Upload
azizatul-hamidiyah
View
518
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBUTERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI DESA
............. KECAMATAN ......... KABUPATEN ........
KARYA TULIS ILMIAH / SKRIPSI
Oleh:................
NIM. ...............
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES ........
JURUSAN ........PROGRAM STUDI ................
TAHUN 2011
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Departemen
Kesehatan RI, 2004). Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat di
Indonesia adalah kematian bayi dan balita yang masih tinggi.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia ini masih jauh dari target
yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan sasaran
pembangunan. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2007 AKB masih berada pada kisaran 34/1.000 kelahiran hidup.
Sementara AKB di Jawa Barat masih berada pada level yang cukup tinggi
yaitu di atas 40 per 1.000 kelahiran hidup (Departemen Kesehatan RI,
2007). Sementara berdasarkan Susenas 2004 Angka Kematian Balita di
Indonesia sebesar 74 per 1000 balita (http://www.badanpusatstatistik.co.id).
Anak Balita merupakan golongan yang rentan terhadap masalah
kesehatan. Kesehatan balita pada hakikatnya adalah masalah kesehatan
masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan secara medis
dan pelayanan kesehatan saja. Gangguan kesehatan yang terjadi pada
balita mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik pada masa
balita maupun masa berikutnya (Supriasa, 2002). Upaya untuk memantau
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
pertumbuhan dan perkembangan balita salah satunya adalah dengan
Posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).
Balita adalah salah satu sasaran dalam pelayanan kesehatan di
Posyandu. Gangguan kesehatan yang terjadi pada balita mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan baik pada masa balita maupun masa
berikutnya, sehingga perlu mendapatkan perhatian (Supariasa, 2002).
Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dapat dilihat dengan
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita, dimana balita yang sehat
tiap bulan naik berat badannya karena garis pertumbuhan normal seorang
balita yang dibuat pada KMS untuk mengetahui seorang anak tumbuh
dengan normal atau menyimpang (Departemen Kesehatan, 2003). Dengan
cara berkunjung secara teratur ke posyandu untuk ditimbang berat
badannya.
Salah satu indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
keaktifan kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan tersebut yang dalam
hal ini spesifik kepada pemanfaatan pelayanan kesehatan posyandu.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di posyandu diperlukan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
intervensi dari pembina posyandu yaitu puskesmas untuk menjamin
pelaksanaan penyuluhan pada ibu bayi dan ibu balita dapat tercapai sesuai
dengan target (Werdiningsih, 2001).
Di Indonesia 153.681 bayi mati setiap tahunnya, itu berarti setiap
harinya ada 421 bayi yang mati, itu sama dengan 2 orang bayi mati setiap
menit. 54% penyebab kematian bayi adalah latar belakangnya gizi. 27,3%
balita Indonesia gizi kurang, 8% gizi buruk, 48,1% balita mengalami
anemia gizi (Jhon th ire, 2006).
Angka kematian bayi tahun 2007 di Jawa Barat adalah sebesar
40/1000 kelahiran hidup. Kematian adalah akhir kehidupan, ketiadaan
nyawa dalam organisme biologis, semua makhluk hidup pada kahirnya
mati baik itu secara langsung maupun tidak. Sedangkan untuk penyebab
langsung kematian bayi adalah asfiksia, Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR),
dan infeksi dan penyebab tidak langsung keamtian bayi adalah faktor
lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan (Departemen
Kesehatan RI, 2007).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten ............. tahun 2010
jumlah balita yang ditimbang sebesar 78.319 (79,33%) dari jumlah 98.725.
Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2007 dengan
jumlah balita ditimbang sebanyak 76.409 (72,26%) dari 105.749 balita dan
tahun 2008 dengan jumlah balita ditimbang sebanyak 71.851 (72,33%)
dari 99.329 balita. Pencapaian penimbangan balita dan kenaikan berat
badan masih belum mencapai target 80%.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Jumlah kunjungan paling besar terdapat di Puskesmas Bantarujeg
sebesar 106,17% dan jumlah kunjungan belum mencapai target salah
satunya adalah Puskesmas ............. yang menempati urutan ke tiga yaitu
sebesar 36,89%. Jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas ............. pada
tahun 2008 sebesar 4,860 balita dengan balita yang ditimbang sebesar
1,793 (36,89%), balita berat badan naik sebesar 394 (21,97%) dan balita
gizi buruk sebesar 44 (2,45%). Persentase balita yang ditimbang dan balita
berat badan naik di Kecamatan ............. adalah terendah dibandingkan
dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten ............. sedangkan
persentase gizi buruk terbesar jika dibandingkan dengan kecamatan lain di
Kabupaten ............. (Dinas Kesehatan ............., 2008).
