Upload
nurul-annisa-hiragizawa
View
474
Download
52
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Konsep Green Building Dahana
Citation preview
1FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2012
JUDUL KARYA :
KONSEP GREEN BUILDINGPROYEK DAHANA
KATEGORI KARYA :
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/ INSTITUSI : Nugraha Adi S./ PT. PP (Persero) Tbk
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta 13760
Telp. (021) 8403909/ 8403883
Fax. (021) 8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
1
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2012
JUDUL KARYA :
KONSEP GREEN BUILDINGPROYEK DAHANA
KATEGORI KARYA :
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/ INSTITUSI : Nugraha Adi S./ PT. PP (Persero) Tbk
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta 13760
Telp. (021) 8403909/ 8403883
Fax. (021) 8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
1
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2012
JUDUL KARYA :
KONSEP GREEN BUILDINGPROYEK DAHANA
KATEGORI KARYA :
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/ INSTITUSI : Nugraha Adi S./ PT. PP (Persero) Tbk
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta 13760
Telp. (021) 8403909/ 8403883
Fax. (021) 8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
2DATA UMUM
1. Nama : Nugraha Adi Suryabrata/ PT. PP (Persero) Tbk
2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus 1953
3. Alamat : PT. PP (Persero) Tbk
Plaza PP Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
4. Telepon : (021) 8403909/ 8403883
5. Fax : (021) 8403914
6. Email : [email protected]; [email protected]
7. Bidang Pekerjaan : General Contractor
8. Pemilik Pekerjaan : PT. Dahana (Persero)
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MTCorporate Secretary
3SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKAPENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Nugraha Adi Suryabrata
Jabatan : Project Manager
Bertindak untuk dan atas nama : PT. PP (Persero) Tbk
Alamat : Plaza PP Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo Jakarta Timur 13760
No Telepon / Fax : (021) 8403903 / 8403901/ fax (021) 8403947
Email : [email protected]; [email protected]
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan
dengan judul Konsep Green Building Proyek Dahana adalah hasil karya cipta
saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun
kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun
lomba sejenis lainnya.
Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka
saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi
Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia
untuk menerima sanksi sebagai berikut :
1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian;
2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya
Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan
yang telah diterima;
3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari
terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/
tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 12 Oktober 2012
Yang membuat pernyataan,
Nugraha Adi Suryabrata
41. ABSTRAKSIProyek pembangunan Energetic Material Center/ Kantor Manajemen
Pusat (Kampus) PT. DAHANA (Persero) merupakan proyek dengan konsep
design and build by PT. PP (Persero) Tbk, sehingga semua hal yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan lapangan, sampai dengan pengetesan
sistem (test comissioning) adalah mutlak menjadi tanggung jawab dari PT. PP.
Proyek Dahana berlokasi di Jl. Raya Cikamurang Desa Sumurbarang
Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Kompleks Kantor Pusat PT. Dahana
awalnya berada di Tasikmalaya, dibangun di atas tanah milik TNI AU. Oleh
karena tanah tersebut akan dipergunakan oleh TNI AU, maka Kompleks Kantor
Pusat PT. Dahana yang baru dipindahkan ke Subang, Jawa Barat.
Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Dahana
Proyek ini terdiri atas pembangunan gedung perkantoran dan
auditorium, menara air, gedung serba guna, dan masjid. Proyek ini di design
menggunakan konsep Green Building dan berhasil mendapat sertifikat
Greenship PLATINUM.
4
1. ABSTRAKSIProyek pembangunan Energetic Material Center/ Kantor Manajemen
Pusat (Kampus) PT. DAHANA (Persero) merupakan proyek dengan konsep
design and build by PT. PP (Persero) Tbk, sehingga semua hal yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan lapangan, sampai dengan pengetesan
sistem (test comissioning) adalah mutlak menjadi tanggung jawab dari PT. PP.
Proyek Dahana berlokasi di Jl. Raya Cikamurang Desa Sumurbarang
Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Kompleks Kantor Pusat PT. Dahana
awalnya berada di Tasikmalaya, dibangun di atas tanah milik TNI AU. Oleh
karena tanah tersebut akan dipergunakan oleh TNI AU, maka Kompleks Kantor
Pusat PT. Dahana yang baru dipindahkan ke Subang, Jawa Barat.
Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Dahana
Proyek ini terdiri atas pembangunan gedung perkantoran dan
auditorium, menara air, gedung serba guna, dan masjid. Proyek ini di design
menggunakan konsep Green Building dan berhasil mendapat sertifikat
Greenship PLATINUM.
4
1. ABSTRAKSIProyek pembangunan Energetic Material Center/ Kantor Manajemen
Pusat (Kampus) PT. DAHANA (Persero) merupakan proyek dengan konsep
design and build by PT. PP (Persero) Tbk, sehingga semua hal yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan lapangan, sampai dengan pengetesan
sistem (test comissioning) adalah mutlak menjadi tanggung jawab dari PT. PP.
Proyek Dahana berlokasi di Jl. Raya Cikamurang Desa Sumurbarang
Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Kompleks Kantor Pusat PT. Dahana
awalnya berada di Tasikmalaya, dibangun di atas tanah milik TNI AU. Oleh
karena tanah tersebut akan dipergunakan oleh TNI AU, maka Kompleks Kantor
Pusat PT. Dahana yang baru dipindahkan ke Subang, Jawa Barat.
Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Dahana
Proyek ini terdiri atas pembangunan gedung perkantoran dan
auditorium, menara air, gedung serba guna, dan masjid. Proyek ini di design
menggunakan konsep Green Building dan berhasil mendapat sertifikat
Greenship PLATINUM.
