164
i KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM ROHINGYA PADA MEDIA ONLINE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Roni Kurniawan NIM. 1112051100047 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018  

KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

i

KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN

ETNIS MUSLIM ROHINGYA PADA MEDIA ONLINE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Roni Kurniawan

NIM. 1112051100047

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

 

Page 2: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

ii

KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN

ETNIS MUSLIM ROHINGYA PADA MEDIA ONLINE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Roni Kurniawan

NIM. 1112051100047

Dibawah Bimbingan

Ade Rina Farida, M.Si

NIP. 197705132007012018

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

 

Page 3: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Roni Kurniawan

NIM : 1112051100047

Jenjang : Sarjana

Program Studi : Jurnalistik

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa naskah Skripsi berjudul Konstruksi

Pemberitaan Pembantaian Etnis Muslim Rohingya pada

Media Online ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sumbernya.

 

Page 4: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

iv

 

Page 5: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

v

Nama : Roni Kurniawan NIM : 1112051100047

ABSTRAK Konstruksi Pemberitaan Pembantaian Etnis Muslim Rohingya pada Media Online

Etnis Rakhine dan etnis Rohingya yang hidup di Myanmar telah lama terlibat konflik. Etnis Rohingya merupakan etnis muslim dan minoritas, sedangkan etnis Rakhine merupakan etnis Buddha yang merupakan mayoritas. Peran pemerintah kemudian dibutuhkan dalam penanganan konflik yang berkepanjangan ini. Media massa menyoroti konflik ini dengan framing yang berbeda. Penelitian ini menelaah lebih lanjut bagaimana konstruksi pemberitaan pembantaian etnis muslim Rohingya pada media online.

Rumusan masalahnya adalah bagaimana konstruksi pemberitaan tragedi pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar pada media online Republika.co.id dan Kompas.com.?

Penelitian ini menggunakan Teori Konstruksi Realita Sosial Media Massa, di mana media mengonstruksi fakta peristiwa disesuaikan dengan ideologi, kepentingan, keberpihakkan media dalam memandang sebuah berita. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian mendalam dengan mengumpulkan dan menganalisis data berupa pemberitaan etnis muslim Rohingya dan dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait untuk mendapatkan data yang lebih rinci.

Penelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dengan menggunakan paradigma konstruktivisme untuk memperoleh suatu gambaran bagaimana suatu media online khususnya Republika.co.id dan Kompas.com dalam mengkonstruksikan pemberitaan pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa Republika.co.id dalam pemberitaannya lebih menekankan pada aspek kasus kemanusiaan, kekerasan dan pelanggaran HAM serta pemicu terjadinya pembersihan etnis yang dialami etnis muslim Rohingya. Sedangkan framing Kompas.com dalam pemberitaaannya cenderung mengangkat berita dari pihak pemerintah Myanmar bahwa kekerasan dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih menekankan aspek ekonomi, politik dan kebijakan pemerintah Myanmar selain itu menganggap berita yang berkembang itu lebih banyak bersumber dari berita-berita hoax.

Kata kunci: Media Online, Etnis Muslim Rohingya, Framing

 

Page 6: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil „Alamiin, segala puji dan syukur

kepada Alloh SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya. Karena ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Konstruksi Pemberitaan Pembantaian

Etnis Muslim Rohingya pada Media Online”, Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penelitian

ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis haturkan Alhamdulillah atas kekuatan Alloh SWT

yang telah mencurahkan anugerah-Nya dan ingin berterima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orangtua saya tercinta yaitu Bapak Drs. Didi

Juhaedi dan Ibu Sariah, serta kedua kakak saya Yanti

Sulistiawati, A.Md dan Dani Faturakhman, ST. Yang

tiada hentinya mendo‟akan, memberikan dukungan moral

dan material, serta selalu memberikan support kepada

penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.

H. Arief Subhan, M.Ag., Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dra. Hj. Roudhonah,

M.Ag, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

 

Page 7: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

vii

Umum dan Dr. Suhaimi, M.Si., selaku wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

3. Kholis Ridho, M.SI, ketua Konsentrasi Jurnalistik, dan

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik. Terima kasih telah banyak meluangkan

waktunya untuk membantu dan mengarahkan selama

kuliah.

4. Ade Rina Farida, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan,

semangat, pengetahuan, dan nasehat-nasehat yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

5. Segenap Dosen Fakultas, pimpinan, staff dan karyawan

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk ilmu

dan pengalamannya. .

6. Teguh Firmansyah selaku Redaktur Internasional

Republika.co.id dan Erna Indryanti selaku Sekretaris

Redaksi Republika.co.id. Serta Ervan Hardoko selaku

Editor Internasional Kompas.com. Terima kasih telah

meluangkan waktunya untuk bersedia diwawancara.

7. Untuk Syifa Fauziah sebagai orang terdekat penulis.

Terima kasih-ku yang terspesial untuk kamu, karena

selalu memberikan semangat, dukungan, do‟a, dan

bantuan tiada henti agar penulis bisa menyelesaikan skipsi

ini. Yang selalu ada disaat-saat dan bersedia selalu

mendampingi. Yang selalu jadi semangat penulis.

 

Page 8: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

viii

8. Om Haji Darma Setiawan selaku penasihat rohani.

Ganggas, bang Hassan, kak Ita Terima kasih selalu

mendo‟akan dan menasihati penulis, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi.

9. Untuk kawan-kawan Sparatis 32-2012 khususnya Fidzia

Rabbani, Viktor, Andrian Virdaus, Agung Aditeya, Indra

Setiawan, dan Indra Surya. Terima kasih ya teman-teman.

Kalian hebat.

10. Untuk teman-teman Jurnalistik Angkatan 2012 yang

tergabung dalam grup wisuda 100, Harry Riandayasa,

Achmad Fauzi, Angga Satria Perkasa, Yusuf Yanuar,

Parama Sumbada, Alief Mumtaz, Farouq Audah, Reza

Amanda, M. Badruzaman, Yasir Arafat. Terima kasih

telah memberikan banyak moment yang menyenangkan

sehingga perkuliahan ini berkesan. Semoga kita sukses

kawan.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah

pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada

umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan

diri, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan

dalam skripsi ini.

Jakarta, Juli 2018

Roni Kurniawan

 

Page 9: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................... 11

C. Perumusan Masalah........................................... 11

D. Tujuan Penelitian............................................... 11

E. Manfaat Penelitian............................................. 12

F. Tinjauan Pustaka ............................................... 12

G. Metodologi Penelitian ....................................... 14

1. Paradigma Penelitian .................................. 14

2. Pendekatan Penelitian ................................ 16

H. Teknik Pengumpulan Data ................................ 16

I. Sistematika Penulisan ........................................ 17

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KONSEPTUAL

A. Konstruksi Realitas Sosial Media Massa .......... 19

B. Berita pada Media Online ................................. 24

C. Konflik dan Krisis Kemanusiaan ...................... 25

D. Peran Media dalam Pemberitaan Konflik ......... 27

E. Analisis Framing .......................................... 29

1. Pengertian Framing .................................... 29

 

Page 10: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

x

2. Proses Framing ........................................ 31

3. Efek Framing .......................................... 32

4. Framing Zhongdang Pan dan

Gerald M Kosicki ....................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Republika Online .................................... 45

B. Profil Kompas.com ........................................ 54

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita

Republika.co.id ........................................ 60

B. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Kompas.com 91

C. Interpretasi ................................................... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................. 130

B. Saran .......................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 132

LAMPIRAN

 

Page 11: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Kerangka Framing Pan dan Kosicki .............. 42

 

Page 12: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Logo Republika Online ............................... 53

2. Gambar 3.2 Logo Kompas.com ....................................... 58

 

Page 13: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media massa merupakan bagian dari teknologi yang

membuat infrastuktur komunikasi modern secara luas

memfasilitasi agar informasi sampai kepada masyarakat yang ada

di kota maupun yang ada di pelosok desa. Media massa memiliki

fungsi berupa informasi, pendidikan, hiburan dan media juga

berfungsi sebagai mediasi.

Media massa merupakan sebuah kekuatan raksasa yang

sangat diperhitungkan dalam berbagai analisis tentang kehidupan

sosial, ekonomi dan politik, media massa sering ditempatkan

sebagai salah satu variabel determinan. Bahkan media massa

dalam posisinya sebagai suatu institusi informasi dapat pula

dipandang sebagai faktor yang menentukan dalam proses-proses

perubahan sosial budaya dan politik. 1

Media massa merupakan saluran, sarana atau alat yang

digunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi

yang diarahkan kepada orang banyak (channel of communicaion).

Media massa memiliki karakteristik yaitu disebarluaskan kepada

khalayak (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum

(universilitas) tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan

(kontinuitas) dan berisi hal-hal baru (aktualitas). Terdapat lima

1 Drs. Alex Sobur, M.Si, Analisis Teks Media (Bandung Penerbit:

PT Remaja Rosdakarya, 2012) h. 31

 

Page 14: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

2

media massa yang dianggap sebagai The Big Five of Mass Media

(surat kabar, majalah, radio, televisi dan film).2

Terdapat beragam jenis media komunikasi massa yang

saat ini digunakan oleh manusia untuk mencari berbagai

informasi. Media komunikasi massa yang saat ini digunakan oleh

masyarakat antara lain media cetak, media elektronik. dan media

online. Media massa cetak adalah media yang penyampaian

pesannya berbentuk tulisan dan dicetak berupa lembaran seperti

koran, majalah, tabloid dan lain-lain. Media massa elektronik

adalah sebuah media yang dalam penyampaian informasinya

disajikan dalam bentuk audio ataupun visual seperti radio dan

televisi. Kemudian hadir media online sebagai perkembangan

media komunikasi massa.

Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan

membuat suatu berita tersebut layak untuk dipublis. Berita harus

cepat dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya harus akurat selain

akurat berita harus berimbang tidak boleh memihak. Berita harus

objektif, Karena berita memiliki power untuk menciptakan opini

publik, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus memenuhi

unsur-unsur diatas agar tidak ada pihak yang dirugikan.3

Media online ini persepektif kajiannya terletak pada

kapasitas komunikasinya. Misalnya audience yang diraih oleh

media online memiliki kemampuan untuk memberi respon

komentar secara langsung yang ditulis kedalam kolom comment.

2 Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media), Cet. Ke-1 h. 85. 3 Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori, dan Praktek (Bandung :

Rosdakarya, 2006), h. 47

 

Page 15: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

3

Audience online dalam proses komunikasi merupakan full

participant.

Seiring berkembangnya zaman, selara para konsumen pun

berubah ditengah maraknya pertumbuhan media online.

Perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada seluruh

manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut

mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi

karena pola perkembangan manusia modern yang cenderung

serba instan. Media massa sedikit banyak akan mengalami

progresan atau resolusi ke arah yang lebih canggih. Mulai dari

buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak

memakai kertas lagi karena kita bisa membacanya secara online.

Perkembangan media online sejalur dengan makin merambahnya

internet di setiap pelosok Indonesia, serta merebaknya handphone

yang bisa dengan mudah mengakses internet.

Media online mengubah para pelaku bisnis media yang

sebelumnya berpikiran bahwa media cetak sudah ideal dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat. Televisi dan radio, dianggap

tidak akan mampu menandingi pencapaian media cetak dari sisi

kedalaman dan kebebasan mengulas sesuatu. Sekalipun televisi

dan radio memiliki kelebihan sendiri. Tapi tetap tidak memiliki

apa yang telah dicapai cetak. Pada perkembangannya ketiga jenis

media ini dianggap sebagai media tradisional karena muncul yang

namanya new media. Generasi ini datang ke Indonesia seperti

ingin mengganti media tradisional Indonesia. Dengan

argumentasi peningkatan pelayanan dan kepuasan terhadap

 

Page 16: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

4

pembaca, pemodal media cetak maupun televisi ikut merambah

dunia online.

Para pebisnis media ini tidak ingin ditinggal pembacanya

yang telah menikmati kemudahan akses dengan new media ini.

Namun pada dasarnya, tidak serta merta media tradisional yang

masuk ke dunia online ini dapat menerapkan apa yang ada di

media konvensionalnya ke dalam new media, karena karakteristik

yang terdapat di kedua media tersebut sedikit terdapat perbedaan.

Isu-isu yang banyak diangkat dalam media online masih sama

dengan isu yang diangkat oleh media konvensional, namun

sifatnya yang real time, membuat media online lebih update

dengan perkembangan isu yang sedang hangat dibicarakan. Dan

bahkan sekarang banyak fenomena bahwa media konvensional

saat ini akan mengekor pada isu yang telah diangkat oleh media

online. Jadi dalam hal ini, media online memiliki nilai plus

tersendiri.4

Dalam pandangan kaum konstruksionis, berita yang kita

baca pada dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja jurnalistik,

bukan kaedah baku jurnalistik. Semua proses konstruksi (mulai

dari memilih fakta, sumber, pemakaian kata, gambar, sampai

penyuntingan) memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir

dihadapan khalayak.5 Berkaitan dengan proses menjadi berita,

tentunya akan terdapat upaya-upaya untuk membuat, dan

memproses sampai dengan disajikan khlayak. Proses untuk

4 Nurudin, Komunikasi massa, (Malang: CESPUR 2004), h. 23

5 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Idiologi dan politik

media, (Yogyakarta:Lkis, 2002), h.102.

 

Page 17: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

5

sampai pada khalayak, maka ada proses yang disebut “framing”.

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan untuk

menyeleksi isu dan menulis berita.6

Dari sekian banyak topik pemberitaan yang bisa

diberitakan di media online adalah salah satu pemberitaan yang

sedang hangat dibicarakan, yaitu berita mengenai kekerasan pada

kaum Etnis Rohingya. Berita tentang tragedi pembantaian etnis

muslim Rohingya di Myanmar pada bulan September 2017

sedang gencar-gencarnya diberitakan oleh berbagai media massa

baik media cetak, televisi ataupun media online. Konflik

masyarakat minoritas muslim Rohingya dengan pemerintah

Myanmar kembali memanas, rumah-rumah dibakar habis, tua

muda, anak-anak dan bayi-bayi tanpa pandang bulu banyak yang

dibunuh dengan sadis, kejadian ini sangat memilukan menggores

hati sanubari setiap orang yang masih memiliki rasa

kemanusiaan7.

Banyaknya etnis yang terdapat di Myanmar telah

menimbulkan konflik antara etnis mayoritas dan minoritas di

dalam negaranya. Etnis Rakhine dan etnis Rohingya yang hidup

di satu wilayah telah lama terlibat konflik yang mana etnis

Rohingya merupakan etnis muslim dan minoritas, sedangkan

6 Nugroho Bimo, Eriyanto dan Frans Surdiasis, Politik Media

Mengemas Berita, (Yogyakarta; Institut Study Arus Informasi, 1999),

h. 20. 7 https://beritagar.id/artikel/berita/catatan-catatan-penting-krisis-

rohingya diakses tanggal 30 September 2017 pukul 02:30 WIB

 

Page 18: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

6

etnis Rakhine merupakan etnis Buddha yang merupakan

mayoritas. Peran pemerintah kemudian dibutuhkan dalam

penanganan konflik yang semakin memperpanjang krisis

kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Namun, pada

kenyataannya Rohingya tidak mendapat perhatian dari

pemerintah Myanmar malah mendapat perlakuan diskriminasi

dan menambah penderitaan etnis Rohingya.

Menurut bbc.com latar belakang terjadinya konfilk kaum

etnis Muslim Rohingya ialah sejak lebih dari sepekan lalu,

kekerasan terbaru meletus di negara bagian Rakhine, Myanmar,

yang banyak dihuni Muslim Rohingya. Gelombang kekerasan

baru ini menandai eskalasi dramatis sejak Oktober 2016 lalu

ketika milisi Rohingya melakukan serangan dengan skala yang

lebih kecil.

Para pengungsi menuduh aparat keamanan Myanmar dan

kelompok militan radikal Buddha membakar desa-desa mereka.

Pemerintah Myanmar berdalih, pasukan keamanan mereka

sekadar mengambil langkah balasan terhadap serangan bulan lalu

terhadap lebih dari 20 pos polisi oleh milisi Rohingya. Bentrokan

susulan sesudah itu membuat banyak warga sipil baik Islam

maupun Buddha, lari menyelamatkan diri dari desa-desa mereka.

Setelah serangan milisi pada bulan Oktober 2016, militer

melakukan operasi pembalasan yang keras, dan banyak warga

Rohingya menuduh bahwa dalam operasi itu pasukan keamanan

melakukan pemerkosaan, pembunuhan, pembakaran desa dan

penyiksaan.

 

Page 19: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

7

PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) sudah menyebut

serangan balasan dari militer terhadap etnis Rohingya pada

Oktober lalu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Militer

Myanmar mengatakan mereka sebisa mungkin akan menahan diri

tapi juga menegaskan 'punya hak untuk membela diri dari

serangan-serangan teroris. PBB mendefinisikan Rohingya sebagai

minoritas agama dan bahasa dari Myanmar barat dan bahwa

Rohingya adalah salah satu dari minoritas yang paling

dipersekusi atau paling mendapat perlakuan buruk di dunia.

Namun asal kata Rohingya, dan bagaimana mereka

muncul di Myanmar, menjadi isu kontroversial. Sebagian

sejarawan mengatakan kelompok ini sudah berasal dari ratusan

tahun lalu dan lainnya mengatakan mereka baru muncul sebagai

kekuatan identitas dalam seabad terakhir.

Pemerintah Myanmar berkeras bahwa mereka adalah

pendatang baru dari subkontinen India, sehingga konstitusi

negara itu tidak memasukkan mereka dalam kelompok

masyarakat adat yang berhak mendapat kewarganegaraan.

Mereka tinggal di salah satu negara bagian termiskin di

Myanmar, dan gerakan dan akses mereka terhadap pekerjaan

sangat dibatasi.

Secara historis, mayoritas penduduk Rakhine membenci

kehadiran Rohingya yang mereka pandang sebagai pemeluk

Islam dari negara lain dan ada kebencian meluas terhadap

Rohingya di Myanmar. Di sisi lain, penduduk Rohingya merasa

bahwa mereka adalah bagian dari Myanmar dan mengklaim

mengalami persekusi oleh negara. Negara tetangga Bangladesh

 

Page 20: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

8

sudah menerima ratusan ribu pengungsi dari Myanmar dan tak

mampu lagi menampung mereka.

Banyak warga Rohingya yang tinggal di kamp

penampungan sementara setelah dipaksa keluar dari desa mereka

oleh gelombang kekerasan komunal yang menyapu Rakhine pada

tahun 2012.8

Penilitian ini akan membongkar framing dalam

pemberitaan pembantaian etnis Rohignya di media online

nasional. Penelitian ini menggunakan media Republika.co.id dan

Kompas.com yang membahas terkait pemberitaan pembantaian

etnis Rohingya. Sebagai media yang mensegmentasikan

pembacanya untuk masyarakat nasional baik islam maupun non

islam, bagaimana media tersebut memandang isu pemberitaan

pembantaian pada etnis Rohingya? Mengingat setiap media

memiliki warna yang berbeda baik dalam penyajian beritanya

maupun ideologinya. Pemilihan media online Republika.co.id dan

Kompas.com tentunya didasari dengan alasan dari penulis. Dilihat

dari sumbu konflik yang terjadi pada etnis Rohingya di Myanmar

terindikasi adanya isu konflik yang dilatar belakangi isu konflik

religius antara penganut agama yang berbeda, yakni umat Buddha

dan Muslim.

Secara teoritis, ada tiga posisi media dalam memberitakan

konflik. Pertama, media sebagai issue intensifier, yaitu ketika

media mengambil posisi saat memunculkan isu atau konflik dan

mempertajamnya. Isu yang diangkat media akan memunculkan

8 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41149698 diakses tanggal

7 September 2017 pukul 03:20 WIB.

 

Page 21: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

9

dan menampakkan dimensi isu secara tajam. Dengan posisi

sebagai intensifier, media mengangkat realitas yang menjadi isu

sehingga seluruh dimensi isu menjadi transparan. Kedua, media

sebagai conflict diminisher, yaitu media menenggelamkan suatu

isu atau konflik. Secara sengaja media meniadakan isu tersebut,

terutama bila menyangkut kepentingan media bersangkutan, baik

berupa kepentingan ideologis maupun pragmatis. Ketiga, media

juga bisa berfungsi jadi pengarah conflict resolution, yakni media

menjadi mediator dengan menampilkan isu dari berbagai

perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada

penyelesaian konflik.9

Republika.co.id dan Kompas.com ialah media sebagai

conflict diminisher serta conflict resolution karena media tersebut

menampilkan isu berita sesuai dengan kebijakan redaksi masing-

masing dan mereka menampilkan berbagai pandangan

narasumber dan berorientasi pada penyelesaian konflik yang

terjadi pada masyarakan Rohingya. Masalah pemberitaan tragedi

pembantaian muslim Rohingya di Myanmar oleh berbagai media

di Indonesia pun layak diteliti, karena masalah muslim Rohingya

ini merupakan masalah yang berskala internasional yang

menggegerkan masyarakat dunia. Terbukti dari berbagai negara

di dunia turut peduli dalam menangani kasus etnis muslim

Rohingya. Disamping itu pertimbangan lain apa yang terjadi di

Myanmar merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan

9http://www.fauzanalrasyid.com/2011/05/peran-media-dalam-

memberitakan-konflik.html diakses pada tanggal 30 September 2018

10:09.

 

Page 22: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

10

menerabas batas-batas SARA yang merupakan isu yang sangat

sensitif diseluruh dunia ini.

Adapun alasan peneliti memilih media online

Republika.co.id ialah salah satu media online Islam di Indonesia.

Sebagai media Islam, secara update menginformasikan berita

mengenai perkembangan isu internasional khususnya konflik

yang terjadi pada etnis islam Rohingya di Myanmar. Mengingat

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar,

menjadi penting dalam mengawal isu tersebut. Selain itu,

Republika juga dikenal dengan media beridiologi islam.

Sedangkan alasan peneliti memilih media online

Kompas.com ialah Sebagai media online yang mewarisi

jurnalisme presisi dan jurnalisme makna yang diusung Jakob

Oetama, Kompas.com mengedepankan akurasi dan independensi

dalam setiap artikelnya. Kompas.com tak terkait dengan partai

politik, non-partisan, menghargai perbedaan dan keragaman, dan

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.10

Pemberitaan mengenai

kaum etnis Rohingya menarik perhatian peneliti karena

pemberitaan ini menyangkut dengan isu konflik religius atau

agama. Dan peneliti ingin mengetahui motif atau ideologi serta

sikap keberpihakan Kompas.com dalam pemberitaan konflik

etnis islam Rohingya di negara Indonesia yang mayoritas

penduduknya beragama islam.

Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti merasa tertarik untuk

mengangkat pemberitaan pembantaian etnis Rohignya, dengan

10

https://inside.kompas.com diakses pada tanggal 30 September

2017 pukul 18.32 WIB

 

Page 23: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

11

harapan memberikan pengetahuan terhadap pembaca akan

keragaman dimensi pemberitaan yang ada di media massa dalam

menkonstuksi sebuah berita melalui framing. Terhadap penelitian

ini, peneliti mengambil judul “Konstruksi Pemberitaan

Pembantaian Etnis Muslim Rohingya pada Media Online”.

B. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah hanya fokus kepada pemberitaan

media online Republika.co.id dan Kompas.com periode

September 2017, tentang kasus pemberitaan pembantaian etnis

muslim Rohingya di Miyanmar.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana Konstruksi Pemberitaan Pembantaian Etnis Muslim

Rohingya pada Media Online?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mengetahui konstruksi pemberitaan pembantaian etnis

muslim Rohingya di Myanmar pada media online Republika.co.id

dan Kompas.com.

