KTI Skripsi No.22 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Di Rumah Sakit_NoRestriction

7/25/2019 KTI Skripsi No.22 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Di Rumah Sakit_NoRestriction

1/40

http://kti skripsi kebidanan blogspot com

http://kti skripsi keperawatan blogspot com

KARAKTERISTIK BALITA DENGAN DEMAM KEJANG

DI RUMAH SAKIT .........

PERIODE 2007 - 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Di ploma I I I Kebidanan di Akademi Kebidanan ............

Kabupaten ............


2/40



LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis I ni Telah D i Setujui Untuk Dipertahankan D ihadapan T im

Penguji K arya Tulis I lmiah Program Pendidikan Di ploma-II I

Kebidanan ............ Kabupaten ............

Pembimbing


3/40



Judul : Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang di Rumah Sakit Umum

Periode 2007-2010Nama : ............

Nim :Program : D-III Akademi Kebidanan ............ Kabupaten ............

Pembimbing Penguji I

Penguji II


4/40



Judul : Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang di Rumah Sakit

......... Periode 2007-2010

Nama : ............

Nim :

Program : D III Kebidanan ............

ABSTRAK

Demam Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara

akibat dari aktifitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yangberlebihan. Dengan penanggulangan yang tepat prognosisnya baik dan tidak

menyebabkan kematian. Kejadian demam kejang diperkirakan 2 4% di Amerika

Serikat, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan lebih tinggi. Kira-kira

20% kasus merupakan Demam Kejang Kompleks. Dan lebih sering terjadi pada anaklaki- laki. Dan di Indonesia khususnya didaerah Tegal, Jawa Tengah tercatat 6 balita

tewas akibat serangan demam kejang, dari 62 kasus penderita demam kejang.

Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui Karakteristik Balita Dengan

Demam Kejang yang dilakukan pada bulan Februari-Juni dengan menggunakan datasekunder yang di peroleh dari edical Record Rumah Sakit ......... sebanyak 52orang. Setelah diolah selanjutnya data dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang karakteristik balita

d d k j b d k 2 4 t h it b k 26 (50%)


5/40



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang tanpa

henti memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kasih sayang-Nya sehingga atas

ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Di Rumah Sakit ......... Periode 2007-

2010.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan Peogram Pendidikan Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan

............ Kabupaten .............

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan


6/40



4. Seluruh pegawai Rumah Sakit ......... yang telah banyak membantu dalam

pengambilan data sekunder (Rekam Medik) sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat terselesaikan.

5. Seluruh Staf Dosen Akademi Kebidanan ............ yang telah memberikan ilmu

dan nasehat selama penulis menjalankan pendidikan.

6. Sahabat yang selalu bisa di andalkan dalam susah dan senang, teman-teman

seperjuangan di Akademi ............ Angkatan VI yang turut membantu

memberikan semangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

7. Adik-adik di bangsal bawah yang menjadi sahabat terdekat di saat sakit dan

sehat serta menemani di saat sulit dengan rangkulan persahabatan yang takkan

terlupakan.

P liti d i b h K T li Il i h i i ih j h d i


7/40



DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL...................................................................................................... viDAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. vii

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 11.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 41.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 62.1 Defenisi ..................................................................................................... 6

2.1.1 Demam .................................................................................... 6

2.1.2 Kejang ..................................................................................... 6

2 1 3 D K j 6


8/40



3.4.1 Lokasi Penelitian .................................................................... 20

3.4.2 Rencana Penelitian ................................................................. 213.5 Populasi dan Sampel ................................................................................. 21

3.5.1 Populasi .................................................................................. 213.5.2 Sampel .................................................................................... 22

3.6 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 22

3.7 Analisa Data .............................................................................................. 223.8 Teknik Analisa Data ................................................................................. 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 24

4.1 Hasil penelitian ........................................................................................ 244.1.1 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan

Umur ..................................................................................... 24

4.1.2 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan

Jenis Kelamin ........................................................................ 254.1.3 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan

Jenis Persalinan ..................................................................... 26

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 27

4.2.1 Umur ...................................................................................... 274.2.2 Jenis Kelamin ........................................................................ 274.2.3 Jenis Persalinan .................................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 30


9/40



DAFTAR TABEL

4.1.1 Distribusi frekuensi balita dengan demam kejang berdasarkan umur.

4.1.2 Distribusi frekuensi balita dengan demam kejang berdasarkan jenis kelamin

4.1.3 Distribusi frekuensi balita dengan demam kejang berdasarkan jenis persalinan


10/40



DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Pengantar Permohonan Survei Data Penelitian

Lampiran II : Surat Pengantar Izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Harapan

Mama ke Rumah Sakit ..........

