Upload
lyquynh
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN ANGGARAN 2012
(BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan)
Oleh
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2013
LAKIP UNGGULAN (KEGIATAN UTAMA) LINGKUP BBSDLP
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi ii
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Tahun 2012
disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Dalam
pelaksanaan penyusunannya mengacu pada Permenpan Nomor
per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Instansi Pemerintah, Permenpan dan RB Nomor 13 tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Permenpan dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP ini merupakan wujud pertanggungjawaban pengelolaan anggaran BBSDLP
dalam melaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan SK Mentan No
300/Kpts/OT.140/7/2005 tanggal 25 Juli 2005. Selain melaksanakan tugas pokok dan
fungsi, BBSDLP berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No
157/Kpts/ OT.160/J/7/2006, tanggal 10 Juli 2006, mendapat mandat untuk
mengkoordinasikan Kegiatan Balai Penelitian Tanah, Balai Penelitian Agroklimat dan
Hidrologi, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, dan Balai Penelitian Lingkungan
Pertanian. Oleh karena itu LAKIP ini memuat laporan akuntabilitas BBSDLP beserta
Satker-Satker yang dikoordinasikannya.
Pada tahun anggaran 2012, Lingkup BBSDLP mengelola dana yang dituangkan
dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) TA 2012 sebesar Rp. 73.681.830.000,-
dengan rincian per Satker: BBSDLP sebesar Rp 22.388.368.000,- , Balittanah Rp
19.238.636.000,- , Balitklimat Rp 8.381.257.000,- , Balittra Rp 15.293.966.000,- , dan
Balingtan Rp 8.379.603.000,- . Dana berasal dari APBN sebesar Rp 72.773.380.000,-, dan
sisanya sebesar Rp 908.450.000 berasal dari hibah luar negeri langsung. Keseluruhan
anggaran yang berasal dari APBN digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan
target capaian output : 20 Peta Potensi Sumberdaya lahan Pertanian, status hara tanah,
rawan banjir, dan neraca air lahan rawa; 16 Teknologi baru pengelolaan sumberdaya
lahan dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan, 7 Teknologi dan manajemen
antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim; 10 rekomendasi kebijakan
pemanfaatan sumberdaya lahan dan perubahan iklim global; 6 Formula pupuk dan
pembenah tanah; 4 Jenis Prototype Test Kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei
lapang; 6 Informasi batas kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global,
ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran OPT hortikultura; 1 Katam Rawa; dan 9
Produk Diseminasi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Pertanian. Sedangkan dana
yang berasal dari hibah luar negeri langsung digunakan untuk membiayai 4 kegiatan
kerjasama penelitian. Seluruh kegiatan telah berhasil diselesaikan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, bahkan untuk kegiatan penelitian realisasi outputnya lebih dari
100%.
Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap
pelaksana kegiatan yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan laporan ini. Saran
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi iii
dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Bogor, Januari 2013
Kepala Balai Besar,
Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc. NIP. 19600329 198403 1 001
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
IKHTISAR EKSEKUTIF v
I PENDAHULUAN 1
II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 5
2.1. Perencanaan Strategis 5
2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2012 12
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2012 13
III AKUNTABILITAS KINERJA 14
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2012 14
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja 16
3.3. Akuntabilitas Keuangan 44
PENUTUP 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN 48
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi v
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
HHaallaammaann
LLaammppiirraann 11.. TTiimm PPeennyyuussuunn LLAAKKIIPP UUnngggguullaann BBBBSSDDLLPP TTAA 22001122 4488
LLaammppiirraann 22.. FFoorrmmuulliirr RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss BBBBSSDDLLPP TTaahhuunn 22001100 –– 22001144 4499
LLaammppiirraann 33.. RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001122 5522
LLaammppiirraann 44.. PPeenneettaappaann KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001122 5533
LLaammppiirraann 55.. PPeenngguukkuurraann KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001122 5566
LLaammppiirraann 66.. PPaagguu ddaann RReeaalliissaassii AAnnggggaarraann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001122 5588
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi vi
IIKKHHTTIISSAARR EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)
telah menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam
Renstra BBSDLP tahun 2010-2014 (edisi revisi) sebagai berikut: (1) Menghasilkan data
dan informasi sumberdaya lahan dalam bentuk spasial dan tabular, (2) Menghasilkan dan
mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa, serta
formulasi pupuk anorganik, organik, hayati dan pembenah tanah untuk meningkatkan
produktivitas lahan berkelanjutan, (3) Menghasilkan dan mengembangkan sistem
informasi agroklimat, dan inovasi teknologi pengelolaan air, (4) Menghasilkan dan
mengembangkan inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta teknologi
penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian, (5) Menghasilkan rekomendasi
kebijakan peruntukan, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya lahan untuk
mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial, (6) Menjalin kerjasama dan
kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional
serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi sumberdaya lahan
pertanian, dan (7) Meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme sumberdaya manusia
untuk mencapai good and clean governance. Tujuan utama BBSDLP tahun 2010-2014
tersebut, menjadi dasar dalam menentukan sasaran strategis yang ingin dicapai BBSDLP
pada tahun anggaran 2012 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Lingkup
BBSDLP yakni: (1) Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi
pengelolaan sumberdaya lahan pertanian, dan (2) Terselenggaranya diseminasi inovasi
teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian.
Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja (PPK) sampai akhir bulan
Desember 2012, seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan untuk TA 2012 telah
berhasil diselesaikan dengan rata-rata persentase capaian 123% (sangat berhasil).
Faktor-faktor penghambat yang dihadapi peneliti dalam upaya pencapaian sasaran
kegiatan selama TA 2012 adalah: faktor alam berupa kondisi cuaca dan serangan hama &
penyakit tanaman, dan faktor SDM berupa terbatasnya jumlah SDM berkualitas/
berkeahlian khusus. Untuk menanggulangi kendala serangan hama akibat cuaca yang
buruk, peneliti mengintensifkan pengamatan dan segera melakukan pemberantasan hama
saat serangan hama terdeteksi secara dini, akan tetapi jika serangan hama sudah sangat
parah, maka peneliti mengulang lagi dengan tanaman yang baru. Untuk mengatasi cuaca
ekstrim, maka peneliti mengatasinya dengan pembuatan embung untuk mengatasi
kekeringan, dan membuat parit/saluran irigasi atau menanam varietas yang adaptid untuk
mengatasi genangan air. Keterbatasan jumlah SDM berkualitas/berkeahlian khusus telah
diatasi dengan cara memaksimalkan SDM yang ada dan dengan melibatkan tenaga luar
yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Untuk membiayai upaya pencapaian sasaran kegiatan utama di lingkup BBSDLP,
pada tahun 2012, Lingkup BBSDLP berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran) revisi terakhir mengelola anggaran sebesar Rp. 73.681.830.000,- dengan
rincian per Satker: BBSDLP sebesar Rp 22.388.368.000,- ; Balittanah Rp 19.238.636.000,-
; Balitklimat Rp 8.381.257.000,- ; Balittra Rp 15.293.966.000,- ; dan Balingtan Rp
8.379.603.000,- . Dana berasal dari APBN sebesar Rp 72.773.380.000,-, dan sisanya
sebesar Rp 908.450.000 berasal dari hibah luar negeri langsung. Keseluruhan anggaran
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi vii
yang berasal dari APBN digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan target
capaian output : 20 Peta Potensi Sumberdaya lahan Pertanian, status hara tanah, rawan
banjir, dan neraca air lahan rawa; 16 Teknologi baru pengelolaan sumberdaya lahan dan
lingkungan pertanian secara berkelanjutan, 7 Teknologi dan manajemen antisipasi,
adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim; 10 rekomendasi kebijakan pemanfaatan
sumberdaya lahan dan perubahan iklim global; 6 Formula pupuk dan pembenah tanah; 4
Jenis Prototype Test Kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei lapang; 6 Informasi
batas kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global, ketersediaan dan
kebutuhan air, serta sebaran OPT hortikultura; 1 Katam Rawa; dan 9 Produk Diseminasi
Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Pertanian. Sedangkan dana yang berasal dari
hibah luar negeri langsung digunakan untuk membiayai 4 kegiatan kerjasama penelitian.
Sampai akhir bulan Desember 2012, total realisasi dana yang berhasil diserap lingkup
BBSDLP sebesar Rp. 71.652.494.133,- (97,25%) dengan rincian: BBSDLP Rp.
21.874.527.096,- (97,7%), Balittanah Rp. 19.034.119.887,- (98,94%), Balitklimat Rp.
7.786.312.398,- (92,90%), Balittra Rp. 14.664.736.530,- (95,89%), dan Balingtan Rp.
8.292.798.222,- (98,96%). Dengan demikian sisa anggaran yang tidak terserap sebesar
Rp 2.028.958.350,- atau 6,75%. Meskipun dana yang terserap sebesar 97,25%, akan
tetapi seluruh kegiatan dapat terselesaikan dengan capaian fisik lebih dari 100%. Dengan
efisiensi sejumlah itu, satker-satker lingkup BBSDLP telah dapat melaksanakan kegiatan
dengan pencapaian sasaran sangat berhasil.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 1
BAB I
PENDAHULUAN
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)
berdasarkan SK Mentan No 300/Kpts/OT.140/7/2005 tanggal 25 Juli 2005 mempunyai tugas
pokok dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian
serta mempunyai fungsi: 1) menyelenggarakan rumusan program, 2) pelaksanaan kerjasama
dan pendayagunaan hasil penelitian, 3) pelaksanaan pengembangan komponen teknologi
sistem agribisnis, 4) pelaksanaan penelitian teknologi inderaja dan inventarisasi, 5)
pelaksanaan peneliltian sosial ekonomi dan sintesis kebijakan pemanfaatan bidang
sumberdaya lahan pertanian, serta 6) menyelenggarakan tata usaha dan rumah tangga.
Selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi, BBSDLP berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Litbang Pertanian No 157/Kpts/OT.160/J/7/2006, tanggal 10 Juli 2006
mendapat mandat untuk mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan yang bersifat
lintas sumberdaya di bidang tanah, agroklimat, hidrologi, lahan rawa, dan lingkungan
pertanian yang terdapat pada Balai Penelitian Tanah - Bogor, Balai Penelitian Agroklimat dan
Hidrologi – Bogor, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa – Banjar Baru, Kalimantan Selatan
dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian – Jakenan, Pati, Jawa Tengah. Koordinasi
difokuskan untuk mensinergikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumberdaya
lahan dan untuk menghindari overlaping penelitian di masing-masing UPT.
Hubungan dan mekanisme kerja dengan institusi di luar Badan Litbang Pertanian
yang menangani aspek lahan, seperti Bakosurtanal, BPN, BMKG dan Perguruan Tinggi
diselaraskan dengan mekanisme kerjasama atau jejaring konsorsium.
