Upload
muhtarsetia
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemerintahan
Citation preview
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 1/13
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SUMBAWA
NOMOR : 56 TAHUN 2008
TANGGAL : 15 Nopember 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas utama Pemerintah terhadap rakatnya adalah memberikan pelayanan
dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Oleh karena
itu, aparatur dan organisasi pemerintah dituntut untuk terus meningkatkan
kemampuannya supaya bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masysrakat.
Masyarakat sekarang sudah sangat maju dalam pemikiran dan semakin
kompleks yang berimpikasi pada derasnya kritik terhadap kinerja pemerintah
pemerintah yang terekspos melalui berbagai media massa. Hal ini mewajibkan
pemerintah untuk bisa menyerap aspirasi dan kritik membangun sebagai dasar
peningkatan kualitas pelayanan terutama yang berhubungan langsung dengan public.
Keluarnya Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang
Nomor 12 Tahun 2008 memberikan kewenangan yang begitu luas untuk membuka
peluang bagi Pemerintah Daerah mengembangkan segala potensi yang ada di
masing–masing daerahnya. Pemerintah Kabupaten Sumbawa berusaha untuk
memperbaiki segala kekurangan dalam memberikan pelayanan agar lebih
proporsional dan profesional sesuai dengan kondisi daerah dengan mengacu pada
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Berdasarkan pada hal – hal di atas, Pemerintah Kabupaten Sumbawa membuat
suatu Pedoman Prosedur Tetap / Standart Operating Procedure (SOP) yang akan
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 2/13
menjadi pegangan bagi yang berkepentingan dalam hal ini adalah Organisasi
Pemerintah, aparatur Pemerintah dan Publiknya, sehinga semua elemen bisa
bersinergi dan target peningkatan kinerja bisa tercapai.
B. Maksud dan Tujuan
Pedoman Prosedur Tetap / Standart Operating Procedure (SOP) perizinan
Pemerintah Kabupaten Sumbawa adalah Pedoman bagi organisasi pemerintah,
aparatur Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang berhubungan secara langsung dengan
public eksternal dalam hal ini masyarakat Kabupaten Sumbawa maupun untuk
penunjang penyelenggaraan aktivitas di internal lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sumbawa sendiri, sesuai dengan aturan dan kewenangan yang ada.
Dengan adanya pedoman baku diharapkan terjadi peningkatan kinerja pada
setiap aparatur pemerintah sekaligus Instansi Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang
akhirnya dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan masyarakat penerima
layanan, karena peningkatan kualitas kinerja yang berimplikasi terhadap kepuasan
dari masyarakat merupakan tujuan utama dibuatnya Pedoman Prosedur Tetap /
Standart Operating Procedure (SOP).
C. Dasar dan Landasan Hukum
Lemahnya control yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap penyelenggaraan
pelayanan public menyebabkan adanya kecenderungan aparat untuk melakukan
tindakan yang menyimpang dan tidak terpuji yang berdampak pada kerugian di pihak
masyarakat. Hal ini menjadi sebuah budaya yang akhirnya melekat dalam setiap
kegiatan dalam bidang pelayanan terhadap masyarakat.
Kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan terus berlangsung. Pemerintah
mencanangkan “ Good Governance “ dilanjutkan dengan dikeluarkannya Undang –
Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih
dan Bebas dari KKN. Komitmen yang kuat dari Pemerintah dilanjutkan dengan
terbitnya berbagai kebijakan seperti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Keputusan
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 3/13
Presiden Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
Untuk mempertegas kaitannya dengan peningkatan kualitas pelayanan, secara
tegas disebutkan dalam diktum ke empat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 yaitu :
“ Meningkatkan Kualitas pelayanan kepada public baik dalam bentuk jasa ataupun
perizinan melalui transparansi dan standarisasi pelayanan yang meliputi persyaratan –
persyaratan, target waktu penyelesaian dan tarif biaya yang harus dibayar oleh
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tersebut sesuai dengan peraturan
perundang – undangan dengan menghapuskan pungutan liar “.
