24
1 BAB I PENDAHULUAN Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal. Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika. Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut. Dua macam fungsi dalam Program Linear: Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah. Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut. Penentuan tingkat keuntungan pada model Program Linear menggunakan variable costing (bukan full costing). Model biaya terbagi menjadi dua, yaitu full costing dan variable costing. Full costing adalah penentuan harga produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Sedangkan variable costing merupakan suatu metode penentuan harga pOKOK produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Masalah dalam Program Linear terbagi menajdi 2, yaitu: 1. Masalah Maksimisasi Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil. 2. Masalah Minimisasi Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi.

Lap1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lap1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan

sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam

pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal. Bagian terpenting dari Riset

Operasi adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model

matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila

ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan

yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.

Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi

tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input. Hal terpenting yang perlu kita lakukan

adalah mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan apa penyebab masalah tersebut.

Dua macam fungsi dalam Program Linear:

Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah.

Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas

sumber daya tersebut.

Penentuan tingkat keuntungan pada model Program Linear menggunakan variable

costing (bukan full costing). Model biaya terbagi menjadi dua, yaitu full costing dan variable

costing. Full costing adalah penentuan harga produksi yang membebankan seluruh biaya

produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Sedangkan variable

costing merupakan suatu metode penentuan harga pOKOK produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi variabel saja.

Masalah dalam Program Linear terbagi menajdi 2, yaitu:

1. Masalah Maksimisasi

Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.

2. Masalah Minimisasi

Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi.

Page 2: Lap1

2

Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat, yang terdiri dari:

1.1. Biaya Siklus Hidup

Biaya siklus hidup adalah semua pengeluaran yang berkaitan dengan suatu

item sejak dirancang sampai tidak dipakai lagi. Terdiri dari: biaya awal, biaya

operasional dan perawatan serta biaya disposisi.

1.2. Biaya Mendatang dan Biaya Kesempatan

Biaya mendatang diperoleh dari proses estimasi. Biaya kesempatan adalah

biaya akibat hilangnya kesempatan karena tidak memilh suatu kesempatan tertentu.

1.3. Biaya Langsung, Tak Langsung dan Overhead

Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu

operasi, produk atau proyek. Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak

mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi, produk atau proyek. Sedangkan

biaya overhead adalah biaya selain biaya langsung.

1.4. Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semivariabel

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat

kegiatan atau volume produksi. Biaya variabel adalah biaya yang secara proposional

dipengaruhi oleh tingkat kegiatan.

Metode Pemisahan Biaya Semivariabel

a. Metoda Tinggi-Rendah

High and low point method adalah metode yang memisahkan biaya variabel

dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada

titik tertinggi dengan titik terendah. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki

keunggulan dan kelemahan.

Keunggulannya adalah Metode ini sangat sederhana sehingga mudah dihitung

dan dipakai. Sedangkan Kelemahannya adalah Kurang teliti dan cermat, karena hanya

didasarkan pada dua tingkatan kapasitas yang ekstrim, yaitu tertinggi dan terendah,

tingkatan kapasitas yang lain tidak dipertimbangkan.

b. Metoda Pengepasan Grafis

Statistical scattergraph method) adalah metode pemisahan biaya tetap dan

biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan

Page 3: Lap1

3

menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Metode ini memiliki

keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan metode ini dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta

metode biaya bersiap, metode grafik statistik lebih teliti karena semua n atau bulan

telah diperhitungkan. Sedangkan kelemahan Metode grafik statistik adalah kurang

ilmiah karena penarikan garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan

orang lain, atau oleh orang tertentu tetapi waktunya berbeda, meskipun dengan

menggunakan data kapasitas dan biaya yang sarna, jadi sifatnya subyektif.

c. Metoda Regresi

Metode ini mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan secara ilmiah

yaitu dengan mencari angka terkecil penjumlahan kuadrat penyimpangan (galat) dari

garis estimasi. Meregresi: menghubungkan satu atau beberapa variabel independen

dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau

lebih menjelaskan variasi variabel dependen.

