31
Pikz MuhammedZ Senin, 21 Juni 2010 TEORI PSIKOLOGI ALLPORT STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberi banyak kenikmatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini setelah melewati beberapa kesulitan. makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori kepribadian” Tidak lupa ucapan terima kasih yang setulusnya, penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak yang terkait, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Penulis berharap meskipun sedikit yang dapat penulis susun, akan banyak manfaatnya dalam dunia pendidikan. Tidak menutup kemungkinan masih ada terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan makalah ini,

kpribadian 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kpribadian 2

Pikz MuhammedZ

Senin, 21 Juni 2010

TEORI PSIKOLOGI ALLPORT STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberi banyak

kenikmatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini setelah melewati beberapa kesulitan.

makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori kepribadian”

Tidak lupa ucapan terima kasih yang setulusnya, penulis sampaikan kepada pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak

yang terkait, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik.

Penulis berharap meskipun sedikit yang dapat penulis susun, akan banyak manfaatnya dalam dunia

pendidikan. Tidak menutup kemungkinan masih ada terdapat beberapa kekurangan dalam

penyusunan makalah ini, sehingga kritik dan saran membangun penulis untuk kesempurnaan dalam

penyusunan makalah berikutnya.

Page 2: kpribadian 2

Tegal, April 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: kpribadian 2

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan judul...................................................................................1

B. Tujuan Penulisan............................................................................................1

C. Problematika...................................................................................................1

D. Metode Penelitian.......................................................................................... 1

BAB II TEORI KEPRIBADIAN

Page 4: kpribadian 2

STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN............................................2

A. Kepribadian,Watak dan Temprament...........................................................2

B. Sifat, Sikap dan Type....................................................................................4

C. Orang yang matang model Allport...............................................................6

D. Perkembangan Kepribadian..........................................................................6

E. Pemahaman kriteria Kepribadian yang matang ( sehat )..............................9

F. Aplikasi Teori Allport dalam Bk.................................................................11

BAB III PENUTUP.................................................................................................13

Simpulan......................................................................................................13

Pesan dan Saran...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14

Page 5: kpribadian 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Untuk judul yang dibahas dalam makalah ini adalah tentang “Teori Allport” dengan alasan karena

judul makalah atau pembahasan tersebut sudah ditentukan oleh dosen mata kuliah Teori

Kepribadian.

Namun judul pembahasan tersebut juga metrupakan kesepakatan anggota kelompok dengan

harapan bisa memberikan pengetahuan mengenai teori kepribadian khususnya teori allport.

B. Tujuan penulisan

1. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Kepribadian.

Page 6: kpribadian 2

2. Untuk melatih daya pikir mengembangkan kreatifitas dan potensi yang kami miliki.

3. Agar mahasiswa bisa menganalisis, mengetahui tentang apa kepribadian yang sebenarnya dalam

pendidikan dan bimbingan konseling.

4. Untuk memacu mahasiswa lewat pengetahuan tersebut agar mahasiswa bisa memberikan

kontribusi lebih terhadap perkembangan Bk

C. Problematika

1. Apa pengertian Kepribadian?

2. Bagaimana memahami teori Allport dengan kepribadian?

3. Bagaiman mengaplikasikan teori Allport dengan kepribadian dalam konseling?

D. Merode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode Pengumpulan data dengan

menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan menggunakan buku yang didukung dengan

pengumpulan informasi dengan mengakses internet

Page 7: kpribadian 2

BAB II

TEORI ALLPORT

STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN

Pada dasarnya setiap manusia memilki kepribadian yang berbeda anatara yang satu dengan yang

lain. Pngertian kepribadian secara umum ini adalah tentang perilaku yang ada dalam diri seseorang

dan mempunyai karakteristik / watak tersendiri dalam kehidupannya. Dalam ilmu Ilmu Psikologi,

kepribadian dapat diartikan sebagai suatu studi empiris yang terus-menerus, dengan maksud

bagaimana kita mengerti pola tingkah laku manusia, bukan untuk digeneralisasi, tapi untuk

mengetahui sejauh mana orang itu berbeda satu dengan yang lain.