Selanjutnya dalam upaya peningkatan kualitas public melalui Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, ditegaskan bahwa setiap
penyelenggaraan pelayanan public harus memiliki standar pelayanan dan
dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar
pelayanan merupakan ukuran yang diberlakukan dalam penyelenggaraan pelayanan
public yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.
Standar pelayanan sekurang – kurangnya meliputi :
1. Prosedur pelayanan
2. Waktu penyelesaian
3. Biaya pelayanan
4. Produk pelayanan
5. Sarana dan prasarana
6. Kompetensi Petugas pemberi pelayanan.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 4/13
BAB II
GAMBARAN UMUM
PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
A.
Pengertian Prosedur Tetap/Standar Operating Prosedure (SOP)Penyusunan Prosedur tetap / Standar Operating Prosedure (SOP) merupakan salah
satu cara yang bias ditempuh oleh sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Prosedur tetap/Standard Operating Prosedure (SOP) merupakan sebuah instruksi
yang tertulis untuk dijadikan pedoman dalam menyelesaikan tugas rutin dengan cara
yang efektif dan efisien guna menghindari terjadinya variasi atau penyimpangandalam proses penyelesaian kegiatan oleh setiap aparatur yang akan mengganggu
kinerja secara keseluruhan.
Pedoman standard operating procedure (sop) merupakan uraian yang sangat jelas
dan rinci mengenai apa yang dipersyaratkan kepada pegawai selama melaksanakantugas serta standar pencapaian pada suatu unit kerja dan menjadi pengawasan kualitas
dan prosedur penjaminan kualitas serta memastikan penerapan berbagai aturan.
B. Pentingnya Prosedur Tetap Standard Operating Prosedure (SOP)
Standard Operating procedure (SOP) begitu pentignya dengan membudayanya
penyimpangan dan semakin tinggi tingkat kesulitan pada setiap proses sebuah
organisasi. Selain itu, beberapa factor yang menjadi pertimbangan penyusunanStndard Operating Prosedure (SOP) ini adalah :
- Semakin meningkatnya tuntutan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yangdiberikan oleh suatu organisasi;
-
Meningkatnya kompleksitas sarana dan prasarana pendukung dalam memberikan
pelayanan;
- Meningkatnya koordinasi dan persyaratan pelaporan dengan grup/unit lain;- Semakin meningkatnya persyaratan legal dan peraturan (keselamatan pelaksanaan
kerja, hak masyarakat dan pegawai untuk mengetahui, persamaan kesempatan :
ras, gender, usia, cacat, standar kinerja, hubungan pegawai dll).
Hal – hal di atas menjadi acuan pentingnya penyusunan standard Operating
Prosedure (SP) ini sebagai penunjang usaha peningkatan dan perbaikan kinerja setiaporganisasi dan aparaturnya.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 5/13
BAB III
PEDOMAN PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING
PROSEDURE (SOP) PELAYANAN PUBLIK
Prosedur Tetap/Standar Operanting Procedure (SOP) pelayanan publik padadasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari sistem dan prosedur pelayanan publik.
Mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
ditegaskan bahwa sebagai landasan penyusunan standar pelayanan publik harus disusun petunjuk pelaksanaan yang sekurang-kurangnya harus memuat:
1. Landasan hokum pelayanan publik
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan.2. Maksud dan tujuan pelayanan publik
Hal-hal yang akan dicapai dari peyelenggaraan pelayanan.
3. Sistem dan prosedur pelayanan publik
Sistem dan Pelayana Publik sekurang-kurangnya memuat :
a. Tata cara pengajuan permohonan/pelayanan; b. Tata cara penangaan pelayanan;
c. Tata cara penyampaian hasil pelayanand. Tata cara penyampaian pengaduan pelayanan
4. Persyaratan pelayanan publik
Persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi oleh masyarakat penerima pelayanan.