Lampiran III : Surat Balasan Selesai Penelitian dari Rumah Sakit .........

Lampiran IV : Lembar Pengumpulan Data.

Lampiran VI : Lembar Monitoring Konsultasi Karya Tulis Ilmiah.


11/40



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam bukanlah penyakit, melainkan gejala suatu penyakit, salah satu

penyebab demam adalah akibat infeksi virus misalnya seperti flu, cacar, campak,

SARS, demam berdarah, tifus, radang tenggorokan dan lain-lain. (Nakita,2007)

Secara sederhana, demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas normal,

meskipun tidak semua kenaikan suhu tubuh termasuk demam. Dan kenaikan suhu

tubuh merupakan bagian dari reaksi biologis kompleks, yang diatur dan dikontrol

oleh susunan syaraf pusat. Demam merupakan gambaran karakteristik dari kenaikan

h l h k b b i kit i f k i d i f k i hi l dib d k


12/40



Tetapi tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari

tinggi rendahnya ambang kejang seorang anak. Pada anak dengan ambang kejang

yang rendah, kejadian kejang terjadi pada suhu 38 0 C sedangkan anak dengan

ambang kejang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40

0

C atau lebih. (Maulana,

2009)

Demam adalah penyebab utama terjadinya demam kejang. Selain itu terdapat

faktor riwayat demam kejang pada orang tua atau saudara kandung, perkembangan

terlambat, problem pada masa neonatus, anak dalam perawatan khusus, dan kadar

natrium yang rendah. Setelah demam kejang pertama, kira-kira 33% anak akan

mengalami satu kali rekurensi atau lebih, dan kira-kira 9% anak mengalami 3 kali

rekurensi atau lebih, risiko rekurensi meningkat dengan usia dini, cepatnya anak

d t k j t l h d ti b l t t d h t k j i t


13/40



Kejadian demam kejang diperkirakan 2-4% di Amerika Serikat, Amerika

Selatan, dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan lebih tinggi. Kira-kira 20% kasus

merupakan demam kejang kompleks. Umumnya demam kejang timbul pada tahun

kedua kehidupan (17-23 bulan). Demam kejang sedikit lebih sering pada laki-laki.

( Mansjoer, 2000 )

Bila kejang sering berulang dan berlangsung lama (lebih dari 5 menit), bisa

mengakibatkan kerusakan sel-sel otak akibat terhambatnya aliran oksigen ke otak, hal

ini dapat menyebabkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan retardasi mental. (Nakita, 2007)

Angka kejadian epilepsi berbeda-beda tergantung dari cara penelitiannya;

Lumbang Tobing (1975) mendapatkan 6%, sedangkan Livingstone (1954) dari

golongan demam kejang sederhana mendapatkan 2,9% yang menjadi epilepsi, dan

l il i di k i l h d t t 97% j di il i


14/40



Sedangkan berdasarkan data survei awal peneliti pada tanggal 24 Februari

2010 di Rumah Sakit terdapat kasus balita dengan demam kejang berjumlah 52

orang balita yang mengalami demam kejang selama periode 2007 - 2010.

Sesuai dengan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul Karakteristik Balita

Demam Kejang di Rumah Sakit Periode 2007 - 2010.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti merumuskan pertanyaan

masalah pada penelitian ini adalah bagaimana Karakteristik Balita Dengan Kejang

di Rumah Sakit ......... Periode 20072010.

1.3 Tujuan Penelitian

1 3 1 T j U


15/40



1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pihak Rumah Sakit Umum .........

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Rumah Sakit ......... dalam

meningkatkan pelayanan terutama pada Balita Demam Kejang.

1.4.2 Bagi Instansi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan serta untuk menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan mahasiswi Akbid .............

1.4.3 Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan baik itu teori maupun praktek

khususnya dalam pelaksanaan metodologi penelitian.