 

Page 24: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

12

E. Manfaat Penelitian

a) Manfaat Akademis

Agar dapat dijadikan sebagai rujukan bagi penelitian-

penelitian selanjutnya dalam bidang ilmu komunikasi khususnya

jurusan jurnalistik tentang analisis framing berita media massa

selanjutnya dalam menganalisis suatu berita dalam media massa

dengan menggunakan framing.

b) Manfaat Praktis

Memberi kontribusi kepada para praktisi media massa

dalam menganalisis berita dengan menggunakan analisis framing

dan juga dapat memberi gambaran untuk penelitian selanjutnya

dalam menganalisis suatu berita dalam media massa dengan

menggunakan framing.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk memudahkan penulis dalam menulis hasil penelitian,

penulis melakukan tinjauan terhadap hasil tulisan-tulisan yang

ada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

ditemukan skripsi dengan menggunakan analisis yang sama, yaitu

analisis framing model Zhongdang Pan dan Kosicki, diantaranya:

1. Skripsi Muhamad Rifat Syauqi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul Analisis Framing

Pemberitaan tentang Setahun Pemerintahan SBY Budiono

di harian media indonesia tahun 2011. Dengan

menggunakan analisis framing model Zhongdang dan

Kosicki, terdapat kesamaan dengan penelitian terdahulu

yakni dari pengambilan model analisisnya. Selain itu ada

 

Page 25: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

13

perbedaannya dengan penelitian terdahulu dilakukan pada

surat kabar harian Media Indonesia dan mengangkat

berita tentang pemberitaan setahun pemerintahan SBY

sedangkan penelitian saat ini mengangkat berita tentang

pembantaian etnis Muslim Rohingya di Myanmar. Dan

penelitian yang sekarang dilakukan pada Republika.co.id

dan Kompas.com.11

2. Skripsi Yusuf Nurdian mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul Analisis Framing

Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak

Jakarta International School (JIS) Pada Surat Kabar

Media Indonesia tahun 2014. Dengan menggunakan

analisis framing model Zhongdang dan Kosicki, terdapat

kesamaan dengan penelitian terdahulu yakni dari

pengambilan model analisisnya. Selain itu ada

perbedaannya dengan penelitian terdahulu dilakukan pada

surat kabar harian Media Indonesia. Sedangkan penelitian

yang sekarang dilakukan pada media online

Republika.co.id dan Kompas.com. Dan penelitian

terdahulu juga mengangkat berita tentang pelecehan

seksual sedangkan penelitian saat ini membahas

pembantaian etnis Muslim Rohingya di Myanmar.12

11

Muhammad Rifat Syauqi, Analisis Framing Pemberitaan

tentang Setahun Pemerintahan SBY Budiono di harian media indonesia

tahun 2011 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 12

Yusuf Nurdian, Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan

Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS)

Pada Surat Kabar Media Indonesia (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

2014)

 

Page 26: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

14

3. Skripsi Reza Fadilah, mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul Konstruksi Berita Kekerasan Densus

88 Kepada Terduga Teroris di Poso (Analisi Framing

pada Harian Republika) tahun 2013. Dengan

menggunakan analisis framing model Zhongdang dan

Kosicki, terdapat kesamaan dengan penelitian terdahulu

yakni dari pengambilan model analisisnya. Selain itu ada

perbedaannya dengan penelitian terdahulu dilakukan pada

surat kabar harian Rpublika. Sedangkan penelitian yang

sekarang dilakukan pada media online Republika.co.id

dan Kompas.com. Dan penelitian terdahulu juga

mengangkat berita tentang kekerasan densus 88

sedangkan penelitian saat ini membahas pembantaian

etnis Muslim Rohingya di Myanmar.13

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan oleh penulis dalam usaha

memahami pembingkaian pada media online Republika.co.id dan

Kompas.com terkait pemberitaan pembantaian etnis Rohingya

ialah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme

memandang bahwa realitas bukanlah suatu hal yang natural,

13

Reza Fadillah, Konstruksi Berita Kekerasan Densus 88

Kepada Terduga Teroris di Poso (Analisi Framing pada Harian

Republika (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013)

 

Page 27: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

15

melainkan hasil dari sebuah konstruksi.14

Dengan paradigma ini

penulis akan melihat dan mengetahui bagaimana media

mengkonstruksi realitas. Titik perhatian dalam paradigma ini

tidak terletak pada bagaiman seseorang mengirimkan pesan,

melainkan bagaimana masing-masing pihak terlibat proses

komunikasi dalam memproduksi dan mempertukarkan makna.

Penulisan dengan paradigma konstruktivis memiliki beberapa

karakteristik, diantaranya; memiliki tujuan untuk menentukan

realitas yang terjadi sebagai hasil interaksi antara penulis dengan

objek penilitian, penulis melibatkan dirinya dengan realitas yang

diteliti, makna yang dihasilkan dari suatu teks merupakan hasil

negosiasi antara teks dengan penulis, hasil penulisan merupakan

interaksi antara penulis dan objek penulisan, subjektivitas penulis

menjadi dasar dari proses analisis, kualitas dilihat dari sejauh

mana penulis mamapu menyerap dan mengerti bagaimana

individu mengkonstruksi realitas.15

Dalam hal ini, alasan peneliti menggunakan paradigma

konstruktivisme yaitu dengan maksud untuk memperoleh suatu

gambaran bagaimana suatu media online khususnya

Republika.co.id dan Kompas.com dalam mengkonstruksikan

pemberitaan tragedi pembantaian etnis muslim Rohingya di

Myanmar pada media online Republika.co.id dan Kompas.com

periode September 2017.

14

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Poltik

Media, (Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang, 2012), cet. Ke-VII,

h.43. 15

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Poltik

Media, h. 51-74.

 

Page 28: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

16

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip

umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-

gejala sosial di dalam masyarakat. Objekan analisis dalam

pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan

budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat

bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai

kategorisasi tertentu.16

Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan

kualitatif yaitu Pertama, peneliti kualitatif lebih memperhatikan

proses dari pada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih

memperhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif merupakan

alat utama dalam pengumpulan data dan analisis data serta

peneliti kualitatif harus terjun langsung kelapangan, melakukan

observasi di lapangan. Keempat, peneliti kualiatif

menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses interpretasi

data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar.17

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

16

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana

Pranada Media Group, 2006), h. 302. 17

Agus Salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba

dan Penerapannya, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001), cet.

Ke-1, h. 201

 

Page 29: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

17

yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini peneliti

mengadakan tanya jawab kepada redaksi media online

Republika.co.id dan Kompas.com.

2. Studi Dokumen

Selain melakukan observasi teks berita dan wawancara,

penulis juga akan menghimpun data-data literatur dan kepustkaan

yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti

seperti skripsi, jurnal, buku, dan internet.

I. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini dijabarkan mengenai latar belakang masalah

yang diambil oleh penulis, batasan serta rumusan masalah, tujuan

serta manfaat penulisan, metodologi penulisan, tinjauan pustaka

dan bagian akhir dari bab ini ialah sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini memuat penjelasan Konstruksi Realitas Sosial

Media Massa, Berita pada Media Online, Peran Media dalam

Pemberitaan Online, Analisis Framing model Zhongdang Pan

dan Gerald M Kosicki.

Bab III : Gambaran Umum

Pada bab ini pembahasan terkait gambaran umum dari

kedua media online, yakni gambaran keseluruan mengenai

Republika.co.id dan Kompas.com.

 

Page 30: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

18

Bab IV : Hasil Temuan dan Analisis Data

Hasil Penelitian. Bab ini menguraikan data yang telah

dianalisis serta pembahasan hasil penelitian dengan

menggunakan metode Framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M Kosicki.

Bab V : Penutup

Adapun dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari

peneliti mengenai hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini

 

Page 31: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

19

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KONSEPTUAL

A. Konstruksi Realita Sosial Media Massa

Bicara soal konstruksi realitas, istilah konstruksi sosial atau

realitas mulai mengemuka sejak dipernalkan pertama kali oleh

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann melalui buku The Social

Construction of Reality, a Treatise in the Sociological of

Knowledge (1996). Dua sosiolog tersebut menggambarkan proses

sosial melalui tindakan dan interaksinya, yakni individu

membentuk secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan

dialami bersama secara subjektif. Asal mula konstruksi sosial dari

filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari gagasan-gagasan

konstruktif kognitif. Menurut von Glasersfeld, pengertian

konstruktif kognitif muncul pada abad ini. Dalam tulisan Mark

Baldwin yang secara luas diperdalam dan disebarkan oleh Jean

Piaget. Namun apabila ditelusuri, sebenarnya gagasan-gagasan

pokok konstruktivisme sebenarnya telah dimulai oleh

Giambatissa Vico, seorang epistimolog dari Italia. Menurut

Giambatissa Vico, pada akhirnya ia menjadi cikal bakal

konstruktivisme.

Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of

reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan

interaksi dimana individu menciptakan secara terus-menerus

suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.

Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai

 

Page 32: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

20

pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunianya

sebagai makhluk sosial.

Realitas sosial itu ada dilihat dari subjektivitas ada itu

sendiri dan dunia objektif disekeliling realitas sosial itu. Individu

tidak hanya dipadang sebagai sekadar entitas, namun juga dilihat

dari mana entitas itu berada, bagaimana ia menerima dan

mengaktualisasikan dirinya, serta bagaimana pula lingkungan

menerimanya.18

Selain itu, sejumlah pakar sosiologi berpendapat, konstruksi

sosial atas realitas hampir tidak bisa dipisahkan dengan barisan

teori-teori komunikasi massa. Dalam perkembangannya, ilmu

komunikasi massa sebagai bagian dari ilmu komunikasi telah

mengalami kemajuan yang sedemikian pesat hingga saat ini.

Gagasan awal Aristoteles, yaitu (a) komunikator, (b) pesan, dan

(c) penerima, telah diperpanjang pula oleh gagasan Harold

Dwight Lasswell menjadi: (1) who, (b) say what, (c) in with what

channel, (d) to whom, (e) whith, effect.19

Burhan Bungin dalam bukunya mengutip Berger dan

Luckman mengenai realitas sosial, setidaknya ada tiga macam

realitas, yaitu:20

18

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana,

2006), h. 191-193. 19

Ende, Andi Alimuddin, Televisi & Masyarakat Pluralistik,

(Jakarta: Prenada Media Grup, 2014) h. 1. 20

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h 5.

 

Page 33: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

21

1. Realitas subjektif

Realitas ini terbentuk sebagai proses penyerangan realitas

objektif dan simbolik ke dalam individu melalui proses

internalisasi. Realitas subjektif yang dimiliki masing-masing

individu merupakan basis untuk melibatkan diri dalam proses

eksternalisasi. Melalui proses eksternalisasi itulah individu secara

kolektif berpotensi melakukan objektifikasi, memunculkan

sebuah konstruksi realitas yang baru.

2. Realitas objektif

merupakan suatu kompleksitas definisi realitas serta rutinitas

tindakan dan tingkah laku yang telah mapan terpola, yang

kesemuanya dihayati oleh individu secara umum sebagai fakta.

3. Realitas simbolik

Realitas yang mengekspresikan realitas objektif secara simbolik

dalam berbagai bentuk. dihayati sebagai “objective reality”

misalnya teks produk industri media, seperti berita di media cetak

atau elektronika, begitu pun yang ada di film. Pada konteks media

massa, realitas yang disajikan kepada publik melalui produk

jurnalistik sudah melewati berbagai proses, salah satunya adalah

konstruksi. Tiap media massa tentu punya sudut pandang sendiri

terhadap suatu isu, maka tak heran jika dalam satu isu terdapat

pemberitaan yang berbeda sudut pandang. Hal tersebut

dikarenakan media massa pada hakikatnya adalah sebagai agen

konstruksi realitas.

 

Page 34: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

22

Dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas

merupakan konstruksi sosial yang diciptakan individu. Namun

demikian kebenaran suatu realitas sosial bersifat nisbi (relatif),

yang berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh

perilaku sosial.21

Pada kenyataannya, realitas sosial tidak berdiri sendiri

tanpa kehadiran individu baik di dalam maupun di luar realitas

tersebut. Realitas sosial itu memiliki makna, manakala realitas

sosial dikonstruksi dan dimaknakan secara subjektif oleh individu

lain sehingga memantapkan realitas itu secara objektif. Individu

mengkonstruksi realitas sosial dan merekonstruksikannya dalam

dunia realitas itu berdasarkan subjektifitas individu lain dalam

institusi sosialnya.22

Konsep awal mengenai teori ini dikemukakan oleh Alfred

Schultz melalui konsep fenomenologi, yang kemudian

dikembangkan oleh Peter Berger dan Thomas Luckman. Dengan

dukungan dari aliran interaksi simbolis dan fenomenologi

Schultz. Berger berpendapat bahwa konstruksi realitas secara

sosial memusatkan perhatiannya pada proses ketika individu

menanggapi kejadian di sekitarnya berdasarkan pengalaman

mereka.23

Dalam bukunya, Berger dan Luckman berkata:

“Pengertian dan pemahaman kita terhadap sesuatu muncul akibat

21

Hidayat, dalam Bungin. Konstruksi Sosial Media Massa.

Jakarta: Predana Media Grup, 2011. h. 11. 22

Burhan Bungin. Konstruksi Sosial Media Massa. h. 12-13. 23

Engkus Kuswarno, M.S, Etnografi Komunikasi: Suatu

Pengantar dan Contoh Penelitiannya, (Jakarta, Widya Padjajaran,

2008), h. 22-23.

 

Page 35: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

23

komunikasi dengan orang lain. Realitas sosial sesungguhnya

tidak lebih dari hasil konstruksi sosial dalam komunikasi

tertentu.”24

Seringkali sebuah peristiwa dalam media massa yang kita

akses berbeda dengan peristiwa yang terjadi di lapangan. Media

mengonstruksi fakta peristiwa disesuaikan dengan ideologi,

kepentingan, keberpihakkan media dalam memandang sebuah

berita. Isi media merupakan hasil konstruksi realitas dengan

bahasa sebagai dasarnya, sedangkan bahasa bukan saja alat

mempresentasikan realitas, tetapi juga menentukan relief seperti

apa yang hendak diciptakan bahasa tersebut tentang realitas.

Sehingga media massa memiliki peluang yang sangat besar untuk

mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas

yang dikonstruksinya.

Pada proses panjang perjalanan teori-teori ilmu komunikasi

massa selanjutnya, pada akhirnya sejumlah sosiolog mulai

memformulakan sebuah model teori yang disebut dengan teori

konstruksi sosial yang sering terjadi dalam media massa,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan

Thomas Luckmann.25

24

Peter L.Berger and Thomas Luckman, The Social Construction

of Reality, A Treatise in The Sosiological of Knowledge (Terj) Hasan

Bakri (Jakarta: LP3ES, 1990), h. 75. 25

Morrisan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:

Prenada Media, 2014. h. 34.

 

Page 36: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

24

B. Berita pada Media Online

Media online adalah tipe jurnalisme baru karena memiliki

sejumlah fitur dan karakteristikyang berbeda dari jurnalisme

tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya.26

Penulisan dan penayangan berita online hampir sama dengan

penulisan dalam media cetak, khususnya surat kabar. Namun,

perbedaanya dalam pola pemuatanya, dimana medianya adalah di

internet. Umumnya, ketika berita online dibuka, awalnya hanya

muncul judul dan lead atau intro berita. Bila ingin mengetahui

lebih jauh, pembaca atau pemirsa internet harus membuka

halaman atau link tersebut.27

Pada media online tentu mempunyai kelebihan dan

kekurangannya tersendiri dalam menyanmpaikan informasi

dibanding media cetak dan media elektronik. Berikut ini adalah

kelebihan dan kekurangan media online.

a) Kelebihan Media Online

Media online memliki kelebihan tersendiri, informasinya

lebih “personal”, yang dapat diakses siapa saja, kapan saja,

dan dimana saja. Tentu dengan syarat ada sarananya, berupa

perangkat komputer dan jaringan internetnya. Kelebihan lain,

informasi yang disebarkan dapat diupdate setiap saat, bila

perlu setiap detik. Lebih dari itu, media online juga

dilengkapi fasilitas pencarian berita dan pengarsipan berita

26

Santana Septiawan, 2005, Jurnalisme Kontemporer, h, 137. 27

Mondry, 2008, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik , h,

146.

 

Page 37: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

25

yang dapat diakses dengan mudah.28

Keunggulan yang paling

utama dari media online ialah kecepatan dan keaktualan berita

yang disajikan. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh media cetak

dan media elektronik.

b) Kelemahan Media Online

Kelemahan media online terletak pada peralatan dan

kemampuan penggunanya. Media online harus menggunakan

perangkat komputer dan jaringan internet yang hingga saat ini

biayanya cukup mahal di negeri kita ini. saat ini, belum

seluruhnya wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet,

disamping diperlukan keahlian tertentu guna

memanfaatkanya, dan mungkin juga belum banyak orang

yang dapat menguasainya.29

Peralatan untuk mengakses

media online yang saat ini menjadi kendala dan juga signal

yang buruk dapat membuat kelemahan pada media online

C. Konflik Dan Krisis Kemanusiaan

Konflik merupakan bentuk pertentangan alamiah yang

dihasilkan oleh individu atau kelompok, karena mereka terlibat

memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai atau kebutuhan.

Konflik juga merupakan suatu proses yang terjadi ketika satu

pihak secara negatif mempengaruhi pihak lain, dengan

28

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h, 22. 29

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h, 25.

 

Page 38: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

26

melakukan kekerasan psikis atau fisik yang membuat perasaan

orang lain dan fisik orang lain terganggu.30

Konflik terjadi di lingkungan tempat tinggal kelompok-

kelompok yang berselisih. Konflik yang terjadi disebabkan oleh

perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut. Baik itu

perbedaan etnis, ras, maupun perbedaan agama sehingga

menyebabkan krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan adalah

suatu kondisi yang mana hak-hak dasar bagi seorang manusia

tidak terpenuhi. Hak-hak seperti hak untuk hidup, hak untuk

memperoleh rasa aman, dan hak untuk memperoleh keadilan

tidak mampu diperoleh seorang individu. Hal terjadi dikarenakan

pemerintah yang terkait tidak mempunyai keinginan yang kuat

untuk mengatasi konflik.

Konflik merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih,

baik individu maupun kelompok yang merasa dirugikan atau

diperlakukan secara tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan

agama, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, keorganisasian

sosial, bahasa dan komunikasi, kesenian dan lainnya.31

Dampak krisis kemanusiaan yang terjadi berkaitan erat

dengan masalah Hak Asasi Manusia (HAM). Krisis kemanusiaan

akibat konflik menyebabkan munculnya berbagai pelanggaran

HAM, seperti kekerasan, penganiayaan, dan ketidakmampuan

30

Alo Liliweri, M.S., Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas

Budaya Masyarakat Multikultural, (Yogyakarta: LKiS, 2009), h. 249. 31

Rusmin Tumanggor, dkk., Panduan Pengelolaan Konflik

Etnoreligius: Dengan Pendekatan Riset Aksi Partisipatori,(Kemenag,

2010) h. 6.

 

Page 39: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

27

seseorang memenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia. Dalam

suatu konflik, biasanya korban yang lebih banyak berasal dari

kelompok minoritas.

D. Peran Media dalam Pemberitaan Konflik

Keberadaan Pers sebagai media komunikasi dan informasi

sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal institusi

maupun faktor eksternal. Menurut Mc Quail, ada beberapa

masalah yang perlu dikemukakan menyangkut posisi media

dalam hubungannya dengan berbagai struktur sosial yang

mempengaruhi gerak langkah media massa tersebut diantaranya

adalah:32

1) Media memiliki konsekuensi dan nilai ekonomi, serta

merupakan objek persaingan untuk memperebutkan

kontrol dan akses (politik maupun ekonomi). Disamping

itu, media juga tidak terlepas dari peraturan politik,

ekonomi, dan hukum.

2) Media massa sering kali dipandang sebagai alat

kekuasaan yang efektif karena kemampuannya untuk

melakukan salah satu atau lebih dari beberapa hal berikut:

a) Menarik dan mengarahkan perhatian

b) Membujuk pendapat dan anggapan, mempengaruhi

pilihan sikap (misalnya voting dan buying),

c) Memberikan legitimasi,

d) Mendefinisikan dan membentuk persepsi

32

Denis McQuail. Mass Communication Theory (Teori

Komunikasi Massa). (Jakarta: Erlangga,1987), h. 81-82.

 

Page 40: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

28

Pernyataan Mc Quail tersebut secara teoritis

memperlihatkan bahwa media massa memang memegang

peranan penting dalam pembentukan pendapat khalayak, namun

media bukanlah segalanya. Dalam menentukan berita yang akan

ditampilkan, maka para editor melakukan seleksi dan menentukan

berita mana yang layak ditampilkan atau tidak dalam terbitannya.

Penyeleksian ini pada kenyataan tidak mungkin terlepas

dari faktor subyektivitas para awak media. Predisposisi, nilai

ekonomis, ideologi, kognisi, budaya bahkan pengalaman para

insan pers tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

subyektivitas media. Ketidakmampuan pers menghindar dari

pengaruh subyektivitas ini akhirnya menimbulkan kesan bahwa

pers cenderung melakukan pemihakan terhadap suatu isu berita

atau bahkan terhadap suatu institusi yang dapat menopang

kepentingan institusi pers itu sendiri.

Secara teoritis, ada tiga posisi media dalam memberitakan

konflik. Pertama, media sebagai issue mintensifier, yaitu ketika

media mengambil posisi saat memunculkan isu atau konflik dan

mempertajamnya. Isu yang diangkat media akan memunculkan

dan menampakkan dimensi isu secara tajam. Dengan posisi

sebagai intensifier, media mengangkat realitas yang menjadi isu

sehingga seluruh dimensi isu menjadi transparan. Kedua, media

sebagai conflict diminisher, yaitu media menenggelamkan suatu

isu atau konflik. Secara sengaja media meniadakan isu tersebut,

terutama bila menyangkut kepentingan media bersangkutan, baik

berupa kepentingan ideologis maupun pragmatis. Ketiga, media

 

Page 41: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

29

juga bisa berfungsi jadi pengarah conflict resolution, yakni media

menjadi mediator dengan menampilkan isu dari berbagai

perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada

penyelesaian konflik.33

E. Analisis Framing

1. Pengertian Framing

Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana

realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses

pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah

adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih

mudah dikenal. Akibatnya, khalayak lebih mudah mengingat

aspek-aspek tertentu yang disajikan secara menonjol oleh

media. Aspek-aspek yang tidak disajikan secara menonjol,

bahkan tidak diberitakan, menjadi terlupakan dan sama sekali

tidak diperhatikan oleh khalayak. Framing adalah sebuah

cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Penyajian

tersebut dilakukan dengan menekankan bagian tertentu,

menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita

tertentu dari suatu realitas/peristiwa.

Ada beberapa definisi framing menurut Eriyanto dapat

diringkas dan yang disampaikan oleh beberapa ahli. Meskipun

33

http://www.fauzanalrasyid.com/2011/05/peran-media-dalam-

memberitakan-konflik.html diakses pada tanggal 30 September 2018

10:09.

 

Page 42: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

30

berbeda dalam penekanannya dan pengertian. Masih ada titik

singgung utama dari definisi tersebut, yaitu antara lain:34

1) Menurut Robert Etman

Proses seleksi di berbagai aspek realitas sehingga aspek

tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek

lainnya. Ia juga menyatakan informasi-informasi dalam konteks

yang khas sehingga tertentu mendapatkan alokasi lebih besar

daripada sisi lainnya.

2) Menurut Todd Gitlin

Strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan

disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada

khalayak. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan

agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak pembaca.

Itu dilakukan dengan seleksi, pengulangan, penekanan dan

presentasi aspek tertentu dari realitas.

3) Menurut David Snow dan Robert Benford

Pemberian makna untuk ditafsirkan peristiwa dari kondisi

yang relevan. Frame mengorganisasikan system kepercayaan dan

diwujudkan dalam kata kunci tertentu, seperti anak kalimat, citra

tertentu, sumber informasi dan kalimat tertentu.

4) Menurut Zhongdan dan Pan Kosicki

Sebagai konstruksi dan memproses berita. Perangkat

kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan

34

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 67-68

 

Page 43: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

31

peristiwa dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi

pembentukan berita.

2. Proses Framing

Dengan analisis framing juga untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh

wartawan ketika menyeleksi dan menulis berita. Proses

pemberitaan dalam organisasi media, akan sangat mempengaruhi

suatu berita yang akan diproduksinya. Frame yang diproses

dalam organisasi media tidak lepas dari latar belakang pendidikan

wartawan sampai ideology institusimedia tersebut.

Tiga proses framing dalam organisasi berita antara lain

sebagai berikut:

a) Proses framing sebagai metode penyajian realitas. Dimana

kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara

total, melainkan dibalik secara halus. Dengan memberikan

sorotan aspek-aspek tertentu saja, dengan menggunakan

istilah-istilah yang mempunyai konotasi tertentudan

dengan bantuan foto, karikatur dan alat-alat ilustrasi

lainnya.

b) Proses framing merupakan bagian yang tidak terpisahkan

diproses penyutingan yang melibatkan semua pekerja di

bagian keredaksian media cetak redaktur dengan atau

tanpa konsultasi dengan redaktur pelaksana, dalam

menetukan laporan reporter akan dimuat atau tidak, serta

menentukan judul yang akan diberikan.

 

Page 44: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

32

Proses framing juga tidak hanya melibatkan para

pekerja pers, tetapi juga pihak-pihak yang bersengketa

dalam kasus-kasus tertentu, yang masing-masing berusaha

menampilkan sisi informasi yang ingin ditonjolkan,

sambil menyembunyikan sisi lain.

Dalam analisis yang akan dilakukan pertama kali

adalah melihat bagaimana media mengkonstruksi suatu

realita. Peristiwa dipahami bukan sesuatu yang taken for

Grated, sebaliknya wartawan dan medialah yang secara

aktif membentuk realitas. Realitas tercipta dalam konsepsi

wartawan. Berbagai hal yang terjadi, fakta, orang

diabstrakan menjadi peristiwa yang kemudian hadir

dihadapan khalayak. Jadi, bagaimana media membingkai

peristiwa dalam konstruksi tertentu, sehinggan yang

menjadi titik perhatian bukan apakah media memberikan

negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang

dikembangkan oleh media.

3. Efek Framing

Framing berkaitan dengan bagaimana realitas di bingkai

dan disajikan kepada khalayak. Sebuah realitas bisasaja

dibingkai dan dimaknai secara berbeda oleh media. Bahkan

pemaknaan itu bisa sajaakan sangat berbeda. Realitas begitu

komplek dan penuh dimensi, ketika dimuat dalam berita bisa jadi

akan menjadi realitas satu dimensi. Framing berhubungan dengan

pendefinisian realitas. Bagaimana peristiwa dipahami sumber

siapa yang diwawancarai. Peristiwa yang sama dapat

 

Page 45: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

33

menghasilkan berita dan pada akhirnya realitas yang berbeda

ketika peristiwa tersebut dibingkai dengan cara yang berbeda.35

Menurut Eriyanto,36

sekurangnya ada empat efek framing

antara lain sebagai berikut:

a) Framing mendefinisikan realitas tertentu dan melupakan

definisi lain atas realitas. Framing menyediakan alat

bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam bentuk

yang sederhana, mudah dipahami dan dikenal khalayak.

b) Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek

tertentu dan mengaburkan aspek yang lain. Framing

umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu

dari realitas, akibatnya ada aspek lain yang tidak

mendapat perhatian yang memadai.

c) Framing yang dilakukan media akan menampilkan sisi

tertentu dan melupakan sisi yang lain. Dengan

manampilkan sisi tertentu dalam berita ada sisi lain yang

terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam

memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita.

d) Framing yang dilakukan media akan menampilkan fakta

tertentu dan mengabaikan fakta yang lain. Efek yang

segera terlihat dalam pemberitaan yang memfokuskan

pada satu fakta, menyebabkan fakta lain yang mungkin

relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.

