41
KRITIK ATAS PUISI-PUISI IBNU ‘ARABI (Studi Analisis Semiotika Riffatere) Oleh: Ali Rohmat 1220510015 TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Humaniora Program Studi Ilmu Bahasa Arab PROGAM PASCASARJANA STUDI AGAMA DAN FILSAFAT KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

KRITIK ATAS PUISI-PUISI IBNU ‘ARABI

(Studi Analisis Semiotika Riffatere)

Oleh:

Ali Rohmat

1220510015

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Humaniora

Program Studi Ilmu Bahasa Arab

PROGAM PASCASARJANA STUDI AGAMA DAN FILSAFAT

KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

ii

Page 3: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

iii

Page 4: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

iv

Page 5: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

v

Page 6: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

vi

Page 7: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

vii

PERSEMBAHAN

Tesis sederhana ini saya persembahkan untuk:

Bapak, Ibu, dan Adik-adikku tercinta

Istriku tercinta

Teman-teman S2 IBA angkatan 2012

Semua civitas pengkaji teori semiotik

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

viii

MOTTO

Jer Basuki Mowo Beo

يظن ما عند الناس ك يقين ما عنده أجهل الناس من تر

)ابن عطاء اهلل السكندري(

أول العلم الصمت ، والثاني االستماع ، والثالث الحفظ ، والرابع العمل والخامس النشر

)األصمعي(

Page 9: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

ix

ABSTRAK

Makna di dalam puisi tidak bisa ditemukan dikulit puisinya saja.

Maknanya sejatinya di luar deretan kata-kata yang tersusun indah tersebut. Kata-

kata tersebut hanya sebagai media dan tanda untuk menguak lebih dalam makna

yang terkandung di dalamnya. Puisi dalam penciptaannya menggunakan bahasa-

bahasa yang tidak biasa. Terlebih lagi, puisi-puisi sufi yang digunakan oleh para

sufi yang terkenal dengan penggunaan simbol-simbol yang tidak dipahami oleh

orang awam. Dengan membaca tanda yang benar, akan mendapatkan makna yang

benar pula. Makna yang benar tersebut akan menghantarkan nilai-nilai yang ada

di dalam puisi tersampaikan kepada para pembaca dan penikmatnya.

Berdasar pada hal di atas, peneliti berusaha menguraikan makna simbol di

dalam puisi-puisi sufi. Objek pada penelitian ini adalah puisi-puisi Ibnu ‘Arabi

yang terdapat di dalam karya monumentalnya al-Futu>ha>t al-Makkiyyah.

Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Objek formal

yang diteliti adalah tiga puisi Ibnu ‘Arabi di dalam buku tersebut. Dalam

penelitian ini, peneeliti mengajukan dua rumusan masalah, yaitu; pertama,

Bagaimana konstruksi semiotika pemahaman puisi berbasis semiotika Michael

Riffatere?; dan kedua, Apa makna semiosis yang terdapat dalam tiga puisi Ibnu

‘Arabi dalam al-Futu>ha>t al-Makkiyyah?

Teori yang digunakan untuk membedah puisi-puisi tersebut adalah teori

semiotik yang dikembangkan oleh Michael Riffatere. Langkah-langkah aplikasi

teori tersebut adalah, pertama menggunakan pembacaan heuristik. Fase pertama

ini memahami puisi sesuai dengan bahasa konvensional. Fase kedua,

mengaplikasin bacaan berbasis pada hermeneutik. Pada fase kedua ini

menemukan hipogram potensial, hipogram aktual, model, dan matriks. Dengan

langkah-langkah tersebut menemukan makna semiosis puisi Ibnu ‘Arabi.

Hasil dari penelitian ini, makna yang didapat dalam aplikasi teori

semiotika Riffatere di dalam puisi-puisi Ibnu ‘Arabi adalah pertama, model puisi

petama yang ditemukan di dalam penelitian adalah “Khali>fah dan s}u>rah al-

h}aqq.”Sedangkan matriks yang didapat adalah “manusia sempurna.” Kemudian

hipogram aktual pada puisi pertama berkaitan dengan teori asma’ Allah dan

konsep citra. Pada puisi kedua peneliti mendapatkan model “fal-amru’aqlun

wi>ma>nun iz|asytaraka>.” Hiporam aktual pada puisi kedua berkaitan dengan konsep

akal menurut Ibnu ‘Arabi, juga berkaitan dengan syariah menurut beliau. Matriks

pada puisi kedua adalah “rasio dan tajalli.” Pada puisi terakhir, model yang

didapat adalah kalimat Inna at-tah}awwula fis} s}uwari. Kemudian matriks yang

didapat adalah ”kesempurnaan citra Allah.” Hipogram aktual pada puisi ketiga ini

berkaitan dengan teori mikro kosmos dan makro kosmos.

Keywords: Ibnu ‘Arabi, puisi sufi,dan semiotika Riffatere.

Page 10: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa,

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga

penulisan tesis yang berjudul “Kritik Atas Puisi-Puisi Ibnu ‘Arabi (Studi Analisis

Semiotika Riffatere)” dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

telah direncanakan.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Noorhaidi, MA., M. Phil., Ph.D.selaku Direktur Pascasarjana.

3. Bapak Prof. Dr. Bermawy Munthe, M.A. yang dengan sabar membimbing

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Seluruh dosen Ilmu Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan.

5. Ayahanda Suwito dan Ibunda Kasiyem, istri tercinta Dahlia, Adik-adik

tercinta (Nur Hamid, Ali Anwar, Fitri Nafi’ana, Dewi Lutfiah dan

Karuniatullah) yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis dalam

menempuh terselesaikannya studi ini.

6. Teman-teman S2 IBA khususnya angkatan 2012 yang selalu memotivasi dan

menginspirasi penulis dalam kegiatan pembelajaran selama ini.

