21
Lampiran 1 RINGKASAN KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI TIGA LOKASI ALIRAN SUNGAI SUMBER KULUHAN JABUNG, KABUPATEN MAGETAN Prima Firstyananda 080610117 Departemen Biologi [email protected] ABSTRAK Penelitian tentang “ Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos Di Tiga Lokasi Aliran Sungai Sumber Kuluhan Jabung, Kabupaten Magetan” telah dilaksanakan pada tanggal 20-25 Agustus 2011. Sampel diambil dari 7 stasiun penelitian dan dilakukan 5 pengambilan pada setiap stasiun. Lokasi sampling dipilih berdasarkan wilayah pemanfaatannya. Sampel diambil dengan menggunakan surber net kemudian diidentifikasi di Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya. Parameter fisikokimia perairan yang diukur yaitu kecepatan arus, Dissolved Oxygen (DO), suhu air, kedalaman sungai dan organik substrat. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi substrat dasar perairan dari sumber mata air sampai daerah irigasi berupa krikil, granul, pasir dan lumpur. Pengukuran substrat dilakukan dengan menggunakan mesh. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan indeks kenekaragaman Shannon Weaner. Dari ketujuh stasiun penelitian nilai keanekaragaman makrozoobentos yang didapatkan ada perbedaan, nilai keanekaragaman dikategorikan rendah yakni 1,13−1,29 terdapat di stasiun penelitian II, III dan I sedangkan nilai keanekaragaman jenis makrozoobentos dikategorikan sangat rendah yakni 0,28−0,96 terdapat di stasiun penelitian V, IV, VI dan VII. Makrozoobentos yang mendominasi pada masing-masing stasiun penelitian adalah dari genus Elimia, Chironomus, Leptoxis dan Tubifex. Genus yang mendominasi pada Stasiun I adalah Tubifex. Genus yang mendominasi pada Stasiun II, IV, V, VI adalah Elimia . Genus yang mendominasi pada Stasiun VII adalah Leptoxis dan Genus yang mendominasi pada Stasiun III adalah Chironomus. Kata kunci : Keanekaragaman, Makrozoobentos, Sumber mata air dan alirannya, komposisi substrat, Mesh ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Lampiran 1

RINGKASAN KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI TIGA LOKASI

ALIRAN SUNGAI SUMBER KULUHAN JABUNG, KABUPATEN MAGETAN Prima Firstyananda

080610117 Departemen Biologi

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian tentang “ Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos Di Tiga Lokasi Aliran Sungai Sumber Kuluhan Jabung, Kabupaten Magetan” telah dilaksanakan pada tanggal 20-25 Agustus 2011. Sampel diambil dari 7 stasiun penelitian dan dilakukan 5 pengambilan pada setiap stasiun. Lokasi sampling dipilih berdasarkan wilayah pemanfaatannya. Sampel diambil dengan menggunakan surber net kemudian diidentifikasi di Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya. Parameter fisikokimia perairan yang diukur yaitu kecepatan arus, Dissolved Oxygen (DO), suhu air, kedalaman sungai dan organik substrat. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi substrat dasar perairan dari sumber mata air sampai daerah irigasi berupa krikil, granul, pasir dan lumpur. Pengukuran substrat dilakukan dengan menggunakan mesh. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan indeks kenekaragaman Shannon Weaner. Dari ketujuh stasiun penelitian nilai keanekaragaman makrozoobentos yang didapatkan ada perbedaan, nilai keanekaragaman dikategorikan rendah yakni 1,13−1,29 terdapat di stasiun penelitian II, III dan I sedangkan nilai keanekaragaman jenis makrozoobentos dikategorikan sangat rendah yakni 0,28−0,96 terdapat di stasiun penelitian V, IV, VI dan VII. Makrozoobentos yang mendominasi pada masing-masing stasiun penelitian adalah dari genus Elimia, Chironomus, Leptoxis dan Tubifex. Genus yang mendominasi pada Stasiun I adalah Tubifex. Genus yang mendominasi pada Stasiun II, IV, V, VI adalah Elimia . Genus yang mendominasi pada Stasiun VII adalah Leptoxis dan Genus yang mendominasi pada Stasiun III adalah Chironomus.