Dalam menjalankan perannya ke depan, permasalahan yang dihadapi semakin
kompleks, seperti 1) terjadinya degradasi sumberdaya lahan dan pencemaran, 2) alih fungsi
lahan, 3) land rent dan fragmentasi lahan, 4) pemanasan global dan perubahan iklim, 5)
meluasnya lahan terlantar, dan 6) masih rendahnya diseminasi inovasi teknologi. Dalam
rangka mengatasi permasalahan tersebut, BBSDLP beserta balai-balai di bawah
koordinasinya, sedang dan akan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner
melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya penelitian yang dimiliki.
Paradigma BBSDLP dalam era pembangunan yang makin kompetitif penciptaan
teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi untuk mewujudkan
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 2
peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi
(scientific mission/recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas
dunia (a world class research institution). Perubahan lingkungan strategis baik internal
maupun eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang
yang berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna
menjawab kesemuanya itu, ke depan BBSDLP akan meningkatkan kerja sama/networking
baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian dan pelaku usaha nasional maupun
internasional.
Peran BBSDLP yang semakin besar dan strategis harus didukung oleh sumber daya
yang memadai (SDM, pendanaan dan sarana-prasarana).
Jumlah SDM lingkup BBSDLP per 31 Desember 2012 sebanyak 538 orang. Komposisi
SDM menurut kelompok fungsional sebagaimana digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah SDM BBSDLP berdasarkan kelompok fungsional per 31 Desember 2012
No. Kelompok Jumlah
1 Peneliti Utama 17 orang
2 Peneliti Madya 53 orang
3 Peneliti Muda 35 orang
4 Peneliti Pertama 29 orang
5 Peneliti Non Klassifikasi 11 orang
6 Teknisi Litkayasa 73 orang
7 Pustakawan 1 orang
8 Arsiparis 6 orang
9 Pranata Komputer 1 orang
10 Fungsional Umum 308 orang
Jumlah 534 orang
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta program Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana, antara lain berupa instalasi
laboratorium tanah, rumah kaca, kebun percobaan lahan kering di Tamanbogo (satu kebun
percobaan seluas + 20,14 ha) yang digunakan untuk penelitian dan teknik budidaya tanaman
pangan lahan kering, kebun percobaan lahan rawa di Banjarbaru (lima kebun percobaan)
yang terdiri dari KP. Belandean (Pasang surut tipe B, 24 ha), KP. Banjarbaru (Lebak-tadah
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 3
hujan: 42,6 ha), KP. Handil Manarap (Tadah hujan: 21,6 ha), KP. Binuang (lahan kering-
tadah hujan-lebak: 22,5 ha) dan KP. Tanggul + Tawar (Lebak dangkal-tengahan: 74 ha); dan
kebun percobaan Jakenan (satu kebun percobaan seluas + 11,5 ha). Pemanfaatan kebun
percobaan ini masih harus terus dioptimalkan. Implementasi sistem akreditasi dan sertifikasi
lingkup Badan Litbang Pertanian telah dilaksanakan sejak tahun 2002.
KP. Banjarbaru, Kalsel KP Balandean, Kalsel
KP. Manarap, Kalsel
Selain itu terdapat juga fasilitas laboratorium, diantaranya 1 (satu) laboratorium yang
dikelola langsung oleh BBSDLP, yakni 1 (satu) Laboratorium mineralogi tanah; 3 (tiga)
laboratorium yang dikelola oleh Balittanah yakni: (1) Laboratorium kimia, (2) Laboratorium
pengujian tanah, dan (3) Laboratorium fisika & biologi tanah; 2 (dua) laboratorium yang
dikelola oleh Balittra yakni: (1) Laboratorium tanah, air, dan tanaman, (2) Laboratorium
mikrobiologi; 3 (tiga) Laboratorium yang dikelola oleh Balingtan yaitu: (1) Laboratorium Gas
Rumah Kaca (Laboratorium GRK) yang dilengkapi dengan peralatan Gas Kromatografi (GC)
tipe 8A yang mampu menganalisa gas CH4 dan 14A untuk menganalisa gas CO2 dan N2O,
(2) Laboratorium Residu Bahan Agrokimia (Laboratorium RBA), dan (3) Laboratorium
Terpadu, salah satu fungsinya adalah melaksanakan analisa logam berat, residu pestisida,
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 4
tanah rutin, dan bahan pencemar lain. Dalam upaya mendapatkan data pengukuran gas
rumah kaca yang akurat, BB Litbang SDLP sudah mempunyai Gas Chromatography (GC)
portabel untuk mengukur emisi gas rumah kaca secara langsung di lapangan.
Untuk menanggulangi permasalahan gedung kantor dan lingkungan di Balai Besar
Litbang SDLP dan Balittanah, sejak tahun 2009 dilakukan pembangunan gedung baru untuk
Balai Besar Litbang SDLP dan Balai Penelitian Tanah di Kompleks Cimanggu, Bogor. Pada
akhir Desember 2011 seluruh proses pembangunan gedung telah selesai, termasuk
pengadaan meubeler dan pemasangan instalasi listerik dan air.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian (BBSDLP) 2010-2014 (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra 2005-
2009, yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis global maupun nasional,
terutama dalam aspek sumberdaya lahan pertanian. Renstra ini disusun dalam rangka
memenuhi perintah INPRES No. 7 tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L untuk
menyusun Renstra dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP).
Penyusunan Renstra BBSDLP 2010-2014 (edisi revisi) mengacu dan berpedoman
pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian
Pertanian 2010-2014, dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-
2014. Secara operasional, Renstra ini menjadi acuan dalam penyusunan Renstra unit
pelaksana teknis (UPT) lingkup BBSDLP yang dalam penjabarannya disesuaikan dengan
dinamika lingkungan strategis pembangunan nasional dan respon stakeholders.
2.1.1. Visi
“Pada tahun 2014, menjadi lembaga litbang penyedia informasi dan teknologi
pengelolaan sumberdaya lahan pertanian berkelas dunia untuk mewujudkan pertanian
industrial unggul berkelanjutan”
2.1.2. Misi BBSDLP
a. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan data/informasi, inovasi
teknologi serta rekomendasi kebijakan di bidang sumberdaya lahan pertanian yang
berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung terwujudnya
pertanian industrial unggul berkelanjutan serta berkontribusi pada pengembangan
Iptek,
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya penelitian sumberdaya lahan serta efisiensi dan
efektivitas pemanfaatannya
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 6
c. Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka
penguasaan Iptek dan peningkatan peran litbang sumberdaya lahan dalam
pembangunan pertanian.
2.1.3. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan Utama
Tujuan utama Balai Besar Litbang SDLP tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1) Menghasilkan data dan informasi sumberdaya lahan dalam bentuk spasial dan
tabular
2) Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan
kering dan lahan rawa, serta formulasi pupuk anorganik, organik, hayati dan
pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan berkelanjutan.
3) Menghasilkan dan mengembangkan sistem informasi agroklimat, dan inovasi
teknologi pengelolaan air.
4) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim, serta teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian.
5) Menghasilkan rekomendasi kebijakan peruntukan, pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya lahan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial.
6) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga
nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan
informasi sumberdaya lahan pertanian.
7) Meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme sumberdaya manusia untuk mencapai
good and clean governance
b. Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang ingin dicapai BBSDLP pada periode 2010-2014 adalah:
1) Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan
sumberdaya lahan pertanian.
2) Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi sumberdaya lahan pertanian
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 7
2.1.4. Target Utama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan sumberdaya Lahan Pertanian
Dalam lima tahun ke depan (2010 – 2014), Balai Besar Litbang Sumbedaya Lahan
Pertanian mempunyai beberapa target utama di berbagai bidang penelitian dan diseminasi,
yaitu:
1) Peta sumberdaya lahan tingkat tinjau dan semi detil untuk pengembangan
komoditas unggulan dan sawah bukaan baru.
2) Peta lahan sub optimal/lahan rawa, lahan terlantar dan terdegradasi.
3) Peta tematik status hara, kalender tanam, peta kekeringan, peta rawan banjir,
peta residu pestisida, peta cemaran logam berat, dan peta tematik lainnya sesuai
kebutuhan
4) Prediksi dan sistem informasi iklim.
5) Sistem peringatan dini ancaman bencana (banjir, kekeringam, dan organisme
penggangu tanaman).
6) Perangkat uji cepat (test kit) tanah, pupuk dan hara tanaman.
7) Formula pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati, dan pembenah tanah.
8) Teknologi pengelolaan kesuburan, konservasi tanah, dan pengelolaan air.
9) Teknologi reklamasi dan remediasi lahan terdegrasi/tercemar.
10) Rekomendasi kebijakan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya lahan.
11) Rekomendasi kebijakan antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim.
12) Publikasi IPTEK sumberdaya lahan pertanian.
2.1.5. Arah Kebijakan
a. Arah Kebijakan Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (Fokus
Pada Litbang SDL)
1) Pendekatan penelitian dimulai dengan menetapkan luaran yang akan dihasilkan
(output oriented). Luaran yang dihasilkan harus mempunyai nilai tambah ilmiah
dan komersial, dihasilkan dalam waktu singkat serta dapat dimanfaatkan oleh
pengguna;
2) Menghasilkan data/informasi dan Inovasi teknologi sumberdaya lahan yang
dirancang dan dihasilkan untuk mendukung: pemantapan swasembada beras dan
jagung; pencapaian swasembada kedelai daging sapi dan gula industri;
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 8
pengembangan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah;
pengembangan kawasan komoditas unggulan hortikultura, pengembangan lahan
sub-optimal, lahan terdegradasi, lahan terlantar; antisipasi, adaptasi dan mitigasi
akibat perubahan iklim global dan perubahan lingkungan pertanian lainnya.
3) Menyempurnakan manajemen penelitian dari mulai perencanaan sampai mencapai
hasil penelitian yang akuntabel dan good governance.
4) Meningkatkan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian, dunia usaha dan
mitra kerja lainnya perlu dilakukan dalam rangka menggali dan meningkatkan
dana penelitian; pengakuan ilmiah internasional (scientific recognation) .
5) Mempercepat dan meningkatkan diseminasi, promosi serta penjaringan umpan
balik inovasi teknologi dan kebijakan sumberdaya lahan dalam rangka
meningkatkan manfaat dan dampak inovasi teknologi yang dihasilkan.
6) Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapabilitas sumberdaya penelitian melalui
pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran
yang sesuai dengan kebutuhan institusi litbang sumberdaya lahan yang berkelas
dunia.
7) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan
HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan internasional.
b. Strategi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian
1) Penguatan inovasi teknologi dan informasi SDLP yang berorientasi ke depan,
memecahkan masalah SDL, berwawasan lingkungan, serta dihasilkan dalam
waktu yang relatif cepat, efisien dan berdampak luas (ST).