7. Teman-teman diskusi yang memberikan banyak saran dan masukan.

Page 11: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xi

Page 12: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ……….. tidak dilambangkan أ

Bā' B Be ب

Tā' t Te ت

Śā' ś es titik atas ث

Jim j Je ج

Hā' h ح

ha titik di bawah

Khā' kh ka dan ha خ

Dal d De د

Źal ź zet titik di atas ذ

Rā' r Er ر

Zai z Zet ز

Sīn s Es س

Syīn sy es dan ye ش

Şād ş es titik di bawah ص

Dād d ض

de titik di bawah

Tā' ţ te titik di bawah ط

Page 13: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xiii

Zā' Z{ zet titik di bawah ظ

Ayn …‘… koma terbalik (di atas)' ع

Gayn G Ge غ

Fā' F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ن

Waw W We و

Hā' H Ha ه

Hamzah …’… Apostrof ء

Yā Y Ye ي

II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:

ditulis muta‘aqqidīn متعاقّدين

ditulis ‘iddah عّدة

III. Tā' marbūtah di akhir kata.

1. Bila dimatikan, ditulis h:

ditulis hibah هبة

ditulis jizyah جزية

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya,

kecuali dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

ditulis ni'matullāh نعمة هللا

Page 14: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xiv

ditulis zakātul-fitri زكاة الفطر

IV. Vokal pendek

__ َ __ (fathah) ditulis ‘a’ contoh َضَ َرب ditulis daraba

__ َ __ (kasrah) ditulis ‘i’ contoh ََفِهم ditulis fahima

__ َ __ (dammah) ditulis ’u’ contoh َك ِتب ditulis kutiba

V. Vokal panjang:

1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)

ditulis jāhiliyyah جاهلية

2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas)

ditulis yas'ā يسعي

3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)

ditulis majīd مجيد

4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)

ditulis furūd فروض

VI. Vokal rangkap:

1. fathah + yā mati, ditulis ai

ditulis bainakum بينكم

2. fathah + wau mati, ditulis au

ditulis qaul قول

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

apostrof.

ditulis a'antum اانتم

ditulis u'iddat اعدت

ditulis la'in syakartum لئن شكرتم

VIII. Kata sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ditulis al-Qur'ān القران

ditulis al-Qiyās القياس

Page 15: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xv

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyah.

ditulis al-syams الشمس

'ditulis al-samā السماء

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD)

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut

penulisannya

ditulis zawi al-furūd ذوى الفروض

ditulis ahl al-sunnah اهل السنة

Page 16: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ iii

PENGESAHAN DIREKTUR ............................................................................ iv

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ........................................................................ v

NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

MOTTO .............................................................................................................. viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 8

E. Landasan Teori ................................................................................. 9

F. Metode Penelitian ........................................................................... 13

F. Sistematika Pembahasan ................................................................ 16

BAB II: KONSTRUKSI SEMIOTIKA RIFFATERE DAN SIMBOL

DALAM SUFI A. Sketsa Biografi Michael Riffatere ............................................... 17

B. Konstruksi Semiotika Riffatere ................................................... 20

1. Definisi Semiotik ....................................................................... 20

2. Semiotika Riffatere .................................................................... 28

a. Pembacaan Heuristik .............................................................. 33

b. Pembacaan Hermeneutik ........................................................ 34

C. Simbol dalam Puisi Sufi .............................................................. 36

1. Pengertian Sya’ir Arab Menurut Para Tokoh ............................. 38

a. Al-Fa>rabi ................................................................................ 39

b. Ibnu Si>na> ................................................................................ 41

c. H{a>zim al-Qart}aja>ni ................................................................. 42

2. Simbol Dalam Puisi Sufi ............................................................. 43

a. Simbol Khamr ........................................................................ 54

b. Mahabbah (Cinta) .................................................................. 55

c. Mar’ah (Wanita) ..................................................................... 56

BAB III: MAKNA SEMIOSIS MICHAEL RIFFATERE TERHADAP

PUISI-PUISI IBNU ‘ARABI

A. Redaksi Puisi Ibnu ‘Arabi ........................................................... 61

1. Pembacaan Heuristik ............................................................... 61

2. Pembacaan Hermeneutik ........................................................ 65

Page 17: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

xvii

a. Hipogram Potensial ............................................................. 65

b. Matriks, Model, dan Varian ................................................ 69

c. Hipogram Aktual ................................................................ 72

B. Redaksi Puisi Kedua ................................................................... 76

1. Pembacaan Heuristik .............................................................. 76

2. Pembacaan Hermeneutik ....................................................... 84

a. Hipogram Potensial .............................................................. 84

b. Matriks, Model, dan Varian ................................................. 88

c. Hipogram Aktual .................................................................. 90

C. Redaksi Puisi Ketiga .................................................................... 96

1. Pembacaan Heuristik ............................................................. 96

2. Pembacaan Hermeneutik ....................................................... 98

a. Hipogram Potensial .............................................................. 98

b. Matriks, Model, dan Varian ............................................... 100

c. Hipogram Aktual ................................................................ 102

BAB IV: PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................. 105

B. Saran ........................................................................................ 106

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 107

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 110

Page 18: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi,

menyampaikan pesan, gagasan, dan ide-ide dengan berbagai cara dan model.

Model tersebut bisa berupa tuturan langsung, peribahasa, sindiran, dan bisa juga

berupa puisi. Puisi merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa

pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentuk suatu

gambaran kongkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Puisi juga

merupakan karya sastra yang menggambarkan tentang kehidupan dengan berbagai

fenomena dan peristiwa melalui emosi dan pikiran dengan menggunakan gaya

bahasa yang khas, pencitraan yang indah, dan imajinasi yang hebat.

Karya sastra menurut Luxemburg memiliki ciri-ciri yang spesifik di

dalamnya. Pertama, sastra merupakan sebuah ciptaan dan kreasi, bukan

merupakan imitasi, di mana pengarang menciptakan dunia baru, bahkan

menyempurnakannya. Kedua, sastra bersifat otonom, tidak mengacu kepada

sesuatu yang lain. Ketiga, karya sastra yang otonom bercirikan koherensi,

keselarasan antara bentuk dan isinya. Keempat, sastra menghidangkan sebuah

sintesa antara lain hal-hal yang saling bertentangan. Kelima, sastra

mengungkapkan yang tak terungkapkan (tidak mono tafsir tetapi mu lti tafsir).1

Begitu juga puisi, ciri-ciri tersebut melekat di dalamnya. Selain mempunyai ciri-

1 Jan Van Luxemburg, terj. Dick Hartoko , Pengantar Ilmu Sastra (Jakarta: Gramedia,

1986), hal . 6.

Page 19: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

2

ciri tersebut, puisi juga terkait dengan persoalan sosial, biografi pengarang, aspek

psikologi, aspek edukatif atau moral yang berkembang pada masyarakat.2

Sebagai karya imajinatif yang bermediumkan bahasa, puisi berbeda dengan

karya-karya kebahasaan lainnya yang lebih mementingkan fungsi referensi bahasa

berupa penyampaian pesan. Sebaliknya, puisi mementingkan fungsi estetik bahasa

sebagai sarana ekspresi. Dalam penciptaan puisi, pengarang berusaha

menyuguhkan efek keindahan bahasa. Efek keindahan bahasa yang disuguhkan

akan menimbulkan keterkesanan dan keterpesonaan pembaca, disamping

diterimanya nilai-nilai di dalamnya.

