24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II HIDROGEN DAN OKSIGEN OLEH: TRIYAS RAHAYU 093194008 CANDRA DUANA ARIF SULISTYASARI 093194020 FANNY PUTERI YUNITASARI 093194034 ILHAM LUKMAN SYAIFULLAH 093194043 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2011

Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

HIDROGEN DAN OKSIGEN

OLEH:

TRIYAS RAHAYU 093194008

CANDRA DUANA ARIF SULISTYASARI 093194020

FANNY PUTERI YUNITASARI 093194034

ILHAM LUKMAN SYAIFULLAH 093194043

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2011

Page 2: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

I. Judul Percobaan : Hidrogen dan Oksigen

II. Hari, Tanggal Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2011

III. Selesai Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2011

IV. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan hydrogen:

1. Mengetahui cara pembuatan gas hydrogen di laboratorium.

2. Mengetahui sifat-sifat gas hydrogen.

3. Mengidentifikasi gas hydrogen dan senyawanya.

Tujuan percobaan oksigen:

4. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium.

5. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa.

V. Tinjauan Pustaka

HIDROGEN

Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan

nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,

bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat

mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di

dunia.

Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75%

dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen

dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara

alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa

hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses

Page 3: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 2

elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi

hidrogen dari gas alam.

Memproduksi Hidrogen

A. Cara Industri B. Cara Laboratorium

1. Elektrolisis air yang sedikit

diasamkan 2H2O (l) → 2H2 (g)

+ O2 (g)

1. Logam (golongan IA/IIA) + air

2K(s) + 2H2O(l) → 2KOH (aq) + H2 (g)

Ca (s) + 2H2O (l) →Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

2. 3Fe(pijar) +

4H2O →Fe3O2(g) (s) + 4H

2.

Logam dengan Eok o > O +

asam kuat encer

Zn (s) + 2HCl

(aq) → ZnCl2(aq) + H2 (g)

Mg (s) + 2 HCl

(aq) →MgCl2 (aq) + H2(g)

3. 2C(pijar) +

2H2O(g)→ 2H2 (g) + 2CO (g)

3. Logam amfoter + basa kuat

Zn (s) +

NaOH(aq) →Na2ZnO2 (aq)

+ H2(g)

2Al (s) + 6NaOH

(aq) →2Na3AlO3 (aq) +

3H2(g)

Sifat Fisika Hidrogen

Titik lebur : -259,140C

Titik didih : -252,87 0C

Page 4: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 3

Warna : tidak berwarna

Bau : tidak berbau

Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K

Kapasitas panas : 14,304 J/gK

Sifat Kimia Hidrogen

Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2

Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol

Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol

Panas atomisasi : 218 kJ/mol

Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2

Jumlah kulit : 1

Biloks minimum : -1

Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)

Konfig electron : 1s1

Biloks maksimum : 1

Volume polarisasi : 0,7 Å3

Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)

Jari-jari atom : 25 pm

Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK

Berat atom : 1,0079

Potensial ionisasi : 13,5984 eV

Gas hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Gas hydrogen bersifat

eksplosif jika membentuk campuran dengan udara dengan perbandingan volume 4%-

75% dan dengan klorin dengan perbandingan volume 5%-95%. Disebabkan gas

hydrogen sangat ringan maka api yang disebabkan pembakaran gas hydrogen

cenderung bergerak ke atas dengan cepat sehingga mengakibatan kerusakan yang

sangat sedikit jika dibandingkan dengan api yang berasal dari pembakaran

hidrokarbon. Reaksi spontanitas ini biasanya di picu oleh adanya kilatan api, panas,

Page 5: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 4

atau cahaya matahari. Entalpi pembakaran gas hydrogen adalah -256 kJ/mol dengan

reaksi:

2 H2(g) + O(g) -> 2H2O(l) + 572 kJ

Hidrogen sangat reaktif dan bereaksi dengan setiap unsur yang bersifat

oksidator dan bersifat lebih elektronegatif dibandingkan hydrogen seperti golongan

halide. Hidrogen dapat bereaksi secara spontan dengan klorin dan florin pada

temperature kamar membentuk hydrogen halide. Hidrogen juga dapat membentuk

senyawa dengan unsur yang kurang bersifat elektronegatif misalnya logam dengan

membentuk hidrida. Kelarutan hydrogen dalam pelarut organic sangat kecil jika

dibandingkan dengan kelarutannya dalam air.

