42
166 Lampiran 1: Hasil wawancara Informan ke-1 Bapak Saunan Rasyid selaku General Manager Pertanyaan mengenai internal fungsi manajemen Grand Victoria Hotel (GVH): T Apakah dalam perencanaannya perusahaan menggunakan konsep-konsep manajemen strategis? J Iya, GVH menggunakan konsep manajemen strategis seperti dalam hal setiap perencanaan-perencanaan yang dibuat oleh masing-masing divisi/departemen yang ada, selalu disesuaikan dengan tujuan dari GVH, direncanakan dan dibuat strategi untuk pencapaiannya, lalu diimplementasikan serta dievaluasi apakah sudah sesuai dengan visi dari GVH. Sebagai contoh, secara internal perencanaannya lebih kepada sumber daya manusia (SDM) dengan cara menambahkan jumlah jam training masing-masing staf/karyawan setiap bulannya. Sementara secara eksternal perencanaannya dengan menggunakan marketing plan dan budgeting plan. Selain itu GVH juga melihat para kompetitor untuk menentukan rencana kedepannya. T Apakah tujuan dan maksud perusahaan terukur dan terkomunikasikan dengan baik? J Iya, sudah pasti terukur karena semua departemen yang ada di GVH ini masing-masing memiliki target-target yang sudah ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh dilihat dari budgetingnya, sehingga diketahui berapa yang akan dicapai. Biasanya dilakukan evaluasi setiap bulan, seperti profit and lost. Kemudian diadakan meeting profit and lost yang dihadiri masing- masing divisi/departemen untuk mengukur pencapaian GVH tiap bulannya. Dari hasil meeting tersebut, kita bisa melakukan terobosan baru apa yang dapat ditingkatkan. Serta juga terkomunikasikan dengan baik yang mana setiap pagi general manager dan semua manajer dari setiap

Lampiran 1: Hasil wawancara Informan ke-1

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

166 

Lampiran 1: Hasil wawancara Informan ke-1

Bapak Saunan Rasyid selaku General Manager

Pertanyaan mengenai internal fungsi manajemen Grand Victoria Hotel

(GVH):

T Apakah dalam perencanaannya perusahaan menggunakan konsep-konsep

manajemen strategis?

J Iya, GVH menggunakan konsep manajemen strategis seperti dalam hal

setiap perencanaan-perencanaan yang dibuat oleh masing-masing

divisi/departemen yang ada, selalu disesuaikan dengan tujuan dari GVH,

direncanakan dan dibuat strategi untuk pencapaiannya, lalu

diimplementasikan serta dievaluasi apakah sudah sesuai dengan visi dari

GVH. Sebagai contoh, secara internal perencanaannya lebih kepada

sumber daya manusia (SDM) dengan cara menambahkan jumlah jam

training masing-masing staf/karyawan setiap bulannya. Sementara secara

eksternal perencanaannya dengan menggunakan marketing plan dan

budgeting plan. Selain itu GVH juga melihat para kompetitor untuk

menentukan rencana kedepannya.

T Apakah tujuan dan maksud perusahaan terukur dan terkomunikasikan

dengan baik?

J Iya, sudah pasti terukur karena semua departemen yang ada di GVH ini

masing-masing memiliki target-target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sebagai contoh dilihat dari budgetingnya, sehingga diketahui berapa yang

akan dicapai. Biasanya dilakukan evaluasi setiap bulan, seperti profit and

lost. Kemudian diadakan meeting profit and lost yang dihadiri masing-

masing divisi/departemen untuk mengukur pencapaian GVH tiap

bulannya. Dari hasil meeting tersebut, kita bisa melakukan terobosan baru

apa yang dapat ditingkatkan. Serta juga terkomunikasikan dengan baik

yang mana setiap pagi general manager dan semua manajer dari setiap

167 

divisi/departemen mengadakan morning briefing, dalam briefing tersebut

GM mengemukakan atau mengkomunikasikan maksud dan tujuan dari

GVH, serta memotivasi dan menantang setiap manajer yang ada untuk

berusaha dan memaksimalkan rencana dan startegi untuk mencapai tujuan

GVH. Masing-masing divisi/departemen yang ada juga mengadakan

briefing serta training kepada bawahannya guna mengkomunikasikan

rencana/target kepada bawahannya untuk bersama-sama mencapai

rencana/target tersebut.

T Apakah manajer di semua tingkat hierarkis membuat rencana secara

efektif?

J Manajer-manajer di semua tingkat hierarkis selalu membuat action plan

yang dibriefing/dibahas setiap bulannya. Untuk masalah rencana

kedepannya, divisi/departemen yang ada selalu berusaha untuk tetap

optimis selama melakukannya dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya

morning briefing, di situ kita selalu membahas semua mengenai rencana-

rencana yang sudah dibuat oleh setiap divisi/departemen kemudian GM

yang memberikan keputusan serta masukan-masukan untuk setiap rencana

yang telah dibuat.

T Apakah manajer mampu mendelegasikan otoritas secara baik?

J Mampu, sebagai contoh apabila manajer sedang tidak berada di tempat

atau cuti, dan lain sebagainya, maka tugas akan didelegasikan kepada

bawahannya, baik itu asisten manajer, supervisor, atau head department.

Karena di sini manajer selalu mendelegasikan otoritas kepada bawahannya

yang tahu lapangan atau mengerti serta menguasai dengan baik setiap

tugas dan tanggung jawab yang didelegasikan oleh manajer. Dengan

begitu perusahaan akan melihat kemampuan manajer tersebut berdasarkan

dari hasil Action Plan masing-masing divisi/departemen.

T Apakah struktur organisasi itu sesuai?

168 

J Iya untuk sementara ini sudah sesuai, kecuali apabila kedepannya nanti

ada perubahan-perubahan baru akan diganti dan disesuaikan lagi. Misalnya

seperti saat ini masih ada beberapa posisi yang masih kosong seperti EAM

(Executive Asst. Manager), Executive House Keeper, dan Front Office

Manajer.

T Apakah deskripsi kerja dan spesifikasi pekerjaannya jelas?

J Iya jelas, karena masing-masing divisi/departemen memiliki job

description dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing

serta memiliki job competition.

T Apakah semangat kerja karyawannya tinggi?

J Di sini semangat kerja karyawannya terbilang tinggi, biasanya yang formal

dilihat dari disiplin, kehadiran/daftar absensi, serta sanksi. Dengan adanya

penghargaan/reward yang selama ini diberikan kepada karyawan juga

menjadi salah satu pemicu mereka untuk menghasilkan lebih. Selain itu,

kita juga mengadakan briefing untuk memotivasi karyawan dalam bekerja.

Serta setiap tahunnya GVH memberikan refreshing berupa rekreasi bagi

karyawan, sehingga karyawan tidak merasa jenuh dan bosan ketika

bekerja.

T Apakah tingkat keluar masuknya atau perputaran (turnover) dan

kemangkiran karyawan rendah?

J Di GVH tingkat kemangkirannya memang rendah hal ini dapat dilihat dari

absensi karyawan, sementara untuk turnover karyawannya terbilang

normal, tidak rendah dan juga tidak tinggi, hanya saja ada beberapa

karyawan yang baru bekerja 2 bulan, kadang 10 hari, dan bahkan ada yang

bekerja baru 1 minggu sudah keluar atau berhenti bekerja. Biasanya hal ini

disebabkan karena tidak cocok bekerja di hotel, atau mereka ingin mencari

pekerjaan yang lebih baik.

T Apakah mekanisme imbalan dan pengendalian organisasional efektif?

169 

J Ya termasuk efektif, karena di sini kita menghargai usaha dan kerja keras

dari setiap anggota yang ada dalam GVH, seperti contohnya memberikan

reward, promosi jabatan, kenaikan gaji, dan lain-lain. Sedangkan

pengendalian dalam organisasionalnya dengan selalu melakukan evaluasi

kinerja setiap bulannya terhadap setiap kinerja yang dihasilkan baik oleh

karyawan maupun pencapaian dari rencana yang dibuat setiap departemen

melalui marketing dan budgeting plan.