35

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 140 36

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 230

 

Page 46: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

34

4. Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Model analisis framing milik Zhongdang Pan dan Kosicki

adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai

untuk menganalisa sebuah media dalam mengkonstruksi suatu

teks berita. Model ini dipilih oleh peneliti karena pengutipan

sumber berita menjadi salah satu aspek penting untuk dikupas

dan diteliti, hal ini karena pengutipan sumber turut menentukan

objektivitas berita. Bagi Pan dan Kosicki, analisis framing ini

dapat menjadi salah satu alternatif dalam menganalisis teks media

di samping analisis isi kuantitatif.

Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing

yang saling berkaitan. Pertama adalah konsepsi psikologi, dan

kedua adalah konsepsi sosiologi.37

Framing dalam konsepsi

psikologi lebih menekankan bagaimana seseorang memproses

informasi dalam dirinya atau berkaitan dengan struktur dan

proses kognitif seseorang dalam mengolah sejumlah informasi

dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Sedangkan framing dalam

konsepsi sosiologis lebih melihat pada proses internal sesorang,

bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa

dalam cara pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih

melihat konstruksi sosial atas realitas. Frame di sini dipahami

sebagai proses bagaimana seseorang mengklarifikasikan,

mengorganisasikandan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk

mengerti dirinya dan realitas luar dirinya. Frame di sini berfungsi

37

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 252.

 

Page 47: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

35

untuk membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi karena

sudah ditandai dengan label tertentu.

Disiplin ilmu ini bekerja dengan didasarkan pada fakta

bahwa konsep ini bisa ditemui di berbagai literatur lintas ilmu

sosial dan ilmu perilaku. Secara sederhana, analisis framing

mencoba untuk membangun sebuah komunikasi bahasa, visual,

dan pelaku dan menyampaikannya kepada pihak lain atau

menginterpretasikan dan mengklasifikasikan informasi baru.

Melalui analisa bingkai, kita mengetahui bagaimanakah pesan

diartikan sehingga dapat diinterpretasikan secara efisien dalam

hubungannya dengan ide penulis.

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu

pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada

yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut,

menurut Pan dan Kosicki ada dua konsep dari framing yang

saling berkaitan, yaitu konsep psikologis dan konsep sosiologis

yaitu:

1) Dalam konsep psikologis, framing dilihat sebagai

penempatan informasi dalam suatu konteks khusus dan

menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan

penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang.

Elemen-elemen yang diseleksi itu menjadi lebih penting

dalam mempengaruhi pertimbangan seseorang

saatmembuat keputusan tentang realitas.

2) Sedangkan konsep sosiologis framing dipahami sebagai

proses bagaimana seseorang mengklasifikasikan,

mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman

 

Page 48: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

36

sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas diluar

dirinya. Dalam Zhondhang Pan Dan Gerald M. Kosicki,

kedua konsep tersebut diintegrasikan.

Secara umum konsepsi psikologis melihat frame sebagai

persoalan internal pikiran seseorang, dan konsepsi sosiologis

melihat frame dari sisi lingkungan sosial yang dikontruksi

seseorang. Menurut Etnman, framing berita dapat dilakukan

dengan empat teknik, yakni pertama, problem identifications

yaitu peristiwa dilihat sebagai apa dan nilai positif atau negatif

apa, causal interpretations yaitu identifikasi penyebab masalah

siapa yang dianggap penyebab masalah, treatmen rekomnedations

yaitu menawarkan suatu cara penanggulangan masalah dan

kadang memprediksikan penanggulannya, moral evaluations

yaitu evaluasi moral penilaian atas penyebab masalah.38

Dalam model analisis framing Zhongdang dan Kosicki

memiliki perangkat analisis yang terdiri dari empat struktur besar,

yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris.39

1) Struktur Sintaksis merupakan susunan bagian berita

head line, latar informasi, sumber, penutup dalam satu

kesatuan teks berita secara keseluruhan. Memberi

petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan

memakai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut

akan dibawa.

38

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h, 172. 39

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 254.

 

Page 49: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

37

Head line mempengaruhi pengertian wartawan terhadap

kisah yang kemudian digunakan dalam membuat peristiwa

seperti yang dibeberkan. Sering kali dengan menekan

makna tertentu lewat tentang bagaimana wartawan

memakai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut

akan dibawa.

Lead, adalah perangkat sintaksis lain yang sering

digunakan. Lead umunya memberikan sudut pandang dari

berita, menunjukan persepektif tertentu dari peristiwa

yang diberitakan.

Latar informasi, bagian dari berita yang dapat

mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin

disampaikan atau bisa dikatakan latar mampu

mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan.

Sumber, segi lain yang diperhatikan dari sintaksis adalah

pengutip sumber berita pengulingan, sumber ini menjadi

perangkat framing. Maksudnya adalah karena kemampuan

sebagai wartawan yang berkuasa dalam pemilihan sumber

untuk membangun objektivitas, maka tidak terlihat

sebenarnya pemilihan sumber ini tidak untuk mendukung

pendapatnya.

2) Struktur Skrip, Bentuk umum dari struktur skrip

5W+1H meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai

dalam setiap berita yang ditampilkan kategori informasi

ini yang diharapkan diambil oleh wartawan. Unsur

kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing

yang penting.

 

Page 50: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

38

What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada

khalayak.

Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa

berita itu.

When bearti kapan berita itu terjadi.

Where berarti dimana peristiwa itu terjadi.

Why adalah alasan mengapa peristiwa yang diberitakan

itu terjadi. Sedangkan

How berarti bagaimana jalan peristiwa atau bagaimana

cara menanggulangi peristiwa tersebut.40

3) Struktur Tematik, Dalam menulis berita, seorang

wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu peristiwa.

Tema itulah yang akan dibuktikan dengan susunan atau

bentuk kalimat, proposisi atau hubungan antar proposisi.

Dalam suatu peristiwa tertentu, pembuat teks dapat

memanipulasi penafsiran pembaca atau khalayak tentang

suatu peristiwa. Elemen yang bisa digunakan adalah:

Detail

Elemen wacana detail berhubungan dengan control

informasi-informasi yang ditampilkan seseorang

(Komunikator). Komunikasi akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra

yang baik. Sebaliknya ia akan menampilkan jumlah sedikit

(Bahan kalau perlu tidak disampaikan) Bila hal itu

merugikan kedudukannya.

40

Ishak dkk, Metodologi dalam Penelitian Komunikasi,

(Yogyakarta: Aspikom: 2011), h, 130.

 

Page 51: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

39

Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara ekspilit

dan jelas tersamar, implicit dan tersembunyi. Tujuan akhir

adalah publik hanya disajikan informasi yang

menguntungkan komunikator, informasi yang

menguntungkan disajikan secara jelas, dengan kata-kata

yang tegas dan menunjuk langsung kepada fakta.

Nominalisasi

Elemen nominalisasi berhubungan dengan

pertayaaan atau anggapan komunikator dalam memandang

suatu objek dapat dianggap sebagai sesuatu yang tinggal

sendiri atau sebagai suatu kelompok (Komunitas).

Nominalisasi dapat memberi sugesti pada khalayak adanya

generalisasi.

Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata,

proposisi atau kalimat. 2 buah kalimat atau proposisi yang

menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan

dengan menggunakan koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat

dihubungkan sekalipun berhubungan ketika seseorang

menghubungkannya. Terdapat beberapa jenis koherensi;

pertama, koherensi sebab-akibat. Kalimat atau proposisi satu

dipandang sebagai akibat atau sebab dari proposisi lain.

Contoh kata penghubungnya ialah “mengakibatkan” atau

“menyebabkan”. Kedua, koherensi penjelas. Kalimat atau

proposisi yang satu sabagai penjelas dari proposisi lain.

 

Page 52: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

40

Koherensi penjelas ini ditandai dengan kata “dan”, “lalu”,

atau “yang”. Ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau

kalimat satu dipandang sebagai lawan dari proposisi atau

kalimat lain. Koherensi pembeda ini ditandai dengan kata

hubung “dibandingkan” atau “sedangkan”.

Bentuk kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang

berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip

kasualita. Di mana ia menanyakan apakah A yang

menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. Logika

kasualita ini jika diterangkan dalam bahasa menjadi

susunan objek (yang diterangkan) dan oredikat (yang

diterangkan). Bentuk kalimat ini menentukan makna yang

dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang

berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari

pernyataan. Sedangkan dalam kalimat pasif seseorang

menjadi objek dalam peryataan.

Kata ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk

memanipulasi bahasa dengan menciptakan imajinasi. Kata

ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk

menunjukan posisi seseorang yang dapat menggunakan

kata ganti ”Saya” atau “Kami” menggambarkan sikap

tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata.

Tetapi ketika memakai kata ganti “Kita” menjadikan sikap

tersebut sebagai referensi dari sikap bersama dalam suatu

komunikasi tertentu.

 

Page 53: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

41

4) Struktur Retoris, Struktur retoris dari wacana berita

menggambarkan pilihan gaya atau kata ganti yang dipilih

oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin

ditonjolkan. Dari wacana berita suatu kebenaran ada

beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh

wartawan sebagai berikut:

Leksikon

Elemen ini menandakan pilihan wartawan

terhadap berbagi kemungkinan yang tersedia. Pilihan

kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideologi

tertentu. Peristiwa dapat digambarkan dengan pilihan kata

yang berbeda.

Gaya

Elemen gaya berhubungan dengan pengemasan pesan

yang disampaikan dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan

efek tertentu kepada khalayak. Sebuah tulisan yang banyak

berisi bahan hukum ketika melaporkan suatu peristiwa

kemungkinan dimaksud agar pandangan yang dipandang yang

dituliskan oleh wartawan diterima baik oleh khalayak, dan

untuk menekankan bahwa pandangan yang diungkapkan tidak

benar berdasarkan hukum.

Grafis

Elemen ini untuk memeriksa penekanan atau

penonjolan oleh wartawan, dalam wacana berita, grafis ini

biasanya muncul lewat bagian tulisan lain. Pemakainan huruf

tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf

besar,pemberian warna foto, termaksud didalamnya adalah

 

Page 54: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

42

pemakaian caption, raster, grafik, gambar, table untuk

mendukung arti penting dari suatu pesan. Elemen grafis

memberikan efek kognitif, dalam arti informasi dianggap

penting dan menarik sehingga harus dipusatkan atau

difokuskan.

Pengandaian

Elemen wacana pengandaian merupakan pertanyaan

yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks.

Pengandaian adalah upaya untuk mendukung pendapat

dengan memberikan premis yang dipercaya kebenaranya.

Tabel 2.1

Kerangka framing Pan dan Kosicki 41

Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati

Sintaksis

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema Berita Headline, lead, latar.

Informasi, kutipan,

sumber, pernyataan,

penutup

Skrip

Cara wartawan

nengisahkan fakta

2. Kelengkapan

berita

5W + 1H

(What, Who, When,

Where, Why + How)

Tematik

Cara wartawan

menulis fakta

3. Detil

4. Maksud

5. Nominalisasi

6. Koheresi

7. Bentuk kalimat

8. Kata ganti

Paragraf, proporsi

kalimat, hubungan

antar kalimat

Retoris

Cara wartawan

menekankan fakta

9. Leksikon

10. Gaya

11. Grafis

12. Pengandaian

Kata, idiom,

gambar/foto

Grafik

Sumber: Eriyanto, 2004

41

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h, 255-256

 

Page 55: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

43

Dalam berita yang disajikan oleh media massa,

terdapat teks-teks berita yang pada dasarnya merupakan

hasil konstruksi yang dilakukan oleh wartawan media.

Teks media merupakan second hand realita yang hanya

menyajikan “potongan-potongan” realitas, bukan

keseluruhan realitas. Oleh sebab itu media lebih

merupakan alat transformasi daripada menjadi semacam

cermin bagi realitas itu sendiri. Berkenaan dengan hal

tersebut, media massa khususnya komunikator massa

selaku pelakunya akan melakukan berbagai tindakan

dalam konstruksi realitas dimana hasil akhirnya

memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan

makna atau citra tentang suatu realitas. Salah satu

tindakan itu adalah dalam hal pemilihan lesikal atau

simbol (bahasa).42

Biasanya wartawan menggunakan perangkat

wacana untuk membantu dirinya mengungkapkan

pemaknaan mereka sehinggga dapat dipahami oleh

pembaca. Perangkat wacana tersebut berupa bagaimana

wartawan menulis berita dengan memakai strategis kata,

kalimat, lead, hubungan antar kalimat, foto, grafik dan

perangkat lainnya. Perangkat wacana ini dapat menjadi

alat bagi peneliti untuk memudahkan dalam memahami

bagaimana media mengemas suatu berita.43

42

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h, 92 43

Alex Sobur, Analisis Teks Media,, h, 293

 

Page 56: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

44

Wartawan bukanlah agen tunggal yang

menafsirkan peristiwa, sebab paling tidak ada 3 pihak

yang saling berhubungan: wartawan, sumber, dan

khalayak. Setiap pihak menafsirkan dan mengkonstruksi

realitas dengan penafsiran sendiri dan berusaha agar

penafsirannya yang paling dominan dan menonjol.

Namun dalam mengkonstruksi suatu realitas, wartawan

tidak hanya menggunakan konsepsi yang ada di dalam

pikirannya semata.

Dalam hal ini Alex Sobur memandang proses

konstruksi atas 3 hal: Pertama, proses konstruksi itu

juga melibatkan nilai sosial yang melekat dalam diri

wartawan. Nilai-nilai sosial yang tertanam

mempengaruhi bagaimana realitas dipahami. Kedua,

ketika menulis dan mengkonstruksi berita wartawan

bukanlah berhadapan dengan publik yang kosong.

Bahkan ketika peristiwa ditulis, dan kata mulai disusun,

khalayak menjadi pertimbangan dari wartawan. Hal ini

karena wartawan bukan menulis untuk dirinya sendiri

melainkan untuk dinikmati dan dipahami oleh pembaca.

Melalui proses inilah nilai-nilai sosial yang dominan yang

ada dalam masyarakat ikut mempengaruhi pemaknaan.

Ketiga, proses konstruksi itu juga ditentukan oleh proses

produksi yang selalu melibatkan standar kerja, profesi

jurnalistik, dan standar profesional dari wartawan.44

44

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h, 291-293

 

Page 57: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Republika Online

1. Sejarah Singkat Republika Online

Sejarah kelahiran Republika Online (ROL) adalah

bagian tak terpisahkan dari perjalanan panjang Republika

Koran. Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh

kalangan komunitas Muslim bagi masyarakat di Indonesia.

Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang

kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda

yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan

Cendekiawan Muslim se - Indonesia (ICMI) yang dapat

menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin

penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut

berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.45

Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat.

Sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat

dalam wacana nasional. Kehadiran media ini bukan hanya

memberi saluran bagi aspirasi umat, namun juga

menumbuhkan pluralitas informasi di masyarakat. Karena itu

kalangan umat antusias memberi dukungan, antara lain

dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per

orang. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun

45

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

 

Page 58: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

46

menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan

publik.46

Pada 1995, Republika memyajikan layanan berita di

situs web internet, dengan alamat www.Republika.co.id. Ini

adalah Koran pertama di Indonesia yang tampil di dunia

internet, situs itu kemudian kita namakan Republika Online.

Republika Online yang biasa disebut ROL muncul pertama

kali di internet pada awal 1995 atau sekitar dua tahun setelah

surat kabar Republika terbit. Sebagai situs berita, pada saat

itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi berita-berita

koran Republika secara lengkap. Tujuan utama penerbitan

Republika versi internet adalah untuk melayani pembaca yang

tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca

yang berada di luar negeri.47

Pada fase berikutnya ROL secara bertahap mulai

berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya

teknologi informasi. Desain dan berbagai layanan web dan

materi beritanya pun lebih diperkaya. Sejak pertengahan 2008

ROL mengalami perubahan besar, dari sekadar situs berita

sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan tersebut

terjadi sebagai jawaban atas munculnya tantangan industri

media yang mulai memasuki era konvergensi media. Dalam

hal ini, Republika sebagai institusi industri media dituntut

46

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018 47

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

 

Page 59: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

47

untuk memiliki dan mendistribusikan content medianya

dalam format cetak, Online, dan mobile. Sesuai dengan

falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap mengedepankan

komunitas Muslim sebagai basis pengunjungnya. Tampilan

ROL terbaru inilah yang diluncurkan kembali (relaunching)

pada 6 Februari 2008. Tema launchingnya kami namakan

RELOAD. Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat

mungkin membuat Republika Online selalu dekat dan

meladeni keinginan publik. Memang, upaya itu jelas tak

mudah. Namun, kami menikmatinya selama ini.48

ROL hadir di masyarakat dengan visi sebagai media

Online yang terintegrasi dan unggul. Keberadaan ROL

diarahkan untuk mengusung misi membangun umat Islam

yang moderat, cerdas, dan berdaya; Menyuarakan aspirasi,

gagasan, dan suara masyarakat bagi terbangunnya demokrasi

yang sehat dan berkesejahteraan; serta menciptakan

manajemen yang sehat dan efektif. ROL akan tampil menjadi

kekuatan baru media Online yang menyinergikan berbagai

kebutuhan umat. Tidak hanya kebutuhan informasi, tetapi

juga ruang berekspresi bagi umat, hiburan, bahkan berbelanja.

Untuk itulah ROL hadir sebagai 'One Stop Portal Berbasis

Komunitas'. Ada news, video, komunitas, sosial media,

Digital newspaper, hingga ecommerce, yang menjadi muatan

ROL.

48

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2 Mei

2018

 

Page 60: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

48

Republika membuka situs web di internet. Republika

menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak

Jauh (SCJJ) pada tahun 1997. Pendekatan juga dilakukan

kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah

satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah.

Selalu dekat dengan publik pembaca adalah komitmen

Republika untuk maju. Mulai tahun 2004, Republika dikelola

oleh PT Republika Media Mandiri (RMM). Sementara PT

Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk (Holding

Company). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan

inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan.49

Pada 4 Mei 2010, nama PT Abdi Bangsa Tbk berubah

menjadi PT Mahaka Media Tbk dan telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

berdasarkan keputusan No. AHU-24811.AH.01.02 Tahun

2010, pada tanggal 17 Mei 2010. Lalu dengan perkembangan

usahanya, kini PT Mahaka Media Tbk telah menjadi Induk

Perusahaan Multi Media dengan banyak unit usaha, seperti

surat kabar, majalah, penerbit buku, televisi, radio, media luar

ruang (billboard), animasi dan teater 4D, serta media digital.

Setiap unit bisnis tersebut berhasil membangun kekuatan dari

masing-masing karakter produk, seperti Harian Republika

sebagai surat kabar muslim terbesar di Indonesia, Golf Digest

Indonesia sebagai Majalah Golf No.1 di Indonesia, Jak TV

sebagai stasiun TV lokal Jakarta, serta Gen FM sebagai radio

49

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

 

Page 61: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

49

No. 1 di Jakarta dengan pendengar terbanyak. Seluruh

pencapaian yang telah dicapai oleh PT Mahaka Media Tbk

melengkapi Mahaka Media sebagai Induk Perusahaan Multi

Media terintegrasi yang kuat dan terus berkembang.50

Republika Online kini hadir dengan berbagai fitur

baru yang merupakan percampuran komunikasi media digital.

Informasi yang disampaikan diperbaharui secara

berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal, dan

menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya.

Adapun kanal-kanal tersebut antara lain:51

a) Kanal News, pada kanal news ini memuat informasi

seputar berita-berita seputar berita Nasional,

Internasional, Olahraga, Pendidikan, Intan, dan Beacukai.

b) Kanal Khazanah, pada kanal Khazanah ini sendiri

memuat informasi berita-berita islami, seperti berita

Cahaya Islam, Hikmah, Islam Digest, Mualaf, Fatwa, Zis

Wakaf, Mozaik, Empowering Indonesia, Rumah Zakat.

c) Kanal Sepak Bola, pada kanal ini memuat informasi

seputar berita tim dan pertandingan sepak bola seperti

Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Dunia, Internasional,

Bola Nasional, Liga Italia, dan Freekick.

50

http://www.mahakamedia.com/tentang_kami/mahaka_media,

artikel diakses tanggal 12 Mei 2018 pukul 21.32 WIB 51

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

 

Page 62: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

50

d) Kanal Oto Tek, pada kanal ini memuat informasi seputar

berita Otomotif, Trendtek, Bina Sarana Informatika, Fun

Science & Math,YPI Al-Azhar.

e) Leisure, pada kanal ini memuat informasi seputar berita

Gaya Hidup, dan Senggang.

f) Inpicture, pada kanal ini memuat informasi seputar berita

Nasional, Internasional, Jabodetabek, dan Rana.52

2. Filosofi Republika Online

Sebagai media Online yang telah berdiri belasan tahun

silam, Republika Online memilki tagline yaitu Jendela Umat.

Tagline tersebut memiliki arti bahwa Republika Online

berkeinginan untuk mengantarkan masyarakat Indonesia

memasuki era baru media konvergen yang akan

mempengaruhi berbagai perubahan di segala aspek,

menjadikan Republika Online sebagai media umat yang

terpercaya dan mengedepankan nilai-niai universal yang sejuk,

toleran,damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai

prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa dan kepentingan umat islam berdasarkan pemahaman

rahmatan lil „aalamiin (rahmat bagi seluruh alam). Jendela

umat disini memiliki arti bahwa media ini dikhususkan untuk

komunitas muslim agar memiliki pegangan kebenaran seputar

berita keislaman dan umum.

Tagline Republika tersebut sejalan dengan prinsip-

prinsip dasar Republika Online itu sendiri yakni :53

52

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

 

Page 63: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

51

1) Mengutamakan berita dan informasi interaktif dalam

fotmat citizen journalism.

2) Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan

services.

3) Santun, ramah dan akrab dengan keluarga.

4) Dekat dengan semua komunitas.

5) Mengutamakan berita dan informasi keislaman.

6) Menyeimbangkan good news dan bad news.

7) Menyajikan berita secara ringkas dan cepat, mudah

diakses.

3. Visi dan Misi Republika Online

VISI54

1) Menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar

2) Membela, melindungi dan melayani kepentingan umat

3) Mengritisi tanpa menyakiti

4) Mencerdaskan, menyelidik, dan mencerahkan

5) Berwawasan kebangsaan

MISI55

1) Bidang Politik

Mengembangkan demokrasi

Optimalisasi peran lembaga negara

53

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018

54

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2

Mei 2018 55

Company Profile, Data Resmi Republika Online Tanggal 2 Mei

2018

 

Page 64: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

52

Mendorong partisipasi politik semua lapisan

masyarakat

Penghargaan kepada hak-hak sipil

Mendorong terbentuknya pemerintahan yang

bersih

2) Bidang Ekonomi

Mendukung keterbukaan dan demokrasi

ekonomi

Berpihak pada ekonomi domestik dari

pengaruh globalisasi

Mempromosikan etika dan moral dalam

berbisnis

Mengembangkan ekonomi syariah

Berpihak pada usaha kecil, menengah dan

koperasi.

3) Bidang Budaya

Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan

hiburan yang sehat, mencerdaskan,

menghaluskan perasaan dan mempertajam

kepekaan nurani.

Menolak bentuk-bentuk kebudayaan atau

kesenian yang merusak moral dan aqidah.

Menolak aksi pornogradi dan pornoaksi dalam

pemberitaannya.

 

Page 65: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

53

4) Bidang Agama

Menyiarkan agama Islam

Mempromosikan semangat toleransi

Mewujudkan agama Islam sebagai agama yang

cinta damai

Membela, melindungi, dan melayani

kepentingan umat

5) Bidang Hukum

Mendorong terwujudnya masyarakat sadar

hukum

Menjunjung tinggi supremasi hukum

Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)

4. Logo Republika Online

Gambar 3.1

Logo Republika.co.id

 

Page 66: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

54

B. Profil Kompas.com

1. Sejarah Singkat Kompas.com

Kompas.com adalah salah satu pionir media online di

Indonesia ketika pertama kali hadir di Internet pada 14

September 1995 dengan nama Kompas Online. Mulanya,

Kompas Online atau KOL yang diakses dengan alamat

Kompas.co.id hanya menampilkan replika dari berita-berita

harian Kompas yang terbit hari itu. Tujuannya adalah

memberikan layanan kepada para pembaca harian Kompas di

tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh jaringan distribusi

Kompas. Dengan hadirnya Kompas Online, para pembaca

harian Kompas terutama di Indonesia bagian timur dan di

luar negeri dapat menikmati harian Kompas hari itu juga,

tidak perlu menunggu beberapa hari seperti biasanya.