Hidrogen dapat terserap dalam metal seperti baja. Penyerapan hydrogen oleh

baja ini menyebabkan baja bersifat mudah patah sehingga menyebabkan kerusakan

dalam pembuatan peralatan. Dengan sifat ini maka ilmuwan dapat menyimpan gas

hydrogen dalam logam platinum.

Pada suhu normal hydrogen terdapat dalam bentuk diatomiknya akan tetapi

pada suhu yang sangat tinggi hydrogen terdisosiasi menjadi atom-atomnya. Atom

hydrogen sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan oksida logam seperti perak,

tembaga, timbale, bismuth, dan raksa untuk menghasilkan logam bebasnya. Atom

hydrogen juga dapat bereaksi dengan senyawa organic untuk membentuk kompleks

seperti dengan C2H4 membentuk C2H6 dan C4H10. Pada tekanan yang sangat tinggi

hydrogen bisa memiliki sifat seperti logam

AIR

Senyawaan hydrogen yang paling umum dikenal adalah H2O (air). Air ada di

bumi sebagai uap air di udara dan di permukaan bumi dalam sungai dan lautan. Selain

itu juga terdapat sebagai salju dan es. Air menunjukkan anomaly yang disebabkan

Page 6: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 5

adanya ikatan hydrogen yang sangat kuat antara atom H dan O. air tetap stabil pada

keadaan uap sekalipun. Pada suhu tinggi hanya sebagian kecil yang teratomisasi.

Reaksi-reaksi penting air aalah sebagai berikut:

- Reaksi atomisasi, air murni terionisasi menjadi H+ dan OH

- dengan reaksi: H2O

OH- + H

+

- Bereaksi dengan halogen, memberikan reaksi berbeda pada keadaan panas dan

keadaan dingin, berjalan dengan reaksi:

X2 + H2O HX + HOX (dingin)

3X2 + 3H2O 5HX + HX3 (panas)

- Dengan silicon menghasilkan silica dan uap H2 dengan reaksi: Si + 2H2O

SiO2 + 2H2 (uap)

- Bereaksi dengan oksida logam membentuk hidroksi yang bersifat basa karena

terjadi hidrolisis O2-

yang terjadi dengan reaksi O2-

+ O2 OH-

- Bereaksi dengan oksida nonlogam membentuk larutan yang bersifat asam,

namun terdapat beberapa oksida nonlogam yang tidak dapat larut dalam air.

Rekasi berjalan sesuai dengan: M2 + H2O 2H+ + MOn-1

2-

OKSIGEN

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang

mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen

dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya

menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan

menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak

berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah

ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.

Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi..

Sifat fisik

Page 7: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 6

Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu

molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang

sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C,

konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L−1

, manakala pada suhu 20 °C

oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1

. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air

tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut

mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah

menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan

7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.

Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku

pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat

berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair

dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat

udara cair; Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara,

menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat

reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

Pembuatan Gas Oksigen

Pembuatan oksigenOksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium

dan dapat juga dibuat dalam skala besar di industri. Di laboratorium

- Pemanasan garam Kalium klorat dengan katalisator MnO2

2KClO3 (S) MnO2 2 KCl (S) + 3O2 (g)

- Pemanasan Barium peroksida

2 BaO2 (S) → 2 BaO (S) + O2 (g)

- Pemanasan garam Nitrat

Page 8: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 7

2 Cu (NO3)2 (S) → 2 CuO (S) + 4 NO2 (g) + O2 (g)

2 KNO3 (S) → 2 NO2 (S) + O2 (g)

Secara teknik dalam industry dapat dibuat dengan cara:

- Elektrolisis air dengan bantuan elektrolit , menghasilkan hidrogen di katode dan

oksigen di anode.

