5
Definisi Thalassemia- β mayor adalah kelainan herediter yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak ada sama sekali sintesis rantai globin β, sehingga menyebabkan Hb berkurang dalam sel-sel darah merah, penurunan produksi sel-sel darah merah dan anemia. Thalassemia- β mayor termasuk anemia berat yang bergantung pada transfusi darah. Etiologi Peurunan sintesis rantai globin β sehingga menyebabkan rantai globin yang tidak seimbang. Gen globin adalah bagian dari sekelompok gen yang terletak pada kromosom 11. Bentuk daripada gen beta-globin ini diatur oleh locus control region (LCR). Berbagai mutasi pada gen atau pada unsur-unsur dasar gen menyebabkan cacat pada inisiasi atau pengakhiran transkripsi, pembelahan RNA yang abnormal, substitusi, dan frameshifts. Hasilnya adalah penurunan atau pemberhentian daripada penghasilan rantai beta-globin, sehingga menimbulkan sindrom thalassemia beta. Atmakusuma D, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Dasar-dasar Talasemia , Jilid II edisi V, Internapublishing, Jakarta. Epidemiologi Di seluruh dunia, 15 juta orang memiliki presentasi klinis dari thalassemia. Fakta ini mendukung thalassemia sebagai salah satu penyakit turunan yang terbanyak; menyerang hampir semua golongan etnik dan terdapat pada hampir seluruh negara di dunia. Beberapa tipe thalassemia lebih umum terdapat pada area tertentu di dunia. Thalassemia-β lebih sering

kurag handri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kk

Citation preview

DefinisiThalassemia- mayor adalah kelainan herediter yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak ada sama sekali sintesis rantai globin , sehingga menyebabkan Hb berkurang dalam sel-sel darah merah, penurunan produksi sel-sel darah merah dan anemia. Thalassemia- mayor termasuk anemia berat yang bergantung pada transfusi darah.EtiologiPeurunan sintesis rantai globin sehingga menyebabkan rantai globin yang tidak seimbang. Gen globin adalah bagian dari sekelompok gen yang terletak pada kromosom 11. Bentuk daripada gen beta-globin ini diatur oleh locus control region (LCR). Berbagai mutasi pada gen atau pada unsur-unsur dasar gen menyebabkan cacat pada inisiasi atau pengakhiran transkripsi, pembelahan RNA yang abnormal, substitusi, dan frameshifts. Hasilnya adalah penurunan atau pemberhentian daripada penghasilan rantai beta-globin, sehingga menimbulkan sindrom thalassemia beta.

Atmakusuma D, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Dasar-dasar Talasemia, Jilid II edisi V, Internapublishing, Jakarta.

Epidemiologi

Di seluruh dunia, 15 juta orang memiliki presentasi klinis dari thalassemia. Fakta ini mendukung thalassemia sebagai salah satu penyakit turunan yang terbanyak; menyerang hampir semua golongan etnik dan terdapat pada hampir seluruh negara di dunia.Beberapa tipe thalassemia lebih umum terdapat pada area tertentu di dunia. Thalassemia- lebih sering ditemukan di negara-negara Mediteraniam seperti Yunani, Itali, dan Spanyol. Banyak pulau-pulau Mediterania seperti Ciprus, Sardinia, dan Malta, memiliki insidens thalassemia- mayor yang tinggi secara signifikan. Thalassemia- juga umum ditemukan di Afrika Utara, India, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Sebaliknya, thalassemia- lebih sering ditemukan di Asia Tenggara, India, Timur Tengah, dan Afrika.Pada pasien dengan berbagai tipe thalassemia-, mortalitas dan morbiditas bervariasi sesuai tingkat keparahan dan kualitas perawatan. Thalassemia- mayor yang berat akan berakibat fatal bila tidak diterapi. Gagal jantung akibat anemia berat atau iron overload adalah penyebab tersering kematian pada penderita.

