10
LAJU REAKSI LAJU REAKSI Laju Reaksi didefinisikan sebagai Laju berkurangnya konsentrasi (M) zat pereaksi setiap satuan waktu (detik) atau Laju bertambahnya konsentrasi (M) zat hasil reaksi setiap satuan waktu (detik). Reaksi : A B v = - Δ [ A ] / Δt = - [A 2 –A 1 ]/(t 2 –t 1 ) atau -Δ[A]/Δt =+Δ[B]/Δt v = + Δ [ B ] /Δ t =+[B 2 –B 1 ]/(t 2 –t 1 ) Contoh : 1. Apabila 8 Molar zat X setelah 20 detik bereaksi menjadi zat Y, dan ternyata zat X yang tersisa 3 Molar. Tentukan laju reaksi tersebut !

LAJU REAKSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAJU REAKSI

LAJU REAKSILAJU REAKSI

• Laju Reaksi didefinisikan sebagai Laju berkurangnya konsentrasi (M) zat pereaksi setiap satuan waktu (detik) atau Laju bertambahnya konsentrasi (M) zat hasil reaksi setiap satuan waktu (detik).

• Reaksi : A → B

v = - Δ [ A ] / Δt = - [A2–A1]/(t2–t1) atau -Δ[A]/Δt =+Δ[B]/Δt

v = + Δ [ B ] /Δ t =+[B2–B1]/(t2–t1)Contoh :

1. Apabila 8 Molar zat X setelah 20 detik bereaksi menjadi zat Y, dan ternyata zat X yang tersisa 3 Molar.Tentukan laju reaksi tersebut !

Page 2: LAJU REAKSI

Jawab :Jawab : Reaksi :Reaksi : XX → → YY

Mula-mula Mula-mula : 8 M: 8 M 0 M0 M tt11 = 0 det = 0 det

ReaksiReaksi : 5 M: 5 M

AkhirAkhir : 3 M: 3 M 5 M5 M tt22 = 20 det = 20 det

1. Dihitung berdasar 1. Dihitung berdasar berkurangnyaberkurangnya zat Xzat X, yaitu :, yaitu :

v = - (Xv = - (X22 – X – X11) / (t) / (t22 – t – t11) = - (3 – 8) / (20 – 0) Molar/det) = - (3 – 8) / (20 – 0) Molar/det

= - ( - 5 ) / 20 Molar/det = = - ( - 5 ) / 20 Molar/det = 0,25 Molar/det0,25 Molar/det..

2. Dihitung berdasar 2. Dihitung berdasar bertambahnyabertambahnya zat Yzat Y, yaitu :, yaitu :

v = + ( Yv = + ( Y22 – Y – Y11 ) / (t ) / (t22 – t – t11) = + (5 – 0) / (20 – 0) Molar/det) = + (5 – 0) / (20 – 0) Molar/det

= + 5 / 20 Molar/det = = + 5 / 20 Molar/det = 0,25 Molar/det0,25 Molar/det..

Jadi Harga laju reaksi dihitung berdasar berkurangnya zat X Jadi Harga laju reaksi dihitung berdasar berkurangnya zat X (pereaksi) maupun berdasar bertambahnya zat Y (zat hasil (pereaksi) maupun berdasar bertambahnya zat Y (zat hasil reaksi) adalah sama, karena koefisien reaksinya sama.reaksi) adalah sama, karena koefisien reaksinya sama.

Page 3: LAJU REAKSI

Latihan :Latihan :

1.1. Hitung laju reaksi Jika 0,12 M zat A berubah Hitung laju reaksi Jika 0,12 M zat A berubah menjadi zat B setelah waktu 40 detik dan menjadi zat B setelah waktu 40 detik dan ternyata zat A yang tersisa adalah 0,04 M.ternyata zat A yang tersisa adalah 0,04 M.

2.2. Berapakah Laju terbentuknya zat L yang Berapakah Laju terbentuknya zat L yang terbentuk dari 0,4 M zat K setelah bereaksi terbentuk dari 0,4 M zat K setelah bereaksi selama 25 detik dan sisanya 0,15 M.selama 25 detik dan sisanya 0,15 M.

3.3. Diketahui Reaksi : 2 A → BDiketahui Reaksi : 2 A → B

Apabila 6 M Zat A setelah 20 detik berubah Apabila 6 M Zat A setelah 20 detik berubah menjadi B, ternyata zat A yang tersisa adalan 2 menjadi B, ternyata zat A yang tersisa adalan 2 M.M.

