93
EFEKTIVITAS INSTRUKSI WALIKOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DALAM PENGHIMPUNAN ZAKAT PROFESI DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA BEKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: ZAIMA LATIFAH NIM : 1113046000043 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

  • Upload
    doandan

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

EFEKTIVITAS INSTRUKSI WALIKOTA BEKASI NOMOR 01 TAHUN

2010 TENTANG ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DALAM

PENGHIMPUNAN ZAKAT PROFESI DI BADAN AMIL ZAKAT

NASIONAL KOTA BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

ZAIMA LATIFAH

NIM : 1113046000043

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a
Page 3: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a
Page 4: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a
Page 5: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Zaima Latifah

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 14 Oktober 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Bintara 14 RT 02/ RW. 09 No.01. Kelurahan

Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi

Status : Belum Menikah

Telepon : (021) 88962927

Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN BINTARA II (2000 – 2006)

2. MTS. TAPAK SUNAN (2006 - 2009)

3. MA. TAPAK SUNAN (2009 - 2012)

4. S1 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA (2013 - 2017)

C. PENGALAMAN ORANISASI

1. OSIS MTS. Tapak Sunan (2006 – 2007)

2. OSIS MA. Tapak Sunan (2008 – 2009)

3. Organisasi Santri Tapak Sunan (OSTS) (2008 – 2011)

4. HMPS Muamalat ( 2014 – 2015)

5. LISENSI UIN Jakarta ( 2015 – 2016)

Page 6: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

ABSTRACT

Zaima Latifah, NIM: 1113046000043, Effectiveness of Mayor Instruction Number 01

Year 2010 About Zakat, Infaq and Shadaqah In Zakat Collection Professional at BAZNAS

Kota Bekasi, Muamalat Program (Sharia Economics), ZISWAF Management Concentration,

Faculty of Economics and Business, Syarif State Islamic University Hidayatullah Jakarta,

1439 H / 2017 M. This research is to analyze the effectiveness after the instruction of Mayor

Number 01 Year 2010 About Zakat, Infaq and Shadaqah In Collection of Zakat Profession at

BAZNAS Bekasi City, which aims to know the supporting and inhibiting factors in

accumulating zakat funds profession in BAZNAS Kota Bekasi, to know the level of

effectiveness of Mayor Instruction in the accumulation of zakat funding profession, as well as

provide solutions to overcome the constraints of accumulation and charity profession in

BAZNAS Kota Bekasi. This research uses qualitative approach with descriptive method type,

that is problem method which guide researcher to explore and or photographing situation

which will be thoroughly comprehensively and deeply. Data collection techniques by way of

field research / survey, while the tools used to collect data are observation, interview,

documentation and questionnaire. Data analysis used is data analysis that is qualitative and

quantitative, quantitative analysis by making percentage to look for conclusion by using

tabulation of frequency distribution. The result of the research shows first, the accumulation

of zakat fund of civil servant profession obtained from 31 districts and 12 districts of Bekasi

city government from 2007 until now is quite effective because almost every year the

accumulation of zakat fund of profession has increased after the issuance of Mayor

Instruction Number 01 Year 2010 About Zakat, Infaq and Shadaqah. Secondly, the

effectiveness of Mayor Instruction Number 01 Year 2010 About Zakat, Infaq and Shadaqah

are said to be quite effective, based on the number of frequencies that always answer very

effectively based on the number of more dominant frequencies answered very effectively and

effectively. Frequency to be very effective at 27, 75%, effective at 60%, not effective at 8.00%

and very ineffective at 0.75% from 50 respondents.

Keywords: effectiveness, Mayor Instrument Number 01 Year 2010 About Zakat, Infaq and

Shadaqah, BAZNAS Kota Bekasi.

Advisor: Kushardanta Susilabudi, SE.MM

Page 7: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

ABSTRAK

Zaima Latifah, NIM : 1113046000043, Efektivitas Instruksi WalikotaNomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah Dalam PenghimpunanZakat Profesi di BAZNAS Kota Bekasi, Program Studi Muamalat (EkonomiSyariah), Konsentrasi Manajemen ZISWAF, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/2017 M. Penelitianini untuk menganalisis kefektivitasan setelah adanya instruksi Walikota Nomor 01Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah Dalam Penghimpunan ZakatProfesi di BAZNAS Kota Bekasi, yang bertujuan untuk mengetahui faktorpendukung dan penghambat dalam penghimpunan dana zakat profesi di BAZNASKota Bekasi , untuk mengetahui tingakat efektivitas Instruksi Walikota dalampenghimpunan dana zakat profesi, serta memberikan solusi untuk mengatasimengatasi kendala-kendala penghimpunan dan zakat profesi di BAZNAS KotaBekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metodedeskriptif, yaitu metode masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasidan atau memotret situasi yang akan diteliti secara menyeluruh luas danmendalam. Teknik Pengumpulan Data dengan cara, penelitian lapangan/survey,sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi,wawancara, dokumentasi dan angket. Analisis datayang dipergunakan adalahanalisis data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, analisis kuantitatif denganmembuat persentase untuk mencari kesimpulan dengan menggunkan tabulasidistribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan pertama, penghimpunan danazakat profesi PNS yang diperoleh dari 31 dinas dan 12 kecamatan pemerintahKota Bekasi dari tahun 2007 hingga saat ini cukup efektif karena hampir setiaptahunnya penghimpunan dana zakat profesi mengalami peningkatan setelahkeluarnya Instruksi Walikota Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq danShadaqah. Kedua, kefektivitasan Instruksi Walikota Nomor 01 Tahun 2010Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah dikatakan cukup efektif, berdasarkanbanyaknya frekuensi yang selalu menjawab sangat efektif berdasarkan banyaknyafrekuensi yang lebih dominan menjawab sangat efektif dan efektif. Frekuensiuntuk sangat efektif sebesar 27, 75%, efektif sebesar 60%, tidak efektif sebesar8,00 % serta sangat tidak efektif sebesar 0,75 % dari 50 responden.

Kata Kunci : efektivitas, Instrusi Walikota Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat,Infaq dan Shadaqah, BAZNAS Kota Bekasi.

Pembimbing : Kushardanta Susilabudi, SE.MM

Page 8: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, yang selalu memberikan nikmat dan hidayah tiada henti sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E), dengan judul “Efektivitas

Instruksi Walikota No. 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infak dan

Sedekah dalam Penghimpunan Zakat Profesi di Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bekasi”. pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Salawat beriring salam tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya dan

semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua,

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, memberikan bimbingan dan dukungan baik secara langsung

muapun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini yang tidak akan

mendekati kesempurnaan tanpa bantuannya. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah beserta jajaran Wakil Dekan.

2. Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah beserta jajaran Wakil Dekan.

Page 9: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

viii

3. AM Hasan Ali, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat (Hukum

Ekonomi Syariah), dan Dr. Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris

Program Studi Muamalat (Hukum Ekonomi Syariah).

4. Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan Ir. Rr. Tini Anggreini, M.si selaku Sekretaris Program

Studi Ekonomi Syariah.

5. Kushardanta Susilabudi, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan semangat kepada

penulis.

6. Dr. Euis Amalia, MA selaku Dosen Penasehat Akademik Konsentrasi

Manajemen Zakat dan Wakaf (ZISWAF) atas saran terhadap penulisan

skripsi.

7. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum akan ilmu dan motivasi

belajar selama penulis berkuliah di Fakultas Syariah dan Hukum.

8. Tim Task Force Passing Out Program Studi Muamalat (Ekonomi

Islam) yang telah mengarahkan penulis dalam menyelesaikan gelar

Sarjana Ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi yang

telah memberikan izin penulis serta bersedia meluangkan waktu dan

memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak dan Mama adalah orang yang paling berjasa untuk itu penulis

mengungkapkan ribuan terima kasih atas semua yang telah kalian

Page 10: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

ix

berikan, dukungan yang tak pernah berhenti serta doa yang tak pernah

putus, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih atas segalanya.

11. Syarifatul Jannah, Asma Karimah, Liza Fatmawati dan Risalatul

Muawanah terima kasih banyak telah menemani dan memberikan

semangat tanpa henti selama ini.

12. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu,

terima kasih atas motivasi, dukungan dan semangatnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada Allah jualah penulis memanjatkan doa serta rasa

syukur yang telah membuat satu persatu impian penulis dapat terwujud.

Penulis menyadari dengan berbagai keterbatasn penulis baik dalam penyajian

laporan, bentuk tulisan maupun isi dari skripsi ini. Penulis mengharapkan

kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan untuk penyempurnaan skripsi

ini.

Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullaji Wabarakatuh

Bekasi, 01 Oktober 2017

Penulis

Page 11: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................iv

ABSTRACT ...................................................................................................v

ABSTRAK ...................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................vii

DAFTAR ISI ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL ........................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1

B. Batasan Dan Rumusan Masalah.........................................................4

C. Tujuan Penelitian...............................................................................5

D. Manfaat Penelitian.............................................................................5

E. Kerangka Teori..................................................................................6

F. Metode Penelitian..............................................................................7

G. Teknik Penulisan Skripsi ...................................................................10

H. Studi Terdahulu .................................................................................10

I. Sistematika Penulisan ........................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Efektivitas ............................................................................16

1. Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli ....................................16

2. Indikator Efektivitas ....................................................................17

3. Faktor-faktor Efektivitas ..............................................................19

B. Konsep Zakat Profesi.........................................................................19

1. Pengertian Zakat Profesi ..............................................................19

2. Landasan Hukum Wajib Zakat Profesi .........................................20

Page 12: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

xi

3. Kewajiban Zakat Profesi ..............................................................23

4. Penghitungan Zakat Profesi ........................................................25

5. Tujuan dan Hikmah Zakat Profesi................................................28

C. Instruksi Walikota .............................................................................31

D. Pengertian Pegawai Negeri Sipil........................................................32

BAB III GAMBARAN UMUM BAZNAS Kota Bekasi

A. Sejarah Berdirinya BAZNAS Kota Bekasi.........................................34

B. Landasan Hukum BAZNAS Kota Bekasi ..........................................36

C. Visi dan Musu BAZNAS Kota Bekasi ...............................................36

D. Tujuan dan Fungsi BAZNAS Kota Bekasi.........................................38

E. Program BAZNAS Kota Bekasi ........................................................39

BAB IV Hasil Penelitian

A. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penghimpunan Dana

Zakat Profesi PNS .............................................................................42

B. Analisis Efektivitas Penghimpunan Dana Zakat Profesi Oleh PNS Setelah

dikeluarkannya Instruksi Walikota Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah 43

1. Analisis Deskriptif Identitas Responden ......................................44

2. Analisis Depkripsi Hasil Penelitian .............................................45

3. Solusi Untuk Mengatasi Kendala-Kendala Penghimpunan Zakat Profesi

di BAZNAS Kota Bekasi .............................................................61

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ......................................................................................63

B. Saran .................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................68

LAMPIRAN

Page 13: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah PNS Kota Bekasi .......................................3

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........................................46

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ........................................................47

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................48

Tabel 4.4 Pembentukan BAZ di Kota Bekasi.................................................50

Tabel 4.5 Sosialisasi Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota No. 01 tahun

2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.. ....................................................51

Tabel 4.6 Keefektifan Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota No. 01 tahun

2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam memotivasi PNS membayar zakat

profesi ..........................................................................................................52

Tabel 4.7 Kepatuhan PNS Kota Bekasi dalam mematuhi Instruksi Walikota No. 01

Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah ...........................................52

Tabel 4.8 Penyaluran zakat melalui lembaga atau menyalurkan sendiri kepada

mustahik .......................................................................................................53

Tabel 4.9 Peran Pemerintah ..........................................................................54

Tabel 4.10 Perkembangan BAZ Kota Bekasi.................................................54

Tabel 4.11 Ekonomis ....................................................................................55

Tabel 4.12 Hasil Tabulasi Distribusi Frekuensi .............................................56

Page 14: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

xiii

Tabel 4.13 Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi PNS ................................57

Tabel 4.14 Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Tingkat Dinas 20016.......59

Tabel 4.15 Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Tingkat Kecamatan .........60

Page 15: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................43

Gambar 4.2 Diagram Responden Berdasarkan Usia.......................................44

Gambar 4.3 Diagram Banyaknya Responden Berdasarkan Pendidikan .........45

Gambar 4.4 Penerimaan BAZNAS Kota Bekasi 2007-2016 ..........................55

Page 16: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zakat adalah suatu kewajiban bagi Umat Islam yang telah ditetapkan

dalam Al-Qur’an, sunah nabi, dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (al-zakat) dalam

al-Qur’an secara gamblang telah disebutkan dan dirangkaikan dengan kata shalat

(al-shalat) sebanyak 72 kali, menurut hitungan Ali Yafie. Hal ini dapat

diinterprestasikan bahwa penunaian zakat memiliki urgensi yang sebanding

dengan pendirian sholat.2

Zakat merupakan ajaran yang melandasi bertumbuh kembangnya sebuah

kekuatan sosial ekonomi Umat Islam. Seperti empat rukun islam yang lain, ajaran

zakat menyimpan beberapa dimensi yang komplek meliputi nilai kemanusiaan

dan keutuhan serta ukhrawi-duniawi. Nilai-nilai tersebut merupakan landasan

pengembangan kehidupan kemasyarakatan yang komprehensif. Bila semua

dimensi yang terkandung dalam ajaran zakat ini dapat diaktualisasikan, maka

zakat akan menjadi sumber kekuatan yang sangat besar bagi pembangunan umat

menuju kebangkitan kembali peradaban islam.3

Namun kesadaran akan pentingnya berzakat belum mendapatkan posisi

yang seimbang. Banyak orang yang rajin mendirikan sholat namun belum

diimbangin dengan kesadaran berzakat. Bila dilihat lebih jauh, perhatian kepada

zakat lebih rendah dibandingkan dengan perhatian pada ibadah lain. Sebagian

umat islam lebih tergerak untuk mejalankan rukun pribadi,4 padahal menurut Beik

1 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter danKeuangan Syariah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.1

2 Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, (Malang : UIN Malang Press, 2007),h.2

3Safwan Idris, Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat PendekatanTransformatif, (Jakarta : Citra Putra Bangsa, 1997), h.64.

4 BAZIS DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS ProvinsiDKI Jakarta, (Jakarta, BAZIS DKI Jakarta : 2006), h.5

Page 17: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

2

dalam konteks yang lebih makro, islam menawarkan konsep zakat, infak dan

sedekah ini diyakini akan memiliki dampak yang sangat luar biasa. Bahkan di

Barat sendiri, telah muncul dalam beberapa tahun belakangan ini, sebuah konsep

yang mendorong berkembangnya sharing economy atau gift economy, di mana

perekonomian harus dilandasi oleh semangat berbagi dan memberi. Yochai

Benkler, seorang profesor pada sekolah hukum Universitas Yale AS, menyatakan

bahwa konsep sharing atau berbagi, merupakan sebuah modal yang sangat penting

untuk memacu dan meningkatkan produksi dalam ekonomi. Ia bahkan

menyatakan bahwa perusahaan yang mengembangkan konsep berbagi dalam

interaksi antar komponen di dalamnya, akan menjadi lebih efisien dibandingkan

dengan perusahaan yang tidak mau menerapkannya. Sebagai contoh, motivasi

karyawan perusahaan yang mendapat bonus akan jauh lebih baik bila

dibandingkan dengan karyawan yang tidak pernah mendapatkannya.5

Di Indonesia sistem pengelolaan zakat sudah diatur dengan regulasi zakat

pertama yaitu Surat Edaran Kementrian Agama No.A/VII/17367 Tahun 1951

yang menyatakan bahwa negara tidak mencampuri urusan pemungutan dan

pembagian zakat, tetapi hanya melakukan pengawasan, selanjutnya dalam Surat

Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 29 dan 47 Tahun 1991 Tentang Pembinaan Badan Amil Zakat,

Infaq dan Sedekah, kemudian diikuti dengan Instruksi Menteri Agama No.5

Tahun 1991 Tentang Pembinaan Teknis Badan Amil Zakat, Infaq dan Sedekah.

Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 yang sudah direvisi dalam

UU No. 23 Tahun 2011 dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 581

Tahun 1999 Tentang pelaksanaan Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat dan

Keputusan Direktur Jendral Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D-291 tahun

2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Dalam UU No. 23 Tahun 2011

bagian ketiga dijelaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pada

tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk Badan Amil Zakat Nasional

5 Irfan Syauqi Beik,”Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan Studi KasusDompet Dhuafa Republika”, Pemikiran dan Gagasan II, (2009):h.2.

Page 18: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

3

(BAZNAS) provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, dan dalam membantu tugas

BAZNAS maka masyarakat dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Dengan hadirnya undang-undang diharapkan peran BAZNAS dan juga LAZ dapat

amanah dan profesional sehingga nantinya dapat mendorong kesadaran

masyarakat untuk melaksanakan kewajibannya.

Kota Bekasi merupakan daerah strategis dalam pengembangan sosal

ekonomi serta sosial keagamaan dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Data

statistik menunjukan jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2.663.011 jiwa

terdiri dari 78.881 jiwa penduduk miskin.6 Menurut Ishaq, salah satu penyebab

kegagalan lembaga-lembaga pembangunan internasional dan pemerintah negara-

negara berkembang dalam mengurangi angka kemiskinan adalah karena

diabaikannya instrumen-instrumen pembangunan yang sesuai dengan agama,

keyakinan dan budaya masyarakat setempat.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah PNS Kota Bekasi

TAHUN

2012 2013 2014 2015

13.123 PNS 12.731 PNS 12.741 PNS 12.934 PNS

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bekasi

Peraturan mengenai zakat di Kota Bekasi sebenarnya sudah diatur dalam

Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Zakat, yang kemudian disusul dengan Peraturan Walikota Nomor

(Perwal) Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2008, barulah kemudian keluar Instruksi Walikota

No 1 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah. Dalam hal tersebut

Walikota menginstruksikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beragama

6 Dinsos Catat Jumlah Warga Miskin di Kota Bekasi Capai 26.708 KK,gobekasi.pojoksatu.id, 06 Agustus 2017, http://gobekasi.pojoksatu.id/2017/04/19/dinsos catat-jumlah-warga-miskin-di-kota-bekasi-capai-26-708-kk/

Page 19: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

4

Islam di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi yang berpenghasilan dari gaji/honor

dan atau penghasilan lainnya minimal Rp. 1.600.000,- (satu juta enam ratus ribu

rupiah) tiap bulan diwajibkan, yang disetorkan kepada UPZ (Unit Pengumpulan

Zakat) di masing-masing dinas terkait dan disetorkan ke BAZDA Kota Bekasi.

BAZNAS Kota Bekasi pun mengeluarkan surat himbauan untuk setiap Dinas

yang ada di Kota Bekasi agar membentuk UPZ untuk memudahkan para pegawai

negeri sipil (PNS) melaksanakan kewajiban membayar zakat.

Zakat profesi yang didapat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bekasi

langsung dipotong dari gaji, walaupun begitu masih banyak pihak yang

menyatakan keberatan dengan kebijakan tersebut, selain itu ada juga dari mereka

yang lebih memilih untuk menyalurkan zakatnya langsung kepada yang berhak

menerimanya. UU Nomor 23 Tahun 2011 sudah mengatur mengenai Pengelolaan

Zakat tetapi permasalahan mengenai zakat tidak bisa terlepas dari kesadaran

masyarakat.

Dari kasus di atas penulis ingin memaparkan dan meneliti mengenai

efektifitas Instruksi Walikota No. 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infak dan

Sedekah dalam Penghimpunan Zakat Profesi di BAZNAS Kota Bekasi.

Untuk itu kiranya penulis tertarik menyusun skripsi dengan judul

“Efektifitas Instruksi Walikota Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infak

dan Sedekah dalam Penghimpunan Zakat Profesi di Badan Amil Zakat

Nasional Kota Bekasi”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penyusun paparkan diatas

supaya lebih fokus dan tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pembahasan,

maka penyusun membatasi permasalahan mengenai efektivitas instruksi

Walikota Bekasi No. 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah

dalam penghimpunan dana zakat profesi di BAZNAS Kota Bekasi.

Page 20: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

5

Perumusan masalah merupakan langkah yang penting dalam penelitian

ilmiah. Adapun pokok masalah yang dapat diidentifikasikan agar

mempermudah dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat efektivitas penghimpunan dana zakat profesi

oleh PNS setelah keluarnya instruksi Walikota Nomor 01 Tahun

2010 tentang zakat, infak dan sedekah ?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penghimpunan dana

zakat profesi PNS di BAZNAS Kota Bekasi ?

3. Bagimana solusi menghadapi kendala-kendala penghimpunana

dana zakat profesi di BAZNAS Kota Bekasi ?

C. Tujuan Penelitian

Beradasarkan latar belakang dan perumusan permasalah yang sudah

dijelaskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

Instruksi Walikota mengenai zakat profesi di Kota Bekasi

2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penghimpunan dana zakat

profesi setelah dikeluarkannya instruksi Walikota mengenai zakat

profesi bagi PNS di BAZNAS Kota Bekasi

3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala-kenadal dalam

penghimpunan dana zakat profesi di BAZNAS Kota Bekasi.

Page 21: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

6

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.Akademisi :

Menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan memberikan

informasi yang berharga mengeani efektivitas instruksi walikoya tentang

zakat, infak dan sedekah dalam pengumpulan dana zakat profesi di

BAZNAS Kota Bekasi.

2.Praktisi :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif dan

informasi bagi semua pihak khususnya BAZNAS Kota Bekasi dalam

meningkatkan penghimpunan dan pengelolaan dana zakat agar penerimaan

dana zakat, infaq dan sedekah bisa maksimal dan dapat mengurangi jumlah

kemiskinan yang ada di Kota Bekasi.

3.Masyarakat :

Menambah pengetahuan masyarakat dan Memberikan informasi

sekaligus sebagai bentuk sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran

masyarakat mengenai kewajiban melaksanakan zakat profesi.

Harapan utama penulis dengan adanya penulisan ini, dapat

memperkaya wawasan dan wacana dalam ekonomu Islam pada umumnya

dan khususnya memperoleh bukti terhadapad masalah yang diteliti serta

memperoleh pengetahuan tentang efektivita instruksi walikota terhadap

pengumpulan zakat profesi di BAZNAS Kota Bekasi.

E. Kerangka Teori

Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan skripsi, maka

penulis perlu mejelaskan beberapa istilah yang terkait dengan judul skripsi

ini, diantaranya tentang efektivitas dan zakat profesi.

Page 22: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

7

Efektivitas berasal dari kata “efek” yang berarti akibat atau

pengaruh, kata efektif berarti adanya pengaruh, adanya akibat dari sesuatu,

jadi efektivitas mengandung arti keberpengaruhan/keberhasilan setelah

melakukan sesuatu.7

Zakat dari segi bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

(keberkahan), al-namaa’ pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharatu

kesucian, dan ash-salahu ‘keberesan.8 Sedangkan pengertian zakat

menurut UU Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2011 adalah “Harta

yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam”.

Pengertian zakat profesi menurut Yusuf Al-Qardhawi adalah zakat

yang dikenakan kepada penghasilan para pekerja karena profesinya baik

itu dilakukan sendirian maupun bersama dengan pihak/lembaga lain yang

mana mendatangkan penghasilan (honorarium) yang memenuhi nishab. 9

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari :

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis metode deskriptif, yaitu metode masalah yang memandu

peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti

secara luas dan mendalam.10 Teknik pengumpulan data dengan cara

penelitian lapangan/survey, sedangkan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah :

7 Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai Pustaka, 1989), h. 280

8 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta : Gema Insani, 2008),h.7

9 Didin Hafidhuddin, Panduan Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, (Jakarta : Gema Insani1998), h.103

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : CV.Alfaveta, 2009), Cet ke-8, h.205

Page 23: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

8

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuisioner, menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak

terlalu besar. 11

b. Wawancara

Wawancara dalam hal ini adalah teknik tanya jawab secara lisan yang

diarahkan pada masalah tertentu untuk mendapatkan informasi yang

lengkap tanpa adanya unsur paksaan kepada infroman yang mengetahui

dan mengurus langsung BAZNAS Kota Bekasi.

c. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan informasi berupa data, hasil wawancara, foto

kegiatan, dan lain-lain.

d. Kuisioner (Angket)

Angket (Kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.12 Angket disini diberikan

kepada PNS di Kota Bekasi yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan

instruksi Walikota No.01 Tahun 2010 tentang zakat, infaq dan sedekah.

2. Tempat Penelitian

11 Sugiono, metode penelitiam kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung : CV. Alfabeta,2009), cetakan ke-8, h. 145

12 ibid, h. 142

Page 24: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

9

Adapun tempat penelitian ini adalah BAZNAS Kota Bekasi yang

bertempat di Jl. Jend Ahmad Yani No. 11, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Tlp : 021-88964877.

3. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, maupun

tulisan-tulisan yang didapat melalui internet kemudian diklarifikasikan

untuk dimasukan ke masing-masing variable dan kemudian di

interprestasikan. Begitu pula data yang diperoleh dari hasil lapangan maka

setiap point pertanyaan-pertanyaan dan jawaban dari wawancara

dimasukkan ke variable yang tepat untuk diinterprestasikan.

Oleh karena itu, analisis data yang dipergunakan adalah analisis

data yang berifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu suatu

bentuk analisis data dengan mengunakan tolak ukur (values) norma dan

kaedah tertentu dengan tidak menyadarkan pada angkaangka semata, tetapi

juga dari wawancara sebagai salah satu metode. Sementara Analisis

kuantitatif yakni analisis data yang akan dibuktikan dengan menggunakan

angka-angka terhadap variable tertentu,13 kemudian untuk membuat

presentase dari kesimpulan dengan menggunakan tabulasi distribusi

frekuensi, dengan menggunakan rumus :P = fn x 100 %P : Presentasi

F : Frekuensi

n : Jumlah responden

100 % : Angka Pembulatan

13 Ibid, h.205

Page 25: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

10

4. Sumber Data

Dalam penyususnan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber

data, yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari hasil

wawancara. Wawancara dapat langsung dipandang sebagai metode

pengumpulan data sepihak yang dikerjakan secara sistematis

berlandaskan pada tujuan penelitian.14 Wawancara dilakukan untuk

memperoleh data dengan tanya jawab yang dikerjakanberlandaskan

pada tujuan penelitian dengan mengguknakan panduan wawancara.15

Dengan penelitian langsung melalui pihak yang terkait dengan

pembahasan guna memperoleh data-data mengenai efektivitas instrulsi

walikota mengenai zakat profesi bagi PNS dalam penghimpunan zakat

profesi di BAZNAS Kota Bekasi.

b. Data Sekunder

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data atau informasi yang

diperoleh dari buku, jurnal, surat kabar, artikel atau data-data yang

dikeluarkan BAZNAS Kota Bekasi, selain itu data sekunder juga

diperoleh dari literatur-literatir kepustakaan lain yang berkaitan dengan

materi skripsi.

G. Teknik penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada “Pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”, yang merupakan sandaran dari

penulisan karya ilmiah mahasisiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

umumnya, khususnya mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.

14 Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Cet I. (Yogyakarta : Andi, 2004). H.19315 Moh. Nazir, Metodelogi Penelitian, Cet.I, (Bandung : Ghalia Indonesia, 2003), h.193.

Page 26: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

11

H. Review Studi Terdahulu

Dari hasil pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap

beberapa sumber kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang di bahas

dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa literatur atau beberapa

penelitian yang sudah dilakukan.

No Nama / Judul /

Tahun

Subtansi Perbedaan dengan

Penulis

1. Didin Hafidhuddin,

Analisis Efektivitas

Promosi Lembaga

Amil Zakat dalam

Penghimpunan Dana

Zakat Bagi

Kesejahteraan

Keluarga Dhuafa,

Jurnal Media, Gizi

dan Keluarga,

Tahun 2006

Penelitian ini membahas

mengenai efektivitas promosi

terhadap penghimpunan dana

zakat dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga

miskin dengan mengambil

studi kasus LAZ Dompet

Dhuafa Republika. Hasil dari

penelitian ini yaitu responden

percaya bahwa instrumen

zakat dapat digunakan

sebagai pengentas

kemiskinan dan pengelolaan

dana ZIS lebih baik

diserahkankan kepada

lembaga dibandingkan

individu. Promosi adalah hal

penting bagi LAZ untuk

menghimpun dan

mensosialisasikan zakat, dan

media promosi yang paling

berpengaruh dalam promosi

LAZ Dompet dhuafa adalah

Penelitian ini

membahas mengenai

efektivitas instruksi

Walikota Bekasi

dalam penghimpunan

dana zakat profesi di

BAZNAS Kota

Bekasi. Metode yang

digunakan yaitu

kualitatif deskriptif

dengan analisis data

kualitatif dan

kuantitatif, dengan

menggunakan tabulasi

distribusi frekuensi.

Page 27: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

12

melalui iklan.

2. Firda Nur Fadhilah,

Efektivitas Promosi

Melalui Radio

Terhadap Kepatuhan

Para Muzakki di

Surabaya, Jurnal

Ekonomi Syariah

Teori dan Terapan,

Volume II, No.7,

Tahun 2015

Penelitian ini membahas

tentang efektivitas promosi

melalui radio terhadap

kepatuhan muzakki

membayar zakat di Kota

Surabaya. Penelitian ini

menggunakan metode

kualitatif deskriptif. Hasil

dari peneliatian ini adalah

efektivitas promosi melalui

radio yang dilakukan oleh

lembaga zakat di Surabaya

dikatakan efektif. Efektivitas

tersebut diukur dengan tiga

indikator yaitu meningkatnya

pemahaman, frekuensi

pengamalan berzakat dan

jumlah zakat muzakki

setelah mendengarkan

promosi di radio. Promosi

yang dilakukan oleh Lembaga

Zakat di Surabaya tidak

hanya melalui radio,

melainkan juga melalui door

to door, buletin, majalah,

internet dan koran.

Penelitian ini

menganalisis

mengenai efektivitas

instruksi Walikota

Bekasi dalam

penghimpunan dana

zakat profesi di

BAZNAS Kota

Bekasi. Metode yang

digunakan yaitu

kualitatif deskriptif

dengan analisis data

kualitatif dan

kuantitatif, dengan

menggunakan tabulasi

distribusi frekuensi.

3. Milla Rahma

Fiqhyany dan Ari

Prasetyo, Pengaruh

Penelitian ini membahas

mengenai Pengaruh

Komunikasi Pemasaran yang

Skripsi ini

menganalisis

mengenai efektivitas

Page 28: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

13

Komunikasi

Pemasaran Terpadu

Terhadap Niat

Muzakki

Membanyar Dana

Zakat, Infaq, dan

Shadaqah Pada

Yayasan Nurul

Hayat Cabang

Tuban, Jurnal

Ekonomi Syariah

Teori dan Terapan,

Volume I, No.11,

Tahun 2014

terdiri dari periklanan,

hubungan masyarakat,

pemasaran langsung, dan

penjualan personal terhadap

niat muzakki membayar

dana zakat, infaq, shadaqah

Penelitian ini menggunakan

metode Pendekatan

Kuantitatif. Hasil dari

penelitian ini adalah

Periklanan, hubungan

masyarakat, pemasaran

langsung, dan penjualan

personal secara simultan

berpengaruh terhadap niat

muzakki membayar

dana zakat, infaq, shadaqah.

Dari keempat variabel

komunikasi pemasaran

terpadu, variabel hubungan

masyarakat merupakan

variabel yang dominan

mempengaruhi niat muzakki

membayar dana zakat, infaq,

shadaqah pada Yayasan

Nurul Hayat Cabang Tuban.

instruksi Walikota

Bekasi dalam

penghimpunan dana

zakat profesi di

BAZNAS Kota

Bekasi. . Metode yang

digunakan yaitu

kualitatif deskriptif

dengan analisis data

kualitatif dan

kuantitatif, dengan

menggunakan tabulasi

distribusi frekuensi.

4. Ahmad Zaki,

Efektivitas Iklan

Zakat Emang Ajib

Dompet Dhuafa

Republika Tahun

Skripsi ini menganalisis

tentang Efektivitas iklan pada

LAZ Dompet Dhuafa

Republika dalam

pengumpulan dana ZIS. Jenis

Skripsi ini

menganalisis

mengenai efektivitas

instruksi Walikota

Bekasi dalam

Page 29: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

14

1430 H dalam

Proses Fundrising”

Skripsi Mahasiswa

UIN Jakarta

Fakultas Syariah

dan Hukum, Tahun

2010

penelitian ini menggunakan

kualitatif deskripti. Hasil

yang didapat dari penelitian

ini adalah pengumpulan dana

pada LAZ Dompet dhuafa

Republika menggunakan

iklan dengan tema“Zakat

Emang Ajib” memberikan

kontribusi yang signifikah

dalam fundrising, sehingga

dapatdikatakan bahwa

program iklan tersebut

efektif. Selain itu tema “Zakat

Emang Ajib” merupakan

salah satu bentuk sosialisasi

Dompet Dhuafa terhadap

kewajiban berzakat.

penghimpunan dana

zakat profesi di

BAZNAS Kota

Bekasi. . Metode yang

digunakan yaitu

kualitatif deskriptif

dengan analisis data

kualitatif dan

kuantitatif, dengan

menggunakan tabulasi

distribusi frekuensi.

5. Hani Tahliani,

Efektivitas Surat

Edaran Bupati No

41/12/32/2/Kesra

Tahun 2006 Tentang

Pelaksanaan Zakat

Profesi PNS dalam

Pengumpulan Zakat

Profesi di BAZDA

Kabupaten

Tangerang, Skripsi

Mahasiswa UIN

Syarif Hidaayatullah

Jakarta 2014

Skripsi ini membahas

mengenai keefektivan surat

edaran bupati mengenai

pelaksanaan zakat profesi di

BAZDA Kabupaten

Tangerang. Metode yang

digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif. Hasil

dari penelitian ini

menunjukan bahwa

penghimpunan dana zakat

profesi PNS sampai sanat ini

dinilai cukup efektif dan

Skripsi ini

menganalisis

mengenai efektivitas

instruksi Walikota

Bekasi dalam

penghimpunan dana

zakat profesi di

BAZNAS Kota

Bekasi. .

Page 30: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

15

selalu mengalami

peningkatan.

Dari penelitian-penelitian diatas membahas tentang efektivitas media promosi

dan juga surat edaran bupati serta dampaknya bagi pengumpulan dana zakat.

Namun objek dalam penelitian tersebut berbeda-beda. Pada penelitian ini penulis

ingin meneliti mengenai efektivitas instruksi Walikota tentang zakat, infaq dan

shadaqah khususnya mengenai zakat profesi bagi PNS serta dampaknya dalam

penghimpunan dana zakat profesi.

I. Sistematika Penulisan

Laporan Tugas ini terdiri dari lima bab. Perincian setiap bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, studi terdahulu,

metodelogi kepenulisan serta sistematika kepenulisan.

BAB II : Landasan Teori

BAB ini menguraikan sejumlah konsep yang berkaitan dengan efektivitas,

meliputi pengertian, indikator mekanisme, perencanaan efektivitas, pembahasan

mengenai konsep zakat profesi, meliputi : pengertian zakat profesi, kewajiban

zakat profesi, penghitungan zakat profesi, serta hikamh dari zakat profesi,

pengertian dan fungsi Instruksi, pengertian PNS.

BAB III : Profil dan Gambaran Umum

Dalam BAB ini menjelaskan tentang gambaran umum Kota Bekasi dan juga

BAZNAS Kota Bekasi yang terdiri dari profil, sejarah, visi dan misi, serta

kegiatan promosi yang dilakukan BAZNAS Kota Bekasi.

Page 31: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

16

BAB IV : Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dari analisis efektivitas instruksi

walikota nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan shadaqah. Analisis

faktor pendukung dan penghambat dalam penghimpunan dana zakat, serta solusi

untuk mengatasi kendala penghimpunan dana zakat profesi di BAZNAS Kota

Bekasi.

BAB V : Penutup

Merupakan BAB terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari

pembahasan sebelumnya, serta saran-saran untuk BAZNAS Kota Bekasi dalam

penghimpunana dana zakat profesi. Berikutnya disebutkan daftar pustaka dan

lampiran-lampiran.

Page 32: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Tentang Efektivitas

Secara bahasa efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada

efeknya pengaruhnya, akibatnya, kesannya.1 Sedangkan dalam kamus populer

bahasa indonesia efektif berarti dapat membawa hasil. Pengertian lain dari

efektif adalah 1) ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) 2) manjur

atau mujarab 3) dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha atau

tindakan), mangkus 4) mulai berlaku (tentang undang-undang).2

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas bermakna menunjukan taraf pencapaian suatu tujuan, suatu

usaha dikatakan menjadi efektif jika usaha itu mencapai tujuan. Secara

ideal efektivitas dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti,

misalnya X 60% efektif dalam pencapaian tujuan Y.3 Sedangkan menurut

Sarwoto Efektivitas diistilahkan dengan “berhasil guna” yaitu pelayanan

yang baik corak dan mutunya benar-benar sesuai kebutuhan dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Pengertian lain dari efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang

mengarahkan melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu

memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan.

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 2003), Edisi III, h.311.

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : BalaiPustaka, 2005), Cet. Ke-3,Edisi III, h. 284.

3 Hasan Sadili, Ensiklopedia Bahasa Indonesia, (Jakarta : Ichtiar Baru- Van Hoeve), Jilid2,h.833

Page 33: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

18

Dari beberapa pendapat para ahi di atas dapat disimpulkan bahwa

suatu pekerjaandapat dilaksanakan secara tepat, efektif. Efesien

apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan

yang telah direncanakan. Dan efektivitas dalam penelitian ini adalah

pencapaian hasil pendapatan zakat profesi yang terkumpul di

BAZNAS Kota Bekasi dengan memperhatikan berbagai macam

peraturan baik dari agama maupun pemerintah.

1. Indikator Efektivitas

Dalam buku Sujadi F.X disebutkan bahwa untuk mencapai

efektivitas dan efesiensi kerja haruslah dipenuhi syarat- syarat ataupun

unsur-unsur sebagai berikut :

a. Berhasil guna, yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan

waktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian

efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan, waktu, ruangan

dan lain sebagainya telah dipergunakan dengan secepatnya

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak

adanya pemborosan serta penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan

bahwa dalam setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan

bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi

berdasarkan bebean kerja, kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

e. Rasionalis, wewenangan dan tanggung jawab artinya wewenngan

haruslah seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari dengan

adanya dominasi oleh salah satu pihak yang lainnya.

f. Prosedur kerja yang praktis,yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan

kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis,

Page 34: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

19

pelaksanaan kerja yang memuskan tersebut haruslah kegiatan

operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.4

Dilihat dari uraian diatas diketahui indikator efektivitas menjadi hal yang

harus diperhatikan dalam melakukan pelaksanaan dan perencanaan, sehingga

target yang direncanakan dapat tercapai dengan hasil yang baik.

2. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Efektivitas

Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan program

dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat menentukan efektivitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas antara lain, yaitu :

a. Waktu

b. Tugas

c. Produktivitas

d. Motivasi

e. Evaluasi Kerja

f. Pengawasan

g. Lingkungan Kerja

h. Perlengkapan dan Fasilitas

2. Konsep Zakat Profesi

1. Pengertian Zakat Profesi

Zakat profesi merupakan bagian dari Fiqih Kontemporer sebab

pada generasi terdahulu zakat profesi belum dikenal, berbeda dengan zakat

maal lainnya seperti pertanian, perternakan, dan juga perdagangan.

Semakin berkembangnya pola kegiatan ekonomi maka pemahaman

tentang zakat pun perlu diperdalam. Pembahasan terhadap hasil karya

profesi profesional baru berkembang pada zaman modern, terutama di

Indonesia baru ada sekitar abad ke-20.

4 Sujadi F.X, O & M Penunjang Keberhasilan Proses Management, (Jakarta : CV.Masagung, 1990), Cet Ke-3, h.13.

Page 35: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

20

Adapun pendapatan profesi yang dimaksud adalah buah dari hasil

kerja menguras otak dan keringat yang dilakukan oleh setiap orang, seperti

gaji, upah, intensif, atau nama lain yang disesuaikan dengan profesi yang

dikerjakan baik itu pekerjaan yang mengandalkan otak atau kemampuan

fisik dan bahkan kedua-duanya.5 Tetapi dalam pembahasan global bahwa

pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua hal, pertama pekerjaan yang

dikerjakan sendiri disertai keahlian yang dimiliki tanpa berpihak dengan

orang lain, maka penghasilan dengan metode ini selayaknya penghasilan

dokter, advokat, dosen, dan sebagainya, kedua pekerjaan yang dikerjakan

seseorang untuk pihak lain baik diinstansi pemerintah, perusahaan maupun

lembaga swasta lainnya. Menurut Fachruddin profesi adalah segala usaha

yang halal yang mendatangkan hasil (uang) yang reatif banyak dengan

cara mudah, baik melalui keahlian tertentu atau tidak.6

Menurut Yusuf Al-Qardhawi bahwa hal yang sangat penting untuk

diperhatikan adalah penghasilan atau pendapatan yang diusahakan melalui

keahliannya yang dilakukan secara sendiri maupun bersama-sama.

Sedangkan Wahbah al-Zuhaili secara khusus mengemukakan kegiatan

penghasilan atau pendapatan yang diterima seseorang melalui usaha

sendiri seperti dokter, insinyur, ahli hukum dan lain sebagainya. Dan juga

yang terkait dengan pemerintah (pegawai negeri) atau pegawai swasta

yang mendapatkan gaji atau upah dalam waktu yang relatif tetap, seperti

sebulan sekali. Penghasilan atau pendapatan semacam ini dalam istilah

fiqih dikatakan sebagai al-maal al-mustafaad.7

Sementara fatwa ulama yang dihasilkan dari mukhtamar

internasional pertama tentang zakat di Kuwait pada tanggal 29 Rajab 1404

5 M. Arif Mufraini, Akutansi Manajemen Zakat mengomunikasikan kesadaran danmembangun jaringan, cet 1, (Jakarta : Kencana, 2006), h.73

6 Muhammad, Zakat Pofesi, Wacana Pemikiran Dalam Fiqih Kontemporer, ( Jakarta :Penerbit salemba diniyah, 2002), h.58

7 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, ( Jakarta : Gema Insani, 2002),h. 93

Page 36: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

21

H, yang dikutip oleh Didin Hafidhuddin bahwa salah satu kegiatan profesi

adalah yang menghasilkan amal yang bermanfaat, baik yang sendiri seperti

dokter, arsitek dan lain-lainnya, maupun yang dilakukan secara bersama-

sama, seperti para karyawan atau para pegawai. Semua itu menghasilkan

pendapatan atau gaji. 8

Jadi dapat disimpulkan bahwa zakat profesi merupakan zakat atas

penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki

seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi

dokter, pengacara, arsitek, dan lain-lain.

2. Landasan Hukum Wajib Zakat Profesi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa zakat profesi

termaksud dalam pembahasan fiqih kontemporer, sehingga sulit

ditemukannya dalil yang membahas secara langsung mengenai zakat

profesi. Oleh sebab itu perlu adanya perbandingan dengan salah satu jenis

zakat yang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, Metode Perbandingan

(analogi) dalam ilmu fiqih ini disebut dengan qiyas.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 267

yang berbunyi :

ن و أ

8 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, (Malang : UIN Malang Press,2008), h. 134

Page 37: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

22

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang

Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih

yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu

sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji.” (Q.S. al-Baqarah : 267)

Sayyid Quthub (wafat 1965) dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur’an,

ketika menafsirkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 267

menanyatakan, bahwa nash ini mencakup seluruh yang dikeluarkan oleh

Allah SWT dari dalam dan atas bumi, seperti hasil-hasil pertanian,

maupun hasil pertambangan seperti minyak bumi, kerena itu nash ini

mencakup semua harta, baik yang terdapat di zaman Rasulullah maupun di

zaman setelahnya. Semuanya wajib dikeluarkan zakatnya dengan

ketentuan dan kadar sebagaimana diterangkan dalam sunnah Rasulullah

SAW, baik yang sudah diketahui secara langsung, maupun yang

diqiyaskan kepadanya.

Penegasan lainnya terdapat dalam nash-nash al-Qur’an yang bersifat

umum, seperti firman Allah SWT dalam surat At-Taubah : 103

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. At-

Taubah : 103)

Page 38: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

23

Artinya : “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (Q.S. Adz-

Zariyat : 19)

Al-Qurtubi (Wafat tahun 671 H) dalam Tafsir al-Jaami’ li Ahkam

Al-Qur’an menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kata-kata hakkun

ma’lun (hak yang pasti) pada adz-Dzariyat ayat 19 adalah zakat yang

diwajibkan, artinya semua harta yang dimiliki dan semua penghasilan

yang didapatkan, jika telah memenuhi persyaratan kewajiban zakat, maka

harus dikeluarkan zakatnya.

Selain itu, para peserta Muktamar Internasional Pertama tentang

Zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H bertepatan dengan 30 April 1948 M)

telah sepakat tentang wajibnya zakat profesi apabila telah mencapai

nishab, meskipun ada berbagai pendapat yang berbeda mengenai cara

pengeluarannya.

Sementara dalam Undang-undang No. 38 tahun 1999 yang telah

direvisi menjadi Undang-undang No.23 Tahun 2011 pasal 4 ayat (2)

Tentang Pengelolaan Zakat, dikemukakan bahwa harta yang dikenai

zakatnya adalah :

a. Emas, perak dan logam mulia lainnya ;

b. Uang dan surat berharga lainnya ;

c. Perniagaan

d. Pertanian, perkebunan dan kehutanan

e. Perternakan dan perikanan

f. Pertambangan

g. Perindustrian

h. Pendapatan dan jasa ; dan

Page 39: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

24

i. Rikaz

Berdasarkan hasil uraian diatas menurut Hafidhuddin bahwa

setiap keahlian dan pekerjaan apapun yang halal, baik dan

dilakukan sendiri maupun yang terkait dengan pihak lain, seperti

seorang pegawai atau karyawan, apabila penghasilan dan

pendapatannya mencapai nishab, maka wajib dikeluarkan

zakatnya. Kesimpulan tersebut antara lain berdasarkan :

a. Ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum yang mewajibkan

semua jenis harta untuk dikeluarkan zakatnya.

b. Berbagai pendapat ulama terdahulu meupun sekarang,

meskipun dengan menggunakan istilah yang bersifat umum

yaitu al-amwaal, sementara yang lain secara khusus

memberikan dengan istilah al-maal al-mustafad seperti terdapat

dalam Fiqih Zakat (Yusuf al-Qardhawi) dan al-Fiqh al-Islamy

wa’Adilatuhu.

c. Dari sudut keadilan yang merupakan ciri utama ajaran islam,

penetapan kewajiban zakat pada setiap harta yang dimiliki akan

terasa terjadi, dibandingkan dengan hanya menetapkan

kewajiban zakat pada komoditas-komoditas tertentu saja yang

konvensionl. Petani yang saat ini kondisinya secara umum

kurang beruntung tetap harus berzajat, apabila hasil

pertaniannya telah mencapai nishab. Karena itu sangat adil pula

apabila zakat inipun bersifat wajib pada penghasilan yang

didapatkan para dokter, ahli hukum, konsultan dalam berbagai

bidang, para dosen, para pegawai dan karyawan yang memiliki

gaji tinggi dan profesi lainnya.

d. Sejalan dengan perkembangan kehidupan umat manusia,

khususnya dalam bidang ekonomi, kegiatan penghasilan

melalui keahlian dan profesi ini akan semakin berkembang dari

Page 40: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

25

waktu ke waktu. Bahkan akan menjadi kegiatan ekonomi yang

utama, seperti terjadi di negara negara industri sekarang.

3. Kewajiban Zakat Profesi

a. Abdurrahman Hasan, Muhammad Abu Zahrah dan Abdul Wahhab

Kholaf

Dalam paparan mereka tentang zakat pada Mukhtamar Kajian

Islam di Kota Damaskus tahun 1952, mereka mewajibkan zakat atas

penghasilan yang didapat dari profesi dengan dasar pemikiran yang

diambil oleh Abu Hanifah dan dua sahabatnya Abu Yusuf dan

Muhammad, yang berpendapat bahwa perkiraan nishab dilihat diawal

haul dan akhir haul tanpa terpengaruh atas berkurangnya harta pada

masa haul tersebut. Atas dasar pendapat tersebut, maka ketiga ulama

tersebut menyimpulkan bahwa zakat penghasilan wajib dikeluarkan

setiap tahunnya selama mencapai nishab diawal dan diakhir haul.

b. Dr. Yusuf Qardhawi

Dr. Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa kategori yang paling pas

untuk penghasilan, upah dan profesi adalah menggolongkannya

sebagai mall mustafad, artinya harta yang dimanfaatkan oleh seorang

muslim dan dimilikinya sebagai kepemilikan baru yang didapatkan

dengan cara apapun asal sesuai syari’at, misal bekerja yang akhirnya

mendapat upah.

c. Syaikh Dr. Muhammad Al-Ghazali

Syaikh Dr. Muhammad Al- Ghazali dalam kitabnya “al islam wal

Audh’ul Iqtishadiyyah” merupakan tema tentang zakat pengahsilan,

upah dan profesi sebagai berikut :

Kaidah wajib zakat bia dilihat berdasarkan ra-sul maal (modal)

saja, apakah brtambah, berkurang atau tetap tidak berubah selama

telah masuk haul 1 tahun seperti zakat uang dan barang dagangan

yang wajib dikeluarkan zakatnya 10% atau 5%. Dari sini bisa

Page 41: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

26

disimpulkan bahwa orang yang memiliki pemasukan yang tidak

kurang dari pemasukan seorang petani yang wajib maka ia juga wajib

mengeluarkan zakat yang sama yaitu 10% atau 5% tanpa melihat ra-

sul maal (modal) sama sekali ataupersayaratan adanya haul. Maka

seorang dokter, insinyur, mekanik dan sekelompok profesional serta

para pegawai yang seperti mereka wajib mengeluarkan zakatnya,

bahkan sudah selayaknya pendapatan mereka yang besar itu diambil

zakatnya. 9

4. Penghitungan Zakat Profesi

Zakat yang berasal dari mal mustafad ini sudah disepakati oleh

para ulama. Adapun mengenai haul dalam zakat ini ada beberapa

pendapat, yaitu :

a. Menurut Abu Hanifah, mal mustafad tidak dizakati sebelum

sempurna satu tahun ditangam pemiliknya, kecuali apabila

pemiliknya mempunya harta sejenis yang pada permulaan

tahun sudah mencapai satu nishab, maka mal mustafad itu

dipungut zakatnya bersamaan.

b. Menurut Imam malik, mal mustafad tidak dizakati sebelum

sempurna satu tahun, baik si pemilik mempunyai harta yang

sejenis, kecuali ternak.

c. Menurut Imam Syafi’i, mal mustafad tidak dizakati sebelum

setahun, meskipun si pemilik mempunyai harta yang sejenis

kecuali anak ternaknya sendirir dizakati menurut induknya.

d. Menurut Daud al-Zahiri, mal mustafad itu wajib zakat tanpa

syarat sampai setahun.

e. Menurut Yusuf Al-Qardhawi, bahwa mal mustafad, seperti gaji

pegawai upah buruh, penghasilan modal di luar perdagangan,

penghasilan dokter , pengacara, pemborong, persewaan mobil,

perahu dan penerbangan, hotel, dan tempat hiburan, wajib

9 M. Taufik Ridho, Zakat Profesi dan Perusahaan, (Ciputat : IMZ, 2002), h.71.

Page 42: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

27

dikenakan zakat dan tidak disyaratkan sampai satu tahun, akan

tetapi dizakati waktu penerimaan pendapatan tersebut.10

Sedangkan untuk menentukan nishab, kadar dan waktu

mengeluarkan zakat profesi terdapat beberapa pendapat kesimpulan dalam

dan ini tergantung pada analogi yang dilakukan.

Pertama, jika dianalogikan dengan zakat perdagangan, maka

nishab, kadar, dan waktu mengeluarannya sama dengan dan sama pula

dengan zakat emas dan perak. Nishabnya senilai 85 gram emas, kadar

zakatnya 2,5 persen dan waktu mengeluarkannya setahun sekali, setelah

dikurangi dengan kebutuhan pokok.

Contoh : Jika si A berpenghasilan Rp.5.000.000,00 setiap bulan

dan kebutuhan pokok perbulannya sebesar Rp.3.000.000,00 maka besar

zakat yang dikeluarkan adalah : 2,5 % x 12 x Rp. 2.000.000,00 atau

sebesar Rp.600.000,00 per tahun/ Rp. 50.000,00 per bulan.

Kedua, jika dianalogikan pada zakat pertanian, maka nishabnya

senilai 653 kg padi atau gandum, kadar zakatnya sebesar liam persen dan

dikeluarkan pada setiap mendapatkan gaji atau penghasilan, misalnya

sebual sekali.

Contoh : Jika si B berpenghasilan Rp.5.000.000,00 setiap bulan

dan kebutuhan pokok perbulannya sebesar Rp.3.000.000,00 maka besar

zakat yang dikeluarkan adalah : 5 % x 12 x Rp. 2.000.000,00 atau sebesar

Rp.1.200.000,00 per tahun atau Rp. 100.000,00 per bulan.11

Sementara menurut Hafidhuddin bahwa zakat profesi dapat

dianalogikan pada dua hal secara sekaligus, yaitu pada zakat pertanian dan

pada zakat emas dan perak. Dari sudut nishab dianalogikan pada zakat

10 Ibid, h.141

11 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Pereonomian Modern, (Jakarta : Gema Insani, 2002),h.95.

Page 43: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

28

pertanian, yaitu sebesar lima ausaq atau senilai 653 kg padi atau gandum

dan dikeluarkan pada saat menerimanya. Misalnya setiap bulan bagi

karyawan yang menerima gaji bulanan langsung dikeluarkan zakatnya,

sama seperti zakat pertanian yang dikeluarkan pada saat panen. Karena

dianalogikan pada zakat pertanian, maka bagi zakat profesi tidak ada

ketentuan haul. Ketentuan waktu menyalurkannya adalah pada saat

menerima, misalnya setiap bulan, dapat didasarkan pada urf (tradisi) di

sebuah negara. Karena itu profesi yang menghasilkan pendapatan setiap

hari, misanya dokter yang membuka praktek sendiri, atau para da’i yang

setiap hari berceramah, zakatnya dikeluarkan setiap bulan sekali.

Penganalogian zakat profesi dengan zakat pertanian dilakukan

karena ada kemiripan diantara keduanya (al-syabah). Jika hasil panen pada

setiap musim berdiri sendiri tidak terkait hasil sebelumnya, demikian pula

gaji dan upah yang diterima, tidak terkait antara penerima bulan kesatu

bulan kedua dan seterusnya. Berbeda dengan pedagang yang selalu terkait

antara bula pertama bulan kedua dan seterusnya sampai dengan jangka

waktu satu tahun atau tahun tutup buku.

Dari sudut kadar zakat, dianalogikan pada zakat uang, karena

memang gaji, honorarium, upah dan yang lainnya pada umunya diterima

dalam bentuk uang, karena itu kadar zakatnya adalah sebesar rub’ul asyri

atau 2,5% qiyas syabah, yang digunakan dalam menetapkan kadar dan

nishab zakat profesi pada zakat pertanian dan zakat nuqud (emas dan

perak) adalah qiyas yang ilat hukumnya ditetapkan melalui metode

syabah. Contoh qiyas syabah yang dikemukakan oleh Muhammad al-

Amidi adalah hamba sahaya yang dianalogikan pada dua hak yaitu pada

manusia (nafsiyyah) menyerupai orang yang merdeka (al-hur) dan

dianalogikan pula pada kuda karena dimiki dan dapat diperjualbelikan di

pasar.

Page 44: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

29

Atas dasar keterangan tersebut maka apabila seorang PNS dengan

penghasilan empat juta rupiah setiap bulan, dan ini sudah mencapai

nishab, maka ia wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2, persen sebulan

sekali. Sebaliknya apabila seorang pegawai berpenghasilan satu juta lima

ratus ribu rupiah setiap bulan, dan ini belum mencapai nishab maka ia

tidak wajib zakat, akan tetapi kepadanya dianjurkan untuk berinfak dan

bersedekah. Kota Bekasi pada tahun 2010 menetapkan bahwa nishab zakat

profesi sebesar Rp. 1.600.000,00 per bulan untuk dikeluarkan zakatnya

sebesar 2,5% dan bagi karyawan / staf yang berpenghasilan dibawah

Rp.1.600.000 belum mencapai nishab, tetapi dianjurkan untuk berinfak

dan bersedekah kepada Badan Amil Zakat Kota Bekasi, akan tetapi pada

tahun 2016 sesuai dengan instruksi dari walikota bahwa batas nishab untuk

zakat profesi sebesar Rp.3.000.000,00 perbulan dan apabila penghasilan

kurang dari Rp. 3.000.000,00 maka dianjurkan untuk berinfaq dan

bersedekah di Badan Amil Zakat Kota Bekasi.

5. Tujuan dan Hikmah Zakat

Zakat merupakan salah satu pilar (rukun) dari lima pilar yang

membentuk islam. Zakat adalah ibadah maaliah ijtima’iyyah yang

memiliki posisi yang strategis dan menentukan bagi pembangunan

kesejahteraan umat.12 Selain itu zakat bertujuan menanggulangi

kemiskinan, menginginkan agar orang-orang miskin menjadi

berkecukupan selama-lamanya.13

Tujuan dari disyariatkannya ibadah zakat pula untuk membangun

kemaslahatan hidup orang yang membayar zakat, serta membangun

kemashlahatan hidup orang yang menerima zakat. Orang yang membayar

zakat akan bertambah akumulasi pahalanya, serta semakin mempunyai

12 Nurul Huda dkk, Zakat perspektif mikro makro pendekatan riset, (Jakarta : Kencana,2015), h.5

13 Yusuf Qardhawi, Hukum zakat, diterjemahkan Salman Harun dkk, (Jakarta: PustakaLiteratur Antar Nusa, 2010) h.89

Page 45: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

30

rasa aman dalam lingkungan sosialnya. Sedangkan orang yang menerima

zakat, akan terbantu menyelesaikan berbagai problema kehidupannya yang

terlilit dengan kesulitan ekonomi. Disamping membantu kebutuhan

konsumtifnya juga meningkatkan taraf hidup mereka melalui modal usaha

produktif.14

Oleh sebab itu zakat memiliki dimensi ganda, yaitu secara vertikal

membuktikan ketaatan seorang hamba kepada tuhannya serta wujud dari

rasa syukur atas nikmatNya dan secara horizontal mewujudkan rasa

keadilan sosial dan kasih sayang diantara pihak yang mampu dengan yang

tidak mampu, serta memperkecil kesenjangan sosial yang ada.

Zakat juga merupakan ibadah dalam bidang harta yang mempunyai

hikmah begitu besar dan mulia, baik dari sisi mustahik maupun muzakki,

hikmah dari adanya zakat antara lain :

a. Menghilangkan sifat rakus, kikir dan matrealistis , serta

menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan

mengembangkan harta yang dimiliki

b. Membantu, membina dan menolong dhuafa dari kehidupan

yang lebih sejahtera dan layak sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

c. Menghilangkan sifat iri, dengki, dan hasad

d. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana

maupun prasarana yang harus dimiliki umat muslim.

e. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat

bukanlah membersihkan harta yang kotor tetapi memberikan

hak orang lain dari harta kita yang diusahakan dengan benar

sesuai dengan ketentuan Allah. 15

14 BAZIS DKI Jakarta, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/Sedekah, ( Jakarta : BAZISDKI Jakarta, 1999), h.13

15 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Pereonomian Modern, (Jakarta : Gema Insani, 2002),h.10

Page 46: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

31

3. Instruksi Walikota

Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang

memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau

ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui

prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

Undang-Undang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

mengatur mengenai jenis dan hierarki peraturan yaitu:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Presiden

6. Peraturan Daerah Provinsi

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Badan Tata Usaha Negara seringkali menempuh berbagai langkah

kebijakan tertentu, antara lain menciptakan apa yang sering dinamakan

aturan kebijakan (beleidsregel, policy rule). Produk semacam ini tidak

terlepas dari kaitan penggunaan freies ermessen, yaitu badan atau pejabat

Tata Usaha Negara yang bersangkutan merumuskan kebijakan dalam

berbagai bentuk seperti peraturan, pedoman, pengumuman, dan surat

edaran, aturan kebijakan tersebut ditandai dengan legislasi semu.16

Legislasi semu memankan peran penting dalam birokrasi pemerintahan

untuk menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan. Legilasi semu

menurut Baghir Manan merupakan atiran kebijakan bukan peraturan

perundang-undangan dan tidak langsung mengikat secara hukum, tetapi

16 Posisi kepres dan Inpres dalam Perundang-undangan, diakses pada hari Jum’at, 24November 2017, diakses dari http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/19902-kedudukan-peraturan-kebijakan-surat-edaran,-instruksi,-petunjuk-teknis-dalam-hukum-positif-di-indonesia.

Page 47: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

32

mangandung relevansi hukum. Bentuk-bentuk dari legilasi semua antara

lain adalah :

1. Surat edaran

2. Petunjuk operasional

3. Instruksi yang dikeluarkan oleh pimpinan yang bersifat perintah

untuk menjalankan tugas tertentu

4. Pengumuman yang berisi informasi yang diperlukan bagi

masyarakat tentang suatu pelayanan publik.

a. Pengertian Instruksi Walikota

. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Instruksi

merupakan suatu arahan, perintah atau petunjuk dalam melakukan

suatu pekerjaan atau tugas. Sedangkan pengertian Instruksi Walikota

adalah naskah dinas yang berisikan perintah dari walikota kepada

bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

Naskah dinas merupakan informasi tertulis sebagai alat komunikasi

kedinasan yang dibuatdan atau dikeluarkan oleh pejabatyang

berwenang dilingkunan pemerintah daerah. 17

4. Pengertian Pegawai Negeri Sipil

a. Pengertian Pegawai Negeri Sipil

Dalam Undang-undang kepegawaian nomor 8 tahun 1974 bab 1

pasal 1 disebutkan bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang setelah

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku,diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas dalam sesuatu jabatan Negeri atau diserahi tugas Negara

lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-

17Pengertian Instruksi Walikota, diakses pada hari 23 Mei 2017 diakses,http://bandung.bpk.go.id/files/2013/01/90-TATA-NASKAH-DINAS-DI-LINGKUNGAN-PEMERINTAH-KOTA-TASIKMALAYA-LAMP-I

Page 48: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

33

undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Tugas dan Fungsi Pegawai Negeri

Fungsi dan tugas dari seorang pegawai negeri menurut Abdullah

adalah :

1) Sebagai aparatur negara

2) Sebagai abdi negara

3) Sebagai abdi masyarakat

Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat setiap pegawai negeri

harus mampu meletakan kepentingan negar dan asyaraka diatas

kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai abdi negara seorang

pegawai negeri juga wajib setia dan taat kepada UUD 1945, pancasila,

negara dan pemerintah

Page 49: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

34

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZNAS KOTA BEKASI

A. Sejarah Berdirinya BAZNAS Kota Bekasi

Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi atau disingkat dengan

BAZNAS Kota Bekasi merupakan sebuah Badan yang bertugas

mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan dana zakat, infaq dan

shadaqah.1

Bersamaan dengan pemekaran wilayah Kabupaten Bekasi menjadi

Kabupaten dan Kota Bekasi pada 1997, Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Bekasi saat itu bernama Badan Amil Zakat, Infak, dan

Sedekah (BAZIS), berubah nama menjadi Badan Amil Zakat Daerah

(BAZDA) Kota Bekasi. Ketua pertama BAZ adalah KH. Husen Abbas yang

menjabat selama 12 tahun, 1997-2008. Keberadaan BAZDA Kota Bekasi

masih belum banyak diketahui, selain penghimpunan yang kurang maksimal,

pendistribusiannya juga lebih bersifat insidentil (menunggu momentum;

Ramadan, Muharram, tahun ajaran baru) dan cenderung konsumtif.

Hingga pada tahun 2008, di bawah kepemimpinan H. Fuad Noor Yusuf,

Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2

tentang Pengelolaan Zakat, disusul Peraturan Walikota (Perwal) No 20 Tahun

2009 dan Instruksi Walikota No 1 Tahun 2010. Peraturan tersebut merupakan

dilandaskan pada UU No 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

Namun kata “BAZNAS” baru disebut secara tegas (hingga ada bab

tersendiri yang membahas tentang Badan Amil Zakat Nasional) baru dalam

UU No 23 Tahun 2011, dan itu kemudian dijabarkan melalui Peraturan

Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang 23

Tahun 2011 menjadi landasan perubahan nomenklatur serta sejumlah

instrumen fundamental dari BAZDA ke BAZNAS.

1 Profil BAZNAS Kota Bekasi

Page 50: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

35

Perubahan nomenklatur BAZIS ke BAZDA kemudian ke BAZNAS serta

sejumlah instrument fundamental di dalam tubuh lembaga pengelola zakat

resmi bentukan pemerintah ini. Di samping itu, BAZNAS sendiri merupakan

lembaga non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepada

presiden melalui Menteri Agama.

Hukum yang dikeluarkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah, juga disandarkan dan didasarkan atas pertimbangan aspek syariah

melalui keputusan MUI. Sementara MUI Pusat mengeluarkan fatwa Nomor

03 Tahun 2003 tentang Zakat Penghasilan, MUI Kota Bekasi juga

mengeluarkan fatwa No 36 Tahun 2009 tentang Zakat Profesi.2

Landasan syariah islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits

a. Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, yang artinya :

و

و و و

Artinya : “Sesungguhnya zakat itu, hanyalah untuk orang-orang kafir, orang-

6orang miskin, amil zakat yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk

(memerdekakan) hamba sahaya, untuk membebaskan orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu kewajiban dari Allah; dan Allah Maha mengetahui

lagi Maha Bijaksana (QS. At-Taubah ayat : 60)

2 Sumber : Data BAZNAS Kota Bekasi

Page 51: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

36

b. Hadits dari Yazid bin Amru al-Ma’afiri dari orang yang pernah

mendengar Üqbah bin ‘Amir al Juhani, ia berkata, “Rasulullah telah

mengutusku sebagai petugas zakat. Lalu saya meminta izin kepadanya

bahwa kami nantinya akan memakan sebagian dari harta itu. Lalu

beliau pun memberikan izin kepada kami.” (HR. Ahmad)

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Zakat yang direvisi menjadi Undang-undang No.23 Tahun

2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

2. Keputusan Menteri Agama No. 373 Tahun 1991 Tentang pengelolaan

Zakat.

3. Keputusan Dirjen Bimas Islma dan Urusan Haji No.D/291 Tahun 2000

Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

4. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 37 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan

Zakat dan Pengurus Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Barat.

5. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tentang Pengelolaan Zakat.

6. Peraturan Walikota (Perwal) No 20 Tahun 2009.

7. Instruksi Walikota No. 01 Tahun 2010.

C. Visi dan Misi BAZNAS Kota Bekasi

Visi

Visi dari BAZNAS Kota Bekasi yaitu “Bangga Menjadi Muzakki

Keluar dari Kedhuafaan” yang memiliki perananan sangat penting dalam

proses pengentasan kemiskinan yang ada di Kota Bekasi yang dilakukan

dalam pengelolaan sesuai dengan syari’at islam dan peraturan

perundangundangan yang berlaku.

Misi

Dalam rangka menjalankan visi tersebut, maka misi dari BAZNAS

Kota Bekasi yaitu :

Page 52: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

37

1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui BAZNAS Kota

Bekasi.

2. Menumbuhkan pengelolaan amil zakat yang amanah, transparan dan

professional.

3. Menguatkan peran amil sebagai sahabat dan penasihat spiritual

mustahik.

4. Memaksimalkan perolehan zakat, infak, dan sedekah dari unsur

Pemerintah Kota Bekasi dan masyarakat umum.

5. Membuat program pemberdayaan yang terencana dan

berkesinambungan dalam meningkatkan taraf hidup mustahik menjadi

muzakki.

Nilai-nilai BAZNAS mencakup semua nilai luhur dan unggul

Islami, diantaranya:

a. Visioner : Amilin yang bervisi jauh kedepan, strategis dan

maslahat. Hal ini sesuai QS Al Hasyr ayat 18.

b. Optimis : Amilin yang bersungguh-sungguh memiliki keyakinan

kuat bahwa kemudahan yang diciptakan Allah jauh lebih banyak

dibanding kesulitan atau masalah. Hal ini sesuai QS Al-Insyirah

ayat 5-7.

c. Jujur. (QS Ash-Shaff ayat 2)

d. Sabar : Amilin yang memiliki kesabaran dalam menjalankan

kebenaran. (QS ar Rum ayat 60)

e. Amanah. (QS Al-Anfal ayat 27)

f. Keteladan : Amilin yang menjadi teladan dalam kehidupan. (QS

Al-Ahzab ayat 21).

g. Profesional

Page 53: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

38

D. Tujuan dan Fungsi BAZNAS Kota Bekasi

Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

bahwa tujuan BAZNAS, dalam hal ini BAZNAS Kota Bekasi, adalah untuk

mengelola zakat di Kota Bekasi. Pengelolaan zakat sendiri dpaat diartikan

sebagai kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkoordinasian dalam

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Pendayagunaan

zakat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pengusahaan agar

mendapat hasil. Artinya, pentasharufan zakat lebih bersifat produktif daripada

konsumtif. Pengelolaan zakat juga mempersyaratkan beberapa asas:

1. Syariat Islam

2. Amanah

3. Kemanfaatan

4. Keadilan

5. Kepastian hukum

6. Terintegrasi

7. Akuntabilitas

Tujuan dari pengelolaan zakat oleh BAZNAS Kota Bekasi sendiri, yaitu :

1. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam

pengelolaan zakat

2. Untuk meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

3. Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat secara

keseluruhan untuk menunaikan kewajibannya membayarkan zakat melalui

BAZNAS Kota Bekasi.

Sedangkan fungsi dari adanya BAZNAS Kota Bekasi yaitu :

1. Perencanaan pengelolaan zakat di Kota Bekasi;

2. Pengumpulan zakat kota di Kota Bekasi;

3. Pendistribusian dan pendayagunaan zakat di Kota Bekasi;

4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat di Kota Bekasi;

5. Pemberian rekomendasi perwakilan pembentukan LAZ di Kota Bekasi.

Page 54: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

39

E. Prgram BAZNAS Kota Bekasi

Berikut ini adalah beberapa program unggulan yang ada di BAZNAS Kota

Bekasi :

a. Bekasi Cerdas

Program Bekasi Cerdas memberikan beasiswa kepada siswa yang tidak

mampu dan berprestasi. Selain mendapatkan beasiswa para penerima

juga mendapatkan pembinaan dari BAZNAS Kota Bekasi. Berikut ini

adalah kegiatan dari Bekasi Cerdas :

1. Beasiswa siswa/siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2. Beasiswa siswa/siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs)

3. Beasiswa siswa/siswi Madrasah Aliyah (MA)

4. Beasiswa mahasiswa (1 Rumah 1 Sarjana)

5. Kegiatan pendistribusian Beasiswa

6. Pinjaman biaya kuliah guru IGRA

7. Penerbitan majalah Zakat Al-Wasilah

b. Bekasi Sehat

Program Bekasi Sehat ialah memberikan bantuan kesehatan kepada para

penerima bantuan yang ada di Kota Bekasi. Berikut ini adalah bagian dari

program Bekasi Sehat :

1. Bantuan biaya pengobatan (Dana Kesehatan)

2. Bantuan biaya persalinan

3. Khitan gratis

4. Operasi katarak

5. Bantuan dana kematian

6. Operasional ambulance

Page 55: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

40

c. Bekasi Taqwa dan Ihsan

Program Bekasi Taqwa dan Ihsan merupakan program BAZNAS Kota

Bekasi dalam bidang dakwah syiar islam. Berikut ini merupakan bentuk

pelayanan dari program bekasi taqwa dan ihsan :

1. Santunan anak yatim

2. Bedah sarana ibadah

3. Operasional relawan benah sarana ibadah

4. Bantuan honor guru ngaji lekar

5. Program darul hufaz (BAZNAS-Islamic Center)

6. Aparatur mengaji

7. Bantuan raudhatul athfal (RA)

8. Bantuan taman pendidikan al-qur'an (TPQ)

9. Bantuan diniyah takmiliyah awaliyah (DTA)

10.Bantuan diniyah majlis ta'lim (MT)

11.Kegiatan keagamaan / proposal masyarakat

12.Bantuan masjid pada tarling walikota

13.Bantuan masjid pada suling walikota

14.Buka puasa bersama anak yatim dan guru ngaji

15.Pembinaan rutin qori/qoriah dan hafidz/hafidzah

16.Bantuan santri pondok pesantren

17.Bantuan honor guru ngaji pondok pesantren

18.Pelatihan manajemen pengelolaan masjid

19.Pelatihan dai' motivator zakat

20.Edukasi wajib zakat dikalangan pelajar & mahasiswa

Page 56: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

41

d. Bekasi Sejahtera

Program bekasi sejahtera merupakan program pendistribusian dalam

bidang pemberdayaan. Berikut ini pelayanan dalam program bekasi

sejahtera :

1. Dana bergulir berbasis masjid

2. Bantuan gerobak pedagang

3. Pelatihan servive AC & pemberian modal

4. Sinergi program ZCD BAZNAS Jawa Barat

5. Sosialisasi ZIS melalui media

e. Bekasi Peduli

Program Bekasi Peduli merupakan bentuk pelayanan sosial kemanusiaan

BAZNAS Kota Bekasi terhadap para mustahiknya. Program ini diberikan

melalui pelayanaan sebagai berikut :

1. Tanggap Darurat Bencana

2. Ghorimin

3. Pembinaan Mu'alaf

4. Ibnu Sabil

5. Membantu Pengurusan BPJS untuk dhuafa

Page 57: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penghimpunan

Dana Zakat Profesi PNS di BAZNAS Kota Bekasi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bekasi merupakan lembaga

pememrintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab

dalam kegiatan pengelolaan zakat yang meliputi kegiatan pengumpuan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Landasan dari peraturan BAZNAS

adalah Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 dan keputusan Menteri Agama

RI No.373 Tahun 2003 sebagai petunjuk dari pelaksanaannya serta Keputusan

Dirjen Bimbingan Masyarakat dan Urusan Haji (BIMAS) Islam Departemen

Agama RI Nomor : D/291 Tahun 2001 sebagai petunjuk teknisnya.

Setiap organisasi ataupun lembaga tentunya ingin memperoleh hasil

kinerja yang memuaskan sesuai dengan target perencanaan, untuk itu

diperlukan usaha yang sungguh-sungguh serta dilaksanakan berdasarkan

peraturan yang ada.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis terhadap

Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi, terdapat beberapa faktor yang

menjadi pendukung serta penghambat dalam penghimpunan dana zakat

profesi PNS di Kota Bekasi.

Adapun faktor pendukung BAZNAS Kota Bekasi adalah sebagai berikut :

a. Adanya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah

No. 14 Tahun 2014 serta Keputusan Menteri Agama RI No. 373 Tahun

2003 sebagai petunjuk pengelolaan zakat dan pelaksanaannya.

b. Adanya Peraturan Daeraah Kota Bekasi No. 02 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Zakat.

c. Adanya Peraturan Walikota No. 20 Tahun 2009 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2008

Page 58: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

43

d. Adanya Instruksi Walikota pertama No. 01 Tahun 2010 Tentang zakat,

Infaq dan Shadaqah.

e. Adanya Surat Keputusan Walikota Bekasi Nomor 451/1717-kessos/

IV/ 2013 Tentang Penegasan Instruksi Walikota Bekasi tentang zakat,

infaq dan shadaqah.

f. Memiliki Unit Pengumpul Zakat dari mulai tingkat dinas, kecamatan

hingga kelurahan.

g. Seluruh PNS Kota Bekasi diwajibkan membayar zakat profesi di

BAZNAS Kota Bekasi.

Adapun faktor penghambat BAZNAS Kota Bekasi adalah sebagai Berikut:

a. Masih banyaknya muzakki yang memilih untuk meyalurkan zakatnya

secara langsung.

b. Adanya hambatan dari instansi yang tidak begitu perduli, sehinga

terkendala dalam melakukan sosialisasi yang akhirnya berdampak

pada penghimpunan dana dari instansi tersebut. 1

c. Belum adanya penekanan dari pemerintah terhadap instansi di Kota

Bekasi untuk membayar zakat selain melalui peraturan yang

dikeluarkan.

d. Tidak adanya sanksi kepada para PNS yang tidak membayar zakat,

sehingga Peraturan yang diabaikan tidak berdampak pada PNS.

B. Analisis Efektifitas penghimpunan Dana Zakat Profesi oleh PNS setelah

Dikeluarkannya Instruksi Walikota Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah

Seperti yang telah penulis ungkapkan pada bab sebelunya, bahwa suatu

usaha agar dapat berjalan efektif jika usaha tersebut mencapai target atau

tujuannya. Agar rencana penghimpunana dana zakat menjadi efektif

setidaknya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1 Muhammad Aiz, Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Bekasi, WawancaraPribadi, Bekasi, 06 Agustus 2017

Page 59: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

44

1) Berhasil guna yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan

waktu yang ditetapkan.

2) Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa didalam suatu usaha

pencapaian efektif itu maka biaya, tenaga kerga material, peralatan,

waktu, ruang dan lain-lainnya telah dipergunakan dengan setepatnya

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak

adanya pemborosan serta penyelewengan.

3) Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan

bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan

dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung

jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

4) Pembagian kerja yang nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi

berdasarkan beban kerja, kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

5) Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab artinya wewenang

haruslah seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari dengan

adanya dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya.

6) Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan

kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis

pelaksanaan kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan

operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.2

1. Analisis Deskriptif Identitas Responden

Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui

efektivitas dari Instruksi Walikota mengenai zakat profesi melalui

penyebaran kuisioner kepada 50 responden yang menjadi sample

penelitian. Menurut Roscoe dalam buku Reasearch Methods For Business

memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut

ini :

2 Sujadi F.X,O & Penunjang Keberhasilan Proses Management, (Jakarta : CV. Masagung,1990), Cet Ke-3, h.13

Page 60: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

45

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30

sampai dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai

negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota

sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya

variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka

jumlah anggota sampel =10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing-masing antara 10 s/d 20.3

Pada analisis deskriptif ini, data responden dijelaskan melalui table

tunggal. Data responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk

mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk

menjelaskan hasil penelitian. Untuk menjelaskan identitas maka penulis

membuat data responden ini terdiri dari 3 tabel tunggal dengan data

sebagai berikut :

a. Jenis Kelamin

Table 4.1

Gambaran Banyak Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 32 64%

2. Perempuan 18 32%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Primer diperoleh dari PNS di Kota Bekasi

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D,(Bandung : Alfabeta,2013), h. 131

Page 61: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

46

Tabel 4.1 menunjukan banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin.

Mayoritas responden sebanyak 32 orang atau 64% adalah laki-laki dan

sisanya adalah responden perempuan yakni sebanyak 18 orang atau 32%.

Gambar 4.1

Diagram Gambar Banyaknya Responden Berdasarkan “Jenis Kelamisn

b. Usia

Table 4.2

Gambaran Banyak Responden

Berdasarkan “Usia”

No. Usia Frekuensi Persentase

1. 26-30 Tahun 6 12%

2. 31-35 Tahun 11 22%

3. 36-40 Tahun 12 24%

4. 41-45 Ahun 8 16%

5. >46 Tahun 13 26%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Primer diperoleh dari PNS di Kota Bekasi

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Page 62: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

47

Tabel 4.2 menunjukan banyaknya respon berdasarkan usia, dalam

table diatas responden paling sedikit ada dalam usia 26-30 tahun sebanyak

6 orang atau 12%.

Gambar 4.2

Diagram Gambaran Banyaknya Responden

Berdasarkan “Usia”

c. Pendidikan Terakhir

Table 4.3

Gambaran Banyak Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. SMA 5 10%

2. Diploma 2 4%

3. S1 42 84%

4. >S1 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber : Data Primer diperoleh dari PNS di Kota Bekasi

Table 4.3 menunjukan banyaknya responden berdasarkan tingak

pendidikan terakhir. Mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 84% adalah

responden yang pendidikan terakhirnya sarjana tingkat satu.

Usia

26-30 thn

31-35 thn

36-40 thn

41-45 thn

> 46 thn

Page 63: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

48

Gambar 4.3

Diagram Gambaran Banyaknya Responden

Berdasarkan “Pendidikan Terakhir”

2. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah melihat dan menganalisa data responden, selanjutnya akan

dibahas mengenai data penelitian. Data penelitian ini merupakan hasil

jawaban responden dalam mengisi angket penelitian yang disebarkan.

Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan dan dianalisa dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif

bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan data yang

dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokan dan

mengklasifikasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi yang kemudian

diberikan penjelasan.

Data-data objektif berupa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

telah penulis peroleh dari PNS di Kota Bekasi, kemudian diolah dengan

mengunakan rumus berikut :

SMA

Diploma

S1

>S1

Page 64: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

49

P = fn 100 %P : Presentasi

F : Frekuensi

n : Jumlah Responden

100% : Angka Pembulat

Adapun data-data yang akan dianalisa dari Pegawai Negeri Sipil dari

Pegawai Negeri Sipil yang berada di dinas-dinas di Kota Bekasi adalah :

1. Pembentukan Badan Amil Zakat di Kota Bekasi

2. Sosialisasi Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota

No. 01 tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.

3. Keefektifan Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota

No. 01 tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.

4. Kepatuhan PNS Kota Bekasi dalam mematuhi Instruksi Walikota No.

01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah

5. Sosialisasi ZIS melalui tokoh agama dan masyarakat

6. Penyaluran zakat mealui lembaga atau menyalurkan sendiri kepada

mustahik

7. Peran Pemerintah

8. Perkembangan Badan Amil Zakat Kota Bekasi

9. Ekonomis.

Page 65: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

50

Dari data-data diatas dapat diambil persentasenya sebagai berikut :

a. Pembentukan Badan Amil Zakat di Kota Bekasi

Tabel 4.4

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 19 38 %

3 Efektif 29 58 %

2 Tidak Efektif 2 4 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Data Primer dari PNS Kota Bekasi

Dari table 4 frekuensi diatas menggambarkan tentang pembentukan

Badan Amil Zakat Kota Bekasi yang dibentuk sejak pemekaran Kota Bekasi

hingga saat ini. Hal ini terlihat dari frekuensi dan persentase jawaban yang

telah diberikan oleh PNS Kota Bekasi yang menunjukan dengan dibentuknya

Badan Amil Zakat Kota Bekasi respon dari hasil jawaban para PNS 19

frekuensi atau (38%) menjawab sangat efektif, 29 frekuensi atau 58% yang

menjawab efektif dan 2 frekuensi atau (4 %) yang menjawab tidak efektif.

Angka diatas berarti menunjukan dibentuknya Badan Amil Zakat di

Kota Bekasi bersifat efektif, hal ini dinilai oleh responden karena keberadaan

BAZ di Kota Bekasi membantu masyarakat menengah kebawah yang

membutuhkan yang sesuai dengan aturan syari’at.

b. Sosialisasi Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota

No. 01 tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.

Page 66: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

51

Tabel 4.5

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 21 42 %

3 Efektif 22 44 %

2 Tidak Efektif 7 14 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Data Primer diperoleh dari PNS Kota Bekasi

Table di atas frekuensi menggambarkan tentang sosialisasi mengenai

Peraturan Daerah, Peraturan Walikota serta Instruksi Walikota mengenai

zakat profesi yang telah dilakukan oleh BAZNAS Kota Bekasi melalui

media massa, spanduk, penyiaran radio, serta penyampaian langsung

kepada masing-masing ketua dinas yang berada di wilayah Kota Bekasi.

Ternyata cukup efektif. Dan dibuktikan dengan 50 frekuensi, yang memilih

sangat efektif 21 atau 42%, 22 frekuensi atau 44% efektif dan 7 frekuensi

atau 14% memilih tidak efektif.

Dari frekuensi diatas menunjukan bahwa sosialisasi dapat

mempengaruhi efektivitas dari instruksi Walikota dalam penghimpunan

dana zakat profesi, karena dengan sosialisasi yang dilakukan oleh BAZNAS

Kota Bekasi secara terus menerus dapat memberikan informasi serta

memunculkan kesadaran terhadap para PNS di lingkungan Kota Bekasi dan

secara langsung bisa meningkatkan perolehan dana zakat profesi.

c. Keefektifan Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Zakat, Infaq dan shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota

No. 01 tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam

memotivasi PNS membayar zakat profesi

Page 67: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

52

Tabel 4.6

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 10 20 %

3 Efektif 34 68 %

2 Tidak Efektif 6 12 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Data Primer dari PNS Kota Bekasi

Berdasarkan table 6 diatas dari 50 frekuensi yang 10 frekuensi

atau (20%) menyatakan sangat efektif, 34 frekuensi atau (68%)

menyatakan efektif, sedangkan 6 frekuensi atau (12%) menyatakan tidak

efektif. Hal ini menunjukan hadirnya Peraturan Daerah No.02 Tahun 2008,

Peraturan Walikota serta Instruksi Walikota No.01 Tahun 2010 Tentang

Zakat, Infaq dan Shadaqah menjadi salah satu motivasi yang

mempengaruhi para PNS untuk membayarkan zakat profesinya, sebab

dengan adanya peraturan tersebut berarti dengan jelas bahwa pelaksanaan

zakat profesi selain aturan agama juga diatur oleh Pemerintah Kota Bekasi

yang dituangkan di dalam Instruksi Walikota.

d. Kepatuhan PNS Kota Bekasi dalam mematuhi Instruksi Walikota No.

01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah

Tabel 4.7

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 11 22 %

3 Efektif 30 60 %

2 Tidak Efektif 6 12 %

1 Sangat Tidak Efektif 3 6 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Data Primer dari PNS Kota Bekasi

Page 68: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

53

Table 7 diatas menunjukan bahwa kepatuhan PNS Kota Bekasi dalam

mematuhi Instruksi Walikota No.01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah dari 50 frekuensi, 11 frekuensi menyatakan sangat efektif, 30

frekuensi menyatakan efektif, 6 frekuensi menyatakan tidak efektif dan 3

frekuensi menyatakan sangat tidak efektif.

Hal tersebut menunjukan bahwa tidak semua PNS di Kota Bekasi yang

termaksud dalam kategori wajib membayar zakat profesi mematuhi

Instruksi Walikota Bekasi No. 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, infaq dan

Shadaqah dikarenakan instruksi tersebut masih bersifat anjuran dan belum

ada sanksi bagi para PNS yang tidak mematuhi peraturan tresebut.

e. Penyaluran zakat melalui lembaga atau menyalurkan sendiri kepada

mustahik

Tabel 4.8

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 22 44 %

3 Efektif 25 50 %

2 Tidak Efektif 3 6 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Berdasarkan table 8 diatas dari 22 frekuensi atau (44 %) menyataan

sangat efektif, 25 frekuensi atau (50 %) menyatakan efektif, 3 frekuensi

atau (6 %) menyatakan tidak efektif, itu artinya dapat diambil kesimpulan

bahwa PNS di Kota Bekasi merasa bahwa menyalurkan zakatnya kepada

lembaga lebih efektif dibandingkan menyalurkannya langsung kepada

mustahik, hubungannya adalah semakin banyak muzakki yang merasa

bahwa menyalurkan zakat kepada lembaga lebih tepat atau efektif maka

semakin besar penghimpunan dana yang diperoleh BAZNAS Kota Bekasi.

Page 69: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

54

f. Peran Pemerintah

Tabel 4.9

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 11 22 %

3 Efektif 33 66 %

2 Tidak Efektif 6 12 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Bahwa dari table 9 diatas menggambarkan tentang peran pemerintah

Kota Bekasi dalam membuat Peraturan Walikota dan juga Instruksi

Walikota mengenai zakat sudah efektif untuk mengoptimalkan potensi

zakat yang ada di Kota Bekasi.

Artinya penghimpunan dana zakat profesi bagi para PNS yang ada di

Kota Bekasi tidak terlepas dari peran pemerintah kota Bekasi. Pada bagian

ini pemerintah Kota Bekasi dapat dikatakan sudah ikut aktif berperan

dalam hal peraturan-peraturan yang mendukung adanya BAZNAS Kota

Bekasi dan juga peraturan mengenai zakat profesi di Kota Bekasi.

g. Perkembangan BAZ Kota Bekasi

Tabel 4.10

Skor Keterangan F Persentase

4 Sangat Efektif 13 26 %

3 Efektif 30 60 %

2 Tidak Efektif 7 4 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Dari table 10 frekuensi diatas menggambarkan tentang perkembangan

BAZNAS Kota Bekasi yang sudah lama terbentuk dari mulai pemekaran

Page 70: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

55

Kota Bekasi hingga saat ini, dari frekuensi 50 terdapat 13 frekuensi

menyatakan sangat efektif, 30 frekuensi menyatakan efektif dan 7 frekuensi

menyatakan tidak efektif. Perkembangan BAZNAS Kota Bekasi dimulai

tahun 2004 hingga saat ini tentunya mempengaruhi tingkat keefektifannya

dalam melaksanakan segala program kerja terutama dalam pengumpulan dana

zakat profesi. Hasil persentase di atas menunjukan bahwa BAZNAS Kota

Bekasi mengalami perkembangan yang cukup efektif, dilihat dari pengelolaan

dana zakat.

h. Ekonomis

Tabel 4.11

Skor Keterangan F Peresentase

4 Sangat Efektif 13 26 %

3 Efektif 37 74 %

2 Tidak Efektif 0 0 %

1 Sangat Tidak Efektif 0 0 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Data Primer dari PNS Kota Bekasi

Ekonomis disini adalah untuk menyebutkan bahwa didalam usaha

pencapaian efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan,

waktu, keuangan dan lain-lainnya telah dipergunakan dengan setepat-

tepatnya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan

tidak adanya pemborosan serta penyelewengan. Dan berdasarkan 50

frekuensi menjawab efektif semua tentang ekonomis operasional

kinarja Badan Amil Zakat Kota Bekasi.

Page 71: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

56

Tabel 4.12

Hasil Tabulasi Distribusi Frekuensi

Dari Pertanyaan 1-9

Berdasarkan table 12 hasil dari semua pertanyaan diatas menunjukan

bahwa sistem kerja BAZNAS Kota Bekasi dari pembentukan Badan Amil Zakat

di Kota Bekasi, Sosialisasi Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Zakat, Infaq dan shodaqah, Peraturan Walikota serta Instrusi

Walikota No. 01 tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah, keefektifan

Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan

shodaqah , Peraturan Walikota serta Instrusi Walikota No. 01 tahun 2010 Tentang

Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam memotivasi PNS membayar zakat profesi,

kepatuhan PNS Kota Bekasi dalam mematuhi Instruksi Walikota No.01 Tahun

2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah, penyaluran zakat melalui lembaga atau

menyalurkan sendiri kepada mustahik, peran pemerintah, perkembangan Badan

Amil Zakat Kota Bekasi dan ekonomis. Keefektifan Instruksi Walikota Nomor 01

Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah yang didalamnya mengatur zakat

profesi untuk PNS dinilah sudah efektif, hal ini ditunjukan dengan frekuensi

dominan terhadap jawaban efektif sebesar 480%. Adapun ukuran efektivitas

Instruksi Walikota bekasi Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah dalam pengumpulan dana zakat porfesi di BAZNAS Kota Bekasi

adalah :

a. Sudah banyaknya PNS yang memenuhi Instruksi Walikota Nomor 01

Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.

b. Sudah banyaknya PNS yang membayar zakat melalui unit pengumpul

zakat di setiap dinas instansi masing-masing.

Skor ket 1 2 3 4 5 6 7 8 Total frekuensi4 SE 38% 24% 20% 22% 44% 22% 26% 26% 222% 27,75%3 E 58% 44% 68% 60% 50% 66% 60% 74% 480% 60%2 TE 4% 14% 12% 12% 6% 12% 4% 0% 64% 8,00%1 STE 0% 0% 0% 6% 0% 0% 0% 0% 6% 0,75%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%Jumlah

Page 72: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

57

c. Adanya peningkatan penghimpunana dana zakat profesi di BAZNAS

Kota Bekasi setelah keluarnya instruksi walikota

Setelah melalui proses sosialisasi instruksi walikota No.01 Tahun 2010

Tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah, berikut ini adalah penghimpunan

dana zakat profesi pada BAZNAS Kota Bekasi tahun 2007-2016 :

Table 4.13

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Pendapatan (Profesi) PNS

Tahun Penerimaan (Rp)

2007 218.093.931

2008 223.657.106

2009 314.782.755

2010 1.277.387.417

2011 1.820.038.816

2012 1.997.587.067

2013 1.488.398.522

2014 1.437.492.668

2015 2.245.193.289

2016 2.456.391.742

Sumber : Data Primer BAZNAS Bekasi

Page 73: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

58

Gambar 4.4

Penerimaan BAZNAS Kota Bekasi 2007-2016

Pada tahun 2007 – 2009 dana zakat profesi yang diperoleh BAZ Kota

Bekasi tidak sampai Rp. 400.000.000, kemudia di tahun 2010 penerimaan zakat

profesi di BAZNAS Kota Bekasi mengalami peningkatan yakni sebesar

Rp.1.277.387.417, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya BAZNAS Kota

Bekasi mengelamai kenaikan hingga Rp.962.604.66. Setelah itu penerimaan

zakat profesi selalu meningkat jika dibandingkan dengan sebelum

dikeluarkannya instruksi Walikota, hanya pada tahun 2013 dan 2014 BAZNAS

Kota Bekasi mengalami penurunan dalam penghimpunana dana zakat profesi.

Adapun sumber perolehan dana zakat profesi tahun 2016 dari masing

masing Instansi Pemerintah Daerah Kota Bekasi baik tingkat dinas maupun

tingkat kecamatan dapat dilihat pada table di bawah ini :

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

Penerimaan dana Zakat Profesi

Penerimaan danaZakat Profesi

Page 74: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

59

Table 4.14

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Pendapatan (Profesi) Tingkat Dinas di KotaBekasi Tahun 2016

NOUPZ DINAS /

INSTANSIBULAN JUMLAH

1 BP3AKB Januari -Desember Rp. 36.821.401

2 Disperindagkop Januari -Desember Rp. 29.931.205

3 BPPT Januari - Desember Rp. 28.781.000

4 Dinas Kebersihan Januari - Desember Rp. 308.238.204

5 Dinas Tata Kota Januari - Desember Rp. 54.950.000

6 Disbimarta Januari - Desember Rp. 96.334.000

7 Disbangkim Januari - Desember Rp. 28.500.950

8 BPKAD Januari - Desember Rp. 89.985.200

9 Dispenda Januari - Desember Rp. 219.817.966

10 Satpol PP Januari - Desember Rp. 170.320.845

11 Dinas Perhubungan Januari - Desember Rp. 27.500.000

12 RSUD Kota Bekasi Januari - Desember Rp. 35.465.000

13 Kemenag Kota Bekasi Januari - Desember Rp. 479.880.067

14 Disporbudpar Januari - Desember Rp. 37.693.000

15 Sekretariat DPRD Januari - Desember Rp. 10.000.000

16 Bappeda Januari - Desember Rp. 31.885.813

17 Kesbangpol Januari - Desember Rp. 2.251.000

18 BPLH Januari - Desember Rp. 8.234.642

19 Inspektorat Januari - Desember Rp. 25.000.000

20 Bapusipda Januari - Desember Rp. 13.171.515

21 Kapermas Januari - Desember Rp. 555.000

22 Disdukcasip Januari - Desember Rp. 5.847.000

23 DPPPJU Januari - Desember Rp. 2.000.000

24 Dispera Januari - Desember Rp. 40.326.599

25 Dinas Pendidikan Januari - Desember Rp. 17.230.000

Page 75: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

60

26 Dinas Sosial Januari - Desember Rp. 14.415.000

27 Sekretariat Daerah Januari - Desember Rp. 17.131.000

28 BKD Januari - Desember Rp. 24.971.815

29 Dinas Kesehatan Januari - Desember Rp. -

30 Dinas Tenaga Kerja Januari - Desember Rp. 20.225.000

31 Kantor Damkar Januari - Desember Rp. 22.211.250

JUMLAH Rp. 1.899.674.472

Table 4.15

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Pendapatan (Profesi) Tingkat Kecamatan

di Kota Bekasi Tahun 2016

NO UPZ KECAMATAN BULAN JUMLAH1 Bekasi Utara Januari - Desember Rp. 46.675.0002 Bekasi Timur Januari - Desember Rp. 28.185.0003 Bekasi Selatan Januari - Desember Rp. 51.168.0004 Bekasi Barat Januari - Desember Rp. 29.840.0005 Medan Satria Januari - Desember Rp. 42.182.5086 Rawa Lumbu Januari - Desember Rp. 32.400.0007 Mustika Jaya Januari - Desember Rp. 39.490.0008 Bantar Gebang Januari - Desember Rp. 42.063.0569 Jati Asih Januari - Desember Rp. 70.881.122

10 Jati Sampurna Januari - Desember Rp. 49.005.41911 Pondok Gede Januari - Desember Rp. 66.084.915

12 Pondok Melati Januari - Desember Rp. 36.103.250JUMLAH Rp. 534.078.270

Sumber : Data Primer diperoleh dari BAZNAS Kota Bekasi

Data tersebut menunjukan bahwa sumber dana zakat profesi yang paling

besar dari bulan Januari-Desember 2016 yaitu berasal dari Kementrian Agama

yaitu sebesar Rp. 479.880.067, dan perolehan paling kecil yaitu dari Kantor

Pemberdayaan Masyarakat, dan Dinas Kesehatan sudah tidak membayarkan Zakat

profesi ke BAZNAS Bekasi sejak bulai mei tahun 2013 hingga tahun 2016, jika

dilihat laporan keuangan tahun sebelumnya dinas kesehatan merupakan dinas

Page 76: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

61

yang menyalurkan dana zakat profesinya cukup besar hingga 674.447.897 di

tahun 2012. Hal ini menjadi salah satu penyebab turunnya dana zakat profesi yang

diperoleh BAZNAS Kota Bekasi.

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa instruksi walikota nomor 01

tahun 2010 tentang zakat, infaq dan shadaqah dapat dikatakan cukup efektif,

karena peningkatan perolehan dana zakat profesi yang meningkat, dan hampir

semua instansi membayar zakat profesinya di BAZNAS Kota Bekasi.

C. Solusi Untuk Mengatasi Kendala-kendala Penghimpunana Zakat Profesi

di BAZNAS Kota Bekasi

Hasil keefektivitasan instrusi Walikota Nomor 01 Tahun 2010 Tentang

Zakat, Infaq dan Shadaqah dalam penghimpunan zakat profesi di BAZNAS Kota

Bekasi dapat dikatakan cukup efektif, berdasarkan banyaknya frekuensi yang

lebih dominan menjawab sangat efektif dan efektif. Frekuensi untuk sangat

efektif sebesar 27, 33%, efektif sebesar 60%, tidak efektif sebesar 8,44% serta

sangat tidak efektif sebesar 0,66% dari 50 responden, dari hasil penelitian tersebut

maka diperlukan solusi untuk lebih mengoptimalkan penghimpunan dana zakat

profesi di BAZNAS Kota Bekasi, diantaranya :

1. Diberlakukannya sanksi bagi PNS yang pendapatannya sudah

mencapai nishab tetapi tidak membayar zakat profesi.

2. Adanya sanksi bagi instansi yang tidak memberikan waktu untuk

BAZNAS Kota Bekasi melakukan sosialisasi dan tidak membentuk

UPZ.

3. Fungsi Badan Amil Zakat yang telah ada, hendaknya lebih

dioptimalkan dan sistem manajemen pengelolaan serta pendistribusian

zakat harus lebih di perhatikan, sehingga potensi zakat yang besar di

Kota Bekasi dapat dimanfaatkan dengan baik.

4. Perlunya tenaga ahli yang berada dalam setiap bidang di BAZNAS

Kota Bekasi.

Page 77: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

62

5. Seiring dengan perubahan waktu dan zaman dengan perubahan

teknologi, hendaknya BAZNAS Kota Bekasi lebih mengoptimalkan

media sebagai bentuk dari sosilisasi agar dapat membantu

menghimpun dana ZIS.

6. Memperluas ruang lingkup penghimpunan dana ZIS agar tidak hanya

berfokus pada zakat profesi bagi PNS tetapi juga kepada masyarakat

luas.

Page 78: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Penghimpunan dana zakat profesi di BAZNAS Kota bekasi

mengalami peningkatan yang cukup tinggi walaupun terjadi

penurunan pada tahun 2013 dan 2014. Disebabkan oleh

ketidakpatuhan dinas kesehatan yang tidak membayarkan zakat

profesinya di BAZNAS Kota Bekasi sejak bulan mei tahun

2013, sedangkan hasil dari tingkat keefektivitasan instrusi

Walikota Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah dalam penghimpunan zakat profesi di BAZNAS

Kota Bekasi dapat dikatakan efektif, berdasarkan banyaknya

frekuensi yang lebih dominan menjawab sangat efektif dan

efektif. Frekuensi untuk sangat efektif sebesar 27,75%, efektif

sebesar 60%, tidak efektif sebesar 8,00 % serta sangat tidak

efektif sebesar 0,75 % dari 50 responden.

2. Faktor Pendukung BAZNAS Kota Bekasi antara lain :

a. Adanya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Peraturan

Pemerintah No. 14 Tahun 2014 serta Keputusan Menteri

Page 79: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

64

Agama RI No. 373 Tahun 2003 sebagai petunjuk

pengelolaan zakat dan pelaksanaannya.

b. Adanya Peraturan Daeraah Kota Bekasi No. 02 Tahun 2008

Tentang Pengelolaan Zakat.

c. Adanya Peraturan Walikota No. 20 Tahun 2009 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2008

d. Adanya Instruksi Walikota pertama No. 01 Tahun 2010

Tentang zakat, Infaq dan Shadaqah.

e. Adanya Surat Edaran Walikota Bekasi Nomor 451/1717-

kessos/ IV/ 2013 Tentang Penegasan Instruksi Walikota

Bekasi tentang zakat, infaq dan shadaqah.

f. Memiliki Unit Pengumpul Zakat dari mulai tingkat dinas,

kecamatan hingga kelurahan.

g. Seluruh PNS Kota Bekasi diwajibkan membayar zakat

profesi di BAZNAS Kota Bekasi

Adapun faktor penghambat BAZNAS Kota Bekasi adalah

sebagai Berikut

a. Masih banyaknya muzakki yang memilih untuk meyalurkan

zakatnya secara langsung.

b. Adanya hambatan dari instansi yang tidak begitu perduli,

sehinga terkendala dalam melakukan sosialisasi.

Page 80: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

65

c. Belum adanya penekanan dari pemerintah terhadap

instansi di Kota Bekasi untuk membayar zakat selain

melalui peraturan yang dikeluarkan.

d. Tidak adanya sanksi kepada PNS yang tidak membayrkan

zakat profesinya di BAZNAS Kota Bekasi sehingga

peraturan yang diabaikan tidak berdampak kepada PNS.

3. Solusi Untuk Mengatasi Kendala-kendala Penghimpunana

Zakat Profesi di BAZNAS Kota Bekasi yaitu :

a. Diberlakukannya sanksi bagi PNS yang pendapatannya

sudah mencapai nishab tetapi tidak membayar zakat profesi.

b. Adanya sanksi bagi instansi yang tidak memberikan waktu

untuk BAZNAS Kota Bekasi melakukan sosialisasi dan

tidak membentuk UPZ.

c. Fungsi Badan Amil Zakat yang telah ada, hendaknya lebih

dioptimalkan dan sistem manajemen pengelolaan serta

pendistribusian zakat harus lebih di perhatikan, sehingga

potensi zakat yang besar di Kota Bekasi dapat dimanfaatkan

dengan baik.

d. Perlunya tenaga ahli yang berada dalam setiap bidang di

BAZNAS Kota Bekasi.

e. Seiring dengan perubahan waktu dan zaman dengan

perubahan teknologi, hendaknya BAZNAS Kota Bekasi

Page 81: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

66

lebih mengoptimalkan media sebagai bentuk dari sosilisasi

agar dapat membantu menghimpun dana ZIS.

f. Memperluas ruang lingkup penghimpunan dana ZIS agar

tidak hanya berfokus pada zakat profesi bagi PNS tetapi

juga kepada masyarakat luas.

B. Saran

Meskipun peneliti telah menyususn penelitian dengan sebaik-

baiknya tetapi masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini

dengan segela keterbatasannya. Berikut ini adalah berbagai saran yang

diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian :

1. Pemerintah Kota Bekasi harus memfasilitasi BAZNAS Kota

Bekasi sehingga dapat maksimal dalam melakukan sosialisasi

kepada masyarakat.

2. Pemerintah Kota Bekasi telah mendukung BAZNAS Kota

Bekasi dengan lahirnya berbagai peraturan terkait zakat, hal

tersebut dibuktikan dengan penghargaan kepada Walikota

dalam BAZNAS Award, akan lebih mendukung penghimpunan

zakat di BAZNAS Kota Bekasi jika Pemerintaha dapat

memberikan sanksi kepada para PNS yang tidak mematuhi

instruksi tersebut.

3. Sosialisasi tentang adanya BAZNAS Kota Bekasi dan

program-program yang ada harus dilakukan secara terus

menerus kepada masyarakat baik pemerintah maupun non

Page 82: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

67

pememrintah sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bagi

masyarakat kota Bekasi dan meningkatkan jumlah

penghimpunan dana ZIS.

4. BAZNAS Kota Bekasi memperhatikan kembali tingkat kinerja

setiap Amil sehingga dapat bekerja maksimal dalam

penghimpunan dan pendayagunaan dana ZIS.

5. Hendaknya BAZNAS Kota Bekasi melakukan audit secara

independen terkait laporan keuangan.

Page 83: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

68

DAFTAR PUSTAKA

BAZIS DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZISProvinsi DKI Jakarta, Jakarta, BAZIS DKI Jakarta: 2006.

, Mengenal Hukum Zakat dan Infak/Sedekah, Jakarta: BAZISDKI Jakarta, 1999.

Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan, Kamus Besar BahasaIndonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnnya,Surabaya: CV Karya Utama, 2005.

“Efektivitas”, Dalam Hasan Sadili, ed., Ensiklopedia Bahasa Indonesia,Jakarta : Ichtiar Baru- Van Hoeve), Jilid 2,h.833.

Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, Malang: UINMalang Press, 2008.

Hafidhuddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: GemaInsani, 2008

, Panduan Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, Jakarta: Gema Insani,1998

Hamid, Al Mahmud, Abdul, Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat Sebuah KajianMoneter dan Keuangan Syariah, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2006.

Handoko,T.Hani, Menejemen, Edisi II Yogyakarta : BPFE, 1993.

Page 84: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

69

Huda, Nurul, dkk, Zakat perspektif mikro makro pendekatan riset, Jakarta:Kencana, 2015

Hadi, Sutrisno, Metodelogi Research, Cet I. Yogyakarta : Andi, 2004.

Idris, Safwan, Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi UmatPendekatan Transformatif, Jakarta: Citra Putra Bangsa, 1997

Muhammad, Zakat Pofesi, Wacana Pemikiran Dalam Fiqih Kontemporer,Jakarta : Penerbit salemba diniyah, 2002.

Mufraini, M. Arif, Akutansi Manajemen Zakat mengomunikasikankesadaran dan membangun jaringan, cet I, Jakarta : Kencana,2006.

Nazir, Moh, Metodelogi Penelitian, Cet.I, Bandung : Ghalia Indonesia,2003.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum BahasaIndonesia, Edisi III, Jakarta : Balai Pustaka, 2003.

Qardhawi,Yusuf, Penerjemah Salman Harun dkk, Hukum zakat, Jakarta:Pustaka Literatur Antar Nusa, 2010.

Ridho, M. Taufik, Zakat Profesi dan Perusahaan, Ciputat : IMZ, 2002.

Sudirman, Zakat dalam Pusaran Arus Modernitas, Malang: UIN MalangPress, 2007.

Sugiono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, cetakan ke-8Bandung: CV. Alfabeta, 2009.

Page 85: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

70

Sujadi F.X, O & M Penunjang Keberhasilan Proses Management, Cet KeIII, Jakarta : CV. Masagung, 1990.

Syauqi Beik, Irfan, ”Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi KemiskinanStudi Kasus Dompet Dhuafa Republika”, Pemikiran dan GagasanII, (2009).

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.Ke-3, Edisi III , Jakarta : Balai Pustaka, 2005.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 TentangPengelolaan Zakat.

Interview Pribadi dengan Muhammad Aiz, Wakil Ketua I BidangPengumpulan BAZNAS Kota Bekasi, Bekasi, 06 Agustus 2017.

“Jumlah Warga Miskin di Kota Bekasi” diakses pada 06 Agustus 2017dari http://gobekasi.pojoksatu.id/2017/04/19/dinsos-catat-jumlah-warga-miskin-di-kota-bekasi-capai-26-708-kk/.

“Pengertian Efektivitas Kerja Menurut Para Ahli”, diakses pada 19 Mei2017, dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-efektivitas-kerja-adalah.html.

“Pengertian Instruksi Walikota”, diakses pada 23 Mei 2017, darihttp://bandung.bpk.go.id/files/2013/01/90-TATA-NASKAH-DINAS-DI-LINGKUNGAN-PEMERINTAH-KOTA-TASIKMALAYA-LAMP-I

Page 86: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

Efektivitas Instruksi Walikota Bekasi No,01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah dalam Penghimpunan Zakat Profesi di Kota Bekasi

Peneliti :

Zaima Latifah

Nama Responden : ...........................

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dana zakat di BAZNAS Kota

Bekasi terhadap kemiskinan serta sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi

dalam bidang Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua informasi yang didapat akan dijaga kerahasiaannya

Page 87: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

Pedoman Penelitian Wawancara

Efektivitas Instruksi Walikota Bekasi No.01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah dalam Pengimpunana Zakat Profesi di BAZNAS Kota Bekasi

Narasumber :

Jabatan :

Hari/ Tanggal :

Tahapan Pertanyaan

Perkenalan Assalamu’alaikum Wr. Wb

Terima kasih Bapak telah meluangkan waktu untuk

bertemu dengan saya hari ini, perkenalkan nama

saya : Zaima Latifah, program studi Muamalat

(Ekonomi Islam), konsentrasi Manajemen Zakat dan

Wakaf (ZISWAF) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pembukaan

Tujuan

Izin (Ketersediaan

untuk di wawancarai)

Mekanisme

Saya ingin mewawancarai Bapak tentang efektivitas

instruksi walikota no.01 tahun 2010 tentang zakat,

infaq dan shadaqah dalam penghimpunana zakat

profesi di BAZNAS kota Bekasi, wawancara ini

merupakan salah satu teknik pengumpulan data

untuk penelitian guna menyelesaikan skripsi saya.

Saya akan merekam setiap komentar/jawaban

wawancara ini.

Isi wawancara 1. Apa dasar hukum berdirinya BAZNAS Kota

Bekasi ?

2. Apa Visi Misi dari BAZNAS Kota Bekasi ?

3. Upaya apa yang dilakukan BAZNAS kota

Bekasi untuk menumbuhkan kesadaran

Page 88: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

berzakat kepada masyarakat yang hartanya

sudah mencapai nishab ?

4. Bagaimana strategi yang dilakukan

BAZNAS Kota Bekasi untuk meningkatkan

penghimpunana dana ?

5. Bagaimana proses BAZNAS Kota Bekasi

dalam kerja sama dengan Unit Pengumpul

Zakat ?

6. Bagaimana dukungan pemerintah daerah

Kota Bekasi terhadap BAZNAS Kota Bekasi

?

7. Apa faktor pendukung dan penghambat yang

dihadapi BAZNAS Kota Bekasi dalam

menghimpun dana zakat terutama dana zakat

profesi ?

8. Bagaimana hambatan pelaksanaan intruksi

walikota di kalangan PNS Kota Bekasi ?

9. Bagaimana cara pembayaran zakat yang

dilakukan oleh pegawai negeri sipil ?

10. Bagaimana respon PNS terhadap peraturan

daeran, peraturan walikota sampai instruksi

walikota mengenai zakat profesi ?

11. Bagaimana tingkat efektivitas penghimpunan

dana zakat profesi oleh PNS setelah

diberlakukannya instruksi walikota no.01

tahun 2010 tentang zakat, infaq dan

shadaqah ?

12. Bagaimana sistem penyaluran zakat pada

BAZNAS Kota Bekasi ?

13. Bagaimana membangun dan

memepertahankan kepercayaan donatur di

BAZNAS Kota Bekasi ?

14. Mitra kerjasama BAZNAS Kota Bekasi

Page 89: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

meliputi apa saja ?

15. Bagaimana pendapat bapak mengenai

pengimpunan yang dilakukan oleh BAZ dan

LAZ yang terkesan bersaing ?

16. Bagaimana penilaian bapak dengan adanya

BAZNAS Kota Bekasi

Penutup 17. Apa saran bapak terkait dengan instruksi

walikota dalam penghimpunana dana zakat

di BAZNAS Kota Bekasi ?

Terima kasih atas ketersediaan bapak telah

meluangkan waktu dan menjawab pertanyaan yang

saya ajukan.

Semua jawaban dan saran bapak sangat

bermanfaat untuk penelitian saya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Page 90: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

A. Identitas Data Responden

Nama :

Alamat :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikna :

Rata-rata pendapatan perbulan :

a. < dari 2.000.0000 b. 2.000.000 s/d 3.500.000 c. > dari 3.500.000

Di bawah ini terdapat sejumlah pertanyaan-pertanyaan, bacalah setiap

pertanyaan kemudian berikan jawaban dengan cara memberi tanda silang (x) pada

huruf a,b,c, atau d dan berikan jawaban terhadap soal essai. Adapun kriteria jawaban

sebagai berikut

A. Sangat Efektif (SE)

B. Efektif (E)

C. Tidak Efektif (TE)

D. Sangat Tidak Efektif (STE)

Surat peryataan :

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya besedia menjadi responden

dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahu “EFEKTIVITAS INSTRUKSI

WALIKOTA BEKASI NO.01 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT,

INFAQ DAN SHADAQAH” semua data dan jawaban akan dijamin kerahasiaanya dan hanya

untuk kepentingan penelitian.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat semoga penelitian ini bisa berjalan dengan baik dan

lancar.

Tertanda

( )

Page 91: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

B. Efektivitas Instruksi Walikota Bekasi No.01 Tahun 2010 Tentang Zakat, Infaq dan

Shadaqah

1. Di kota Bekasi sudah dibentuk Badan Amil Zakat sejak 1997 tahun hingga saat ini

untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infaq dan shadaqah. Bagaimana

menurut bapak/ibu tentang pembentukan badan amil zakat nasional kota bekasi ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tIdak efektif

2. Kota Bekasi sudah mempunyai Peraturan Walikota No. 20 tahun 2009 tentang

pelaksanaan Peraturan Daerah No.02 tahun 2008 tentang pengelolaan zakat, infaq

dan shadaqah dan Intruksi Waikota tentang zakat, infaq dan shadaqah. Bagaimana

menurut bapak/ibu mengenai sosialisasi Peraturan dan Instruksi walikota di kota

Bekasi ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tIdak efektif

3. Dengan adanya Peraturan Walikota No. 20 tahun 2009 tentang pelaksanaan

Peraturan Daerah No. 02 tahun 2008 tentang pengelolaan zakat, infaq dan

shadaqah entang pengelolaan zakat dan Instruksi Walikota no.01 tahun 2010

tentang zakat, infaq dan shadaqah. Apakah menurut bapak/ibu itu menjadi

motivasi terhadap kepatuhan membayar zakat penghasilan ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tIdak efektif

4. Setelah adanya Peraturan dan Instruksi Walikota yang membahas mengenai

kewajiban PNS membayar zakat profesi. Apakah menurut bapak/ibu efektif PNS

yang penghasilannya sudah mencapai nishab mematuhi aturan-aturan yang ada

dalam mengeluarkan zakat penghasilan ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

Page 92: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

5. Adanya pendekatan melalui tokoh agama dan masyarakt. Apakah menurut

bapak/ibu efektif dalam meningkatkan penghimpunana dana ZIS di BAZNAS

Kota Bekasi ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

6. Menyalurkan zakat pengahsilan melalui perantara BAZNAS Kota Bekasi atau

Unit pengumpul zakat disetiap dinas instansi masiing-masing lebih optimal dan

efektif jika dibandingkan dengan menyalurkan sendri. Bagaimana menurut

bapak/ibu ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

7. Pemerintah kota bekasi membuat peraturan daerah tentang pengelolaan zakat

infaq dan shadaqah pada tahun 2008 dan instruksi walikota no. 01 tahun 2010

tentang zkat, infaq dan shadaqah untuk mengoptimalkan potensi zakat yang ada di

kota bekasi. Bagaimana menurut bapak/ibu ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

8. Badan Amil Zakat kota Bekasi sudah 20 tahun terbentuk hingga saat ini.

Bagaimana menurut bapak/ibu tentang perkembangan badan amil zakat kota

bekasi ?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

9. Menurut Sujadi F.X bahwa untuk mencapai kerja dan efesiensi suatu pekerjaan

haruslah memenuhi syaratsayrat ataupun ukuran sebagai beriku :

1. Berhasil guna artinya disisni kegiatannya sesuai target tujuan.

2. Ekonomis, yaitu meliputi biaya, tenaga kerja material, peralatan, waktu,

keuangan dll dipergunakan sesuai dengan perencanaan yang bertanggung

jawab.

3. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab

Page 93: KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37148/1/ZAIMA... · 2010 Tentang Zakat, ... dan ijma’ para ulama.1 Kata zakat (a

4. Pembagan kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan beban

ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia

5. Rasionalitas, wewenag dnaa tanggung jawab artinyanwewenang harus sesuai

dengan tanggung jawab dan harus dihindari adanyadominasi oelh salah satu

pihak atas pihak lainnya.

6. Prosedur kerja yang praktis, yaitu kegiatan operasional yang dapat dilakukan

dengan lancar dna dapat dipertanggung jawabkan.

Dari enam teori diatas bagaimana menurut bapak/ibu bila dihubungkan dengan Badan

Amil Zakat Kota bekasi?

A. Sangat Efektif C. Tidak Efektif

B. Efektif D. Sangat tidak efektif

,