Jumlah kunjungan ibu dan balita ke posyandu di Kecamatan .............
Kabupaten ............. Tahun 2010 per desanya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Ibu ke Posyandu per Desa Di Kecamatan............. Kabupaten ............. Tahun 2010
No Nama Desa Jumlah Balita Jumlah Kunjungan % Kunjungan1 928 347 37,42 750 171 22,83 997 183 18,34 798 256 32,15 1291 502 38,86 535 362 56,47 898 120 13,38 847 331 39,19 917 490 53,410 2529 520 20,611 1531 432 28,212 1423 436 30,613 851 575 67,5
JUMLAH 14.295 4.665Sumber: Puskesmas ............. Kabupaten ............. Tahun 2010
Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke
posyandu adalah minat ibu. Minat ibu datang ke posyandu untuk
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
memeriksakan bayinya sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu seperti
pengetahuan dan pendidikan ibu. Agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal, anak memerlukan system pendukung yang
terpenting yaitu ibu. Dengan demikian pemahaman dan kesadaran ibu-ibu
untuk memanfaatkan posyandu sangatlah penting (Wahono, 2010).
Disamping pemahaman dan kesadaran ibu akan pentingnya fungsi dan
peran posyandu juga minat ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu
dan faktor usia ibu (Zulkifli, 2003). Faktor lain yang berpengaruh terhadap
minat ibu adalah faktor pengetahuan ibu (Mulyanawati, 2008), dan jumlah
paritas (Tracy dan Mamdy, 2008).
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu
terhadap Kunjungan ke Posyandu di Desa ........ Puskesmas .............
Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Kunjungan balita di wilayah kerja Puskesmas ............. pada tahun
2010 terdapat jumlah kunjungan tertinggi yaitu Desa Banjaran sebesar
67,5% dan yang terendah Desa ........ yaitu sebesar 13,3%. Dengan
demikian kunjungan ibu ke Posyandu di Desa ........ masih belum mencapai
target (80%). Sehingga yang menjadi pertanyaan peneliti ini adalah faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi cakupan kunjungan balita di
Posyandu Desa ........ Wilayah Kerja Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
1.3 Ruang Lingkup Penetitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat ibu terhadap kunjungan ke Posyandu. Variabel
dalam penelitian terdiri dari variabel bebas (pengetahuan, pendidikan,
umur, dan paritas) dan variabel terikat (minat ibu terhadap kunjungan ke
posyandu). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas ............. Desa ........ dan
waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2011. Desain
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi minat ibu terhadap
kunjungan ke Posyandu di Desa ........ Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Diketahuinya gambaran kunjungan ke posyandu di Desa ........ Puskesmas
............. Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.4.2.2 Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu di Desa ........ Puskesmas
............. Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.4.2.3 Diketahuinya gambaran pendidikan ibu di Desa ........ Puskesmas .............
Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.4.2.4 Diketahuinya gambaran umur ibu di Desa ........ Puskesmas .............
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.4.2.5 Diketahuinya gambaran paritas di Desa ........ Puskesmas .............
Kabupaten ............. Tahun 2011.
1.4.2.6 Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di desa ........ Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
1.4.2.7 Diketahuinya hubungan antara pendidikan dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di desa ........ Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
1.4.2.8 Diketahuinya hubungan antara umur dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di desa ........ Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
1.4.2.9 Diketahuinya hubungan antara paritas dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di desa ........ Puskesmas ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai wawasan dan
informasi bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan minat masyarakat
untuk berkunjung ke posyandu agar dapat memantau kesehatan
masyarakatnya terutama bagi ibu dan bayinya.
1.5.2 Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan juga dapat
memberikan masukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
kunjungan ibu ke posyandu dan juga dapat menjadi bahan kajian dalam
kegiatan proses pembelajaran sehingga mahasiswa mempunyai bekal
mengenai upaya peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke posyandu.
