217
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MOTOR SPACE CENTER DI SOLO SEBAGAI MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS MOTOR DENGAN EKSPRESI BENTUK DAN GERAK DINAMIS MOTOR TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh : ADHITYO BAGUS WICAKSONO NIM. I0208024 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

  • Upload
    vodang

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MOTOR SPACE CENTER DI SOLO

SEBAGAI MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS MOTOR

DENGAN EKSPRESI BENTUK DAN GERAK DINAMIS MOTOR

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

ADHITYO BAGUS WICAKSONO

NIM. I0208024

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MOTOR SPACE CENTER DI SOLO

Sebagai Museum dan Pusat Komunitas Motor

Dengan Ekspresi Bentuk dan Gerak Dinamis Motor

PENYUSUN : ADHITYO BAGUS WICAKSONO

NIM : I 0208024

JURUSAN : ARSITEKTUR

TAHUN : 2012

Surakarta, 10 Oktober 2012

Menyetujui,

Pembimbing I

Tugas Akhir

Ir. Sri Hardiyatno, M.T.

NIP. 194812111980031001

Pembimbing II

Tugas Akhir

Amin Sumadyo, ST, MT

NIP. 197208112000121001

Mengesahkan,

KetuaJurusanArsitektur

FakultasTeknik UNS

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT.

NIP. 19620610 199103 1 001

Ketua Program StudiArsitektur

FakultasTeknik UNS

Kahar Sunoko, ST, MT.

NIP. 19690320 199503 1 002

Page 3: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

seluruh proses penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul ” MOTOR SPACE

CENTER DI SOLO SEBAGAI MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS

MOTOR DENGAN EKSPRESI BENTUK DAN GERAK DINAMIS

MOTOR” sebagai persyaratan untuk memperolah gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Arsitektur.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari peran serta dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT selaku ketua Jurusan Arsitektur FT-

UNS.

2. Kahar Sunoko, ST, MT selaku ketua Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur

FT-UNS.

3. Ir. Sri Purwaningsih selaku Dosen Pembimbing Akademis.

4. Ir. Sri Hardiyatno, MT, selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir.

5. Amin Sumadyo, ST, MT , selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.

6. Yosafat Winarto, ST, MT, selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan

ArsitekturFT-UNS

7. Rekan–rekan angkatan 2008 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 4: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

8. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mambantu dalam

menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk

kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud. Penulis

berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan

bagi semua pihak, khususnya pada bidang Arsitektur.

Surakarta, 30 September 2012

Penulis

Page 5: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

JUDUL……..................................................................................... …… i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………… iii

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................. v

DAFTAR ISI........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... x

DAFTAR SKEMA………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Judul……………………………………………………………… 1

I.2. Pengertian Judul…………………………………………………. 1

I.3. Esensi Judul……………………………………………………… 1

I.4. Latar Belakang Pemilihan Judul………………………………… 2

I.4.1. Indonesia adalah Negara dengan Mayoritas Penggguna

Motor……………………………………………………… 2

I.4.2. Kurangnya Wadah Informasi Mengenai Sejarah dan

Perkembangan Sepeda Motor……………………………… 3

I.4.3. Banyaknya Komunitas Motor di Indonesia……………….. 3

I.4.4. Beragam Produk Motor Membutuhkan Sarana Marketing… 4

I.4.5. Kota Solo Memiliki Potensi untuk Motor Space Center…… 4

I.4.6. Mengekspresikan Bentuk dan Gerak Dinamis dari Sebuah

Motor pada Bangunan.……………………………………. 5

I.5. Permasalahan dan Persoalan……………………………………. 6

I.5.1. Permasalahan……………………………………………… 6

I.5.2. Persoalan………………………………………………….. 6

I.6. Tujuan dan Sasaran……………………………………………… 7

I.6.1 Tujuan……………………………………………………… 7

I.6.2. Sasaran……………………………………………………. 7

I.7. Lingkup dan Batas Pembahasan………………………………… 9

I.7.1. Lingkup Pembahasan……………………………………… 9

I.7.2. Batasan Pembahasan……………………………………… 9

I.8. Strategi Perancangan…………………………………………….. 9

I.9. Kerangka Pemikiran……………………………………………… 10

I.10. Sistematika Penulisan……………………………………………. 10

BAB II TINJAUAN DATA

II.1. Tinjauan Museum Motor…………………………………………. 12

II.1.1. Pengertian Museum………………………………………. 12

II.1.2. Klasifikasi Museum Secara Umum………………………. 12

II.1.2.1. Berdasarkan Tipe………………………………. 12

II.1.2.2. Berdasarkan Tingkat dan Luas Koleksi……….. 13

II.1.2.3. Berdasarkan Penggolongannya………………… 13

II.1.2.4. Berdasarkan Jenis Koleksinya………………….. 13

II.1.3. Pengertian Museum Motor……………………………….. 13

II.1.4. Maksud dan Tujuan Museum Motor..……………………. 13

II.1.5. Fungsi Museum Motor...………………………………….. 14

Page 6: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

II.1.6. Koleksi Museum………………………………………….. 14

II.1.7. Penanganan dan Perawatan……………………………… 16

II.1.7.1. Tahap Penanganan Materi Koleksi Museum…… 16

II.1.7.2. Perawatan Materi Koleksi……………………… 16

II.1.7.3. Tata Pameran Museum…………………………. 19

II.1.7.4. Sasaran Pameran………………………………… 19

II.1.7.5. Jenis Pameran…………………………………… 20

II.1.7.6. Sistematika Pameran……………………………. 21

II.1.8. Kegiatan Museum………………………………………… 22

II.1.9. Pengelolaan Museum di Indonesia……………………….. 24

II.1.9.1. Struktur Organisasi……………………………… 24

II.1.9.2. Pengelolaan Museum……………………………. 25

II.1.9.3. Persyaratan Museum…………………………….. 27

II.1.9.3.1. Persyaratan Lokasi………………….. 27

II.1.9.3.2. Persyaratan Bangunan………………. 28

II.1.9.3.3. Ruang Museum……………………… 29

II.1.9.3.4. Kriteria Perancangan………………… 34

II.1.10 Pengguna Museum………………………………………. 39

II.1.11. Tinjauan Pembanding…………………………………… 40

II.1.11.1 Museum Harley Davidson di Amerika…………. 40

II.1.11.2. National Motor Cycle di Inggris…..…………… 44

II.1.11.3. Museum Honda di Jepang……………………… 45

II.1.11.4. Museum Yamaha di Jepang…………………… 47

II.2. Tinjauan Koleksi Motor…………………………………………… 48

II.2.1. Sejarah Motor di Indonesia………………………………. 48

II.2.2. Era Sepeda Motor………………………………………… 54

II.3. Tinjauan Komunitas Motor………………………………………. 67

II.3.1. Pengertian Komunitas Motor……………………………… 67

II.3.2. Kegiatan Komunitas Motor……………………………….. 68

II.3.3. Kegiatan Pameran Motor dan Penjualan Aksesoris Motor.. 69

II.4. Tinjauan Ekspresi Bentuk Dinamis Motor pada Bangunan……….. 70

BAB III TINJAUAN KOTA SOLO

III.1. Gambaran Umum Kota Solo……………………………………… 76

III.2. Perencanaan Umum Tata Ruang Kota Solo………………………. 78

III.3. Penataan Lingkungan dan Bangunan……………………………… 79

III.4. Tinjauan Event Otomotif di Solo………………………………….. 82

III.5. Potensi Kota Solo untuk Motor Space Center…………………….. 85

BAB IV ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

IV.1. Pengertian Motor Space Center di Solo…………………………… 86

IV.2. Gambaran Umum Motor Space Center di Solo…………………… 87

IV.2.1. Fungsi Motor Space Center……………………………….. 87

IV.2.2. Tujuan Motor Space Center……………………………….. 87

IV.2.3. Peran Motor Space Center………………………………… 88

IV.2.4. Misi Motor Space Center………………………………….. 88

IV.3. Analisa Peruangan Motor Space Center…………………………... 89

IV.3.1. Pelaku, Jenis, Pengelompokan Kegiatan………………….. 89

IV.3.2. Analisa Kebutuhan Ruang Motor Space Center………….. 94

IV.3.3. Analisa Besaran Ruang Motor Space Center……………... 95

Page 7: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

IV.3.4. Analisa Pola Hubungan Kegiatan Motor Space Center…... 102

IV.4. Analisa Site………………………………………………………. 103

IV.4.1. Analisa Pemilihan Site…………………………………… 103

IV.4.2. Site Terpilih………………………………………………. 107

IV.5. Analisa Penataan Site...................................................................... 109

IV.5.1. Analisa Pencapaian Site…………………………………. 109

IV.5.2. Analisa View dan Orientasi Site…………………………. 113

IV.5.3. Analisa Kebisingan Site…………………………………. 118

IV.5.4. Zoning Site………………………………………………. 120

IV.5.5. Analisa Bentuk Site……………………………………… 123

IV.6. Analisa Pola Sirkulasi Bangunan……………………………….. 125

IV.7. Analisa Tampilan Bangunan…………………………………….. 128

IV.7.1. Pendekatan Konsep Dasar (Filosofi)…………………… 128

IV.7.2. Analisa Penentuan Bentuk Luar dan Ekspresi Bangunan… 130

IV.7.3. Analisa Penentuan Bentuk Ruang Dalam………………… 131

IV.7.4. Material Bangunan……………………………………….. 133

IV.8. Analisa Pendekatan Pencahayaan………………………………... 135

IV.9. Analisa Sistem Struktur………………………………………….. 138

IV.10. Analisa Sistem Utilitas Bangunan……………………………… 143

IV.10.1. Analisa Sistem Transportasi dalam Bangunan…………. 143

IV.10.2. Analisa Sistem Penyediaan Listrik…………………….. 145

IV.10.3. Analisa Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran………. 150

IV.10.4. Analisa Sistem Penghawaan Buatan…………………… 155

IV.10.5. Analisa Sistem Komunikasi……………………………. 158

IV.10.6. Analisa Sistem Peredam Petir………………………….. 159

IV.10.7. Analisa Sistem Air Bersih……………………………… 160

IV.10.8. Analisa Sistem Air Kotor dan Air Hujan……………… 163

IV.10.9. Analisa Sistem Pengelolaan Sampah…………………… 166

IV.10.10. Analisa Sistem Keamanan Aset Pameran……………… 168

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. Konsep Peruangan Motor Space Center…………………………… 170

V.1.1. Pengelompokan Zona Ruang Kegiatan……………………. 170

V.1.2. Jenis dan Besaran Ruang…………………………………. 170

V.1.3. Konsep organisasi ruang Motor Space Center..................... 176

V.2. Konsep Site Motor Space Center…………………………………. 176

V.2.1. Konsep Pengolahanan Site Eksisting……………………….. 176

V.2.2. Konsep Pencapaian Site…………………………………… 178

V.2.3. Konsep View dan Orientasi……………………………….. 179

V.2.4. Konsep Kebisingan……………………………………….. 180

V.2.5. Konsep Bentuk Site………………………………………. 181

V.2.6. Konsep Penzoningan……………………………………… 182

V.2.7. Konsep Sirkulasi………………………………………….. 183

V.3. Konsep Bentuk Bangunan……………………………………….. 184

V.3.1. Konsep Bentuk Luar Bangunan………………………….. 184

V.3.2. Konsep Ruang Interior…………………………………… 185

V.3.3. Konsep Material………………………………………….. 187

V.4. Konsep Pencahayaan…………………………………………….. 188

V.5. Konsep Struktur dan Material Bangunan………………………. 190

Page 8: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

V.5.1. Sub Struktur…………………………………………….. 190

V.5.2. Super Struktur…………………………………………... 191

V.5.3. Upper Struktur………………………………………….. 192

V.5.4. Sistem Struktur………………………………………….. 193

V.6. Konsep Utilitas………………………………………………….. 194

V.6.1. Sistem Transportasi pada Bangunan…………………….. 194

V.6.2. Sistem Penyediaan Lisrik.......................................……… 195

V.6.3. Sistem Pengamanan Bahaya Pemadam Kebakaran……… 196

V.6.4. Sistem Penghawaan……………………………………… 197

V.6.5. Sistem Komunikasi………………………………………. 198

V.6.6. Sistem Penangkal Petir………………………………….. 199

V.6.7. Sistem Air Bersih………………………………………… 199

V.6.8. Sistem Air Kotor dan Air Hujan…………………………. 200

V.6.9. Sistem Pengelolaan Sampah……………………………… 202

V.6.10. Sistem Keamanan Aset Pameran…………………………. 203

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… xv

LAMPIRAN…………………………………………………………… xvi

Page 9: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kegiatan dalam Museum……………………………… 22

Gambar 2.2. Logo Harley Davidson………………………………… 41

Gambar 2.3. Display di Museum Harley Davidson………………… 41

Gambar 2.4. Museum Harley Davidson……………………………. 42

Gambar 2.5. Interior Harley Davidson…………………………… 44

Gambar 2.6. National Motorcycle Museum………………………… 45

Gambar 2.7. Museum Honda Jepang……………………………….. 46

Gambar 2.8. Museum Yamaha Jepang……………………………… 47

Gambar 2.9. Museum Yamaha Jepang………………………………. 48

Gambar 2.10. Sepeda Motor Pertama di Indonesia…………………… 49

Gambar 2.11. Sepeda Motor Pertama di Indonesia…………………… 50

Gambar 2.12. Sejarah Motor di Indonesia……………………………. 51

Gambar 2.13. Sejarah Motor di Indonesia……………………………. 53

Gambar 2.14. Motor BMW Pertama di Indonesia……………………. 54

Gambar 2.15. Motor Pertama di Dunia……………………………….. 55

Gambar 2.16. Motor Jerman Pertama di Dunia……………………….. 57

Gambar 2.17. Motor Amerika Pertama di Dunia……………………... 59

Gambar 2.18. Motor Inggris Pertama di Dunia………………………. 61

Gambar 2.19. Motor Era PD 1………………………………………… 62

Gambar 2.20. Motor Era PD 2………………………………………… 63

Gambar 2.21. Motor Era Pasca PD 2………………………………….. 65

Gambar 2.22. Motor Era Modern dan Masa Depan…………………. 66

Gambar 2.23. Komunitas Motor…………………………………….. 67

Gambar 2.24. Kegiatan Komunitas Motor…………………………… 69

Gambar 2.25. Pameran dan Penjualan Aksesoris Motor…………….. 70

Gambar 2.26. Gerakan dan Kecepatan Motor……………………….. 73

Gambar 2.27. Bangunan Berekspresi Dinamis……………………… 74

Gambar 2.28. Bangunan Dengan Karakter Dinamis Motor…………. 75

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kota Surakarta………………………….. 76

Gambar 3.2. Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha……….. 78

Gambar 3.3. Suasana Djarum Black Motodify………………………. 83

Gambar 3.3. Suasanya Drag Bike di Manahan………………………… 85

Gambar 4.1. Peta Surakarta………………………………………….. 105

Gambar 4.2. Site Terpilih……………………………………………. 107

Gambar 4.3. Analisa Pencapaian……………………………………. 112

Gambar 4.4. Produk Analisa Pencapaian…………………………… 112

Gambar 4.5. Analisa View dan Orientasi…………………………… 114

Gambar 4.6. Produk Analisa View dan Orientasi………………….. 115

Gambar 4.7. Analisa View dan Orientasi…………………………… 116

Gambar 4.8. Produk Analisa View dan Orientasi………………….. 117

Gambar 4.9. Produk Analisa View dan Orientasi…………………… 118

Gambar 4.10. Analisa Kebisingan…………………………………… 119

Page 10: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

Gambar 4.11. Produk Analisa Kebisingan………………....………… 119

Gambar 4.12. Analisa Zoning……………………………………….. 123

Gambar 4.13. Analisa Bentuk Site…………………………………… 124

Gambar 4.14. Bentuk Site……………………………………………. 124

Gambar 4.15. Analisa Filosofi Bangunan……………………………. 129

Gambar 4.16. Analisa Filosofi Bangunan……………………………. 130

Gambar 4.17. Produk Analisa Bentuk Bangunan……………………. 131

Gambar 4.18. Produk Analisa Interior Museum Motor……………… 132

Gambar 4.19. Produk Analisa Interior Dengan Tema Dinamis……… 132

Gambar 4.20. Produk analisa material bangunan.................................. 135

Gambar 4.21. Skylight………………………………………………… 137

Gambar 4.22. Overhang ……………………………………………… 137

Gambar 4.23. Spotlight, Downlight, dan Walllight…………………… 138

Gambar 4.24. Analisa Bentuk................................................................. 139

Gambar 4.25. Struktur Utama.................................................................. 140

Gambar 4.26. Analisa Struktur atap......................................................... 141

Gambar 4.27. Analisa Struktur Pondasi.................................................... 142

Gambar 4.28. Produk analisis struktur..................................................... 143

Gambar 4.29. Sistem Transportasi........................................................... 145

Gambar 4.30. Produk Analisa Keutuhan Listrik...................................... 150

Gambar 4.31. Analisa Pengamanan Kebakaran....................................... 154

Gambar 4.32. Produk Analisa Pengamananan Kebakaran........................ 154

Gambar 4.33. Produk Analisa Sistem AC................................................. 157

Gambar 4.34. Produk Analisa Anti Petir.................................................... 160

Gambar 4.35. Analisa Distribusi Air Bersih............................................... 162

Gambar 4.36. Produk Analisa Distribusi Air Bersih.................................. 163

Gambar 4.37. Analisa Sistem air kotor...................................................... 164

Gambar 4.38. Produk Analisa Sistem air kotor........................................... 165

Gambar 4.39. Zoning sampah...................................................................... 167

Gambar 4.40. Sistem Keamanan................................................................. 169

Gambar 5.1. Lokasi Site………………………………………………. 178

Gambar 5.2. Produk Analisa Pencapaian……………………………… 178

Gambar 5.3. Produk Analisa View dan Orientasi……………………… 179

Gambar 5.4. Produk Analisa View dan Orientasi……………………… 179

Gambar 5.5. Produk Analisa View dan Orientasi………………………. 180

Gambar 5.6. Produk Analisa Kebisingan………………………………. 180

Gambar 5.7. Bentuk Site……………………………………………….. 181

Gambar 5.8. Analisa Zoning…………………………………………… 182

Gambar 5.9. Sirkulasi Site......................………………………………. 184

Gambar 5.10. Analisa Filosofi Bangunan ...........……………………… 184

Gambar 5.11. Produk Analisa Bentuk Bangunan ...........……………….. 185

Gambar 5.12. Produk Analisa Interior Museum Motor……………….. 186

Gambar 5.13. Produk Analisa Interior dengan Tema Dinamis……….. 187

Gambar 5.14. Produk Analisa Material................................................... 187

Gambar 5.15. Skylight…………………………………………………. 188

Page 11: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

Gambar 5.16. Overhang ………………………………………………. 189

Gambar 5.17. Spotlight, Downlight, dan Walllight…………………….. 189

Gambar 5.18. Analisa Struktur Pondasi.................................................... 191

Gambar 5.19. Struktur Rangka............................................................... 192

Gambar 5.20. Space Frame…………………………………..........…… 193

Gambar 5.21. Produk analisis Struktur.......……………………………. 194

Gambar 5.22. Sistem Transportasi.......................................................... 195

Gambar 5.23. Zona Sampah...................................................................... 203

Gambar 5.24. Sistem Keamanan Koleksi..................................................... 204

Page 12: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1. Kerangka Pemikiran……………………………………. 10

Skema 2.1. Penanganan Materi Koleksi Museum…………………… 16

Skema 2.2. Sistem Pengelolaan Museum……………………………. 25

Skema 4.1. Skema Perancangan……………………………………… 86

Skema 4.2. Skema Aktivitas Pengelola Umum……………………… 90

Skema 4.3. Skema Aktivitas Pengelola Museum…………………… 90

Skema 4.4. Skema Aktivitas Pengelola Komunitas Motor………….. 91

Skema 4.5. Skema Aktivitas Pengunjung Umum…………………… 91

Skema 4.6. Skema Aktivitas Pengunjung Museum…………………. 91

Skema 4.7. Skema Aktivitas Pengunjung Komunitas Motor………... 92

Skema 4.8. Pola Hubungan Ruang Makro…………………………… 102

Skema 4.9. Pola Hubungan Zona Museum…………………………… 102

Skema 4.10. Pola Hubungan Zona Komunitas………………………… 103

Skema 4.11. Pola Hubungan Zona Exhibisi…………………………… 103

Skema 4.12. Skema Utilitas Listrik…………………………………… 149

Skema 4.13. Sistem Pemadam Kebakaran…………………………… 153

Skema 4.14. Sistem Penghawaan Buatan……………………………. 157

Skema 4.15. Sistem Komunikasi………………………………………. 159

Skema 4.16. Sistem Penangkal Petir…………………………………. 159

Skema 4.17. Sistem Air Bersih.................……………………………. 162

Skema 4.18. Sistem Air Kotor.................……………………………. 166

Skema 4.19. Sistem Penegelolaan Sampah...……...........……………. 168

Skema 5.1. Organisasi Ruang………………………………………. 176

Skema 5.2. Sistem Penyediaan Listrik……………………………… 195

Skema 5.3. Sistem Bahaya Kebakaran……………………………….. 196

Skema 5.4. Sistem Jaringan AC…………………………………….. 197

Skema 5.5. Sistem Komunikasi…………………………………….. 198

Skema 5.5. Sistem Penangkal Petir…………………………………. 199

Skema 5.6. Sistem Air Bersih……………………………………….. 200

Skema 5.7. Sistem Air Kotor………………………………………… 201

Skema 5.8. Sistem Pengelolaan Sampah……………………………. 202

Page 13: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta….. 77

Tabel 3.2. Tabel Lokasi Aktivitas dan Fungsi Kota…………….. 79

Tabel 4.1. Tabel Analisa Ruang…………………………………. 95

Tabel 4.2. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang………………………. 101

Tabel 4.3. Tabel Alternatif Lokasi Site………………………….. 106

Tabel 4.4. Tabel Analisa Batas Site……………………………… 111

Tabel 4.5. Tabel Macam Pencahayaan…………………………… 136

Tabel 4.6. Tabel Utilitas Transportasi……………………………. 144

Tabel 4.7. Jenis-Jenis Penghawaan………………………………. 156

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang……………………….. 175

Page 14: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Judul

Motor Space Center di Solo sebagai Museum dan Pusat Komunitas

Motor dengan Ekspresi Bentuk dan Gerak Dinamis Motor

I.2. Pengertian Judul

Motor Space Center di Solo merupakan sebuah wadah dari kegiatan

museum sepeda motor dan wadah kegiatan dari komunitas motor seperti

kegiatan sosial, pameran modifikasi motor, hiburan otomotif serta penjualan

aksesoris motor yang diwadahi dalam bangunan dengan konsep arsitektur

metafora yaitu dengan mengekspresikan bentuk bagian motor dan filosofi

gerakan motor yang dinamis ke dalam bangunan yang terletak di Kota Solo.

I.3. Esensi Judul

a. Motor Space Center adalah museum sepeda motor yang mewadahi

aktivitas yang menginformasikan pengetahuan tentang sepeda motor

kepada masyarakat dan sarana konservasi terhadap obyek yang memiliki

nilai tertentu.

b. Motor Space Center sebagai wadah aktivitas komunitas pecinta motor

untuk berkumpul dan bersosialisasi serta pusat kegiatan komunitas motor,

seperti seminar, pelatihan safety riding, test drive, pameran serta

modifikasi motor.

Page 15: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

c. Motor Space Center juga dapat mewadahi kegiatan marketing dari

produsen motor seperti pameran motor terbaru dan penjualan motor

beserta aksesorisnya.

d. Motor Space Center adalah bangunan dengan ekspresi bentuk dan gerak

dinamis motor yang mengekspresikan bentuk bagian dari sebuah motor

dan kedinamisan dari sebuah sepeda motor sehingga dapat mencerminkan

fungsi bangunan sebagai museum motor dan wadah komunitas motor.

I.4. Latar Belakang Pemilihan Judul

I.4.1. Indonesia adalah Negara dengan Mayoritas Pengguna Motor

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat,

penggunaan sepeda motor di Indonesia selalu bertambah setiap

tahunnya. Selama 30 tahun terakhir industri sepeda motor di Indonesia

rata-rata tumbuh 12,5 sampai 15 persen per tahun. Angka ini

diperkirakan akan terus meningkat tahun-tahun ke depan.

Sampai tahun 2012, sebanyak 51 juta unit sepeda motor

diproduksi di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 35 juta unit yang

beredar di jalanan. Saat ini rasio sepeda motor dan penduduk di

Indonesia adalah 8:1. Angka itu diperoleh dari jumlah penduduk

Indonesia sebanyak 235 juta jiwa dibagi total populasi motor di

Indonesia sebanyak 35 juta unit. Itu berarti, dari 8 orang di Indonesia

terdapat satu orang yang memiliki motor. Pada 2012 ini diperkirakan

penjualan kendaraan bermotor roda dua akan menyentuh 10 juta per

tahun. Karena hal ini di Indonesia terdapat banyak sekali jenis motor,

Page 16: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dan setiap motor akan memiliki cerita yang menarik untuk

diinformasikan.

I.4.2.Kurangnya Wadah Informasi Mengenai Sejarah dan

Perkembangan Sepeda Motor

Di Indonesia keberadaan museum sepeda motor masih sangat

jarang, padahal setiap sepeda motor di dunia ini memiliki sejarah dan

cerita yang menarik untuk diketahui. Dari aspek edukatif, masyarakat

perlu mengetahui perkembangan motor dari tahun ke tahun, seperti

sejarah motor dunia hingga bagaimana perkembangannya di Indonesia.

Tiap orang memiliki kenangan dan cerita dengan sepeda motor yang

dimiliki, sehingga dengan adanya sebuah museum motor maka dapat

membuat masyarakat dapat mengenang memori dengan sepeda

motornya dan mengetahui perkembangan motor untuk kedepannya.

I.4.3. Banyaknya Komunitas Motor di Indonesia

Belakangan ini komunitas motor di kota – kota besar di

Indonesia semakin banyak. Ada banyak hal positif dari keberadaan dan

kegiatan komunitas motor tersebut. Komunitas Motor merupakan

komunitas bagian dari masyarakat yang patut diberikan kesempatan

serta ruang untuk berkreativitas untuk memberikan karya dan baktinya

terhadap masyarakat dan memberikan kontribusi yang positif pada

kemajuan kota.