2) Outsourcing pendanaan dan tenaga ahli melalui aliansi strategis/kerjasama
penelitian dan pengembangkan dengan lembaga internasional/nasional dalam
rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan pengguna dan pasar (WO).
3) Optimalisasi sumberdaya penelitian SDL dalam rangka memacu peningkatan
produktivitas dan kualitas penelitian untuk medukung peningkatkan produktivitas
komoditas unggulan (SO)
4) Optimalisasi kapasitas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
penelitian SDL dalam rangka menghasilkan produk penelitian dan pengembangan
SDL yang berwawasan lingkungan serta dihasilkan dalam waktu yang singkat,
efisien dan berdampak luas (WT).
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 9
5) Peningkatan efektifitas rekomendasi kebijakan antisipatif dan responsif SDLP
dalam kerangka pembangunan pertanian untuk memecahkan berbagai masalah
dan isu-isu pembangunan pertanian/SDLP yang sedang berkembang (WT).
2.1.6. Program dan Kegiatan
Pada periode 2010-2014 Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan alokasi
sumberdaya Litbang menurut komoditas prioritas ditetapkan oleh Kementerian Pertanian
terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara yang termasuk dalam 35 fokus
komoditas yaitu: Pangan (padi, kedele, jagung, ubi kayu dan kacang tanah), hortikultura
(kentang, cabe merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang
dan jeruk), Perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete,
tanaman serat, tebu, tembakau, dan cengkeh), serta Peternakan (sapi potong, kambing,
domba, babi, ayam buras dan itik).
Prioritas penelitian yang akan dikerjakan oleh Balai Besar Litbang SDLP dan keempat
balai koordinasinya adalah identifikasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengelolaan sumberdaya
lahan pertanian (tanah, iklim, rawa, dan lingkungan pertanian), serta teknologi dan
pengelolaan pupuk, untuk mendukung pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, dan Peternakan.
Dalam lima tahun mendatang Balai Besar Litbang SDLP, berinisiatif untuk juga
mengambil peran di depan dalam merespons berbagai isu sumberdaya lahan dan lingkungan
hidup. Antsipasi, adaptasi dan mitigasi Perubahan Lingkungan Pertanian ditujukan
mengantisipasi perubahan lingkungan pertanian karena pencemaran lingkungan pertanian,
perubahan iklim global dan lahan terdegradasi. Seluruh kegiatan penelitian tersebut
dilaksanakan oleh UPT di lingkup Balai Besar Litbang SDLP.
a. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
1) Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian meliputi pemetaan
tanah sistematis dan pemetaan tematik di lokasi terpilih, yang dilakukan dengan
memanfaatkan citra satelit, digital elevation model (DEM) berbasis GIS.
2) Penelitian Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan, berupa pengembangan
inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian (sawah, lahan kering,
lahan rawa, iklim dan air), formulasi pupuk (anorganik, organik dan hayati) dan
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 10
formulasi pembenah tanah, mendukung P2BN, hortikultura, dan tanaman pangan
lainnya.
3) Program Mitigasi dan Adapatasi Perubahan Lingkungan Pertanian terdiri dari
perakitan teknologi mengantasipasi pencemaran lingkungan pertanian, perubahan
iklim global dan degradasi lahan, mendukung program strategis dan hortikultura.
b. Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Pertanian
Program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertaian diharapkan dapat
menjembatani apa yang dilaksanakan Puslit/BB/LRPI dengan apa yang dibutuhkan pengguna
di berbagai tingkatan di daerah. Upaya memadukan apa yang dihasilkan berbagai UK/UPT
litbang dengan lokal genius yang dikembangkan masyarakat merupakan inti dari program
pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian.
1) Peningkatan Diseminasi Hasil-hasil Penelitian Sumberdaya Lahan (Tanah, Air, Pupuk,
Iklim, Lingkungan Pertanian)
c. Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang
Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja
inovatif, reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya Litbang (SDM, sarana dan
prasarana) diikuti pengembangan standardisasi dan akreditasi lembaga dan pranata Litbang.
Guna memicu output optimal, maka diperlukan pengembangan manajemen teknologi
informasi dan sistem informasi serta koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan
pengkajian. Reformasi perencanaan dan penganggaran, penyempurnaan sistem monitoring
dan evaluasi.
1) Pengembangan Sumberdaya Manusia Bidang Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian
2) Pengembangan Sarana dan Prasarana Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
3) Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi dan Umpan Balik Inovasi Penelitian
Sumberdaya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, Lingkungan Pertanian).
4) Peningkatan Kapasitas Penerbitan Publikasi dan Dokumentasi Hasil-hasil Penelitian
Sumberdaya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, Lingkungan Pertanian).
5) Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
6) Peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga internasional/
nasional
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 11
d. Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan
Akan menghasilkan hasil analisis kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian
untuk menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya lahan yang akan ditetapkan oleh
pemerintah. Isu dan permasalah yang diperkirakan akan mengemuka berkaitan dengan
sumberdaya lahan pertanian di masa akan datang adalah: perubahan iklim global, emisi gas
rumah kaca, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, degradasi lahan dan lahan
terlantar, masalah pencemaran lingkungan pertanian, kekeringan dan banjir. Kegiatannya
adalah :
1) Analisis dan Sintesis Kebijakan Peruntukkan, pemanfaatan dan pengelolaan
Sumberdaya Lahan Pertanian
2) Analisis dan Sintesis Kebijakan Pupuk dan Pemupukan
3) Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Sumberdaya Lahan
2.1.7. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu
tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peringkat akuntabilitas kinerja. Untuk mencapai tujuan dan sasaran BBSDLP yang telah
ditetapkan, telah disusun rencana tindak dan indikator kinerja utama (IKU) 2010 – 2014
sebagai lampiran dari Renstra BBSDLP 2010-2014. Di dalam IKU tersebut telah ditetapkan
target yang ingin dicapai BBSDLP pada TA 2012 seperti disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Target IKU yang ingin dicapai BBSDLP pada TA 2012
Nomor IKU Target
1 Jumlah Peta 14
2. Jumlah Teknologi 37
3. Jumlah Rekomendasi 7
4. Jumlah Formula, test kit, pupuk dan pembenah tanah 0
5. PUTS, PUTK 250
6. Katam Dinamik/Terpadu 1.000
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 12
2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2012
Dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2012, telah
ditetapkan program, kegiatan utama beserta target output dalam upaya pencapaian sasaran
pada TA 2012.
Seluruh kegiatan utama yang dilaksanakan di BBSDLP beserta balai-balai yang
dikoordinasikannya merupakan dukungan terhadap Program Penciptaan Teknologi Varietas
Unggul Berdaya Saing. Kegiatan utama yang telah ditetapkan adalah Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Dari kegiatan tersebut target yang ingin
dicapai disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3 : Rencana Kinerja Tahunan lingkup BBSDLP, TA 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian
- Tersedianya data,
informasi dan peningkatan
inovasi teknologi pengelolaan
sumberdaya lahan
pertanian
1. Jumlah Peta Tematik Potensi Sumberdaya Lahan
Pertanian, Status Hara Tanah, Rawan Banjir, dan Neraca Air Lahan Rawa
20 Peta
2. Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan
lingkungan pertanian secara berkelanjutan
16 teknologi
3. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
7 teknologi
4. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan dan perubahan iklim global
10 rekomendasi
5. Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah 6 formula
6. Jumlah jenis test kit 4 jenis
7. Jumlah prototype test kit digital untuk PUTS dan
pH SRI untuk survei lapang
2 Prototype
8. Jumlah informasi batas kritis logam berat,
metodologi MRV, prediksi iklim global,
ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran OPT hortikultura
6 informasi
9. Jumlah peta katam rawa 1 Katam Rawa
- Terselenggaranya diseminasi inovasi
pengelolaan SDL
10. Jumlah laporan diseminasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian terdiri dari:
Benih padi rawa
Kalender Tanam Terpadu
PUTS/PUTK
Biosure
Biotara
DSA (Decomposer super active)
M-Dec
Publikasi
Atlas peta
28 laporan
50 ton 1.000 eks
250 unit
600 liter 600 kg
1.000 liter 1.000 bks
4 jenis
14 Atlas
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 13
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Penetapan Kinerja BBSDLP untuk tahun 2012 telah ditandatangani oleh Kepala Badan
Litbang Pertanian pada tanggal 31 Januari 2012 dengan pagu anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Secara lengkap isi Penetapan Kinerja tersebut disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4. Penetapan Kinerja Kegiatan Utama lingkup BBSDLP tahun 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian
- Tersedianya data, informasi dan
peningkatan inovasi teknologi
pengelolaan
sumberdaya lahan pertanian
1. Jumlah Peta Tematik Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian, Status Hara Tanah, Rawan Banjir, dan
Neraca Air Lahan Rawa
20 Peta
2. Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan
16 teknologi
3. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
7 teknologi
4. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan
sumberdaya lahan dan perubahan iklim global
10 rekomendasi
5. Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah 6 formula
6. Jumlah jenis test kit 4 jenis
7. Jumlah prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei lapang
2 Prototype
8. Jumlah informasi batas kritis logam berat,
metodologi MRV, prediksi iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran
OPT hortikultura
6 informasi
9. Jumlah peta katam rawa 1 Katam Rawa
- Terselenggaranya
diseminasi inovasi
pengelolaan SDL
10. Jumlah laporan diseminasi teknologi pengelolaan
sumberdaya lahan pertanian terdiri dari:
Benih padi rawa
Kalender Tanam Terpadu
PUTS/PUTK
Biosure
Biotara DSA (Decomposer super active)
M-Dec
Publikasi
Atlas peta
28 laporan
50 ton 1.000 eks
250 unit 600 liter
600 kg 1.000 liter
1.000 bks
4 jenis 14 Atlas
Jumlah Anggaran Rp. 74.585.285.000,-
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran
kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Untuk
mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat
berhasil : > 100 persen; (2) berhasil : 80 – 100 persen; (3) cukup berhasil : 60 – 79
persen; dan tidak berhasil : 0 – 59 persen. Realisasi kinerja lingkup BBSDLP sampai akhir
tahun 2012 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian
sebesar 123 persen (sangat berhasil).
Keberhasilan pencapaian sasaran disebabkan oleh faktor pengawalan kegiatan
melalui monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang cukup ketat, mulai dari tahap
perencanaan hingga tahap akhir kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut juga
didorong oleh komitmen dari para peneliti (SDM) dan dukungan manajemen penelitian, baik
aspek pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana
penelitian.