1.5.3 Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan informasi secara objektif tentang
analisa kunjungan ke posyandu, sehingga menjadi pedoman dalam
meningkatkan kualitas posyandu serta meningkatkan pemanfaatan
posyandu oleh masyarakat yang di dukung oleh kualitas tenaga kesehatan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Kegiatan di Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan
partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader,
yang ditugaskannya adalah warga setempat yang dilatih puskesmas
(Mellani Dkk, 2010).
2.1.1 Definisi Posyandu
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia
sejak dini (Mellani Dkk, 2010).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi
(Depkes RI, 2006).
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana (Mellani Dkk, 2010).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Posyandu adalah pusat pelayanan Keluarga Berencana dan
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
NKKBS (Mellani Dkk, 2010).
2.1.1.1 Tujuan Umum
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan
masyarakat (Depkes RI, 2006).
2.1.1.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB.
2. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
3. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
2.1.2 Sasaran Pelayanan Kesehatan di Posyandu
Menurut Depkes RI (2006), sasaran Pelayanan Kesehatan di
Posyandu adalah: bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas
dan ibu menyusui serta Pasangan Usia Subur (PUS)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.1.3 Kegiatan Posyandu (Menurut Mellani Dkk,2010)
2.1.3.1 Lima kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu)
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi
d. Peningkatan Gizi
e. Penanggulangan Diare
2.1.3.2 Tujuh kegiatan posyandu (Sapta Krida Posyandu)
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi
d. Peningkatan Gizi
e. Penanggulangan Diare
f. Sanitasi Dasar
g. Penyediaari obat esensial
2.1.4 Pembentukan Posyandu
2.1.4.1 Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada, seperti :
a. Pos Penimbangan Balita
b. Pos Imunisasi
c. Pos Keluarga Berencana Desa
d. Pos Kesehatan
e. Pos lainnya yang dibentuk baru
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.1.4.2 Persyaratan
a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau
kelompok tidak terlalu jauh.
2.1.5 Penyelenggara
2.1.5.1 Pelaksana Kegiatan
Adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat dibawah bimbingan puskesmas.
2.1.5.2 Pengelola Posyandu
Adalah pengurus yang dibentuk oleh Ketua RW yang berasal dari
kader PKK, tokoh masyarakat, formal informal serta kader kesehatan yang
ada di wilayah tersebut.
2.1.6 Lokasi/Letak (Menurut Mellani Dkk, 2010)
2.1.6.1 Berada di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat
2.1.6.2 Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
2.1.6.3 Dapat merupakan lokal tersendiri
2.1.6.4 Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, Balai
Rakyat, Pos RT/RW atau pos lainnya.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.1.7 Pelayanan Kesehatan yang Dijalankan (Menurut Mellani Dkk, 2010)
2.1.7.1 Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan berat badan bayi dan balita setiap bulan
b. Pemberian tambahan makanan bagi bayi dan balita yang berat badannya
kurang
c. Pemberian imunisasi bayi usia 3-14 bulan
d. Pemberian oralit untuk menanggulangi diare
e. Pertolongan pertama pada kecelakaan
2.1.7.2 Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusi, dan pasangan usia subur
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil
penambah darah
d. Pemberian\imunisasi untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasepsi KB
g. Pemberian oralit
h. Pertolongan pertama pada kecelakaan
2.1.8 Sistem Lima Meja (Menurut Mellani Dkk, 2010)
2.1.8.1 Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia
subur
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.1.8.2 Meja II
Penimbangan berat badan balita, ibu hamil
2.1.8.3 Meja III
Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) berdasarkan hasil penimbangan
berat badan
2.1.8.4 Meja IV
a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan
resiko tinggi. PUS yang belum menjadi akseptor KB.
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan pemberian makanan tambahan, oralit, vitamin A, tablet zat
besi, kondom, pil KB untuk kunjungan ulang.
2.1.8.5 Meja V
a. Pemberian imunisasi
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan
untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter,
bidan, perawat, juri immunisasi dan sebagainya.
2.1.9 Prinsip Dasar Posyandu
2.1.9.1 Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat
perpaduan antara pelayanan profesional dan non profesional (oleh
masyarakat).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.1.9.2 Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, immunisasi,
penanggulangan diare, maupun lintas sektoral (Dep.Kes RI,
Depdabri/Bangdes, dan BKKBN).