Patofisiologi

Pada thalasemia ,di mana terdapat penurunan produksi rantai ,terjadi produksi berlebihan rantai .Produksi rantai globin ,di mana pasca kelahiran masih tetap di produksi rantai globin 2 2 (HbF),tidak mencukupi untuk mengkompensasi defisiensi 2 2 (HbA).Hal ini menunjukan bahwa produksi rantai globin dan rantai globin tidak pernah dapat mencukupi untuk mengikat rantai yang berlebihan.Rantai yang berlebihan ini merupakan ciri khas pathogenesis dari talasemia-.Rantai yang berlebihan,yang tidak dapat berikatan dengan rantai globin lainnya,akan berpresipitasi pada prekusor sel darah merah dalam sumsum tulang dan dalam sel progenitor dalam darah tepi.Presipitasi ini akan menimbulkan gangguan pematangan prekusor eritroid dan eritropoesis yang tidak efektif (inefektif),sehingga umur eritrosit menjadi pendek.Akibatnya,timbul anemia.Anemia ini lebih lanjut lagi akan menjadi pendorong ( drive) proliferasi eritroid yang terus menerus (intens) dalam sumsum tulang yang inefektif,sehingga terjadi ekspansi sumsum tulang.Hal ini kemudian akan menyebabkan eformitas skeletal dan berbagai gangguan pertumbuhan dan metabolisme.Anemia kemudian akan di timbulkan lagi (exacerbated) dengan adanya hemodilusi akibat adanya hubunga langsung (shunting) darah akibat sumsum tulang yang berekspansi dan juga oleh adanya splenomegali.Pada limpa yang membesar makin banyak sel drah merah abnormal yang terjebak,untuk kemudian akan di hancurkan oleh sistem fagosit.Hiperplasia sumsum tulang kemudian akan meningkatkan absorbsi dan muatan besi.Transfusi yang di berikan secara teratur juga menambah muatan besi.Hal ini akan menyebabkan penimbunan besi yang progresif di jaringan berbagai organ,yang akan di ikuti kerusakan organ dan diakhiri dengan kematian.Bila besi tidak segera di keluarkan

Sumber:Atmakusuma D,Setyaningsih I. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.InternaPublishing.Behrman, Kliegman, Arvin. 2006. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak Volume 2. Edisi ke-17. Jakarta : EGC

Manifestasi klinikManifestasi klinisnya dapat terbagi 2 golongan, yaitu:a. Yang mendapat transfusi yang baik pemberian hipertransfusi maka produksi HbF dan hiperplasia eritroid menurun anak dapat tumbuh normal sampai dekade ke 4-5. Setelah itu akan timbul iron overload dam penderita adapat meniggal akibat DM atau sirosis hati.b. Yang tidak mendapat transfusi yang baik apabila tidak mendapat transfusi maka harapan hidupnya tidak lebih beberapa tahun. Gejala muncu pada saat bayi berumur 3-6 bulan pusat, anemis, kurus dan ikterus ringan Hepatosplenomegali karena hepatopoesies ekstramedular dan hemosiderosis Hipertrofi jaringan eritropoetik di sumsum tulang maupun di luar susmsum tulang tuang-tulang menjadi tipis fraktur patologis mungkin terjadi ekspansi masif sumsum tulang di muka hiperplasia dan maloklusi maksila (maksila tumbuh lebih) Gangguan pertumbuhn pada anak yang lebih tua Pubertas terlambat / tidak terjadi karena kelainan endokrin sekunder Diabetes militus disebaban oleh siderosis pankreas Komplikasi jantung aritmia dan gagal jantung kongestif kronis disebabkan siderosis miokardium

Pengobatan a. Transfusi darah hipertransfusi untuk mencapai hb diatas 10 g/dl pemberian dosis 15-20 mg/kg darah setiap 4-6 minggub. Pemberian iron chelator desferioksamin (desferal) untuk mencegah penumpukan besi (hemochromatosis) diberikan dengan infussion bag atau secara sub kutan. Eropa & india desferiprone diberikan secara oral.c. Pemberian asam folat 5 mg/hari secara oral mencegah krisis megaloblastikd. Splenektomi dilakukan jika splenomegali cukup besardan terbukti adanya hipersplenismee. Transplantasi sumsum tulang kesembuhan permanenf. Transfer gen rekayasa genetikg. Imunisasi vaksin hepatitis B, H. Influenzae tipe B, polisakarida pneumokokus dan terapi profilaksis penisilin

Sumber:Bakta, I.M., (2006). Hemtologi klinik ringkas. Jakarta:EGCNelson, W.E., (2000). Ilmu kesehatan anak Nelson. Vol.2. Ed. 15. Jakarta:EGC