2H2O (l) elektrolisis 2 H2 (g) + O2 (g)

- Distilasi bertingkat udara cair

VI. Rancangan Percobaan

Percobaan Hidrogen

Alat bahan

Cawan porselin

Pembakar Bunsen / spiritus

Gelas ukur 100 cc

Tabung reaksi

Statif dan klem

Logam kalsium

Serbuk magnesium

Serbuk seng

Larutan hydrogen peroksida 3%

Larutan kalsium iodide 0,1 M

Larutan asam sulfat 0,1 M

Penjepit kayu

Sendok porselin

Pipet tetes

Penutup karet

Tabung reaksi berpipa samping

Barium peroksida

Kapas kaca

Larutan amilum

Larutan phenolphtalen

Larutan asam klorida 4 M

Page 9: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 8

Cara kerja

1. Memasukkan beberapa potong kalsium ke dalam sebuah cawan porselin,dan

menyiramnya dengan air suling.mengamati apa yang terjadi dan memeriksa

cairan dengan kertas lakmus.

2. Memasukkan sesendok kecil serbuk magnesium ke dalam sebuah cawan porselin

yang berisi sedikit air suling kemudian memanaskan di atas nyala Bunsen

kecil.memeriksa larutannya dengan larutan PP.mencatat pengamatan dan

menuliskan reaksi reaksi yang terjadi.

3. Memasukkan berturut-turut kapas kaca yang sedikit basah,kaps kaca kering,lalu

serbuk seng kira-kira 0,3 cm dan terakhir kapas kering ke dalam sebuah tabung

reaksi.menutup tabung reaksi dengan karet penutup / gabus yang berlubang

bagian tengahnya.memegang tabung tersebut dengan penjepit kayu secara

mendatar lalu memanaskan bagian yang berisi seng di atas nyala Bunsen, dan

sesekali pada kapas kaca basah.menguji gas yang keluar dengan nyala api.

4. Mengisi tabung reaksi berpipa samping dengan beberapa logam seng dan pasang

selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang diletakkan terbalik

dalam air.menambahkan larutan asam klorida 4 M secukupnya untuk terjadi

reaksi, lalu menutup dengan karet penutup. Menguji gas yang terkumpul dengan

nyala api.

5. Menambahkan beberapa tetes larutan hydrogen peroksida 3% ke dalam tabung

reaksi yang berisi sekitar 1 ml KI dan sedikit larutan amilum.mengamati apa

yang terjadi.

Alur kerja

Percobaan 1

-dimasukkan ke cawan porselin

-disiram dengan air suling

-diamati dan diperiksa dengan kertas lakmus

Beberapa potong

kalsium

Hasil

pengamatan

Page 10: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 9

Percobaan 2

-dimasukkan ke cawan porselin yang berisi air

-dipanaskan di atas nyala Bunsen kecil

-diperiksa dengan indicator PP

Percobaan 3

- dimasukkan berturut turut kapas kaca basah,kapas kaca kering, serbuk

seng 0,3cm dan kapas kering

- ditutup sumbat karet berlubang

- dipegang horizontal dengan penjepit - dipanaskan dengan api bagian sengnya

- diuji nyala

Percobaan 4

- diisi beberapa logam seng

- dipasang selang yang dihubungkan dengan penampang gelas

ukur terbalik di dalam air

- ditambahkanHCl 4M sampai terjadi reaksi

- ditutup dengan karet penutup

Sesendok kecil serbuk Mg

Larutan

Hasil pengamatan

Tabung reaksi

Gas yang keluar dari mulut tabung

Hasil pengamatan

Tabung reaksi berpipa samping

Gas tertampung di

gelas penampung

Page 11: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 10

- diuji nyala

Percobaan 5

- dimasukkan ke tabung reaksi

- ditetesi hydrogen peroksida 3 %

- diamati reaksinya

Percobaan Oksigen

Alat dan bahan

Tabung reaksi berpipa samping

Gelas ukur 100 ml

Selang plastic / pipa penghubung

Kristal kalium klorat

Larutan kalium iodide encer (0,05 M)

Hidrogen peroksida 4,5 %

Penutup karet

Statif dan klem

Pembakar Bunsen

Kertas lakmus

Kayu

Serbuk Batu kawi (pirolusit)

Cara kerja

1. Memasukkan kalium klorat ke dalam tabung reaksi setinggi 0,5 cm dari dasar

tabung dan menambahkan sedikit serbuk batu kawi.memanaskan dengan nyala

kecil dan mengumpulkan gas oksigen yang didapat dengan memindahkan ke

dalam air.membiarkan selama 10 menit,menguji gas yang terkumpul dengan

sebilah kayu berpijar.