2.1.9.3 Kelembagaan masyarakat (pos, desa, kelompok timbang/pos timbang, pos
imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain).
2.1.9.4 Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 14
tahun, ibu hamil, PUS).
2.1.9.5 Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC
2.1.10 Pelaksanaan Posyandu
Pada pelaksanaan pos pelayanan terpadu melibatkan petugas
Puskesmas, petugas BKKBN sebagai penyelenggaran pelayanan
profesional dan peran serta masyarakat secara aktif dan positif sebagai
penyelenggara pelayanan non profesional secara terpadu dalam rangka alih
teknologi dan swakelola masyarakat.
2.1.10.1 Dari segi petugas puskesmas :
a. Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan
PKMD.
b. Perencanaan terpadu tingkat puskesmas (mikro planing), lokakarya
mini.
c. Pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih teknologi
2.1.10.2 Dari segi masyarakat
a. Kegiatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader
kesehatan.
b. Perencanaannya melalui musyawarah masyarakat desa
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c. Pelaksanaan melalui sistem 5 meja
2.1.11 Tingkatan Posyandu Sesuai Stratifikasi
2.1.11.1 Pratama
Adalah posyandu yang belum mantap, kegiatannya belum rutin
tiap bulan dan kader masih terbatas
2.1.11.2 Madya
a. Posyandu ini sudah dapat melakukan kegiatannya lebih dari 8x/th
dengan jumlah kader rata-rata 5 orang. Namun cakupan KB, KIA,
Gizi dan imunisasi masih rendah.
b. Simbol warna kuning
c. Intervensi : pelatihan kader lanjut dan program tambahan
2.1.11.3 Purnama
a. Posyandu ini dengan frekuensi penimbangan > 8x/th, kader > 5
orang. Cakupan program utama > 50 %, sudah ada program
tambahan.
b. Simbol warna hijau
c. Intervensi : pelatihan program tambahan dan pengenalan dana sehat
2.1.11.4 Mandiri
a. Posyandu ini sudah dapat melakukan kegiatan dengan teratur,
cakupan program utama sudah bagus, ada program tambahan dan
dana sehat
b. Simbol warna biru
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c. Intervensi : pengembangan dana sehat yang mengarah pada JPKM
(Depkes RI, 2003)
2.2 Minat
2.2.1 Pengertian Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa aktifitas. Dengan kata lain, minat juga
merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan
melalui pernyataan yang menunjukkan suatu rasa kemudian
diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan (Syaiful
Bahri, 2002)
Minat merupakan komponen psikis yang berperan mendorong
seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan sehingga ia bersedia
melakukan kegiatan berkisar objek yang diamati (Khodijah,2000).
Secara sederhana minat (inkreat) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi/keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Minat
tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya
yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti pemusatan,
perhatian, keingintahuan, motivasi,dan kebutuhan (Reber dalam Syah,
2000). Namun terlepas dari masalah populer atau tidak, minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar dalam bidang-bidang
studi tertentu.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.2.2 Pembagian Minat (Menurut Hurlock, 2005)
Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu :
1. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media
massa.
2. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.
Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting
yaitu orang tua, guru dan teamn sebaya terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau
tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
3. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan
keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
2.2.3 Macam-macam Minat
Minat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Minat primitif
Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan
dan kebebasan aktifitas.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2. Minat Kultural
Disebut juga minat sosial, yaitu minat yang berasal dari perbutan yang
lebih tinggi tarafnya (Whiterington, 1999).
2.2.4 Kriteria Minat
Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi :
1. Rendah
Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat
2. Sedang
Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam
waktu segera.
3. Tinggi
Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.
2.2.5 Kondisi yang Mempengaruhi Minat
1. Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat
mereka untuk mencakup hal yang semula belum tentu mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran
karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka
orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2. Pendidikan
Semakin tingi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang makin besar pula kegiatan yang bersifat intelek dilakukan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Seperti yang dikutip Notoatmodjo (2003) dari L.W. Green mengatakan
bahwa Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik,
maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman
baginya. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang
ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
3. Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa
mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan
atau tidak.
2.2.6 Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Minat Seseorang
1. Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan
didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat
meningkatkan produksi.
2. Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistempendukung yang memadai bagi
para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal,
misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai,
kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.
3. Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan kerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan
memakai atribut kerja, sikap terhadap pekerjaannya (Yuwono, 2001).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu ke Posyandu
Menurut Notoatmodjo (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi
kunjungan ke posyandu antara lain oleh:
2.3.1 Faktor Predisposisi
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
itu terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar penginderaan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Notoatmodjo (2005) menyimpulkan bahwa perubahan perilaku
tidak selalu melewati 5 tahap yaitu awarenest (kesadaran), interest
(tertarik pada stimulus), evaluation (mengevaluasi atau menimbang
baik tidaknya stimulus) dan trial (mencoba) serta adoption (subjek telah
berprilaku baru). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila
perilaku tidak didasari oleh pengetahuan, dan kesadaran maka tidak
akan berlangsung lama. Semakin banyak pengetahuan ibu tentang
pentingnya keberadaan dan fungsi posyandu dalam meningkatkan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
kualitas kesehatan ibu dan bayinya maka semakin tinggi pula minat ibu
untuk datang ke posyandu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahono (2008) ada
hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kegiatan Posyandu dengan
minat kunjungan ke Posyandu di desa Tegalarum Kecamatan
Borobudur Kabupaten Magelang tahun 2008.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyanawati (2008) faktor
pengetahuan ibu berhubungan signifikan dengan kunjungan posyandu
di Kelurahan Jatipurno Kabupaten Wonogiri tahun 2008.
2. Pendidikan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan
dalam bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2003:16). Seseorang dapat
dikatakan belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan. Bertitik tolak
dari konsep pendidikan kesehatan itu juga proses pendidikan dan proses
belajar pada individu, kelompok, atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu dan mampu mengatasi
masalah-masalah kesehatannya sendiri (Notoatmodjo, 2003).
Pemahaman seseorang terhadap suatu masalah dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan seseorang. Dengan demikian ibu yang melakukan
kunjungan ke posyandu sesuai dengan jadwal dan terencana adalah ibu
yang tingkat pendidikannya lebih tinggi karena mereka lebih
memahami mengenai pentingnya hal tersebut (Tarwota dan Wartonah,
2006).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Pendidikan memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia,
terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru
(Notoatmojo, 2002).
Menurut hasil penelitian Tricia dan Mamdy (2008) jenjang
pendidikan ibu dan jumlah paritas berhubungan secara signifikan
terhadap minat kunjungan ibu untuk memeriksakan kesehatan ibu dan
balita.
3. Umur
Umur adalah lamanya seorang individu mengalami kehidupan
sejak lahir sampai saat ini (Chaniago, 2002).
Umur adalah usia individu yang terhitung saat lahir sampai
berulang tahun. Pada usia reproduksi (20 35 tahun) terjadi kesiapan
respon maksimal baik dalam mempelajari sesuatu atau menyelesaikan
hal-hal tertentu dan setelah itu sedikit demi sedikit menurun seiring
dengan bertambahnya umur (Manuaba, 2000). Sementara umur > 35
tahun biasanya organ tubuh mulai mengalami penurunan fungsinya,
misalnya sering mengalami penurunan daya ingat.
Saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa dewasa dini, merupakan
periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan
harapan-harapan sosial baru.
Dengan bertambahnya usia, terutama pada ibu balita dengan umur
tua cenderung memiliki sikap psikologis yang sensitif terhadap respon
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sosial masyarakat, sehingga dampak umur salah satunya menghambat
pelaksanaan kunjungan ibu balita ke posyandu.
Hasil penelitian Sri (2002) faktor yang paling berpengaruh
terhadap kunjungan ke posyandu adalah faktor umur ibu dan umur
balita.
4. Paritas
Paritas adalah wanita yang pernah melahirkan satu keturunan atau
lebih yang mampu hidup tanpa memandang apakah anak tersebut hidup
pada saat lahir (Kumala, 1999).
Terdapat beberapa jenis paritas; paritas 1 (primipara), paritas
lebih dari dua (multipara) (Manuaba, 2000).
Ibu yang mempunyai anak lebih dari dua cenderung malas untuk
membawa balitanya ke posyandu. Hal ini disebabkan ibu kerepotan
dalam mengasuh anak-anaknya dan perhatiannya yang terpecah untuk
masing-masing anaknya.
