6
Kurun Waktu Kuarter dan Implikasinya terhadap Sumber Daya Mineral Kuarter identik dengan peristiwa bumi pada ± 1,8 juta tahun yang lalu hingga sekarang, sedangkan Plistosen berkisar antara ± 1,8 juta – 10.000 tahun (Williams, drr., 1993). Menurut mereka Plistosen Atas berada pada 125.000 – 10.000 tahun, dan Holosen ditandai oleh proses yang berlangsung sejak 10.000 tahun yang lalu hingga kini. Proses proses geologi adalah semua aktivitas yang terjadi di bumi baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun yang berasal dari luar bu mi (eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi seperti orogenesa dan epirogenesa, magmatisme dan volkanisme, sedangkan gaya eksogen adalah gaya yang bekerja di permukaan bumi seperti pelapukan, erosi dan mass-wasting serta sedimentasi. Dengan mempelajari sedimen Kuarter, di samping untuk mengetahui perkembangan alur-alur sungai purba

Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi

Kurun Waktu Kuarter dan Implikasinya terhadap

Sumber Daya Mineral

Kuarter identik dengan peristiwa bumi pada ± 1,8 juta tahun yang

lalu hingga sekarang, sedangkan Plistosen berkisar antara ± 1,8 juta –

10.000 tahun (Williams, drr., 1993). Menurut mereka Plistosen Atas

berada pada 125.000 – 10.000 tahun, dan Holosen ditandai oleh proses

yang berlangsung sejak 10.000 tahun yang lalu hingga kini.

Proses proses geologi adalah semua aktivitas yang terjadi di bumi

baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun yang berasal dari

luar bu mi (eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam

bumi seperti orogenesa dan epirogenesa, magmatisme dan volkanisme,

sedangkan gaya eksogen adalah gaya yang bekerja di permukaan bumi

seperti pelapukan, erosi dan mass-wasting serta sedimentasi.

Dengan mempelajari sedimen Kuarter, di samping untuk

mengetahui perkembangan alur-alur sungai purba dan berubahnya

lingkungan terutama dataran banjir dan dataran aluvium, mengkaitannya

dengan evolusi cekungan, khususnya perkembangan alur sungai Musi

purba juga untuk mengetahui implikasinya terhadap keterdapatan sumber

daya geologi. Williams drr. (1993) menyatakan bahwa proses yang

mempengaruhi pembentukan sedimen selama kurun waktu Kuarter,

antara lain adalah: (a) perubahan alas cekungan ( baselevel ) dan efek

Page 2: Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi

tektonik, (b) keseimbangan wilayah tadah hujan ( catchment-water

balance ), dan proses erosi, serta (c) proses alur sungai.

Sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang diperoleh dari hasil

ekstraksi batuan atau pelapukan batuan (tanah). Berdasarkan jenisnya

sumberdaya mineral dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:

(1). Sumderdaya mineral logam dan

(2). Sumberdaya mineral non-logam.

Tembaga, besi, nikel, emas, perak, timah adalah beberapa contoh

dari material yang berasal dari mineral logam, sedangkan kuarsa (silika),

muskovit (mika), batu pasir, bentonit, lempung adalah beberapa contoh

material yang berasal dari mineral non-logam.

Kebutuhan sumberdaya mineral di dunia dapat dikatakan

sebanding dengan peningkatan populasi manusia di muka bumi serta

ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa

proyeksi permintaan dunia terhadap mineral-mineral logam yang biasa

dipaka i oleh manusia diperkirakan meningkat 4 (empat) kali lipat hingga

tahun 2000.

Berdasarkan hal tersebut, maka dengan mempelajari geologi

kuarter suatu daerah dapat memberikan suatu informasi tentang potensi

sumber daya geologi yang ada pada daerah tersebut.

Page 3: Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi

Endapan Sedimenter

Menurut Anthony M. Evans dalam bukunya “An Introduction to Ore

Geology” (1987), secara umum sedimen dapat dibagi ke dalam dua

kelompok besar, yaitu endapan allochtonous dan autochtonous. Oleh

para ahli geologi bijih (ore geologists), endapan allochtonous yang

bernilai ekonomis diistilahkan dengan endapan plaser.

Endapan ini merupakan kelas terigen yang terbentuk oleh

proses sedimenter biasa (ordinary sedimentary processes) yang

mengendapkan atau mengkonsentrasi mineral-mineral berat.

Umumnya proses pemisahan gaya berat alamiah ini dibantu oleh

media air bergerak, walaupun ada juga yang terkonsentrasi melalui

media padat (solid) dan angin. Mineral-mineral berat tersebut harus

terlebih dahulu terbebaskan (released) dari batuan sumbernya, harus

memiliki berat jenis (densitas) yang tinggi, resisten secara kimia

terhadap pelapukan, serta memiliki durabilitas tinggi (tahan terhadap

proses-proses mekanik).

Endapan plaser ada yang terbentuk melalui perjalanan waktu

geologi yang panjang, tetapi sebagian besar berumur Tersier dan

Resen. Mayoritas endapan plaser berdimensi kecil dan sering hanya

bersifat sementara (ephemeral), karena terbentuknya di permukaan

bumi, di atau di atas base level setempat, sehingga sebagian besar

ter-removed oleh erosi sebelum sempat tertutupi oleh overburden.

Distribusi endapan plaser di dunia sebagian besar merupakan

produk dari berbagai - baik yang terjadi saat ini maupun di waktu lalu

yang tidak terlalu lama (recent geological past) - proses geomorfologi

Page 4: Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi

yang bekerja di permukaan bumi, tentu saja selama sumber-sumber

primernya (masih) ada/tersedia.

Contoh Kasus

Purworejo merupakan bagian dari dataran aluvium Jawa

Tengah Selatan, yang dibatasi oleh Pegunungan Serayu Selatan

dan Gunung Api Sumbing di sebelah utara, Pegunungan Kulon

Progo di timur, Samudra Hindia di selatan dan dataran Kebumen-

Banyumas di sebelah barat. Dataran Purworejo ini tersusun oleh

endapan aluvium yang terutama berasal dari rombakan batuan gunung

api Tersier penyusun Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan

Kulon Progo, serta Gunung Api Kuarter Sumbing.

Di bagian utara sebelah timur endapan rombakan tua

membentuk kipas aluvium Purworejo, sedangkan di sebelah barat

membentuk kipas aluvium Kutoarjo. Kedua kipas aluvium itu

bersumber dari sebelah timur laut daerah penelitian. Dataran

Purworejo bagian tengah terdiri atas endapan aluvium pantai tua

yang kemudian ditutupi oleh endapan aluvium sungai masa kini

yang diangkut oleh Kali Wawar di bagian barat, Kali Jali di bagian

tengah, dan Kali Bogowonto di bagian timur. Dataran Purworejo bagian

selatan, mulai dari Kali Lereng sampai garis pantai sekarang, dibentuk

oleh endapan aluvium pantai muda. Diperkirakan sumber daya air

tanah di bawah dataran Purworejo ini sangat melimpah, dan khusus

endapan aluvium pantai muda mempunyai potensi yang tinggi akan

bahan tambang pasir besi serta mineral ikutannya.

Page 5: Kurun Waktu Kuarter Dan Implikasinya Terhadap Sumber Daya Geologi