52. DATA TEKNISNama Proyek : Pengembangan Energetic Material Center PT.
Dahana (Persero)
Lokasi Karya : Jl. Raya Cikamurang KM 12, Desa Sadwarna
Cibogo, Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
Implementasi Karya : Bidang Bangunan Gedung
Nilai Kontrak : Rp. 264,085,985,331.52,- (Incl. PPN)
Jangka Waktu Kontrak : 340 Hari Kalender
Waktu Pelaksanaan Konstruksi : 17 September 2010 30 September 2011
Pemilik Proyek : PT. Dahana (Persero)
Perencana & Green design : PT. Penta Rekayasa di bawah koordinasi PT PP
(Persero) Tbk
Pengawas : PT. Bina Karya (Persero)
3. KEUNGGULAN KARYA1. Bangunan Perkantoran dan Auditorium
Bangunan perkantoran PT. Dahana ini mempunyai bentuk yang unik.
Terdiri dari 5 (lima) bangunan kantor yaitu Kantor Sekretariat, Kantor EMC, Kantor
Keuangan dan PPL, Kantor Direksi, dan Kantor Diklat yang melingkar mengelilingi
gedung auditorium di tengah area perkantoran.
Gambar 2 Site Plan Gedung Perkantoran
5
2. DATA TEKNISNama Proyek : Pengembangan Energetic Material Center PT.
Dahana (Persero)
Lokasi Karya : Jl. Raya Cikamurang KM 12, Desa Sadwarna
Cibogo, Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
Implementasi Karya : Bidang Bangunan Gedung
Nilai Kontrak : Rp. 264,085,985,331.52,- (Incl. PPN)
Jangka Waktu Kontrak : 340 Hari Kalender
Waktu Pelaksanaan Konstruksi : 17 September 2010 30 September 2011
Pemilik Proyek : PT. Dahana (Persero)
Perencana & Green design : PT. Penta Rekayasa di bawah koordinasi PT PP
(Persero) Tbk
Pengawas : PT. Bina Karya (Persero)
3. KEUNGGULAN KARYA1. Bangunan Perkantoran dan Auditorium
Bangunan perkantoran PT. Dahana ini mempunyai bentuk yang unik.
Terdiri dari 5 (lima) bangunan kantor yaitu Kantor Sekretariat, Kantor EMC, Kantor
Keuangan dan PPL, Kantor Direksi, dan Kantor Diklat yang melingkar mengelilingi
gedung auditorium di tengah area perkantoran.
Gambar 2 Site Plan Gedung Perkantoran
5
2. DATA TEKNISNama Proyek : Pengembangan Energetic Material Center PT.
Dahana (Persero)
Lokasi Karya : Jl. Raya Cikamurang KM 12, Desa Sadwarna
Cibogo, Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
Implementasi Karya : Bidang Bangunan Gedung
Nilai Kontrak : Rp. 264,085,985,331.52,- (Incl. PPN)
Jangka Waktu Kontrak : 340 Hari Kalender
Waktu Pelaksanaan Konstruksi : 17 September 2010 30 September 2011
Pemilik Proyek : PT. Dahana (Persero)
Perencana & Green design : PT. Penta Rekayasa di bawah koordinasi PT PP
(Persero) Tbk
Pengawas : PT. Bina Karya (Persero)
3. KEUNGGULAN KARYA1. Bangunan Perkantoran dan Auditorium
Bangunan perkantoran PT. Dahana ini mempunyai bentuk yang unik.
Terdiri dari 5 (lima) bangunan kantor yaitu Kantor Sekretariat, Kantor EMC, Kantor
Keuangan dan PPL, Kantor Direksi, dan Kantor Diklat yang melingkar mengelilingi
gedung auditorium di tengah area perkantoran.
Gambar 2 Site Plan Gedung Perkantoran
6Setiap gedung perkantoran di desain berbentuk lengkung dengan dua
lantai dan mempunyai roof garden. Sedangkan gedung auditorium berbentuk
seperti topi yang di desain menggunakan kurungan pipa baja dan d tutup dengan
shading.
Gambar 3 Bangunan Perkantoran PT. Dahana (Persero)
\
Gambar 4 Gedung Auditorium
6
Setiap gedung perkantoran di desain berbentuk lengkung dengan dua
lantai dan mempunyai roof garden. Sedangkan gedung auditorium berbentuk
seperti topi yang di desain menggunakan kurungan pipa baja dan d tutup dengan
shading.
Gambar 3 Bangunan Perkantoran PT. Dahana (Persero)
\
Gambar 4 Gedung Auditorium
6
Setiap gedung perkantoran di desain berbentuk lengkung dengan dua
lantai dan mempunyai roof garden. Sedangkan gedung auditorium berbentuk
seperti topi yang di desain menggunakan kurungan pipa baja dan d tutup dengan
shading.
Gambar 3 Bangunan Perkantoran PT. Dahana (Persero)
\
Gambar 4 Gedung Auditorium
7Gambar 5 Tampak Gedung Perkantoran
Area perkantoran ini mempunya luas lahan total 24,800 m2 dan luas
jalan dan parkir 7,519.51 m2.
Luas Tapak Bangunan
No Nama Gedung Luas Tapak(m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 448,002 Ged. EMC 448,003 Ged. Keuangan & PPL 448,004 Ged. Direksi 400,005 Ged. Diklat 400,006 Auditorium 392,27
Total 2.536,27
Tabel 1 Luas Tapak Bangunan
Luas Lahan Hijau Bebas Basement
No Nama Gedung Luas AreaHijau (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 1.774,052 Ged. EMC 1.798,853 Ged. Keuangan & PPL 1.741,044 Ged. Direksi 1.762,255 Ged. Diklat 1.802,936 Auditorium 2.834,59
Total 11.713,71
Tabel 2 Luas Lahan Hijau
7
Gambar 5 Tampak Gedung Perkantoran
Area perkantoran ini mempunya luas lahan total 24,800 m2 dan luas
jalan dan parkir 7,519.51 m2.
Luas Tapak Bangunan
No Nama Gedung Luas Tapak(m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 448,002 Ged. EMC 448,003 Ged. Keuangan & PPL 448,004 Ged. Direksi 400,005 Ged. Diklat 400,006 Auditorium 392,27
Total 2.536,27
Tabel 1 Luas Tapak Bangunan
Luas Lahan Hijau Bebas Basement
No Nama Gedung Luas AreaHijau (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 1.774,052 Ged. EMC 1.798,853 Ged. Keuangan & PPL 1.741,044 Ged. Direksi 1.762,255 Ged. Diklat 1.802,936 Auditorium 2.834,59
Total 11.713,71
Tabel 2 Luas Lahan Hijau
7
Gambar 5 Tampak Gedung Perkantoran
Area perkantoran ini mempunya luas lahan total 24,800 m2 dan luas
jalan dan parkir 7,519.51 m2.