16/40



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi

2.1.1 Demam

Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi normal. Demam

merupakan salah satu manifestasi sistemik tubuh terhadap radang. Bakteri, virus

yang menyerang tubuh, sel kanker, sel mati yang menghasilkan zat yang disebut

pirogen eksogen. Pirogen eksogen ini merangsang mekrofag dan monosit untuk

menghasilkan sejenis protein yang disebut pirogen endogen. Pirogen endogen

merangsang sel-sel hipotalamus menghasilkan prostaglandin E, prostaglandin ini

k l di hi l d h b h i i D


17/40



Demam Kejang adalah serangan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu

tubuh (suhu rektal di atas 38oC). (Sujono, 2009)

2.2 Klasifikasi

Demam Kejang dapat dibagi atas 2 jenis :

1. Demam kejang sederhana (simple febrile seizure)

Kejang berlangsung dengan singkat kurang dari 15 menit dan umumnya

berhenti sendiri. Kejang berbentuk tonik atau klonik tanpa gerakan fokal.

Kejang tidak berulang dalam 24 jam.kejang demam sederhana merupakan

80% dari seluruh kejang demam.

2. Demam kejang kompleks ( complex febrile seizure)

Kejang demam dengan salah satu ciri :

K j l 15 i


18/40



3. Gangguan elektrolit, yaitu hipokalsemia (kurang dari 7 mg/dl) yang terjadi

pada bayi kurang bulan, bayi kecil untuk usia kehamilan, hipertiroid;

hiponatremia (kurang dari 130 mg/dl) atau hipernatremia ( lebih dari 130

mg/dl ); hiperbilirubinemia ( kernikterus ); kekurangan vitamin B6.

4. Infeksi (tetanus neonatorum, Maningitis).

5. Bayi dengan kelainan kongenital (anensefali, hidrosefalus,

meningoensefalokel). ( Manuaba, 2008)

2.3.1 Gejala

1. Kedua kaki dan tangan kaku kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat

dan berlangsung dalam beberapa detik atau menit.

2. Bola mata terbalik keatas, gigi terkatup rapat.

3 S i k li di i h k l i d i l hid


19/40



3. Saat kejang anak tidak berespon terhadap rangsangan seperti panggilan,

cahaya (penurunan kesadaran). (Sujono,2009)

2.4 Patologi

Infeksi yang terjadi pada jaringan di luar kranial seperti tonsilitis, otitis media

akut, bronkitis penyebab terbanyaknya adalah bakteri yang bersifat toksik. Toksik

yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat menyebar keseluruh tubuh melalui

hematogen maupun limfogen.

Penyebaran toksik keseluruh tubuh akan direspon oleh hipotalamus dengan

menaikan pengaturan suhu di hipotalamus sebagai tanda bahaya secara sistemik, hal

ini merangsang kenaikan suhu dibagian tubuh lain seperti otot, kulit sehingga terjadi

peningkatan kontraksi otot, disertai pengeluaran mediator kimia seperti epinefrin dan

l di P l di ki i i i d i k


20/40



2. Terulangnya Kejang

Kemungkinan terjadinya ulangan kejang kurang lebih 25% s/d 50% pada 6

bulan pertama dari serangan pertama.

3. Epilepsi

Risiko menjadi epilepsi tergantung kepada faktor:

a. Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga.

b. Kelainan dalam perkembangan atau kelainan syaraf sebelum sebelum

anak menderita kejang demam.

c. Kejang yang berlangsung lama atau kejang fokal.

4. Hemiparesis

Biasa terjadi pada anak yang mengalami kejang lama (berlangsung lebih dari

30 i ) b ik b if f k l K l h i d


21/40



2.6 Gambaran Klinis

Terjadinya bangkitan kejang pada bayi atau anak kebanyakan bersamaan

dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang disebabkan infeksi dari luar

susunan saraf pusat; misalnya tonsillitis, otitis media akut, bronchitis, furunkulosis,

dan lain-lain. Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu

demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik,

tonik, klonik, fokal atau akinetik. Umum nya kejang akan berhenti sendiri. Begitu

kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak tetapi setelah

beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya

kelainan saraf.

2.7 Pencegahan dan Penanganan Kejang

2 7 1 P h


22/40



2.7.2 Penanganan Di Rumah

Jangan panik sikap yang tenang akan sangat membantu kita lebih

berkonsentrasi untuk melakukan tindakan pertolongan pertama berikut ini :

1. Ganjal gigi anak dengan kain bersih, bisa sapu tangan atau serbet makan,

agar lidah tidak tergigit.

2. Bila anak sedang makan atau ada sesuatu di dalam mulutnya, segera

keluarkan supaya anak bisa lebih leluasa bernafas dan terhindar dari

kemungkinan tersedak.