Kata kunci : Keanekaragaman, Makrozoobentos, Sumber mata air dan alirannya, komposisi

substrat, Mesh

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 2: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

ABSTRACT

Research about “Composition and Diversity of Macrozoobentos in three research site in Kuluhan Jabung, Kabupaten Magetan” was performed in August 20-25.2012. Sample were collected from seven research site with five replications in each station. Research site is chosen based on it’s utilization to human actvities neraby. Collection of sample is done using surber net and taken to Biosystematic Laboratory of Airlangga University for identification. Measured physicochemical parameters of water flow velocity, Dissolved Oxygen (DO), water temperature, water depth, organic substrates. Analysis from the research it was discovered that substrate composition in spring water till irigation consist of, small spones, granules, sand and silt. Measurement of substrate size is done using mesh filter. Data from identification is later analyzed using Shannon-wiener of diversity. Of the seven research stations diversity values obtained makrozoobentos there are differences, diversity values are considered low at 1.13 to 1.29 at the research station II, III and I while the value of species diversity classified makrozoobentos very low at 0.28 to 0.96 contained in the research station V, IV, VI and VII. Makrozoobentos which dominate at each research station is of the genus Elimia, Chironomus, Leptoxis and Tubifex. Genus dominate at Station I is Tubifex. The genus that dominates at Station II, IV, V, VI are Elimia. Genus dominate at Station VII is Leptoxis and Genus dominate at Station III is Chironomus.

Keywords: Diversity, Makrozoobentos, sources of water and its flow, substrate composition, Mesh filter

Latar belakang masalah

Air tawar hanya menempati 3 % dari

jumlah air dipermukaan bumi, yang

sebagian besar tersimpan dalam bentuk

bekuan berupa gletser dan es, atau terbenam

dalam akuifer, sedangkan sebagian kecil

terdapat dalam kolam, sungai, dan danau

(Kimball, 1992). Walaupun hanya memiliki

proporsi yang relatif kecil, namun manfaat

air tawar sangat besar bagi kepentingan

makhluk hidup khususnya manusia.

Manusia memanfaatkan air tawar untuk

memenuhi kebutuhan akan sumber air

bersih.

Jabung merupakan desa yang terletak

di Kabupaten Magetan yang berbatasan

langsung dengan Kabupaten Ngawi. Di desa

ini terdapat sumber mata air yang bernama

Kuluhan. Sumber Kuluhan ini memiliki dua

aliran sungai yaitu aliran yang menuju ke

daerah pemukiman dan aliran yang menuju

area persawahan. Sungai yang mengalir dari

sumber Kuluhan alirannya langsung menuju

ke sungai Bengawan Solo. Sungai ini

merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 3: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

dari sungai Bengawan Solo. Aliran sungai

dari sumber Kuluhan banyak dimanfaatkan

oleh sebagian besar warga untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan irigasi

persawahan. Mayoritas penduduk desa

Jabung adalah petani dan peternak.

Berkembangnya kegiatan penduduk

di sekitar sub-DAS sumber Kuluhan, seperti

bertambahnya pemukiman penduduk,

kegiatan rumah tangga dan kegiatan

pertanian dapat berpengaruh terhadap

kualitas air karena limbah yang dihasilkan

dibuang langsung ke sungai. Adanya

masukkan bahan-bahan yang tak terlarut

dari kegiatan penduduk di sekitar sumber

Kuluhan dan alirannya sampai batas-batas

tertentu tidak akan menurunkan kualitas air

sungai. Apabila beban masukkan bahan-

bahan terlarut tersebut melebihi kemampuan

sungai untuk membersihkan sendiri maka

akan berpengaruh negatif terhadap

kehidupan biota perairan dan kesehatan

penduduk yang memanfaatkan air sungai

tersebut.

