3
Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik Unsur Sindrom Metabolik NCEP ATP III WHO AHA IDF Hipertensi Dislipidemia Obesitas Gangguan metabolisme Glukosa Lain-lain Kriteria Diagnosa Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥130/85 mmHg Plasma TG ≥150 mg/dL, HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL Lingkar pinggang L >102 cm, P>88cm GD puasa ≥ 110 mg/dL Minimal 3 kriteria Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥ 140/90 mmHg Plasma TG ≥ 150 mg/dL dan atau HDL-C L < 35 mg/dL P< 40 mg/dL IMT > 30 kg/m2 dan atau rasio perut-pinggul L >0,90; P>0,85 DM tipe 2 atau TGT Mikroalbuminuri ≥20 µg/menit (rasio albumin: kreatinin ≥ 30) DM tipe 2 atau TGT dan 2 kriteria di atas. Jika toleransi glukosa normal, diperlukan 3 kriteria. Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥130/85 mmHg Plasma TG ≥150 mg/dL, HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL Lingkar pinggang L >102 cm, P>88cm GD puasa ≥100 mg/dL Minimal 3 kriteria Dalam pengobatan antihipertensi atau TD ≥130/85 mmHg Plasma TG≥150 mg/dL HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL atau dalam pengobatan dislipidemia Obesitas sentral (lingkar perut) Asia:L>90 cm P>80 cm (nilai tergantung etnis) GD puasa ≥100 mg/dL atau diagnosis DM tipe 2 Obesitas sentral + 2 kriteria di atas Keterangan: TD = Tekanan Darah; L = Laki-laki; P = Perempuan; TG = Trigliserida; HDL-C = Kolesterol HDL; IMT = Indeks Massa Tubuh; DM = Diabetes Melitus; TGT = Toleransi Glukosa Terganggu; GD = Gula Darah F. Penatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi Pada Sindroma Metabolik Terhadap pasien2 yang mempunyai faktor risiko dan tidak dapat ditatalaksana hanya dengan perubahan gaya hidup, intervensi farmakologik diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan dislipidemia. Penggunaan aspirin dan statin dapat menurunkan kadar C-reactive protein dan memperbaiki profil lipid sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Intervensi farmakologik yang agresif terhadap faktor2 risiko

Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fk ums

Citation preview

Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik Unsur Sindrom Metabolik NCEP ATP III WHO AHA IDF Hipertensi Dislipidemia Obesitas Gangguan metabolisme Glukosa Lain-lain Kriteria Diagnosa Dalam pengobatan antihipertensi atau TD 130/85 mmHg Plasma TG 150 mg/dL, HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL Lingkar pinggang L >102 cm, P>88cm GD puasa 110 mg/dL Minimal 3 kriteria Dalam pengobatan antihipertensi atau TD 140/90 mmHg Plasma TG 150 mg/dL dan atau HDL-C L < 35 mg/dL P< 40 mg/dL IMT > 30 kg/m2 dan atau rasio perut-pinggul L >0,90; P>0,85 DM tipe 2 atau TGT Mikroalbuminuri 20 g/menit (rasio albumin: kreatinin 30) DM tipe 2 atau TGT dan 2 kriteria di atas. Jika toleransi glukosa normal, diperlukan 3 kriteria. Dalam pengobatan antihipertensi atau TD 130/85 mmHg Plasma TG 150 mg/dL, HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL Lingkar pinggang L >102 cm, P>88cm GD puasa 100 mg/dL Minimal 3 kriteria Dalam pengobatan antihipertensi atau TD 130/85 mmHg Plasma TG150 mg/dL HDL-C L < 40 mg/dL P< 50 mg/dL atau dalam pengobatan dislipidemia Obesitas sentral (lingkar perut) Asia:L>90 cm P>80 cm (nilai tergantung etnis) GD puasa 100 mg/dL atau diagnosis DM tipe 2 Obesitas sentral + 2 kriteria di atas Keterangan: TD = Tekanan Darah; L = Laki-laki; P = Perempuan; TG = Trigliserida; HDL-C = Kolesterol HDL; IMT = Indeks Massa Tubuh; DM = Diabetes Melitus; TGT = Toleransi Glukosa Terganggu; GD = Gula Darah

F. Penatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi Pada Sindroma MetabolikTerhadap pasien2 yang mempunyai faktor risiko dan tidak dapat ditatalaksana hanya dengan perubahan gaya hidup, intervensi farmakologik diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan dislipidemia. Penggunaan aspirin dan statin dapat menurunkan kadar C-reactive protein dan memperbaiki profil lipid sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Intervensi farmakologik yang agresif terhadap faktor2 risiko telah terbukti dapat mencegah penyulit kardiovaskular pada penderita DM tipe 2.Farmakologis Sulfonilurea Menurunkan sekresi glukagon. Menutup potassium channel. Dapat menyebabkan hipoglikemia. Biguanid Gol. biguanid yang sering digunakan metformin Menurunkan glukoneogenesis Memperlambat absorbsi glukosa dari GI tract Stimulasi langsung glikolisis di jaringan Menurunkan plasma glucagon Meningkatkan pemakaian glukosa di usus Glitazone Agonis PPAR Merangsang ekspresi beberapa protein yang dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemia. Mempengaruhi pelepasan mediator resistensi insulin . Inhibitor -glukooksidase termasuk dlm acarbose (Precose,Glucobay) & miglitol(Glyset) memiliki cara kerja mengurangi kadar glukosa dgn menginterfensi penyerapan sari pati dlm usus. Acarbose cenderung menurunkan kadar insulin stlh makan Alpha glucosidase inhibitor ini tdk seefektif obat lain bila diguna sbg terapitunggal.Biladikombinasi dgn metformin,insulin atau sulfonylurea,bisa meningkatkan efektivitasnya. Efek samping:produksi gas dlm perut & diare.Mungkin mempengaruhi penyerapan zat besi.Penatalaksanaan Non Farmakologi :1. Latihan fisikDengan meningkatkan aktivitas fisik terbukti dapat menurunkan kadar lipid dan resistensi insulin didalam otot rangka.1. DietSasaran utama dari diet terhadap sindrom metabolik adalah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus.1. EdukasiDengan pengetahuan yang memadai tentang bahaya dan penatalaksanaan sindrom metabolik, maka akan membantu menurunkan risiko penyulit dari sindrom metabolik.