T Apa saja kekurangan/kelemahan yang anda ketahui dalam hotel ini?

J Masih kurang dalam beberapa hal, misalnya ada beberapa departemen

yang masih egois untuk departemennya masing-masing atau berusaha

bertumbuh di departemen masing-masing/kurang kompak, intinya masih

terdapat kekurangan kerja sama tim dalam satu organisasi.

Lampiran 2: Hasil wawancara Informan ke-2

Bapak Hendri Kurniawan selaku Room Division Manager

Pertanyaan mengenai operasional Room Division Grand Victoria Hotel

(GVH):

T Apa saja bagian-bagian yang dibawahi oleh room division di hotel ini?

J Di dalam hotel ini, Room Division terbagi menjadi dua bagian yaitu Front

Office dan HouseKeeping.

T Bisa dijelaskan mengenai bagian-bagian tersebut?

J Di sini Front office tugasnya khusus menjual kamar, sementara

housekeeping tugasnya untuk menjaga kebersihan seperti di kamar, public

area, meeting room. Kemudian di dalam house keeping juga ada divisi lagi

yaitu operating department, yang menghasilkan seperti business center,

laundry, galeri, drug store, spa, sistem kontrol dengan front office, dan

170 

lain-lain. Jadi, front office tidak dapat menjual kamar tanpa ada

pemberitahuan atau konfirmasi dari housekeeping, untuk mengantisipasi

agar tidak rancu. Sehingga ada batasan antara front office dengan

housekeeping, di mana front office tidak dapat masuk ke wilayah house

keeping.

Front office ada kaitannya dengan produksi, jadi perusahaan setiap tahun

menetapkan budgeting plan dan Marketing Plan. Di mana perusahaan

menganalisa kembali penjualan tahun kemarin setiap bulannya, sehingga

perusahaan nantinya dapat mengetahui jumlah kamar yang dapat di jual

tahun berikutnya. Misalnya bulan Januari tahun lalu penjualan sepi,

otomatis perusahaan tidak mematok jumlah kamar yang terjual pada bulan

Januari tahun depan.

T Bagaimana mengenai perencanaan di bagian room division ini?

J Untuk perencanaannya, bagian room division membuat marketing dan

budgeting plan yang mencakup keseluruhan dari rencana serta angka yang

ingin dicapai setiap bulan selama setahun. Seperti barang-barang apa yang

perlu pengadaan, perbaikan, bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan, jadi

semuannya sudah direncanakan dan dianggarkan, serta realisasinya tahun

depan seperti apa. Kemudian dilihat sejauh mana kita bisa melakukannya,

kalau bisa dicapai ya kita realisasikan tahun depan untuk pengadaannya.

Kalau strategi biasanya dilakukan evaluasi per bulan, karena untuk setiap

bulannya berbeda-beda, tetapi ajuannya tetap dari marketing plan, hanya

perubahannya saja yang seperti apa.

Dalam hal ini perencanaan departemen ini untuk kedepannya lebih kepada

pengefisiensian biaya. Misalnya sekarang ini ada kenaikan upah minimum

regional (UMR) dan itu harus ke efisiensi, bisa juga efisiensi dalam hal

barang, misalnya sekarang kita coba untuk mengganti tas kresek yang ada

di dalam kamar, yang mana satu kamar biasanya menggunakan 2 kresek

untuk tempat pembuangan sampah, untuk efisiensinya sekarang kita ganti

dengan tempat sampah yang bisa dibersihkan, gunanya agar lebih ramah

171 

lingkungan dan juga untuk mengurangi biaya. Contoh lainnya seperti

penggunaan linen di kamar, untuk duffee/bad cover kita kasi tanda kalau

mau diganti, tandanya taruh di atas bed, gunanya untuk mengurangi

pencemaran air karena deterjen dan juga mengurangi cost karena kalau

tiap hari dicuci bisa gampang pudar atau berubah warna, sama juga seperti

handuk/towel kita kasi tanda juga kalau ingin diganti bisa ditaruh di

bawah, kalau belum mau diganti bisa digantung di atas, itu juga termasuk

salah satu untuk efisiensi. Hal ini akan memberikan dampak yang lumayan

terutama kalau tamu tersebut perduli lingkungan sehingga otomatis 2 hari

baru diganti.

T Bagaimana mengenai pengorganisasian di bagian room division ini?

J Dalam pengorganisasiannya, seluruh kegiatan atau aktivitas operasional

baik FO maupun HK dipegang langsung oleh Room Division Manager.

Hal ini dikarenakan masih kosongnya posisi di bagian Executive House

Keeper, dan Front Office Manajer.

T Bagaimana mengenai pengarahan atau motivasi di bagian room division

ini?

J Kita selalu memberikan pengarahan dan juga motivasi kepada bawahan.

Motivasi kita lebih banyak ke training, karena dari situ skill dan

pengetahuan tentang product knowledge akan bertambah yang secara

otomatis mereka akan lebih termotivasi sehingga kinerjanya akan berubah.

Training diadakan pada setiap departemen, untuk bulan depan rencananya

1 orang minimal 4 jam training dalam satu bulan, yang mana selama ini 1

orang hanya 2 jam dalam satu bulan. Dalam hal ini, room division yang

mengschedulekan, serta bagian HRD yang merealisasikan.

T Bagaimana mengenai pengawasan atau pengendalian di bagian room

division ini?

J Pengawasan dan pengendalian dilakukan langsung oleh room division

manager dengan melihat dari hasil evaluasi kinerja bawahannya yang

172 

berupa employee performance appraisal, dari hasil evaluasi ini maka

dilihat atau pantau karyawan yang sudah memenuhi standar serta

karyawan yang belum memenuhi standar. Apabila ada karyawan yang

belum memenuhi standar maka akan dilakukan pelatihan kembali.

T Apakah sudah diterapkan penggunaan sistem kunci elektrik dalam hotel

ini?

J Hotel kita sudah menggunakan sistem kunci elektrik, hal ini selain

mempermudah petugas front office untuk mengetahui siapa yang sudah

check in juga membantu menghemat energi listrik.

Lampiran 3: Hasil wawancara Informan ke-3

Bapak Adi selaku Food & Beverage Manager

Pertanyaan mengenai operasional food & beverage Grand Victoria Hotel

(GVH):

T Bagaimana gambaran mengenai F & B dalam hotel ini?

J F & B memastikan operasional mengenai mutu pelayanan dan makanan di

hotel ini, jadi memenuhi goal kita bahwa tamu terpuaskan dari segi

pelayanan di restoran termasuk produk yang ada di kitchen.

T Apa saja bagian-bagian yang ada di dalam F & B departemen ini?

J Dalam Food & Beverage Department ada bagian khusus yang menangani

makanan dan minuman yaitu Food & Beverage Service. Sementara bagian

yang menangani produksi dan dapur yaitu Food & Beverage Product yang

dikepalai oleh Executive Chef. Semua bagian itu dibawah pengawasan

Food & Beverage Manager, namun khusus dapur hanya Executive Chef.

T Bagaimana mengenai perencanaan di bagian F & B ini?

173 

J Biasanya kita membuat planning dengan mengadakan event-event seperti

contohnya cooking class.

T Bagaimana mengenai pengorganisasian di bagian F & B ini?

J Pengorganisasian di bagian ini secara keseluruhan berada di bawah

pengawasan F & B manajer, namun khusus bagian dapur dikoordinir oleh

executive chef. Dalam hal ini kita sistem saling kerja sama, jadi kalau

mengadakan event dari dalam maka akan ditentukan siapa ketuanya yang

kemudian akan dibantu oleh departemen lainnya. Jadi, walaupun yang

mengadakan event tersebut bagian F & B, kita juga dibantu dari

housekeeping, front office, serta marketing, yang bekerjasama untuk

sosialisasi ke luar.

T Bagaimana mengenai pengarahan atau motivasi di bagian F & B ini?