Page 4: Lap1

4

BAB II

DESKRIPSI KERJA

1. Studi Kasus

Menggunakan contoh kasus dibawah ini, buat model matematis dari fungsi tujuan

persoalan tersebut dengan langkah–langkah berikut serta jelaskan output

intreprestasinya !

i. Identifikasi biaya pada suatu produk

ii. Klasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi variabel menjadi biaya

tetap dan variabel menggunakan metode regresi (Dengan M.S.EXCEL &

WINQSB)

iii. Susun harga pokok produksi

iv. Buat fungsi tujuan

A. Deskripsi Perusahaan

CV Bagus Sejati merupakan sebuah perusahaan furniture dengan bahan baku

utama kayu jati yang berkedudukan di Jepara. Hasil produksi terdiri dari tiga

macam produk yang dikerjakan melalui proses permesinan dan manual.

B. Hasil Produksi dan Pemasaran

Hasil produksi CV Bagus Sejati meliputi produk furniture dengan kode berikut

: M007(Meja), K008 (Kursi) dan A212 (Almari). Daerah pemasaran produk

terbatas di pulau Jawa. Harga jual/unit M007 Rp 1.300.000,-; K008 Rp 3.250.000,-

dan A212 Rp 5.200.000,-. Volume penjualan 12 bulan terakhir ditunjukkan oleh

tabel berikut :

Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013

No Bulan Volume Penjualan (unit)

Total M007 K008 A212

1 Januari 1200 3000 800 5000

2 Pebruari 800 2000 850 3650

3 Maret 1500 2800 700 5000

4 April 1600 3200 925 5725

5 Mei 1450 2750 900 5100

Page 5: Lap1

5

6 Juni 1400 2900 1000 5300

7 Juli 1550 2300 1100 4950

8 Agustus 1300 2600 1025 4925

9 September 1050 2520 990 4560

10 OKtober 1280 3150 950 5380

11 Nopember 1270 2960 1060 5290

12 Desember 950 3125 925 5000

Total 15.350 33.305 11.225 59.880

Tabel Gaji Tenaga Kerja Tahun 2013

No Bagian/Operator Jumlah

(orang)

Total

Gaji/bagian

1 Sortir bahan baku 6 4.500.000

2 Perakitan 67 53.600.000

3 Pengecatan 84 67.200.000

4 Pernis 67 53.600.000

5 Finishing 36 28.800.000

6 Rip saw 3 2.700.000

7 Band saw 16 14.400.000

8 Cross cut 16 14.400.000

9 Shapper 10 9.000.000

10 Planner 2 1.800.000

11 Thicknesser 9 8.100.000

12 Laminating 6 5.450.000

13 Mesin bubut 6 5.425.000

14 Moulding 6 Spindle 6 5.400.000

15 Kiln dryer 1 1.200.000

16 Roller conveyor 1 1.200.000

17 Forklift 1 1.200.000

18 Kebersihan/tukang angkut dll 15 9.000.000

19 Supervisor 3 4.500.000

20 Pemasaran 2 2.800.000

Page 6: Lap1

6

21 Keuangan 1 1.750.000

22 Manajer 3 13.500.000

23 Direktur 1 7.500.000

Total 362 317.025.000

Tabel Kebutuhan Bahan Baku

Bahan Baku

Satuan

Kebutuhan bahan baku/unit produk Harga

Rp/satuan M007 K008 A212

Kayu jati (2 m3)

m3 0,15 0,075 - 2.600.000

Kayu jati (>2 m3)

m3 - - 0,4 2.875.000

Pernis Kaleng 0,5 0,25 0,9 50.000

Cat Lt 0,3 0,25 0,8 455.000

Paku Kg 0,05 0,03 0,1 15.000

Pewarna kayu Set 1,5 0,8 1 75.500

Lem kayu Kaleng 0,125 0,073 0,43 25.000

Busa AA Buah - 0,12 - 270.000

Tabel Biaya Overhead Tahun 2013

Volume Produksi

(unit)

Biaya Overhead

(Rp)

4800 2.123.000.000

4650 2.061.500.000

5020 2.213.200.000

5625 2.461.250.000

5000 2.205.000.000

5300 2.328.000.000

4950 2.184.500.000

4925 2.174.250.000

4460 1.983.600.000

5380 2.360.800.000

5290 2.323.900.000

4950 2.184.500.000

Page 7: Lap1

7

Beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012 sebesar

Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap.