5. Biaya pelayanan publik
Besaran biaya dan rincian pelayanan publik6. Waktu penyelsaian
Janka waktu penyelsaian pelayanan publik7. Hak dan kewajiban
Hak dan kewajiban pihak pemberi dan penerima pelayanan publik
8. Pejabat penerima pengaduan pelayanan public
Berdasarkan uraian diatas maka secara tegas dinyatakan bahwa sistem dan prosedur
merupakan syarat mutlak dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan pelayanan publik di
setiap instansi penyelenggaraan pelayanan/instansi pemerintah.A. Sistem dan Prosedur
Berkaitan dengan pengembangan system dan prosedur pelayanan publik,sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya dipahami terlebih dahulu pengertian
system dan prosedur yang dimaksud Victor Lazzaro dalam bukunya “System and
Procedure” menggemukakan pengertian system sebagai berikut:
“Sistem adalah serangkaian fungsi-fungsi, langkah-langkah atau cara bekerja
yang dirancang untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 6/13
Sedangkan pengertian system yang berkaitan dengan prosedur dikemukakan oleh
Prof. Soemardjo Tjitrosidojo dalam buku “Accounting System”, mekemukakansebagai berikut:
“Sistem adalah jaringan prosedur yang erat hubungannya satu sama lain, yang
disusun mmenjadi satu kesatuan untuk melaksanakan satu aktifitas utama
perusahaan”.
Adapun pengertian prosedur menurut Prof. Soemardjo mengemukakan sebagai
berikut :“ Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usuha yang biasanya
menyangkut beberapa petugas dalam satu atau beberapa bagian dan yang
ditetapkan untuk menjalankan suatu transaksi perusahaan secara berulang-ulangterjadi seragam”.
Dari definisi sistem dan procedure yang telah diuraikan diatas maka apabila kedua
definisi tersebut digabungkan maka terbentuklah suatu definisi sistem dan prosedur
sebagai berikut :“ Sistem dan prosedur adalah suatu pikiran sehat yang terorganisir atau suatu
analisa dan kebijakan (policy), prosedur, formulir dan peralatan perusahaan agarsuatu operasi yang dilakukan perusahaan lebih sederhana dan dapat distandarisir”.
Dari pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan sistemdan prosedur dapat mengendalikan setiap orang yang melakukan berbagai tugas
mempunyai pertanggung jawaban yang berkaitan dengan pekerjaannya sehingga
mencapai hasil yang lebih baik melalui cara, usaha dan metode pekerjaan yang telahterstandarisasi.
Adapun maksud utama digunakan sistem dan procedure antara lain :1. Memberikan informasi yang lebih baik dalam hal :
a. Kualitas (isi sesuai dengan tujuan);
b. Ketetapan waktu;
c. Struktur informasi (dalam bentuk apa informasi disajikan).2. Memperbaiki pengendalian internal (internal control) sehingga data/informasi
yang dihasilkan oleh berbagai unit kerja lebih lengkap, lebih benar dan dapat
lebih dipercaya.3. Mengurangi biaya tata usaha dan administrasi
Dengan menggunakan sistem dan prosedur yang lebih baik maka dapat dicegah
pemborosan waktu tenaga dan biaya.