J Untuk motivasi di departemen F&B sendiri lebih ke koordinasi, jadi setiap

hari senin s/d sabtu pukul 15.00 sebelum berakhirnya jam kerja diadakan

briefing yang dipimpin langsung oleh manajer F&B, kecuali hari minggu

briefing dihandle oleh manajer di bawah F&B. Briefing tersebut diadakan

sekaligus untuk memotivasi kinerja bawahan, terutama dari segi motivasi

internal dan kami mengutamakan motivasi internal daripada motivasi

eksternal, bagaimana agar kerja itu bukan hanya masalah cari uang tetapi

juga pelayanan, bekerjalah kalian dengan pelayanan yang terbaik maka

uang akan menyusul atau mengikuti.

T Bagaimana mengenai pengawasan atau pengendalian di bagian F & B ini?

J Dalam hal pengawasan karena kita di fungsi manajerial, istilah kita dalam

memastikan operasional berjalan lancar dengan cara memantau. Seperti

memanage pekerjaan, memantau kinerja staf, kemudian kita berikan

instruksi dan kita cek, lalu memilah mana staf yang bisa di cek sekali atau

dua kali dan harus di cek secara terus menerus atau rutin.

T Apakah ada tantangan atau kendala di departemen F & B ini?

174 

J Ada, tetapi lebih ke tantangan. Misalnya dari segi sumber daya manusia

(SDM), staf di departemen F & B dari segi background hampir 75% bukan

dari hotelier atau jurusan perhotelan, melainkan banyak dari segi ekonomi

dan hukum, sehingga disitulah fungsi kita melakukan training untuk

membuat skillnya lebih bagus, karena sebenarnya yang lebih

dicondongkan di hotel biasanya dari segi soft skillnya, kalau hard skill bisa

dilatih cepat, seperti cara handle telepon, cara antar makanan, dan lain-

lain. Sedangkan soft skill seperti disiplin, tidak berbohong/jujur, facing

smile, perlu di training dengan lebih lagi apabila SDMnya bukan dari

background hotelier.

Lampiran 4: Hasil wawancara Informan ke-4

Bapak Asep Halim selaku Human Resource Depertment/HRD Manager

Pertanyaan mengenai sumber daya manusia/SDM Grand Victoria Hotel

(GVH):

T Kebijakan apa yang diterapkan perusahaan dalam sumber daya

manusianya?

J Mungkin lebih tepatnya hak-hak karyawan, kalau kebijakan itu

disesuaikan dengan peraturan yang ada di luar perusahaan. Tapi kalau

peraturan perusahaan mengenai hak-hak karyawan itu ada, seperti

tunjangan, gaji karyawan, dan lain sebagainya. Peraturan perusahaan

tentang hak-hak karyawan direvisi/diperbarui setiap 2 tahun sekali.

T Bagaimana perusahaan menetapkan standar atau prosedur bagi

penyeleksian, perekrutan, pelatihan, dan penghargaan karyawan?

J Penyeleksian karyawan dilihat berdasarkan standar penilaian appraisal.

Jadi kalau ada kontrak baru bagi karyawan, maka Head Departmentnya

akan menilai karyawan tersebut. Yang nantinya dari penilaian Head

175 

Department itu akan diproses ke HRD lalu diberikan kepada General

Manager untuk disetujui atau tidaknya. Untuk standar rekrut karyawan itu

ada, karena hotel ini sudah ISO, dan di sini kita menggunakan SOP

(standard operation procedure) untuk perekrutan karyawan. Dalam hal

pelatihan, GVH mengadakan training untuk internal perusahaan dan

dilakukan sesuai dengan kebutuhan hotel. Serta mengenai penghargaan,

dari GVH memilih The Best Employee setiap 3 bulan sekali dan karyawan

yang mendapat penghargaan tersebut diberi piagam, sertifikat dan gaji satu

bulan.

T Bagaimana mengenai perencanaan di bagian HRD ini?

J Perencanaan kita untuk saat ini dan kedepannya tetap melakukan training

terhadap karyawan-karyawan yang ada untuk meningkatkan kualitas

mereka, bisa juga training dilakukan dengan berdasarkan evaluasi dan

rujukan dari departemen-departemen lainnya. Serta kita juga tetap mencari

tenaga kerja profesional, terutama dari latar belakang hotelier, kemudian

menyeleksi, merekrut, melatih mereka dengan sebaik mungkin agar

mengasilkan karyawan yang sesuai standar hotel ini dan menempatkan

mereka pada beberapa posisi yang masih kosong. Kekosongan ini

dikarenakan belum adanya orang yang tepat yang sesuai dengan syarat

hotel ini, dan dan kadang dikarenakan oleh turnover karyawan, misalnya

ada karyawan yang baru bekerja 2 bulan, kadang 10 hari, dan bahkan ada

yang bekerja baru 1 minggu sudah keluar atau berhenti bekerja. Biasanya

hal ini disebabkan karena tidak cocok bekerja di hotel, atau mereka ingin

mencari pekerjaan yang lebih baik. Sehingga divisi/departemen SDM

harus terus mencari tenaga kerja untuk mengisi bagian-bagian yang

kosong.

T Bagaimana mengenai pengorganisasian di bagian HRD ini?

J Dalam pengorganisasian SDMnya, kita menggunakan SOP (standard

operation procedure) dan P&P (procedure and policy). Kemudian dari

perencanaan yang ada dibagi tugas kepada masing-masing personil dalam

176 

departemen ini, misalnya siapa yang akan melakukan

wawancara/penyeleksian, siapa yang melakukan training, dan lain-lain.

T Bagaimana mengenai pengarahan atau motivasi di bagian HRD ini?

J Pengarahannya dengan melakukan training-training dengan menempatkan

karyawan pada posisi-posisi yang sesuai dengan keahlian, bakat dan

kemampuannya masing-masing, serta membangkitkan semangat kerja

karyawan dengan memotivasi mereka agar menghasilkan kinerja yang

baik dan melebihi ekspektasi, bisa juga berupa pemberian reward,

tunjangan, dan lain-lain.

T Bagaimana mengenai pengendalian atau pengawasan di bagian HRD ini?

J Kita ada evaluasi training setiap tiga bulan sekali yang dilakukan oleh

semua divisi/departemen di GVH ini, jadi apa yang ditrainingkan kepada

karyawan tersebut selanjutnya dilihat implementasi mereka di lapangan,

apakah sudah sesuai/diterapkan atau belum. Dari evaluasi training tersebut

akan diberi nilai, apabila nilainya masih di bawah 60 maka akan dilakukan

retraining. Departemen-departemen yang bawahannya masih perlu di

retraining maka hasil evaluasinya diserahkan kepada departemen SDM

untuk melakukan retraining.

T Apa ada kendala atau tantangan dalam departemen ini?

J Ada, biasanya dalam hal rekrutmen, hal ini disebabkan karena susahnya

mencari tenaga kerja yang memenuhi persyaratan perhotelan, kalau

pekerja banyak tetapi rata-rata bukan dari background hotelier. Sehingga

akan butuh waktu lebih untuk mentraining mereka yang belum ada basic

hotelier sama sekali, kecuali mereka yang bukan dari latar belakang

hotelier tetapi pernah bekerja di hotel.

177 

Lampiran 5: Hasil wawancara Informan ke-5

Bapak Lukman selaku Sales & Marketing Manager

Pertanyaan mengenai pemasaran Grand Victoria Hotel (GVH):

T Apa saja bentuk segmen pasar dalam hotel ini?

J GVH terbagi atas beberapa segmen/pangsa pasar, yaitu Company yang

juga merupakan segmen/target utama GVH, lainnya ada Government,

Travel Agent, MICE (meeting, incentives, convention, and exhibition), dan

Individual. Yang hingga saat ini menempati rata-rata paling atas yang

sering menginap di GVH yaitu Company, Government, dan Individual,

sedangkan asosiasi atau travel agent karena memang tidak banyak jadi

peringkatnya kadang gantian.