Menurut hasil penelitian Tricia dan Mamdy (2008) jenjang
pendidikan ibu dan jumlah paritas berhubungan secara signifikan
terhadap minat kunjungan ibu untuk memeriksakan kesehatan ibu dan
balita.
2.3.2 Faktor Pendukung
1. Sosial Budaya
Suatu sistem atau aturan yang dipegang teguh oleh masyarakat
tidak ada sanksi hukum yang tegas bagi yang melanggarnya, hanya
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
berupa teguran dan sanksi moral brupa dikucilkan. Karena terlalu
kuatnya kebudayaan di suatu daerah sehingga sulit menerima hal yang
baru, masyarakat yang menganggap seperti kegiatan posyandu belum
terasa manfaatnya secara langsung. Selain dari pada itu kader harus
senantiasa menggerakan dan memotivasi ibu-ibu atau masyarakat agar
mau memanfaatkan pelayanan di posyandu dengan cara melakukan
kunjungan rumah, pendekatan dengan tokoh masyarakat, membuat
acara/kegiatan yang menarik di posyandu.
2. Dukungan masyarakat
Tokoh masyarakat merupakan orang-orang yang sangat
berpengaruh dalam masyarakat. Apabila tokoh masyarakat ikut
berperan dalam memberikan motivasi pada masyarakat, maka
diharapkan masyarakat akan aktif dalam kegiatan pelaksanaan
posyandu.
2.3.2 Faktor Pendorong
1. Peran Petugas
Dalam melaksanakan tugasnya kader yang terlatih dan sudah
mendapat pembinaan dalam kegiatan posyandu diharapkan kader dapat
berbagi tugas dalam melakukan semua kegiatan pelaksanaan posyandu,
sehingga dalam pelaksanaannya saling membantu dan dapat
memberikan motivasi kepada ibu yang mempunyai balita agar
senantiasa patuh dalam melakukan kunjungan ke posyandu, serta
cakupan akan merasa senang bila mendatangi posyandu.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.4 Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan paparan teori yang dibahas, maka beberapa
faktor yang mempengaruhi minat ibu terhadap kunjungan ke posyandu,
seperti yang tergambar pada kerangka teori di bawah ini :
= Diteliti= Tidak diteliti
Diagram 2.1 Kerangka Teori Faktor-faktor yang Mempengaruhi MinatIbu terhadap Kunjungan ke Posyandu
Karakteristik Ibu:1. Pengetahuan2. Pendidikan3. Umur4. Paritas
Faktor Pendorong :1. Sosial budaya2. Dukungan masyarakat
MinatKunjunganPosyandu
Faktor Pendukung :1. Peran petugas
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL
KERANGKA KONSEP DAN METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002).
3.1.1 Visualisasi Kerangka Konsep
Hubungan variabel independen (pengetahuan, pendidikan, umur, dan
paritas) dengan variabel dependen (minat ibu terhadap kunjungan ke
posyandu) seperti tergambar di bawah ini:
Diagram 3.1 Visualisasi Kerangka Konsep
Pengetahuan
Pendidikan
Umur
Minat Ibu terhadapKunjungan ke
Posyandu
Paritas
Variabel Independen Variabel Dependen
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3.1.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat, atau ukuran yang memiliiki atau yang didapatkan oleh satuan-satuan
penelitian tentang suatu konsep tertentu (Notoatmodjo, 2002).
3.1.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang
diamati dan diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2002).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel DefinisiOperasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil UkurSkalaUkur
1 Minat IbuterhadapKunjungan kePosyandu
Keinginan ibu untukberkunjung keposyandu(Kamisa, 1997)
Wawancara
Kuisioner 0 = Tidakberminat
1 = Berminat
Ordinal
2 Pengetahuan Tingkat kemampuanibu dalam mengertidan memahamikunjungan keposyandu(Notoatmodjo,2003)
Wawancara
Kuisioner 0 = kurang, jikajawabanbenar < darinilai median
1 = baik, jikajawabanbenar nilai median
Ordinal
3 Pendidikan Jenjang terakhirsekolah formal yangpernah diikuti danmendapatkan tandalulus (Notoatmodjo,2003)
Wawancara
Kuisioner 0 = rendah, jikapendidikanresponden SMP
1 = tinggi, jikapendidikanresponden >SMP
Ordinal
2 Umur Selama seseorangindividu mengalamikehidupan sejaklahir sampai saat ini(Chaniago, 2002)
Wawancara
Kuisioner 0 = < 20 tahunatau > 35tahun
1 = 20 -35 tahun
Ordinal
4 Paritas Wanita yang pernahmelahirkan satuketurunan atau lebihyang mampu hidup(Kumala, 1999)
Wawancara
Kuisioner 0 = primipara(jumlahpersalinan 1)
1 = multipara(jumlahpersalinan >1)
Ordinal
3.3 Hipotesis
3.3.1 Adanya hubungan antara pengetahuan dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di Desa ........ Kecamatan ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
3.3.2 Adanya hubungan antara pendidikan dengan minat ibu terhadap
kunjungan ke posyandu di Desa ........ Kecamatan ............. Kabupaten
............. Tahun 2011.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3.3.3 Adanya hubungan antara umur dengan minat ibu terhadap kunjungan ke
posyandu di Desa ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun
2011.
