14
KONSERVASI AIR TANAH DI CAT MOJOKERTO Wahyudi JS, Eman Agus Tunggal P, Elliud De Jesus Gomes

Konservasi Air Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konservasi Air Tanah

Citation preview

Page 1: Konservasi Air Tanah

KONSERVASI AIR TANAH DI CAT MOJOKERTO

Wahyudi JS, Eman Agus Tunggal P, Elliud De Jesus Gomes

Page 2: Konservasi Air Tanah

Latar belakang

Air tanah merupakan sumber daya air yang mempunyai nilai strategis dan berperan penting bagi pemenuhan hajat hidup orang.

Air tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), namun untuk pembaharuannya membutuhkan waktu geologi relatif lama yang bergantung oleh berbagai aspek, antara lain : kondisi daerah resapan, iklim, karakteristik, akuifer

Oleh karena itu perlu dilakukan konservasi air tanah

Page 3: Konservasi Air Tanah

permasalahan

Pemanfaatan air tanah pada daerah dimaksud semakin meningkat dan disisi lain angka resapan semakin menurun akibat banyaknya daerah resapan yang beralih fungsi, sehingga akan mengancam kwantitas air tanah.

Kegiatan sektor industri semakin berkembang pesat sehingga dapat meningkatkan sumber pencemaran yang dapat terpengaruh terhadap kualitas air tanah.

Pengelolaan air tanah belum berjalan secara optimal karena belum adanya peta zonasi konservasi sebagal dasar kegiatan konservasi air tanah.

Page 4: Konservasi Air Tanah

Maksud dan tujuan

mengetahui zona perlindungan air tanah yang meliputi daerah imbuhan air tanah dan zona pemanfaatan air tanah, terdiri dan zona aman, rawan, krirtis dan rusak.

mewujudkan bahan acuan untuk perlindungan dan pelestanian air tanah, pengawetan air tanah serta pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air tanah.

Page 5: Konservasi Air Tanah

• Menjaga daya dukung dan fungsi daerah

imbuhan air tanah

• Melakukan rekayasa teknologi resapan air tanah di daerah imbuhan air tanah

• Mewajibkan membuat sumur resapan di daerah imbuhan kepada pemohon SIPA dengan debit besar (diusulkan > 50 m3/hari)

Page 6: Konservasi Air Tanah

Dalam wilayah Kab / KotaLintas wilayah Kab / KotaLintas wilayah Propinsi

Page 7: Konservasi Air Tanah

Penurunan muka

air tanah

Penurunan kualitas

Air tanah < 40 % 40 - 60 % 60–80 % > 80 %Amblesan

tanah

ZPT < 1.000 mg/l

DHL < 1.000 mikromhos/cm

Aman

ZPT 1.000 – 10.000 mg/l

DHL 1.000 – 1.500 mikromhos/cm

Rawan

ZPT 10.000 – 100.000 mg/l

DHL 1.500 – 5.000 mikromhos/cm

Kritis Kritis

ZPT > 100.000 mg/l

DHL > 5.000 mikromhos/cm

Logam berat dan Bahan Beracun Berbahaya (B3)

Rusak

Tael 5.1 : Matriks penentuan kriteria kerusakan kondisi dan lingkungan air tanah (Panduan Teknis Konservasi Air Tanah, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2004)

Page 8: Konservasi Air Tanah

-160

-140

-120

-100

-80

-60

-40

-20

0

20Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Ton

gas

Sum

bera

sih

Sum

bera

sih

Sum

bera

sih

Lece

s

Lece

s

Lece

s

Lece

s

Ban

tara

n

Ban

tara

n

Pai

ton

Pai

ton

Pai

ton

Pai

ton

Won

omer

to

Won

omer

to

Gad

ing

Kra

ksaa

n

Kra

ksaa

n

Lokasi

Muka air tanah (MAT)

Kedalaman sumur

Saringan atas (top screen)

Saringan bawah (bottom screen)

Muka tanah

Batas penurunan MAT rawan (posisi top screen)

Ked

alam

an [m

]

Page 9: Konservasi Air Tanah

Muka air tanah (MAT) sumur gali

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Lokasi

MAT[ m bmt ]

Page 10: Konservasi Air Tanah

Kesimpulan

Page 11: Konservasi Air Tanah

1. Zona konservasi daerah lepasan (discharge area) air tanah

1.1 Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan dan potensi tinggi pada akuifer tertekan.

1.1.1) Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan optimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 20 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga

1.1.2) Zona aman potensi tinggi pada akuifer tertekan (dalam) a) Kedalaman akuifer yang disadap 40-150 meter b) Debit pengambilan optimum 20 l/dtk/sumur (72 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 210 m. c) Prioritas pertama untuk penggunaan air minum dan rumah tangga, untuk keperluan lain (industri, irigasi, dan lain-lain) harus dilengkapi dengan uji sumur/akuifer setempat.

Page 12: Konservasi Air Tanah

1.2. Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan dan tertekan.

1.2.1) Zona aman potensi sedang pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan optimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 20 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga

1.2.2) Zona aman potensi sedang pada akuifer tertekan (dalam) a) edalaman akuifer yang disadap 40-120 meter b) Debit pengambilan maksimum 5 l/dtk/sumur (18 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 300 m.

• Prioritas pertama untuk penggunaan air minum dan rumah tangga, untuk keperluan lain (industri, irigasi, dan lain-lain) harus dilengkapi dengan uji sumur/akuifer setempat.

Page 13: Konservasi Air Tanah

1.3. Zona aman potensi rendah pada akuifer tak tertekan dan tertekan. 1.3.1) Zona aman potensi rendah pada akuifer tak tertekan (dangkal) a) Kedalaman akuifer sampai 20 meter b) Debit pengambilan maksimum 0,1 l/dtk/sumur (0,4 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 30 m. c) Khusus diperuntukkan bagi air minum dan rumah tangga

1.3.2) Zona aman potensi rendah pada akuifer tertekan (dalam) a) Kedalaman akuifer yang disadap 40-100 meter b) Debit pengambilan maksimum 2 l/dtk/sumur (7,2 m3/jam/sumur) dengan jarak minimum antarsumur 300 m.

•Terutama untuk penggunan air minum dan rumah tangga

Page 14: Konservasi Air Tanah

2. Zona konservasi daerah imbuhan (recharge area) air tanah Merupakan daerah utama pasokan air tanah terutama untuk akuifer tertekan dan beberapa sumber mata air.

•Hanya diperutukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga•Debit pengambilan maksimum 2 l/dtk/sumur atau (7,2 m3/jam/sumur)