T Apakah pasar tersegmentasi secara efektif?

J Iya, kita melihat ada yang fleksibel di angka itu atau ada yang berubah.

Tiap bulan kita ada laporan mengenai segmen apa yang tetap dan/atau

segmen apa yang mengalami penurunan. Di sini kita memisahkan market

segment pada masing-masing segmen yang ada. Sehingga kita bisa fokus

memberikan pelayanan kepada pelanggan. Sebagai contoh yang pertama,

misalnya pelanggan liburan ke Samarinda dengan melakukan booking

kamar melalui KAHA (travel agent) dan menginap di GVH sehari atau

dua hari, dalam hal ini pelanggan masuk ke market segmennya Travel

Agent. Contoh kedua, misalnya kadang dari pemerintahan datang ke

Samarinda dan menginap di tempat kita, market segmennya tergantung

pada tujuan pemerintah tersebut datang ke sini, apabila pemerintah

tersebut datang untuk menghadiri acara/kegiatan seperti meeting atau

pameran, maka market segmennya masuk ke MICE (meeting, incentives,

convention, and exhibition) bukan ke Government. Sedangkan, misalnya

pemerintah tersebut datang ke tempat kita dalam rangka menghadiri

178 

kunjungan ke kantor atau institusi karena urusan pekerjaan maka market

segmennya kita kategorikan masuk ke Government.

T Apakah pangsa pasar hotel ini meningkat?

J Ya, pangsa pasar hotel kita mengalami peningkatan dari tahun-tahun

sebelumnya sebesar kurang lebih 12 persen, hal ini terlihat dari tingkat

permintaan korporat dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan, hanya

bagaimana memaintainnya. Biasanya kita melihat dari banyaknya

perusahaan-perusahaan baru yang muncul dan berkembang misalnya

selama 3 tahun terakhir terdapat beberapa kantor perwakilan perusahaan

tambang yang mulai beroperasi di Samarinda, bisa juga dari perusahaan

yang dulunya tidak ada kemudian sekarang ada, tetapi tidak menutup

kemungkinan juga ada beberapa perusahaan yang kolap, serta ada

beberapa perusahaan yang tidak mengadakan acara lagi, misalnya

perusahaan batu bara, apabila batu bara di lahan sudah habis maka mereka

pasti akan jarang berkunjung, tetapi harus tetap dimaintain apabila

sewaktu-waktu ada kunjungan atau kegiatan.

T Apakah hotel ini mempunyai organisasi penjualan yang efektif?

J Ya, cukup efektif, tetapi tidak terlalu seperti kota-kota ramai misalnya

Balikpapan.

T Apakah hotel ini melakukan riset pasar?

J Ya, dengan selalu melakukan yang namanya Sales Call ke perusahaan-

perusahan. Di sini kita melihat dari daftar 50 besar perusahaan-perusahaan

yang pernah datang berkunjung/menginap dan kita juga selalu membuat

laporan setiap bulannya mengenai Top Ten Company yang sering datang

ke GVH. Dari daftar laporan tersebut kita membandingkan dengan bulan

sebelumnya, misalnya perusahaan apa yang hilang atau sudah tidak pernah

datang lagi ke GVH dan perusahaan apa yang baru masuk. Perusahaan-

perusahaan yang sudah tidak masuk dalam 50 besar lagi maka kita lakukan

Sales Call atau megunjungi perusahaan tersebut untuk menanyakan

179 

penyebab/masalah kenapa sampai mereka tidak pernah datang lagi ke

GVH. Biasanya alasan mereka karena fasilitas, harga, tidak ada kegiatan di

GVH, atau karena mereka komplain tetapi tidak di follow up, sehingga

mereka memutuskan sampai di situ.

Dari laporan tersebut kami juga melakukan sales call pada perusahaan-

perusahaan yang baru pertama kali datang ke GVH, dan harus mengetahui

lebih banyak data mengenai perusahaan tersebut. Misalnya tamu ini

bergerak di bidang apa, pimpinannya siapa, ulang tahun perusahaannya

kapan, jadi dari situ bisa di maintain untuk ke depannya. Intinya ada

komplain atau tidak ada komplain harus tetap dimaintain atau dilakukan

sales call untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan pelanggan.

T Apa saja sarana untuk komplain yang disediakan hotel ini?

J GVH mempunyai sarana komplain berupa Guest Comment yang ada di

setiap kamar dan di resepsionis, juga Lookbook yang terdapat di semua

departemen, jadi setiap ada komplain masing-masing divisi/departemen

selalu menulisnya di lookbook dan pada saat morning briefing di situ kita

membahas semua komplain tersebut.

GVH juga menerima semua komplain baik lisan, via sms, maupun by

telepon. Sedangkan komplain via media berupa facebook dan twitter.

T Apakah perusahaan memiliki strategi promosi, iklan, dan publisitas yang

efektif?

J Ya, untuk iklan memang ada yang regular caranya dengan menggunakan

media massa untuk berpromo. Materi promonya bukan sekedar promo

GVH saja tetapi melihat dari apa yang sedang rame dibahas sekarang,

misalnya yang lagi rame sekarang adalah paket meeting, jadi kita

melakukan promo di paket meetingnya. Kita juga ada menjalin kerjasama

yang baik dengan koran lokal, contohnya di koran sering ada acara-acara

kuliner, biasanya kalau kita mempunyai menu baru atau promo baru, kita

menghubungi mereka untuk sekalian mempromosikannya. Promosi

180 

selanjutnya berupa Joint Membership, misalnya saja dengan bank BCA,

jadi setiap menggunakan kartu kredit BCA ditambahkan special rate

sekian, nanti di setiap booklet-booklet bank BCA ada logo GVH. Contoh

lainnya, Joint Membership dengan klub malam, biasanya klub malam

tersebut membuat VIP membership. Pada membershipnya terdapat logo

hotel kita sehingga setiap tamu yang check in dengan menunjukkan

member tersebut akan mendapatkan harga khusus. Intinya di sini kita

melakukan win-win solution dengan Joint Membership, ibaratnya kita

dapat tamu dan mereka dapat harga yang bagus.

GVH juga melakukan promosi dengan sering mengikuti acara seperti

Table Top. Di mana hotel, travel agent, dan lain-lain yang berhubungan

dengan pariwisata, berkumpul di suatu tempat mengadakan pameran

sekaligus promosi. Dalam acara tersebut ada yang namanya Seller Meet

Buyer, jadi seller dan buyer dealing berhadapan dalam satu meja. Misal

GVH sebagai seller, kita mempromosikan mengenai hotel kita kepada

buyer dan diberi waktu hanya 5 menit, apabila waktu sudah habis maka

harus berpindah dan diganti oleh yang lainnya yang akan berpromosi juga.

Biasanya apabila masih banyak yang ingin diinformasikan tetapi waktu

terbatas, maka kita bikin appointment kepada buyer.

T Apakah pemasaran, perencanaan, dan penganggarannya efektif?

J Ya, selama ini dibuat seefektif mungkin, karena apabila sudah

direncanakan maka harus dianggarkan dengan bijak. Sebagai contoh, GVH

ada yang namanya Sales Blit atau kunjungan singkat ke perusahaan-

perusahaan di luar Samarinda. Misalnya baru-baru ini bagian pemasaran

pergi mengikuti acara Table Top di Makassar, selama acara tersebut

diberikan waktu rehat beberapa jam dan kita harus memanfaatkan waktu

rehat tersebut untuk mengecek daftar perusahaan apa saja yang ada di

Makassar yang masuk dalam daftar laporan 50 besar, dengan begitu kita

bisa melakukan sales blit ke perusahaan tersebut. Dalam hal anggaran

biasanya kita membawakan buah tangan semacam souvenir atau oleh-oleh

dari Kalimantan, hal-hal seperti ini bisa mempererat hubungan yang baik

181 

di samping kita sekalian memperkenalkan Kalimantan timur. Intinya di

sini, kita ingin memasarkan atau mempromosikan hotel kita walaupun

lokasinya jauh sampai ke antar pulau, kita bisa memanfaatkan dan

memaksimalkan perencanaan dengan anggarannya seefektif mungkin.