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan dengan banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan

arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya

perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya. Dalam pembahasan kajian /

materi tentang teori kepribadian ( Goldon Allport 1897-1967 ) dapat dipelajari sebagai berikut.

A. KEPRIBADIAN, WATAK DAN TEMPERAMENT

a. Kepribadian

Page 8: kpribadian 2

Goldon Allport adalah ahli teori kepribadian pertama yang mempelajari orang-orang dewasa yang

matang dan normal dan bukan orang-orang yang neurotis, sehingga dia mengembangkan suatu teori

yang hampir seluruhnya mengenai kepribadian yang sehat. Allport mengemukakan adanya

pemisahan fungsional antara anak dan orang dewasa yang sehat. Menurutnya pengaruh masa

kanak-kanak dapat menyebabkan perbedaan antara neurosis dan kesehatan psikologis yakni

kepribadian yang sehat yang segera setelah terbentuk, bebas dari masa lampau.

Jadi kesehatan psikilogis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang. Pandangannya adalah

kepada apa yang diharapkan orang itu untuk menjadi, dan bukan kepada apa yang sudah terjadi dan

tidak dapat diubah. Allport juga mengungkapkan pentingnya peningkatan dan bukan pengurangan

tingkat tegangan.

Untuk definisi kepribadian yang detail menurut Allport adalah suatu organisasi dinamis dari sistem

psikofisis individu yang menentukan tingkah lau dan pikiran individu secara khas.

Ø Dalam teori Allport antisipasi-antisipasi adalah penting dalam membantu kita untuk menentukan

siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita. Selain tentang kesehatan mental

Allport berpendapat bahwa kepribadian-kepribadian sehat terarah kepada orang lain, jadi orang

yang matang terlibat secara aktif dan terikat pada sesuatu atau seseorang diluar diri.

Ø Allport juga mengungkapkan bahwa orang yang sehat dapat mencintai dan memperluas dirinya

kedalam hubungan yang penuh perhatian dengan orang-orang lain, pertumbuhan dan pemenuhan

orang lain sama pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri. Inilah orang-

orang yang sangat realistis, mereka mengetahui diri mereka dan menerima keterbatasan-

keterbatasan mereka dan tidak terpukul oleh keterbatasan-keterbatasan itu. Jadi, orang-orang yang

Page 9: kpribadian 2

matang mengetahui diri mereka siapadan karena itu mereka aman dalam hubungan mereka dengan

diri mereka dan dengan dunia sekitar mereka.

b. Watak ( character )

Walaupun istilah kepribadian dan watak sering digunakan secara bertukar-tukar, namun Allport

menunjukkan, bahwa biasanya kata watak menunjukkan arti normatif, serta menyatakan bahwa

watak adalah pengertian ethis dan menyatakan, bahwa ”character is personality evaluated, and

personality is character devaluated”. (Watak adalah kepribadian dinilai, dan kepribadian adalah

watak tak dinilai).

c. Tempramen

Bagi allport temperament adalah bagian khusus dari kepribadian dengan maksud yaitu suatu gejala

karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi,

kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kwalitet kekuatan suasana hatinya, dan gejala ini tergantung

kepada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.

B. SIFAT, SIKAP DAN TYPE

Page 10: kpribadian 2

a. Sifat ( Trait )

Pengertian sifat dapat diartikan sebagai sistem neurophysis yang digeneralisasikan dan diarahkan,

dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, dan memulia

serta membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresi secara sama. Yang dicatat mengenai definisi ini

ialah tekanan terhadap individual dan kesimpulan bahwa kecendrungan itu tidak hanya terikat

kepada sejumlah kecil perangsang atau reaksi, melainkan dengan seluruh pribadi manusia.

Pernyataan “neurophychic system” menunjukkan jawaban affirmatif yang diberikan oleh Allport

terhadap pertanyaan apakah “trait” itu benar-benar ada pada individu.

b. Sikap ( atitudes )

Bagi Allport sifat dan sikap adalah predisposisi untuk berespond, kedua-duanya khas, kedua-duanya

memulai dan membimbing tingkah laku. Keduanya adalah hasil dari faktor genetis dan belajar.