3. Miringkan tubuh anak agar tak menelan cairan muntahnya sendiri, yang

dapat membuat anak tersedak dan sulit bernafas.

4. Kejang membuat gerakan-gerakan anak tak terkontrol. Agar terhindar dari

d i d hk b d b d k / j b d di d k k


23/40



4. Anak tak sadarkan diri setelah kejang berhenti

2.7.2 Penanganan Bidan Atau Puskesmas

1. Memberi O2

2. Memasang Infus dekstrose 10%

3. Memberi Obat Anti kejang (fenobarbital 20 mg/kgbb IV atau IM

4. Memberi vitamin B6

5. Mempertahankan suhu tubuh

6. Memperhatikan pernafasan dan denyut jantung

7. Melakukan rujukan segera. (Manuaba, 2009)

2.7.4 Penanganan Kejang Di Rumah Sakit

Penatalaksanaan yang dilakukan saat pasien di rumah sakit antara lain :

i b l k j k d i di b ik di i


24/40



4. Pemberian cairan intravena untuk mencukupi kebutuhan dan memudahkan

daam pemberian terapi intravena. Dalam pemberian cairan intravena

pemantauan intake dan output cairan selama 24 jam perlu dilakukan,

karena pada penderita yang berisiko terjadinya peningkatan tekanan

intracranial kelebihan cairan dapat memperberat penurunan kesadaran

pasien. Selain itu pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial

juga pemberian cairan yang mengandung natriu (NaCl) perlu dihindari.

5. Pemeberian kompres air es untuk membantu menurunkan panas dari

derajat yang tinggi (suhu tubuh) ke benda yang mempunyai derajat lebih

rendah (kain kompres). Dan dapat dikombinasikan dengan pemberian

antipiretik seperti prometazon 4-6 mg / kg BB / hari ( terbagi dalam 3 kali


25/40



pemeriksaan penunjang lain untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang

menjadi penyebab infeksi sangat perlu dilakukan. Pemeriksaan ini

dilakukan untuk memilih jenis antibiotik yang cocok diberikan pada

pasien anak dengan kejang demam. (Sujono, 2009)

2.8 Karakteristik Balita Dengan Kejang Demam

1. Umur

Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun.

a. Kurang dari 3% dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah

mengalami kejang demam.

b. Jarang terjadi pada anak yang berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari


26/40



2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah jumlah dari sebuah susunan, fungsional dan ciri-ciri dari

tingkah laku makhluk hidup yang meliputi sistem reproduksi dari interaksi

orangtua dan membedakan antara pria dan wanita.

Kejang demam lebih sering didapat pada anak laki-laki daripada anak

perempuan dengan perbandingan 2:1 hal tersebut mungkin disebabkan oleh

karena pada wanita didapatkan kematangan otak yang lebih cepat dibanding

laki-laki.

Klasifikasi Jenis Klamin :

- Perempuan

- Laki-laki


27/40


28/40



3.2.2 Umur

Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak lahir hingga

saat sekarang yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidian

epidemiologi. Dengan kategori :

- 1 2 tahun

- > 2 4 tahun

- >4 - 5 tahun (Skala Ordinal)

3.2.3 Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah salah satu hal utama dari individu yang ada pada banyak

makhluk hidup dan yang membedakan masing-masing sebagai pria maupun wanita.

Dengan ketegori :


29/40



3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipikih menjadi tempat penelitian di Rumah Sakit ......... tentang

Kejang Demam karena merupakan rumah sakit rujukan. Selain itu di rumah sakit ini

memenuhi jumlah populasi Balita dengan demam kejang.

3.4.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juli 2010,

dengan uraian kegiatan meliputi pengajuan judul, survey data pendahuluan penelitian,

dan menyusun laporan Karya Tulis Ilmiah.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi


30/40



3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah data sekunder yang diambil

dari pendataan Medical Record dan diperoleh secara tidak langsung di Rumah Sakit

......... Periode 2007-2010.

3.7 Tekhnik Pengumpulan Data

Data yang telah dikumpul selanjutnya diolah secara manual melalui langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing : upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumulkan.

2. Tabulating : merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang terdiri

dari beberapa baris kolom digunakan untuk memaparkan sekaligus


31/40



BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Karakteristik

Balita dengan Demam Kejang di Rumah Sakit ......... Periode 2007 - 2010 adalah

sebagai berikut :

4.1.1 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan Umur

Tabel 4.1.1

Ditribusi Frekuensi Balita Dengan Demam Kejang

Berdasarkan Umur di Rumah Sakit .........

