39
Femur Tibia Tarsus Pretarsus STERNUM VENTRAL DORSAL Ovipositor Spirakel Koksa Trokhanter Protoraks Metatoraks Mesotoraks Toraks Abdomen Notum Kepala ANTERIOR POSTERIOR

Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

FemurTibia

TarsusPretarsusSTERNUM

VE

NT

RA

LD

OR

SA

L

Ovipositor

Spirakel

KoksaTrokhanter

Protoraks

Metatoraks

Mesotoraks

Toraks Abdomen

Notum

Kepala

ANTERIOR POSTERIOR

Page 2: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kepala

Mata fasetMata: mata faset, mata tunggal (oseli)

Antena

Alat Mulut: - Menggigit-mengunyah- Menusuk-menghisap- Meraut-menghisap- Mengkait-menghisap

Page 3: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Gejala Kerusakan pada Tanaman

Ditentukan oleh :

Tipe alat mulutCara hidup serangga

Tipe Alat Mulut Cara Hidup Gejala Kerusakan pada Tanaman

Menggigit-mengunyah Permukaan tanaman

Menggerek

Mengorok

Di perakaran

Bekas gigitan, lubang pada bagian tanaman terserang

Gejala gerekan

Gejala korokan

Kerusakan pada akar

Menusuk-menghisap Permukaan tanaman

Di dalam jaringan daun

Bercak klorosis atau nekrosis

Puru pada daun

Meraut-menghisap Permukaan tanaman Bercak keperakan pada bagian tanaman yang diserang

Mengkait-menghisap Di dalam buah Gejala gerekan di dalam buah

Page 4: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan
Page 5: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

I. Alat Mulut Menggigit-mengunyah

Komponen:Labrum, Mandibel, Maksila + palpus, Labium + palpus

Page 6: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Perycima cruegeri (Noctuidae)Pohon flamboyan

yang mengalami defoliasi

Penyebab: Serangga pengunyah daun (leaf chewer) dan pelahap daun (defoliator)

1. Habisnya daun-daun pepohonan atau herba

Bentuk-bentuk Gejala Serangan

Page 7: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Penyebab:Serangga skeletonizer = Penulang daun

2. Daun berlubang

Serangga Shothole = pembuat lubang tembak

Page 8: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Penyebab:Serangga Leaf roller = Penggulung daunSerangga Leaf folder = Pelipat daun

Cnaphalocrocis medinalis

3. Daun Menggulung

Page 9: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Gejala Serangan Penggulung Daun Pisang,Erionota thrax

Page 10: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Penyebab:Serangga Windowpaning = Pembentuk gejala kaca

4. Terbentuknya jendela-jendela transparan pada daun

Page 11: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

5. Gejala Korokan pada daun

Penyebab: Serangga leafminer (pengorok daun) Larva hidup di antara dua lapisan epidermis daun

5. Gejala Korokan pada daun

Penyebab: Serangga leafminer (pengorok daun) Larva hidup di antara dua lapisan epidermis daun

Jaringan daun yang dikorok

• Parenkima pagar: korokan hanya terlihat pada permukaan atas daun

• Parenkima spons: korokan hanya terlihat pada permukaan bawah daun

• Keduanya: korokan terlihat pada permukaan atas dan bawah

Jaringan daun yang dikorok

• Parenkima pagar: korokan hanya terlihat pada permukaan atas daun

• Parenkima spons: korokan hanya terlihat pada permukaan bawah daun

• Keduanya: korokan terlihat pada permukaan atas dan bawah

Page 12: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Tipe-tipe Korokan

a. Berbentuk Lorong (Linear)b. Berbentuk Blobor (Blotch)

Larva pengorok daun

Page 13: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kelompok PengorokKelompok Pengorok

Lepidoptera

F. Gracillariidae, tanaman inang dikotil

Contoh: pengorok daun jeruk Phyllocnistis

citrella (lorong), pengorok daun angsana

Phyllonorycter pentadesma (blobor)

Lepidoptera

F. Gracillariidae, tanaman inang dikotil

Contoh: pengorok daun jeruk Phyllocnistis

citrella (lorong), pengorok daun angsana

Phyllonorycter pentadesma (blobor)

Diptera

F. Agromyzidae, tanaman inang dikotil

Contoh: pengorok daun Liriomyza spp.

(lorong)

Diptera

F. Agromyzidae, tanaman inang dikotil

Contoh: pengorok daun Liriomyza spp.

(lorong)

Coleoptera

F. Chrysomelidae, Hispinae, tanaman inang monokotil

Contoh: pengorok daun bibit kelapa Promecotheca cumingii (blobor)

Coleoptera

F. Chrysomelidae, Hispinae, tanaman inang monokotil

Contoh: pengorok daun bibit kelapa Promecotheca cumingii (blobor)

Page 14: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

6. Gejala Gerekan6. Gejala Gerekan

Bagian yang digerek• batang• ranting• buah• biji• akar

Gerekan dilakukan oleh• Larva: setelah telur menetas• Imago: untuk makan dan bertelur

Bagian yang digerek• batang• ranting• buah• biji• akar

Gerekan dilakukan oleh• Larva: setelah telur menetas• Imago: untuk makan dan bertelur

Penyebab: Serangga penggerek

Page 15: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kelompok Penggerek

Lepidoptera

Famili Cossidae: penggerek batang kakao/kopi Zeuzera coffeae

Kelompok Penggerek

Lepidoptera

Famili Cossidae: penggerek batang kakao/kopi Zeuzera coffeae

Famili Noctuidae: penggerek buah tomat/kapas Helicoverpa armigera

Page 16: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Famili Pyralidae

Hama Penggerek Batang Padi Umumnya tergolong dalam famili ini

• Scirpophaga incertulas = penggerek batang padi kuning• Scirpophaga innotata = penggerek batang padi putih• Chilo suppressalis = penggerek batang padi bergaris

