Upload
nur-pramono
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Kasus gizi buruk saat ini menjadi masalah yang menjadi perhatian di
Indonesia. Gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapat
perhatian, karena dapat menimbulkan the lost generation.Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2!", pre#alensi balita gizi buruk dan kurang di
Indonesia men$apai !%,& persen ('empo., 2!*). +erdasarkan data tersebut
dapat dilihat baha kasus gizi buruk masih $ukup mengkhaatirkan, sehingga
perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak dalam menekan angka pre#alensi gizi
kurang maupun gizi buruk.
Kejadian anemia (de-isiensi zat besi) lebih rentan terjadi pada anita,
diantaranya karena menstruasi yang terjadi setiap bulan, pola makan yang tidak
baik menyebabkan asupan nutrisi berkurang, sakit terlalu lama, atau melakukan
diet ketat. edangkan, untuk mengetahui kemungkinan ia mengalami Kekurangan
/nergi Kronis (K/K), dapat dilakukan pengukuran 0ingkar 0engan 1tas (0I01).
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
2/25
Tujuan Pembelajaran
etelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasisa mampu
melakukan pemantauan status gizi balita dan ibu hamil di uskesmas. 1dapun
learning outcome pembelajaran ini adalah diharapkan mahasisa3
! 4ampu melakukan pemantauan status gizi balita ( screening status gizi
balita), diantaranya3
a 4ampu melakukan pengukuran berat badan (++), tinggi badan
('+) atau panjang badan (+), dan umur (5) balita disesuaikandengan jenis kelamin.
b 4engisi dan memba$a gra-ik pertumbuhan balita di buku KI1
(kesehatan ibu dan anak).
$ 4ampu mengkategorikan dan menginterpretasikan hasil
pengukuran ++,'+, atau +, dan 5mur dalam status gizi balita
menurut standar 6782*.
d 4ampu memberikan saran kepada ibu balita dari hasil interpretasi
pengukuran.
2 4ampu melakukan pemantauan status gizi ibu hamil3
a 4ampu melakukan pengukuran antropometri ibu hamil baik
dengan indikator
! ++9'+2 atau Body Mass Index (+4I).
2 0ingkar lengan atas (0I01) dan kadar 7b.
b 4ampu mengisikan pada buku KI1 dan menginterpretasikan hasil
pengukuran.
$ 4ampu mengisi dan memba$a kartu menuju sehat ibu hamil
(K48ibu hamil).
d 4ampu memberikan saran dari interpretasi hasil pengukuran.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
3/25
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
!. ersiapan
ada hari elasa, 2: ktober 2!* kelompok kami melakukan sur#ey ke
uskesmas lupuh I, ragen. ur#ey ini merupakan serangkaian agenda kegiatan
field lab kami yang pertama. ertemuan ini kami gunakan sebagai sarana perkenalan dengan pihak puskesmas.
ada hari elasa, " ;o#ember 2!* kemudian kami menuju ke ruang kepala
puskesmas untuk mendapatkan pengarahan mengenai pemantauan status gizi
balita dan ibu hamil oleh dr. 1ny usiloati selaku kepala puskesmaslupuh I.
etelah itu, kami mendapatkan pengarahan tambahan mengenai pelaksanaan
pemantauan atau pelaksanaan saat di lapangan umtuk minggu depan yang
disampaikan oleh dr. 1gus. etelah berdiskusi panjang lebar, kami melakukan
latihan penimbangan balita menggunakan da$in sebelum terjun ke lapangan
minggu depan.
2.elaksanaan
elasa, ! ;o#ember 2!*, kami datang ke puskesmas pada pukul :." 6I+,
kemudian kami menunggu di ruang tunggu terlebih dahulu sembari menunggu
kepala puskesmas selesai apel pagi. " menit setelah itu, dr. 1ny usiloati
selaku kepala puskesmas lupuh ! menyuruh kami masuk ke dalam ruangan
kapuskes untuk memberi pengarahan kembali ( briefing ) mengenai kegiatan
lapangan pagi ini yang akan kami laksanakan. Dalam kegiatan pemantauan status
gizi balita dan ibu hamil, kelompok kami dibagi menjadi 2 kelompok ke$il
sebagai berikut3
Kelompok ! terdiri dari 3
•
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
4/25
• Ratu alsabila
•7a-idz ;ur antoso
• Komang 4iradei
• Dina Rahmayanti
Kelompok ! mendapatkan lokasi pemantauan di osyandu =Kemuning I>? di
Desa Karangaru, Ke$amatan lupuh, Kabupaten ragen.