B. Peta Prosedur
Untuk menjabarkan sistem dan prosedur ke dalam ProsedurTetep/Standard Operating Procedur (SPO) dilakukan dengan membuat peta
prosedur. Pengertian pete prosedur adalah suatu peta yang menggambarkan lalu
lintas kerja dan langkah operasi untuk memproses kertas kerja, terutama yang
berkaitan dengan suatu arus kertas kerja/dokumen yang kompleks.Dalam membuat peta prosedur banyak digunakan gambar atau smbol-
simbol yang bermacam-macam.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 7/13
Beberapa symbol yang umumnya digunakan dalam peta prosedur adalah sebagai
berikut :
Table 1. Simbol-simbol yang digunakan dalam Peta Prosedur
NO SIMBOL ARTI
1. DIMULAI ATAU BERAKHIRNYASUATU OPERASI ATAU KEGIATAN
2. PELAKSANAAN SUATU OPERASI
ATAU KEGIATAN
3. DOKUMEN ATAU FORMULIR ATAU
LEMBARAN KERTAS KERJA
4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5. TANDA PANAH MENUNJUKKAN
ARAH GERAK DOKUMEN /FORMULIR / KERTAS KERJA ATAU
MENUNJUKKAN URUTAN OPERASI
6. DOKUMEN / KERTAS KERJA /
FORMULIR DISIMPAN ATAU ARSIP
7. BERPINDAHNYA SUATU SISTEM
DAN PROSEDUR KE SISTEM DANPROSEDUR YANG LAINYA
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 8/13
Dalam penyusunan peta prosedur yang lengkap sehingga dapat dikatakan sebagai suatu
SOP, maka terdapat beberapa ketentuan atau criteria sebagai berikut:
1. Suatu peta hanya menggambarkan satu prosedur kegiatan, apabila ada
kegiatan lanjutan yang terkait dengan kegiatan lainnya dibuat pada peta
lain dengan menggunakan symbol lingkaran ( system koneksi ).2. Peta dibagi beberapa kolom sesuai dengan jumlah instansi / unit kerja atau
pejabat yang terlibat, dan pada kolom paling atas dituliskan nama instansi
/ unit kerja atau pejabat dimaksud.3. Setiap kolom menggambarkan aliran proses yang dilakukan oleh kegiatan
/ dokumen / kertas kerja untuk masing-masing instansi / unit kerja atau
pejabat.4. Aliran proses kegiatan bergerak dari atas ke bawah, dan dapat bergerak ke
kiri atau ke kanan sesuai dengan kolom yang akan dilalui.
5. Didalam symbol-simbol yang di gunakan,di tuliskan proses kegiatan yang
dilakukan secara singkat tetapi jelas artinya.
6.
Khusus untuk simbol yang menggambarkan dokumen / kertas kerja, perludiperhatikan ketentuan-ketentuannya:
a. Untuk dokumen / kertas kerja yang hanya satu lembar,digambarkan sebagai berikut:
b. Untuk dokumen / kertas kerja yang terdiri dari beberapa lembar,
sebagai berikut:
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 9/13
BAB IV
PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )
PELAYANAN PERIZINAN
A. Klasifikasi Jenis Pelayanan Perizinan
Klasifikasi jenis Pelayanan perizinan adalah pengelompokkan setiap jenis
perizinan baik berdasarkan jenis usaha / kegiatan yang akan dilakukan.Pengklasifikasiini akan berpengaruh terhadap bagan / alur peta prosedur, yang pada akhirnya akan
menentukan dalam penyusunan Sandard Operating Procedure ( SOP ) yang akan
dibuat.Pengklasifikasian jenis pelayanan perizinan ini dimaksudkan untuk
memudahkan para petugas atau aparatur yang menangani langsung pelayanan
perizinan dalam memahami serta melaksanakan Sandard Operating Procedure ( SOP )
yang ditetapkan.Sedangkan bagi para permohon izin termasuk persyaratan dan lama
waktu pelayanan perizinan berdasarkan sifat usaha terdiri dari:
1. Kegiatan Usaha BiasaSifat usaha yang dilakukan pada dasarnya tidak menimbulkan dampak yang besar
pada lingkungan sekitarnya, sehingga dalam proses penerbitan izin tidak perlu
dibahas oleh Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TK-PRD) Kab. Sumbawa,tetapi dapat langsung diproses oleh unit pelayanan terkait.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
a. IMB untuk rumah tinggal yang luasnya sampai dengan 200 m2 b. Izin Undang-undang Gangguan yang sudah melalui tahap izin lokasi atau
petunjuk pemanfaatan ruang.c. Izin Usaha Industri yang sudah menempuh izin lokasi atau izin prinsip.
d.
Izin Usaha dibidang Perdagangan
e. Izin Perpanjangan (heregistrasi)
2. Kegiatan Usaha Strategis
Sifat usaha yang dilakukan pada dasarnya menimbulkan dampak yang besar
terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dalam proses penerbitan izin perludibahas oleh Tim koordinasi penataan Ruang Daerah (TK-PRD) Kab. Sumbawa,
atau tim koordinasi dinas terkait.