2. Langkah-langkah Penyelesaian pada WinQSB

a. Buka folder WinQSB pada local disk C; Pilih applikasi FC atau Forecasting.

b. Klik Icon New untuk membuat masalah baru.

c. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini !

(Untuk Problem Type pilih Regressional Forecasting. Untuk Problem Title isikan

judul permasalahannya (misal: el_LAP1). Untuk Number of Factors isikan jumlah

variabel yang digunakan. Untuk Number of Observation isikan jumlah

observasinya.) Setelah itu klik OK.

Tampilan Forecasting Problem Specification

d. Masukkan variabel X pada factor 1 dan variabel Y pada factor 2 (seperti pada

tampilan dibawah ini !

Tampilan Observation

Page 8: Lap1

8

e. Setelah data selesai di Input, pilih menu Solve and Analyze Perform Linear

Regression.

Tampilan Menu Solve and Analyze

f. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Pada variabel (y) pilih Factor 2 OK

Tampilan Linear Regression

g. Didapatkan hasilnya seperti pada tampilan di bawah ini !

Tampilan Hasil Regresi

Page 9: Lap1

9

3. Langkah-langkah Penyelesaian pada Ms. Excel

a. Buka Ms. Excel

b. Input data variabel x dan y

c. Kemudian kalikan variabel x dan y, masukkan ke dalam kolom XY

Setelah baris pertama didapatkan, posisikan kursor pada ujung kolom dan baris

sehinga membentuk tanda + , lalu tarik hingga XY terpenuhi.

Tampilan Perhitungan X * Y

d. Setelah XY didapatkan, maka selanjutnya menghitung X^2.

Jika baris pertama telah didapatkan, posisikan kursor pada ujung kolom dan baris

sehinga membentuk tanda + , lalu tarik hingga X^2 terpenuhi.

Tampilan Perhitungan X ^ 2

e. Kemudian cari jumlah keseluruh dari X , Y, X*Y dan X^2 dengan menggunakan

rumus =SUM(number1;number2) dan cari jumlah kuadrat dari X.

Tampilan Rumus Perhitungan Jumlah

f. Selanjutnya adalah menghitung Biaya Tetap Variabel dan Biaya Variabel.

Page 10: Lap1

10

Dengan rumus:

f.1. Biaya tetap variabel 𝑏 = ((𝑛 𝑥𝑦 )−( 𝑥 𝑦))

((𝑛 𝑋2)−( 𝑥)2

)

f.2. Biaya tetap 𝑎 = ( 𝑦 −(𝑏 𝑥))

𝑛

Tampilan Perhitungan Biaya

g. Kemudian didapatkan hasilnya:

Tampilan Hasil Perhitungan Biaya

4. Perhitungan untuk Studi Kasus iii (Susun Harga Produksi)

a. Copy tabel kebutuhan bahan baku ke dalam Ms. Excel, tampak seperti pada

gambar di bawah ini

Tampilan Tabel yang di Copy

b. Hitung biaya bahan baku per masing-masing variabel kemudian jumlahkan

keseluruhan agar mendapatkan biaya bahan baku total.

Dengan rumus:= (𝑀𝑖𝑍𝑖) Meja

M007 K008 A212 Tot

0,15 0,075 - 2.600.000

- - 0,4 2.875.000

0,5 0,25 0,9 50.000

0,3 0,25 0,8 455.000

0,05 0,03 0,1 15.000

1,5 0,8 1 75.500

0,125 0,073 0,43 25.000

- 0,12 - 270.000

Page 11: Lap1

11

= (𝐾𝑖𝑍𝑖) Kursi ∎dengan 𝑍 = 𝑇𝑜𝑡

= (𝐴𝑖𝑍𝑖) Almari

Gambar Tabel Biaya Bahan Baku

c. Menentukan full costing dan variabel costing.