Kelompok 2 terdiri dari 3
• 4uhammad @ogatama 6
• Rahel ermata 7
• >ira 1nindya
• 1d#endanu ;ur K
• Diana Kartikaati
• ekar 1yu Kelompok 2 mendapatkan lokasi pemantauan di posyandu
=Delima II? Desa ambirejo, Ke$amatan lupuh, Kabupaten ragen.
etelah dibagi menjadi 2 ilayah posyandu, kami langsung menuju tempat
posyandu masing8masing diikuti oleh para instruktur lapangannya. 'iap posyandu
terdiri dari " instruktur lapangan yang membantu mengaasi dan membimbing
kami dalam kegiatan di lapangan tersebut. 4asing8masing kelompok melakukan
pemantauan status gizi balita yang terdiri dari penimbangan berat badan balita
menggunakan da$in dan pengukuran tinggi badan menggunakan mi$rotoise.
edangkan untuk ibu hamil kami melakukan pemeriksaan lingkar lengan atas
( 0I01 ) menggunakan medline.
aat kegiatan kami membagi tugas dan saling bergantian melakukan pemeriksaan
tersebut, agar setiap orang dari kami bisa merasakan dan berlatih bagaimana
pemeriksaan yang sebenarnya. 'idak lupa juga dalam mengisi K4 ( Kartu
4enuju ehat ), kami diajarkan oleh instruktur dan bu kader tiap posyandu
bagaimana $ara mengisi dan lain halnya. etelah kegiatan selesai, kami menuju ke
puskesmas untuk mendengarkan arahan dari kapuskes mengenai pengumpulan
laporan dan teknis untuk presentasi minggu depan. etelah itu kami pulang.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
5/25
BAB III
PEMBAHAAN
4ahasisa melakukan berbagai pengukuran terhadap balita dan ibu hamil.
engukuran terhadap balita meliputi berat badan (++), tinggi badan ('+) atau
panjang badan (+), dan umur (5). ementara untuk ibu hamil, mahasisa
mengukur lingkar lengan atas (0I01).
I! Pemantauan tatus G"#" Bal"ta
A! Anal"s"s Data dan Pemba$asan
;ama +alita 3 4.Ilham
5sia 3 2* bulan
'inggi badan 3 :A $m
+erat +adan 3 %,B kg
I4' 3 %,B
'inggi badan termasuk dalam kategori pendek
+erat +adan termasuk gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama Ilham dapat di golongkan
mengalami gizi kurang dengan tinggi badan normal. enyebab dari gizi kurang
yaitu susah untuk makan sehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang
diberikan yaitu menasehati ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan
makanan yang bergizi dan terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan
menambah porsi makan dalam satu piringnya atau menambah intensitas makan
dengan porsi yang sama (dulunya makan " kali sehari menjadi B kali sehari)
ditambah makanan selingan atau $amilan.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
6/25
;ama +alita 3 ;adira 1zzahra
5sia 3 !"bulan
'inggi badan 3 &2 $m
+erat +adan 3 A,& kg
'inggi badan termasuk dalam kategori normal
+erat badan termasuk dalam kategori gizi baik
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama ;adira ini dapat di kategorikan
kedalam gizi baik dan tinggi badan normal. enyuluhan yang diberikan yaitu
untuk tetap menjaga pola makan yang sudah baik dan menambah porsi makan
sedikit saja agar tidak berlebihan.