Namun ada juga perbedaan diantara keduanya :

1.Sikap (aatitude) itu berhubungan dengan sesuatu obyek atau sekelompok obyek, sedangkan sifat

tidak. Jadi sifat umum daripada trait hampir selalu lebih besar/luas dari pada sikap, dalam

kenyataannya makin besar jumlah obyek yang dikenai sikap itu, maka sikap makin mirip kepada

sikap dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus kelebih umum, tetapi kalau sifat selalu umum.

2.Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek yang diahadi,

sedangkap sifat tidak.

Page 11: kpribadian 2

c. Type

Alport membedakan antara sifat dan type. Menurut Allport orang dapat memiliki sifat tetapi tidak

semua type. Type adalah konstruksi ideal si pengamat dan seseorang dapat disesuaikan dengan type

itu tetapi dengan konsekwensi diabaikan sifat-sifat khas individualinya. Sifat dapat mencerminkan

sifat khas pribadi sedangkan type malah menyembunyikannya. Jadi bagi Allport, type menunjukkan

perbedaan-perbedaan buatan yang begitu sama dengan kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi

sebenarnya daripada yang benar-benar ada.

Sifat-sifat umum dan sifat-sifat individual

Suatu hal yang amat penting dalam mempelajari teori Allport ini ialah berusaha mengerti mengenai

perbedaan antara sifat-sifat umum dan sifat-sifat individual. Dia menyatakan, bahwa di dalam

kenyataan tidak pernah ada dua individu mempunyai sifat yang benar-benar sama.

d) Sifat pokok, sifat sentral dan sifat sekunder

Bahwa suatu sifat-sifat itu merupakan predisposisi-predisposisi umum bagi tingkah laku. Ada satu

soal lagi mengenai hal ini, yaitu apakah semua sifat itu pada pokoknya mempunyai taraf keumuman

yang sama, dan apabila tidak bagaimanakah cara membeda-bedakan taraf itu. Allport membeda-

bedakan antara sifat pokok, sifat sentral dan sifat sekunder :

(1) Sifat Pokok

Sifat pokok ini demikian menonjolnya sehingga hanya sedikit saja kegiatan-kegiatan yang tak dapat

dicari baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa kegiatan itu berlangsung karena

Page 12: kpribadian 2

pengaruhnya. Tidak ada sifat semacam itu yang lama tersembunyi, individu dikenal dengan sifat itu,

dan bahkan mungkin menjadi terkenal dalam sifat itu. Kualitas yang demikian dominan pada individu

itu sering disebut the intesif trait, the ruling passion, atau the radix of live. Maka sifat ini relatif

kurang biasa dan kurang menampak pada tiap orang. Contohnya Orang Narsistik adalah orang yang

memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya.

(2) Sifat Sentral ( central trait )

Sifat sentral ini lebih khas, dan yang merupakan kecendrungan-kecendrungan individu yang sangat

khas/karakteristik, sering berfungsi dan mudah ditandai.misalkan orang introspektif, obsesif,

melankolis, dramatik.

(3) Sifat Sekunder ( secundary trait )

Sifat sekunder ini nampaknya berfungsi lebih terbatas, kurang menentukan didalam deskripsi

kepribadian, dan lebih terpusat (khusus) response-response yang didasarinya serta perangsang-

perangsang yang dicocokinya. Misalnya Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah

ketika seseorang menghina kelompoknya.

C. ORANG YANG MATANG MODEL ALLPORT

Salah satu pendekatan yanng berguna terhadap terhadap pemahaman psikologis Allport

mengemukakan tema–tema pokok dari teori kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema–tema

itu berbeda dari apa yang didapat pada Freud. Tema–tema tersebut adalah :

a) Allport tidak percaya bahwa orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan–

kekuatan tak sadar yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi, tidak didorong oleh konflik tak sadar.

Begitu pula dengan tingkah laku mereka, tidak ditentukan oleh hal atau kejadian yang ada di jauh

Page 13: kpribadian 2

dalam pandangan. Kekuatan-kekutan tak sadar itu hanya memepengaruhi orang yang neurotis.