T Apakah manajer pemasaran memiliki pengalaman dan pengetahuan yang

memadai?

J Dalam hal ini, yang terpenting adalah kita harus percaya diri untuk

berjualan karena walaupun ilmu tinggi kalau kita tidak percaya diri maka

kita akan susah berjualannya. Untuk levelnya sendiri, kita tidak bisa

menilai orang tersebut sepintar apa karena ilmu tidak bisa diukur. Tetapi

kita di sini selalu diikutkan apabila ada trainer atau pembicara-pembicara,

serta seminar-seminar yang ada misalnya Smart FM, Marry Riana, dan

lain sebagainya. Dari situ kita memetik ilmu mereka, seperti strategi

mereka, cara mereka berpromosi, dan lain-lain. Untungnya perusahaan

memberikan support kepada kita dengan selalu mengikutsertakan dalam

acara-acara seperti ini supaya kita terus belajar. Untuk pengetahuan

mengenai hitung-hitungan sudah pasti kita harus tahu, misalnya budgetnya

berapa, harga minim sebelum diskon itu berapa, dan lain-lain.

T Kendala/tantangan apa saja yang dihadapi dalam menerapkan kegiatan

pemasaran?

J Kendala biasanya dalam hal pembayaran, karena ada yang invoice,

misalnya dari kita memberikan waktu pembayaran selama 2 minggu, tetapi

dari perusahaan kasi waktu 1 bulan atau kadang melebihi waktu yang

diberikan. Kendala yang dihadapi untuk melakukan invoice biasanya

karena jarak perusahaan yang jauh seperti di Hulu yang memang susahnya

akses untuk ke sana, jaringan telepon susah, dan ekspedisi-ekspedisi yang

sampai ke sana lama. Kendala lainnya seperti ada beberapa perusahaan

yang pembayarannya semua dari pusat. Misalnya di Samarinda yang

booking kemudian semua pembayaran dipindah ke Balikpapan lalu dari

Balikpapan ke pusat, hal ini yang membuat prosesnya menjadi lama.

182 

T Apa saja media promosi yang digunakan dalam pemasaran?

J Media promosi GVH berupa koran harian, facebook, website, twitter,

BBM (BlackBerry Messenger), kartu membership hotel, joint dengan dinas

pariwisata, sales call, joint membership, serta selalu mengikuti acara atau

kegiatan (contohnya travel mart, time, dan table top).

T Apakah GVH selalu melakukan pengawasan terhadap kegiatan

pemasarannya?

J Ya, pengawasan dilakukan oleh saya sendiri sebagai Sales & Marketing

Manager dan dipantau oleh General Manager secara keseluruhan. Seperti

dengan melakukan survey atas perilaku customer dan berbagai faktor yang

terkait dengan customer, serta evaluasi terhadap strategi pemasaran.

Sebagai contoh, kalau kita sedang berpromosi dengan meluncurkan paket

wedding, tetapi setelah dilihat ternyata 2 bulan terakhir paket tersebut sepi,

dari situ kita mencari tahu atau kita survey tentang apa faktor yang

menyebabkan paket yang kita buat itu sepi serta selanjutnya mengevaluasi

strategi pemasaran kita. Faktor-faktornya bisa karena kita mengadakan

paket bukan pada musim orang menikah, dan lain sebagainya. Contoh

lainnya, misalnya kita adakan kegiatan lomba mewarnai, kita harus

melakukan survey agar jangan sampai kita melakukan kegiatan/acara pada

waktu anak-anak mau ujian.

T Apakah yang menjadi kekurangan atau kelebihan di bagian pemasaran ini?

J Kekurangannya, staf di bagian pemasaran ini hanya dua orang, saya dan

satu lainnya termasuk staf baru, sehingga harus extra dalam bekerja dan

saya harus full up langsung ke lapangan. Dulu dalam satu tim marketing

ada 4 org/staf, tetapi saya (sales & marketing manager) tidak pernah

memplot bawahan misalnya staf 1 sales bunket, staf 2 sales room, staf 3

sales korporat.

Kelebihannya, kita bisa masuk ke semua departemen, di organisasi GVH

ada 8 departemen seperti Front office (resepsionis, operator), F&B service

183 

(waiter), F&B product (koki-koki), accounting, engineering/perbaikan,

HRD, security, marketing, ibaratnya marketing itu darahnya, bisa mengalir

ke semua departemen yang ada. Contohnya kita biasanya bikin acara BEO

(Bunket Event Order), di situ marketing yang menulis dan menentukan

pekerjaan untuk setiap departemen. Contoh lainnya engineering dengan

resepsionis tidak berhubungan content atau tidak selalu berhubungan,

sedangkan marketing selalu berhubungan, misalnya ada komplain

marketing harus selalu ke departemen terkait.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan makro:

T Apa saja peluang maupun ancaman dari kekuatan ekonomi yang akhirnya

berdampak terhadap hotel ini?

J Misalnya pertama, pajak minuman keras. GVH menjual minuman keras

tetapi hanya sebagai suatu fasilitas pelengkap saja, di sini pemerintah

menyamakan pajak minuman keras untuk hotel dengan pajak minuman

keras untuk hiburan malam. Yang mana minuman keras termasuk menu

utama/pokok yang memang dijual di setiap tempat hiburan malam, seperti

klub malam/diskotik, dan lain sebagainya, sedangkan pada hotel yang

dijual adalah kamar, minuman keras hanya sebagai pelengkap atau

pendamping saja, dan juga tidak semua tamu minum minuman keras yang

dijual di hotel. Kedua, pajak genset. Pemerintah memberlakukan pajak

genset, sebagaimana diketahui bahwa genset dan solar dibeli oleh hotel

kita sendiri. Dengan berlakunya pajak genset tersebut akan berdampak

terhadap pengeluaran hotel. Ketiga, mengenai kenaikan payroll/upah.

UMP di Samarinda yang dirasa naik terlalu tinggi dari 1.400.000 naik

menjadi Rp 1.752.073, ditambah lagi dengan semakin banyaknya hotel-

hotel baru yang sekarang sedang dalam proses pembangunan. Hal ini akan

berdampak terhadap hotel kita, yang mana dengan persaingan yang

semakin banyak maka tingkat hunian akan terbagi. Secara otomatis

penghasilan hotel yang sebelumnya memiliki jumlah ocuupancy normal

184 

atau rata-rata akan menurun. Sehingga naiknya payroll akan lebih

menambah dampak terhadap pengeluaran dan penghasilan hotel.

T Seberapa besar kekuatan ekonomi tersebut memberikan dampak terhadap

hotel ini?

J Dampaknya terbilang besar apalagi dikemudian hari, terutama pada

kenaikan upah minimum yang sudah di sahkan oleh Pemkot Kalimantan

Timur dan juga banyaknya hotel yang berdiri di Samarinda, serta ditambah

lagi dengan pajak-pajak yang diberlakukan oleh pemerintah kota

Samarinda.

T Bagaimana cara perusahaan mengatasi serta mengantisipasi dampak dari

kekuatan ekonomi tersebut?

J Dalam hal mengatasi kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), salah satu

cara yang dilakukan oleh GVH adalah mengatur orang-orang/karyawan

yang selama ini biasanya mengerjakan satu pekerjaan sekarang kita

melatih mereka mengerjakan beberapa pekerjaan dengan hasil yang sama

pada saat mengerjakan satu pekerjaan selama mereka masih bisa

menghandle serta memaksimalkannya secara sekaligus. Selain itu, GVH

masih menggunakan daily worker/pekerja harian yang freelance dan

diambil dari sekolah-sekolah. hal ini dikarenakan hotel kita tidak selalu

ramai dengan acara-acara, sehingga pada saat acara seperti wedding, hotel

ini membayar pekerja harian untuk acara tersebut. Intinya di sini kita

mengefisienkan baik biaya maupun fungsinya.