Periode 2007-2010

No Umur (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)


32/40



4.1.2 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1.2

Ditribusi Frekuensi Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan

Jenis Kelamin di Rumah Sakit .........

Periode 2007-2010

No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 34 65,39

2 Perempuan 18 34,61

Jumlah 52 100

Sumber : Dari Medical Record Rumah Sakit .........

Dari tabel 4.1.2 dapat dilihat bahwa balita yang mengalami demam kejang

adalah laki-laki sebanyak 34 orang (65,39%), dan balita yang mengalami demam

kejang adalah perempuan sebanyak 18 orang (34,61%).

4.1.3 Karakteritik Balita Dengan Demam Kejang Berdasarkan Jenis

Persalinan


33/40



3.2 Pembahasan

Dari penelitian tentang balita dengan demam kejang periode 2007-2010

didapati sebanyak 52 orang yang terdapat di Rumah Sakit ..........

4.2.1 Umur

Dari tabel 4.1.1. dapat dilihat bahwa mayoritas Balita yang mengalami

Demam Kejang adalah umur 1-2 tahun sebanyak 32 orang (61,53 %), dan minoritas

Balita mengalami Demam Kejang adalah umur 5 tahun sebanyak (9,62%).

Kurang dari 3% dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah mengalami

demam kejang . Jarang terjadi pada anak yang berumur kurang dari 6 bulan atau lebih

dari 5 tahun.Insiden tertinggi didapat pada umur 2 tahun dan menurun pada umur 4

tahun. Serangan pertama biasanya terjadi dalam 2 tahun pertama dan kemudian


34/40



disebabkan oleh karena pada wanita didapatkan kematangan otak yang lebih cepat

dibanding laki-laki.

Dan menurut peneliti hasil penelitian dan teori benar karna proses kematangan

otak dan perkembangan pada anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-

laki, oleh karena itulah balita berjenis kelamin laki-laki lebih rentan mengalami

demam kejang.

4.2.3 Jenis Persalinan

Dari tabel 4.1.3 dapat dilihat bahwa mayoritas balita yang mengalami demam

kejang adalah Sectio cesaria sebanyak 28 orang (53,85 %), dan minoritas balita yang

mengalami demam kejang dengan Forcep sebanyak 4 orang (7,69 %).

Sedangkan menurut Manuaba (2008) komplikasi persalinan dan trauma


35/40



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitain mengenai karaktersitik balita dengan demam

kejang di RS ......... periode 2007-2010, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Dari hasil penelitian karakteristik balita dengan demam kejang yang

mengalami sebanyak 52 orang.

5.1.2 Dari karakteristik balita dapat dilihat bahwa mayoritas Balita yang

mengalami demam kejang adalah umur 1-2 tahun sebanyak 32 orang

(61,53 %), dan minoritas balita mengalami demam kejang adalah umur


36/40



5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dalam upaya menurunkan angaka kejadian

kejang demam diantaranya :

5.2.1 Diharapkan kepada kepada pihak Rumah Sakit ......... agar lebih

meningkatkan mutu pelayanan baik dari segi kwalitas maupun kwantitas

dalam memberikan pelayanan, khususnya penyakit demam kejang pada

balita. dan melengkapi fasilitas-fasilitas peralatan medis agar dapat

menangani kasus demam kejang, serta khususnya di bagian rakam

medik agar dapat lebih, melengkapi data secara akurat terutama yang

berkaitan dengan kasus demam kejang.

5.2.2 Dan bagi instansi pendidikan dapat menjadikan kasus demam kejang


37/40



DAFTAR PUSTAKA

Betz, L, Cecily & Sowden. 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, EGC: Jakarta

Chandra, Budiman. 2008, etodologi Penelitian Kesehatan, EGC: Jakarta

Hidayat, A, Aziz, 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika:

Jakarta

,2007, etopel Kebidanan Tekhnik Analisa Data, Salemba Medika:

Jakarta

Nakita, 2007,P3AS (Pertolongan Pertama Pada Anak Sakit), Sarana Bobo: Jakarta

Ngastiyah. 2005,Perawatan Anak Sakit, EGC: Jakarta

Notoatmodjo. 2007,Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta: Jakarta


38/40



DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : ............