Luas Tapak Bangunan
No Nama Gedung Luas Tapak(m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 448,002 Ged. EMC 448,003 Ged. Keuangan & PPL 448,004 Ged. Direksi 400,005 Ged. Diklat 400,006 Auditorium 392,27
Total 2.536,27
Tabel 1 Luas Tapak Bangunan
Luas Lahan Hijau Bebas Basement
No Nama Gedung Luas AreaHijau (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 1.774,052 Ged. EMC 1.798,853 Ged. Keuangan & PPL 1.741,044 Ged. Direksi 1.762,255 Ged. Diklat 1.802,936 Auditorium 2.834,59
Total 11.713,71
Tabel 2 Luas Lahan Hijau
8Luas Roof Garden
No Nama Gedung Luas RoofGarden (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 967,422 Ged. EMC 967,423 Ged. Keuangan & PPL 967,424 Ged. Direksi 934,865 Ged. Diklat 967,42
Total 4.804,56
Tabel 3 Luas Roof Garden
1.1 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 6 Komponen Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 7 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
8
Luas Roof Garden
No Nama Gedung Luas RoofGarden (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 967,422 Ged. EMC 967,423 Ged. Keuangan & PPL 967,424 Ged. Direksi 934,865 Ged. Diklat 967,42
Total 4.804,56
Tabel 3 Luas Roof Garden
1.1 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 6 Komponen Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 7 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
8
Luas Roof Garden
No Nama Gedung Luas RoofGarden (m2)1 Ged. Sekretariat Perusahaan 967,422 Ged. EMC 967,423 Ged. Keuangan & PPL 967,424 Ged. Direksi 934,865 Ged. Diklat 967,42
Total 4.804,56
Tabel 3 Luas Roof Garden
1.1 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 6 Komponen Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 7 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
9Gambar 8 Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 9 Bak Kontrol Dimodifikasi menjadi Taman
Gambar 10 Alira Air Hujan sampai Keluar Outlet
9
Gambar 8 Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 9 Bak Kontrol Dimodifikasi menjadi Taman
Gambar 10 Alira Air Hujan sampai Keluar Outlet
9
Gambar 8 Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 9 Bak Kontrol Dimodifikasi menjadi Taman
Gambar 10 Alira Air Hujan sampai Keluar Outlet
10
1.2. Efisiensi Energia. Natural Lighting (Penerangan Alami)
Salah satu keunggulan dari desain gedung kantor PT. Dahana
(Persero) ini adalah penggunaan cahaya alami secara optimal. Bentuk dan
arah bangunan di desain sedemikian rupa sehingga cahaya matahari dapat
masuk dan memberikan penerangan yang optimal sehingga dapat
menurunkan penggunaan listrik pada siang hari.
Gambar 11 Penggunaan Cahaya Alami Sinar Matahari
- Kantor Sekretariat PerusahaanBangunan Kantor Sekretariat Perusahaan menghadap Utara Selatan.
Bangunan menerima cahaya terbanyak dari sisi depan, pada bulan November
dari pagi sampai sore. Sementara sisi belakang ternaungi sepanjang tahun
berkat adanya atap kantilever.
Gambar 12 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Sekretarian Perusahaan
11
- Kantor Energetic Material Center (EMC)Bangunan EMC menghadap Barat Laut. Pada bagian depan, cahaya
matahari akan banyak masuk pada sore hari dan memuncak pada bulan Mei.
Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada pagi hari
dan memuncak pada bulan November.
Gambar 13 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor EMC
- Kantor Keuangan dan PPLBangunan ini menghadap kurang lebih Timur - Barat. Pada sisi Timur,
cahaya matahari akan masuk pada pagi hari sepanjang tahun. Sementara
pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang than.
11
- Kantor Energetic Material Center (EMC)Bangunan EMC menghadap Barat Laut. Pada bagian depan, cahaya
matahari akan banyak masuk pada sore hari dan memuncak pada bulan Mei.
Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada pagi hari
dan memuncak pada bulan November.
Gambar 13 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor EMC
- Kantor Keuangan dan PPLBangunan ini menghadap kurang lebih Timur - Barat. Pada sisi Timur,
cahaya matahari akan masuk pada pagi hari sepanjang tahun. Sementara
pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang than.
11
- Kantor Energetic Material Center (EMC)Bangunan EMC menghadap Barat Laut. Pada bagian depan, cahaya
matahari akan banyak masuk pada sore hari dan memuncak pada bulan Mei.
Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada pagi hari
dan memuncak pada bulan November.
Gambar 13 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor EMC
- Kantor Keuangan dan PPLBangunan ini menghadap kurang lebih Timur - Barat. Pada sisi Timur,
cahaya matahari akan masuk pada pagi hari sepanjang tahun. Sementara
pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang than.
12
Gambar 14 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Keuangan dan PPL
- Kantor DireksiBangunan ini kurang lebih menghadap Timur Barat namun agak
condong ke arah Selatan. Pada sisi Timur, cahaya matahari akan masuk
pada pagi hari sepanjang tahun dan memuncak pada bulan Mei. Sementara
pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang tahun dan
memuncak pada bulan November.
Gambar 15 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Direksi
- Kantor DiklatBangunan ini menghadap Timur Laut. Pada sisi depan, cahaya
matahari akan banyak masuk pada pagi hari dan memuncak pada bulan Mei.
Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada sore hari
dan memuncak pada bulan November.
Gambar 16 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Diklat
13
b. Site Renewable EnergySelain untuk penerangan dalam gedung pada siang hari, sumber
energi untuk penerangan jalan juga menggunakan energi matahari (renewable
energy).