T Apakah perubahan atau tren sosial, budaya, demografis, dan lingkungan

memiliki pengaruh terhadap hotel ini?

J Iya tetapi masih termasuk normal, contohnya seperti pada saat lebaran,

seminggu pertama memang sepi, tetapi selanjutnya akan kembali normal.

Hal ini karena Samarinda khususnya pada GVH bukan termasuk

tempat/hotel untuk tujuan berwisata, tapi hotel kita lebih kepada hotel

yang ditujukan bagi para pebisnis/pengusaha. Tetapi pada saat bulan puasa

185 

atau tidak dalam bulan puasa hotel kita tetap ramai, karena yang namanya

bisnis tetap terus berjalan kecuali pebisnis-pebisnis tersebut sedang dalam

merayakan moment tahunan seperti lebaran, natal, imlek, dan lain-lain.

T Seberapa besar pengaruh perubahan atau tren tersebut terhadap hotel ini?

J Pengaruhnya tidak terlalu besar, karena Samarinda merupakan kota

dengan tujuan utama tamu-tamu datang adalah melakukan bisnis dan

biasanya Samarinda menjadi kota transit para pebisnis-pebisnis yang

biasanya menginap di hotel hanya beberapa hari saja.

T Apa saja kebijakan dari pemerintah, politik, maupun hukum yang dapat

memberikan peluang atau ancaman utama bagi hotel ini?

J Kebijakan pemerintah yang merupakan ancaman bagi GVH, misalnya

perijinan untuk pembukaan hotel-hotel baru. Sebagaimana kita lihat ada

beberapa hotel yang sekarang sedang dalam pembangunan.

T Seberapa besar peluang atau ancaman tersebut bagi hotel ini?

J Ancaman tersebut bagi GVH terbilang lumayan besar, dengan

pertumbuhan hotel di Samarinda mungkin pangsa pasar GVH akan

terbagi, karena yang masuk ke Samarinda ada beberapa adalah hotel

internasional seperti hotel Aston, Swiss belhotel yang memang mereka

sudah punya nama/brandnya kuat dan mereka juga mengambil target

market dari luar kota. Biasanya perusahaan-perusahaan besar dari luar

Samarinda bookersnya memilih menginap di hotel yang sudah memiliki

brand yang kuat seperti Aston, hal ini menjadi ancaman bagi hotel lokal

yang ada. Sehingga hotel kita harus pandai mencari strategi-strategi baru

dalam menghadapi persaingan hotel di Samarinda.

T Apa yang dilakukan hotel ini dalam mengatasi serta mengantisipasi

peluang ataupun ancaman tersebut?

J Untuk mengantisipasinya GVH melakukan Bookers Gathering dengan

mengumpulkan bookers-bookers perusahaan cabang yang ada di

186 

Samarinda, gunanya untuk menjalin kerjasama dan membangun hubungan

baik antara bookers dengan hotel kita, agar apabila ada tamu yang datang,

bookers-bookers tersebut bisa mengarahkan tamu tersebut ke hotel kita.

T Apakah ada tren revolusi teknologi saat ini yang berpengaruh dan

berdampak terhadap hotel ini?

J Ada, hanya tidak terlalu berpengaruh.

T Seberapa besar tren tersebut berdampak terhadap hotel ini dan bagaimana

cara hotel ini mengatasinya?

J Dampaknya tidak terlalu signifikan.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan industri (Persaingan

antarperusahaan saingan):

T Siapakah pesaing utama hotel saat ini?

J Untuk saat ini hotel Aston.

T Apakah kekuatan pesaing utama dari hotel ini?

J Pesaing sudah mempunyai nama, termasuk hotel baru yang buka di

Samarinda, punya meeting room yang banyak, memiliki sales yang

banyak, memiliki hall/aula yang luas, mempunyai kolam renang indoor,

serta lokasi yang luas.

T Apakah kelemahan pesaing utama dari hotel ini?

J Luas kamar yang tidak terlalu besar/standar, masih menggunakan standing

shower sementara hotel kita menggunakan bathtub, tidak semua ruang

meeting kedap suara, akses untuk menuju ke dalam hotel, ruang

meeting/pertemuan pesaing memang banyak tetapi akses ke ruang

pertemuan agak susah, serta ke tempat parkir agak susah.

T Apakah tujuan dan strategi pesaing utama hotel ini?

187 

J Pesaing juga menggaet/mengincar para pebisnis, sama seperti hotel kita.

Dan pesaing memiliki sales yang banyak dan fokus. Serta pesaing juga

memiliki koneksi ke pusat dengan orang/bagian khusus yang melakukan

promosi untuk semua cabang hotel Aston. Sehingga pesaing dapat dikenal

lebih luas.

T Apakah pesaing utama menurunkan harga jualnya demi menarik

pelanggan?

J Iya, itu adalah sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan kamar.

T Apakah hotel ini juga menurunkan harga jual untuk menarik pelanggan?

J Tidak, hotel kita konsisten dengan harga, dan yang diutamakan di sini

adalah revenue bukan volume, karena jumlah kamar di GVH ini tidak

terlalu banyak yaitu hanya 80 kamar.

T Apakah produk atau jasa yang ditawarkan pesaing memiliki kesamaan

dengan yang dimiliki hotel ini?

J Intinya sama, seperti pesaing menyediakan spa, hotel kita juga

menyediakan spa. Lalu pesaing menyediakan meeting room, hotel kita

juga menyediakan meeting room.

T Apakah hotel ini menyediakan kolam renang, serta bar?

J Tidak ada.

T Bagaimana cara hotel ini mengatasi serta mengantisipasi para pesaing?

J Dengan terus melakukan sales call ke perusahaan-perusahaan untuk

menjaga hubungan baik dengan pelanggan, konsisten dengan harga, serta

selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas.

T Apakah guest house saat ini menjadi pesaing inti untuk hotel ini?

J Untuk saat ini masih belum.

T Apakah laba hotel ini pernah menurun akibat dari persaingan ini?

188 

J Iya pernah, karena banyaknya pesaing yang bermunculan saat ini pastinya

para pelanggan/tamu juga ingin mencoba di tempat lain.

T Apakah ada pesaing yang melakukan merger akibat dari persaingan?

J Tidak ada.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan industri (Potensi masuknya

pesaing baru):

T Apakah dalam usaha ini, persyaratan modal yang besar menjadi kendala

bagi pesaing baru?

J Iya, modal termasuk salah satu kendala juga.

T Apakah kebijakan pemerintah terhadap usaha ini menjadi kendala bagi

pesaing baru?

J Iya, karena pesaing baru juga harus membayar pajak yang ditetapkan oleh

pemerintah. Misalnya juga kenaikan upah yang baru ditetapkan

pemerintah, pesaing baru otomatis masih belum stabil dalam hal

keuntungannya, tetapi pesaing harus mengikuti upah minimum yang

ditetapkan pemerintah, sehingga besarnya upah minimum tersebut bisa

menjadi salah satu kendala bagi pesaing baru.

T Apakah lokasi yang tidak menguntungkan bisa menjadi kendala bagi

pesaing baru?

J Iya bisa. Misalnya seperti hotel diamond, hotel tersebut sebenarnya bagus

tetapi dalam hal lokasi, hotel tersebut sangat rawan terkena banjir. Ini

merupakan salah satu kendala bagi pesaing baru yang akan masuk,

sehingga pesaing baru harus lebih jeli dalam melihat situasi dari lokasi

yang akan dipilih.

T Apakah teknologi yang digunakan hotel ini menjadi kendala bagi pesaing

baru?

189 

J Mungkin iya, karena tidak semua pesaing baru langsung menerapkan

teknologi seperti website, sistem informasi.

T Apakah pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki hotel ini menjadi

kendala bagi pesaing baru?

J Iya, karena pesaing perlu memiliki skill, ilmu-ilmu tambahan seperti

mengikuti training, seminar, dan lain sebagainya. Dan juga karena mereka

termasuk baru, sehingga pengalamannya akan berbeda dibandingkan

dengan yang sudah lama ada.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan industri (Potensi pengembangan

produk atau jasa pengganti):

T Apa saja produk atau jasa pengganti dari hotel ini?

