0,073 × 25.000 + (0,12 ×
270.000) = 𝑅𝑝 416.325
Untuk Almari (A212) = 0,4 × 2.875.000 + 0,9 × 50.000 + 0,8 ×
455.000 + 0,1 × 15.000 + 1 × 75.000 + 0,43 × 25.000 = 𝑅𝑝 1.646.750
Total Biaya Bahan Baku = 𝑅𝑝 668.625 + 𝑅𝑝 416.325 + 𝑅𝑝 1.646.750 = 𝑅𝑝 2.731.700
Biaya Tetap
Biaya tenaga kerja dan Gaji = 𝑅𝑝 317.025.000
Biaya Overhead
Biaya tetap : 𝑅𝑝 155.000.000
Biaya variabel : 𝑅𝑝 410.000
20
Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi dapat ditentukan dengan dua metode,yaitu:
Full costing dan Variable costing. Kedua metode tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak pada tujuan utamanya, yaitu konsep variable
costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsep full costing
mempunyai tujuan utama untuk pelaporan eksternal. Adanya kedua perbedaan tersebut
mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap yang selanjutnya
mempengaruhi:
1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.
2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.
Full Costing
Harga pokok produksi:
Biaya bahan baku :
Rp 2.731.700
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000
Biaya overhead tetap : Rp 155.000.000
Biaya overhead variabel :
Rp 410.000 +
Harga pokok produksi :
Rp 475.166.700
Variable Costing
Harga pokok produksi:
Biaya bahan baku :
Rp 2.731.700
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000
Biaya overhead variabel :
Rp 410.000 +
Harga pokok produksi
Rp 320.166.700
iv. Buat fungsi tujuan
Dengan penjualan 12 bulan trakhir ditunjukkan oleh tabel berikut:
Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013
No Bulan Volume Penjualan (unit)
Total M007 K008 A212
1 Januari 1200 3000 800 5000
2 Pebruari 800 2000 850 3650
3 Maret 1500 2800 700 5000
21
4 April 1600 3200 925 5725
5 Mei 1450 2750 900 5100
6 Juni 1400 2900 1000 5300
7 Juli 1550 2300 1100 4950
8 Agustus 1300 2600 1025 4925
9 September 1050 2520 990 4560
10 OKtober 1280 3150 950 5380
11 Nopember 1270 2960 1060 5290
12 Desember 950 3125 925 5000
Total 15.350 33.305 11.225 59.880
Dengan asumsi perbandingan menurut harga jual :
Meja Kursi Almari
1 : 3 : 5 :
Rp 1.300.000 Rp3.250.000 Rp 5.200.000
Maka, harga perbandingan per unit produk :
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)
𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Harga perbandingan per unit produk
Meja Rp 143.245
Kursi Rp 429.736
Almari Rp 716.226
Jadi, untuk perhitungan harga perbandingan per unit rasio produk M007 = 1, rasio
produk K008 = 3 dan rasio produk A212 = 5 , selanjutnya untuk biaya overhead variabel
menggunakan biaya variabel = Rp 410.000, total penjualan produk = 59.880. Volume
penjualan per unit M007 = 15.350, K008 = 33.305, A212 = 11.225.
Beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012 sebesar
Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap, maka:
22
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 – 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Beban = 2087,50835
Maka biaya administrasi variabel per unit produk dapat dicari dengan rumus:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)
𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Jadi, untuk perhitungan harga perbandingan per unit rasio produk M007 = 1, rasio
produk K008 = 3 dan rasio produk A212 = 5 , selanjutnya untuk biaya beban administrasi
menggunakan biaya beban yang telah dihitung sebelumnya, yaitu = 2087,51 ≈ 2088, total
penjualan produk = 59.880. Volume penjualan per unit M007 = 15.350, K008 = 33.305,
A212 = 11.225.
Dengan, 𝑋1 = jumlah meja yang diproduksi
𝑋2 = jumlah kursi yang diproduksi
𝑋3 = jumlah almari yang diproduksi
maka, fungsi tujuan sebagai berikut:
Z = (harga jual meja – biaya bahan baku meja – biaya perbandingan meja – beban
administrasi meja) x1 + (harga jual kursi – biaya bahan baku kursi – biaya
perbandingan kursi – beban administrasi kursi ) x2 + (harga jual almari – biaya bahan
baku almari – biaya perbandingan almari – beban administrasi almari) x3 + (Total
biaya tenaga kerja + biaya overhead tetap).
Z = (Rp 1.300.000 - Rp 668.625 - Rp 143.245 – Rp 729) 𝑋1 + (Rp 3.250.000 –
Rp 416.325 - Rp 429.736 - Rp 2.188 ) 𝑋2 + (Rp 5.200.000 - Rp 1.646.750 -
Rp 716.226 - Rp 3.647 ) 𝑋3 + (Rp 317.025.000 + Rp 155.000.000 )
Z = (Rp 487.400) 𝑋1 + (Rp 2.401.751) 𝑋2 + (Rp 2.833.377) 𝑋3 + (Rp
472.025.000)
Jadi fungsi tujuannya adalah:
Beban
variabel
729,3307661 Meja
2187,992298 Kursi
3646,65383 Almari
Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000
23
BAB IV
PENUTUP
Dari deskripsi kerja dan pembahasan di atas didapatkan kesimpulan bahwa:
Kasus 1. Terdapat 3 jenis biaya pada soal praktikum kali ini, yaitu biaya tetap, biaya
variabel dan biaya semivariabel. Biaya tetap terdapat pada Tabel Gaji Tenaga
Kerja Tahun 2013. Biaya variabel terdapat pada Tabel Kebutuhan Bahan Baku
dan Biaya semivariabel terdapat pada Tabel Biaya Overhead Tahun 2013.
Kasus 2 Klasifikasi biaya biaya tetap dan biaya variabel. Dengan menggunakan
software WinQSB dan Ms. Excel didapatkan biaya tetap sebesar Rp
155.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp 410.000. Sehingga didapatkan
biaya overheadnya Y = 155000000 + 410000X
Kasus 3 Harga pokok produksi menghasilkan total biaya bahan baku, biaya tetap,
dan overhead (terdiri dari: biaya tetap dan biaya variabel). Yaitu masing-
masing sebesar: 𝑅𝑝 2.731.700, 𝑅𝑝 317.025.000, 𝑅𝑝 155.000.000 & 𝑅𝑝 410.000
dan di dapatkan pula harga pokok produksi dengan metode full costing = Rp
475.166.700 dan variable costing Rp 320.166.700.
Kasus 4 Fungsi tujuan dengan asumsi perbandingan menurut harga jual didapatkan
perbandingan meja : kursi : almari ; 1 : 3 : 5. Sehingga didapatkan pula harga
perbandingan per unit produk 143.245 : 429.736 : 716.226. Kemudian dicari
beban administrasi agar didapatkan pulan biaya administrasi variabel per unit
dengan hasil beban ≈ 2088; biaya adm. Var per unit produk = 729 : 2188 :
3647. Dihitung menggunakan rumus Z dan didapatkan fungsi tujuannya, yaitu
Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000
24
DAFTAR PUSTAKA
Parkhan, Ali. 2013. Modul Praktikum Riset Operasi. Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia
http://nurfajria.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31242/RISET+OPERASIONA
L.pdf diakses pada 09 April 2014 pukul 10:02
http://whandany.blogspot.com/2011/07/metode-pemisah-biaya-semi-variabel_17.html
diakses pada 09 April 2014 pukul 10.00