30

Click here to load reader

Koordinat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Koordinat

KOORDINAT

Disusun Oleh :

NAMA : 1. Silvia Hazlita (06122502005)

2. Trimuhtiharyani (06122502006)

3. Nuraisyah (06122502015)

Dosen Pengasuh : 1. Dr. Yusuf Hartono, M.Sc

2. Dr. Nila Kesumawati, M.Si

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2O12 - 2013

Page 2: Koordinat

BAB 2

KOORDINAT

2.1 GARIS DAN LINGKARAN

Tentu kalian sering melihat bnda-benda yang berbentuk lingkaran. Uang

logam dan pizza adalah beberapa contoh bentuk lingkaran. Dalam bidang

transportasi, bentuk lingkaran ternyata sangat bermanfaat untuk menjalankan

kendaraan. Coba kalian perhatikan bentuk ban mobil. Bentuk ban mobil adalah

lingkaran.

Lalu, apa lingkaran itu? Lingkaran adalah sekumpulan titik-titik yang

berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari

sedangkan titik tertentu dinamakan pusat lingkaran. Pada bab ini kita akan

membahas tentang garis dan lingkaran seperti posisi dua lingkaran, posisi garis

terhadap lingkaran dan perpotongan garis dan lingkaran.

Sebelumnya kita akan mengulas kembali kemiringan untuk menentukan

persamaaan garis, persamaan lingkaran dan pengetahuan dasar yang banyak

digunakan adalah rumus jarak antara dua titik. Bentuk-bentuk geometri seperti

lingkaran digambarkan dengan menggunakan sistem koordinat cartes. Mari kita

ingat kembali koordinat cartes. Kita membayangkan sepasang garis tegak lurus

yaitu sumbu x dan sumbu y yang saling berpotongan di titik O disebut titik asal .

kita asumsikan bahwa arah positif pada sumbu x adalah ke kanan dan arah positif

pada sumbu y-adalah atas.

Page 3: Koordinat

2.1.1 Garis dan

Persamaan Garis

Garis adalah himpunan titik-titik yang tak kosong dan mengandung paling

sedikit dua titik.

Berdasarkan gambar diatas terlihat ada dua ruas garis yang sama:

AB, naik garis dan menembus

A’B’, naik garis dan menembus

Sudut α sama karena AC dan A’C’ adalah sejajar

Sudut β sama karena BC dan B’C’ adalah sejajar

Sudut C dan C’ keduanya sudut kanan

Page 4: Koordinat

Dengan demikian segitiga ABC dan segitiga A’B’C’ sama. Sehingga,

Kemiringannya konstan

Kemiringan dapat ditentukan dengan membandingkan perubahan jarak tegak

(nilai y) terhadap perubahan jarak mendatar (nilai x).

Misal dibuat garis miring yang melintasi sumbu y di titik Q dimana y=c adalah a.

Jika P=(x,y) dititik lain. Maka kenaikan dari titik Q ke titik P adalah y-c. Yang

mendatar adalah x (Gambar 3).

Kemiringan = a =

ax = y - c

persamaan ini dinamakan Persamaan Garis.

2.1.2 Jarak

Misalkan P1 = (x1,y1) dan P2 = (x2,y2) adalah dua titik R2.

Maka koordinatnya adalah segitiga siku-siku. Sehingga adalah panjang sisi

miringnya.

y=ax+c

Page 5: Koordinat

Berdasarkan Teorema Phytagoras:

2.1.3 Persamaan Lingkaran

Rumus jarak mengarah langsung ke persamaan lingkaran, sebagai

berikut.

Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan pusat di titik O(0,0) dan jari-

jari r. Titik P adalah sebuah titik pada lingkaran.

Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan = r.

Page 6: Koordinat

Misalkan kita memiliki sebuah lingkaran dengan jari-jari r dan pusat pada titik

P = (a, b). Titik Q(x,y) adalah sebuah titik pada lingkaran.( Gambar 6).

Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan persamaan = r.

*

Sehingga persamaan (*) dinamakan persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b)

dengan jari-jari r.

Lingkaran dengan pusat P(a,b) dan jari-jari r mempunyai persamaan

. Persamaan tersebut dapat kita nyatakan dengan:

Disederhanakan menjadi Persamaan Umum Lingkaran

Misalkan dua titik P1 = (a1,b1) dan P2=(a2,b2). Selanjutnya titik P=(x,y)

merupakan jarak yang sama dari P1 dan P2 jika , sehingga

persamaannya.

Page 7: Koordinat

Akan menghasilkan Persamaan Linear,

2.1.4 Perpotongan Garis dan Lingkaran

Garis dan lingkaran di definisikan dengan persamaan. Kita merinci secara

aljabar kesetaraan garis lurus dan batas operasi:

Menggambar garis yang melewati titik-titik sesuai dengan persamaan garis

melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2). Kemiringan antara dua titik adalah harus

sama dengan antara titik (x,y) dan titik (x1,y1) sehingga persamaannya

Menggambar sebuah lingkaran dengan pusat dan jari-jari yang diberikan sesuai

dengan mencari persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari r.

Menemukan titik baru sebagai perpotongan gambar garis sebelumnya dan

lingkaran sesuai untuk menemukan titik solusi dari:

Sepasang persamaan garis

Sepasang persamaaan lingkaran

Persamaan garis dan persamaan lingkaran

2.1.5 Posisi Dua Lingkaran

Beberapa kemungkinan posisi dua lingkaran diperlihatkan pada gambar

2.6 dibawah:

Page 8: Koordinat

Pada gambar 2.6 (a), lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang

berlainan.

Pada gambar 2.6 (b) i, lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di dalam. 2.6 (b)

ii lingkaran L1 dan L2 bersinggungan di luar

Pada gambar 2.6 (c) ), lingkaran L1 dan L2 tidak berpotongan maupun

bersinggungan

Sebagai contoh, menentukan perpotongan dua lingkaran

...............(1)

Page 9: Koordinat

...............(2)

Dengan mengurangkan pers.(2) dengan pers.(1) sehingga di dapat persamaan

linear:

2.1.6 Posisi Garis terhadap Lingkaran

Dari tinjauan geometri bidang, posisi atau kedudukan garis g terhadap

lingkaran L ada 3 macam:

Pada gambar 2.6 a, garis g memotong lingkaran di dua titik yang

berlainan yaitu titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2) (D > 0)

Pada gambar 2.6 b, garis g memotong lingkaran di satu titik atau dikatakan

garis g menyinggung lingkaran di titik A(x1,y1) (D = 0)

Pada gambar 2.6 c, garis g tidak memotong maupun menyinggung

lingkaran

(D<0)

Perpotongan Garis Dan Lingkaran

Persamaan garis : y = mx + n ........................................(1)

Page 10: Koordinat

Persamaan lingkaran : x 2+ y

2 = r

2 ........................................(2)

Subtitusikan pers.(1) ke pers.(2), diperoleh

Diperoleh diskriminan D =

Sehingga ada 3 kemungkinan garis dan lingkaran seperti diatas.

Kuasa suatu titik terhadap suatu lingkaran

Misal titik dan berada di luar lingkaran, kuasanya:

TP = pusat lingkaran

r = jari-jari lingkaran

K = kuasa titik

Jika K>0 maka T di luar lingkaran

K=0 maka T pada lingkaran

K<0 maka T di dalam lingkaran

Contoh Soal:

Diketahui persamaan x2 + y

2 = 9 dan titik P (5,1)

Kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran x2 + y

2 = 9 adalah :

K = 25 + 1 – 9 = 17

K > 0 ,maka titik P (5,1) di luar lingkaran

Page 11: Koordinat

Menurut definisi (2) K = PQ2

Jadi kuasa titik P (5,1) terhadap lingkaran adalah 17

Garis kuasa

Adalah tempat kedudukan titik-titik yang kuasanya terhadap dua lingkaran adalah

sama.