Ditanya : a. Laju reaksi tersebut !Ditanya : a. Laju reaksi tersebut !

b. Bagaimana Hubungan v[A] b. Bagaimana Hubungan v[A] dengan v[B] ?dengan v[B] ?

Page 4: LAJU REAKSI

Persamaan Laju ReaksiPersamaan Laju Reaksi Pada Umumnya Persamaan Laju Reaksi atau hubungan antara Pada Umumnya Persamaan Laju Reaksi atau hubungan antara

Laju Reaksi dan Konsentrasi Zat zat Pereaksi dapat diturunkan Laju Reaksi dan Konsentrasi Zat zat Pereaksi dapat diturunkan dari data eksperimen.dari data eksperimen.

Untuk pers. Reaksi : a A + b B → c C + d D , pers.Laju Untuk pers. Reaksi : a A + b B → c C + d D , pers.Laju Reaksi di tulis dengan : Reaksi di tulis dengan :

v = k. [A]v = k. [A]mm. [B]. [B]nn

Keterangan : v = Laju ReaksiKeterangan : v = Laju Reaksi

k = Tetapan laju reaksik = Tetapan laju reaksi

[A] = Konsentrasi (M) zat Pereaksi A[A] = Konsentrasi (M) zat Pereaksi A

[B] = Konsentrasi (M) zat pereaksi B[B] = Konsentrasi (M) zat pereaksi B

m = Orde Reaksi (tingkat reaksi) terhadap zat Am = Orde Reaksi (tingkat reaksi) terhadap zat A

n = Orde Reaksi (tingkat reaksi) terhadap zat Bn = Orde Reaksi (tingkat reaksi) terhadap zat B

m + n = Orde Reaksi Total (tingkat reaksi total)m + n = Orde Reaksi Total (tingkat reaksi total)

Page 5: LAJU REAKSI

Latihan Menulis Pers. Laju ReaksiLatihan Menulis Pers. Laju Reaksi

Tuliskan Pers. Laju Reaksi pada setiap Pers. Reaksi berikut :Tuliskan Pers. Laju Reaksi pada setiap Pers. Reaksi berikut :

1.1. 2 A + 3 B → A2 A + 3 B → A22BB33

2.2. X + 3 Y → XYX + 3 Y → XY33

3.3. Zn + 2 HCl → ZnClZn + 2 HCl → ZnCl22 + H + H22

4.4. 2 H2 H22 + 2 NO → 2 H + 2 NO → 2 H22O + NO + N22

5.5. 2 H2 H22OO22 → 2 H → 2 H22O + OO + O22 Jawab :Jawab :1.1. … … ..2.2. … … ..

Catatan : Ingat bahwa Persamaan Laju Reaksi dapat Catatan : Ingat bahwa Persamaan Laju Reaksi dapat diturunkan berdasar data Eksperimen.diturunkan berdasar data Eksperimen.

Page 6: LAJU REAKSI

Contoh Menentukan Persamaan Laju ReaksiContoh Menentukan Persamaan Laju Reaksi

Reaksi : X + 2 Y → ZReaksi : X + 2 Y → Z

Dari Hasil Percobaan diperoleh Data sbb:Dari Hasil Percobaan diperoleh Data sbb:

a. Tentukan Orde Reaksi terhadap X dan Ya. Tentukan Orde Reaksi terhadap X dan Y

b. Tuliskan Persamaan Laju reaksi tersebutb. Tuliskan Persamaan Laju reaksi tersebut

c. Hitung tetapan Laju reaksi (k) c. Hitung tetapan Laju reaksi (k)

NoNo [ X ][ X ]

mol / Litermol / Liter[ Y ][ Y ]

mol / Litermol / LiterLaju pertambahan Laju pertambahan

ZZ

mol . L mol . L – 1– 1. det . det – 1 – 1

11

22

33

0,100,10

0,200,20

0,100,10

0,100,10

0,300,30

0,300,30

2,2 . 10 2,2 . 10 – 4 – 4

19,8 . 10 19,8 . 10 – 4– 4

19,8 . 10 19,8 . 10 – 4– 4

Page 7: LAJU REAKSI

Latihan Menentukan Persamaan Laju ReaksiLatihan Menentukan Persamaan Laju Reaksi

1.1. Diketahui Reaksi : 2 HDiketahui Reaksi : 2 H2 (g)2 (g) + 2 NO + 2 NO (g)(g) → 2 H → 2 H22OO (g) (g) + N + N2 (g)2 (g)