Gambar 17 Penggunaan Enenrgi Matahari untuk Penerangan Jalan
c. Pemakaian Energy GedungSebelum gedung ini menggunakan green design, penggunaan energi
cukup tinggi. Berikut adalah perhitungan pemakaian energi sebelum dan
setelah green design.
GEDUNG SEBELUM GREEN DESIGN (BASELINE)
No Nama GedungSIMULASI 1 TAHUN (kWh) SNI (baseline)
RoomElectricity % Lighting % Equipment %
Chiller(Electricity) % TOTAL kWh/m2
1 Ged. Sekretariat 17.174,57 14,03% 23.375,91 19,10% 6.768,92 5,53% 75.050,49 61,33% 122.369,89 200,642 Ged. EMC 23.328,41 15,22% 28.635,00 18,68% 9.136,92 5,96% 92.182,84 60,14% 153.283,17 216,473 Ged. Keu. & PPL 23.395,52 15,60% 28.718,19 19,15% 8.904,69 5,94% 88.977,88 59,32% 149.996,28 211,174 Ged. Direksi 14.621,38 11,55% 21.348,46 16,87% 8.419,52 6,65% 82.178,69 64,93% 126.568,05 184,375 Ged. Diklat 18.006,38 12,32% 23.409,46 16,02% 9.431,04 6,46% 95.254,80 65,20% 146.101,68 232,246 Auditorium 11.092,19 10,58% 25.783,58 24,60% 13.714,39 13,08% 54.227,69 33,79% 104.817,85 189,92
Total 107.618,45 13,40% 151.270,60 18,83% 56.375,48 7,02% 487.872,40 60,75% 803.136,93 205,80
Tabel 4 Indeks Konsumsi Energi Gedung Baseline
14
GEDUNG SETELAH GREEN DESIGN
No Nama GedungSIMULASI 1 TAHUN (kWh) SNI (design)
RoomElectricity % Lighting % Equipment %
Chiller(Electricity) % TOTAL kWh/m2
1 Ged. Sekretariat 17.443,06 21,50% 15.743,26 19,41% 6.847,48 8,44% 41.088,11 50,65% 81.121,91 133,012 Ged. EMC 23.566,23 23,26% 17.139,65 16,92% 9.002,78 8,89% 51.605,99 50,94% 101.314,65 143,083 Ged. Keu & PPL 23.638,93 23,64% 17.189,00 17,19% 8.893,18 8,90% 50.253,75 50,27% 99.974,86 140,754 Ged. Direksi 14.456,49 16,07% 17.600,88 19,57% 9.043,64 10,05% 48.848,16 54,31% 89.949,17 131,035 Ged. Diklat 17.294,36 19,00% 16.208,15 17,81% 8.202,31 9,01% 49.295,47 54,17% 91.000,29 144,656 Auditorium 6.909,74 10,26% 26.525,34 39,37% 11.875,46 17,63% 22.063,06 32,75% 67.373,60 122,08
Total 103.308,81 19,47% 110.406,29 20,80% 53.864,85 10,15% 263.154,54 49,58% 530.734,49 135,77
Tabel 5 Indeks Konsumsi Energi Gedung Terdesign
Berdasarkan hasil perhitungan, Indeks Konsumsi Energi untuk gedung
baseline adalah sebesar 205,80 kWh/m2tahun sedangkan gedung terdesain
sebesar 135,77 kWh/m2tahun.
Selisih Indeks Konsumsi Energi gedung terdesain dengan gedung
baseline adalah sebesar 70,03 kWh/m2tahun, atau terdapat efisiensi sebesar
34,02%.
d. Climate Change ImpactEmisi karbon dioksida (CO2) setiap kWh konsumi energi pertahun
adalah sebesar 0,891 kg. Pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dihitung
dari selisih konsumsi energi antara bangunan baseline dan desain dikalikan
angka 0,891. Emisi karbon yang bisa dikurangi dari bangunan desain adalah
sebesar 251,700.47 kg pertahun atau sebesar 251.70 Ton pertahun.
Tabel 6 Jumlah Emisi CO2
Emisi CO2 Total KonsumsiEnergi (kWh) Emisi CO2 (kg)
Baseline 803,136.93 715,595.00
Design 520,644.82 463,894.54
Selisih 282,492.11 251,700.47
15
e. Sistem Lampu PerkantoranEfisiensi Energi untuk penerangan dilakukan dengan cara :
1. Memaksimalkan pencahayaaan alami (daylighting)
2. Menggunakan sensor cahaya, gerak untuk efisiensi pemakaian lampu
3. Menggunakan lampu hemat energy
Bagian ruangan dibagi menjadi 3 zone, dengan masing-masing zone
memakai sensor cahaya dan sensor gerak tersendiri.
Gambar 18 Penggunaan Sensor Cahaya dan Sensor Gerak pada Ruangan
Pada bagian koridor memakai sistem sensor gerak dan sensor cahaya.
Gambar 19 Penggunaan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya pada Koridor
16
Bagian Lobby memakai sistem sensor cahaya.
Gambar 20 Penggunaan Sensor Cahaya pada Lobby
Bagian Toilet memakai sistem sensor gerak dan cahaya. Sedangkanbagian Pantry memakai sistem sensor gerak.
Gambar 21 Penggunaan Sensor Cahaya dan Sensor Gerak pada Toilet dan Pantry
f. Sistem ACDipilih system Water Cool karena lebih hemat dalam penggunaan
energy listrik.
17
Perbandingan antara berbagai system AC :
Filosofi proses :
Dasar dari sistem tata udara ini adalah AC
central di gedung utama yang memproduksi
air dingin dan selanjutnya di distribusikan
ke AHU dan FCU di masing-masing
bangunan.
Cooling load masing-masing ruangan akan
dilayani oleh AHU & FCU. Udara return
dari ruangan akan disaring, ditambah
dengan udara segar dan didinginkan
kembali oleh cooling coil selanjutnya dikirim
kembali ke dalam ruangan. Khusus untuk
auditorium digunakan sensor kadar CO2
untuk mengatur fresh air sesuai kebutuhan.