Misal,

Maka garis kuasa ke dua lingkaran tersebut:

Titik Kuasa

Adalah suatu titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap beberapa lingkaran.

Misal,

Persamaan titik kuasa:

Contoh Soal

Page 12: Koordinat

1. Diberikan titik misal P(x,y) adalah titik pada garis

yang melalui P1 dan P2, dengan persamaan kemiringan tunjukkan bahwa x dan

y memenuhi persamaan.

2. Mempertimbangkan segitiga, kita ambil titik O = (0,0), titik P =

( dan titik Q = ( , tunjukkan bahwa

Selanjutnya tunjukkan bahwa

3. Temukan perpotongan lingkaran dan

4. Periksa jawaban latihan no 2 dengan sketsa dua lingkaran

Pembahasan:

1. Titik dan P(x,y) melalui titik P1 dan P2.

Misal a = dan b =

Karenasegitiga kemiringannya konstan maka,

(terbukti)

2. O = (0,0), titik P = ( dan titik Q = ( ,

Page 13: Koordinat

=

= +

= +

= 2

=

Sehingga,

(terbukti)

3.

L2

=0

L2

Subtitusi ke =0, diperoleh:

=0

Page 14: Koordinat

Nilai diskriminan persamaan kuadrat adalah:

D = (-4)2- 4(5)(0)

D = 16> 0

Karena D > 0 maka lingkaran L1 dan L2 berpotongan di dua titik yang berlainan.

Dari , diperoleh:

Subtitusi ke y = -2y + 1

Untuk , diperoleh y = - 2(0) + 1 = 1

Untuk , diperoleh y = - 2( ) + 1 = -

Jadi koordinat titik potongnya adalah (1,0) dan (

4.

Page 15: Koordinat

2.2. ISOMETRI

Bentuk fungsi sederhana dari transformasi bidang adalah ,

dengan kata lain fungsi transformasi bidang adalah sebuah fungsi yang

mengirimkan atau memindahkan satu titik ke titik yang lain. Titik yang

dipindahkannya juga sebanyak dua buah titik. Misalnya titik asalnya adalah

maka setelah dipindahkan titiknya akan menjadi .

Sebuah transformasi disebut isometri jika dia memindahkan dua buah

titik, ke titik dengan jarak yang sama dengan jarak yang

memisahkan . Dengan demikian, isometri adalah suatu fungsi dengan

bentuk:

, untuk setiap titik .

Isometri bersifat kaku karena pemetaannya mempertahankan jarak antara

titik seperti asalnya. Isometri bidang bermacam-macam, tapi isometri bisa dibagi

ke dalam beberapa tipe yang sederhana dan jelas. Di dalam makalah ini akan

dibahas lebih lanjut mengenai Translasi(pergeseran) dan Rotasi(perputaran) yang

merupakan isometri.

Translasi dan Rotasi memungkinkan terjadinya sebuah isometri dengan

memindahkan titik asal ke titik yang ada di sebuah bidang dan sumbu ke garis

mana saja. Dengan demikian benar-benar seperti bidang Euclid, dalam arti

bahwa masing-masing titik seperti titik yang lain dan masing-masing garis seperti

garis yang lain. Hal ini berarti selain menggunakan sumbu x dan y sebagai sumbu

acuan, kita juga bisa menggunakan sumbu-sumbu lain yang memungkinkan untuk

memindahkan titik asal ke sebuah titik baru.

Page 16: Koordinat

2.2.1 Translasi.

Translasi (pergeseran) adalah suatu bentuk transformasi yang

memindahkan titik pada bidang dengan arah dan jarak tertentu. Masing-masing

translasi tergantung kepada konstanta a dan b sebagai acuannya, jadi translasi itu

kita tunjukkan dengan .

