Upload
dion-adi-putra
View
322
Download
32
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lampu dimmer
Citation preview
LAPORAN ALAT(Lampu Dimmer)
OLEH:
I GUSTI NGURAH DION ADI PUTRA
( 1004405004 )
JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN - BALI2011
LAMPU DIMMER
1.1 Dasar Teori
Lampu dimmer dengan TRIAC merupakan rangkaian sederhana yang
dapat kita gunakan untuk mengatur tingkat kecerahan lampu. Rangkaian dimmer
ini dapat langsung dihubungkan ke jaringan listrik AC. Dan rangkaian ini sangat
sederhana dan mudah untuk dibuat. Rangkaian dimmer dengan TRIAC ini
memiliki kpasitas daya maksimal tergantung dari tipe TRIAC yang digunakan.
Untuk mengatur tingkat kecrahan lampu dengan dimmer ini dapat dikendalikan
melaului potensiometer. TRIAC merupakan komponen 3 elektroda: MT1, MT2,
dan gate. Triac biasanya digunakan pada rangkaian pengendali, penyakelaran,
dan rangkian pemicu/trigger. Oleh karena aplikasi triac yang demikian luas maka
komponen triac biasanya mempunyai dimensi yang besar dan mampu
diaplikasikan pada tegangan 100V sampai 800V dengan arus beban dari 0.5A
sampai 40A.
Gambar 1.1 Stuktur dam symbol TRIAC
Jika terminal MT1 dan MT2 diberi tegangan jala-jala PLN dan gate dalam
kondisi mengambang maka tidak ada arus yang dilewatkan oleh triac (kondisi
idel) sampai pada tegangan ‘break over’ triac tercapai. Kondisi ini dinamakan
kondisi off triac. Apabila gate diberi arus positif atau negatif maka tegangan
‘break over’ ini akan turun. Semakin besar nilai arus yang masuk ke gate maka
semakin rendah pula tegangan ‘break over’nya. Kondisi ini dinamakan sebagai
kondisi on triac. Apabila triac sudah ‘on’ maka triac akan dalam kondisi on
selama tegangan pada MT1 dan MT2 di atas nol volt. Apabila tegangan pada
MT1 dan MT2 sudah mencapai nol volt maka kondisi kerja triac akan berubah
dari on ke off. Apabila triac sudah menjadi off kembali, triac akan selamanya off
sampai ada arus trigger ke gate dan tegangan MT1 dan MT2 melebihi tegangan
‘break over’nya.
Triac digunakan untuk mengontrol tenaga di konsumen dengan
menggerakkan fase dengan rangkaian berikut (sirkuit ini dinamakan dimmer)
Gambar 1.2 Aplikasi TRIAC pada dimmer lampu
Sebelum menghidupkan Triac, sebuah arus yang sangat kecil mengalir pada
beban dan semua sumber tegangan turun ke RC filter dobel. Tegangan ini dibagi
dan bergerak di fase VC. Ketika VG melewati penghidupan tegangan, triac hidup
dan terhubung sampai ke input tegangan setengah lingkaran dan berhenti. Ketika
input tegangan turun menjadi 0V, triac mati dan prosedur penghidupannya
berulang di tegangan yang terbalik.
Pembatasan dari potensiometer mengurangi kekuatan gelombang dalam
gerbang dan sudut penghidupan,dengan demikian mengurangi rata-rata arus di
konsumen. Penggunaan double filter memungkinkan lebih dari 100 . Ketika power
di konsumen diaktifkan oleh pokok di control, ini sangat sulit untuk mencapai
sudut penghidupan yang yang lebar. Alasan mengapa penghidupan tegangan triac
adalah rendah(kurang dari 1 V) adalah tegangan pokok sangat tinggi.
DIAC
DIAC merupakan salah satu anggota dari thyristor dan termasuk dalam jenis
“Bidirectional Thyristor” yang juga dikenal sebagai “Bilateral Trigger Diode”.
Istilah DIAC diambil dari “ Dioda AC”. DIAC mempunyai dua buah terminal dan
dapat menghantar dari kedua arah jika tegangan breakovernya (VBB) terlampaui.