Puisi pada umumnya terbentuk dari unsur-unsur formal bunyi, diksi, majas,

rima, nada, dan tipografi.3 Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk

mengungkapkan perasaan dalam puisi. Majas adalah cara penyair menjelaskan

pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Rima adalah

pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun

akhir. Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah

hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Sedangkan tipografi adalah

tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk

fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

Keseluruhan isi dalam puisi tersebut, perlu ditelusuri dan diteliti untuk

menemukan amanat atau nilai terdalam pada sebuah puisi. Hal ini perlu dilakukan

agar pesan dalam puisi tersampaikan dengan baik. Senada dengan tujuan sastra,

2 Rene Wellek, terj. Melani Budianto, Teori sastra (Jakarta: Gramedia ), hlm. 77.

3 Sainul Hermawan, Teori Sastra Dari Marxis Sampai Rasis; Sebuah Buku Ajar

(Banjarmasin: FBS FKIP ULM), hlm. 21.

Page 20: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

3

bahwa tujuan yang terpenting sastra adalah mampu menyampaikan informasi

yang bermacam-macam kepada semua pembaca.4 Namun, masih banyak pembaca

dan penikmat puisi yang masih kesulitan dalam menemukan pesan yang menjadi

kesatuan di dalam puisi. Berkaitan dengan pemaparan di atas, penelitian ini akan

membedah dan menganalisis puisi-puisi sufistik Ibnu ‘Arabi sebagai objek

penelitian.

Puisi-puisi Ibnu ‘Arabi yang dijadikan objek, diambil dari bukunya yang

monumental yaitu al-Futu>h}a>t al-Makkiyyah. Peneliti membatasi hanya tiga puisi

pada penelitian ini. Pemilihan ketiga puisi tersebut sebagai objek penelitian

dikarenakan beberapa faktor, yaitu; pertama, puisi-puisi tersebut berkaitan dengan

pemikiran Ibnu ‘Arabi tentang konsep al-Insa>n al-Ka>mil; kedua, faktor pesan dan

nilai-nilai puisi sufi yang tidak bisa dihadirkan melalui pembacaan literal; ketiga,

ketiga puisi tersebut belum pernah diteliti; keempat, peneliti berasumsi ketiga

puisi tersebut mewakili pemikiran Ibnu ‘Arabi.

Ibnu ‘Arabi adalah salah satu ulama’ besar yang hidup pada masa dinasti

Umayyah di Spanyol. Beliau menguasai berbagai disiplin ilmu. Di antara

keilmuawan yang beliau kuasai adalah sastra, h}adi>s\, fiqh, dan tasawuf.

Pandangan beliau yang terkenal adalah al-Insa>n al-Ka>mil (manusia

sempurna). Insan kamil adalah manusia yang sempurna dari segi wujud dan

pengetahuannya. Kesempurnaan dari segi wujud merupakan manifestasi sempurna

dari citra Tuhan, dalam dirinya tercermin nama dan sifat Tuhan secara utuh.

Kemudian kesempurnaan dalam pengetahuan adalah pencapaian tingkat

4 Jabrohim, Metodologi Penelitian Sastra (Yogyakarta: Hanindita, 2001), hlm. 11.

Page 21: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

4

kesadaran tertinggi, yaitu kesatuan esensi dengan Tuhan, atau yang biasa disebut

dengan wih}dah al-wuju>d.5

Konsep al-Insa>n al-Ka>mil berdasar pada pandangan bahwa semua wujud

hanya mempunyai satu realitas. Realitas tunggal itu adalah Allah. Alam semesta

yang ada hanyalah sebagai wadah tajalli dari nama-nama dan sifat-sifat Allah

dalam wujud yang terbatas. Nama-nama dan sifat-sifat itu identik dengan z|at-Nya

yang mutlak. Berdasarkan konsep tersebut, menurut Ibnu ‘Arabi esensi Allah itu

mutlak, akan tetapi Allah menampakkan diri-Nya melalui alam semesta yang

bersifat terbatas. Ia adalah ‘ain sesuatu, ‘ain tersebut terbatas dengan semua yang

terbatas. Hal tersebut menurut Ibnu ‘Arabi, bukan berarti Allah adalah alam

semesta. Menurutnya, wujud yang hakiki hanyalah wujud Allah dari segi esensi-

Nya, bukan dari sifat-sifat-Nya. Semua hal selain Allah adalah kebalikan dari

hakiki atau khayal belaka.6

Allah berada di atas segala-galanya. Allah mengejawantahkan dirinya

sendiri melalui nama-nama, bukan dengan hakikat-Nya. Pada tingkatan hakikat,

tingkatan tersebut tidak akan ada yang bisa memahami. Sejatinya ciptaan-ciptaan

hanya merupakan pantulan-pantulan dari sifat-sifatnya saja.7 Melalui pemahaman

tersebut, insan kamil adalah miniatur dan realitas tajalli-Nya pada jagat raya, yang

disebut al-‘alam al-s}oghi>r (mikrokosmos) oleh Ibnu ‘Arabi. Esensi insan kamil

merupakan cermin dari esensi Allah; jiwanya sebagai gambaran dari al-nafs al-

kulliyyah (jiwa universal); tubuhnya mencerminkan arasy; pengetahuannya

5 Yunasril Ali, Manusia Citra Tuhan (Jakarta: Paramadina, 1997), hlm. 59.

6 Ibid, hlm. 49-50.

7 Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik Dalam Islam (Jakarta: Temprint, 1986), hlm. 276.

