Konsep Pra Proposal (Ne)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep Pra Proposal (Ne)

Citation preview

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN PROFIL KABUPATEN TAPUNG

Pada hari Sabtu dan Ahad tanggal 5-6 Juli Tahun 2003 bertepatan dengan 5-6 JumadilAwal Tahun 1424 H, telah diselenggarakan Kongres Rakyat Tapung (KRT) yang diikuti oleh ribuan komponen masyarakat Tapung Eks wilayah Kerajaan Tapung ( abad XVI) yang juga Eks wilayah Propinsi ke IX dan X dari Kerajaan Siak ( abad XVIII) dan yang selanjutnya merupakan Eks wilayah Kewedanan Pekanbaru Luarkota (Tahun 1950-an) dan saat ini merupakan 5 (lima) wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hulu dan Kecamatan Tapung Hilir di Kabupaten Kampar serta Kecamatan Kabun dan Kecamatan Tandun di Kabupaten Rokan Hulu. KRT yang juga dihadiri oleh para pejabat Propinsi Riau dan Kabupaten Kampar serta Kabupaten Rokan Hulu, masyarakat Tapung secara aklamasi menyatakan sebuah kebulatan tekad agar daerahnya dapat dimekarkan menjadi sebuah pemerintah otonom baru.

Sebagai tindak lanjut dari kebulatan tekad tersebut, KRT juga membentuk Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Tapung (P3KT) yang berkedudukan di Petapahan dan Pekanbaru. Kepanitiaan ini telah mengakomodir semua komponen masyarakat yang terdiri atas Ninik Mamak Pemangku Adat, pemuka masyarakat dari berbagai etnis, beragam profesi, politisi, kalangan akademis, intelektual, pemuda, wanita, pengusaha dan mahasiswa. KRT yang merupakan perwakilan representatif seluruh rakyat Tapung, memberikan mandat penuh kepada P3KT untuk menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk membentuk Kabupaten Tapung.Pada tanggal ..dan tanggal ., P3KT telah menghadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kampar di Bangkinang dan Kabupaten Rokan Hulu di Pasir Pengaraian, guna menyampaikan aspirasi dan kehendak masyarakat yang ingin dimekarkan menjadi pemerintah kabupaten tersendiri. Hasil pertemuan tersebut disepakati untuk memperkuat kehendak masyarakat tersebut, panitia yang ada perlu menyusun sebuah buku tentang Profil Kabupaten Tapung, yang berisikan data-data dan analisis mengenai kondisi, potensi dan prosfek Pembentukan Kabupaten Tapung.

Data tersebut akan menjadi bahan masukan yang sangat berharga dan menjadi pertimbangan yang bermanfaat bagi pihak-pihak pengambil keputusan untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang berkembang, sehingga aspirasi dan kehendak masyarakat untuk mewujudkan wilayah Tapung yang saat ini masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu untuk menjadi pemerintah otonomi baru Kabupaten Tapung dapat segera terealisasikan dengan baik.

Disadari bahwa Profil Kabupaten Tapung yang telah kami susun belumlah sempurna, mengingat keterbatasan waktu yang relatif singkat, sedangkan persiapan ke arah untuk menghimpun, menyusun dan menyelesaikan sebuah konsep yang lengkap dan sempurna baik materi dan bentuknya memerlukan waktu yang cukup lama. Maka dengan waktu dan peluang yang ada disusunlah konsep yang sangat sederhana ini untuk dijadikan bahan kajian bagi pihak yang berkepentingan.

Tidak berlebihan pula kiranya kami menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga dari lubuk hati kami yang paling dalam serta rasa penghargaan yang tak ternilai kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan konsep ini, terutama kepada :

(Bapak Ketua DPRD Propinsi Riau, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu beserta anggota Dewan yang terhormat yang telah banyak memberikan informasi kepada kami sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan Buku Profil Kabupaten Tapung ini.

(

Bapak Bupati Kabupaten Kampar dan Bapak Bupati Rokan Hulu yang telah memberikan kepercayaan serta perhatian yang tinggi serta kemudahan-kemudahan bagi masyarakat Tapung dalam menyampaikan aspirasinya sejak acara KRT digelar hingga saat ini.

(Bapak-bapak Kepala Dinas dan Instansi Terkait di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu yang banyak memberikan data-data serta informasi berharga dalam rangka penyusunan Buku Profil ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

(Seluruh personalia P3KT baik yang berada di Petapahan-Tapung maupun di Pekanbaru beserta segenap masyarakat Tapung yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk dapat menyusun buku yang masih sederhana dan belum sempurna ini.

(Dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Besar harapan kami, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu baik pihak Eksekutif maupun Lembaga Legislatifnya agar segera dapat menyidangkan agenda pemekaran wilayah dan pembentukan Kabupaten Tapung ini dalam waktu yang tidak begitu lama, sehingga keputusan politik yang telah kami dambakan dapat segera terealisasikan. Sekiranya kami boleh meminta Kalaupun Kecil Telapak Tangan, Nyirupun Akan kami Tadahkan.

Melalui kesempatan baik ini tidak lupa pula dengan segala kerendahan hati kami haturkan permohonan maaf serta dibarengi rasa hormat kami kepada semua pihak sekiranya dalam rangka proses penyusunan ini terdapat kekeliruan yang tidak kami sadari.

Akhir kata, marilah kita berdoa semoga cita-cita dan harapan kita bersama akan terbentuknya Kabupaten Tapung yang kita cita-citakan dapat segera terwujud menjadi kenyataan.

Petapahan, 06 Juli 2003 M

06 Jumadil Aw.1424 HPANITIA PERSIAPAN PEMBENTUKAN KABUPATEN TAPUNG

TIM PENYUSUN PROFIL KABUPATEN TAPUNG

DRS. NASHARUDDIN YUSUF, MA DRS. H. AZWAR THALIB

HASWIR, MA.gM. NASIR DAY NURDIN. SH

IR. H. NASRUN EFFENDI, MTDAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN

1.Umum

2.Dasar-Dasar Pertimbangan

3.Maksud dan Tujuan Pembentukan Kabupaten Tapung

II.GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN WILAYAH

1.Sejarah Perkembangan Kerajaan Petapahan

2.Administrasi Pemerintahan

a.Jumlah Kecamatan

b.Jumlah Desa/Dusun

3.Letak Geografis

4.Tofografi

5.Jenis Tanah

6.Geologi

7.Luas Wilayah dan Penduduk

a.Luas Wilayah

b.Kependudukan

8.Kondisi Wilayah

a.Penggunaan Lahan

b.Potensi Ekonomi

1.Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

2.Peternakan

3.Perkebunan

4.Perikanan

5.Pertambangan

6.Industri

9.Fasilitas Perdagangan, Koperasi dan Perbankan

10.Fasilitas Umum dan Sosial

1.Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis

2.Fasilitas Pendidikan

3.Fasilitas Transportasi

a.Jumlah dan Ruas Jalan

b.Jumlah Alat Angkut

c.Jumlah Sarana Pelabuhan dan Terminal

4.Fasilitas Listrik dan Air Bersih

a.Listrik

b.Air Bersih

5.Fasilitas Akomodasi

6.Fasilitas Komunikasi

7.Fasilitas Peribadatan

11.Prasarana Pemerintahan dan Jumlah Pegawai

a.Prasarana Pemerintahan

b.Jumlah Pegawai

12.Pendapatan Daerah

a.Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

b.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

c.Pertumbuhan Ekonomi

d.Laju Inflasi

e.Struktur Perekonomian

f.Perkembangan Agregat Pendapatan Regional

13.Keamanan dan Ketertiban

14.Partisipasi Masyarakat

15.Transmigrasi

III.PERBANDINGAN KONDISI ANTARA WILAYAH INDUK

DAN RENCANA WILAYAH YANG AKAN DIBENTUK

1.Perbandingan Wilayah

2.Perbandingan Jumlah Penduduk

3.Perbandingan Potensi Ekonomi

a.Perbandingan Luas Panen Produksi Tanaman pangan (1999)

b.Perbandingan Luas Areal dan Hasil Produk Perkebunan (1999)

c.Perbandingan Jumlah Ternak dan Unggas (1999)

d.Perbandingan Hasil Produk Perikanan (1999)

e.Perbandingan Pertambangan (2000)

f.Perbandingan Industri

g.Perbandingan Jumlah Sarana Perdagangan, Koperasi

h.Jumlah Perbankan

4.Perbandingan Fasilitas Umum dan Sosial

a.Perbandingan Fasilitas Kesehatan (1999)

b.Jumlah Fasilitas Pendidikan (1999)

c.Perbandingan Fasilitas Tempat Peribadatan (1999)

5.Perbandingan Penggunaan Lahan pada Lahan Kering

6.Perbandingan Sarana dan Prasarana Perhubungan

a.Perbandingan Ruas Jalan (1997 1999)

b.Perbandingan sarana Pelabuhan dan Terminal

c.Perbandingan Sarana Transportasi

7.Perbandingan Pendapatan Daerah

a.Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (1999)

b.Produk Domestik Regional Bruto (1993-1997)

8.Kesimpulan

IV.ANALISIS RENCANA PEMBENTUKAN KABUPATEN TAPUNG

1.Daya Dukung Wilayah

2.Kemampuan Ekonomi

a.Kinerja Perekonomian

b.Potensi Wilayah

(Prasarana Transportasi (Darat dan Sungai)

(Pos dan Telekomunikasi

(Listrik dan Air Bersih

(Pengairan

c.Potensi Sektoral

(Perdagangan

(Perkebunan dan Kehutanan

(Pertanian Tanaman Pangan

(Peternakan

(Perikanan

(Industri

(Pertambangan

(Transportasi

(Pariwisata

3.Fasilitas Umum dan Sosial

4.Kemampuan Sumber Daya Manusia

5.Kemampuan Personil

6.Pendapatan Daerah dan Pembiayaan Penyelenggaraan Pemerintahan

7.Pertahanan dan Keamanan

8.Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Politik

9.Rencana Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

V.PROSPEK PEMEKARAN WILAYAH

1.Aspek Sumber Daya Manusia

2.Aspek Wilayah

3.Aspek Pemerintahan

4.Aspek Pelayanan Masyarakat

5.Aspek Sosial Ekonomi

6.Aspek Pendapatan Asli Daerah

7.Aspek Phisik Aset Pemda Kabupaten Sanggau

8.Kesimpulan

VI. PENUTUP

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.Umum

a.Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah memberikan peluang besar bagi daerah yang memiliki potensi sumber daya alam, sumber daya manusia serta luas wilayah yang memadai untuk dimekarkan menjadi beberapa daerah otonom. Hal ini tiada lain agar mobilisasi dan percepatan proses pertumbuhan dan pembangunan dapat menyentuh serta menjangkau segenap aspek kehidupan masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil.

b.Kabupaten Kampar yang terdiri atas 13 kecamatan disadari mutlak untuk saat ini dilakukan pemekaran daerah. Dengan besarnya daerah jangkauan serta kendala geografis wilayah yang banyak dialiri sungai besar dan kecil, masih banyak daerah-daerah terutama di sektor utara ( dikenal sebagai daerah Tapung) yang belum dapat terjangkau oleh proses pembangunan secara maksimal. Dengan memperhatikan segenap potensi alam, manusia serta luas wilayahnya, dirasakan bahwa wilayah Tapung telah memenuhi syarat untuk menjadi sebuah Kabupaten tersendiri.

c.Secara historis, kehendak masyarakat wilayah Tapung agar dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kabupaten telah cukup lama terdengar. Sejak era tahun 1998 kehendak tersebut telah diutarakan oleh para Tokoh masyarakat wilayah Tapung kepada Pemerintah baik di tingkat Propinsi maupun di tingkat Kabupaten. kehendak tersebut semakin menebal.

d.Sejalan dengan era keterbukaan dan dilandasi semangat otonomi daerah, dimulai dengan adanya pernyataan kebulatan tekad seluruh masyarakat wilayah Tapung pada acara Kongres Rakyat Tapung pada tanggal 5-6 Juli 2003 di hadapan segenap Pejabat Pemerintah Propinsi Riau dan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu, diantaranya Bapak Ketua DPRD Propinsi Riau, Wakil Bupati Rokan Hulu, Kepala Dinas dan Instansi Terkait, Anggota DPRD Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hulu, di hadapan ribuan anggota masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat perwakilan dari 5 kecamatan dalam wilayah Tapung menyatakan kebulatan tekad agar daerah Tapung dapat menjadi kabupaten baru.