Hasil Pengamatan

1 ml KI+ amilum

Hasil Pengamatan

Page 12: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 11

2. Memasukkan 0,5 gram permanganate dalam tabung reaksi berpipa samping yang

sudah dirangkai dengan selang serta menghubungkan dengan

wadah.menambahkan dengan hati-hati (tetes demi tetes) hydrogen peroksida 4,5

%. Menutup tabung dengan karet penutup,membiarkan selama sekitar 10

menit,agar gas terkumpul. Menguji gas yang terkumpul dengan sebilah kayu

berpijar. Membandingkan volum gas oksigen yang didapat dengan percobaan 1.

Alur Kerja

Percobaan 1

- dimasukkan ke tabung reaksi sampai 0,5 cm dari dasar tabung

- ditambah sedikit serbuk kawi

- dipanaskan dengan api kecil

- dikumpulkan dengan tabung reaksi yang dipasang terbalik dalam air melalui

selang

- diuji nyala dengan sebilah kayu berpijar

Kalium klorat

Hasil pengamatan 1

Gas oksigen

Page 13: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 12

Percobaan 2

- dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa Samping dengan selang

- dihubungkan dengan tabung reaksi terbalik dalam air - Ditetesi H2O2 4,5 - Ditutup dengan karet - didiamkan 10 menit

- diuji nyala dengan sebilah kayu berpijar

- dibandingkan volume gas yang

dihasilkan

0,5 gram permanganat

Gas terkumpul di

tabung reaksi terbalik

Hasil Pengamatan 2

Hasil pengamatan percobaan 1 Hasil pengamatan percobaan 2

Hasil pengamatan

Page 14: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 13

Potongan kalsium

Dimasukkan ke cawan porselin

Disiram dengan aquades

Larutan

Diamati

Diuji dengan kertas lakmus

Hasil pengamatan

Perc.

ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi simpulan

1.

2.

HIDROGEN

Sebelum:

Kertas lakmus merah = merah

Kalsium = putih

H2O = tak berwarna

Sesudah:

Lakmus merah : berwarna biru

Sebelum:

Mg = serbuk putih

H2O = tak berwarna

Pp = tak berwarna

Sesudah:

Larutan + pp = pink

Ca (s) + H2O (l)

Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

larutan membirukan

lakmus merah (larutan

bersifat basa)

Mg (s) + H2O (l)

Mg(OH)2 (aq)

Larutan + indicator pp

warna pink (basa)

Larutan bersifat basa

Larutan bersifat basa Serbuk magnesium

Hasil pengamtan

Larutan

Dimasukkan ke cawan

porselin berisi air

Dipanaskan di atas Bunsen

dengan nyala kecil

Diuji dengan indicator pp

VII. Hasil Pengamatan

Page 15: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 14

Perc.

ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan

3.

4.

Sebelum:

Zn (s) = abu-abu

Sesudah:

Zn (s) = sisa = abu-abu

Ada gas yang menyalakan bara

api

Sebelum;

Zn (s) abu-abu

HCl (aq) = tidak berwarna

Sesudah:

Gas yang dihasilkan

menyalakan bara api

Zn (s) + H2O (g)

H2 (g) + ZnO (s)

Gas yang dihasilkan

adalah H2 yang

menyalakan bara api

Zn (s) + HCl (aq)

ZnCl (aq) + H2 (g)

Terbentuk gas H2 yang

menyalakan api

Dihasilkan gas

hydrogen yang dapat

menyalakan bara api.

Dihasilkan gas

hydrogen yang dapat

menyalakan bara api.

Dimasukkan tabung reaksi

berpipa dan ditutup

Tabung reaksi dihubungkan

ke penampung gelas ukur

yang di letakkan terbalik di air

Diuji nyala

Gas

Logam Zn + HCl 4 M

Hasil pengamtan

Hasil pengamtan

Disusun dalam tabung reaksi

dan di tutup dengan gabus

berlubang

Dipanaskan secara horizontal

Diuji nyala

Kapas kaca basah + kapas kaca kering

+ serbuk Zn + kapas kering

Gas

Page 16: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 15

Perc.

ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan

5.

1.

OKSIGEN

Sebelum;

KI (aq) : tidak berwarna

Amilum (aq) : tidak berwarna

H2O2 (aq) 3% : tidak berwarna

Sesudah :

Larutan : ungu

Sebelum:

KClO3 (s) = putih

MnO4 (s) = hitam

Sesudah:

Gas yang menyalakan bara api.

