13
63 LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal : Jumat, 17 November 2017 Pukul : 15.30 WIB Tempat : Rumah Ibu Yani Pewawancara (P) : Devira Irianti Narasumber (N) : Yani (Ibu dari Lala) P: Apakah orang tua yang pertama kali memperkenalkan gadget kepada anak? N: Iya Mbak. Mesake kok konco-koncone dolanan HP, dia kok enggak. P: Dimana saja biasanya anak meminta untuk bermain gadget? N: Dirumah aja Mbak. Kalau diluar nggak pernah minta. P: Bagaimana awal ceritanya anak bisa mengenal gadget? N: Dulu waktu masih TK dikasih tablet malah bukae ngawur rak tau sinau terus diminta, terus kakaknya SMP tadi diperbolehkan buka hp selama hari libur soale sabtu terus minggune libur. Tapi nggak seharian main hp terus. P: Apa tindakan orang tua dalam mengatasi anak kecanduan gadget? N: Awale ada hal tidak layak untuk ditonton aku jadi takut, loh kok ono gambar ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki apik anak dadi iso edit iki kui. tapi nek keblalasen aku wedi dewe mbak. Mergo kejadian itu, ono gambar- gambar dewasa. Akhire tak lerenke wae. Mangkane dia tak arahke belajar,belajar. Harus bisa membaca menulis sendiri. Soale semester kemarin

LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

63

LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani

Hari, Tanggal : Jumat, 17 November 2017

Pukul : 15.30 WIB

Tempat : Rumah Ibu Yani

Pewawancara (P) : Devira Irianti

Narasumber (N) : Yani (Ibu dari Lala)

P: Apakah orang tua yang pertama kali memperkenalkan gadget kepada anak?

N: Iya Mbak. Mesake kok konco-koncone dolanan HP, dia kok enggak.

P: Dimana saja biasanya anak meminta untuk bermain gadget?

N: Dirumah aja Mbak. Kalau diluar nggak pernah minta.

P: Bagaimana awal ceritanya anak bisa mengenal gadget?

N: Dulu waktu masih TK dikasih tablet malah bukae ngawur rak tau sinau terus

diminta, terus kakaknya SMP tadi diperbolehkan buka hp selama hari libur

soale sabtu terus minggune libur. Tapi nggak seharian main hp terus.

P: Apa tindakan orang tua dalam mengatasi anak kecanduan gadget?

N: Awale ada hal tidak layak untuk ditonton aku jadi takut, loh kok ono gambar

ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki apik anak dadi iso edit iki

kui. tapi nek keblalasen aku wedi dewe mbak. Mergo kejadian itu, ono gambar-

gambar dewasa. Akhire tak lerenke wae. Mangkane dia tak arahke

belajar,belajar. Harus bisa membaca menulis sendiri. Soale semester kemarin

Page 2: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

64

kan diwacake gurune dia tinggal menjawab nilaine apik-apik. Sekarang harus

mengerjakan sendiri jawab sendiri.

P: Apa anak merespon jika sedang bermain gadget?

N: Ya merespon mbak.

LAMPIRAN 2 : Hasil Wawancara dengan Ibu Ratih

Hari, Tanggal : Jumat, 1 Desember 2017

Pukul : 15.30 WIB

Tempat : Rumah Ibu Ratih

Pewawancara (P) : Devira Irianti

Narasumber (N) : Ratih (Ibu dari Aida)

P: Apakah orang tua yang pertama kali memperkenalkan gadget kepada anak?

N: Kan tau-tau dia buka hp saya. Kan hp saya nggak ada passwordnya. Terus saya

kaget loh dek kamu buka apa? “buka youtube, mainan-mainan baby doll.” Terus

saya tanya kamu tau dari mana? Dari mas Aiz. Mas Aiz ini teman sekolahnya.

Mas Aiz dapet gadget dari siapa? “dari ibunya”. Ibunya kan guru disitu. Jadi

sebelum saya jemput atau ayahnya jemput disekolah mainnya sama mas Aiz itu,

nah pas mengisi waktu luang disitu si mas Aiz ini mungkin minta gadget kepada

Ibunya.

P: Pernah nggak dibolehin main gadget?

N: Pernah mbak nggak tak bolehin main gadget. Malah marah nggak mau berangkat

sekolah. Soalnya kalau dipaksa-paksa sampai nangis mbak. Si Mbok jaman now

Page 3: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

65

kalah sama anak. Terus kalau pagi saya kan kerja, saya nyuruh mbaknya yang

momong dia pagi itu buat ngatasi Aida. Sampai saya suka sms “Mbak gimana

adek tadi masih rewel? Rewelnya kenapa?. “Ya biasa to bu mainan hp”. Jadi kalau

pagi ya ribut gitu mbak

P: Apa tindakan orang tua dalam mengatasi anak kecanduan gadget?

