Konsep Sistitis 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    1/8

    A. TINJAUAN TEORI

    1. Pengertian

    Uretro Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh penyebaraninfeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung

    kemih ( refluks urtrovesikal ), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.(Suzane, C.

    Smelzer. Keperawatan medikal bedah vol. 2. hal.1432)

    Uretro Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang menyerang pada pasien wanita, dimana

    terjadi infeksi olehEscherichia Coli.(Lewis.Medical Surgikal Nersing. Hal 1262)

    Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan umursetiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas

    seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang gagal

    berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita lebih

    pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

    seminal.

    Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

    kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

    kandung kemih. Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

    prostat yang terinfeksi,epididimitis, atau batu pada kandung kemih.

    2. Klasifikasi

    Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;

    1. Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadikarena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura

    uretra.

    2. Cystitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

    misalnya uretritis dan prostatitis.

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    2/8

    3. Etiologi

    Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli yang dapat menyebabkan

    kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau kalkuli.

    Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan

    pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksitanpa komplikasi.

    Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada infeksi-infeksi rekuren

    dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung dengan manipulsi urologis, kalkuli atau

    obstruksi.

    Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra atau dari meatus terusnaik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan

    karena infeksi E.coli.

    Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, atau oleh karena adanya urine

    sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi

    dari usus.

    Jalur infeksi

    Tersering dari uretra, uretra wanita lebih pendek membuat penyalkit ini lebih sering

    ditemukan pada wanita

    Infeksi ginjalyan sering meradang, melalui urine dapat masuk kekandung kemih.

    Penyebaran infeksi secara lokal dari organ laindapat mengenai kandung kemih misalnya

    appendiksiti

    Pada laki-laki prostat merupakan sumber infeksi.

    4. Patofisiologi

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    3/8

    Cystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang secara umum disebabkan oleh

    bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli peradangan timbul dengan penjalaran secara

    hematogen ataupun akibat obstruksi saluran kemih bagian bawah, baik akut maupun kronik

    dapat bilateral maupun unilateral.Kemudian bakteri tersebut berekolonisasi pada suatu tempat

    misalkan pada vagina atau genetalia eksterna menyebabkan organisme melekat dan berkolonisasi

    disuatu tempat di periutenial dan masuk ke kandung kemih.

    5. Manifestasi Klinis

    Uretro Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :

    Disuria (nyeri waktu berkemih) karena epitelium yang meradang tertekan

    Peningkatan frekuensi berkemih

    Perasaan ingin berkemih

    Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam urin)

    Nyeri punggung bawah atau suprapubic

    Demam yang disertai hematuria (danya darah dalam urine) pada kasus yang parah.

    6. Pemeriksaan diagnostik

    a. Urinalisis

    1) Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih

    2) Hematuria 510 eritrosit/lpb sedimen air kemih.

    b. Bakteriologis

    Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi, 102 103 organisme

    koliform/mL urin plus piuria 2 )

    Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.

    c. Pemeriksaan USG abdomen

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    4/8

    d. Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP

    7.Pengobatan

    o Pemberian terapi single : trimekstropin-sulfametroxazole (bactrhim,septa)

    o Pemberian terapi 1-3 hari : Nitrofurantoin (Macrodantin, Furadantin), Chephalaxin (keflek),

    Ciprofloksasim (cibrloksin, noroksin), Ofdlksasin (floksin)

    o Pemberian anlgesik untuk mengurangi nyeri.

    8. Kompslikasi :

    1) Pembentukan Abses ginjal atau perirenal

    2) Gagal ginjal

    3) Sepsis

    B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

    1. Pengkajian

    Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh

    yaitu :

    Data biologis meliputi :

    1) Identitas klien

    2) Identitas penanggung

    Riwayat kesehatan :

    1) Riwayat infeksi saluran kemih

    2) Riwayat pernah menderita batu ginjal

    3) Riwayat penyakit DM, jantung.

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    5/8

    Pengkajian fisik :

    1) Palpasi kandung kemih

    2) Inspeksi daerah meatus

    a) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine

    b) Pengkajian pada costovertebralis

    Riwayat psikososial :

    Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan

    Persepsi terhadap kondisi penyakit

    Mekanisme kopin dan system pendukung

    Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga

    1) Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit

    2) Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis

    2. Diagnosa Keperawatan

    1) Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada kandung kemih

    2) Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang

    berhubungan dengan Inflamasi pada kandung kemih

    3) Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit

    4) Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,

    metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

    3. Perencanaan

    a. Infeksi yang b.d adanya bakteri pada kandung kemih,

    Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memperlihatkan

    tidak adanya tanda-tanda infeksi.

    Kriteria Hasil :

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    6/8

    1) Tanda vital dalam batas normal

    2) Nilai kultur urine negative

    3) Urine berwarna bening dan tidak bau

    Intervensi :

    1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C

    R/:Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh

    2) Catat karakteristik urine

    R/ :Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangandari hasil

    yang diharapkan.

    3) Anjurkan pasien untuk minum 23 liter jika tidak ada kontra indikasi

    R/ :Untuk mencegah stasis urine

    4) Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas untuk menentukan respon terapi.

    R/ :Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.

    5) Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komplit setiap kali kemih.

    R/ :Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih

    6) Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.

    Rasional :Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi uretra

    b. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia) yang

    berhubungan dengan Inflamasi pada kandung kemih

    Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat

    mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.

    Kriteria :

    1) Klien dapat berkemih setiap 3 jam

    2) Klien tidak kesulitan pada saat berkemih

    3) Klien dapat bak dengan berkemih

    Intervensi :

    1) Ukur dan catat urine setiap kali berkemih

    R/ :Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input/out put

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    7/8

    2) Anjurkan untuk berkemih setiap 23 jam

    R/ :Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.

    3) Palpasi kandung kemih tiap 4 jam

    R/ :Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.

    4) Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal

    R/ :Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.

    5) Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman

    R/ :Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.

    c. Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit

    Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman dan

    nyerinya berkurang

    Kriteria Hasil :

    1) Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.

    2) Kandung kemih tidak tegang

    3) Pasien nampak tenang

    4) Ekspresi wajah tenang

    Intervensi :

    1) Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri.

    R/ :Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi

    2) Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.

    R/ :Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot

    3) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi

    R/ :Untuk membantu klien dalam berkemih

    4) Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.

    R/ :Analgetik memblok lintasan nyeri

    d. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses

    penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda- tanda

    gelisah.

  • 8/13/2019 Konsep Sistitis 1

    8/8

    Kriteria hasil :

    1) Klien tidak gelisah

    2) Klien tenang

    Intervensi :

    1) Kaji tingkat kecemasan

    R/ :Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien

    2) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

    R/ :Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan

    3) Beri support pada klien

    R/ :Meningkatkan respon fisiologis pada klien

    4) Beri dorongan spiritual

    R/ :Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada

    klien

    5) Beri penjelasan tentang penyakitnya

    R/ : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arif Mansjoer dkk .2000.Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 , Jilid 1.Jakarta: EGC

    Bruner & Sudarth.2002.Keperwatan Medikal Bedah vol 2 edisi 8. Jakarta : EGC

    Doenges, Marilynn E, dkk. 2000. Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan.

    Jakarta : EGC.

    Lewis, dkk.2004.Medical Surgical Nursing vol.2. New York : Mosby