;ama +alita 3 +anes adea
5sia 3 A bulan
anjang badan 3 &%,A $m
+erat +adan 3 &,: kg
'inggi badan termasuk dalam kategori normal
+erat badan termasuk dalam kategori Gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama Ismail ini dapat di kategorikan
kedalam gizi kurang karena z8s$ore C 82 D dan tinggi badannya normal. +ayi
datang dengan keluhan panas. enyuluhan yang diberikan yaitu tetap memberikan
1I se$ara rutin dan menambah porsi makan sehat seperti sayuran dan buah yang
dilumatkan 28" kali sehari.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
7/25
;ama +alita 3 5tsman
5sia 3 ! tahun % bulan
'inggi badan 3 $m
+erat +adan 3 &,A kg
'inggi badan termasuk dalam kategori stunted (sangat pendek)
+erat badan termasuk dalam kategori Gizi buruk ( z8s$ore C 8")
embahasan 3
+alita bernama 5tsman ini memiliki berat badan yang sangat rendah dan
dapat dikategorikan kedalam gizi buruk karena gra-ik pertumbuhannya kurang
dari 8" D. +erdasarkan $iri8$irinya yaitu kulit keriput, tidak ditemukan edema,
atro-i otot, bayi ini digolongkan menderita marasmus (kekurangan kalori protein
berat9kronis). enyuluhan yang diberikan yaitu menambah intake makan dengan
makanan yang bergizi se$ara teratur dan sedikit demi sedikit dikarenakan adanya
gangguan penyerapan makanan di saluran pen$ernaan. 5ntuk itu, dapat diberikan
bubur yang di$ampur dengan susu. trategi lain dengan menambah intensitas
aktu makan juga dapat ditambah menjadi lebih dari " kali sehari juga diberikan
makanan $amilan atau selingan.
;ama +alita 3 1l#aro
5sia 3 !A bulan
'inggi badan 3 8 $m
+erat +adan 3 :,A kg
I4' 3 8
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
8/25
+erat +adan termasuk gizi buruk
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama 1l#aro dapat di golongkan
mengalami gizi kurang. enyebab dari gizi buruk yaitu susah untuk makan
sehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang diberikan yaitu menasehati
ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan makanan yang bergizi dan
terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan menambah porsi makan dalam
satu piringnya atau menambah intensitas makan dengan porsi yang sama (dulunya
makan " kali sehari menjadi B kali sehari) ditambah makanan selingan atau
$amilan.
;ama +alita 3 Kalista
5sia 3 !& bulan
'inggi badan 3 8 $m
+erat +adan 3 :,A kg
I4' 3 8
+erat +adan termasuk gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama Kalista dapat di golongkan
mengalami gizi kurang. enyebab dari gizi kurang yaitu susah untuk makan
sehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang diberikan yaitu menasehati
ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan makanan yang bergizi dan
terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan menambah porsi makan dalam
satu piringnya atau menambah intensitas makan dengan porsi yang sama (dulunya
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
9/25
makan " kali sehari menjadi B kali sehari) ditambah makanan selingan atau
$amilan.
;ama +alita 3 ;asya
5sia 3 2* bulan
'inggi badan 3 8 $m
+erat +adan 3 %,* kg
I4' 3 %,B
+erat +adan termasuk gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama ;asya dapat di golongkan
mengalami gizi kurang. enyebab dari gizi kurang yaitu susah untuk makansehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang diberikan yaitu menasehati
ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan makanan yang bergizi dan
terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan menambah porsi makan dalam
satu piringnya atau menambah intensitas makan dengan porsi yang sama (dulunya
makan " kali sehari menjadi B kali sehari) ditambah makanan selingan atau
$amilan.
;ama +alita 3 alara
5sia 3 " bulan
'inggi badan 3 8 $m
+erat +adan 3 ",A kg
I4' 3 8
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
10/25
+erat +adan termasuk gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama alara dapat di golongkan
mengalami gizi kurang. enyebab dari gizi kurang yaitu susah untuk makan
sehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang diberikan yaitu menasehati
ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan makanan yang bergizi dan
terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan menambah porsi makan dalam
satu piringnya atau menambah intensitas makan dengan porsi yang sama (dulunya
makan " kali sehari menjadi B kali sehari) ditambah makanan selingan atau
$amilan.