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2012
Dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Tahun Anggaran 2012, Balai
Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian mempunyai 2 (dua) Sasaran Strategis dengan
10 indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan data hasil akhir seluruh kegiatan di lingkup BBSDLP, pencapaian
Indikator Kinerja sasaran kegiatan utama BBSDLP pada tahun anggaran 2012 adalah sebagai
berikut:
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 15
Tabel 5. Capaian Akhir Indikator Kinerja Sasaran BBSDLP Tahun 2012
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi %
Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian
- Tersedianya data,
informasi dan peningkatan
inovasi teknologi pengelolaan
sumberdaya lahan
pertanian
1. Jumlah Peta Tematik Potensi
Sumberdaya Lahan Pertanian, Status Hara Tanah, Rawan Banjir,
dan Neraca Air Lahan Rawa
20 Peta 24 Peta 120%
2. Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan lingkungan
pertanian secara berkelanjutan
16 teknologi 18 Tnlg 113%
3. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
7 teknologi 13 Tnlg 186%
4. Jumlah rekomendasi kebijakan
pemanfaatan sumberdaya lahan
dan perubahan iklim global
10 rekomendasi 18 Rek/
policy
breaf
180%
5. Jumlah formula pupuk dan
pembenah tanah
6 formula 7 Frml 117%
6. Jumlah jenis test kit 4 jenis 4 jenis 100%
7. Jumlah prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk
survei lapang
2 Prototype 2 Prttype 100%
8. Jumlah informasi batas kritis logam berat, metodologi MRV,
prediksi iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran
OPT hortikultura
6 informasi 7 Infrms 117%
9. Jumlah peta katam rawa 1 Katam Rawa
1 Katam Rawa
100%
- Terselenggaranya
diseminasi inovasi pengelolaan SDL
10. Jumlah laporan diseminasi
teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
terdiri dari: Benih padi rawa
Kalender Tanam Terpadu
PUTS/PUTK
Biosure
Biotara
DSA (Decomposer super active)
M-Dec
Publikasi
Atlas peta
28 laporan 50 ton
1.000 eks
250 unit 600 liter
600 kg 1.000 liter
1.000 bks
4 jenis 14 Atlas
28 lap 50 ton
1.000 eks
250 unit 600 liter
600 kg 1.000 ltr
1.000 bks
4 jenis 14 Atlas
100% 100%
100%
100% 100%
100% 100%
100%
100% 100%
Jumlah Anggaran Rp. 74.585.285.000,-
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 16
Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator kinerja sasaran lingkup BBSDLP tahun
2012 menunjukkan tingkat keberhasilan sangat berhasil dengan persentase capaian rata-
rata 123%.
Beberapa kendala yang dihadapi BBSDLP dalam upaya pencapaian sasaran tersebut
antara lain: keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama &
penyakit pada tanaman percobaan, serta kondisi cuaca. Akan tetapi seluruh kendala tersebut
telah berhasil diatasi, sehingga seluruh kegiatan terselesaikan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Itu semua menunjukkan komitmen yang tinggi dari para peneliti untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran capaian kinerja BBSDLP Tahun 2012 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Evaluasi dan
analisis akuntabilitas kinerja tahun 2012 BBSDLP dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator
kinerja sasaran. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 6. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 1
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah Peta Tematik Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian, Status Hara Tanah, Rawan Banjir, dan Neraca Air Lahan Rawa
20 Peta 24 Peta 120%
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2012 BBSDLP berhasil menyelesaikan 24 peta tematik atau 120% dari target 20 peta.
Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 1 adalah sangat
berhasil, karena capaiannya lebih dari 100%.
Keberhasilan pencapaian target tersebut, tidak terlepas dari perencanaan yang
matang pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh setiap tim yang akan melaksanakan
kegiatan pemetaan/survei. Setiap tim yang akan terjun ke lapangan terlebih dahulu
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 17
melakukan kegiatan persiapan berupa desk study dengan cara mengumpulkan dan
mengolah data dasar (peta digital/RBI, radar, peta geologi, peta DEMs, peta topografi).
Terhadap data-data dasar tersebut kemudian dilakukan analisis/interpretasi hingga
menghasilkan Peta Hasil Analisis Satuan Lahan yang akan digunakan sebagai pegangan
dasar dalam melaksanakan kegiatan pemetaan di lapangan. Selain kegiatan penyiapan peta
lapangan, juga dilakukan penyiapan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk operasi lapang berupa: peralatan penelitian (munsell soil colour chart, pH Trough,
Abney Level, Kompas, GPS, Bor Tanah, Soil Test Kit, plastik sampel tanah, dan label), form
pengamatan lapang, alat pengolah data, dan kelengkapan untuk operasi lapang lainnya.
Setelah seluruh kegiatan persiapan selesai, selanjutnya sebelum berangkat ke lapangan, tim
mengadakan rapat untuk merencanakan teknis kegiatan lapangan terkait skedul kegiatan
yang akan dilakukan dari hari pertama hingga hari terakhir. Dengan cara demikian
pelaksanakan kegiatan penelitian lapangan menjadi lebih terarah dan efektif. Dalam kegiatan
di lapangan, setiap hari data yang diperoleh dari hasil pengematan lapang, selanjutnya
diolah langsung oleh tim database dan GIS. Jika terdapat perubahan-perubahan batas
satuan peta berdasarkan hasil pengamatan lapangan, maka langsung ditindaklanjuti oleh tim
GIS dengan mendigitasinya. Setelah tim kembali ke kantor dari kegiatan lapangan, seluruh
anggota tim bekerja sesuai pembagian tugas yang telah ditetapkan oleh ketua Tim
(Penanggungjawab RPTP). Ketua tim bertanggungjawab untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan hingga seluruh pekerjaan selesai.
Secara lengkap rincian output peta yang dihasilkan adalah:
1) Peta Sumberdaya Tanah Skala 1:50.000, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Barito
Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Prov. Kalimatan
Tengah, Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, Prov. Kalimantan Barat, Kabupaten
Bulungan dan Berau, Prov. Kalimantan Timur.
2) Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Skala 1:50.000 di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dan Barito Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas dan Pulang
Pisau, Prov. Kalimatan Tengah, Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, Prov.
Kalimantan Barat, Kabupaten Bulungan dan Berau, Prov. Kalimantan Timur.
3) Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Sawit Skala 1:50.000 di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan dan Barito Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas dan
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 18
Pulang Pisau, Prov. Kalimatan Tengah, Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, Prov.
Kalimantan Barat, Kabupaten Bulungan dan Berau, Prov. Kalimantan Timur.
4) Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Karet Skala 1:50.000 di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dan Barito Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas dan Pulang
Pisau, Prov. Kalimatan Tengah, Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, Prov.
Kalimantan Barat, Kabupaten Bulungan dan Berau, Prov. Kalimantan Timur.
5) Peta Arahan Penggunaan Lahan Pertanian Skala 1:50.000, Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dan Barito Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas dan Pulang
Pisau, Prov. Kalimatan Tengah, Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, Prov.
Kalimantan Barat, Kabupaten Bulungan dan Berau, Prov. Kalimantan Timur.
Gambar : Peta Sumberdaya Lahan/Tanah
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Prov. Kalimantan Selatan
6) Peta sumberdaya tanah skala 1:50.000 kab. Luwu Utara, Kab. Luwu dan kota Palopo,
kab. Mamuju dan kab. Poso.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 19
7) Peta kesesuaian lahan untuk padi sawah tanah skala 1:50.000 kab. Luwu Utara, Kab.
Luwu dan kota Palopo, kab. Mamuju dan kab. Poso.
8) Peta kesesuaian lahan untuk jagung tanah skala 1:50.000 kab. Luwu Utara, Kab. Luwu
dan kota Palopo, kab. Mamuju dan kab. Poso.
9) Peta arahan pengembangan pertanian tanaman pangan dan kakao tanah skala
1:50.000 kab. Luwu Utara, Kab. Luwu dan kota Palopo, kab. Mamuju dan kab. Poso.
Gambar : Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi sawah Kabupaten Poso, Prov. Sulawesi tengah
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 20
Gambar : Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kakao Kabupaten Poso, Prov. Sulawesi Tengah
10) Peta Sumberdaya Tanah Semi Detail, Skala 1:50.000, Kab. Manggarai Barat,
Manggarai, Manggarai Timur, Prov. NTT; Kabupaten Dompu, dan Bima, Prov. NTB.
11) Peta Potensi Lahan Untuk Pengembangan Peternakan Kabupaten Dompu dan Bima
12) Peta Kesesuaian Lahan Untuk Jagung, Skala 1:50.000, Kabupaten Dompu dan Bima
13) Peta Kesesuaian Lahan Untuk Padi Sawah, Skala 1:50.000, Kab. Manggarai Barat,
Manggarai, dan Manggarai Timur
14) Peta Kesesuaian Lahan Untuk Kopi, Skala 1:50.000, Kab. Manggarai Barat, Manggarai,
dan Manggarai Timur
15) Peta Arahan Penggunaan Lahan Pertanian, Skala 1:50.000, Kab. Manggarai Barat,
Manggarai, Manggarai Timur, Prov. NTT; Kabupaten Dompu, dan Bima, Prov. NTB.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 21
Gambar : Peta Arahan Penggunaan Lahan Untuk Pertanian Kabupaten Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 22
Gambar : Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung Kabupaten Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat
Gambar : Peta Potensi Lahan Untuk Pengembangan Peternakan Kabupaten Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 23
16) Peta Potensi Sumberdaya Lahan , Skala 1:250.000 Pulau Sulawesi
17) Peta MP3EI Skala 1:250.000 Pulau Sulawesi
Gambar : Peta Potensi Lahan Pertanian Koridor Ekonomi Sulawesi
18) Peta sebaran stock karbon pada lahan gambut
19) Peta wilayah rawan salinitas skala 1:50.000 di lahan pasang surut (air payau dan
intrusi) dan teknik budidayanya.