Gas yang dihasilkan selama 60

detik sebanyak 42 mL.

KI (aq) + H2O2 (aq) +

amilum KOH (aq)

+ I2 (aq)

Amilum sebagai indicator

adanya I2. Larutan yang

terjadi berwarna

kecoklatan, menunjukkan

adanya I2.

2KClO3 (aq) + 2MnO2 (s)

2Mn2+

+ 4O2 +

2KClO

Terbentuk gas O2 yang

menyalakan bara api

Dihasilkan I2

Dihasilkan gas

oksigen yang dapat

menyalakan bara api.

Dimasukkan tabung reaksi

Diamati

Larutan

1 mL KI + sedikit larutan amilum +

beberapa tetes H2O2 3%

Hasil pengamtan

Dimasukkan tabung reaksi,

KClO3 sampai 0,5 cm dari

dasar tabung

dipanaskan

Dikumpulkan

Diuji nyala dengan bara api

Gas O2

KClO3 + serbuk MnO2

Hasil pengamtan

Page 17: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 16

Perc.

ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan

2.

Sebelum:

MnO4 (s) = hitam

H2O2 (aq) 4,5% =tak berwarna

Sesudah:

Larutan = ungu

Gas yang menyalakan bara api.

Gas yang dihasilkan sedikit.

MnO4 (s) + 2H2O2 (aq)

Mn2+

+ 2O2 +2H2O

Terbentuk gas oksigen

yang menyalakan bara

Dihasilkan gas

oksigen yang dapat

menyalakan bara api

Pembuatan gas

oksigen dengan

menggunakan

pemanasan lebih

cepat dibandingkan

dengan yang tidak

memakai pemanasan.

Dimasukkan tabung reaksi

berpipa (H2O2 diteteskan

perlahan)

Tabung ditutup

Dihubungkan penampung

gelas ukur yang diletakkan

terbalik dalam air

Dikumpulkan

Diuji nyala dengan bara api

Gas O2

0,5 g MnO4 + H2O2 4,5%

Hasil pengamtan

Page 18: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

VIII. Pembahasan

HIDROGEN

Percobaan 1

Pada percobaan pertama yang bertujuan mengetahui sifat hydrogen dan

senyawanya, dimana potongan kalsium yang berwarna putih disiram dengan air

suling akan dihasilkan kalsium hidroksida dan gas hydrogen, dengan reaksi :

Ca (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

Ca akan mereduksi H2O sehingga dihasilkan gas H2. Larutan kalsium

hidroksida yang dihasilkan berwarna jernih dan membirukan kertas lakmus

merah, hal itu berarti larutan yang dihasilkan bersifat basa.

Percobaan 2

Percobaan kedua dengan tujuan mengetahui sifat hydrogen dan

senyawanya, serbuk magnesium dimasukkan ke dalam cawan porselin yang berisi

air kemudian dipanaskan di atas bunsen menghasilkan larutan magnesium

hidroksida, dengan reaksi:

Mg (s) + H2O (l) Mg(OH)2 (aq)

Larutan yang dihasilkan ketika ditambah indicator pp berubah warna

menjadi pink, yang mengindikasikan bahwa larutan tersebut bersifat basa.

Percobaan 3

Percobaan selanjutnya yang bertujuan mengidentifikasi timbulnya gas

hydrogen, kapas kaca basah, kapas kaca kering, serbuk Zn, dan kapas kering

dimasukkan secara berurutan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditutup dengan

gabus berlubang. Tabung kemudaian dipanaskan pada bagian serbuk Zn berada

dan sesekali pada bagian kapas kaca basah agar terdapat uap H2O. Zn akan

bereaksi dengan uap H2O menghasilkan gas H2 dengan reaksi:

Zn (s) + H2O (g) H2 (g) + ZnO (s)

Timbulnya gas hydrogen ditandai dengan nyala bara api yang semakin

besar ketika didekatkan pada lubang di penutup gabus.

Page 19: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 18

Percobaan 4

Percobaan keempat bertujuan mengetahui cara pembuatan gas hydrogen

dimana logam Zn dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa yang dihubungkan

ke penampung gelas ukur dengan posisi terbalik di air, kemudian ditambahkan

HCl dan ditutup. Reaksi yang terjadi adalah:

Zn (s) + HCl (aq) ZnCl (aq) + H2 (g)

Volume air dalam gelas ukur berkurang dan digantikan dengan udara.