;ama +alita 3 Diki
5sia 3 B2 bulan
'inggi badan 3 %*, $m
+erat +adan 3 !2, kg
I4' 3 %,B
'inggi badan termasuk dalam kategori pendek
+erat +adan termasuk gizi kurang
embahasan3
Dari data yang didapatkan, balita bernama Diki dapat di golongkanmengalami gizi kurang dengan tinggi badan pendek. enyebab dari gizi kurang
yaitu susah untuk makan sehingga intake makanannya kurang. enyuluhan yang
diberikan yaitu menasehati ibu untuk terus mendorong anak agar mau makan
makanan yang bergizi dan terutama tinggi protein. trateginya yaitu dengan
menambah porsi makan dalam satu piringnya atau menambah intensitas makan
dengan porsi yang sama (dulunya makan " kali sehari menjadi B kali sehari)
ditambah makanan selingan atau $amilan.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
11/25
Pen"mban%an berat badan dan t"n%%" badan
+erikut data hasil pengukuran berat badan di osyandu ambirejo dan
Karangeru, ragen pada tanggal ! ;o#ember 2!*.
;o
.
;141
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
12/25
!* ;akula 0aki laki 8 " !2,! 8 +aik
!& Ridho 0aki laki 8 " !2,& 8 +aik
!: ;asa erempuan 8 BA !B,2 8 +aik
!A Rahmat 0aki laki 2% eptember
2!2
": !B,: 8 +aik
!% ;ayla erempuan !: 4ei 2!B !A %,! 8 +aik
2 1urel erempuan 2!
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
13/25
"& Fahra erempuan ! ktober 2!B !2 A,& +aik
": ;aja erempuan 2% 4ei 2!2 B2 !B,! +aik
"A I#an 0aki8laki 8 !,A
"% Rara erempuan 8 !!,B
B 1rjuna 0aki8laki 8 %,B
'abel ! 7asil engukuran +erat +adan dan 'inggi +adan
Data yang kami dapatkan ini adalah data dari posyandu. Kami hanya
mendapatkan beberapa data umur balita berdasarkan pelaksanaan pengukuran
berat badan dan beberapa tinggi badan balita yang kami lakukan sendiri. Kami
juga melakukan pemba$aan Kartu 4enuju ehat (K4) balita yang kami
timbang.
Pemba$asan
4enurut oekirman (2) status gizi adalah merupakan keadaan
kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup
manusia.elanjutnya, 4$. 0aren menyatakan baha status gizi merupakan hasil
keseimbangan antara zat8zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan
penggunaannya.
1da berbagai $ara untuk melakukan penilaian status gizi, salah satunya
adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri.
engukuran antropometri yang dapat digunakan adalah +erat +adan (++),anjang +adan (+) atau 'inggi +adan ('+), 0ingkar 0engan 1tas (0I01),
lingkar kepala, lingkar dada, dan lapisan lemak baah kulit. ;amun pada -ield lab
ini, pengukuran antropometri yang digunakan hanya +erat +adan (++), anjang
+adan (+) atau 'inggi +adan ('+), dan 0ingkar 0engan 1tas (0I01) untuk ibu
hamil.
a tatus G"#" Bal"ta
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
14/25
Dalam penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks
yang dikaitkan dengan #ariabel lain, seperti3 berat badan menurut umur (++95),
panjang badan menurut umur (+95), berat badan menurut tinggi badan (++9'+),
dan lain8lain. 4asing8masing indeks antropometri tersebut memiliki baku rujukan
atau nilai patokan untuk memperkirakan status gizi seseorang.
esuai dengan yang ditujukan dalam kegiatan ini baha baku rujukan
untuk balita yang dimaksud adalah baku rujukan dari 678;7. esuai data
yang diperoleh, penggunakaan gra-ik dipilih yang memiliki rentang umur dari &
bulan sampai 2 tahun baik untuk laki8laki maupun perempuan. emba$aan status
gizi melalui titik8titik yang dihubungkan menjadi suatu garis pada gra-ik rujukan
yang telah ada dalam baku rujukan 678;7. 4enurut baku rujukan ini status
gizi normal bila rentang gra-ik pertumbuhan berada di antara 82 sampai dengan
2. +ila gra-ik pertumbuhan berada di baah rentang ini, pertumbuhan dikatakan
dalam status gizi kurang dan bila lebih dibaah lagi yaitu kurang dari 8"
dikatakan status gizi buruk.
tatus gizi seseorang digambarkan oleh masing masing indeks yang
memiliki arti yang berbeda.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
15/25
konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang
mengikuti pertambahan umur. ebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat
2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang $epat atau
lebih lambat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu $ara pengukuran
status gizi. 4engingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks ++95
lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini.