Page 17: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

I.4.4. Beragam Produk Motor Membutuhkan Sarana Marketing

Kendaraan roda dua merupakan sarana transportasi favorit

masyarakat Indonesia. Permintaan akan sepeda motor di Indonesia

sangatlah besar dan merupakan pasar yang sangat potensial bagi banyak

produsen. Beberapa merk yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki

menguasai pasar sepeda motor di Indonesia. Dengan perkembangan dan

permintaan yang semakin besar, produsen motor di Indonesia juga

semakin beragam. Harley-Davidson, Ducati, Bajaj, Piaggio, dan produk

lain mulai masuk pasar otomotif di Indonesia. Karena itu dibutuhkan

sarana yang dapat mewadahi kegiatan pameran dan marketing dari

produsen kepada masyarakat.

I.4.5. Kota Solo Memiliki Potensi Motor Space Center

Solo memiliki lokasi yang strategis, Kota Solo terletak di sentral

jalur transportasi di pulau Jawa. Hal ini menjadikan Kota Solo sering

disinggahi para komunitas motor yang melakukan touring, selain

memiliki daya tarik wisata budaya, kegiatan otomotif di kota Solo juga

sangat berkembang pesat, banyak kegiatan otomotif besar seperti

Djarum Black Modified yang menyelenggarakan acara modifikasi

motor terbesar di Indonesia, kemudian kegiatan balap yang selalu ramai

dikunjungi masyarakat dan masih banyak kegiatan otomotif yang

berlangsung di kota Solo.

Selain kegiatan otomotif, komunitas motor yang berada di Solo

juga sangat beragam, dari data Mitra Kepolisian, klub resmi yang

Page 18: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

terdaftar ada 35 klub motor sampai saat ini, dan masih banyak klub

motor yang belum terdaftar. Sayangnya di Solo belum ada wadah yang

menampung komunitas motor ini, komunitas motor biasanya

berkumpul di tepi jalan utama seperti jalan Slamet Riyadi, tetapi hal ini

berdampak pada kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan. Oleh karena

itu, Solo harus memiliki wadah untuk mewadahi kegiatan komunitas

motor. Selain dapat mewadahi kegiatan positif dari komunitas, wadah

ini juga dapat memajukan Solo di bidang pariwisata dengan keberadaan

museum sepeda motor serta memajukan kegiatan ekonomi dengan

keberadaan pameran dari beragam produsen sepeda motor.

I.4.6. Mengekspesikan Bentuk dan Gerak Dinamis dari Sebuah Motor

pada Bangunan

Pendekatan perancangan yang dipakai dalam desain Motor

Space Center adalah pendekatan secara metafora kombinasi yaitu

secara konkrit dengan bentuk dari bagian sepeda motor dan secara

filosofi dari gerak dan ekspresi dinamis dari sebuah sepeda motor.

Bentuk motor tentu mencerminkan objek yang kegiatannya diwadahi

dalam Motor Space Center. Karakter dinamis diperoleh motor sendiri

yang dapat bergerak secara dinamis. Pengguna motor ketika

menggunakan sepeda motor selalu bersifat dinamis, terkadang bergerak

cepat dan kadang juga lambat. Gerakan motor yang dinamis

menginspiriasi bentuk – bentuk dinamis agar ditampilkan pada

bangunan.

Page 19: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

I.5. Permasalahan dan Persoalan

I.5.1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul

rumusan permasalahan yaitu bagaimana mewujudkan desain suatu

wadah bangunan yang memberi fasilitas sebuah museum motor, wadah

kegiatan komunitas motor dan pusat bisnis dari produsen motor dengan

kegiatan pameran dan penjualan dari produsen motor dalam bentuk

bangunan yang mengekspresikan bentuk dan gerak dinamis sepeda

motor di kota Solo.

I.5.2. Persoalan

a. Merumuskan konsep user / pelaku, jenis kegiatan, pola kegiatan

pada Motor Space Center.

b. Merumuskan konsep kebutuhan ruang, besaran ruang, kelompok

ruang, pola hubungan ruang, dan organisasi ruang sehingga tercipta

hubungan antar ruang yang dapat memberikan suasana nyaman,

efisien ruang serta aksesibel bagi pengguna.

c. Menentukan lokasi dan site yang saling mendukung dengan

keberadaan Motor Space Center yang direncanakan.

d. Mengolah site agar sesuai dengan analisa site (pencapaian, view,

dll) yang dapat menunjang berdirinya bangunan Motor Space

Center.

Page 20: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

e. Menata masa dan sirkulasi yang aksesibel didalam site agar sesuai

dengan kebutuhan serta nyaman bagi pelaku kegiatan di Motor

Space Center.

f. Menentukan bentuk bangunan dan elemen – elemen ruang ( warna,

tampilan, dimensi, ornamen, tekstur, dll ) yang mengekspresikan

bentuk bagian motor dan karakter dinamis pada bangunan Motor

Space Center.

g. Menentukan sistem stuktur dan konstruksi bangunan yang sesuai

dengan konsep dinamis, aman dan dapat mendukung kegiatan yang

diwadahi.

h. Menentukan sistem utilitas pada bangunan Motor Space Center

yang menunjang proses kegiatan yang ada.

I.6. Tujuan dan Sasaran

I.6.1. Tujuan

Mendesain sebuah bentukan wadah yang memberi fasilitas

kegiatan museum motor,mewadahi kegiatan komunitas motor serta

kegitan pameran ke dalam bentuk bangunan yang mengekspresikan

bentuk da gerak dinamis dari sebuah motor di kota Solo.

I.6.2. Sasaran

a. Mendapat rumusan konsep user / pelaku, jenis kegiatan, pola

kegiatan pada Motor Space Center.

Page 21: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Mendapat rumusan konsep kebutuhan ruang, besaran ruang,

kelompok ruang, pola hubungan ruang, dan organisasi ruang

sehingga tercipta hubungan antar ruang yang dapat memberikan

suasana nyaman, efisien ruang serta aksesibel bagi pengguna.

c. Mendapatkan lokasi dan site yang saling mendukung dengan

keberadaan Motor Space Center yang direncanakan.

d. Membentuk site agar sesuai dengan analisa site (pencapaian, view,

dll) yang dapat menunjang berdirinya bangunan Motor Space

Center.

e. Mendapatkan bentuk massa dan sirkulasi yang aksesibel didalam

site agar sesuai dengan kebutuhan dan nyaman bagi pelaku

kegiatan di Motor Space Center.

f. Mendapatkan bentuk bangunan dan elemen – elemen bangunan

(bentuk, warna, tampilan, dimensi, ornamen, tekstur, dll ) yang

mencerminkan bentuk bagian motor dan gerak dinamis pada

bangunan Motor Space Center.

g. Mendapatkan sistem stuktur dan konstruksi bangunan yang sesuai

dengan kondisi, aman dan dapat mendukung kegiatan yang

diwadahi.

h. Mendapatkan sistem utilitas pada bangunan Motor Space Center

yang memperlancar proses kegiatan yang ada.

Page 22: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

I.7. Lingkup dan Batasan Pembahasan

I.7.1. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan ialah lingkup pengaplikasian disiplin ilmu

arsitektur yang terkait dari aspek fisik dan non-fisik bangunan.

I.7.2. Batasan Pembahasan

Pembahasan ditekankan pada permasalahan dan persoalan

Arsitektural yang ada, sebagai dasar perencanaan dan perancangan fisik

bangunan Motor Space Center, sedangkan hal-hal lain yang mendukung

dibahas secara garis besar dengan asumsi, hipotesa, logika sederhana

tetapi didasarkan pada rasio yang benar.

I.8. Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang diambil ialah dengan mengambil langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Pendeskripsian main idea.

b. Pemusatan ide-ide pokok dari main idea.

c. Penelusuran dan penggalian pokok-pokok ide pokok sebanyak-banyaknya

dari segala aspek yang memungkinkan.

d. Pemilihan dan penggabungan data-data mentah yang didapatkan.

e. Penerapan kriteria bangunan yang diinginkan.

f. Penelusuran benang merah antara bangunan yang akan dirancang dengan

lokasi bangunan.

g. Respon desain terhadap lokasi esksisting.

Page 23: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

h. Perencanaan dan perancangan bangunan dengan segala aktivitas di

dalamnya dengan tidak melupakan korelasi bangunan dengan lokasi.

I.9. Kerangka Pemikiran

I.10. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam konsep perencanaan dan perancangan

Motor Space Center ini ialah:

TAHAP I Tahap pendahuluan untuk memberikan gambaran tentang

keseluruhan isi penulisan dan pembahasan pada konsep

perencanaan dan perancangan yaitu mengemukakan latar

belakang masalah, persoalan dan permasalahan, tujuan dan

sasaran pembahasan, lingkup dan tujuan pembahasan,

strategi perancangan, kerangka pemikiran, dan sistematika

penulisan.

Skema 1.1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Analisa Pribadi

Background Museum, pusat

komunitas dan eksibisi Lokasi Terpilih

Data & Info

(Preseden)

Respon Desain terhadap Kota

Dimana Bangunan Tersebut Berada

+ Respon Terhadap Aktivitas User yang Diwadahi + Respon Ekspresi

Bangunan yang Dinilai Tepat

Dibalut dalam Bentukan metafora

kombinasi dari bentuk bagian motor

dan karakter dinamis Desain Pilihan

Page 24: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

TAHAP II Memberikan gambaran keseluruhan data yang terangkum

dalam tinjauan data yang berisi tentang tinjauan museum,

tinjauan koleksi motor,kegiatan komunitas motor dan teori

tentang konsep bentuk dinamis motor.

TAHAP III Memberikan penjelasan umum dan khusus mengenai lokasi

objek pembahasan, tentang potensi dan kekurangan site

serta kendala yang ada maupun yang muncul.

TAHAP IV Pembahasan analisis konsep perencanaan dan perancangan

yang diterapkan dengan pertimbangan kegiatan,

fungsionalitas, kenyamanan, hingga pertimbangan bentuk

yang kemungkinan dapat diaplikasikan pada bangunan

tersebut.

TAHAP V Pengambilan keputusan dari hasil analisis konsep

perencanaan dan perancangan berdasarkan berbagai macam

pertimbangan yang dilakukan.

Page 25: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

TINJAUAN DATA

II.1 Tinjauan Museum Motor

II.1.1. Pengertian Museum

Berdasarkan definisi yang diberikan International Council of

Museums (ICOM), museum adalah institusi permanen, nirlaba,

melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara

melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,

mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada

masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan hiburan. Karena

itu museum bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis,

dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan

pemikiran imajinatif pada masa depan.1

II.1.2. Klasifikasi Museum Secara Umum.

II.1.2.1. Berdasarkan Tipe

a. Museum ilmu-ilmu alam

b. Museum sejarah seni rupa

c. Museum teknologi dan industri

d. Museum sejarah Museum purbakala

e. Museum ilmu Museum seni rupa anthropologi/Etnografi

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Museum

Page 26: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

II.1.2.2. Berdasarkan Tingkat dan Luas Koleksi

a. Museum internasional

b. Museum lokal/setempat

c. Museum nasional/Negara

II.1.2.3. Berdasarkan Penggolongannya

a. Museum milik pemerintah

b. Museum swasta

c. Museum pemerintah diluar Departemen Pendidikan

Nasional

II.1.2.4. Berdasarkan jenis Koleksinya

a. Museum umum

b. Museum khusus

II.1.3. Pengertian Museum Motor

Museum Motor sendiri memiliki pengertian sebuah wadah

yang mewadahi kegiatan mengumpulkan, merawat,

mongkomunikasian dan memamerkan sebuah sepeda motor yang

memiliki nilai – nilai tertentu kepada masyarakat.

II.1.4. Maksud dan Tujuan Museum Motor

Maksud adanya museum motor adalah sebagai wujud usaha

memberi pengetahuan tentang sepeda motor dari segi sejarah dan

perkembangannya juga mengkonservasi sepeda motor yang memiliki

sejarah penting di Indonesia. Tujuannya sendiri adalah agar

Page 27: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

masyarakat dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan seputar sepeda

motor dan ikut menginspirasi masyarakat untuk memajukan industri

otomotif di Indonesia.

II.1.5. Fungsi Museum Motor

Fungsi museum motor adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengamanan serta penelitian kepada

sepeda motor yang memiliki nilai tertentu.

b. Konservasi dan preservasi.

c. Penyebaran ilmu otomotif sepeda motor untuk umum.

d. Visualisasi bentuk dan jenis sepeda motor dari era

masing – masing.

e. Cermin pertumbuhan otomotif sepeda motor.

f. Pembangkit rasa kreativitas dan inovasi dalam industri

otomotif sepeda motor.

II.1.6. Koleksi Museum

II.1.6.1. Jenis Benda

a. Benda Asli

Yakni sepeda motor yang memiliki keterkaian

secara langsung dengan sejarah atau pengetahuan yang

ada.

Page 28: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Benda Reproduksi

Benda buatan baru dengan cara meniru benda asli

menurut cara tertentu. Macam benda reproduksi:

1) Replika, merupakan benda tiruan dan memiliki sifat-

sifat seperti benda asli.

2) Miniatur, benda tiruan yang diproduksi dengan

memiliki bentuk, warna dan cara perbuatan yang

sama dengan yang asli.

3) Bentuk benda berupa foto, yang memotret dari

dokumen/microfilm yang sukar dimiliki atau akan

punah.

4) Referensi, diperoleh dari rekaman/fotokopi suatu

buku mengenai ethnografi, sejarah dan sebagainya.

c. Benda Penunjang

Benda yang dapat dijadikan pelengkap pameran,

untuk memperjelas informasi/pesan yang ingin

disampaikan misalnya lukisan, bagan, grafik, denah, peta

konstruksi.

Page 29: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

II.1.7. Penanganan dan Perawatan

II.1.7.1. Tahap Penanganan Materi Koleksi Museum

II.1.7.2. Perawatan Materi Koleksi

Perawatan materi koleksi museum dilakukan oleh

konservator yang mempunyai keahlian di bidang ilmu kimia,

fisika, biologi dan ilmu pengetahuan bahan. Beberapa faktor

yang dapat merubah kondisi benda materi koleksi museum

yang merupakan gangguan bahkan kerusakan pada museum,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Iklim, meliputi temperatur dan kelembaban udara.

Kondisi iklim dapat berpengaruh terhadap keawetan

benda koleksi. Kondisi udara dapat menyebabkan

Skema 2.1. Penanganan Materi Koleksi Museum

Sumber: Analisa Pribadi

Page 30: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kerusakan benda koleksi terutama benda yang diletakkan

di tempat yang tidak terlindung dari panas dan hujan.

Bahan-bahan organik matahari dapat rusak dan benda-

benda dari bahan logam bisa menjadi berkarat karena air

hujan dan panas. Untuk menanggulanginya perlu

dilakukan perlindungan dan perawatan dengan melapisi

benda koleksi dengan bahan pengawet dan bahan

pelindung pengaruh cuaca seperti cat serta perletakan

benda koleksi yang aman dari gangguan cuaca.

b. Cahaya Radiasi sinar ultraviolet bisa membahayakan

karena dapat menimbulkan proses kerusakan pada bahan

maupun warna bahan materi koleksi terutama bahan-

bahan organik seperti kertas, kain, dan bahan organik

lainnya. Untuk menanggulangi dari cahaya yang kurang

bersahabat dengan kelestarian benda materi koleksi

maka dapat diterapkan sistem penghawaan dan

pencahayaan buatan yang diatur sesuai persyaratan

bahan materi.

c. Bahaya api, penyebab kebakaran yang terjadi pada

bangunan semacam museum umumnya ditimbulkan oleh

aliran listrik, bahan kimia, kelalaian pengunjung,

kelalaian staf/ pengelola museum. Untuk menanggulangi

bahaya api maka perlu penerapan sistem pemadam

kebakaran yang baik. dan kedap udara. Untuk benda

Page 31: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

koleksi kecil dapat diletakkan dalam almari kedap udara.

Setiap benda calon materi koleksi atau koleksi yang

terkena penyakit harus melalui tahap fumigasi untuk

mencegah menjalarnya penyakit atau serangga.

Sedangkan persyaratan penggunaannya adalah tidak

merubah warna asli, tidak membahayakan bagi manusia

dan harus menjamin kesinambungan usia benda materi

koleksi.

d. Serangga adalah musuh bagi benda koleksi yang terbuat

dari bahan organik. Serangga sering muncul dan merusak

benda koleksi adalah rayap kutu buku. Jenis bahan yang

bisa dipakai untuk menanggulangi pengaruh serangga

tersebut adalah naphtaline (bersifat hanya

mengusir/sebagai repelant) dan insektisida dapat

membasmi dan membunuh serangga. Salah satu cara

perawatan benda koleksi dengan insektisida adalah

fumigas/pengasapan. Fumigasi dapat dilakukan di dalam

ruang dengan suhu normal.

e. Faktor manusia, kecerobohan petugas museum dalam

melakukan penanganan materi koleksi, misalnya

menangani bahan logam dengan tangan telanjang

sehingga menyebabakan bahan logam terkena zat garam

yang terkandung dalam keringat manusia. Usaha untuk

menanggulanginya adalah dengan Gudang penyimpanan.

Page 32: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Merupakan tempat permanen dalam museum yang harus

diawasi secara periodik baik dari kondisi administrasi,

kelestarian dan penangananya Cara penempatan dan

penyimpanan perlu dibuat desain khusus pada ruang atau

wadahnya.

II.1.7.3. Tata Pameran Museum

Faktor yang diperhatikan

a. Daya tarik pameran, sistem desain yang fleksibel dan

memudahkan perubahan tata pameran.

b. Perlu adanya pameran temporer.

c. Memberi arahan, dimengerti/dihayati pengunjung.

d. Mengurangi sebanyak mungkin gangguan.

e. Menaikkan nilai-nilai historis yakni dengan

menonjolkan nilai-nilai historis benda koleksi.

II.1.7.4. Sasaran pameran

a. Ruang pameran

Ruang yang tidak terlalu sempit untuk kebebasan

bergerak bagi pengunjung.

b. Pengaturan sirkulasi pengunjung yang baik dimana

orang melihat benda-benda koleksi secara berurutan

dan teratur.

Page 33: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Mengurangi/menghilangkan semua gangguan terhadap

pengunjung pameran dari cahaya menyilaukan.

d. Vitrine

Berfungsi untuk memamerkan benda koleksi yang

bernilai tinggi dan benda kecil yang mudah dicuri.

e. Box standar (alas berbentuk kotak)

Berfungsi untuk memamerkan benda-benda besar 3

dimensi dan untuk pengamannya dipakai kaca penutup.

II.1.7.5. Jenis pameran

Ditinjau dari penyelenggaraan pameran museum,

pameran dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pameran tetap

Sistematika penggolangan benda-benda koleksi relatif

tidak berubah. Pameran ini diselenggarakan dalam

jangka waktu minimal 3 tahun.

b. Pameran temporer

Merupakan pameran yang tidak tetap. Sewaktu-waktu

dapat diadakan dalam jangka waktu tertentu. Sistematika

penggolongan benda-benda bkoleksi selalu berubah

sesuai dengan tema dan kondisi pameran. Pameran

temporer ini sebenarnya menunjang pameran tetap yang

ada di museum, untuk mengundang lebih banyak

Page 34: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pengunjung museum. Pameran ini bisa diadakan dalam

rangka menyambut hari besar atau hari bersejarah.

c. Pameran Keliling

Pameran keliling pada dasarnya sama dengan pameran

temporer. Benda-benda koleksi dipamerkan dari satu

tempat ke tempat lain, diselenggarakan di luar museum

pemilik koleksi tersebut. Sebaiknya dalam suatu

museum digunakan ketiga jenis pameran tersebut.

Dengan demikian akan menambah daya tarik museum,

dan memberi peluang yang lebih besar untuk

memaksimalkan usaha pelestarian dan pengembangan

pada museum terhadap materi koleksi.

II.1.7.6. Sistematika pameran

Sistematika pameran dapat diuraikan sebagai berikut

a. Sistematika kronologis, sistematika penyusunan benda-

benda koleksi menurut usianya. Jadi mulai dari yang

paling tua sampai yang paling muda.

b. Sistematika menurut fungsi

c. Sistematika menurut jenis

d. Sistematika menurut materi, yaitu penyusunan benda

koleksi menurut materi bahan yang dipakai.

e. Sistematika menurut asal daerah dari benda yang

bersangkutan.

Page 35: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

II.1.8. Kegiatan museum

Aktivitas museum meliputi pameran, bimbingan kepada

pengunjung, konservasi/preparasi koleksi, sosialisasi, diskusi,

penelitian,dll.

Kegiatan pelayanan museum kepada pengunjung museum

meliputi kegiatan pameran tetap dan temporer, bimbingan dan

pemanduan keliling museum, ceramah, bimbingan karya tulis,

pemutaran film dan slide.

a. Pengumpulan koleksi, kegiatan ini antara lain jual beli

koleksi, peminjaman koleksi, pembuatan film dokumenter,

dan kegiatan lainya.

b. Penyimpanan dan pengelolaan koleksi, kegiatan ini antara

lain penampungan, penyimpanan, penelitian, dan

penggandaan (reproduksi).

c. Preservasi, Reproduksi untuk menggandakan cadangan

koleksi sekaligus sebagai cara untuk menyelamatkan

koleksi aslinya.kegiatan ini antara lain meliputi :

Gambar 2.1. Kegiatan dalam museum Sumber: Google Image, 2012

Page 36: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1) Reproduksi, sebagai cadangan koleksi untuk

menyelamatkan koleksi aslinya.

2) Penyimpanan, untuk menyelamatkan koleksi asli

dari faktor merugikan.

3) Registrasi, pemberian dan penyusunan keterangan

menyangkut benda koleksi.

4) Observasi, penyeleksian koleksi untuk disesuaikan

dengan persyaratan koleksi museum.

5) Penelitian

Dilakukan di luar museum maupun di dalam

laboratorium.

6) Perawatan dan perbaikan

Dilakukan terhadap benda-benda koleksi untuk

mempertahankan kelestariaanya.

d. Apresiasi

Pendidikan, museum juga berfungsi sebagai penunjang

pendidikan bagi masyarakat bagi masyarakat yang sifatnya

non formal. Kegiatan ini antara lain meliputi :

1) Pendidikan, menunjang fungsi museum sebagai

sarana pendidikan bagi masyarakat yang sifatnya

non formal.

2) Rekreatif, museum sebagai obyek rekreasi yang

menyajikan acara yang menghibur.

Page 37: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Komunikasi, kegiatan ini antara lain meliputi :

a) Pameran, ruang pamer merupakan sarana

komunikasi antara masyarakat / pengunjung

dengan materi koleksi, yang dibantu dengan

guide.

b) Pertemuan, antara pengelola dengan

masyarakat sebagai penunjang kegiatan.

e. Administrasi

Kegiatan komunikasi yang berupa penetapan

kebijaksanaan-kebijaksanaa dari lembaga yang lebih

tinggi.

II.1.9. Pengelolaan Museum di Indonesia

II.1.9.1. Struktur Organisasi

Ada 2 unsur utama yaitu:

a. Unit penyelenggara, yaitu suatu badan berstatus hukum

dapat merupakan badan pemerintah ataupun swasta

dalam bentuk perkumpulan atau yayasan yang diatur

tugas dan kewajibannya oleh UU, dalam hal ini badan

pemerintah sebagai badan penyelenggara seperti;

Departemen, Sekretaris Jenderal, Inspektorat Jendral dan

lain-lain. Badan pemerintah (departemen/lembaga non-

departemen) disebut penyelenggara museum yang

bertanggung jawab atas tersedianya dana, sarana dan

Page 38: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tenaga-tenaga museum tersebut. Pengelola museum

adalah kepala museum yang diangkat dan diberhentikan

oleh pemerintah atau ketua lembaga non- departemen

yang bersangkutan.

b. Unit Pembina teknis, bertanggung jawab atas

perencanaan dan museum-museum itu sebagai objek

pembinaan, merupakan unit pelaksana teknis di bidang

kegiatan museum sarana ilmiah, pusat studi dan

kegiatan edukatif kultural. Umumnya museum-museum

pemerintah dikelola oleh departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Nasional.

II.1.9.2. Pengelolaan Museum

a. Kepala Museum, bertugas mengkoodinir dan

bertanggung jawab atas kelancaran dari seluruh

museum. Seorang kepala museum harus memiliki

Skema 2.2. Sistem Pengelolaan Museum

Sumber: Analisa Pribadi

Page 39: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kemampuan menejerial dan komunikatif baik intern

maupun ekstern.

b. Tata Usaha dan Perpustakaan, menangani kegiatan

surat-menyurat, kearsipan, kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, kebersihan, dan keamanan juga

bertanggung jawab dalam registrasi koleksi.

c. Kurator Koleksi, bertanggung jawab terhadap penelitian,

pengarahan dan pemilihan benda-benda yang bisa

masuk menjadi koleksi yang hendak dipamerkan kepada

masyarakat juga termasuk tema pameran dan

penggantian materi koleksi. Kurator melaksanakan

pengkajian dan melaporkannya mengenai cabang ilmu

yang bersangkutan dengan koleksi museum dan

bertanggung jawab mengarahkan pelaksanaan

publikasi.

d. Konservator Laboratorium, merupakan tenaga ahli

bidang perawatan, koleksi. Seorang konservator harus

menguasai keahlian-keahlian seperti ilmu kimia, fisika,

biologi dan ilmu pengetahuan bahan yang berguna dalam

perawatan koleksi.

e. Preparator Studio, bertanggung jawab dalam teknik

penyajian pameran, suatu pengetahuan yang

membutuhkan fantasi, imajinasi dan keterampilan teknis

serta artistik.

Page 40: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

f. Educator/Bimbingan Edukasi, merupakan tenaga yang

bertanggung jawab dalam mempublikasikan dan

mengkomunikasikan kepada masyarakat publik.

II.1.9.3. Persyaratan Museum

II.1.9.3.1. Persyaratan Lokasi

Menurut pedoman pendirian museum2, persyaratan

lokasi museum sebagai berikut :

a. Strategis, mudah di jangkau oleh angkutan

umum.

b. Lokasi museum harus sehat.

c. Lokasi tidak terletak di daerah industri yang

banyak pengotoran udaranya (karbon, asam,

garam).

d. Bukan daerah yang tanahnya berlumpur,

tanah rawa-rawa, tanah berpasir.

e. Memperhatikan elemen-elemen iklim yang

berpengaruh pada lokasi itu antara lain:

kelembaban udara 55-56%, suhu udara 20°-

24° C (perubahan suhu yang terlalu besar

dan yang terlalu kering dapat merapuhkan

ketahanan koleksi), sinar UV 300°-4000°A

dapat memudarkan koleksi.