N: Pernah hpnya saya umpetin, terus saya bilang hpmu rusak. Terus minjem hp

bapaknya.” “Kenapa dek? Itu hp buat kerja jangan buat mainan nanti batrenya

habis”. “Terus beralih mbak ke hp ibunya “bun pinjem hpnya bun” terus kalau

udah gitu saya tegur “dek kok mainan hp terus sih dek”. Loh kan hpku masih

rusak”.“Waktu itu yaudah cuma sehari itu tok terus dia lupa kan mbak. Besoknya

dia tanya “hpku udah jadi belum?”. “ya besok bunda tanyain. Tiap hari nanyain

terus.

P: Berapa durasi anak bermain gadget?

N: Satu Jam Mbak.

P: Apa anak merespon jika sedang bermain gadget?

N: Ya merespon mbak

LAMPIRAN 3 : Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Hayati

Hari, Tanggal : Senin, 27 November 2017

Pukul : 15.30 WIB

Tempat : Rumah Ibu Nur Hayati

Pewawancara (P) : Devira Irianti

Page 4: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

66

Narasumber (N) : Nur Hayati (Ibu dari Aldi)

P: Bagaimana awal ceritanya anak bisa mengenal gagdet?

N: Bapake itu dulu belike sampai empat kali Mbak. Terus rusak belike neh gitu terus.

Terus akhire yang terakhir ini rusak nggak dibelikan lagi sama Bapaknya.

Sekarang yang kecil nggak tak kasih hp. Karena dampaknya sangat-sangat

berbahaya.

P: Apa anak pernah merengek-rengek untuk diberikan gadget?

N: Iya mohon-mohon, kula ajeng balesi Whatsapp langsung nangis kalau nggak

dikasih. Luar biasa nangisnya, pokoknya 10 menit dia harus pegang.

P: Antisipasi apa yang diberikan orang tua kepada anak?

N: Kalau tidak hujan, saya ajak ke taman kota mbak, tak ajak jalan-jalan kalau nggak

hujan sering tak ajak keluar.

P: Berapa durasi anak bermain gadget?

N: Kalau batre belum habis nggak mau lepas. Mulailah saya kontrol nggak sering

buka hp, kalau sudah pada tidur saya baru buka hp. Pelan-pelan tak kasih tau,

nggak langsung tak ambil soale kan kasihan. Kula juga butuh hp wong kula

dagange nganggo hp.

Page 5: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

67

LAMPIRAN 4 : Hasil Observasi

Tabel 5.1

Hasil Observasi Keluarga Terhadap Ke Tiga Pola Komunikasi Hubungan

Keluarga

Pola

Komunikasi Anak Observasi Ciri - ciri Keterangan

Authotarian Lala Lala memiliki

kebiasaan

menghabiskan

waktunya untuk

dirumah bersama Ayah,

& Kakaknya, usai

sekolah Lala biasanya

menonton TV bersama

Kakaknya atau

menggambar melalui

komputer Ayahnya,

ketika bersama

Kakaknya Lala biasa

menyaksikan program

acara televisi yang

dipilih oleh Kakanya

seperti Inbox, FTV,

dan Film animasi

menjelang sore, jarak

usia antara Lala dan

Frazier (2012)

mengungkapkan

bahwa aspek-aspek

pola asuh otoriter

antara lain:

a. Pedoman

perilaku Orang

tua cenderung

mengatur anak-

anak sehingga

tidak ada ruang

untuk berdiskusi

dan penjelasan.

Sistem yang

digunakan untuk

menegakkan

pedoman tersebut

cenderung bersifat

dictator. Orang

tua sering kali

Diketahui bahwa

Lala adalah anak

yang patuh, dalam

ciri-ciri otoriter,

kepatuhan

merupakan

kebajikan, sehingga

dilestarikan tanpa

kompromi dengan

penerimaan pendapat

yang berbeda.

kepatuhan Lala

berupa mengikuti

pola belajar yang

ditentunkan oleh

orang tua, dan sikap

apolitis terhadap

dirinya, dikarenakan

pengaruh keinginan

orang tuanya yang

Page 6: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

68

Kakaknya yang sudah

SMP menjadikan Lala

enggan mengutarakan

keinginannya untuk

menonton program

acara yang Ia senangi,

Ketika Ibu Lala pulang,

Lala yang sebelumya

tampak tenang seperti

menunjukkan

kepanikannya seperti

bergegas pergi ke

bagian lain dari rumah

dan mengatakan “udah

Pa, yo” disusul dengan

“dolanan meneh”

ungkap Ibu Lala.