Kelebihan 3
! 0ebih mudah dan $epat dimengerti oleh masyarakat
2 +aik untuk mengukur status gizi akut dan kronis
" Indikator status gizi kurang saat sekarang
B ensiti- terhadap perubahan ke$il
* Groth monitoring
& engukuran yang berulang dapat mendeteksi groth
: Hailure karena in-eksi atau K/
A Dapat mendeteksi kegemukan (o#ereight)
Kekurangan 3
! Kadang umur se$ara akurat sulit didapat
2 Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema maupun asites
" 4emerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita
B ering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau
gerakan anak saat ditimbang
* e$ara operasional3 hambatan sosial budaya misalnya tidak mau
menimbang anak karena dianggap seperti barang dagangan
Kategori ++95 3
Kategori Gizi +uruk, jika F8s$ore C 8",
Kategori Gizi Kurang, jika F8s$ore J8", s9d F8s$ore C82,
Kategori Gizi +aik, jika F8s$ore J82, s9d F8s$ore CJ2,
Kategori Gizi 0ebih, jika F8s$ore 2,
.
enilain status gizi seseorang dapat diaplikasikan menjadi 3
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
16/25
! $reening 3 penilaian status gizi perorangan untuk keperluan rujukan,dari
kelompok masyarakat atau dari puskesmas,dalam kaitannya dengan
tindakan.
2 emantauan pertumbuhan anak, dalam kaitannya dengan kegiatan
penyuluhan.
" enilaian status gizi pada kelompok masyarakat,yang dapat digunakan
untuk e#aluasi program,sebagai bahan peren$anaan program atau
penetapan kebijakan.
Gizi buruk dapat diketahui dengan kenaikan berat badan yang tidak $ukup
(dibandingkan dengan umur atau tingginya),dan biasanya disertai dengan penyakit
in-eksi.
roses 3 /71'GIFI K5R1;GGIFI +5R5K
elain itu ada istilah undereight (untuk 61F) yang menandakan kurang gizi
akut, stunted (untuk 71F) yang menandakan kurang gizi kronis.
Inter#ensi terhadap kasus gizi buruk
a enyebab langsung
! 1supan gizi 3 pemberian makanan tambahan (4')
2 1danya penyakit in-eksi 3
8pemeriksaan lab
8peraatan di rumah
8peraatan di puskesmas9R
b.enyebab tidak langsung
! Ketersedian pangan tingkat rumah tangga 3 bantuan pemberdayan
ekonomi keluarga
2 erilaku9asuhan ibu dan anak 3 8 kunjungan rumah
8 Konseling gizi di puskesmas
8 enyuluhan gizi
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
17/25
Tabel Pen"la"an tatus G"#"
+erdasarkan Indeks ++95, '+95, ++9+ (F8s$ore)
;o Indeks yang dipakai engelompokan sebutan status gizi
! ++95 C 8" D Gizi buruk, 8 " s9d C82 D Gizi kurang, 8 2
s9d 2 D Gizi baik, 2 D Gizi lebih
2 '+95 8" D angat endek, 8 " s9d C82 D endek, 8 2 s9d
2 D ;ormal, 2 D 'inggi
" ++9'+ C 8" D angat Kurus, 8 " s9d C82 D Kurus, 8 2 s9d
2 D ;ormal, 2 D Gemuk
umber 3 678;7. 2*
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
18/25
umber3 Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI
Memantau pertumbu$an bal"ta &
+alita naik berat badannya bila
• Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita arna
• Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita arna di atasnya
+alita turun berat badannya bila
• Garis pertumbuhannya turun
• Garis pertumbuhannya mendatar
• Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita arna di baahnya
+erat badan balita tiga bulan berturut8turut tidak naik ("'),artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan,sehingga harus langsung dirujuk ke
puskesmas atau rumah sakit.