Individu yang sehat dan yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya

kekuatan yang membimbing mereka, serta dapat mengontrol kekuatan–kekuatan itu

b) Kepribadian yan matang tidak dikontrol oleh taruma dan konflik masa kanak– kanak. Orang yang

sehat dibimbing dan diarahkan pada masa sekarang, oleh intensi dan aspirasi – aspirasi masa depan,

berpandangan optimis, tidak kembali pada msa lalu.

c) Antara orang yang sehat dan orang neurotis tidak ada kesamaan secara fungsional. Dalam

pandangan Allport orang yang neurotis berada pada kehidupan konflik dan pengalaman anak–anak,

sedangakan ornag yang sehat befungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebh tinggi.

d) Allport lebih memfokuskan mempelajari orang dewasa yang matang (berlawanan dengan tokoh

psikologi yang lain) yang lebih fokus pada orang neurotis. Karena itu dapat dikatakan bahwa sistem

dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Allport mengakui bahwa masa kanak-kanak mempunyai andil dalam mewujudkan pribadi yang

sehat, hanya saja hubungan itu tidak bersifat fungsional yang berkesinambungan. Menurut Allport

peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak. Jika seorang anak mendapat

kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan menumbuhkan identitas diri dan diri akan meluas.

Demikian pula jika seorang anak yang dibesarkan dalam kondisi tidak aman, agresif, penuh tuntutan,

egosentris, pertumbuhan psikologisnya berkurang. Sebagai seorang dewasa, orang itu akan dikontrol

Page 14: kpribadian 2

oleh dorongan masa kanak – kanak dan oleh keinginan dan konflik dan mungkin mengembangakan

suatu bentuk sakit jiwa.

Dalam Perkembangan kepribadian / Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap, yaitu sebagai

berikut:

Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ego. Proprium menggambarkan ego

sebagai sesuatu yang dengan segera dapat kita sadari meliputi perasaan jasmaniah, identitas diri,

harga diri, rasa keakuan, gambaran diri. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang

karena perkembangan individu. Allport menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian.

1. Pada tiga tahun pertama ( 0-3 tahun ) terdapat tiga aspek, yaitu ;

a) Sense of bodily self (diri fisik / jasmaniah).

Kita dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri, ; perasaan tentang diri bukan merupakan bagian

dari warisan keturunan. Seiring bertambahnya kompleksnya beajar dan pengalam maka

berkembanag suatu perbedaan yang kabur antara benda yanga ada pada diri sendiri denga hal lain

b) Sense of continuing self identity (identitas diri yang berkesinambungan).

Pada tahap ini seorang anak mulai menyadari akan identitasnya sebagai sesuatu terpisah dengan

yang lain. Anak mengenal nama, dan menyadari bahwa hari ini merupakan bayangan kita di hari

sebelumnya. Menurut Allport nama seseorang memegang peranan penting dalam identitas diri,

Page 15: kpribadian 2

karena merupakan lambangdari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan memebedakan

dirinya dengan orang lain

c) Self esteem atau pride (bangga).

Harga diri ini mencakup perasaan bangga anak sebagau suatu hasil dari belajar dan mengerjakan

tugan atas usahanya sendiri. Pada tahap in i minat anak untuk mengeksplor dunia cenderungn

meningkat, sense of knowledge yang tinggi. Allport myakini bahawa masa ini merupakan masa

penentu, jika orang tua terlalau menghalangi kebutuhan anak, maka perasaan harga diri yang timbul

dapat dirusakkan. Inti dari harga diri ini ialah hak untuk otonom.

2. Perkembangan proprium pada usia 4- 6 tahun mencakup ;

a) Extension of self (perluasan diri).

Pada tahap ini anak mulai menyadari orang laian dalam lingkungan serta fakta bahwa beberapa

diantaranya adalah miliknya. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik seperti terungkap dalam kata

” bagus sekali punyaku ”. Tahap ini merupakan permulaan dari kemampuan seseorang untuk

memperpanjang dan memperluas dirinya, untuk memasukkan tidak hanya benda tapi juga abstraksi,

nilai, dan kepercayaan.

b) Self image (gambaran diri).

Tahap ini menunjukkan bagaimana seorang anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya.

Gambaran ini berkembang dari interaksi antara orang tua dan anak. Melalaui pujian dan hukuman

Page 16: kpribadian 2

anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkan untuk melakukan perbuatan atau tingkah laku

tertentu. Dengan mempelajari harapan orang tua, anak mengembangkan dasar perasaan tanggung

jawab moral serta untuk perumusan tentang tujuan hidup dan intensi

3. Perkembangan proprium usia 6-12 tahun meliputi ;

a) Self as rational coper (penguasaan rasional).