Secara umum sungai didefinisikan

sebagai tempat/wadah serta jaringan

pengaliran dari mata air sampai muara

(Anonim, 1999). Definisi tentang sungai

yang lebih rinci antara lain sebagai berikut,

(1) suatu daerah yang di dalamnya terdapat

air yang mengalir secara terus menerus dan

(2) suatu daerah yang keadaan topografi dan

tanaman atau keadaan lainnya mirip dengan

suatu daerah yang di dalamnya terdapat air

terus menerus tetapi tidak termasuk daerah

yang hanya sementara saja terisi oleh air

yang mengalir yang disebabkan oleh banjir

atau peristiwa alam lainnya (Tominaga dan

Sosrodarsono, 1987 dalam Setiarini, 2000).

Keberadaan hewan akuatik seperti

hewan bentos dapat digunakan sebagai

parameter biologi dalam pemantauan

kualitas air sungai secara kontinyu, karena

hewan bentos dapat menghabiskan seluruh

hidupnya di lingkungan tersebut. Dalam

memantau kualitas air sungai secara biologi,

idealnya melibatkan seluruh komunitas (full

community) yang melibatkan seluruh taksa

yang ada pada tingkat tropik (tropic lavel)

yang berbeda, namun hal ini sangat sulit

dilakukan sehingga dalam prakteknya

digunakan kelompok tunggal (single group)

seperti makroinvertebrata bentik (Hawkes,

1979 dalam Soegianto, 1990). Sedangkan

penggunaan parameter fisika dan kimia

hanya akan memberikan gambaran kualitas

lingkungan sesaat dan cenderung

memberikan interpretasi dan kisaran yang

lebar (Verheyen, 1990 dalam Sastrawijaya,

2000).

Bentos merupakan organisme yang

mendiami dasar perairan dan tinggal di

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 4: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

dalam atau pada sedimen dasar perairan.

Payne, (1989) dalam Sinaga, (2009)

menyatakan bahwa makrozoobentos adalah

hewan yang sebagian atau seluruh hidupnya

berada di dasar perairan, baik sesil, merayap

maupun menggali lubang. Berdasarkan cara

hidupnya, bentos di bedakan atas 2

kelompok yaitu: infauna dan epifauna

(Barnes dan Mann, 1994 dalam Sinaga,

2009). Infauna adalah kelompok

makrozoobentos yang hidup terbenam di

dalam lumpur (berada di dalam substrat),

sedangkan epifauna adalah kelompok

makrozoobentos yang menempel di

permukaan dasar perairan (Hutchinson,

1993 dalam Sinaga, 2009).

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah:

Mengetahui apakah terjadi perbedaan

komposisi substrat dari daerah sumber

mata air Kuluhan sampai daerah sungai

irigasi di desa Jabung, Kabupaten

Magetan.

Mengetahui apakah terjadi perubahan

komposisi jenis spesies makrozoobentos

dari daerah sumber mata air Kuluhan

sampai daerah sungai irigasi di desa

Jabung, Kabupaten Magetan.

Mengetahui jenis-jenis makrozoobentos

dominan mulai daerah sumber mata air

Kuluhan sampai dengan aliran sungai

irigasi di desa Jabung, Kabupaten

Magetan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di sumber mata

air Kuluhan dan alirannya di Desa Jabung

Kecamatan Panekkan Kabupaten Magetan.

Sumber mata air Kuluhan terletak ± 1000 m

dpl dan memiliki aliran dengan lebar rata-

rata 4 m dan kedalaman rata-rata 50 cm.

Proses identifikasi dan analisis sampel

dilakukan di Laboratorium Biologi

Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga Surabaya.

Prosedur Pengambilan Sampel dan

Analisis Hewan Makrozoobentos

Pengambilan sampel makrozoobentos

dilakukan di tujuh stasiun yang berbeda dan

tiap stasiun terdapat 5 titik pengambilan

sampel, berikut ini adalah keterangan dari

tujuh stasiun pengambilan sampel, yaitu:

Stasiun I : Sumber mata air Kuluhan.

Stasiun II : Di dalam pemandian dekat

sumber mata air.

Stasiun III : Di luar pemandian dekat

sumber mata air.

Stasiun IV dan V : Daerah pemukiman

penduduk.