2 http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/persyaratan-berdirinya-museum.html

Page 41: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut American Association of Museum,

persyaratan lokasi museum harus memperhatikan:

a. Accessibility, mudah dijangkau oleh semua

orang.

b. Memungkinkan untuk ekspansi atau

perluasan..

c. Down town plots, memperhatikan tata kota.

d. Kemiringan lahan

e. Hubungan dengan jalan

f. Sidewalk Display

II.1.9.3.2. Persyaratan Bangunan

Persyaratan bangunan museum harus

memperhatikan hal hal sebagai berikut:

a. Dalam pembangunan, ruang-ruang untuk

koleksi harus memperhitungkan pembagian

ruang, jumlah dan ukuran ruang, faktor iklim

yang berpengaruh, sirkulasi udara yang baik

dan pemanfaatan cahaya.

b. Bangunan museum harus sanggup

menyelamatkan objek museum, personal

museum dan pengunjung museum.

c. Bangunan museum harus mampu melindungi

benda-benda koleksi dari:

Page 42: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Iklim, perlu dikendalikan kelembaban

relatifnya 45-65% dengan suhu udara

antara 20° 24° C.

2) Lingkungan

3) Cahaya

4) Serangga dan Mikroorganisme

Kesan bangunan museum tidak perlu angker

dan dingin tapi harus memiliki kesan hangat

dan mengundang. Oleh karena itu gaya dan

penampilan arsitektur museum sebaiknya

menyesuaikan dengan spesifikasi museum

dalam hal ini berarti bangunan museum motor

harus bisa menyampaikan karakter sepeda

motor sebagai obyeknya.

II.1.9.3.3. Ruang Museum

a. Bangunan pokok terdiri dari:

1) Pintu masuk utama (Main

Entrance/ME) adalah untuk pengunjung

museum.

2) Pintu masuk khusus (Side Entrance/SE)

adalah untuk lalu lintas koleksi, bagi

pelayanan, perkantoran, ruang jasa

serta ruang-ruang pada bagian khusus.

Page 43: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Bangunan utama (pameran tetap dan

pameran kontemporer)

4) Auditorium, keamanan.

5) Tata Usaha

6) Perpustakaan

7) Ruang Rapat

8) Lab. Konservasi

9) Studio preparasi

10) Storage dan ruang studi koleksi.

11) Auditorium

12) Ruang administrasi, perpustakaan dan

ruang rapat.

13) Laboratorium dan konservasi

14) Studio preparasi

15) Storage

b. Bangunan penunjang terdiri dari:

1) Keamanan (pos jaga)

2) Gift shop/cafeteria

3) Toilet

4) Ticket box dan penitipan barang.

5) Tempat parkir.

c. Bangunan dipisahkan dan dikelompokan

menurut:

1) Fungsi dan aktivitas

Page 44: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Jenis kategori objek yang dipamerkan

3) Ketenangan dan keramaian

4) Keamanan

Berdasarkan buku Pedoman Museum Indonesia

yang diterbitkan oleh Direktorat Museum,

Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala,

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun

2008, bangunan museum setidaknya terdiri dari

dua unsur, yakni bangunan pokok dan bangunan

penunjang3.

a. Bangunan pokok meliputi beberapa ruang

sebagai berikut :

Ruang pameran tetap

1) Ruang pameran temporer

2) Ruang auditorium

3) Ruang kantor/administrasi

4) Ruang perpustakaan

5) Ruang laboratorium

6) Ruang penyimpanan koleksi

7) Ruang edukasi

8) Ruang transit koleksi

9) Bengkel kerja reparasi

3 http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/ruang-ruang-museum.html

Page 45: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Bangunan penunjang meliputi beberapa

ruang sebagai beriku :

1) Ruang cenderamata dan kafetaria

2) Ruang penjualan tiket dan penitipan

barang

3) Ruang lobi

4) Ruang toilet

5) Ruang parkir dan taman

6) Ruang pos jaga

Sedangkan menurut Timothy Ambrose and

Crispin Paine Museum Basic (1993) dalam

bangunan museum meliputi :

1) Public Space/Services

2) Visitor entrance

3) Reception

4) Orientation

5) Visitor information

6) Cloakroom

7) Assembly area

8) Rest areas

9) Lavatories

10) Catering facilities

11) Audio-visual theathre

12) Education room(s)

Page 46: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

13) Lecture theatre

14) Meeting rooms

15) Retail facilities

16) Security office/desk

17) Telephones/post boxes

18) Donation box

19) Public Space/Collections

20) Temporary exhibitions

21) Displays

22) Resource centre

23) Library

24) Documentation/information

25) Archives/records

26) Study collection

27) Collections management staff offices

28) Duty staff offices

29) Storage

30) Collections storage

31) Supporting Services

32) Management

33) Administration/finance

34) Security

35) Cleaning

36) Technical workshop

Page 47: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

37) Photographic studio

38) Design/display studio

39) Publication/shop stock stores

40) Publication office

41) Information/PR/publicity office

42) Research/fieldwork

43) Collections storage

44) Conservation laboratories

45) Technician stores

46) Exhibition storage

47) Staff rest room

48) Heating/air conditioning plant

49) Garage/parking areas

II.1.9.3.4. Kriteria Perancangan

a. Bangunan Utama, yang mewadahi kegiatan

pameran tetap dan temporer, harus dapat :

1) Memuat benda-benda koleksi yang akan

dipamerkan.

2) Mudah dalam pencapaiannya baik dari

luar atau dalam.

3) Merupakan bangunan penerima yang

harus memiliki daya tarik sebagai

bangunan utama yang dikunjungi oleh

pengunjung museum.

Page 48: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

4) Memiliki sistem keamanan yang baik,

baik dari segi konstruksi, spesifikasi

ruang untuk mencegah rusaknya benda-

benda secara alami ataupun karena

pencurian.

b. Bangunan Auditorium, harus dapat :

1) Dengan mudah dicapai oleh umum.

2) Dapat dipakai untuk ruang pertemuan,

diskusi, dan ceramah.

c. Bangunan Khusus, harus :

1) Terletak pada tempat yang kering.

2) Mempunyai pintu masuk yang khusus.

3) Memiliki sistem keamanan yang baik

(terhadap kerusakan, kebakaran, dan

pencurian).

d. Bangunan Administrasi, harus :

Terletak di lokasi yang strategis baik dari

pencapaian umum maupun terhadap

bangunan lainnya.

e. Display

Berfungsi sebagai tempat perletakan obyek

dalam daerah pandang pengamat, pelindung

benda pamer, tempat perletakan cahaya

buatan dan pembatas ruang.

Page 49: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Display dapat berupa:

1) Dinding

2) Panel, yang bermanfaat sebagai

pendukung dengan fleksibilitas tinggi.

3) Penyangga

4) Lemari

f. Sirkulasi dan pembagian ruang

Sirkulasi ruang pamer yang baik adalah

sirkulasi yang dapat dicapai ke seluruh

bagian ruang pamer dan dapat “dibaca”

dengan jelas oleh pengunjung pola

sirkulasinya, penempatan pintu-pintu pada

ruang pamer hendaknya memperhatikan efek

“ Exit attraction".

g. Pencahayaan

1) Jenis pencahayaan

a) Pencahayaan alami, yaitu

pencahayaan matahari, sifat

penerangannya adalah penyinaran

merata dan matahari tidak dapat

diatur kekuatannya dan tidak dapat

dipindahkan.

b) Pencahyaan buatan, dari lampu yang

dapat berfungsi selain sebagai

Page 50: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

penerang juga bisa menjadi elemen

dekoratif.

2) Aspek-apek pencahayaan yang perlu

diperhatikan antara lain:

a) Warna cahaya, dengan dasar warna,

di mana masing-masing warna

cahaya memberikan kesan yang

berbeda pada pengamat.

b) Iluminasi dan tingkat penerangan.

c) Posisi pencahayaan, dengan

pertimbangan perletakan tidak

menyilaukan pengamat, baik secara

langsung maupun refleksi.

d) Posisi pencahayaan tergantung dari

obyek yang diberi penerangan.

e) Menentukan jenis pencahayaan yang

diperlukan dan kekuatannya

(intensitas) disesuaikan dengan

objek yang disorot.

f) Menentukan sudut yang tepat untuk

posisi pencahayaan, agar tidak

mengurangi keindahan obyek yang

diberi cahaya.

Page 51: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3) Arah Pencahayaan

Secara garis besar arah pencahayaan

dapat dibagi menjadi:

a) Pencahayaan ke bawah (downlight).

Arah pencahayaan datang dari atas

dan menyinari obyek yang ada di

bawahnya, sifat pencahayaannya

merata.

b) Pencahayaan ke atas (Uplight)

Arah cahaya dari bawah ke atas, di

mana posisi lampu dihadapkan ke

atas. Efek yang ditimbulkan yaitu

kesan megah dan memunculkan

dimensi.

c) Pencahayaan dari belakang

(Backlight)

Cahaya berasal dari belakang obyek.

Kesan yang akan muncul yaitu

membuat bentuk obyek lebih jelas

terlihat, memberi aksentuasi pada

obyek.

d) Pencahayaan samping (Sidelight)

Arah cahaya dari samping untuk

memberikan penekanan pada

Page 52: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

elemen-elemen dari obyek tertentu

yang menjadi aksen.

e) Pencahayaan dari depan (Frontlight)

f) Cahaya datang dari depan obyek,

memberi kesan natural dan apa

adanya.

II.1.10. Pengguna Museum

Terdapat beberapa kategori pengguna dalam sebuah museum yakni,

1) Pengelola

Pengelola museum adalah petugas yang berada dan

melaksanakan tugas museum dan dipimpin oleh seorang kepala

museum. Kepala museum membawahi dua bagian yaitu bagian

administrasi dan bagian teknis.

2) Bagian administrasi

Petugas administrasi mengelola ketenagaan, keuangan, surat

menyurat, kerumahtanggaan, pengamanan, dan registrasi

koleksi.

3) Bagian teknis

Bagian teknis terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga

konservasi, tenaga preparasi, tenaga bimbingan dan humas.

a) Tenaga pengelola koleksi bertugas melakukan inventarisasi

dan kajian setiap koleksi museum.

Page 53: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b) Tenaga konservasi bertugas melakukan pemeliharaan dan

perawatan koleksi.

c) Tenaga preparasi bertugas menyiapkan sarana dan

prasarana serta menata pameran.

d) Tenaga bimbingan dan humas bertugas memberikan

informasi dan mempublikasikan koleksi untuk

dimanfaatkan oleh masyarakat.

4) Pengunjung

Berdasarkan intensitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi

dua kelompok, yaitu :

a) Kelompok orang yang secara rutin berhubungan dengan

museum seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan,

mahasiswa, dan pelajar.

b) Kelompok orang yang baru mengunjungi museum.

Berdasarkan tujuanya pengunjung dibedakan atas :

a) Pengunjung pelaku studi

b) Pengunjung bertujuan tertentu

c) Pengunjung pelaku rekreasi

II.1.11. Tinjauan Pembanding

II.1.11.1. Museum Harley Davidson di Amerika

Museum Harley-Davidson adalah sebuah

museum Amerika Utara dekat pusat kota, Milwaukee,

Wisconsin merayakan sejarah lebih dari 100 tahun sepeda

Page 54: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

motor Harley-Davidson. 130.000 meter persegi dengan

tiga kompleks bangunan di sepanjang tepi Sungai

Menomonee berisi lebih dari 450 sepeda motor Harley-

Davidson dan ratusan ribu artefak dari 106 tahun sejarah

Harley-Davidson Motor Company.

Museum ini diperkirakan menarik sekitar

300.000 pengunjung setiap tahun. Museum ini dibuka

untuk umum pada tanggal 12 Juli 2008. Museum ini

dibangun di daerah historis industri Milwaukee. Karena itu

bentuk bangunan berdasar bentuk bangunan industri di

Milwaukee).

Gambar 2.3. Display di Museum Harley Davidson Sumber: Google Image, 2012

Gambar 2.2. Logo Harley Davidson Sumber: Google Image, 2012

Page 55: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pada akhir Februari 2006, desain untuk museum

itu diresmikan. Desain diciptakan oleh James Biber partner

di Pentagram Arsitek, timnya, dan Michael Zweck-

Bonner, Harley-Davidson memulai pembangunan

kompleks seharga $ 75 juta.

Kompleks Harley Davidson Museum terdapat

restoran, ruang acara khusus, café dan toko-toko eceran.

Ada beberapa item bersejarah yang menceritakan sejarah

Gambar 2.4. Museum Harley Davidson Sumber: http://new.pentagram.com/2008/07/new-work-

harleydavidson-museum-2/,2012

Page 56: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Harley Davidson dan cerita seperti pameran interaktif

termasuk 10 sepeda, foto, rekaman video dari sepeda

motor kontemporer dan vintage, piala poster, iklan dan

pakaian. Di lantai dua museum, ada beberapa sepeda

motor yang ditampilkan di tengah-tengah aula dengan

galeri di sisi lainnya.

Lantai dua museum dimulai dengan ruang mesin.

Ada sebuah mesin ditampilkan dalam berbagai potongan

dan ruangan terdiri dari unsur-unsur layar sentuh interaktif

yang menunjukkan motor Harley. Galeri kompetisi dan

klub terdiri dari informasi dan menampilkan tentang

sejarah balap Harley Davidson. Ada galeri tangki yang

terdiri dari 100 grafis tangki paling berkesan dari Harley

Davidson.

Page 57: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

II.1.11.2. National Motorcycle Museum di Inggris

National Motorcycle Museum merupakan

museum yang dibuka sejak Oktober 1984. Museum ini

memajang lebih dari 350 motor dari seluruh merek di

dunia yang beredar di Inggris, semuanya memiliki sejarah

tersendiri. Koleksi paling tuanya yaitu motor produksi

Norton. Yakni Norton Energette 145cc yang dibuat

Gambar 2.5. Interior Harley Davidson Sumber: Google Image, 2012

Page 58: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Agustus 1903. Museum ini dikabarkan menjadi museum

motor terbesar dan terluas di dunia.

Setiap tahun museum ini didatangi lebih dari 250

ribu orang pengunjung. Namun ditanggal 16 September

2003, museum ini mengalami peristiwa kebakaran yang

cukup hebat. Hampir 400 koleksi rusak. Artinya 75 persen

dari bagian museum. Tetapi pada 1 September 2004

kembali direnovasi dan ditambah koleksinya 650 jenis.

Dengan harga tiket 6,95 Euro untuk dewasa, tempat

tersebut selain memajang berbagai macam motor, juga

menampilkan audio visual sejarah-sejarah motor di dunia.

II.1.11.3. Museum Honda di Jepang

Didirikan pada tahun 1978, Bob Logue Motor

Olahraga menampilkan koleksi klasik Honda. Koleksi Mr

Bob Logue itu mencakup Cub Honda 50 dalam kondisi

bagus. Museum ini mendedikasikan kepercayaan, rasa

hormat dan komitmen untuk produk yang diproduksi oleh

Gambar 2.6. National Motorcycle Museum

Sumber: Google Image, 2012

Page 59: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Honda Motor Co dan membantu mengabadikan karya

Soichiro Honda dan Honda Motor Company.

Gambar 2.7. Museum Honda Jepang

Sumber: Google Image, 2012

Page 60: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

II.1.11.4. Museum Yamaha di Jepang

Untuk pecinta motor, museum ini sangat

menarik. Mereka memajang hampir semua varian Yamaha

legendaris sebagai jejak sejarah mereka. Di lokasi

terdepan, dipajang, the first original model, Yamaha 250

YD-1. Berdampingan dengan 125 YA-1, motor pertama

yang dibuat perusahaan ini setelah memproduksi alat-alat

musik sebagai mahakarya mereka yang pertama di bawah

bendera Nippon Gakki Co.,LTD.

Dari areal yang penuh data bersejarah ini,

terdapat ruang pamer dengan sesi motor sport andalan

mereka. Menyimak motor-motor sport dan rivalitas dengan

pesaingnya ini, sajian motor laki baik sport turing juga

cruiser. Desain orisinal dari GX 750, TX 500 atau XV

1900 Raider,Yamaha V-Max juga ada barisan motor

Gambar 2.8. Museum Yamaha Jepang

Sumber: Google Image, 2012

Page 61: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

skubek dari berbagai negara. Seperti Fino Thailand atau

Mio Fino yang menggilas jalan-jalan di Thailand. Museum

ini juga memajang skuter Yamaha pertama, yakni SC-1

1950 dengan desain jadul menyerupai bemo roda dua.

II.2. Tinjauan Koleksi Motor

II.2.1. Sejarah Motor di Indonesia

Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki oleh seorang

berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun

1893. Sehari-hari J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di

pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur. J.C.

Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan

Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari

Eropa.

Gambar 2.9. Museum Yamaha Jepang

Sumber: Google Image, 2012

Page 62: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan

bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke

pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum

mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di

Indonesia. Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di

Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada

hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda

motor tersebut. Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia

(Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan

Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum. Sepeda motor ini

tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung

oleh kruk as (crankshaft). Meski berusia ratusan tahun, ternyata

motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi

yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder

horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar

Gambar 2.10. Sepeda Motor Pertama di Indonesia

Sumber: Google Image, 2012

Page 63: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta. Namun, meski

bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja

pada 240rpm. Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan

persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki

(accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel

listrik. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan

mestabilkan mesinnya.

Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum

dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di

Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika

Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis

membawanya ke New York. Jadi, meski yang membawanya bukan

orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika

sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke

Indonesia pada tahun pertama pembuatannya. Terlebih lagi, baru dua

tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk

Amerika Serikat. Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk

Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.

Gambar 2.11. Sepeda motor pertama di Indonesia

Sumber: Google Image, 2012

Page 64: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan

rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu

teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak

terawat dan berkarat. Atas bantuan montir-montir marinir di

Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki

seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.

Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas

(Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934

disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan

nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi

yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.

Gambar 2.12. Sejarah Motor di Indonesia

Sumber: Google Image, 2012

Page 65: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik

beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bernama De Dion

Bouton Tricycle buatan Perancis. Sepeda motor listrik beroda tiga itu

juga digunakan untuk menarik wagon penumpang. Sepeda motor De

Dion Bouton cukup terkenal di masanya.Sepeda motor lain terlihat

pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik wagon yaitu

sepeda motor Minerva buatan Belgia. Mesin Minerva saat itu juga

dipesan dan digunakan pada merk motor lain sebelum bisa membuat

mesin sendiri, diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.

Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di Yogyakarta juga

terlihat mempunyai sepeda motor dan beberapa buah mobil. Pada

masa itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris serta disusul

pribumi ningrat yang mempunyai kemampuan membeli sepeda motor

pada masa-masa awal. Seiring dengan pertambahan jumlah mobil,

jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring

sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan

petinggi pabrik gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri

ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian,

King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-

merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-

iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari

tahun 1916 – 1926. R.S Stockvis & Zonnen Ltd merupakan salah satu

perusahaan yang tercatat menyediakan suku-suku cadang motor dan

Page 66: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mobil (juga mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun

Amerika).

Pada tahun 1950, ribuan motor BMW masuk ke Indonesia

dengan dua cara, yaitu lewat jalur pemerintah (hanya perwira yang

diizinkan) dan lewat jalur swasta dengan membangun tempat pameran

dan pemesanan. Di Bandung saat itu ada dua, yaitu NV pemotri yang

gedungnya saat ini menjadi Bank Niaga di Dago, dan CV Dennbarr di

Simpang Lima Bandung. Yang paling banyak masuk Indonesia

adalah BMW satu silinder 249 cc, yaitu R25, R26, dan R27.

Gambar 2.13. Sejarah Motor di Indonesia

Sumber: Google Image, 2012

Page 67: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BMW menjadi semacam kendaraan resmi pembuka jalan acara

kenegaraan seperti ketika mengawal masuknya bendera Merah Putih

ke Bandung tanggal 28 September 1961. Varian langka BMW R51/2

500 cc keluaran 1952 diyakini hanya ada dua di Indonesia. Pada awal

tahun 1960-an, skuter Vespa masuk Indonesia disusul dengan skuter

Lambretta pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, masuk pula

sepeda motor asal Jepang, Honda, Suzuki, Yamaha, dan belakangan

juga Kawasaki. Pada akhirnya, bagaimanapun, seperti juga terjadi di

seluruh dunia, motor (mobil) Jepang akhirnya merajai pasar otomotif

dunia.

II.2.2. Era Sepeda Motor

II.2.2.1. Era Sepeda Motor Vintage (1900-1920)

Motor pertama dibuat pada tahun 1895, penemu

motor ini adalah Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach,

dua pakar mesin empat langkah Jerman. Motor pertama di

Gambar 2.14. Motor BMW Pertama di Indonesia

Sumber: Google Image, 2012

Page 68: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini

masih dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler

dan bermesin 1.500 cc. Walau bermesin besar, ternyata

tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5 hp saja pada 240

rpm. Sepeda motor ini juga merupakan kendaran pertama di

dunia memakai bahan bakar minyak bumi. Mereka

menyebut kendaraan penemuannya ini dengan nama

"Reitwagen" (mobil tunggangan).

II.2.2.2. Era Sepeda Motor Classic (1920-1930)

Pada tahun 1892, Henry Hilderband dari Munich,

Jerman Barat memperkenalkan sepeda motor model baru.

Dan disusul lagi oleh Werner Brothers pada tahun 1897.

Sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh

pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di

Muenchen, Jerman pada tahun 1893. Pada awalnya ada dua

perusahaan di Jerman, Rapp Motorenwerke GmbH dan

Gustav Ott Flugmaschinenfabrik, bergabung pada tanggal 7

Gambar 2.15. Motor Pertama di Dunia

Sumber: Google Image, 2012

Page 69: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Maret 1916 untuk membentuk BFW atau Bayerische

Flugzeuzwerke AG. Kemudian pada tahun berikutnya

gabungan dua perusahaan tersebut merubah namanya

menjadi Bayerische Motoren Werke AG atau Bavarian

Motor Work yang memproduksi mesin pesawat terbang

sampai akhir WW I (Perang Dunia I)Pada tahun 1921,

sepeda motor BMW hadir dengan konfigurasi mesin 2

silinder horizontal berlawanan (boxer) yang ditempatkan

dalam rumah mesin tunggal yang terbuat dari aluminium.

BMW menggerakkan roda belakang dengan koppel (shaft

drive). Sepeda motor BMW pertama di buat di 76

Neulerchenfelder Strasse pada tahun 1920 sampai tahun

1922. Sepeda motor ini menggunakan mesin 2 stroke 148cc

dengan 53mm bore dan stroke 60mm. sepeda motor ini

dikenal dengan sebutan Flink dan masih tampak seperti

sepeda yang diberi mesin. Langkah berikutnya adalah

membuat mesin dengan kode M2B15 bernama Bavaria

Light Engine yang merupakan mesin twin silinder

horizontal berlawanan dengan 68mm bore dan stroke

68mm, dan menghasilkankan 6,5 tenaga kuda pada 2.800

rpm.

Antara Tahun 1921-1923 mesin ini dijual kepada

perusahaan Jerman lain, tetapi selanjutnya menjadi terkenal

melalui penggunaan pada sepeda motor Helios pada tahun

Page 70: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1923. Pada model ini M2B15, mesin dipasang arahnya

sejajar dengan rangka bukan melintang seperti sepeda motor

BMW saat sekarang. BMW hingga sekarang masih

melakukan berbagai inovasi dalam mesin dan desain sepeda

motornya

Di Amerika pada tahun 1895 sepeda motor pertama

kali masuk ke Amerika Serikat, tepatnya ke kota New York.

Pada tahun yang sama, seorang penemu Amerika Serikat,

EJ Pennington, di Milwaukee, mendemonstrasikan sepeda

motor yang didesain sendiri. Pada akhirnya Pennington

dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan

istilah motorcycle (sepeda motor). Tahun 1903, William S

Harley dan sahabatnya, Arthur Davidson, memproduksi

sepeda motor di Milwaukee, Amerika Serikat, dan

menamakan sepeda motor itu Harley Davidson. Tahun

Gambar 2.16. Motor Jerman Pertama di Dunia

Sumber: Google Image, 2012

Page 71: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1904, perusahaan Amerika Serikat lain, Indian Motorcycle

Manufacturing Company, yang berlokasi di Springfield,

Massachusetts, muncul dengan sepeda motor Indian Single.

Harley Davidson (HD) adalah sebuah merk sepeda motor

Amerika Serikat dari dua yang masih bertahan (satunya

adalah Victory) yang sangat legendaris dan mampu

bertahan berproduksi hingga kini. Nama HD diambil dari

nama keluarga William S. Harley dan Arthur Davidson

yang bekerja sama membangun motor. Harley Davidson

Motor Company berdiri tanggal 17 September oleh empat

pendirinya yaitu Harley bersaudara dan Davidson

bersaudara (empat saham). HD bermarkas di Milwaukee,

Wisconsin. Perjuangan serta usaha keras empat bersaudara

tersebut akhirnya pada yahun 1903 menghasilkan sebuah

sepeda motor yang berkapasistas mesin kecil 116 cc dan

102 cc (blueprint). Mesin tersebut dirancang untuk sebuah

sepeda onthel biasa.

Pada tahun 1904, dealer pertama HD berdiri di

Chicago, dengan pemiliknya C.H. Lang yang secara

komersil mulai menjajakan satu dari tiga sepeda motor

Harley-Davidson pertama yang pernah dibuat. Pada tahun

1905, sebuah motor HD berhasil memenangi balapan 15 mil

di Chicago dengan waktu 19 menit 02 detik. Pada tahun

Page 72: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang sama, karyawan full-time pertama mulai dipekerjakan

di Milwaukee.

Harley Davidson kemudian ikut berperan dalam

pergerakan militer Amerika Serikat selama Perang Dunia I

dan II, karena mesinnya yang tangguh mampu melewati

medan berat sekalipun sehingga desainnya pun disesuaikan

dengan khas militer. Tidak berhenti di situ saja Harley

Davidson Co. hingga kini masih memproduksi dan tetap

berinovasi.