Dari percobaan pada suhu 800 Dari percobaan pada suhu 800 ooC diperoleh data sbb :C diperoleh data sbb :

Ditanya : Ditanya :

a. Tentukan Orde Reaksi Totala. Tentukan Orde Reaksi Total

b. Tulis Rumus Persamaan Laju Reaksib. Tulis Rumus Persamaan Laju Reaksi

c. Hitung k d. Hitung v jika [Hc. Hitung k d. Hitung v jika [H22]=2,0.10 ]=2,0.10 – 3 – 3 M & [NO]=3,0.10 M & [NO]=3,0.10 – 3– 3 M M

NoNo [NO][NO]

mol / Lmol / L[ H[ H22 ] ]

mol / Lmol / L

V (diukur dariV (diukur dari

NN22 yg dihasikan) yg dihasikan)

dalam mol / detdalam mol / det

11

22

33

44

1,00 . 10 1,00 . 10 – 3 – 3

6,00 . 10 6,00 . 10 – 3 – 3

3,00 . 10 3,00 . 10 – 3 – 3

6,00 . 10 6,00 . 10 – 3 – 3

6,00 . 10 6,00 . 10 – 3 – 3

1,00 . 10 1,00 . 10 – 3 – 3

6,00 . 10 6,00 . 10 – 3 – 3

2,00 . 10 2,00 . 10 – 3 – 3

0,48 . 10 0,48 . 10 – 3 – 3

3,19 . 10 3,19 . 10 – 3 – 3

4,32 . 10 4,32 . 10 – 3 – 3

6,38 . 10 6,38 . 10 – 3 – 3

Page 8: LAJU REAKSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSIFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Suatu reaksi akan berlangsung cepat apabila tabrakan antar Suatu reaksi akan berlangsung cepat apabila tabrakan antar

partikel zat pereaksi lebih sering terjadi, sebaliknya reaksi akan partikel zat pereaksi lebih sering terjadi, sebaliknya reaksi akan berlangsung lambat jika hanya sedikit partikel zat pereaksi yang berlangsung lambat jika hanya sedikit partikel zat pereaksi yang bertabrakan.bertabrakan.

Faktor yang dapat mempengaruhi jumlah tabrakan (tumbukan) Faktor yang dapat mempengaruhi jumlah tabrakan (tumbukan) antar molekul zat pereaksi antara lain :antar molekul zat pereaksi antara lain :

1.1. Konsentrasi. Makin tinggi konsentrasi zat pereaksi, makin Konsentrasi. Makin tinggi konsentrasi zat pereaksi, makin cepat reaksi. Makin tinggi konsentrasi zat pereaksi berarti cepat reaksi. Makin tinggi konsentrasi zat pereaksi berarti makin banyak jumlah partikel zat pereaksi yang sering makin banyak jumlah partikel zat pereaksi yang sering bertabrakan, sehingga reaksi makin cepat.bertabrakan, sehingga reaksi makin cepat.

2.2. Luas Permukaan Zat. Makin Luas permukaan zat pereaksi, Luas Permukaan Zat. Makin Luas permukaan zat pereaksi, reaksi semakin cepat. Karena semakin luas permukaan zat reaksi semakin cepat. Karena semakin luas permukaan zat pereaksi berarti semakin mudah terjadi tumbukan efektif yang pereaksi berarti semakin mudah terjadi tumbukan efektif yang dapat menghasilkan reaksi, maka reaksi makin cepat.dapat menghasilkan reaksi, maka reaksi makin cepat.