Full Costing

Harga pokok produksi:

Biaya bahan baku :

Rp 2.731.700

Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000

Biaya overhead tetap : Rp 155.000.000

Biaya overhead variabel :

Rp 410.000 +

Harga pokok produksi :

Rp 475.166.700

Variable Costing

Harga pokok produksi:

Biaya bahan baku :

Rp 2.731.700

Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000

Biaya overhead variabel :

Rp 410.000 +

Harga pokok produksi

Rp 320.166.700

Page 12: Lap1

12

Gambar Tampilan Perhitungan Biaya menggunakan Ms. Excel

5. Perhitungan untuk Studi Kasus iv (Membuat Fungsi Tujuan)

a. Dengan menggunakan Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013

No Bulan Volume Penjualan (unit)

Total M007 K008 A212

1 Januari 1200 3000 800 5000

2 Pebruari 800 2000 850 3650

3 Maret 1500 2800 700 5000

4 April 1600 3200 925 5725

5 Mei 1450 2750 900 5100

6 Juni 1400 2900 1000 5300

7 Juli 1550 2300 1100 4950

8 Agustus 1300 2600 1025 4925

9 September 1050 2520 990 4560

10 Oktober 1280 3150 950 5380

11 Nopember 1270 2960 1060 5290

12 Desember 950 3125 925 5000

Total 15.350 33.305 11.225 59.880

Tabel Volume Penjualan

Page 13: Lap1

13

b. Menentukan perbandingan

Dengan asumsi perbandingan menurut harga jual, didapatkan perbandingan

Meja Kursi Almari

1 : 3 : 5 :

Rp 1.300.000 Rp3.250.000 Rp 5.200.000

c. Menetukan harga perbandingan

Harga perbandingan per unit produk:

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)

𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )

Hasil dari Rumus Produk

d. Karena beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012

sebesar Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap,

maka:

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 – 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

Beban = 2087,50835

e. Menghitung biaya administrasi variabel per unit produk.

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

= (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)

𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )

Hasil perhitungan Beban variabel per Produk

Beban

variabel

729,3307661 Meja

2187,992298 Kursi

3646,65383 Almari

Page 14: Lap1

14

f. Menghitung fungsi tujuan.

Z = (harga jual meja – biaya bahan baku meja – biaya perbandingan meja – beban

administrasi meja) x1 + (harga jual kursi – biaya bahan baku kursi – biaya

perbandingan kursi – beban administrasi kursi ) x2 + (harga jual almari – biaya

bahan baku almari – biaya perbandingan almari – beban administrasi almari) x3 +

(Total biaya tenaga kerja + biaya overhead tetap).

Z = (Rp 1.300.000 - Rp 668.625 - Rp 143.245 – Rp 729) 𝑋1 + (Rp 3.250.000 –

Rp 416.325 - Rp 429.736 - Rp 2.188 ) 𝑋2 + (Rp 5.200.000 - Rp 1.646.750 -

Rp 716.226 - Rp 3.647 ) 𝑋3 + (Rp 317.025.000 + Rp 155.000.000 )

Z = (Rp 487.400) 𝑋1 + (Rp 2.401.751) 𝑋2 + (Rp 2.833.377) 𝑋3 + (Rp

472.025.000)

Jadi fungsi tujuannya adalah:

Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000

Perhitungan menggunakan Ms. Excel

Page 15: Lap1

15

BAB III

PEMBAHASAN

i. Identifikasi biaya pada suatu produk

1. Biaya suatu produk terdiri dari:

1.1.Biaya tetap merupakan biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di

masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam

aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan

kapasitas yang tersedia. Contohnya biaya tenaga kerja dan gaji yang

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel Gaji Tenaga Kerja Tahun 2013

No Bagian/Operator Jumlah

(orang)

Total

Gaji/bagian

24 Sortir bahan baku 6 4.500.000

25 Perakitan 67 53.600.000

26 Pengecatan 84 67.200.000

27 Pernis 67 53.600.000

28 Finishing 36 28.800.000

29 Rip saw 3 2.700.000

30 Band saw 16 14.400.000

31 Cross cut 16 14.400.000

32 Shapper 10 9.000.000

33 Planner 2 1.800.000

34 Thicknesser 9 8.100.000

35 Laminating 6 5.450.000

36 Mesin bubut 6 5.425.000

37 Moulding 6 Spindle 6 5.400.000

38 Kiln dryer 1 1.200.000

39 Roller conveyor 1 1.200.000

40 Forklift 1 1.200.000

41 Kebersihan/tukang angkut dll 15 9.000.000

42 Supervisor 3 4.500.000

Page 16: Lap1

16

43 Pemasaran 2 2.800.000

44 Keuangan 1 1.750.000

45 Manajer 3 13.500.000

46 Direktur 1 7.500.000

Total 362 317.025.000

1.2.Biaya variabel Merupakan biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai

dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya

yang harus dikeluarkan. Contohnya biaya bahan baku. Besarnya kebutuhan

bahan baku per unit produk serta harga bahan baku ditunjukkan oleh tabel

berikut:

Tabel Kebutuhan Bahan Baku

Bahan Baku

Satuan

Kebutuhan bahan baku/unit produk Harga

Rp/satuan M007 K008 A212

Kayu jati (2 m3)

m3 0,15 0,075 - 2.600.000

Kayu jati (>2 m3)

m3 - - 0,4 2.875.000

Pernis Kaleng 0,5 0,25 0,9 50.000

Cat Lt 0,3 0,25 0,8 455.000

Paku Kg 0,05 0,03 0,1 15.000

Pewarna kayu Set 1,5 0,8 1 75.500

Lem kayu Kaleng 0,125 0,073 0,43 25.000

Busa AA Buah - 0,12 - 270.000

1.3. Biaya semivariabel : biaya overhead adalah biaya yang jumlah totalnya

berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi

variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya

overhead (selain bahan baku dan tenaga kerja/termasuk tenaga kerja tidak

langsung) selama 12 bulan terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Biaya Overhead Tahun 2013

Volume Produksi

(unit)

Biaya Overhead

(Rp)

4800 2.123.000.000

Page 17: Lap1

17

ii. Klasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi variabel menjadi biaya

tetap dan variabel menggunakan metode regresi (Dengan M.S.EXCEL &

WINQSB)

Tampilan observation

Dilihat dari gambar diatas bahwa factor 1 merupakan variabel X atau variabel yang

independent. Dimana variabel X mempengaruhi variabel Y (dependen). Jadi pada observasi

kali ini volume produksi sebagai X mempengaruhi biaya overhead sebagai Y.

Tampilan Menu Solve and Analyze

4650 2.061.500.000

5020 2.213.200.000

5625 2.461.250.000

5000 2.205.000.000

5300 2.328.000.000

4950 2.184.500.000

4925 2.174.250.000

4460 1.983.600.000

5380 2.360.800.000

5290 2.323.900.000

4950 2.184.500.000

Page 18: Lap1

18

Solve and Analyze : Pilihan ini mencakup setidaknya dua perintah, satu untuk

memecahkan masalah dan lain untuk menyelesaikannya dengan mengikuti langkah-

langkah dari algoritma.

Tampilan Hasil Regresi menggunakan WinQSB

Berdasarkan output WinQSB untuk melihat berapa biaya tetap dan biaya variabel

maka lihat tabel hasil dengan kolom Regression Coefficient dan baris Y-intercept untuk biaya

tetap serta 1 untuk biaya variabel.

Didapatkan hasilnya adalah: biaya tetap = 154809200 ≈ 155000000

biaya variabel = 409965,3 ≈ 410000

Tampilan Hasil Regresi menggunakan MS.Excel

Page 19: Lap1

19

Pada Ms. Excel biaya variabel atau yang disimbolkan dengan b dihitung menggunakan

rumus: 𝑏 = ((𝑛 𝑥𝑦 )−( 𝑥 𝑦))

((𝑛 𝑋2)−( 𝑥)2

) dengan n merupakan jumlah sampel yang di observasi. 𝑥𝑦

merupakan jumlah keseluruhan dari x dikalikan y. 𝑥 merupakan jumlah dari X. 𝑦

merupakan jumlah y. 𝑥2 merupakan jumlah keseluruhan dari x di kuadratkan atau x

dikalikan x. ( 𝑥)2 merupakan jumlah x yang dikuadratkan atau 𝑥 dikali 𝑥.