Sundep Beluk

Page 17: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Coleoptera

Famili Cerambycidae

Coleoptera

Famili Cerambycidae

Page 18: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Famili Buprestidae:

contoh penggerek batang Chrysochroa bicolor

Famili Buprestidae:

contoh penggerek batang Chrysochroa bicolor

Famili Scolytidae:

contoh hama bubuk buah kopi Hypothenemus hampei

Famili Scolytidae:

contoh hama bubuk buah kopi Hypothenemus hampei

Page 19: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kumbang penggerek batang pohon umumnya hanya

menyerang pohon yang tumbuh merana

Cerambycidae

Buprestidae

Scolytidae

Kumbang penggerek batang pohon umumnya hanya

menyerang pohon yang tumbuh merana

Cerambycidae

Buprestidae

Scolytidae

Page 20: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan
Page 21: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

II. Alat Mulut Menusuk-menghisap

Komponen:LabrumStilet mandibelStilet maksilaRostrum

Page 22: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Umumnya terdapat pada Homoptera dan Hemiptera

Pada stilet maksila terdapat dua saluran:

a. Saluran saliva: mengalirkan saliva pada bagian tanaman yang ditusukb. Saluran makanan: mengalirkan cairan tanaman ke dalam saluran pencernaan

Bagian tanaman yang dihisap• Daun• Buah• Biji• Batang/ranting

Page 23: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Dua macam saliva:

• Saliva pembentuk seludang sebagai pelindung stilet saat ditusukkan

• Saliva yang berfungsi mengawali pencernaan di luar saluran pencernaan (mencerna pati dan dinding sel agar pengisapan lebih mudah)

Page 24: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kutudaun, kutu putih, kutu tempurung, kutu loncat,wereng daun, dan kebanyakan Homoptera lainnya

Tempat penusukan dan pengisapan:

Parenkima

Pradewasa Coccidae, sebagian besar Hemiptera

Floem

Page 25: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Xylem

CercopidaeCicadidae (Tonggeret)

Page 26: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

1. Bintik-bintik putih pada permukaan daun (Tingidae, Cicadellidae)

Bentuk Gejala Serangan Hama Pengisap

2. Pucuk layu

Anoplocnemis phasiana

Page 27: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

3. Hopperburn: tanaman kering seperti terbakar; pada pertanaman padi akibat serangan wereng coklat (Nilaparvata lugens)

4. Nekrosis: jaringan di sekitar tusukan mati, akibat injeksi saliva yang bersifat toksin. Kepik Helopeltis antonii Miridae) pada pucuk teh dan buah kakao

Page 28: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

5. Cendawan jelaga (sooty mold): lapisan berwarna hitam yang tumbuh pada embun madu (honeydew) yang dihasilkan serangga pengisap.

Contoh: kutu tempurung Coccus viridis (Coccidae) pada kopi, jambu, jeruk dll.

Page 29: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan
Page 30: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

III. Alat Mulut Meraut-menghisap

Komponen: Labrum, stilet mandibel (1 buah), stilet maksila (1 pasang), labium (membentuk rostrum yang pendek)

Page 31: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Karakteristik alat mulut ini:

stiletnya pendek, mengisap cairan sel-sel epidermis; sel-sel akan terisi udara sehingga menghasilkan gejala yang khas (lapisan keperakan).

Umumnya terdapat pada Thysanoptera (Trips)

Page 32: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Gejala serangan trips

Page 33: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

IV. Alat Mulut Mengkait-menghisap

Contoh: alat mulut pada larva lalat buah

Komponen:Kait mulutCephalopharingeal skeleton

Page 34: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Serangga-serangga dengan Alat Mulut Mengkait-menghisap dan Gejala Kerusakan yang Ditimbulkannya

Page 35: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan
Page 36: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

PURU (GALL)PURU (GALL)

Puru : pertumbuhan jaringan tanaman yang tidak normal

(berlebihan) akibat kehadiran organisme lain dalam

jaringan

Hipertrofi: pembesaran ukuran sel

Hiperplasia: peningkatan jumlah sel

Puru : pertumbuhan jaringan tanaman yang tidak normal

(berlebihan) akibat kehadiran organisme lain dalam

jaringan

Hipertrofi: pembesaran ukuran sel

Hiperplasia: peningkatan jumlah sel

Secara umum puru memiliki susunan jaringan yang sama

• Jaringan nutrisi: kaya akan protein

• Jaringan pelindung: tersusun dari sel-sel berdinding

tebal, kaya akan lignin dan tanin

• Jaringan yang tersusun dari sel-sel yang normal

Page 37: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

• Puru tertentu (determinate): bentuk dan warna berbeda dengan jaringan tanaman, dan memiliki bentuk yang khas untuk tiap spesies serangga

Tipe puru

• Puru taktentu (indeterminate): hanya berupa pembengkakan /pelekukan jaringan dengan bentuk yang sederhana

Page 38: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan
Page 39: Kuliah 2 Morfologi dan Gejala Kerusakan

Kelompok Pembentuk PuruKelompok Pembentuk PuruHomoptera

F. Psyllidae: Megatrioza vitiensis pada daun jambu bol

F. Aphididae: puru sederhana

Homoptera

F. Psyllidae: Megatrioza vitiensis pada daun jambu bol

F. Aphididae: puru sederhanaDiptera

F. Cecidomyiidae (umum): Hama ganjur (Orseolia oryzae)

pada padi

Diptera

F. Cecidomyiidae (umum): Hama ganjur (Orseolia oryzae)

pada padi