Stasiun VI dan VII : Daerah persawahan.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 5: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Analisis Data

A. Kepadatan Absolut (KA)

Untuk perhitungan kepadatan absolut

makrozoobentos, digunakan rumus

(Michael, 1984 dalam Simamora, 2009)

B. Kepadatan Relatif (KR)

Untuk menggunakan kepadatan relatif

makrozoobentos, digunakan rumus (Brower

et. al, 1990 ) :

C. Frekuensi Kehadiran (FK)

Untuk menghitung frekuensi kehadiran

suatu makrozoobentos, digunakan rumus

(Krebs, 1985 dalam Simamora, 2009) :p

Dimana nilai FK (Frekuensi Kehadiran ): 0 – 25% = sangat jarang 26 – 50% = jarang 51 – 75% = sering > 76% = sangat sering

D. Penghitungan indeks keanekaragaman

Penghitungan indeks keanekaragaman

makrozoobentos menggunakan rumus

indeks keanekaragaman Shannon-Weaver,

(1949) dalam Odum, (1993) yaitu:

Keterangan H‟ = Indeks Keanekaragaman

= jumlah individu ke-i N = Jumlah total individu

E. Analisis komunitas

Untuk mengetahui tingkat kesamaan

komunitas antar dua stasiun penelitian, data

makrozoobentos dianalisis menggunakan

Indeks Sorensen (1948) dalam Odum (1993)

yaitu:

Keterangan :

= Indeks kesamaan A = Jumlah spesies dalam sampel A B = Jumlah spesies dalam sampel B

= Jumlah spesies yang sama pada kedua sampel

F. Diagram cluster

Setelah melakukan analisis kesamaan

komunitas kemudian dilanjutkan dengan

average cluster methods (Brower et al, 1997

dalam Hariyanto dkk., 2008) dengan

menggunakan rumus :

Dengan keterangan:

(A:B):C = (A:B) kesamaan tertinggi

dibandingkan dengan stasiun C

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 6: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

G. Penghitungan indeks dominansi

Untuk melihat dominansi suatu organisme

dalam komunitas digunakan rumus indeks

dominansi Simpson (1949) dalam Odum

(1993) yaitu:

Keterangan :

= Indeks dominansi = Jumlah individu

N = Jumlah total individu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tingkat Keanekaragaman (H’)

Makrozoobentos pada Masing-

masing Stasiun Penelitian

Berdasarkan analisis data, didapatkan

nilai keanekaragaman (H‟) makrozoobentos

yang didapatkan pada ketujuh stasiun

penelitian berkisar antara 0,28−1,29. Indeks

keanekaragaman (H‟) tertinggi terdapat pada

stasiun I (sumber mata air Kuluhan) yakni

sebesar 1,29 dan dapat di kategorikan

“rendah”. Sangat rendahnya indeks

keanekaragaman ini disebabkan adanya

penyebaran jumlah dari beberapa individu

pada tiap spesies yang tidak merata. Odum

(1993), menyatakan kenekaragaman jenis

dipengaruhi oleh pembagian atau

penyebaran individu dalam tiap jenisnya,

karena suatu komunitas walaupun banyak

jenisnya tetapi bila penyebaran individunya

tidak merata maka keanekaragaman jenis

dinilai rendah. indeks kenekaragaman jenis

makrozoobentos tertera pada gambar 4.2

berikut ini :

Gambar 4.2. Indeks keanekaragaman makrozoobentos pada semua stasiun penelitian di Tiga Lokasi Aliran Sungai Sumber Kuluhan Jabung