Udara yang dihasilkan dapat menyalakan bara api yang berarti bahwa dihasilkan

gas hydrogen.

Percobaan 5

Pada percobaan selanjutnya 5 mL KI dimasukkan dlam tabung reaksi

kemudian ditambah sedikit larutan amilum dan beberapa tetes H2O2 3%. Larutan

dalam tabung tersebut bereaksi sebagai berikut :

KI (aq) + H2O2 (aq) + amilum KOH (aq) + I2 (aq)

Amilum digunakan untuk mengindikasikan adanya I2, yang mengubah

larutan amilum menjadi ungu.

OKSIGEN

Percobaan 1

Percobaan pertama mengenai oksigen bertujuan untuk mengetahui cara

pembuatan gas oksigen. KClO3 bila ditambah dengan MnO2 kemudian dipanaskan

akan menghasilkan gas oksigen yang dikumpulkan dalam penampung gelas ukur,

reaksinya sebagai berikut:

2KClO3 (aq) + 2MnO2 (s) 2Mn2+

+ 4O2 + 2KClO

MnO2 ditambahkan untuk mengoksidasi O2-

menjadi O2. Gas yang

dihasilkan selama 60 detik adalah 42 mL. Ketika diuji dengan bara api gas yang

dihasilkan menyalakan bara api tersebut.

Page 20: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 19

Percobaan 2

Pada percobaan selanjutnya 0,5 mg MnO4 direaksikan dengan H2O2 4,5%

dalam sebuah tabung reaksi berpipa yang dihubungkan ke penampung gelas ukur,

reaksinya akan menghasilkan gas oksigen.

MnO4 (s) + 2H2O2 (aq) Mn2+

+ 2O2 +2H2O

Gas yang dihasilkan dalam reaksi tersebut hanya sedikit dibandingkan

dengan reaksi pada percobaan pertama. Ketika diuji dengan bara api, gas yang

dihasilkan dapat menyalakan bara api.

IX. Simpulan

HIDROGEN

1. Pembuatan gas Hidrogen di Laboratorium dapat dibuat dengan berbagai cara

yaitu:

Memasukkan logam Kalsium atau logam Magnesium (disertai

pemanasan karena Mg sukar larut) dalam air sehingga membentuk

larutan bersifat basa dan gas hydrogen sebagai sampingannya

memasukka logam seng dalam tabung reaksi berpipa yang ditambahka

H2O disertai pemanasan atau HCl (tanpa pemanasan) yang nantinya

menghasilkan gas hydrogen

Penambahan H2O2 dalam larutan KI dan amilum

2. Sifat gas hydrogen adalah tak berwarna dan mudah terbakar, dan cara

mengidentifikasinya dengan uji nyala api pada kayu yang diberi aliran gas

hydrogen.

OKSIGEN

1. Pembuatan gas Oksigen di Laboratorium dapat dibuat dengan berbagai

cara yaitu:

Penambahan kalium klorat(KClO3) 0,5 gram dan ditambah sedikit

serbuk batu kawi (MnO2) yang disertai pemanasan .

Page 21: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 20

Penambahan permanganat (MnO4) kemudian ditambah sedikit demi

sedikit H2O2

(tanpa pemanasan)

2. Perolehan gas Oksigen akan lebih banyak pada percobaan yang disertai

pemanasan.

3. Sifat gas Oksigen adalah tak berwarna,tak berbau dan mudah terbakar,

serta cara mengidentifikasinya dengan uji nyala api pada kayu yang diberi

aliran gas hydrogen.

X. Jawaban Pertanyaan

HIDROGEN

1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunaannya?

Jawab: gas letup yang dihasilkan adalah gas hydrogen, sifatnya sangat

mudah terbakar terbukti pada percobaan karena dapat menyalakan bara api.

Kegunaannya gas Hidrogen :

industri petrokimia dan kimia yaitu untuk memproses bahan bakar

fosil dan dalam pembuatan ammonia.

Bidang fisika dan teknik H2 digunakan sebagai gas penameng di

metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik

Sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia

mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua

jenis gas

sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut

forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas

yang kecil

2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!

