1
.SEKRETARIAT DEWAN PER\.UAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMAfERA BARAT Jin Khatib Sulalman No. 87 Telp. 7057591 - 7057592 - 7057593 Fax. (0751) 7059328 Pada~g 25133 · · http://www.dprd-sumbarproy.go.id Koran Halaman Judul KAMIS, 2 MARET 2017 7 DPR Ngotot Ubah Undang-Undan ·g KPK Badan Keahlian Dewan sibuk bersafari sosialisasi ke sejumlah kampus. Fransisco Rosarians [email protected] JAKARTA - DewanPerwakilan Rakyat terus melanjutkan · niatnya merevisi Undang- Undang Nomor 30 Tahun . 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan dalih sebagai ini- siator, saat ini Parlemen Senayan tengah gencar mensosialisasi draf revisi ke kampus-kampus . "Tinggal menunggu (kesepakatan) pemerintah," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, kemarin. " Kalau tidak mau terjadi bencana , UU (KPK) harus diperbaiki ." Fahri mengatakan, lem- baga antikorupsi sebenar- nya juga telah menyebar- kan draf revisi UU KPK versi mereka . Dia menduga, KPK juga menyadari ada- nya sejumlah masalah yang muncul dari ketentuan cl.an aturan dalam undang-un- dang yang sudah berumur 15 tahun tersebut. "Mereka (KPK) sudah kewalahan," kata dia . Rencana revisi UU KPK telah mencuat saat draf versi pemerintah beredar di masyarakat, Oktober 2015. Pemerintah kemudian mengurungkan niatnya un- tuk mengajukan revisi ter- sebut karena mendapat ba- nyak penolakan. Selang dua bulan, DPR menyatakan diri sebagai inisiator clan mulai menyusun draf revisi UU KPK. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan men- jadi fraksi yang paling getol mendesak penetapan revisi tengah menangani banyak· kasus besar dan berat , se- perti korupsi proyek KTP elektronik, suap pejabat pajak, suap hakim Mah- kamah Konstitusi , clan suap lintas negara dalam proyek Garuda Indonesia. "KPK jangan diganggu lagi dengan upaya-upaya pele- mahan kewenangan yang sudah ada," kata Febri. Peneliti Indonesia Cor- ruption Watch, Tama Lang- kun, pernah hadir sebagai peserta dalam acara so- sialisasi revisi UU KPK di Universitas Nasional, Ja- karta. Menurut dia, dalam acara tersebut, dosen dan L------------ mahasiswayanghadirjustru BA . GJAlmempertanyakan tujuan -, .c U DLJ...l\..K tersebut. Parlemen rencananya me- netapkan revisi UU KPK sebagai inisiatif DPR pada rapat paripurna, 23 Februari 2016. Namun, sehari sebe- lumnya, Ketua DPR saat itu, Ade Komaruddin, Ke- tua Badan Legislatif DPR Firman Soebagyo, dan sejumlah anggota parlemen lainnya menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Ne- gara . Dalam pertemuan itu, Jokowi dan DPR sepakat untuk kembali menunda rencana revisi UU KPK. Firman Soebagyo mem- bantah anggapan bahwa pertemuan dengan Jokowi memutuskan pembatalan rencana revisi. Menurut dia, dalam pertemuan ter- sebut, Jokowi meminta DPR mensosialisasi isi draf revisi kepada masyarakat. "Itu yang sedang dilakukan Badan Keahlian DPR ke kampus-kampus," kata · DPR merevi& undang-un- . dang tersebut. ''Bukannya- mendapat dukungan, justru banyak yang bertanya di mana unsur urgensi revisi tersebut," kata Tama. Dia juga menilai, kewe- nangan yang diatur dalam UU KPK saat ini sudah cukup dan senada dengan arah pemberantasan ko- rupsi. Menurut dia, KPK dalam kondisi yang tak niembutuhkan penguatan, apalagi pelemahan melalui perubahan aturan. Kinerja KPK saat ini pun menjadi bukti masih relevannya undang-undang yang ada. "Upaya anti-korupsi sudah Firman. "Kami mendapat banyak keluhan dari ma- syarakat tentang UU KPK. Revisi memang dibu- tuhkari . '' Menurut Firman, tak ada pasal dalam draf re- visi usulan DPR yang akan mengebiri atau menum- pulkan kewenangan KPK. Dia menilai ada lima isu pen ting yang memarig perlu penguatan secara aturan, yaitu pemberlakuan peng- hentian penyidikan, penya- dapan, dewan pengawasan, clan penyidik independen. "Selain itu, larangan pirn- pinan KPK berhenti di tengah masa tugas dengan tujuan ikut dalam pemilih- an atau seleksi jabatan publik lain," kata Firman. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, meI}gatakan lembaganya memang men- dengar sejunμah acara ,so- sialisasi yang dilakukan DPR di kampus-kampus. Menurut dia, KPK saat ini . berjalan baik," ujarTama. ------------"" 1. VAL~ J.l~I1URMAS1 I

Koran Halaman KAMIS, 2 MARET 2017 7 DPR Ngotot Ubah …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

.SEKRETARIAT DEWAN PER\.UAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMAfERA BARAT

Jin Khatib Sulalman No. 87 Telp. 7057591 - 7057592 - 7057593 Fax. (0751) 7059328 Pada~g 25133 · · http://www.dprd-sumbarproy.go.id

Koran Halaman Judul KAMIS, 2 MARET 2017 7

DPR Ngotot Ubah Undang-Undan·g KPK Badan Keahlian Dewan sibuk bersafari sosialisasi ke sejumlah kampus.