Gambar 2.17. Motor Amerika Pertama di Dunia

Sumber: Google Image, 2012

Page 73: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Di Inggris terdapat Triumph, sebuah perusahaan

pembuat sepeda di Inggris memutuskan untuk membuat

sepeda motor. Triumph adalah perusahaan milik swasta

Inggris dengan lebih dari 100 tahun sejarah. Triumph selalu

memiliki karakter tersendiri dan sejarah menciptakan

sepeda yang menjadi klasik desain sejak mereka pertama

kali datang ke pasar di tahun 1900. Seperti bagian dari

industri sepeda motor Inggris, Triumph bangkrut pada tahun

1980-an, tapi kemudian dibangkitkan lagi pada tahun 1990-

an oleh industrialis Inggris John Bloor. Pada tahun 1902,

perusahaan itu memproduksi sepeda motornya yang

pertama namun masih menggunakan mesin dari Belgia.

Kemudian pada tahun 1905, Triumph memproduksi sepeda

motor secara utuh sendiri. Sejarah berdirinya perusahaan ini

dimulai ketika pada tahun 1883 Siegfried Bettmann pindah

ke Coventry Inggris dari Nuremberg, Jerman. Tahun 1887

perusahaan Bettmann mengalami perubahan nama ke New

Triumph Co. Ltd. (Selanjutnya akan diubah lagi menjadi

Triumph Siklus Co Ltd) dengan investor utamanya adalah

John Dunlop, seorang dokter hewan Skotlandia. Kemudian

seorang insinyur Jerman, Mauritz Schulte, bergabung dalam

Triumph. Dia meyakinkan bahwa Triumph Bettmann harus

merancang dan menghasilkan produk sendiri. Oleh karena

Page 74: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

itu pada tahun 1888 Perusahaan membeli pabrik pembuatan

pita-tua di Coventry dan di set untuk membuat sepeda.

1905 Triumph memproduksi sepeda motor pertama

sepenuhnya di rumah. Ini didukung oleh mesin 3-hp dan

memiliki kecepatan tertinggi 45 mph. 1907 produksi

tahunan mencapai 1.000 unit. Sebuah motor 450cc baru

yang mempunyai tenaga 3,5 hp. 1908 sebuah model baru

dilengkapi dengan katrol variabel untuk mempermudah

mengubah gigi sehingga pengendara tidak perlu berhenti

sama sekali.

Sama seperti Triumph, tahun 1906, perusahaan

Inggris lain, BSA, yang merupakan singkatan dari

Birmingham Small Arms, memproduksi sepeda motor

dengan menggunakan mesin Minerva, sebelum membuat

mesin dengan kapasitas 350 cc, 500 cc, dan 595 cc sendiri.

Gambar 2.18. Motor Inggris Pertama di Dunia

Sumber: Google Image, 2012

Page 75: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

II.2.2.3. Era Perang Dunia (1930-1950)

Sampai Perang Dunia I (1914-1918), Indian

Motorcycle Manufacturing Company merupakan pabrik

sepeda motor dengan produksi yang terbesar di dunia.

Indian Motorcycle Manufacturing Company tutup pada

tahun 1953 dan merek Indian diambil alih oleh Royal

Enfield.

Pada saat perang dunia II (1939-1945), di mana

sepeda motor dibuat untuk keperluan militer. Sepeda motor

BMW R12 buatan tahun 1938 juga diperuntukkan bagi

Angkatan Darat (Heer).

Perusahaan otomotif BMW pertama kali

memperkenalkan sepeda motor seri R12 di tahun 1935, dan

Gambar 2.19. Motor Era PD 1

Sumber: Google Image, 2012

Page 76: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

merupakan sepeda motor pertama di dunia yang dilengkapi

oleh peredam teleskopis hidrolik yang bercabang tiga.

Dengan mesin 745-cc dan berat 408 lbs, BMW R12

berkekuatan 20 tenaga kuda di 3400rpm dan dapat

mencapai kecepatan maksimal 75 mil/jam.

Gambar 2.20. Motor Era PD 2

Sumber: Google Image, 2012

Page 77: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

II.2.2.8. Era modern dan masa depan (1950-sekarang)

Seusai Perang Dunia II, tahun 1946, desainer Italia,

Piaggio, memperkenalkan skuter Vespa dan langsung

menarik perhatian dunia. Pada tahun 1946 itu juga,

perusahaan pembuat perlengkapan radio Italia, Ducati,

membuat mesin 50 cc, Cucciolo, yang dipasangkan pada

sepeda motor. Kapasitas Cucciolo pun kemudian

diperbanyak, mulai dari 60, 65, 98, sampai 125 cc. Tahun

1952, Honda memproduksi sepeda motor bebek yang

dikenal dengan nama cub. Sepeda motor Honda tipe cub

atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah bebek,

pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1957.

Sepeda motor yang kini begitu tenar di Asia, dan bisa

dibilang menjadi titik awal revolusi sepeda motor di dunia.

Kepopuleran sepeda motor jenis bebek ini membuat

perusahaan sepeda motor asal Jepang lainnya seperti

Kawasaki, Yamaha, dan Suzuki meniru model sepeda motor

jenis bebek ini. Dengan mesin yang handal dan mudah

dirawat, serta harga yang bersaing membuat sepeda motor

asal Jepang, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki,

sangat populer dan sampai kini mendominasi pasar sepeda

motor dunia.

Page 78: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Di era modern sekarang jenis motor sangat banyak

sekali. Tiap tahun puluhan jenis motor muncul dengan

teknologi dan keunggulan masing – masing. Di masa depan

mendatang produsen motor besar dunia telah mempunyai

banyak prototipe motor yang memiliki teknologi yang

sangat canggih.

Gambar 2.21. Motor Era Pasca PD 2

Sumber: Google Image, 2012

Page 79: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 2.22. Motor Era Modern dan Masa Depan

Sumber: Google Image, 2012

Page 80: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

II.3. Tinjauan Komunitas Motor

II.3.1. Pengertian Komunitas Motor

Komunitas yang beranggotakan sekelompok orang yang

memiliki ketertarikan lebih seputar dunia sepeda motor. Di beberapa

kota besar di Indonesia kini menjamur komunitas motor. Mulai dari

komuitas yang dibawah bendera pabrikan (masing-masing jenis

kendaraan) hingga yang berdasarkan hobi atau sekedar perkumpulan.

Bahkan tiap kota pun sudah memiliki puluhan komunitas motor.

Kegiatan komunitas motor lebih mendasar ke arah positif seperti

kegitan sosial, kampanye safety riding, dan kontes modifikasi motor.

Gambar 2.23. Komunitas Motor

Sumber: Google Image, 2012

Page 81: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

II.3.2. Kegiatan Komunitas Motor

a. Bersosialisasi antar anggota klub motor juga antar klub motor,

saling berbagi informasi seputar dunia otomotif motor.

b. Menyalurkan hobbi seputar motor, seperti modifikasi motor, dan

balapan.

c. Bersosialisasi dengan masyarakat umum, seperti kegiatan bakti

sosial.

d. Test drive produk motor.

e. Touring ke berbagai tempat.

f. Mengadakan event otomotif seperti event kontes modifikasi,

kampanye safety riding, balapan, dan pameran motor.

Page 82: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

II.3.3. Kegiatan Pameran Motor dan Penjualan Aksesoris Motor

Pameran motor adalah memperkenalkan atau menunjukan

produk dari produsen motor yang ada di Indonesia, bertujuan untuk

kegiatan marketing dari produsen motor. Dengan beragamnya motor

di Indonesia maka diperlukan juga pusat aksesoris motor agar

Gambar 2.24. Kegiatan Komunitas Motor

Sumber: Google Image, 2012

Page 83: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

masyarakat pengguna motor dapat mudah mendapatkan aksesoris

motornya.

II.4. Tinjauan Ekspresi Bentuk Dinamis Motor pada Bangunan

Keindahan ekspresi timbul dari pengalaman dan dalam arsitektur

pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman melihat atau mengamati.

Oleh karena itu yang dapat dilihat adalah bentuk, maka dalam arsitektur

media untuk mendapatkan keindahan arsitektur adalah bentuk bangunan.

Gambar 2.25. Pameran dan Penjualan Aksesoris Motor

Sumber: Google Image, 2012

Page 84: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Dengan pengalaman mengamati, memasuki, menempati kita dapat

merasakan sikap batin arsitek. Karakter Merupakan perwujudan antara

ekspresi dan fungsi. Karakter merupakan aspek utama merancang yang

bersifat menyeluruh setiap keputusan di desain. Tema berkaitan erat dengan

karakter. Aspek teknis menyangkut pemenuhan syarat, fungsi dan struktur

adalah karakter, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karakter

arsitektur yang khas akan menentukan eksistensi arsitektur sebagai

lingkungan buatan diantara lingkungan fisik dan budaya.

Menurut Anthony C. Antoniades,1990 dalam “Poetic Of

Architecture”, suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai

suatu hal yang lain sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik

dari suatu topik dalam pembahasan. Dapat juga dikatakan mencoba untuk

melihat subjek sebagai sesuatu yang lain.

Ada tiga kategori dari metafora menurut Anthony C. Antoniades

yaitu:

a. Intangible Metaphor (metafora yang tidak diraba)

yang termasuk dalam kategori ini misalnya suatu konsep, gaya,

sebuah ide, kondisi manusia atau kualitas-kualitas khusus (individual,

naturalistis, komunitas, tradisi dan budaya).

b. Tangible Metaphors (metafora yang dapat diraba)

Dapat dirasakan dari suatu karakter visual atau material.

c. Combined Metaphors (penggabungan antara keduanya)

Page 85: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dimana secara konsep dan visual saling mengisi sebagai unsur-unsur

awal dan visualisasi sebagai pernyataan untuk mendapatkan kebaikan

kualitas dan dasar.

Dalam hal ini Motor Space Center menggunakan metafora kombinasi

yaitu dengan mengekspresikan bentuk seperti sepeda motor dan filosofi dari

ekspresi dinamis dari sebuah sepeda motor. Bentuk motor tentu

mencerminkan objek yang diwadahi dalam kagiatan dalam Motor Space

Center. Karakter dinamis diperoleh dari karakter motor sendiri yang dapat

bergerak secara dinamis.

Dinamis sendiri berarti bergerak,gerakan yang mengalir tidak statis,

dan bebas. Aliran gerak timbul karena didukung oleh elemen – elemen yang

ringan dan akhirnya menimbulkan kesan cepat. Sebagai wadah dari kegiatan

yang berhubungan dengan otomotif motor maka konsep dinamis sendiri

diperoleh dari karakter motor yang dinamis dan bergerak. Hal ini yang

menjadi dasar pengambilan ekspresi dari sifat dinamis motor kepada

rancang bangunan agar ekspresi dari bangunan dapat mencerminkan

ekspresi dari kedinamisan sebuah sepeda motor.

Page 86: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Beberapa Karakter Dinamis Bangunan :

Gambar 2.26. Gerakan dan Kecepatan Motor

Sumber: Google Image, 2012

Fasad bangunan ini

mencerminkan suatu grafik yang

mengekspresikan sesuatu yang

bergerak dan tidak statis

Dynamic tower ini memiliki

konsep dinamik dalam artian

sebenarnya karena bangunan ini

dapat berubah bentuk

Bangunan ini memiliki sifat

dinamis terhadap masa bangunan,

dalam artian dinamis adalah sesuatu

yang tidak simetris dan pengolahan

bentuk geometri yang atraktif

Dynamic tower ini memiliki konsep

dinamik dalam artian sebenarnya

karena bangunan ini dapat berubah

bentuk

Page 87: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Konsep Karakter Dinams Motor Pada Bangunan

Gambar 2.27. Bangunan Berekspresi Dinamis

Sumber: Google Image, 2012

Kedinamisan bangunan

melalui over hang bangunan

memperlihatkan maju mundur

atau tinggi rendah bangunan

Kesan dinamis juga timbul dari

pengolahan kulit bangunan,

dimana terdapat perbedaan

material bangunan

Page 88: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Bangunan ini mencerminkan sebuah roda yang bergerak bagaikan sebuah

roda motor yang berputar.

Gambar 2.28. Bangunan Dengan Karakter Dinamis Motor

Sumber: evolo.com

Page 89: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB III

TINJAUAN KOTA SOLO

III.1. Gambaran Umum Kota Solo

Wilayah Surakarta atau sering disebut dengan Solo memiliki lokasi

yang strategis yaitu di Jawa Tengah, dan merupakan bagian dari area

pengembangan wilayah Joglosemar yang menggabungkan Yogyakarta,

Solo, dan Semarang. Solo terletak tidak jauh dari pusat-pusat perdagangan

tama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terletak hanya 102 km dari

Semarang, 60 km dari Yogyakarta dan sekitar 210 km dari Surabaya. Semua

daerah ini dapat dijangkau dengan mudah dari Solo karena jalan dan

lintasan dalam kondisi baik. Memiliki luasan wilayah 44,06 km2. Terdiri

dari 5 kecamatan dan 51 kelurahan.

Solo termasuk dalam kelompok iklim tropis panas pada daerah

ekuatorial (5⁰ - 10⁰ LU/LS). Perbedaan temperatur pada ekuatorial pada

umunya berkisar 8⁰ C, dengan maksimum temperatur pada siang hari

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kota Surakarta

Sumber : www.surakarta.go.id

Batas wilayah Kota Surakarta adalah :

Sebelah Selatan : Kabupaten

Sukoharjo

Sebelah Utara : Kabupaten

Boyolali dan Kab. Karanganyar

Sebelah Barat : Kabupaten

Sukoharjo dan Karanganyar

Sebelah Timur : Kabupaten

Sukoharjo dan Karanganyar, Sungai

Bengawan Solo

Page 90: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

berkisar 34 - 35⁰ C dan malam hari berkisar 24⁰ C. Suhu udara rata-rata

tercatat pada maksimum 32,04⁰ C dan suhu minimum 19,82⁰ C.

Kota Surakarta memiliki jumlah penduduk dikatakan cukup tinggi

karena potensi yang dimilikinya sangat berpengaruh untuk dilakukan upaya

pengembangan dalam berbagai bidang usaha. Tidak hanya penduduk asli

Surakarta yang ikut serta dalam upaya pengembangan, tetapi secara

otomatis akan mengundang dan memberikan peluang bagi pendatang di

sekitarnya untuk berpartisipasi di dalamnya.

Tahun Luas Jumlah

Penduduk Tk. Kepadatan

1992 44.040 km2 519.997 jiwa 11.807 jiwa/km

2

1993 44.040 km2 527.767 jiwa 11.984 jiwa/km

2

1998 44.040 km2 568.280 jiwa 12.904 jiwa/km

2

2003 44.040 km2 602.910 jiwa 13.690 jiwa/km

2

2008 44.040 km2 639.650 jiwa 14.542 jiwa/km

2

2013 44.040 km2 678.620 jiwa 15.409 jiwa/km

2

Surakarta memiliki berbagai bidang lapangan usaha sebagai

penggerak perekonomiannya. Dari gambar di bawah ini, bidang yang cukup

tinggi tingkat perolehan pendapatannya adalah perdagangan, hotel dan

restoran. Surakarta terkenal dalam keuangan, pusat perdagangan dan jasa di

wilayah Solo serta penyedia tulang punggung manufaktur yang penting.

Sektor jasa dan keuangan memiliki status kinerja yang prima, sedang sektor

perdagangan, hotel dan restaurant memiliki status kinerja potensial, dan

Tabel 3.1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta

Sumber : Biro Pusat Statistik

Page 91: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sektor transportasi dan komunikasi memiliki sektor kinerja berkembang.

Selain itu, Surakarta memiliki potensi yang kuat dalam peranannya sebagai

pusat distribusi, sedangkan sektor jasa dijadikan fokus utama dalam

pengembangan selanjutnya.

III.2. Perencanaan Umum Tata Ruang Kota Solo

SW

P

FUNGSI SWP LOKASI AKTIVITAS/

FUNGSI KOTA A B C D E F G H

I Pucangsawit

II

Mangkunegaran,

Balaikota, Kawasan

Komersial

III Keraton, Kawasan

Komersial

Gambar 3.2 Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Sumber : Katalog Wisata Kota Surakarta, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

Kota Surakarta

Page 92: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Keterangan :

A. Pariwisata

B. Kebudayaan

C. Olah raga

D. Industri

E. Pendidikan

F. Perdagangan

G. Pusatadministrasi /perkantoran

H. Perumahan

III.3. Penataan Lingkungan dan Bangunan

Penataan lingkungan dan bangunan suatu lahan atau daerah yang

direncanakan meliputi penataan kepadatan bangunan, penataan ketinggian

bangunan dan penataan perpetaan bangunan. Adapun parameter yang

digunakan dalam penataan berupa jenis peruntukkan dan nilai batasan

intensitas bangunan sebagai kendala ruang pada daerah perencanaan yang

IV Sriwedari, Balekambang,

Manahan

V Sondakan, Laweyan

VI Jajar

VII Sumber, Banyuanyar

VIII Taman Jurug, UNS,

Kawasan Komersial

IX Kadipiro

X Mojosongo

Tabel 3.2 Tabel Lokasi Aktivitas dan Fungsi Kota

Sumber : www.surakarta.go.id

Page 93: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

menyatakan ambang maksimum luas lantai yang diperkenankan dalam

daerah perencanaan.

Untuk rencana kepadatan bangunan materi yang akan diatur adalah

perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan atau bangunan-

bangunan dalam tiap-tiap peruntukan dibanding luas petak peruntukan

(ALD) pada jalan-jalan utama tiap-tiap SWP di Kotamadya Surakarta.

a. Kawasan peruntukan dengan Angka Lantai Dasar (ALD) tinggi (lebih

dari 75%), diperuntukkan bagi bangunan rendah (maksimum 4 lantai)

untuk fungsi pertokoan (termasuk rumah toko), bangunan komersial

pinggir jalan di kawasan perdagangan.

b. Kawasan peruntukan dengan ALD sedang (50% sampai 75%)

diperuntukkan bagi bangunan sedang (maksimum 8 lantai) untuk

bangunan perkantoran, komersial atau bangunan rendah dengan

penggunaan perumahan atau bangunan dengan sistem bangunan tunggal

atau blok.

c. Kawasan peruntukkan dengan ALD rendah (20% sampai 50%)

diperuntukkan bangunan tinggi (minimal 9 lantai) untuk bangunan

perkantoran dan komersial atau bangunan rendah untuk penggunaan

industri.

1) Adapun jumlah lantai ketinggian bangunan maksimum pada jalan

utama di tiap SWP di Kotamadya Surakarta adalah :

a) Kawasan peruntukkan ketinggian bangunan sangat rendah

yaitu blok dengan bangunan maksimum 2 lantai, dengan tinggi

puncak bangunan dari lantai dasar maksimum 12 m dengan

Page 94: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Angka Luas Lantai (ALL) maksimum 2 Angka Lantai Dasar

(ALD).

b) Kawasan peruntukkan ketinggian bangunan rendah yaitu blok

dengan bangunan bertingkat maksimum 4 lantai, dengan tinggi

puncak bangunan dari lantai dasar minimum 12 m dan

maksimum 24 m dengan ALL minimum 3 ALD dan

maksimum 4 ALD.

c) Kawasan peruntukkan ketingggian bangunan sedang yaitu blok

dengan bangunan bertingkat maksimum 8 lantai, dengan tinggi

puncak bangunan dari lantai dasar minimum 24 m dan

maksimum 40 m dengan ALL minimum 5 ALD dan

maksimum 8 ALD.

d) Kawasan peruntukkan ketinggian bangunan tinggi yaitu blok

dengan bangunan bertingkat 9 lantai, dengan tinggi puncak

bangunan dari lantai dasar minimum 40 m dan maksimum 84m

dengan ALL minimum 9 ALD dan maksimum 20 ALD.

III.4. Tinjauan Event Otomotif di Solo

Dari data yang diperoleh dari ikatan motor di Solo yaitu Ikatan

Otomotif Surakarta (IKOSA), klub yang terdaftar ada lebih dari 50 klub

motor, sedangkan komunitas motor yang telah tergabung dalam mitra

kepolisian terdapat 35 klub motor, dan masih banyak klub motor yang

belum terdaftar.

Page 95: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Kegiatan otomotif khususnya motor sangat digemari di Kota Solo

salah satu acaranya yaitu kegiatan modifikasi. Modifikasi sepeda motor

ternyata makin diminati kalangan muda, sebagai bentuk kreatifitas. Mereka

bahkan rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah agar sepeda motor

mereka tampil beda. Selain acara yang rutin tiap bulan ada juga acara besar

seperti Djarum Black Motodify Festival yang diikuti sekitar 200 peserta

dari seluruh Jawa Tengah ini juga menampilkan kontes lukisan air brush.

Ajang kreatifitas ini mendapat banyak perhatian dari para pengunjung.

Event modifikasi motor terbesar ditanah air, Djarum Black Motodify (DBM)

berlangsung sukses di kota Solo. Berlangsungnya gelaran modifikasi

otomotif roda dua kali ini mendapat respons yang sangat positif dari

masyarakat setempat, khususnya para penggemar modifikasi kendaraan roda

dua. Antusiasme para pengunjung mencapai jumlah tiga ribu orang yang

datang secara khusus dari berbagai wilayah di kota Solo.

Acara Djarum Black Motodify dimulai dengan kegiatan pra event ,

kegiatan ini diisi dengan aksi konvoi motor kontes mengelilingi ruas jalan

Kota Solo. Kemeriahan konvoi secara langsung menjadi perhatian para

pengguna jalan karena iring-iringan motor dengan beragam konsep

modifikasi jarang sekali dapat ditemui di tengah-tengah Kota Solo.

Ketertarikan para pengunjung terhadap dunia otomotif khususnya roda dua

menjadi tolak ukur dari keberhasilan event akbar yang diadakan oleh

Djarum Black ini mampu meraih perhatian serta antusiasme dari warga

setempat. Selain menyajikan pameran modifikasi pada acara DBM, para

Page 96: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pengunjung juga akan disajikan hiburan live performance dari band

terkenal, DJ, serta aksi para sexy dancer dan fashion show.

Ajang kontes adu bakat modifikasi yang diadakan Djarum Black

ini selain mempertarungkan modifikasi terbaik, wadah ini juga

dimanfaatkan oleh para modifikator dari berbagai daerah untuk bersama-

sama melakukan transformasi ilmu terhadap keahlian yang dimiliki masing-

masing modifikator, sehingga event ini juga mampu memberi masukan serta

pengalaman yang lebih bagi para modifikator lain yang berada diseluruh

nusantara.

DBM Solo diikuti 285 motor yang merupakan hasil karya para

modifikator tidak hanya dari Kota Solo saja tetapi kota-kota lain di

sekitarnya turut meramaikan event ini. Bukan hal aneh lagi jika acara ini

Gambar 3.3. Suasana Djarum Black Motodify

Sumber : Google Image, 2012

Page 97: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

dipadati oleh pengunjung yang pada hari pertama saja total pengunjung

mencatat rekor kurang lebih 2700 pengunjung.

Acara otomotif juga sering dilakukan oleh salah satu univesitas di

Solo misalnya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan kabalitasnya

dengan digelarnya Otocontest 2011. Acara ini berlangsung menarik

dengan beberapa kegiatan seperti Kontes Modifikasi Motor se-Jateng

DIY, Safety Riding, Free Engine. Acara ini meliputi panduan dalam

mengendarai sepeda motor, simulator safety riding hingga beberapa games

yang meriah.

Sebagai puncak acara, Exhibition Free Style diselenggarakan

dengan tujuan untuk menarik anime masyarakat umum. Selain itu

Exhibition Free Style juga bertujuan untuk melihat kondisi maupun tren

yang sedang in dalam dunia remaja pecinta motor ekstrim.

Untuk event balapan terdapat Lomba Balap Motor Drag Bike

berjarak 201 meter mulai berlangsung di Jalan Adi Sucipto kawasan

Manahan Kota Surakarta. Daya tarik perlombaan di Kota Surakarta ini

adalah karena perlintasan di Kompleks Manahan cukup bagus dan ideal

untuk beradu kecepatan sepada motor berbagai kelas..

Para peserta Drag Bike di Manahan ini berasal dari berbagai

daerah di Indonesia antara lain Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa

Timur, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Terkait dengan lomba ini beberapa

akses menuju kawasan Manahan di tutup sementara. Lintasan balap yang

membentang dari Tugu Obor Manahan hingga depan Mapolresta telah

Page 98: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

penuh dengan kegiatan, baik peserta maupun penggemar balap motor di

Kota Surakarta. Lomba balap motor ini akan menambah kesemarakan

Kota Surakarta selain kesibukan Sunday Market yang biasa berlangsung di

kawasan Manahan.

III.5. Potensi Kota Solo untuk Motor Space Center

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, jika melihat dari

kondisi dan potensi yang ada di Kota Solo, dengan potensi ekonomi,

pariwisata dan letak strategis, pengadaan suatu wadah yang bersifat

menggabungkan semua kegiatan pementasan dan pagelaran kegiatan

otomotif motor dan suatu museum motor di Kota Solo dalam satu wadah

yaitu Motor Space Center sangat diperlukan. Hal ini mempunyai banyak

keuntungan dalam kemajuan di bidang otomotif motor baik dibidang

pariwisata, edukasi maupun ekonomi , dan juga dapat mewadahi komunitas

motor yang ada di Solo dan sekitarnya.

Gambar 3.4. Suasanya drag bike di Manahan

Sumber : Google Image, 2012

Page 99: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB IV

ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

IV.1. Pengertian Motor Space Center di Solo

Motor Space Center di Solo merupakan sebuah wadah dari kegiatan

museum sepeda motor dan wadah kegiatan dari komunitas motor seperti

kegiatan sosial, pameran modifikasi motor, hiburan otomotif serta penjualan

aksesoris motor yang diwadahi dalam bangunan dengan konsep arsitektur

metafora yaitu dengan mengekspresikan bentuk bagian motor dan filosofi

gerakan motor yang dinamis ke dalam bangunan yang terletak di Kota Solo.

Skema 4.1. Skema Perancangan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 100: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

IV.2. Gambaran Umum Motor Space Center di Solo

IV.2.1. Fungsi Motor Space Center

a. Motor Space Center adalah museum sepeda motor yang

mewadahi aktivitas yang menginformasikan pengetahuan

tentang sepeda motor kepada masyarakat dan sarana

konservasi terhadap obyek yang memiliki nilai tertentu.

b. Motor Space Center sebagai wadah aktivitas komunitas

pecinta motor untuk berkumpul dan bersosialisasi serta pusat

kegiatan komunitas motor, seperti seminar, pelatihan safety

riding, test drive, pameran serta modifikasi motor.

c. Motor Space Center juga dapat mewadahi kegiatan marketing

dari produsen motor seperti pameran motor terbaru dan

penjualan motor beserta aksesorisnya.

d. Motor Space Center adalah bangunan dengan konsep arsitektur

metafora, yaitu mengekspresikan bentuk bagian dari sebuah

motor serta filosofi gerakan motor yang dinamis dari sebuah

sepeda motor sehingga dapat mencerminkan fungsi bangunan

sebagai museum motor dan wadah komunitas motor.

IV.2.2. Tujuan Motor Space Center

Mendesain sebuah wadah kegiatan museum motor dan dapat

mewadahi kegiatan komunitas motor dengan konsep arsitektur

metafora,yaitu dengan mengekspresikan bentuk bagian motor dan

Page 101: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

filosofi gerakan yang dinamis dari sebuah sepeda motor ke dalam

bangunan di Kota Solo.

IV.2.3. Peran Motor Space Center

a. Dengan pengetahuan dari museum motor dapat membangun

apresiasi masyarakat Indonesia agar dapat memajukan industri

otomotif khususnya sepeda motor.

b. Dengan adanya wadah untuk kegiatan dari komunitas motor,

diharapkan agar komunitas motor berpreran positif bagi

masyarakat umum.

IV.2.4. Misi Motor Space Center

Misi keberadaan Motor Space Center dapat ditinjau dari

beberapa segi, yaitu :

a. Segi Masyarakat

1) Menyediakan wadah khusus untuk memperoleh

pengetahuan, sejarah, dan informasi tentang sepeda motor.

2) Menyediakan suatu tempat rekreasi bagi masyarakat umum.

b. Segi Komunitas Motor

Menyediakan wadah untuk bersosialisasi, serta menyediakan

wadah kegiatan komunitas dan kreatifitas komunitas sepeda

motor.

c. Segi Produsen

Page 102: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Menyediakan wadah bagi produsen otomotif kendaraan

bermotor untuk memasarkan produk serta menjual berbagai

produk otomotif motor.

IV.3. Analisis Peruangan Motor Space Center

IV.3.1. Pelaku, Jenis, dan Pengelompokan Kegiatan

Pelaku Kegiatan dalam bangunan Motor Space dapat dikelompokan

menjadi :

a. Kelompok Pengelola

1) Pengelola Umum

Adalah yang mengelola kegiatan Motor Space Center

secara umum:

a) Direktur

b) Wakil Direktur

c) Sekretaris

d) Tamu direktur

e) Kabag Adm.

f) Staff Adm.

g) Kabag Personalia

h) Staff Personalia

i) Kabag. Informasi

j) Staff Informasi

k) Kabag. Marketing

l) Staff Marketing

Page 103: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

m) Kabag pelayanan jasa

n) Staff Pelayanan Jasa

o) Kabag Pemeliharaan dan Staff

p) OB

q) Security

2) Pengelola Museum

Adalah yang mengelola kegiatan yang berada di museum :

a) Kabag Museum

b) Staff Museum

c) Kurator dan Staff

d) Prepator dan Staff

e) Edukator dan Staff

f) Kepustakaan dan Staff

3) Pengelola Kegiatan Komunitas Motor

Adalah yang mengelola kegiatan dari komunitas motor :

a) Kabag Keg. Komunitas

Skema 4.3. Skema Aktifitas Pengelola Museum

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 4.2. Skema Aktifitas Pengelola Umum

Sumber: Analisa Pribadi

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

PENGELOLAAN

MUSEUM

ISTIRAHAT

METABOLISE

IBADAH PERGI

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

PENGELOLAAN

UMUM

ISTIRAHAT

METABOLISE

IBADAH PERGI

Page 104: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b) Staff

b. Kelompok Pengunjung

1) Pengunjung Umum

Adalah pengunjung umum, yang menikmati seluruh

kegiatan di Motor Space Center.

2) Pengunjung Museum

Adalah pengunjung yang datang hanya menikmati kegiatan

museum motor saja.

3) Pengunjung Komunitas Motor

Adalah pengunjung yang datang dari komunitas motor dan

melakukan kegiatan dari komunitas motor.

Skema 4.6. Skema Aktifitas Pengunjung Museum

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 4.5. Skema Aktifitas Pengunjung Umum

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 4.4. Skema Aktivitas Pengelola Komunitas Motor

Sumber: Analisa Pribadi

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

MUSEUM

ISTIRAHAT

BELANJA

METABOLISE

IBADAH

PERGI

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

MUSEUM DAN

KOMUNITAS

MOTOR

ISTIRAHAT

BELANJA

METABOLISE

IBADAH

PERGI

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

PENGELOLAAN

KOMUNITAS

MOTOR

ISTIRAHAT

METABOLISE

IBADAH PERGI

Page 105: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

c. Kelompok Kegiatan

Dalam bangunan Motor Space Center dapat dikelompokan

menjadi :

1) Kegiatan Penerima

a) Entrance

b) Parkir umum

c) Parkir pengelola

d) Plaza

2) Kegiatan utama

a) Kegiatan museum motor

pameran tetap

pameran temporer

audio visual

perpustakaan

laboratorium

penyimpanan koleksi

edukasi

kerja reparasi

b) Kegiatan komunitas motor

Skema 4.7. Skema Aktifitas Pengunjung Komunitas Motor

Sumber: Analisa Pribadi

DATANG

PARKIR

AKTIVITAS

KOMUNITAS

MOTOR

ISTIRAHAT

BELANJA

METABOLISE

IBADAH

PERGI

Page 106: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

bersosialisasi

menyelenggarakan event

pameran modifikasi

test drive

touring

penjualan aksesoris

c) Kegiatan Eksibisi

pameran temporer ATPM

3) Kegiatan Pengelolaan

a) Pengelolaan Umum

b) Pengelolaan Museum

c) Pengelolaan Kegiatan Komunitas Motor

4) Kegiatan Penunjang

a) Penunjang Umum

Penerimaan Pengunjung

Loading

Metabolisme

Hiburan

Istirahat

Ibadah

ATM

b) Penunjang Museum

Penjualan Souvenir

c) Penunjang kegiatan komunitas motor

Page 107: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Hiburan komunitas motor

5) Kegiatan Servis

a) Kegiatan keamanan

b) Kebersihan

c) Utilitas

IV.3.2. Analisa Kebutuhan Ruang Motor Space Center

Adapun analisa kebutuhan ruang ini berdasarkan pada kegiatan dan

pelaku kegiatan

KELOMPOK

KEGIATAN

KEGIATAN PELAKU RUANG

KEGIATAN PENERIMA KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENGELOLA

PARKIR PENERIMAAN MUSEUM PLAZA KEGIATAN MUSEUM MOTOR PAMERAN TETAP PAMERAN TEMPORER AUDIO VISUAL PERPUSTAKAAN PENYIMPANAN KOLEKSI EDUKASI KERJA REPARASI KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR BERSOSIALISASI MENYELENGGARAKAN EVENT PAMERAN MODIFIKASI TEST DRIVE TRANSIT TOURING PENJUALAN AKSESORIS SEMINAR DAN RAPAT KEGIATAN EKSIBISI KEGIATAN PENGELOLAAN UMUM

PENGUNJUNG DAN PENGELOLA PENGUNJUNG MUSEUM DAN PENGELOLA PENGUJUNG KOMUNITAS MOTOR DAN PENGELOLA PENGUNJUNG DAN PENGELOLA DIREKTUR WAKIL DIREKTUR SEKRETARIS TAMU DIREKTUR KABAG ADM STAFF ADM

R. PARKIR R. PENERIMAAN PLAZA R. PAMER TETAP R. PAMER TEMPORER R. AUDIO VISUAL R. PERPUSTAKAAN R. PENYIMPAN KOLEKSI R. KELAS EDUKASI R. BENGKEL KOMUNAL SPACE OUTDOOR PLAZA MINI SIRKUIT CLUB HOUSE RETAIL SHOP MEETING POINT INDOOR EXHIBITION R. DIREKTUR R. WAKIL DIREKTUR R. SEKRETARIS R. TAMU DIREKSI R. KABAG ADM R. STAFF ADM

Page 108: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

KEGIATAN PENUNJANG KEGIATAN SERVIS

PENGELOLAAN MUSEUM PENGELOLAAN KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR PENUNJANG KEGIATAN UMUM METABOLISME ISTIRAHAT IBADAH ATM PENUNJANG PENGELOLA PENUNJANG KEGIATAN MUSEUM PENJUALAN SOUVENIR HIBURAN & MAKAN PENUNJANG KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR HIBURAN KOMUNITAS MOTOR PENJUALAN AKSESORIS HIBURAN & MAKAN KEGIATAN KEAMANAN KEBERSIHAN UTILITAS

KABAG PEESONALIA STAFF PERSONALIA KABAG INFORMASI STAFF INFORMASI KABAG MARKETING STAFF MARKETING KABAG PELAYANAN JASA STAFF PELAYANAN JASA KABAG PEMELIHARAAN DAN STAFF KABAG MUSEUM STAFF MUSEUM KURATOR DAN STAFF PREPATOR DAN STAFF EDUKATOR DAN STAFF KEPUSTAKAAN DAN STAFF KABAG KEG. KOMUNITAS DAN STAFF PENGUNJUNG DAN PENGELOLA PENGUNJUNG DAN PENGELOLA MUSEUM PENGUNJUNG DAN PENGELOLA KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR PENGELOLA

R. KABAG PERSONALIA R. STAFF PERSONALIA R. KABAG INFORMASI R. STAFF INFORMASI R. KABAG MARKETING R. STAFF MARKETING R. KBG PELAYANAN R. STAFF PELAYANAN R. KBG PEMELIHARAAN R. STAF PEMELIHARAAN R. KBG MUSEUM R. STAFF MUSEUM R. KURATOR & STAFF R. PREPATOR & STAFF R. EDUKATOR & STAFF R. KEPUSTAKAAN & STAFF R. KABAG KEG. KOMUNITAS DAN STAFF LAVATORY R. SANTAI MUSHOLA ATM PANTRY R. PENJUALAN SOUVENIR FOOD COURT & CAFE PLAZA RETAIL SHOP FOOD COURT & CAFE R. KEAMANAN & CCTV R. OB GUDANG R. PERALATAN R. UTILITAS

IV.3.3. Analisa Besaran Ruang Motor Space Center

Perhitungan besaran ruang berdasarkan standar dan studi literatur

sebagai berikut:

a. Ernst Neufert, Architect Data (AD)

Tabel 4.1. Tabel Analisa Ruang

Sumber: Analisa Pribadi

Page 109: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

b. Time Server Standard For Building Types (TSS)

c. Studi Ruang

d. Asumsi

Dasar Pertimbangan:

a. Jenis/karakter kegiatan yang diwadahi

b. Perkiraan besaran dan jumlah perabot

c. Perkiraan jumlah penghuni

Flow/Sirkulasi:

10% : untuk flow minimum

20% : untuk flow gerak

30% : untuk flow kenyamanan fisik

40% : untuk flow kenyamanan psikis

50% : untuk flow kegiatan yang spesifik

60% : untuk flow kegiatan servis

70-100% : untuk flow terhadap keterkaitan dengan banyak

kegiatan

1. Kelompok Kegiatan Penerima

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. PARKIR MUSEUM DAN EXHIBITION ( LT DASAR )

ASUMSI JUMLAH PENGUNJUNG 2500 PER HARI RATA - RATA SEHARI TERJADI 3 ROTASI TIAP 4 JAM 30 % MEMBAWA MOBIL 50 % MEMBAWA MOTOR 20 % MEMBAWA BUS ASUMSI 1 ANGKATAN PENGUNJUNG = 2500 : 3= 666 PENGGUNA MOBIL 30% X 666 = 200 ORANG RATA – RATA KUOTA MOBIL = 4 200 : 4 = 50 MOBIL

Page 110: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

1 MOBIL = 5X 2,5= 12,5M (STD) 12,5X 50 = 625M FLOW 100% TOTAL 1250 M2 PENGGUNA MOTOR 50 % X 666 = 333 RATA – RATA KUOTA MOTOR = 1,5 333 : 1,5 = 222 MOTOR 1 MOTOR 2,3X1=2,3M (STD) 2,3X 222=510M FLOW 100% TOTAL = 1020M2 PENGGUNA BUS 20 % X 666 = 133 RATA – RATA KAPASITAS 40 ORANG 133 : 40 = 3 BUS 1 BUS= 12X 3,5 =42 42 X 3 = 126 FLOW 100% TOTAL = 252M2

1250

1020

252 TOTAL PARKIR PENGUNJUNG 2522

R PARKIR PENGELOLA ASUMSI JUMLAH PENGELOLA 150 ORANG 20 % MEMBAWA MOBIL 70 % MEMBAWA MOTOR 10% TRUCK PEMBAWA MOTOR MOBIL 20 % X 150 = 30 ORANG 30 X 12,5 = 375 M2 MOTOR 70 % X 150 = 105 ORANG 120 X 2,3 = 280 M2 TRUCK ( DOCKING) 1 TRUCK= 12X 3,5 =42

375

280

42

TOTAL PARKIR PENGELOLA 697

R. PENERIMAAN MUSEUM ( LT DASAR ) PLAZA (EXHIBITION OUTDOOR) ( LT DASAR ) TAMAN KOTA

HALL KAPASITAS 100 ORANG 1 ORANG = 0,4X0,7= 0,28M2 (STD) 200x0,28= 56M2 FLOW 100% TOTAL = 112M2 TICKET BOX PENITIPAN KAPASITAS 2000 ORANG 1 ORANG = 0,4X0,7 = 0,28M2 0,28X2000= 560M2 FLOW 100% TOTAL = 1120 ASUMSI

112 12 12

1120 2000

TOTAL AREA PENERIMA 6475

Page 111: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

2. Kelompok Kegiatan Utama

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

KEGIATAN MUSEUM ILUSTRASI STANDARD MODEL PAMERAN R. PAMER TETAP ( LT DASAR ) MOTOR VINTAGE ( 1900-1920) MOTOR CLASSIC (1920-1930) ERA MOTOR JERMAN ERA MOTOR AMERIKA ERA MOTOR INGGRIS MOTOR PERANG (1930-1950) ERA PD 1 ERA PD 2 ERA PASCA PD 2 MOTOR MODERN( 1950 - SEKARANG) ERA MODERN

SPACE PAMER MOTOR = ASUMSI 1 MOTOR UKURAN STD (KOEFISIEN 1 ) 2,3X1 = 2,3M2 SPACE INFORMASI = 3M FLOW 70% = 5,3X0,7=6,3 TOTAL = 6,3+5,3 =11,6 M2 -> 12M2 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 2 MOTOR TOTAL = 2X18= 36 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 2 MOTOR TOTAL = 2X18= 36 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 1 1 X 12 = 12 JUMLAH 3 MOTOR TOTAL = 3X12= 36 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X18= 80 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 30 MOTOR

12

36

36

120

36

120

120

80

Page 112: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

R. PAMER TEMPORER ( LT 2 ) TEMATIK TEMA FUTURE R. AUDIO VISUAL (LT 2) R. PERPUSTAKAAN (LT 2) R. PENYIMPAN KOLEKSI ( LT DASAR ) R. KELAS EDUKASI (LT 2) R. BENGKEL ( LT DASAR ) R. PENJUALAN SOUVENIR (LT 2) KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR

KOMUNAL SPACE ( LT DASAR ) TEST DRIVE AREA ( LT DASAR ) CLUB HOUSE

BASEMENT GARASI CLUB MOTOR

TOTAL = 30X18= 540 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 40 MOTOR TOTAL =40 X18= 720 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 8 MOTOR TOTAL = 50 X18= 900 KAPASITAS 100 ORANG 0,6 X 100 = 60M2 FLOW 30 % = 0,3X60 = 18M2 TOTAL =78 M2-> 80M2 MENYESUAIKAN KAPASITAS 30 MOTOR 1 MOTOR = 1,5X2 = 3M FLOW 60% = 0,6X3= 1,2M TOTAL = 4,2X100 = 120M KAPASITAS 100 ORANG 0,6 X 100 = 60M2 FLOW 30 % = 0,3X60 = 18M2 TOTAL =78 M2-> 80M2 KAPASITAS 6 MOTOR 1 MOTOR = 1,5X2 = 3MX6=18M PERALATAN = 4M FLOW 60% = 22X0,6 = 13,2 TOTAL = 35 MENYESUAIKAN ASUMSI KAPASITAS 350 MOTOR @ MOTOR = 2M2X350= 700M2 FLOW 100% TOTAL= 1400M2 CAFE DAN FOODCOURT ASUMSI KAPASITAS 40 KAMAR @ KAMAR = 20M2 FLOW 50% =0,5X20=10M2 TOTAL KAMAR = 40 X 30 = 1200 M2 MEETING ROOM = 200M2 LOBBY = 40M2 CAFE = 150M2 PENGELOLA = 50M2 ASUMSI KAPASITAS 350 MOTOR @ MOTOR = 2M2X350= 700M2 FLOW 100% TOTAL= 1400M2

540

720

145

80

100

120

80

35

100

1400 100

1500

2000

1400

Page 113: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

PENJUALAN AKSESORIS( LT DASAR ) KEGIATAN EKSIBISI R EXHIBITION (LT 2)

RETAIL SHOP ASUMSI 10RUANG @RUANG = 80M TOTAL = 800M PARKIR =120 STUDI BANDING ( solo diamond convention)

920

2800

TOTAL AREA PENERIMA 12480

3. Kelompok kegiatan Pengelolaan

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. DIREKTUR(LT 1) R. WAKIL DIREKTUR(LT 1) R. SEKRETARIS(LT 1) R. TAMU DIREKSI(LT 1) R. KABAG ADM(LT 1) R. STAFF ADM(LT 1) R. KABAG PERSONALIA(LT 1) R. STAFF PERSONALIA(LT 1) R. KABAG INFORMASI(LT 1) R. STAFF INFORMASI(LT 1) R. KABAG MARKETING(LT 1) R. STAFF MARKETING(LT 1) R. KBG PELAYANAN(LT 1) R. STAFF PELAYANAN(LT 1) R. KBG PEMELIHARAAN(LT 1) R. STAF PEMELIHARAAN(LT 1) R. KBG MUSEUM (LT DASAR) R. STAFF MUSEUM(LT DASAR) R. KURATOR & STAFF(LT DASAR) R. PREPATOR & STAFF(LT DASAR) R. EDUKATOR & STAFF(LT 1) R. KEPUSTAKAAN & STAFF(LT 1) R. KABAG KEG. KOMUNITAS DAN STAFF (LT DASAR) R. RAPAT (LT1)

1 RUANG 1 RUANG 2 RUANG 1 RUANG 1 RUANG 1 RUANG ( 6 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 6 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 12 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 10 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 10 ORANG ) KAPASITAS 20 ORANG

20 12

8 20 12

9 9

12 9

20 9

40 9

12 9

12 12

100 40 60 40 40 60

80

TOTAL PENGELOLA 631

4. Kelompok Kegiatan penunjang

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

( M2)

LAVATORY R. SANTAI MUSHOLA ATM(LT DASAR) PANTRY(LT 1)

MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN

250 150

50 9

20

Page 114: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

TOTAL 479

5. Kelompok Kegiatan Servis

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. KEAMANAN & CCTV( LT DASAR ) GUDANG R. PERALATAN R. UTILITAS

MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN

18 100

50 150

TOTAL 318

KELOMPOK KEGIATAN LUAS RUANGAN (M2)

KELOMPOK KEGIATAN PENERIMA KELOMPOK KEGIATAN UTAMA KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLAAN KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

6475 12480

631 479 381

TOTAL FLOW 20%

20452 4090

TOTAL LUAS RUANG

24542

LANTAI BASEMENT LANTAI DASAR TERBUKA TERBANGUN LANTAI 1 LANTAI 2

1400 TAMAN KOTA, PARKIR,PLAZA DAN KOMUNAL =2000+3219+1120+1500 = 6039 4700 2638 8338

Tabel 4.2. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang

Sumber: Analisa Pribadi

Page 115: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

IV.3.4. Analisa Pola Hubungan Kegiatan Motor Space Center

a. Pola Hubungan Ruang Makro

b. Pola Hubungan Ruang Mikro

1) Zona Museum

Skema 4.9. Pola Hubungan Zona Museum

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 4.8. Pola Hubungan Ruang Makro

Sumber: Analisa Pribadi

Page 116: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

c. Zona Exhibisi

IV.4. Analisis Site

IV.4.1. Analisis Pemilihan Site

a. Tujuan

Pemilihan lokasi direncanakan agar mendapatkan lokasi yang

terpilih yang tepat guna serta saling mendukung dengan

lingkungan.

Skema 4.10. Pola Hubungan Zona Komunitas

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 4.11. Pola Hubungan Zona Exhibisi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 117: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

b. Dasar Pertimbangan Penentuan Lokasi

Menurut J.C Snyder (1979), faktor-faktor yang berpengaruh

dalam pemilihan lokasi suatu site/tapak adalah sebagai berikut:

1) Lokasi dekat dengan daerah perkotaan

2) Arah arus sirkulasi

3) Kegiatan di dalam tapak dan di lingkungan sekitarnya

saling mendukung.

4) Frekuensi interaksi

5) Aksesibilitas mudah

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh berdasarkan

karakteristik kegiatan Motor Space Center, maka diambilah

dasar pertimbangan dalam pemilihan site sebagai berikut:

1) Berada di pusat Kota Solo.

2) Lokasi mudah dalam transportasi di dalam maupun luar

kota dan tidak terlampau jauh dari pusat kota.

3) Termasuk ke dalam area pendidikan,sosial, hiburan dan

bisnis.

4) Merupakan tempat yang akrab dengan kegiatan komunitas

motor.

5) Berada di pinggir jalan utama, tetapi bukan jalan arteri kota

(tidak masuk gang), karena dimaksudkan dalam jangka

waktu lama, akan menjadi bangunan berskala internasional.

6) Lokasi jalan dan lingkungan dapat menampung untuk

kapasitas kendaraan yang banyak dan memberikan nilai

Page 118: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

tambah kepada lingkungan sekitar terhadap fungsi komersil

nya.

7) Luas site memenuhi syarat untuk digunakan sebagai

wadah kegiatan motor space.

c. Alternatif Pemilihan Lokasi

Berdasarkan kriteria pertimbangan lokasi yang diambil,

didapatlah beberapa alternatif lokasi yang dapat digunakan

sebagai site bangunan Motor Space Center, yaitu :

No. Alternatif Lokasi Dasar Pertimbangan Poin

1. Jl. Slamet Riyadi Berada di pusat kota

Pencapaian lokasi

Erat dengan kegiatan komunitas motor

Di pinggir jalan utama

Lingkungan pendukung kegiatan

+

+

+

+

_

Gambar 4.1. Peta Surakarta

Sumber: Analisa Pribadi

Page 119: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

2 Jl. MT. Haryono

(depan Manahan)

Berada di pusat kota

Pencapaian lokasi

Erat dengan kegiatan komunitas motor

Di pinggir jalan utama

Lingkungan pendukung kegiatan

+

+

-

+

-

3 Jl. Adi Sucipto

(Depan Stadion

Manahan)

Berada di pusat kota

Pencapaian lokasi

Erat dengan kegiatan komunitas motor

Di pinggir jalan utama

Lingkungan pendukung kegiatan

+

+

+

+

+

4 Jl. Ahmad Yani Berada di pusat kota

Pencapaian lokasi

Erat dengan kegiatan komunitas motor

Di pinggir jalan utama

Lingkungan pendukung kegiatan

+

+

_

+

-

Untuk mendapatkan site yang dianggap paling tepat untuk

mengakomodasi kebutuhan Motor Space Center maka

dipilihlah site yang berada di Jl. Adi Sucipto dengan alasan:

Tabel 4.3. Tabel Alternatif Lokasi Site

Sumber: Analisa Pribadi

Page 120: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

1) Termasuk ke dalam area pendidikan,sosial, hiburan dan

bisnis.

2) Berada di pusat kota

3) Mudah dicapai dari dalam dan luar kota

4) Tempat berkumpulnya komunitas motor di Solo

5) Tempat berlangsungnya event otomotif di Solo

6) Merupakan landmark kota

7) Dengan dukungan Stadion Manahan sebagai fasilitas yang

memadai untuk kegiatan motor

IV.4.2. Site Terpilih

Berdasarkan hasil analisa pada diatas, dengan

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing site,

dapat diambil kesimpulan bahwa site yang paling tepat untuk

pembangunan Motor Space Center adalah di jalan Adi Sucipto.

Solo.

Gambar 4.2. Site Terpilih

Sumber: Analisa Pribadi

Page 121: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Eksisting Site :

a. Site berada di Jalan Adi Sucipto, Solo.

b. Luas site 2,5 Ha.

c. Terletak di depan Stadion Manahan

d. Lingkungan masuk dalam kategori BWK II , dimana dalam

Rencana Pola Pemanfaatan Ruang merupakan daerah yang di

peruntukan untuk jenis kegiatan sosial pendidikan dan

komersial, kegiatan perdagangan, jasa tertentu, kantor dan

perumahan.

e. Lingkungan berupa kawasan perdagangan, bisnis, pendidikan,

hiburan, dan pemukiman.

f. Lokasi strategis, memiliki sarana prasarana jalan yang mudah

dijangkau, dan memadahi untuk kelancaran transportasi.

g. Memilik aksesibilitas mudah dan utilitas yang memadahi.

h. Merupakan tempat berkumpul komunitas motor.

i. Tempat berlangsungnya event otomotif di Solo

Batas Site :

a. Timur : Jl. Adi Sucipto Lebar Jalan 25 m

b. Barat : Jl Lingkungan 2 Lebar Jalan 3m

c. Utara : Jl. Adi Sucipto Lebar Jalan 25 m

d. Selatan : Jl. Samratulangi Lebar Jalan 12m

Page 122: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Peraturan Bangunan :

a. Building Coverage (BC) max 60%

b. GSB ½ lebar jalan, 10 meter pada sisi utara, 2meter pada sisi

timur.

IV.5. Analisis Penataan Site

IV.5.1. Analisa Pencapaian Site

a. Tujuan

Mendapatkan alternatif pencapaian untuk mengakses tapak

sesuai dengan fungsi bangunan.

b. Dasar pertimbangan

1) Main Entrance

Untuk menentukan main entrance, terdapat karakteristik

yang harus dipenuhi agar bangunan dapat terakses dengan

baik. Karakteristik tersebut adalah :

Mudah dikenali dan diakses dari jalan utama.

Memperhatikan kelancaran dan keamanan

pengunjung, sehingga tidak menggangu jalannya

kegiatan yang terjadi.

2) Side Entrance

Side entrance digunakan sebagi alternatif pencapaian

kedalam site. Dasar pertimbangann yang harus

diperhatikan dalam menentukan site entrance adalah

sebagai berikut :

Page 123: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Keberadaan site entrance menunjang fungsi main

entrance

Kegiatan yang terjadi dengan adanya site entrance

tidak mengganggu kenyaman sirkulasi & kegiatan

user.

3) Service Entrance

Keberadaan service entrance dimaksudkan untuk

memperlancar pelayanan service pada bangunan. Dalam

perencanaannya, service entrance harus memperhatikan

beberapa hal sebagai berikut :

Mendukung fungsi kegiatan bagi pengelola dan

service sehinga kenyamanan pengunjung dapat

diupayakan maksimal.

Terletak di jalan yang tidak ramai & letaknya jauh

dari alur kegiatan pengunjung. Hal ini dimaksudkan

untuk alasan estetika dan segi privacy pengelola.

Keberadaan service entrance tidak mengganggu

sirkulasi & jalannya kegiatan dalam site, terutama

kegiatan pengunjung.

c. Analisa

No Nama Jalan Potensi Analisa

1 Jalan L.U Adi

Sucipto

Merupakan salah satu

jln arteri utama kota

Surakarta,dengan

sirkulasi lalu lintas 2 arah

yg mempunyai lebar jalan

25 meter.

Dapat diakses oleh

kendaraan pribadi dan

Dijadikan sebagai alternatif

Main Entrance. Karena site

cukup panjang , maka jalur

masuk dan keluar dipisah

agar sirkulasi lebih lancar.

.

Page 124: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

umum

Berbatasan lagsung

dengan stadion Manahan

yang menjadi pusat

public space di Surakarta

Mobilitas yang terjadi

tinggi & ramai

3 Jalan

Samratulangi

Merupakan jalan 2 arah

yang memiliki lebar 12

meter dengan tingkat

keramaian sedang.

Dilalui oleh jalur

kendaraan umum, yakni

angkuta dan becak.

Pada bahu jalan sebelah

selatan berbatasan dengan

perlintasan / rel kereta

api.

Dijadikan sebagai

alternative side entrance

yang dapat digunakan

pengunjung dan pengelola

untuk masuk kedalam

kawasan bangunan.

4 Jalan

Lingkungan

Merupakan jalan

pemukiman yang relatif

sepi dan tidak dilalui jalur

kendaraan umum.

Lebar jalan 3 meter

Tidak memenuhi sebagai

Entrance

Tabel 4.4. Tabel Analisa Batas Site

Sumber: Analisa Pribadi

Page 125: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

d. Hasil

Dari serangkaian analisa yang dilakukan, maka didapatkan

Gambar 4.4. Produk Analisa Pencapaian

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 4.3. Analisa Pencapaian

Sumber: Analisa Pribadi

Jalan Adi Sucipto

Jalan Samratulangi

Jalan Lingkungan

Side

Entrance

out

Main

Entrance Out

U

U

Page 126: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

1) Didapatkan 2 alternatif masuk kedalam site, yakni :

Melalui main entrance : Jalan L.U Adi Sucipto

Melalu side entrance : Jalan Samratulangi

2) Terdapat 2 jalur keluar bagi pengunjung, yakni melalui

jalan Adi sucipto dan jalan Samratulangi. Penggunaan

sirkulasi keluar ini dimaksudkan unuk mempermudah

sirkulasi.

IV.5.2. Analisa View dan Orientasi Site

a. View keluar Site

1) Tujuan

Mendapatkan view yang menarik & menunjang bagi fungsi

bangunan Motor Space Center.

2) Dasar Pertimbangan

Potensi view lingkungan sekitar site

Pola kegiatan kota dan lingkungan

Page 127: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

3) Analisa

View dari arah 1 dapat melihat ke arah stadion manahan

dan aktivitasnya view ke arah ini adalah view paling

optimal.

View dari arah 2 bisa melihat bundaran manahan, maka

view ini dirasa juga baik.

View dari arah 3 bisa melihat jalur kereta api, karena

aktivitas di sini sepi, maka view ini juga kurang

optimal.

View dari arah 4 hanya bisa melihat pemukiman

penduduk, karena aktivitasnya kurang menjual view ini

juga kurang optimal.

Gambar 4.5. Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

1

3 4

2

U

Page 128: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

4) Hasil

Dari hasil analisa didapat produk sebagai berikut :

b. View kedalam Site

1) Tujuan

Mengetahui spot pada site untuk dikembangkan sehingga

menunjang aktifitas, fungsi, & eksistensi bangunan

ditengah masyarakat secara optimal.

Mendapatkan spot pada site untuk dimaksimalkan

menjadi point of interest bangunan untuk mempermudah

mengkomunikasikan bangunan kepada publik.

Gambar 4.6. Produk Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

Area dengan view

tidak menarik,

dapat

ditambahkan

elemen view

buatan seperti

taman

Bukaan diperbanyak untuk

memaksimalkan potensi view

Area dengan view

menarik, dapat

ditambahkan elemen

view buatan seperti

taman

Area ini dapat dimanfaatkan bagi ruang

ruang tertentu bagi yang membutuhkan

bukaan seperti area penunjang

U

Page 129: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

2) Dasar Pertimbangan

Arah pandang pengunjung dari luar kedalam site, untuk

mendapatkan area ekspos terbaik.

Pola kegiatan kota & lingkungan

3) Analisa

View dari arah 1 dilihat dari jl adi sucipto, dari view ini

site dapat dilihat secara optimal, bangunan juga mudah

dilihat dan diingat.

View dari arah 2 dilihat dari bundaran 1 view ini sangat

optimal karena pengendara dari bundaran dapat melihat

dengan mudah.

Gambar 4.7. Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

1

2

3

4

U

Page 130: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

View dari arah 3 dilihat dari jl Samratulangi , karena

pengguna jalan sedikit dari view ini site jarang dilihat.

View dari arah 4 diliha dari jl lingkungan 2, karena

merupakan jalan kampung maka jarang kendaraan yang

lewat maka dari view disini site tidak akan optimal

4) Hasil

Desain Bangunan

Gambar 4.8. Produk Analisa View dan orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

Fasad sepanjang Jalan Samratulangi dibuat atraktif

sehingga membantu mengkomunikasikan keberadaan

bagunan kepada publik,

Fasad diolah dengan

menjadi bagian tertinggi

dari kawasan sehingga

terdapat interaksi dengan

GOR manahan.

Fasad dibuat atraktif, karena berada pada jalur akses

utama yang mengekspos bangunan keluar. Dari arah

sinilah bangunan mayoritas terakses ke publik.

U

Page 131: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Orientasi Site

IV.5.3. Analisa Kebisingan Site

a. Tujuan

Mendapatkan suasana yang kondusif & nyaman dalam

bangunan dengan cara menanggulangi noise yang berasal dari

lingkungan sekitar site, maupun yang timbul dari kegiatan dalam

site itu sendiri.

b. Dasar Pertimbangan

1) Lalu lintas disekitar site

2) Keberadaan akses sirkulasi (jalan) yang dapat menimbulkan

noise.

3) Kegiatan yang terjadi didalam site

4) Pola kegiatan kota dan lingkungan

Gambar 4.9. Produk Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

Bangunan berorientasi ke arah jalan

utama, yakni Jalan L.U Adi Sucipto.

U

Page 132: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

c. Analisa

d. Hasil

Gambar 4.11. Produk Analisa Kebisingan

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 4.10. Analisa Kebisingan

Sumber: Analisa Pribadi

75

dB

57

dB

50

dB

Karena merupakan kawasan pusat public space

di Solo, sekaligus bangunan ini mewadahi

kegiatan motor maka jalan utama ini memiliki

noise yang cukup tinggi.

perumahan dengan

tingkat mobilitas

rendah. Sehingga

noise yang

ditimbulkan juga

relatif rendah.

Tingkat noise pada area ini

cenderung sedang. Namun

pada saat-saat tertentu

(ketika Kereta api) lewat,

noise menjadi tinggi.

U

Page 133: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

1) Peggunaan barier berupa pohon dan penggunaan elemen

air, seperti kolam buatan sebagai pengahalau kebisingan

jalan.

2) Pemberian jarak yang cukup lebar antara jalan dan

bangunan, terutama untuk ruang-ruang yang membutuhkan

ketenangan.

3) Penggunaan material peredam kebisingan pada spot-spot

tertentu yang dirasa perlu.

IV.5.4. Zoning Site

a. Tujuan

Bertujuan sebagai pedoman peletakan ruang bangunan

berdasarkan fungsinya.

b. Dasar pertimbangan

Setiap fungsi kegiatan memiliki kebutuhan akan privasi dan

nilai ekspose yang berbeda beda.

c. Analisa

Dalam proses analisis zonifikasi ini, zona dikelompokkan

berdasarkan fungsi kegiatannya, yaitu:

1) Kegiatan Penerimaan

Merupakan area yang umum dan berhubungan dengan

lingkungan luar. Zona ini menjadi area pertama yang

dikunjungi sehingga pencapaian menuju zona publik harus

terlihat jelas yaitu dekat dengan. Main Entrace dijalan Adi

Page 134: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Sucipto. Karena di pusat kebisingan akan banyak orang

yang melewati dan dapat memudahkan sirkulasi ke dalam

site.

2) Kegiatan Museum

Zona ini merupakan tempat dimana kegiatan museum motor

dilakukan, area ini bersifat publik hingga semi publik.

3) Kegiatan Komunitas

Zona ini tempat berlangsungnya kegiatan dari komunitas

motor , bersifat publik hingga semi publik.

4) Kegiatan Eksibisi

Zona ini tempat berlangsungnya kpameran dari kegiatan

merketing penjualan motor, bersifat semi publik

5) Kegiatan Pengelola

Zona ini merupkan zona yang bersifat semi publik, karena

meskipun para pengelola bisa ditemui oleh pengunjung,

namun keberadaannya tetap harus dipisahkan dari zona

publik. Pengelola ini berfungsi dalam mengelola seluruh

aspek yang berhubungan dengan koleksi, ruang publik,

pemeliharaan gedung, dsb.

6) Kegiatan Penunjang

Zona kegiatan penunjang merupakan zona publik yang

memungkinkan untuk masyarakat berkegiatan secara bebas,

berupa amphiteater, cafe, taman, dsb. Zona ini harus

Page 135: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

diletakkan pada tempat site yang paling strategis, agar

mudah diakses

7) Kegiatan Service

Merupakan zona yang berisi kegiatan yang bersifat

pelayanan yang mendukung kegiatan utama. Kegiatan

tersebut antara lain kegiatan sirkulasi barang masuk dan

keluar, kegiatan MEE, kegiatan dapur, dll. Sehingga dalam

site, peletakan zona ini berada di bagian paling belakang

atau bagian yang tidak terlihat. Karena kegiatan pelayanan

bukan merupakan kegiatan yang perlu di ekspose. Selain

itu, sirkulasi menuju zona ini juga harus tersembunyi,

sehingga sikulasi keluar masuk zona ini berbeda dengan

sirkulasi publik yaitu menggunakan side entrance yaitu

melalui jalan lingkungan.

d. Hasil

U

Page 136: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Zoning Vertikal

Berdasarkan pendekatan diatas, maka disimpulkan untuk zonifikasi site

adalah :

Keterangan

: Zona Kegiatan Penerimaan

: Zona Kegiatan Museum

: Zona Komunitas

: Zona Eksibisi

: Zona Kegiatan Pengelola

: Zona Kegiatan Penunjang

: Zona Kegiatan Service

IV.5.5. Analisa Bentuk Site

a. Tujuan

Mendapatkan bentuk site yang efisien sesuai kebutuhan, dan

menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

b. Dasar pertimbangan

1) Batas site, pencapaian, sirkulasi, view dan orientasi, dan

zoning

2) Keadaan lingkungan sekitar

3) Keefisienan site sesuai dengan kebutuhan

Gambar 4.12. Analisa Zoning

Sumber: Analisa Pribadi

Page 137: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

c. Analisa

d. Hasil

Gambar 4.14. Bentuk Site

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 4.13. Analisa Bentuk Site

Sumber: Analisa Pribadi

Luas site yang besar memungkinkan untuk membuat bagian penghijauan yang bermanfaat

bagi lingkungan kota, bentuk jalan lingkungan disesuaikan agar efisien dan lebih harmonis

serta diperlebar agar bermanfaat untuk sirkulasi site

Asumsi desain underpass yang dibangun

Batas langsung diberi jarak sebuah jalan

lingkungan baru yang bermanfaat bagi site

dan lingkungan

Terdapat underpass

(direncanakan)

Berbatasan langsung dengan

pemukiman

Jalan lingkungan

terlalu sempit

Jalan lingkungan terlalu sempit , dan letak

kurang mendukung potensi site

view

U

Page 138: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

IV.6. Analisa Pola Sirkulasi Bangunan

a. Tujuan

Mendapatkan pola sirkulasi bangunan yang dapat memudahkan

pengunjung dalam melakukan aktivitasnya di dalam bangunan Motor

Space Center.

b. Dasar Pertimbangan

Sistem sirkulasi bangunan akan sangat mempengaruhi pola-pola

ruang yang ada. Dalam menentukan pola sirkulasi horizontal, terdapat

beberapa dasar pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu :

1) Pola sirkulasi yang aman dan memudahkan pengguna

2) Pola sirkulasi yang memperhatikan alur kegiatan

3) Pola sirkulasi yang memudahkan pengguna dalam berinteraksi

secara sosial maupun antar individu.

4) Pola sirkulasi yang memberikan kelancaran sehingga tidak

menimbulkan crowded.

c. Analisa

Ada beberapa alternatif pola sirkulasi horizontal, yakni :

1) Pola Linier

Pola Linier merupakan deretan ruang-

ruang yang berjajar, dihubungkan oleh

suatu jalan lurus sebagai penghubung

antar ruang, sekaligus sebagai unsur

pembentuk ruang.

ruang

sirkulasi

Page 139: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

2) Pola Radial

Pola radial biasanya berupa ruang-

ruang terpola dalam bentuk yang

memusat atau menyebar sehingga

bentuk radial ini mempunyai jalan yang

berkembang dari atau menuju sebuah

titik pusat.

3) Pola Terpusat

Pola terpusat yakni : satu pusat ruang

dimana sejumlah ruang sekunder

dikelompokkan. Pola terpusat kurang

sesuai bila diterapkan dalam penataan

sirkulasi bangunan. Baik sirkulasi

antara bangunan, maupun sirkulasi

antar ruang. Karena dapat

menyebabkan disorientasi pada user.

4) Pola Grid

Pada pola grid ruang-ruang

ditempatkan pada bentuk grid tertentu,

yang dihubungkan dengan pola jalan

linier yang saling bersilangan. Pola grid

dapat diaplikasikan pada penataan rak

dan penyimpanan bahan koleksi yang

bertujuan untuk memudahkan

ruang

sirkulas

i

sirkulasi

ruang

ruang sirkulasi

Page 140: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

pengkategorian bahan pustaka serta

memudahkan akses memperoleh bahan

pustaka tersebut. Namun, kelemahan

pola ini adalah cenderung monoton dan

dapat menyebabkan disorientasi.

5) Pola Cluster

Dalam pola cluster ruang-ruang yang

dikelompokkan oleh letaknya secara

bersama/berhubungan. Pola cluster

memberi kemudahan bagi pengunjung,

ketika akan mengakses bangunan /

ruangan yang mempunyai kaitan erat.

d. Hasil

Berdasarkan hasil analisa sirkulasi diatas, maka didapat

sebuat kesimpulan bahwa bangunan Motor Space Center

menggunakan jenis sirkulasi kombinasi, yakni gabungan antara

sirkulasi :

1) Linier

Diaplikasikan pada tatanan koridor penghubung

antar ruang, diaplikasikan pada ruangan kantor pengelola

untuk memudahkan penataan ruang berdasarkan fungsi,

selasar penghubung ruang luar, alur difabel maupun jalan

sirkulasi

ruang

Page 141: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

setapak pada area publik, dan juga alur arcade/ atrium

pejalan kaki.

2) Cluster

Penggunaan cluster sebagai pola sirkulasi tidak

lepas dari kegiatan yang terjadi pada bangunan & ruang

dalam motor space yang saling terkait dan mendukung.

IV.7. Analisa Tampilan Bangunan

IV.7.1. Pendekatan Konsep Dasar ( Filosofi )

a. Tujuan

Adalah untuk mendapatkan panduan atau arahan untuk

mendapatkan bentuk dasar massa bangunan yang sesuai dengan

konsep ekspresi bentu dinamis motor yang telah ditentukan pada

pembahasan sebelumnya.

b. Dasar pertimbangan

Pendekatan Desain yang di gunakan pada Motor Space

Center ini adalah Metafora, dimana ekspresi metaforik yang

dipakai dalam bentuk dasar bangunan ini menggunakan

Metafora Kombinasi dengan mengambil konsep konkrit yang

menganalogikan bentuk bagian motor dan konsep abstrak

dengan menggambil filosofi gerak dinamis dari sepeda motor.

Page 142: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

c. Analisa

d. Hasil

Bangunan diekspresikaan dari bagian terpenting dari

sepeda motor yaitu sebuah roda sepeda motor yang

ditransformasikan menjadi oval agar lebih dinamis dan

menganalogikan sebuah shockreaker sebagai bentuk bangunan

penghubung dan tata massa diperoleh dari filosofi gerakan

motor yang berbelok.

Filosofi ini akan mewakili aspek yang melatar belakangi

sebuah perwujudan bangunan secara fisik atau tampilan

bangunan maupun sistem peruangan secara filosofis, atau dapat

dikatakan sebagai makna sekunder bangunan, yang meliputi

pesan atau pemikiran yang terkandung, pengirim , dan penerima.

Sedangkan pada struktur akan mewakili kaidah – kaidah

secara teknis yang harus dipenuhi agar bangunan dengan

Gambar 4.15. Analisa Filosofi Bangunan

Sumber: Google Image

Page 143: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

pemenuhan aspek – aspek di atas dapat diwujudkan atau

dibangun secara fisik di atas tanah.

IV.7.2. Analisis Penentuan Bentuk Ruang Luar dan Ekspresi Bangunan

a. Tujuan

Mendapatkan massa bangunan sesuai dengan konsep bentuk

dinamis suatu motor.

b. Dasar Pertimbangan

Sesuai dengan analisa filosofi dari ekspresi bentuk bagian

motor dan gerak dinamis sepeda motor.

c. Analisa

Gambar 4.16. Analisa Filosofi Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 144: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

d. Hasil

IV.7.3. Analisa Penentuan Bentuk Ruang Dalam

a. Tujuan

Mendapatkan ekspresi ruang yang dapat mencitrakan dan

mendukung konsep dinamis suatu motor tanpa mengurangi segi

kenyamanan dan kemudahan sirkulasi pengunjung.

b. Dasar Pertimbangan

1) Kenyamanan pengunjung

2) Jenis Kegiatan

3) Konsep dinamis

4) Sistem pencahayaan

5) Warna

Gambar 4.17. Produk Analisa Bentuk Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 145: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

c. Analisa dan produk

1) Untuk Ruang pamer menyesuaikan tema :

Vintage, ruang bertema klasik, dominan material kayu.

Bertema klasik, material kayu dan besi.

Era perang, bertema militer, material besi.

Era modern, bertema retro modern, bahan variatif,

warna ekspresif.

Temporer dan tematik menyesuaikan.

2) Untuk Penunjang sesuai dengan konsep dinamis

Gambar 4.19. Produk analisa interior dengan tema dinamis

Sumber: Google Image

Gambar 4.18. Produk Analisa Interior Museum Motor

Sumber: Google Image

Page 146: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

IV.7.4. Material Bangunan

a. Tujuan

Mendapatkan material bangunan yang sesuai dengan

karakter bangunan Motor Space Center.

b. Dasar pertimbangan

Sebagai pemanis desain, maka material bangunan juga

perlu diperhatikan. Konsep material bangunan yang terkonsep,

diharapkan dapat memperjelas fungsi penampung kegiatan di

dalamnya sekaligus sebagai wajah bangunan.

c. Analisa

1) Kaca

Kelebihan:

Terkesan ringan

Transparan yang dapat diartikan ramah dan terbuka

Lebih modern

Kekurangan:

Memerlukan perawatan yang lebih banyak

Dari material lain apabila dihubungkan dengan

penampilan bangunan

Tidak dapat digunakan sebagai tumpuan utama

bangunan

2) Metal

Kelebihan:

Page 147: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Mudah dibentuk

Flekibel

Kekurangan:

Membutuhkan perawatan khusus

3) Beton

Kelebihan:

Kuat dan tahan beban tekan

Dapat dijadikan struktur penyangga

Kekurangan:

Apabila menghendaki konsep alami, beton kurang tepat.

Apabila masa bangunan besar, beton akan menambah

kesan ‘rakasasa’ pada bangunan tersebut.

Berat apabila digunakan untuk masa dengan bentang

yang sangat besar.

4) Baja

Kelebihan

Fleskibel

Kuat menahan beban tarik

Ringan

Kekurangan:

Rawan terhadap api

Mahal

Page 148: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

d. Hasil

kaca

bajabetonmetal

beton

Berdasarkan analisis tersebut, maka digunakan elemen

kombinasi kaca, metal, baja dan beton sebagai material, dengan

alasan Beton dapat memperkuat struktur bangunan, metal

sebagai kulit bangunan, Kaca dapat menambah efek ‘ringan’

bangunan sehingga terkesan ramah dan bersih, dan Baja

digunakan pada bagian penguat struktur penopang plat lantai

bangunan, slab, dan atap bangunan.

IV.8. Analisis Pendekatan Pencahayaan

a. Tujuan

Untuk mendapatkan pencahayaan pada bangunan agar efisien dan

efektif.

b. Dasar Pertimbangan

Gambar 4.20. Produk analisa material bangunan

Sumber: Data Pribadi

Page 149: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

1) Kebutuhan akan penerangan untuk melakukan aktivitas normal.

2) Kebutuhan penerangan untuk ruangan tertutup.

3) Kebutuhan penerangan untuk penambah estetika.

c. Analisis:

Macam

Pencahayaan

Sumber (+) (-)

A.l.a.m.i. Matahari; melalui

jendela, skylight,

ventilasi

Hemat biaya

Diperlukan oleh

vegetasi di dalam

bangunan

Menimbulkan

masalah panas

dan silau

B.u.a.t.a.n. Berbagai jenis

lampu; wall,

ceiling, spot light,

dsb

Penunjang

aktivitas malam

hari

Pemberi karakter

& suasana

Menunjang

estetika

bangunan

Biaya

pengadaan

tinggi

Biaya

perawatan

cukup tinggi

d. Hasil

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka pencahayaan

yang akan diterapkan ialah

1) Pencahayaan alami

Dengan penggunaan bukaan-bukaan yang berupa ventilasi

pada area dimana dipergunakan sebagai area santai, luas (hall),

terdapat vegetasi. Untuk mengurangi panas dan glare,

dipergunakan desain yang mampu mengurangi panas dan glare,

missal menggunakan clerestosis atau menerapkan desain dengan

menggunakan secondary skin.

Tabel 4.5. Tabel Macam Pencahayaan

Sumber: Bahan Mata Kuliah Fisika Bangunan

Page 150: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Memanfaatkan cahaya matahari difus untuk memberi penerangan

pada ruang yang tidak memerlukan pencahayaan khusus, melalui

pantulan (bukan cahaya langsung) agar tidak menyilaukan.

Skylight

Penambahan skylight dapat membantu memasukan

cahaya alami ke dalam bangunan, cahaya yang masuk tidak

menyilaukan dan lebih lembut.

Overhang

Gambar 4.22. Overhang

Sumber: Google Image

Gambar 4.21. Skylight

Sumber: : Google Image

Page 151: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Berguna untuk mengontrol sinar matahari dan air hujan

juga mempengaruhi tingkat iluminasi cahaya masuk ke dalam

ruangan serta memantulkan cahaya dari permukaan yang ada

di bawahnya.

2) Pencahayaan buatan

-

Dengan penggunaan lampu penerangan biasa, pada

ruangan-ruangn yang dipergunakan untuk fungsi-fungsi umum.

Penggunaan spot light pada area pameran, galeri, dan museum.

Wall light dan down light sebagai pemberi karakter ruangan dan

bangunan.

IV.9. Analisis Sistem Struktur

a. Tujuan

Menentukan sistem struktur yang tepat untuk bangunan Motor Space

Center.

b. Dasar pertimbangan

Sistem yang terbentuk dari bentuk bangunan

Gambar 4.23. Spotlight, Downlight, dan Wallight

Sumber: : Google Image

Page 152: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

tata massa bangunan

bentuk dasar bangunan bentuk dasar bangunan

c. Analisis

1) Struktur Utama

Struktur Rangka

Yang dapat mendukung bangunan ialah Frame System,

yang struktur yang terdiri dari kolom, balok, serta dinding sebagai

elemen pembatas. Keunggulan dari frame system ialah:

Simpel dan fleksibel

Mudah dikombinasikan dengan struktur lain

Mudah diterapkan dalam semua jenis bahan konstruksi

bangunan

Kuat dan dapat menahan gaya horizontal melalui kombinasi

kolom dan balok

Gambar 4.24. Analisa Bentuk

Sumber: Data Pribadi

Page 153: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

struktur utama

2) Struktur Atap

Struktur yang digunaakan adalah struktur Baja / Space frame

Kelebihan

Memiliki bentang lebar

Ringan

Fleksibel

Tahan terhadap beban tarik

Gambar 4.25. Stuktur Utama

Sumber: Data Pribadi

8m

8m

8m

8m

52m 55m

34m

48m

Page 154: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

bentuk dasar bangunan bentuk dasar bangunan

bentuk dasar bangunan

space frame

3) Pondasi

Beberapa struktur pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan

bertingkat ialah:

a) Pondasi Sumuran; digunakan untuk bangunan

berlantai dua hingga empat, dapat digunakan

pada berbagai jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak

membuang tanah galian.

b) Pondasi Footplate; juga dapat diterapkan

untuk bangunan berlantai dua hingga empat,

cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu

keras, tidak perlu menggali tanah terlalu

dalam.

Gambar 4.26. Analisa Struktur atap

Sumber: Data Pribadi

Page 155: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

bentuk dasar bangunan bentuk dasar bangunan

bentuk dasar bangunan

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

space frame

d. Hasil

struktur utama

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

space frame

Gambar 4.27. Analisa Struktur Pondasi

Sumber: Data Pribadi

Page 156: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

logika alur beban

space frame

IV.10. Analisa Sistem Utilitas Bangunan

IV.10.1. Analisa Sistem Transportasi dalam Bangunan

a. Tujuan

Memberikan kenyamanan berlalu lintas dalam bangunan.

b. Dasar pertimbangan:

Gambar 4.28. Produk analisis Struktur

Sumber: Data Pribadi

Page 157: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Kemudahan, keamanana, kenyamanan bangunan, efisiensi

waktu dan tenaga.

c. Analisis

lt dasarlt 1

lt 2

lt dasar

lt 2

lt 1

Bangunan memiliki 3 lapis lantai sehingga sistem transportasi yang dapat

digunakan adalah :

Jenis Kelebihan Kekurangan

Eskalator - Dapat memindahkan banyak

pengguna dalam sekali jalan

- Mudah digunakan

- Tidak membutuhkan waktu

tunggu

- Dapat digunakan untuk

bangunan bertingkat rendah

sebagai penghubung antar lantai

- Tidak dapat diakses

untuk pengguna kursi

roda

Elevator - Dapat digunakan untuk

penyandang cacat fisik

- Dapat digunakan sebagai

penambah estetika interior

- Biaya pengadaan dan

perawatan tinggi

Tangga - Murah

- Sebagai akses alternatif apabila

listrik padam/eskalator dan

elevator rusak

- Tidak cocok

digunakan pada

bangunan bertingkat

tinggi sebagai akses

utama

Ramp -Dapat memindahkan banyak

pengguna dalam sekali jalan

- Mudah digunakan oleh

pengguna kursi roda

- Membutuhkan luasan

yang lebih besar dalam

pemasangannya

Tabel 4.6. Tabel Utilitas Transportasi

Sumber: Bahan Mata Kuliah Fisika Bangunan

Page 158: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

d. Hasil

Bangunan akan menggunakan sistem transportasi pengunjung

berupa eskalator, tangga dan lift, serta tangga darurat sebagai

akses darurat menuju ke luar bangunan apabila terjadi bahaya

gempa maupun api.

liftlift lifttangga eskalator tangga

1) Lift sebagai alternatif alat angkut bagi pengunjung dan

motor.

2) Eskalator sebagai media alternatif untuk menuju lantai

dengan level di atasnya.

3) Tangga darurat sebagai syarat keamanan dan keselamatan

bangunan.

IV.10.2. Analisa Sistem Penyediaan Listrik

a. Tujuan

Gambar 4.29. Sistem Transportasi

Sumber: Google Image

Page 159: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Mendapatkan pasokan listrik yang memadahi untuk

menunjang kegiatan di dalam bangunan dan memberikan

kenyamanan berlalu lintas dalam bangunan.

b. Dasar pertimbangan:

1) Banyaknya massa bangunan

2) Kebutuhan listrik untuk:

a) Pencahayaan

b) Daya

c) ME

3) Kelancaran distribusi dari sumbernya

4) Efektivitas dan efisiensi sumber listrik terhadap

bangunan.

c. Analisis

Dalam pengadaan sumber tenaga listrik ada dua sumber

untuk mendapatkannya, yaitu :

1) Tenaga Sendiri (Sumber tenaga listrik atau

generator)

Kelebihan:

Dapat digunakan kapan saja

Tegangan yang dikeluarkan dapat diatur

Kekurangan:

Biaya pengadaan dan perawatan cukup besar

2) Kebutuhan dari PLN

Kelebihan:

Page 160: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Daya listrik besar

Biaya murah

Perawatan dan operasional mudah dan murah

Kekurangan:

Terkadang terjadi pemadaman mendadak

Voltage tidak stabil

Kebutuhan listrik dihitung berdasarkan fungsi kegiatan:

1) Fasilitas Utama

a) Ruang Pamer Tetap dan Temporer, kebutuhan listrik

10.000 watt = 10 kW

b) Ruang Audio Visual, kebutuhan listrik 3.000 watt =

3 kW

c) Ruang Eksibisi, kebutuhan listrik 10.000 watt = 10

kW

d) Studio Workshop, kebutuhan listrik 2.000 watt = 2

kW

2) Fasilitas Pendukung

a) Ruang Perpustakaan, kebutuhan listrik 2.000 watt= 2

kW

b) Ruang konservasi dan restorasi, kebutuhan listrik

5.000 watt = 5 kW

3) Fasilitas Kantor

Page 161: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

a) Ruang tamu dan Front Desk, kebutuhan listrik 2.000

watt = 2 kW

b) Ruang Direksi dan Ruang Manager, kebutuhan

listrik 2.000watt/ruang, sehingga untuk kebutuhan 6

ruang memiliki kebutuhan listrik 6 x 2.000 watt =

12.000 watt = 12 kW Ruang staff, kebutuhan listrik

10.000 watt = 10 kW

c) Ruang Arsip, kebutuhan listrik 3.500 watt = 3,5 kW

d) Ruang Rapat dan Ruang Istirahat, kebutuhan listrik

masing-masing 4.000 watt = 4 kW

4) Fasilitas Servis

a) Ruang ME, kebutuhan listrik 12 watt/m2, sehingga

total kebutuhan listrik yaitu 12 x 128 m2 = 1.536

watt = 1,5 kW

b) Ruang Kemanan (CCTV), kebutuhan listrik 10.000

watt = 10 kW

c) Dapur dan Kantin Karyawan, kebutuhan listrik

10.000 watt = 10 kW

d) Loading Dock & Storage, kebutuhan listrik 2.000

watt = 2 kW

e) Musholla, kebutuhan listrik 2.000 watt = 2 kW

5) Lain-Lain

Page 162: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

a) Untuk pompa, kebutuhan listrik 300 watt/pompa,

maka dengan estimasi terdapat 6 buah pompa maka

akan dibutuhkan 6 x 300 watt = 1.800 watt = 1,8 kW

b) Untuk penerangan outdoor seluas 6000 m2

dibutuhkan lampu TL @ 40 watt dengan jumlah

lampu sebanyak 40 buah, sehingga total kebutuhan

listrik yaitu 40 watt x 40 = 1.600 watt = 1,6 kW

Maka kebutuhan listrik total pada fasilitas Motor Space Center

yaitu 96,2 kW.

Skema 4.12. Skema Utilitas Listrik

Sumber: Analisa Pribadi

PLN Gardu

Induk

Gardu

Distribusi

Metera

n

Panel

Utama

Panel

Cabang

Trafo Automatic

Switches Genset

Panel

Cabang

Panel

Cabang

Page 163: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

d. Hasil

site

GENSET

GENSET

PLN

PLN

MDP

MDP

SDP

SDP

Dari analisis sumber di atas, diambil keluaran bahwa

kedua sumber tersebut dapat digunakan bersamaan dan saling

melengkapi. Listrik dari PLN dan genset dihubungkan

dengan sebuah automatic transfer dengan sistem ATS, yaitu

suatu alat transfer yang secara otomatis akan menjalankan

genset apabila aliran listrik dari PLN padam.

IV.10.3. Analisa Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran

a. Tujuan

Untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap

bahaya kebakaran.

b. Dasar pertimbangan

1) Keselamatan pengguna bangunan

2) Kecepatan evakuasi bangunan

Gambar 4.30. Produk analisa kebutuhan listrik

Sumber: Analisis Pribadi

Page 164: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

3) Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran

4) Pemilihan alat pemadam kebakaran yang efektif

c. Analisis

Peralatan pemadam kebakaran menggunakan sistem

deteksi awal (fire-alarm system). Sistem ini memberikan

alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam.

Cara kerjanya dapat secara otomatis atau semi otomatis.

Terdiri atas detektor asap (smoke detector) dan detektor

panas (heat detector).

Smoke detector memiliki kepekaan yang tinggi

dalam mendeteksi asap dalam suatu ruangan. Angka 4%

asap/m2 dalam sebuah ruang akan secara otomatis

membunyikan alarm. Sedangkan alat pendeteksi panas juga

akan membunyikan alarm dan sprinkler jika terjadi

kenaikan suhu 10%/menit atau suhu ruang 600. Asumsi

perhitungan jumlah smoke detector dan thermal control:

Setiap detector melayani areal seluas 75 m2, maka

dibutuhkan 14000 : 75 = 186 buah.

Sistem pemadam kebakaran:

1) Fire Extinguisher

Berupa tabung pemadam kebakaran yang berisi gas

CO2, yang diletakkan ditempat-tempat strategis dan

mudah dilihat.

2) Hydrant

Page 165: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Berupa kran air dan selang panjang yang fleksibel dan

diletakkan di dekat alarm kebakaran. Dalam radius

jangkauan 75 m2 , hydrant box yang diperlukan

adalah luas lantai/radius jangkauan, yaitu 14.000 : 75

= 186,67 = 186 buah. Dengan ukuran 15 mm untuk 50

lt/menit, maka kebutuhan air sebanyak 186 x 50 = 9.300

lt/menit. Hydrant bekerja selama 30 menit, maka air

bersih yang dibutuhkan adalah 9.300 x 30 = 279.000

lt.

3) Sprinkler Otomatis

Merupakan alat pemadam kebakaran yang berupa

penyemprot, yang memancarkan air secara pengabutan

dan bekerja secara otomatis apabila terjadi suatu tanda

kebakaran. Memiliki jarak jangkauan + 4,6 m.

Asumsi perhitungan kebutuhan air: Luas ruang 14000

m2, menggunakan sprinkler 0,2 gallon/menit/m

2,

dengan asumsi sprinkler aktif selama 20 menit, didapat

perhitungan 0,2 x 14000 x 20 = 56000 gallon.

4) Dry Chemical

Memiliki jarak jangkauan pemadaman + 9 m dan

dipasang di langit-langit ruangan. Bekerja secara

otomatis dengan menyemprotkan bahan dry chemical

apabila suhu ruangan mencapai 720.

Page 166: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Sistem Semi Otomatis

Sistem Otomatis

Sistem Keamanan Bangunan:

Merupakan rangkaian sistem evakuasi bangunan

yang terdiri dari:

core

SHAFT

HYDRANT

SPRINKLE

SPRINKLE

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

HYDRANT

SPRINKLE

SPRINKLE

Gambar 4.31. Analisa Pengamananan Kebakaran

Sumber: Analisis Pribadi

Skema 4.13. Sistem Pemadam Kebakaran

Sumber : Utilitas Bangunan, Ir. Hartono Poerbo, MT

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Api Detector Panel

Alarm

Diaktifkan

oleh

manusia

Sistem

Start

Pemada

m Aktif

Api Detector Panel

Alarm

Sistem

Start

Pemada

m Aktif

Page 167: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

1) Tangga darurat menuju ke luar bangunan

2) Penggunaan bahan yang tidak mudah terbakar

3) Perawatan alat pemadam kebakaran secara teratur

4) Perletakan pada setiap lantai denah bangunan, letak alat

pemadam kebakaran, tangga darurat, dan entrance.

5) Tanda kebakaran secara visual untuk pengunjung yang

menderita kelainan pendengaran.

d. Hasil

site

GROUND TANK

HYDRANT

Berdasarkan data dan analisa, maka dipergunakan:

1) Sistem penanda kebakaran otomatis

2) Sitem pemadam kebakaran; fire extinguisher, sprinkle,

hydrant

3) Sistem keamanan bangunan yang lengkap; tangga

darurat dan tanda bahaya (gambar).

Gambar 4.32. Produk Analisa Pengamananan Kebakaran

Sumber: Analisis Pribadi

Page 168: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

IV.10.4. Analisa Sistem Penghawaan Buatan

a. Tujuan

Mendapatkan penghawaan udara yang stabil di dalam

ruangan.

b. Dasar pertimbangan:

1) Kenyamanan udara dalam ruang

2) Kebutuhan AC yang disesuaikan dengan ruang

3) Respon iklim dan lingkungan

4) Keefektivan dan keefisienan penggunaan

5) Hemat energi

6) Kemudahan dalam pengaturan suhu dan kelembaban

c. Analisis

Terdapat beberapa jenis penghawaan

Jenis (+) (-)

A.l.a.m.i.

Jendela dan bukaan

Hemat listrik Tidak dapat

diatur dg

presisi

Lebih sehat bagi

paru-paru dan

kulit

Debu juga ikut

masuk

Ramah

lingkungan

Noise dari luar

ikut masuk

B.u.a.t.a.n.

Scope

pelayanannya

besar

Apabila kalor

besar, kapasitas

AHU juga

harus besar

Udara segar Jika pusat mati,

Page 169: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

AC Central

terdistribusi

secara meratake

beberapa zone

dan dapat

dikontrol

keseluruhan

area

penghawaan

akan terkena

AC Split Kondisi

penghawaan tiap

ruang tidak

saling terkait

Scope

pelayanan kecil

Exhaust Fan Membantu

pembuangan dan

pergantian udara

kotor

Biasa

digunakan

pada area

servis, beban

kalor besar

AC untuk mendinginkan ruang (menurunkan temperatur)

ruang dengan mengurangi tingkat kelembaban udara dan

mengalirkan udara tetap bersih. Menggunakan AC Sentral

dengan sistem All Water System, penempatan AHU pada

lantai dasar dengan pertimbangan :

1) Bangunan penunjang / massa utama tidak efektif jika

memakai AC Unit.

2) All Water System lebih efektif, irit dan tidak cepat rusak.

Tabel 4.7. Jenis-Jenis Penghawaan

Sumber : Utilitas Bangunan, Ir. Hartono Poerbo, MT

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Page 170: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

cooling tower

condensor compressor CHILLER blower

ruang

udara

exhauster

AHU

d. Hasil

Berdasarkan data dan analisa penghawaan tersebut,

digunakan penghawaan dengan sistem:

core

SHAFT

chiller

ahu

ahu

AC SPLIT

MUSEUM MUSEUMPENGELOLA

PENGELOLAPENGELOLA

PENGELOLA

MUSEUM MUSEUM

MUSEUM PAMERAN

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN PAMERAN

chiller

Gambar 4.33. Produk Analisa Sistem AC

Sumber: Analisis Pribadi

Skema 4.14. Sistem Penghawaan Buatan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 171: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

1) Penghawaan alami: sebagai sistem penghawaan yang

ramah lingkungan dan hemat. Digunakan pada bagian

ruangan yang tidak memerlukan kekedapan suara yang

tinggi (misalkan: area santai).

2) AC Central dan split; sebagai sistem penghawaan yang

mudah diatur

3) Exhaust Fan; dipergunakan pada area servis; toilet,

dapur, parkir basement.

IV.10.5. Analisa Sistem Komunikasi

a. Tujuan

Mendapatkan sistem komunikasi yang dapat menunjang

aktivitas pada bangunan.

b. Dasar Pertimbangan

1) Aktivitas pengunjung

2) Kemudahan komunikasi

c. Hasil

Sistem komunikasi yang digunakan terbagi atas dua macam,

di luar dan di dalam bangunan yaitu :

1) Di luar bangunan dengan menggunakan :

a) Alat telepon

b) Menggunakan langsung sambungan dari wartel

c) Radio komunikasi

2) Di dalam bangunan, alat yang digunakan :

Page 172: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

a) Interkom antar ruang

b) Paging, Digunakan untuk komunikasi satu arah,

fungsinya sebagai alat panggil, backsound musik,

dan pengumuman yang dapat dikontrol dari satu

tempat.

IV.10.6. Analisa Sistem Peredam Petir

a. Tujuan

Mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir.

b. Dasar Pertimbangan

1) Kemampuan untuk melindungi gedung dari sambaran

petir.

2) Tidak menyebabkan efek elektrifikasi atau flashover

pada saat penangkal petir mengalirkan arus listrik ke

grounding.

3) Pemasangannya tidak mengganggu penampilan

bangunan.

4) Bentuk Massa Bangunan

Skema 4.15. Sistem Komunikasi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 173: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

c. Analisa

Penangkal petir yang biasa digunakan ialah sistem

Faraday, yang berupa tongkat sepanjang 50 cm dipasang di

atas atap dan diisolasi agar tidak mengalirkan listrik ke dalam

bangunan. Listrik yang ditangkap tongkat dimasukkan ke

dalam tanah sedalam 2-6m.

d. Hasil

Difungsikannya penangkal petir yang dipasang

diatap tertinggi agar dapat menangkap aliran listrik yang

berasal dari petir untuk diteruskan ke tanah tanpa merusak

penampilan fisik bangunan.

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

GROUND GROUND GROUND

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY TIANG

FARADAY

IV.10.7. Analisa Sistem Air Bersih

a. Tujuan

1) Menyediakan air bersih untuk aktivitas pada bangunan.

Gambar 4.34. Produk Analisa Anti Petir

Sumber: Analisis Pribadi

Skema 4.16. Sistem Penangkal Petir

Sumber: Analisa Pribadi

Page 174: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

2) Kebutuhan air bersih dalam kawasan digunakan untuk

Lavatory.

3) Aktivitas servis serta pemeliharaan bangunan dan area

hijau binaan.

b. Dasar Pertimbangan

1) Kemampuan untuk menyediakan air bersih.

2) Luas bangunan / wilayah yang terlayani.

c. Analisa

1) Up Feed Distribution

Kelebihan:

a) Distribusi air melimpah

b) Tekanan air yang sama untuk tiap lantai

Kekurangan:

a) Boros, pompa bekerja terus menerus

b) Jika terjadi kerusakan pada pompa, distribusi air

terhenti

2) Down Feed Distribution

Kelebihan:

a) Hemat, pompa tidak bekerja terus menerus

b) Jika terjadi kerusakan pada pompa, distribusi air

masih berjalan hingga persediaan di tangki habis

Kekurangan:

a) Tekanan air pada tiap lantai tidak sama

Page 175: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

TANK

SHAFT

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN

PDAM

PDAMPOMPA

POMPA

TANK

Diasumsikan rata – rata jumlah pengunjung

dan pengelola adalah 1000 orang. Kebutuhan air

diperkirakan hanya 10%, maka bila tiap orang

membutuhkan 10 liter air, air bersih yang dibutuhkan

yaitu 10 lt x 1000 = 10.000 lt = 10 m3 air. Maka

kapasitas water tank yang dibutuhkan yaitu + 10 m3

= 2

m x 2 m x 2,5 m.

d. Hasil

Gambar 4.35. Analisa Distribusi Air Bersih

Sumber: Analisis Pribadi

Skema 4.17. Sistem air bersih

Sumber: Analisa Pribadi

Lantai

Lantai

Tandon atas

PDAM Tandon bawah Pompa

Sumur

Page 176: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

site

GENSET

PDAM

PDAM

POMPA

POMPA

POMPA

\Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur

yang ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan

melalui pipa-pipa saluran. Pendistribusian air bersih di

dalam bangunan menggunakan sistem down feed

distribution dan up feed untuk bagian tertentu, air dari

PDAM dan sumur disalurkan menuju tangki yang berada di

atas (roof tank) dengan menggunakan pompa, kemudian

disalurkan menuju ruang-ruang yang memerlukan.

IV.10.8. Analisa Sistem Air Kotor dan Air Hujan

a. Tujuan

Menyalurkan air kotor dari berbagai sumber dan Air hujan ke

tempat pembuangan akhir.

b. Dasar Pertimbangan

1) Kemampuan untuk membuang air kotor

Gambar 4.36. Produk Analisa Distribusi Air Bersih

Sumber: Analisis Pribadi

Page 177: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

2) Luas bangunan / wilayah yang terlayani

3) Memelihara sumber air tanah

4) Pembuangan air kotor tidak mengganggu kesehatan,

lingkungan, dan mengganggu penciuman serta visual.

c. Analisa

Air kotor yang mengalir melalui bangunan dapat dibedakan

menjadi:

1) Air bekas lavatory/toilet; yang berasal dari toilet maupun

wastafel, dengan jenis kotoran padat maupun cair, serta

berupa lemak.

2) Air bekas penyiraman tanaman yang berada di dalam

bangunan (inner court).

3) Air hujan yang berasal dari atap, sehingga harus dibuang

ke bawah.

riol kota

riol kota

riol kota

riol kota

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

Gambar 4.37. Analisa Sistem air kotor

Sumber: Analisis Pribadi

Page 178: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Air kotor tersebut harus dialirkan melalui shaft (pipa)

menerus yang dapat meneruskan air buangan untuk mencapai

bak kontrol yang kemudian dibuang menuju ke roil kota.

Diasumsikan pembuangan air rata-rata: 25 lt / orang

0,025 m3 / orang. Jumlah pemakai diperhitungkan kira-kira +

200 orang. Sehingga jumlah air kotor = 200 x 0,025 m3 = 5

m3. Dengan waktu pembusukan 3 hari, maka volume

septitank = 3 x 5 m3 = 15 m

3. Dimensi bak = 3 m x 5 m x 1

m.

d. Hasil

SHAFT

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN

SEPTICTANK

SEPTICTANK

PERESAPAN

PERESAPAN

SEPTICTANK

SEPTICTANK

PERESAPAN

PERESAPAN

BAK KONTROL

BAK KONTROL BAK KONTROL

BAK KONTROL

1) Air kotor bekas wastafel dan toilet dibuang melalui

shaft, kemudian dialirkan ke bak kontrol melalui

penyaring lemak ataupun langsung menuju septic tank

(kotoran padat).

Gambar 4.38. Produk Analisa Sistem air kotor

Sumber: Analisis Pribadi

Page 179: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

2) Air bekas penyiraman tanaman dan air hujan dialirkan

langsung ke bak kontrol, menuju ke riol kota.

IV.10.9. Analisa Sistem Pengelolaan Sampah

a. Tujuan

Membuang sampah yang tidak terpakai ke tempat

pembuangan akhir dan Memilah sampah yang masih bisa

didaur ulang.

b. Dasar Pertimbangan :

1) Pengelolaan sampah tiap zona

2) Pengelolaan sampah tiap lantai dalam satu zona

3) Aktivitas dalam bangunan

c. Analisa

Pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan

sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak

bisa didaur ulang. Sistem pembuangan sampah dengan cara

Skema 4.18. Sistem Air Kotor

Sumber: Analisa Pribadi

Air hujan

Lavatory

Bak kontrol

Box Distribution

Riol kota

WC

Dapur

Septic tank

Crease Trap

Peresapan

Page 180: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

mengumpulkan sampah melalui shaft sampah yang

dilengkapi lubang hawa, dilapisi bahan kedap suara dan pintu

berpegas yang mampu menutup sendiri. Pembuangan sampah

melalui shaft ini memanfaatkan gaya grafitasi menuju bak

penampungan sampah sementara, yang kemudian diangkut

menuju TPA (tempat pembuangan akhir).

sampahhiburan publik

sampahbengkel

sampahorganik

sampah

organik

d. Hasil

tempat sampah

hiburan publik

tempat sampahbengkel

tempt sampahorganik

tempt sampahorganik tempat sampah

hiburan publik

Gambar 4.39. Zoning sampah

Sumber: Analisis Pribadi

Page 181: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Sampah

yang bisa

didaur ulang

Sampah

yang tidak

bisa didaur

ulang

TPA

Bak

penampung

sampah daur

ulang Shaft

sampah Bak

penampung

sampah non

daur ulang

core

SHAFT

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

SHAFT

IV.10.10. Analisa Sistem Keamanan Aset Pameran

a. Tujuan

Menjaga kelangsungan kegiatan dan kondisi

lingkungan yang ada di kawasan dalam keadaan lancar,

aman dan terkendali. Serta untuk menjaga keamanan objek

koleksi pameran.

b. Dasar Pertimbangan

1) Kecepatan dalam pendeteksian gangguan keamanan

Skema 4.19. Sistem Pengelolaan Sampah

Sumber: Analisa Pribadi

Page 182: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

2) Kemudahan dalam pengendalian keamanan

3) Penanggulangan pada saat terjadi gangguan keamanan

c. Analisa

Proses pengendalian diprioritaskan kepada

1) Daerah pintu masuk dan keluar site

2) Daerah pintu masuk dan keluar bangunan

3) Area parkir

4) Ruang, karya seni dan peralatan yang bernilai investasi

tinggi

d. Hasil

Sistem pengendalian yang dipakai Manual,

menempatkan penjaga/sekuriti pada titik-titik rawan dan

padat aktifitas Elektronik, TV monitor dan komputer

(CCTV). Sistem ini terhubung dengan pusat kontrol yang

ditempatkan pada bangunan servis bersama-sama dengan

satuan keamanan, pemadam kebakaran dan emergency.

Gambar 4.40. Sistem Keamanan

Sumber: Google Image

Page 183: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. Konsep Peruangan Motor Space Center

V.1.1. Pengelompokan Zona Ruang kegiatan

a. Kegiatan Penerima

b. Kegiatan utama

1) Kegiatan museum motor

2) Kegiatan komunitas motor

3) Kegiatan pameran

c. Kegiatan Pengelolaan

1) Pengelolaan umum

2) Pengelolaan museum

3) Pengelolaan kegiatan komunitas motor

d. Kegiatan Penunjang

1) Penunjang umum

2) Penunjang museum

3) Penunjang kegiatan komunitas motor

4) Kegiatan servis

V.1.2. Jenis dan Besaran Ruang

a. Kelompok Kegiatan Penerima

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. PARKIR MUSEUM DAN EXHIBITION ( LT DASAR )

ASUMSI JUMLAH PENGUNJUNG 2500 PER HARI RATA - RATA SEHARI TERJADI 3 ROTASI TIAP 4 JAM 30 % MEMBAWA MOBIL 50 % MEMBAWA MOTOR 20 % MEMBAWA BUS

Page 184: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

ASUMSI 1 ANGKATAN PENGUNJUNG = 2500 : 3= 666 PENGGUNA MOBIL 30% X 666 = 200 ORANG RATA – RATA KUOTA MOBIL = 4 200 : 4 = 50 MOBIL 1 MOBIL = 5X 2,5= 12,5M (STD) 12,5X 50 = 625M FLOW 100% TOTAL 1250 M2 PENGGUNA MOTOR 50 % X 666 = 333 RATA – RATA KUOTA MOTOR = 1,5 333 : 1,5 = 222 MOTOR 1 MOTOR 2,3X1=2,3M (STD) 2,3X 222=510M FLOW 100% TOTAL = 1020M2 PENGGUNA BUS 20 % X 666 = 133 RATA – RATA KAPASITAS 40 ORANG 133 : 40 = 3 BUS 1 BUS= 12X 3,5 =42 42 X 3 = 126 FLOW 100% TOTAL = 252M2

1250

1020

252 TOTAL PARKIR PENGUNJUNG 2522

R PARKIR PENGELOLA ASUMSI JUMLAH PENGELOLA 150 ORANG 20 % MEMBAWA MOBIL 70 % MEMBAWA MOTOR 10% TRUCK PEMBAWA MOTOR MOBIL 20 % X 150 = 30 ORANG 30 X 12,5 = 375 M2 MOTOR 70 % X 150 = 105 ORANG 120 X 2,3 = 280 M2 TRUCK ( DOCKING) 1 TRUCK= 12X 3,5 =42

375

280

42

TOTAL PARKIR PENGELOLA 697

R. PENERIMAAN MUSEUM ( LT DASAR ) PLAZA (EXHIBITION OUTDOOR) ( LT DASAR ) TAMAN KOTA

HALL KAPASITAS 100 ORANG 1 ORANG = 0,4X0,7= 0,28M2 (STD) 200x0,28= 56M2 FLOW 100% TOTAL = 112M2 TICKET BOX PENITIPAN KAPASITAS 2000 ORANG 1 ORANG = 0,4X0,7 = 0,28M2 0,28X2000= 560M2 FLOW 100% TOTAL = 1120 ASUMSI

112 12 12

1120 2000

TOTAL AREA PENERIMA 6475

Page 185: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

b. Kelompok Kegiatan Utama

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

KEGIATAN MUSEUM ILUSTRASI STANDARD MODEL PAMERAN R. PAMER TETAP ( LT DASAR ) MOTOR VINTAGE ( 1900-1920) MOTOR CLASSIC (1920-1930) ERA MOTOR JERMAN ERA MOTOR AMERIKA ERA MOTOR INGGRIS MOTOR PERANG (1930-1950) ERA PD 1 ERA PD 2 ERA PASCA PD 2 MOTOR MODERN( 1950 - SEKARANG) ERA MODERN

SPACE PAMER MOTOR = ASUMSI 1 MOTOR UKURAN STD (KOEFISIEN 1 ) 2,3X1 = 2,3M2 SPACE INFORMASI = 3M FLOW 70% = 5,3X0,7=6,3 TOTAL = 6,3+5,3 =11,6 M2 -> 12M2 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 2 MOTOR TOTAL = 2X18= 36 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 2 MOTOR TOTAL = 2X18= 36 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 1 1 X 12 = 12 JUMLAH 3 MOTOR TOTAL = 3X12= 36 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 2 2 X 12 = 24 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X24= 120 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 5 MOTOR TOTAL = 5X18= 80 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 30 MOTOR

12

36

36

120

36

120

120

80

Page 186: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

R. PAMER TEMPORER ( LT 2 ) TEMATIK TEMA FUTURE R. AUDIO VISUAL (LT 2) R. PERPUSTAKAAN (LT 2) R. PENYIMPAN KOLEKSI ( LT DASAR ) R. KELAS EDUKASI (LT 2) R. BENGKEL ( LT DASAR ) R. PENJUALAN SOUVENIR (LT 2) KEGIATAN KOMUNITAS MOTOR

KOMUNAL SPACE ( LT DASAR ) TEST DRIVE AREA ( LT DASAR ) CLUB HOUSE

BASEMENT GARASI CLUB MOTOR

TOTAL = 30X18= 540 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 40 MOTOR TOTAL =40 X18= 720 KOEFISIEN 1,5 1,5 X 12 = 18 JUMLAH 8 MOTOR TOTAL = 50 X18= 900 KAPASITAS 100 ORANG 0,6 X 100 = 60M2 FLOW 30 % = 0,3X60 = 18M2 TOTAL =78 M2-> 80M2 MENYESUAIKAN KAPASITAS 30 MOTOR 1 MOTOR = 1,5X2 = 3M FLOW 60% = 0,6X3= 1,2M TOTAL = 4,2X100 = 120M KAPASITAS 100 ORANG 0,6 X 100 = 60M2 FLOW 30 % = 0,3X60 = 18M2 TOTAL =78 M2-> 80M2 KAPASITAS 6 MOTOR 1 MOTOR = 1,5X2 = 3MX6=18M PERALATAN = 4M FLOW 60% = 22X0,6 = 13,2 TOTAL = 35 MENYESUAIKAN ASUMSI KAPASITAS 350 MOTOR @ MOTOR = 2M2X350= 700M2 FLOW 100% TOTAL= 1400M2 CAFE DAN FOODCOURT ASUMSI KAPASITAS 40 KAMAR @ KAMAR = 20M2 FLOW 50% =0,5X20=10M2 TOTAL KAMAR = 40 X 30 = 1200 M2 MEETING ROOM = 200M2 LOBBY = 40M2 CAFE = 150M2 PENGELOLA = 50M2 ASUMSI KAPASITAS 350 MOTOR @ MOTOR = 2M2X350= 700M2 FLOW 100% TOTAL= 1400M2

540

720

145

80

100

120

80

35

100

1400 100

1500

2000

1400

Page 187: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

PENJUALAN AKSESORIS( LT DASAR ) KEGIATAN EKSIBISI R EXHIBITION (LT 2)

RETAIL SHOP ASUMSI 10RUANG @RUANG = 80M TOTAL = 800M PARKIR =120 STUDI BANDING ( solo diamond convention)

920

2800

TOTAL AREA PENERIMA 12480

c. Kelompok kegiatan Pengelolaan

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. DIREKTUR(LT 1) R. WAKIL DIREKTUR(LT 1) R. SEKRETARIS(LT 1) R. TAMU DIREKSI(LT 1) R. KABAG ADM(LT 1) R. STAFF ADM(LT 1) R. KABAG PERSONALIA(LT 1) R. STAFF PERSONALIA(LT 1) R. KABAG INFORMASI(LT 1) R. STAFF INFORMASI(LT 1) R. KABAG MARKETING(LT 1) R. STAFF MARKETING(LT 1) R. KBG PELAYANAN(LT 1) R. STAFF PELAYANAN(LT 1) R. KBG PEMELIHARAAN(LT 1) R. STAF PEMELIHARAAN(LT 1) R. KBG MUSEUM (LT DASAR) R. STAFF MUSEUM(LT DASAR) R. KURATOR & STAFF(LT DASAR) R. PREPATOR & STAFF(LT DASAR) R. EDUKATOR & STAFF(LT 1) R. KEPUSTAKAAN & STAFF(LT 1) R. KABAG KEG. KOMUNITAS DAN STAFF (LT DASAR) R. RAPAT (LT1)

1 RUANG 1 RUANG 2 RUANG 1 RUANG 1 RUANG 1 RUANG ( 6 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 6 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 4 ORANG ) 1 RUANG 1 RUANG ( 12 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 10 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 5 ORANG ) 1 RUANG ( 10 ORANG ) KAPASITAS 20 ORANG

20 12

8 20 12

9 9

12 9

20 9

40 9

12 9

12 12

100 40 60 40 40 60

80

TOTAL PENGELOLA 631

d. Kelompok Kegiatan penunjang

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

( M2)

LAVATORY R. SANTAI MUSHOLA ATM(LT DASAR) PANTRY

MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN

250 150

50 9

40

Page 188: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

TOTAL 479

e. Kelompok Kegiatan Servis

KEBUTUHAN RUANG ANALISA LUAS / JUMLAH LUAS MINIMAL

(M2)

R. KEAMANAN & CCTV( LT DASAR ) GUDANG R. PERALATAN R. UTILITAS

MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN MENYESUAIKAN

18 100

50 150

TOTAL 318

KELOMPOK KEGIATAN LUAS RUANGAN (M2)

KELOMPOK KEGIATAN PENERIMA KELOMPOK KEGIATAN UTAMA KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLAAN KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

6475 12480

631 479 381

TOTAL FLOW 20%

20452 4090

TOTAL LUAS RUANG

24542

LANTAI BASEMENT LANTAI DASAR TERBUKA TERBANGUN LANTAI 1 LANTAI 2

1400 TAMAN KOTA, PARKIR,PLAZA DAN KOMUNAL =2000+3219+1120+1500 = 6039 4700 2638 8338

Tabel 5.1. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang

Sumber: Analisa Pribadi

Page 189: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

V.1.3. Konsep Organisasi Ruang Motor Space Center

V.2. Konsep Site Motor Space Center

V.2.1. Konsep Pengolahan Site Eksisting

Eksisting Site :

a. Site berada di Jalan Adi Sucipto, Solo.

b. Luas site 2 Ha.

Skema 5.1. Organisasi Ruang

Sumber: Analisa Pribadi

Page 190: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

c. Terletak di depan Stadion Manahan

d. Lingkungan masuk dalam kategori BWK II , dimana dalam

Rencana Pola Pemanfaatan Ruang merupakan daerah yang di

peruntukan untuk jenis kegiatan sosial pendidikan dan komersial,

kegiatan perdagangan, jasa tertentu, kantor dan perumahan.

e. Lingkungan berupa kawasan perdagangan, bisnis, pendidikan,

hiburan, dan pemukiman.

f. Lokasi strategis, memiliki sarana prasarana jalan yang mudah

dijangkau, dan memadahi untuk kelancaran transportasi.

g. Memilik aksesibilitas mudah dan utilitas yang memadahi.

h. Merupakan tempat berkumpul komunitas motor.

i. Pusat event otomotif motor di Solo.

Peraturan Bangunan :

1) Building Coverage (BC) max 60%

2) GSB ½ lebar jalan, 10 meter pada sisi utara, 2meter pada sisi

timur.

Batas Site :

1) Timur : Jl Lingkungan 1 Lebar Jalan 6m

2) Barat : Jl Lingkungan 2 Lebar Jalan 3m

3) Utara : Jl. Adi Sucipto Lebar Jalan 25 m

4) Selatan : Jl. Samratulangi Lebar Jalan 12m

Page 191: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

V.2.2. Konsep Pencapaian Site

Didapatkan 2 alternatif masuk kedalam site, yakni :

Melalui main entrance : Jalan L.U Adi Sucipto

Melalu side entrance : Jalan Samratulangi

Gambar 5.1. Lokasi Site

Sumber: Google map

Gambar 5.2. Produk Analisa Pencapaian

Sumber: Analisa Pribadi

manahan

pemukiman pemukiman

pemukiman

Jl Adi Sucipto

Jl samratulangi

Side

Entrance

out

Main

Entrance Out

U

Page 192: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

Terdapat 3 jalur keluar bagi pengunjung, yakni melalui

jalan Adi sucipto, jalan Samratulangi dan jalan lingkungan.

Penggunaan sirkulasi keluar ini dimaksudkan untuk

mempermudah sirkulasi.

V.2.3. Konsep View dan Orientasi

Gambar 5.3. Produk Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

U

U

Area dengan

view tidak

menarik,

dapat

ditambahkan

elemen view

buatan

seperti taman

Bukaan diperbanyak untuk

memaksimalkan potensi view

Area dengan view

menarik, dapat

ditambahkan

elemen view

buatan seperti

taman

Area ini dapat dimanfaatkan bagi ruang ruang tertentu bagi

yang membutuhkan bukaan seperti area penunjang

Fasad sepanjang Jalan Samratulangi dibuat atraktif sehingga membantu

mengkomunikasikan keberadaan bagunan kepada publik,

Fasad diolah dengan menjadi

bagian tertinggi dari kawasan

sehingga terdapat interaksi

dengan GOR manahan.

Fasad dibuat atraktif, karena berada pada jalur akses utama yang mengekspos bangunan keluar. Dari arah sinilah bangunan mayoritas

terakses ke publik.

Gambar 5.4. Produk Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 193: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Orientasi Site

V.2.4. Konsep Kebisingan

Gambar 5.6. Produk Analisa Kebisingan

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 5.5. Produk Analisa View dan Orientasi

Sumber: Analisa Pribadi

Bangunan berorientasi ke arah jalan

utama, yakni Jalan L.U Adi Sucipto.

U

Page 194: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Penggunaan barier berupa pohon dan penggunaan elemen air,

seperti kolam buatan sebagai pengahalau kebisingan jalan. Pemberian

jarak yang cukup lebar antara jalan dan bangunan, terutama untuk

ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan. Juga penggunaan

material peredam kebisingan pada spot-spot tertentu yang dirasa perlu.

V.2.5. Konsep Bentuk Site

Gambar 5.7. Bentuk Site

Sumber: Analisa Pribadi

Luas site yang besar memungkinkan untuk membuat bagian penghijauan yang bermanfaat bagi

lingkungan kota, bentuk jalan lingkungan disesuaikan agar efisien dan lebih harmonis serta

diperlebar agar bermanfaat untuk sirkulasi site

Asumsi desain underpass yang dibangun

Batas langsung diberi jarak sebuah jalan

lingkungan baru yang bermanfaat bagi site

dan lingkungan

Page 195: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

V.2.6. Konsep Penzoningan

Zoning Vertikal

Berdasarkan pendekatan diatas, maka disimpulkan untuk zonifikasi site

adalah

Keterangan

: Zona Kegiatan Penerimaan

: Zona Kegiatan Museum

: Zona Komunitas

: Zona Eksibisi

: Zona Kegiatan Pengelola

: Zona Kegiatan Penunjang

: Zona Kegiatan Service

Gambar 5.8. Analisa Zoning

Sumber: Analisa Pribadi

U

Page 196: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

V.2.7. Konsep Sirkulasi

Berdasarkan hasil analisa sirkulasi diatas, maka didapat sebuat

kesimpulan bahwa bangunan Motor Space Center menggunakan jenis

sirkulasi kombinasi, yakni gabungan antara sirkulasi :

1) Linier

Diaplikasikan pada tatanan koridor penghubung antar ruang,

diaplikasikan pada ruangan kantor pengelola untuk memudahkan

penataan ruang berdasarkan fungsi, selasar penghubung ruang luar,

alur difabel maupun jalan setapak pada area publik, dan juga alur

arcade/atrium pejalan kaki.

2) Cluster

Penggunaan cluster sebagai pola sirkulasi tidak lepas dari

kegiatan yang terjadi pada bangunan & ruang dalam Motor Space

Center yang saling terkait dan mendukung.

ruang

sirkulasi

sirkulasi

ruang

Page 197: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

site

V.3. Konsep Bentuk Bangunan

V.3.1. Konsep Bentuk Luar Bangunan

Bangunan diekspresikaan dari bagian terpenting dari sepeda

motor yaitu sebuah roda sepeda motor yang ditransformasikan

menjadi oval agar lebih dinamis dan menganalogikan sebuah

shockreaker sebagai bentuk bangunan penghubung dan tata massa

diperoleh dari filosofi gerakan motor yang berbelok.

Gambar 5.9. Sirkulasi Site

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 5.10. Analisa Filosofi Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 198: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

a. Hasil

V.3.2. Konsep Ruang Interior

Untuk ruang pamer menyesuaikan tema dari motor yang

dipamerkan:

a. Vintage (1900-1920), ruang bertema klasik, dominan material

kayu.

b. Bertema klasik(1920-1930), material kayu dan besi.

c. Era perang, bertema militer(1930-1950), material besi.

d. Era modern, bertema retro modern(1950-2000), bahan variatif,

warna ekspresif.

e. Temporer dan tematik menyesuaikan.

Gambar 5.11. Produk Analisa Bentuk Bangunan

Sumber: Analisa Pribadi

Page 199: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

vintage

classic

war

modern

temporer

hall

pengelola

f. Untuk penunjang sesuai dengan konsep dinamis

Gambar 5.12. Produk Analisa Interior Museum Motor

Sumber: Google Image

Page 200: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

V.3.3. Material

Berdasarkan analisis maka digunakan elemen kombinasi

kaca, metal, baja dan beton sebagai material, dengan alasan

Beton dapat memperkuat struktur bangunan, metal sebagai kulit

bangunan, Kaca dapat menambah efek ‘ringan’ bangunan

sehingga terkesan ramah dan bersih, dan Baja digunakan pada

bagian penguat struktur penopang plat lantai bangunan, slab,

dan atap bangunan.

kaca

bajabetonmetal

beton

Gambar 5.14. Produk Analisa Material

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 5.13. Produk Analisa Interior dengan Tema Dinamis

Sumber: Google Image

Page 201: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

V.4. Konsep Pencahayaan

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka pencahayaan

yang akan diterapkan ialah:

a. Pencahayaan alami

Dengan penggunaan bukaan-bukaan yang berupa ventilasi pada

area dimana dipergunakan sebagai area santai, luas (hall), terdapat

vegetasi. Untuk mengurangi panas dan glare, dipergunakan desain yang

mampu mengurangi panas dan glare, atau menerapkan desain dengan

menggunakan secondary skin.

Memanfaatkan cahaya matahari difus untuk memberi penerangan

pada ruang yang tidak memerlukan pencahayaan khusus, melalui

pantulan (bukan cahaya langsung) agar tidak menyilaukan.

- Skylight

space frameskylight

Gambar 5.15. Skylight

Sumber: Google Image

Page 202: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

Penambahan skylight dapat mem bantu memasukan cahaya alami

ke dalam bangunan, cahaya yang masuk tidak menyilaukan dan lebih

lembut.

- Overhang

overhangoverhang

Berguna untuk mengontrol sinar matahari dan air hujan juga

mempengaruhi tingkat iluminasi cahaya masuk ke dalam ruangan serta

memantulkan cahaya dari permukaan yang ada di bawahnya.

b. Pencahayaan buatan

-

Gambar 5.16. Overhang

Sumber: Google Image

Gambar 5.17. Spotlight, Downlight, dan Walllight

Sumber: Google Image

Page 203: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Dengan penggunaan lampu penerangan biasa, pada ruangan-

ruangn yang dipergunakan untuk fungsi-fungsi umum. Penggunaan spot

light pada area pameran, galeri, dan museum. Wall light dan down light

sebagai pemberi karakter ruangan dan bangunan.

V.5. Konsep Struktur dan Material Bangunan

V.5.1. Sub Struktur

Pondasi yang digunakan adalah:

a) Pondasi Sumuran; digunakan untuk bangunan

berlantai dua hingga empat, dapat digunakan

pada berbagai jenis tanah, dimensi yang besar

dan banyak membuang tanah galian.

b) Pondasi Footplate; juga dapat diterapkan

untuk bangunan berlantai dua hingga empat,

cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu

keras, tidak perlu menggali tanah terlalu

dalam.

bentuk dasar bangunan bentuk dasar bangunan

bentuk dasar bangunan

Page 204: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

space frame

V.5.2. Super Struktur

Struktur Rangka

Yang dapat mendukung bangunan ialah Frame System,

yang struktur yang terdiri dari kolom, balok, serta dinding sebagai

elemen pembatas.

Gambar 5.18. Analisa Struktur Pondasi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 205: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

struktur utama

V.5.3. Upper Struktur

Struktur yang digunaakan adalah struktur Baja / Space frame

bentuk dasar bangunan bentuk dasar bangunan

Gambar 5.19. Stuktur Rangka

Sumber: Data Pribadi

52m 55m

34m

48m

8m

8m

8m

8m

Page 206: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

bentuk dasar bangunan

space frame

Kelebihan

a. Memiliki bentang lebar, sehingga tidak memerlukan

banyak kolom untuk menyangga atap.

b. Ringan

c. Fleksibel

d. Tahan terhadap beban tarik

V.5.4. Sistem Struktur

struktur utama

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

space frame

Gambar 5.20. Space Frame

Sumber: Analisa Pribadi

Page 207: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

core

plat

overhang

kolom

footplat sumuran

logika alur beban

space frame

V.6. Konsep Utilitas

V.6.1. Sistem Transportasi pada bangunan

Bangunan akan menggunakan sistem transportasi pengunjung

berupa eskalator, tangga dan lift, serta tangga darurat sebagai akses

darurat menuju ke luar bangunan apabila terjadi bahaya gempa

maupun api.

liftlift lifttangga eskalator tangga

Gambar 5.21. Produk analisis Struktur

Sumber: Data Pribadi

Page 208: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

LIFT

LIFT

LIFT

LIFT

LIFT

TANGGA

TANGGA

TANGGA

TANGGAESKALATOR

V.6.2. Sistem Penyediaan Listrik

Gambar 5.22. Sistem Transportasi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 209: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

site

GENSET

GENSET

PLN

PLN

MDP

MDP

SDP

SDP

core

SHAFT

PLN

GENSET

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN

GENSETPLN

V.6.3. Sistem Pengamanan Bahaya Pemadam Kebakaran

Berdasarkan data dan analisa, maka dipergunakan:

a. Sistem penanda kebakaran otomatis

b. Sitem pemadam kebakaran; fire extinguisher, sprinkle, hydrant

c. Sistem keamanan bangunan yang lengkap; tangga darurat dan

tanda bahaya (gambar)

Skema 5.2. Sistem Penyediaan Listrik

Sumber: Analisa Pribadi

Page 210: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

site

GROUND TANK

HYDRANT

core

SHAFT

HYDRANT

SPRINKLE

SPRINKLE

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

HYDRANT

SPRINKLE

SPRINKLE

V.6.4. Sistem Penghawaan

Berdasarkan data dan analisa penghawaan tersebut, digunakan

penghawaan dengan sistem:

a. Penghawaan alami, sebagai sistem penghawaan yang ramah

lingkungan dan hemat.

Skema 5.3. Sistem Bahaya Kebakaran

Sumber: Analisa Pribadi

Page 211: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

b. AC Central, sebagai sistem penghawaan yang mudah diatur.

c. AC Split, sebagai sistem penghawaan yang praktis.

d. Exhaust Fan, dipergunakan pada area servis; toilet, dapur, parkir

basement.

core

SHAFT

chiller

ahu

ahu

AC SPLIT

MUSEUM MUSEUMPENGELOLA

PENGELOLAPENGELOLA

PENGELOLA

MUSEUM MUSEUM

MUSEUM PAMERAN

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN PAMERAN

chiller

V.6.5. Sistem Komunikasi

a. Komunikasi user dengan lingkungan luar

Komunikasi ini bisa terjadi antara pengelola dengan pihak

luar atau pengunjung dengan pihak luar. Untuk pengelola yang

melakukan komunikasi (biasanya formal) dengan pihak luar,

Skema 5.4. Sistem Jaringan AC

Sumber: Analisa Pribadi

Page 212: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

diinstalasikan sistem telepon PABX dan WAN (Wide Area

Network). Sedangkan untuk pengunjung disediakan box telepon

umum/wartel (meskipun saat ini penggunaan telepon seluler

sudah marak).

b. Komunikasi sesama user di dalam bangunan

Komunikasi user dalam bangunan meliputi komunikasi

pengelola dengan pengunjung, atau komunikasi antar pengelola.

Komunikasi antar pengelola dapat dilayani memakai sistem

telepon dengan operator (PABX) dan LAN. Sementara itu,

untuk komunikasi pengelola dengan pengunjung dapat

dipergunakan intercom atau speaker yang diinstalasikan pada

ruang-ruang terutama yang diakses publik. Sistem ini misalnya,

berguna untuk pemberitahuan informasi kepada pengunjung.

V.6.6. Sistem Penangkal Petir

Penangkal petir menggunakan sistem Faraday, yaitu

menggunakan sebuah batang yang runcing dari bahan cooper spit

yang dipasang pada paling atas bangunan, dan dihubungkan dengan

batang tembaga menuju elektroda tanah.

Skema 5.5. Sistem Komunikasi

Sumber: Analisa Pribadi

Page 213: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

GROUND GROUND GROUND

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY

TIANG FARADAY TIANG

FARADAY

V.6.7. Sistem Air Bersih

site

GENSET

PDAM

PDAM

POMPA

POMPA

POMPA

Skema 5.6. Sistem Penangkal Petir

Sumber: Analisa Pribadi

Page 214: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

TANK

SHAFT

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN

PDAM

PDAMPOMPA

POMPA

TANK

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur yang

ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan melalui pipa-

pipa saluran. Pendistribusian air bersih di dalam bangunan

menggunakan sistem down feed distribution, air dari PDAM dan

sumur disalurkan menuju tangki yang berada di atas (roof tank)

melewati water treatment dengan menggunakan pompa, kemudian

disalurkan menuju ruang-ruang yang memerlukan.

V.6.8. Sistem Air Kotor dan Air Hujan

a. Air kotor bekas wastafel dan toilet dibuang melalui shaft,

kemudian dialirkan ke bak kontrol melalui penyaring lemak

ataupun langsung menuju septic tank (kotoran padat).

Skema 5.6. Sistem Air Bersih

Sumber: Analisa Pribadi

Page 215: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

b. Air bekas penyiraman tanaman dan air hujan dialirkan langsung

ke bak kontrol, menuju ke riol kota.

SHAFT

TOKO

ASESORIS

TOKO

ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

PAMERAN PAMERAN

SEPTICTANK

SEPTICTANK

PERESAPAN

PERESAPAN

SEPTICTANK

SEPTICTANK

PERESAPAN

PERESAPAN

BAK KONTROL

BAK KONTROL BAK KONTROL

BAK KONTROL

riol kota

riol kota

riol kota

riol kota

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

bak kontrol

Skema 5.7. Sistem Air Kotor

Sumber: Analisa Pribadi

Page 216: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

V.6.9. Sistem Pengelolaan Sampah

sampahhiburan publik

sampahbengkel

sampahorganik

sampah

organik

tempat sampah

hiburan publik

tempat sampahbengkel

tempt sampahorganik

tempt sampahorganik tempat sampah

hiburan publik

core

SHAFT

TOKO ASESORIS

TOKO ASESORIS

CLUB HOUSE CLUB HOUSE CLUB HOUSE

SHAFT

Gambar 5.23. Zona Sampah

Sumber: Analisa Pribadi

Skema 5.8. Sistem Pengelolaan Sampah

Sumber: Analisa Pribadi

Page 217: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karena itu, saran dan kritik yang membangun commit to user iv 8. Semua pihak yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

V.6.10. Sistem Keamanan Aset Pameran

Sistem pengendalian yang dipakai Manual, menempatkan

penjaga/sekuriti pada titik-titik rawan dan padat aktifitas Elektronik,

TV monitor dan komputer (CCTV). Sistem ini terhubung dengan

pusat kontrol yang ditempatkan pada bangunan servis bersama-sama

dengan satuan keamanan, pemadam kebakaran dan emergency.

Gambar 5.24. Sistem Keamanan Koleksi

Sumber: Google image