Panas yang diserap dari masing-masing ruangan dalam bangunan
selanjutnya dibuang ke udara luar melalui cooling tower. Cooling tower ini
direncanakan menggunakan air hasil water recycle.
17
Perbandingan antara berbagai system AC :
Filosofi proses :
Dasar dari sistem tata udara ini adalah AC
central di gedung utama yang memproduksi
air dingin dan selanjutnya di distribusikan
ke AHU dan FCU di masing-masing
bangunan.
Cooling load masing-masing ruangan akan
dilayani oleh AHU & FCU. Udara return
dari ruangan akan disaring, ditambah
dengan udara segar dan didinginkan
kembali oleh cooling coil selanjutnya dikirim
kembali ke dalam ruangan. Khusus untuk
auditorium digunakan sensor kadar CO2
untuk mengatur fresh air sesuai kebutuhan.
Panas yang diserap dari masing-masing ruangan dalam bangunan
selanjutnya dibuang ke udara luar melalui cooling tower. Cooling tower ini
direncanakan menggunakan air hasil water recycle.
17
Perbandingan antara berbagai system AC :
Filosofi proses :
Dasar dari sistem tata udara ini adalah AC
central di gedung utama yang memproduksi
air dingin dan selanjutnya di distribusikan
ke AHU dan FCU di masing-masing
bangunan.
Cooling load masing-masing ruangan akan
dilayani oleh AHU & FCU. Udara return
dari ruangan akan disaring, ditambah
dengan udara segar dan didinginkan
kembali oleh cooling coil selanjutnya dikirim
kembali ke dalam ruangan. Khusus untuk
auditorium digunakan sensor kadar CO2
untuk mengatur fresh air sesuai kebutuhan.
Panas yang diserap dari masing-masing ruangan dalam bangunan
selanjutnya dibuang ke udara luar melalui cooling tower. Cooling tower ini
direncanakan menggunakan air hasil water recycle.
18
1.3. Sistem Air BersihAir bersih 100% menggunakan sumber air sungai dan air hujan.
Gambar 22 Skema Penggunaan Air
a. Water Metering
Gambar 23 Penggunaan Meteran Air
18
1.3. Sistem Air BersihAir bersih 100% menggunakan sumber air sungai dan air hujan.
Gambar 22 Skema Penggunaan Air
a. Water Metering
Gambar 23 Penggunaan Meteran Air
18
1.3. Sistem Air BersihAir bersih 100% menggunakan sumber air sungai dan air hujan.
Gambar 22 Skema Penggunaan Air
a. Water Metering
Gambar 23 Penggunaan Meteran Air
19
b. Water Use ReductionJumlah pengguna bangunan = 200 orang
Jam Operasional = 8 jam
Pemakaian Air Per Hari (baseline ) :
Penggunaan Volume (lt)
Sanitair w/o flush 3.703
Flushing 1.560
Cooling Tower 14.581
Landscape 147.412
Jumlah 167.256
Tabel 7 Penggunaan Air Per Hari pada gedung Baseline
Pemakaian Air Per Hari (design) :
Penggunaan Volume (lt) Sumber Air
Sanitair w/o flush 2.828 Air Sungai
Flushing 1.186 Recycle
Cooling Tower 14.581 Recycle
Landscape 44.224 Recycle + Sungai
Jumlah 62.818
Tabel 8 Penggunaan Air Per Hari pada gedung Terdesign
Sumber Air Volume (lt) Jumlah (lt)
Air Sungai 45.000 45.000
Air Recycle :
- Hujan 30.000
- Kran & Shower 1.140
- Kondensasi AC 1.500 32.640
Jumlah 77.640
Tabel 9 Sumber Air yang digunakan pada gedung Terdesign
100% air yang dipakai tidak berasal dari air primer
20
c. Water Fixtures
Gambar 24 Type Water Fixture yang Digunakan
Fixtures toilet sesuai dengan Specifikasi standar kualitas TOTO, Apabila
dipilih satu merk maka semua fixtures toilet harus disamakan.
Perhitungan Water FixturesSemua Flowrate pada Fixtures ( > 75 %),
Perhitungan Dasar Komsumsi Air Bersih target menggunakan dibawah
flowrate Basic-SNI 03-7065-2005.
d. Water Recycling
Sumber Air Volume (lt) Jumlah (lt)
Air Sungai 45.000 45.000
Air Recycle :
- Hujan 30.000
- Kran & Shower 1.140
- Kondensasi AC 1.500 32.640
Jumlah 77.640
Tabel 10 Sumber Air yang digunakan Tidak Memakai Air Primer
Air yang dipakai untuk Flushing, Cooling Tower dan Landscape
menggunakan air recycle.
20
c. Water Fixtures
Gambar 24 Type Water Fixture yang Digunakan
Fixtures toilet sesuai dengan Specifikasi standar kualitas TOTO, Apabila
dipilih satu merk maka semua fixtures toilet harus disamakan.
Perhitungan Water FixturesSemua Flowrate pada Fixtures ( > 75 %),
Perhitungan Dasar Komsumsi Air Bersih target menggunakan dibawah
flowrate Basic-SNI 03-7065-2005.
d. Water Recycling
Sumber Air Volume (lt) Jumlah (lt)
Air Sungai 45.000 45.000
Air Recycle :
- Hujan 30.000
- Kran & Shower 1.140
- Kondensasi AC 1.500 32.640
Jumlah 77.640
Tabel 10 Sumber Air yang digunakan Tidak Memakai Air Primer
Air yang dipakai untuk Flushing, Cooling Tower dan Landscape
menggunakan air recycle.
20
c. Water Fixtures
Gambar 24 Type Water Fixture yang Digunakan
Fixtures toilet sesuai dengan Specifikasi standar kualitas TOTO, Apabila
dipilih satu merk maka semua fixtures toilet harus disamakan.