Fransisco Rosarians [email protected]

JAKARTA - DewanPerwakilan Rakyat terus melanjutkan

· niatnya merevisi Undang­Undang Nomor 30 Tahun

. 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan dalih sebagai ini­siator, saat ini Parlemen Senayan tengah gencar mensosialisasi draf revisi ke kampus-kampus. "Tinggal menunggu (kesepakatan) pemerintah," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, kemarin. "Kalau tidak mau terjadi bencana, UU (KPK) harus diperbaiki."

Fahri mengatakan, lem­baga antikorupsi sebenar­nya juga telah menyebar­kan draf revisi UU KPK

versi mereka. Dia menduga, KPK juga menyadari ada­nya sejumlah masalah yang muncul dari ketentuan cl.an aturan dalam undang-un­dang yang sudah berumur 15 tahun tersebut. "Mereka (KPK) sudah kewalahan," kata dia .

Rencana revisi UU KPK telah mencuat saat draf versi pemerintah beredar di masyarakat, Oktober 2015. Pemerintah kemudian mengurungkan niatnya un­tuk mengajukan revisi ter­sebut karena mendapat ba­nyak penolakan. Selang dua bulan, DPR menyatakan diri sebagai inisiator clan mulai menyusun draf revisi UU KPK. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan men­jadi fraksi yang paling getol mendesak penetapan revisi

tengah menangani banyak· kasus besar dan berat, se­perti korupsi proyek KTP elektronik, suap pejabat pajak, suap hakim Mah­kamah Konstitusi, clan suap lintas negara dalam proyek Garuda Indonesia. "KPK jangan diganggu lagi dengan upaya-upaya pele­mahan kewenangan yang sudah ada," kata Febri.

Peneliti Indonesia Cor­ruption Watch, Tama Lang­kun, pernah hadir sebagai peserta dalam acara so­sialisasi revisi UU KPK di Universitas Nasional, Ja­karta. Menurut dia, dalam acara tersebut, dosen dan

L------------mahasiswayanghadirjustru

BA. GJAlmempertanyakan tujuan -, .c U DLJ...l\..K

tersebut. Parlemen rencananya me­

netapkan revisi UU KPK sebagai inisiatif DPR pada rapat paripurna, 23 Februari 2016. Namun, sehari sebe­lumnya, Ketua DPR saat itu, Ade Komaruddin, Ke­tua Badan Legislatif DPR Firman Soebagyo, dan sejumlah anggota parlemen lainnya menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Ne­gara. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan DPR sepakat untuk kembali menunda rencana revisi UU KPK.

Firman Soebagyo mem­bantah anggapan bahwa pertemuan dengan Jokowi memutuskan pembatalan rencana revisi. Menurut dia, dalam pertemuan ter­sebut, Jokowi meminta DPR mensosialisasi isi draf revisi kepada masyarakat. "Itu yang sedang dilakukan Badan Keahlian DPR ke kampus-kampus," kata

·DPR merevi& undang-un- . dang tersebut. ''Bukannya -mendapat dukungan, justru banyak yang bertanya di mana unsur urgensi revisi tersebut," kata Tama.

Dia juga menilai, kewe­nangan yang diatur dalam UU KPK saat ini sudah cukup dan senada dengan arah pemberantasan ko­rupsi. Menurut dia, KPK dalam kondisi yang tak niembutuhkan penguatan, apalagi pelemahan melalui perubahan aturan. Kinerja KPK saat ini pun menjadi bukti masih relevannya undang-undang yang ada. "Upaya anti-korupsi sudah

Firman. "Kami mendapat banyak keluhan dari ma­syarakat tentang UU KPK. Revisi memang dibu­tuhkari. ''

Menurut Firman, tak ada pasal dalam draf re­visi usulan DPR yang akan mengebiri atau menum­pulkan kewenangan KPK. Dia menilai ada lima isu pen ting yang memarig perlu penguatan secara aturan, yaitu pemberlakuan peng­hentian penyidikan, penya­dapan, dewan pengawasan, clan penyidik independen. "Selain itu, larangan pirn­pinan KPK berhenti di tengah masa tugas dengan tujuan ikut dalam pemilih­an atau seleksi jabatan publik lain," kata Firman.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, meI}gatakan lembaganya memang men­dengar sejunµah acara ,so­sialisasi yang dilakukan DPR di kampus-kampus. Menurut dia, KPK saat ini

. berjalan baik," ujarTama. ------------""

1. VAL~ J.l~I1URMAS1

I