+alita dikatakan tumbuh baik jika garis berat badan anak naik setiap
bulannya.edangkan balita dikatakan sehat apabila berat badannya selalu naik
mengikuti salah satu pita arna, atau pindah ke pita arna di atasnya.+ila berat
badan balita berada di baah garis merah berarti pertumbuhan balita mengalami
gangguan dan perlu perhatian khusus. +ila berat badan balita tidak naik selama
tiga bulan berturut8turut, artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan
sehingga harus langsung dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. 'indakan
pertama yang harus dilakukan bila menemui penderita gizi buruk adalah
memberikan air gula * ml. emberian air teh ini ditujukan mengingat penderita
gizi buruk kebanyakan tidak mempunyai kadar gula yang $ukup. ehingga kadar
gula darah harus ditingkatkan salah satunya dengan pemberian konsumsi yang
manis. alah satunya berupa pemberian air teh manis. 1pabila pada kasus gizi
buruk tersebut ditemukan komplikasi maka harus diraat di puskesmas atau
rumah sakit.
+erdasarkan studi lapangan, ditemukan seorang balita bernama 5tsman
yang menderita marasmus. iri8$irinya sangat tampak pada bayi ini yaitu berat
badan sangat kurang sehingga tidak ada simpanan lemak dibaah kulit, terlihat
sangat kurus, ajah keriput, tidak ditemukan edema, atro-i otot, baggy pant,
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
19/25
keterlambatan pertumbuhan mental dan I, tulang leher lemah, susah berjalan .
4arasmus terjadi akibat kekurangan protein berat atau kronis, yang terutama
terjadi selama tahun pertama kehidupan. Haktor penyebabnya berbagai ma$am.
ertama, intake makanan yang sangat kurang. Kondisi ekonomi dan sosial orang
tua sangat mempengaruhi ketersediaan makanan yang $ukup dan bergizi tinggi.
rang tua 5tsman diketahui dulu tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kondisi
keuangan pun terbatas. emasa dalam kandungan hingga lahirpun mungkin gizi
yang diberikan juga kurang. Kedua, latar belakang pendidikan orang tua
berpengaruh pada pola asuh terhadap anak. Keluarga 5tsman dulunya merupakan
keluarga yang sangat tertutup, tidak pernah bergaul dengan lingkungan maupun
tetangga. ejak bayi, 5tsman jarang dibaa ke puskesmas ataupun posyandu
sehingga status gizinya tidak dapat dipantau dengan baik. Ketiga, karena adanya
gangguan saluran pen$ernaan sehingga ketika diberi makan sering dimuntahkan.
In-eksi dan penyakit marasmus merupakan dua hal yang memiliki sebab akibat
yang timbal balik. ehingga diperlukan pemeriksaan khusus untuk
mengidenti-ikasi penyebabnya. +erdasarkan diagnosis, 5tsman mengidap in-eksi
'+ sehingga harus ditangani se$ara optimal.
4engenai penyebab gizi buruk pada balita ini memerlukan pengkajian
lebih dalam untuk memperoleh tindak lanjut yang tepat. 'erdapat banyak -aktor
yang dapat menyebabkan masalah gizi pada balita. +eberapa hal yang dapat
menyebabkan terjadinya status gizi kurang dan gizi buruk antara lain 3
!. enyebab langsung
a 1supan gizi yang tidak seimbang
b 1danya penyakit in-eksi
$ 1supan gizi yang kurang
2. enyebab tidak langsung
a Ketersediaan pangan tingkat rumah tangga tidak memadai
b erilaku9pola asuhan orang tua yang salah terutama ibu.
$ Kurangnya pendidikan orang tua dalam hal pendidikan mengasuh anak.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
20/25
Kendala dan 'lus"
Kendala pemantauan status gizi balita
!. ada saat pengukuran berat badan dan tinggi badan, kami tidak
menanyakan data mengenai umur se$ara lengkap sehingga tidak dapat
mengategorikan status gizinya.
2. ada saat di posyandu, kami tidak menanyakan berat badan balita minimal
dua bulan sebelumnya sehingga tidak dapat mengetahui gra-ik
pertumbuhan pada K4 balita.