Translasi memungkinkan kita menggeser masing-masing titik ke

titik . Hal ini menjelaskan bahwa translasi menjaga atau

mengawetkan jarak antar titik. Pembuktian bahwa translasi bisa menjaga atau

mengawetkan jarak antar titik adalah sebagai berikut.

Misal:

Ambil dua buah titik Kedua titik tersebut

ditranslasikan terhadap , maka titik translasi yang diperoleh adalah

Karena kita ingin membuktikan bahwa jarak kedua titik setelah

ditranslasikan sama dengan jarak titik sebelum ditranslasikan maka sebuah

translasi bisa dikatakan mengawetkan jarak jika ,

untuk setiap titik .

Untuk mencari jarak antara kita bisa menggunakan sifat

phythagoras yaitu .

Page 17: Koordinat

y

= ( , )

( , ) =

O x

jarak sisi alas

jarak sisi tegak

Maka,

Dengan cara yang sama kita juga bisa mencari jarak titik yang sudah

ditranslasikan tadi.

Page 18: Koordinat

,

Jadi terbukti bahwa jarak antara titik asal dan jara titik yang sudah

ditranslasikan adalah sama. Sehingga translasi memang benar mengawetkan

jarak.

Untuk menemukan titik translasi, kita bisa menggunakan cara di bawah ini:

Jika titik ditranslasikan dengan diperoleh sebagai

berikut:

Jika titik ditranslasikan dengan dilanjutkan dengan

maka akan diperoleh sebagai berikut:

2.2.2 Rotasi

Rotasi (perputaran) merupakan transformasi yang memutar suatu bidang.

Rotasi terdiri dari 2 macam yaitu rotasi yang melawan arah jarum jam (counter-

clockwise) dan rotasi searah jarum jam (clockwise).

Jika sumbu-sumbu koordinat yang baru diperoleh dari rotasi terhadap

sumbu-sumbu koordinat yang lama dengan sudut rotasi θ, maka dapat dinyatakan

sebagai berikut:

Untuk rotasi yang searah dengan jarum jam.

, atau

Page 19: Koordinat

Untuk rotasi yang berlawanan arah dengan arah jarum jam

, atau

Ciri khas suatu matrik rotasi adalah determinannya = 1, jadi dengan

determinan 1 maka rotasi bisa mengawetkan jarak.

Bukti bahwa mengawetkan jarak adalah sebagai berikut:

Untuk rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam.

Misal:

Ambil dua buah titik maka titik setelah

dirotasikan berlawanan dengan arah jarum jam adalah:

dan

.

Karena kita ingin membuktikan bahwa jarak kedua titik setelah dirotasikan

berlawanan arah dengan arah jarum jam sama dengan jarak titik sebelum

dirotasikan maka sebuah rotasi bisa dikatakan mengawetkan jarak jika

, untuk setiap titik .

Page 20: Koordinat

Karena , maka:

, jadi terbukti bahwa jarak sesudah dirotasi

berlawanan arah dengan arah jarum jam sama dengan jarak titik asalnya.

Untuk rotasi yang searah dengan arah jarum jam.

Misal,

Ambil dua buah titik maka titik setelah

dirotasikan searah dengan arah jarum jam adalah:

dan

.

Karena kita ingin membuktikan bahwa jarak kedua titik setelah dirotasikan

searah dengan arah jarum jam sama dengan jarak titik sebelum dirotasikan maka

sebuah rotasi bisa dikatakan mengawetkan jarak jika

, untuk setiap titik .

Page 21: Koordinat

Karena , maka:

, jadi terbukti bahwa jarak sesudah dirotasi searah

dengan jarum jam sama dengan jarak titik asalnya.