Gambar : Peta zone rawan salinitas skala 1:50.000 di lahan pasang surut
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 24
20) Peta Katam Padi Lahan Rawa Terpadu Propinsi Lampung
Gambar : Tampilan Katam Rawa
21) Peta rawan banjir untuk meminimalkan risiko pertanian
Gambar : Peta Sebaran Luas Banjir dan Kedalaman Genangan Sungai Mahakam Periode Ulang 10 tahun di Lokasi Kajian Kecamatan Melak.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 25
22) Peta sebaran hama dan penyakit padi dan dinamika populasinya berdasarkan data
iklim di beberapa daerah pasang surut di Kalimantan Selatan dan Tengah
Gambar : Peta Sebaran Hama Di Lahan Rawa, Kabupaten Barito Kuala
23) Peta wilayah prioritas penanganan kekeringan di lahan pertanian Pulau Bali dan Nusa
Tenggara
24) Peta Prediksi Waktu Tanam Padi
Gambar : Peta Prediksi Waktu Tanam Kabupaten Barito Kuala (per kecamatan)
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 26
Seluruh output yang berupa peta sumberdaya tanah, peta kesesuaian lahan, peta
arahan penggunaan lahan, peta MP3EI, dan peta sebaran karbon stock dihasilkan dari
kegiatan-kegiatan penelitian yang dilaksanakan di satker BBSDLP, sedangkan peta rawan
salinitas, peta katam rawa, peta rawan banjir, peta sebaran hama penyakit padi, dan peta
prioritas penanganan kekeringan dihasilkan dari kegiatan penelitian satker Balittra dan
Balitklimat. Salah satu kendala yang cukup serius untuk menghasilkan output peta di atas,
adalah terbatasnya tenaga berkeahlian khusus, yakni tenaga teknisi surveyor (pemeta). Saat
ini tenaga yang ada jumlahnya tidak sebanding dengan tuntutan volume pekerjaan
pemetaan. Bahkan berdasarkan perhitungan perkiraan masa pensiun, seluruh tenaga teknisi
surveyor akan habis pada tahun 2016. Sementara itu rekrutmen tenaga pemeta sudah tidak
dilakukan lagi. Pada periode 1978 – 1985 Balai Penelitian Tanah (saat ini menjadi BBSDLP)
setiap tahun selalu mengadakan pelatihan asisten tenaga peneliti lapang (surveyor tanah).
Para calon asisten surveyor tanah tersebut mendapat pendidikan berbagai ilmu dan praktek
mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pemetaan tanah, mulai dari
menyiapkan peta, menganalisis peta, mendeliniasi peta, melakukan pengamatan profil tanah,
hingga cara menyusun sebuah laporan hasil survey. Dari pelatihan tersebut para calon
asisten surveyor mendapat bekal untuk membantu para peneliti dalam melaksanakan
pemetaan tanah hingga menjadi tenaga surveyor yang profesional. Setelah era tersebut
seiring dengan berbagai kebijakan rekrutment SDM yang diberlakukan, tidak ada lagi
penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi calon surveyor, hingga akhirnya jumlah tenaga
surveyor setiap tahun terus berkurang karena memasuki masa pensiun maupun meninggal
dunia. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah tenaga teknisi surveyor tersebut, dalam
pelaksanaan kegiatan pemetaan tanah tahun 2011 dilakukan pemberdayaan kembali para
pensiunan tenaga teknisi surveyor yang kondisi fisiknya masih memungkinkan untuk
melakukan kegiatan pemetaan/survey. Dengan semangat dan kemampuan yang masih
tinggi, pada akhirnya seluruh tugas pemetaan lapangan dapat diselesaikan sesuai waktu.
Tabel 7. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 2
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan
16 teknologi 18 tknlg 113%
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 27
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2011 BBSDLP berhasil menghasilkan 12 teknologi teknologi pengelolaan SDL dan lingkungan
pertanian secara berkelanjutan atau 113% dari target 16 teknologi. Dengan demikian
katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 2 adalah sangat berhasil, karena
capaiannya melebihi 100%.
Keberhasilan pencapaian target tersebut, merupakan hasil dari kerja keras
seluruh peneliti yang ada di Balittanah, Balingtan dan Balittra. Dengan dukungan sarana
penelitian yang memadai seperti: kebun percobaan, rumah kaca, laboratorium, sarana
pengolah data, dan peralatan penelitian lainnya yang berfungsi dengan baik, menjadikan
para peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang direncanakan. Selain itu
fungsi pemantauan dan pengendalian yang berjalan cukup baik, membuat seluruh kegiatan
penelitian dapat terselesaikan sesuai dengan proposal.
Secara lengkap rincian output yang dihasilkan adalah :
1) Teknologi pengelolaan tanah untuk mendukung sistem pengelolaan lahan kering
beriklim kering
2) Teknologi konservasi tanah pada lahan suboptimal untuk meningkatkan produktivitas
tanaman kedelai
3) Sistem usahatani konservasi yang sesuai pada budidaya sayuran dataran tinggi
Teknologi konservasi KTA pada tanaman sayuran
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 28
4) Teknologi konservasi tanah yang efektif dalam pengendalian erosi dan hara yang
hilang dalam sedimen, dan pencucian pada budidaya sayuran dataran tinggi
5) Paket teknologi pengelolaan lahan pada DAS mikro untuk meningkatkan produktivitas
pertanian
6) Paket rekomendasi pemupukan padi sawah yang terverifikasi.
7) Teknologi ameliorasi dan pemupukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai pada
lahan suboptimal
8) Paket rekomendasi pemupukan berimbang yang mampu mengefisienkan penggunaan
pupuk anorganik dan organik dalam budidaya sayuran dataran tinggi
9) Isolat/organisme unggul untuk produksi jagung dan untuk rehabilitasi lahan bekas
tambang sistem penambangan terbuka.
10) Model neraca air lahan sawah untuk optimasi IP pada daerah tadah hujan
11) Model Alternatif Pengelolaan Lahan Gambut berkelanjutan terkini
12) Desicion Support System (DSS) pemupukan padi di lahan pasang surut sulfat masam
yang tervalidasi
Gambar : Tampilan DSS Lahan Rawa Pasang Surut
13) Model SISTAK (Sistem Irigasi Satu Arah dan Tabat Konservasi) skala usaha tani yang
dapat meningkatkan ketersediaan air dan IP padi > 200 pada lahan rawa pasang
surut
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 29
Gambar : Pengelolaan Air pada Sistem Kombinasi Satu Arah dan Tabat Konservasi (SISTAK) di Lahan Rawa Pasang Surut
14) Teknik budidaya padi indigenous lahan salin
15) Teknologi optimalisasi pemanfaatan lahan rawa
16) Model prediksi serangan hama penyakit tanaman padi di lahan rawa
17) Paket teknologi pengelolaan air pada lahan kering beriklim kering di Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur
18) Model pembagian air secara optimal untuk keberlanjutan ketersediaan sumberdaya
air
Tabel 8. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 3
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
7 Teknologi 13 Teknlg 186%
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2012 BBSDLP berhasil menghasilkan 13 teknologi manajemen antisipasi, adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim atau 186% dari target 7 teknologi. Dengan demikian katagori
keberhasilan pencapaian indikator kinerja 3 adalah sangat berhasil, karena capaiannya
melebihi 100%. Secara lengkap rincian output teknologi yang dihasilkan adalah:
1) Sistem informasi sumberdaya iklim dan air untuk percepatan perngiriman dan
pemutakhiran data iklim/hidrologi di sentra pertanian
2) Informasi prediksi musim pada MK 2012 dan MH 2012/2013 di sentra pertanian;
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 30
3) Informasi prediksi iklim dan fluktuasi air untuk mendukung kalender tanam di lahan
rawa;
4) Informasi agroklimat dan dinamika musim tanaman hortikultura di Sumatera.
5) Satu paket komponen teknologi pemberian pestisida dan pengelolaan air untuk menekan
emisi GRK di lahan gambut
6) Satu paket teknologi pengelolaan bahan organik in situ untuk meningkatkan produksi
padi yang rendah emisi GRK di lahan sulfat masam
7) Teknologi ameliorasi gambut untuk menekan emisi GRK
8) Teknologi mitigasi GRK melalui sistim pengelolaan tanaman
9) Teknologi HARKAT (Handil Bersekat yakni handil yang ditabat secara bertingkat)
untuk adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat meningkatkan ketersediaan air dan
IP padi > 200 pada lahan rawa lebak
Gambar : Handil Bersekat (Kearifan Lokal)
10) Teknologi mitigasi emisi GRK pada lahan kelapa sawit
11) Teknologi absorbsi emis GRK pada sistem pengelolaan tanaman mendukung mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim
12) Teknologi reduksi GRK>20% pada pengelolaan tanaman pangan di lahan gambut
13) Informasi metode pengukuran GRK dari lahan pertanian yang cepat, mudah, murah,
akurat.
Kendala yang dihadapi oleh para peneliti untuk menghasilkan output indikator kinerja
ke 2 dan ke 3 di atas secara umum antara lain: kondisi cuaca, keterbatasan SDM berkualitas
dan berkeahlian khusus, serangan hama dan penyakit, dan ketersediaan data pendukung.
Kendala cuaca antara lain menyebabkan terhambatnya pelaksanaan penelitian
lapangan di Balittanah, Balingtan dan Balittra; serangan hama dan penyakit merupakan salah
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 31
satu dampak negatif dari faktor cuaca yang menyebabkan terganggunya areal pertanaman
percobaan. Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus juga menjadi kendala bagi
semua balit dalam mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian, analisis laboratorium dan
pengolahan data.
Untuk mengatasi kendala cuaca, bila areal pertanaman kekeringan karena
terlambatnya musim hujan, digunakan air yang berasal dari embung seperti yang dilakukan
pada penelitian di Tamanbogo dan Balingtan-Jakenan, atau dilakukan penyiraman secara
manual seperti yang dilakukan di Balittra-Banjar Baru. Sedangkan jika areal pertanaman
kelebihan air (tergenang) akibat hujan yang terus-menerus, dilakukan pembuatan saluran-
saluran pembuangan dan atau digunakan varietas yang adaptif terhadap kekeringan maupun
genangan seperti yang dilakukan di Balittra. Untuk penelitian yang dilaksanakan di lahan
gambut, pada musim penghujan gambut akan tergenang, oleh karenanya pelaksanaan
penelitian harus tepat waktu sebelum datang musim penghujan.
Untuk mengatasi serangan penyakit blast (Pirycularia oryzae) pada tanaman padi
yang banyak menyerang lahan percobaan di lahan gambut Balittra, dilakukan dengan
pencegahan berupa seed treatment dan aplikasi fungisida tambahan selain perlakuan
dengan dosis yang sama untuk semua perlakuan.
Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus cukup dirasakan menyulitkan
bagi para peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya. Di Balittanah dan Balingtan
keterbatasan SDM sangat dirasakan oleh para penelliti terutama untuk membantu
mengamati dan pelaksanaan perlakuan terhadap tanaman percobaan di rumahkaca maupun
di lapangan, programmer, dan tenaga analis. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
yakni dengan memaksimalkan SDM yang ada dan dengan cara menggunakan tenaga dari
luar yang memenuhi kualifikasi.
Kendala spesifik yang dihadapi dalam penerapan teknologi Sistem HARKAT dan
sistem SISTAK adalah belum tersedianya secara cukup sarana dan prasarana (Infrastruktur)
pintu-pintu dan jaringan tata air pada handil-handil. Upaya yang dilakukan adalah melakukan
advokasi dan sinkronisasi program lintas sektoral untuk wilayah pengembangan, dan
mengajukan usulan ke instansi yang berwenang untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut.