2.Dasar-Dasar Pertimbangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pemekaran Wilayah memberikan beberapa dasar pertimbangan dalam rangka pemekaran daerah dengan kriteria sebagai berikut :

a.Kemampuan ekonomi;

b.Potensi Daerah;

c.Sosial Budaya,

d.Sosial Politik;

e.Jumlah Penduduk;

f.Pertimbangan lain yang memungkinkan terselengaranya otonomi daerah.

3.Maksud dan Tujuan Pembentukan Kabupaten Tapung.

Pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melalui;

a.Peningkatan pelayanan kepada masyarakat;

b.Percepatan pertumbuhan kehidupan ekonomi;

c.Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah;

d.Percepatan pengelolaan potensi daerah;

e.Peningkatan keamanan dan ketertiban;

f.Peningkatan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah.

Rencana pembentukan Kabupaten Tapung dimaksudkan untuk :

a.Meningkatkan kualitas pembangunan dan mempercepat sasaran pembangunan daerah Kabupaten Kampar/Tapung sekaligus pengendalian usaha agar dapat berkembang lebih pesat;

b.Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumber-sumber daya pembangunan sehingga dapat terkelola secara optimal, sesuai kemampuan dan kebutuhan;

c.Mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

d.Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia seirama dengan laju pertumbuhan pembangunan yang semakin meningkat;

e.Mengantispasi perkembangan pembangunan pada masa-masa mendatang; issue globalisasi dan Perdagangan Bebas Asean (AFTA 2003), mengingat Kabupaten Tapung adalah bagian dari kawasan sentra produksi Propinsi Riau yang mesti mendapat prioritas perhatian pemerintah.

II. GAMBARAN UMUM DAN KEADAAN WILAYAH

1. Sejarah Pemerintahan di Tapung 2.Administrasi Pemerintahan

a.Jumlah Kecamatan

Calon Pemerintah Kabupaten Tapung wilayahnya merupakan wilayah Tapung yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan semua dibentuk berdasar Surat Keputusan Gubernur Riau No. 353/1987 Tgl. 9-11-87. Dengan demikian jumlah kecamatan dalam wilayah calon Pemerintah kabupaten Tapung terdiri 5 (lima) kecamatan yaitu: !!!!!!!!!!!!!!

-Kecamatan Tapung

-Kecamatan Tapung Hulu

-Kecamatan Tapung Hilir

-Kecamatan Tandun

-Kecamatan Kabun

b.Jumlah Desa / Dusun

Desa/Dusun di calon Pemerintah Kabupaten Tapung berjumlah 71 desa yang terbagi dalam masing-masing kecamatan sebagai berikut :

TABEL 1

Jumlah Desa di Calon Pemerintah Kabupaten TapungKecamatanIbukotaDesa Pusat Pengembangan Kriteria Desa Desa

IDT

(1996)Jumlah

Dusun

Swakarya Swasembada

1. TapungPetapahan252544

2. Tapung HuluSenamanenek1615128

3. Tapung HilirKotagaro171734

4. KabunKabun65124

5. TandunTandun7729

Jumlah71702159

Sumber : Data Olahan dari BPS & Kantor Pembangunan Desa Kec. Tapung, Kec. Kabun dan Kec. Tandun Tahun 2002

Dari data di atas terlihat bahwa 71 desa yang ada sekarang berasal dari perubahan desa gaya lama. Luasnya daerah jangkauan Kabupaten Kampar, serta kendala geografis wilayah sektor Timur Eks Kewedanaan Pekanbaru Luarkota yang banyak dialiri Sungai Besar dan Kecil mengakibatkan mayoritas atau sebesar ?? % (??) desa terutama di wilayah pedalaman Tapung termasuk daerah miskin (Desa IDT) yang belum dapat terjangkau secara maksimal oleh proses pembangunan.

Untuk mengetahui jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga per desa setiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 1.1

Banyaknya Desa menurut Golongan Jumlah

Penduduk Tahun 2001KECAMATAN< 10001000 s/d 19992000 s/d 2999> 3000Jumlah

1. Tapung-127322

2. Tapung Hulu-106319

3. Tapung Hilir-105318

4. Kabun-64313

5. Tandun-75315

Jumlah45271587

Sumber : BPS Kabupaten KamparTABEL 1.2

Banyaknya Desa menurut Jumlah Rumah Tangga

Dan Kecamatan Tahun 2001KECAMATAN< 100100 s/d 199200 s/d 299> 300Jumlah

1. Tapung--41721

2. Tapung Hulu --9514

3. Tapung Hilir--21416

4. Kabun134

5. Tandun

Jumlah59

Sumber : BPS Kabupaten Tapung

Dari tabel di atas mayoritas desa di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung berpenduduk antara 1000 s/d 1999 jiwa, jumlah desa dengan penduduk besar terdapat di Kecamatan Tapung Hulu dan Hilir dan terkecil di Kecamatan Kabun dan Tandun3.Letak Geografis

Calon Pemerintah Kabupaten Tapung merupakan salah satu Daerah/Region Tingkat II yang terletak di tengah-tengah dan berada pada bagian Barat daerah Propinsi Riau, dengan luas daerah 3.272,79 KM2 dengan kepadatan penduduk rata-rata pada tahun 2002 sebesar 50 jiwa per Km2 dan pada tahun 2003 meningkat menjadi 51 jiwa per Km2.

Dilihat dari letak Geografisnya Kabupaten Tapung terletak pada 1002 Lintang Utara dan 100035 Lintang Timur. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

(Sebelah Utara :Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir

(Sebelah Selatan :Kabupaten Kampar

(Sebelah Timur :Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru

(Sebelah Barat :Kabupaten Kampar4.Tofografi

Pada umumnya Kabupaten Tapung memiliki kemiringan lahan relatif bergelombang yang berkisar antara 0-40% serta ketinggian antara 3 m sampai > 100 m. Pada umumnya merupakan daerah dataran rendah yang dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai diantaranya ; Sungai Tapung Kiri, Sungai Tapung Kanan, sedangkan sungai-sungai kecil-kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Tapung, dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Meskipun tidak ada wilayah yang ketinggiannya di bawah 3 meter, namun pemukimam yang berada di tepi sungai Tapung selalu terkena banjir namun tidak sampai menggangu lahan pertanian dan perkebunan.

5. Jenis Tanah

Menurut jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Tapung sebagian luas adalah jenis tanah posdolik merah kuning batuan dan padat maupun posdolik merah kuning batuan beku dan endapan yang hampir merata di seluruh kecamatan. !!!!!!!!! Dengan jumlah 348,380 Ha dan 184,05 Ha. Terbesar berada di Kecamatan Belitang Hulu dengan jumlah 123,470 Ha terkecil di Kecamatan Sekadau Hulu terkecuali daerah Belitang.

Jenis tanah ini mempunyai profil sedang, berwarna merah sampai kuning horizon algilic, masam, kurus dengan kemampuan pertukaran kation dan kejenuhan basah rendah. Jenis tanah ini berasal dari induk batuan endapan. Jenis tanah ini merupakan jenis tanah terbesar di Kalimantan Barat dan juga Kabupaten Sanggau. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 2

Jenis Tanah di Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Menurut Kecamatan Tahun 2001 (Ha)KecamatanOrganosol

Gley

HumusAlluvialPodsolPodsolik

Merah

Kuning

Batuan dan

PadatLatocol

Dan

LitosolPodsolik

Merah

Kuning

Batuan

Beku &

EndapatnPossdolik

Merah

Kuning

Batuan

BekuLatosolJumlah

1. Tapung

2. Tapung Hilir

3. Tapung Hulu

4. Kabun

5. Tandun

Sumber : Pemda Tingkat Kampar dan Rohul6.Geologi

Batuan di wilayah Kabupaten Tapung didominasi oleh batuan sendimen yang mengandung minyak bumi dan Batubara, terutama di tengah-tengah wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung) hingga ke timur di perbatasan dengan Kabupaten Siak.

Formasi geologi yang terdapat di daerah KabupatenTapung, antara lain formasi kwarter, Trias, Plistogen, Instruktif dan plutonik Basa Menengah, Instruksif Plutonik Asam, Instruktif Plutonik Basa, dan permo Karbon.

Pada umumnya lapisan tanah Plistogen hampir terdapat diseluruh kecamatan kecuali kecamatan

Untuk Kecamatan .. pembagian jenis lapisan tanah masih bergabung dengan kecamatan yang lama. Agar jelasnya mengenai keadaan lapisan tanah dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 3

Keadaan Lapisan Tanah di Calon Pemerintah Kabupaten TapungDirinci Menurut Kecamatan Tahun 2001 (Ha)

Kecamatan Kwartier Kapur Trias Plistogen Instruksif

Dan

Plutonik

Basa

Menengah Instruksif

Plutonik

Asam Skis

Hablur Instruksif

Dan

Pluto

Nik Basa Lifosit

Basa Permo

Karbon Jumlah

1. Tapung

2. Tapung Hilir

3. Tapung Hulu

4. Kabun

5. Tandun

Sumber : Direktorat Geologi Bandung Tahun 1976 !!!!!!!!!!!!

7.Luas Wilayah dan Penduduk

a.Luas Wilayah

Luas wilayah calon pemerintah Kabupaten Tapung adalah 3.272,79 Km2 atau 327.279. Ha, atau 27,95 % dari luas Kabupaten Kampar (11.707,64 Km2) dengan rincian masing-masing kecamatan sebagai berikut :

TABEL 4

Persentase Luas Daerah dan Penduduk Kabupaten TapungDirinci Menurut Kecamatan Tahun 2001- 2003KecamatanLuas

Daerah

(KM2)Persentase

Dari Luas

KabupatenPersentase Terhadap Penduduk

200120022003 *)

1. Tapung 853,0026,0628,2631,1036,46

2. Tapung Hilir873,2526,6821,8534,9726,72

3. Tapung Hulu822,3625,1338,3721,3023,11

4. Kabun724,18 22,1311,5212,6313,68

5. Tandun

Jumlah 3.272,79100,00100,00100,00100,00

Sumber : BPS Kabupaten Kampar dan Rohul

*) Catatan : Dihitung pertengahan tahun

b.Kependudukan

Jumlah penduduk calon Pemerintah Kabupaten Tapung berdasarkan pendataan tahun 2001 adalah sebanyak 153.799 jiwa atau 34,76% (!!!!) dari penduduk Kabupaten Kampar (506.876 jiwa), dengan laju pertumbuhan rata-rata 1,13% atau pertahun, kepadatan penduduk 51 jiwa per KM2 Perkembangan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 5

Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2001 2003KecamatanJumlah Pertumbuhan Kepadatan

200120022003200120022003200120022003

1. Tapung43.47051.24760.310516071

2. Tapung Hilir33.59735.80538.203384144

3. Tapung Hulu59.00957.61444.157 ?724354

4. Kabun17.72320.81622.609242931

5. Tandun

Jumlah153.799164.762165.279475051

Sumber : BPS Kabupaten KamparTABEL 5.1

Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci

Menurut Per Kecamatan Tahun 2001 2003Kecamatan200120022003

Laki2 Ppuan Jumlah Laki2 Ppuan Jumlah

1. Tapung22.08121.38943.47022.66125.58651.24730.18730.12360.310

2. Tapung Hilir17.51016.08733.59718.43316.64235.08520.00418.19938.203

3. Tapung Hulu28.31030.69959.009 *27.64129.97357.61420.91123.24644.157

4. Kabun9.1208.60317.72310.7121010420.81611.60911.00022.609

5. Tandun

Jumlah77.02176.778153.79979.44782.305164.76282.71182.568165.279

Sumber : BPS Kabupaten Kampar TABEL 5.2

Ratio Beban Ketergantungan (Depedensi Ratio)

Dirinci Menurut Kecamatan tahun 2000KecamatanPenduduk < 14 ThnPenduduk

15-64 Thn 65 Thn +Depedensi

Ratio

(1)(2)(3)(4)(5)

1. Tapung38.172 (32,61)61.877 (60,97)1.439 (1,43)64

2. Tapung Hilir

3. Tapung Hulu

4. Kabun 16.973 (37,53)27.136 (60,00)1.111 (2,46)

5. Tandun

Jumlah

Sumber : BPS Kabupaten Kampar

Dari tabel di atas diketahui bahwa pola kepadatan penduduk relatif merata, tingkat kepadatan penduduk tinggi terdapat di daerah Kecamatan Tapung dengan kepadatan 51 Jiwa per KM, daerah yang berpenduduk jarang adalah Kecamatan . dengan kepadatan hanya .. jiwa per KM2. Secara keseluruhan angka kepadatan penduduk Kabupaten Tapung baru mencapai 51 per KM2. Ini berarti Kabupaten Tapung masih tergolong pada daerah yang berpenduduk jarang.