Tempat / Tanggal lahir :

Agama :

Anak Ke :

Alamat :

DATA ORANG TUA

Nama Ayah :

Nama Ibu :

Alamat :


39/40



http://kti skripsi kedokteran blogspot com

http://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

PENGUMPULAN DATA DEMAM KEJANG

DI RUMAH SAKIT .........

PERIODE 2007-2010No No.RM Nama Umur

(Tahun)

Jenis

Kelamin

Usia

Kehamilan

Jenis Persalinan Diagnosa Alamat

1 117912 E 2 L 33 Minggu SC SFC Jl.2 084231 U 3,5 L 32 Minggu SC SFC

3 118379 R 1 P 34 Minggu Spontan SFC

4 115999 F 2 L 34 Minggu Spontan SFC

5 117381 D 2 L 37 Minggu Spontan SFC

6 085344 C 3 L 38 Minggu Spontan SFC

7 119978 A 1 P 30 Minggu Spontan SFC

8 119934 A 1,5 P 32 Minggu Spontan SFC

9 099050 G 1 L 34 Minggu Spontan SFC

10 073207 J 2 L 34 Minggu SC SFC

11 097575 L 1,6 L 34 Minggu Spontan SFC

12 093978 D 2 L 36 Minggu SC SFC+GE13 120379 M 1,4 L 37 Minggu Spontan SFC

14 120673 B 1,1 P 34 Minggu SC SFC

15 111665 V 3 L 32 Minggu SC SFC

16 101475 Z 2,5 P 32 Minggu Spontan SFC

17 061166 A 5 P 34 Minggu Ekstraksi Fakum SFC+TONSILLOPHARYNGITIS

18 124674 E 2 P 34 Minggu Spontan SFC

19 124618 I 2 P 36 Minggu Spontan SFC+TIFOID

20 122373 P 3 L 32 Minggu Ekstraksi Vakum SFC

21 125581 Y 1 L 28 Minggu Spontan SFC

22 125503 U 1,2 P 34 Minngu Spontan SFC

23 127732 O 1 L 37 Minggu Spontan SFC

24 128307 K 4,3 L 37 Minggu Spontan SFC

25 120673 F 2 P 37 Minggu Spontan SFC

26 116748 C 5 L 34 Minggu Spontan SFC

27 121656 S 1,8 P 34 Minggu Spontan SFC


40/40



http://kti skripsi kedokteran blogspot com

http://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

28 104945 S 3 P 34 Minggu SC SFC

29 071756 F 5 P 36 Minggu Spontan SFC+ISPA

30 129224 R 3 L 36 Minggu Spontan SFC

31 123437 N 4 L 37 Minggu Spontan SFC

32 124414 D 1 P 32 Minggu Spontan SFC

33 131972 M 4 L 34 Minggu Ekstraksi Vakum SFC

34 099050 Y 2,5 L 36 Minggu SFC

35 132486 T 1,6 P 38 Minggu Spontan SFC

36 141300 R 1,6 L 38 Minggu Spontan SFC+ISPA

37 140723 Q 2 L 34 Minggu Spontan SFC+ISPA

38 141445 R 1,9 L 32 Minggu Spontan SFC+ISPA

39 142208 T 1,4 L 34 Minggu Spontan SFC

40 143899 H 1,2 P 34 Minggu Spontan SFC

41 146388 N 4 L 34 Minggu Spontan SFC

42 146992 M 3,5 L 37 Minggu Spontan SFC+OMP SIN

43 148600 L 1,9 L 37 Minggu Spontan SFC

44 148510 P 2,3 L 35 Minggu Spontan SFC+PNEUMONIA45 148147 A 1,8 L 34 Minggu Ekstraksi Vakum SFC

46 148170 A 3,4 L 34 Minggu Spontan SFC

47 149872 D 2 P 35 Minggu Spontan SFC

48 150200 B 1 L 35 Minggu Spontan SFC

49 145750 C 2 P 37 Minggu Spontan SFC

50 148097 Y 4 L 34 Minggu Spontan SFC

51 145707 U 1,4 L 40 Minggu Spontan SFC

52 151920 i 5 L 34Minggu Spontan SFC

........., 26 juni 2010

Diketahui OlehRS .........

Ka. Bag. Rekam Medik

Documents

KTI Skripsi No.22 Karakteristik Balita Dengan Demam Kejang Di Rumah Sakit_NoRestriction