Kendala dalam pembuatan kalender tanam lahan rawa, data di lapangan sering tidak
lengkap atau tidak tersedia. Untuk mengatasinya dilakukan pendekatan dengan
menggunakan data yang berasal dari lokasi di sekitarnya.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 32
Tabel 9. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 4
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan dan perubahan iklim global
10 rekmendasi 18 Rek/
policy breaf
180%
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2012 BBSDLP berhasil menghasilkan 18 rekomendasi kebijakan/policy breaf pemanfaatan
sumberdaya lahan dan perubahan iklim global atau 180% dari target 10 rekomendari.
Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 4 adalah sangat
berhasil, karena capaiannya melebihi 100%. Secara lengkap rincian rekomendasi/policy
breaf yang dihasilkan adalah:
1) Strategi Arah Keperluan Lahan Pertanian Untuk Kawasan Pangan (Food Estate)
2) Pengembangan Sistem Pemupukan Sepesifik Lokasi Mendukung Pencapaian
Swasembada Gula Nasional
3) Potensi Sumberdaya Lahan Mendukung Swasembada Kedelai
4) Pontensi dan Ketersediaan Lahan HTI Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
5) Efektivitas UU No. 41/2009 dan Peraturan Ppemerintah Turunannya Terhadap
Pengendalian Laju Konversi dan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
6) Urgensi Penetapan Faktor Emisi dari Lahan Gambut Mendukung Rencana Aksi
Penurunan Emisi GRK Sektor Pertanian
7) Pengembangan Sistem pemupukan spesifik lokasi mendukung pencapaian
Swasembada Gula Nasional
8) Tinjauan Akademik Kebijakan Pengembangan Pupuk Organic dan Pupuk Hayati
9) Posisi SDL Pulau Jawa Untuk Ketahanan Pangan Jangka Panjang
10) Model Percepatan Pengembangan Pertanian Terpadu Lahan Kering Beriklim Kering di
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
11) Model Percepatan Pengembangan Pertanian Terpadu Lahan Rawa Lebak di
Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan
12) Model Percepatan Pengembangan Pertanian Terpadu Lahan Rawa Pasang Surut di di
Kabupaten Tanjung Jabang Timur, Jambi
13) Arah dan Strategi Pengembangan Pertanian Lahan Sub-Optimal Untuk Mendukung
Peningkatan Kesejahteraan Petanian
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 33
14) Strategi dan Kesiapan Litbang Pertanian dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Sektor Pertanian.
15) Status Terkini, Tantangan dan Arah Pengembangan Kedepan Sistem Informasi
Kalender Tanam Terpadu
16) Pembangunan Pertanian Rendah Emisi Karbon di Indonesia: Sinergi Adaptasi
danMituigasi Sektor Pertanian
17) Capaian Aksi Mitigasi Dan Kesiapan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian
(Statemen Menteri Pertanian pada Nasional Komunikasi II, 8 Desember 2012)
18) Upaya Mengantisipasi Dampak Negatif Perubahan Iklim Sektor Pertanian: Arah dan
Strtategi Adaptasi
Keberhasilan pencapaian target tersebut, merupakan buah dari kegigihan dari
para peneliti senior yang dikoordinatori oleh para Profesor Riset di lingkup BBSDLP. Meskipun
memiliki kegiatan yang sangat padat pada berbagai kegaiatan penelitian, akan tetapi tetap
memiliki komitmen yang tinggi untuk mengerahkan kekuatan intektualnya guna membahas,
merumuskan hingga menetapkan berbagai rekomendasi kebijakan terkait pemanfaatan
sumberdaya lahan dan perubahan iklim global.
Tabel 10. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 5
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah 6 Formula 7 Frml 117
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2012 BBSDLP berhasil menghasilkan 7 formula pupuk dan pembenah tanah atau 117% dari
target 6 formula. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 5
adalah sangat berhasil, karena capaiannya melebihi 100%. Secara lengkap rincian formula
yang dihasilkan adalah:
1) Formula pupuk anorganik bersifat slow release berteknologi nano
Gambar : Pupuk Anorganik Slow Release
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 34
2) Formula pupuk hayati untuk perbaikan kesuburan tanah
3) Formula hidrogel untuk meningkatkan kemampuan tanah memegang air pada lahan
kering
4) Formulasi pupuk mikroba sebagai dekomposer, penambat N, pelarut P dan K yang
mampu mengendalikan penyakit tular tanah dan meningkatkan efisiensi pemupukan
dan produksi palawija dan tanaman perkebunan di lahan sulfat masam
5) Formulasi pupuk mikroba sebagai pereduksi sulfat, penambat N, pelarut P dan K
untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan produksi padi di lahan sulfat masam
6) Formulasi bahan amelioran untuk menurunkan kandungan pirit dan keracunan besi,
dan meningkatkan hasil padi ≥ 20% di lahan sulfat masam dan gambut
7) Formula pupuk organik cair (soil bioreaktor) pekat lahan rawa untuk meningkatkan
produktivitas padi > 20% di lahan pasang surut sulfat masam
Tabel 11. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 6
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah jenis test kit 4 jenis 4 jenis 100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2011 BBSDLP berhasil menghasilkan 4 jenis perangkat uji tanah atau 100% dari target 4
jenis. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 6 adalah
berhasil, karena capaiannya 100%. Secara lengkap rincian kegiatan dan jenis perangkat uji
tanah yang dihasilkan adalah:
1) Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) yang tervalidasi
2) Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) yang tervalidasi
3) Prototype test kit Perangkat Uji Hara Sawit (PUHS), yang tervalidasi
4) Alat Multimeter Digital (AMD) untuk mengukur Residu Pestisida
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 35
Gambar : Produk Test Kit
Dari ke empat jenis test kit tersebut, 3 jenis dihasilkan oleh Balittanah yakni Perangkat Uji
Tanah Rawa (PUTR), Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO), dan Perangkat Uji Hara Sawit
(PUHS); sedangkan Alat Multi Digital (AMD) merupakan rintisan teknologi yang nantinya
akan menghasilkan Alat deteksi residu organoklorin dan organofosfat (Perangkat Uji Cepat
untuk mengukur Residu Pestisida). Menurut para peneliti, salah satu kendala yang dihadapi
dalam melakukan validasi Test Kit tersebut adalah penyesuaian antara pelaksanaan kegiatan
dengan musim.
Prototype PUTR Prototype PUPO
Prototype PUHS
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 36
Tabel 12. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 7
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei lapang
2 Prototype 2 100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun
2012 BBSDLP berhasil menghasilkan 2 Prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI
untuk survei lapang atau 100% dari target 2 Prototype test kit digital untuk PUTS dan pH
SRI untuk survei lapang. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator
kinerja 7 adalah berhasil, karena capaiannya 100%. Secara lengkap rincian Prototype test
kit digital PUTS dan pH SRI untuk survei lapang yang dihasilkan adalah:
1) Prototype test kit digital untuk PUTS.
2) Prototipe pH SRI (Soil Research Institute)
Tabel 13. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 8 dan 9
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Informasi batas kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran OPT hortikultura
6 informasi 7 Infrms 117%
Jumlah peta katam rawa 1 Katam Rawa
1 Katam Rawa
100%
Berdasarkan tabel di atas, sasaran untuk menghasilkan Jumlah Informasi batas kritis
logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air, serta
sebaran OPT hortikultura; dan Jumlah kalender tanam rawa telah berhasil dicapai dengan
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 37
tingkat capaian masing-masing 117%, dan 100%. Secara lengkap rincian Informasi batas
kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air,
serta sebaran OPT hortikultura yang dihasilkan adalah:
1) Informasi baku mutu batas kritis logam berat Pb dan Cd tanah untuk padi sawah pada
tanah inceptisol
2) Teknologi arang aktif diperkaya mikroba pendegradasi senyawa POPs
3) Teknologi bioremediasi untuk menurunkan serapan Pb dan Cd di lahan sawah dan
mendegradasi residu pestisida senyawa POPs untuk tanaman sayuran (>20%) melalui
pemanfaatan bakteri dan jamur
4) Bioremediasi senyawa POPs di lahan sayuran
5) Prototipe hidrogel untuk efisiensi irigasi
6) Prototipe nano sensor untuk kelembaban
7) Model sistem peringatan dini dengan memanfaatkan informasi iklim untuk menyusun
langkah antisipatif dan pengendalian tingkat kejadian luas serangan hama penyakit
tanaman pangan dan hortikultura
Outcome Teknologi Hasil Penelitian BBSDLP
Teknologi hasil penelitian BBSDLP yang telah dimanfaatkan oleh pengguna antara
lain:
1. Test Kit
PUTS PUTK
PUP
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 38
Berdasarkan data yang diperoleh dari Koperasi Puspita, distribusi ketiga produk
penelitian tersebut hingga tanggal 30 Januari 2013 adalah:
Gambar : Penyebarang produk PUTS, PUTK, PUP yang telah dilisensi oleh Koperasi
Puspita, dirinci per tahun
No Kelompok Pengguna PUTS PUTK PUP
1 Lingkup Badan Litbang Pertanian 70 23 2
2 Dinas Pertanian 159 100 19
3 Perguruan Tinggi : STPP 3 1 0
4 Badan SDM : BP4TK 57 31 25
5 Swata 458 268 130
6 Perorangan 122 52 29
Jumlah 869 475 205
Bahkan untuk PUTS berdasarkan Permentan No.: 40/permentan/OT.140/04/2007 ditetapkan sebagai acuan untuk penetapan rekomendasi pupuk lahan sawah.
Pada akhir tahun 2012, juga telah didistribusikan sebanyak 100 unit PUTS ke BPTP :
Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, NTB, Kalteng, Sulteng, NTT, Bengkulu, Babel. Jumlah untuk
masing-masing BPTP tidak sama
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 39
Untuk PUTR (Perangkat Uji Tanah Rawa) sudah dilaunching pada saat
pelaksanaan Pekan Rawa Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 12-15 Juli
2011 di Kalimantan Selatan. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan PUTR
kepada Gubernur Kalsel (diwakili oleh Sekretaris Daerah). Pemanfaatannya saat ini
masih terbatas untuk lahan sulfat masam, dan ke depan ditargetkan untuk untuk
lahan rawa secara keseluruhan. Mengingat sudah banyaknya yang berminat
terhadap PUTR, saat ini tengah dilakukan negosiasi dengan salah satu perusahaan
swasta untuk proses pabrikasi PUTR.
2. Katam
Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) melakukan Peluncuran/Soft Launcing Sembilan
Produk Inovatif Sumberdaya Lahan Pertanian Terkait Perubahan Iklim di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2011. Produk yang diluncurkan adalah:
1) Kalender Tanam Terpadu
2) Roadmap Perubahan Iklim Sektor Pertanian
3) Pedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian
4) Pedoman Umum Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian
5) Panduan Teknis Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan
6) Panduan Teknis Identifikasi dan Karakterisasi Lahan Gambut
7) Panduan Teknis Pengukuran Gas Rumah Kaca
8) Panduan Teknis Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut
9) Peta Gambut Indonesia
Produk-produk yang dihasilkan merupakan hasil kolaborasi peneliti berbagai lembaga
riset di bawah Badan Litbang Pertanian dan lembaga riset lainnya antara lain BBSDLP,
Balitklimat, Balittanah, Balingtan, Balittra, BPTP terkait di seluruh wilayah Indonesia, BMKG,
BPPT dan institusi lainnya.
