5
1. Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan. Toxoplasmosis ditemukan oleh Nicelle dan Manceaux pada tahun 1909 yang menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara. Selanjutnya setelah diselidiki maka penyakit yang disebabkan oleh toxoplasmosis dianggap suatu genus termasuk famili babesiidae. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler pada momocyte dan sel-sel endothelial pada berbagai organ tubuh. Patogenesis : Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini. Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung ookista dan yang dimasak kurang matang. Gejala klinis Toxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan menembus epitel usus dan difagositosis oleh makrofag atau masuk ke dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen. Toxoplasmosis gondii akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis, sel tersebut destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi. Pada alat tubuh seperti susunan syaraf dan mata, zat ini tidak dapat masuk karena ada sawar (barier) sehingga destruksi akan terus berjalan. Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu emam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta). Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat menyebabkan encephalitis (toxoplasma ceebralis akuta). Parasit yang masuk ke dalam otot jantung menyebabkan peradangan. Lesi pada mata akan mengenai khorion dan rentina

kumpulan penyakit anjing dan kucing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1. Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapatditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan. Toxoplasmosis ditemukan oleh Nicelle dan Manceaux pada tahun 1909 yang menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara. Selanjutnya setelah diselidiki maka penyakit yang disebabkan oleh toxoplasmosis dianggap suatu genus termasuk famili babesiidae. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler pada momocyte dan sel-sel endothelial pada berbagai organ tubuh. Patogenesis :Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yangmengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini. Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung ookista dan yang dimasak kurang matang.Gejala klinis Toxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan menembus epitel usus dandifagositosis oleh makrofag atau masuk ke dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen. Toxoplasmosis gondii akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis, sel tersebut destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi. Pada alat tubuh seperti susunan syaraf dan mata, zat ini tidak dapat masuk karena ada sawar (barier) sehingga destruksi akan terus berjalan. Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu emam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta). Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat menyebabkan encephalitis (toxoplasma ceebralis akuta). Parasit yang masuk ke dalam ototjantung menyebabkan peradangan. Lesi pada mata akan mengenai khorion dan rentinamenimbulkan irridosklitis dan khorioditis (toxoplasmosis ophithal mica akuta). Bayi dengantoxoplamosis kongenital akan lahir sehat tetapi dapat pula timbul gambaran eritroblastosisfoetalis, hidrop foetalis.PengobatanToxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan menembus epitel usus dandifagositosis oleh makrofag atau masuk ke dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen.Toxoplasmosis gondii akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis,sel tersebut destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi. Pada alat tubuh sepertisusunan syaraf dan mata, zat ini tidak dapat masuk karena ada sawar (barier) sehingga destruksi akan terus berjalan.Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta). Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat menyebabkan encephalitis (toxoplasma ceebralis akuta). Parasit yang masuk ke dalam ototjantung menyebabkan peradangan. Lesi pada mata akan mengenai khorion dan rentinamenimbulkan irridosklitis dan khorioditis (toxoplasmosis ophithal

Citation preview

Page 1: kumpulan penyakit anjing dan kucing

1. Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat

ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan. Toxoplasmosis ditemukan oleh Nicelle dan Manceaux pada tahun 1909 yang menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara. Selanjutnya setelah diselidiki maka penyakit yang disebabkan oleh toxoplasmosis dianggap suatu genus termasuk famili babesiidae. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler pada momocyte dan sel-sel endothelial pada berbagai organ tubuh.

Patogenesis :

Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yangmengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini. Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung ookista dan yang dimasak kurang matang.

Gejala klinis

Toxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan menembus epitel usus dandifagositosis oleh makrofag atau masuk ke dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen. Toxoplasmosis gondii akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis, sel tersebut destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi. Pada alat tubuh seperti susunan syaraf dan mata, zat ini tidak dapat masuk karena ada sawar (barier) sehingga destruksi akan terus berjalan. Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu emam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta). Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat menyebabkan encephalitis (toxoplasma ceebralis akuta). Parasit yang masuk ke dalam ototjantung menyebabkan peradangan. Lesi pada mata akan mengenai khorion dan rentinamenimbulkan irridosklitis dan khorioditis (toxoplasmosis ophithal mica akuta). Bayi dengantoxoplamosis kongenital akan lahir sehat tetapi dapat pula timbul gambaran eritroblastosisfoetalis, hidrop foetalis.