Selanjutnya Ibu Lala

tampak menekankan

kepada Lala untuk

belajar berhitung

sedangkan Lala tampak

kebingungan dengan

cara belajar, seperti

membuang pandangan

dan menengok ke

mengunakan

hukuman yang

berat.

b. Kualitas

hubungan

emosional antar

orang tua dan

anak Pola asuh

otoriter dapat

membuat

kedekatan antara

orang tua dan

anak mengalami

hambatan. Anak-

anak dengan pola

asuh otoriter

sering kali merasa

cemas dan

memiliki tingkat

depresi yang

tinggi, serta

memiliki masalah

perilaku dan

pengendalian

dorongan,

terutama saat

mutlak, sehingga

dalam menghindari

tegangan yang

diberikan orang tua

seperti penekanan

kontak mata, dan

penekanan secara

verbal dapat segera

terlewati. Penguasaan

mata pelajaran yang

ada disekolah

merupakan hal yang

penting, waktu yang

memang dialokasikan

untuk belajar

seharusnya juga

dimaksimalkan,

namun bukankah

berarti pembenaran

ketika obsesi orang

tua diterapkan tanpa

mempertimbangkan

keinginan anaknya,

dapat dilakukan

dalam proses

pengembangan anak.

Page 7: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

69

segala arah menghindari

pandangan Ibunya. Lala

memiliki kegemaran

menggambar dan

bernyanyi setelah les

matematika dan bahasa

Inggris, Ibu Lala sering

mengarahkan

pandangannya ketika

Lala bernyanyi. “Lala ki

sukae nyanyi mba, tapi

nek diajak sinau angel,

kadang tak liati, habis

itu nanti akhire gelem

mba, kadang ya mesake

tapi nek sinau sama

mama e mesti angel”

tidak berhadapan

dengan orang tua.

c. Perilaku

yang mendukung

Perilaku yang

mendukung pada

pola asuh ini

disebut “

menghambatan”

perilaku, yang

memiliki tujuan

untuk mengontrol

anak dari pada

mendukung

proses berpikir

anak.

d. Tingkat

konflik antara

orang tua dan

anak kontrol

yang lebih tanpa

ada kedekatan

sejati dan rasa

saling

menghormati

dapat

Pada observasi

diketahui tidak

didukungnya Lala

pada kegemarannya

bernyanyi dan

menggambar.

Berdasarkan ciri-ciri,

pola komunikasi

yang terjadi antara

orang tua dan Lala

orang tua

menerapkan pola

asuh ototiter.

Page 8: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

70

mengakibatkan

pemberontakan,

dengan kata lain,

pola asuh

otoriter dapat

mengakibatkan

konflik antara

orang tua dan

anak.

Permissive Aida Dari hasil observasi,

didapati Aida memiliki

kebiasan bermain

dengan teman

sebayanya setelah

pulang sekolah dari

siang hingga menjelang

sore, aktivitas yang

dilakukan oleh Aida

dan teman sebayanya

adalah bermain sepeda,

barbie, pasaran, lompat

tali, dan bercerita

mengenai tokoh fiktif

disertai keunggulan dari

tokoh fiktif favorit

masing-masing yang

Menurut Hurlock,

E. B. (1993). Pola

asuh permisif

memiliki ciri-ciri

Kontrol orang tua

kurang, Bersifat

longgar atau bebas,

Anak kurang

dibimbing dalam

mengatur dirinya,

Hampir tidak

menggunakan

hukuman, Anak

diijinkan membuat

keputusan sendiri

dan dapat berbuat

sekehendaknya

Aida memiliki

kebiasaan bermain

bersama teman-

teman sebayanya,

aktivitas luar rumah

meliputi bersepeda,

pasaran, bermain

barbie, lompat tali,

keseharian Aida lebih

sering menghabiskan

waktu dengan

pengasuh dan teman-

teman sebayanya,

pada pola asuh orang

tua Aida,

menunjukkan adanya

kelonggaran dalam

Page 9: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

71

mereka temui didalam

televisi, dan gadget

(youtube). Aida dan

teman-temanya juga

bercerita tentang film

kartun kesukaan mereka

My Little Pony:

Friendship Is Magic

(season 4).