Perhitungan Water FixturesSemua Flowrate pada Fixtures ( > 75 %),
Perhitungan Dasar Komsumsi Air Bersih target menggunakan dibawah
flowrate Basic-SNI 03-7065-2005.
d. Water Recycling
Sumber Air Volume (lt) Jumlah (lt)
Air Sungai 45.000 45.000
Air Recycle :
- Hujan 30.000
- Kran & Shower 1.140
- Kondensasi AC 1.500 32.640
Jumlah 77.640
Tabel 10 Sumber Air yang digunakan Tidak Memakai Air Primer
Air yang dipakai untuk Flushing, Cooling Tower dan Landscape
menggunakan air recycle.
21
e. Alternative Water ResourceDiagram Pengambilan Air Alternatif
Gambar 25 Diagram Pengambilan Air Alternatif
Gambar 26 Alternative Water Resource
22
f. Rainwater Harvesting
Tabel 11 Kapasitas Penampungan Air Hujan
g. Water Eficiency Landscaping- Sprinkler
- Drip
22
f. Rainwater Harvesting
Tabel 11 Kapasitas Penampungan Air Hujan
g. Water Eficiency Landscaping- Sprinkler
- Drip
22
f. Rainwater Harvesting
Tabel 11 Kapasitas Penampungan Air Hujan
g. Water Eficiency Landscaping- Sprinkler
- Drip
23
- Controller
- Sensor
2. Bangunan Gedung Serba Guna (GSG)Pembangunan item bangunan GSG ini direncanakan untuk bisa
menampilkan suatu bentuk bangunan yang unik, menarik, modern minimalis, dan
tentu saja sejalan dengan irama desain area perkantoran PT. DAHANA,
mengingat lokasi bangunan GSG nantinya adalah tepat di tepi jalan jalan provinsi
(jalan raya subang cikamurang).
Gambar 27 Gambar GedungSerba Guna
23
- Controller
- Sensor
2. Bangunan Gedung Serba Guna (GSG)Pembangunan item bangunan GSG ini direncanakan untuk bisa
menampilkan suatu bentuk bangunan yang unik, menarik, modern minimalis, dan
tentu saja sejalan dengan irama desain area perkantoran PT. DAHANA,
mengingat lokasi bangunan GSG nantinya adalah tepat di tepi jalan jalan provinsi
(jalan raya subang cikamurang).
Gambar 27 Gambar GedungSerba Guna
23
- Controller
- Sensor
2. Bangunan Gedung Serba Guna (GSG)Pembangunan item bangunan GSG ini direncanakan untuk bisa
menampilkan suatu bentuk bangunan yang unik, menarik, modern minimalis, dan
tentu saja sejalan dengan irama desain area perkantoran PT. DAHANA,
mengingat lokasi bangunan GSG nantinya adalah tepat di tepi jalan jalan provinsi
(jalan raya subang cikamurang).
Gambar 27 Gambar GedungSerba Guna
24
Dari sisi fungsi bangunan sendiri, GSG direncanakan sebagai sarana
olahraga (basket, badminton, judo, senam, dsb) dan sebagai gedung pertemuan
massal (konser, pernikahan, dsb). Mellihat dua fungsi tersebut yang berbeda
karakteristik dalam hal tata suara ruangan (akustik) dan tata udara, maka
diputuskan dari dua karakteristik tersebut, aspek akustik yang dikesampingkan
sehingga aspek tata udara menjadi satu pertimbangan khusus dalam mendesain.
3. Menara AirMenara air adalah salah satu item pekerjaan mayor di Proyek EMC PT.
DAHANA (Persero). Selain itu, bangunan ini juga merupakan bangunan tertinggi
di kawasan EMC PT. DAHANA (Persero) di Subang, dengan ketinggian hampir
mencapai 50 m.
Secara fungsi, menara air dibangun sebagai satu rangkaian sistem
instalasi pengolahan air bersih di kawasan EMC. Bangunan ini berfungsi untuk
menerima suplai air bersih dari Intake dan Rumah Filter WTP untuk kemudian
dipompa naik menuju tanki air yang berada di elevasi + 34 m. Selanjutnya dari
menara, air akan diturunkan tekanannya dengan PRV untuk bisa didistribusikan
ke seluruh kawasan EMC PT. DAHANA (Persero), baik area perkantoran,
perumahan, masjid, gudang, pabrik, dsb.
Dari sisi desain arsitektur, menara air merupakan bangunan (icon)
special karena bentuknya yang unik yaitu melambangkan logo bintang PT.
DAHANA (Persero) yang tampak mekar (tumbuh) .
Gambar 28 Menara Air PT. Dahana (Persero)
24
Dari sisi fungsi bangunan sendiri, GSG direncanakan sebagai sarana
olahraga (basket, badminton, judo, senam, dsb) dan sebagai gedung pertemuan
massal (konser, pernikahan, dsb). Mellihat dua fungsi tersebut yang berbeda
karakteristik dalam hal tata suara ruangan (akustik) dan tata udara, maka
diputuskan dari dua karakteristik tersebut, aspek akustik yang dikesampingkan
sehingga aspek tata udara menjadi satu pertimbangan khusus dalam mendesain.
3. Menara AirMenara air adalah salah satu item pekerjaan mayor di Proyek EMC PT.
DAHANA (Persero). Selain itu, bangunan ini juga merupakan bangunan tertinggi
di kawasan EMC PT. DAHANA (Persero) di Subang, dengan ketinggian hampir
mencapai 50 m.
Secara fungsi, menara air dibangun sebagai satu rangkaian sistem
instalasi pengolahan air bersih di kawasan EMC. Bangunan ini berfungsi untuk
menerima suplai air bersih dari Intake dan Rumah Filter WTP untuk kemudian
dipompa naik menuju tanki air yang berada di elevasi + 34 m. Selanjutnya dari
menara, air akan diturunkan tekanannya dengan PRV untuk bisa didistribusikan
ke seluruh kawasan EMC PT. DAHANA (Persero), baik area perkantoran,
perumahan, masjid, gudang, pabrik, dsb.
Dari sisi desain arsitektur, menara air merupakan bangunan (icon)
special karena bentuknya yang unik yaitu melambangkan logo bintang PT.
DAHANA (Persero) yang tampak mekar (tumbuh) .