Selanjutnya, demi memberikan layanan yang

maksimal, di awal tahun 1996 alamat Kompas Online

berubah menjadi www.Kompas.com. Dengan alamat baru,

Kompas Online menjadi semakin populer buat para pembaca

setia harian Kompas di luar negeri. Melihat potensi dunia

digital yang besar, Kompas Online kemudian dikembangkan

menjadi sebuah unit bisnis tersendiri di bawah bendera PT

Kompas Cyber Media (KCM) pada 6 Agustus 1998. Sejak

saat itu, Kompas Online lebih dikenal dengan sebutan KCM.

Di era ini, para pengunjung KCM tidak lagi hanya

mendapatkan replika harian Kompas, tapi juga mendapatkan

 

Page 67: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

55

update perkembangan berita-berita terbaru yang terjadi

sepanjang hari.56

Pengunjung KCM meningkat pesat seiring dengan

tumbuhnya pengguna Internet di Indonesia. Mengakses

informasi dari Internet kini telah menjadi bagian tak

terpisahkan dari hidup kita sehari-hari. Dunia digital pun

terus berubah dari waktu ke waktu. KCM pun berbenah diri.

Pada 29 Mei 2008, portal berita ini me-rebranding dirinya

menjadi Kompas.com, merujuk kembali pada brand Kompas

yang selama ini dikenal selalu menghadirkan jurnalisme

yang memberi makna. Kanal-kanal berita ditambah.

Produktivitas sajian berita ditingkatkan demi memberikan

sajian informasi yang update dan aktual kepada para

pembaca. Rebranding Kompas.com ingin menegaskan bahwa

portal berita ini ingin hadir di tengah pembaca sebagai acuan

bagi jurnalisme yang baik di tengah derasnya aliran

informasi yang tak jelas kebenarannya.57

Pada tahun tesebut pula ditampilkan juga channel-

channel atau kanal-kanal di halaman Kompas.com. Kanal-

kanal tersebut didesain sesuai denga tema berita dan

56

www.inside.Kompas.com/about-us diakses tanggal 21 Maret

2018 pukul 23.18 WIB 57

www.inside.Kompas.com/about-us diakses tanggal 21 Maret

2018 pukul 23.18 WIB

 

Page 68: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

56

membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter.

Kanal-kanal berita tersebut antara lain:58

a) Kompas Female, memuat informasi seputar dunia

wanita, tips-tips seputar karier, kehamilan, trik

keuangan serta informasi belanja.

b) Kompas Bola, tempat akurat untuk mengetahui update

skor, berita seputar tim dan pertandingan sepak bola.

c) Kompas Health, berisi tips-tips dan artikel tentang

kesehatan, informasi medis terbaru, beserta fitur

informasi kesehatan interaktif.

d) Kompas Tekno, mengulas gadget-gadget terbaru di

pasaran, menampilakn review produk dan beragam

berita teknologi.

e) Kompas Entertainment, menyajikan berita-berita

selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar

negeri

f) Kompas Otomotif, menampilkan berita-berita seputar

kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta tips-tips

merawat kendaraan.

g) Kompas Properti, memuat direktori lengkap properti

dan artikel tentang rumah, apartemen serta tempat

tinggal.

58

Company Profile, Data resmi PT. Kompas Cyber Media,

Kompas Gramedia Group of Digital

 

Page 69: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

57

h) Kompas Images, menyajikan foto-foto berita

berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto

Kompas.com.

i) Kompas Karier, kanal yang tak hanya berfungsi

sebagai direktori lowongan kerja, namun juga sebagai

one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun

karyawan.

Kompas.com telah menciptakan komunitas menulis

dengan konsep citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap

anggota Kompasiana. Setiap anggota Kompasiana dapat

mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan

serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar

ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga

melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para

tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai

bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi

informasi, pendapat dan gagasan. Kompasiana, yang setiap

harinya menampilkan 300 hingga 400 tulisan telah berhasil

membangun komunitas jurnalisme warga yang mencapai

50.000 anggota.59

2. Visi dan Misi Kompas.com

Kompas.com mempunya visi misi sebagai agen

perubahan dalam membangun komunitas Indonesia yang

lebih harmonis, toleran, aman, dan sejahtera. Dengan

59

Company Profile, Data resmi PT. Kompas Cyber Media,

Kompas Gramedia Group of Digital

 

Page 70: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

58

mempertahankan Kompas sebagai market leader secara

nasional melalui optimalisasi sumber daya dan sinergi

bersama mitra strategis.60

3. Logo dan Tagline

Tahun 2013 merupakan tahun perubahan identitas bagi

Kompas.com. Perubahan tidak hanya bisa dinikmati pada

halaman muka Kompas.com, tetapi juga logo.61

Gambar 3.2

Logo Kompas.com

1) Logo Mark

Kompas.com mengambil simbol 2 (dua) segitiga

yang tumpang tindih sebagai bentuk representasi panah

penunjuk arah yang sejalan dengan value Kompas.com

sebagai pedoman berita bagi pembacanya. Perbedaan

sudut rotasi di antara kedua segitiga diartikan sebagai

kebebasan dalam memilih pandangan & pendapat bagi

pembacanya. Sementara, 3 (tiga) warna dasar & masing-

60

Company Profile, Data resmi PT. Kompas Cyber Media,

Kompas Gramedia Group of Digital 61

Company Profile, Data resmi PT. Kompas Cyber Media,

Kompas Gramedia Group of Digital

 

Page 71: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

59

masing turunannya dimaksudkan untuk menggambarkan

beragamnya individu pembaca Kompas.com.

2) Logo Type

Logo Type pada "Kompas.com", merupakan

perpaduan dari dua unsur, yaitu tulisan "Kompas" yang

menjadi simbol historis serta merupakan bagian dari grup

Kompas Gramedia dan ".com" yang merupakan identitas

bisnis perusahaan sekaligus alamat URL dari portal berita

digital ini.

3) Tagline

Dengan tagline Jernih Melihat Dunia,

Kompas.com ingin memosisikan diri sebagai media yang

selalu menyajikan informasi dalam perspektif yang

obyektif, utuh, independen, tidak bias oleh berbagai

kepetingan politik, ekonomi, dan kekuasaan. Karena itu,

Kompas.com tidak hanya menyajikan informasi terkini

dalam bentuk berita hardnews yang update mengikuti

nature-nya media Online, tapi juga berita utuh dalam

berbagai perspektif untuk menjelaskan duduknya perkara

sebuah persoalan yang kerap simpang siur.

 

Page 72: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

60

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Republika.co.id

1. Berita pada Republika.co.id 4 September 2017

1.1 Sintaksis

Skema pemberitaan Republika.co.id 4 September

2017 dapat dilihat dari headline, lead, latar informasi,

kutipan narasumber, pernyataan, dan penutup. Struktur

sintaksis ini menyusun pemberitaan dengan struktur piramida

terbalik, yaitu menempatkan bagian terpenting di atas.62

Skema pemberitaan yang ditampilkan oleh Republika.co.id

menggiring pembaca bahwa terjadi kekerasan dan

pembantaian pada etnis muslim Rohingya di Rakhine. Hal ini

terlihat dari bagaimana Republika.co.id, menyusun berita

yang digunakan, dari lead yang menjadi bagian terpenting

menampilkan pernyataan Moh. Taufik sebagai ketua

KAHMI JAYA yang menjelaskan telah terjadi aksi

kekerasan dan pembantaian pada muslim Rohingya di

Rakhine. Kemudian narasumber yang digunakan menyatakan

mengecam aksi pembantaian dan penyiksaan yang dilakukan

militer Myanmar terhadap muslim Rohingya. Bahkan hingga

akhir teks pemberitaan, Republika.co.id menutup berita

dengan mengutip pernyataan dari Moh. Taufik, Ketua

62

Eriyanto, Analisis Framing, Kontruksi Ideologi dan Politik

Media. h. 296

 

Page 73: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

61

KAHMI yang berharap agar minoritas muslim dan etnis

Rohingya terbebas dari aksi kekerasan dan pembantaian.

a. Headline

Headline pada Republika.co.id “KAHMI: Pembantaian

Etnis Rohingya Mengoyak Rasa Kemanusiaan” dapat diartikan

bahwa ada penilaian dari KAHMI tentang kekerasan dan

pembantaian yang terjadi pada etnis muslim Rohingya.

Republika.co.id mengemasnya menggunakan pemilihan kata

“pembantaian” yang artinya dalam KBBI adalah pembunuhan

secara kejam dengan korban lebih dari seorang.63

Dengan

menggunakan kata “pembantaian” Republika.co.id

menggambarkan bahwasanya telah terjadi pembunuhan massal

yang sangat kejam pada etnis muslim Rohingya. Menurut penulis,

pemilihan kata pembantaian pada judul berita terkesan tendensius

dan dianggap berlebihan.

Selain itu, Headline “KAHMI: Pembantaian Etnis

Rohingya Mengoyak Rasa Kemanusiaan” Headline tersebut

dapat disimpulkan sebagai sikap ketidaksetujuan Republika.co.id

terhadap pembantaian etnis muslim Rohingya serta mengecam

apa yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar karena judul

memberikan tingkat kemenonjolan yang tinggi yang

menunjukkan kecenderungan berita. Hal ini karena latar belakang

63

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pembantaian 3 Agustus

2018 pukul 21:50 WIB

 

Page 74: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

62

sejarah Harian Umum Republika.co.id yang didirikan oleh Ikatan

Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).

b. Lead

Lead adalah kalimat yang menjadi bagian yang terpenting

dari sebuah berita sehingga menempati alenia pertama dari

sebuah berita64

. Lead pada teks Republika.co.id adalah:

“Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya

(KAHMI JAYA) mengecam aksi kekerasan dan

pembantaian umat Islam etnis Rohingya yang terjadi di

wilayah provinsi Rakhine, Myanmar Aksi kekerasan dan

pembantaian tersebut tergolong ke dalam tragedi

kemanusiaan yang sadis dan keji, ujar Ketua KAHMI

JAYA Moh. Taufik, Ahad (3/9).”65

Lead pada teks berita tidak hanya menggunakan what lead

tetapi juga memasukkan unsur why lead. Why lead menjadi

penguat pernyataan KAHMI bahwa aksi kekerasan dan

pembantaian tersebut tergolong kedalam tragedi kemanusiaan

yang sadis dan keji. Lead ini menunjukkan pada pemahaman

aspek kemanusiaan yaitu terkait pembantaian dan kekerasan yang

dialami etnis muslim Rohingya. Dengan mengusung penyataan

dari Moh, Taufik, ketua KAHMI, Republika.co.id meletakan

kasus pembantaian dan kekerasan yang dialami etnis muslim

Rohingya sebagai kasus sebuah pelanggaran hak asasi manusia.

64

Husnun N Djuraid. 2012. Panduan Menulis Berita (Malang

UPT Penerbit Universitas Muhammadiyah) h. 76 65

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 75: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

63

c. Latar Informasi

Latar informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

sebenarnya ingin menjelaskan apa yang telah terjadi di Myanmar.

Latar informasi pada Republika.co.id ialah:

“Menurut Taufik, Myanmar terkesan melakukan politik

pembiaran terjadinya aksi kekerasan dan pembantaian ini.

Ia menambahkan, hal itu terbukti secara meyakinkan

Myanmar tidak bersedia menghentikan aksi kekerasan,

pembantaian dan praktik Genosida etnis Rohingya.”66

Pernyataan dari Moh, Taufik, Ketua KAHMI,

menguatkan bahwa telah terjadi kekerasan dan pembantaian pada

muslim Rohingya. Dengan latar informasi tersebut

Republika.co.id ingin menunjukkan bahwa Myanmar telah

melakukan aksi kekerasan dan pembantaian pada etnis muslim

Rohingya. Hal ini tampak pada latar tersebut memberikan kesan

negatif terhadap pemerintah Myanmar yang secara meyakinkan

bahwa pemerintah Myanmar tidak bersedia menghentikan aksi

kekerasan, pembantaian dan praktik Genosida (pemusnahan

etnis) pada etnis muslim Rohingya, sehingga seolah-olah telah

terjadi pembantaian dan kekerasan terhadap muslim Rohingya.

d. Kutipan Narasumber

Dari kutipan narasumber jelas terlihat keberpihakan

Republika.co.id atas kasus tragedi kekerasan dan pembantaian

pada etnis muslim Rohingya. Republika.co.id hanya memberikan

ruang untuk narasumber yang memang mengecam aksi kekerasan

66

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 4.

 

Page 76: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

64

dan pembantaian yang terjadi pada etnis muslim Rohingya yang

dilakukan oleh pemerintah Myanmar. Narasumber yang

ditampilkan oleh Republika.co.id berasal dari pihak muslim atau

organisasi muslim yaitu Moh. Taufik, Ketua KAHMI Jakarta.

Seperti yang dikatakan Ketua KAHMI:

"Oleh karena itu, berdasarkan penilaian tersebut, KAHMI

JAYA menyatakan sikap bahwa kami mengutuk keras

tindakan biadab negara Myanmar yang telah melakukan

pembantaian etnis Rohingnya, juga menuntut tindakan

biadab tersebut segera diakhiri untuk selama-lamanya,"

tegasnya.67

Kalimat tersebut menunjukkan seakan-akan membenarkan

bahwa Myanmar telah melalukan pembersihan etnis terhadap

etnis Rohingya. Republika.co.id tidak menyediakan ruang bagi

narasumber lain seperti dari pihak pemerintah Myanmar atau

pihak tokoh/organisasi Buddha di Indonesia. Tidak ada cover

bothside yang seharusnya dilakukan Republika.co.id sebagai

aturan dalam memuat berita. Pada teks beritanya Republika.co.id

lima kali mengutip pernyataan Moh. Taufik. Terjadi

keberpihakan yang dilakukan oleh Republika.co.id dengan

menggunakan narasumber-narasumber yang memang mengecam

atas tindakan kekerasan dan pembantaian etnis muslim Rohingya

oleh pemerintah Myanmar.

67

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 5.

 

Page 77: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

65

e. Pernyataan

Untuk memperkuat pernyataannya yang tidak meyetujui

aksi kekerasan dan pembantaian terhadap muslim Rohingya,

Moh, Taufik, Ketua KAHMI menyatakan mengutuk keras yang

telah dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis muslim

Rohingya dan berharap agar tindakan tersebut segera diakhiri.

Pernyataan Republika.co.id ialah:

"Oleh karena itu, berdasarkan penilaian tersebut, KAHMI

JAYA menyatakan sikap bahwa kami mengutuk keras

tindakan biadab negara Myanmar yang telah melakukan

pembantaian etnis Rohingnya, juga menuntut tindakan

biadab tersebut segera diakhiri untuk selama-lamanya,"68

Pernyataan yang selalu diulang-ulang oleh

Republika.co.id merupakan salah satu cara untuk menunjukkan

sikap ketidaksetujuan terhadap aksi pembantaian etnis muslim

Rohingya, karena terlihat dari Republika.co.id hanya mengutip

penyataan Moh, Taufik, selaku ketua KAHMI. Hal tersebut

menandakan bahwa pernyataan ini sangat penting sehingga

diulangi dan ingin mempertegas bahwa ketua KAHMI mengecam

tindakan yang dilakukan pemerintah Myanma”.

f. Penutup

Dalam pemberitaan diakhiri dengan kutipan pernyataan

dari Moh. Taufik selaku ketua KAHMI yang mengharapkan agar

etnis muslim Rohingya terbebas dari aksi kekerasan dan

pembantaian serta praktik genosida (pemusnahan etnis) yang

dilakukan pemerintah Myanmar. Penutup Republika.co.id ialah:

68

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 5.

 

Page 78: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

66

"Yakni minoritas Muslim dan etnis Rohingya terbebas

dari aksi kekerasan, pembantaian dan praktik Genosida

untuk selama-lamanya," ujarnya lagi.”69

Pada paragraf penutup, Republika.co.id berperan sebagai

conflict resolution yaitu mengarahkan pihak yang bertikai pada

penyelesaian konflik. Hal ini tampak sesuai dengan pernyataan

Ketua KAHMI agar etnis Rohingya terbebas dari aksi kekerasan,

pembantaian dan praktik Genosida untuk selama-lamanya.

1.2 Skrip

Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk

berita. Struktur ini melihat bagaimana strategi cara bercerita atau

bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa

ke dalam bentuk berita.

Analisis skrip pada Republika.co.id memenuhi unsur

5W+1H. Dalam teks Republika.co.id unsur how lebih

ditekankan. Berikut kutipan teks berita Republika.co.id yang

menekankan unsur how:

“Taufik mengatakan aksi kekerasan dan pembantaian

tersebut telah menelan korban jiwa penyiksaan dan

pembantaian ribuan anak-anak dan balita, dan juga

Genoside etnis minoritas disamping itu pula anak

perempuan Rohingya diperkosa, rumah-rumah dan

masjid-masjid dibakar rata dengan tanah. Tidak kurang

tiga ribu orang melarikan diri ke perbatasan Bangladesh.

69

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 11.

 

Page 79: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

67

Belakangan ini jumlah korban mencapai kurang lebih

800-an orang, termasuk perempuan dan anak-anak.”70

Pada teks tersebut, Republika.co.id menonjolkan berita

mengenai telah terjadinya kekerasan, pembantaian, dan

pembersihan etnis terhadap kaum etnis muslim Rohingya. Teks

yang ditampilkan Republika.co.id tampaknya menjelaskan

bagaimana penderitaan yang dialami pada etnis Rohingya dengan

menguraikan peristiwa yang terjadi seperti pembantaian ribuan

anak-anak, perempuan diperkosa hingga pembakaran rumah-

rumah dan masjid.

1.3 Tematik

a. Detail

Detail yang dipaparkan oleh Republika.co.id menyatakan

bahwa menurut Moh. Taufik, ketua KAHMI JAYA telah terjadi

kekerasan, pembantaian dan pembersihan etnis muslim Rohingya.

Keseluruhan detail yang digunakan menyatakan sikap tidak

setuju dan mengecam. Detail pertama, Republika.co.id seolah

menguraikan fakta apa yang telah terjadi di Myanmar. Berikut

kutipannya:

“Taufik mengatakan aksi kekerasan dan pembantaian

tersebut telah menelan korban jiwa penyiksaan dan

pembantaian ribuan anak-anak dan balita, dan juga

Genoside etnis minoritasdisamping itu pula anak

perempuan Rohingya diperkosa, rumah-rumah dan

masjid-masjid dibakar rata dengan tanah. Tidak kurang

tiga ribu orang melarikan diri ke perbatasan Bangladesh.

70

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 3.

 

Page 80: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

68

Belakangan ini jumlah korban mencapai kurang lebih

800-an orang, termasuk perempuan dan anak-anak.”71

Detail kedua, Republika.co.id melakukan penonjolan yang

disengaja untuk menciptakan citra negatif tertentu pada

masyarakat mengenai sikap pemerintah Myanmar. Berikut

kutipannya:

“Menurut Taufik, Myanmar terkesan melakukan politik

pembiaran terjadinya aksi kekerasan dan pembantaian ini.

Ia menambahkan, hal itu terbukti secara meyakinkan

Myanmar tidak bersedia menghentikan aksi kekerasan,

pembantaian dan praktik Genosida etnis Rohingya.”72

Dengan detail tersebut Republika.co.id jelas menyatakan

sikap ketidaksetujuan dan mengecam aksi kekerasan dan

pembantaian yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis

muslim Rohingya, karena keseluruhan detail yang dijabarkan

menyatakan ketidaksetujuan dan pengecaman.

b. Koherensi

Koherensi pada teks berita Republika.co.id ialah:

“Selain itu, KAHMI JAYA mendesak Presiden Jokowi

agar mengusir Dubes Myanmar dari Indonesia sebagai

bentuk aksi konkret atas aksi kekerasan dan pembantaian

minoritas umat Islam di Myanmar.”73

71

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 3. 72

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 4. 73

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 6.

 

Page 81: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

69

Merupakan koherensi yang mengandung makna sebab-

akibat. Kata “sebagai” dalam kalimat ini bahwa KAHMI JAYA

memprotes aksi kekerasan dan pembantaian minoritas umat Islam

di Myanmar, sehingga mendesak Presiden Jokowi agar mengusir

Dubes Myanmar dari Indonesia. Dalam hal ini, Republika.co.id

ingin menunjukkan bahwa ada aksi kecaman terhadap Myanmar

mengenai kekerasan dan pembantaian pada etnis muslim

Rohingya.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan Republika.co.id ialah:

“Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya

(KAHMI JAYA) mengecam aksi kekerasan dan

pembantaian umat Islam etnis Rohingya yang terjadi di

wilayah provinsi Rakhine, Myanmar. KAHMI JAYA

menilai aksi kekerasan dan pembantaian tersebut

tergolong ke dalam tragedi kemanusiaan yang sadis dan

keji.”74

Bentuk kalimat tersebut berpola kalimat Deduktif, dimana

inti kalimat (umum) ditempatkan dibagian muka yaitu

“mengecam aksi kekerasan dan pembantaian umat Islam etnis

Rohingya”, kemudian disusul dengan keterangan tambahan

(khusus) yaitu “aksi kekerasan dan pembantaian tersebut

tergolong ke dalam tragedi kemanusiaan yang sadis dan keji”.

Kutipan bentuk kalimat pada Republika.co.id diambil dari bagian

lead. Hal ini menekankan Republika.co.id mengecam aksi

kekerasan yang dilakukan pemerintah Myanmar.

74

“KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya Mengoyak Rasa

Kemanusiaan”, Republika.co.id, 4 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 82: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

70

1.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata yang digunakan Republika.co.id ialah

“sadis dan keji”. Arti sadis dalam KBBI adalah tidak mengenal

belas kasihan; kejam; buas; ganas; kasar.75

Sedangkan Keji dalam

KBBI adalah sangat rendah (kotor, tidak sopan, dan sebagainya);

hina.76

Makna sadis dan keji yang dipakai Republika.co.id dari

teks tersebut memiliki arti menekankan apa yang telah

pemerintah Myanmar lakukan terhadap etnis muslim Rohingya

adalah perbuatan yang kejam dan melanggar hak asasi manusia.

Selanjutnya kata “genosida” dalam KBBI adalah

pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu

bangsa atau ras.77

Dengan demikian Republika.co.id menekankan

bahwa telah terjadinya pemusnahan suatu etnis atau genosida

pada muslim Rohingya di Myanmar.

b. Grafis

Dari segi grafis, Republika.co.id mencoba memberikan

penekanan dengan menempatkan kata mengoyak rasa

kemanusiaan. “KAHMI: Pembantaian Etnis Rohingya

Mengoyak Rasa Kemanusiaan” Judul diberi ketebalan yang

berbeda dari isi teks berita. Penggunaan huruf tebal yang terdapat

75

https://kbbi.web.id/sadis diakses tanggal 3 Agustus 2018,

pukul 23:42 WIB 76

https://kbbi.web.id/keji diakses tanggal 3 Agustus 2018, pukul

23:45 WIB 77

https://kbbi.web.id/genosida diakses tanggal 3 Agustus 2018,

pukul 23:51WIB

 

Page 83: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

71

pada judul merupakan bagian yang sengaja dibuat mencolok,

karena ini untuk mendukung arti penting suatu pesan

bahwasannya telah terjadi pembantaian etnis muslim Rohingya di

Myanmar.

Disamping itu, penggunaan foto pada Republika.co.id

dimana terdapat tiga anak yang sedang melintasi rawa dengan

caption Bocah pengungsi Rohingya melintasi rawa dalam

upayanya mengungsi ke wilayah Bangladesh. Republika.co.id

ingin menekankan bahwasannya pembantaian dan kekerasan

yang terjadi pada etnis muslim Rohingya melibatkan anak-anak

kecil dan membuat mereka harus mengungsi ke wilayah

Bangladesh.

2. Berita pada Republika.co.id 5 September 2017

2.1 Sintaksis

Struktur sintaksi Republika.co.id 5 September 2017

memiliki bentuk piramida terbalik, dimana aspek yang

dianggap penting diletakkan di awal teks (lead). Skema

pemberitaan yang ditampilkan oleh Republika.co.id

menggiring pembaca bahwa bukan faktor agama yang

menjadi faktor utama konflik yang terjadi di Myanmar. Hal

ini terlihat dari bagaimana Republika.co.id, menyusun

berita yang digunakan, dari lead yang menjadi bagian

terpenting menampilkan pernyataan Jusuf Kalla sebagai

Wakil Presiden Republik Indonesia yang menjelaskan

bahwa faktor agama bukan menjadi pemicu utama konflik,

 

Page 84: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

72

sebab di Kota Yangoon terdapat sekitar 100 masjid dan

umat Islam serta budha hidup berdampingan secara damai.

a. Headline

Headline berita Republika.co.id “JK Sebut Ada Empat

Pemicu Konflik Rohingya” membahas tema faktor utama konflik

yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Headline berita

Republika.co.id sudah sangat jelas menunjukan pandangan bahwa

ada empat pemicu terjadinya konflik di Rohingya. Hal ini

dilakukan Republika.co.id agar pembaca menggambarkan kepada

khalayak bahwa ada selain faktor agama yang menjadi konflik di

Rohingya.

b. Lead

Lead pada teks berita Republika.co.id ialah:

“Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla

mengatakan, konflik yang terjadi di Rakhine Myanmar

tidak hanya disebabkan oleh faktor agama namun juga

terdapat beberapa faktor lainnya seperti latar belakang

sejarah, ekonomi, dan politik”78

Lead berita yang digunakan merupakan what lead. Dalam

lead ini ingin menjelaskan bahwa tidak hanya faktor agama yang

menjadi pemicu konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar.