Tidak seperti halnya transistor, DIAC mempunyai tingkatan doping sekitar
junctionnya yang sebanding.
(a) (b) (c)
Gambar 1.3 (a)Ekivalen DIAC, (b) DIAC sebagai susunan pengancing (Latch), (c)
Simbol DIAC
DIAC mempunyai impedansi yang tinggi bagi arus dalam dua arah, hingga
bias DIAC melewati breakover arah mundurnya. Biasanya bias untuk DIAC agar
mencapai breakover ini adalah antara 28 sampai 36 volt,namun demikian
tergantung dari pada tipenya. Agar kita mengetahui prinsip kerja DIAC, maka kita
nggap pemberian catu dayanya seperti terlihat pada gambar diatas. Jika tegangan
yang diberikan pada DIAC menyamai atau melebihi tegangan breakover, maka
salah satu Latch akan menutup juga. DIAC adalah suatu komponen yang
berkelakuan seperti dua buah thyristor yang dihubungkan saling bertolak
belakang. Oleh karena itu DIAC mempunyai dua buah tegangan penyalaan.
Tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan maju (+Vbo) sedangkan yang
kedua ada pada tegangan baliknya (-Vbo).
DIAC banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya yang
menggunakan TRIAC. Gambar dibawah memperlihatkan salah satu contoh
rangkaian yang memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.
Gambar 1.4. Aplikasi DIAC dalam rangkaian pengendali daya.
Jika tegangan pengisian kapasitor telah mencapai breakover DIAC, maka
DIAC akan menghantar sehingga kapasitor akan menggosongkan muatannya
melalui DIAC dan gate-TRIAC. Arus penggosongan kapasitor merupakan pulsa
penyulut yang digunakan oleh TRIAC sebagai pengendali. Jika beban sebenarnya
bersifat induktif, maka perlu dipasang rangkaian R dan C secara parallel terhadap
TRIAC untuk mengatur komutasi TRIAC.
Gambar 1.5. Karakteristik DIAC
Dari kurva diatas kita dapat melihat bahwa DIAC selalu mempunyai karakteristik
tahanan negatif yang secara terus menerus pada saat arus lebih besar daripada arus
breakovernya.
1.2 Prinsi Kerja Alat
Rangkaian dimmer dengan TRIAC merupakan rangkaian yang sudah
umum digunakan, antara lain untuk mengatur terang-redup lampu bolam.
Rangkaian dimmer ini mampu mengatur beban pada tegangan 220VAC dengan
daya sampai 900W tiap kanal dengan beban dari lampu bola yang diatur tingkat
kecerahan lampunya dengani potensiometer. Untuk lebih jelsnya dapat dilihat
langsung di gambar berikut
FUSE
C3 TRIAC
LOAD DIAC R2 C1
R1 C2
POTENSIOMETER 250K
220V SAKLAR
Gambar 1.6 Rangkaian lampu dimmer
Gambar 1.7 Layout lampu dimmer
1.3 Analisis Rangkaian lampu Dimmer
Lampu dimmer diatas menggunakan TRIAC BT 136, pada dasarnya
TRIAC merupakan penggabungan 2 SCR, tetapi TRIAC dapat mengalirkan arus
secara bolak-balik sedangkan SCR untuk arus searah. Pada gate TRIAC
dihubungkan pada DIAC DB 32 yang mempunyai tegangan ambang sebesar 70V.
Jika melebihi tegangan tersebut maka gate pada TRIAC akan terancam jebol, dan
sebagai pengatur tegangan menuju gate TRIAC digunakan potensiometer 250K.
Pada rangkaian lampu dimmer diatas juga menggunakan 2 buah resistor 56K dan
2 buah capasitor 154µf serta 1 buah capasitor 224µf. Sebagai pengaman rangkaian
dipasangkan FUSE / sakring 2Ampere agar bila terjadi short tidak menyerang
komponen lain pada rangkaian. Agar TRIAC tidak cepat panas, dipasangkan
sebuah heat-shink yang berguna sebagai pendingin. Untuk beban lampu yang
digunakan adalah bohlam lampu 5 watt, karena jika menggunakan lampu jenis
TL, maka tidak bisa mengatur terang redup lampu tersebut.