Pada kesempatan soft launching ini diserahkan paket produk inovatif tersebut kepada
berbagai institusi terkait antara lain: BPPT (Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi),
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), dan Dirjen Tanaman Pangan.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 40
Gambar . Penyerahan produk kepada beberapa institusi pada saat Soft Louncing
Pada TA 2012, BBSDLP telah menyebarkan CD + Buku Katam Terpadu kepada seluruh
BPTP di tingkat Provinsi.
3. M-Dec, BioNutrient, dan NODULIN
Ketiga produk tersebut telah dilisensi oleh PT. NPG pada tanggal 29 Agustus 2012.
Pada tahun 2012 BBSDLP telah mendistribusikan 500 kg MDec dan 1000 liter DSA ke
BPTP: Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, NTB, Kalteng, Sulteng, NTT, Bengkulu, Babel. Jumlah
untuk masing-masing BPTP tidak sama.
4. DSA (Decomposer Super Aktive)
Dilisensi oleh PT. Bintang Timur Pasifik pada 7 Juli 2010.
5. Urea Berlapis Arang Aktif
Pada tanggal 18 Desember 2012, telah dilakukan Penandatanganan Perjanjian lisensi
Pupuk Urea berlapis Arang Aktif (UAA) antara Kepala Balingtan dengan Direktur
Utama PT. Nutrimas Plaza Nirwana 19, Bogor Nirwana Residence, Bogor 16132.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 41
Gambar : Urea berlapis arang aktif
6. BioSure dan Biotara
Gambar : Pupuk Hayati BioSure dan Biotara
Pupuk Hayati BioSure sudah di louncing pada saat Pekan Pertanian Rawa Nasional di
Balittra – Kalimantan Selatan, tanggal 12-15 Juli 2011. Perjanjian lisensi sudah
dilakukan dengan PT Pupuk Kaltim, akan tetapi belum dipublikasikan. Sedangkan
Biotara meskipun sudah di louncing pada saat yang bersamaan dengan BioSure,
hingga saat ini belum ada perusahaan yang berminat untuk kerjasama lisensi.
Sasaran 2 : Terselenggaranya diseminasi inovasi pengelolaan SDL
Sasaran strategis kedua berupa Terselenggaranya Diseminasi Inovasi Pengelolaan
SDL diukur dengan capaian 9 (sembilan) indikator kinerja sasaran berupa produk. Adapun
pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan sebagai berikut:
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 42
Tabel 14 : Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 10
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan diseminasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian terdiri dari:
Benih padi rawa Kalender Tanam Terpadu PUTS/PUTK Biosure Biotara
DSA (Decomposer super active) M-Dec Publikasi Atlas peta
28 laporan 50 ton 1.000 eks 250 unit 600 liter 600 kg 1.000 liter 1.000 bks 4 jenis 14 Atlas
28 lap 50 ton 1.000 eks 250 unit 600 liter 600 kg 1.000 ltr 1.000 bks 4 jenis 14 Atlas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan tabel di atas, sasaran untuk menghasilkan 9 produk hasil penelitian telah
berhasil dicapai dengan tingkat capaian masing-masing 100%.
Seluruh produk yakni: Benih Padi rawa, Kalender Tanam, PUTS/PUTK, Biosure,
Biotara, DSA, dan M-Dec sudah disebarkan kepada pengguna, diantaranya : Benih padi rawa
disebarkan kepada BPTP Prov. Kalsel; Kalender tanam Terpadu didistribusikan ke seluruh
BPTP tingkat Provinsi di Indonesia; PUTS/PUTK didistribusikan ke BPTP : Sumut, Sumbar,
Riau, Jambi, NTB, Kalteng, Sulteng, NTT, Bengkulu, Babel. Jumlah untuk masing-masing
BPTP tidak sama, Biosure dan Biotara didistribusikan ke BPTP Lampung, Sumsel, Jambi,
Riau, Kalsel, kalteng, Kalbar dan Kaltim.
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan lingkup BBSDLP pada umumnya
cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional seluruh
kegiatan lingkup BBSDLP pada tahun 2012 pada mulanya mendapat anggaran sebesar Rp.
75.385.000.000,- selanjutnya mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan dari
Realokasi 10% dan dimasukkannya dana hibah kedalam DIPA sehingga total anggaran
berdasarkan DIPA revisi terakhir menjadi Rp. 73.681.830.000,- dengan rincian per Satker:
BBSDLP sebesar Rp 22.388.368.000,- ; Balittanah Rp 19.238.636.000,- ; Balitklimat Rp
8.381.257.000,- ; Balittra Rp 15.293.966.000,- ; dan Balingtan Rp 8.379.603.000,- . Dana
berasal dari APBN sebesar Rp 72.773.380.000,-, dan sisanya sebesar Rp 908.450.000
berasal dari hibah luar negeri langsung dengan rincian Rp. 582.347.000,- Berasal dari
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 43
Norwegia yang masuk ke dalam DIPA BBSDLP, dan Rp.326.103.000,- berasal dari IRRI dan
masuk ke dalam DIPA Baingtan.
APBN 98,8%
Hibah 1,2%
Gambar 14. Proporsi anggaran berdasarkan sumbernya
Besaran proporsi anggaran tiap satker dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
BBSDLP 30,4% Balittanah 26,1%
Balitklimat 11,4% Balittra 20,8%
Balingtan 11,4%
Gambar 15. Proporsi Pagu Per Satker lingkup BBSDLP
Berdasarkan komposisi pagu anggaran di atas memperlihatkan BBSDLP menempati
penyediaan pagu tertinggi, yaitu sebesar 30,4%, sedangkan pagu anggaran terendah adalah
Satker Balitklimat dan Balingtan yakni 11,4%.
Belanja dalam rangka operasional kegiatan lingkup BBSDLP dilakukan dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin
terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja.
Pagu BBSDLP dialokasikan untuk belanja pegawai, modal dan barang, dimana persentase
masing-masing belanja dapat dilihat pada gambar berikut:
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 44
Belanja Pegawai 43,4%
Belanja Barang 45,0%
Belanja Modal 11,6%
Gambar 16. Proporsi Pagu Berdasarkan Jenis Belanja BBSDLP
Komposisi penyediaan Belanja di atas memperlihatkan bahwa Belanja Barang
menempati penyediaan pagu yang paling tinggi (41,9%). Hal tersebut menjadi indikator
bahwa operasional pelaksanaan kegiatan di lingkup BBSDLP lebih membutuhkan Belanja
Barang. Belanja Modal dibutuhkan untuk melengkapi peralatan dan atau bangunan yang
kurang.
Berdasarkan data Per 31 Desember 2012, anggaran lingkup BBSDLP telah
direalisasikan sebesar Rp. 71652494133,- atau sebesar 97,25%, dengan realisasi masing-
masing belanja di atas 90%, selengkapnya persentase realisasi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 15. Pagu dan Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Lingkup BBSDLP tanggal 31 Desember 2012
Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
BBSDLP 22.388.368.000 21.874.904.613 97,7%
Belanja Pegawai 7.077.368.000 7.019.292.287 99,2%
Belanja Barang 12.751.000.000 12.419.308.476 97,4%
Belanja Modal 2.560.000.000 2.435.926.333 95,5%
BALITTANAH 19.238.636.000 19.034.119.887 98,94%
Belanja Pegawai 10.780.497.000 10.719.285.125 99,4%
Belanja Barang 7.648.139.000 7.523.715.562 98,4%
Belanja Modal 810.000.000 791.119.200 97,7%
BALITKLIMAT 8.381.257.000 7.786.312.398 92,9%
Belanja Pegawai 3.646.447.000 3.234.665.296 88,7%
Belanja Barang 3.832.810.000 3.656.986.577 95,4%
Belanja Modal 902.000.000 894.660.525 99,2%
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 45
BALITTRA 15.293.966.000 14.664.736.530 95,9%
Belanja Pegawai 7.382.904.000 7.120.252.995 96,4%
Belanja Barang 5.308.559.000 5.218.996.535 98,3%
Belanja Modal 2.602.503.000 2.325.487.000 89,4%
BALINGTAN 8.379.603.000 8.292.798.222 99,0%
Belanja Pegawai 3.088.021.000 3.059.303.479 99,7%
Belanja Barang 3.610.582.000 3.570.875.243 98,9%
Belanja Modal 1.681.000.000 1.662.619.500 98,9%
Jumlah 73.681.830.000 71.652.494.133 97,3%
Berdasarkan data pada tabel di atas, anggaran yang berhasil diserap untuk
membiayai seluruh kegiatan di lingkup BBSDLP adalah sebesar Rp. 71.652.494.133,- atau
97,3%. Dengan demikian dana yang tidak terserap BBSDLP pada TA 2012 adalah sebesar
Rp. 2.029.335.867,- (2,7%). Diantara dana yang tidak terserap tersebut merupakan hasil
penghematan pada belanja modal. Meskipun tidak seluruh anggaran diserap untuk
membiayai kegiatan pada TA 2012, akan BBSDLP tetap mampu menyelesaikan seluruh
kegiatan dengan capaian fisik 100% bahkan untuk kegiatan penelitian lebih dari 100%.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi
penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan
sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada
belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur capaian
efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Sesuai mandat, BBSDLP selain mendapatkan dana dari APBN, juga menerima
pendapatan dari PNBP yang berasal dari jenis penerimaan umum dan fungsional, antara lain
1) Pendapatan penjualan hasil produksi; 2) Pendapatan penjualan aset; 3) Pendapatan
sewa; 4) Pendapatan jasa; dan 5) Pendapatan lain-lain.
Pada tahun 2012, target pendapatan PNBP lingkup BBSDLP adalah sebesar Rp.
1.936.545.970,- . Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 realisasi PNBP yang diperoleh
lingkup BBSDLP tercatat sebesar Rp. 2.836.823.160,- (147%). Rincian target dan realisasi
PNBP di masing-masing satker lingkup BBSDLP untuk tahun 2012 digambarkan pada tabel
berikut:
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 46
Tabel 16. Target dan realisasi PNBP lingkup BBSDLP tahun 2012.