Selain penjelasnya bukan hanya faktor agama, Wakil Presiden

Jusuf Kalla mengatakan bahwa ada beberapa faktor lainnya

seperti latar belakang sejarah, ekonomi dan politik. Hal ini

diperkuat dengan pernyataan Jusuf Kalla yaitu:

78

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 1

 

Page 85: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

73

Dalam Lead tersebut, pernyataan Jusuf Kalla digunakan

oleh Republika.co.id pada bagian lead karena Jusuf Kalla

merupakan Wakil Presiden Republik Indonesia dan sudah

beberapa kali mengunjungi Rakhine, Myanmar. Berikut

pernyataannya:

"Ada masalah sejarah ketika Inggris menjajah di daerah-

daerah situ sampai India, kemudian masalah politik juga,

karena masing-masing pimpinan membutuhkan

konstituen, masalah agama pasti ada, juga ekonomi

berkumpul semua itu masalah," ujar Jusuf Kalla ketika

ditemui di kantornya, Selasa (5/9). Jusuf Kalla mengaku

sudah tiga kali berkunjung ke negara Rakhine atas nama

Palang Merah Indonesia (PMI) sekitar 2012 lalu. Ketika

itu dia membantu para pengungsi yang beragama islam

maupun budha.79

Dalam lead tersebut, Republika.co.id ingin mengajak

pembaca bahwa konflik yang terjadi pada etnis muslim Rohingya

bukan hanya faktor agama.

c. Latar Informasi

Latar informasi pada teks Republika.co.id adalah:

“Faktor agama bukan menjadi pemicu utama konflik. Sebab

di Kota Yangoon terdapat sekitar 100 masjid dan umat

Islam serta budha hidup berdampingan secara damai.”80

Latar Informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

menyatakan bahwa Faktor agama bukan menjadi pemicu utama

79

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 3&4. 80

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 2.

 

Page 86: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

74

konflik. Seperti yang dikatakan Wakil Presiden Republik

Indonesia, Jusuf Kalla Berikut kutipan pernyataan:

"Ada masalah sejarah ketika Inggris menjajah di daerah-

daerah situ sampai India, kemudian masalah politik juga,

karena masing-masing pimpinan membutuhkan

konstituen, masalah agama pasti ada, juga ekonomi

berkumpul semua itu masalah," ujar Jusuf Kalla ketika

ditemui di kantornya, Selasa (5/9).81

Sikap Jusuf Kalla ini mempertegas dalam posisi petinggi

negara mengenai persoalan yang menimpa etnis muslim

Rohingya di Myanmar, beliau menghimbau kepada seluruh

masyarakat Indonesia agar tidak terpicu dengan konflik-konflik

yang mengatasnamakan agama. Sebab, di Indonesia umat Islam

dan buddha hidup berdampingan secara damai. Dengan demikian,

Republika.co.id menggunakan latar tersebut sebagai strategi

untuk mengajak pembaca untuk berfikir bukan faktor agama yang

menjadi utama pemicu konflik.

d. Kutipan Narasumber

Kutipan narasumber pada teks Republika.co.id hanya ada

satu narasumber yaitu wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan

bahwa:

"Rumah sakit itu ada di perbatasan antara kampung Islam

dan Buddha, artinya supaya melayani dua kelompok di

situ, sehingga mudah-mudahan dapat memperbaiki

hubungan," kata Jusuf Kalla.82

81

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 3. 82

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 6.

 

Page 87: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

75

Pemilihan narasumber yang dilakukan oleh

Republika.co.id tidak cover bothside dalam pemberitaan tersebut,

karena Republika.co.id hanya mewawancarai satu narasumber

yaitu Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla. Pendapatnya Jusuf

Kalla pada berita Republika.co.id lebih pada komentarnya yang

mengingatkan untuk perdamaian antar kelompok yang berkonflik

dan harapannya semoga kondisi di Myanmar bisa membaik.

e. Pernyataan

Dalam pernyataan yang diungkapkan wakil presiden

Republik Indonesia, Jusuf Kalla bahwa faktor agama bukan

pemicu utama konflik, sebab ada tempat ibadah umat Islam dan

Buddha yang hidup berdampingan. Hal tersebut membuktikan

bahwa faktor agama bukanlah sebagai pemicu utama konflik

yang terjadi di Rohingya. Dan menurut Jusuf Kalla, masyakarat

indonesia jangan terpancing mengenai konflik yang

mengatasnamakan agama. Seperti pada teks berita di bawah ini:

“Jusuf Kalla mengimbau kepada seluruh masyarakat

Indonesia agar tidak terpicu dengan konflik-konflik yang

mengatasnamakan agama. Sebab, di Indonesia umat Islam

dan buddha hidup berdampingan secara damai. Bahkan

umat Buddah yang ada di Indonesia juga mengutuk

konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.”83

Dalam hal ini, Republika.co.id mengajak pembaca untuk

memahami bahwasannya bukan hanya faktor agama dan jangan

terpancing isu-isu yang mengatasnamakan agama.

83

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 10.

 

Page 88: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

76

f. Penutup

Penutup teks pada berita Republika.co.id ialah:

“Jusuf Kalla mengimbau kepada seluruh masyarakat

Indonesia agar tidak terpicu dengan konflik-konflik yang

mengatasnamakan agama. Sebab, di Indonesia umat Islam

dan buddha hidup berdampingan secara damai. Bahkan

umat Buddah yang ada di Indonesia juga mengutuk

konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.”84

Kalimat tersebut menggambarkan pentingnya masyarakat

Indonesia agar tidak terpicu konflik yang mengatasnamakan

agama. Karena di Indonesia umat Islam dan Buddha hidup

berdampingan secara damai. Penutup ini semakin memperjelas

arah Republika.co.id yang lebih menekankan pada faktor agama

bukanlah pemicu dari konflik Rohingya. Tetapi pada beritanya

Republika.co.id tetap menjelaskan tentang konflik atau

pertempuran antara militer Myanmar dan etnis muslim Rohingya.

2.2 Skrip

Analisis skrip pada Republika.co.id memenuhi unsur

5W+1H. Dalam teks Republika.co.id unsur “why” lebih

ditekankan. Berikut teks yang mengandung unsur why:

“Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla

mengatakan, konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar

tidak hanya disebabkan oleh faktor agama namun juga

terdapat beberapa faktor lainnya seperti latar belakang

sejarah, ekonomi, dan politik.”85

84

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 10. 85

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 1

 

Page 89: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

77

Pada teks tersebut menguatkan pendapat Republika.co.id

dengan mengutip pernyataan Jusuf kalla, bahwa pembantaian

etnis muslim Rohingya ini bukan hanya faktor agama melainkan

ada faktor-faktor lainnya. Dalam hal ini, Republika.co.id ingin

menunjukkan sikap netral dengan mengutip pernyataan Jusuf

Kalla bahwa jangan terpancing isu konflik agama, tetapi harus

melihat juga ada faktor-faktor lainnya seperti Sejarah, ekonomi

dan politik.

2.3 Tematik

a. Detail

Detail pada teks Republika.co.id menjelaskan bahwa

menurut wakil presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, bukan

faktor agama yang menjadi pemicu konflik, sebagai contoh ada

rumah sakit di perbatasan desa Islam dan Buddha yang bisa

memperbaiki hubungan. Berikut teks beritanya:

"Rumah sakit itu ada di perbatasan antara kampung Islam

dan Buddha, artinya supaya melayani dua kelompok di

situ, sehingga mudah-mudahan dapat memperbaiki

hubungan," kata Jusuf Kalla.86

Keseluruhan detail yang diungkapkan wakil presiden

Republik Indonesia Jusuf Kalla menampilkan agar tidak terpicu

konflik yang mengatasnamakan agama. Dengan detail ini,

Republika.co.id ingin menunjukkan sikap agar tidak terpicu

konflik mengatasnamakan agama.

86

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 6.

 

Page 90: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

78

Republika.co.id berperan sebagai conflict resolution yaitu

mengarahkan pihak yang bertikai pada penyelesaian konflik. Hal

ini tampak sesuai dengan pernyataan Jusuf Kalla agar tidak

terpicu konflik yang mengatasnamakan agama.

b. Koherensi

Koherensi pada teks Republika.co.id ialah:

“Menurutnya, faktor agama bukan menjadi pemicu utama

konflik. Sebab di Kota Yangoon terdapat sekitar 100

masjid dan umat Islam serta buddha hidup berdampingan

secara damai.”87

Hal ini Kata „sebab‟ pada teks berita Republika.co.id ini

merupakan jenis Koherensi yang mengandung makna Sebab-

akibat bahwa menurut Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla

bukan agama yang menjadi faktor pemicu konflik di Myanmar

dan terdapat 100 Masjid di kota Yangoon, serta umat Islam dan

Buddha hidup damai berdampingan. Sedangkan Myanmar

merupakan negara mayoritasnya beragama Buddha.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan pada teks berita

Republika.co.id ialah :

“Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla

mengatakan, konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar

tidak hanya disebabkan oleh faktor agama namun juga

87

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 2.

 

Page 91: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

79

terdapat beberapa faktor lainnya seperti latar belakang

sejarah, ekonomi, dan politik”. 88

Kalimat tersebut berpola kalimat Dedukif, dimana inti

kalimat (umum) ditempatkan dibagian muka, kemudian disusul

dengan keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Kutipan bentuk kalimat pada Republika.co.id diambil

dari bagian lead. Hal ini menekankan Republika.co.id melalui

pernyataan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, bahwa konflik

yang terjadi bukan hanya faktor agama saja namun juga terdapat

beberapa faktor lainnya seperti latar belakang sejarah, ekonomi,

dan politik.

2.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata Leksikon yang digunakan Republika.co.id

adalah:

"Ada masalah sejarah ketika Inggris menjajah di daerah-

daerah situ sampai India, kemudian masalah politik juga,

karena masing-masing pimpinan membutuhkan

konstituen, masalah agama pasti ada, juga ekonomi

berkumpul semua itu masalah," ujar Jusuf Kalla ketika

ditemui di kantornya, Selasa (5/9).”89

Makna ekonomi dan politik yang dipakai Republika.co.id

dari teks tersebut memiliki arti faktor tersebutlah yang juga

menjadi pemicu konflik yang terjadi di Myanmar. Ekonomi

88

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 1. 89

JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya,

Republika.co.id, 5 September 2017, Paragraf 3.

 

Page 92: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

80

merujuk pada sumber daya alam dan manusia yang ada di

Myanmar dan politik merujuk pada kebijakan pemerintah

Myanmar.

b. Grafis

Dari segi grafis, Republika.co.id mencoba memberikan

penekanan dengan menempatkankan kata pemicu konflik

Rohingya. “JK Sebut Ada Empat Pemicu Konflik Rohingya”

Judul diberi ketebalan yang berbeda dari isi teks berita.

Penggunaan huruf tebal yang terdapat pada judul merupakan

bagian yang sengaja dibuat mencolok, karena ini untuk

mendukung arti penting suatu pesan bahwasannya ada empat

faktor yang menjadi pemicu konflik di Rohingya.

Disamping itu, penggunaan foto pada Republika.co.id

dimana wakil presiden Republika.co.id Indonesia, Jusuf Kalla

yang menjadi cover pada artikel ini. Pemilihan foto dengan cover

Jusuf Kalla karena pada artikel inilah Jusuf Kalla menyampaikan

pendapat mengenai konflik pemicu yang terjadi di Rohingya.

Pada foto cover berita tersebut juga terlihat gesture Jusuf Kalla

sedang menjelaskan suatu masalah.

3. Berita pada Republika.co.id 12 September 2017

3.1 Sintaksis

Skema pemberitaan yang ditampilkan oleh

Republika.co.id menampilkan kepada pembaca bahwa PBB

telah memberikan pernyataan agar Myanmar segera

mengakhiri operasi militer di negara bagian Rakhine.

 

Page 93: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

81

Republika.co.id membangun skema dengan struktur

piramida terbalik yang menempatkan bagian terpenting di

atas. Sesuai judul yang digunakan Republika.co.id yakni

“PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar”.

Hal ini terlihat dari bagaimana Republika.co.id, menyusun

berita yang digunakan, dari lead yang menjadi bagian

terpenting menampilkan pernyataan Zeid Ra'ad al-Hussein

sebagai Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB yang

mendesak agar pemerintah Myanmar segera menghentikan

operasi militer di negara bagian Rakhine. Kemudian semua

narasumber yang digunakan menyatakan mengecam aksi

pembantaian dan penyiksaan yang dilakukan militer

Myanmar terhadap muslim Rohingya.

Selanjutnya latar informasi, kutipan narasumber,

pernyataan, dan penutup dikemas dengan skema yang

seluruhnya mengkonstruk pembaca untuk mengambil

kesimpulan bahwa PBB mengecam dan pemerintah

Myanmar bisa diadili karena perbuatannya terhadap muslim

Rohingya.

a. Headline

Dalam Headline berita Republika.co.id menggunakan

kalimat “PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di

Myanmar”. Hal ini dilakukan Republika.co.id ingin menunjukkan

sikap ketidaksetujuan dengan tindakan pemerintah Myanmar

terhadap etnis muslim Rohingya sama halnya PBB juga tidak

 

Page 94: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

82

mendukung dan mengecam tindakan yang dilakukan Myanmar

dalam pembersihan etnis Muslim Rohingya.

b. Lead

Lead pada teks berita Republika.co.id ialah:

“Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB, Zeid Ra'ad al-

Hussein mendesak Myanmar untuk mengakhiri operasi

keamanan terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar

merupakan contoh tindakan pembersihan etnis.” 90

Lead berita yang digunakan merupakan what lead. Dalam

lead ini Republika.co.id ingin menjelaskan bahwa PBB mendesak

pemerintah Myanmar untuk segera mengakhiri operasi militer

terhadap etnis muslim Rohingya. Selain penjelas apa yang telah

dilakukan militer Myanmar, pejabat tinggi hak asasi manusia

PBB,Zeid Ra‟ad al-Hussein yang mempertegas bahwa Myanmar

harus sudahi operasi militer terhadap etnis Muslim Rohingya

karena ini merupakan tindakan pembersihan etnis.

Dalam Lead tersebut pernyataan Zeid Ra‟ad al-Hussein

digunakan oleh Republika.co.id pada bagian lead karena Zeid

Ra‟ad al-Hussein merupakan pejabat tinggi hak asasi manusia

PBB. Berikut pernyataannya:

"Saya meminta pemerintah untuk mengakhiri operasi

militernya yang kejam, dengan pertanggungjawaban atas

semua pelanggaran yang telah terjadi, dan untuk

mengehentikan pola diskriminasi yang parah dan meluas

90

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 95: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

83

terhadap populasi Rohingya," kata Zeid seperti dilansir

Aljazirah, Selasa (12/9).91

Lead pada teks beritanya Republika.co.id ingin

menyatakan sikap bahwa tindakan yang dilakukan pemerintah

Myanmar terhadap kaum muslim Rohingya untuk segera

mengakhiri operasi militernya dan PBB sudah mengecam

perbuatan itu.

c. Latar Informasi

Latar informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

menyatakan bahwa PBB mengecam untuk segera mengakhiri

operasi militer Myanmar yang dilakukan kepada muslim

Rohingya serta mempertanggung jawabkan apa yang telah

dilakukannya. Berikut kutipan pernyataan:

"Saya meminta pemerintah untuk mengakhiri operasi

militernya yang kejam, dengan pertanggungjawaban atas

semua pelanggaran yang telah terjadi, dan untuk

mengehntikan pola diskriminasi yang parah dan meluas

terhadap populasi Rohingya," kata Zeid seperti dilansir

Aljazirah, Selasa (12/9).92

Sikap PBB yang dinyatakan Zeid Ra‟ad al‟Hussein ini

mempertegas dalam posisi organisasi internasional mengenai

persoalan yang menimpa etnis muslim Rohingya di Myanmar,

mereka mengecam tindakan militer Myanmar dan harus segera

dihentikan operasi militer yang dilakukannya. Teks berita

Republika.co.id menggunakan latar tersebut sebagai bentuk

91

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 3. 92

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 3.

 

Page 96: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

84

kecaman mengenai tindakan operasi militer Myanmar terhadap

etnis muslim Rohingya.

d. Kutipan Narasumber

Kutipan narasumber pada teks berita Republika.co.id

mengatakan:

"Komunitas internasional mengatakan bahwa ini adalah

genosida. Kami juga mengatakan bahwa ini adalah

genosida," ujar Menlu Bangladesh AH Mahmood Ali

mengatakan kepada wartawan setelah memberikan

keterangan kepada para diplomat di Dhaka pada hari

Ahad.”93

Teks tersebut menunjukkan bahwa apa yang telah

dilakukan militer Myanmar merupakan genosida atau

pembersihan etnis dan mereka mendesak serta mengecam militer

Myanmar agar segera menghentikan operasi militernya.

Pemilihan narasumber yang dilakukan oleh Republika.co.id

merupakan setting yang sengaja dilakukan untuk menonjolkan

sikap ketidaksetujuan kepada pemerintah Myanmar terhadap

pembersihan etnis muslim Rohingya.

e. Pernyataan

Dalam pernyataan yang diungkapkan Menteri Luar Negeri

Bangladesh AH Mahmood Ali menjelaskan bahwa tindakan yang

dilakukan pemerintah Myanmar adalah Genosida. Menlu

Bangladesh AH Mahmood Ali menjelaskan bahwa tokoh-tokoh

terkemuka di Myanmar dapat diadili karena tindakan genosida di

93

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 5.

 

Page 97: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

85

sebuah pengadilan internasional. Seperti teks dalam berita

Republika.co.id:

“Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Bangladesh

mengatakan bahwa tokoh-tokoh terkemuka di Myanmar

dapat diadili karena tindakan genosida di sebuah

pengadilan internasional.”94

Melalui penggunaan pernyataan tersebut sebagai strategi

untuk menyatakan sikap Republika.co.id mendukung untuk

mengadili tokoh-tokoh terkemuka di Myanmar atas tindakan

genosida pada etnis muslim Rohingya.

f. Penutup

Penutup teks berita Republika.co.id.co.id adalah:

“Ia menjelaskan, keputusan akan diambil setelah menilai

langkah-langkah apa yang perlu dilakukan. Ia juga

mendesak masyarakat internasional untuk menunjukan

kepedulian mereka kepada Rohingya.” 95

Kalimat tersebut menggambarkan pentingnya masyarakat

internasional untuk menunjukan kepedulian mereka terhadap

muslim Rohingya. Teks berita Republika.co.id ini diwujudkan

dengan menampilkan pernyataan narasumber dari komunitas

internasional sebagai pendukung gagasannya tersebut. Penutup

ini semakin memperjelas arah Republika.co.id yang lebih

menenkankan pada penindakan atau hukuman yang akan diambil

untuk mengadili pemerintah Myanmar.

94

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 7. 95

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 10.

 

Page 98: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

86

3.2 Skrip

Analisis skrip pada Republika.co.id memenuhi unsur

5W+1H. Hanya saja struktur skripnya lebih menekankan unsur

“how”. Pada Republika.co.id mengutip pernyataan pejabat tinggi

hak asasi manusia Bangladesh. Berikut kutipannya:

Kazi Reazul Hoque menyatakan “bahwa genosida telah

dilakukan di Myanmar, orang-orang dibunuh dalam

serangan pembakaran, kita berpikir untuk mendesak

persidangan melawan Myanmar, dan melawan tentara

Myanmar, di sebuah pengadilan internasional."

Republika.co.id ingin menunjukkan pernyataan yang

dibuat oleh para petinggi organisasi internasional terkait

permasalahan genosida etnis muslim Rohingya bahwa pemerintah

Myanmar telah melanggar hukum hak asasi manusia dan dapat

diadili karena pembantaian etnis muslim Rohingya.

3.3 Tematik

a. Detail

Detail pada teks Republika.co.id menjelaskan bahwa

organisasi internasional mengecam perbuatan genosida yang

dilakukan pemerintah Myanmar dan tindakannya dapat diadili di

pengadilan internasional. Seperti pada teks berikut ini:

"Saya meminta pemerintah untuk mengakhiri operasi

militernya yang kejam, dengan pertanggungjawaban atas

semua pelanggaran yang telah terjadi, dan untuk

mengehntikan pola diskriminasi yang parah dan meluas

 

Page 99: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

87

terhadap populasi Rohingya," kata Zeid seperti dilansir

Aljazirah, Selasa (12/9).”96

Republika.co.id jelas menyatakan ketidaksetujuannya

terhadap pemerintah Myanmar yang melakukan genosida

terhadap etnis muslim Rohingya pada pemberitaan ini karena

seluruh detail dari 9 paragraf menjelaskan pengecaman terhadap

sikap pemerintah Myanmar. Keseluruhan detail yang

diungkapkan Pejabat tinggi PBB Zeid Ra‟ad al-Hussein, AH

Mahmood Ali Menlu Bangladesh, dan Kazi Reazul Hoque

Komisi Nasional HAM Bangladesh. Tidak ada detail yang

menjabarkan sikap penolakan pemberitaan genosida yang

dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya.

Dengan detail ini, Republika.co.id sikap setuju dengan

para petinggi internasional untuk mengambil sikap mengecam

dan mengadili pemerintah Myanmar yang telah melakukan

genosida terhadap etnis muslim Rohingya.

b. Koherensi

Koherensi pada teks Republika.co.id adalah:

"Cara genosida telah dilakukan di Myanmar, cara orang-

orang terbunuh dalam serangan pembakaran, kita berpikir

untuk mendesak persidangan melawan Myanmar, dan

melawan tentara Myanmar, di sebuah pengadilan

internasional".97

96

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 9. 97

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 9.

 

Page 100: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

88

Kata „untuk‟ pada teks berita Republika.co.id ini

merupakan jenis koherensi penjelas yang mengandung makna

bahwa Ketua Komisi HAM Bangladesh, Kazi Reazul Hoque,

agar segera menindaklanjuti tindakan yang dilakukan oleh militer

Myanmar terhadap kaum etnis Rohingya. Dengan demikian,

Republika.co.id menggunakan kata untuk yang berarti penjelas

apa yang harus dilakukan kepada pemerintah Myanmar.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan Republika.co.id ialah:

“Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB, Zeid Ra'ad al-

Hussein mendesak Myanmar untuk mengakhiri operasi

keamanan terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah

Myanmar merupakan contoh tindakan pembersihan

etnis.”98

Kalimat tersebut berpola kalimat Dedukif, dimana inti

kalimat (umum) ditempatkan dibagian muka, kemudian disusul

dengan keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Kutipan bentuk kalimat pada Republika.co.id diambil

dari bagian lead. Tema inti dari teks tersebut memaparkan bahwa

organisasi internasional mengecam aksi kekerasan yang

dilakukan pemerintah Myanmar agar segera dihentikan operasi

militer yang dilakukan tentara Myanmar terhadap muslim

Rohingya. Selanjutnya menerangkan kalimat keterangan bahwa

apa yang pemerintah lakukan terhadap etnis muslim Rohingya

adalah contoh tindakan pembersihan etnis atau genosida. Dengan

98

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 101: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

89

menggunakan bentuk deduksi, maka dapat terlihat materi

konstruksi apa yang ingin dibangun Republika.co.id kepada

pembaca, yaitu dengan menempatkan hal yang dipandang penting

dalam berita pada bagian lead.

d. Kata Ganti

Kata ganti pada teks Republika.co.id adalah:

“Ia menjelaskan, keputusan akan diambil setelah menilai

langkah-langkah apa yang perlu dilakukan. Ia juga

mendesak masyarakat internasional untuk menunjukan

kepedulian mereka kepada Rohingya.”99

Kata yang digunakan adalah “mereka” dalam pernyataan

Kazi Reazul Hoque menunjukan representasi dari sikap bersama

untuk menunjukan kepedulian terhadap etnis muslim Rohingya.

Hal ini, Republika.co.id menunjukkan agar masyarakat

memberikan kepeduliannya terhadap etnis muslim Rohingya.

3.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata yang digunakan Republika.co.id ada lah

kata “kejam”. Menurut KBBI, arti kejam adalah tidak menaruh

belas kasihan; bengis; zalim.100

Makna kejam yang dipakai

Republika.co.id dari teks tersebut memiliki arti menekankan apa

yang telah pemerintah Myanmar lakukan terhadap etnis muslim

99

PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di Myanmar,

Republika.co.id, 12 September 2017, Paragraf 8. 100

https://kbbi.web.id/kejam, diakses pada tanggal 4 Agustus

2018, pukul 10:27 WIB

 

Page 102: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

90

Rohingya adalah perbuatan yang bengis dan melanggar hak asasi

manusia.

Selanjutnya kata “genosida” dalam KBBI adalah

pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu

bangsa atau ras.101

Dengan demikian Republika.co.id

menekankan bahwa telah terjadinya pemusnahan suatu etnis atau

genosida pada muslim Rohingya di Myanmar.

b. Grafis

Dari segi grafis, Republika.co.id mencoba memberikan

penekanan dengan menempatkan kata kecaman PBB kepada

Myanmar. “PBB Kecam Tindakan Pembersihan Etnis Di

Myanmar” Judul diberi ketebalan yang berbeda dari isi teks

berita. Penggunaan huruf tebal yang terdapat pada judul

merupakan bagian yang sengaja dibuat mencolok, karena ini

untuk mendukung arti penting suatu pesan bahwasannya PBB

mengecam pembersihan etnis muslim Rohingya di Myanmar.

Disamping itu, penggunaan foto pada Republika.co.id

dimana terdapat anak-anak dan para pengungsi lainnya yang

sedang berteduh di sebuah pengungsian dengan caption Bocah

Rohingya di pengungsian bersama pengungsi lainnya berteduh di

sebuah pohon di Ukhiya, Cox Bazaar, Bangladesh.