Gambar 28 Menara Air PT. Dahana (Persero)
24
Dari sisi fungsi bangunan sendiri, GSG direncanakan sebagai sarana
olahraga (basket, badminton, judo, senam, dsb) dan sebagai gedung pertemuan
massal (konser, pernikahan, dsb). Mellihat dua fungsi tersebut yang berbeda
karakteristik dalam hal tata suara ruangan (akustik) dan tata udara, maka
diputuskan dari dua karakteristik tersebut, aspek akustik yang dikesampingkan
sehingga aspek tata udara menjadi satu pertimbangan khusus dalam mendesain.
3. Menara AirMenara air adalah salah satu item pekerjaan mayor di Proyek EMC PT.
DAHANA (Persero). Selain itu, bangunan ini juga merupakan bangunan tertinggi
di kawasan EMC PT. DAHANA (Persero) di Subang, dengan ketinggian hampir
mencapai 50 m.
Secara fungsi, menara air dibangun sebagai satu rangkaian sistem
instalasi pengolahan air bersih di kawasan EMC. Bangunan ini berfungsi untuk
menerima suplai air bersih dari Intake dan Rumah Filter WTP untuk kemudian
dipompa naik menuju tanki air yang berada di elevasi + 34 m. Selanjutnya dari
menara, air akan diturunkan tekanannya dengan PRV untuk bisa didistribusikan
ke seluruh kawasan EMC PT. DAHANA (Persero), baik area perkantoran,
perumahan, masjid, gudang, pabrik, dsb.
Dari sisi desain arsitektur, menara air merupakan bangunan (icon)
special karena bentuknya yang unik yaitu melambangkan logo bintang PT.
DAHANA (Persero) yang tampak mekar (tumbuh) .
Gambar 28 Menara Air PT. Dahana (Persero)
25
Pada bagian bawah berukuran sedang, semakin ke atas meramping
seperti pinggang dan sampai ke atas membesar.
a. Desain AwalDesain awal menara air :
1. Struktur beton full masif, cor dari bawah sampai ke atas, dengan shaft
bagian tengah untuk struktur tangga akses ke tanki air.
2. Dari segi struktur, konsep desain awal menara memakai konsep seperti
halnya shear wall yang menyatu dengan kolom.
3. Metode pelaksanaan direncanakan secara konvensional, yaitu pembesian,
bekisting, kemudian cor.
Gambar 29 Desain Awal Menara Air
b. Analisa terhadap Desain Awal1. Konsep menara dengan struktur shear wall yang menyatu dengan kolom
adalah struktur mahal, karena berati bagian beton pada 5 ujung bintang
dianggap tidak bekerja (terkesan hanya asesoris semata).
2. Volume beton yang besar, hampir mencapai 2000 m3.
3. Sistem bekisting yang dipakai adalah bekisting plywood, tetapi melihat
desain bangunan yang non simetris, bekisting akan menjadi sangat mahal,
karena satu panel bekisting hanya bisa dipakai untuk satu kali cor (tidak
bisa dipakai di sisi yang lain).
25
Pada bagian bawah berukuran sedang, semakin ke atas meramping
seperti pinggang dan sampai ke atas membesar.
a. Desain AwalDesain awal menara air :
1. Struktur beton full masif, cor dari bawah sampai ke atas, dengan shaft
bagian tengah untuk struktur tangga akses ke tanki air.
2. Dari segi struktur, konsep desain awal menara memakai konsep seperti
halnya shear wall yang menyatu dengan kolom.
3. Metode pelaksanaan direncanakan secara konvensional, yaitu pembesian,
bekisting, kemudian cor.
Gambar 29 Desain Awal Menara Air
b. Analisa terhadap Desain Awal1. Konsep menara dengan struktur shear wall yang menyatu dengan kolom
adalah struktur mahal, karena berati bagian beton pada 5 ujung bintang
dianggap tidak bekerja (terkesan hanya asesoris semata).
2. Volume beton yang besar, hampir mencapai 2000 m3.
3. Sistem bekisting yang dipakai adalah bekisting plywood, tetapi melihat
desain bangunan yang non simetris, bekisting akan menjadi sangat mahal,
karena satu panel bekisting hanya bisa dipakai untuk satu kali cor (tidak
bisa dipakai di sisi yang lain).
25
Pada bagian bawah berukuran sedang, semakin ke atas meramping
seperti pinggang dan sampai ke atas membesar.
a. Desain AwalDesain awal menara air :
1. Struktur beton full masif, cor dari bawah sampai ke atas, dengan shaft
bagian tengah untuk struktur tangga akses ke tanki air.
2. Dari segi struktur, konsep desain awal menara memakai konsep seperti
halnya shear wall yang menyatu dengan kolom.
3. Metode pelaksanaan direncanakan secara konvensional, yaitu pembesian,
bekisting, kemudian cor.
Gambar 29 Desain Awal Menara Air
b. Analisa terhadap Desain Awal1. Konsep menara dengan struktur shear wall yang menyatu dengan kolom
adalah struktur mahal, karena berati bagian beton pada 5 ujung bintang
dianggap tidak bekerja (terkesan hanya asesoris semata).
2. Volume beton yang besar, hampir mencapai 2000 m3.
3. Sistem bekisting yang dipakai adalah bekisting plywood, tetapi melihat
desain bangunan yang non simetris, bekisting akan menjadi sangat mahal,
karena satu panel bekisting hanya bisa dipakai untuk satu kali cor (tidak
bisa dipakai di sisi yang lain).
26
Gambar 30 Analisa terhadap Desain Awal Menara Air
4. Bekisting akan sangat mahal karena berarti bekisting harus mampu
membentuk bidang melengkung dengan radius yang berbeda-beda untuk
tiap panel.
c. Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom menara merupakan penebalan lima ujung segitiga dari bentuk
bintang.
