4
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik A. Pengertian Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah peilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuaidengan kondisi lingkungannya. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai berikut. a. Penyesuaian diri yang berarti adaptasi dapat mempertahankan eksitensi, atau bisa “survive” dan memperoleh kesejahteaan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial. b. Penyusaian diri yang berarti sebagai komformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum. c. Penyesuaian diri yang berarti penguasaan, yaitu mmemiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga mengorgaisasi respons-respons sedemikian rupa. d. Penyesuaian diri berarti penguasaan diri dan kematangan emisional. Kematangan emosional berarti memiliki respons emosional yangsehat dan tepat pad setiap persoalan dan situasi. B. Karakteristik Penyesuaian Diri Karakteristik penyesuaian diri dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyesuaian diri yang salah dan penyesaian diri yang positif. 1. Penyesuaian diri yang positif Individu yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut : a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan. b. Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah. c. Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.

Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

A. Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah peilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuaidengan kondisi lingkungannya. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai berikut.

a. Penyesuaian diri yang berarti adaptasi dapat mempertahankan eksitensi, atau bisa “survive” dan memperoleh kesejahteaan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial.

b. Penyusaian diri yang berarti sebagai komformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum.

c. Penyesuaian diri yang berarti penguasaan, yaitu mmemiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga mengorgaisasi respons-respons sedemikian rupa.

d. Penyesuaian diri berarti penguasaan diri dan kematangan emisional. Kematangan emosional berarti memiliki respons emosional yangsehat dan tepat pad setiap persoalan dan situasi.

B. Karakteristik Penyesuaian Diri

Karakteristik penyesuaian diri dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyesuaian diri yang salah dan penyesaian diri yang positif.

1. Penyesuaian diri yang positif

Individu yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

a. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang berlebihan.

b. Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan yang salah.

c. Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.

d. Memilii pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri.

e. Mampu belajar dari pengalaman.

f. Bersikap realisitik dan objektif.

Dalam penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan berbagai bentuk berikut ini.

a. Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung.

Page 2: Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

b. Peyesuaian diri dengan cara eksplorasi (penjajakan).

c. Penyesuain diri dengan trial and error.

d. Penyesuaian diri dengan substitusi (mengganti).

e. Penyesuaian diri dengan belajar.

f. Penyesuain diri dengan mengendalikan diri.

g. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat.

2. Penyesuaian diri yang salah

Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian diri yang salah yaitu reaksi bertahan, reaksi menyerang, dan reaksi menyerang dan reaksi melarikan diri.

a. Reaksi Bertahan

Individu mempertahankan dirinya dengan seolah-olah ia tidak sedang menghadapi kegagalan. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut :

1. Rasionalisasi, yaitu mencari-cari alasan yang masuk akal untuk membenarkan tindakan yang salah.

2. Represi, yaitu menekan perasaan yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar.

3. Proyeksi, yaitu menyalahkan kegagalan dirinya pada pihak lain atau pihak ketiga untuk mencari alas an yang dapat diterima.

4. “Sour grapes”, yaitu dengan memutarbalikkan fakta atau kenyataan.

b. Reaksi Menyerang

Individu yang salah akan menunjukkan sikap dan perilaku yang bersifat menyerang atau konfrontasi untuk menutupi kekurangan atau kegagalan. Ia tidak mau menyadari kegagalannya atau tidak mau menerima kenyataan. Reaksi-reaksinya, antara lain :

1. Selalu membenarkan diri sendiri.

2. Selalu ingin berkuasa dalam setiap situasi.

3. Merasa senang jika menggaggu orang lain.

4. Suka menggertak, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

5. Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka.

6. Bersikap menyerang dan merusak.

Page 3: Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

7. Keras kepala dalam sikap dan perbuataannya

8. Suka bersikap balas dendam.

9. Memerkosa hak orang lain.

10. Tindakannya suka serampangan, dan sebagainya.

c. Reaksi melarikan diri

Dalam reaksi ini, individu akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan konflik atau kegagalanya. Reaksinya sebagai berikut :

1. Suka berfantasi untuk memuaskan keinginan yang tidak dapat tercapai dengan betuk angan-angan (seolah-olah sudah tercapai).

2. Banyak tidur, suka minuman keras, bunih diri, atau menjadi pecandu narkoba,

3. Regresi, yaitu kembali pada tingkah laku kekanak-kanakan.

3. Factor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri

Proses penyesuaian diri sangat mempengaruhi factor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri, baik internal maupun eksternal. Factor-faktor itu data dikelompokkan sebgai berikut :

a. Factor Fisiologis

b. Factor Psikologis

c. Factor Perkembangan dan Kematangan

d. Factor lingkungngan

e. Factor budaya dan agama.

c. Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses bagaiman individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Respons penyesuaian diri, baik atau buruk, dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan memelihara kondisi-kondisi keseibangan yang wajar.

Pada dasarnya, penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya. Beberapa factor lingkungan yang dinggap dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan keluarga yang harmonis

2. Lingkungan teman sebaya

Page 4: Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik

3. Lingkungan sekolah

d. ASpek-aspek penyesuaian Diri