J Makin banyaknya usaha sejenis dengan yang dimiliki hotel seperti café

dan restaurant, yang tempatnya berada tidak jauh dari GVH dengan

tempat yang berkesan lebih santai dan harga produk yang dijual juga

terjangkau/standar. Kemudian banyaknya homestay-homestay seperti guest

house yang ternyata memiliki fasilitas-fasilitas yang bagus dan tidak kalah

dengan hotel. Serta semakin bermunculannya fasilitas-fasilitas kecantikan

dan kebugaran yang berdiri sendiri dan memiliki lokasi yang berada tidak

jauh dari GVH seperti tempat Spa, Gym, dan lain sebagainya, yang juga

dimiliki oleh GVH.

T Apa saja produk atau jasa pengganti dari pesaing yang diketahui hotel ini?

J Seperti misalnya pesaing terkendala atau mengalami kesulitan dalam

penjualan kamar, maka pesaing mengembangkan di bidang lain. Antara

lain pesaing mengembangkan di spa, kolam renang, fitness center, serta

menyediakan meeting room yang banyak.

T Apakah yang membedakan produk atau jasa pengganti pesaing tersebut

dengan produk atau jasa hotel ini?

190 

J Yang membedakan misalnya hotel kita memiliki lahan yang terbatas,

sehingga kita tidak dapat menambah fasilitas-fasilitas baru.

T Bagaimana hotel ini menanggapi kehadiran dari produk atau jasa

pengganti tersebut?

J Kita harus tetap melakukan promosi, meningkatkan pelayanan, serta

memberikan kesan yang berbeda bagi para tamu yang menginap.

T Apakah produk atau jasa pengganti tersebut relatif murah dibandingkan

produk atau jasa hotel ini?

J Iya, relatif lebih murah.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan industri (Daya tawar pemasok):

T Apakah selama ini hotel mendapat produk atau perlengkapan kamar hotel,

dan lain-lain dari satu pemasok atau lebih dari satu pemasok?

J Lebih dari satu pemasok. Misalnya produk bahan mentah seperti daging,

pemasok hotel kita dari Sukanda. Contoh lainnya mebel, dan lain

sebagainya. Dalam hal ini barang atau bahan yang hotel butuhkan tidak

dipatok harus dari luar pulau, selama pemasok lokal mempunyai kualitas

yang sama dan biasanya akan lebih hemat di ongkos.

T Seberapa besar ketergantungan hotel ini terhadap pemasok?

J Sangat besar, karena apabila menggunakan pemasok harganya akan lebih

murah, juga hotel kita bisa melakukan invoice.

T Kendala apa yang sering dijumpai terhadap pemasok?

J Masih adanya produk-produk yang tidak sesuai dengan keinginan hotel

ini, kualitas produk, serta keterlambatan pengiriman.

T Apakah hotel ini perlu melakukan strategi khusus dalam mengendalikan

pemasok?

191 

J Iya perlu, jadi hotel kita tidak terpaku dengan satu pemasok saja. Tetapi

juga mencari alternatif pemasok lainnya dengan melihat kualitas dan

harganya. Sehingga kita dapat menilai dan membandingkan pemasok satu

dengan pemasok lainnya. Sebagai contohnya apabila pemasok awal

memberikan pasokan bahan mentah seperti daging atau sayur-sayuran

dengan harga terjangkau/murah tetapi produknya tidak tahan lama maka

kita mencari pemasok lainnya yang memberikan produk yang lebih fresh

atau berkualitas walaupun harganya lebih mahal dibandingkan pemasok

pertama.

T Apakah selama ini pemasok selalu dapat diandalkan?

J Iya, karena di hotel ini kita melakukan seleksi terhadap pemasok dengan

membandingkan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu pemasok harus

bisa diandalkan sehingga antara hotel kita dan pemasok dapat bekerjasama

dengan baik. Sebagai contoh, apabila ada event dadakan dan hotel

membutuhkan pasokan buah, sebisa mungkin pemasok harus siap.

Pertanyaan mengenai eksternal lingkungan industri (Daya tawar

konsumen):

T Bagaimanakah gambaran pelanggan atau pangsa pasar hotel ini?

J Pelanggan biasanya ada dua tipe, pelanggan melihat harga atau pelanggan

melihat fasilitas yang ditawarkan hotel kita. Jika pelanggan melihat harga,

maka kita harus pintar bernegosiasi agar bisa mengambil hati dan deal

dengan pelanggan itu. Sementara apabila pelanggan melihat dari segi

fasilitas, bagaimana cara hotel menjual dengan harga setinggi-tingginya

dengan pelayanan yang lebih atau maksimal.

T Apakah hotel ini memiliki pelanggan tetap?

J Iya ada, contohnya nama perusahaan-perusahaan yang ada dalam top ten

company.

192 

T Apakah pelanggan memiliki peran yang penting dalam menentukan harga

kamar hotel?

J Tidak, walaupun banyaknya penawaran konsumen yang

mematok/menginginkan harga jauh di bawah standar hotel, akan tetapi

hotel harus tetap mengutamakan revenue dengan pelayanan yang sudah

sesuai dengan harga yang ditawarkan.

T Apakah ada pelanggan yang pernah komplain dengan harga kamar?

J Pernah, biasanya komplain karena tidak diberikan atau tidak ada diskon,

harga yang terlalu tinggi, pelayanan yang dirasa kurang.

T Apakah pelanggan memberikan saran kepada hotel ini?

J Iya, sarannya kadang dalam hal koneksi internet.

Lampiran 6: Hasil wawancara Informan ke-6

Bapak Tentrem Subekti selaku Chief Accounting

Pertanyaan mengenai keuangan Grand Victoria Hotel (GVH):

T Apakah selama ini hotel telah menetapkan sasaran dalam bidang

keuangan?

J Iya, karena hotel kita sudah memiliki ISO (International Organization for

Standardization). Di dalam ISO tersebut ada terdapat sasaran mutu.

Sehingga perusahaan menjadi terarah dan jelas.

T Kebijakan apa yang diterapkan dalam bidang keuangan hotel ini?

J Kebijakan yang diterapkan dalam bidang keuangan, seperti pembayaran

kepada supplier harus dilampirkan PO (purchasing order), receiving, dan

faktur. Yang mana pembayaran tersebut diajukan 2 minggu sampai 1 bulan

sebelumnya.

193 

T Darimana sumber-sumber dana didapatkan?

J Sumber dana perusahaan berasal dari pendapatan operasional, seperti

penjualan kamar, penjualan makanan, spa, sauna, penyewaan ruangan

serbaguna.

T Di bagian manakah hotel ini secara keuangan kuat dan lemah menurut

analisis rasio keuangan?

J Hotel ini dari segi keuangan kuat, bila dilihat dari analisa rasio liquiditas

hotel termasuk liquid, ini dilihat dari kemampuan hotel dalam melunasi

hutang-hutang jangka pendeknya. Sedangkan untuk cashflow hotel kita

masih sehat karena memiliki pencatatan yang baik mengenai penghasilan

dan pengeluarannya.

T Apakah hotel ini memiliki modal kerja yang mencukupi?

J Hotel kita memiliki modal kerja yang cukup.

T Apakah pengelolaan keuangan sudah menggunakan sistem? Jika iya,

bagaimana cara pengelolaannya?

J iya, sudah terintegrasi, dari front office sampai back office. Sistem hanya

merecord penjualan, semua keuangan sudah terposting ke sistem. Jadi

bagian accounting hanya membukukan, menvalidasi kebenaran daripada

dokumen yang ada di sistem.

T Apakah ada kendala yang dialami dalam mengelola keuangan tersebut?

J Kendala pasti ada, namun tidak terlalu berarti. Dikarenakan secara SDM

hotel sudah mapan, serta sudah memiliki/memakai sistem. Jadi, hanya

fungsi kontrol keuangan saja yang lebih ditekankan.