Page 22: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

5

mencerminkan pengetahuan Allah; hatinya berhubungan dengan bayt al-ma’mu>r;

kemampuan mental spiritualnya terkait dengan malaikat; daya ingatnya dengan

Zuhal dan lain sebagainya.8

Kesempurnaan yang ada pada al-Insa>n al-Ka>mil sejatinya disebabkan

karena pada dirinya, Allah bertajalli secara sempurna melalui hakikat Muhammad

(al-h}aqi>qah al-muh}ammadiyyah). Hakikat Muh}ammad (nu>r Muh}ammad)

merupakan wadah tajalli Allah yang paripurna dan merupakan makhluk pertama

yang diciptakan Allah. Ia telah ada sebelum diciptakannya Adam. Ibnu ‘Arabi

menyebutnya dengan akal pertama (al-‘aqlu al-awwalu) atau pena yang tinggi (al-

qalam al-a’la). Dialah yang menjadi sebab penciptaan alam semesta dan sebab

terpeliharanya.9

Konsep al-Insa>n al-Ka>mil Ibnu ‘Arabi juga tergambar dari puisi-puisinya

yang ada. Puisi-puisi tersebut menggunakan bahasa-bahasa yang berkaitan dengan

al-Insa>n al-Ka>mil. contoh dari puisi tersebut adalah:

الصغري الوجود هذا # الكبري الوجود روح القدير الكبري أنا # إين قال ما لواله

Bahasa-bahasa yang digunakan sama dengan bahasa yang digunakan

dalam bahasan insan kamil. Seperti al-wuju>d al-kabi>r yang diartikan dengan

mikrokosmos dan al-wuju>d as}-s}oghir yang diartikan dengan mikrokosmos. Puisi-

puisi Ibnu ‘Arabi yang menggunakan bahasa serupa menarik untuk diteliti guna

mengetahui lebih dalam tentang al-Insa>n al-Ka>mil.

8 Yunasril Ali, Manusia, hlm. 54.

9 Ibid., hlm. 56.

Page 23: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

6

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa puisi mengandung simbol-simbol

yang membutuhkan pembacaan simbolnya secara detail dan terperinci untuk

mendapatkan kandungan atau hal-hal yang ingin disampaikan pengarang. Untuk

menemukan pesan yang spesifik di dalam puisi, diperlukan teori yang tepat

sebagai pendekatan untuk menganalisa.

Teori yang digunakan peneliti untuk mendekati objek kajian ini adalah

teori semiotik Michael Riffatere. Peneliti memilih teori tersebut sebagai alat

bedah, karena teori tersebut didesain untuk meneliti dan membedah struktur puisi.

Dengan asumsi tersebut, penelitian dengan objek puisi-puisi Ibnu ‘Arabi ini

mampu memperoleh hasil yang maksimal. Alasan lain peneliti menggunakan teori

ini, peneliti menemukan terdapat beberapa penelitian yang kurang tepat dalam

aplikasi teori tersebut.

Peneliti yakin ada hal-hal yang belum terbaca oleh pembaca puisi di dalam

puisi-puisi Ibnu ‘Arabi. Banyak tanda-tanda yang harus diterjemahkan ke dalam

bahasa konfensional. Persoalan-persoalan yang penting dan riskan untuk diketahui

oleh orang awam, tentunya penyampaiannya dengan menggunakan media khusus,

agar pesan bisa ditangkap oleh orang-orang tertentu juga. Salah satu media yang

digunakan adalah puisi dengan keunikannya. Kemudian menjadi perlu untuk

membedah sebagian puisi Ibnu ‘Arabi yang berkaitan dengan manusia sempurna.

Fase ini adalah fase yang sangat krusial sebelum mencapai wih}datul wuju>d.

Karena kondisi yang krusial dalam fase pemikiran Ibnu ‘Arabi yang hasilnya tidak

bisa diterima dan dicerna semua orang, maka beliau kemungkinan besar

menggunakan medium tersebut untuk menyampaikan pemikirannya. Medium

Page 24: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

7

tersebut akan dicerna oleh orang-orang tertentu. Untuk itulah peneliti ini

dilaksanakan, agar bahasa-bahasa tersebut dipahami oleh semua pembaca.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

penelitian ini akan mengkaji masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konstruksi semiotika Michael Riffatere?

2. Apa makna semiosis dalam tiga puisi Ibnu ‘Arabi dalam Al-Futu>h}a>t Al-

Makkiyyah berdasarkan teori semiotik Riffatere?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengungkap tanda-tanda yang ada di dalam puisi-puisi Ibnu

‘Arabi.

2. Mengetahui matriks puisi-puisi dalam Ibnu ‘Arabi.

3. Mengetahui hipogram puisi-puisi dalam Ibnu ‘Arabi.

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah:

1. Mendorong geliat pembacaan tanda-tanda yang terdapat di dalam

puisi dengan menggunakan semiotik.

2. Meningkatkan tingkat apresiasi pembaca terhadap bahasa puisi

dengan pendekatan-pendekatan yang beragam. Kebanyakan

pembaca saat ini hanya menikmati lewat baris kalimat puisi.

Page 25: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

8

3. Menambah khazanah model penelitian kebahasaan yang dapat

diakses oleh semua orang.

D. Tinjauan Pustaka

Sangatlah penting bagi seorang peneliti mengetahui posisi dalam

keilmuan yang berkenaan dengan kajian yang hendak diteliti, maka dari itulah

dibutuhkan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka sangat penting untuk dicantumkan,

hal ini menjadi penting untuk mengetahui nilai orisinalitas penelitian. Sudah

menjadi norma dalam penelitian, tidak diperbolehkan mengulang objek atau judul

yang sama dengan menggunakan teori yang sama.

Penelitian dengan menggunakan teori semiotika telah banyak dilakukan.

Objek yang dikaji juga banyak variannya. Terkait dengan tema dan objek yang

peneliti kaji, yaitu teori semiotika Michael Riffatere dengan objek puisi-puisi Ibnu

‘Arabi, peneliti belum pernah menemukannya. Dalam hal ini, peneliti hanya

menemukan beberapa tema seputar semiotika puisi Riffatere. Di antara karya

tersebut diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hanif. Penelitian tersebut

berjudul H{ikmatun Wanas}i>hatun Lil-Ima>m ‘Ali ibn Abi> T{o>lib Filqas}i>dah az-

Zainiyyah (Tah}li>l Simioti>qi li Michael Riffaterre)10, penelitian yang dilakukan

pada tahun 2007. Objek penelitian tersebut adalah puisi Zainiyyah Imam ‘Ali Bin

Abi> T{o>lib. Penelitian tersebut menggali makna yang ada dalam puisi tersebut.

10

Muhammad Hanif, H{ikmatun Wanas}i>hatun Lil-Ima>m ‘Ali ibn Abi> T{o>lib Filqas}i>dah az-

Zainiyyah; Tah}li>l Simioti>qi li Michael Riffaterre (Yogyakarta: Fak. Adab dan Ilmu Budaya UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007).

Page 26: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

9

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah secara tekstual puisi tersebut banyak

dipengaruhi oleh firman Allah dan Hadits Rasul; secara kontekstual puisi tersebut

erat kaitannya dengan keadaan Ali bin Abi T{o>lib dan sifat-sifat beliau. Penelitian

tersebut berbeda dalam Objek yang akan diteliti.