Republika.co.id ingin menekankan bahwasannya pembantaian

dan kekerasan yang terjadi pada etnis muslim Rohingya

101

https://kbbi.web.id/genosida diakses tanggal 3 Agustus 2018,

pukul 23:51 WIB

 

Page 103: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

91

melibatkan anak-anak kecil dan perempuan membuat mereka

harus mengungsi.

B. Analisis Hasil Temuan Teks Berita Kompas.com

1. Analisis Hasil Temuan Berita Kompas.com 3 September

2017

1.1 Sintaksis

Skema pemberitaan Kompas.com 3 September 2017

dapat dilihat dari headline, lead, latar informasi, kutipan

narasumber, pernyataan, dan penutup. Struktur sintaksis ini

menyusun pemberitaan dengan struktur piramida terbalik,

yaitu menempatkan bagian terpenting di atas.102

Skema

pemberitaan yang ditampilkan oleh Kompas.com

menggiring pembaca bahwa konflik ekonomi dan politiklah

yang menjadi faktor konflik di Myanmar. Hal ini terlihat

dari bagaimana Kompas.com, menyusun berita yang

digunakan, dari lead yang menjadi bagian terpenting

menampilkan pernyataan Wakil Sekjen Partai Kebangkitan

Bangsa (PKB) Daniel Johan bahwa kekerasan yang

dialami warga Rohingya di negara bagian Rakhine,

Myanmar bukan merupakan konflik agama melainkan

kepentingan ekonomi yang dibungkus agar seolah-olah

yang terjadi merupakan konflik agama. Bahkan hingga

akhir teks pemberitaan, Kompas.com menutup berita

102

Eriyanto,.Analisis Framing, Kontruksi Ideologi dan Politik

Media, h. 296

 

Page 104: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

92

dengan pernyataan kepala bidang penelitian pada South

Asia Democratic Forum (SADF) Siegfried O Wolf bahwa

konflik yang terjadi didorong masalah ekonomi dan politis.

a. Headline

Headline berita Kompas.com ialah “Konflik Politik dan

Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan Rohingya” dapat

diartikan bahwa bukan faktor agama lah yang menjadi faktor

utama dalam konflik yang terjadi di Rohingya, melainkan konflik

ekonomi dan politik lah yang menjadi faktor pemicu konflik.

Selain itu, judul “Konflik Politik dan Ekonomi di Balik

Tragedi Kemanusiaan Rohingya” dapat dinilai pembaca sebagai

sikap yang diambil oleh Kompas.com dalam pemberitaan

pembantaian yang terjadi pada etnis muslim Rohingya. Dalam hal

ini, Kompas.com ingin menunjukkan bahwa bukan faktor agama

yang menjadi pemicu konflik.

b. Lead

Lead pada teks berita pada Kompas.com adalah

“Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel

Johan menuturkan, kekerasan yang dialami warga

Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar bukan

merupakan konflik agama.Menurut Daniel, terdapat konflik

kepentingan ekonomi yang melatarbelakangi peristiwa

kekerasan tersebut.Tak hanya itu, kepentingan ekonomi itu

dibungkus agar seolah-olah yang terjadi merupakan konflik

antar-agama”.103

103

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 105: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

93

Lead pada teks menggunakan what lead. What lead menjadi

penguat pernyataan Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB) Daniel Johan bahwa pemicu terjadinya konflik di

Myanmar bukanlah karena faktor agama tapi ada faktor ekonomi

dan politik yang menjadi penyebabnya. Lead ini menonjolkan

pada pemahaman bahwa ada dua faktor utama yang menjadi

pemicu konflik yaitu ekonomi dan politik. Dengan mengusung

penyataan dari Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Daniel Johan selaku politisi yang beragama Buddha.

Kompas.com meletakan kasus pembantaian dan kekerasan yang

dialami etnis muslim Rohingya sebagai kasus yang bukan

merupakan faktor karena agama.

c. Latar Informasi

Latar informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

merupakan konflik antar etnis yang sudah ada sejak masa

penjajahan Inggris. Pernyataan dari Wakil Sekjen Partai

Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menguatkan bahwa

konflik yang terjadi di Myanmar bukan hanya karena faktor

agama melainkan sudah ada sejak masa penjajahan Inggris dan

faktor utamanya adalah faktor ekonomi dan politik. Seperti pada

kutipan teks di bawah ini:

"Sama sekali ini bukan persoalan agama. Ada konflik

kepentingan ekonomi di balik persoalan Rohingya. Di situ

ada jalur sumber energi, minyak dan gas. Saya rasa itu

yang utama di sana. Kepentingan itu dibungkus dengan

konflik agama dan dipelihara oleh militer Myanmar," ujar

Daniel saat ditemui usai menghadiri dialog dengan para

 

Page 106: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

94

Bhiksu dan pemuka agama Budha di Wihara Dharma

Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017).104

Dengan latar informasi tersebut Kompas.com ingin

menunjukkan bahwa faktor ekonomi dan politik lah yang menjadi

pemicu terjadinya konflik pada etnis muslim Rohingya dan

memang bukan karena faktor agama.

d. Kutipan Narasumber

Dari kutipan narasumber Kompas.com memberitakan

mengenai faktor pemicu konflik di Myanmar. Bahwa bukan

faktor agama yang menjadi pemicu konflik melainkan faktor

ekonomi dan politik. Seperti dalam teks berita narasumber yang

ditampilkan oleh Kompas.com berasal dari politisi PKB, Daniel

Johan yang beragama Buddha.:

"Sama sekali ini bukan persoalan agama. Ada konflik

kepentingan ekonomi di balik persoalan Rohingya. Di situ

ada jalur sumber energi, minyak dan gas. Saya rasa itu

yang utama di sana. Kepentingan itu dibungkus dengan

konflik agama dan dipelihara oleh militer Myanmar," ujar

Daniel saat ditemui usai menghadiri dialog dengan para

Bhiksu dan pemuka agama Budha di Wihara Dharma

Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017).”105

Serta kepala bidang penelitian pada South Asia

Democratic Forum (SADF) Siegfried O Wolf mengatakan:

"Ini menyebabkan tambah runcingnya ketegangan.

Sementara itu, pemerintah tidak mendorong rekonsiliasi,

melainkan mendukung fundamentalis Buddha dengan

104

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 2. 105

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 2.

 

Page 107: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

95

tujuan menjaga kepentingannya di kawasan yang kaya

sumber alam tersebut," ujar Siegfried.106

Kompas.com mengutip dari dua narasumber yang

berpendapat pokok pikiran yang sama, yaitu bukan faktor agama

yang menjadi pemicu konflik tetapi faktor ekonomi dan politik

yang menjadi faktor utamanya.

e. Pernyataan

Untuk memperkuat pernyataannya Kompas.com.com

mengutip pernyataan dari Daniel Johan, Wasekjen PKB, berikut

kutipannya:

“Sama sekali ini bukan persoalan agama. Ada konflik

kepentingan ekonomi di balik persoalan Rohingya. Di situ

ada jalur sumber energi, minyak dan gas. Saya rasa itu

yang utama di sana. Kepentingan itu dibungkus dengan

konflik agama dan dipelihara oleh militer Myanmar," ujar

Daniel saat ditemui usai menghadiri dialog dengan para

Bhiksu dan pemuka agama Budha di Wihara Dharma

Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017).”107

Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar tidak bisa

dilihat sebagai konflik antara pemeluk agama Islam dan Buddha.

Pernyataan yang selalu diulang-ulang oleh Kompas.com

merupakan salah satu cara untuk menunjukkan konflik yang

terjadi bukan sama sekali persoalan agama. Hal tersebut

menandakan bahwa pernyataan ini sangat penting sehingga

diulangi dan ingin mempertegas bahwa faktor penyebab

106

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 2. 107

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 2.

 

Page 108: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

96

terjadinya konflik bukanlah karena faktor agama melainkan

faktor ekonomi dan politik.

f. Penutup

Dalam pemberitaan diakhiri dengan kutipan pernyataan

dari Kepala Bidang Penelitian pada South Asia Democratic

Forum (SADF) Siegfried O Wolf.

"Jadi bisa dibilang, rasa tidak suka warga Buddha

terhadap Rohingya bukan saja masalah agama, melainkan

didorong masalah politis dan ekonomis," ucapnya.

Melalui pernyataan Siegfried O Wolf pada bagian

penutup berita, Kompas.com menunjukan sikap yang setuju jika

konflik yang terjadi bukan saja masalah agama, melainkan

didorong masalah politis dan ekonomis.

1.2 Skrip

Analisis skrip pada Kompas.com memenuhi unsur

5W+1H. Dalam teks berita Kompas.com unsur what lebih

ditekankan, karena pada teks beritanya Kompas.com

menjelaskan hal apa saja yang menyebabkan konflik selain

faktor agama. Berikut kutipan teks berita Kompas.com:

"Sama sekali ini bukan persoalan agama. Ada konflik

kepentingan ekonomi di balik persoalan Rohingya. Di situ

ada jalur sumber energi, minyak dan gas. Saya rasa itu

yang utama di sana. Kepentingan itu dibungkus dengan

konflik agama dan dipelihara oleh militer Myanmar," ujar

Daniel saat ditemui usai menghadiri dialog dengan para

 

Page 109: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

97

Bhiksu dan pemuka agama Budha di Wihara Dharma

Bakti, Glodok, Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017).108

Pada kutipan teks berita Kompas.com menunjukkan konflik

yang terjadi di Myanmar sama sekali bukan faktor agama. Ada

kepentingan ekonomi dan politik yang berkepanjangan sehingga

terjadinya diskriminasi etnis muslim Rohingya.

1.3 Tematik

a. Detail

Detail yang dipaparkan oleh Kompas.com menyatakan

bahwa:

“Daniel menegaskan, tragedi kemanusiaan terhadap warga

Rohingya tidak bisa dilihat sebagai konflik antara

pemeluk agama Budha dan warga Rohingya yang

mayoritas memeluk Islam.”109

Keseluruhan detail yang digunakan Kompas.com

menyatakan bahwa politik dan ekonomi lah yang menjadi faktor

pemicu konflik. Dengan detail tersebut terlihat Kompas.com

menyatakan bahwa buka faktor agama yang menjadi pemicu

konflik karena keseluruhan detail yang dijabarkan menyatakan

berita tersebut dipicu bukan karena faktor agama melainkan ada

faktor ekonomi dan politik.

108

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 2. 109

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 9.

 

Page 110: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

98

b. Koherensi

Koheresi pada teks berita Kompas.com adalah:

“Di sisi lain etnis Rohingya dianggap sebagian warga

Rakhine sebagai pesaing tambahan dan ancaman bagi

identitas mereka sendiri.”

Kata “sebagai” merupakan koherensi yang mengandung

makna sebab-akibat. Kompas.com ingin menonjolkan bagaimana

dua fakta diabstraksikan dan dihubungkan melalui koherensi.

Kata “sebagai” pada kalimat terssebut ingin menekankan bahwa

sebagian warga Rakhine pesaing dan ancaman bagi masyarakat

Myanmar.

Dalam teks paragraf 11 terdapat koheresi, berikut teks

berita Kompas.com:

"Ini menyebabkan tambah runcingnya ketegangan.

Sementara itu, pemerintah tidak mendorong rekonsiliasi,

melainkan mendukung fundamentalis Buddha dengan

tujuan menjaga kepentingannya di kawasan yang kaya

sumber alam tersebut," ujar Siegfried.110

Kata “melainkan” yang merupakan koherensi

pertentangan. Kata “melainkan” dalam kalimat ini

menghubungkan fakta dari dua proposisi yang bertentangan.

Proporsi pertama pemerintah tidak mendorong rekonsiliasi.

Proporsi kedua, mendukung fundamentalisme Buddha. Dua fakta

ini bertentangan, namun keduanya dihubungkan dengan kata

“melainkan”. Kutipan dalam teks Kompas.com menggambarkan

110

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 11.

 

Page 111: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

99

bahwa pemerintah Myanmar hanya mendukung pemahaman

Buddha dengan tujuan menjaga kepentingannya di kawasan yang

kaya sumber alam tersebut.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat Kompas.com adalah:

“Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel

Johan menuturkan, kekerasan yang dialami warga

Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar bukan

merupakan konflik agama.Menurut Daniel, terdapat konflik

kepentingan ekonomi yang melatarbelakangi peristiwa

kekerasan tersebut.Tak hanya itu, kepentingan ekonomi itu

dibungkus agar seolah-olah yang terjadi merupakan konflik

antar-agama.”111

Kalimat yang digunakan Kompas.com berpola kalimat

Deduktif, dimana inti kalimat (umum) ditempatkan dibagian

muka, kemudian disusul dengan keterangan tambahan (khusus)

yang diposisikan kemudian. Tema inti dari teks tersebut

memaparkan bahwa faktor agama bukanlah pemicu konflik di

Myanmar. Tetapi, terdapat konflik kepentingan ekonomi dan

politik yang menjadi faktor pemicu konflik.

Kutipan bentuk kalimat pada Kompas.com diambil dari

bagian lead. Hal ini menekankan Kompas.com bahwa faktor

agama bukanlah pemicu konflik, terdapat konflik kepentingan

ekonomi yang melatarbelakangi peristiwa kekerasan tersebut.Tak

hanya itu, kepentingan ekonomi itu dibungkus agar seolah-olah

yang terjadi merupakan konflik antar-agama.

111

Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi Kemanusiaan

Rohingya, Kompas.com.com, 3 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 112: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

100

1.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata Leksikon yang digunakan Kompas.com

ialah ”konflik”. Arti “konflik” menurut KBBI adalah

percekcokan; perselisihan; pertentangan.112

Makna konflik yang

digunakan Kompas.com dari teks tersebut memiliki arti bahwa

adanya perselisihan dan pertentangan yang terjadi antara muslim

Rohingya dengan militer Myanmar. Dalam hal ini, Kompas.com

menunjukkan bahwa telah terjadi perselisihan antara muslim

Rohingya dengan militer Myanmar.

b. Grafis

Dari segi grafis, Kompas.com mencoba memberikan

penekanan dengan membubuhkan kata mengoyak rasa

kemanusiaan. “Konflik Politik dan Ekonomi di Balik Tragedi

Kemanusiaan Rohingya” Judul diberi ketebalan yang berbeda

dari isi teks berita. Penggunaan huruf tebal yang terdapat pada

judul merupakan bagian yang sengaja dibuat mencolok, karena

ini untuk mendukung arti penting suatu pesan bahwasannya

faktor pemicu konflik bukanlah konflik agama melainkan konflik

ekonomi dan politik.

Disamping itu, penggunaan foto pada Kompas.com

dimana foto sekelompok pengungsi Rohingya berjalan di jalan

berlumpur dengan caption Sekelompok pengungsi Rohingya

berjalan di jalan berlumpur setelah melewati perbatasan

112

https://kbbi.web.id/konflik diakses tanggal 5 Agustus 2018,

pukul 19:42 WIB

 

Page 113: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

101

Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Jumat (1/9/2017).

Dalam hal ini Kompas.com ingin menekankan bahwasannya

konflik yang terjadi melibatkan anak-anak dan wanita sehingga

mereka harus mengungsi dan melewati medan lumpur.

2 Analisis Hasil Temuan Berita Kompas.com 6 September

2017

2.1 Sintaksis

Skema pemberitaan Kompas.com 6 September 2017

dapat dilihat dari headline, lead, latar informasi, kutipan

narasumber, pernyataan, dan penutup. Struktur sintaksis ini

menyusun pemberitaan dengan struktur piramida terbalik,

yaitu menempatkan bagian terpenting di atas.113

Skema

pemberitaan yang ditampilkan oleh Kompas.com

menggiring pembaca bahwa berita mengenai minoritas

muslim Rohingya adalah kabar bohong atau hoax. Hal ini

terlihat dari bagaimana Kompas.com, menyusun berita yang

digunakan, dari lead yang menjadi bagian terpenting

menampilkan pernyataan Aung San Suu Kyi yang

menjelaskan bahwa kampanye kabar bohong tersebut

sengaja dibuat untuk mempromosikan kepentingan teroris

dan militer Myanmar justru melindungi semua penduduk.

Kemudian narasumber yang digunakan menyatakan bahwa

kabar yang beredar di media-media mengenai foto korban

Rohingya adalah kabar hoax. Bahkan hingga akhir teks

113

Eriyanto, Analisis Framing, Kontruksi Ideologi dan Politik

Media, h. 296

 

Page 114: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

102

pemberitaan, Kompas.com menutup berita dengan Aung

San Suu Kyi menuding PBB bekerja sama dengan teroris

untuk membuat masyarakat anti dengan pemerintah

Myanmar.

a. Headline

Headline berita Kompas.com “Suu Kyi: Simpati terhadap

Rohingya Lahir dari Kampanye “Hoax”” kata tersebut dapat

diartikan bahwa penolakan terhadap berita yang beredar di

media-media yang memberitakan kekejaman militer Myanmar

terhadap muslim Rohingya di Myanmar.

Selain itu, judul “Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya

Lahir dari Kampanye “Hoax”” hal ini menunjukkan sebagai

sikap yang diambil oleh Kompas.com dalam pemberitaan

pembantaian yang terjadi pada etnis muslim Rohingya. Pada teks

beritanya menunjukkan sikap pro Kompas.com terhadap

pemerintah Myanmar karena judul memberikan tingkat

kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan

berita.

b. Lead

Lead pada teks berita Kompas.com adalah:

“Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menilai,

sentimen anti-Myanmar yang berkembang di berbagai

negara merupakan buah dari kampanye kabar bohong

 

Page 115: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

103

(hoax) yang dibuat "untuk mempromosikan kepentingan

teroris”.114

Lead pada teks menggunakan what lead. What lead menjadi

penguat pernyataan Aung San Suu Kyi bahwa berita yang telah

beredar mengenai foto-foto yang beredar karena kekejaman

militer Myanmar terhadap muslim Rohingya adalah kabar hoax

dan berita tersebut dibuat untuk kepentingan teroris. Lead ini

ingin menonjolkan pada pemahaman bahwa kabar mengenai

kekejaman militer Myanmar terhadap muslim Rohingya yang

beredar adalah hoax. Dengan mengusung penyataan dari Aung

San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar. Kompas.com

meletakan kasus pembantaian dan kekerasan yang dialami etnis

muslim Rohingya sebagai kasus yang tidak benar atau hoax.

c. Latar Informasi

Latar informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

merupakan penolakan kabar berita yang beredar di media bahwa

militer Myanmar telah membantai muslim Rohingya adalah kabar

hoax. Seperti Pernyataan dari Aung San Suu Kyi, pemimpin de

facto Myanmar yang dikutip oleh Kompas.com:

“Menurutnya, kampanye kabar bohong tersebut "sengaja

dibuat untuk mempromosikan kepentingan teroris.".115

Hal ini menguatkan bahwa kabar dan foto-foto yang

beredar di media mengenai korban Rohingya adalah hoax dan

114

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 1. 115

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 3.

 

Page 116: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

104

Aung San Suu Kyi mengecam yang memposting foto-foto korban

Rohingya tanpa dicari tahu kebenarannya.

Dengan latar informasi tersebut Kompas.com ingin

menunjukkan bahwa Myanmar tidak melakukan aksi kekerasan

dan pembantaian pada etnis muslim Rohingya justru sebaliknya,

militer Myanmar melindungi semua penduduk. Latar tersebut

memberikan kesan positif terhadap pemerintah Myanmar yang

secara meyakinkan bahwa pemerintah Myanmar tidak melakukan

pembantaian terhadap muslim Rohingya.

d. Kutipan Narasumber

Dari kutipan narasumber jelas terlihat keberpihakan

Kompas.com atas kasus tragedi kekerasan dan pembantaian pada

etnis muslim Rohingya. Berikut teks berita pada Kompas.com:

“Menurutnya, kampanye kabar bohong tersebut "sengaja

dibuat untuk mempromosikan kepentingan teroris."116

Kompas.com memberikan ruang untuk narasumber yang

menolak berita bahwa telah terjadi kekerasan dan pembantaian

yang terjadi pada etnis muslim Rohingya yang dilakukan oleh

pemerintah Myanmar. Narasumber yang ditampilkan oleh

Kompas.com berasal dari pihak pemerintah Myanmar, Aung San

Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar.

Kutipan selanjutnya adalah dari Tiffatul Sembiring,

berikut teksnya:

116

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 3.

 

Page 117: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

105

“Bahkan mantan Menteri Komunikasi dan Informasi

(Menkominfo) Tifatul Sembiring sempat mengunggah

foto korban pembantaian etnis muslim Rohingya di

Rakhine State, Myanmar, di akun Twitter pribadinya.”117

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul

Sembiring sempat mengunggah foto korban pembantaian etnis

muslim Rohingya yang ternyata foto tersebut bukan foto korban

pembantaian etnis muslim Rohingya. Sedangkan dari pihak

Myanmar menyatakan bahwa kabar tersebut adalah hoax.

e. Pernyataan

Pernyataan pada teks berita Kompas.com adalah:

“Suu Kyi mengecam penyebaran kabar hoax seputar

korban Rohingya seperti ulah Wakil Perdana Menteri

Turki, Mehmet Simsek, yang memuat foto jenazah korban

bencana dan perang di tempat lain, tapi mengklaimnya

sebagai korban Rohingya.”118

Untuk memperkuat pernyataannya pihak Myanmar

menolak kabar yang beredar bahwa tidak terjadi pembantaian

muslim Rohingya dan mengecam para penyebar foto-foto hoax

korban Rohingya, Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto

Myanmar, menyatakan mengecam penyebaran kabar hoax

seputar korban Rohingya seperti ulah Wakil Perdana Menteri

Turki, Mehmet Simsek, yang memuat foto jenazah korban

bencana dan perang di tempat lain, tapi mengklaimnya sebagai

korban Rohingya. Pernyataan yang selalu diulang-ulang oleh

117

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 9. 118

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 7.

 

Page 118: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

106

Kompas.com merupakan salah satu cara untuk menonjolkan hal

penting apa yang ingin disampaikan oleh Kompas.com. Terlihat

dari Kompas.com mengutip penyataan Aung San Suu Kyi,

pemimpin de facto Myanmar. Hal tersebut menandakan bahwa

pernyataan ini sangat penting sehingga diulangi dan ingin

mempertegas bahwa pemerintah Myanmar mengecam tindakan

yang dilakukan para penyebar kabar hoax.

f. Penutup

Dalam pemberitaan diakhiri dengan kutipan pernyataan

dari Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, yaitu:

“Pemerintahan Suu Kyi menepis tudingan tersebut dan

menolak memberikan visa bagi pejabat PBB yang

berkaitan dengan laporan tersebut. Dia malah balik

menuding PBB bekerjasama dengan teroris untuk

membibit sikap antipati terhadap pemerintahan resmi

Myanmar”119

Pada teks berita Kompas.com, Aung San Suu Kyi

mengecam dan balik menuding PBB telah bekerjasama dengan

teroris. Dan mengatakan sikap PBB sebagai antipati terhadap

pemerintah Myanmar. Hal tersebut menandakan bahwa

Kompas.com menolak pemberitaan buruk terhadap pemerintah

Myanmar yang terjadi pada etnis muslim Rohingya.

119

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 13&14.

 

Page 119: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

107

2.2 Skrip

Analisis skrip pada Kompas.com memenuhi unsur

5W+1H. Dalam teks Kompas.com unsur why lebih ditekankan.

Berikut teks beritanya:

“Gelombang simpati masyarakat internasional terhadap

etnis Rohingnya dibidani oleh "gunung es raksasa berupa

informasi palsu," kata Suu Kyi seperti

dilaporkan Deutsche Welle, Rabu (6/9/2017).

Menurutnya, kampanye kabar bohong tersebut "sengaja

dibuat untuk mempromosikan kepentingan teroris." Suu

Kyi mengatakan, militer justru "melindungi semua

penduduk" di negara bagian Rakhine. Suu Kyi menuding

PBB bekerjasama dengan teroris untuk membibit sikap

antipati terhadap pemerintahan resmi Myanmar.120

Kompas.com mengajak ingin menonjolkan bahwa kabar

yang diberitakan di media-media merupakan kabar hoax,

pemerintah Myanmar melindungi semua warganya dan

pemerintah Myanmar menganggap PBB membibit sikap antipati

terhadap pemerintah Myanmar Seperti yang dikatakan oleh

Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar.

2.3 Tematik

a. Detail

Detail pertama yang dipaparkan oleh Kompas.com adalah:

“Suu Kyi mengatakan, militer justru "melindungi semua

penduduk" di negara bagian Rakhine.”121

120

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 3,4 dan 14. 121

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 4.

 

Page 120: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

108

Kompas.com menyatakan bahwa menurut Aung San Suu

Kyi, pemimpin de facto Myanmar menepis semua kabar

mengenai korban Rohingya adalah kabar bohong yang dibuat

untuk kepentingan teroris. Keseluruhan detail yang digunakan

menyatakan sikap tidak setuju dan mengecam. Detail pertama,

Kompas.com seolah menguraikan fakta apa yang telah terjadi di

Myanmar.

Detail kedua, berikut teks berita Kompas.com:

“Pemerintahan Suu Kyi menepis tudingan tersebut dan

menolak memberikan visa bagi pejabat PBB yang

berkaitan dengan laporan tersebut.”122

Kompas.com melakukan penonjolan yang disengaja

seperti ada yang ditutup-tutupi dari pihak Myanmar bahwa

siapapun yang memberikan dan ingin memberitakan terkait

Rohingya, pihak Myanmar tidak memberi akses masuk untuk ke

negaranya. Dan pemerintah Myanmar justru balik menuding

mengenai berita yang telah tersebar bahwa PBB menjalin

kerjasama dengan teroris dan membuat masyarakat menjadi

antipati terhadap pemerintah Myanmar.