Untuk menemukan titik rotasi, kita bisa menggunakan cara di bawah ini:

a. Untuk rotasi yang berlawanan arah dengan arah jarum jam

Jika titik dirotasikan sebesar α dengan titik pusat , maka

akan diperoleh.

Jika titik dirotasikan sebesar α dengan titik pusat , maka

akan diperoleh.

Page 22: Koordinat

b. Untuk rotasi yang searah dengan arah jarum jam

Jika titik dirotasikan sebesar α dengan titik pusat , maka

akan diperoleh.

Jika titik dirotasikan sebesar α dengan titik pusat , maka

akan diperoleh.

2. 3. REFLEKSI (PENCERMINAN)

Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan

bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula

jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin?

Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan

megetahui pengertian dan sifat dari pencerminan itu. Pencerminan adalah isometri

apabila memenuhi pengertian atau syarat dari isometri itu sendiri seperti yang

telah dibahas mengenai isometri.

Pada pencerminan banyak persamaan transformasinya. Persamaan tersebut

berbeda-beda tergantung akan direfleksikan terhadap apa, misalnya yang akan

dibahas ini adalah pencerminan terhadap sumbu x. Selain itu akan dibahas juga

tentang glide reflections (proses pencerminan) dan teorema pencerminan.

2.3.1. Pengertian Refleksi

Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada

bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak

dipindahkan itu. Refleksi suatu bangun geometri adalah proses mencerminkan

setiap titik bangun geometri itu terhadap garis tertentu. Garis tertentu itu

dinamakan sebagai sumbu cermin atau sumbu simetri. Jika suatu bangun geometri

Page 23: Koordinat

dicerminkan terhadap garis tertentu, maka bangun bayangan kongruen dengan

bangun semula.

2.3.2. Sifat-sifat Refleksi

Tiga sifat utama refleksi adalah:

- Jarak titik ke cermin sama dengan jarak titik bayangannya ke cermin.

- Suatu bangun yang direfleksikan akan kongruen dengan bayangannya.

- Sudut-sudut yang dihasilkan oleh cermin dengan garis penghubung setiap titik

ke bayangannya adalah sudut siku-siku.

Refleksi adalah isometri apabila jarak antara sama

dengan atau

Sebagai contoh kita ambil pencerminan terhadap sumbu x.

sehingga persamaan

pencerminan terhadap sumbu x adalah

Misalkan titik A(4,3) dan titik B(10,-2)

dicerminkan terhadap sumbu x maka

bayangannya adalah .

Pencerminan itu adalah isometri dengan mencari jaraknya:

= = =

= = =

Jadi =

2.3.4. Reflections (Pencerminan)

Page 24: Koordinat

Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, bahwa pencerminan yang

akan dibahas adalah pencerminan di sumbu x, yang mencerminkan titik P(x,y)

menjadi P(x,-y). Kita dapat mencerminkan bidang dari setiap garis dan kita dapat

melakukan ini dengan menggabungkan refleksi di sumbu x dengan translasi dan

rotasi. Sebagai contoh, refleksi di garis y = 1 (yang sejajar dengan sumbu x)

adalah hasil dari setelah tiga isometri yaitu:

,sebuah translasi yang bergerak dari garis y = 1 ke sumbu x,

Refleksi di sumbu x,

, bergerak ke sumbu x dan kembali ke garis y = 1.

X

Y

y = -1

0

2.3.5. Glide Reflections (Peluncuran / Proses Pencerminan)

Proses pencerminan adalah hasil dari sebuah pencerminan diikuti dengan

translasi dalam arah garis refleksi. Sebagai contoh, jika kita merefleksikan pada

sumbu x, dari (x,y) menjadi (x,-y) dan mengikuti dengan translasi dengan

panjang 1 dalam arah x, maka (x,y) akan menjadi (x + 1, -y).

Peluncuran refleksi dengan panjang translasi nol akan berbeda dari tiga

jenis isometri sebelumnya.