Yang termasuk kelompok ini adalah :a. Izin Lokasi.
b. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah.
c.
Izin Mendirikan Bangunan Rumah Tinggal yang luasnya diatas 200 m2 dannIMB untuk usaha /Industri.
d. Izin Penyelenggaraan Perhubungan.
e. Izin Undang-undang Ganguan / HO yang tidak melalui tahap izin lokasi atau
kegiatan industri dan perdagangan skala besar.f. Izin Pengendalian Air Bawah Tanah.
g. Izin Usaha Jasa Konstruksi.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 10/13
Untuk penerbitan izin usaha yang strategis ada persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu : kajian lingkungan (Amdal, UPL/UKL, SPPL) kajian lalu lintas,Kajian aspek pertahanan atau rekomendasi dari dinas teknis terkait.
Klasifikasi pelayanan perizinan berdasarkan jenis usaha dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1. Jenis pelayanan perizinan sebelum kegiatan usaha dimulai, atau merupakan perizinan awal antara lain :
a. Izin Lokasi.
b. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah.c. Izin Mendirikan Bangunan.
d. Izin Ganguan (HO)/Izin Tempat Usaha.
2.Jenis pelayanan perizinan di kantor Pelayanan Perizinan TerpaduKabupaten Sumbawa adalah sebagai berikut :
1. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah.
2. Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras.
3. Izin Gangguan (HO)/Izin Tempat Usaha.
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB).5. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
6. Izin Reklame.7. Izin Penyimpanan/Penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM).
8. Izin Usaha Perdagangan.
9. Izin Usaha Industri.10. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
11. Izin Usaha Penyediaan Jasa Listrik (IUJL).
12. Izin Pemanfaatan Kayu Tanah Milik (IPKTM) lebih dari 10 m3.13. Izin Menimbun dan Mengecer Kayu.
14. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan dan Kayu dan Bukan Kayu.
IZIN USAHA PERIKANAN
15. Izin Usaha Budi Daya Perikanan.
16. Izin Pembelian, Pengangkutan Pengelolaan dan Pemasaran Hasil.
IZIN USAHA SARANA PARIWISATA
17. Izin Hotel.
18. Izin Cotagge.
19. Izin Pomdok Wisata.20. Izin Hunian Wisata/Service Apartemen.
21. Izin Restaurant dan Rumah Makan.
22. Izin Bar.23. Izin Jasa Boga/Catering.
24. Izin Karaoke, Play Station dan Video Game (tertutup).
25. Izin Kolam Memancing.
26. Izin Biro Perjalanan Wisata dan agen Pariwisata.27. Izin Wisata Tirta.
28. Izin Penginapan Remaja.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 11/13
29. Izin Perkemahan.
30. Izin Tempat Konvensi, Pameran dan Balai Pertemuan.31. Izin Bioskop/Theater (Panggung Terbuka dan Tertutup).
32. Izin Pasar Seni.
33. Izin Pulau Untuk Wisata.
IZIN PERTAMBANGAN UMUM
34. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Penyidikan Umun35. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksplorasi
36. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi
37. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Pengolahan/Pemurnian38. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Pengangkutan
39. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Penjuaan
40. Surat Izin Usaha Jasa Pertambangan Umum (SIUJPU).
IZIN PERTAMBANGAN UMUM34.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Penyelidikan Umum.
35.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksplorasi.36.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi.
37.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Pengolahan/Pemurnian.
38.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Pengangkutan.39.Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Penjualan.
40.Surat Izin Usaha Jasa Pertambangan Umum (SIUJPU).
IZIN PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH
41.Izin Ekplorasi Air Bawah Tanah.42.Izin Pengeboran Air Bawah Tanah.
43.Izin Pengambilan Air Bawah Tanah.
44.Izin Penurapan Mata Air.
45.Izin Pengambilan Mata Air.46.Izin Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah.
47.Izin Juru Bor (IJB).
