12
1 A. Konsep fisiologi Nifas (post partum) 1. Pengertian Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari). (Sunarsih, T.,dkk. 2011 : 1) Post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota baru. ( Regina, VT., R. 2011 : 61) 2. Tahapan Masa Nifas a. Puerperium dini Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya. b. Puerperium intermediate Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya sekitar 6-8 minggu. c. Puerperium remote Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi

Konsep fisiologi Nifas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep fisiologi Nifas

Citation preview

Page 1: Konsep fisiologi Nifas

1

A. Konsep fisiologi Nifas (post partum)

1. Pengertian

Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Dimulai

sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari).

(Sunarsih, T.,dkk. 2011 : 1)

Post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali

pada keadaan tidak hamil serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota

baru. ( Regina, VT., R. 2011 : 61)

2. Tahapan Masa Nifas

a. Puerperium dini

Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta

menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya.

b. Puerperium intermediate

Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya

sekitar 6-8 minggu.

c. Puerperium remote

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama

apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi

(Dewi, L. 2011 : 4 )

3. Klasifikasi lokia

a. Lokia rubra

Berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput, set-set

desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekoneum selam 2 hari

pascapersalinan. Inilah lokia yang akan keluar selama dan sampai 3 hari

postpartum.

Page 2: Konsep fisiologi Nifas

2

b. Lokia sanguilenta

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke-

3 sampai ke- 7 pascapersalinan.

c. Lokia serosa

Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lokia rubra, lokia ini

berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning.

Cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke- 7 sampai hari ke- 14

pascapersalinan. Lokia alba mengandung terutama cairan serum, jaringan

desidua, leukosid, dan eritrosit.

d. Lokia alba

Dimulai dari hari ke- 14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama

sekali berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya. Bentuknya

seperti cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit dan sel-sel

desi dua. (Saleha, S, 2009 : 56)

4. Pemeriksaan diagnostik

a. Hemoglobin/hemotokrit

b. Jumlah darah lengkap

c. Urinalisis

(Doengoes, M., E. 20011 : 380)

5. Penatalaksanaan

a. Ambulasi

Ambulasi dini dapat menurunkan terjadinya tromboembolisme dan

mempercepat penyembuhan klien dapat bergerak bebas diijinkan kalau

pengaruh anastesi hilang dan bebas analgetik trombus dapat terjadi pada

klien yang berbaring lebih dari 8 jam. Ambulasi sederhana dapat

dilakukan dengan :

Fleksi dan ekstensi pada telapak kaki

Page 3: Konsep fisiologi Nifas

3

1) Rotasikan terhadap kaki

2) Fleksi dan ekstensi pada kaki

3) Tekan lutut diatas tempat tidur

b. Homan’s sign

Trombus dikatakan positif apabila homan’s sign adanya rasa nyeri, pada

saat kaki dilakukan dorso fleksi dan kemerahan, kaki dapat dinaikan

diatas bantal kagel exercite adalah untuk mengencangkan atau

menguatkan otot vagina dengan menguatkan otot-otot pelvis seorang

wanita dapat mencegah mengurangi kejadian kehilangan urine.

Tehniknya adalah seperti menahan perut, mengencangkan otot-otot

sekitar vagina dan bagian atas, tatakan otot dapat naik turun dapat juga

menahan BAK.

Senam nifas :

1) Pernafasan perut dengan berbaring dengan 2 kaki di tekuk, tarik

nafas melalui hidung dan perut dikencangkan buang nafas dengan

perut kendur

2) Baring dengan mengkontraksikan perut dan daerah bokong dalam

beberapa detik

3) Dagu di angkat kearah dada dengan menjaga bahu tetap diatas

tahan dalam beberapa detik kemudian kembali keawal lagi

4) Sit up

5) Angkat daerah pangkal paha dari perlaha-lahan di letakkan kembali

kelantai.

6) Peregangan dada angkat keluar tangan, atas dada tangan kiri di

tekuk di tekan oleh tangan kanan dan dilakukan bergantian selama

3 detik.

Page 4: Konsep fisiologi Nifas

4

7) Putar lutut secara bersama-sama putar secara perlahan samapai

mencapai lantai.

(Novita, VT., R. 2001 : 65-68)

6. Proses Keperawatan

Pengkajian secara teoritis

a. Tanda-tanda vital

Tekanan darah cenderung menurun merupakan tanda kehilangan banyak

darah tekanan darah yang meningkat dapat disertai edema proteinuria,

sakit kepala dan penglihataan kabur.

b. Suhu

Pengukuran suhu dilakukan untuk mengetahui status dehidrasi (ringan-

berat) karena proses melahirkan selama 24 jam.

c. Nadi

Jika terjadi perdarahan maka nadi mulai cepat dan lemah.

d. Pernafasan

Jarang terjadi penurunan, apabila terjadi kenaikan, curigai adanya

perdarahan uterus.

e. Uterus

Pengeluaran plasenta dan vetus, maka uterus terjadi perubahan secara

drastis kembali keadaan nonpregnant .

f. Endometrium

Pada tahap involusi miometrium menekan pembuluh darah yang

memulai desidua dan perlekatan plasenta menimbulkan terjadinya

hemostatis (penghentian perdarahan).

g. Lokia

Ada 3 tahap pengeluaran lokia yang dimulai dari lokia rubra, serosa dan

lokia alba.