Dengan detail tersebut terlihat Kompas.com ingin

menunjukkan sikap pro terhadap pemerintah Myanmar karena

keseluruhan detail yang dijabarkan menyatakan berita tersebut

adalah kabar bohong yang dibuat kepentingan teroris.

122

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 13.

 

Page 121: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

109

b. Koherensi

Koherensi pada teks berita Kompas.com adalah:

“Suu Kyi mengecam penyebaran kabar hoax seputar

korban Rohingya seperti ulah Wakil Perdana Menteri

Turki, Mehmet Simsek, yang memuat foto jenazah korban

bencana dan perang di tempat lain, tapi mengklaimnya

sebagai korban Rohingya.”123

Kata “tapi” dalam kalimat ini menghubungkan fakta dari

dua proposisi yang bertentangan. Proporsi pertama foto yang

diunggah oleh wakil perdana menteri Turki Mehmet Simsek

adalah foto korban jenazah bencana dan perang di tempat lain.

Proporsi kedua adalah diklaim sebagai korban Rohingya. Dua

fakta ini bertentangan, namun keduanya dihubungkan dengan

kata “tapi”. Kutipan dalam teks Kompas.com menunjukkan

bahwa foto korban yang diunggah wakil perdana menteri Turki

Mehmet Simsek merupakan bukan foto korban Rohingya. Posisi

kata “tapi mengklaimnya sebagai korban Rohingya”

mempertegas bahwa foto tersebut foto korban Rohingya.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan Kompas.com adalah:

“Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi,

menilai, sentimen anti-Myanmar yang berkembang di

berbagai negara merupakan buah dari kampanye kabar

bohong (hoax) yang dibuat "untuk mempromosikan

kepentingan teroris”.124

123

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 7. 124

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 1.

 

Page 122: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

110

Bentuk kalimat tersebut berpola kalimat Deduktif, dimana

inti kalimat (umum) ditempatkan dibagian muka, kemudian

disusul dengan keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Tema inti dari teks tersebut memaparkan bahwa kabar

yang beredar mengenai korban Rohingya adalah kabar hoax yang

dibuat untuk kepentingan teroris. Selanjutnya Suu Kyi juga

mengecam para penyebar berita dan foto-foto hoax korban

Rohingya yang yang dilakukan Wakil Perdana Menteri Turki,

Mehmet Simsek.

Kutipan bentuk kalimat pada Kompas.com diambil dari

bagian lead. Hal ini menekankan Kompas.com mengecam aksi

para penyebar berita dan foto hoax korban Rohingya.

d. Kata Ganti

Kata ganti yang digunakan Kompas.com adalah:

“Pemerintahan Suu Kyi menepis tudingan tersebut dan

menolak memberikan visa bagi pejabat PBB yang

berkaitan dengan laporan tersebut. Dia malah balik

menuding PBB....”125

Kata “dia” yang digunakan Kompas.com menyatakan

pernyataan Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar.

Dengan kata ganti “dia”, Kompas.com ingin memberikan kesan

objektif bahwa pernyataan tersebut merupakan pernyataan

narasumber, bukan pernyataan subjektif media.

125

Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye

“Hoax”, Kompas.com.com, 6 September 2017, Paragraf 13.

 

Page 123: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

111

2.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata yang digunakan Republika.co.id ialah

”hoax”. Arti “hoax” menurut google translate adalah cerita

bohong, membohongi.126

Makna hoax yang digunakan

Kompas.com dari teks tersebut memiliki arti bahwa berita yang

beredar mengenai korban Rohingya adalah kabar bohong. Dalam

hal ini, Kompas.com ingin menonjolkan bahwa berita mengenai

korban Rohingya adalah kabar bohong.

b. Grafis

Dari segi grafis, Kompas.com mencoba memberikan

penekanan dengan membubuhkan kata mengoyak rasa

kemanusiaan. “Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir

dari Kampanye “Hoax” Judul diberi ketebalan yang berbeda

dari isi teks berita. Penggunaan huruf tebal yang terdapat pada

judul merupakan bagian yang sengaja dibuat mencolok, karena

ini untuk mendukung arti penting suatu pesan bahwasannya berita

yang telah beredar mengenai korban Rohingya adalah berita

hoax.

Disamping itu, penggunaan foto pada Kompas.com

dimana foto Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar

dengan caption Aung San Suu Kyi. Dalam hal ini Kompas.com

ingin menekankan bahwasannya Aung San Suu Kyi, pemimpin

126

https://translate.google.co.id/?hl=id#en/id/hoax diakses

tanggal 5 Agustus 2018 pukul 11:45

 

Page 124: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

112

de facto Myanmar yang memberikan pernyataan kabar hoax pada

berita 6 September 2017.

c. Metafora

Dalam paragraf 2, Kompas.com menggunakan pepatah

“gunung es raksasa” sebagai metafora. Pepatah ini berarti Bagian

yang tak terlihat dari gunung es jauh lebih besar daripada bagian

yang terlihat di atas air. Sedangkan makna kata tersebut dalam

konteks kalimat yang digunakan Kompas.com berarti masalah

yang terlihat sangat dibesar-besarkan bersumber dari informasi

palsu.

3 Analisis Hasil Temuan Berita Kompas.com 13

September 2017

3.1 Sintaksis

Dari analisis sintaksis, pandangan Kompas.com

ditunjukkan dalam skema atau bagan dalam berita. Judul

berita Kompas.com sangat jelas menunjukkan pandangan

Kompas.com yang menjelaskan bahwa pemerintah

Myanmar menolak klaim PBB tentang pembersihan etnis.

Judul merupakan aspek yang sangat menonjol dalam

pemberitaan, maka dengan judul Myanmar Tolak Klaim

Komisioner HAM PBB soal “Pembersihan Etnis” dapat

membuat pembaca menganggap tidak terjadinya

pembersihan etnis di Myanmar.

Hal ini terlihat dari bagaimana Kompas.com,

menyusun berita yang digunakan, dari lead yang menjadi

bagian terpenting menampilkan pernyataan Htin Lynn yang

 

Page 125: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

113

menjelaskan bahwa mereka menyalahkan geriliyawan

Rohingya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

Rakhine. Kemudian narasumber yang digunakan

menyatakan bahwa Militer Myanmar memerangi

gerilyawan Rohingya dan membantah menargetkan warga

sipil. Bahkan hingga akhir teks pemberitaan, Kompas.com

menutup berita dengan pernyataan Htin Lyyn yang

mengajukan keberatan kuat Myanmar atas penggunaan

istilah pembersihan etnis.

a. Headline

Headline berita Kompas.com “Myanmar Tolak Klaim

Komisioner HAM PBB soal “Pembersihan Etnis” dapat diartikan

bahwa penolakan terhadap berita yang beredar di media-media

yang memberitakan kekejaman militer Myanmar terhadap

muslim Rohingya di Myanmar.

Selain itu, judul “Myanmar Tolak Klaim Komisioner

HAM PBB soal “Pembersihan Etnis” menunjukkan sebagai sikap

yang diambil oleh Kompas.com dalam pemberitaan pembantaian

yang terjadi pada etnis muslim Rohingya. Dengan demikian dapat

menyimpulkan sikap pro Kompas.com terhadap pemerintah

Myanmar karena judul memberikan tingkat kemenonjolan yang

tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita.

 

Page 126: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

114

b. Lead

Lead pada teks berita Kompas.com ialah:

“Myanmar mengecam usulan Komisaris Tinggi PBB untuk

HAM (UNHRC) yang menyebut perlakuan negara itu

terhadap Muslim Rohingnya sebagai "pembersihan

etnis"”.127

Lead pada teks menggunakan what lead. What lead menjadi

penguat pernyataan Htin Lynn bahwa pemerintah Myanmar

mengecam usulan PBB yang menyebut militer Myanmar

melakukan pembersihan etnis terhadap muslim Rohingya. Lead

ini jelas menunjukkan pada pemahaman bahwa tidak ada yang

namanya pembersihan etnis pada muslim Rohingya. Hal ini

diperkuat dengan mengusung penyataan dari Htin Lyyn, Duta

Besar Myanmar untuk PBB. Kompas.com meletakan kasus

pembantaian dan kekerasan yang dialami etnis muslim Rohingya

bukan sebagai kasus pembersihan etnis.

c. Latar Informasi

Latar informasi yang digunakan pada pemberitaan ini

adalah:

“Utusan Myanmar untuk PBB menyalahkan gerilyawan

Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

127

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

1

 

Page 127: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

115

Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi kelompok

tersebut.”128

Latar Informasi ini merupakan pemicu kekerasan yang

dialami muslim Rohingya. Pernyataan dari Htin Lyyn, Duta

Besar Myanmar untuk PBB menguatkan bahwa geriliyawan

Rohingya lah sebagai pemicu kekerasan sehingga militer

Myanmar tidak mentolerir aksi kelompok tersebut.

Dengan latar informasi tersebut Kompas.com

menggunakan latar informasi bahwa militer Myanmar hanya

memerangi geriliyawan Rohingya dan tidak menargetkan warga

sipil. Sebagai strategi konstruksi untuk menunjukkan bahwa

pemicu kekerasan yang terjadi dari geriliyawan Rohingya.

d. Kutipan Narasumber

Dari kutipan narasumber Kompas.com atas kasus tragedi

kekerasan dan pembantaian pada etnis muslim Rohingya adalah:

“Duta Besar Myanmar untuk PBB, Htin Lynn,

mengatakan tuduhan tersebut tidak membantu dan salah.

"Istilah kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan

etnis membawa konotasi yang sangat serius,” katanya.129

Dalam hal ini Kompas.com memberikan ruang untuk

narasumber yang menolak berita bahwa telah terjadi pembersihan

etnis pada etnis muslim Rohingya yang dilakukan oleh

pemerintah Myanmar. Narasumber yang ditampilkan oleh

128

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

2 129

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

9

 

Page 128: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

116

Kompas.com berasal dari pihak pemerintah Myanmar, Aung San

Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar. Berdasarkan teks berita di

atas, alasan Kompas.com memilih narasumber dari pihak

Myanmar karena Kompas.com beranggapan bahwa yang

mengetahui kondisi sebenarnya di Myanmar adalah pihak

pemerintah Myanmar itu sendiri.

e. Pernyataan

Untuk memperkuat pernyataannya pihak Myanmar yang

membantah terjadi pembersihan etnis dan geriliyawan Rohingya

lah yang menjadi pemicu kekerasan di Myanmar, berikut teksnya:

“Utusan Myanmar untuk PBB menyalahkan gerilyawan

Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi kelompok

tersebut”130

Pernyataan yang selalu diulang-ulang oleh Kompas.com

merupakan salah satu cara untuk menunjukkan hal yang ingin

disampaikan oleh Kompas.com. Terlihat dari Kompas.com

mengutip penyataan Htin Lynn, Duta Besar Myanmar untuk

PBB. Hal tersebut menandakan bahwa pernyataan ini sangat

penting sehingga diulangi dan ingin mempertegas bahwa

pemerintah Myanmar menolak klaim PBB bahwa telah terjadinya

pembersihan etnis.

130

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

2

 

Page 129: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

117

f. Penutup

Dalam pemberitaan diakhiri dengan kutipan pernyataan

dari Htin Lynn, Duta Besar Myanmar untuk PBB adalah:

"Myanmar yang demokratis takkan pernah mentoleransi

kekejaman semacam itu. Saya ingin mengajukan

keberatan kuat Myanmar atas penggunaan istilah tersebut

oleh komisaris tinggi."131

Htin Lynn, Duta Besar Myanmar untuk PBB menolak

klaim bahwa telah terjadi pembersihan etnis muslim Rohingya.

Hal tersebut menandakan bahwa Kompas.com ingin menonjolkan

bahwa konflik ini bukan pembersihan etnis.

3.2 Skrip

Analisis skrip pada Kompas.com memenuhi unsur

5W+1H. Dalam teks Kompas.com unsur how lebih ditekankan.

Berikut teksnya:

“Myanmar yang demokratis takkan pernah mentoleransi

kekejaman semacam itu. Saya ingin mengajukan

keberatan kuat Myanmar atas penggunaan istilah tersebut

oleh komisaris tinggi.”132

Dalam hal ini, Kompas.com menunjukkan bahwa tidak

terjadi pembersihan etnis pada etnis Rohingya, bahkan

menyalahkan gerilyawan Rohingnya sebagai pemicu kekerasan

131

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

11 132

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

11

 

Page 130: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

118

di negara bagian Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi

kelompok tersebut.

3.3 Tematik

a. Detail

Detail yang dipaparkan oleh Kompas.com adalah:

“Utusan Myanmar untuk PBB menyalahkan gerilyawan

Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi kelompok

tersebut.”133

Kompas.com menyatakan bahwa menurut Htin Lyyn,

Duta Besar Myanmar untuk PBB menyalahkan geriliyawan

Rohingya sebagai pemicu kekerasan yang terjadi. Keseluruhan

detail yang digunakan menyatakan sikap menyalahkan dari pihak

muslim rohingya. Kompas.com seolah menguraikan fakta apa

yang telah terjadi di Myanmar.

Dengan detail tersebut Kompas.com jelas menyatakan

sikap pro terhadap pemerintah Myanmar karena keseluruhan

detail yang dijabarkan menyatakan bahwa berita tersebut tidak

ada unsur pembersihan etnis.

b. Koherensi

Koherensi pada teks berita Kompas.com adalah:

“Utusan Myanmar untuk PBB menyalahkan gerilyawan

Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

133

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

2.

 

Page 131: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

119

Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi

kelompok tersebut.”134

Kata “sehingga” merupakan koherensi yang mengandung

makna sebab-akibat. Kompas.com ingin menunjukkan bagaimana

dua fakta diabstraksikan dan dihubungkan melalui koherensi.

Kata sehingga pada kalimat tersebut ingin menekankan kepada

pembaca bahwa geriliyawan Rohingya lah penyebab aksi

kekerasan yang dilakukan militer Myanmar.

c. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat yang digunakan Kompas.com adalah:

"Myanmar yang demokratis takkan pernah mentoleransi

kekejaman semacam itu. Saya ingin mengajukan

keberatan kuat Myanmar atas penggunaan istilah tersebut

oleh komisaris tinggi." 135

Kalimat tersebut berpola kalimat Deduktif, dimana inti

kalimat (umum) ditempatkan dibagian muka, kemudian disusul

dengan keterangan tambahan (khusus) yang diposisikan

kemudian. Tema inti dari teks tersebut memaparkan bahwa

pemerintah Myanmar menolak dan mengajukan keberatan atas

penggunakan kata pembersihan etnis yang dikatakan komisaris

tinggi PBB.

134

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

2. 135

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

11.

 

Page 132: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

120

Kutipan bentuk kalimat pada Kompas.com diambil dari

bagian penutup. Hal ini menekankan Kompas.com menolak dan

mengajukan keberatan atas penggunakan kata pembersihan etnis.

d. Kata Ganti

Kata ganti Kompas.com ialah pada kalimat:

“Utusan Myanmar untuk PBB menyalahkan gerilyawan

Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara bagian

Rakhine, sehingga mereka tidak mentolerir aksi

kelompok tersebut.”136

Kata ganti “mereka” yang digunakan Kompas.com

menyatakan pernyataan Htin Lynn, Duta besar Myanmar untuk

PBB. Dengan kata ganti “mereka”, Kompas.com ingin

memberikan kesan objektif bahwa pernyataan tersebut

merupakan pernyataan narasumber, bukan pernyataan subjektif

media.

3.4 Retoris

a. Leksikon

Pemilihan kata yang digunakan Kompas.com ialah

”geriliyawan”. Arti “geriliyawan” dengan kata dasar “geriliya”

menurut KBBI adalah cara berperang yang tidak terikat secara

resmi pada ketentuan perang (biasanya dilakukan dengan

sembunyi-sembunyi dan secara tiba-tiba); perang secara kecil-

136

Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB soal

“Pembersihan Etnis”, Kompas.com.com, 13 September 2017, Paragraf

2

 

Page 133: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

121

kecilan dan tidak terbuka;137

Makna geriliyawan yang digunakan

Kompas.com dari teks tersebut memiliki arti bahwa geriliyawan

Rohingya lah pemicu awal terjadinya konflik.

b. Grafis

Dari segi grafis, Kompas.com mencoba memberikan

penekanan dengan membubuhkan kata mengoyak rasa

kemanusiaan. “Myanmar Tolak Klaim Komisioner HAM PBB

soal “Pembersihan Etnis” Judul diberi ketebalan yang berbeda

dari isi teks berita. Penggunaan huruf tebal yang terdapat pada

judul merupakan bagian yang sengaja dibuat mencolok, karena

ini untuk mendukung arti penting suatu pesan bahwasannya berita

yang telah beredar mengenai keberatan pemerintah Myanmar atas

penggunaan istilah pembersihan etnis.

Disamping itu, penggunaan foto pada Kompas.com

dimana foto Seorang perempuan pengungsi Rohingya yang

kelelahan menyentuh pantai dengan caption Seorang perempuan

pengungsi Rohingya yang kelelahan menyentuh pantai setelah

menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal

melalui Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Senin

(11/9). Kata kelelahan menyentuh pantai memiliki arti penting

bahwa banyaknya etnis muslim Rohingya yang mengungsi atau

menyelamatkan diri ke negara lain agar selamat dari serangan

militer Myanmar.

137

https://kbbi.web.id/gerilya diakses tanggl 5 Agustus 2018,

pukul 16:34

 

Page 134: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

122

C. Interpretasi

Dalam proses analisis, penelitian ini menggunakan analisis

teks berita dengan model framing Zhongdang Pan Gerald dan M.

Kosicki. Peneliti menemukan adanya perbedaan yang digunakan

oleh Republika.co.id dan Kompas.com dalam membingkai berita

tragedi pembantaian muslim Rohingya di Myanmar.

Dari keseluruhan analisis teks berita, Republika.co.id dan

Kompas.com mengembangkan bingkai dan kontruksi yang

berbeda mengenai pemberitaan tragedi pembantaian muslim

Rohingya di Myanmar, dalam pemberitaan ini Kompas.com

memberitakan tanggapan pihak Myanmar mengenai pembantaian

muslim Rohingya di Myanmar. Sedangkan Republika.co.id

dengan tegas memberitakan telah terjadi kekerasan dan

pembantaian yang terjadi pada etnis muslim Rohingya yang

dilakukan oleh militer Myanmar dan banyak pihak yang

mengecam tindakan pemerintah Myanmar.

Banyaknya etnis yang terdapat di Myanmar telah

menimbulkan konflik antara etnis mayoritas dan minoritas di

dalam negaranya. Etnis Rakhine dan etnis Rohingya yang hidup

di satu wilayah telah lama terlibat konflik yang mana etnis

Rohingya merupakan etnis muslim dan minoritas, sedangkan

etnis Rakhine merupakan etnis Buddha yang merupakan

mayoritas. Peran pemerintah kemudian dibutuhkan dalam

penanganan konflik yang semakin memperpanjang krisis

kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Namun, pada

kenyataannya Rohingya tidak mendapat perhatian dari

 

Page 135: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

123

pemerintah Myanmar malah mendapat perlakuan diskriminasi

dan menambah penderitaan etnis Rohingya.

Terkait framing berita tragedi pembantaian etnis muslim

Rohingya di Myanmar dari pemilihan narasumber.

Republika.co.id memilih mewawancarai narasumber Korps

Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI

JAYA), yaitu Moh. Taufik. Beliau mengecam aksi kekerasan dan

pembantaian umat Islam etnis Rohingya yang terjadi di wilayah

provinsi Rakhine Myanmar, aksi kekerasan dan pembantaian

tersebut tergolong ke dalam tragedi kemanusiaan yang sadis dan

keji. Aksi kekerasan dan pembantaian tersebut telah menelan

korban jiwa penyiksaan dan pembantaian ribuan anak-anak dan

balita, dan juga genoside etnis minoritas disamping itu pula anak

perempuan Rohingya diperkosa, rumah-rumah dan masjid-masjid

dibakar rata dengan tanah. Tidak kurang tiga ribu orang

melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. Belakangan ini jumlah

korban mencapai kurang lebih 800-an orang, termasuk

perempuan dan anak-anak. Di sini Republika.co.id memilih

mewawancarai dengan organisasi berlatar-belakang muslim,

dalam hal tersebut Republika.co.id terlihat ingin menggiring opini

masyarakat bahwa benar adanya terjadi pembantaian etnis

muslim rohingya seperti yang dikatakan Moh. Taufik. Sementara

Kompas.com memiliki kontruksi yang berbeda atas peristiwa

yang terjadi di Myanmar. Kompas.com memilih mengutip

pernyataan dari narasumber peraih nobel perdamaian yaitu Aung

San Suu Kyi, ia adalah pemimpin de facto Myanmar. Ia

menyatakan berita tragedi kemanusiaan terhadap muslim

 

Page 136: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

124

Rohingya buah dari kampanye kabar bohong (hoax) yang dibuat

untuk mempromosikan kepentingan teroris. Aung San Suu Kyi

mengecam penyebaran kabar hoax seputar korban Rohingya

seperti ulah Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek yang

memuat foto jenazah korban bencana dan perang di tempat lain,

tapi mengklaimnya sebagai korban Rohingya. Menurut

Kompas.com bahwa berita mengenai pembantaian yang terjadi

pada etnis muslim Rohingya ialah kabar bohong (hoax), ini

merupakan strategi Kompas.com yang ingin menunjukkan bahwa

tidak terjadi adanya pembantaian yang dilakukan militer

Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya seperti yang dikatakan

Aung San Suu Kyi selaku pemimpin de facto Myanmar.

Kompas.com menggunakan strategi dari sisi pengutipan

narasumber pada beritanya. Terlihat pada berita Kompas tanggal

6 September 2017 dan 13 September 2017 sama sama memiliki

unsur coverboth side. Dimana berita tersebut tidak hanya

mengutip dari narasumber yang pro terhadap pemerintah

Myanmar, tetapi juga mengutip narasumber yang kontra terhadap

pemerimtah Myanmar. Tetapi, coverboth side Kompas.com hanya

sebagai pembanding yang menguatkan pernyataan dari

pemerintah Myanmar. Republika.co.id lebih menggunakan

strategi penekanan yang lebih menjelaskan kronologi dan secara

detail menjelaskan kekerasan apa saja yang terjadi di Myanmar

yang dirasakan oleh etnis muslim Rohingya. Republika.co.id pada

beritanya selalu menyinggung bahwa praktek genosida

(pemusnahan etnis) sudah dilakukan oleh militer Myanmar

terhadap etnis muslim Rohingya. Detail ini penting untuk

 

Page 137: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

125

ditampilkan oleh Republika.co.id karena hal ini bertujuan untuk

bersimpati merasakan apa yang dirasakan oleh etnis muslim

Rohingya.

Terkait framing berita tragedi pembantaian etnis muslim

Rohingya di Myanmar dari pemilihan pendapat Organisai

Internasional PBB. Kasus yang terjadi pada etnis muslim

Rohingya menyita perhatian internasional, tidak terkecuali

organisasi PBB yang sudah memberikan pernyataan terkait

permasalahan yang terjadi pada etnis muslim Rohingya sebagai

kaum minoritas dengan militer Myanmar. Menurut isi berita dari

Republika.co.id mengenai pendapat PBB yang mereka kutip dari

pernyataan narasumber Dewan Hak Asasi Manusia PBB yaitu

Zeid Ra'ad al-Hussein. Ia mendesak Myanmar untuk mengakhiri

operasi keamanan terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar

merupakan contoh tindakan pembersihan etnis. Hal tersebut

Republika.co.id dalam beritanya membenarkan adanya

pembantaian dan Dewan HAM PBB menyatakan untuk segera

mengakhiri operasi militer. Masih dalam berita Republika.co.id

menurut ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Bangladesh

mengatakan bahwa tokoh-tokoh terkemuka di Myanmar dapat

diadili karena tindakan genosida di sebuah pengadilan

internasional. Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan

Teguh Firmansyah selaku Redaktur Republika Online

mengatakan:

“Ini sudah pelanggaran HAM dan PBB sudah menyoroti

itu. Yang saya lihat ini sudah menjadi pelanggaran HAM

 

Page 138: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

126

dan insiden yang sudah ribuan orang yang tidak

mendapatkan akses yang layak. Mereka disengaja

dibiarkan seperti itu agar mereka pergi dari Myanmar.

Kalau laporan PBB terjadi semacam pengusiran dan

upaya untuk pembantaian, kriminal.”138

Dengan demikian Republika.co.id ingin menunjukkan

sikap setuju bahwa operasi militer Myanmar adalah suatu

kejahatan yang patut diadili. Tentunya ini memiliki efek

penyudutan dan penilaian negatif terhadap pihak Myanmar.

Sedangkan Kompas.com dengan mengutip pernyataan

narasumber utusan Myanmar untuk PBB Htin Lynn memiliki

kontruksi yang bertentangan dengan Republika.co.id yaitu,

Myanmar menolak klaim komisioner HAM PBB soal

pembersihan etnis. Militer Myanmar mengatakan bahwa mereka

memerangi gerilyawan Rohingya dan membantah menargetkan

warga sipil yang mengakibatkan genosida dan menyalahkan

gerilyawan Rohingnya sebagai pemicu kekerasan di negara

bagian Rakhine. Myanmar mengecam usulan Komisaris Tinggi

PBB untuk HAM yang menyebut perlakuan negara itu terhadap

Muslim Rohingnya sebagai pembersihan etnis. Utusan Myanmar

untuk PBB menyalahkan gerilyawan Rohingnya sebagai pemicu

kekerasan di negara bagian Rakhine Myanmar. Dalam hal ini,

Kompas.com mencoba untuk menunjukkan bahwa pihak

Myanmar membantah pernyataan petinggi HAM PBB Zeid Raad

Al Hussein tentang terjadinya pembersihan etnis. Sedangkan

dalam beritanya Kompas.com mengatakan Utusan Myanmar

138

Wawancara pribadi dengan Teguh Firmansyah, Redaktur

Republika Online, Jakarta, 24 April 2018.