3.3.4 Adanya hubungan antara paritas dengan minat ibu terhadap kunjungan ke
posyandu di Desa ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun
2011.
3.4 Metodologi Penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor dengan efek dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya tiap
subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2002 : 145).
Adapun pertimbangan penelitian mengambil desain penelitian
adalah relatif mudah dilakukan dan relatif murah biaya, serta waktu yang
diperlukan untuk studi ini relatif tidak terlalu lama.
3.4.2 Populasi dan Sampel
3.4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran
penelitian (W. Gulo, 2005).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bayi dan ibu balita
yang ada di Desa ........ Kecamatan ............. Kabupaten ............. Tahun
2011 sebanyak 898 ibu balita.
3.4.2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian objek yang diambil dari
keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2002).
Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
Wawolumaya (2001: 32) seperti di bawah ini :
2
2 ..2/1d
qpZn
Keterangan :
n = jumlah sampel minimal estimasi proposi
Z2 1 - /2 = nilai dalam tabel sebesar 1,96
p = besar proporsi 50%
q = 1-p (50%)
d = besar kekuatan penelitian (presisi) = 10%
Berdasarkan rumus di atas di dapat sampel :
Dengan :
p = 0,5
d = 10% = 0,1
01,0)5,01(5,0.2)96,1(
n
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
01,025,0.2)96,1(
01,096,0
= 96
Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah 96 ibu balita
yang berkunjung ke posyandu
3.4.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dan
sederhana dari setiap unit/anggota dan populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
3.4.4 Tempat dan Waktu
Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Desa ........ Kecamatan
............. Kabupaten .............,
Waktu Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari
April tahun 2011.
3.4.5 Pengumpulan Data
3.4.5.1 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer.
3.4.5.2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3.4.5.3 Tenaga Pengumpulan Data
Tenaga pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penulis.
3.4.5.4 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yang dikumpulkan dengan cara melakukan pembagian
angket kepada responden dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang
berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
3.4.6 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
3.4.6.1 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data menurut Hidayat (2007) melalui enam tahap yaitu :
1. Editing (Penyuntingan)
Pemeriksaan dan menyesuaikan data dengan rencana semula seperti
apa yang diinginkan.
2. Coding (Pemberian Kode)
Memberi kode pada data, dengan merubah data-data dengan angka.
3. Shorting
Adalah mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data
menurut jenis yang dikehendaki.
4. Entry data
Memasukan data dengan melalui komputer.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
5. Cleaning data
Pembersih data yang melihat variabel apakah data sudah bersih atau
belum.
3.4.6.2 Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan melakukan
penyesuaian data sesuai dengan kriteria yang ada. Analisis data untuk
penelitian ini menggunakan perangkat lunak statistik dengan program
SPSS.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabel dari hasil penelitian. Umumnya hasil analisis ini
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang
bertujuan untuk memperoleh distribusi dari tiap variabel yang diteliti
dengan menggunakan rumus :
100%xNnP
Keterangan :
P = Proporsi
n = Jumlah kategori sampel yang diambil
N = jumlah populasi
Tabel 3.2 Distribusi Frkuensi
Variabel F %
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat, dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan satu sama lain, dapat dalam kedudukan yang sejajar pada
pendekatan komparasi dan kedudukan yang merupakan sebab akibat
(experimentasi). Tujuan analisis ini untuk melihat hubungan variabel
independen dan variabel dependen. Uji yang dipakai adalah Chi-
Square dengan batas kemaknaan 0,05, jika nilai p < 0,05, maka H0
ditolak.