Berbagai ulasan di atas menunjukkan, bahwa peneliti tidak menemukan

adanya karya yang sama seperti yang peneliti lakukan. Berdasarkan asumsi

tersebut, penelitian tesis yang dilakukan peneliti dengan judul Kritik Atas Puisi-

Puisi Ibnu ‘Arabi (Studi Analisis Semiotika Riffatere) belum pernah dilakukan

sama sekali. Maka dari itu, objek yang peneliti lakukan layak untuk diteliti.

E. Landasan Teori

Kerangka teori adalah menjadikan teori sebagai tolak ukur analisa pada

sebuah aktifitas kerja. Terkait dengan pemaknaan puisi tentunya, tentunya yang

dikaji adalah pemaknaan puisi secara utuh dengan cara mencari dan memahami

simbol-simbol atau tanda di dalamnya. Dalam hal ini untuk memahami makna di

dalam puisi secara utuh, peneliti menggunakan teori semiotika Riffatere.

Menurut Riffatere, di dalam puisi terdapat ketidaklangsungan ekspresi.

Artinya, puisi diekspresikan dengan kata-kata dan kalimat, akan tetapi kata-kata

yang digunakan mempunyai makna di luar teks.11

Puisi dari dulu hingga sekarang

selalu bergerak dan berubah. Hal tersebut dikarenakan evolusi selera dan konsep

selalu berubah dari masa ke masa. Satu hal yang tidak berubah di dalam puisi.

Puisi adalah ekspresi yang tidak langsung, yaitu menyatakan pikiran atau gagasan

11

Culler, The Pursuit of Signs; Semiotic, Literature, Deconstruction (London: Roudledge

Classics, 2005), hlm. 89.

Page 27: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

10

secara tidak langsung. Di dalam bukunya Semiotics of Poetry, Riffatere

menjelaskan:

In all literature with a long enough history, we observe that poetry

keeps swinging back and forth, tending first one way, then the other.

The choice between alternatives is dictated by the evolution of taste

and continually changing esthetic conceps. But whichever of the two

trends prevails, one factor remains constant: poetry espresses

concepts and thing by indirection. To put it simply, a poem says one

thing and means another.12

Statemen di atas sama dengan beberapa ilmuwan muslim klasik. Salah satu

ilmuwan muslim klasik tersebut adalah H{a>zim al-Qhart}aja>ni. Menurutnya, puisi

adalah ungkapan kata yang sesuai dengan irama dan tujuannya. Puisi juga

mengandung berbagai hal yang tidak diungkapkan secara langsung dalam tulisan

maupun judulnya.13

Kandungan puisi yang tidak terungkap secara langsung

tersebut menurut Riffatere harus ditemukan sendiri oleh pembaca puisi.

Pengarang puisi boleh dibatasi oleh ruang dan waktu, akan tetapi redaksi puisi dan

maknanya akan selalu abadi.

Berkaitan dengan problematika puisi, Adonis juga pernah mengkritisinya.

Menurutnya, setiap saat puisi selalu bertambah banyak dan bisa saja mengalami

perkembangan. Banyaknya puisi ini akan menjadikan problem tersendiri di dalam

puisi. Problem umum yang dihadapi adalah tidak mungkin untuk menghafal

semua puisi yang dikarang. Maka dari itu harus ada sarana lain diluar transmisi

12

Michael Riffatere, Semiotic of Poetry (Bloomington: Indiana University press, 1978),

hlm. 1. 13

Ha>di Fa>t}imah al-Zahra>’, Jama>liyyatu al-Syi’ri fi al-Syi’ri al-S{u>fi, Muhyiddi>n Ibnu

‘Arabi Namu >dzajan (Al-Jaza>ir: Jami>’ah Abi > Bakr press., 2006), hlm. 56.

Page 28: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

11

oral dan hafalan. Berdasarkan hal tersebut, kemudian muncullah yang namanya

tulisan.14

Dengan tulisan ini, makna-makna puisi mulai mengalami peralihan dari

wilayah pendengaran ke wilayah pemikiran. Selain itu, tulisan juga merupakan

sarana mengakomodasi sesuatu yang sulit dihafalkan, sesuatu yang terlupakan,

sesuatu yang ingin diwariskan dari generasi ke generasi lainnya, serta sesuatu

yang ingin diajarkan kepada orang yang tinggal di negeri lain.

Puisi-puisi sufistik Ibnu ‘Arabi juga sama, nilai-nilai dan makna semisosis

di dalamnya harus disingkap. Hal ini karena puisi sufi tidak tercipta begitu saja,

melainkan banyak faktor yang mengilhami dan banyak tanda atau simbol yang

terkandung di dalamnya. Para sufi melihat, puisi sebagai sarana atau ruang yang

sesuai untuk menampung ide-ide, rahasia-rahasia, dan yang lainnya. Berawal dari

sinilah terjadi jalinan kuat antara puisi dan yang ghaib. Komponen puisi sufi

pikirkan dan dibentuk lewat untaian kata-kata dengan sedemikian rupa, sehingga

terciptalah yang namanya puisi sufi.15

Puisi-puisi sufi tercipta, hasil dari pengejawantahan perjalanan mistik para

sufi. Pengalaman-pengalaman tersebut diaplikasikan melalui tanda dan simbol

lewat untaian kata dan frase di dalam puisi. Diksi yang diterapkan di dalamnya

juga hasil dari renungan.16

Hasilnya, puisi yang dihasilkan melebihi keindahan-

keindahan puisi pada umumnya. Sehingga, puisi hasil dari pemikiran sufi ini

dapat merepresentasikan perjalanan mistiknya. Bagi para pembaca dan penikmat

14

Adonis, terj. Khairon Nahd}iyyi>n, Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam vol.3

(Yogyakarta: LkiS, 2007), hlm. 37. 15

Fais}a>l Ahmad, Mu’jam al-sima>’iyya>t (Beiru>t: ad-Da>r al-‘Arabiyyah Li al-’ulu>m

Nasyiu>n, 2010), hlm. 292. 16

Abdulla>h Hamma>di, Al-Simya>’ Wal-nas} al-Adabi, vol. IV (Sakrah: Muh}ammad

Khaidar press., 2006), hlm. 220.

Page 29: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

12

puisi, hasil dari renungan tersebut juga tidak akan bisa langsung ditangkap

pesannya. Mereka juga membutuhkan perenungan dengan mengurai setiap simbol

dan mendalami makna yang terkandung di dalamnya.17

Berbeda dengan

keindahan yang terdapat di dalam rangkaian kata secara lahir, para pembaca dan

pendengar bisa menikmatinya secara langsung. Untuk menemukan makna simbol

dan tanda dalam puisi, semiotik dapat diaplikasikan guna menemukan makna

semiosis di dalamnya.

Dalam kajian semiotika puisi, Riffatere menawarkan empat tahapan untuk

menemukan makna semiosis. Tahapan-tahapan tersebut adalah: pertama,

memaknai puisi sesuai dengan bahasa tekstual; kedua, membaca kembali semua

elemen teks puisi, menyorot dan menemukan kata-kata yang tidak biasa di dalam

puisi, bisa berupa majas dan yang lainnya; ketiga, menemukan hipogram di

dalam puisi, implikasi makna kebahasaan berupa makna presuposisi, konotatif,

dan oposisional; keempat, menemukan matriks puisi, yaitu pernyataan yang

dihasilkan dari hipogram-hipogram yang ditemukan.18

Makna semiosis puisi sesuai dengan semiotika Riffatere terletak pada

matriks. Matriks merupakan sumber seluruh makna yang dibangun dalam puisi

dan menjadi ruh yang melatarbelakangi penciptaan puisi.19

Ia menyatukan semua

oposisi-oposisi biner yang ada di dalam puisi.

Teori semiotika Riffatere ini berkompeten dalam membaca tanda-tanda

yang terdapat dalam puisi sufistik Ibnu ‘Arabi. Bangunan teori ini terstruktur

17

Ibid., hlm. 221. 18

Raman Shelden, Peter Widdowson, Peter Brooker, A Reader’s Guide to Contemporary

Literary Theory (London: Pearson Educated Limited, 2005), hlm. 58. 19

Culler, The Pursuit of Signs, hlm. 101.

Page 30: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

13

dengan rapi dalam pembedahan puisi untuk membahasakan tanda dan

mengungkap makna semiosis di balik tanda tersebut. Teori ini yang dipilih

peneliti untuk mengalisis objek yang diteliti, yaitu puisi-puisi Ibnu ‘Arabi.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara mencapai tujuan, yaitu untuk mencapai

pokok permasalahan. Demikian halnya dengan penelitian terhadap bahasa yang

disuguhkan dalam karya sastra, harus melalui metode yang tepat. Dalam

penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, kualitatif

deskriptif artinya tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan variabel.

Penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti termasuk dalam library research.

1. Data

Data adalah sumber semua informasi atau bahan mentah yang

disediakan oleh alam yang harus dicari. Data merupakan bahan yang sesuai

untuk memberi jawaban terhadap masalah yang dikaji. Data adalah bagian

yang penting dalam bentuk penelitian. Oleh karena itu, berbagai hal yang

merupakan bagian dari keseluruhan proses pengumpulan data harus benar-

benar dipahami oleh setiap peneliti. Adapun data penelitian ini berupa data

lunak (soft data) yang berwujud kata, kalimat ungkapan yang terdapat dalam

puisi-puisi Ibnu ‘Arabi. Data yang digunakan dalam penelitian ini,

dikelompokkan menjadi dua:

Page 31: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

14

a. Data primer adalah data utama yang diperlukan oleh peneliti untuk

keperluan penelitian. Dalam penelitian ini, data primernya berupa teks

puisi Ibnu ‘Arabi di dalam kitab Al-Futu>ha>t al-Makkiyyah .

b. Data sekunder adalah data tambahan yang diperlukan oleh peneliti

untuk mendukung penelitiannya. Dalam penelitian ini data

sekundernya berupa makalah, buku-buku, dan artikel yang

mempunyai relevansi untuk memperkuat argumentasi dan melengkapi

hasil penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data adalah semua informasi atau bahan yang

disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari atau dikumpulkan dan

dipilih peneliti. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

teknik pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka adalah teknik penggunaan

sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Teknik simak adalah suatu

metode pemerolehan data yang dilakukan dengan cara menyimak suatu

penggunaan bahasa. Teknik simak dan teknik catat berarti peneliti sebagai

instrumen kunci melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti

terhadap sumber, data primer yakni sasaran peneliti yang berupa puisi-pusi

Ibnu ‘Arabi untuk memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan

kemudian dicatat sebagai sumber data.

Page 32: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

15

3. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis

data. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kata, kalimat, paragrap

dalam puisi-puisi Ibnu ‘Arabi dengan tinjauan semiotik. Teknik yang

digunakan untuk menganalisis puisi-puisi Ibnu ‘Arabi dalam penelitian ini

adalah metode pembacaan model semiotik yaitu pembacaan heuristik dan

pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan yang

dilakukan dengan interpretasi secara inferensial melalui tanda-tanda linguistik.

Pembacaan berasumsi bahwa bahasa bersifat referensial artinya bahwa harus

berhubungan dengan hal-hal yang nyata. Pada tahap ini pembaca menemukan

arti secara linguistik. Adapun realisasi pembacaan heuristik ini dapat berupa

sinopsis atau gaya bahasa yang digunakan. Hubungan antara heuristik dan

hermeneutik dapat dipandang sebagai hubungan yang bersifat gradasi, sebab

kegiatan pembacaan dan kerja hermeneutik yang oleh Riffaterre juga sebagai

pembaca retroaktif yang memerlukan pembacaan berkali-kali dan kritis. Salah

satu tugas hermeneutik adalah menghidupkan dan mengkonstruksikan sebuah

teks dalam jaringan intruksi antara pembicara, pendengar, dan kondisi batin

serta sosial dengan melingkupinya agar sebuah pertanyaan tidak mengalami

aliensi dan menyesatkan penbaca. Pembacaan hermeneutik merupakan

pembacaan bolak-balik melalui awal hingga akhir. Tahap pembacaan ini

merupakan interprestasi tahap kedua yang bersifat retroktif yang melibatkan

banyak kode di luar bahasa dan menggabungkan secara integratif sampai

Page 33: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

16

pembaca dapat membongkar secara struktural guna mengungkapkan makna

dalam sistem tertinggi yakni makna keseluruan teks sebagai sistem.

G. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini supaya lengkap dan sistematis, maka perlu adanya

sistematika penulisan. Penelitian ini terdiri dari empat bab yang dapat

dipaparkan.