Tahap ini muncul ketika anak mulai bersekolah. Segala aturan dan harapan baru dipelajari dari guru,

teman sekolah serta aktivitas yang diberikan dan tantangan intelektual. Anak belajar bahwa dia

dapat memecahkan masalah dengan menggunakan proses yang logis dan rasional

b) Propriate striving (berusaha memilki).

Tahap ini ada ketika berada dalam masa adolensi. Allport percaa bahwa masa adolensi merupakan

masa yanga sangat menentukan. Pertanyaan ” who am I ”, adalah pertanyaan yang biasanya muncul.

Karena didorong dan ditarik dalam arah-arah berbeda oleh orang tua dan teman sebaya, anak

remaja itu mengadakan percobaan dengan kedok dan peranan, menguji gambaran diri, berusaha

menemukan suatu kepribadian orang dewasa. Segi yang sangat penting dari pencarian identitas diri

adalah definisi tujuan hidup.

Tahap – tahap perkembangan proprium di atas berkembang dari masa bayi sampai masa adolensi.

Kegagalan atau kekecewaan yang terjadi pada salah satu tahap akan berakibat pada tahap yang

Page 17: kpribadian 2

selanjutnya. Dengan demikian pengalaman masa kanak-kanak mempunyai peranan penting dalam

mewujudkan pribadi sehat

E. PEMAHAMAN KRITERIA KEPRIBADIAN YANG MATANG ( SEHAT )

1. Perluasan Perasaan Diri.

Orang yang matang adalah mereka yang mengembangakan perhatian di luar dirinya. Tidak hanya

sekedar berinteraksi dengan sesuatu di luar dirinya, namun ia akan berpartisipasi penuh dan total ”

partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha

manusia ”.

Aktivitas yang dimaksud oleh Allpport adalah yang relevan bagi diri, meningkatkan kemampuan, dan

membuat kita enjoy melakukannya. Kesehatan psikologis seseorang berbanding lurus dengan

peranannya terhadap aktivitas yang dilakukkan.

2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain

Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan cinta terhadap orang tua, teman, dan

anak . Terdapat perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang

yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya,

dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak

melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya

Page 18: kpribadian 2

3. Keamanan Emosional

Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang terdapat pada mereka, termasuk segala

kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif. Orang yang sehat mampu hidup dengan

segi lain dalam kodratnya, dengan memilki sedikit konflik, baik dengan diri sendiri terlebih dengan

masyarakat.

Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi – memosi manusia; bukan tawanan dari rasa

emosinya. Mereka juga mampu mengontrol emosi, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar

pribadi.

Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan

sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu

memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.

4. Persepsi realistis

Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak memepercaYai bahwa

orang di luar dirinya dan lingkungan bersikap kurang bersahabat atau semuanya baik menurut

prasangka pribadi terhadap realitas.

5. Keterampilan dan Tugas

Page 19: kpribadian 2

Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan keterampilan dan bakat tertentu. Menurt Allport orang

yang sehat tidak akan tidak mengarahkan keterampilan pada pekerjaan. Komitmen pada orang sehat

begitu kuat sehingga mengantarkan mereka pada kesanggupan menenggelamkan semua pertahanan

yang berhubungan dengan ego dan dorongan ketika terbenamdalam pekerjaan

Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas hidup. Kematangan dan

kesehatan psikologis tidak akan tercapai tanpa melakaukan aktivitas yang penting dan melakukannya

dengan penuh dedikasi, komitmen, dan keterampilan – keterampilan

6. Pemahaman Diri

Usaha untuk memahami diri secara obyektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah

berhenti, tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification)

tertentu yang berguna dalam setiap usia. Tentunya kepribadian yang sehat akan mencapai suatu

tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis.

Orang yang memiliki tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin

memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Biasanya orang seperti

ini akan diterima dengan lebih baik oleh orang lain. Allport mengatakan bahwa orang yang memiliki

wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki wawasan diri yang

kurang.

7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan

Page 20: kpribadian 2

Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, yang didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-

rencana jangka panjang. Menurut Allport, dorongan yang mempersatukan adalah arah (directness),

dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang yang neorotis. Arah akan

membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan seseorang

alasan untuk hidup.