". +alita sering menangis dan tidak mau untuk diukur karena ketakutan.
olusi pada kendala yang didapat pada pemantauan status gizi balita 3
!. 4empelajari dan mengetahui tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk
memperkirakan langkah apa saja yang harus dilakukan saat di lapangan.
2. 4emberikan permen dan membujuk balita agar mau ditimbang maupun diukur tinggi badannya
". 4enggunakan pengukur tinggi badan bergambar menarik sehingga balita
tidak takut saat diukur tinggi badannya
II! Pemantauan status %"#" "bu $am"l
A! Anal"s"s data dan pemba$asan
+erikut adalah data yang mahasisa peroleh dari pengukuran 0ingkar
0engan 1tas pada ibu hamil3
;o nama 'anggal
0ahir
+erat
+adan9 ++
'inggi
+adan9 '+
0ingkar
0engan
1tas
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
21/25
!, Ibu ugiarti 2&
Desember
!%A!
B%, kg !B*,* $m 2* $m
2. Ibu epti *B, kg !*&, $m 2!,2 $m
". Ibu 5tami BB, kg !&, $m 2", $m
B. Ibu @uni *2, kg !B:, $m 2B, $m
Pemba$asan
7asil pengukuran 0I01, apabila C 2",* $m berarti K/K (Kekurangan
/nergi Kronis) dan 2",* $m berarti tidak ada K/K. 1pabila ibu hamil berisiko
K/K, diperkirakan akan melahirkan bayi dengan +erat +adan 0ahir Rendah
(++0R) (upariasa, 22).
+erdasarkan data diatas dapat diketahui baha Ibu epti dan Ibu 5tami
mengalami K/K sehingga mahasisa memberikan edukasi untuk makan $ukup
(satu piring lebih banyak) dengan edoman 5mum Gizi eimbang se$ara teratur,
minum air yang banyak, menjaga kesehatan, istirahat lebih banyak, atau
mengurangi akti-itas yang melelahkan serta memeriksakan kehamilan se$ara
teratur.
7asil pengukuran 0I01 pada Ibu @uni dan Ibu ugiarto menunjukkan
baha tidak adanya K/K yang terjadi, namun mahasisa tetap memberikan
edukasi yaitu agar menjaga kestabilan kondisi ini dengan pola makan teratur
sesuai edoman 5mum Gizi eimbang, minum air yang banyak, menjaga
kesehatan serta tetap memeriksakan kehamilan se$ara teratur.
elain melalui pengukuran 0I01, penentuan gizi ibu hamil dapat
dilakukan melalui pemantauan dari pertambahan berat badan ibu pada saat hamil
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
22/25
serta pengukuran tinggi -undus arteri. 5ntuk lebih akuratya, alangkah baiknya ibu
melakukan pemeriksaan 7emoglobin. 1kan tetapi, pada saat mahasisa
kebanyakan dari ibu hamil belum melakukan pengukuran 7emoglobin, sehingga
mahasisa pun melakukan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan
7emoglobin,
Dan dapat disimpulkan baha ibu hamil yang mengalami K/K ada dua
ibu hamil, sedangkan yang tidak mengalami K/K ada dua ibu hamil, namun ada
tiga ibu hamil yang tidak datang ke posyandu.
B! Kendala dan 'lus"
Kendala pemantauan status gizi balita
!. aat ditimbang menggunakan da$in, pakaian tidak dilepas. 7anya sepatu
yang dilepas. 4asih ada beberapa balita yang menggunakan kun$iran
(aksesoris), membaa tempat minum.
2. Da$in belum dikalibrasi.
". 'idak adanya papan pengukur menyebabkan kami tidak dapat melakukan
pengukuran panjang badan.
B. aat pengukuran berat badan belum sempurna (da$in belum seimbang), anak
sudah diambil karena menangis.
*. Kurangnya koordinasi saat persiapan dan pemasangan alat. 7al ini
menyebabkan sebelum pengukuran selesai, anak8anak telah pulang.
olusi pemantauan status gizi balita
!. enggunaan pakaian seminimal mungkin.
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
23/25
2. Da$in dan semua alat ukur perlu dikalibrasi, karena ketepatan ukuran sangat
dibutuhkan.
". erlu persiapan alat8alat yang memadai agar pengukuran dapat dilakukan
se$ara e-ekti- dan e-isien.