Aida memiliki

kebiasaan untuk

mengikuti TPA (Taman

Pendidikan Al-Qur’an),

disela-sela Ibu Ratih

mempersiapkan tas dan

perlengkapan lainnya

dan mandi sore untuk

Aida, Aida membuka

gadget milik orang

tuanya dan mengakses

youtube untuk

menonton deretan video

rujukan singkat film

kartun dari youtube, Ibu

Ratih biasanya hanya

menanyakan “lihat apa

sendiri. mengakses gadget,

seperti hp yang tidak

di password,

sehingga anak dapat

mengakses

keinginannya tanpa

harus berkompromi

dengan orang tuanya

dengan mudah,

Orang tua Aida tidak

berusaha menggali

dorongan-dorongan

anak “lihat apa dek?,

mandi dulu” proses

pengawasan yang

terjadi lemah dalam

mengontrol aktivitas

anak dengan

informasi baru yang

didapat dari youtube

melalui gadget, pola

komunikasi yang

terjadi antara orang

tua dan Aida

merupakan pola

komunikasi permisif,

Page 10: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

72

dek, mandi dulu”,

aktivitas menonton

Aida berhenti ketika

Ayahnya mengantarkan

TPA.

sesuai dengan yang

dikatakan oleh

Menurut Hurlock, E.

B. (1993), bahwa

pada pola asuh

permisif orang tua

cenderung memiliki

kontrol yang rendah

terhadap anaknya.

Authoritative Aldi Kebiasaan Aldi adalah

bermain bersama

teman-teman

sebayanya, Aldi biasa

mengabiskan waktunya

untuk bersepeda

bermain bola, petak

umpet, dan aktivitas

lainya, didalam lingkup

pertemananya Aldi

merupakan anak yang

kerap memprovokasi

temannya untuk

melakukan sebuah

aktivitas bermain,

penggunaan gadget

sementara waktu

Menurut Hurlock,

E. B. (1993). Pola

asuh demokratis

(authoritative)

memiliki ciri-ciri

Anak diberi

kesempatan untuk

mandiri dan

mengembangkan

kontrol internal,

Anak diakui

sebagai pribadi

oleh orang tua dan

turut dilibatkan

dalam pengambilan

keputusan,

Menetapkan

Pada aktivitas

bermain diluar

rumah, Aldi sering

berkelahi dengan

teman sebayanya

sehingga

menimbulkan

kekhawatiran pada

Ibu Nur. Dalam

penganggulangannya,

Ibu Aldi memberi

gadget dan lebih

tenang ketika Aldi

menghabiskan waktu

berada dirumah, Ibu

Aldi memberi

pengalihan melalui

Page 11: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

73

diberhentikan

dikarenakan selama 4x

berturut – turut orang

tua Aldi telah membeli

gadget baru hingga

akhirnya rusak, disela

sela waktu orang tua

Aldi menyempatkan diri

untuk dengan bepergian

bersama.

peraturan serta

mengatur

kehidupan anak.

gadget, diketahui

bahwa Aldi sudah

bergonta-ganti gadget

sebanyak 4x

dikarenakan

kerusakan akibat

kelalaian Aldi, orang

tua Aldi kemudian

menentukan untuk

memberhentian

penggunaan gadget

dengan tidak

membelikan ulang

sementara waktu,

disamping

mengajarkan

konsekuensi terhadap

Aldi dan efek jera,

orang tua juga

mengajarkan untuk

tidak memiliki

ketergantungan lebih

terhadap gadget,

beberapa kali Aldi

ingin meminjam

gadget dari orang tua

Page 12: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

74

namun, ketika

diberitahu bahwa

gadget yang

digunakan oleh orang

tuanya digunakan

untuk bekerja, Aldi

yang rentan diluar

rumah lebih memilih

menghabiskan waktu

untuk menonton film

di TV, membaca

buku dan bermain

mainan

konvensionalnya.

Pada pola

komunikasi Aldi dan

orang tua

menunjukkan pola

komunikasi

demokrasi atau

authoritative, proses

tersebut dibuktikan

dengan pemahaman

Ibu Nur menyangkut

kegemaran Aldi

terhadap gadget, dan

Page 13: LAMPIRAN 1 : Hasil Wawancara dengan Ibu Yani Hari, Tanggal ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16574/9/T1_362013051... · ngene terus aku dadi wedi mbak. jane teknologi ki

75

pemahaman Aldi

untuk meminimalisis

pertikaian dengan

teman sebayanya,

disertai konsekuensi

tanpa gadget untuk

waktu yang

ditentukan oleh orang

tuanya.