Bukan sebuah translasi, karena translasi memetakan dari setiap garis dalam

arah translasi ke dirinya sendiri, sedangkan peta dari peluncuran refleksi hanya

satu garis ke dalam dirinya (yaitu garis refleksi).

Bukan sebuah rotasi, karena sebuah rotasi memiliki titik tetap sedangkan

peluncuran refleksi tidak memiliki titik tetap.

Page 25: Koordinat

Bukan sebuah refleksi, karena refleksi juga memiliki titik tetap (semua titik

pada garis refleksi).

Latihan Soal

1. Diketahui titik A(3,5) dan B(-4,2) , periksa apakah jika direfleksikan terhadap

sumbu x merupakan isometri?

2. Garis y = ½ direfleksikan terhadap sumbu x, tunjukkan bahwa itu

menghasilkan isometri dari titik (x,y) menjadi (x,y+1) sehingga memiliki

translasi . (latihan 3.6.2. dalam buku John Stillwell halaman 61)

3. Dari latihan nomor 2, untuk menunjukkan kombinasi dari refleksi dalam garis

yang sejajar, jarak d/2 terpisah, adalah sebuah translasi melalui jarak d dalam

arah tegak lurus terhadap garis refleksi. Tunjukkan hal tersebut melalui

gambar. (latihan 3.6.3. dalam buku John Stillwell halaman 61)

4. Tunjukkan melalui gambar yang cocok bahwa kombinasi dari refleksi di garis

yang bertemu di sudut adalah rotasi melalui sudut .

(latihan 3.6.4. dalam buku John Stillwell halaman 61)

Penyelesaian:

1. Diketahui titik A(3,5) dan B(-4,2) direfleksikan terhadap sumbu x, maka

bayangan dari titik tersebut adalah .

Pencerminan itu adalah isometri dengan mencari jaraknya:

= = =

= = =

Jadi =

2. Misalkan titik P(x,y) terletak pada garis y = ½ direfleksikan terhadap sumbu x,

dengan translasi menghasilkan isometri dari titik (x,y) menjadi (x,y+1).

Page 26: Koordinat

Jelas bahwa translasi pada titik (x,y) menghasilkan bayangan (x+0, y+1)

yaitu (x,y+1).

3.

Kombinasi dari refleksi dalam garis yang sejajar, jarak d/2 terpisah, adalah

sebuah translasi melalui jarak d dalam arah tegak lurus terhadap garis refleksi.

4. Kombinasi dari refleksi di garis yang bertemu di sudut adalah rotasi

melalui sudut . Kita ambil refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling

tegak lurus. Refleksi berurutan terhadap dua sumbu refleksi yang saling tegak

lurus sama dengan rotasi sejauh setengah putaran ( ) terhadap titik potong

kedua sumbu.

Y

X

P(x,y)

),(' yxP

),('' yxP

O

(gambar a) (gambar b)

Pada gambar a titik P(x,y) dicerminkan terhadap sumbu x, maka didapat

bayangan . Setelah iti titik dicerminkan kembali

terhadap sumbu y, maka didapat bayangan .

y = 1/2

X

Y

y = -1/2

0

d/2

d/2

d

Y

X

P(x,y)

),(' yxP ),('' yxP

O

Page 27: Koordinat

Pada gambar b titik P(x,y) dicerminkan terhadap sumbu y, maka didapat

bayangan . Setelah iti titik dicerminkan kembali

terhadap sumbu x, maka didapat bayangan .

2.3.6. The Three Reflections Theorem (Tiga Teorema Refleksi)

Pada materi sebelumnya yang berjarak sama dari dua titik A dan titik B

membentuk garis, yang menunjukkan bahwa isometri tersebut sangat sederhana.

Sebuah isometri f dari ditentukan oleh gambar f(A), f(B), f(C) dari tiga titik A,

B, C yang tidak segaris.