Page 5: Konsep fisiologi Nifas

5

h. Perianal healing

(luka episiotomi harus dikaji dengan tanda-tanda REEDA )

R: Redness

E: Edema

E:Ecchymosis

D: Discharge

A: Approximation

i. Bladder

1) Kaji destensi bladder sehingga menyebabkan perubahan posisi dari

uterus atau diatas umbilikus

2) Bladder distensi akan terlihat menonjol mengelilingi supra pubic

3) Kesulitan berkemih sering ditemi karena efek dari persalinan: edema,

trauma dan lain-lain

j. Vagina

Terjadi edema akbat episiotomi ataupun tidak. Pada keadaan post

partum, mengalami perubahan menjadi atropi atau rapuh pada minggu

ketiga –keempat akibat dari peningkatan hormon estrogen. Klien yang

tidak menyusui akan mengalami perbaikan pada 6-10 minggu setelah

melahirkan karena estrogen kembali menjadi normal. Kadar estrogen

yang menurun pada masa periode laktasi akan menimbulkan gejala

atropi vagina, seperti penurunan lubrikasi vagina dan penurunan respon

seksual.

(Novita, VT., R. 2001 : 61-65)

Page 6: Konsep fisiologi Nifas

6

5. Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan post partum menurut (Doenges, M., E. 2001: 399-400)

antara lain :

a. Pengkajian

1) Sirkulasi

Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 ml.

2) Integritas ego

Dapat menunjukan labilitas emosional, dari kegembiraan, sampai

ketakutan, marah sampai menarik diri. Klien atau pasangan dapat

memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam pengalaman

kelahiran. Mungkin mengekspresikan ketidakmampuan untuk

menghadapi situasi baru.

3) Eliminasi

Kateter mungkin terpasang; urine jernih pucat. Bising usus samar, tidak

ada, atau jelas

4) Makanan/cairan

Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal.

5) Neurosensori

Kerusakan gerakan dan sensasi dibawah tingkat anestesia spinal

epidural

6) Nyeri/ketidaknyamanan

Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber, mis,

trauma bedah insisi, nyeri penyerta, distensi kandung kemih/abdomen,

efek-efek anestesia.

7) Pernafasan

Bunyi paru jelas dan vesikuler.

Page 7: Konsep fisiologi Nifas

7

8) Keamanan

Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda atau kering dan utuh.

Jalur parenatal, bila digunakan, paten, dan sisi bebas eritema, bengkak,

dan nyeri tekan

9) Seksualitas

Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus

Aliran lokhia sedang dan bebas bekuan berlebihan/banyak.

b. Diagnosa keperawatan

1) Nyeri b.d trauma pembedahan

Tujuan :

Mengungkapkan berkrangnya nyeri, klien tampak rileks, mampu tidur

Intervensi :

a) Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan

b) Berikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab

ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat

c) Evaluasi tekanan darah dan nadi

d) Anjurkan ambulasi dini

e) Kolaborasi dalam pemberian terapi analgesik

2) Resiko tinggi terhadap infeksi b.d trauma jaringan

Tujuan: bebas dari infeksi, tidak demam,

Intervensi :

a) Anjurkan dan gunakan teknik mencuci tangan dengan cermat dan

pembuangan pengalas kotoran.

b) Tinjau ulang kondisi / factor resiko yang ada sebelumnya

c) Kaji status nutrisi klien

d) Catat Hb dan Ht selama prosedur pembedahan

Page 8: Konsep fisiologi Nifas

8

e) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antibiotik sesuai

indikasi

3) Ansietas b.d krisis stuasi

Tujuan : klien terlihat rileks

Intervensi :

a) Kaji respon psikologis pada kejadian dan ketersediaan system

pendukung

b) Tetap bersama klien dan tetap tenang

c) Anjurkan klien mengungkapkan perasaan

d) Dukung kembali mekanisme koping yang diekspresikan

e) Diskusikan pengalaman atau harapan kehamilan anak pada masa

lalu

4) Harga diri rendah b.d kegagalan dalam peristiwa kehidupan

Tujuan : mengidentifikasi dan mendiskusikan perasaan negatif,

mengungkapkan percaya diri pada dirinya dan pada kemampuannya

Intervensi :

a) Tentukan perasaan yang biasanya dari klien tentang diri sendiri

dan kehamilan

b) Anjurkan mengungkapkan perasaan

c) Anjurkan untuk bertanaya dan memberikan informasi

d) Berikan komunikasi ferbal dan pengkajian dengan intervensi

e) Identifikasi perasaan lain sebagai rujukan setelah melahirkan

5) Kurang pengetahuan diri b.d efek-efek ansietas

Tujuan : mendemonstrasikan tehnik-tehnik untuk kebutuhan

perawatan diri

Page 9: Konsep fisiologi Nifas

9

Intervensi :

a) Kaji psikologis klien

b) Tentukan tipe ansietas

c) Ubah posisi setiap 1-2 jam

d) Berikan bantuan sesuai dengan personal hygiene

6) Kurang pengetahuan mengenai prosedur pembedahan b.d kurangnay

mengenal informasi

Tujuan : mengungkapkan pemahaman tentang indikasi kelahiran

cesarea

Intervensi :

a) Kaji tingkat pengetahuan klien tentangprosedur pembedahan

b) Catat tingkat stress dan apakah prosedur direncanakan atau tidak

c) Berikan informasi akurat dengan istilah sederhana

d) Berikan penyuluhan pasca operasi

e) Diskusikan sensasi yang diantisipasi selama melahirkan dan periode

pemulihan