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin berimbang antara pria dan wanita, dengan ratio beban ketergantungan cukup tinggi. Untuk menjawab semua tantangan tersebut, pemekaran daerah adalah salah satu jawaban agar proses peningkatan kemampuan masyarakat dapat secara simultan di tingkatkan.

8.Kondisi wilayah

Calon Pemerintah Kabupaten Tapung dengan luas wilayah 3.272,79 KM2 atau 327.279 Ha, mempunyai potensi wilayah yang cukup memadai untuk pengembangan sektor perkebunan, industri berbasis perkebunan, perdagangan dan jasa, subsektor pertanian tanaman pangan, peternakan serta pertambangan. Namun potensi tersebut belum dikembangkan secara optimal sehingga dengan pemekaran ini diharapkan akan lebih ditingkatkan lagi. Gambaran atas potensi-potensi wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

a.Penggunaan Lahan

TABEL 6

Luas Lahan Kering Menurut Penggunaan Lahan

Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2001 (Ha)

Penggunaan

Lahan Kering

KECAMATAN Jumlah

Lahan

TapungTapung

HilirTapung HuluKabunTandun

1. Pekarangan2.8419.6251.22681014.502

2. Tegal Kebun5727.2506.9863.56418.262

3. Ladang Huma936621.0501162.164

4.PadangGembala74812518-891

5. Rawa terlantar3.981373.000-7.018

6. Tambak-----

7. Kolam/tebat-61201192

8. Tdk diusahakan8.6933.81611.9878.05028.646

9. Hutan Rakyat3.05213.0007.50013.50037.052

10. Hutan Negara15.4147.500-36.92159.835

11. Perkebunan30.95045.00046.97226.814149.734

12. Lain-lain20.0797023.44911724.347

Jumlah85.20287.22882.20872.403340.545 (??)

Sumber : Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Kampar

Dari tabel di atas terlihat bahwa penggunaan lahan masih belum diusahakan secara optimal. Penggunaan lahan untuk perkebunan mencapai 149.734 Ha ( 44,6 %) dari total keseluruhan lahan di wilayah Kabupaten Tapung, sedangkan penggunaan lahan terkecil untuk kolam/tegal/empang sebesar 92 Ha ( 2,70 %). Dengan demikian potensi untuk pengembangan lebih lanjut sangat memungkinkan.

b.Potensi Ekonomi !!!!!!!!!!!!!

1.Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Potensi pertanian tanaman pangan adalah padi sawah, padi ladang, Kedelai, jagung, adapun hasil produksi pada tahun 1999 sebagai berikut :

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!TABEL 7

Realisasi Luas Panen Produksi Tanaman Pangan

Menurut Jenis Tanaman Dirinci

Per Kecamatan tahun 2002KecamatanPadi

Sawah Padi

Ladang Kedelai Jagung

Panen

(Ha)Kw/HaProduksi

(Ton)Panen

(Ha)Kw/HaProduksi

(Ton)Panen

(Ha)Kw/HaProduksi

(Ton)Panen

(Ha)Kw/HaProduksi

(Ton)

1. Tapung51,507,524031,46587,6111514,07161,85262.0028,20738,84

2. Tapung Hilir---2062,05422,30------

3. Tapung Hulu---2322,08482,60------

4. Kabun---2571,99512,35---25.0025,0062,50

5. Tandun

Jumlah51,507,521.0987,582004,8611514,07161,85287,0053,2801,34

Sumber : Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. KamparTABEL 8

Potensi Lahan dan Lahan Kering dan Jumlah Petani

Menurut Kecamatan Tahun 2002

KecamatanPOTENSI LAHAN SAWAH

(HA) Potensi

Lahan

Kering

(Ha) Jumlah

Petani

(KK)

Irigasi PU/PID Irigasi Sederhana Tadah Hujan Jumlah Sawah

Potensial Fungsional Potensial Fungsional Potensial Fungsional Potensial Fungsional

1. Tapung

2. Tapung Hilir

3. Tapung Hulu

4. Kabun

5. Tandun

Junlah

Sumber : Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab.Kampar dan semua Kades sewilayah Tapung

2.Peternakan

TABEL 9

Populasi Jenis Ternak/Jenis Unggas

Menurut Kecamatan Tahun 2001(Ekor)

KecamatanJenis TernakJumlah

SapiKerbauKambingAyam RasAyam BurasItik

Tapung287713466.30020.55665728.217

Tapung Hilir 270834612.40030.83498535.033

Tapung Hulu14812423033.60026.26590361.270

Kabun23016537842.00036.65032179.744

Tandun

Jumlah9354431.41584.300114.3052.766204.264

Ssumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sanggau

3.Perkebunan

Perkebunan di wilayah calon kabupaten Tapung, memiliki areal perkebunan yang sangat luas, meliputi perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, kakao, pinang dan tebu, sebagian besarnya milik perusahaan BUMN, swasta dan sebagian lagi milik masyarakat. Untuk lebih jelas mengenai luas, produksi dan jumlah petani, dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 10

Rekapitulasi Luas Areal Perkebunan, Produksi dan Jumlah Petani

Menurut Jenis Tanaman Dirinci Per Kecamatan Tahun 2002

KecamatanK o m o d i t i

Kelapa SawitKaretKelapaKopi

Luas (Ha)Produksi (Ton)Petani (KK)Luas (Ha)Produksi (Ton)Petani (KK)Luas

(Ha)Produksi (Ton)Petani (KK)Luas

(Ha)Produksi (Ton)Petani (KK)

Tapung71.500256.0006.0006.0006017086115371---

Tapung Hilir57.310199.2403.0004.0004014580100322---

Tapung Hulu61.273304.9001.5007.000701006284100---

Tandun55.332175.5285.6006.00060801652034001,50,47

Kabun38.241140.5644.00010.0001002501151353462,50,611

Jumlah283.6561.076.23221.10033.0003.30074550863715394118

Sumber : Kampar Dalam Angka Tahun 2002 dan seluruh Kepala Desa sewilayah Tapung

Lanjutan Tabel 10

KecamatanKOMODITI (Ha)

Kelapa Dalam Lada Antan JUMLAH

Luas

(HA) Produksi

(Ton) Petani

(KK) Luas

(HA) Produksi

(Ton) Petani

(KK) Luas

(HA) Produksi

(TON) Petani

(KK) Luas

(HA) Produksi

(Ton) Petani

(KK)

Tapung

Tapung Hilir

Tapung Hulu

Kabun

Tandun

Jumlah

Sumber : Cabang Dinas Perkebunan Kabupaten Sanggau

4.Perikanan

Pembangunan perikanan diarahkan kepada usaha-usaha perluasan budidaya ikan di kolam, Pagong dan keramba guna memenuhi gizi kebutuhan masyarakat dan peningkatan pendapatan rumah tangga. Produksi ikan perairan umum dan produksi ikan budidaya pada tahun 1999 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Jenis ikan yang diproduksi terdiri dari ikan perairan umum seperti; baung, selais, gabus, toman, belida, udang galah, tapah, pantau, dan ikan budidaya seperti; mas, nila, patin, gurame dan lainnya. Data lengkap untuk Kabupaten Tapung tahun 2002 tidak dirinci perkecamatan.

Untuk mengetahui potensi perikanan di wilayah Kabupaten Tapung hanya dapat diprediksi dengan melihat potensi ikan yang diperuntukkan bagi sektor perikanan di wilayah Kampar yakni sebesar 98,68 Ha. Bila dibandingkan dengan data tabel 6 tentang penggunaan lahan di wilayah Sekadau peruntukkan untuk kolam/tegal/empang sebesar 335 Ha berarti baru 29,5% lahan tersebut yang digarap secara optimal. Kecilnya pengelolaan lahan untuk budidaya perikanan, disebabkan hasil tangkapan alam secara langsung masih cukup besar dan mampu memenuhi kebutuhan perikanan masyarakat. Dengan demikian potensi perikanan di wilayah Sekadau memiliki prosfek dan potensi besar untuk dikembangkan di masa mendatang.

Data rinci mengenai penggunaan lahan bagi perikanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 11

Luas Kolam, Pagong Alam dan Keramba Ikan

Dirinci Menurut Kecamatan Tahun (1999)

KECAMATANKolam

(Ha)Pagong

(Ha)Kerambah(Unit)

Tapung23,65-6

Tapung Hilir2,40-9

Tapung Hulu1,96--

Kabun4,75-7

Tandun

Jumlah32,76-22

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Sanggau

5.Pertambangan

Calon Pemerintah Kabupaten Tapung memiliki kekayaan alam pertambangan yang cukup potensial. Hasil penelitian Kanwil Pertambangan dan Energi membuktikan bahwa daerah Tapung terkandung beraneka ragam potensi mineral atau bahan galian. Potensi tersebut adalah Kwarter seluas (32,500) Ha, Trias (6,400) Ha, Plistogen (331,930) Ha, Instrusif dan Plutonik Basa (201,450) Ha, dan Permo Karbon, (15,900) Ha.

Selain itu, di wilayah Kabupaten Tapung terkandung bahan tambang yang tersebar hampir disemua kecamatan. Untuk mengetahui data pertambangan di wilayah Tapung, jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 12

Potensi Bahan Galian di Wilayah Calon PemerintahanKabupaten Tapung

KecamatanJenis Bahan GalianLuas (Ha)Cadangan

TapungTapung Hulu

Tapung Hilir

Minyak BumiPasir Sungai

Pasir Kuarsa

Kaolin

Tanah Timbun

Sirtu Darat829.015322,36

437

171,5

256,0

25,535.45064.472.200

17.480.000

1.715.000

7.680.000

307.500

TandunKabunMinyak BumiPasir KuarsaAndesit Pasaltis (Intrusi)

Batu Granit25.741168,2198,5

361,530.5006.740.00039.700.000

72.300.000

Sumber :

3.Fasilitasi Transportasi

a.Jumlah dan Ruas Jalan

Ruas jalan pada daerah calon Pemerintah kabupaten Tapung terdiri dari jalan Negara / nasional, Jalan Propinsi dan Jalan Kabupaten. Perkembangan luas jalan ini terus berkembang sejalan dengan laju pembangunan yang terus meningkat, baik yang bersumber dari APBN (DIP) Sektoral dan Inpres, maupun APBD. Data terinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL 19PANJANG JALAN KABUPATEN MENURUT JENIS PERMUKAAN DICALON KABUPATEN TAPUNG DIRINCI

MENURUT KECAMATAN TAHUN 2002

NoKecamatanJenis Permukaan Jalan (Km)Jumlah

AspalSemenisasiKerikilTanah

12

3

4

5TapungTapung Hilir

Tapung Hulu

Kabun danTandun3,50

12,5010,50

6,5024,5098,30--7,0022,00-

-38,00136,369,5

Jumlah 3,5054,00105,3060,00205,8

Sumber Data : Kampar Dalam Angka Tahun 2002 dan Kades sewilayah TapungTABEL 20PANJANG JALAN PROPINSI MENURUT JENIS

PERMUKAAN DICALON KABUPATEN TAPUNG DIRINCI

MENURUT KECAMATAN TAHUN 2002

NoKecamatanJenis Permukaan Jalan (Km)Jumlah

AspalSemenisasiKerikilTanah

1

2

3

4

5Tapung

Tapung Hilir

Tapung Hulu

Kabun dan

Tandun36,00--

-

---

---

-

---

-

-36,00

Jumlah 36,00

TABEL 21

PANJANG JALAN NEGARA MENURUT JENIS

PERMUKAAN DICALON KABUPATEN TAPUNG DIRINCI

MENURUT KECAMATAN TAHUN 2002

NoKecamatanJenis Permukaan Jalan (Km)Jumlah

AspalSemenisasiKerikilTanah

1

2

3

4

5Tapung

Tapung Hilir

Tapung Hulu

Kabun dan Tandun42,00

50,00

52,00

45,00-

-

-

--

-

-

-

-

-

-

-42,00

50,00

52,00

45,00

Jumlah 189,00---189,00

TABEL 22Kondisi Jaringan Jalan di Wilayah Calon Kabupaten Tapung

Menurut Kecamatan Tahun 1999

No.Status

Ruas JalanFungsiPanjang

(KM)Jenis Permukaan Jalan Kondisi

Aspal Pengerasan Tanah AKT

12

3NegaraPropinsi

KabupatenHub. antar Prop. /Kab/KotaHub. Antar Kab./Kec.Hub. Antar Kec./Desa189,0036,00

3,50189,0036,003,50--105,30--60,00SS

R--R--

R

Sumber : Kampar Dalam Angka Tahun 2002 dan Kades sewilayah TapungKeterangan :

B:Baik

S :Sedang

R :Rusak

RB:Rusak Berat

A:Aspal

K:Kerikil / Batu

T:Tanah

b.Jumlah Alat Angkut

Alat angkut yang merupakan sarana transportasi telah memberikan suatu cerminan semakin meningkat dinamisnya kehidupan masyarakat. Jumlah dan jenis alat angkut ini khususnya yang bersifat angkutan umum di calon Pemerintah Kabupaten Tapung untuk data sementara adalah sebagai berikut :

TABEL 20

Jumlah dan Jenis Alat Angkut Calon Kabupaten TapungTahun 2002

NoJenis Alat Transportasi (Unit)TapungTapung HilirTapung HuluKabun / TandunJumlah

12

3

4

5

6Bus/Truk/MinibusJeep/Sedan/Colt

Kenderaan Roda TigaSepeda Motor

Perahu Motor/Motor TempelPerahu125177

4

3.21635

27970126

51.210

46

2249696

66

3.081

2428410684

35

4.270-45397483

110

11.777105

832

Jumlah3.8361.6813.6474.54013.704

Sumber : Kantor Camat sewilayah Tapung Tahun 2002

c.Jumlah Sarana Pelabuhan dan Terminal

Sarana Pelabuhan hanyalah berupa tempat pendaratan kapal yang terdapat di Sekadau Hilir, Terminal dalam tahap pengerjaan terdapat di Sekadau Hilir.

4.Fasilitas Listrik dan Air Bersih

a.Listrik

TABEL 22

Jumlah PLN dan Realisasi Penerimaan PLN Menurut Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Jenis PenerimaanTarget

T.A. 1999/2000Realisasi

T.A. 1999/2000%

Sumber : Dispenda Kabupaten Tapung

TABEL 21

Total Penjualan Energi Listrik Menurut Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Kecamatan Sosial Rumah

Tangga Usaha Hotel Industri Gedung Jalan

Tapung

Tapung Hilir

Tapung Hulu

Kabun

Tandun

Jumlah

Ssumber : PLN Cabang Sanggau

b.Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk baik untuk memasak, minum maupun mencuci atau mandi. Bagi daerah calon Kabupaten Sekadau, khususnya di pedalaman, secara tradisional penggunaan air bersih masih bersumber dari sungai/danau, dan air hujan.

Di dua kecamatan Sekadau Hilir dan Nanga Taman air bersih telah dikelola sebagai komoditas industri oleh PDAM.. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 23

Kondisi Air Bersih Yang Dilayani PDAM

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

KecamatanSumberDebit

L/DetikJumlah

Langganan

Sumber : PDAM Kabupaten Sanggau

5.Fasilitasi Akomodasi

Sebagai daerah transit dan pusat pengembangan daerah pedalaman ibukota Kecamatan Sekadau Hilir, kota Sekadau cukup banyak menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas, rutinitas dan hilir mudiknya penduduk baik yang berdomisili di wilayah Eks Kewedanaan Sekadau maupun para pedagang antar kota serta pengunjung dari luar daerah maupun kabupaten-kabupaten lain. Fasilitas Hotel, penginapan, restauran / rumah makan dan tempat hiburan cukup tersedia. Walaupun terkonsentrasi di Kota Sekadau, daerah-daerah kecamatan lain juga terdapat fasilitas-fasilitas serupa dengan kuantitas yang lebih kecil. Untuk gambaran fasilitas akomodasi sementara yang dapat kami sampaikan di bawah ini.

TABEL 24

Direktorat Perusahaan Akomodasi

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Nama AkomodasiAlamatJumlah

KamarTempat

TidurJumlah

Pekerja

Sumber : BPS Kabupaten Sanggau

6.Fasilitas Komunikasi

Fasilitas komunikasi di wilayah Kecamatan Sekadau sudah tidak mengalami kesulitan, tersedia kantor Telkom, Kantor Pos dan Giro, Pemancar Radio dan Orari dan sejumlah sarana Wartel maupun kios phone serta siaran televisi yang sudah menjangkau hampir seluruh rumah tangga hingga ke daerah-daerah pedalaman.

Untuk pelayanan telekomunikasi di 7 daerah kecamatan lainnya masih sangat terbatas. Untuk itu perlu adanya peningkatan dalam penyebaran prasarana telekomunikasi. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

TABEL 25

Banyaknya Kapasitas Sentral dan Pelanggan Telepon

Di Sekadau Tahun 1999

(SST)

JenisnyaJumlah

TABEL 26

Banyaknya Kantor Pos Menurut Jenisnya

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

Tahun 1999

KecamatanKantor

PosKantor

Pos

PembantuKantor Pos

Tambahan

Rumah PosKantor

Pos

Desa

Sumber : PT. Telkom Kabupaten Sanggana

7.Fasilitas Peribadatan

Ada limaa agama yang diyakini oleh masyarakat di wilayah calon Pemerintah Kabupaten Tapung yaitu : Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Budha. Untuk mengetahui jumlah penduduk menurut agama per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 27

Jumlah Penduduk Menurut Agama Dirinci Menurut Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Tahun 2002KecamatanIslamKhatolikKristenHinduBudhaJumlah

TapungTapung Hilir

Tapung Hulu89.49731.31053.6122.8561.7501.2059.0272.0192.7652821733415101.44135.08557.614

Kabun &

Tandun47.8511.658879--50.338

Sumber : Departemen Agama Kabupaten Kampar dan Rokan hulu

Banyaknya jumlah tempat ibadah di wilayah Tapung dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

TABEL 27.1

Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

Tahun 1999

KecamatanMasjidSurau/

MushollaGereja

KapelVihara

Tapung

Tapung Hilir

Tapung Hulu43

2823

89

60391-

7----

Kabun &

Tandun21322--

Sumber : Departemen Agama Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu11.Prasarana Pemerintahan & Jumlah Pegawai

a.Prasarana Pemerintahan

Prasarana dan fasilitas kantor pemerintahan belum dapat kami sajikan secara terinci, adapun data sementara yang dapat kami himpun dapat dilihat pada tabel 28.

TABEL 28

Jumlah Fasilitas / Kantor PemerintahanDi Tapung Tahun 2003

Jenis Fasilitas/KantorKecamatan (Unit)Jumlah

TapungTapung HilirTapung HuluKabunTandun

CamatKepala Desa

KoramilBabinsa

Polsek Pos PolisiBRI

Cabang DikporaKanin Dikpora KecKUA

Rayon PLNTelkom

Puskesmas

PDAM

Terminal125

1

4

1

1-

1

1

1

1

1

1-

1117

-3

-

2

1

1

1

1

11

1

-

-116

-

3

-

1

1

1

1

1

21

1

-

-1612

-

3

1

1

1

1

1

-

1

-

117

1

1

-1-

1

1

1

1

1

1

1

15713

13

1

8

3

5

5

5

6

4

5

1

3

Jumlah4030292019138

Sumber : Data Olahan di Lapangan

b.Jumlah Pegawai

Jumlah pegawai negeri sipil baik menurut jenis instansi, pangkat dan golongan, masa kerja serta tingkat pendidikan yang ada saat ini masih secara global untuk se-Kabupaten Kampar. Data terinci per Kecamatan belum dapat kami sajikan secara lengkap di sini. Data terinci per-kecamatan akan menyusul kemudian.

12.Pendapatan Daerah

a.Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Pemerintah Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk mengetahui jumlah penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 29

Realisasi Penerimaan PBB pada Sektor Pedesaan

di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Tapung

Tahun 2000 - 2003

(Rp. 000)

Kecamatan20002003

Target Realisasi Target Realisasi

Sumber : Dispenda Kabupaten Sanggau

b.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai tambah yang dihasilkan semua sektor produk atau seluruh balas jasa dari semua kegiatan ekonomi. Oleh karena itu kegiatan perhitungan PDRB menjadi sangat penting, karena PDRB dapat menggambarkan produktivitas suatu daerah. Ditinjau dari kegunaan PDRB dapat memperlihatkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kemakmuran dan struktur perekonomian suatu daerah. Keempat point di atas sering juga disebut Indikator Ekonomi.

Perhitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku didasarkan pada penggunaan harga tahun berjalan. Nilai Produk Bruto yang dihitung di sini adalah hasil perkalian antara produksi dengan harga pada tahun berjalan. Angka pertumbuhan yang diperoleh berdasarkan perhitungan ini selain menggambarkan kenaikan produksi juga kenaikan harga/inflasi. Oleh karena itu, selain dihitung berdasarkan harga berlaku, angka PDRB juga dihitung berdasarkan harga pada tahun tertentu, hasil merupakan PDRB atas dasar harga konstan yakni harga konstan tahun 1993.

Perhitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 berguna untuk mengukur perubahan volume produksi atau perkembangan produktivitas secara real dengan meniadakan pengaruh perubahan harga. Kegunaan lain dari perhitungan pendapatan atas dasar harga konstan adalah untuk mengamati pertumbuhan ekonomi secara sektoral maupun secara keseluruhan. Dari PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga kontan 1993 dapat diturunkan agregat pendapatan regional, sehingga diketahui PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku per kecamatan.

Uraian sektoral yang disajikan pada bagian ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor. Penjelasan mengenai sector dimaksud sebagai berikut :

1.Sektor Pertanian

2.Pertambangan dan Penggalian

3.Industri Pengolahan

4.Listrik, gas dan Air Bersih

5.Bangunan

6.Perdagangan, Restoran dan Hotel

7.Pengangkutan dan komunikasi

8.Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan

9.Jasa-jasa

Penjelasan mengenai sub sektor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 30

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 1993-1997

Dirinci Menurut Kecamatan

(Jutaan Rupiah)

Sektor/

Sub SektorKECAMATANJumlah

Sekadau

HilirSekadau

HuluNanga

TamanNanga

MahapBelitang

HilirBelitang

HuluBelitangMukok

TABEL 31

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 93

Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 1993-1997

(Jutaan Rupiah)

Sektor/

Sub SektorKECAMATANJumlah

Sekadau

HilirSekadau

HuluNanga

TamanNanga

MahapBelitang

HilirBelitang

HuluBelitangMukok

c.Pertumbuhan Ekonomi

TABEL 32

Laju Pertumbuhan Ekonomi Per Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

Tahun 1994-1997

Kecamatan1994199519961997

Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau 1993-1997

Pertumbuhan ekonomi di wilayah calon pemerintah Kabupaten Sakadau pada tahun 1997 sebesar 8,37%. Tingkat pertumbuhan tertinggi di Sekadau Hilir (13,13%) merupakan pertumbuhan tertinggi se Kabupaten Sanggau.

Bila diamati peta pertumbuhan ekonomi kecamatan ini, maka terlihat dengan jelas bahwa pada 1995-1996 terlihat dengan jelas bahwa Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Belitang Hilir, Belitang dan Mukok tingkat pertumbuhan ekonominya diatas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau. Hal ini disebabkan pada umumnya daerah-daerah tersebut yang ada (memiliki) perkebunan kelapa sawit yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi, karena pada tahun-tahun tersebut total produksi mengalami pertumbuhan yang tinggi, hal ini ditunjukkan dengan dibangunnya Pabrik Minyak Sawit (PMS) di Kecamatan Belitang dan Mukok dengan rata-rata kapasitas 30 Ton per jam.

Dengan memperhatikan angka pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (7,74%) maka pertumbuhan ekonomi di wilayah Sekadau relatif tinggi. Dengan memperhatikan kondisi perekonomian sekarang yang sedang dilanda krisis perekonomian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Sekadau akan semakin berkembang dan menjanjikan.

d.Laju Inflasi

Laju inflasi merupakan gambaran fluktuasi tingkat harga-harga yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Kenaikan harga secara terus menerus akan mempertinggi laju inflasi, tetapi kestabilan harga akan menciptakan tingkat inflasi yang rendah. Perlu diketahui bahwa Laju Inflasi PDRB tidak sama dengan inflasi yang dikenal selama ini. Inflasi yang sering kita baca melalui Mass Media, adalah laju inflasi yang dihitung dari Indeks Harga Konsumen (IHK).

Tingkat Inflasi PDRB Kecamatan di wilayah Calon Kabupaten Sekadau Tahun 1997 cukup tinggi, hal ini disebabkan terjadinya awal krisis ekonomi dimana kenaikan harga-harga mulai terasa. Rata-rata tingkat inflasi sebesar (7,76%), bila dibandingkan dengan tingkat inflasi sebesar (7,76%), bila dibandingkan dengan tingkat inflasi se Kabupaten Sanggau (8,96%) angka ini masih lebih kecil. Tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kecamatan Sekadau Hilir dan Mukok, terendah di Kecamatan Sekadau Hulu dan Nanga Taman. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 33

Tingkat Inflasi PDRB Dirinci Per Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

Tahun 1994-1997

Kecamatan1994199519961997

Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau 1993-1997

e.Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian yang dimaksud adalah gambaran/potret perekonomian suatu daerah. Kondisi ini dilihat dari besarnya sumbangan setiap sektor ekonomi (9 sektor), dalam pembentukan PDRB. Apabila 9 sektor tersebut disederhanakan maka akan terdapat 3 sektor ekonomi yaitu :

Sektor Primer (Pertanian , Pertambangan)

Sektor Sekunder (Industri, Listrik dan Air Bersih dan Bangunan)

Sektor Tertier (Perdagangan, Angkutan/Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa)

Apabila sektor Primer yang mendominasi dari seluruh nilai tambah (PDRB) yang dihasilkan, berarti daerah tersebut dikatakan daerah dengan perekonomian berbasis agraris. Sedangkan daerah-daerah yang nilai tambah (PDRB) yang dihasilkan lebih besar dari sektor Industri, Listrik dan Bangunan, maka daerah tersebut disebut daerah industri.

Dilihat dari kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Konstan 93 dari 8 Kecamatan di wilayah Calon Pemerintahan Kabupaten Sekadau, tidak ada yang berbasis industri. Hanya Kecamatan Sekadau Hilir yang berbasis Perdagangan (41,25%) dan Agraris (32,7%). Adapun 7 Kecamatan lainnya berbasis Agraris dengan kata lain Nilai Tambah yang dihasilkan terutama berasal dari sektor Pertanian.

f.Perkembangan Agregat Pendapatan Regional

Setelah memperhatikan perkembangan ekonomi secara sektoral, perlu juga diketahui perkembangan agregat pendapatan regional. Agregasi disini diartikan sebagai pembentukan PDRB atas pasar harga pasar menjadi pendapatan regional.

PDRB perkapita merupakan jumlah PDRB yang dihasilkan suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk tersebut. Semakin tinggi PDRB perkapita, maka daerah tersebut semakin makmur, sehingga dengan membandingkan PDRB perkapita, maka kita dapat melihat perbandingan tingkat kemakmuran antar daerah. Perkembangan kemakmuran antar kecamatan, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

TABEL 34

PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Per Kecamatan

Di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau

Tahun 1994-1997

Kecamatan1994199519961997Rata-rata

Pertumbuhan

Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau 1993-1997

Dari Tabel diatas terlihat rata-rata pertumbuhan PDRB perkapita calon Wilayah Kabupaten Sekadau (56,47%) lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan rata-rata se Kabupaten Sanggau (48,02%). Ada 5 Kecamatan mengalami rata-rata pertumbuhan 48% keatas yakni Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Belitang Hilir, Belitang dan Mukok, dan yang tertinggi adalah Kecamatan Belitang sebesar (104,96%), sedangkan yang terendah Kecamatan Nanga Taman (42,35%). Tingginya pertumbuhan PDRB perkapita yang boleh dikatakan mencolok yang terjadi pada Kecamatan Belitang adalah karena adanya Perkebunan Kelapa Sawit yang disertai berdirinya Pabrik Minyak Sawit (PMS) disana.

Nilai tertinggi PDRB perkapita terdapat pada Kecamatan Mukok (Rp. 2.515.009) sedang yang terendah adalah Kecamatan Belitang Hulu (Rp. 691.092). adapun nilai PDRB perkapita yang tinggi pada Kecamatan Mukok karena adanya Industri Minyak Sawit, Perkebunan Kelapa Sawit, sehingga hanya dengan kedua sektor ini saja dapat memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pembentukan PDRB daerah tersebut. Sedangkan pada Kecamatan Belitang, Penyumbang Utama PDRB nya adalah sektor Pertanian, dan sektor lainnya pertumbuhannya relatif lambat.

13.Keamanan dan Ketertiban

Keamanan dan ketertiban wilayah merupakan prasyarat bagi tumbuh dan berkembangnya suatu wilayah, karena kegiatan ekonomi terutama pada pengusaha dan investor akan merasa aman untuk melakukan aktivitasnya. Wilayah di Calon Pemerintahan Kabupaten Sekadau relatif aman dan jarang atau tidak pernah terjadi konflik sosial seperti yang beberapa kali terjadi pada waktu-waktu yang lalu. Untuk itu keamanan dan ketertiban di wilayah Sekadau akan mampu menjamin kegiatan perekonomian dan kestabilan iklim investasi di daerah. Adapun data rinci tentang personil TNI dan Polri dan Jenis Gangguan Kamtibmas per Kecamatan belum dapat kami sampaikan data yang ada masih bersifat global se Kabupaten Sanggau, data lengkap per Kecamatan di wilayah Sekadau akan menyusul.

14.Partisipasi Masyarakat

Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik cukup tinggi dan cenderung meningkat pada setiap kegiatan Pemilu. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayah Sekadau (176.196 jiwa) tingkat partisipasi sebesar 64,63%, sedangkan Kabupaten Sanggau (506.875) maka tingkat partisipasi masyarakat sebesar 57,23%. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 34

Jumlah TPS dan Pemilih Pemilu 1992, 1997 dan 1999

Dirinci Menurut Kecamatan Pada Wilayah Calon

Pemerintah Kabupaten Sekadau

KecamatanTPSPemilih

199219971999199219971999

Sumber : Departemen Penerangan Kabupaten Sanggau

15.Transmigrasi

Untuk mengetahui jumlah transportasi di wilayah calon pemerintah Kabupaten Sekadau, dapat dilihat pada data dari Kantor Departemen Transmigrasi Kabupaten Sanggau Tahun 2000. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini yang dibagi menurut per Kecamatan.

1. KECAMATAN MUKOK

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

2. KECAMATAN SEKADAU HILIR

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

3. KECAMATAN SEKADAU HULU

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

4. KECAMATAN BELITANG HILIR

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

5. KECAMATAN NANGA BELITANG

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

6. KECAMATAN BELITANG HULU

NOTEMPATKKJIWAKETERANGAN

JUMLAH TOTAL:

KK

JIWA

III.PERBANDINGAN KONDISI ANTARA WILAYAH INDUK DAN RENCANA WILAYAH YANG AKAN DIBENTUKKABUPATEN SANGGAU DAN CALON PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

1.Perbandingan Wilayah

Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan memiliki luas wilayah 18.302,00 KM Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadu memiliki luas 5.945,300 KM (594.530 Ha) atau 32,49% dari luas Kabupaten Sanggau. Dengan demikian sisa luas Kabupaten Sanggau adalah 12.374,700 KM atau 1.237.470 Ha.

2.Perbandingan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan tahun 1999 sebanyak 506.875 jiwa dengan Laju Pertumbuhan (1,51%) dan Kepadatan Penduduk 28 jiwa per KM. Sedangkan penduduk Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau berdasarkan pendapatan tahun 1999 sebanyak 176.196 jiwa atau (34,76%) dari penduduk Kabupaten Sanggau dengan laju pertumbuhan sebesar (1,13%) dan Kepadatan Penduduk sebesar 32 jiwa per KM.

3.Perbandingan Potensi Ekonomi

a. Perbandingan Luas Panen Produksi Tanaman Pangan (1989).

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(Ha)Kabupaten

Sekadau

(Ha)Sisa

Kabupaten Sanggau

Luas panen Produksi Tanaman Pangan pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (17.021 Ha) atau 37,79% dari wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan dengan komoditi pertanian yang cukup variatif.

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(Ton)Kabupaten

Sekadau

(Ton)Sisa

Kabupaten Sanggau

Hasil panen Produksi Tanaman Pangan pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk jenis komoditi Padi Sawah (39,41%), Padi Ladang (25,67%), Kedelai (90,15%), Jagung (40,38%) dari total hasil panen semua komoditi di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

Adapun total hasil panen seluruh komoditi pertanian adalah (36,02%) dari total keseluruhan hasil panen Kabupaten Sanggau.

b.Perbandingan Luas Areal dan Hasil Produksi Perkebunan (1999)

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(Ha)Kabupaten

Sekadau

(Ha)Sisa

Kabupaten Sanggau

Luas Aral Produksi Perkebunan pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (74.030,72 Ha) atau 30,84% dari wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan dengan komoditi perkebunan yang cukup variatif dari 2 komoditi baru di daerah Sekadau.

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(Ton)Kabupaten

Sekadau

(Ton)Sisa

Kabupaten Sanggau

Hasil Panen Produksi Perkebunan pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk jenis komoditi Kelapa Sawit (29,71%), Karet (28,92%), Kopi (49,65%), Kakao (1,36%), Kelapa Dalam (27,02%), Lada (4,27%) dari total hasil panen semua komoditi di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan. Sedangkan Kelapa Hybrida an Antan tahun 1999 belum menghasilkan/berproduksi.

Adapun total hasil panen seluruh komoditi perkebunan adalah (29,64%) dari total keseluruhan hasil panen komodisi perkebunan Kabupaten Sanggau.

c.Perbandingan Jumlah Ternah dan Unggas (1999)

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(Ekor)Kabupaten

Sekadau

(Ekor)Sisa

Kabupaten Sanggau

Jumlah ternak dan unggas pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk jenis Sapi (60,77%), Kerbau (80,70%), Kambing (52,94%), Babi (46,07%), Ayam Ras (25%), Ayam Buras (47,03% dan Itik (52,90%) dari total semua jenis unggas/ternak di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan. Adapun total seluruh jumlah ternak/unggas di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (38,74%) dari total keseluruhan Jumlah ternak/unggas Kabupaten Sanggau.

d.Perbandingan Hasil Produksi Perikanan (1999)

Perbandingan hasil produksi perikanan belum dapat kami sajikan secara Terinci karena data yang ada saat ini tentang hasil produksi perikanan Kabupaten Sanggau disusun secara global tidak Terinci per Kecamatan. Untuk dapat menggambarkan potensi sementara perikanan di wilayah Sekadau dapat kita lihat dari jumlah Kolam, Pagong Alam dan Keramba Ikan yang dipergunakan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan perikanan. (Data ini belum dapat mewakili seluruh potensi, dikarenakan sebagian besar kebutuhan perikanan di wilayah Sekadau, berasal dari hasil tangkapan alam).

NoJenis KomoditiKabupaten

Sanggau

(-)Kabupaten

Sekadau

(-)Sisa

Kabupaten Sanggau

Luas peruntukan lahan perikanan pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk Kolam (31,14%), Pagong Alam (13,43%), Unit Keramba (12,8%), dari luas peruntukan/unit perikanan di wilayah Kabupaten Sanggau dimekarkan.

e.Perbandingan Pertambangan (2000)

Pemerintah Kabupaten Sekadau memiliki kekayaan alam pertambangan, yang cukup potensial walaupun jumlah kandungan depositnya belum dapat dipastikan namun memiliki potensi besar untuk diusahakan bagi peningkatan pendapatan daerah. Adapun kandungan bahan tambang yang tersebar di seluruh wilayah adalah :

Minyak Bumi dan Batu Bara terdapat hampir semua Kecamatan kecuali Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap.

Emas, di Kecamatan Sekadau Hilir, Belitang Hilir, Belitang.

Granit, di Kecamatan Sekadau Hilir yang berdasarkan hasil penelitian Bappeda Sanggau tahun 2000 memiliki deposit sebesar 590.000.000 TON, dan juga di Kecamatan Belitang Hilir.

Perak, di Kecamatan Belitang Hilir

Batu Gamping dan Tahan Putih, di Kecamatan Belitang Hulu

Kaolin, di Kecamatan Mukok.

Sedangkan ragam potensi mineral yang ada sebagai berikut :

NoPotensi MineralKabupaten

Sanggau

(Ha)Kabupaten

Sekadau

(Ha)Sisa

Kabupaten Sanggau

Potensi Kandungan Mineral yang ada pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau bila dibandingkan dengan Kabupaten Sanggau untuk beberapa potensi mineral seperti Kwartier (21,23%), Trias (16,28%), Plistogen (45,04%), Instruktif dan Plutonik Basa Menengah (58,24%), Instruktif Plutonik Asam (3,22%), Instruktif dan Plutonik Basa (56,79%), dan Permo Karbon (14,09%).

Adapun total seluruh potensi kandungan mineral di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (32,38%) dari keseluruhan potensi kandungan mineral Kabupaten Sanggau.

f.Perbandingan Industri

Data lengkap mengenai Industri di wilayah Kabupaten Sanggau secara Terinci per Kecamatan belum kami dapatkan, sehingga potensi sementara yang dapat kami sampaikan untuk potensi industri di Wilayah Calon Pemerintahan Kabupaten Sekadau tahun 1995 berdasarkan RTRWK Kabupaten Sanggau 1997-2005 adalah Industri Sandang dan Kulit (8 buah), Industri Kerajinan Umum (15 buah). Namun dengan telah berdirinya Pabrik Minyak Sawit (PMS) di Kecamatan Belitang dan Mukok dengan Kapasitas 30 ton/jam, tentulah potensi industri yang ada di wilayah calon Pemerintah Kabupaten Sekadau telah bertambah dan berkembang pesat. Bila dibandingkan dengan potensi industri Kabupaten Sanggau, potensi industri di wilayah Sekadau masih belum begitu besar.

g.Perbandingan Jumlah Sarana Perdagangan Koperasi

Kegiatan perdagangan di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau telah berkembang pesat dengan semakin tumbuhnya Perusahaan HPH yang bergerak di sektor Pengusahaan hutan, maraknya kegiatan pertambangan tradisional, dan masuknya transmigrasi di era tahun 1980-an, serta tumbuhnya perusahaan-perusahaan pada sektor perkebunan kelapa sawit dan maraknya perkebunan karet rakyat pada era tahun 1990-an.

Dibandingkan dengan 7 Kecamatan lainnya, di wilayah calon Pemerintah Kabupaten Sekadau. Kecamatan Sekadau terkenal sebagai Kecamatan yang berbasis perdagangan dan menjadi pusat distribusi lalulintas perdagangan dan barang bagi daerah-daerah pedalaman. Bahkan banyak warga Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu dan warga Sanggau sendiri yang berbelanja di Kota Sekadau karena selisih harga yang cukup besar dengan harga di daerah asal.

Jumlah sarana perdagangan yang Terinci per Kecamatan untuk Kabupaten Sanggau/Sekadau belum dapat kami sajikan. Adapun jumlah koperasi yang ada di wilayah Sekadau berjumlah 7 buah atau (16,28%) dari jumlah koperasi di wilayah Kabupaten Sanggau (43 buah).

h.Jumlah Perbankan

Fasilitas perbankan masih kurang mendukung di wilayah Sekadau, hanya 2 buah bank milik pemerintah yang beroperasi di wilayah Sekadau yakni Bank BRI Unit Sekadau dan Bank Kalbar Cabang Pembantu Sekadau. Sehingga masyarakat yang berada di luar wilayah Kecamatan Sekadau banyak memanfaatkan jasa penyimpanan pada Kantor Pos dan Giro di daerah setempat.

Selain kedua unit penyimpanan tersebut di daerah Sekadau juga banyak berdiri Koperasi Kredit (Credit Union) yang dikelola oleh salah satu Yayasan Sosial Kalimantan Barat dengan omset milyaran rupiah di setiap unitnya.

4.Perbandingan Fasilitas Umum dan Sosial

a.Perbandingan Fasilitas Kesehatan (1999)

NoFasilitas KesehatanKabupaten

Sanggau

(Unit)Kabupaten

Sekadau

(Unit)Sisa

Kabupaten Sanggau

Bila mengacu kepada PP 129/2000, dibanding dengan jumlah penduduk maka rasio fasilitas kesehatan per 10.000 penduduk di wilayah calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (2,837)nilai skor rasio yang baik antara 4-6 ini berarti fasilitas kesehatan yang ada di wilayah calon Pemerintah Sekadau belum cukup memadai.

Bila dibandingkan dengan fasilitas kesehatan Kabupaten Sanggau untuk Rumah Sakit Umum (0%), Unit Puskesmas Perawatan/Induk (38,46%), Unit Puskesmas Pembantu (34,78%), Unit Puskesmas Non Perawatan (34,71%). Atau (34,72%) dari keseluruhan fasilitas kesehatan Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

b.Jumlah Fasilitas Pendidikan (1999)

NoLembaga PendidikanKabupaten

Sanggau

(Unit)Kabupaten

Sekadau

(Unit)Sisa

Kabupaten Sanggau

Bila dibandingkan dengan fasilitas pendidikan Kabupaten Sanggau untuk Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau fasilitas pendidikan yang ada di wilayah Sekadau sebagai berikut : TK (20,45%), SD (31,32%), SLTP (31,25%), SLTA (31,82%) dan SMEA (20%). Atau (30,84%) dari keseluruhan fasilitas pendidikan Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

c.Jumlah Fasilitas Tempat Peribadatan (1999)

NoJenis Rumah IbadahKabupaten

Sanggau

(Buah)Kabupaten

Sekadau

(Buah)Sisa

Kabupaten Sanggau

Bila dibandingkan dengan jumlah rumah ibadah Kabupaten Sanggau untuk Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau rumah ibadah yang ada seperti Masjid/Surau/Mushola (39,93%), Gereja Khatolik (39,61%), Gereja Protestan (45,81%), Kapel (28,38%) dan Vihara (20%). Atau (37,53%) dari keseluruhan rumah ibadah di Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

5.Perbandingan Penggunaan Lahan Pada Lahan Kering (1999)

NoPeruntukan LahanKabupaten

Sanggau

(Ha)Kabupaten

Sekadau

(Ha)Sisa

Kabupaten Sanggau

Luas penggunaan lahan pada lahan kering pada Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (375.651 Ha) atau 32,79% dari wilayah Sanggau sebelum dimekarkan.

Adapun perincian lengkapnya sebagai berikut : Padang Rumput (96,07%), Rawa-rawa yang tidak ditanam (73,14%), Kolam/Tegal/Empang (47,62%), Lahan kering sementara tidak diusahakan (30,09%), ditanami kayu-kayuan (52,32%), Perkebunan (18,56%), Hutan Negara (35,52%), Pekarangan (77,59%), Tegal/Kebun (67,83%), Ladang Huma (47,12%), Lain-lain (13,91%).

Perbandingan Sarana dan Prasarana Perhubungan

a.Perbandingan Ruas Jalan (1997-1999)

NoRuas JalanKabupaten

Sanggau

(Km)Kabupaten

Sekadau

(Km)Sisa

Kabupaten Sanggau

Ruas jalan pada wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (258,25 km) atau 21,72 % dari jumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

b.Perbandingan Sarana Pelabuhan dan Terminal

Sarana pelabuhan yang terdapat di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau hanyalah berupa tempat Pendaratan kapal yang terdapat di Sekadau Hilir, Terminal bis dalam tahap pengerjaan terdapat di Sakadau Hilir.

c.Perbandingan Sarana Transportasi

Data sementara untuk sarana transportasi yang terdapat di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk jenis alat angkut Mobil Umum/Bis berjumlah (15 unit), Minibus (18), Oplet (34), Truck (21), Pick Up (7), Perahu Motor (24), Motor Air (17) dan Perahu (43 unit).

7.Perbandingan Pendapatan Daerah

a.Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (1999)

NoPajak Bumi dan BangunanKabupaten

Sanggau

(000)Kabupaten

Sekadau

(000)Sisa

Kabupaten Sanggau

Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah (Rp. 18.923.800) atau 37,10% dari jumlah realisasi penerimaan PBB di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

b.Produk Domestik Regional Bruto (1993-1997)

NoJenis PDRBKabupaten

Sanggau

(Jutaan)Kabupaten

Sekadau

(Jutaan)Sisa

Kabupaten Sanggau

Bila dilihat pada tabel diatas maka Produk Domestik Regional Bruto di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk jenis PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 1993-1997 adalah (Rp.226.339.470.000) atau (21,63%), PDRB Atas Dasar Harga Konstan 93 sebesar (Rp. 188.833.440.000) atau 24,72%), dan PDRB Perkapita (Rp. 1.346.145) atau (65,14%) dari jumlah masing-masing PDRB di wilayah Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

8.Kesimpulan

Dari data-data tersebut dapat dijelaskan bahwa bilamana daerah Eks Kewedanaan Sekadau dibentuk menjadi Pemerintahan Kabupaten, diperkirakan dapat menjalankan otonomi daerahnya, demikian juga Kabupaten Sanggau tetap dapat menjalankan otonomi daerahnya, mengingat kedua daerah tersebut mempunyai potensi wilayah yang masih dapat dioptimalkan pengembangannya. Jumlah pendapatan calon Pemerintah Kabupaten Sekadau adalah sebesar 21,63 % dari Kabupaten Sanggau sebelum dimekarkan.

IV.ANALISIS RENCANA PEMBENTUKAN KABUPATEN SEKADAU

1.Daya Dukung Wilayah

Dilihat dari letak geografis, posisi wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau terletak pada Daerah /Region di tengah tengah Propinsi Kalimantan Barat serta berbatasan dengan MalaysiaTimur pada bagian sebelah utara, memberikan kondisi alamiah kedudukan dan peranan strategis yang sangat tinggi nilainya.

Berdasarkan Kebijaksanaan Penataan Ruang Wilayah Propinsi Dati I Kalimantan Barat, kabupaten Sekadau termasuk dalam wilayah Pembangunan D, Kegiatan yang akan dikembangkan di wilayah pembangunan D ini adalah perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan galian logam dan agro industri.

Berdasarkan Hirarki Pusat-pusat Pemukiman di Kalimantan Barat, Kota Sekadau masuk dalam kota orde IV dan direncanakan menjadi kota orde III, dengan skala pelayanan saat ini bersifat lokal dan akan menjadi Sub Regional, dengan wilayah pelayanan 5.440 Km2. Kota Sekadau mempunyai keterkaitan langsung dengan kota-kota Orde I Pontianak dan Kota Orde II Sintangh yang ditunjang oleh transportasi darat Dimana kota Sekadau merupakan kota lintasan antara Kota Pontianak dengan kota-kota di Kabupoaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan demikian kota Sekadau mempunyai kedudukan yang strategis sebagai transit antar kota Pontianak dengan kota-kota di Kabupaten Sangau, Sintang dan Kapuas Hulu.

Berdasarkan Hirarki Pusat-pusat pemukiman kabupaten Sangau Kota Sekadau termasuk dalam Skala pelayanan sun Regional. Untuk jelasnya hirarki di Wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau Dapat dilihat pada tabel berikut :

SKALA PELAYANANPUSAT PEMUKIMANORDE/

HIRARKIFUNGSI

Keterangan

A. Pusat Pemukiman Penduduk (Residental Subcentre)

B. Pusat Pelayanan Sosial Dan Sdministrasi Wilayah Belakangnya (Hiterland Service)

C.Pisat Komunikasi Antar Wilayah (Interregional Comunication)

D. Pusat Kegiatan Manufaktur (God Procesing/Manufacturing)

Berdasarkan RT/RW kabupaten Sangau 2005 dan Arah Pengembangan Wilayah Prioritas di Kabupaten Sangau, Kawasan Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Huku, Belintang Hilir dan Belintang Hulu diproritaskan menjadi kawasan perkebunan sawit Berdasarkan Kebijakan Spesial kabupaten Sangau, Kota Sekadau juga termasuk kedalam wilayah inti (Core Regional) yang menjadi pusat bagi pertumbuhan wilayah lain.

Adapun wilayah-wilayah kecamatan di Calon Kabupaten Sekadau yang dipersiapkan untuk pengembangan wilayah khusus berdasarkan RT?RWK kabupaten Sangau 2005 antara lain:

a.Kawasan pertanian tanaman pangan pada lahan kering dan lahan basah terdiri dari Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Belintang Hilir dan Mukok

b.Kawasan perkebunan terdiri dari Kecamatan Sekadau Hilir, Mukok, dan belintang Hilir

c.Kawasan pertanian holtikultura terletak di Kecamatan Sekadau Hilir, Mukok dan Belitung Hilir

d.Kawasan peternakan di Kecamatan Sekadau Hilir, Mukok dan Kecamatan Nanga Taman Pengembangan peternakan ini ikut menunjang pertanian holtikultura.

e.kawasan perambangan terutama emas di Kecamatan Sekadau Hilir, Bellintang Hilir dan Mukok.

f.kawasan industri pengolahan hasil perkebunan di Kecamatan Sekadau Hilir, Mukok dan Kecamatan Belintang Hulu.

Untuk mencapai tujuan pembangunan secara sfisien dan efektif, maka kawasan Calon Pemerintah kabupaten Sekadau berdasarkan Wilayah Pembangunan kabupaten Sanggau kecuali Kecamatan mukok, menjadi Sub Wilayah Pembangunan(SWP) IV, meliputi Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap, Belintang Hulu, Belintang dengan pusat Pengembangan wilayah yaitu menjadi pusat pengembangan yang dapat merangsang pertumbuhan di wilayah sekitanya.

Dari segi wilayah administrasi pemerintah, berdasarkan kondisi dan potensi wilayah baik kecamatan maupun desa/dusun masih memberikan peluang pemekaran kecamatan dan desa/dusun yang ada pada masa mendatang. Selain itu dari segi topograpi memiliki lahan yang relatif bergelombang yang berkisar antar 0-40% serta ketinggian 3 m sampai> 100 m. Kondisi topograpi demikian juga memberikan kemudahan dalam pengembangan sektor perkebunan/pertanian.

Dari segi kependudukan dan ketenagakerjaan, jika dibandingkan antara jumlah penduduk dengan jumlah wilayah, maka rata rata kepadatan penduduk masih tergolong rendah. Dari segi ketenagakerjaan, dengan adanya pertambahan penduduk angkatan kerja setiap tahunnya, maka ketersediaan tenaga kerja dapat dikatakan relatif cukup. Kondisi demikian cukup potensial menunjang pengembangan berbagai sektor sektor produktif.

Ketersediaan prasarana dasar terutama prasarana jalan , listrik dan pelayanan pos dan giro telah menjangkau sebagian besar wilayah pedesaan Sedangkan fasilitas pelayanan telekomunikasi, saluran drainese kota dan air bersih baru sebagian besar mulai dikembangkan hingga ke luar daerah perkotaan. Dengan demikian kondisi ketersediaan prasarana dasar tersebut, dipandang telah menunjang pengembangan wilayah dan pengembangan usaha di berbagai sektor ekonomi.

2.Kemampuan Ekonomi

a.Kinerja Perekonomian

Indikator kinerja perekonomian disini meliputi pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian dan pendapatan perkapita. Laju pertumbuhan ekonomi daerah digambarkan melalui laju pertuimbuhan produk Domestiik Bruto(PDRB) sebagai salah satu indikator yang menunjukkan naik turunnya produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang ada di daerah tersebut. Semakin tinggi kenaikan PDRB (Perhitungan atas dasar harga konstan), makin tinggi pula tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya.

Berdasarkan perhitungan PDRB Calon Pemerintah kabupaten Sekadau. Atas dasar harga Konstan 1993 menunjukkan bahwa pada tahun 1993 total PDRB sebesar Rp. 102.748.820.000 telah dapat di tingkatkan menjadi Rp. 226.339.470.000 pada tahun 1997. Sejalan dengan peningkatan tersebut, laju pertumbuhan ekonomi daerah juga telah meningkat dari 7,57%(tahun 1994) menjadi 18,24% (tahun 1995) dan meningkat tajam menjadi 26,35%(tahun1996) dan pada tahun 1997 menurun 8,37 Terjadinya penurunan laju ekonomi dimana kenaikan harga-harga mulai terasa. Dari angka-angka PDRB dan pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan bahwa seluruh kegiatan ekonomi daerah dipandang masih cukup mapan untuk meningkatkan produk barang dan jasa serta mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi, walaupun dengan kondisi yang sedikit menurun

Gambaran mengenai perekonomian daerah dapat diketahui dari besarnya peranan atau konstribusi dari masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB daerah tersebut. Berdasarkan perhitungan distribusi prosentase PDRB calon pemerintah Kabupaten Sekadau atas dasar harga konstan tahun 1993) menunjukkan bahwa selama tahun 1993-1997 kontribusi sektor pertanian menempati posisi pertama dengan kontribusi yang terus meningkat dari 49,59 % (tahun 1993) menjadi 51,55% (tahun 1997) kemudian walaupun terjadi penurunan dalam hal persentase terhadap PDRB dari 24,85% (tahun 1993) menjadi 20,91 (tahun 1997) tapi dari segi realisasi pendapatan terjadi peningkatan yang tinggi.

Industri Pengolahan mengalami kemajuan dan perkembangan dari 2,09 % (tahun 1993) menjadi 6,81 % (tahun 1997) Sektor bangunan dari 6,95 % (tahun 1993)) menjadi 5,79%(tahun 1007), Sektor keuangan Persewaan dan jasa Perusahaan dari 4,12% (tahun 1993) menjadi 3,90% (tahun 1997), sektor pertambangan dan penggalian dari 4,16 % (tahun 1993) menjadi 3,36 ( tahun 1997, sektor Pengangkutan dan komunikasi dari 3,31%(tahun 1993) menjadi 2,74% (tahun 19970 dan posisi terakhir Sektor Listrik, gas dan air Bersih dari 0,15% (tahun 1993) menjadi 0,19% (tahun 1997)

Dilihat dari kontribusi PDRB Atas Dasar Konstan 93 dari sektor yang memberikan sumbangan dalam pembentukan PDRB, struktur Perekonomian Calon Pemerintah kabupaten Sekadau berbasis Agraris dan perdagangan.

Selanjutnya pendapatan perkapita riil sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah, selama tahun, 1994-1997 di Calon pemerintah Kabupaten Sekadau menunjukkan kondisi yang terus meningkat yaitu pada tahun 1994 sebesar Rp. 750.616 meningkat menjadi Rp. 1.346.145 atau meningkat rata-rata 54,67 % pertahun. Rata-rata pertumbuhan pendapatan perkapita tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pendapatan perkapita kabupaten Senggau (48,0250

Berdasarkan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian dan pendapatan perkapita tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa dari aspek kinerja perekonomian cukup mendukung untuk pembentukan Pemerintah Kabupaten Sekadau.

b.Potensi wilayah

Menurut jenis tanah yang terdapat di wilayah Calon pemerintah Kabupaten Sekadau sebagian luas adalah jenis tanah posdolik merah kuning batuan dan padat maupun posdolih merah kuning batuan beku dan endapan yang hampir merata ke seluruh kecamatan. Tanah di wilayah Sekadau ini juga memiliki kekayaan mineral dan bahan galian yang potensial untuk dikembangkan, juga terdapat sungai-sungai besar maupun kecil yang cukup berperan sebagai badan air utama dalam sistem drainese wilayah di masa mendatang. Pada muara pertemuan antara Sungai Sekadau dan sungai Kapuas terdapat pangkalan kapal/motor air yang menghubungkan kota Sekadau dan daerah-daerah pedalaman di wilayah sekitarnya.

Dari segi ketenaga kerjaan komposisi penduduk angkatan kerja yang bekerja di lapangan usaha pertanian, perkebunan dan perdagangan cukup besar hal ini bisa dimaklumi karena struktur perekonomian wilayah masih berbasis agraris dan perdagangan. Kondisi ini memberikan kemudahan dalam memprioritaskan program-program pengembangan sektor-sektor ekonomi produktif lainnya di wilayah Calon pemerintah Kabupaten Sekadau pada masa-masa mendatang.

Mengenai prasarana dasar yang meliputi transportasi, pos dan telekomunikasi, pengairan, listrik dan air bersih kondisi sampai tahun 1999 yaitu :

.

(Prasarana Transportasi (darat dan Sungai)

Dari segi status, ruas jalan pada daerah Calon pemerintah Kabupaten Sekadau terdiri dari Jalan Negara/Nasional yang berfungsi sebagai jalan arteri utama. Jalan Negara/nasional yang berfungsi sebagai Jalan kolektor primer dan Jalan Kaubupaten yang berfungsi sebagai jalan Lokal Skunder. Jalan nasional telah seluruhnya beraspal. Jalan propinsi seluruhnya telah dalam tahap pengerasan dan sebagian telah beraspal. Jalan Kabupaten 16 % telah beraspal, 41,68 % dalam tahap pengerasan, dan 28,95 5 masih berupa jalan tanah

Jalur trasportasi sungai di wilayah Sekadau sebagian besar dapat dilalui dengan motor air. Kondisi barang fan orang khususnya bagi daerah terpencil dan pedalaman maupun bagi barang-barang hasil industri perhutanan, perkebunan dan pertanian.

(Pos dan Telekomunikasi

Di wilayah yang Sekadau telah memiliki fasilitas pelayanan Pos dan Giro bahkan desa-desa yang potensial telah dibentuk Pos desa. Fasilitas komunikasi belum seluruhnya menjangkau wilayah perkotaan dan daerah-daerah pedalaman, jenis fasilitas pelayanan yang terpasang berupa telepon umum telepon koin, wartel dan kios pon. Sarana komunikasi alternatif bagi masyarakat di daerah pedalaman melalui radio dan orari

(Listrik dan Air Bersih

Di wilayah Calon Pemerintah Kabupten Sekadau terdapat 9 (sembilan) unit pembangkit listrik tenaga diasel yang dikelola langsung oleh PT. PLN (Persero) Cabang Sangau. Lokasi unit pembangkit tersebut di Kecamatan Sekadau Hilir 2 unit, dan pembangkit tersebut di Kecamatan Sekadau Hilir 2 unit, dan 7 di masing-masing kecamatan.. Sebagian besar yang jauh dari pedalaman yang belum terjangkau menggunakan mesin generator listrik sendiri. Fasilitas air bersih baru terdapat di Kecamatan Sekadau Hilir dan Nanga Taman yang dikelola sebagai komoditas industri oleh PDAM. 6 daerah kecamatan lain secara tradisional penggunaan air bersih masih bersumber dari sungai/danau dan air hujan.

(Pengairan

Di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau terdapat 3 buah sungai besar yakni Sungai Kapuas, Sungai Sekadau dan Sungai Belitung selain sungai-sungai besar tersebut juga sungai-sungai kecil. Sungai-sungai ini merupakan sumber daya air yang besar bagi Kabupaten Sekadau, Transportasi, perikanan dan pengairan bagi peningkatan pertanian.

Air hujan juga merupakan sumber daya air yang penting bagi pengairan selain sungai sungai besar tersebut juga terdapat sungai-sungai kecil. Sungai-sungai ini merupakan sumber daya air yang penting bagi Propinsi Kalimantan Barat sedikit musim kemarau, musim yagn ada pada umumnya hanya musim basah kering, dimana curah hujan rata-rata bulanan masih berada diatas rata-rata tahunan Sehingga potensi hujan sangat besar.

Kondisi sistem jaringan irigasi yang ada si Kabupaten Sekadau menunjukkan bahwa jaringan cukup memadai untuk pengairan dimana sarana irigasi telah tersebar di hampir seluruh kecamata. Dari semua jaringan irigasi telah tersebar seluas 4.205 ha dari areal persawahan di wilayah Sekadau. Sedangkan 28.038 Ha merupakan sawah tadah hujan.

c.Potensi Sektoral

Secara sektoral, kegiatan/lapangan usaha utama di wilayah Pemerintah kabupaten Sekadau Meliputi antara lain Perdagangan, Perkebunan, Pertanian, Industri, Pertambangan dan transportasi.

(Perdagangan

Kegiatan perdagangan di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau telah berkembang pesat hal ini dengan semakin meningkatnya peranan dan kontribusi sektor perdagangan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah serta menduduki posisi kedua setelah sektor pertanian dalam struktur perekonomian daerah. Sektor perdagangan pada PDRB Atas Harga Konstanta 93 tahun 1997 memberikan kontribusi sebesar Rp. 39,487 miliar atau memberikan sebesar 20,91 total PDRB.

(Perkebunan dan Kehutanan

Jenis tanaman perkebunan yang diusahakan meliputi kelapa sawit, karet kopi, kakao, kelapa hybrida, kelapa dalam, lada aneka tanaman lainnya. Luas lahan perkebunan yang telah diusahakan seluas 74.199 Ha dan mempekerjakan 27148 KK. Mengingat masih terdapat 35 5 (203.523) Ha)lahan yang terdapat di wilayah Kabupaten Sekadau yang belum /tidak diusahakan, maka potensi perkebunan masih sangat besar untuk dikembangkan di masa yang akan datang.

Sejak era tahun 80 an telah banyak perusahaan HPH yang beroprasi di Wilayah Sekadau diantaranya PT. Kayu Lapis, Barito Pasifik, Alas Kusuma, halisa dan lain-lain. Mengingat sudah sekian lama beroprasi potensi hutan kayu tentulah semakin berkurang, namun potensi kehutanan non kayu memiliki peluang besar untuk dikembangkan di masa yang akan datang

(Pertanian Tanaman Pangan

Jenis tanaman pangan yang diusahakan meliputi padi sawah, padi ladang, palawija (jagung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar) dan holtikultura (sayur-sayuran dan buah buahan ). Lahan potensial untuk pengembangan usaha tanaman pangan seluas 64.286 Ha dan yang telah diusahakan baru seluas 15.821 Ha (24,61%) untuk persawahan, kedelai 166 Ha (0,26%) jagung 1.034 Ha (1,62 %) Dengan demikian peluang usaha untuk pengembangan pertanian tanaman pangan masih tersedia luas dan memiliki prospek yang menjanjikan di masa-masa mendatang.

(Peternakan

Jenis ternak/unggas yang dikembangkan antara lain sapi, kerbau, kambing, babi, ayam ras, ayam buras dan itik. Untuk jenis sapi, kambing kerbau babi pada mumnya belum diusahakan dalam skala besar, hanya bersifat sebagai rumah tangga. Namun secara keseluruhan populasi jumlah ternak/unggas di Wilayah Sekadau tersebut memberikan sumbangan mencapai 60 80 % populasi ternak Kabupaten Sangau Untuk ayam buras, ayam ras pedaging dan ayam ras petelor pada umumnya telah diusahakan dalam sekala besar. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging dan telur yang cenderung meningkat lahan potensial untuk pertambangan usaha peternakan tersedia luas di wilayah Kabupaten Sekadau, maka peluamng pengembangan usaha peternakan di masa yang akan datang memiliki potensi dan prospek yang besar.

(Perikanan

Potensi perikanan di Wilayah Sekadau memiliki potensi dan prospek yang luas untuk dikembangkan, meskipun hasil tangkapan alam masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, budi daya perikanan telah juga diupayakan oleh masyarakat. Luas lahan yang dikelola masyarakat untuk budidaya perikanan baru seluas 82,68 Ha ini berarti sektor perikanan masih memiliki potensi dan prospek yang besar di masa mendatang.

(Industri

Sesuai dengan kondisi dan potensi daerah industri yang dikembangkan meliputi Aneka Industri, industri pengolahan bahan pangan, industri sandang dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan, industri logam, industri kerajinan umum serta industri kecil non formal. Dengan telah berdirinya Pabrik Minyak Sawit(PMS) di kecamatan Belintang dan Mukok cukup mampu mendorong tumbuhnya industri-industri lainnya. Peluang pengembangan sektor indutri di wilayah sekadau memiliki memiliki potensi dan prospek yang besar untuk dikembangkan di masa yang akan datang.

(Pertambangan

Potensi pertambangan di wilayah Calon Pemerintah Kabupaten Sekadau cukup berlimpah seperti minyak bumi, batubara, emas, granit, perak, batu gamping, tanah putih dan kaolin, Sebagian besar bahan tambang tersebut belum diketahui besar depositonya, kecuali granit di kecamatan Sekadau Hilir yang telah diketahui depositonya sebesar 590.000.000 TON. Selain bahan tambang tersebut wilayah Sekadau juga kaya akan potensi mineral dan bahan galian lainnya. Dari semua bahan tambang tersebut baru emas yang sebagian besar telah diusahakan di masa mendatang

(Transportasi

Berdasarkan Hirarki Pusat-pusat Pemukiman di Kalimantan Barat Kota Sekadau mempunyai keterkaitan langsung dengan kota orde I Pontianak dan Kota Orde II Sintang yang ditunjang oleh transportasi darat. Dimana kota Sekadau ini merupakan kota lintasan antara Kota Pontianak dengan kota-kota di Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan demikian kota Sekadau mempunyai kedudukan yang strategis sebagai tansit antara kota Pontianak dengan kota-kota di Kabupaten Sangau Sintang dan Kapuas Hulu. Sesuai dengan fungsi kota, aktifitas angkutan jalan raya menunjukkan kondisi yang cukup berperan dalam menunjang kelancaran arus barang dan penumpang antar daerah. Peningkatan aktivitas angkutan khususnya angkutan jalan raya regional dan lokal juga didukung oleh adanya peningkatan prasarana dan sarana transportasi darat terutama angkutan mobil umum, mobil penumpang umum seperti milik perusahaan ATS Group baik kelas ekonomi maupun ekluisif , minibus, oplet, truck, pick up. Hanya kendala terminal bis/oplet yang belum selesai pengerjaannya membuat situasi perparkiran sedikit tidak teratur.

Dengan semakin lancarnya transportasi darat ketergantungan atas sarana transportasi sungai sedikit berkurang, namun untuk kecamatan di wilayah pedalamam yang belum terjangkau transportasi darat seperti Kecamatan Belintang Hilir, Belintang Hulu, dan Belintang arus angkutan barang dan orang yang memanfaatkan sektor perdagangan, industri, jasa-jasa, perkebunan dan pertanian.

(Parawisata

Obyek wisata di wilayah Calon p[emerintah Kabupaten Sekadau cukup beraneka ragam baik berupa wisata alam, wisata budaya dan wisata sejarah. Wisata alam beupa cagar alam, riam-riam, air terjun, goa sejarah dan lain-lain Wisata alam seperti air tejun terdapat di Kecamatan Sekadau Hulu, Nanga Taman, belintang Hilir dan Mukok. Riam dan air jeram terdapat di Kecamatan Nanga mahap, goa terdapat di Kecamatan Belitung Hulu serta wisata budaya seperti upacara-upacara adat tari-tari tradisional serta rumah adat Batang panjang di Kecamatan Belintang Hulu. Serta wisata budaya seperti upacara-upacara adat dan tari-tari dan tari-tari tradisional serta rumah adat Bentang Panjang di Kecamatan Belintang Hulu. Wisata Sejarah seperti batu bertulis dapat dijumpai di Kecamatan Nanga mahap Fasilitas penunjang parawisata yang tersedia baru hanya berupa perhotelan/memiliki prospek pengembangan yang cukup besar di masa-masa mendatang

3.Fasilitas Umum dan Sosial

Fasilitas umum antara lain seperti pasar, pertokoan, koperasi, perbankan, terminal, sarana angkutan, air bersih, listrik, pos dan telekomunikasi, setiap tahunnya terus menunjukkan adanya peningkatan baik kuantitas maupun kualitas terutama didaerah Kota Sekadau. Fasilitas sosial terutama pendidikan, kesehatan dan agama juga mengalami peningkatan baik yang bersifat prasarana maupun sarana sesuai dengan perkembangan penduduk dan kebutuhannya.

4.Kemampuan Sumber Daya Manusia

Calon pemerintah Kabupaten Sekadau memiliki sumber daya manusia yang cukup, berdasarkan hasil pendataan salah satu LSM yang diketuai oleh Bapak H. Umar Djafar telah terdata sejumlah 507 sarjana dari beberapa strata dan spesifikasi keilmuan S0 = 32 orang, S1 = 486 orang, S2= 8 orang dan S3 = 1 orang yang sedang dalam studi/pendidikan. Data tersebut belum termasuk sarjana-sarjana baru yang baru diwisuda maupun calon-calon wisudawan. Perincian sebagai berikut :

SPESIFIKASI KEILMUANASAL UNIVERSITAS

Bidang IlmuJumlahNama UniversitasJumlah

5.Kemampuan Personil

Sebagai konsekuensi logis dari peningkatan status pemerintah Kabupaten membawa implikasi pada pembentukan lembaga-lembaga pemerintah seperti :

a.Sekretaris Daerah.

b.Sekretaris Dewan

c.Dinas-dinas Pemerintah Kabupaten

d.Komponen

e.Instansi Vertikal Departemen/LPND/Dephankam.

Jika dikaji untuk pengisian personalia pada lembaga pemerintah yang akan dibentuk diluar Instansi Vertikal Departemen/LPND/Dephankam yang dibutuhkan dapat tergambar pada Tabel berikut :

NoUnit organisasiESELONNon StructuralTotal

II/bIII/aIII/bIV/aIV/bV/aV/b

Untuk memenuhi perkiraan jumlah pegawai yang dibutuhkan sesuai tabel diatas, dapat dipenuhi dari pegawai yang berada di Kabupaten Sanggau sebagai induk Kabupaten, disamping lokasi jumlah pegawai dari Tingkat I Kalimantan Barat. Untuk mengetahui keadaan jumlah pegawai di Kabupaten Sanggau sebagai Kabupaten Induk dapat dilihat Tabel berikut :

JUMLAH PEGAWAIGOLONGAN

Instansi JumlahGolonganJumlah

6.Pendapatan Daerah dan Pembiayaan Penyelenggaraan Pemerintahan

Kondisi wilayah calon Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau dalam setiap aspeknya baik secara geografis maupun histories menyimpan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan yaitu berupa pusat perdagangan, perkembunan, industri dan dapat menjadi daerah tujuan wisata. Kondisi ini merupakan modal yang sangat berarti bagi pembangunan perekonomian yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan secara tidak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. PAD dan Hasil Penerimaan PBB sektor pedesaan dan perkotaan semakin tahun semakin meningkat. Data yang terinci tentang pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan untuk 8 kecamatan yang bergabung dalam calon Pemerintahan Kabupaten Sekadau belum dapat kami sampaikan. Data lengkap te