Bab pertama berisi tentang pendahuluan yang mendeskripsikan secara

utuh penelitian yang dilakukan peneliti. Poin-poin pendahuluan ini yaitu latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

tinjaun pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Pada bab kedua, peneliti berbicara tentang konstruksi semiotika

Riffatere. Pembahasan ini meliputi biografi Michael Riffatere, konstruksi

semiotika Michael Riffatere, dan membahas tentang simbol di dalam puisi sufi.

Selanjutnya, pada bab ketiga peneliti akan memberikan analisis

terhadap tiga puisi yang dipilih sebagai objek material dengan cara menelaah

aspek semiosis. Kajian ini sebagai jawaban dari rumusan masalah yang kedua.

Diharapkan pada bab ini, dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

aplikasi teori semiotik Michael Riffatere terhadap puisi-puisi yang dijadikan

sampel. Pada bab ini penelitian akan menghasilkan matriks-matriks dengan

menggunakan teori tersebut.

Page 34: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

17

Terakhir, bab keempat yaitu penutup. Bab tersebut memuat simpulan

dan saran terhadap penelitian yang telah dilakukan. Selain simpulan, bab ini

juga berisi saran-saran untuk penelitian yang akan datang.

Page 35: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

105

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan persoalan di dalam rumusan masalah, dan setelah melalui

penelitian yang mendalam dalam tesis ini, maka kesimpulan dari penelitian ini

sebagai berikut:

Pertama, semoitika Riffatere digunakan sebagai pendekatan bagi puisi,

guna menemukan makna yang terdalam di dalamnya. Semiotika Riffatere ini

adalah hasil dari dialektika dengan ahli semiotika pendahulunya sekaligus

gurunya yaitu Roman Jacobson. Menurutnya semiotika yang digunakan

Jacobson ketika diaplikasikan di dalam puisi yang terbaca hanya pada wilayah

lahir puisi, belum bisa sampai menemukan makna terdalam. Dalam teorinya

Riffatere hanya sampai pada pembacaan heuristik saja. Langkah kerja

semiotika Riffatere dalam menemukan makna terdalam puisi adalah dimulai

dengan pembacaan heuristik, kemudian diperdalam lagi dengan pembacaan

hermeneutik. Pembacaan hermeneutik teridiri dari penemmuan hipogram

potensial, model, dan terakhir matriks.

Kedua, hasil yang didapat dalam pembacaan puisi Ibnu ‘Arabi adalah:

model puisi yang ditemukan di dalam penelitian adalah Khali>fah dan s}u>rah al-

h}aqq.” Sedangkan matriks yang didapat adalah “manusia sempurna.” Untuk

hipogram potensial dapat dilihat pada penelitian. Kemudian hipogram aktual

pada puisi pertama adalah berkaitan dengan teori asma’ Ibnu ‘Arabi. Pada puisi

Page 36: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

106

kedua peneliti mendapatkan model “fal amru’aqlun dan i>ma>nun id|asytaraka>.”

Matriks pada puisi kedua adalah “rasio dan tajalli.” Hipogram aktual yang

didapat pada puisi kedua ini adalah berkaitan dengan konsep akal dan syariah

menurut Ibnu ‘Arabi. Pada puisi terakhir, model yang didapat adalah kalimat

Inna at-tah}awwula fis} s}uwari. Kemudian matriks yang didapat adalah

kesempurnaan citra Allah. Sedangkan hipogram aktual pada puisi ketiga ini

adalah berkaitan dengan teori mikro kosmos dan makro kosmos.

B. Saran-Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian mendalam sebagian puisi Ibnu

‘Arabi dengan menggunakan teori semiotika Riffatere, saran-saran dari peneliti

sebagai berikut:

Pertama, puisi mempunyai banyak tanda, tanda tersebut tidak bisa

dibaca hanya dengan serampangan saja. Pengungkapan makna di dalam puisi

hendaknya menggunakan semiotika Riffatere. Teori ini dimunculkan khusus

untuk membaca makna di dalam puisi. Hingga sekarang sedikit para peneliti

yang menggunakan semiotika Riffatere sebagai pendekatan dalam membaca

puisi.

Kedua, diperlukan pembahasan yang intens dalam berbagai kesempatan

seperti dibangku kuliah dan diskusi. Hal ini hendaknya dilakukan karena tidak

sedikit civitas akademika khususnya linguistik dan sastra yang belum

memahami teori tersebut.

Page 37: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

107

DAFTAR PUSTAKA

‘Abduttawwa>b, Ramad{a>n, Fus}u>l fi> Fiqh al-Lughah al-Arabiyyah, Kairo:

Maktabah al-Khanji, 1997.

Afifi, E.A., Filsafat Mistis Ibnu ‘Arabi. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1995.

Al-H{aki>m, Su’a>d, Al-Mu’jam as}-S}u>fi Fi> Hudu>d al-Kalimati. Beirut: Dandarah,

1981.

Ali, Yunasril, Manusia Citra Tuhan, Jakarta: Paramadina, 1997.

‘Arabi, Ibnu, Di>wa>n Ibnu ‘Arabi, Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1996.

‘Arabi , Ibnu, Tanazzulul Amla>k fi Haraka>til Afla>k, Beirut: Da>r Ha>dir, t.t.

Arnel, Iskandar, The Concept of The Perfect Men in The Thought of Ibn ‘Arabi

and Muhammad Iqbal: A Comparative Study, Mcgill University, 1997.

‘Aud Ah}mad, Mu>jizu ‘Ilmi al-Lughah, Kuwait: Silsilatu al- Kutub al-S|aqafiyyah,

1997.

Bennet, Andrew, Nicholas Royle, Introduction to Literature, Criticism, and

Theory, Edinburgh: Pearson Education limited, 2004

Beach, Richard A Teacher’s Introduction; Reader-Response Theories, Illionis:

NCTE, 1993.

Budra’, ‘Abdurrahma>n, Min Z{awa>hirul Asyba>h Wannaz|a>ir Fillughawiyya>t al-

‘Arabiyyah Waddarsi al-Lisa>ni al-Mu’as}ir “at-Tara>duf.” Maghrib:

Majlis an-Nasyr al-‘Ilmi, 2005.

Card, Orson Scott, Femmy Syahrani (pent.), Penokohan dan Sudut Pandang:

Mencipta Sosok Fiktif Yang Memikat dan Dipercaya Pembaca. Bandung:

Mizan, 2005.

Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Culler, The Pursuit of Signs; Semiotic, Literature, Deconstruction. London:

Roudledge Classics, 2005.

Damono, Sapardi Djoko, Sumbangan Sastra Dalam Pengembangan Bahasa,

Dalam: Ida Sundari, Meretas Ranah Bahasa, Semiotika, dan Budaya.

Yogyakarta: Bentang Budaya, 2001.

Page 38: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

108

Daoud, Amani Soleiman. Tanpa Tahun. Mysticism An Stylistics; A Study In Al-

Hallaj Poetry. ttp.: t.p., t.t.

Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,

2007.

Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori,

dan Aplikasi. Yogyakarta: Medpress, 2008.

Haidar, Ali, Al-Jumal Liabi Bakr Abdul Qahir al-Jurjani, Damaskus: Maktabah

Majma’ullughah al-Arabiyyah, 1982.

Hermawan, Sainul, Teori Sastra Dari Marxis Sampai Rasis. Banjarmasin: FBS

FKIP ULM, 2006.

Hittick, William C., Dunia Imajinal Ibnu ‘Arabi; kreativitas Imajinasi dan

Persoalan Diversitas Agama. Surabaya: Risalah Gusti, 2001.

Jabrohim, Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita, 2001.

Keraf, Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Kridalaksana, Harimurti dkk., PELANGI BAHASA; Kumpulan Esai yang

Dipersembahkan Kepada Prof. J.W.M Verhaar, S. J, Jakarta: Bhatara

Karya Aksara, 1982.

Yulia Nasrul latifi, “Pemaknaan Puisi dalam Semiotika Riffatere dan

Penerapannya dalam Sajak Doa Karya Chairil Anwar”, Adabiyyat:

Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 6, no. II, Juli 2007, hlm. 310.

Luxemburg, Jan Van. Dick Hartoko(pent.), Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta:

Gramedia, 1986.

Manz|u>r, Ibnu, Lisa>nu al- ‘Arab, vol. VI. Beiru>t: da>ru S{adrin, 2005.

Muntasyir, Rizal, Filsafat Bahasa; Aneka Masalah, Arti, dan Upaya

Pemecahannya, Jakarta: Prima Karya, 1988.

Nurgiyantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press, 2000.

Pradopo, Rachmat Djoko, Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama

Media, 2002.

Putra, Heddy Shri Ahimsa, Strukturalisme Levi Strauss: Mitos dan Karya Sastra.

Yogyakarta: Galang Press, 2001.

Page 39: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

109

Ratna, Nyoman Kutha, Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan

Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Riffatere, Michael, Semiotic of Poetry. Bloomington: Indiana University press,

1987.

Sastra, Gusdi, Neurolinguistik; Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta, 2011.

Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik Dalam Islam, Jakarta: Temprint, 1986.

Shelden, Raman dkk., A Reader’s Guide to Contemporary Literary Theory.

London: Pearson Educated Limited, 2005.

Sumardjo, Jakob, Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia, 1988.

Takeshita, Masataka, Manusia Sempurna Menurut Konsepsi Ibnu ‘Arabi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Teew, A., Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia, 1983.

Umar, Mukhtar Ahmad, Ususu ‘Ilmi al-Lughah, Kairo : ‘A<lamu al-Kutub, 1997.

Wirawan, Mengaktifkan Alam Bawah Sadar Manusia; Refleksi Menuju

Kepribadian Yang Lebih Sempurna. Tanpa Kota: Platinum, 2103.

Wellek, Rene. Melani Budianto(pent.), Teori sastra. Jakarta: Gramedia, 1989.

Ya>qu>t, Sulaima>n, Manhajulbah}s|i al-Lughawi, Kuwait: Da>rul Ma’rifah al-

Ja>mi’iyyah, 2002.

Margalit Fox, “Michael Riffatere, 81, a Scholar of Literature at Columbia, Is

Dead.” Dalam http: //www.nytimes.com /2006/05/books /05riffatere.html

?r=0. Akses tanggal 21 Juli 2016.

Chapel, A Memorial Service for Profesor Riffatere, dalam Error! Hyperlink

reference not valid.. Akses tanggal 21 Juli 2016.

Https://Id.Wikipedia.Org/W/Index.Php?Title=Michael_Riffatere&Oldid=1049157

3. Akses 21Juli 2016.

Page 40: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

110

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Ali Rohmat, S.Hum.

Tempat/tgl. Lahir : Grobogan, 26 Juli 1985

Alamat Rumah : Kandangrejo 06/01, Klambu, Grobogan, Jawa

Tengah

Nama Ayah : Suwito

Nama Ibu : Kasiyem

Nama Istri : Dahlia

No HP : 085786525517

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN Kandangrejo IV, tahun 1992-1998.

b. MTs YPI Klambu, tahun 1998-2001.

c. MAKN-MAN I Surakarta tahun 2001-2004.

d. S1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta tahun 2005-2011.

e. S2 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012-

sekarang.

2. Pendidikan Non-Formal dan Pelatihan

a. Pondok Pesantren Darul Masyruh Klambu tahun 1998-2001.

b. Berproses di Civil Community.

C. Riwayat Pekerjaan

1. Tentor Bahasa Arab lepas.

2. Penerjemah Bahasa Arab lepas.

3. Pelatih Taekwondo di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Pengajar di PPM Aswaja Nusantara.

5. Staf Jurnal Mlangi.

6. Pengajar di MA Nur Iman Mlangi sampai sekarang

Page 41: KRITIK ATAS PUISI ,%18m$5$%, (Studi Analisis Semiotik a ...digilib.uin-suka.ac.id/23858/1/1220510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Program Studi Ilmu Bahasa Arab . PROGAM PASCASARJANA

111

D. Pengalaman Organisasi

1. Koordinator pengajar Taman Pendidikan al-Qur’an Masjid Muqarrabin

Surakarta tahun 2001-2002.

2. Ketua I HIMADIKA 2006-2007.

3. Sekretaris BEM J. Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2007.

4. Ketua I UKM Taekwondo Dojang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

tahun 2006-2007.

5. Dewan Pimpinan Dojang (DPD) UKM Taekwondo Dojang UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2007-2008.

6. Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) KAMAGAYO tahun 2007-

2010

7. Ketua umum UKM Taekwondo Dojang UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2009-2010.

8. Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2009-2010.

9. Ketua dewan pengajar di PPM Aswaja Nusantara 2104.

10. Dewan Pelatih Taekwondo Dojang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

sampai sekarang.

E. Pelatihan

1. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Nasional tahun 2008.

2. Instructur Course, Instructur Refresher Course tahun 2011.

3. I Solution Teaching Qualification, dan lain-lain.