Upload
sanggarkrida
View
309
Download
7
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Pusjatan
KONSEP PENANGANAN TANGGAP DARURAT DAN MITIGASI BENCANA PADA JALAN DAN JEMBATAN
Pusjatan
ISI
Pusjatan
ISI
Pusjatan
POTENSI BENCANA PADA JALAN DAN JEMBATAN
Pusjatan
POTEN
SI BAHAYA BEN
CANA PADA JALAN
DAN
JEMBATAN
Sebaran Kejadian Bencana di Indonesia
Sumber Data : BNPB
Pusjatan
POTEN
SI BAHAYA BEN
CANA PADA JALAN
DAN
JEMBATAN
Gempa Bumi
• Indonesia terletak pada zona Ring of Fire• Dari tahun 1973 telah terjadi 44588 kali gempa• Rata-rata terjadi gempa di Indonesia
pertahunnya adalah 1238 gempa/tahun atau sama dengan 3 gempa/hari
Sumber Data Gempa : USGSSumber Data Spasial : INROG
Pusjatan
POTEN
SI BAHAYA BEEN
CANA PADA JALAN
DAN
JEMBATAN
Contoh Gempa Padang
Pariaman
Lb.Selasih
Longsoran di Lembah anai
Longsoran di Lb. Selasih Amblasan di Pariaman
Pusjatan
POTEN
SI BAHAYA BEN
CANA PADA JALAN
DAN
JEMBATAN
Gempa dan Tsunami; Aceh
Sebelum
Sesudah
• Gempa menyebabkan Tsunami
• Lebih dari 500 ruas jalan nasional terletak di daerah pantai
Pusjatan
REVIEW BEN
CANA PADA JALAN
DAN JEM
BATANBanjir
Banjir di Tol Sedyatmo arah menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta
Banjir di Ruas Jalan Nasional Semarang-Demak
Kemacetan akibat banjir pada ruas jalan nasional semarang demak mencapai 10 km
Pusjatan
POTEN
SI BAHAYA BEN
CANA
LONGSOR dan KERUSAKAN PERKERASAN PASCA HUJAN DENGAN INTENSITAS TINGGI
•Berkontribusi terhadap 359 kecelakaan, 35 meninggal, dan 283 Luka Berat pada January-February 2008 di Jakarta.
•Terkait dengan 30% dari total kecelakaan pada perode yang sama
Pusjatan
BENCANA GUNUNG MERAPI DAN POTENSI KERUSAKAN AKIBAT ALIRAN LAHAR DINGIN
Akibat aliran lahar gunung merapi telah menghancurkan 4 (empat) jembatan di ruas jalan kabupaten dan ruas jalan Semarang – Yogyakarta melalui magelang sempat di alihkan ke jalan alternatif.
Pusjatan
POTEN
SI BENCAN
A PADA JALAN DAN
JEMBATAN
Dampak
Pusjatan
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Pusjatan
SIKLUS PEN
ANG
GU
LANG
AN BEN
CANA
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Definisi DISASTER PADA JALAN DAN JEMBATAN:-Apabila terjadi suatu kejadian dimana fungsi jalan terganggu dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa
• Response : usaha untuk membuat jalan berfungsi dalam keadaan disaster
• Recovery : kegiatan untuk kembali menormalkan fungsi jalan dan jembatan dalam. Biasanya disebut masa tanggap darurat
• Mitigation : Kegiatan untuk mengurangi dampak bencana
• Risk reduction : Kegiatan untuk mengurangi risk yang merupakan hasil dari Disaster
• Preparedness : Kegiatan pembuatan rencana atau persiapan apabila terjadi DISASTER
Pusjatan
Contoh Kasus: Banjir Semarang-DemakSIKLU
S PENAN
GG
ULAN
GAN
BENCAN
A
Pusjatan
KONSEP PENANGANAN TANGGAP DARURAT
Pusjatan
KON
SEP PENAN
GAN
AN TAN
GG
AP DARURAT
Pihak yang terlibat dalam penanganan pasca darurat dalam bencana pada jalan dan jembatan
Polisi:• Pengaturan lalu lintas• Keamanan lalu lintas
Perhubungan:• Jalan Alternatif• Manajemen lalu lintas
Pekerjaan Umum:•Penanganan infrastruktur•Alat berat, pompa, dll
BNPB•Pengumpulan data kerusakan; •kebijakan emerjensi
BMKG•Penyiapan data-data meteorologi, geofisika, klimatologi
DATA JALAN DAN JEMBATAN
TNI•Keamanan regional dan unit-unit zeni
Pusjatan
KON
SEP PENAN
GAN
AN TAN
GG
AP DARURAT
Elemen Kunci dalam Tanggap darurat pada bencana jalan dan jembatan
• Penyiaran Informasi seakurat mungkin• Jalan dan jembatan harus secepat mungkin
berfungsi dengan normal dalam mengalirkan barang dan jasa
• Penyiapan jalur alternatif untuk membantu fungsi jalan yang telah terganggu akibat terjadinya bencana/rentan terhadap dampak sekunder
• Menjalankan prosedur-prosedur dan langkah-langkah yang telah dibuat dalam tahapan PREPAREDNESS
• Memberikan informasi kepada pengguna dam bakal pengguna jalan dan jembatan yang terganggu akibat bencana secara cepat dan akurat baik itu lokasi bencana dan jalur alternatif
Broadcasting
RecoveryRecovery
REPORTMitigation Parameter
REPORTMitigation Parameter
Route AlternatifRoute Alternatif
Pusjatan
KON
SEP PENAN
GAN
AN TAN
GG
AP DARURAT
Hal paling penting : BROADCASTING
• Broadcasting lokasi titik bencana dan keterangan bencananya merupakan hal paling penting.