Tiga buktinya yaitu:

Titik P di ditentukan oleh jarak dari A, B, C. Karena jika Q adalah titik lain

dengan jarak yang sama dari A, B, C pada P, maka A, B, C terletak pada garis

yang berjarak sama dari P dan Q, bertentangan dengan asumsi bahwa A, B, C

tidak berada dalam garis.

Isometri f mempertahankan jarak (dari definisi isometri), sehingga f(P) terletak

pada jarak yang sama dari masing-masing f(A), f(B), f(C), P dari A, B, C.

Hanya ada satu titik memberi jarak tertentu dari f(A), f(B), f(C) karena tiga titik

tersebut tidak dalam satu garis, ketiga titik tersebut membentuk segitiga

kongruen dengan segitiga ABC, karena f mempertahankan jarak (isometri).

Bukti diberikan lebih jelas pada contoh yang ditunjukkan gambar berikut:

Diketahui titik A(2,1), B(5,3) dan C(3,4). Gambarkan masing-masing titik

tersebut terhadap sumbu x dan sumbu y.

Jawab:

Bayangan titik-titik A(2,1), B(5,3) dan C(3,4) jika dicerminkan terhadap sumbu x

adalah .

Bayangan titik-titik A(2,1), B(5,3) dan C(3,4) jika dicerminkan terhadap sumbu y

adalah .

Page 28: Koordinat

Latihan Soal

Diberikan tiga titik A, B, C dan titik f(A), f(B), f(C) yang diberikan oleh isometri f,

itu kemungkinan untuk menemukan tiga refleksi yang bergabung dari f dengan

mengikuti langkah-langkahnya. Namun , jika hanya ingin mengetahui jenis

isometri f apakah translasi, rotasi atau peluncuran refleksi, maka jawabannya

sangat sederhana. Untuk menemukan hal tersebut, kita dapat mengambil tiga titik

awal yaitu A(0,1), B(0,0), dan C(1,0). Itu akan dapat membantu untuk membuat

sketsa tiga titik f(A), f(B), f(C), seperti pada latihan berikut.

Misalkan f(A) = (1,4;2), f(B) = (1,4;1), f(C) = (2,4;1). Apakah f adalah translasi,

atau rotasi? Bagaimana bisa mengetahui bahwa f bukanlah suatu peluncuran

refleksi? (latihan 3.7.1. dalam buku John Stillwell halaman 63)

Penyelesaian:

Y

X0

C(3,4)

B(5,3)

A(2,1)

)1,2(' A

)3,5(' B

)4,3(' C

)1,2('' A

)3,5('' B

)4,3('' C

Page 29: Koordinat

Diketahui titik A(0,1), B(0,0), C(1,0) dan f(A) = (1,4;2), f(B) = (1,4;1), f(C) =

(2,4;1). Dari titik tersebut lebih terlihat jelas pada gambar bahwa itu merupakan

translasi. Dimana pada titik A(0,1) dan f(A) = (1,4;2) terlihat bahwa itu translasi

dengan . Karena f(A) = (1,4;2) = (0+1,4 ; 1+1).

Pada titik B(0,0) dan f(B) = (1,4;1) terlihat bahwa itu translasi dengan .

Karena f(B) = (1,4;1) = (0+1,4 ; 0+1).

Pada titik C(1,0) dan f(C) = (2,4;1) terlihat bahwa itu translasi dengan .

Karena f(C) = (2,4;1) = (1+1,4 ; 0+1).

1

1 2

f(A) = (1,4;2)

f(B) = (1,4;1) f(C) = (2,4;1)

A(0,1)

B(0,0) C(1,0)

0

Jadi untuk titik A(0,1), B(0,0), C(1,0) dan f(A) = (1,4;2), f(B) = (1,4;1), f(C) =

(2,4;1) diperoleh suatu persamaan translasi .

Atau dengan kata lain jika titik ditranslasikan dengan , diperoleh

sebagai berikut .

Page 30: Koordinat