Langkah langkah analisis bivariat adalah sebagai berikut :
a. Menyusun Tabel Silang (2 x 2)
Tabel 3.3 : Tabel Silang (2 x 2)
Variabel Bebas
Variabel Terikat(Minat Kunjungan Ibu ke
Posyandu )Tidak
Berminatberminat
faktor resiko (+) a b a+b (m1)
faktor resiko (-) c d c+b (m2)
a+c ( n1) b+d (n2) n
(Budiarto, 2002)
b. Menghitung Chi-Square dengan rumus :
h
ho
fff
x2
2 )(
Keterangan :
X2 = Nilai Chi Square
Fo = Nilai observasi
Fh = Nilai harapan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c. Menentukan uji kemaknaan hubungan dengan cara
membandingkan nilai ( value) dengan nilai = 0,05 pada taraf
kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan = 1 dengan kaidah
keputusan sebagai berikut :
1) Nilai ( value) < 0,05 maka HO ditolak, yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
2) Nilai ( value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, yang berarti
tidak ada hubungan yang bermakna antar variabel bebas dengan
variabel terikat.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Peranan Kader dalam Meningkatkan Minat Kunjungan kePosyandu. http://dinkesbonebolango.org, diakses 29/12/2010
Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarto, E . 2002. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.Jakarta : EGC.
BPS tahun 2010. http://www.datastatistikindonesia.co
Chaniago, A. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. PustakaSetia.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan. Jakarta.
_____________________. 2006. Buku Kader Posyandu: Dalam UsahaPerbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.
_____________________. 2007. Hak-hak Anak Indonesia Belum Terpenuhi.http://www.depkes.go.id., diakses 18/12/2010.
Gulo, W., 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: BinekaCipta.
Hurlock, EB. 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
Kumala, P. 1999. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.
Mamdy dan Tricia, 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan IbuUntuk Membawa Anak Balitanya ke Posyandu di Kecamatan PalasKabupaten Lampung Selatan Tahun 2008.http://puskesmaspalas.wordpress.com, diakses tanggal 2/01/2011
Mellani, dkk., 2010. Kebidanan Komunitas. Jogyakarta: Citramaya.
Mulyanawati. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Perandan Fungsi Posyandu dengan Praktik Kunjungan Posyandu DiKelurahan Jatipurno Kabupaten Wonogiri. http://digilib.uns.ac.id,diakses tanggal 02/01/2011
Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
____________. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar).Jakarta: Rineka Cipta.
____________. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Surabaya: Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten .............. 2008. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten............. Tahun 2008. .............: Dinas Kesehatan Kabupaten ..............
Sri. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Berkunjung ke Posyandu.http://digilib.litbang.depkes.go.id, diakses tanggal 5/01/2011
Supriasa, dkk, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta, EGC.
Wahono, 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kegiatan Posyandudengan Minat Kunjungan Ke Posyandu Di Desa TegalarumBorobudur Magelang Tahun 2008, http://skripsistikes.wordpress.com,diakses tanggal 20/12/2010.
Werdiningsih, 2001. Hubungan Minat Kunjungan Ke Posyandu Dengan StatusGizi Batita. http://www.fkm.undip.ac.id, diakses tanggal 27/12/2010
Witherington. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang: FIK-UNNES
Yuwono. 2001. Faktor-faktor yang Berpengauh terhadap Kunjungan ke Posyadudi Kecamatan Mreubet purbalingga. Yogyakarta: UGM.
Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Medan : FKM-USU.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBUTERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI DESA ........
PUSKESMAS .............KABUPATEN .............
TAHUN 2011
A. DATA RESPONDENTanggal Wawancara : Umur : .Tahun
Pendidikan Terakhir : Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMA
Diploma/Sarjana
Jumlah Anak :
Alamat :
Petunjuk Pengisian :
Pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban yang saudara pilih:
A. Pengetahuan
1. Apa singkatan dari Posyandu ?
a. Pos Pelayanan Terpadu
b. Pos Pelayanan Melahirkan
c. Pos Pelayanan Orang Sakit
d. Pos Pelayanan Imunisasi
KUESIONER BISA ANDA DAPATKAN DG HUB. (SMS)
No Responden: