Konsep Dasar Jadi (1)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    1/7

    A. KONSEP DASAR

    a. DefinisiEpispadia adalah suatu kelainan bawaan berupa tidak adanya dinding

    uretra sebelah atas atau letak susunan dorsal pada meatus uretra. Sedangkan

    hypospadia adalah merupakan konginetal anomali yang manan uretra

    bermuara pada sisi bawah penis atau perineum.

    b. Etiologi

    penyebab yang jelas belum diketahui

    dapat dihubungkan dengan faktor genetik, lingkungan, atau pengaruh

    hormonal.

    c. Tanda dan gejala

    Jika berkemih, anak harus duduk.

    Pembukaan uretra di lokasi selain ujung penis.

    Penis tampak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan

    penis.

    Penis melengkung ke bawah

    Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah atau di

    dasar penis.

    Semprotan air seni yang keluar abnormal.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    2/7

    d. Paofisiologi- Hypospadia dan epispadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembangan

    uretra dalam uretro.

    - Paling umum pada Hypospadia adalah lubang uretra bermuara padatempat frenum, sedangkan frenumnya tidak terbentuk, tempat normalnya

    meatus urinarius ditandai pada glans penis sebagai celah buntu.

    - Hypospadia diman a lubang uretra terletakpada pembatasan penisdanskrotum, ini dapat berkaitandengan chordee konginetal.

    - Epispadia uretra disebelah ventral. Kelainan ini dapat meliputi leherkandung kemih (Epispadia Total) atau hanya uretra (Epispadia Parsial).

    - Epispadia dimana lubang uretra terdapat pada permukaan dorsum penis,dan tampak sebagai celah atau alur tanpa tutup.

    - Epispadia parsialis dimana muara uretra terdapat disebelah atas dandibelakang glans penis, permukaan dorsal penis biasanya bertakik sampai

    ujungnya, tetapi lubang uretra dapat berakhir pada corona atau disebelah

    proksimalnya.

    - Extropy kandung kemih merupakan hasil dari kegagalan dinding,abdominal untuk membentuk bagian bawah umbilikus atau atau dibagian

    simpisis pubis dan struktur yang membatasi termasuk dinding Ventral

    pada kandung kemih (Uretra menyatu dengan dinding simpisis pubis).

    Sehingga saluran perkemihan bagian bawah akan terbuka dan tampak

    lubang uretra yang kemerahan melalui dinding abdomen.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    3/7

    e. Pemeriksaan penunjang

    Darah lengkap, urine lengkap

    Uretroskopi

    f. Penatalaksanaan- Pembedahan epispadia perbaikannya fokus pada rekonstruksi leher

    bladder.

    - Pemasangan kateter, tujuan pembedahan membuat normal fungsiperkemihan, unsi sexual, dan perbaikan untuk kosmetik pada penis.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    4/7

    B. KONSEP KEPERAWATANa. Pengkajian

    - Pemeriksaan genitalia- Palpasi abdomen untuk melihat distensi bladder atau pembesaran bvatu

    ginjal.

    - Kaji fungsi perkemihan.- Adanya lekukan pada ujung penis.- Melengkungnya penis kebawah dengan atau tanpa ereksi.- Terbukanya urethral pada ventral (Hypospadias atau dorsal) epispa-dias)- Pengkajian setelah pembedahan ; pembengkakan penis, pendarahan, dys-

    uria, drainage.

    b. Diagnosa keperawatan1. Risiko infeksi b.d pemasangan kateter2. Nyeri b.d pembedahan3. Kecemasan orang tua b.d prosedur pembedahan.4. Risiko injury b.d pemasangan kateter atau pengangkatan kateter.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    5/7

    c. Rencana KeperawatanDx 1 : Risiko infeksi b.d pemasangan kateter

    Tujuan : anak akan bebas dari infeksi dengan ditandai analisa urine normal,

    dan temperatur tubuh dibawah 37,80C.

    Rencana Tindakan :

    - Pemberian air minum yang adekuat- Monitor intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)- Kaji gaya gravitasi urine atau berat jenis urine.- Monitor TTV , kaji urine, drainage, purulen, bau, warna,.- Gunakan teknik aseptik untuk perwatan kateter.- Pemberian antibiotik sesuai program.

    Dx 2 : Nyeri b.d pembedahan

    Tujuan : anak akan merasa nyaman yang ditandai dengan tidak ada tangisan,

    kegelisahan, dan tidak ada ekspresi nyeri.

    Rencana Tindakan :

    - Pemberian analgetik sesuai program.- Perhatikan setiap saat yaitu posisi kateter tepat atau tidak.- Monitor adanya kink-kink (tekukan pada kateter) atau kemacetan.- Pengaturan posisi tidur anak sesuai kebutuhannya.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    6/7

    Dx 3 : Kecemasan orang tua b.d prosedur pembedahan.

    Tujuan : rasa cemas orang tua menurun yang ditandai dengan

    mengekspresikan perasaan tentang adanya kecacatan pada genetalia anak.

    Rencana Tindakan :

    - Kaji tingkat pemahaman orang tua.- Gunakan gambar-gambar atau boneka untuk menjelaskan prosedur

    pemasangan kateter menetap, mempertahankan kateter dan perawatan

    kateter, pengosongan kantong urine, keamanan kateter, monitor urine,

    warna dan kejernihan urine, dan perdarahan.

    - Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan ; efek samping dan sertawaktu pemberian.

    - Ajarkan untuk ekspresi perasaan dan perhatian tentang kelainan penis.- Ajarkan orang tua untuk partisipasi dalam perawatan sebelum dan

    sesudah operasi (Pre dan Post)

    Dx 4 : Risiko injury b.d pemasangan kateter atau pengangkatan kateter.

    Tujuan : anak akan bebas dari injury yang ditandai dengan pemasangan

    kateter tetap bertahan hingga dilepas oleh dokteratau perawat.

    Rencana Tindakan :

    - Pastikan kateter padsa anak terbalut dengan benar dan tidak lepas.- Gunakan restrain atau pengaman yang tepat pada saat anak tidur atau

    gelisah.

    - Hindari alat-alat tenun atau yang lainnya yang dapat menkontaminasikateter dan penis.

  • 7/29/2019 Konsep Dasar Jadi (1)

    7/7

    Daftar Pustaka

    Suriadi & Rita, asuhan keperawatn pada anak, Jakarta : CV SAGUNG SETO, 2010.