• Teknologi broadcasting : Radio amatir, sms, internet, telepon
Contoh teknologi broadcasting yang dikembangkan oleh Pusjatan melalui SMS yang langsung tampil lokasi titik bencanaContoh teknologi broadcasting yang dikembangkan oleh Pusjatan melalui SMS yang langsung tampil lokasi titik bencana
Pusjatan
KON
SEP PENAN
GAN
AN TAN
GG
AP DARURAT
Masalah paling sering muncul di lapangan
• Masalah yang paling sering muncul di lapangan adalah Koordinasi dan Komunikasi
Diperlukan simulasi bencana secara reguler antar instansi dengan kasus studi pada jalan dan jembatan
Pusjatan
MITIGASI BENCANA
Pusjatan
MTIG
ASI BENCAN
ARisk Management; bencana pada jalan
Sumber: International Union of Geological Science
Pusjatan
MTIG
ASI BENCAN
AResiko Bencana
No Keterangan Contoh
1 Potensi Bahaya (Hazard)
Longsoran menutup badan jalan
2 Kerentanan (Vulnerability)
Lalu lintas terputus; tidak tersedia jalur alternatif; tidak tersedia lajur darurat
3 Kemampuan (Capacity)
Terdapat 5 alat berat dengan operator yang siap setiap saat terjadi longsoran
Simulasi pada ruas jalan Cileunyi-SumedangSimulasi pada ruas jalan Cileunyi-Sumedang
DISASTER RISKS:
Pusjatan
MTIG
ASI BENCAN
ADefinisi Mitigasi Bencana
• Mitigasi bencana secara umum adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana terhadap masyarakat dan lingkungannya dengan mengurangi resiko bencana
• Mitigasi bencana pada jalan dan jembatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana terhadap kelangsungan fungsi jalan dalam mendistribusikan barang dan jasa
• Contoh : dalam pengurangan hazard (bahaya) : memperbaiki drainase, perkuatan tebing jalan, perlindungan tembok penahan banjir
• Contoh : dalam pengurangan kerentanan (vulnerability) : konstruksi tahan gempa, desain jalan yang memperhitungkan pasang surut laut atau sungai
• Contoh : dalam peningkatan kemampuan (capacity) : Penyiapan unit disaster relief unit dan prosedur-prosedur apabila terjadi bencana
Pusjatan
MITIG
ASI BENCAN
ABagaimana Pusat Litbang Jalan dan Bina Marga seharusnya akan bergerak?