Pada Ms. Excel juga didapatkan nilai a (biaya tetap) sebesar 155.000.000 dan nilai b

(biaya variabel) sebesar 410.000. sehingaa dari kedua aplikasi yang digunakan mendapatkan

nilai a dan b sama. Kemudian didapatkan biaya overheadnya Y = a + bx Y = 155000000 +

410000x.

iii. Susun harga pokok produksi

Biaya Bahan Baku

Untuk Meja (M007) = 0,15 × 2.600.000 + 0,5 × 50.000 + 0,3 ×

455.000 + 0,05 × 15.000 + 1,5 × 75.000 + 0,125 × 25.000 = 𝑅𝑝 668.625

Untuk Kursi (K008) = 0,075 × 2.875.000 + 0,25 × 50.000 + 0,25 ×

455.000 + 0,03 × 15.000 + 0,8 × 75.000 + 0,073 × 25.000 + (0,12 ×

270.000) = 𝑅𝑝 416.325

Untuk Almari (A212) = 0,4 × 2.875.000 + 0,9 × 50.000 + 0,8 ×

455.000 + 0,1 × 15.000 + 1 × 75.000 + 0,43 × 25.000 = 𝑅𝑝 1.646.750

Total Biaya Bahan Baku = 𝑅𝑝 668.625 + 𝑅𝑝 416.325 + 𝑅𝑝 1.646.750 = 𝑅𝑝 2.731.700

Biaya Tetap

Biaya tenaga kerja dan Gaji = 𝑅𝑝 317.025.000

Biaya Overhead

Biaya tetap : 𝑅𝑝 155.000.000

Biaya variabel : 𝑅𝑝 410.000

Page 20: Lap1

20

Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi dapat ditentukan dengan dua metode,yaitu:

Full costing dan Variable costing. Kedua metode tersebut memiliki perbedaan.

Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak pada tujuan utamanya, yaitu konsep variable

costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsep full costing

mempunyai tujuan utama untuk pelaporan eksternal. Adanya kedua perbedaan tersebut

mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap yang selanjutnya

mempengaruhi:

1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.

2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.

Full Costing

Harga pokok produksi:

Biaya bahan baku :

Rp 2.731.700

Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000

Biaya overhead tetap : Rp 155.000.000

Biaya overhead variabel :

Rp 410.000 +

Harga pokok produksi :

Rp 475.166.700

Variable Costing

Harga pokok produksi:

Biaya bahan baku :

Rp 2.731.700

Biaya tenaga kerja langsung : Rp 317.025.000

Biaya overhead variabel :

Rp 410.000 +

Harga pokok produksi

Rp 320.166.700

iv. Buat fungsi tujuan

Dengan penjualan 12 bulan trakhir ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel Volume Penjualan Produk Tahun 2013

No Bulan Volume Penjualan (unit)

Total M007 K008 A212

1 Januari 1200 3000 800 5000

2 Pebruari 800 2000 850 3650

3 Maret 1500 2800 700 5000

Page 21: Lap1

21

4 April 1600 3200 925 5725

5 Mei 1450 2750 900 5100

6 Juni 1400 2900 1000 5300

7 Juli 1550 2300 1100 4950

8 Agustus 1300 2600 1025 4925

9 September 1050 2520 990 4560

10 OKtober 1280 3150 950 5380

11 Nopember 1270 2960 1060 5290

12 Desember 950 3125 925 5000

Total 15.350 33.305 11.225 59.880

Dengan asumsi perbandingan menurut harga jual :

Meja Kursi Almari

1 : 3 : 5 :

Rp 1.300.000 Rp3.250.000 Rp 5.200.000

Maka, harga perbandingan per unit produk :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)

𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )

Harga perbandingan per unit produk

Meja Rp 143.245

Kursi Rp 429.736

Almari Rp 716.226

Jadi, untuk perhitungan harga perbandingan per unit rasio produk M007 = 1, rasio

produk K008 = 3 dan rasio produk A212 = 5 , selanjutnya untuk biaya overhead variabel

menggunakan biaya variabel = Rp 410.000, total penjualan produk = 59.880. Volume

penjualan per unit M007 = 15.350, K008 = 33.305, A212 = 11.225.

Beban administrasi dan umum serta beban penjualan pada tahun 2012 sebesar

Rp.150.000.000,- dengan Rp.25.000.000,- diantaranya bersifat tetap, maka:

Page 22: Lap1

22

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 – 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

Beban = 2087,50835

Maka biaya administrasi variabel per unit produk dapat dicari dengan rumus:

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = (𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)𝑥(𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖)𝑥 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)

𝛴(𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 )

Jadi, untuk perhitungan harga perbandingan per unit rasio produk M007 = 1, rasio

produk K008 = 3 dan rasio produk A212 = 5 , selanjutnya untuk biaya beban administrasi

menggunakan biaya beban yang telah dihitung sebelumnya, yaitu = 2087,51 ≈ 2088, total

penjualan produk = 59.880. Volume penjualan per unit M007 = 15.350, K008 = 33.305,

A212 = 11.225.