Berdasarkan pengelompokkan

tersebut, maka berdasarkan data yang

diperoleh stasiun I (sumber mata air

Kuluhan) tergolong kedalam kelompok

perairan yang „tercemar sedang‟ karena

memiliki indeks keanekaragaman yakni

1,29, stasiun II (pemandian umum didekat

sumber) tegolong kedalam kelompok

perairan yang „tercemar sedang‟ karena

memiliki indeks keanekaragaman yakni

1,13, stasiun III (di luar pemandian umum

dekat sumber) tergolong kedalam kelompok

perairan yang „tercemar sedang‟ karena

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 7: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

memiliki indeks keanekaragaman yakni

1,16, stasiun IV dan V (daerah pemukiman

penduduk 1 dan 2) tergolong kedalam

kelompok perairan yang „tercemar berat‟

karena memiliki indeks keanekaragaman

yakni 0,32dan 0,28, stasiun VI (di daerah

persawahan 1) tergolong kedalam kelompok

perairan yang „tercemar berat‟ karena

memiliki indeks keanekaragaman yakni

0,90, stasiun VII (di daerah persawahan 2)

tergolong kedalam kelompok perairan yang

tercemar berat karena memiliki indeks

keanekaragaman yakni 0,96.

Komposisi dan Indeks Dominansi

Makrozoobentos Pada Tiap Stasiun

Penelitian

Dalam penelitian kenekaragaman dan

komposisi makrozoobentos yang berhasil di

koleksi selama penelitian berjumlah 10

genus dari 7 stasiun penelitian. Pada stasiun

I yang berhasil dikoleksi berjumlah 5 genus

diantaranya yaitu Elimia (7), Chironomus

(27), Tubifex (28), Lumbriculus (1) dan

Limnodrilus (9). Genus yang mendominasi

adalah Tubifex dengan indeks dominansi

yakni 38,8%. Pada stasiun I Tubifex dapat

hidup dan bekembang biak dengan baik

karena tingginya bahan organik substrat di

perairan ini sangat mendukung bagi

kehidupan Tubifex. Pada stasiun II yang

berhasil dikoleksi berjumlah 5 genus

diantaranya yaitu Elimia (115), Chironomus

(13), Hidrobiosella (5), Tubifex (2), dan

Limnodrilus (26). Genus yang mendominasi

pada stasiun II yaitu Elimia dengan indeks

dominansi sebesar 71,4%. Pada stasiun III

yang berhasil dikoleksi berjumlah 6 genus

diantaranya yaitu Elimia (30), leptoxis (2),

Heterocleon (8), Chironomus (49),

Hidrobiosella (1), dan Limnodrilus (3).

Genus yang mendominasi pada stasiun III

yaitu Chironomus dengan indeks dominansi

sebesar 52,6%. Pada stasiun IV yang

berhasil dikoleksi berjumlah 3 genus

diantaranya yaitu Elimia (248), Stoliczia (1)

dan Limnodrilus (24). Genus yang

mendominasi pada stasiun IV yaitu Elimia

dengan indeks dominansi sebesar 90,8%.

Pada stasiun V yang berhasil dikoleksi

berjumlah 2 genus diantaranya yaitu Elimia

(11), Leptoxis (1). Genus yang mendominasi

pada stasiun V yaitu Elimia dengan indeks

dominansi sebesar 91,6%. Pada stasiun VI

yang berhasil dikoleksi berjumlah 6 genus

diantaranya yaitu Elimia (52), leptoxis (15),

Heterocleon (1), Stoliczia (1), Paratya (4),

dan Limnodrilus (1). Genus yang

mendominasi pada stasiun VI yaitu Elimia

dengan indeks dominansi sebesar 70,2%.

Pada stasiun VII yang berhasil dikoleksi

berjumlah 5 genus diantaranya yaitu Elimia

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 8: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

(45), leptoxis (67), Heterocleon (2),

Chironomus (7) dan Paratya (1). Genus

yang mendominasi pada stasiun VII yaitu

leptoxis dengan indeks dominansi sebesar

54,9%. Gambar 4.4 merupakan hewan yang

mendominasi dari tiap-tiap stasiun :

Elimia Chironomus

Leptoxis Tubifex

Gambar 4.4 Makrozoobentos yang mendominasi di tiap-tiap stasiun penelitian

Komposisi Substrat Ditujuh Stasiun

Penelitian

Hasil pengukuran tekstur substrat yang

di peroleh dari tujuh stasiun penelitian yaitu

berupa krikil, granul (butiran-butiran), pasir

dan lumpur. Pada umumnya lokasi

penelitian memiliki kandungan substrat

krikil dan pasir, tetapi lebih dari 50%

diseluruh stasiun penelitian mengandung

krikil. Gambar 4.5 merupakan grafik hasil

dari pengukuran komposisi substrat yang

dilakukan di tujuh stasiun yang berbeda:

Gambar 4.5 Grafik hasil dari pengukuran komposisi substrat yang dilakukan di tujuh stasiun penelitian

Berdasarkan gambar 4.5, komposisi

substrat yang ada pada tiap-tiap stasiun

penelitian sangat berbeda. Pada stasiun I

memiliki kandungan substrat diantaranya

yaitu krikil (88,10%), granul (8,10%), pasir

(0.80%), dan lumpur (0,70%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun I adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun I

adalah Tubifex. Pada stasiun II memiliki

kandungan substrat diantaranya yaitu krikil

(56,70%), granul (10,70%), pasir (14.30%),

dan lumpur (19.20%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun II adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

II adalah Elimia. Pada stasiun III memiliki

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 9: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

kandungan substrat diantaranya yaitu krikil

(75,10%), granul (9,10%), pasir (7,30%),

dan lumpur (3%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun III adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

III adalah Chironomus. Pada stasiun IV

memiliki kandungan substrat diantaranya

yaitu krikil (70,60%), granul (10,00%), pasir

(8%), dan lumpur (3,10%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun IV adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

IV adalah Elimia. Pada stasiun V memiliki

kandungan substrat diantaranya yaitu krikil

(94,70%), granul (5,20%), pasir (3.40%),

dan lumpur (3,40%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun V adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

V adalah Elimia. Pada stasiun VI memiliki

kandungan substrat diantaranya yaitu krikil

(54,20%), granul (21,90%), pasir (19,10%),

dan lumpur (9,60%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun VI adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

VI adalah Elimia. Pada stasiun VII memiliki

kandungan substrat diantaranya yaitu krikil

(52,80%), granul (13,30%), pasir (19,10%),

dan lumpur (13,30%). Substrat yang

mendominasi pada stasiun VII adalah krikil

dan hewan yang mendominasi pada stasiun

VII adalah leptoxis.

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Hasil pengukuran tekstur substrat yang

diperoleh komposisi substrat dasar

perairan dari sumber mata air sampai

daerah irigasi berupa krikil, granul, pasir

dan lumpur. Kandungan krikil paling

tinggi terdapat pada stasiun V

(pemukiman penduduk, tanpa aktivitas)

yaitu 94,70% dan kandungan krikil

paling rendah terdapat pada stasiun VII

(area persawahan 2) yaitu 52,80%.

Kandungan granul paling tinggi terdapat

pada stasiun penelitian VI (area

persawahan 1) yaitu 21,90% dan

kandungan granul paling rendah terdapat

pada stasiun V (pemukiman penduduk,

tanpa aktivitas) yaitu 5,20%. Kandungan

pasir paling tinggi terdapat pada stasiun

penelitian VI dan VII (area persawahan 1

dan 2) yaitu 19,10% dan kandungan pasir

paling rendah terdapat pada stasiun I

(sumber Kuluhan) yaitu 0,80%.

Kandungan lumpur paling tinggi terdapat

pada stasiun penelitian II (didalam

pemandian umum) yaitu 19,20% dan

kandungan lumpur paling rendah terdapat

pada stasiun penelitian III (di sisi luar

area pemandian) yaitu 3%.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 10: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

2. Analisis data keanekaragaman

makrozoobentos menggunakan indeks

keanekaragaman Shannon-Weaner. Dari

ketujuh stasiun penelitian nilai

keanekaragaman makrozoobentos yang

didapat, menunjukkan adanya perbedaan

keanekaragaman. Nilai kenekaragaman

makrozoobentos dikategorikan “rendah”

yakni 1,13−1,29 terdapat di stasiun

penelitian II, III dan I sedangkan nilai

keanekaragaman jenis makrozoobentos

dikategorikan “sangat rendah” yakni

0,28−0,96 terdapat di stasiun penelitian

V, IV, VI dan VII.