Pengobatan

Toxoplasmosis gondii yang tertelan melalui makanan akan menembus epitel usus dandifagositosis oleh makrofag atau masuk ke dalam limfosit akibatnya terjadi penyebaran limfogen.Toxoplasmosis gondii akan menyerang seluruh sel berinti, membelah diri dan menimbulkan lisis,sel tersebut destruksi akan berhenti bila tubuh telah membentuk antibodi. Pada alat tubuh sepertisusunan syaraf dan mata, zat ini tidak dapat masuk karena ada sawar (barier) sehingga destruksi akan terus berjalan.Umumnya infeksi toxoplasmosis gondii ditandai dengan gejala seperti infeksi lainnya yaitu demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta). Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa. Infeksi yang mengenai susunan syaraf pusat menyebabkan encephalitis (toxoplasma ceebralis akuta). Parasit yang masuk ke dalam ototjantung menyebabkan peradangan. Lesi pada mata akan mengenai khorion dan rentinamenimbulkan irridosklitis dan khorioditis (toxoplasmosis ophithal mica akuta). Bayi dengan

Page 2: kumpulan penyakit anjing dan kucing

toxoplamosis kongenital akan lahir sehat tetapi dapat pula timbul gambaran eritroblastosisfoetalis, hidrop foetalis. pengobatan yang terbaik adalah kombinasi pyrimethamine dengantrisulfapyrimidine. Kombinasi ke dua obat ini secara sinergis akan menghambat siklus p-minoasam benzoat dan siklus asam folat. Dosis yang dianjurkan untuk pyrimethamine ialah 25 – 50mg per hari selama sebulan dan trisulfapyrimidine dengan dosis 2.000 – 6.000 mg sehari selama sebulan. Karena efek samping obat tadi ialah leukopenia dan trombositopenia, maka dianjurkan untuk menambahkan asam folat dan yeast selama pengobatan. Trimetoprinm juga ternyata efektif untuk pengobatan toxoplasmosis tetapi bila dibandingkan dengan kombinasi antara pyrimethamine dan trisulfapyrimidine, ternyata trimetoprim masih kalah efektifitasnya. Spiramycin merupakan obat pilihan lain walaupun kurang efektif tetapi efek sampingnya kurang bila dibandingkan dengan obat-obat sebelumnya. Dosis spiramycin yang dianjurkan ialah 2 – 4 gram sehari yang di bagi dalam 2 atau 4 kali pemberian. Beberapa peneliti mengajurkan pengobatan wanita hamil trimester pertama dengan spiramycin 2 – 3 gram sehari selama seminggu atau 3 minggu kemudian disusl 2 minggu tanpa obat. Demikian berselang seling sampai sembuh. Pengobatan juga ditujukan pada penderita dengan gejala klinis jelas dan terhadap bayi yang lahir dari ibu penderita toxoplasmosis.

2. Ascaris Merupakan cacing nematoda yang banyak ditemukan pada anjing dan kucing. Cacing jantanmemiliki panjang 10 cm, sedangkan betina 18 cm. Ada alae servikalis, untuk jantannya adaaiae caudalis. Panjang spikulum 0,75-0,95 mm. Telur berbentuk globular dengan dindingtebal 90 x 75 µn.Gejala klinisKelemahan umum, muntah, diare, pneumonia, berakhir dengan kematian. Pada infeksi Isedang, ketemahan umum, peart touncit, tliare intermitten dan anemia.