SATKER TARGET/PAGU
Rp. REALISASI
Rp. %
REALISASI
BBSDLP 43.868.500 334.130.271 762
BALITTANAH 1.655.508.000 1.623.604.116 98
BALITKLIMAT 42.900.000 85.933.283 200
BALITTRA 52.881.470 455.931.889 862
BALINGTAN 141.388.000 337.223.601 239
JUMLAH 1.936.545.970 2.836.823.160 147
Berdasarkan tabel di atas, realisasi nominal terbesar diperoleh dari Balittanah yakni
Rp. 1.623.604.116,- atau 98% dari target keseluruhan. Perolehan terbesar berasal dari
Penerimaan Fungsional No. MAK 423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Jasa Pekerjaan, Jasa
Informasi, Jasa Pelatihan, Jasa Teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan DJBC (Jasa
Pekerjaan Bea Cukai).
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 47
PENUTUP
Capaian sasaran BBSDLP tahun 2012 diukur dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja.
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 seluruhnya telah tercapai
dan melebihi target yang ditetapkan, dengan rata-rata tingkat capaian di atas 123% (sangat
memuaskan). Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung oleh sumberdaya
yang handal, terutama SDM peneliti, litkayasa, analis, operator komputer, dan tenaga
administrasi yang menunjukkan kegigihan dan komitmen yang tinggi. Selain dukungan dari
SDM, juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk terlaksananya seluruh
kegiatan.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanakan kegiatan penelitian antara lain SDM
berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama dan penyakit, serta kondisi cuaca masih
dialami pada pelaksanaan kegiatan penelitian di lingkup BBSDLP. Selain itu juga terdapat
kendala-kendala spesifik pada penelitian-penelitian tertentu. Dengan komitmen yang kuat,
seluruh kendala tersebut bisa diatasi sehingga seluruh kegiatan dapat terselesaikan tepat
waktu.
Komitmen pimpinan yang tinggi untuk terus meningkatkan kualitas kinerja,
dibuktikan dengan terus dilakukannya pembinaan etos kerja terhadap seluruh jajaran di
lingkup BBSDLP dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan, meningkatkan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada, serta memperbaiki
fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan.
BBSDLP-2013/ LAKIP Kegiatan Utama 2012/Narasi 48
LLAAMMPPIIRRAANN--LLAAMMPPIIRRAANN
Lampiran 1. Tim Penyusun LAKIP Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian TA 2012
No N a m a Jabatan dalam Tim
1. Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc. Ka. BB Litbang SDLP Penanggungjawab
2. Ir . Teddy Sutriadi, M.Si. Ka. Bid. Program dan Evaluasi BBSDLP
Ketua
3. Sulaeman, SP, M.Si. Kasie. Evaluasi & Pelaporan BBSDLP
Anggota
4.
Efi Hanafiah Staf Bidang Program dan Evaluasi
Anggota
5. Wahyu Wahdini M. SE., MM. Kasie. Program BBSDLP Kontributor
6. Drs. Paidi R., MM., M.Si.
Kasubbag Keuangan BBSDLP
Kontributor
7. Dra. Atin Kentjanasari Balittanah Kontributor
8. Ir. Sidik Talaohu, MM. Balitklimat Kontributor
9. Poniman, SP. Balingtan Kontributor
10. Ir. Muhammad Balittra Kontributor
INSTANSI : BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
VISI : Pada tahun 2014, menjadi lembaga litbang penyedia informasi dan teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
berkelas dunia untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan
MISI : a. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan data/informasi, inovasi teknologi serta rekomendasi kebijakan di
bidang sumberdaya lahan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal guna mendukung
terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan serta berkontribusi pada pengembangan Iptek
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya penelitian sumberdaya lahan serta efisiensi dan efektivitas pemanfaatannya
c. Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran
litbang sumberdaya lahan dalam pembangunan pertanian
URAIAN URAIAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Menghasilkan data dan Tersedianya data dan Tersedianya data, Jumlah informasi/peta 6 Peta 8 Peta 14 Peta 14 Peta 14 Peta Program Penciptaan
informasi sumberdaya informasi sumberdaya informasi dan potensi sumberdaya Teknologi dan
lahan dalam bentuk lahan dalam bentuk peningkatan inovasi lahan Varietas Unggul
spasial dan tabular spasial dan tabular teknologi pengelolaan Berdaya Saing
2 Menghasilkan dan Tersedianya sumberdaya lahan Jumlah informasi, 8 Tknlg 8 Tknlg 30 Tknlg 30 Tknlg 30 Tknlg Penelitian dan
mengembangkan teknologi pengelolaan lahan pertanian. komponen teknologi Pengembangan
teknologi pengelolaan sawah, lahan kering dan pengelolaan SDL, Sumberdaya Lahan
lahan sawah, lahan kering lahan rawa, serta formulasi formula pupuk dan Pertanian
dan lahan rawa, serta pupuk anorganik, organik, pembenah tanah, test
formulasi pupuk hayati dan pembenah kit, dan perangkat lunak
anorganik, organik, hayati tanah untuk meningkatkan
dan pembenah tanah produktivitas lahan Jumlah rekomendasi 5 Rek 6 Rek 10 Rek 10 Rek 10 Rek
untuk meningkatkan berkelanjutan kebijakan pemanfaatan
produktivitas lahan sumberdaya lahan dan
berkelanjutan perubahan iklim global
No
2
TUJUAN SASARAN
FORMULIR RENCANA STRATEGIS
TAHUN : 2010 S/D 2014
PROGRAM KETERANGANINDIKATOR
49
URAIAN URAIAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No
2
TUJUAN SASARANPROGRAM KETERANGAN
INDIKATOR
3 Menghasilkan dan Tersedianya sistem
mengembangkan sistem informasi agroklimat, dan
informasi agroklimat, dan inovasi teknologi
inovasi teknologi pengelolaan air.
pengelolaan air.
4 Menghasilkan dan Tersedianya teknologi
mengembangkan inovasi adaptasi dan mitigasi
teknologi adaptasi dan perubahan iklim, serta
mitigasi perubahan iklim, teknologi penanggulangan
serta teknologi pencemaran lingkungan
penanggulangan pertanian
pencemaran lingkungan
pertanian
5 Menghasilkan Tersedianya rekomendasi
rekomendasi kebijakan kebijakan peruntukan,
peruntukan, pemanfaatan pemanfaatan dan
dan pengelolaan pengelolaan sumberdaya
sumberdaya lahan untuk lahan untuk mendukung
mendukung terwujudnya terwujudnya sistem
sistem pertanian industrial pertanian industrial
6 Menjalin kerjasama dan Terjalinnya kerjasama dan
kemitraan penelitian dan kemitraan penelitian dan
pengembangan dengan pengembangan dengan
lembaga nasional dan lembaga nasional dan
internasional serta internasional serta
mempercepat diseminasi mempercepat diseminasi
inovasi teknologi dan inovasi teknologi dan
informasi sumberdaya informasi sumberdaya
lahan pertanian lahan pertanian 50
URAIAN URAIAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No
2
TUJUAN SASARANPROGRAM KETERANGAN
INDIKATOR
7 Meningkatkan kapabilitas Meningkatnya kapabilitas
dan profesionalisme dan profesionalisme
sumberdaya manusia sumberdaya manusia
untuk mencapai good and untuk mencapai good and
clean governance clean governance
51
UNIT ORGANISASI : BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
TAHUN ANGGARAN : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian
Tersedianya Data, Informasi dan 1 Jumlah Peta Tematik Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian, Status Hara Tanah, 20 Peta
Peningkatan Inovasi Teknologi Rawan Banjir, dan Neraca Air Lahan Rawa
Pengelolaan Sumberdaya Lahan 2 Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan lingkungan pertanian secara 16 Teknologi
Pertanian berkelanjutan
3 Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim 7 Teknologi
4 Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan dan perubahan 10 Rekomendasi
iklim global
5 Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah 6 Formula
6 Jumlah jenis test kit 4 Jenis
7 Jumlah prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei lapang 2 Prototype
8 Jumlah informasi batas kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi iklim global, 6 Informasi
ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran OPT hortikultura
9 Jumlah peta katam rawa 1 Peta Katam
Terselenggaranya diseminasi inovasi 10 Jumlah laporan diseminasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
pengelolaan SDL terdiri dari:
• Benih padi rawa 50 ton
• Kalender Tanam Terpadu 1000 eks
• PUTS/PUTK 250 unit
• Biosure 600 liter
• Biotara 600 kg
• DSA (Decomposer super active) 1000 liter
• M-Dec 1000 bungkus
• Publikasi 4 jenis
• Atlas peta 14 atlas
Bogor, Desember 2011
Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian
Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc.
NIP. 19600329 198403 1 001
RENCANA KINERJA TAHUNAN
52
UNIT ORGANISASI : BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN (a)
TAHUN ANGGARAN : 2012 (b)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian
Tersedianya Data, Informasi dan 1 Jumlah Peta Tematik Potensi Sumberdaya Lahan Pertanian, Status 20 Peta 24 peta 120% Peningkatan Inovasi Teknologi Hara Tanah, Rawan Banjir, dan Neraca Air Lahan Rawa
Pengelolaan Sumberdaya Lahan 2 Jumlah teknologi baru pengelolaan SDL dan lingkungan pertanian 16 Teknologi 18 tek 113% Pertanian secara berkelanjutan
3 Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi 7 Teknologi 13 tek 186%
perubahan iklim
4 Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan dan 10 Rekomendasi 18 Rek 180%perubahan iklim global
5 Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah 6 Formula 7 form 117%
6 Jumlah jenis test kit 4 Jenis 4 jenis !00%7 Jumlah prototype test kit digital untuk PUTS dan pH SRI untuk survei 2 Prototype 2 prtp 100%
lapang
8 Jumlah informasi batas kritis logam berat, metodologi MRV, prediksi 6 Informasi 7 infrms 117%iklim global, ketersediaan dan kebutuhan air, serta sebaran OPT
hortikultura
9 Jumlah peta katam rawa 1 Peta Katam 1 peta 100% Terselenggaranya diseminasi 10 Jumlah laporan diseminasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan
inovasi pengelolaan SDL pertanian terdiri dari:
• Benih padi rawa 50 ton 50 ton 100%• Kalender Tanam Terpadu 1000 eks 1000 eks 100%• PUTS/PUTK 250 unit 250 unit 100%• Biosure 600 liter 600 liter 100%• Biotara 600 kg 600 kg 100%• DSA (Decomposer super active) 1000 liter 1000 liter 100%
PENGUKURAN KINERJA
56
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
• M-Dec 1000 bungkus 1000 bks 100%• Publikasi 4 jenis 4 jenis 100%• Atlas peta 14 atlas 14 atlas 100%
JUMLAH ANGGARAN DARI APBN TAHUN 2012 Rp. 72.773.380.000,-
JML ANGGARAN DARI HIBAH TAHUN 2012 Rp. 908.450.000,-
JUMLAH ANGGARAN KESELURUHAN TAHUN 2012 Rp. 73.681.830.000,- (c)
JUMLAH REALISASI ANGGARAN TAHUN 2012 Rp. 71.652.494.133,- (97,25%) (d)
57