3. Makrozoobentos yang berhasil di koleksi

selama penelitian berjumlah 10 genus

dari 7 stasiun penelitian. Makrozoobentos

yang mendominasi di masing-masing

stasiun penelitian adalah dari genus

Elimia, Chironomus,dan Tubifex. Genus

yang mendominasi pada Stasiun I adalah

Tubifex. Genus yang mendominasi pada

Stasiun II, IV, V, VI dan VII adalah

Elimia . Genus yang mendominasi pada

Stasiun III adalah Chironomus.

Saran

Dari hasil penelitian ini dapat

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlunya dilakukan pemantauan pada

musim hujan dan kemarau sehingga dapat

dipantau kualitas air sepanjang tahun.

2. Perlunya dilakukan penelitian dengan

jumlah stasiun penelitian yang lebih

banyak mengingat luasnya sistem mata

air Kuluhan dan Jabung.

3. Perlu diteliti kategori kualitas lingkungan

berdasarkan biota plankton, yang

mempunyai sifat menetap di dasar

perairan sungai. Sehingga memberikan

gambaran dampak yang lebih lengkap.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 11: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Lampiran 2. Denah pengambilan sampel

Ket: Stasiun 1 : Sumber Kuluhan Stasiun 4 : Pemukiman penduduk I Stasiun 7 : Area persawahan II Stasiun 2 : Pemandian umum Stasiun 5 : Pemukiman penduduk II Stasiun 3 : Area luar pemandian Satsiun 6 : Area persawahan I

1

2

3

4

5

6

7

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 12: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

LAMPIRAN 3

Lokasi pengambilan makrozoobentos dan sampel substrat

Stasiun I

Stasiun II

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 13: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Stasiun III

Stasiun IV

Stasiun V

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 14: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

Stasiun VI

Stasiun VII

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 15: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

LAMPIRAN 4

Keberadaan jenis-jenis makrozoobentos di tujuh stasiun penelitian

A. Stasiun 1

B. Stasiun 2

No Genus Stasiun 1 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 6 0 1 0 0 7

2 Leptoxis 0 0 0 0 0 0

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0

4 Paratya 0 0 0 0 0 0

5 Heterocleon 0 0 0 0 0 0

6 Chironomus 1 2 17 6 1 27

7 Hidrobiosella 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 7 6 0 15 0 28

9 Lumbriculus 0 0 0 0 1 1

10 Limnodrilus 0 0 0 8 1 9

∑(Jumlah takson) 72

No Genus Stasiun 2 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 0 6 52 54 3 115

2 Leptoxis 0 0 0 0 0 0

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0

4 Paratya 0 0 0 0 0 0

5 Heterocleon 0 0 0 0 0 0

6 Chironomus 6 0 2 3 2 13

7 Hidrobiosella 0 0 2 3 0 5

8 Tubifex 0 0 0 1 1 2

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 9 0 8 4 5 26

∑ (Jumlah takson) 161

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 16: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

C. Stasiun 3

D. stasiun 4

No Genus Stasiun 3 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 5 0 3 0 22 30

2 Leptoxis 1 0 0 0 1 2

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0

4 Paratya 0 0 0 0 0 0

5 Heterocleon 0 0 0 8 0 8

6 Chironomus 0 2 2 26 19 49

7 Hidrobiosella 0 0 0 1 0 1

8 Tubifex 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 0 0 1 0 2 3

∑ (Jumlah takson) 93

No Genus Stasiun 4 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 9 118 36 22 63 248

2 Leptoxis 0 0 0 0 0 0

3 Stoliczia 0 1 0 0 0 1

4 Paratya 0 0 0 0 0 0

5 Heterocleon 0 0 0 0 0 0

6 Chironomus 0 0 0 0 0 0

7 Hidrobiosella 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 0 20 2 1 1 24

∑ (Jumlah takson) 274

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 17: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

E. Stasiun 5

F. Stasiun 6

No Genus Stasiun 5 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 2 2 3 1 3 11