2. Dimensi kolom tidak seragam dari bawah ke atas (semakin ke atas
semakin tipis)
3. Sistem yang dipakai adalah kombinasi dari bekisting konvensional di
bag.dalam, dan GRC (dengan perkuatan khusus) di bagian luar (ekspose)
Gambar 31 Desain Inovasi Menara Air
26
Gambar 30 Analisa terhadap Desain Awal Menara Air
4. Bekisting akan sangat mahal karena berarti bekisting harus mampu
membentuk bidang melengkung dengan radius yang berbeda-beda untuk
tiap panel.
c. Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom menara merupakan penebalan lima ujung segitiga dari bentuk
bintang.
2. Dimensi kolom tidak seragam dari bawah ke atas (semakin ke atas
semakin tipis)
3. Sistem yang dipakai adalah kombinasi dari bekisting konvensional di
bag.dalam, dan GRC (dengan perkuatan khusus) di bagian luar (ekspose)
Gambar 31 Desain Inovasi Menara Air
26
Gambar 30 Analisa terhadap Desain Awal Menara Air
4. Bekisting akan sangat mahal karena berarti bekisting harus mampu
membentuk bidang melengkung dengan radius yang berbeda-beda untuk
tiap panel.
c. Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom menara merupakan penebalan lima ujung segitiga dari bentuk
bintang.
2. Dimensi kolom tidak seragam dari bawah ke atas (semakin ke atas
semakin tipis)
3. Sistem yang dipakai adalah kombinasi dari bekisting konvensional di
bag.dalam, dan GRC (dengan perkuatan khusus) di bagian luar (ekspose)
Gambar 31 Desain Inovasi Menara Air
27
d. Analisa Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom bagian bawah berdimensi lebih besar dari bagian atas fungsitapak ; menahan gaya vertikal (beban tanki air, beban sendiri, beban atap
baja).
2. Kolom merupakan penebalan di bagian lima ujung bintang efektifbekerja.
3. Dinding merupakan struktur pengikat antar lima kolom (pengaku).
4. Balok pengikat antar sudut per elevasi 4,2 m merupakan struktur pengikat
tambahan.
5. Jarak begel kolom semakin ke atas semakin rapat menahan gayavertikal (mengikat struktur lima kolom)
6. Sistem bekisting luar dipakai GRC yang diikat dengan rangka siku, dan
setelah dicor akan monolit dengan beton cor.
GRC umumnya arsitektural maka diperlukan analisa perkuatan GRC
sebagai bekisting struktural (karena akan menerima beban cor beton).
Dengan perubahan desain dari menara air terdapat efisiensi sebesar
Rp. 2,958,088,191.00.
27
d. Analisa Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom bagian bawah berdimensi lebih besar dari bagian atas fungsitapak ; menahan gaya vertikal (beban tanki air, beban sendiri, beban atap
baja).
2. Kolom merupakan penebalan di bagian lima ujung bintang efektifbekerja.
3. Dinding merupakan struktur pengikat antar lima kolom (pengaku).
4. Balok pengikat antar sudut per elevasi 4,2 m merupakan struktur pengikat
tambahan.
5. Jarak begel kolom semakin ke atas semakin rapat menahan gayavertikal (mengikat struktur lima kolom)
6. Sistem bekisting luar dipakai GRC yang diikat dengan rangka siku, dan
setelah dicor akan monolit dengan beton cor.
GRC umumnya arsitektural maka diperlukan analisa perkuatan GRC
sebagai bekisting struktural (karena akan menerima beban cor beton).
Dengan perubahan desain dari menara air terdapat efisiensi sebesar
Rp. 2,958,088,191.00.
27
d. Analisa Desain InovasiDesain inovasi menara air :
1. Kolom bagian bawah berdimensi lebih besar dari bagian atas fungsitapak ; menahan gaya vertikal (beban tanki air, beban sendiri, beban atap
baja).
2. Kolom merupakan penebalan di bagian lima ujung bintang efektifbekerja.
3. Dinding merupakan struktur pengikat antar lima kolom (pengaku).
4. Balok pengikat antar sudut per elevasi 4,2 m merupakan struktur pengikat
tambahan.
5. Jarak begel kolom semakin ke atas semakin rapat menahan gayavertikal (mengikat struktur lima kolom)
6. Sistem bekisting luar dipakai GRC yang diikat dengan rangka siku, dan
setelah dicor akan monolit dengan beton cor.
GRC umumnya arsitektural maka diperlukan analisa perkuatan GRC
sebagai bekisting struktural (karena akan menerima beban cor beton).
Dengan perubahan desain dari menara air terdapat efisiensi sebesar
Rp. 2,958,088,191.00.
28
4. Dokumentasi Proyek
Gambar 32 Gedung Perkantoran
28
4. Dokumentasi Proyek
Gambar 32 Gedung Perkantoran
28
4. Dokumentasi Proyek
Gambar 32 Gedung Perkantoran
29
Gambar 33 Gedung Auditorium
Gambar 34 Gedung Serba Guna
29
Gambar 33 Gedung Auditorium
Gambar 34 Gedung Serba Guna
29
Gambar 33 Gedung Auditorium
Gambar 34 Gedung Serba Guna
30
5. Sertifikasi Green BuildingPada saat pelaksanaan konstruksi, tim GBCI selaku tim penilai telah
menetapkan bahwa Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero)
dinyatakan memenuhi syarat untuk kategori Penilaian Akhir dengan peringkat
PLATINUM dengan perolehan poin 83.
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Konstruksi Indonesia
tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MTCorporate Secretary
30
5. Sertifikasi Green BuildingPada saat pelaksanaan konstruksi, tim GBCI selaku tim penilai telah
menetapkan bahwa Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero)
dinyatakan memenuhi syarat untuk kategori Penilaian Akhir dengan peringkat
PLATINUM dengan perolehan poin 83.
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Konstruksi Indonesia
tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MTCorporate Secretary
30
5. Sertifikasi Green BuildingPada saat pelaksanaan konstruksi, tim GBCI selaku tim penilai telah
menetapkan bahwa Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero)
dinyatakan memenuhi syarat untuk kategori Penilaian Akhir dengan peringkat
PLATINUM dengan perolehan poin 83.
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Konstruksi Indonesia
tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MTCorporate Secretary
31
LAMPIRAN FOTOKOPI KTP