Pusjatan
MTIG
ASI BENCAN
ASLOPE DISASTER MANAGEMENT SYSTEM
No. Ruas Jalan Propinsi Potensi Longsoran
Titik kejadian longsoran
Ada tidaknya
lokasi lereng
Intensitas Curah Hujan (mm/ tahun)
Magnitude Gempa (Mw)
1. Bekasi-Karawang s.d Karawang-Pamanukan
Jawa Barat Menengah Tidak ada 1750-2250 (RENDAH)
4.4-4.9 (KURANG BERPENGARUH)
2. Palimanan-Batas Indramayu s.d Cirebon-Palimanan
Jawa Barat Menengah Tidak ada 2250-2750 (RENDAH)
4.6 – 5.1 (KURANG BERPENGARUH- BERPENGARUH)
3. Batang-Weleri s.d Weleri-Kendal
Jawa Tengah
Menengah s.d Tinggi
Ruas Batang-kendal (daerah Alas Roban)
1 lokasi 2250 (RENDAH)
4.1 – 4.6 (KURANG BERPENGARUH)
No. Ruas Jalan Propinsi Potensi Longsoran
Titik kejadian longsoran
Ada tidaknya
lokasi lereng
Intensitas Curah Hujan (mm/ tahun)
Magnitude Gempa (Mw)
4. Semarang-Kendal s.d jalan dalam kota Semarang
Jawa Tengah
Menengah Tidak ada 2250-2750 (RENDAH)
4.1 – 4.8 (KURANG BERPENGARUH)
5. Kudus-Pati Jawa Tengah
Tinggi Tidak ada 1750-2750 (RENDAH)
-
6. Rembang-Bulu (Bts. Jatim)
Jawa Tengah
Menengah-Tinggi
Lereng alam dan timbunan
1750 (RENDAH)
4.5 (KURANG BERPENGARUH)
7. Tuban-Bulu Jawa Timur Tinggi Ruas Tuban Bulu, Longsoran timbunan badan jalan
1 lokasi, longsor
1750 (RENDAH)
4.2 - 5.1 (KURANG BERPENGARUH- BERPENGARUH)
8. Pakah-Tuban Jawa Timur Tinggi Tidak ada 1750 (RENDAH)
5.1 (BERPENGARUH)
9. Gresik-Lamongan
Jawa Timur Tinggi Tidak ada 1750 (RENDAH)
4.0 – 4.4 (KURANG BERPENGARUH)
10. Gempol-Bangil s.d Pasuruan-Pilang
Jawa Timur Tinggi Tidak ada 1750-2250 (RENDAH)
3.9 – 4.7 (KURANG BERPENGARUH)
11. Probolinggo-Mlandingan s.d Panarukan-Situbondo
Jawa Timur Tinggi 1 lokasi 1250-2750 (RENDAH)
3.5 – 4.5 (KURANG BERPENGARUH)
12 Situbondo-Bajulmati s.d Ketapang-Banyuwangi
Jawa Timur Tinggi 1250-3250 (RENDAH-SEDANG)
3.5 – 5.0 (KURANG BERPENGARUH)
Pusjatan
PENU
TUP
•Attitude menghadapi hazard belum terbentuk, kesiapan menghadapi bencana masih rendah•Role sharing belum disepakati,
•Alur komunikasi peringatan (alert) belum terbentuk•SOP masih parsial•Keterlibatan organisasi non pemerintah pada sektor jalan Jembatan relatif lemah
•Masih sangat banyak ruas jalan /jembatan yang dibangun pada lokasi rawan bencana (Masalah Perencanaan Umum)
•Patahan•Daerah rawan banjir•Terlalu dekat dengan garis pantai/Sungai
•Ribbon Development tidak dapat dikontrol:•Jalan Longsor menimpa rumah atau sebaliknya•Perusakan lingkungan di sekitar jalan
•Spesifikasi delivery konstruksi belum sepenuhnya dapat dikontrol dengan baik•SNI dipersyaratkan dalam spesifikasi tapi tidak dilaksanakan secara konsisten•Kapasitas SDM masih sangat tidak merata•Fasilitas kontrol kualitas yang harus dibangun kembali setelah Pelaksanaan Otonomi Daerah
PERSOALAN YANG MASIH MELEKAT
Pusjatan
PENU
TUP
BEBERAPA CATATAN PENTING UNTUK KE DEPAN (1)
TIDAK ADA SITUASI TANPA SOP; DALAM KEADAAN DARURAT SEKALIPUN... KEADAAN DARURAT HARUS DIPERSIAPKAN PADA SAAT TIDAK ADA BENCANA;Termasuk diantaranya:
Pusjatan
PENU
TUP
PERLU DIPIKIRKAN DARI SEKARANG: 1. Ketersediaan kontrak/MoU untuk pengadaan logistik dan transportasi pada saat
emerjensi, seluruh proses harus memiliki dasar legal yang cukup sehingga dapat
didukung pendanaan. Kontrak hanya operasional pada kondisi emerjensi
2. Siapa yang menetapkan status emerjensi untuk mengaktifkan kontrak/MoU
3. Apa indikator emerjensi yang dapat dipergunakan untuk mengaktifkan kontrak/MoU
yang ada
4. Siapa saja yang akan berperan pada posisi kunci:
a. Disaster Manager (Sector/Cluster Manager; pihak yang melakukan appeal atau pun memberi lampu hijau untuk masuknya unit emerjensi)
b. Emergency Response Manager (Core team untuk bencana pada sektor)
c. Account Manager (Pertanggungjawaban terpisah pada saat emerjensi; ada pemasukan dan pengeluaran non akun umum)
d. Data Manager (Pengelolaan data untuk seluruh operasi maupun substansi bencana)
e. Reporting Manager dan PR (Penting, karena akan menjadi satu-satunya sumber informasi operasi)
f. Quality Control for Emergency Delivery
BEBERAPA CATATAN PENTING UNTUK KE DEPAN (2)
Pusjatan
TERIMA KASIHTERIMA KASIH