B. +erusaha mempertahankan anak agar bertahan sampai pengukuran selesai,
agar hasil pengukuran dapat akurat.
*. Diperlukan koordinasi yang lebih baik antara mahasisa dan bidan desa.
Dari analisis dari 2 posyandu, terdapat && balita yang ter$atat. ;amun pada
praktek di lapangan, balita yang datang hanya "" balita dikarenakan berbagai
ma$am alasan seperti sesang diluar kota atau balita tersebut sedang tidur siang. &
balita terindikasi mengalami gizi kurang, ! balita terkena gizi buruk, selebihnya
termasuk dalam kategori isi baik.
BAB I(
PENUTUP
A! Kes"mpulan
engukuran antropometri yang kami lakukan saat -ield lab adalah
pengukuran 0I01 ibu hamil, penimbangan berat badan bayi dan balita serta
pengukuran panjang bayi dan tinggi balita.
ada pemantauan status gizi balita, didapati beberapa bayi dan balita yang
mengalami gizi kurang dengan tinggi badan normal bahkan mengalami marasmus
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
24/25
yang disebabkan berbagai ma$am hal seperti intake yang kurang karena susah
makan, penyakit in-eksi serta kesulitan ekonomi. 5ntuk itu kepada orangtua bayi
diberikan penyuluhan berupa penambahan porsi makan bayi ataupun intensitas
makan serta pola makan yang sehat dan sesuai dengan umur bayi. tatus gizi bayi
dapat dilihat dari garis pertumbuhan balita di K4 dan juga penentuan status gizi
dengan menggunakan #ariable8#ariabel seperti berat badan, tinggi badan dan
umur. enentuan status gizi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing8
masing.
enentuan status gizi ibu hamil dapat di lakukan dengan $ara pengukuran 0I01,
pengukuran 7b, pemantauan pertambahan berat badan ibu pada saat hamil serta
pengukuran tinggi -undus ibu hamil. ada pemantauan status gizi ibu hamil yang
kami lakukan kami dapati beberapa ibu yang tergolong Kekurangan /nergi
Kronis(K/K) hal ini berisiko bayi melahirkan bayi dengan +erat +adan 0ahir
Rendah(++0R). 4aka dapat dilakukaan penyuluhan terhadap ibu hamil berupa
edukasi untuk makan $ukup (satu piring lebih banyak) dengan edoman 5mum
Gizi eimbang se$ara teratur, minum air yang banyak, menjaga kesehatan,
istirahat lebih banyak, atau mengurangi akti-itas yang melelahkan serta
memeriksakan kehamilan se$ara teratur.
'erdapat banyak hambatan dalam pengukuran antropometri yang kami
lakukan terutama pada penentuan status gizi balita. 4eskipun begitu, kegiatan
kami tetap dapat berjalan dengan baik dan lan$ar.
B! aran
!. +agi raktikan
a. ada saat melakukan penilaian status gizi balita dan ibu hamil
sebaiknya lebih teliti karena hal tersebut dapat memengaruhi hasil
pemantauan.
b. upaya dapat lebih terstruktur pola pembagian tugas dalam menangani
peserta posyandu
8/20/2019 Lap or an Nnnnnnnnn 4
25/25
$. 4engetahui tujuan pembelajaran topik se$ara utuh sehingga lebih siap
dan tanggap dalam pelaksanaan di lapangan
2. +agi uskesmas
a. 'erus berusaha meujudkaan keluarga sadar gizi melalui promosi gizi,
ad#okasi, dan sosialisasi mengenai makanan sehat dan bergizi
seimbang dan pola hidup bersih dan sehat.
b. 4enggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan
sasta9dunia usaha dan masyarakat untuk mobilisasi sumber daya
dalam rangka meningkatkan daya beli keluarga untuk menyediakan
makanan sehat dan bergizi seimbang.
". +agi asien
a. ebaiknya mempertahankan dan meningkatkan pola pemberian makan
yang telah diterapkan pada balita agar garis pertumbuhannya selalu
naik setiap bulannya.
ebaiknya lebih menjaga asupan gizi, kesehatan, dan emosional ibu hamil agar
janin yang dikandungnya juga baik.