 

Page 139: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

127

untuk PBB yang menyalahkan gerilyawan Rohingnya sebagai

pemicu kekerasan di negara bagian Rakhine, sehingga mereka

tidak mentolerir aksi kelompok tersebut. Dalam hal ini tentunya

Kompas.com ingin menyampaikan konstruksi berita untuk

masyarakat bahwa ada penolakan dari pihak Myanmar mengenai

pernyataan Dewan HAM PBB.

Selanjutnya pembingkaian berita mengenai pemicu

pembantaian Rohingya di Myanmar, Republika.co.id dengan

narasumber Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla

memaparkan, konflik yang terjadi di Rakhine Myanmar tidak

hanya disebabkan oleh faktor agama namun juga terdapat

beberapa faktor lainnya seperti latar belakang sejarah, ekonomi,

dan politik. Sedangakan Kompas.com dengan narasumber Wakil

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan ada

perbedaan atas pemicu kerusuhan dengan yang dipaparkan Jusuf

Kalla, Daniel Johan menuturkan, kekerasan yang dialami warga

Rohingya di negara bagian Rakhine Myanmar bukan merupakan

konflik agama, terdapat konflik kepentingan ekonomi yang

melatarbelakangi peristiwa kekerasan tersebut. Tak hanya itu,

kepentingan ekonomi itu dibungkus agar seolah-olah yang terjadi

merupakan konflik antar-agama. Dalam hal ini, dalam isi berita

Kompas.com dan Republika.co.id sama-sama mengatakan bahwa

faktor terjadinya konflik bukan hanya antar agama saja, tetapi

karena faktor ekonomi, latar belakang sejarah dan politik. Tetapi,

Kompas.com lebih menekankan faktor kepentingan ekonomi dan

politik yang menjadi faktor utama konflik. Berdasarkan hasil

 

Page 140: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

128

wawancara pribadi, analisa diatas sejalan dengan pernyataan

Bapak Ervan Handoko, selaku Redaktur Internasional

Kompas.com:

“Kita melihat itu sebagai konflik, kami tidak pernah

mengatakan ini sebagai konflik agama, karena siapapun

yang melakukan ketidakadilan kita berusaha

mengungkapkan itu. Karena kita juga tidak bisa langsung

ke sana melainkan melalui sumber kedua dan kita

berusaha lebih seimbang. Kami berusaha pembaca

memahami bahwa konflik-konflik di negara islam tidak

melulu soal agama.”139

Media mengkonstruksi berita dengan cara tertentu

sehingga masyarakat melihat sebuah realitas dari pandangan yang

berbeda-beda sesuai dengan cara pandang media. Republika.co.id

dan Kompas.com memandang tragedi pembantaian etnis muslim

Rohingya di Myanmar dengan cara yang berbeda,

mengkontruksinya dengan cara mereka masing-masing sehingga

menghasilkan pemaknaan yang berbeda. Berita di media massa

tidak sepenuhnya menggambarkan realitas yang sesungguhnya,

karena berita ada melalui proses panjang yang didalamnya

terdapat pertarungan kepentingan dan ideologi. Posisi dilematis

media inilah yang seharusnya menjadi alasan pembaca untuk

kritis terhadap isi pemberitaan di media massa.

Pembingkaian kedua media ini juga nampak dari

pernyataan narasumber yang ditampilkan. Baik Republika.co.id

maupun Kompas.com keduanya terindikasi adanya ketidak-

139

Wawancara pribadi dengan Ervan Hardoko, Redaktur

Internasional Kompas.com, Solo, 1 Juni 2018.

 

Page 141: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

129

berimbangan dalam pemberian ruang kepada masing-masing

pihak secara proporsional. Republika.co.id mengambil

narasumber yang membela kaum muslim Rohingya sedangkan

Kompas.com dari pihak pemerintah Myanmar dan kalangan yang

berkeyakinan Buddha.

 

Page 142: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

130

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisa teks berita Republika.co.id dan

Kompas.com maka dapat disimpulkan hasil analisis konstruksi

pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar pada media

online Republika.co.id dan Kompas.com edisi September 2017

dengan menggunakan model analisis Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki.

Republika.co.id dan Kompas.com memandang tragedi

pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar dengan cara

yang berbeda, mengkontruksinya dengan cara mereka masing-

masing sehingga menghasilkan pemaknaan yang berbeda.

Framing Republika.co.id dalam pemberitaannya lebih

menekankan pada aspek kasus kemanusiaan, kekerasan dan

pelanggaran HAM sebagai pemicu utama terjadinya pembersihan

etnis muslim Rohingya. Sedangkan framing Kompas.com dalam

cenderung menyoroti dari aspek politik, ekonomi dan kebijakan

pemerintah Myanmar. Dan Kompas.com membingkai kekerasan

dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis

muslim Rohingya ialah berita hoax.

 

Page 143: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

131

B. Saran

1. Republika.co.id dan Kompas.com diharapkan dapat

meningkatkan kualitas berita yang berlandaskan asas kode

etik jurnalistik, obyektif serta menitik beratkan pada

realitas yang ada dalam membuat suatu berita sehingga

tidak menimbulkan anggapan negatif oleh para pembaca.

2. Khalayak juga dituntut lebih selektif dan kritis dalam

melihat dan memahami sebuah berita. Hal ini agar

masyarakat tidak mudah terprovokasi dan tidak

menimbulkan aksi spontan akibat pemahaman yang

dangkal terhadap suatu berita.

 

Page 144: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

132

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agus Salim. 2001. Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin

Guba dan Penerapannya. Yogyakarta: PT Tiara Wacana

Yogya.

Alo Liliweri,M,S. 2009. Prasangka & Konflik: Komunikasi

Lintas Budaya Masyarakat Multikultural. Yogyakarta:

LkiS.

Asep Syamsul, M. Romli. 2008. Kamus Jurnalistik. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media Cet. Ke-1.

Burhan Bungin, 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Pranada Media Group.

Burhan Bungin. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta:

Prenada Media Group.

Drs. Alex Sobur, M.Si. 2012. Analisis Teks Media. Bandung

Penerbit: PT Remaja Rosdakarya.

Engkus Kuswanto, M.S, 2008. Etnografi Komunikasi: Suatu

Pengantar dan Contoh Penelitiannya.

Eni Setiati, 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan.

Yogyakarta: Andi Publisher.

Eriyanto. 2002. Analisa Wacana dengan Analisis teks Media.

Yogyakarta :LKIS.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing : Konstruksi, Idiologi dan

politik media. Yogyakarta:Lkis.

Husnun N Djuraid. 2009. Panduan Menulis Berita. Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Ishak dkk. 2011. Metodologi dalam Penelitian Komunikasi.

Yogyakarta: Aspikom.

 

Page 145: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

133

John M. Echols dan Hasan Shadily. 2005. English Indonesia

Dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusumaningrat. 2006. Jurnalistik, Teori, dan Praktek. Bandung :

Rosdakarya

Luckman, Thomas dan Berger, Peter L. The Social Construction

of Reality, A Treatise in The Sosiological of Knowledge.

Jakarta: LP3ES.1990.

Maria Assumpta Rumanti. 2005. Dasar-Dasar Publik Relation

Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo

Moleong , Lexy J. 1997. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho Bimo, Eriyanto dan Frans Surdiasis. 1999. Politik

Media Mengemas Berita. Yogyakarta; Institut Study

Arus Informasi.

Nurudin. 2004. Komunikasi massa. Malang: CESPUR 2004.

Rusmin Tumanggor, dkk., 2010. Panduan Pengelolaan Konflik

Etnoreligius: Dengan Pendekatan Riset Aksi

Partisipatori. Kemenag.

Septiawan Santana K. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Totok Djuroto. 2000. Manejemen Penerbitan Pers. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

 

Page 146: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

134

Website

http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41149698

https://beritagar.id/artikel/berita/catatan-catatan-penting-krisis-

rohingya

https://www.kompas.com

http://www.republika.co.id

https://kbbi.web.id/

https://translate.google.co.id/

http://www.fauzanalrasyid.com/2011/05/peran-media-dalam-

memberitakan-konflik.html

 

Page 147: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

135

 

Page 148: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

Transkip Wawancara

Dengan : Teguh Firmansyah

Jabatan : Redaktur Republika Online

Hari / Tanggal : Selasa, 24 April 2018

Lokasi Wawancara : Kantor Republika – Jakarta Selatan

1. Apakah Karakter Penulisan berita Republika.co.id dengan

Media Cetaknya?

Jawab: ROL itu merupakan bagian dari holding republika secara

keseluruhan, saya jelaskan dulu, kita punya yang namanya

newsroom yaitu kantong beritanya republika. newsroom itu ada

newsroom republika online dan republika Koran. Reporter itu

dibawah newsroom. Khusus di online kita mempunyai TIM

BUSER yaitu khusus wartawan online dan TIM BUser dibawah

naungan ROL langsung, bukan newsroom. Tujuannya agar cepat.

Karakter penulisan online untuk yang sekarang masih bisa satu

narasumber, satu background. Beda dengan Koran, Koran harus 2

narasumber atau lebih. Ini yang membedakan di online dan di

Koran saat ini. Ke depannya nanti akan dibuat perubahan seperti di

koran yaitu 2 narasumber atau lebih dan Cover Both Side. Sehingga

beritanya bisa lebih panjang. Itulah yang membedakan secara

teknik. Dan online memburu kecepatan dalam menyebarkan berita.

Paling tidak 2000 karakter sudah bisa dijadikan satu berita.

2. Adakah ciri khas mengenai gaya penulisan yang dimiliki

Republika.co.id?

Jawab: Republika.co.id mempunyai Buku Gaya. jadi modelnya

straight news (berita keras atau hard news seperti kebakaran,

pembunuhan dll) sedangkan untuk featured bersifat kemanusiaan,

leadnya itu bisa seperti tulisan sastra. Untuk gaya bahasa hard news

model straight news. Biasanya 2 kalimat langsung kutipan.

Misalnya “Militer Myanmar membakar camp Rohingya pada

sabtu. Pembakaran itu dilandasi oleh....” setelah itu baru kutipan.

Itulah yang membedakan kami dengan media asing seperti routers.

Berita straight news lalu dia memberikan background yang banyak.

Kasih framing banyak di atas baru kutipan di bawah. Media-media

lain kayak Kompas ataupun Tempo mempunyai gaya bahasa

 

Page 149: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

masing masing. Untuk gaya bahasa kita, Jelas, tegas, langsung dan

bisa dimengerti oleh pembaca.

3. Bagaimana kebijakan redaksinya dan apa perbedaan

kebijakan redaksi pada Republika.co.id dengan media

cetaknya?

Jawab: ROL sama Koran itu memang beda struktur dalam

kepemimpinan. Tapi biasanya secara otoriter masih dalam satu

redaksi yaitu pemimpin redaksi Republika. Jadi, kebijakan ROL itu

kadang kadang sedikit berbeda tetapi secara garis besar khusus

Rohingya itu adalah sama didasari 2 hal, kemanusiaan dan

solidaritas muslim. Boleh dibilang untuk isu isu muslim tidak jauh

beda dan sama. Kalau politik lebih selektif di Koran. Sedangkan di

ROL tidak sepadat di Koran karena memburu kecepatan berita.

Kalau di online bisa membuat berita banyak sedangkan di Koran

spacenya sedikit jadi lebih selektif.

4. Bagaimana proses pembuatan berita dari ide awal berita

sampai menjadi sebuah berita di Republika.co.id khususnya

terkait isu internasional?

Jawab: Punya group sendiri di whatsapp dan redaktur sudah

melisting berita apa saja yang akan diliput oleh reporter. Dan

malam hari sudah ada penugasan. Yang menugasi redaktur.

Redaktur Koran bisa menambahkan issue. Baru diberikan ke

newsroom lalu disampaikan langsung ke reporter. Jika issuenya

penting langsung menggunakan TIM BUSER.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan

berita hingga ditampilkan di situs?

Jawab: Repoter pagi menerjemahkan biasa hanya 30 menit sudah

menjadi tulisan dan setelahnya di edit oleh saya. Total 40 menit

sudah siap untuk dipublish di web. 2000 sampai 2500 karakter.

Berbeda dengan Koran. Jika terjadi kesalahan dalam ROL bisa

diedit. Dan kita mempunyai tools sendiri jika terjadi kesalahan

langsung bisa diedit.

6. Berapa jumlah pengakses Republika.co.id perharinya?

Jawab: Range hampir 800-1juta viewrs. Jika ada issue tertentu atau

viral 1 berita bisa 3-5juta viewrs.

 

Page 150: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

7. Bagaimana Republika.co.id mengolah dan mengemas berita

terkait isu internasional?

Jawab: Kami mengolah dan mengemas tentunya berita tentang

Negara islam seperti di timur tengah, Negara muslim sebagai

pattern kita. Pokoknya yang terkait dengan islam. Kadang berita

unik bahkan viewersnya lebih banyak dibanding berita formal

lainnya.

8. Bagaimana Republika.co.id memandang isu internasional

yang terkait dengan negara-negara islam?

Jawab: Masalah Rohingya sudah lama yang tidak bisa dilihat

sekedar agama tetapi juga ras. Orang orang Myanmar tidak mau

menerima dan tidak menganggap bahwa etnis muslim Rohingya

bagian dari Myanmar melainkan mereka adalah pendatang.

Kesalahan dari pemerintah Myanmar tidak mampu

mengakomodasi etnis yang berbeda. Dan di Myanmar bukan hanya

etnis Rohingya saja tetapi masih banyak lagi etnis dan hingga kini

bertikai. Maka dari itulah sering terjadi konflik. Mereka tidak

mensupport secara ekonomi dan infrastruktur di daerah-daerah

Rohingya. Kemudian pembantaian yang terjadi di Rohingya,

memang kebanyakan saksi dari pembantaian tersebut ialah korban

korban yang mengalami penyiksaan. Sedangkan dari pemerintah

Myanmar masih sangat tertutup dengan media media luar dan

sangat tertutup menerima bantuan dari luar, maka dari itu kami juga

sangat kesulitan untuk menkonfirmasi kebenaran berita dari cerita

yang ada. Pernah ada wartawan BBC mengungkapkan bagaimana

militer Myanmar merekayasa upaya agar mereka tidak terpojok dan

itu diungkap oleh BBC. Dari sisi kemanusiaan inilah yang ingin

kita kritisi, bukan hanya asia saja yang mengkritisi tetapi PBB juga

ikut mengkritisi.

9. Sebagai media yang dianggap berideologikan islam, apa yang

sudah Republika.co.id lakukan terkait isu internasional

konflik etnis muslim Rohingya di Myanmar ?

Jawab: Mengirim bantuan, peliputan, ikut dalam kegiatan seminar

sebagai moderator dalam acara aksi Rohingya. Kita suppport dalam

hal peliputan.

 

Page 151: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

10. Menurut anda, hal penting apa yang dapat disampaikan

kepada masyarakat terkait isu konflik etnis muslim Rohingya

di Myanmar ?

Jawab: Pertama bahwa muslim Rohingya mereka menderita. Dan

secara pendidikan mereka sangat perlu dibantu. Di sisi kehidupan

sosial mereka hidup sangat tidak layak karena di diskriminasi

seperti sulitnya mendapat bantuan dari luar. Tindakan paksa oleh

militer dengan alasan ada kelompok Rohingya yang menyerang

camp militer di Myanmar , alasan ini milter Myanmar sampaikan.

Tapi pertanyaannya sampai sekarang, mana milisinya? Tidak ada

milisinya hingga saat ini. Masyarakat Rohingya secara pendidikan

sangat minim, jika ada terjadi perlawanan sangat susah mungkin

hanya 1-2 orang aja. Inilah yang memang terjadi adanya

diskriminasi dan kekerasan atau hampir seperti genosida. Tetapi

bukan genosida.

11. Berdasarkan kriteria apa Republika.co.id memilih

narasumber berita yang ingin diangkat?

Jawab: Yang mempunyai otoritas, Auu San su kyi lah yang

mempunyai otoritas. Dari PBB ada pihak PBB yang meliput

langsung seperti Kofi Annan. Mereka berhak berbicara tentang

Rohingya. Untuk sisi kemanusiaan bisa menggunakan narasumber

dari ACT seperti berapa pengungsi dan lain lain. Jika di Indonesia

bisa langsung tanya dengan kemenlu dan pihak istana apa

tanggapan dan bantuan apa saja yang dilakukan untuk muslim

Rohingya, itulah yang ditanyakan ke Kemenlu.

12. Bagaimana Republika.co.id menyikapi atau menilai sebuah isu

konflik sosial ataupun SARA, terutama terkait konflik etnis

muslim Rohingya di Myanmar ?

Jawab: Kita tidak ingin apa yang terjadi isu sara yang ada di sana,

masuk ke sini. Maka dari itu kami Cover Both Side dengan

beberapa narasumber. Seperti ketua perhimpunan Buddha dan kita

juga minta tanggapan Romo dan kita minta tanggapan dengan para

lintas agama. Dan mereka menanggapi bahwa ini adalah persoalan

kemanusiaan yang harus ditanggapi oleh pemerintah. Karena

pengusiran yang sudah sangat besar-besaran. Dan kita tidak ingin

membawa isue di luar sana sehingga umat buddha di sini dilakukan

diskriminatif. Kita arahkan tidak ingin membawa isu sara di luar

 

Page 152: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

masuk ke sini dengan memberi judul yang tidak mengkronfotasi

warga. Dan yang penting adalah Cover Both Side.

13. Mengapa dalam teks berita Republika.co.id, lebih banyak

menempatkan informasi tentang pelaku penyerangan atau

aktor penyebab konflik etnis muslim Rohingya di Myanmar ?

Jawab: Karena memang fokus kita kan di pelaku si militer. Inilah

yang harus dikritisi sikap militer dan peran Aung San Suu Kyi

sebagai peraih nobel perdamaian dan lebih banyak menyoroti dan

mengkritisi si Aung San Suu Kyi karena dia hanya diam. Dan saya

tidak bisa mempresentasekan berapa banyak berita yang saya

angkat mengenai pemerintah dan masyarakat Rohingya. Tapi

paling tidak kami sangat concern apa yang sudah dilakukan militer

Myanmar terhadap masyarakan Rohingya.

14. Mengapa seolah Republika.co.id justru terkesan memberikan

penilaian positif kepada masyarakan etnis muslim Rohingya,

dengan menjabarkan informasi bahwa telah terjadi genosida

dan kekerasan pada etnis muslim Rohingya?

Jawab: Karena untuk Genosida sendiri kita mendapatkan laporan

dari PBB. Jika genosida resikonya banyak dan harus ada tim PBB

khusus yang dikeluarkan.

15. Bagaimana tanggapan Republika.co.id jika ada media yang

menilai bahwa konflik etnis muslim Rohingya ini merupakan

tindak pidana kriminal bukan pelanggaran terhadap HAM?

Jawab: Ini sudah pelanggaran HAM dan PBB sudah menyoroti itu.

Jika media lain kebijakan redaksional masing-masing saya tidak

bisa mencampurinya. Tapi yang saya lihat ini sudah menjadi

pelanggaran HAM dan insiden yang sudah ribuan orang yang tidak

mendapatkan akses yang layak. Mereka disengaja dibiarkan seperti

itu agar mereka pergi dari Myanmar. Kalau laporan PBB terjadi

semacam pengusiran dan upaya untuk pembantaian, kriminal.

16. Mengapa Republika.co.id menempatkan narasumber dari

organisasi atau tokoh islam lebih dominan dari pihak non

Islam ketika membahas konflik yang terjadi di Myanmar

terkait pembantaian etnis muslim?

 

Page 153: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

Jawab: Sebetulnya kita komunitas muslim tetapi kita Cover Both

Side. Kita kan punya frame maka dari itu kita Cover Both Side dan

itu penting.

17. Apa harapan penulis tentang pemberitaan konflik etnis

muslim Rohingya di Myanmar ?

Jawab: Proses yang paling memungkinkan ialah memulangkan

kembali masyarakan Rohingya dari bangladesh dan negara-negara

lain untuk pulang ke Myanmar . Dan Myanmar mau menerima

mereka juga memberikan akses yang layak, kesehatan, pendidikan

dan infrastruktur di daerah Rakhine sehingga tidak terjadi

diskriminasi. Dan proses Asimilasi antara masyarkat, pemerintah

juga bantu itu sebagai mediator bukan memanasi. Karena

pemerintah punya tanggung jawab.

18. Bagaimana cara Republika.co.id dalam menjaga objektivitas

suatu berita yang dibuat?

Jawab: Berdasarkan fakta dan Cover Both Side, jika ada berita

yang menyudutkan seseorang atau kelompok tertentu. Dan jika isu

SARA sangat hati hati karena sangat sensitif.

 

Page 154: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 155: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 156: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 157: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 158: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

Transkip Wawancara

Dengan : Ervan Hardoko

Jabatan : Editor Internasional

Hari/Tanggal : Jumat, 1 Juni 2018

Lokasi Wawancara : Kantor Tribun News Solo – Jawa

Tengah

1. Apakah Karakter Penulisan berita Kompas.com?

dengan Media Cetaknya?

Jawab: Membuat judul semenarik mungkin dan

menghindari bahkan dilarang untuk mengambil judul berita

yang click bait.

2. Adakah ciri khas mengenai gaya penulisan yang dimiliki

Kompas.com?

Jawab: Kita menyampaikan berita aktual, dan menarik

untuk dibaca oleh masyarakat indonesia. Tidak harus politik

terus.

3. Bagaimana proses pembuatan berita dari ide awal berita

sampai menjadi sebuah berita di Kompas.com

khususnya terkait isu internasional?

Jawab: Prosesnya melalui menerjemahkan berita dari pihak

kedua dan harus mengerti konteksnya, jika tidak mengerti

konteksnya berbahaya. Maka dari itu kami tidak berpendapat

apa-apa karena kami mendapatkan berita mentah dari pihak

kedua.

4. Berapa jumlah pengakses Kompas.com perharinya?

Jawab: Real time 20ribu pembaca Kompas.com, kalau tidak

salah dalam sebulan 30 juta pembaca, tetapi untuk bisa lebih

jelasnya lagi bisa kroscek lagi.

5. Bagaimana Kompas.com memandang isu internasional

yang terkait dengan negara-negara islam?

Jawab: Kita melihat itu sebagai konflik, kami tidak pernah

mengatakan ini sebagai konflik agama, karena siapapun

 

Page 159: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

yang melakukan ketidakadilan kita berusaha

mengungkapkan itu. Karena kita juga tidak bisa langsung ke

sana melainkan melalui sumber kedua dan kita berusaha

lebih seimbang. Bahkan kita juga tidak mendukung

kebijakan donald trump. kita juga memberitakan orang

orang yang mengkritik kebijakan donald trump. Kami

berusaha pembaca memahami bahwa konflik-konflik di

negara islam tidak melulu soal agama.

6. Menurut anda, hal penting apa yang dapat disampaikan

kepada masyarakat terkait isu konflik etnis muslim

Rohingya di Myanmar?

Jawab: Bahwa itu bukanlah konflik agama.

7. Mengapa dalam teks berita Kompas.com, lebih banyak

menempatkan informasi tentang menepis penyebab

terjadinya pembantaian etnis muslim Rohingya di

Myanmar?

Jawab: Ya karena saat bulan September itu memberitakan

fakta yang terjadi seperti itu.

8. Mengapa seolah Kompas.com justru terkesan

memberikan penilaian negatif kepada masyarakat etnis

muslim Rohingya, dengan menjabarkan informasi

bahwa geriliyawan Rohingya sebagai pemicu konflik?

Jawab: Kami tidak memberikan penilaian negatif, karena

kami mengungkapkan sesuai fakta yang kita dapatkan.

Kalau beritanya kami menganggap rohingya yaitu negatif,

kami tidak akan mengangkat isu dari sumber pemerintah.

Kalau kami benci tidak akan kami muat.

9. Bagaimana Kompas.com memilih narasumber terkait

konflik etnis muslim di Myanmar?

Jawab: Yang memiliki kredibilitas yang baik seperti dari

kedutaan, OKI, NU dan Muhammadiyah sebagai Organisasi

Islam yang terpercaya.

 

Page 160: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

10. Bagaimana cara Kompas.com dalam menjaga

objektivitas suatu berita yang dibuat?

Jawab: Kami mewawancara sumber-sumber yang memiliki

kredibilitas tinggi dan terpercaya

11. Apakah Kompas.com menerjunkan langsung Reporter

ke Rohingya?

Jawab: Kita tidak menerjunkan reporter kesana, karena

biayanya sangat mahal biarpun hanya menugaskan 1 orang.

Maka dari itu kami mengambil dari sumber kedua dan

berlangganan yang mana itu berbayar ke kantor berita

internasional

 

Page 161: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 162: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 163: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih

 

Page 164: KONSTRUKSI PEMBERITAAN PEMBANTAIAN ETNIS MUSLIM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42343/1/RONI... · pelanggaran HAM yang terjadi pada etnis muslim Rohingya lebih