IZIN PETERNAKAN DAN PEMOTONGAN HEWAN
48.Izin Usaha Peternakan Unggas.
49.Izin Usaha Peternakan Kambing/Domba.50.Izin Usaha Peternakan Sapi Potong.
51.Izin Usaha Peternakan Kerbau Potong.
52.Izin Usaha Peternakan Sapi Perah.53.Izin Usaha Peternakan Kerbau Perah.
54.Izin Usaha Peternakan Kuda.
55.Izin Usaha Peternakan Sapi Bibit.
56.Izin Usaha Peternakan Kerbau Bibit.57.Izin Usaha Pengiriman Ternak dan atau Bahan Hasil Ternak antar Pulau.
58.Izin Usaha Pemotongan Hewan.
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 12/13
IZIN PELAYANAN MEDIK DASAR
59.Izin Praktek Berkelompok Dokter Umum.60.Izin Praktek Berkelompok Dokter Gigi.
61.Izin Praktek Berkelompok Bidan.
62.Izin Praktek Keperawatan Berkelompaok.
63.Izin Balai Pengobatan.64.Izin Rumah Bersalin.
65.Izin Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
66.Izin Klinik Rawat Inap.67.Izin Penyelenggaraan Pelayanan Medik Dasar Lain yang ditetapkan oleh
Mentri Kesehatan
IZIN PELAYANAN MEDIK SPESIALIS
68.Izin Praktek Berkelompok Dokter Spesialis.
69.Izin Praktek Berkelompok Dokter Gigi Spesialis.
70.Izin Rumah Sakit Umum.
71.Izin Klinik Spesialis.72.Izin Klinik Kecantikan.
73.Izin Penyelenggaraan Pelayanan Medik Spesialis Lain yang ditetapkanoleh Mentri Kesehatan.
IZIN PELAYANAN MEDIK PENUNJANG
74.Izin Apotek.
75.Izin Penyelenggaraan Laboratorium Medis (Lab. Klinik).
76.Izin Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat.77.Izin Penyelenggaraan Laboratorium Gigi.
78.Izin Penyelenggaraan Optikal79.Izin Toko Obat.
80. Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Penunjang Lain yang
ditetapkan oleh Mentri Kesehatan.
IZIN BAGI SARANA PENGOBATAN TRADISIONAL DAN
PENGOBATAN TRADISIONAL
81.Shinse82.Tabib
83.Akupunturis
84.Battra Refleksi85.Battra Pijat Urat
86.Battra Patah Tulang
87.Battra Ramuan88.Battra Tusuk Jari (Akupresuris)
89.Battra Tenega Dalam
90.Battra Pendekatan Agama
91.Battra Paranormal92.Battra Sunat
93.Battra Tukang Gigi
7/18/2019 Lamp
http://slidepdf.com/reader/full/lamp55cf8ff0550346703ba17298 13/13
94.Battra Gurah
95.Battra Dukun Bayi96.Reiky Master
97.Qigong
98.Chiropractie
99.Surat Terdaftar Sarana Pengobatan dan Pengobatan Tradisional Lainnya
B. Penutup
Dengan tersusunnya Prosedur Tetap/Standartd Operating Procedure (SOP)
ini diharapkan dipahami, dimengerti dan dilaksanakan serta menjadi pedoman baku bagi unit kerja dan aparatur yang bertugas di bidang pelayanan perizinan.
Sudah barang tentu SOP ini belumlah sempurna mengingat berbagai
keterbatasan, terutama data dan prosedur pelayanan izin di setiap instansi belum
seluruhnya tercatat dengan lengkap. Oleh kerena itu perlukan proses perbaikan
yang terus menerus sampai akhirnya diperlukan SOP yang sesuai dengan kriteria pelayanan yang berlaku.
Ke depan dengan diterapkannya SOP ini diharapkan menjadi salah satuaspek dalam memaksimalkan sistem pelayanan dan memberi kepuasan kepada
masyarakat Kabupaten Sumbawa.
BUPATI SUMBAWA
TTD
JAMALUDDIN MALIK