T Apakah hotel ini selalu mengarahkan kegiatan di bidang keuangan?

J Iya, setiap pagi kita selalu mengadakan briefing. Yang mana briefing

tersebut bertujuan untuk membahas kendala yang terjadi pada hari

sebelumnya dan merencanakan planning untuk hari ini.

194 

T Apakah hasil dari pengarahan dapat membawa dampak positif terhadap

proses keuangan?

J Iya, karena di dalam pengarahan itu membahas dan menyelesaikan

masalah yang terjadi sebelumnya. Sehingga masalah tersebut dapat dengan

cepat terselesaikan.

T Apakah sering terjadi kendala dalam pengarahan terhadap proses

keuangan?

J Ada, tetapi tidak sering.

T Apakah pernah terjadi kerugian jika terjadi salah pengertian dalam

pengarahan terhadap proses keuangan?

J Pernah terjadi, tetapi kemungkinan tersebut sangat kecil untuk terulang

kembali.

T Apakah hotel ini selalu memastikan ketersediaan dananya?

J Iya, seperti cashflow itu sangat penting. Hotel kita juga selalu melihat dana

yang ada di Bank setiap harinya. Dengan begitu kita tidak mungkin

melakukan transaksi tanpa mengetahui jumlah dana yang tersedia saat itu.

T Apakah selama ini sistem pengendalian keuangan yang ada sudah berjalan

dengan baik?

J Sudah, selain itu hotel kita setiap tahun juga ada Auditor Independent yang

memantau keuangan.

T Bagaimana dengan penjualan yang menurun?

J Setiap bulan selalu dilakukan pianal meeting. Yang mana meeting tersebut

dihadiri oleh masing-masing departemen untuk mengevaluasi penjualan

tiap bulan.

T Apakah manajer keuangan berpengalaman dan terlatih?

195 

J Iya, dari bagian manajer hingga para staf memiliki minimal pengalaman 3

tahun di bidang masing-masing, bisa membuat budget, kemudian dari segi

pendidikan juga minimal jenjang D3.

Lampiran 7: Hasil wawancara Informan ke-7

Bapak Moh Najar Lutfi selaku Staff IT Incharge merangkap Staff Receiving

Pertanyaan mengenai Sistem Informasi Grand Victoria Hotel (GVH):

T Apakah ada manajer sistem informasi di hotel ini?

J Tidak ada, hanya ada staf yang mengurusi bidang IT IDP, tetapi bukan

bagian yang secara khusus menangani bidang IT. Jadi, staf itu berada

dibawah dari accounting. Untuk sistem, hotel kita sudah pakai

outsourcing. Jadi kita bukan sebagai development/pengembang, melainkan

sebagai pengguna saja.

T Apakah semua manajer dalam hotel ini menggunakan sistem informasi

untuk membuat keputusan?

J Iya, record-record yang dihasilkan sistem informasi itu kemudian di

analisa kembali untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan

bagi para manajer.

T Apakah data dalam sistem informasi di muktahirkan (update) secara

teratur?

J Iya, biasanya dari pihak vendor setiap tahun datang untuk melakukan

maintenance sistem informasi dan mengupdate apabila ada fitur-fitur baru.

T Apakah manajer dari semua area fungsional dalam hotel ini

menyumbangkan input pada sistem informasi?

196 

J Bukan manajer tetapi staf-stafnya yang menginputkan data, baik data

tamu, data laundry sampai transaksi-transaksi yang terjadi di front office

maupun transaksi di restaurant. Sementara manajer hanya menganalisa

data-data dan mengambil keputusan dari data-data tersebut.

T Apakah lokakarya dan pelatihan komputer disediakan bagi pengguna

sistem informasi?

J Iya, di mana pada saat ada sistem baru semua karyawan hotel

diperkenalkan dan dilatih untuk menggunakan sistem tersebut. Jika ada

karyawan baru, maka kita juga memperkenalkan dan melatih karyawan itu

untuk menggunakan sistem secara berkala.

T Apakah hotel ini melakukan proteksi (perlindungan) terhadap sistem

informasinya?

J Perlindungannya hanya dari internal saja, seperti masing-masing user

dibatasi dan mempunyai password sendiri-sendiri, jadi masing-masing

departemen memiliki hak akses yang berbeda, serta untuk transaksi

remove atau cancel yang berhubungan dengan order dan pembayaran

harus memasukkan password approval dari supervisor.

T Adakah hotel ini melakukan maintenance sistem informasinya?

J Ada, yang dilakukan setiap 1 bulan sekali, yaitu dengan mematikan server

sistemnya

Lampiran

Lembar

Kebijak

Grand V

di dindin

departem

n 8: Hasil O

berisi Mott

kan Mutu, se

Victoria Hot

ng ruangan

men

Observasi

to, Visi, Mi

erta Sasaran

tel yang tert

setiap

197

si,

n Mutu

tempel

ISO (I

Organ

Real

Vict

Internationa

nization) Gr

lta Global S

oria Hotel

al Standard

rand Victor

System Gran

disasi

ria Hotel

nd

Gues

pelan

kecil

st Comment

nggan berup

l

t kekurangp

pa selembar

198

puasan

r kertas

Gues

berup

St

20

bu

st Comment

pa selembar

tock Opnam

013 Food &

ulan Januari

kepuasan p

r kertas keci

me Period

& Beverage

i – Maret

pelanggan

il

Kartu elek

Victoria H

ktrik sistem

Hotel

199

Buk

tahu

Grand

Alat e

Victor

ku kecil pera

un 2011-201

elektrik siste

ria Hotel

aturan perus

13

em Grand

sahaan

Recapitul

Employee

Period M

Grand Vi

Turn Over

Period Ma

Grand Vic

lation of

es Absence

Maret 2013

ictoria Hote

r Employees

aret 2013

ctoria Hotel

l

s

l

200

Graphic

Data bu

Maret 2

Victoria

c of Employ

ulan Januari

2013 Grand

a Hotel

yees

i -

Serti

Thre

2013

ifikat The B

ee Months P

3 karyawan

Best Employe

Period Jan –

Grand Vict

201

Pin “

Gran

ee of

– Mar

toria Hotel

Ser

kar

Semangat P

d Victoria H

rtifikat kom

ryawan Gra

Pagi”

Hotel

mpetensi sala

nd Victoria

ah satu

a Hotel

Pengesa

Penerim

SOP (St

Operatio

Grand V

ahan Prosed

maan Karyaw

tandard

on Procedu

Victoria Hot

ur

wan /

ure)

tel

202

Tahapa

Penerim

SOP (S

Opera

Grand

an Prosedur

imaan Kary

Standard

ation Proced

Victoria H

r

awan /

dure)

otel

Lampiran

Grand V

Samarin

n 9: Foto G

Victoria Ho

nda

Grand Victo

tel

203

oria Hotel

Lembar Em

Performanc

Grand Vict

mployee

ce Appraisa

toria Hotel

al

Restau

House

urant Steak

e Grand Vicctoria

204

Sala

Gran

Lobby Lou

Victoria Ho

ah satu Mee

nd Victoria

unge Grand

otel

eting Room

a Hotel

Lampiran

Victoria S

Victoria H

Foto ber

HRD Gr

n 10: Foto B

Suite Grand

Hotel

rsama Mana

rand Victori

Bersama M

ajer

ia Hotel

205

Manajemen

n Grand Vic

SPA

ctoria Hote

A Grand Vic

el

ctoria Hotel

l

Foto b

Execut

ersama Sale

tive Grand V

es

Victoria

206

Foto

Sales

Victo

Foto bersam

Information

Receiving G

Hotel

bersama M

s & Marketi

oria Hotel

ma Staff

n Technolog

Grand Victo

Manajer

ing Grand

gy &

oria

Foto bersam

Accountant

Hotel

ma Chief

t Grand Vic

207

ctoria

Foto b

Room

Victor

bersama Ma

Division Gr

ria Hotel

anajer

Grand