2 Leptoxis 0 1 0 0 0 1

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0

4 Paratya 0 0 0 0 0 0

5 Heterocleon 0 0 0 0 0 0

6 Chironomus 0 0 0 0 0 0

7 Hidrobiosella 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 0 0 0 0 0 0

∑ (Jumlah takson) 12

No Genus Stasiun 6 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 0 4 14 15 19 52

2 Leptoxis 0 0 6 6 3 15

3 Stoliczia 0 1 0 0 0 1

4 Paratya 0 0 0 4 0 4

5 Heterocleon 0 0 0 1 0 1

6 Chironomus 0 0 0 0 0 0

7 Hidrobiosella 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 0 1 0 0 0 1

∑ (Jumlah takson) 74

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 18: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

G. Stasiun 7

No Genus Stasiun 7 ∑ (Jumlah) 1 2 3 4 5

1 Elimia 0 7 3 11 24 45

2 Leptoxis 5 3 5 5 49 67

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0

4 Paratya 0 0 1 0 0 1

5 Heterocleon 0 0 0 1 1 2

6 Chironomus 1 0 1 0 5 7

7 Hidrobiosella 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 0 0 0 0 0 0

∑ (Jumlah takson) 122

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 19: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

LAMPIRAN 5

Indeks Dominasi (%) Makrozoobentos dalam tiap-tiap Stasiun

No Genus

Stasiun

1 2 3 4 5 6 7

∑/ind. Ind. dominan ∑/ind. Ind.

dominan ∑/ind. Ind. dominan ∑/ind Ind.

dominan ∑/ind Ind. dominan ∑/ind Ind.

dominan ∑/ind Ind. dominan

1 Elimia 7 9.7% 115 71.4% 30 32.2% 248 90.8% 11 91.6% 52 70.2% 45 36.8%

2 Leptoxis 0 0 0 0 2 2.1% 0 0 1 8.3% 15 20.2% 67 54.9%

3 Stoliczia 0 0 0 0 0 0 1 0.3% 0 0 1 1.3% 0 0

4 Paratya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5.4% 1 0.8%

5 Heterocleon 0 0 0 0 8 8.6% 0 0 0 0 1 1.3% 2 1.6%

6 Chironomus 27 37.5% 13 8.1% 49 52.6% 0 0 0 0 0 0 7 5.7%

7 Hidrobiosella 0 0 5 3.1% 1 1.1% 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Tubifex 28 38.8% 2 1.2% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Lumbriculus 1 1.3% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Limnodrilus 9 12.5% 26 16.1% 3 3.2% 24 8.8% 0 0 1 1.3% 0 0

∑ (Jumlah) 72 100% 161 100% 93 100% 273 100% 12 100% 74 100% 122 100%

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 20: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

LAMPIRAN 6

Dokumentasi makrozoobentos

1

Filum : Molusca Kelas : Gastropoda Ordo : Mesogastropoda Famili : Pleucaridae Genus : Elimia

6

Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili : Potamidae Genus : Stoliczia

2

Filum : Molusca Kelas : Gastropoda Ordo : Mesogastropoda Famili : Pleucaridae Genus : Leptoxis

7

Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili : Atyidae Genus : Paratya

3

Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Ephemeroptera Famili : Baetidae Genus : Heterocleon

6

Filum : Annelida Kelas : Oligochaeta Ordo : Tubificida Famili : Tubificidae Genus : limnodrilus

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima

Page 21: Lampiran 1 RINGKASAN Prima Firstyananda 080610117 ...repository.unair.ac.id/25632/19/19. Lampiran.pdf · RINGKASAN . KOMPOSISI DAN ... sebagai tempat/wadah serta jaringan pengaliran

4

Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Diptera Famili : Chironomidae Genus : Chironomus

9

Filum : Annelida Kelas : Oligochaeta Ordo : Tubificida Famili : Tubificidae Genus : Tubifex

5

Filum : Arthropoda Kelas : Insekta Ordo : Trichoptera Famili : Philopotamidae Genus : Hidrobiosella

10

Filum : Annelida Kelas : Oligochaeta Ordo : Lumbriculida Famili : Lumbriculidae Genus : Lumbriculus

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi Komposisi dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Tiga Lokasi Aliran Sungai ... Firstyananda, Prima