Kerangka untuk tujuan khusus itu adalah ide tentang nilai-nilai. Menurut Allport nilai-nilai sangat

penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan

dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Allport berpendapat bahwa, terdapat perbedaan

antara suara hati yang matang dan suara hati yang tida matang atau neurotis. Suara hati yang

matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada

orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis, sedangkan suara hati yang tidak

matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan

dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.

F. APLIKASI TEORI ALLPORT DALAM BK

Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider dalam Syamsu Yusuf

(2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat

behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri,

ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan

kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling dan dalam upaya memahami dan

mengembangkan perilaku individu yang dilayani maka konselor harus dapat memahami dan

mengembangkan setiap motif dan motivasi yang melatarbelakangi perilaku individu yang dilayaninya

( konselee ). Selain itu, seorang konselor juga harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek potensi

bawaan dan menjadikannya sebagai modal untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagian hidup

Page 21: kpribadian 2

konseleenya. Begitu pula, konselor sedapat mungkin mampu menyediakan lingkungan yang kondusif

bagi pengembangan segenap potensi bawaan konseleenya.

Terkait dengan upaya pengembangan belajar klien, konselor dituntut untuk memahami tentang

aspek-aspek dalam belajar serta berbagai teori belajar yang mendasarinya. Berkenaan dengan upaya

pengembangan kepribadian individu, konselor kiranya perlu memahami tentang karakteristik dan

keunikan kepribadian konseleenya. Oleh karena itu, agar konselor benar-benar dapat menguasai

landasan psikologis, setidaknya terdapat empat bidang psikologi yang harus dikuasai dengan baik,

yaitu bidang psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi belajar atau psikologi pendidikan

dan psikologi kepribadian.

G. BEBERAPA CATATAN MENGENAI ALLPORT

Untuk beberapa catatan atau kekurangan dalam teori Allport, yaitu :

Ø Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian.

Ø Gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas

antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan

keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor

situasioanal.

Ø Selalu menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.

Page 22: kpribadian 2

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis menyelesaikan penyusunan makalah ini penulis dapat mengambil kesimpulan,

diantaranya:

Bahwa kepribadian itu pada dasarnya merupakan suatu keterkaitan antara psikis dan fisik yang di

miliki oleh individu yang akan menentukan perilaku dan karakter yang dimliki oleh individu tersebut.

Namun dalam pembentukan kepribadian itu sendiri selain dipengaruhi oleh faktor hereditas

ternyata faktor lingkungan juga bisa berpengaruh khususnya keluarga. Sehingga dalam hal ini

Page 23: kpribadian 2

individu harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan hal-hal yang bersifat positif

dari lingkungan karena setiap individu itu unik agar individu bisa membentuk kepribadian yang baik

dalam dirinya kepribadian itu mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku yang diwujudkannya dan

dalam pencapaian kepribadian yang matang dan sehat dalam hidupnya.

B. Saran

Sebagai ungkapan akhir dari penyusunan makalah, ada beberapa pesan dan kami sarankan

mengenai teori kepribadian Allport :

1. Pengetahuan mengenai teori kepribadian Allport memang perlu diketahui oleh para mahasiswa

sebab dengan mengetahui tentang kepribadian, maka kita bisa mengahadapi setiap individu sesuai

dengan yang seharusnya atau dengan poersinya masing-masing.

2. Usahakan lingkungan yang ada disekitar kita adalah lingkungan yang bisa membantu kita dalam

pembentukan kepribadian yang sehat dan matang.

3. Jangan gunakan ego kita semata pada saat melakukan interaksi dengan individu lain yang bisa

menyebabkan suatu konflik. Karena pada dasarnya setiap individu itu unik sebab tidak ada satupun

individu yang memiliki kepribadian yang sama dengan ividu lain.

DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak pelikan ,Julianto.2007.Psikolog kepribadian (bagian 1)

Page 24: kpribadian 2

http://treseent.wordpress.com /category/psikolog-kepribadian/

Egi.2009.ciri kepribadian yang matang

http://regiamanah.blogspo.com /... /ciri-kepribadian-yang-matang-oleh.html