Jawab :

Percob 1 : 2Ca (s) + 4H2O (l) 2Ca(OH)2 (aq) + 2H2 (g)

Percob 2 : 2Mg (s) + 4H2O (l) 2Mg(OH)2 + 2H2 (g)

Page 22: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 21

Percob 3: Zn (s) + H2O(g) H2 (g) + ZnO (s)

Percob 4: Zn (s) + HCl (aq) + ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Percob 5: 2KI (aq) +H2O2 (aq) + amilum 2KOH (aq) + I2 (aq)

3. Mengapa hidrogen peroksida harus digunakan dalam larutan yang encer?

Jawab : Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna,

bersifat sangat eksplosif yaitu bersifat korosif dan merupakan oksidator kuat

sehingga berbahaya dalam konsentrasi tinggi karenanya hidrogen peroksida

digunakan sebagai larutan encer, tetapi larutan dalam air 90 % .Karena

hidrogen peroksida digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan

pengelantang untuk serat dan kertas, proses sintetik industri skala besar .

OKSIGEN

1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia

1 gram ?

Jawab : Pada percobaan 0,5 gram KClO3 diperoleh gas oksigen 42 ml

selama 60 detik, sehingga jika tersedia 1 gram KClO3 maka diperkirakan

akan diperoleh gas hydrogen 84 ml selama 60 detik.

2. Tulislah rumus struktur Lewis yang menunjukkan sebuah molekul O2

dengan dua electron valensi yang tidak berpasangan ?

Jawab :

O = O

3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2 ?

Jawab :

Pada percobaaa 1 :

X X

X X

O O X X

**

**

**

PEB

Page 23: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 22

kalium klorat(KClO3) 0,5 gram yang dimasukkan pada tabung reaksi

berpipa kemudian ditambah sedikit serbuk batu kawi (MnO2) kemudian

dengan dipanaskan akan terjadi ruduksi Mn oleh KClO3 menghasilkan

Mn2+

dan gas oksigen dalam aliran selang yang ditampung pada gelas

ukur kemudian mengujinya dengan uji nyala pada kayu.

Pada Percobaan 2 :

Sama seperti percobaan 1, Permanganat (MnO4) dimasukkan kedalam

tabung reaksi berpipa kemudian ditambah sedikit demi sedikit H2O2

namun tanpa pemanasan akan terjadi ruduksi Mn oleh MnO4 yang

merupakan reduktor menghasilkan Mn2+

dan gas oksigen dalam aliran

selang yang ditampung pada gelas ukur kemudian mengujinya dengan

uji nyala pada kayu.

4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?

Jawab :

Percob 1: 2KClO3 (s) + 2MnO2 (s) 2Mn

2+ + 4 O2 (g) +2KClO (aq)

Percob 2: MnO4(s) +2H2O2 (aq) Mn2+

+ 3O2 (g) + 2H2O (aq)

Page 24: Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)

Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 23

XI. Daftar Pustaka

Anonim. (tanpa tahun). Hidrogen. (artikel online) http://www.id.wikipedia.org/

diakses pada 17 Oktober 2011

Anonim. (tanpa tahun). Oksigen. (artikel online) http://www.id.wikipedia.org/

diakses pada 17 Oktober 2011

Anonim. 2004. Hidrogen. (artikel online) http://www. belajarkimia.com/ diakses

pada 17 Oktober 2011

Anonim. 2009. Pembuatan Gas Hidrogen. (artikel online) http://www.chem-is-

try.org/ diakses pada 17 Oktober 2011

Rahmawati, Irma. 2010. Sifat dan Karakteristik Oksigen. (artikel online)

http://irizlovely.blogspot.com/ diakses pada 17 Oktober 2011

Saito, Taro. 2009. Oksigen dan Oksida. (artikel online) http://chem-is-try.org/

diakses pada 17 Oktober 2011

Soetrisno. 2004. Oksigen. (artikel online) http://chem-is-try.org/ diakses pada 17

Oktober 2011

Sugiharto, Bambang, dkk. 1997. Kimia Anorganik II. Surabaya: University Press

IKIP Surabaya.

Yulianto, Mohsin. 2004. Hidrogen. (artikel online) http://chem-is-try.org/ diakses

pada 17 Oktober 2011