1.4 Pemasangan Komponen, dan Penyolderan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan antara lain:
a. Obeng (+) (-)
b. Tang potong, lancip
c. Solder dan timah
d. Sedotan Timah
e. PCB bolong
Setelah semua peralatan lengkap, pertama-tama yang dilakukan adalah
pemasangan alat/komponen sesuai perencanaan. Pemasangan dilakukan secara
hati-hati agar tidak terjadi kerusakan alat/komponen. Kemudian pasang semua
komponen pada tempatnya dengan cara menyoldernya dengan hati-hati,
terutama saat pemasangan jumper agar tidak terjadi short. Setelah semua
komponen terpasang dengan baik, kemudian dilakukan percobaan alat agar
sesuai dengan keinginan. Setelah semua selesai, maka dilakukan finishing.
1.5 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-12
1 2 3 41 Penyusunan Rancangan kerja 2 Menggambar Rangkaian 3 Pencarian Bahan-bahan
4 Proses Pembuatan Alat
Tabel 1.1 Waktu dan Pelaksanaan
Minggu pertama dimulai dengan penyusunan rancangan yang akan dibuat.
kemudian merencanakan gambar kerja alat yang akan dibuat yaitu :
gambar rangkaian, layout, dan tata letak komponennya.
Pada minggu kedua, mulai dilakukan pencarian bahan-bahan seperti
komponen-komponen, atau bahan-bahan yang lain. Setelah semua proses
produksi dan finishing alat selesai.
1.3.1 Anggaran Biaya
No Nama Bahan Spesifikasi SatuanJuml
ah
Harga
Satuan
Jumlah
Harga
2 TRIAC BT 136 buah 1 Rp. 2.500 Rp. 2.500
3 Resistor5K, 1W
56K, 1W
buah
buah
2
1
Rp. 500
Rp.250
Rp.500
Rp. 250
4 Potensiometer 250 K buah 2 Rp. 2000 Rp. 2000
5 Capasitor224nf
150nf
buah
buah
2
1
Rp. 2.500
Rp. 2.500
Rp. 5.000
Rp. 5.000
6 FUSE 2 ampere buah 1 Rp.500 Rp. 500
7 PCB lubang besar buah 2 Rp. 4.000 Rp. 8.000
8 Saklar buah 1 Rp. 2.000 Rp 2.000
9 Baut PCB buah 4 Rp. 1.000 Rp. 4.000
10 Rumah sakring kecil buah 1 Rp. 1.000 Rp. 1.000
11 Kabel meter 1/2 Rp. 500 Rp. 500
12 Fiting Lampu kecil buah 1 Rp. 2.500 Rp.2.500
13Bohlam
Lampu5 watt
buah 1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
14 Cup Sumber - buah 1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
15 Heatsink kecil buah 1 Rp. 1.000 Rp. 1.000
Tabel 1.2 Bahan yang dipakai
1.3.2 Peralatan yang digunakan:
No Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik
1. Tang Lancip buah 1 pribadi
Potong buah 1 pribadi
2. Obeng Plus (+) buah 1 pribadi
Min (-) buah 1 pribadi
3. Solder 40 watt buah 1 pribadi
4. Penyedot
timah-
buah 1 pribadi
5 AVO Meter Sanwa buah 1 pribadi
Tabel 1.3 Alat yang dipakai
DAFTAR PUSTAKA
http://iddhien.com/index.php?option=com_content&task=view&id=34&Itemid=105 diakses tgl 16 Desember 2011
http://fauzan.smkdarunnajah.sch.id/2011/04/220v-light-dimmer-circuit.html a diakses tgl 16 Desember 2011
http://trensains.com/dimmer.htm diaskes pada tgl 17 Desember 2011
http://www.google.com /elka.htm diaskes pada tgl 17 Desember 2011