3.3. Katalis. Adanya Katalis umumnya menyebabkan reaksi semakin Katalis. Adanya Katalis umumnya menyebabkan reaksi semakin cepat. Karena katalis memberikan jalan lain yang lebih efektif cepat. Karena katalis memberikan jalan lain yang lebih efektif bagi zat pereaksi untuk bertumbukan. Katalis bersifat bagi zat pereaksi untuk bertumbukan. Katalis bersifat menurunkan Energi aktivasi zat pereaksi sehingga reaksi makin menurunkan Energi aktivasi zat pereaksi sehingga reaksi makin cepat. Energi Aktivasi (Ecepat. Energi Aktivasi (Eaa) adalah energi minimum yang ) adalah energi minimum yang diperlukan zat pereaksi untuk dapat memulai suatu reaksi. diperlukan zat pereaksi untuk dapat memulai suatu reaksi. Berarti adanya katalis memudahkan terjadinya tumbukan lebih Berarti adanya katalis memudahkan terjadinya tumbukan lebih efektif.efektif.

Page 9: LAJU REAKSI

Lanjutan Faktor yang mempengaruhi Laju ReaksiLanjutan Faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi

4.4. Temperatur. Pada umumnya semakin tinggi Suhu reaksi Temperatur. Pada umumnya semakin tinggi Suhu reaksi menyebabkan semakin cepat Laju Reaksi. Karena semakin menyebabkan semakin cepat Laju Reaksi. Karena semakin tinggi Suhu menyebabkan gerakan partikel zat pereaksi tinggi Suhu menyebabkan gerakan partikel zat pereaksi semakin cepat, sehingga memungkinkan semakin sering semakin cepat, sehingga memungkinkan semakin sering terjadi tumbukan.terjadi tumbukan.

Hubungan Kenaikan suhu dan Laju reaksi dapat dirumuskan Hubungan Kenaikan suhu dan Laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut :sebagai berikut :

Apabila setiap kenaikan suhu sebesar x Apabila setiap kenaikan suhu sebesar x ooc, ternyata Laju c, ternyata Laju reaksi berlangsung n kali lebih cepat dari laju semula. Dan reaksi berlangsung n kali lebih cepat dari laju semula. Dan jika pada Tjika pada T11 Laju reaksinya adalah v Laju reaksinya adalah vt 1t 1 , pada T , pada T22 Laju reaksi = Laju reaksi = vvt 2t 2 (dimana T (dimana T22 > T > T11 , dengan tambahan kelipatan x) maka , dengan tambahan kelipatan x) maka hubungan antara vhubungan antara vt 1t 1 dengan v dengan vt 2t 2 dapat dirumuskan : dapat dirumuskan :

vvt 2t 2 = v = vt 1t 1 . n . n( t 2 - t 1 ) / x( t 2 - t 1 ) / x

Page 10: LAJU REAKSI

Contoh / LatihanContoh / Latihan

1.1. Pada suhu 25 Pada suhu 25 ooC suatu reaksi Lajunya = 4 . 10 C suatu reaksi Lajunya = 4 . 10 – 3 – 3 M.detM.det – 1 – 1 . . Apabila setiap kenaikan suhu 5 Apabila setiap kenaikan suhu 5 ooC ternyata laju reaksi C ternyata laju reaksi berlangung 2 kali lebih cepat. Hitung Laju reaksi pada suhu berlangung 2 kali lebih cepat. Hitung Laju reaksi pada suhu 45 45 ooC.C.

2.2. Jika setiap kenaikan Suhu 10 Jika setiap kenaikan Suhu 10 ooC reaksi berlangsung 3 kali C reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat dari semula. Pada suhu 30 lebih cepat dari semula. Pada suhu 30 ooC Laju reaksi suatu C Laju reaksi suatu reaksi = 2,5 . 10 reaksi = 2,5 . 10 – 4 – 4 M.detM.det – 1 – 1 , hitung Laju reaksi pada suhu 60 , hitung Laju reaksi pada suhu 60 ooC.C.

3.3. Reaksi : 2 A + B → C. Laju terbentuk nya C berjalan Reaksi : 2 A + B → C. Laju terbentuk nya C berjalan selama 20 detik pada suhu 20 selama 20 detik pada suhu 20 ooC. Apabila setiap kenaikan C. Apabila setiap kenaikan suhu 10 suhu 10 ooC reaksi berlangsung 2 Kali lebih cepat, hitung C reaksi berlangsung 2 Kali lebih cepat, hitung waktu terbentuknya C pada suhu 50 waktu terbentuknya C pada suhu 50 ooC. C.

Catatan : Bahwa Laju reaksi berbanding terbalik dengan Catatan : Bahwa Laju reaksi berbanding terbalik dengan Waktu, maka : v = 1 / tWaktu, maka : v = 1 / t