Patogenesis

Memiliki siklus hidup yang komptek terdiri dari prenatal, colostral, paratenik dan tengsung. Telur infektif terteten oleh anjing, kemudtan masuk ke datam usus, menetas menjadi larvastadium 2 untuk selanjutnya menuju ke berbagai jaringan tubuh seperti hepar, pancreas danren. Kalau anjing betina bunting, maka L2 akan migrasi ke tubuh foetus mengakibatkan feksi prenatal. Kemudian L2 menjadi L3 di hepar fetus, setelah fetus lahir L3 dapat ditemukan di paru-paru anak anjing kemudian berubah menjadi L4 di lambung dan pulmo, untuk elanjutnya menjadi L5 di usus. Periode prepaten yang dibutuhkan pada infeksi prenatal adalah 23 - 40 hari setelah tahir. Pada infeksi transmamaer, larva berada di air susu induk, anak menyusui, kemudian tertular dan eating menjadi dewasa di usus anak anjing.

Pengobatan dan pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga keberishan, terutama pembuangan kotorananjing dan kucing dan penggunaan desinfektan lantai untuk membunuh telur eating. Pemberian berbagai macam anthelmintik dapat diberikan . Pemberian Fenbendazole dosis50 mg/kg bb per hari hingga 2 minggu post partum. Dengan Ivermectin, jumlah eating dapatmenurun drastis dengan dosis 0,3 mg/kg bb sc.

3. Salivary mucoceleSalivary mucocele dikenal juga dengan sebutan sublingual gland and diet injury. Salivary mucocele adalah pengumpulan mukus saliva yang

Page 3: kumpulan penyakit anjing dan kucing

disebabkan buntunya saluran saliva atau kerusakan jaringan saliva akibat inflamasi. Salivary mucocele ini dapat terjadi pada anjing dan kucing. Bangsa anjing yang sering menderita adalah AGJ dan Poodle (toy, miniatur). Tidak ada kecenderungan terhadap jenis kelamin dan masih belum ada laporan yang bersifat heriditer. Penyebab terjadinya salivary mucocele bermacam-macam. Traumatik dapat terjadiakibat penetrasi benda asing atau gigitan. Sebab inflamasi biasanya berupa sialoadenitis atau adanya benda asing. Sedangkan sebab sekunder, biasanya berasal dari carnassial abcess atau neoplasia.Gejala klinis Gejala yang tampak bervariasi, berdasarkan tingkat keparahan dan lokasi lesi. Kelenjar sublingual merupakan kelenjar saliva yang sering terkena. Kadang ditemukan rasa sakit, kadang tidak. Hewan bisanay akan mengalami disfagia, anoreksia, stridor hemoragi atau dispnea.Pengobatan dan pencegahanPada prinsipnya tidak obat yang dapat digunakan. Terapi yang disarankan adalah operatif. Lakukan drainage atau lancing dengan tujuan untuk mengurangi atau membuang hasil produksi saliva sehingga dapat keluar dari kelenjar. Bisa juga dengan melakukan drainage secara periodik. Tindakan definitif adalah dengan melakukan drainage atau reseksi mucocele. Biasanya kelenjar submandibula dan sublingual secara bersama-sama direseksi. Langkah alternatif adalah melakukan reseksi marsupialisasi atau redireksi aliran saliva. Namun langkah ini masih sering menyebabkan kambuh. Amati abnormalitas pasca operasi. Disfungsi episodik jarang terjadi dan biasanya bersifat transient. Kambuh umumnya dibawah 5% dan lebih disebabkan reseksi yang tidak total, reseksi pada kelenjar yang salah atau adanya kerusakan kelenjar akibat penanganan (iatrogenik). Prognosis baik pada kasus yang tidak disertai penyakit lain.

4. GastritisGasstritis merupakan keradangan dan kerusakan mukosa yang muncul sebaagai respon rangsangan yang melibatkan mukosa gastrium.Gastritis yang berlangsung akut pada hewan kecil biasanya disebabkan karena makan berlebihan, ingesti makanan beracun dan juga sampah. Makan yang berlebihan pada anjing terutama dengan pakan yang mudah difermentasi dan pakan yang sulit dicerna dapat menimbulkan gastritis akut. Agen penyebabnya yaitu makanan yang terfermentasi, bakteri, enterotoksin dan mikotoksin. Ingesti banda asing seperti