Dengan, 𝑋1 = jumlah meja yang diproduksi

𝑋2 = jumlah kursi yang diproduksi

𝑋3 = jumlah almari yang diproduksi

maka, fungsi tujuan sebagai berikut:

Z = (harga jual meja – biaya bahan baku meja – biaya perbandingan meja – beban

administrasi meja) x1 + (harga jual kursi – biaya bahan baku kursi – biaya

perbandingan kursi – beban administrasi kursi ) x2 + (harga jual almari – biaya bahan

baku almari – biaya perbandingan almari – beban administrasi almari) x3 + (Total

biaya tenaga kerja + biaya overhead tetap).

Z = (Rp 1.300.000 - Rp 668.625 - Rp 143.245 – Rp 729) 𝑋1 + (Rp 3.250.000 –

Rp 416.325 - Rp 429.736 - Rp 2.188 ) 𝑋2 + (Rp 5.200.000 - Rp 1.646.750 -

Rp 716.226 - Rp 3.647 ) 𝑋3 + (Rp 317.025.000 + Rp 155.000.000 )

Z = (Rp 487.400) 𝑋1 + (Rp 2.401.751) 𝑋2 + (Rp 2.833.377) 𝑋3 + (Rp

472.025.000)

Jadi fungsi tujuannya adalah:

Beban

variabel

729,3307661 Meja

2187,992298 Kursi

3646,65383 Almari

Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000

Page 23: Lap1

23

BAB IV

PENUTUP

Dari deskripsi kerja dan pembahasan di atas didapatkan kesimpulan bahwa:

Kasus 1. Terdapat 3 jenis biaya pada soal praktikum kali ini, yaitu biaya tetap, biaya

variabel dan biaya semivariabel. Biaya tetap terdapat pada Tabel Gaji Tenaga

Kerja Tahun 2013. Biaya variabel terdapat pada Tabel Kebutuhan Bahan Baku

dan Biaya semivariabel terdapat pada Tabel Biaya Overhead Tahun 2013.

Kasus 2 Klasifikasi biaya biaya tetap dan biaya variabel. Dengan menggunakan

software WinQSB dan Ms. Excel didapatkan biaya tetap sebesar Rp

155.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp 410.000. Sehingga didapatkan

biaya overheadnya Y = 155000000 + 410000X

Kasus 3 Harga pokok produksi menghasilkan total biaya bahan baku, biaya tetap,

dan overhead (terdiri dari: biaya tetap dan biaya variabel). Yaitu masing-

masing sebesar: 𝑅𝑝 2.731.700, 𝑅𝑝 317.025.000, 𝑅𝑝 155.000.000 & 𝑅𝑝 410.000

dan di dapatkan pula harga pokok produksi dengan metode full costing = Rp

475.166.700 dan variable costing Rp 320.166.700.

Kasus 4 Fungsi tujuan dengan asumsi perbandingan menurut harga jual didapatkan

perbandingan meja : kursi : almari ; 1 : 3 : 5. Sehingga didapatkan pula harga

perbandingan per unit produk 143.245 : 429.736 : 716.226. Kemudian dicari

beban administrasi agar didapatkan pulan biaya administrasi variabel per unit

dengan hasil beban ≈ 2088; biaya adm. Var per unit produk = 729 : 2188 :

3647. Dihitung menggunakan rumus Z dan didapatkan fungsi tujuannya, yaitu

Z = 487400 𝑋1 + 2401751 𝑋2 + 2833377 𝑋3 - 472025000

Page 24: Lap1

24

DAFTAR PUSTAKA

Parkhan, Ali. 2013. Modul Praktikum Riset Operasi. Yogyakarta: Universitas Islam

Indonesia

http://nurfajria.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31242/RISET+OPERASIONA

L.pdf diakses pada 09 April 2014 pukul 10:02

http://whandany.blogspot.com/2011/07/metode-pemisah-biaya-semi-variabel_17.html

diakses pada 09 April 2014 pukul 10.00